cerai gugat akibat suami di-phk (studi analisis...

76
CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS PUTUSAN PERKARA NO. 590/Pdt.G/2009/PA.JT) DI PENGADILAN AGAMA JAKARTA TIMUR Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S.Sy) Oleh: MUHAMMAD RIZKI MAWARDI NIM: 107044201334 KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H /2011 M

Upload: vanbao

Post on 27-Jun-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK

(STUDI ANALISIS PUTUSAN PERKARA NO. 590/Pdt.G/2009/PA.JT)

DI PENGADILAN AGAMA JAKARTA TIMUR

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Syariah (S.Sy)

Oleh:

MUHAMMAD RIZKI MAWARDI

NIM: 107044201334

KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H /2011 M

Page 2: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

ii

CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK

(STUDI ANALISIS PUTUSAN PERKARA NO. 590/Pdt.G/2009/PA.JT)

DI PENGADILAN AGAMA JAKARTA TIMUR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Syariah (S.Sy)

Oleh:

Muhammad Rizki Mawardi NIM: 107044201334

Di Bawah Bimbingan:

Dr. Moh. Ali Wafa, S.Ag., M.Ag.

NIP: 150 321 584

KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2011 M

Page 3: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI

ANALISIS PUTUSAN PERKARA NO. 590/Pdt.G/2009/PA.JT) DI PENGADILAN

AGAMA JAKARTA TIMUR, telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 24 Agustus 2011.

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Hukum Keluarga.

Jakarta, 12 September 2011

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Syariah Dan Hukum

Prof.Dr.H.M.Amin Suma, SH. MA. MM

NIP. 19550505 198203 1012

PANITIA UJIAN

Ketua : Drs. H. A. Basiq Djalil, SH., MA.

NIP: 19500306 197603 1001

Sekertaris : Hj. Rosdiana, MA.

NIP. 19690610 200312 2001

Pembimbing : Dr. Moh. Ali Wafa, S.Ag., M.Ag.

NIP. 150 321 584

Penguji I : Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH., MA., MM.

NIP. 19550505 198203 1012

Penguji II : Drs. H. A. Basiq Djalil, SH., MA.

NIP. 19500306 197603 1001

Page 4: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 23 Mei 2011

Muhammad Rizki Mawardi

Page 5: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayahNya, terucap dengan tulus dan ikhlas Alhamdulillāhi Rabbil ‘ālamīn tiada

henti karena dapat terselesaikannya penulisan skripsi ini. Salawat seiring salam

semoga selalu tercurah limpahkan kepada insan pilihan Tuhan khātamul anbiyā’i

walmursalīn Muhammad SAW.

Dengan setulus hati penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh

dari kesempurnaan. Namun demikian, skripsi ini hasil usaha dan upaya yang

maksimal dari penulis. Tidak sedikit hambatan, cobaan dan kesulitan yang ditemui.

Banyak hal yang tidak dapat dihadirkan oleh penulis didalamnya karena keterbatasan

pengetahuan dan waktu. Namun patut disyukuri karena banyak pengalaman yang

didapat dalam penulisan skripsi ini.

Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada

bapak:

1. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, S.H., M.A., M.M. Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum serta para Pembantu Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. H. A. Basiq Djalil, S.H., M.A. Ketua Program Studi Hukum Keluarga

dan Ibu Hj. Rosdiana, M.A. Sekretaris Program Studi Hukum Keluarga.

Page 6: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

vi

3. Dr. Moh. Ali Wafa, S.Ag., M.Ag. Pembimbing utama penulis dalam

menyelesaikan skripsi, yang telah memberikan arahan, meluangkan waktu dan

pikiran disela-sela kesibukannya untuk memberikan bimbingan, pengarahan,

semangat dan motivasi kepada penulis dengan penuh keikhlasan dan

kesabaran.

4. Bapak dan Ibu Dosen dan civitas akademika Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, semoga ilmu yang

diberikan bermanfaat bagi penulis.

5. Pimpinan dan seluruh karyawan perpustakaan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan pelayanan dan fasilitas serta

buku-buku yang penulis perlukan.

6. Bapak Hakim, Panitera Muda dan Para Staf di Pengadilan Agama Jakarta

Timur yang telah meluangkan waktu di sela-sela kesibukannya untuk

memberikan arahan dan informasi kepada penulis.

7. Kedua orang tua tercinta Ayahanda Chotiri Aslam dan ibunda Siti Hapsoh

dengan segala curahan dan kasih sayangnya serta do’a dalam mendidik dan

mengasuh penulis hingga dapat menempuh kejenjang perguruan tinggi dengan

baik. Semoga segala jasa dan upaya yang diberikan menjadi amal sholeh yang

diterima disisi Allah swt. Dan menjadi tabungan kelak di akhirat. Amiin…

8. Kakak-kakakku Yayah Chairiyah, Amelia Hapsari, Arif Rahman dan Nur

Atikah, S.Pdi serta adinda Ahmad Faisal dan Nuzzatussaniyah yang

senantiasa memberikan support baik moril maupun materil sehingga penulis

Page 7: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

vii

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan segenap usaha dan tak lupa dengan

keponakanku Syauqih Alayda Yahya dan Muhammad Farraas Hazzami yang

selalu membawa canda tawa sehingga membuat om menjadi semangat

membuat skripsi.

9. Sahabat seperjuangan, teman-teman Konsentrasi Administrasi Keperdataan

Islam Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan

2007.

10. Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya, atas jasa bantuan semua pihak baik berupa moril dan materil,

sampai detik ini penulis panjatkan do’a semoga Allah memberikan balasan yang

berlipat dan menjadikannya amal jariyah yang tidak pernah berhenti mengalir hingga

yaum al-akhir Penulis berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan para pembaca umumnya. Semoga Allah senantiasa memberikan

kemudahan bagi kita semua dalam menjalani hari esok dan apa yang kita lakukan

diridhai oleh Allah swt.Amiin.

Jakarta: 19 Jumadil Akhir 1432 H

23 Mei 2011

Penulis

(Muhammad Rizki Mawardi)

Page 8: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

viii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................................ i

Persetujuan Pembimbing ....................................................................................... ii

Pengesahan Penguji ................................................................................................ iii

Pernyataan Keaslian ............................................................................................... iv

Kata Pengantar ....................................................................................................... v

Daftar Isi .................................................................................................................. viii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ............................................ 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 8

D. Review Studi Terdahulu .............................................................. 9

E. Metode Penelitian dan Tekhnik Penulisan .................................. 11

F. Sistematika Penulisan ................................................................. 14

BAB II : PERCERAIAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM

A. Pengertian Cerai ......................................................................... 16

B. Cerai Gugat ................................................................................. 23

C. Dasar Hukum Cerai Gugat .......................................................... 24

D. Rukun dan Syarat Cerai Gugat .................................................... 27

E. Akibat dan Hikmah Cerai Gugat ................................................. 31

Page 9: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

ix

BAB III : PROFIL PENGADILAN AGAMA JAKARTA TIMUR

A. Sejarah Singkat Pengadilan Agama Jakarta Timur ..................... 33

B. Kedudukan dan Letak ................................................................. 39

C. Struktur Organisasi Pengadilan ................................................... 39

D. Wilayah Yuridiksi ....................................................................... 41

BAB IV : ANALISIS TERHADAP CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI

DI-PHK

A. Duduknya Perkara ....................................................................... 49

B. Pertimbangan Hukum Hakim ...................................................... 52

C. Analisis Penulis ........................................................................... 57

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 62

B. Saran ............................................................................................ 63

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 65

LAMPIRAN

Page 10: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang

wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga dan

bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa).1 Undang-undang Nomor

1 tahun 1974 merupakan sebuah unifikasi hukum yang dilakukan oleh seluruh unsur

masyarakat Indonesia, yang di dalamnya diatur segala hal yang berkaitan dengan

perkawinan, baik itu untuk agama Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu,

dan Budha. Undang-undang ini juga menghapus segala peraturan ataupun undang-

undang perkawinan yang ada atau berlaku sebelumnya, dengan kata lain seluruh

peraturan yang mengatur perkawinan sejauh telah diatur dalam undang-undang ini

dinyatakan tidak berlaku, sebagaimanan bunyi pasal 66 UU No. 1 tahun 1974 tentang

Perkawinan.

Dalam setiap agama terdapat aturan-aturan perkawinan kepada pemeluknya.

Menurut Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, perkawinan ialah

ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri

dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal

berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.2 Sedangkan menuut Kompilasi Hukum

1 Departemen Agama RI, Himpunan Peraturan Perundang-undangan Dalam Lingkungan

Peradilan Agama, (Jakarta: DEPAG RI, 2001), h. 131

2 R. Subekti dan R. Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, (Jakarta: PT

Pradnya Paramita, 1999), h. 537

Page 11: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

2

Islam, Perkawinan menrurut hukum Islam adalah pernikahan, yaitu akad yang sangat

kuat atau mitsaqon ghalizhan untuk menaati perintah Allah dan melaksanakannya

merupakan ibadah.3

Tujuan perkawinan adalah agar dapat terbinanya hubungan antara seorang

laki-laki dengan perempuan antara satu sama lain saling mencintai, menghasilkan

keturunan dan hidup berdampingan secara damai dan sejahtera sesuai dengan

perintah Allah dan petunjuk Rasulullah. 4

Fiqih pun telah menggariskan bahwa nikah berfungsi terjadinya akibat hukum

yaitu kehalalan untuk berjima’. Perkawinan merupakan jalan alami dan biologis yang

paling baik untuk mengeluarkan dan memuaskan naluri seksual. Kemudian akibat

dari perkawinan badan menjadi sehat, jiwa terasa tenang. Maka terpelihara dari

pandangan haram dan ketenangan jiwa menikmati sesuatu yang halal.5

Dalam hal ini Abduttawab Haikal dalam bukunya rahasia perkawinan

Rasulullah mengatakan bahwa dalam Islam, rumah tangga merupakan dasar dari

kehidupan manusia dan merupakan faktor utama dalam membina masyarakat.6

3 Tim. Redaksi Fokus Media, Kompilasi Hukum Islam, (Bandung: Focus Media, 2007), h. 7

4 A. Rahman I. Doi, Penjelasan Lengkap Hukum Islam (Syari‟ah), (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2002), Cet. Ke-1, h. 150

5 Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, (Kairo: Daar al-Fath), Cet. Ke-1, Jilid 2, h. 9

6 Abduttawab Haikal, Rahasia Pekawinan Rasulullah saw, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,

1993), Cet. Ke-1, h. 1

Page 12: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

3

Membina sebuah mahligai rumah tangga atau hidup berkeluarga merupakan

perintah agama bagi setiap muslim dan muslimah. Melalui rumah tangga yang Islami

diharapkan akan terbentuk komunitas kecil masyarakat Islam.7

Terjadinya akad nikah telah menimbulkan hak dan kewjiban bagi suami istri.

Hak suami berarti kewajiban yang harus diberikan oleh istrinya, dan hak istri berarti

suatu kewajiban yang harus diberikan oleh suaminya. Salah satu hak yang harus

dipenuhi oleh suami terhadap istrinya adalah nafkah. Nafkah seperti sandang, pangan,

papan sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari karena menyangkut kebutuhan

hidup yang tidak akan pernah lepas.

Hak merupakan sesuatu yang harus diterima, sedangkan kewajiban adalah

sesuatu yang harus dilaksanakan dengan baik. Begitu pula kehidupan antara suami

istri dalam setiap rumah tangga. Apabila dua hal tersebut tidak dijalankan

sebagaimana mestinya, niscaya akan timbul percekcokan dan perselisihan rumah

tangga.

Islam menjadikan nafkah merupakan hak yang wajib didapatkan oleh istri dan

sang suami, karena suami dianggap layak untuk mencari nafkah dengan kendala

segala kondisi yang dimiliki oleh kaum laki-laki, baik secara fisik maupun akal

fikiran. Secara kodrati para istri memang dianjurkan untuk tetap barada dirumah

mengurus segala hal yang berkenaan dengan urusan rumah tangga, dari mulai

mengurus dan mendidik anak, menyiapkan segala kebutuhan suami, juga merawat

7 M. Hasan Nur, Potret Wanita Saleha, (Jakarta: Penamadani, 2004), Cet. Ke-1, h. 61

Page 13: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

4

dan membersihkan rumah, menjaga dan mengatur harta benda suaminya termasuk

yang melekat pada dirinya adalah termasuk harta yang paling berharga yang dimiliki

suaminya yang harus dijaga dan dipelihara kehormatannya karena berat dan besarnya

pula tanggung jawab yang dimiliki istri dalam rumah tangga, maka mencari nafkah

untuk mencukupi segala kebutuhan hidup dibebankan kepada suami.

Idealnya kehidupan rumah tangga adalah untuk hidup rukun, bahagia dan

tentram. Namun, sebuah perjalanan tidak selamanya mulus sesuai dengan yang

diharapkan kadang terdapat perbedaan pandangan dalam memahami kehidupan dan

kecekcokan pasangan suami istri tak terhindarkan, mereka merasa tidak nyaman dan

tentram lagi dengan perkawinan mereka, karena pada kenyataanya membina

hubungan keluarga tidaklah mudah bahkan sering kehidupan perkawinan tandas di

tengah jalan.8

Islam tidaklah mengharamkan perceraian karena Allah swt. hanya membenci

saja. Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan suami istri

(cerai) adalah solusi alternatif yang darurat, karena bisa membahayakan kehidupan

rumah tangga apabila tidak terjadi perceraian. Itupun harus dengan alasan-alasan

yang memadai kendatipun perceraian dihalalkan namun sangat dibenci Allah swt.9

8 Chuzaemah T Yanggo dan A Hafidz Anshary A.Z, Problematika Hukum Islam

Kontemporer, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2002), Cet. Ke-3, h. 73

9 Muhamad Daud Ali, Hukum Islam dan Peradilan Agama, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2002), Cet. Ke-2, h. 102

Page 14: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

5

Namun demikian tidak jarang terjadinya bahwa tujuan mulia tersebut tidak

sesuai dengan harapkan, karena pada kenyataanya membina suatu perkawinan yang

bahagia tidaklah mudah bahkan sering kehidupan perkawinan tandas ditengah jalan10

.

