caving

23
CAVING Oleh: D” Sky A. CAVING / SPELEOLOGI Sejarah Penelusuran Gua Sejarah penelusuran gua dimulai pada tahun 1700 di benua eropa tepatnya di Negara Prancis. Eksplorasi yang tercatat pertama dalam sejarah oleh Louis Marselliers, ketika menuruni gua vertical Fairies di longuedoc, perancis pada tanggal 27 juni 1888, seorang ahli hokum dari paris bernama Eduard Alferd Martel mengikuti jejak Marselliers. Penelususrannya pertama kali ini direncanakan lebih matang dengan peralatan lengkap, seperti katrol, tangga gantung dan perahu kanvas yang pada waktu itu baru diperkenalkan digunakannya sebagai komunikasi didalam tanah. Usaha Martel ini dianggap sebagai revolusi dibidang penelusuran gua, sehingga ia disebut sebagai bapak Speologi Modern Prestasi Martel juga dalam hal memetakan gua yang merupakan kewajiban seorang Caver. Antara 1888 sampai 1913, matel lebih banyak memetakan gua dalam setiap penelusurannya, ini digunakan untuk Arsip Dewan Pengurus Harian(DPH) MAPALA Teknisi FT UNM

Upload: ilham-djafar

Post on 08-Aug-2015

22 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Artikel tentang penelusuran goa

TRANSCRIPT

Page 1: CAVING

CAVINGOleh: D” Sky

A. CAVING / SPELEOLOGI

Sejarah Penelusuran Gua

Sejarah penelusuran gua dimulai pada tahun 1700 di benua eropa

tepatnya di Negara Prancis. Eksplorasi yang tercatat pertama dalam sejarah

oleh Louis Marselliers, ketika menuruni gua vertical Fairies di longuedoc,

perancis pada tanggal 27 juni 1888, seorang ahli hokum dari paris bernama

Eduard Alferd Martel mengikuti jejak Marselliers. Penelususrannya

pertama kali ini direncanakan lebih matang dengan peralatan lengkap, seperti

katrol, tangga gantung dan perahu kanvas yang pada waktu itu baru

diperkenalkan digunakannya sebagai komunikasi didalam tanah. Usaha

Martel ini dianggap sebagai revolusi dibidang penelusuran gua, sehingga ia

disebut sebagai bapak Speologi Modern

Prestasi Martel juga dalam hal memetakan gua yang merupakan

kewajiban seorang Caver. Antara 1888 sampai 1913, matel lebih banyak

memetakan gua dalam setiap penelusurannya, ini digunakan untuk

kepentingan ilmiah dan untuk merekam kedalaman dan panjang gua tersebut.

Ketika perang dunia ke II selesai, kegiatan penelusuran gua

memunculkan kembali dua orang tokoh, Robert De Colly dan Norman

Casteret. De Colly merupakan pembaharu dibidang peralatan penelusuran

gua, seperti tangga gantung dari aluminium dan perahu kanvas yang lebih

sempurna. Penemuan ini menjadi standar bagi para penelusur gua sampai 50

tahun kemudian. Sedangkan Casteret menjadi pioneer dibidang Cave Diving.

Usahanya ini dilakukan dengan penuh air digua Montespan tanpa bantuan

peralatan apapun. Karangan-karangan Cateret antara lain “ my Cave” dan “

Arsip Dewan Pengurus Harian(DPH)MAPALA Teknisi FT UNM

Page 2: CAVING

ten years underground” dan kemudian menjadi buku pegangan bagi para

cave diving dan ahli speologi.

Sejarah penelusuran gua sejalan dengan sejarah penelitian gua (SPELEOLOGI) , kedua kegiatan ini tidak dapat dipisahkan. Hal inilah yang dilkakukan oleh Eduard Alferd Martel, Robert de Jolly, Norman Casteret dan banyak lagi penelusur gua di dunia

ETIKA DAN KEWAJIBAN PARA PENELUSUR GUA

Dikumpulkan dan diolah dari: INITIATIE IN DE SPELEOLOGI

Buku Pedoman Kursus Speleologi Vvsa (Perkumpulan Speleologi Dan Alpinis) Belgia

THE SPELEO GUIDE John Mac Clurg

Persyaratan Menjadi Anggota National Speleologic Society (USA) Policy For Cafe Conservation. (NSS)

Protegeons nos cavernes policy For Cafe Conservation. (FSS) PERANCIS SPERLEO NENDERLAND

Selebaran mengenai kegiatan Speleo Nedherland THE SPELEO GUIDE

John Slaven EXPLORING CAVES

Dave Mac Clurg Hasil komonikasi dengan akhli-akhli Speleologi senior a. l. Mike Merdith

(Inggeris 1983) Michel Siffre (Perancis 1981, 1983) Claude Chabert (Perancis 1981,1983) dll.Menelusuri gua dapat dikerjakan untuk olahraga maupun untuk tujuan ilmiah.

