cbd subkonjungtiva bleeding

Upload: daniella-miller

Post on 03-Jun-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/12/2019 CBD Subkonjungtiva Bleeding

    1/13

    CASE BASED DISCUSSION

    Perdarahan Subkonjungtiva

    Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan melengkapi Salah Satu Syarat

    Dalam Menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter

    Bagian Ilmu Penyakit Mata

    Rumah Sakit Tentara Dr. Soedjono Magelang

    Disusun Oleh :

    Indra Wijaya

    01.208. 5680

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

    SEMARANG

    2012

  • 8/12/2019 CBD Subkonjungtiva Bleeding

    2/13

    A. IDENTITAS PASIEN Nama : An. Wahyu Joko Umur : 10 tahun No RM : 07- 07- 77 Alamat : Tuguran Pekerjaan : Siswa Agama : Islam Suku Bangsa : Jawa-Indonesia Tanggal masuk poli : 12-07-2012

    B. ANAMNESISKeluhan Utama

    Mata kiri merah

    Riwayat Penyakit Sekarang

    Pasien datang diantar oleh orangtuanya dengan keluhan

    mata merah. Keluhan ini dirasakan pasien sejak 2 minggu yang

    lalu. Pasien juga merasa matanya terasa pegal. Keluhan ini

    dirasakan pasien secara tiba-tiba. Pasien tidak merasa nyeri pada

    mata, tidak kabur, tidak pusing, tidak mengeluh silau jika terkena

    sinar, tidak mengeluarkan secret, dan tidak ada riwayat trauma

    pada kedua mata pasien. Pasien mengalami batuk sejak 2 bulan

    lalu dan sampai sekarang belum membaik. Pasien belum pernah

    memeriksakan matanya kedokter.

    Riwayat Penyakit Dahulu

    Sebelumnya pasien tidak pernah sakit seperti ini.

    Riwayat trauma disangkal

    Riwayat Penyakit Keluarga

    Riwayat penyakit seperti ini disangkal

  • 8/12/2019 CBD Subkonjungtiva Bleeding

    3/13

    Riwayat Sosial EkonomiPerawatan rumah sakit ditanggung JAMKESMAS

    C. PEMERIKSAAN FISIKStatus Umum

    Kesadaran : Compos mentis Aktivitas : Normoaktif Status gizi : Baik

    Vital Sign

    TD : 120/80 mmHg Nadi : 90 x/menit RR : 22 x/menit Suhu : 36,80

    Status Ophtalmica

    No. Pemeriksaan Oculus Dexter Oculus Sinister

    1. Visus 6/6 6/6

    2. Gerak bola mata Baik ke segala arah Baik ke segala arah

    3. Palpebra Superior

    Edema (-) (-)

    Hematom (-) (-)

    Hiperemi (-) (-)

    Vulnus Laserasi (-) (-)

    Entropion / Ektropion (-) (-)

    4. Palpebra Inferior

    Edema (-) (-)

    Hematom (-) (-)

    Hiperemi (-) (-)

    Vulnus Laserasi (-) (-)

    Entropion / Ektropion (-) (-)

  • 8/12/2019 CBD Subkonjungtiva Bleeding

    4/13

    5. Konjungtiva

    Hiperemi (-) (-)Injeksi Konjungtiva (-) (-)

    Injeksi Siliar (-) (-)

    Sekret (-) (-)

    Perdarahan (-) (+)

    6. Kornea

    Permukaan Jernih Jernih

    Edema (-) (-)

    Infiltrat (-) (-)

    Keratic precipitates (-) (-)

    Ulkus (-) (-)

    Sikatrik (-) (-)

    7. COA

    Kedalaman Cukup Cukup

    Isi (Hifema / Hipopion) (-) (-)

    8. Iris

    Sinekia (-) (-)

    9. Pupil

    Diameter 2 mm 2 mm

    Reflek pupil (+) (+)

    10. Lensa

    Kejernihan Jernih Jernih

    11. Corpus Vitreum

    Kejernihan Jernih Jernih

    12. Retina

    Fundus Refleks (+) (+)

    13. TIO Palpasi Normal Palpasi Normal

  • 8/12/2019 CBD Subkonjungtiva Bleeding

    5/13

    D. DIAGNOSA BANDINGMata Merah

    1. Glaukoma akut : Disingkirkan karena tidak ada penurunanvisus, nyeri kepala, peningkatan TIO, fotofobia, halo, injeksi silier

    dan injeksi konjungtiva.

