cementing geothermal operation
TRANSCRIPT
7/23/2019 Cementing Geothermal Operation
http://slidepdf.com/reader/full/cementing-geothermal-operation 1/3
ISI
Teknologi pemboran sumur-sumur panas bumi banyak mengadopsi teknologi
pemboran sumur-sumur minyak dan gas. Kebanyakan sumur-sumur geothermal didesain
mengikuti pola dan prinsip sumur-sumur minyak dan gas. Sumur-sumur panas bumi biasanya
dibor dengan diameter lebih besar, lebih dalam dan ditujukan untuk waktu produksi lebih panjang daripada sumur minyak dan gas.
Meskipun dalam beberapa hal reservoir panas bumi tampak serupa dengan reservoir
minyak, namun kenyataannya terdapat cukup banyak perbedaan antara kedua sistem tersebut
yang tidak dapat diabaikan dalam pengembangan sumur panas bumi. Hal ini menyebabkan
pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan di dunia panas bumi tidak seluruhnya sama dengan yang
dilakukan di sektor minyak dan gas. Maka dari itu, dibutuhkan analisis mengenai perbedaan
antara sumurpanas bumi dan sumur minyakgas. Tantangan utama dari pemboran sumur
panas bumi adalah berhubungan dengan batuan beku dan metamor! yang dihadapi yang tidak
dihadapi di sumur minyakgas, temperatur tinggi "gradient temperatur sumur minyakgas
sekitar #o$%&& !t sedangkan gradient temperatur sumur panas bumi berkisar antara %'o-
%(o$%&& !t), dan kebanyakan sumur yang tekanannya telah turun.
*alam pemboran panas bumi, seringkali dihadapi permasalahan yang berkaitan
dengan penyemenan. +asing harus disemen dan selama pemboran, sering terjadi permasalahn
lost circulation. perasi penyemenan adalah salah satu operasi yang paling penting dalam
operasi pemboran untuk menguatkan kedudukan casing. Salah sastu cara menghadapi ona
lost circulation, adalah menyemen daerah ona loss tersebut yang dapat memakan waktu
lama tergantung dari rentang kedalaman ona yang akan disemen. amun, saat ini untuk
!enomena loss yang sedikit, jarang dilakukan penyemenan, kecuali untuk ona total loss
circulation. /enyemenan casing yang baik dilakuakan dengan metode yang disebut inner-string cementing method yang dilakukan tepat sampai ona loss. 0ir yang dipompakan dari
permukaan menjaga agar ona loss circulation tetap terbuka sampai dilakukan operasi
s1ueee cementing, dengan memompakan cement slurry melalui annulus sampai ke ona
loss. 2aru-baru ini 3reverse3 cementing telah berhasil diterapkan untuk menangani ona lost
circulation, dimana semua semen dipompa melalui annulus, bukan dari drillstring
sebagaimana operasi penyemenan laimnya dilakukan. *i beberapa negara, 3!oam3 cement
telah digunakan untuk mengurangi densitas semen untuk mengurangi e!ek loss circulation
saat operasi penyemenan, dan juga ditambahkan lost circulation material, seperti serpihan
mika untuk menangani ona loss terebut. /enyemenan casing string yang sangat panjang
dilakukan secara bertahap "biasanya ' tahap, tergantung dari panjang casing), dengan peralatan yang dapat membuka port ke annulus untuk proses penyemenan tahap kedua setelah
dilakukannya tahap penyemenan pertama. /acker yang dapat dikembangkan ditempatkan
dibawah peralatan, dan sering digunakan pada sumur yang memiliki ona loss tinggi.
terkadang, liner yang digantung di sumur, disemen, dan dipakai sebagai pump chamber, atau
sebagai second section dari casing yang digantungkan sampai ke permukaan yang biasa
disebut 4tie-back casing string5.