Akibatnya timbullah perceraian-perceraian merupakan problematika dalam keluarga

yang akan membawa kehancuran, terutama bagi anak-anak.11

Tidak sedikit anak-anak

yang menjadi korban karena orang tuanya berpisah, pendidikannya terlantar, tidak

terurus, dan kandas di tengah jalan.

Selain itu terjadinya perbedaan dan pertentangan kemarahan, dan segala yang

mengingkari cinta diantara suami istri. Kalau kasih cinta sudah hilang akan

berubahlah pilar-pilar perkawinan. Mereka jatuh kelembah kehidupan yang susah dan

pemikiran yang bimbang karena pada dasarnya kesatuan dan kekompakkan dalam

segala hal merupakan kunci kesuksesan dan kebahagiaan serta sumber segala

ketenangan. Lain halnya kalau akan menghilangkan bagi kedua belah pihak.12

Fenomena cerai gugat merupakan fenomena yang banyak terjadi belakangan

ini dari mulai artis hingga masyarakat umum. Kasus istri yang menggugat cerai

bukanlah hal tabu lagi, sebagian besar perceraian didominani oleh perempuan yang

menuntut cerai. Penyebabnya sangat umum, dari mulai faktor ekonomi, sang suami

10 Chuzaemah T Yanggo dan A Hafidz Anshary A.Z, Problematika Hukum Islam

Kontemporer, Cet. Ke-3, h. 73

11

Departemen Agama, Analisis Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Perceraian, (Jakarta:

Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Direktorat Jenderal Pembinaan badan

Peradilan Agama Islam, 1997), h. 2

12

Abd. Rahman Ghazaly, Fiqh Munakahat, (Jakarta: Kencana, 2006), Cet. Ke-2, h. 218

Page 15: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

6

kurang bertanggung jawab, sampai masalah perselingkuhan. Selain itu masalah yang

kerap melekat bagi seorang istri bahwa “istri ikut suami sudah tidak zamannya lagi”.

Dan istri akan menderita bila ditinggalkan suami sudah usang juga buktinya kalau

dulu kaum suamilah yang menceraikan istri, tapi sekarang istrilah yang banyak

menceraikan suami.

Apabila masalah yang ada sudah tidak dapat lagi diselesaikan selain dengan

perceraian dan sampai terjadi keadaan demikian (tidak memberikan nafkah), yang

dilatar belakangi oleh banyak faktor yang mempengaruhinya. Salah satu diantaranya

adalah semakin resah gelisahnya para lapisan masyarakat khususnya kalangan

menengah kebawah terhadap imbas dari kenaikan harga BBM yang berlangsung pada

bulan Oktober 2005 dan krisis global yang mendera seluruh dunia sehingga imbasnya

pada perusahaan yang tidak mampu lagi membiayai biaya operasional perusahaanya,

akibatnya perusahaan-perusahaan merumahkan sebagian karyawannya untuk

mengurangi dan mengatasi biaya tersebut. Sehingga para kepala rumah tangga tidak

dapat lagi menafkahkan keluarganya, akan memungkinkan para kepala rumah tangga

ditinggal oleh istrinya karena tidak mampu lagi memberi nafkah pada keluarganya.

Penulis pun merasa berat beban yang dipikul oleh kepala rumah tangga (suami),

selain itu juga faktor lain dimana suami tidak memberikan nafkah adalah

pertengkaran, perselisihan terus menerus dan perbedaan kehendak yang

mengakibatkan tidak ada harapan lagi untuk mewujudkan rumah tangga yang sakinah

mawadah warohmah. Disinilah permasalahan kian terpuruk, sementara apabila

melihat pendapatan suami yang sangat minim sekali, bahkan kebutuhan-kebutuhan

dan tuntutan keluargapun tidak dapat dipungkiri lagi.

Page 16: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

7

Permasalahannya adalah bagaimana apabila suami tidak mampu dalam

menghadapi problematika rumah tangga tersebut (suami tidak mampu lagi memenuhi

kebutuhan nafkah sehari-hari terhadap istri dan anak-anaknya, dan pertengkaran pun

tidak dapat dipungkiri lagi). Kemudian apakah dia harus bercerai karena melihat

kenyataan nasib suami seperti ini dan sangat sudah tidak memungkinkan lagi untuk

melangsungkan penghidupan keluarganya, akan tetapi masih mempertahankan

perkawinannya sementara perselisihan dan pertengkaran antara suami istri terus

berkepanjangan? Inilah sorotan penulis untuk dikaji pada bab berikutnya.

Sehingga pada kesempatan ini penulis ingin untuk membantu dengan sedikit

banyak memberikan jawaban dan pengetahuan tentang hal tersebut. Oleh karena itu,

penulis mencoba mengkaji analisis penelitian tentang “CERAI GUGAT AKIBAT

SUAMI DI-PHK (Pemutusan Hak Kerja) (Analisis Putusan Perkara No.

590/Pdt.G/2009/PA.JT di Pengadilan Agama Jakarta Timur).”

Dengan tujuan yang hendak dicapai melalui penulisan ini adalah untuk

mengetahui pandangan para hakim yang ada di Indonesia khususnya yang ada pada

Pengadilan Agama Jakarta Timur dimana saya melakukan analisis dan observasi

mengenai proses perkara cerai gugat akibat suami di-PHK, lalu lebih jauh lagi tentang

akibat-akibat yang terjadi dalam perceraian khususnya cerai gugat.

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Dari latar belakang permasalahan maka fokus masalah yang ingin dibahas

cerai gugat dalam skripsi ini dibatasai pada tidak ada kecocokan lagi antara suami

Page 17: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

8

istri dikarenakan suami tidak lagi bekerja akibat di-PHK, dan putusan perkara

No.590/Pdt.G/2009/PA.JT di Pengadilan Agama Jakarta Timur dibatasi pada perkara

yang terjadi perselisihan dalam kehidupan rumah tangga dikarenakan masalah

ekonomi dan tidak ada lagi kecocokan.

2. Rumusan Masalah

Sesuai dengan tugas seorang istri terhadap keluarga, atas dasar setia pada

pernikahan istri seharusnya memberi dorongan dan semangat kepada suami yang di-

PHK, pada kenyataannya istri menggugat cerai suami dengan serta merta.

Sejalan dengan pembatasan dan rumusan masalah di atas, timbul beberapa

pertanyaan tersebut dirumuskan sebagai berikut:

a. Apakah suami di-PHK bisa dijadikan alasan dalam perceraian ?

b. Apa yang menjadi dasar hukum hakim Pengadilan Agama Jakarta Timur

dalam memutuskan perkara cerai gugat akibat suami di-PHK ?

c. Bagaimana proses penyelesaian perkara cerai gugat akibat sumai di-PHK di

Pengadilan Agama Jakarta Timur ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai melalui penulisan ini adalah

1. Untuk mengetahui bisa tidaknya suami di-PHK menjadi alasan suatu

perceraian.

2. Untuk mengetahui dasar hukum hakim dalam memutuskan perkara cerai

gugat akibat suami di-PHK di Pengadilan Agama Jakarta Timur.

Page 18: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

9

3. Untuk mengetahui proses penyelesaian perkara cerai gugat akibat suami di-

PHK di Pengadilan Agama Jakarta Timur.

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah

1. Untuk Kalangan Akademis: Seperti mahasiswa dan pengamat akademis

dengan adanya skripsi ini yang menyajikan wacana pemikiran, dan juga bisa

dijadikan informasi untuk dibahas lebih lanjut dan bahan untuk didiskusikan.

2. Untuk Pengembangan Ilmu Pengetahuan: Memberikan sumbangan khususnya

fiqh munakahat sehingga mengetahui tentang pandangan hukum Islam

mengenai faktor ekonomi sebagai pemicu perceraian di Pengadilan Agama.

D. Review Study Terdahulu

Dalam karya ilmiah ini, penulis menemukan data yang berhubungan dengan

bahasan mekanisme penyelesaian permohonan cerai gugat akibat suami di-PHK,

antara lain:

1. Judul skripsi “Cerai Gugat Karena Suami Tidak Mampu Memberikan Nafkah

(studi analisis putusan perkara No.732/Pdt.G/2006/PA.Bdg-Jawa Barat)” yang

ada pada wilayah Bandung dengan kejadian perkara adalah tahun 2006,

skripsi ini disusun oleh Nurhayani, skripsi tersebut membahas tentang

menurut pertimbangan hakim dan menekankan pada realitanya yang mencari

nafkah tidak hanya suami tapi istri pun juga bisa mencari nafkah dalam

kehidupan modern.

2. Judul skripsi “Penyelesaian Perceraian Karena Suami Tidak Memberikan

Nafkah (studi kasus pada putusan No.269/Pdt.G/2005/PA.Bgr-Jawa Barat)”

Page 19: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

10

yang ada pada wilayah Bogor, skripsi ini disusun oleh Muhamad Khaliludin,

skripsi tersebut membahas menekankan analisanya pada prosedur

penyelesaiannya terhadap kasus perceraian karena suami tidak memberikan

nafkah, yang ditangani di Pengadilan Agama Bogor.

3. Judul skripsi “Gugat Cerai Suami Yang Tidak Memberikan Nafkah Karena

Penyakit Yang Sulit di Obati Menurut Fikih dan KHI (studi kasus pada

putusan No.1228/Pdt.G/2007/PA.JS)” yang ada pada wilayah Jakarta Selatan,

skripsi ini disusun oleh Robitatul Adawiyah. Skripsi tersebut membahas

tentang pengertian nafkah, alasan istri menggugat cerai suami, dan analisa.

Substansi dalam karya ilmiah tersebut di atas jelas berbeda dengan penemuan

yang penulis bahas, yakni:

1. Wilayah kejadian perkara yang penulis analisis adalah di Pengadilan Agama

Jakarta Timur

2. Penggugat bernama Eryanawati binti M. Husin dan tergugat bernama Syaiful

Aswan bin Sulaiman

3. Tergugat meninggalkan keluarga selama 4 tahun dikarenakan masalah

ekonomi sebab tergugat tidak bekerja lagi (PHK)

4. Tahun kejadian perkara tahun 2009

Dengan demikian penulis menggaris bawahi bahwasanya bahasan ini tidak

ada kesamaan isi dan pertimbangan hakim berdasarkan data yang diperoleh dari

Pengadilan Agama Jakarta Timur, karena perkara cerai gugat akibat suami di-PHK

dengan nomor perkara 590/Pdt.G/2009/PA.JT, terjadi di Pengadilan Agama Jakarta

Page 20: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

11

Timur dan menganalisis tentang ketidak adilan terhadap suami yang telah

memberikan nafkah, dan pada saat tidak bekerja lagi dikarenakan faktor kemiskinan

struktural, yaitu kemiskinan disebabkan kesalahan sistem yang digunakan negara

dalam mengatur urusan rakyat, lalu suami digugat cerai.

E. Metode Pembahasan dan Tekhnik Penulisan

Untuk memperoleh data yang akan dibutuhkan untuk menyusun skripsi ini,

maka antara lain penulis menggunakan beberapa metode antara lain:

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatannya adapun jenis penelitian setelah penulis menggunakan dalam

penelitian ini adalah memakai metode penelitian normatif,13

yaitu suatu prosedur

penelitian ilmiah untuk menemukan kebenaran berdasarkan logika keilmuan hukum

dari sisi normatif nya, yakni penelitian hukum yang dilakukan dengan meneliti bahan

atau data sekunder belaka.14

2. Jenis Penelitian

Adapun jenis penelitian setelah penulis melihat data yang dibutuhkan dalam

judul skripsi ini, maka termasuk dalam kategori penelitian kualitatif lebih khususnya

dengan menggunakan penelitian deskriptif yaitu suatu penelitian yang memberikan

data seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejalanya. Adapun tujuan

13 Jhony Ibrahim, Teory dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, (Malang: Banyumedia

Publishing, 2007), Cet. Ke-3. h. 57

14

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat,

(Jakarta: CV Rajawali, 1985), h. 14

Page 21: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

12

dari penelitian deskriptif ini adalah untuk menggambarkan suatu objek secara

sistematis.15

3. Sumber Data

Dalam penelitian ini akan digunakan data primer dan data sekunder. Di

bawah ini akan dirinci satu per satu apa saja yang termasuk ke dalam data primer dan

sekunder.

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari objek yang

diteliti,16

yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat.17

Dalam hal ini berupa berkas

putusan perkara perceraian yang didapatkan dari Pengadilan Agama Jakarta Timur

yang berkekuatan hukum tetap yakni putusan cerai gugat akibat suami di-PHK

dengan nomor perkara 590/Pdt.G/2009/PA.JT, selain itu juga data primer diperoleh

lewat interview (wawancara) terhadap hakim yang memeriksa perkara ini, kemudian

data tersebut dianalisis dengan cara menguraikan dan menghubungkan dengan

masalah yang dikaji.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan jalan mengadakan studi

kepustakaan atas dokumen-dokumen yang berhubungan dengan masalah yang

15 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI Press, 1986), h. 43

16

Rianto Adi, Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, (Jakarta: Granit, 2004), h. 5

17

Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2005), Cet. Ke-7, h. 113

Page 22: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

13

diajukan, yamg memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer. Dokumen-

dokumen yang dimaksud adalah Al-Qur,an Hadist, buku-buku ilmiah, jurnal-jurnal,

dan Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Kompilsai Hukum

Isalam (KHI), serta peraturan lainnya yang dapat mendukung skripsi ini.

4. Tekhnik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai

berikut :

a. Observasi, yaitu untuk menentukan data-data awal penelitian.

b. Interview atau wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan

data dengan jalan komunikasi,18

yakni tanya jawab lisan antara dua orang

atau lebih secara langsung antara pewawancara dengan pihak-pihak yang

ada kaitannya denagan judul skripsi ini yaitu hakim yang memeriksa

perkara cerai gugat akibat suami di-PHK. Disini penulis menggunakan

wawancara tersruktur yang tentunya dipersiapkan terlebih dahulu daftar

pertanyaan yang akan ditanyakan kepada majelis hakim yang di

wawancarai. Dengan tujuan agar memperoleh data yang lengkap untuk

kesempurnaan skripsi ini.

c. Studi dokumenter, untuk mendapatkan data-data tentang masalah yang

diangkat.

d. Studi Pustaka

18 Rianto Adi, Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, h. 72

Page 23: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

14

5. Teknik Analisis Data dan Pedoman Penulisan

Metode data dilakukan dengan cara mendeskripsikan data-data tersebut

secara jelas dari data yang sudah diperoleh berupa putusan pengadilan dan

mengambil isinya dengan menggunakan metode content analysis. Data kemudian

dianalisis dan di interpretasikan dengan demikian akan nampak rincian jawaban atas

pokok permasalahan yang diteliti.