    2. Keratitis : Disingkirkan karena tidak ada penurunan visus,nyeri, fotofobia, injeksi silier, injeksi konjungtiva dn sekret.

    3. Uveitis : Disingkirkan karena tidak ada penurunan visus,nyeri, fotofobia, injeksi silier, injeksi konjungtiva dan sekret.

    4. Konjungtivitis : Disingkirkan karena tidak ada eksudat, gatal,demam, injeksi konjungtiva dan sekret yang keluar.

    5. Trauma : Disingkirkan karena pasien menyangkal terkena trauma.6. Hematom subkonjungtiva : Dipertahankan karena terdapat

    perdarahan pada subkonjungtiva. Pasien tidak mengalami

    penurunan visus, nyeri, fotofobia, injeksi silier, injeksi konjungtiva

    dn sekret. Pasien mengalami batuk sejak 2 bulan lalu dan sampai

    sekarang belum membaik.

    E. DIAGNOSAOS : Perdarahan Subkonjungtiva

    F. PEMERIKSAAN PENUNJANGDarah Rutin

    G. TERAPIMedikamentosa

    Asam Traneksamat Cendo Vasacon

  • 8/12/2019 CBD Subkonjungtiva Bleeding

    6/13

    H. PROGNOSAOculus Dexter

    Quo ad visam : Bonam

    Quo ad sanam : Bonam

    Quo ad functionam : Bonam

    Quo ad vitam : Bonam

    Quo ad kosmetikam : Bonam

    Oculus Sinister

    Quo ad visam : Bonam

    Quo ad sanam : Dubia Ad Bonam

    Quo ad functionam : Dubia Ad B`onam

    Quo ad vitam : Bonam

    Quo ad kosmetikam : Dubia Ad Bonam

  • 8/12/2019 CBD Subkonjungtiva Bleeding

    7/13

    HEMATOM SUBKONJUNGTIVA

    Definisi

    Perdarahan subkonjunctiva adalah perdarahan akibat rupturnya pembuluh

    darah dibawah lapisan konjunctiva.

    Etiologi

    Hematom Subkonjungtiva dapat terjadi pada keadaan-keadaan dimana

    pembuluh darah rapuh (umur, hipertensi, arteriosklerosis, konjungtivitis

    hemoragic, anemia, pemakaian antikoagulan dan batuk rejan). Perdarahan

    subkonjungtiva dapat juga terjadi akibat trauma langsung maupun tidak langsung,yang kadangkadang menutupi perforasi jaringan bola mata yang terjadi. Pada

    fraktur basis cranii akan terlihat hematom kaca mata karna berbentuk kacamata

    biru pada kedua mata.

    Perdarahan subkonjungtiva dapat terjadi karena trauma mayor, minor,

    atau sebab yang tidak dapat dideteksi yang terjadi pada mata bagian depan. Secara

    klinis, perdarahan subkonjungtiva tampak sebagai perdarahan yang datar,

    berwarna merah, di bawah konjungtiva dan dapat menjadi cukup berat sehingga

    menyebabkan kemotik kantung darah yang berat dan menonjol di atas tepi

    kelopak mata. Hal ini akan berlangsung lebih dari 2 sampai 3 minggu.

