cerebral palsi

27
Cerebral Palsi Cerebral Palsi

Upload: aji-setia-utama

Post on 28-Oct-2015

39 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

cp

TRANSCRIPT

Cerebral PalsiCerebral Palsi

PendahuluanPendahuluan

►1843 : William Little menyebutnya 1843 : William Little menyebutnya “cerebral diplegia” sebagai akibat dari “cerebral diplegia” sebagai akibat dari prematuritas dan asfiksia neonatorumprematuritas dan asfiksia neonatorum

►Sigmund Freud menyebutnya “Infantil Sigmund Freud menyebutnya “Infantil Cereblal Paralisis”Cereblal Paralisis”

►Sir William Osler menyebutnya Sir William Osler menyebutnya “Cerebral Palsy”“Cerebral Palsy”

►Dari panalitian Franky (1994) Dari panalitian Franky (1994)

- 58,3% adalah laki – laki. - 58,3% adalah laki – laki.

- 62,5% anak pertama. - 62,5% anak pertama.

- umur ibu semua < 30- umur ibu semua < 30ThTh

- 87,5% dari persalinan spontan - 87,5% dari persalinan spontan letak letak kepala kepala

- 75% dari kehamilan cukup bulan- 75% dari kehamilan cukup bulan

DefinisiDefinisi

►Bax: Palsi serebralis adalah kelainan Bax: Palsi serebralis adalah kelainan gerakan dan postur yang tidak gerakan dan postur yang tidak progresif, oleh karena progresif, oleh karena suatukerusakan/gangguan pada sel – suatukerusakan/gangguan pada sel – sel motorik pada susunan syarafpusat sel motorik pada susunan syarafpusat yang sedang tumbuh/belum selesai yang sedang tumbuh/belum selesai pertumbuhannya.pertumbuhannya.

EtiologiEtiologi

1.1. PranatalPranatal- Infeksi intra uterin : TORCH dan Sifilis- Infeksi intra uterin : TORCH dan Sifilis- Radiasi- Radiasi- Asfiksia intrauterin (abruptio plasenta, - Asfiksia intrauterin (abruptio plasenta, plasenta previa, anoksia maternal, plasenta previa, anoksia maternal, kelainan umbilikus, perdarahan kelainan umbilikus, perdarahan plasenta, plasenta, ibu hipertensi, dan lain – lain)ibu hipertensi, dan lain – lain)- Toksemia gravidarum- Toksemia gravidarum- DIC oleh karena kematian pranatal pada - DIC oleh karena kematian pranatal pada

salah satu salah satu bayi kembarbayi kembar

2. Perinatal2. Perinatal

- Anoksia/hipoksia- Anoksia/hipoksia

- Perdarahan otak- Perdarahan otak

- Prematuritas- Prematuritas

- Postmaturitas- Postmaturitas

- Hiperbilirubinemia- Hiperbilirubinemia

- Bayi kembar- Bayi kembar

3. Postnatal3. Postnatal

- Trauma kepala- Trauma kepala

- Meningitis/encephalitis yang - Meningitis/encephalitis yang terjadi 6 terjadi 6 bulan pertama bulan pertama kehidupankehidupan

- Racun : logam berat, CO- Racun : logam berat, CO

KlasifikasiKlasifikasi► Berdasarkan gejala klinisBerdasarkan gejala klinisTipeTipe FrekuensiFrekuensi

SubgrupSubgrup SeluruhnyaSeluruhnya

1.1. SpastikSpastik - Monoparesis- Monoparesis - Hemiparesis- Hemiparesis - Kongenital (3:10)- Kongenital (3:10) - Postnatal (1:10)- Postnatal (1:10) - Diplegi (paraparesis)- Diplegi (paraparesis) - Triplegia- Triplegia - Kuadriplegi (tetraplegi)- Kuadriplegi (tetraplegi)

JarangJarang5 : 105 : 10

2 : 102 : 10JarangJarang3 : 103 : 10

50%50%

2. Athetoid (diskinetik distonik)2. Athetoid (diskinetik distonik) 20 %20 %

3. Rigid3. Rigid 4 %4 %

4. Ataksia4. Ataksia 1 %1 %

5. Tremor5. Tremor JarangJarang

6. Atonik/hipotonik6. Atonik/hipotonik JarangJarang

7. Campuran7. Campuran - Spastik – athetoid- Spastik – athetoid - Rigid - spastik- Rigid - spastik - Spastik - ataksik- Spastik - ataksik