Adapun teknik penulisan pada skripsi ini penulisan menggunakan standar

buku “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007”, dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Terjemahan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadist dalam penulisannya diketik

satu spasi walaupun kurang dari enam baris.

b. Kutipan dari buku-buku yang masih dalam ejaan lama disesuaikan dengan

ejaan yang disempunakan (EYD).

c. Dalam daftar pustaka Al-Qur’an ditulis pada urutan pertama sebelum

sumber lainnya, yang kemudian disusul dengan sumber berikutnya sesuai

dengan urutan alphabet.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini dibagi atas lima bab, tiap bab terdiri dari

sub-sub bab. Perincian sistematika tersebut adalah sebagai berikut:

Bab Pertama, Dalam bab ini memuat tentang pendahuluan yang

menguraikan tentang batasan dan rumusan masalahan, latar belakang masalah, tujuan

Page 24: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

15

dan manfaat penelitian, metode penelitian, review studi terdahulu, sistematika

penulisan, dan diakhiri dengan penutup.

Bab Kedua, Dalam bab ini akan dikemukakan tentang pengertian

perceraian termasuk pengertian cerai gugat, rukun dan syarat, akibat perceraian, dasar

hukum perceraian dan macam-macam perceraian dan hikmah.

Bab Ketiga, Pada bab ini akan dipaparkan penjelasan secara terperinci

terkait dengan gambaran wilayah Pengadilan Agama Jakarta Timur, sekilas tentang

Pengadilan Agama Jakarta Timur, struktur organisasi di Pengadilan Agama Jakarta

Timur, dan wilayah yuridiksi Pengadilan Agama Jakarta Timur.

Bab Keempat, Merupakan bab inti dalam skripsi ini, karena dalam bab ini

akan membahas terkait dengan duduk perkara cerai gugat akibat suami di-PHK di

Pengadilan Agama Jakarta Timur No. 590/Pdt.G/2009/PA.JT, landasan yuridis dan

análisis putusan perkara cerai gugat akibat suami di-PHK.

Bab Kelima, Dalam bab ini sebagai bab penutup yang berisi kesimpulan

dan saran, tidak lupa penulis mencantumkan lampiran yang diperlukan.

Page 25: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

16

BAB II

PERCERAIAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM

A. Pengertian Perceraian

Perceraian diambil dari kata ”cerai” dan dalam bahasa Arab sering disebut

dengan ”thalaq”. Thalaq secara etimologis adalah sebagaimana tertera di dalan kitab

Lisan al-Arab karangan Ibnu Manzur yang mempunyai arti ”melepaskan atau

meninggalkan”.1 Perceraian adalah merupakan akibat dari suatu hubungan yang

disebabkan oleh adanya hubungan perkawinan. Keduanya (antara perkawinan dan

perceraian) saling berhubungan, dimana percerian hanya dapat terjadi karena adanya

sebuah ikatan perkawinan.

Thalaq menurut bahasa adalah membuka ikatan, sedangkan menurut syara’

adalah melepaskan tali perkawinan dan mengakhiri tali pernikahan antara suami istri.2

Sedangkan thalaq menurut istilah adalah memutuskan tali perkawinan yang sah dari

pihak suami dengan kata-kata yang khusus, atau dengan apa yang dapat mengganti

kata-kata tersebut.3

Dalam Kompilasi Hukum Islam mendefinisikan thalaq sebagai ikrar suami

dihadapan Pengadilan Agama yang menjadi salah satu sebab putusnya perkawinan,

1 Abi Abdullah bin Yazid al-Qazuainy, Sunan Ibnu Majah, (Beirut, Lebanon: Daar el-Fikr,

1994), h. 633

2 Djaman Nur, Fiqh Munakahat, (Semarang: Dinan Utama, 1993), Cet Ke-1, h. 134

3 S. Ziyad Abbas, Fiqh Wanita Islam, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1991), h. 43

Page 26: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

17

degan cara sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 129, 130, dan 131.4 Kompilasi

Hukum Islam memberikan pernyataan yang hampir sama dengan Undang-undang

Perkawinan No. 1 tahun 1974, dijelaskan pada bab XVI pasal 115 yang berbunyi:

”Perceraian hanya dapat dilakuan di depan sidang pengadilan Agama setelah

Pengadilan tersebut berusaha dan tidak berhasil mendamaikan kedua belah pihak”.5

Penulis tidak menjumpai pengertian yang jelas tentang perceraian dalam

hukum positif yang mengatur tentang perkawinan. Dalam UUP No. 1 tahun 1974

pasal 38 dan KHI pasal 113 hanya menyebutkan sebab-sebab putusnya perkawinan

yaitu disebabkan karena kematian, perceraian, dan putusan pengadilan.

1. Dasar Hukum

Aturan main perceraian (thalaq) dalam Islam telah diatur melalui koridor-

koridor Al-Qur’an dan Sunah. Dengan adanya aturan-aturan perceraian dalam kedua

sumber tadi (Al-Qur’an dan Sunah) dapat dijadikan landasan bahwa agama Islam

membolehkan perceraian, adapun lebih jelasnya dalil yang menjelaskan tentang

thalaq adalah sebagai berikut:

a. Al-Qur’an surat at-Thalaq ayat 1

4 Tim. Redaksi Fokus Media, Kompilasi Hukum Islam, h. 39

5 Tim. Redaksi Fokus Media, Kompilasi Hukum Islam, h. 38

Page 27: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

18

Artinya: “Hai Nabi, apabila kamu menceraikan istri-istrimu maka hendaklah kamu

ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddah (yang

wajar) dan hitunglah waktu iddah itu serta bertakwalah kepada Allah

tuhanmu. Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka dan

janganlah mereka diizinkan keluar kecuali kalau mereka mengerjakan

perbuatan yang keji yang terang. Itulah hukum-hukum allah dan barang

siapa yang melanggar hukum-hukum allah, maka sesungguhnya mereka

telah berbuat lalim terhadap dirinya sendiri. Kamu tidak mengetahui

baranmg kali allah mengadakan sesudah itu sesuatu hal yang baru”.

b. Al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 229

Artinya: ”Talak (yang dapat dirujuk) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi

dengan cara yang makruf atau menceraikan dengan cara yang baik.

Tidak halal bagi kamu mengambil kembali dari sesuatu yang telah

kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak

akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa

atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh istri untuk

menebus dirinya. Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah

melanggarnya. Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah

mereka itulah orang-orang yang lalim”.

Page 28: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

19

c. Al-Hadist

6

Artinya: ”Dari Ibnu Umar r.a, berkata: Rasulullah saw. bersabda:Diantara

barang-barang yang halal yang dibencioleh Allah swt. adalah thalaq.

(Diriwayatkan oleh Abu Daud, Ibnu Majah, dan disahkan oleh hakim

dan Abu Hatim menguatkan kemursalannya)”.

2. Macam-macam Hukum Perceraian

a. Wajib

Apabila perselisihan antara suami istri lalu tidak ada jalan yang dapat

ditempuh kecuali dengan mendatangkan dua hakim yamg mengurus perkara

keduanya. Jika kedua orang hakim tersebut memandang bahwa peceraian lebih baik

bagi mereka, maka saat itulah menjadi wajib.7

b. Makruh

Yaitu talak yang dilakukan tanpa adanya tuntutan dan kebutuhan. Sebagaiman

ulama ada yang mengatakan mengenai talak yang ini terdapat dua pendapat. Pertama,

bahwa talak tersebut haram dilakukan, karena dapat menimbulkan mudharat bagi

dirinya juga bagi istrinya, serta tidak mendatangkan manfaat apapun. Kedua,

menyatakan bahwa talak seperti itu dibolehkan. 8

6 Muh Sjarief Sukandy, Tarjamah Bulugul Maram Fiqh Berdasarkan Hadist, (Bandung: al-

Ma’arif, 1976), Cet. Ke-2, h. 393

7 Syaikh Hasan Ayyub, Fikih Keluarga, Terj. M.Abdul Ghaffar.E.M, h. 208

8 Syaikh Hasan Ayyub, Fikih Keluarga, Terj. M.Abdul Ghaffar.E.M, h. 209

Page 29: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

20

c. Mubah

Talak yang dibutuhkan karena kebutuhan. Misalnya karena buruknya akhlak

istri dan kurang baiknya pergaulan yang hanya mendatangkan mudharat dan

menjauhkan mereka dari tujuan pernikahan.

d. Sunnah

Yaitu talak yang dilakukan pada saat istri mengabaikan hak Allah yang

diwajibkan kepadanya, misalnya shalat, puasa, dan kewajiban lainnya, sedangkan

suami juga sudah tidak sanggup lagi memaksanya.

e. Mazhur (terlarang)

Yaitu talak yang dilakukan ketika istri sedang haid. Para ulama di Mesir telah

sepakat untuk mengharamkannya. Talak ini juga disebut dengan talak bid’ah. Disebut

bid’ah karena suami yang menceraikan ini menyalahi sunnah Rasul dan mengabaikan

perintah Allah dan Rasulnya. 9

3. Pembagian Talak

Ditinjau dari segi waktu dijatuhkannya talak itu, maka talak itu dibagi tiga

macam, sebagai berikut:

a. Talak Sunni

Yaitu talak yang dijatuhkan sesuai dengan tuntutan sunnah dan karenaya

disepakati keabsahannya oleh para ulama. Talak Sunni ialah talak satu kali (bukan

9 Syaikh Hasan Ayyub, Fikih Keluarga, Terj. M.Abdul Ghaffar.E.M, h. 211

Page 30: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

21

dua kali atau tiga kali sekaligus) yang dijatuhkan seorang suami terhadap istrinya

yang dalam keadaan suci dan tidak dicampuri dalam masa sucinya yang sekarang.10

b. Talak Bid’i

Yaitu talak yang dijatuhkan tidak sesuai atau bertentangan dengan tuntunan

sunnah, tidak memenuhi syarat-syarat talak sunni. Termasuk talak bid’i ialah:

1) Talak yang dijatuhkan terhadap istri pada waktu haid, baik dipermulaan haid

maupun dipertengahannya.

2) Talak yang dijatuhkan terhadap istri dalam keadaan suci tapi pernah digauli

oleh suaminya dalam keadaan suci dimaksud.11

c. Talak La Sunni Wala Bid’i

Yaitu talak yang tidak termasuk kategori talak sunni dan tidak pula talak

bid’i, yaitu:

1) Talak yang dijatuhkan terhadap istri yang belum pernah digauli.

2) Talak yang dijatuhkan terhadap istri yang belum pernah haid, atau istri yang

telah lepas haid.

3) Talak yang dijatuhkan terhadap istri yang sedang hamil.

Para ulama sepakat bahwa talak itu bid’i adalah haram hukumnya, dan

karenanya barang siapa melakukannya, maka ia dianggap telah berdosa.

10 Muhamad Bagir al-Habsiy, Hukum Fikih Praktis Menurut Al-Qur‟an, (Bandung: Mizan

Media Utama, 2002), Cet. Ke-1, h. 194

11

Abd. Rahman Ghazaly, Fiqh Munakahat, h. 191

Page 31: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

22

Ditinjau dari segi tegas atau tidaknya kata-kata yang dipergunakan sebagai

ucapan talak, maka dibagi dua macam:

a. Talah Sharih

Yaitu talak dengan mempergunakan dengan kata-kata yang jelas dan tegas,

dapat dipahami sebagai pernyataan atau cerai seketika diucapkan, tidak mungkin

dipahami lagi.

b. Talak Kinayah

Yaitu talak dengan mempergunakan kata-kata sindiran, atau samar-samar.

Seperti suami berkata kepada istri ”keluarlah engkau dari rumah ini sakarang”.

Ditinjau dari segi ada atau tidak adanya kemungkinan bekas suami meruju’

kembali bekas istri, maka talak dibagi menjadi dua:

a. Talak Raj’i

Yaitu talak yang dijatuhkan suami terhadap istrinya yang telah pernah

digauli, bukan karena memperoleh ganti harta dari istri, talak yang pertama kali atau

kedua kali dijatuhkan.12

b. Talak Ba’in

Yaitu talak yang putus secara penuh dalam arti tidak memungkinkan suami

kembali kepada istrinya kecuali dengan nikah baru.

Talak ba’in terbagi dua macam:

12 Abd. Rahman Ghazaly, Fiqh Munakahat, h. 196-197

Page 32: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

23

1) Talak Bain Sughra, ialah talak yang suami tidak boleh ruju’ kepada mantan

istrinya, tetapi ia dapat kawin lagi dengan nikah baru tanpa melalui muhalil.

2) Talak Bain Kubra, yaitu talak yang tidak memungkinkan suami ruju’ kembali

kepada mantan isrinya. Dia boleh kembali lagi kepada istrinya setelah

istrinya itu kawin dengan laki-laki laindan bercerai pula dengan laki-laki itu

dan habis masa iddahnya.13

B. Cerai Gugat

Gugat cerai (khulu’) terdiri dari lafdz kha-la-‟a yang berasal dari bahasa arab,

secara etimologi berarti menanggalkan atau membuka pakaian. Dihubungkan kata

khulu’ dengan perkawinan karena dalan Al-Qur’an disebutkan suami itu sebagai

pakaian bagi istrinya dan istrinya merupakan pakaian bagi suaimnya14

.

Dalam surat Al-Baqarah ayat 187 Allah swt berfirman :

Artinya: ”Mereka merupakan pakaian bagimu dan kamu merupakan pakaian bagi

mereka”.

Khulu’ menurut bahasa berarti tebusan. Dan menurut istilah khulu’ ialah talak

yang diucapkan istri dengan mengembalikan mahar yang pernah dibayarkan suami,15

Muhammad Jawad Mughniyah dalam fiqh lima mazhab bahwa khulu’ ialah

13 Amir Syarifudin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, h. 221-222

14

Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), Cet.