    Konjungtiva mengandung banyak pembuluh darah kecil dan rapuh yang

    mudah pecah atau rusak. Ketika hal ini terjadi, darah bocor ke dalam ruang antara

    konjungtiva dan sklera. Perdarahan subkonjungtiva merupakan akibat dari

    rupturnya pembuluh darah konjungtivalis atau episklera. Namun kadang tidak

    dapat ditemukan penyebabnya (perdarahan subkonjungtiva idiopatik). Manuver

    Valsava sebelumnya (misalnya, batuk, tegang, muntah-muntah, mengejan) juga

    bisa menjadi penyebab perdarahan subkonjungtiva. Penyebab lain meliputi

    hipertensi dan gangguan fungsi koagulasi, misalnya karena obat antikoagulan atau

    penyakit leukemia. Selain itu, infeksi umum yang berhubungan dengan demam,

    defisiensi vitamin C (scurvy), trauma mata tumpul atau tajam, benda asing,

    pembedahan pada mata, dan konjungtivitis juga dapat menjadi kemungkinanpenyebabnya. Berbagai macam obat-obatan seperti obat antiinflamasi nonsteroid,

    aspirin, kontrasepsi, vitamin A dan D juga berhubungan dengan terjadinya

    perdarahan subkonjungtiva. Perdarahan subkonjungtiva juga telah dilaporkan

    sebagai akibat emboli dari patah tulang panjang, kompresi dada, angiografi

    jantung, operasi jantung, dan operasi-operasi lain.

  • 8/12/2019 CBD Subkonjungtiva Bleeding

    8/13

    KlasifikasiBerdasarkan mekanismenya, perdarahan subkonjungtiva dibagi menjadi dua,

    yaitu:1. Perdarahan subkonjungtiva tipe spontan

    Sesuai namanya perdarahan subkonjungtiva ini adalah terjadi secara tiba

    tiba (spontan). Perdarahan tipe ini diakibatkan oleh menurunnya fungsi

    endotel sehingga pembuluh darah rapuh dan mudah pecah. Keadaan yang

    dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi rapuh adalah umur,

    hipertensi,arterisklerosis, konjungtivitis hemoragik, anemia, pemakaian

    antikoagulan dan batuk rejan. Perdarahan subkonjungtiva tipe spontan ini

    biasanya terjadi unilateral. Namun pada keadaan tertentu dapat menjadi

    bilateral atau kambuh kembali; untuk kasus seperti ini kemungkinan

    diskrasia darah (gangguan hemolitik) harus disingkirkanterlebih dahulu.

    (vaughan, 124)

    2. Perdarahan subkonjungtiva tipe traumatikDari anamnesis didapatkan bahwa pasien sebelumnya mengalami trauma

    di mata langsung atau tidak langsung yang mengenai kepala daerah orbita.

    Perdarahanyang terjadi kadang kadang menutupi perforasi jaringan bola

    mata yang terjadi. Pada fraktur basis kranii akan terlihat hematoma kaca

    mata karena berbentuk kacamata yang berwarna biru pada kedua mata

    (racoon eyes). Trauma tumpul yang mengenai konjungtiva dapat

    menyebabkan dua hal, yaitu :

    a) Edema konjungtivaJaringan konjungtiva yang bersifat selaput lendir dapat menjadi

    kemotik padasetiap kelainannya, demikian pula akibat trauma tumpul.

    Bila kelopak terpajan ke dunia luar dan konjungtiva secara langsung

    kena angin tanpa dapatmengedip, maka keadaan ini telah dapat

    mengakibatkan edema konjungtiva.

    Kemosis adalah nama yang diberikan untuk edema atau

    pembengkakan pada konjungtiva. Pembuluh darah konjungtiva

    membesar karena kompresi venaorbital dan dalam kasus yang parah

    konjungtiva dapat menjadi edema sehingga terbentuk sebuah kantong

    berisi cairan menggantung di bawah kelopak mata. Hal ini terjadi

    terutama dengan peradangan tetapi juga dapat terjadi secara terpisah,misalnya karena abnormalitas aliran orbita atau obat-obatan tertentu.

    Selain itu kemosis konjungtiva mungkin terjadi karena alergi,

    meskipun agen penyebabnya seringkali tidak dapat ditemukan.

    Pengeringan (xerosis) darikonjungtiva ditandai oleh permukaan

    konjungtiva yang tumpul yang sedikit bersinar atau tidak sama sekali.