2 : 32 : 31 : 31 : 3JarangJarang

25%25%

Berdasar derajad kemampuan Berdasar derajad kemampuan fungsionalfungsional

1.1. Golongan ringanGolongan ringan

2.2. Golongan sedangGolongan sedang

3.3. Golongan beratGolongan berat

Diagnosis dan gejala klinisDiagnosis dan gejala klinis1.1. Masa neonatalMasa neonatal

a. Depresi/asimetri dari refleks a. Depresi/asimetri dari refleks primitif primitif (reflek moro, rooting, (reflek moro, rooting, sucking, tonic sucking, tonic neck, palmar, neck, palmar, stepping)stepping)

b. Reaksi yang berlebihan terhadap b. Reaksi yang berlebihan terhadap stimulusstimulus

c. Kejang – kejangc. Kejang – kejang

d. Gejala neurologis fokald. Gejala neurologis fokal

2. Masa umur kurang dari 2 tahun2. Masa umur kurang dari 2 tahun

a. Keterlambatan perkembangan a. Keterlambatan perkembangan motorik motorik seperti duduk, dan berjalan.seperti duduk, dan berjalan.

b. Terdapat gerakan – gerakan b. Terdapat gerakan – gerakan involunterinvolunter

c. Terdapat paralisis spastikc. Terdapat paralisis spastik

d. Menetapnya refleks primitifd. Menetapnya refleks primitif

e. Tidak/terlambatnya timbul refleks – e. Tidak/terlambatnya timbul refleks – refleks yang lebih tinggi, seperti refleks refleks yang lebih tinggi, seperti refleks Landau sesudah umur 10 bulan, refleks Landau sesudah umur 10 bulan, refleks parasut setelah umur 1 tahun. parasut setelah umur 1 tahun.

Anak yang lebih besarAnak yang lebih besar

a.a. Keterlambatan “milestone” Keterlambatan “milestone” perkembanganperkembangan

b.b. Disfungsi dari tanganDisfungsi dari tangan

c.c. Gangguan dari cara berjalanGangguan dari cara berjalan

d.d. Terdapat spastisitasTerdapat spastisitas

e.e. Terdapat gerakan – gerakan involunterTerdapat gerakan – gerakan involunter

f.f. Retardasi mentalRetardasi mental

g.g. Kejang – kejangKejang – kejang

h.h. Gangguan bicara, pendengaran dan Gangguan bicara, pendengaran dan penglihatan.penglihatan.

Levine membagi kelainan motorik pada CP Levine membagi kelainan motorik pada CP menjadi 6 kategorimenjadi 6 kategori

1.1. Pola gerak dan posturPola gerak dan postur

2.2. Pola gerak oralPola gerak oral

3.3. StrabismusStrabismus

4.4. Tonus ototTonus otot

5.5. Evolusi kelainan postural dan kelainan Evolusi kelainan postural dan kelainan lainnya yang mudah dikenal.lainnya yang mudah dikenal.

6.6. Refleks tendon, primitif, dan plantar.Refleks tendon, primitif, dan plantar.

Diagnosa ditegakkan apabila dapat Diagnosa ditegakkan apabila dapat ditemukan 4 kategori diatas disertai ditemukan 4 kategori diatas disertai proses penyakit yang tidak progresif.proses penyakit yang tidak progresif.

Menurut IllingworthMenurut Illingworth1.1. Tipe spastikTipe spastik

a. Umur 3 bulan pertama :a. Umur 3 bulan pertama :- Gerakan terbatas- Gerakan terbatas- Lingkar kepala yang kecil ada - Lingkar kepala yang kecil ada hubungannya dengan retardasi hubungannya dengan retardasi

mentalmental- Tampak gerakan asimetris dan kedua - Tampak gerakan asimetris dan kedua kaki bersilangan saat anak kaki bersilangan saat anak

diangkat diangkat dalam posisi tengkurap dalam posisi tengkurap- Jika anak diangkat dalam posisi - Jika anak diangkat dalam posisi

terlentang terlentang kepala akan terkulai, tangan kepala akan terkulai, tangan dan kaki dan kaki tergantung bebas tanpa tergantung bebas tanpa adanya fleksi pada adanya fleksi pada siku atau lutut, siku atau lutut,

- Rubah anak dalam posisi duduk, - Rubah anak dalam posisi duduk, akan tampak leher terkulai, jika akan tampak leher terkulai, jika posisi conding kedepan maka anak posisi conding kedepan maka anak akan segera jatuh ke belakang.akan segera jatuh ke belakang.