Ke-1, h. 231

15

Syaikh Hasan Ayyub, Fikih Keluarga, Terj. M.Abdul Ghaffar.E.M, (Jakarta: Pustaka Al-

Kautsar, 2006), Cet. Ke-5, h. 305

Page 33: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

24

penyerahan harta yang dilakukan oleh istri untuk menebus dirinya ikatan perkawinan

dari suaminya.16

Khulu’ secara harfiah berarti ”lepas” atau ”copot”, ulama mendenifisikan

فر قة بعو ض بلفط طال ق او خلع17

Artinya: ”Peceraian dengan tebusan (dari pihak isteri kepada pihak suami) dengan

menggunakan lafadz talak atau khulu”.

Dari beberapa definisi dapat ditarik kesimpulan bahwa khulu’ ialah

permintaan cerai oleh pihak istri kepada pihak suami dengan memberi kembali mahar

yang telah diberikan suami.

C. Dasar Hukum Cerai Gugat

Khulu’ itu peceraian dengan kehendak istri. Hukumnya menurut ulama adalah

boleh atau mubah. Khulu’ boleh dilakukan apabila ada sebab yang menghendakinya,

seperti bentuk suami atau akhlaknya yang buruk atau suami mengganggu istri dan

tidak menunaikan haknya, atau istri takut jauh dari Allah dalam bergaul dengan

suaminya. Jika tidak ada sebab yang mendorongnya, maka khulu’ dilarang. Dasar

dari kebolehannya tedapat dalam surat Al-Baqarah ayat 229:18

16 Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqh Lima Mazhab, (Beirut: Dar al-Jawad, 2006), h. 456

17

Amir Syarifudin, Garis-garis Besar Fiqh, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2003), Cet.

Ke-1, h. 131

18

Kamal Muchtar, Asas-asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, (Jakarta: Bulan Bintang,

1974), Cet. Ke-1, h. 184

Page 34: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

25

Artinya: ”Talak (yang dapat dirujuk) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

cara yang makruf atau menceraikan dengan cara yang baik. Tidak halal

bagi kamu mengambil kembali sesuatu yang telah kamu berikan kepada

mereka (istriu) kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat

menjalankan hukum-hukum Allah. Jika kamu khawatir bahwa keduanya

tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas

keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh istri untuk menebus dirinya.

Itulah hukum-hukum Allah maka janganlah kamu melanggarnya.

Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah, merreka itulah orang-

orang yang dianiaya (Al-Baqarah: 229)”.

Dalam melaksanakan kehidupan suami istri kemungkinan terjadi kesalah

pahaman antara suami istri, atau salah satu dari mereka, atau keduanya tidak

melaksanakan kewajiban-kewajibannya, dan tidak adanya kepercayaan satu sama

lain. Keadaan tersebut adakalanya dapat diselesaikan dan hubungan suami istri

tersebut menjadi baik, adakalanya hal tersebut tidak dapat diselesaikan dan bahkan

kadang-kadang menimbulkan kebencian, kebengisan dan pertengkaran yang terus

menerus terjadi antara suami istri tersebut. Melanjutkan perkawinan yang demikian

akan dapat menimbulkan perceraian yang lebih besar dan meluas diantara anggota-

anggota keluarga yang telah dibentuk.19

19 Kamal Muchtar, Asas-asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, h. 145

Page 35: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

26

Untuk menjaga hubungan keluarga dan menghindari suatu pertengkaran yang

terjadi terus menerus, maka agama Islam mensyari’atkan perceraian, akan tetapi

bukan berarti agama Islam menyukai perceraian, agama Islam tetap memandang

perceraian sebagai suatu yang tidak diharapkan.20

Adapun dalil-dalil yang dijadikan dasar hukum perceraian adalah

1. Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 19

Artinya: ”Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita

dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka Karena

hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang Telah kamu berikan

kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata.

dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak

menyukai mereka, (maka bersabarlah) Karena mungkin kamu tidak

menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang

banyak”.

2. Al-Hadist

)21(

20 Kamal Muchtar, Asas-asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, h. 147

21

Al-Imam Hafidz Abi Daud Sulaiman, Sunan Abi Daud, (Kairo: Dar al-Harin, 1988 M/1408

H), Juz 2, h. 261

Page 36: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

27

Artinya: ”Dari Ibnu Umar ra, berkata bahwasanya Nabi Muhammad saw bersabda:

sesuatu perbuatan yang halal yang paling dibenci oleh Allah adalah talak

(perceraian). (HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan Al Hakim dari Ibnu

Umar)”.

Karena itu hadits tersebut menunjukkan bahwa talak atau perceraian

merupakan alternatif terakhir sebagai ”pintu darurat” yang boleh ditempuh manakala

bahtera kehidupan rumah tangga tidak dapat lagi dipertahankan keutuhan dan

kesinambungannya. Sifatnya sebagai alternatif terakhir karena Islam menunjukkan

sebelum terjadinya talak atau perceraian, harus ditempuh jalan damai terlebih dahulu

antara kedua belah pihak dengan melalui hakim (arbirator) dan kedua belah pihak.22

D. Rukun dan Syarat Cerai Gugat

Didalam khulu’ itu terdapat bebeapa unsur yang merupakan rukun yang

menjadi karakteristik dari khulu’ itu dan didalam setiap rukun terdapat beberapa

syarat yang hampir keseluruhannya menjadi pertimbangan ulama. Adapun yang

menjadi rukun khulu’ adalah:

1. Suami yang menceraikan isrtinya dengan tebusan.

2. Istri yang meminta cerai dari suaminya dengan uang tebusan.

3. Uang tebusan

4. Alasan untuk terjadinya khulu’.

22 Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), Cet. Ke-

6, h. 269

Page 37: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

28

Khulu’ sah apabila telah ada syarat-syarat berikut:

1. Kerelaan dan Persetujuan

Sepakat ahli fikih bahwa khulu’ dapat dilakukan berdasatkan kerelaan dan

persetujuan dari suami istri, asal kerelaan dan persetujuan itu tidak berakibat di pihak

orang lain.

Apabila suami tidak mengabulkan permintaan khulu’ dari istrinya, sedang

pihak istri tetap merasa dirugikan haknya sebagai seorang istri. Maka ia dapat

mengajukan gugatan untuk bercerai kepada pengadilan. Hakim hendaklah memberi

keputusan perceraian antara kedua suami istri itu, apabila ada alat-alat bukti yang

dijadikan daar-dasar gugatan oleh pihak istri.

Sepakat para ahli fiqh bahwa istri yang dapat dikhulu’ adalah istri yang

mukallaf dan telah terikat akad nikah yang sah dengan suaminya. Adapun istri yang

tidak atau belum mukallaf, yamg berhak mengadakan atau mengajukan khulu’ kepada

suami ialah wali.

Istri yang mengajukan khulu’ kepada suaminya diisyaratkan hal sebagai

berikut:

a. Ia adalah seorang yang berada dalam wilayah si suami.

b. Ia adalah yang telah dapat betindak atas harta, karena untuk kepeluan

pengajuan khulu’ memerlukan harta.23

23 Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, h. 235

Page 38: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

29

2. Iwadh

Iwadh merupakan ciri khas dari khulu’, selama iwadh belum diberikan istri

kepada suami, maka selama itu pula tergantung perceraian. Setelah iwadh disahkan

oleh pihak istri kepada suami barulah terjadi perceraian. Bentuk iwadh sama seperti

mahar. Benda apa saja yang dapat dijadiakan mahar dapat pula dijadikan iwadh.

Mengenai jumlah iwadh yang terpenting ialah persetujuan pihak-pihak suami dan

istri, apakah jumlah yang disetujui itu kurang atau lebih dari jumlah mahar yang

pernah dijadikan oleh pihak istri diwaktu terjadinya diakad nikah.

3. Shigat

Shigat atau ucapan cerai yang disampaikan oleh suami yamg dalam ungkapan

tersebut dinyatakan ”uang ganti” atau ”iwadh”. tanpa menyebutkan ganti ini ia

menjadi talak biasa, seperti ucapan suami ”saya ceraikan kamu dengan tebusan

sebuah motor”. Dalam hal shigat tau ucapan khulu’ ini terdapat beda di kalangan

ulama. Menurut ulama ucapan khulu ada dua macam:

a. Sharih

Sharih itu tebagi menjadi tiga yaitu:

1) Lafaz khulu’ itu sendiri seperti ucapan suami ”saya khulu’ kamu dengan

iwadh sepeda motor”

2) Lafaz tebusan seperti ucapan suami ”saya cerai dengan tebusan sekian....”

3) Lafaz fasakh seperti ucapan suami ”saya fasakh dengan iwadh sebuah

kitab suci Al-Qur’an”.

Page 39: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

30

b. Kinayah

Yaitu lafaz lain yang tidak langsung berarti perceraian tapi dapat digunakan

untuk itu. Terjadi khulu’ dengan lafaz kinayah ini disyaratkan harus disertai

dengan niat. Umpamanya ucapan suami ”pergilah pulang ke rumah orang tuamu

dan kamu membayar iwadh sebanyak sejuta rupiah”.24

4. Adanya Alasan Untuk Terjadinya Khulu’

Baik dalam ayat Al-Qur’an dan sunnah terlihat adanya alasan untuk terjadinya

khulu’ yaitu khawatir tidak akan mungkin melaksanakan tugasnya sebagai yang

menyebabkan dia tidak dapat menegakkan hukum Allah.

Ada beberapa syarat bagi pasangan suami istri untuk bisa melakukan khulu’.

Syarat-syarat tersebut adalah:

a. Seorang istri boleh meminta kepada suaminya untuk melakukan khulu’ jika

tampak adanya bahaya yang mengancam dan ia merasa takut tidak akan

menegakkan hukum Allah swt.

b. Khulu’ itu hendaknya dilakukan sampai selesai tanpa dibarengi dengan

tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh suami. Jika pihak suami

melakukan penganiayaan. Maka ia tidak boleh mengambil sesuatu pun dari

istrinya.25

24 Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, h. 236

25

Syaikh Hasan Ayyub, Fikih Keluarga, Terj. M.Abdul Ghaffar.E.M, h. 304

Page 40: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

31

E. Akibat dan Hikmah Cerai Gugat

1. Akibat Cerai Gugat

Adapun akibat dari cerai gugat adalah bahwa seorang istri yang telah dikhulu’

oleh suaminya, ia berhak atas dirinya karena istri telah memiliki dirinya, ia bebas

menentukan dirinya sendiri. Menurut jumhur ulama termasuk imam mazhab

berpendapat bahwa suami tidak boleh merujuk lagi dengan mantan istrinya setelah ia

menerima iwadh sebagai tebusan dari sang istri.26

Dan mantan suami tersebut tidak

berhak rujuk dalam masa iddah, sebab dengan khulu’ tersebut telah terjadi talak

bain.27

a. Rujuk

Rujuk sesudah khulu’ jumhur ulama berpendapat bahwa tidak boleh

melakukan rujuk setelah khulu’, karena meskipun khulu’ itu berbentuk talak, namun

termasuk talak bain sugra yang tidak memungkinkan untuk rujuk kembali, kecuali

dengan pernikahan yang baru, dimana harus terpenuhi rukun-rukun dan syarat-syarat

sahnya nikah.

b. Iddah

Wanita yang diceraikan melalui proses khulu’ harus menunggu sampai ia haid

satu kali sebelum nikah dengan lelaki lain. Dikisahkan bahwa Rabiah binti Mu’awidz

diceraikan melalui proses khulu’ oleh suaminya. Ia lalu mendatangani Ustman dan

26 Tengku Muhamad Hasbi Ash-Shidieqiy, Koleksi Hadist-hadist Hukum, (Semarang: PT

Pustaka Rizki Putra, 2001), h. 290

27

Syaikh Hasan Ayyub, Fikih Keluarga, Terj. M.Abdul Ghaffar.E.M, h. 307

Page 41: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

32

bertanya, ”bagaimana iddah ku?” Ustman menjawab tidak ada kewajiban iddah

bagimu. Jika engkau baru saja diceraikan melalui khulu’, maka engkau tidak boleh

menikah hingga engkau mengalami haid satu kali. Dalam hal ini, aku mengikuti

keputusan Rasulullah saw terhadap Maryam al-Mughaliyah, istri Tsabit bin Qais

yang meminta khulu’ dari suaminya.28

2. Hikmah Cerai Gugat

Adapun hikmah dari cerai gugat adalah hikmah dibolehkan khulu’ adalah

memberikan kemaslahatan kepada umat manusia yang telah dan sedang menempuh

hidup berumah tangga dalam masa perkawinan itu mungkain ditemukan hal-hal yang

tidak memungkinkan keduanya mencapai tujuan perkawinan. Menurut Amir

Syarifuddin bahwa hikmah khulu’ adalah tampaknya keadilan Allah sehubungan

dengan hubungan suami istri. Bila suami berhak melepaskan diri dari hubungan

dengan istrinya menggunakan dengan cara talak, istri juga mempunyai hak dan

kesempatan bercerai dari suaminya dengan cara khulu’.29

Jadi jelas dengan adanya khulu’, pihak istri bisa menggunakan haknya yang

mana hak bercerai bukan untuk pihak laki-laki (suami) saja, melainkan istri bisa

mempergunakannya dan dengan alasan-alasan yang tepat.

28 Abu Malik Kamal, Fiqih Sunnah Wanita, (Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2007), h. 264

29 Amir Syarifudin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, h. 234

Page 42: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

33

BAB III

PROFIL PENGADILAN AGAMA JAKARTA TIMUR

A. Sejarah Singkat

Di wilayah Nusantara, sebelum pemerintahan kolonial Belanda terdapat empat

macam lembaga Pengadilan, Pengadilan Pradata, Padu, Adat dan Peradilan Serambi.

Pengadilan Pradata merupakan Pengadilan Kerajaan yang menangani kasus-kasus

tindak pidana dan kasus-kasus makar yang ditangani oleh Raja secara langsung.

Sedangkan Pengadilan Padu ditangani oleh pejabat yang ditunjuk oleh Raja

menangani kasus-kasus perdata dan pidana ringan.