    Selanjutnya keratinisasi dari sel epitel dapat terjadi. Xerosis biasanya

    berkembang sebagai akibat dari paparan jangka panjang (lagoftalmos)

    atau defisisensi air mata mayor. Kekurangan vitamin A jarang terjadi,

    tetapi biasanya khas untuk xerosis, yang sering ditekankan diregio

    fisura palpebra atau Bitots spot.

  • 8/12/2019 CBD Subkonjungtiva Bleeding

    9/13

    Kemotik konjungtiva yang berat dapat mengakibatkan palpebra

    tidak menutupsehingga bertambah rangsangan terhadap konjungtiva.

    Pada edemakonjungtiva dapat diberikan dekongestan untuk mencegahpembendungancairan di dalam selaput lendir konjungtiva. Sedangkan

    jika telah terjadikemotik konjungtiva berat dapat dilakukan diinsisi

    sehingga cairankonjungtiva kemotik keluar melalui insisi

    tersebut.(Sidarta ilyas, 261)Selain karena trauma tumpul kemosis

    konjungtiva juga dapat diakibatkan olehkonjungtivitis alergika.

    (Vaughan, Oftalmologi umum 102)

    Penyebab kemosis konjungtiva adalah sebagai berikut:

    Gangguan infeksi: Mukormikosis, rhinocerebral/phycomyco's,gonokok ataumeningokok dan terutama konjungtivitis

    adenovirus Peradangan: iritasi, benda asing Alergi, gangguan autoimun: conjunctival contact allergy,

    skleritis/episkleritis,konjungtivitis alergi, konjungtivitis vernal

    Gangguan vaskuler dan vena, arteriosklerosis: trombosis sinuskavernosus,angioedema

    Gangguan vegetatif, autonomik, endokrin: peningkatan tekananintrakranial,oftalmopati tirotoksis

    Trauma: trauma kimia, trauma tumpulObat-obatan: antibiotik, ACE inhibitor, analgetik

    b) Hematoma subkonjungtivaBila perdarahan ini timbul sebagai akibat trauma tumpul maka

    perlu dipastikan bahwa tidak terdapat robekan di di bawah jaringan

    konjungtiva atau sklera.Kadang kadang hematoma subkonjungtiva

    menutupi keadaan mata yang lebih buruk seperti perforasi bola mata.

    Pemeriksaan funduskopi adalah perlu padasetiap penderita dengan

    perdarahan subkonjungtiva akibat trauma.Apabila tekanan bola mata

    rendah dengan pupil lonjong disertai tajam penglihatanmenurun dan

    hematoma subkonjungtiva maka sebaiknya dilakukan eksplorasi bola

    mata untuk mencari kemungkinan adanya ruptur bulbus okuli.

    Manifestasi klinisSebagian besar tidak ada gejala simptomatis yang berhubungan dengan

    perdarahan subkonjungtiva selain terlihat darah pada bagian sklera.

    Perdarahan Subkonjungtiva

    Sangat jarang mengalami nyeri ketika terjadi perdarahan subkonjungtivapada permulaan. Ketika perdarahan terjadi pertama kali, akan terasa penuh

    dibawahkonjungtiva palpebre. Ketika hematoma menjadi larut akan

    mengalami iritasimata sedang.

  • 8/12/2019 CBD Subkonjungtiva Bleeding

    10/13

    Perdarahan subkonjungtiva sendiri akan jelas terlihat, permukaannyaberwarnamerah terang dan halus disekitar sklera bahkan seluruh permukaan

    sklera dapatterisi darah. Pada perdarahan subkonjungtiva spontan (idiopatik), tidak ada darah yang

    akan keluar dari mata. Jika mengusapkan tisu ke bola mata maka tidak

    akandidapati darah di tisu tersebut.

    Perdarahan akan terlihat meluas dalam 24 jam pertama setelah itukemudianakan berkurang perlahan ukurannya karena diabsorpsi.Karena

    struktur konjungtiva yang halus, sedikit darah dapat menyebar secara difus di

    jaringan ikat subkonjungtiva dan menyebabkan eritema difus, yang biasanya

    memiliki intensitas yang sama dan menyembunyikan pembuluh darah.