- Periksa refleks- refleks primitif- Periksa refleks- refleks primitif

b. Umur 4 – 8 bulanb. Umur 4 – 8 bulan- Amati kualitas dan simetrisitas gerakan - Amati kualitas dan simetrisitas gerakan anakanak- Anak tampak kaku saat mengambil mainan- Anak tampak kaku saat mengambil mainan- Angkat anak dengan memegang pada - Angkat anak dengan memegang pada setinggi dada dibawah lengan, maka kaki setinggi dada dibawah lengan, maka kaki akan tampak ekstensi.akan tampak ekstensi.- Letakkan anak pada posisi terlentang, - Letakkan anak pada posisi terlentang, lakukan test “knee jerk”, abduksi paha, lakukan test “knee jerk”, abduksi paha, dorsofleksi sendi kaki, periksa adanya klonus, dorsofleksi sendi kaki, periksa adanya klonus, tes Oppenheim dan Gordon. tes Oppenheim dan Gordon. - Pada anak hemiplegi akan tampak anggota - Pada anak hemiplegi akan tampak anggota gerak lebih pendek dan lebih dingin pada gerak lebih pendek dan lebih dingin pada perabaanperabaan

- Perhatikan apakah ada tanda – tanda - Perhatikan apakah ada tanda – tanda retardasi mentalretardasi mental- Ukur lingkar kepala- Ukur lingkar kepala- Tes pendengarannya- Tes pendengarannya

b. Usia 9 bulan keatasb. Usia 9 bulan keatas- Perhatikan gejala – gejala tersebut diatas- Perhatikan gejala – gejala tersebut diatas- Perhatikan adanya tremor atau ataksia - Perhatikan adanya tremor atau ataksia dengan memberinya balok susun atau dengan memberinya balok susun atau manik mani untuk membuat kalung.manik mani untuk membuat kalung.- Perhatikan apakah anak berjalan dengan - Perhatikan apakah anak berjalan dengan ujung jari kakinya.ujung jari kakinya.- Berdirikan anak dengan 1 kaki, bila ada - Berdirikan anak dengan 1 kaki, bila ada hemiplegi akan tampak jelas.hemiplegi akan tampak jelas.Perhatikan adanya retardasi mental.Perhatikan adanya retardasi mental.

2. Tipe athetoid2. Tipe athetoid

- dapat didiagnosis jika kita melihat - dapat didiagnosis jika kita melihat adanya gerakan athetoid (setelah adanya gerakan athetoid (setelah umur 6 bulan). Khasnya ekstensi umur 6 bulan). Khasnya ekstensi pada siku dan pronasi pada pada siku dan pronasi pada pergelangan tangan. pergelangan tangan.

- tonus ekstensor meningkat.- tonus ekstensor meningkat.

- Sering disertai gangguan mengisap - Sering disertai gangguan mengisap dan menelandan menelan

3. Tipe rigid3. Tipe rigid

Khasnya adalah adanya rigiditas Khasnya adalah adanya rigiditas pada semua anggota gerakpada semua anggota gerak

Umumnya disertai dengan kelainan Umumnya disertai dengan kelainan mentalmental

Tidak ditemukan kelainan pada Tidak ditemukan kelainan pada traktus piramidalistraktus piramidalis

4. Tipe ataksia4. Tipe ataksia

Terdapat tanda – tanda ataksia Terdapat tanda – tanda ataksia ketika anak meraih benda, ada ketika anak meraih benda, ada waktu duduk atau saat jalan.waktu duduk atau saat jalan.

5. Tipe hipotonik5. Tipe hipotonik

- Tipe ini jarang didapat- Tipe ini jarang didapat

- Hampir semua anak dengan - Hampir semua anak dengan hipotonik terdapat kelainan mentalhipotonik terdapat kelainan mental

- Lingkar kepalanya kecil- Lingkar kepalanya kecil

- Terdapat gerakan – gerakan yang - Terdapat gerakan – gerakan yang meningkat “fit” pada 1/3 kasusmeningkat “fit” pada 1/3 kasus

- Reaksi plantas adalah ekstensor - Reaksi plantas adalah ekstensor dan “knee jerk” meningkatdan “knee jerk” meningkat

Kelainan penyerta dan komplikasi pada palsi cerebralisKelainan penyerta dan komplikasi pada palsi cerebralis

KelainanKelainan FrekuensiFrekuensi Tipe palsi cerebralisTipe palsi cerebralis

1. Kelainan mental1. Kelainan mental 75%75% Atonik, rigid, spastik Atonik, rigid, spastik kuadriparesiskuadriparesis

2. Epilepsi2. Epilepsi 25 – 50%25 – 50% Hemiplegia, spastik Hemiplegia, spastik kuadriparesiskuadriparesis

3. Kelainan visus3. Kelainan visus

- Strabismus- Strabismus 75%75% Spastik, diplegia dan Spastik, diplegia dan kuadriparesiskuadriparesis

- Kelainan refraksi- Kelainan refraksi 25 – 50%25 – 50% Spastik athetoid 2:1Spastik athetoid 2:1