Pengadilan Adat menangani yang berhubungan dengan sengketa masyarakat

adat ditangani oleh Kepala Adat kebanyakan terdapat di wilayah Indonesia diluar

Pulau Jawa. Pengadilan Serambi, pada masa Sultan Agung memerintah kerajaan

Mataram, mengggantikan pengadilan Pradata yang kewenangannya meliputi kasus

pidana dan perdata. Kekuasaan Pengadilan serambi dijabat oleh Raja, akan tetapi

dalam prakteknya ditangani oleh para Penghulu yang diangkat oleh Raja.1

Pada awal pemerintahan Kolonial Belanda, keberadaan Pengadilan Agama

masih tetap dipertahankan. Bahkan keberadaanya diakui dalam Staats Blaad 1882

Nomor 152 tanggal 19 Januari 1882 untuk Pengadilan Agama di wilayah Jawa dan

Madura dan dalam Staatsblaad 1937 Nomor 638 untuk Pengadilan Agama diwilayah

Kalimantan Selatan dan Timur, meliputi perkawinan, perceraian, waris dan wakaf.

1 Laporan Tahunan Pengadilan Agama Jakarta Timur Tahun 2009, hal. 7

Page 43: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

34

Sejak 1 April 1937, kewenangan Pengadilan Agama diwilayah Jawa dan Madura

dipersempit hanya berwenang mengadili kasus perkawinan dan perceraian, sedangkan

kasus waris dan wakaf menjadi wewenang Ladraad (sekarang Pengadilan Negeri).2

Sebagai kelanjutan dari sikap pemerintahan Hindia Belanda terhadap

Peradilan Agama, pada tahun 1982 dengan ketetapan Komisaris Jenderal tanggal 12

maret 1828 nomor 17 khusus untuk Jakarta ditiap-tiap distrik dibentuk satu majelis

distrik yang terdiri dari :

1. Komandan Distrik sebagai Ketua

2. Para Penghulu Masjid dan Kepala Wilayah sebagai anggota3

Majelis ada perbedaan semangat dan arti terhadap pasal 13 Staatsblad 1820

Nomor 22, maka melalui resolusi tanggal 1 Desember 1835 Pemerintah dimasa itu

mengeluarkan penjelasan pasal 13 Staatsblad Nomor 22 tahun 1820 sebagai berikut :

“Apabila terjadi sengketa antara orang-orang Jawa satu sama lain

mengenai soal-soal perkawinan, pembagian harta dan sengketa-sengketa

sejenis yang harus diputus menurut hukum Islam, maka “pendeta” memberi

keputusan, tetapi gugatan untuk mendapat pembiyaan yang timbul dari

keputusan dari para “pendeta” itu harus diajukan kepada pengadilan-

pengadilan biasa”. 4

Penjelasan ini dilatarbelakangi pula oleh adanya kehendak dari pemerintah

Hindia Belanda untuk memberlakukan politik konkordansi dalam bidang hukum,

2 R. Soepomo, Sistem Hukum di Indonesia Sebelum Perang Dunia II, 1970, hal. 68

3 Dadang Muttaqien, dkk, Peradilan Agama dan Kompilasi Hukum Islam dalam Tata Hukum

Indonesia, (Yogyakarta: UI Press, 1999), h. 41

4 Staatsblad No. 22 Tahun 1820.

Page 44: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

35

karena beranggapan bahwa bahwa hukum Eropa jauh lebih baik dari hukum yang

telah ada di Indonesia. Seperti diketahui bahwa pada tahun 1838 di Belanda

diberlakukan Burgerlijk Wetboek (BW).

Akan tetapi dalam rangka pelaksanaan politik konkordansi itu, Mr. Scholten

van Oud Haarlem yang menjadi Ketua Komisi penyesuain Undang-undang Belanda

dengan keadaan istimewa di Hindia Belanda membuat sebuah nota kepada

pemerintahannya, dalam nota itu dikatakan bahwa5 :

“Untuk mencegah timbulnya keadaan yang tidak menyenangkan mungkin

juga perlawanan jika diadakan pelanggaran terhadap agama orang Bumi Putera,

maka harus diikhtiarkan sedapat-dapatnya agar mereka itu dapat tinggal tetap

dalam lingkungan (hukum) agama serta adat istiadat mereka”.

Secara khusus, sejarah lahirnya Pengadilan Agama kelas 1A Jakarta Timur di

pimpin oleh Menteri Agama RI yang tersebut dalam Keputusan Menteri Agama RI

Nomor 67 tahun 1963 jo Nomor 4 tahun 1967.6

Adapun kronologis Pengadilan Agama Jakarta Timur adalah Sebagai berikut:

a. Pada saat itu, Pengadilan Agama di tanah betawi hanya memiliki satu Pengadilan

Agama yaitu “Penghadilan Agama Istimewa Jakarta Raya” yang dibantu oleh dua

(2) kantor cabang Pengadilan Agama Jakarta Tengah. Kemudian warga ibukota

ini kian bertambah, sehingga terbitlah Keputusan Menteri Agama Nomor 67

5 Artikel diakses pada tanggal 1 April 2011 dari www.pa-jakartatimur.net

6 Laporan Tahunan Pengadilan Agama Jakarta Timur Tahun 2009, h. 21

Page 45: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

36

tahun 1963 jo Nomor 4 tahun 1967 yang berbunyi antara lain: “Membubarkan

kantor-kantor cabang Pengadilan Agama (bentuk lama) dalam daerah khusus

Ibukota Jakarta Raya. (Keputusan Menteri Agama Nomor 67 tahun 1963 jo

Nomor 4 tahun 1967).7

b. Pada tahun 1966 Gubernur kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta melalui

keputusan beliau Nomor Ib.3/1/1/1966 tanggal 12 Agustus 1966 membentuk

Ibukota Negara ini menjadi 5 wilayah dengan sebutan Kota Administratif.

Membentuk kantor-kantor Cabang Pengadilan Agama yang baru sederajat atau

setara dengan Kantor Agama tingkat II, yaitu :

1) Kantor Cabang Pengadilan Agama Jakarta Pusat

2) Kantor Cabang Pengadilan Agama Jakarta Timur

3) Kantor Cabang Pengadilan Agama Jakarta Barat

4) Kntor Cabang Pengadilan Agama Jakarta Selatan, dan

5) Kantor Cabang Pengadilan Agam Jakarta Utara.

c. Pengadilan Agama istimewa Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya yang daerah

hukumnya meliputi wilayah kekuasaan daerah ibukota Jakarta Raya, adalah

kantor induk Pengadilan Agama Jakarta Raya, ditetapkan berkedudukan di kota

Jakarta Pusat dan secara khusus bertugas pula sebagai Pengadilan Agama sehari-

hari bagi wilayah kekuasaan Jakarta Pusat.8

7 Laporan Tahunan Pengadilan Agama Jakarta Timur Tahun 2009, h. 32

8 Laporan Tahunan Pengadilan Agama Jakarta Timur Tahun 2009, h. 33

Page 46: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

37

Berdasarkan pertimbangan tersebut, melalui Keputusan Gubernur kepala

Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor Ib.3/I/I1966 tanggal 12 Agustus 1966, maka

pada tanggal 18 Februari 1967 diresmikan sebutan maupun operasional Pengadilan

Agama di lima wilayah daerah khusus ibukota, terutama Pengadilan Agama Jakarta

Timur menjadi berikut:

1. Pengadilan Agama Jakarta Pusat

2. Pengadilan Agama Jakarta Utara

3. Pengadilan Agama Jakarta Barat

4. Pengadilan Agama Jakarta Selatan, dan

5. Pengadilan Agama Jakarta Timur

Pengadilan Agama Jakarta Timur, terbentuk dan berdiri berdasarkan

Keputusan Menteri Agama RI Nomor 4 tahun 1967 tanggal 17 Januari 1967.

Pendirian Pengadilan Agama diwilayah hukum daerah ibukota (DKI) Jakarta.9

Pada tanggal 1 Maret 2004 kantor lama di jl. Raya Bekasi km.18 Pulo Gadung

Jakarta Timur, pindah ke kantor barunya di jl. PKP no. 24 Kelapa II Wetan Ciracas

Jakarta Timur. Segala pelayanan masyarakat dan sidang berpindah pula di kantor

tersebut. Pada tanggal 16 Maret 2004, bersamaan dengan itu dilantik H. Helmy

Bakrie, S.H. Sebagai ketua yang menjabat sampai dengan tanggal 30 November

2004, dan selanjutnya di ketuai oleh Drs. H. Ruslan Harun al-Rasyid, S.H, M.H.

sampai dengan tanggal 6 Juni 2006, selanjutnya Pengadilan Agama Jakarta Timur

9 Laporan Tahunan Pengadilan Agama Jakarta Timur Tahun 2009, h. 35

Page 47: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

38

diketuai oleh Drs. Syarif Usman, S.H. Dan tahun 2008 hingga sekarang dibawah

pimpinan Drs.H. Wakhidun AR, S.H, M. Hum.

Sebagai sebuah negara yang merdeka dan bedaulat yang dibentuk dengan

konstitusi made in Bangsa Indonesia sendiri, dimana setelah 25 tahun (seperempat

abad) tetap dalam mimpi indah yang panjang, kemudian tersentak bangun sehingga

terbitnya Undang-undang Nomor 14 tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok

Kekuasaan Kehakiman. Pada pasal 2 ayat (2) jo. Pasal 10 ayat (1) dari undang-

undang yang baru disebutkan, terukir bahwa lembaga Peradilan Agama dilegitimasi

dan disejajarkan dengan badan-badan peradilan lainnya.

Untuk selanjutnya atas berkat rahmat Allah swt. yang dicerahkan kepada umat

Islam di bumi pertiwi ini, maka terbit pula Undang-undang No. 14 tahun 1970

tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman tesebut di atas telah

diperbaiki dengan lahirnya Undang-undang RI No. 35 tahun 1999 tentang Perubahan

Atas Undang-undang No. 14 tahun 1970 pada pasal 11 ayat (1) menyebutkan bahwa:

”Badan-badan peradilan sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 ayat (1) secara

organisasi administratif, dan finansial berada di bawah Kekuasaan Mahkamah Agung

RI.

Sedangkan pada pasal 11 A ayat (2) meyabutkan bahwa Pengadilan

organisasi, admiistratif, dan finansial bagi Peradilan Agama waktunya tidak

dilakukan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) paling lama tahun sejak Undang-

undang ini belaku, yaitu tanggal 31 Agustus 1999.

Page 48: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

39

Menyikapi aspirasi tentang langkah unuk memasuki satu atap dibawah

Mahkamah Agung RI sebagaiamana tercemin pada pasal 4 ayat (1) KEPRES RI

tahun 2004 di Audtorium Mahkamah Agung RI jl. Medan Merdeka Utara No. 9-13

Jakarta, dengan dihadiri Ketua Mahkamah Agung RI Prof. DR. Bagir Manan, SH,

dan Menteri Agama RI Prof. DR. Said Agil al-Munawar, MA.

B. Kedudukan dan Letak

Pengadilan Agama Jakarta Timur berkedudukan di Kelapa Dua Wetan Alamat

Jl. PKP No. 24 Kelurahan Kelapa Dua Wetan Kecamatan Ciracas Kotamadya Jakarta

Timur. Telp. (021) 87717549, Faks. (021) 87717548. Kode Pos 13730. Gedung

Pengadilan Agama Jakara Timur bediri di atas tanah seluas 2.760 M2, dengan luas

bangunan 1400 M2 yang terdiri dari 3 lantai yang dibangun tahun 2003 dengan dana

APBD Pemda DKI. Dengan keadaan gedung kantor yang demikian besar dan volume

pekerjaan yang cukup padat, begitu pula dengan karyawan yang berjumlah 57 orang

dengan pegawai honorer 10 orang maka gedung kantor tersebut cukup memadai.

C. Struktur Organisasi

Berdasarkan surat keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 004 tahun

1992 tentang susunan organisasi serta surat keputusan Menteri Agama RI Nomor 303

tahun 1990 tentang Susunan Organisasi ditetapkan bahwa struktur organisasi

Pengadilan Agama Jakarta Timur sebagaimana berlaku pada Pengadilan Agama di

lingkungan Departemen Agama RI, adalah sebagai berikut:10

10 Artikel diakses pada tanggal 1 April 2011dari www.pa-jakartatimur.net

Page 49: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

40

1. Ketua : Drs. H. Wakhidun AR, S.H, M. Hum

2. Wakil Ketua : Drs. H. Muh. Abduh Sulaeman, S.H, M.H

3. Dewan Hakim : a) Dra. Hj. Saniyah KH, b) Drs. Abu Semen

Bastoni, S.H, c) Drs. H. Fauzi M Nawawi, d) Dra. Nurroh Sunnah, S.H, e) Hj.

Nani Setyawati, S.H, f) Drs. H. M. Fadjri Rivai, S.H, M.H, g) Hj. Yustimar, S.H,

h) Drs. Nasrul, i) Elvin Nailani, S.H, M.H, j) Drs. Mahmudin, k) Drs. Uwaisul

Qumy, l) Drs. Achmad Harun Shofa, S.H, m) H. Abdillah, S.H, n) Drs. Achmad

Busyro, M.H, o) Hj. Munifah Djam’an, S.H.

4. Panitera/Sekertaris : Drs. H. Syaiful Anwar

5. Wakil Sekertaris : Drs. H. Ujang Mukhlis, S.H, M.H

6. Wakil Panitera : H. Hafani Baihaqi, Lc, S.H

7. Ka. Sub. Keuangan : Sanjaya Langgeng Santoso

8. Ka. Sub. Kepegawaian : Hamim Nafan, S.Hi

9. Ka. Sub. Umum : Muhammad Zuhri

10. Panmud Permohonan : H. Bambang Sri Pancala, S.H

11. Panmud Gugatan : Ali Mushofa, S.H

12. Panmud Hukum : Fahrurrozi, S.H

13. Panitera Pengganti : a) Drs. Ade Faqih, b) Siti Makbullah, S.H, c)

Aday, S.Ag, d) Syamsul Rizal, S.H, e) Sumaryuni, S.H, f) Hamdani, S.Hi, g)

Mustanah, S.H, h) Titiek Indriyati, S.H, i) Dra. Siti Nurhayati, j) Idris M Ali, S.H,

k) Nova Asrul Lutfi, S.H, l) Hj. Spa Ichtiyatun, S.H, M.H

14. Jurusita :

a. Moch. Sidik

Page 50: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

41

b. Zulkipli

15. Jurusita Pengganti : a) Burhamzah, b) Budi Sukirno, c) Obang

Hasyim. A, d) Ikbal Bisry, e) Sri Mulyati, f) Veny Rahmawaty, g) Rahman

Sufiyah, S.H, h) Muhammad Sayhon, i) Tati Yulianti

D. Wilayah Yuridiksi

Wilayah hukum atau yuridiksi yang dimaksud pada pembahasan ini bermuara

pada istilah kewenangan memeriksa, memutuskan, dan menyelesaian suatu perkara

bagi pengadilan.