Namun kedua kategori penelusurtan gua wajib menjunjung tinggi ETIKA dan

kewajiban kegiatan penelusuran gua ini agar klingkungan gua tidak rusak, agrpara

penelusur sadar akan bahaya-bahaya kegiatan ini dan mamapu mencegah terjadinya

muzibah dan agar sipenelusur dan masyarakat disekitar lokasi gua-gua.

Kemahiran teknik saja tidak cukup untuk menganggap dirinya mampu dan

pantas melakukan kegiatan penelusuran gua. Seseorang pemula atau yang sudah

berpengalaman sekali pun harus memenuhi ETIKA dan KEWAJIBAN penelusur

gua.

Arsip Dewan Pengurus Harian(DPH)MAPALA Teknisi FT UNM

Page 3: CAVING

ETIKA1. Sejak semula harus disadari bahwa seseorang penelusur gua dapat

merusak gua, karena mermbawa kuman, jamur dan virus asing kedalam

gua yang lingkunganya masih murni, tidak tercemar.

Penelusuran gua akan merusak gua apabila meningalkan kotoran berupa

sampah, kantong plastik, sisa karbit, puntung rokok, sisa makanan, batu

baterai mati, botol atau kaleng minuiman dan makanan didalam gua.

MEMBUANG BENDA-BENDA TERSEBUT DIATAS ADALAH

LARANG MUTLAK

Juga dilarang untuk mencorat-coret gua dengan benda apapun juga.

Karenanya ikuti motto NSS dan USS :

Jangan mengambil sesuatu…. Kecuali mengambil potret.

Jangan meningalkan sesutau… kecuali meninggalkan jejak.

Jangan membunuh sesuatu….. keculi membunuh waktu.

2. Gua adalah bentuk alam yang terbentuk dalam kurun waktu ribuan

tahun. Setiap usaha merusak gua mendapatkan kerugian yang tidak dapat

ditebus.

Karenanya janganlah merusak, mengambil atau memindahkan sesuatu

dalam gua tanpa tujuan yang jelas yang dapat dipertanggung jawabkan.

Untuk tujuan ilmiah sekalipun, harus diusahakan pengambilan specimen

secara amat terbatas dan selektif. Itupun setelah diyakini, bahwa belum

tersedia specimen yang sama didalam laboratorium atau museum dan

belum diambil specimen yang sama oleh ahli speleologi lainnya.

Menelusuri dan meneliti gua harus dilakukan dengan penuh respek,tanpa

menggangu, mengusir, merusak atau mengambil isi gua, baik yang berupa

benda mati atau yang hidup.

Arsip Dewan Pengurus Harian(DPH)MAPALA Teknisi FT UNM

Page 4: CAVING

3. Menelusuri gua harus disertai kesadaran, bahwa kesanggupan dan

keterampilan pribadi tidak usah dipamerkan. Sebaliknya ketidak

mampuan tidak perlu ditutup-tutupi oleh rasa malu.

Bertindaklah sewajar-wajarnya,tanpa membohogi diri-sendiri dan orang

lain. Apabila tidak sangup, tetapi dipaksakan, maka hal ini dapat

membawa akibat buruk yang tidak dapat dipertanggung jawabkan,

Adalah melangar etika untuk memandang rendah keterampilan serta

kesangupan sesama penelusur.

Juga melangar etika bila memaksakan diri melakukan tindakan-tindakan

diluar kemapuan teknis. Juga apabila belum siap mental atau keadaan

kesehatan tidak memadai.

4. tunjukan respek terhadap sesama penelusur gua dengan cara :

tidak mengunakan bahan-bahan atau peralatan yang disediakan oleh

rombongan lain tanpa persetujuan mereka.

Jangan membahayakan penelusur lain, misalnya menimpukkan batu

ketika ada penelusur lain didalam gua, mengambil atau memutuskan

tali yang sedang terpasang, memindahkan tangga atau alat lain yang

dipasang oleh rombongan penelusur lainnya.