Semen harus mampu bertahan pada lingkungan temperatur tinggi, sehingga
ditambahkan banyak at kimia pada campuran semen. Semen yang paling banyak digunakan
dalam pemboran geothermal, dan juga pemboran minyak dan gas adalah semen 0/6 kelas 7
dengan penambahan 8&9 silica !lour "ground 1uart, -('# mesh). Silica !lour memberikankekuatan pada semen untuk bertahan pada temperatur tinggi dan pada beberapa kasus, silica
7/23/2019 Cementing Geothermal Operation
http://slidepdf.com/reader/full/cementing-geothermal-operation 2/3
!lour juga digunakan saat semen slag atau semen !ly ash digunakan pada proses pemboran.
/erusahaan service penyemenan sumur migas biasanya juga dilibatkan pada pelaksanaan
operasi penyemenan sumur geothermal. Mereka membawa campuran semen mereka sendiri
dan peralatan pemompaan serta material yang dibutuhkan untuk pekerjaan penyemenan ini.
:ntuk mengurangi biaya, beberapa kontraktor pengeboran melaksanakan operasi
penyemenan dengan peralatan mereka sendiri dan menggunakan semen lokal.
0diti! seperti temperature retarders, !luid loss, !riction reducer dan anti!oam,
seringkali digunakan berdasarkan waktu pemompaan yang dibutuhkan, yang merupakan
!ungsi dari suhu, ukuran pekerjaan, dan lainnya. *i 6celand, e;panded perlite "bahan vulkanik
yang mengembang seperti pop-corn bila dipanaskan dengan cepat) telah digunakan untuk
mengurangi densitas semen menjadi %.< gcm( dan di negara-negara lain glass
3microspheres3 atau 3!oaming3 slurry dengan injeksi gas atau udara juga sering digunakan.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi tekanan collapse yang diberikan pada casing dari kolom
semen dan untuk mengurangi kemungkinan !luida !ormasi masuk ke !ormasi dan terjadinya
loss circulation. Semen pada sistem geothermal yang sering digunakan telah diajukan kepada ational 2ureau o! Standards "2S) untuk diuji dan diveri!ikasi. =enis semen tersebut tertera
di bawah ini>
Kelas 7 ? (#9 silika !lour ? #89 H'
Kelas 2 ? (#9 silika !lour ? #89 H'
Kelas = ? 889 H'
Kelas 7 ? (#9 silica !lour ? '9 bentonite ? @,#9 perlite ? %%A9 H'
Kelas 7 ? (#9 silica !lour ? %#9 diatomaceous earth? B%9 H' Kelas 7 ?
%&&9 silika !lour ? '9 sodium silikat e;tender ? %(A9 H'
/enambahan Cignosul!onate sebanyak &.'9 berat semen pada setiap suhu, membawa
pengaruh positi! pada semen. +ompressive strength cement naik seiring temperatur naik, dan
bila temperatur konstan, compressive strength semen pun cenderung untuk naik "Satiyawira
and $athaddin, '&%&). Semen !oamed adalah semen yang terbuat dari bubur semen "cement
slurry) konvensional 0/6 kelas 7, !oaming agents dan gas "biasanya nitrogen). Terdapat
gelembung-gelembung kecil "seringkali berukuran mikroskopik) dalam semen !oamed,
namun tidak saling terhubung "interconnected). Karena itu, semen !oamed memiliki berat
lebih ringan dibandingkan semen konvensional sehingga dapat mengurangi permasalahan
kehilangan sirkulasi "lost circulation) selama proses penyemenan tahap pertamaprimer "primary cementing). Semen !oamed mampu menahan tekanan dari sekliling sumur "well
bore) lebih baik daripada semen konvensional, karena ikatannya lebih kuat dan young
modulusnya lebih tinggi dibandingkan dengan semen konvensional. Kapasistas insulasi-yaitu
kemampuan menahan aliran panas dari sekeliling sumur-dari semen !oamed dua hingga
sepuluh kali lebih baik daripada semen konvensional. Semen yang biasa digunakan untuk
kedalaman dalam adalah semen kelas 7, 8&9 silica!lour dan microsilica, aditi! !luid loss,
retarderaccelerator "jika dibutuhkan). :ntuk menyemen ona dangkal "shallow), maka
digunakan accelerator calcium cloride, dan untuk ona dalam, digunakan syntetic li1uid
retarder. 2iaya "cost per barrel )semen !oamed sedikit lebih mahal daripada semen
konvensional, namun hasilnya lebih baik.