Dalam istilah ”kewenangan” sama dngan sinonim dari kata ”kekuasaan”.

Adapun yang dimaksud dengan kewenangan dan kekuasaan itu terdapat dalam HIR

yang dikenal dengan istilah kompetensi.

Adapun pembahasan kompetensi ini terbagi dua aspek, yaitu:

1. Kompetensi Absolut, yaitu kewenangan atau kekuasaan untuk memeriksa,

memutus, dan menyelesaikan suatu perkara bagi pengadilan yang menyangkut

pokok perkara itu sendiri. Pada Undang-undang No. 7 tahun 1989 tentang

Peradilan Agama disebut pada Bab III yang berjudul Kekuasaan Pengadilan pasal

49 ayat (1) yang berbunyi, ”Pengadilan Agama bertugas dan berwenang

memeriksa, memutuskan, dan menyelesaikan perkara-perkara di tingakat pertama

antara orang-orang yang beragama Islam di bidang :

a. Perkawinan

b. Kewarisan, wasiat dan hibah yang dilakukan berdasrkan hukum Islam

c. Wakaf dan Shadaqoh Undang-undang No. 7 tahun 1989 Pasal 49 Ayat 1

Page 51: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

42

Sejalan dengan bertambahnya kompetensi Peradilan Agama berdasarkan

Undang-undang No. 3 tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang-undang No. 7

tahun 1989 tentang Peradilan Agama dan telah dirubah untuk kedua kalinya dengan

Undang-undang No. 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama, dimana kedudukan

Peradilan Agama sebagai salah satu kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari

keadilan yang beragama Islam mengenai perkara tertentu yaitu:11

perkawinan, waris,

wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqoh, dan ekonomi syariah.

Dan selain perkara-perkara dibidang perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf,

infaq, shadaqah, dan ekonomi syariah, didalamnya juga diatur bahwa Pengadilan

Agama berwenang memberikan itsbat kesaksian rukyat hilal dalam penentuan awal

bulan pada tahun hijriyah dan memberikan keterangan atau nasehat mengenai

perbedaan penentuan arah kiblat dan penentuan waktu shalat.

Dalam penerimaan perkara hingga pengarsipan diselenggarakan dengan

sistem meja sebagaimana yang diatur dalam surat edaran Mahkamah Agung Republik

Indonesia tentang pola-pola pembinaan, pengendalian, administrasi peradilan

(BINDALMIN). Yang kemudian, dalam rangka pemanfaatan sistem teknologi dan

informasi yang kian canggih ada suatu kebijakan Mahkamah Agung untuk

menggabungkan pola BINDALMIN ini dengan sistem Administrasi Kepegawaian

(SIMPEG) secara online.12

11 Undang-undang No. 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang-undang No. 7 Tahun

1989 tentang Peradilan Agama Pasal 49

12

Laporan Tahunan Pengadilan Agama Jakarta Timur 2009, h. 4

Page 52: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

43

2. Kompetensi Relatif, yaitu kewenangan atau kekuasaan untuk memeriksa,

memutuskan, dan menyelesaikan suatu perkara bagi pengadilan yang

berhubungan dengan wilayah atau domosili pihak atau para pihak pencari

keadilan. Hal demikian tersebut pada ketentuan sebagai berikut :

a. HIR pasal 118 ayat (1 s/d 4) jo. Pasal 142 (2) dan

b. Undang-undang No. 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama Pasal 66 ayat 1

s/d 5 tentang kompetensi relatif ini bagi Pengadilan Agama yang

berkedudukan di lima wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta telah

ditetapkan pada saat kelahirannya, yaitu dalam Keputusan Menteri Agama

No. 4 tahun 1967 yang berbunyi antara lain:

1) Kantor Cabang Pengadilan Agama Jakarta Utara yang daerah hukumnya

meliputi kekuasaan kota Jakarta Utara

2) Kantor Cabang Pengadilan Agama Jakarta Barat yang daerah hukumnya

meliputi kekuasaan kota Jakarta Barat

3) Kantor Cabang Pengadilan Agama Jakarta Selatan yang daerah hukumnya

meliputi kekuasaan kota Jakarta Selatan

4) Kantor Cabang Pengadilan Agama Jakarta Timur yang daerah hukumnya

meliputi kekuasaan kota Jakarta Timur

5) Khusus untuk Pengadilan Agama Istimewa Jakarta Raya ditetapkan kantor

induk Pengadilan Agama Jakarta Raya yang daerah hukumnya meliputi

seluruh wilayah kekuasaan Daerah Khusus Ibukota Jakarta adalah juga

Page 53: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

44

sebagai Pengadilan Agama yang meliputi wilayah kekuasaan kota Jakarta

Pusat.

Wilayah kekuasaan hukum (yuridiksi) Pengadilan Agama Jakarta Timur

adalah wilayah daerah Kotamadya Jakarta Timur yang terdiri dari 10 (sepuluh)

kecamatan dan 65 kelurahan.

Adapun batas-batas wilayahnya adalah :

1. Sebelah utara dengan : Kodya Jakarta Utara dan Kodya Jakarta Pusat

2. Sebelah barat dengan : Kodya Jakarta Selatan

3. Sebelah selatan dengan : Kabupaten Bogor /Kodya Depok

4. Sebelah timur dengan : Kabupaten Bekasi/Kota Bekasi.13

Luas wilayah : 18.877.77 Ha. Jumlah penduduknya 3.050.713 jiwa

(bersumber data BAPEKO TAHUN 2003). Jumlah penduduk yang beragama Islam

2.569.390 jiwa (bersumber data Depag. Tahun 2003). Kodya Jakarta Timur adalah

wilayah yuridiksi Pengadilan Agama Jakarta Timur, adapun 10 wilayah kecamatan

tersebut adalah sebagai berikut

a. Kecamatan Matraman, terdiri dai 6 (enam) kelurahan dengan jumlah

penduduknya sebanyak 153.484 jiwa :

1) Kelurahan Kebon Manggis

2) Kelurahan Palmerah

3) Kelurahan Pisangan Baru

13Artikel diakses pada tanggal 1 April 2011dari www.pa-jakartatimur.net

Page 54: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

45

4) Kelurahan Kayu Manis

5) Kelurahan Utan Kayu Utara

6) Kelurahan Utan Kayu Utara

7) Kelurahan Utan Kayu Selatan.14

b. Kecamatan Jatinegara, teridri dari 8 (delapan) Kelurahan dengan jumlah

penduduknya sebanyak 250.186 jiwa :

1) Kelurahan Bali Mester

2) Kelurahan Bidaracina

3) Kelurahan Cipinang Besar Selatan

4) Kelurahan Cipinang Besar Utara

5) Kelurahan Cipinang Cempedak

6) Kelurahan Cipinang Muara

7) Kelurahan Rawa Bunga

8) Kelurahan Kampung Melayu Kecil.15

c. Kecamatan Pasar Rebo, terdiri dari 5 (lima) kelurahan dengan jumlah

penduduknya sebanyak 240.074 jiwa :

1) Kelurahan Baru

2) Kelurahan Cijantung

3) Kelurahan Gedong

4) Kelurahan Kalisari

14 Artikel diakses pada tanggal 1 April 2011dari www.pa-jakartatimur.net

15

Artikel diakses pada tanggal 1 April 2011dari www.pa-jakartatimur.net

Page 55: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

46

5) Kelurahan Pekayon.16

d. Kecamatan Kramat Jati, terdiri dari 7 (tujuh) kelurahan dengan jumlah

penduduknya sebanyak 175.883 jiwa :

1) Kelurahan Balekambang

2) Kelurahan Batu Ampar

3) Kelurahan Cawang

4) Kelurahan Cililitan

5) Kelurahan Dukuh

6) Kelurahan Kampung Tengah

7) Kelurahan Kramat Jati.17

e. Kecamatan Pulogadung terdiri dari 7 (tujuh) kelurahan dengan jumlah penduduk

sebanyak 250.878 jiwa :

1) Kelurahan Cipinang

2) Kelurahan Jati

3) Kelurahan Jatinegara Kaum

4) Kelurahan Kayu Putih

5) Kelurahan Pisangan Timur

6) Kelurahan Pulogadung

7) Kelurahan Rawamangun.18

16 Artikel diakses pada tanggal 1 April 2011dari www.pa-jakartatimur.net

17

Artikel diakses pada tanggal 1 April 2011dari www.pa-jakartatimur.net

18

Artikel diakses pada tanggal 1 April 2011dari www.pa-jakartatimur.net

Page 56: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

47

f. Kecamatan Cakung terdiri dari 7 (tujuh) kelurahan dengan jumlah penduduknya

sebanyak 251.184 jiwa :

1) Kelurahan Cakung Barat

2) Kelurahan Cakung Timur

3) Kelurahan Jatinegara

4) Kelurahan Penggilingan

5) Kelurahan Pulogebang

6) Kelurahan Rawa Terate

7) Kelurahan Ujung Menteng.19

g. Kecamatan Ciracas, terdiri dari 5 (lima) kelurahan dengan jumlah penduduknya

sebanyak 160.679 jiwa :

1) Kelurahan Cibubur

2) Kelurahan Ciracas

3) Kelurahan Kelapa Dua Wetan

4) Kelurahan Rambutan

5) Kelurahan Susukan.20

h. Kelurahan Cipayung terdiri dari 8 (delapan) kelurahan dengan jumlah

penduduknya sebanyak 171.883 jiwa :

1) Kelurahan Ceger

2) Kelurahan Cilangkap

19 Artikel diakses pada tanggal 1 April 2011dari www.pa-jakartatimur.net

20

Artikel diakses pada tanggal 1 April 2011dari www.pa-jakartatimur.net

Page 57: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

48

3) Kelurahan Cipayung

4) Kelurahan Lubang Buaya

5) Kelurahan Munjul

6) Kelurahan Pondok Rangon

7) Kelurahan Setu.21

i. Kecamatan Makasar terdiri dari 5 (lima) kelurahan dengan jumlah penduduk

sebanyak 193.085 jiwa :

1) Kelurahan Cipinang Melayu

2) Kelurahan Him

3) Kelurahan Kebon Pala

4) Kelurahan Pinang Ranti

5) Kelurahan Makasar.22

j. Kecamatan Duren Sawit terdiri dari 7 (tujuh) kelurahan dengan jumlah

penduduknya 203.280 jiwa :

1) Kelurahan Duren Sawit

2) Kelurahan Malaka Jaya

3) Kelurahan Pondok Kopi

4) Kelurahan Pondok Bambu

5) Kelurahan Klender.

21 Artikel diakses pada tanggal 1 April 2011dari www.pa-jakartatimur.net

22

Artikel diakses pada tanggal 1 April 2011dari www.pa-jakartatimur.net

Page 58: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

49

BAB IV

ANALISIS TERHADAP CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK

A. Duduknya Perkara

Dalam duduk perkara mengenai cerai gugat akibat suami di-PHK dalam

putusan pengadilan dengan Nomor Perkara 590/Pdt.G/2009/PAJT. Antara

Eryanawati binti M. Husin, umur 45 tahun, tempat tinggal di Jalan H. Yahya No. 56

RT.002 RW.09 Kelurahan Bidaracina, Kecamatan Jatinegara, Kota Jakarta Timur,

Pekerjaan Ibu Rumah Tangga sebagai penggugat melawan Syaiful Aswan bin

Sulaiman, umur 52 tahun, tempat tinggal dahulu di Jalan H. Yahya No. 56 RT. 002

RW. 09, Kelurahan Bidaracina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, sekarang tidak

diketahui alamat yang jelas, dan yang pasti di wilayah Indonesia (ghoib), Pekerjaan

wiraswasta.

Berdasarkan keterangan yang dikemukakan dari pihak Penggugat (Eryanawati

binti M. Husin) bahwa mereka (Antara Penggugat dan Tergugat) telah

melangsungkan pernikahan pada tahun 1983, dan dilakukan dihadapan pejabat PPN

KUA Kecamatan Cilamaya, Karawang. Setelah menikah Penggugat mengatakan

sebenarnya ia dan Tergugat setelah pernikahan hidup rukun, bahkan keduanya telah

dikaruniai tiga orang anak, yang pertama Nova Christa Wantari bernama lahir pada

tanggal 4 Februari 1983, yang kedua Victaria Fransisca lahir pada tanggal 5

November 1985, dan yang ketiga bernama Norria Da Silva lahir pada tanggal 19 Mei

1987. Akan tetapi sejak bulan Juli 2003 kehidupan rumah tangga Penggugat dengan

Page 59: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

50

Tergugat mulai goyah dan terjadi perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus

dan sulit diatasi bahkan semakin tajam dan memuncak, sampai akhirnya pada bulan

Januari 2005 Penggugat dan Tergugat telah pisah tempat tinggal, karena Tergugat

telah pergi meninggalkan Penggugat kediaman bersama tanpa adanya nafkah lahir

dan batin, dan berlangsung selama 4 tahun maka hak dan kewajiban suami istri tidak

terlaksana sebagaimana mestinya. Ternyata keduanya tidak ada harapan lagi untuk

hidup rukun dalam bahtera rumah tangga.

Adapun penyebab percekcokan seperti yang dijelaskan oleh penggugat antara

lain:

a. Masalah ekonomi karena suami tidak bekerja lagi (PHK).

b. Sudah tidak ada kecocokan lagi dalam rumah tangga.

c. Meninggalkan keluarga tanpa sepengetahuan penggugat dan anak-anak

sampai saat ini selama 4 tahun.