- Hemianopsia- Hemianopsia 25%25% HemiplegiaHemiplegia

4. Kelainan 4. Kelainan pendengaranpendengaran

25%25% Post kern ikterusPost kern ikterus

5. Disartria5. Disartria 25%25% Athetoid, spastik kuadriparesisAthetoid, spastik kuadriparesis

6. Kelainan kortikal 6. Kelainan kortikal sensorisensori

25 – 50%25 – 50% HemiplegiHemiplegi

7. Pertumbuhan 7. Pertumbuhan ekstrimitas tidak ekstrimitas tidak simetrissimetris

25 - 5025 - 50 HemiplegiaHemiplegia

8. Skoliosis8. Skoliosis 25%25% Spastik yang berat, spastik Spastik yang berat, spastik athetoidathetoid

9. Dismorphogenesis 9. Dismorphogenesis gigigigi

25%25% SpastikSpastik

10. Kontraktur sendi10. Kontraktur sendi 75%75% SpastikSpastik

11. Defisit persepsi11. Defisit persepsi 25 – 50%25 – 50% SpastikSpastik

Pemeriksaan penunjangPemeriksaan penunjang► Pemeriksaan mata dan pendengaranPemeriksaan mata dan pendengaran► Pemeriksaan cairan serebrospinalPemeriksaan cairan serebrospinal► Pemeriksaan serum antibodi terhadap Pemeriksaan serum antibodi terhadap

rubela, sitomegalo virus, toksoplasmosis, rubela, sitomegalo virus, toksoplasmosis, dan herpes simpleksdan herpes simpleks

► Foto kepalaFoto kepala► CT scan atau MRICT scan atau MRI► EEG, EMG, dan Evoked potensialisEEG, EMG, dan Evoked potensialis► Analisa kromosomAnalisa kromosom► Penilaian psikologikPenilaian psikologik

Diagnosa bandingDiagnosa banding

►Mental subnormalMental subnormal► Retardasi motorik terbatasRetardasi motorik terbatas► Tahanan volunter terhadap gerakan pasifTahanan volunter terhadap gerakan pasif► Kelainan persendianKelainan persendian► Cara berjalan yang belum stabilCara berjalan yang belum stabil►Gerakan normalGerakan normal► Berjalan berjinjitBerjalan berjinjit► Pemendekan kongenital pada gluteus Pemendekan kongenital pada gluteus

maksimus, gastrognemius, atau hamstringmaksimus, gastrognemius, atau hamstring► Kelemahan otot pada miopati, hipotoni, Kelemahan otot pada miopati, hipotoni,

atau palsi Erbatau palsi Erb

►Penyebab lain dari gerakan involunterPenyebab lain dari gerakan involunter►Penyakit – penyakit degeneratif pada Penyakit – penyakit degeneratif pada

susunan sarafsusunan saraf►Kelainan pada medula spinalisKelainan pada medula spinalis►Sindrom lainSindrom lain

PenatalaksanaanPenatalaksanaan

►Perlu ditekankan bahwa tujuan Perlu ditekankan bahwa tujuan pengobatan bukanlah membuat anak pengobatan bukanlah membuat anak menjadi seperti anak normal lainnya. menjadi seperti anak normal lainnya. Tetapi mengembalikan sisa Tetapi mengembalikan sisa kemampuan yang ada pada anak kemampuan yang ada pada anak tersebut seoptimal mungkin, tersebut seoptimal mungkin, sehingga diharapkan anak dapat sehingga diharapkan anak dapat melakukan aktifitas sehari – hari melakukan aktifitas sehari – hari tanpa bantuan atau dengan sedikit tanpa bantuan atau dengan sedikit bantuanbantuan

►Diperlukan kerjasama multidisiplin Diperlukan kerjasama multidisiplin seperti disiplin anak, saraf, mata, THT, seperti disiplin anak, saraf, mata, THT, bedah saraf, psikologi, rehabilitasi bedah saraf, psikologi, rehabilitasi medis, ahli wicara, pekerja sosial, guru medis, ahli wicara, pekerja sosial, guru SLB, serta peran orangtua dan SLB, serta peran orangtua dan masyarakat masyarakat

PrognosisPrognosis

► Kesembuhan dalam arti regenerasi dari otak Kesembuhan dalam arti regenerasi dari otak yang sesungguhnya tidak pernah terjadi.yang sesungguhnya tidak pernah terjadi.

► Yang terjadi adalah perbaikan maturitas otak Yang terjadi adalah perbaikan maturitas otak yang masih sehat sebagai kompensasinya.yang masih sehat sebagai kompensasinya.

► Prognosis bertambah berat apabila disertaqi Prognosis bertambah berat apabila disertaqi retardasi mental, bangkitan kejang, gangguan retardasi mental, bangkitan kejang, gangguan penglihatan dan pendengaran.penglihatan dan pendengaran.

► Angka kematian penyakit ini 53% pada taun Angka kematian penyakit ini 53% pada taun pertama dan 11% meninggal pada umur 7 pertama dan 11% meninggal pada umur 7 tahun.tahun.