    Pada pasien tertentu, harus segera dikonsulkan ke dokter spesialis mata, misalnya

    jika pasien merasa nyeri pada matanya, terjadi perubahan visus (misalnya,penglihatan kabur, penglihatan ganda, kesulitan melihat), terdapat riwayat cedera

    atau trauma baru-baru ini, terdapat riwayat gangguan perdarahan, atau riwayat

    tekanan darah tinggi.

    Diagnosis

    Diagnosis dibuat secara klinis dan anamnesis tentang riwayat dapat

    membantu penegakan diagnosis dan terapi lebih lanjut. Ketika ditemukan adanya

    trauma, trauma dari bola mata atau orbita harus disingkirkan. Apabila perdarahan

    subkonjungtiva idiopatik terjadi untuk pertama kalinya, langkah-langkah

    diagnostik lebih lanjut biasanya tidak diperlukan. Dalam kejadian kekambuhan,

    hipertensi arteri dan kelainan koagulasi harus disingkirkan.

    Pemeriksaan fisik bisa dilakukan dengan memberi tetes mata proparacaine

    (topikal anestesi) jika pasien tidak dapat membuka mata karena sakit; dan curiga

    etiologi lain jika nyeri terasa berat atau terdapat fotofobia. Memeriksa ketajaman

    visual juga diperlukan. Selanjutnya, periksa reaktivitas pupil dan mencari apakah

    ada defek pupil, bila perlu, lakukan pemeriksaan dengan slit lamp. Curigai ruptur

    bola mata jika perdarahan subkonjungtiva terjadi penuh pada 360. Jika pasien

    memiliki riwayat perdarahan subkonjungtiva berulang, pertimbangkan untuk

    memeriksa waktu pendarahan, waktu prothrombin, parsial tromboplastin, danhitung darah lengkap dengan jumlah trombosit, serta protein C dan S.

    Pasien dengan pendarahan berulang, tes laboratorium seperti Prothrombin Time

    (PT), Activated Partial Thromboplastin Time (APTT) dan hitung darah lengkap

    harus diperiksa untuk menyingkirkan penyakit sistemik. Tes laboratorium ini juga

    penting untuk pasien yang menggunakan obat antikoagulan seperti heparin dan

    warfarin, penyakit von Willebrand's, hemofili, dan defisiensi vitamin K. Tes

    laboratorium PT adalah untuk protrombin, yang merupakan protein yang

    diproduksi oleh hati dan yang produksinya tergantung pada vitamin K. PT

    mengevaluasi mekanisme pembekuan ekstrinsik, termasuk faktor I, II, V, VII dan

    X.

  • 8/12/2019 CBD Subkonjungtiva Bleeding

    11/13

    Terapi

    Perdarahan subkonjungtiva biasanya tidak memerlukan pengobatan. Pada bentuk-bentuk berat yang menyebabkan kelainan dari kornea, dapat dilakukan sayatan

    dari konjungtiva untuk drainase dari perdarahan.

    Pemberian air mata buatan juga dapat membantu pada pasien yang simtomatis.

    Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik, dicari penyebab utamanya, kemudian

    terapi dilakukan sesuai dengan penyebabnya.

    Medikamentosa

    1. VASACONKOMPOSISI :

    Nafazolin HCl.

    INDIKASI :

    Sembab pada mata, menghilangkan gejala-gejala konjungtivitis (radang

    selaput ikat mata) yang diakibatkan oleh bakteri, alergi, & yang berkaitan

    dengan musim semi, mengurangi blefarospasme (kejang pada kelopak

    mata), mengontrol hiperemia (kelebihan darah di satu bagian tubuh) pada

    selaput ikat kelopak mata dan selaput ikat bola mata & berbagai kondisi

    yang

    ditandai oleh vaskularitas kornea superfisial.