7/23/2019 Cementing Geothermal Operation
http://slidepdf.com/reader/full/cementing-geothermal-operation 3/3
/rinsip dari pengaplikasian penyemenan sumur geothermal adalah untuk mensupport
casing sumur juga untuk melindungi dari panasnya uap yang dapat menyebabkan korosi
" temperature dapat mencapai ('& o+ ). Materi penyemenan tidak hanya harus memiliki
kestabilan temperatur hydrothermal yang tinggi, namun harus juga dapat memberi tahanan
terhadap lingkungan geothermal yang sangat berbahaya yang melibatkan kadar +' hingga
lebih dari 8&.&&& ppm. Salah satu hal yang patut diperhatikan dalam menghadapi proses
penyemenan sumur geothermal adalah rentannya semen yang mudah hancur jika terkena at
korosi! seperti +' dan H'S8. Sekali kerusakan pada proses penyemenan disekitar sumur
casing diketahui maka harus segera di perbaiki secepat mungkin untuk menghindari hancur
dan runtuhnya sumur tersebut karena rekahan atau !racture.
/emompaan dan sirkulasi semen yang sering digunakan pada sumur geothermal
adalah semen slurry dengan densitas %,B sampai ',& gcc. dikarenakan terdapat resiko yang
perlu diperhatikan yang disebabkan oleh mudah terjadinya rekahan pada !ondasi !ormasi
yang dikarenakan oleh tingginya tekanan tenaga hydrostatic untuk mensirkulasi semen slurry
yang tinggi densitasnya yang dapat menyebabkan hilangnya sirkulasi. leh karenanya penggunaan semen slurry dengan densitas kecil sangat diperlukan untuk mengurangi tekanan
hydrostatic tersebut.
Saat sumur geothermal diproduksikan dengan superheated steam and !luid, terdapat
dua !aktor yang sering terjadi yaitu guncangan panas dari lapisan semen yang berkontak
langsung dengan pipa dipermukaan dan ekspansi panas dari pipa " memuai ) menyebabkan
terjadi retakan karena tegangan yang besar. Hal tersebut dapat di antisipasi dengan
pengikatan durabilitas dari semen untuk dapat melekat dan mengeras dengan cepat membuat
integritas semen melindungi pipa casing dari superheat-cold !atigue cycle yang berulang-
ulang terjadi.
/enyemenan pada umumnya dilakukan dengan memompa semen slurry kebawah
permukaan antara casing dengan annulus. di sumur geothermal teknik yang sering digunakan
dalam penyemenan dibagi kedalam metode berikut ini>
%. single stage cementing
'. inner string cementing
(. reverse circulation cementing
8. two stage cementing
Dang sering digunakan dalam penyemenan sumur geothermal adalah reverse circulation
cementing karena pada sumur geothermal sering terjadi lost circulation. Metode ini meliputi
pemompaan semen slurry kebawah annulus, menggantikan !luida pemboran kembali melalui
casing dengan semen slurry yang diarahkan membalik " opposite ). Eeverse circulation ini
membuat jangkauan yang besar dari semen slurry tersebut sehingga semen yang lebih berat
dapat di tempatkan diatas bagian annulus. Hal tersebut memberikan keuntungan untuk
mengurangi tekanan hidrolik dan tekanan dari !luida itu sendiri, mampu memperpendek
waktu pengerasan semen slurry pada saat tidak digunakannya retarder, juga memperpendek
waktu untuk pengerjaan karena tidak adanya pemindahan lumpur yang dilakukan.