Dengan alasan di atas Penggugat memohon kepada Pengadilan Agama Jakarta

Timur untuk menjatuhkan putusan sebagai berikut:

a. Mengabulkan permohonan penggugat.

b. Mengizinkan penggugat untuk berpekara cuma-cuma.

c. Mengabulkan gugatan penggugat.

d. Menetapkan jatuhkan talak satu Syaiful Aswan bin Sulaiman.

e. Membebankan biaya perkara ini kepada negara, atau apabila pengadilan

berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.

Page 60: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

51

Pada surat putusan majelis hakim telah memikirkan adanya, bahwa Penggugat

selalu hadir dalam persidangan yang telah ditentukan, pemeriksaan tetap dilanjutkan

dengan pihak Tergugat yang tidak pernah hadir dan tidak mewakilkan pada orang

lain, sedangkan jurusita telah memanggil pihak tergugat dengan resmi dan patut.

Upaya majlis hakim tidak berhasil dengan upaya perdamaian dan menasehati pihak

Penggugat.

Penggugat meminta kepada majlis hakim untuk mengabulkan putusnya

perkawinan karena sering terjadi perselisihan atau percekcokan diantara kedua belah

pihak tersebut. Dan penggugat mempunyai alat bukti :

a. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang telah dilegalisir,

b. Keterangan dua orang saksi diantaranya:

1) Sarmada bin Hamin Awi

Bahwa hubungan saksi dengan penggugat adalah tidak ada hubungan famili

dan kenal dengan tergugat sebagai suami penggugat. Dan saksi mengetahui bahwa

penggugat orang yang tidak mampu karena segala keperluan ditanggung oleh orang

tuanya, bahwa penggugat dan tergugat mempunyai tiga orang anak yang diasuh oleh

penggugat. Penggugat dan tergugat sering terjadi cekcok masalah ekonomi karena

tergugat di-PHK, dan tegugat telah meninggalkan rumah selama 4 tahun.

2) Hadi Arif Ramdani bin Edi Muryadi

Bahwa hubungan saksi dengan penggugat adalah adik ipar penggugat. Dan

saksi mengetahui bahwa penggugat orang yang tidak mampu karena segala keperluan

ditanggung oleh orang tuanya, bahwa penggugat dan tergugat mempunyai tiga orang

Page 61: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

52

anak yang diasuh oleh penggugat. Penggugat dan tergugat sering terjadi cekcok

masalah ekonomi karena tergugat di-PHK, dan tergugat telah meninggalkan rumah

selama 4 tahun.

B. Pertimbagan Hukum Hakim

Pelaksanaan tugas Peradilan, seorang hakim tidak boleh dipengaruhi oleh

kekuasaan siapapun, bahkan Ketua Pengadilan sendiri tidak berhak ikut campur

dalam soal Peradilan yang dilaksanakannya. Hakim bertanggung jawab kepada diri

sendiri dan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas putusan yang telah ditetapkan.

Secara filosofis, Peradilan Agama dibentuk dan dikembangkan untuk

menegakkan hukum dan keadilan dalam pergaulan hidup manusia, khususnya

dikalangan orang-orang yang bergam Islam dalam bidang: perkawinan, kewarisan,

wasiat, hibah, wakaf, shadaqah, dan ekonomi syari’ah. Hukum yang ditegakkan

adalah hukum Allah yang telah disistematisasi oleh manusia melalui kekuasaan

negara.

Menimbang, berdasarkan posita dan petitum gugatan penggugat telah dengan

jelas menunjukan tentang adanya sengketa dalam kehidupan rumah tangga antara

pengugat dengan tergugat sebagaimana dalam gugatan pengugat dan keterangan para

saksi dipersidangan.

Menimbang, bahwa berdasarkan pengakuan penggugat tentang kediaman

bersama juga sebagimana relaas panggilan pertama atas nama penggugat telah

penggugat tanda tangani dan diterima langsung dari jurusita, ternyata sah dan patut,

maka harus dinyatakan terbukti bahwa penggugat berdomisili diwilayah hukum atau

Page 62: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

53

yuridiksi Pengadilan Agama Jakarta Timur, maka oleh karenanya berdasarkan Pasal

49 ayat (1) huruf (a) dan Pasal 73 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989,

Pengadilan Agama di Jakarta Timur berwenang memeriksa dan menyelesaikan

gugatan penggugat.

Menimbang, bahwa berdasarkan pengakuan penggugat sebagaimana ternyata

dalam surat bukti Kutipan Akta Nikah Nomor 338/7/1983 tanggal 11 Juli 1983 harus

dinyatakan terbukti antara penggugat dengan tergugat telah terikat dalam pernikahan

yang sah dan tergugat terikat dengan ta’lik talak.

Menimbang, bahwa antara penggugat dan tergugat telah pernah hidup

bersama sebagai layaknya suami istri yang baik dalam keadaan rukun dan telah

dikarunia 3 orang anak oleh karena itu harus dinyatakan antara penggugat dan

tergugat telah terbukti telah mempunyai anak bernama:

a. Nova Christie Wantari, lahir tanggal 5 November 1983

b. Victaria Fransisca, lahir tanggal 4 Februari 1985

c. Norris Da Silva, lahir tanggal 19 Mei 1987

Menimbang, bahwa asas dan tujuan dari pernikahan sesuai dengan kehendak

ayat 21 surat Ar-Rum dan ayat 34 surat An-Nisa, antara lain adalah untuk

mewujudkan adanya sakinah, mawaddah, dan rahmah dalam kehidupan berumah

tangga suami istri, akan tetapi bilamana hal tersebut sudah tidak mungkin diwujudkan

maka, dapat dibenarkan salah satu pihak mengajukan perceraian dan hal ini sesuai

dengan kehendak pasal 34 ayat (3) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Jo. Pasal 77

ayat (5) Kompilasi Hukum Islam.

Page 63: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

54

Menimbang, bahwa dalil-dalil penggugat tentang telah terjadinya peselisihan

atau pertengkaran dalam kehidupan rumah tangga yang tercantum dalam gugatannya

sebagai berikut:

- Masalah ekonomi karena suami di PHK dan tidak ada kecocokan lagi dan tergugat

telah pergi meninggalkan penggugat selama 4 tahun tanpa nafkah lahir bathin dan

sekarang ini tidak diketahui alamat tempat tinggalnya dan nafkah lahir bathin.

Menimbang, bahwa penggugat termasuk orang yang tidak mampu

berdasarkan surat keterangan dari Kecamatan Jatinegara serta diketahui keterangan

dua orang saksi terbukti penggugat dinyatakan tidak mampu disarankan untuk

beracara secara prodeo.

Menimbang, bahwa karena ternyata tergugat, meskipun telah dipanggil

dengan patut, tidak datang menghadap dan pula tidak tenyata, bahwa tidak datangnya

disebabkan oleh suatu halangan yang sah, serta gugat tersebut tidak melawan hukum

dan beralasan, tergugat yang dipanggil dengan patut akan tetapi tidak datang

mengahadap harus dinyatakan tidak hadir dan gugat tersebut harus dikabulkan

dengan verstek.

Menimbang, bahwa para saksi penggugat masing-masing bernama Sarmada

bin Hamim Awi dan Hadi Arif Hamdan bin Edi Muryadi yang menyatakan

sebagai berikut:

1. Bahwa penggugat adalah orang yang tidak mampu karena semua

keperluannya ditanggung oleh orang tuanya dan yang besangkutan tidak

bekerja.

Page 64: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

55

2. Bahwa antara penggugat dan tergugat sebagai suami istri dan telah dikaruniai

3 orang anak dan sekarang diasuh oleh penggugat.

3. Bahwa antara penggugat dan tergugat sering terjadi cekcok masalah ekonomi

karena tergugat di-PHK sudah 4 tahun dan tidak bekerja lagi.

4. Bahwa tergugat telah pergi meninggalkan penggugat selama 4 tahun dan tidak

diketahui alamat tempat tinggalnya sekarang ini.

Menimbang, bahwa dalil-dalil penggugat yang dibuktikan akan kebenarannya

dengan pengakuan langsung dan diperkuat dengan keterangan para saksi dan

keluarga, majelis dapat menarik suatu kesimpulan bahwa antara penggugat dengan

terggugat dalam kehidupan rumah tangganya telah terbukti terjadi perselisihan atau

pertengkaran yang terus menerus yang sulit untuk dirukunkan lagi.

Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas gugatan penggugat

telah terbukti memenuhi ketentuan pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9

Tahun 1975 Jo. Pasal 116 huruf (f) dan (g) Kompilasi Hukum Islam.

Menimbang, bahwa kehadiran pihak keluarga penggugat dimuka persidangan,

sementara majelis hakim telah dapat menarik kesimpulan sebagaimana tersebut di

atas dan yang menjadi penyebeb terjadinya perselisihan dan pertengkaran telah cukup

jelas, maka majelis berpendapat bahwa dikabulkan gugatan penggugat telah terbukti

dan memenuhi ketentuan Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun

1975 Jo. Pasal 134 Kompilasi Hukum Islam.

Menimbang, bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan sebagaimana tersebut di

atas, yang telah membuktikan akibat tindakan dan pebuatan tergugat menimbulkan

Page 65: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

56

perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus dan terbukti, pula tergugat telah

melanggar ketentuan pasal 33, 34 ayat (1) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 oleh

karena gugatan penggugat dapat dipertimbangkan.

Menimbang, bahwa dengan jelasnya masalah pokok gugatan penggugat serta

ditemukan dasar hukum tentang gugatan tersebut, majelis hakim telah memberikan

pokok pikiran kepada pihak penggugat untuk mengurungkan niatnya bercerai, namun

ternyata penggugat tetap kepada pendiriannya karena sudah tidak sanggup lagi untuk

membina rumah tangga dengan tergugat, demikian majelis berpendapat bahwa antara

penggugat dengan tergugat telah terjadi perselisihan dan percekcokan yang sulit

untuk dibina lebih lanjut oleh karena itu majelis hakim menilai tergugat telah terbukti

melanggar ketentuan yang diatur dalam pasal 33 Undang-undang Nomor 1 tahun

1974 Jo. Pasal 116 huruf (f) dan (g) Kompilasi Hukum Islam.

Menimbang, bahwa majelis hakim berpendapat perlu mengetengahkan

petunjuk Allah swt. dalam surat Al-Baqarah ayat 228 yang berbunyi:

Artinya: Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu)

tiga kali kuru‟.

Menimbang, bahwa karena dalil-dalil gugat cerai dengan alasan menjatuhan

talak satu bain sugra telah terbukti maka gugatan penggugat dikabulkan.

Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7

tahun 1989 Jo. Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 biaya perkara dalam bidang

Page 66: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

57

perkawinan dibebankan kepada penggugat, karena penggugat tidak mampu dan

beracara secara prodeo maka biaya perkara dibebankan kepada negara.

Mengingat segala ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

dan hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini.

C. Analisis Penulis

Disamping dapat dipandang upaya untuk meminimalkan perceraian, ketentuan

yang menyangkut keterlibatan Pengadilan Agama alasan-alasan yang bisa dijadikan

dasar perceraian tersebut di atas juga merupakan langkah ke arah menumbuhkan

kesadaran hukum masyarakat agar setiap perceraian yang terjadi benar-benar sah,

bukan perceraian haram, dan bukan kewajiban-kewajiban yang menjadi konsekuensi

logis dari perceraian bisa ditunaikan dengan baik, sehingga tidak ada pihak yang

dirugikan.1

Dalam halaman sebelumnya penyebab percekcokan seperti yang dijelaskan

oleh penggugat ialah masalah ekonomi karena suami tidak bekerja lagi (PHK), sudah

tidak ada kecocokan lagi dalam rumah tangga, dan meninggalkan keluarga tanpa

sepengetahuan penggugat selama 4 tahun. Namun pada dasarnya alasan cerai gugat

karena suami di-PHK masih di dalam permasalahan ekonomi karena pekerjaan

menjadi faktor utama dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, kalau suami

tidak bekerja maka kebutuhan hidup keluarga khususnya ekonomi menjadi tersendat,

sehingga kebutuhan ekonomi rumah tangga menjadi tidak berjalan dan suami tidak

1 Suheri Sidik Ismail, Ketentraman Suami Isteri, (Surabaya: Dunia Ilmu, 1999), Cet. Ke-1, h.

29

Page 67: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

58

melaksanakan kewajibannya terhadap keluarga. Dalam putusan majelis hakim

memutuskan perkara tersebut sudah tepat karena sudah terdapat alasan-alasan yang

menyebabkan putusnya perkawinan.

Mengenai penetapan putusan pengadilan dalam pekara perdata ini khususnya

pada perkara cerai gugat maupun cerai talak yang disebabkan dilatar belakangi faktor

ekonomi pada umumnya mengandung amar putusan tunggal, yaitu penetapan putusan

yang berupa pengabulan atau penolakan penggugat untuk melakukan perbuatan

hukum sebagaimana yang dimohonkan seperti:

1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya.

2. Mengizinkan penggugat untuk berperkara cuma-cuma.

3. Menjatuhkan talak satu kepada Syaiful Aswan bin Sulaiman.

4. Membebankan biaya perkara kepada negara.

5. Menjatuhkan putusan ini dengan seadil-adilnya.

Sudah kita ketahui di atas bahwa gugatan penggugat itu dikabulkan oleh

majelis hakim maka kita dapat tafsirkan mengenai pertimbangan alasan majelis

hakim menjatuhkan talak khul’i dari tergugat (Syaiful Aswan bin Sulaiman) ke

penggugat (Eryanawati binti M. Husin) adalah sesuai dengan ketentuan hukum Islam

maka telah jelas maka jatuhlah talak bain sugra yakni talak yang tidak boleh dirujuk

tapi boleh akad nikah baru dengan mantan suaminya meskipun dalam iddah,

sebagaimana tersebut dalam pasal 119 ayat (1) dan (2) huruf (b) Kompilasi Hukum

Islam, dengan terbukti tergugat melanggar sighat ta’lik talak. Dengan berdasarkan

pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 Jo. Undang-undang Nomor 3

Page 68: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

59

tahun 2006 biaya perkara dalam bidang perkawinan dibebankan kepada penggugat,

karena penggugat tidak mampu dan beracara secara prodeo maka biaya perkara

dibebankan kepada negara.