    CARA KERJA

    Nafazolin Hidroklorida, suatu senyawa turunan imidazolin yang memiliki

    efek simpatomimetik dengan waktu kerja relatif panjang. Mekanisme kerja

    nafazolin hidroklorida adalah sebagai dekongestan yang membatasi respon

    vaskular konjungtiva dengan cara vaksokontriksi.

    PERHATIAN :

    Glaukoma sudut sempit.

    KEMASAN :

    Larutan untuk mata 15 ml.DOSIS :

    Teteskan 1-3 tetes.

  • 8/12/2019 CBD Subkonjungtiva Bleeding

    12/13

    2. ASAM TRANEKSAMATFarmakologi :

    Asam traneksamat merupakan inhibitor fibrinolitik sintetikbentuk trans dari asam karboksilat sikloheksana aminometil.

    Secara in vitro, asam traneksamat 10 kali lebih poten dari asam

    aminokaproat. Asam traneksamat merupakan competitive inhibitor

    dari aktivator plasminogen dan penghambat plasmin. Plasmin

    sendiri berperan menghancurkan fibrinogen, fibrin dan faktor

    pembekuan darah lain, oleh karena itu asam traneksamat dapat

    digunakan untuk membantu mengatasi perdarahan akibat

    fibrinolisis yang berlebihan.

    Indikasi :

    Fibrinolisis pada menoragia, epistaksis, traumatic hyphaemia,neoplasma tertentu, komplikasi

    pada persalinan (obstetric complications) dan berbagai proseduroperasi termasuk operasi kandung kemih, prostatektomi atau

    konisasi serviks.

    Hemofilia pada pencabutan gigi dan profilaksis pada angioedemaherediter.

    Kontraindikasi :

    Penderita yang hipersensitif terhadap asam traneksamat. Penderita perdarahan subarakhnoid. Penderita dengan riwayat tromboembolik. Tidak diberikan pada pasien dengan pembekuan intravaskular

    aktif.

    Penderita buta warna.Dosis :

    Fibrinolisis lokal : angioneuritik edema herediter; 1-1gram (oral)2-3 x sehari.

    Perdarahan abdominal setelah operasi : 1 gram 3 x sehari (injeksiIV pelan-pelan) pada 3 hari pertama, dilanjutkan pemberian oral 1

    gram 3-4 x sehari (mulai pada hari ke-4 setelah operasi sampaitidak tampak hematuria secara makroskopis). Untuk mencegah

    perdarahan ulang dapat diberikan peroral 1 gram 3-4 x sehari

    selama 7 hari.

    Perdarahan setelah operasi gigi pada penderita hemofilia :Efek samping :

    Gangguan pada saluran pencernaan (mual, muntah, diare) gejala iniakan hilang bila dosis dikurangi.

    Hipotensi jarang terjadi.

  • 8/12/2019 CBD Subkonjungtiva Bleeding

    13/13

    Peringatan dan perhatian :

    Hati-hati jika diberikan pada penderita gangguan fungsi ginjalkarena risiko akumulasi.

    Hati-hati jika diberikan pada penderita hematuria. Hati-hati penggunaan pada wanita hamil dan menyusui. Hati-hati pada setiap kondisi yang merupakan predisposisi

    trombosis.

    Hati-hati pemberian pada anak-anak.Komplikasi

    Perdarahan subkonjungtiva akan diabsorpsi sendiri oleh tubuh

    dalam waktu 12minggu, sehingga tidak ada komplikasi serius yang

    terjadi. Namun adanya perdarahansubkonjungtiva harus segera dirujuk ke

    dokter spesialis mata jika ditemui berbagai halseperti yang telahdisebutkan diatas.

    Pada perdarahan subkonjungtiva yang sifatnya menetap atau

    berulang (kambuhan)harus dipikirkan keadaan lain. Penelitian yang

    dilakukan oleh Hicks D dan Mick Amengenai perdarahan subkonjungtiva

    yang menetap atau mengalami kekambuhandidapatkan kesimpulan bahwa

    perdarahan subkonjungtiva yang menetap merupakangejala awal dari

    limfoma adneksa okuler.