Penulis pun setuju apa yang sudah menjadi ketetapan pertimbangan dari

majelis hakim Pengadilan Agama Jakarta Timur karena alasan-alasan yang sudah

didalilkan oleh penggugat, maka majelis hakim pun dapat menerapkan putusan yang

sudah dipertimbangkan karena melanggar ketentuan pasal 33 dan 34 ayat (1) Undang-

undang No. 1 tahun 1974 dan janji sighat ta’lik talak yang ke 4 yakni dengan

mengabulkan gugatan dari penggugat.

Kehadiran para saksi dari pihak penggugat dan tidak dihadiri pihak tergugat

untuk sementara majelis hakim dapat menarik kesimpulan sebagaimana tersebut di

atas dan menjadi sebab perselisihan dan percekcokan telah cukup jelas, meskipun

salah satu pihak tidak hadir namun sudah memenuhi syarat maka majelis hakim

berpendapat bahwa dikabulkan gugatan penggugat telah dapat memenuhi ketentuan

pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 Jo. Pasal 134 Kompilasi

Hukum Islam Jo. pasal 76 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989.

Dalam ketentuan yang termuat di atas maka kita dapat menafsirkan

bahwasannya gugatan yang sudah dilayangkan oleh penggugat untuk tergugat di

Pengadilan Agama Jakarta Timur telah cukup jelas bagi pengadilan mengenai sebab-

sebab perceraian dan perselisihan itu dan juga sudah mendengar pendapat-pendapat

dari pihak penggugat saja karena pihak tergugat tidak hadir dalam persidangan

sampai putusan dibacakan oleh majelis hakim.

Page 69: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

60

Dengan telah diperolehnya suatu fakta yang berkaitan dengan duduk perkara

antara penggugat dengan tergugat telah terjadi perselisihan yang tidak mungkin lagi

dirukunkan.2 Dinilai telah memenuhi alasan hukum baik berdasakan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagaimana yang tersebut pada pasal

19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 maupun berdasarkan

ketentuan hukum Islam sebagaimana tersebut pada pasal 116 huruf (f) dan (g)

Kompilasi Hukum Islam.

Dalam pertimbangan majelis hakim sudah tepat mendalilkan pasal 33

Undang-undang Perkawinan No. 1 tahun 1974 maupun berdasarkan ketentuan hukum

Islam sebagaimana tersebut pada pasal 116 huruf (f) dan (g) Kompilasi Hukum Islam

karena kalau dipaksakan rumah tangga untuk bersatu maka sudah tidak layak lagi

karena sudah melanggar pasal 3 Kompilasi Hukum Islam yaitu perkawinan bertujuan

untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.

Begitupun dalam proses penyelesaian perkara cerai gugat, peneliti

mendapatkan penjelasan oleh hakim bahwa proses cerai gugat dengan cerai talak,

pada umumnya sama hanya saja berbeda pada saat pembuktian. Peneliti pun setuju

dengan penjelasan hakim dalam proses penyelesaian perkara pada umumnya sama

antara cerai gugat dan cerai talak, hanya saja yang berbeda soal pembuktian

tergantung bagaimana gugatan dari para pihak. Yaitu pertama para hakim membuka

sidang, setelah hakim membuka sidang dilanjutkan dengan mengajukan pertanyaan

2 Arso Sastroatmodjo, Hukum Perkawinan di Indonesia, (Jakarta: Bulan Bintang, 1981), h. 60

Page 70: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

61

kepada para pihak, ini hanya menanyakan idientitas para pihak apakah para pihak

sudah mengerti mengapa mereka dipanggil untuk hadir dalam persidangan.

Dilanjutkan dengan perdamaian, apabila kedua belah pihak masih

berkeinginan bercerai dan perdamaian menemui jalan buntu, maka sidang dinyatakan

tertutup untuk umum dilanjutkan ke tahap pemeriksaan dan diawali pembacaan

gugatan oleh penggugat atau pemohon. Selanjutnya tergugat atau termohon diberi

kesempatan untuk membela diri dan mengajukan segala kepentingan terhadap

penggugat atau pemohon. Kemudian dilanjutkan dengan tahap pembuktian dan alat

bukti oleh para pihak, lalu setelah itu sampai kepada kesimpulan dan terakhir tahap

yang menentukan ialah putusan.

Jadi perkara cerai gugat dan cerai talak proses penyelesaiannya sama hanya

alasan dan pembuktiannya yang berbeda, lainnya halnya dengan tergugat atau

termohon tidak hadir ke persidangan setelah dipanggil secara resmi oleh pengadilan

maka putusannya bersifat verstek. Maka penyelesaiannya pun lebih cepat.

Dengan demikian dijatuhkan amar terhadap putusan ini berarti Pengadilan

Agama Jakarta Timur telah memberikan pengabulan gugatan penggugat untuk

menceraikan suaminya (tergugat) dalam nomor perkara 590/Pdt.G/2009/PA.JT pada

hari rabu tanggal 19 Agustus 2009 M, bertepatan dengan tanggal 28 Sya’ban 1430 H,

oleh Drs. H. Achmad Busyro, M.H sebagai hakim ketua, serta Dra. Haulillah, M.H

dan Hj. Munifah Djam’an, S.H sebagai hakim anggota. Pada hari itu diucapkan dalam

persidangan yang terbuka untuk umum oleh ketua majelis hakim tersebut dihadiri

oleh Mastanah, S.H sebagai panitera pengganti serta dihadiri pihak penggugat dan

tanpa dihadiri pihak tergugat.

Page 71: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

62

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang terdahulu penulis mendapatkan beberapa

kesimpulan. Sebagai berikut:

1. Pada dasarnya alasan cerai gugat karena suami di-PHK tetap masalah ekonomi

karena masalah pekerjaan di-PHK menjadi masalah keuangan yang berdampak

pada kehidupan keluarga, presentasenya pun sangat kecil gugatan dengan alasan

suami di-PHK. Pada dasarnya PHK itu sendiri menyangkut dengan ekonomi.

Namun di Pengadilan Agama Jakarta Timur pun masih mengatagorikan dengan

percekcokan yang menjadi alasan-alasan cerai gugat adalah sesuai dengan Pasal

19 huruf a-f Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1975 Jo. Pasal 116 huruf a-h

Kompilasi Hukum Islam. Selain itu ada yang menyebabkan faktor-faktor

penyebab terjadinya perceraian diantaranya adalah pertama, moral diantaranya

poligami yang tidak sehat, krisis akhlak, cemburu dengan pasangannya; kedua,

meninggalkan kewajiban diantaranya kawin paksa, ekonomi, tidak ada tanggung

jawab; ketiga, kawin di bawah umur; keempat, menyakiti jasmani anataranya

kekejaman jasmani dan kekejaman rohani atau mental; kelima, salah satu pihak

dihukum; keenam, cacat biologis; ketujuh, terus menerus berselisih diantaranya

politis, gangguan pihak ketiga, dan tidak ada keharmonisan.

2. Dasar hukum yang diambil Pengadilan Agama Jakarta Timur dalam memutuskan

perkara di atas ialah diambil dari pasal 19 Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun

Page 72: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

63

1975, tentang kewajiban seorang suami dalam pasal 34 ayat (1) Undang-undang

No. 1 Tahun 1974, dan pasal 116 huruf (f) dan (g) Kompilasi Hukum Islam.

3. Prosesnya pada umumnya sama antara cerai gugat dan cerai talak, hanya saja

yang berbeda soal pembuktian tergantung bagaimana gugatan dari para pihak.

Jadi perkara cerai gugat dan cerai talak proses penyelesaiannya sama hanya alasan

dan pembuktiannya yang berbeda, lainnya halnya dengan tergugat atau termohon

tidak hadir ke persidangan setelah dipanggil secara resmi oleh pengadilan maka

putusannya bersifat verstek. Maka penyelesaiannya pun lebih cepat.

B. Saran

Berdasarkan kenyataan yang sudah diuraikan di atas, sebagai catatan akhir

maka penulis menyarankan:

1. Untuk menciptakan ikatan yang mitsaqan ghalizan pada perkawinan maka perlu

ada kesadaran pada dinas pendidikan agar dimasukkan suatu mata pelajaran

tentang kehidupan perkawinan disetiap sekolah-sekolah supaya setiap siswa dapat

mengetahui pandangan tentang perkawinan dan dapat menyikapi masalah-

masalah dalam kehidupan rumah tangga sejak dini supaya pada saat siswa-siswa

sudah dewasa dan menjalani kehidupan berumah tangga sudah dapat memahami

dan menghayati perlunya membina rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan

rahmah yang merupakan tujuan dari kehidupan berumah tangga itu sendiri.

Sehingga dapat meminimalisir angka perceraian karena sudah adanya pendidikan

sejak dini tentang perkawinan.

Page 73: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

64

2. Kepada para hakim di Pengadilan Agama hendaknya memberikan gambaran

tentang dampak perceraian terhadap dirinya sendiri, anak-anaknya dan terhadap

lingkungannya juga. Dan diwajibkan untuk memberikan penasihat, yaitu

melakukan upaya-upaya perdamaian yang termuat pada PERMA No. 1 tahun

2008 yang isinya adalah setiap perkara sebelum memasuki pokok perkara itu

harus dimediasi „didamaikan‟ terlebih dahulu. Agar kepada para calon suami istri

yang ingin mengakhiri perkawinannya di Pengadilan Agama akan memikirkan

kembali atas keputusan yang akan diambil. Karena jika itu terjadi maka pada

akhirnya yang menjadi korban yaitu anaknya sendiri akibat perceraian kedua

orang tuanya.

Page 74: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an al Karim

Abbas, S. Ziyad, Fiqh Wanita Islam, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1991

Abdullah, Abi bin Yazid al-Qazuainy, Sunan Ibnu Majah, Beirut, Lebanon: Daar el-

Fikr, 1994

Adi, Rianto, Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, Jakarta: Granit, 2004

Ali, Muhamad Daud, Hukum Islam dan Peradilan Agama, Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2002, Cet. Ke-2

Artikel diakses pada tanggal 1 April 2011 dari www.pa-jakartatimur.net

Ash-Shidieqiy, Tengku Muhamad Hasbi, Koleksi Hadist-hadist Hukum, Semarang:

PT. Pustaka Rizki Putra, 2001

Ayyub, Syeikh Hasan, Fikih Keluarga, Terj. M. Abdul Ghaffar. E.M, Jakarta:

Pustaka al-Kautsar, 2006, Cet. Ke-5

Bagir al-Habsiy, Muhammad, Hukum Fikih Praktis Menurut Al-Qur‟an, Bandung:

Mizan Media Utama, 2002, Cet. Ke-1

Departemen Agama RI, Himpunan Peraturan Perundang-undangan Dalam

Lingkungan Peradilan Agama, Jakarta: DEPAG RI , 2001

Departemen Agama, Analisis Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Perceraian,

Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam

Direktorat Jenderal Pembinaan badan Peradilan Agama Islam, 1997

Doi, A. Rahman I., Penjelasan Lengkap Hukum Islam (Syari‟ah), Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2002 Cet. Ke-2

Ghazaly, Abd. Rahman, Fiqh Munakahat, Jakarta: Kencana, 2006, Cet. Ke-2

Haikal, Abduttawab, Rahasia Pekawinan Rasulullah saw, Jakarta: Pedoman Ilmu

Jaya, 1993, Cet. Ke-2

Ibrahim, Jhony, Teory dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Malang:

Banyumedia Publishing, 2007, Cet. Ke-3

Page 75: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

66

Ismail, Suheri Sidik, Ketentraman Suami Isteri, Surabaya: Dunia Ilmu, 1999, Cet.

Ke-1

Kamal, Abu Malik, Fiqh Sunnah Wanita, Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2007

Laporan Tahunan Pengadilan Agama Jakarta Timur Tahun 2009

Muchtar, Kamal, Azas-azas Hukum Islam Tentang Perkawinan, Jakarta: Bulan

Bintang, 1974, Cet. Ke-1

Mughniyah, Muhammad Jawad, Fiqh Lima Mazhab, Beirut: Dar al-Jawad, 2006

Muttaqien, Dadang, dkk, Peradilan Agama dan Kompilasi Hukum Islam dalam Tata

Hukum Indonesia, Yogyakarta: UI Press, 1999

Nur, Djaman, Fiqh Munakahat, Semarang: Dinan Utama, 1993, Cet Ke-1

Nur, M. Hasan, Potret Wanita Saleha, Jakarta: Penamadani, 2004, Cet. Ke-1

Rofiq, Ahmad, Hukum Islam di Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005,

Cet. Ke-6

Sabiq, Sayyid, Fiqh Sunnah, Jilid 2, Kairo: Daar al-Fath, Cet. Ke-1

Sastroatmodjo, Arso, Hukum Perkawinan di Indonesia, Jakarta: Bulan Bintang, 1981

Soekanto, Soerjono dan Mamudji, Sri, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan

Singkat, Jakarta: CV Rajawali, 1985

Soekanto, Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, 1986

Soepomo, R, Sistem Hukum di Indonesia Sebelum Perang Dunia II, 1970

Subekti, R dan Tjitrosudibio, R, Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Jakarta: PT

Pradnya Paramita, 1999

Sukandy, Muh Sjarief, Tarjamah Bulugul Maram Fiqh Berdasarkan Hadist,

Bandung: al-Ma’arif, 1976, Cet. Ke-2

Sulaiman, Al-Imam Hafidz Abi Daud, Sunan Abi Daud, Kairo: Dar al-Hairin,

1988M/1408H, Juz 2

Page 76: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK (STUDI ANALISIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4267/1/MUHAMMAD... · Islam merupakan agama yang sangat toleran, memutuskan hubungan

67

Sunggono, Bambang, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2005, Cet. Ke-7

Syarifuddin, Amir, Garis-garis Besar Fiqh, Jakarta: Kencana Prenada Media, 2003,

Cet. Ke-1

Syarifuddin, Amir, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, Jakarta: Kencana, 2006,

Cet. Ke-1

Tim. Redaksi Fokus Media, Kompilasi Hukum Islam, Bandung: Fokus Media, 2007

Yanggo, Chuzaemah T dan Anshary A.Z , A Hafidz, Problematika Hukum Islam

Kontemporer, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2002, Cet. Ke-3