Menghasut penduduk disekitar gua untuk melarang atau menghalang-

halangi rombongan lai memasuki gua, karena tidak satu gua pun di

bumi ini milik perseorangan kecuali apabila gua itu telah dibeli oleh

yang bersangkutan. Untuk tujuan ilmiahpun setiap gua harus dapat

diteliti setelah menempuh prosedur yang berlaku.

Jangan melakukan penelitian yang sama, apabila ada rombongan lain

yang sedang mengerjakannya dan belum mempublikasikanya.

Jangan gegabah menganggap anda penemu sesuatu, kalau anda belum

yakin betul, bahwa tidak ada orang lain yang juga telah

menemukannya pula.

Arsip Dewan Pengurus Harian(DPH)MAPALA Teknisi FT UNM

Page 5: CAVING

Jangan melaporkan hal-hal yang tidak benar demi sensasi atau ambisi

pribadi karena hal ini berarti membohongi diri sendiri dan dunia ilmu

speleologi khususnya.

Setiap usaha penelusuran gua ialah usaha bersama. Bukan usaha yang

dicapai sendiri. karenanya setiap publikasi dari hasil penelusuran tidak

boleh menonjolkan prestasi pribadi tampa mengingat jasa sesama

penelusur.

Jangan menjelekan nama sesama penelusur dalam sesuatu publikasi

walaupun sipenelusur itu mungkin berbuat hal-hal negative secara

sadar atau tidak sadar. Setiap publikasi negative tentang sesama

penelusur akan memberi gambaran negative pula terhadap semua

penelusur gua.

KEWAJIBAN PENELUSUR GUA Dunia Speleologi diberbagai Negara meneruskan himbauan kepada semua penelusur

gua, agar lingkungan gua harus dijaga kebersihannya,kelestariannya dan

kemurniannya.

1. konservasi lingkungan gua harus menjadi tujuan utama kegiatan speleologi dan

dilaksanakan sebaik-baiknya oleh setiap penelusur gua.

2. membersihkan gua serta lingkungannya, menjadi kewajiban pertama para

penelusur gua.

3. apabila sesama penelusur gua membutuhkan pertolongan darurat setiap penelusur

gua wajib memberi pertolongan itu.

4. Setiap penelusur gua wajib menaruh respek terhadap penduduk disekitar gua.

Mintalah izin seperlunya, bila mungkin secara tertulis dari yang berwewenang.

Jangan membuat onar atau melakukan tindakan-tindakan yang melanggar

ketentraman atau menyinggung perasaan penduduk, jangan merusak pagar,

tanaman atau bangunan dan hewan milik penduduk.

Arsip Dewan Pengurus Harian(DPH)MAPALA Teknisi FT UNM

Page 6: CAVING

5. bila minta izin dari instansi resmi yang berwewenang, maka harus dirasakan

sebagai kewajiban untuk membuat laporan dan menyerahkan kepada instasi

tersebut. Apabila telah memita nasehat kepada kelompok penelusur atau

seseorang ahli lainnya, maka wajib diserahkan pula laporan kepada kelompok

penelusur atau penasehat perseorangan itu.

6. bagian-bagian yang berbahaya dalam suatu gua wajib diberitahukan kepada

kelompok penelusuir lainnya,apbila anda mengetahui akan adanya tempat-tempat

yang berbahaya itu.

7. Sesuai dengan pandangan NSS dari USS,dilarang memamerkan benda-benda

mati atau hidup yang ditemukan dalam gua untuk lingkungan NON-penelusur

gua atau NON-ahli speleologi. Hal ini perlu untuk menghindari dorongan kuat

yang hampir pasti timbul, untuk ikut mengambil benda-benda itu guna koleksi

pribadi. Bila perlu hanya boleh dipamerkan foto-foto.

8. NSS juga tidak menganjurkan usaha mempublikasikan penemuan-penemuan di

dalam gua atau lokasi gua-gua sebelum diyakini betul adanya usaha pelestarian

oleh yang berwewenang,yang memadai.perusakan lingkungan gua oleh orang-

orang awam menjadi tanggung-jawab sipenulis berita, apabila mereka

mengunjungi gua-gua itu sebagai akibat publikasi dalam media massa.

9. Diberbagai Negara, setiap musibah yang dialami penelusur gua wajib dilaporkan

kepada sesama penelusur melalui media speleologi yang ada. Hal ini perlu

supaya jenis musibah yang sama dapat dihindari.

10. Menjadi kewajiban mutlak bagi setiap penelusur gua untuk memberitahukan

kepada rekan-rekan atau keluarga terdekat kelokasi mana ia akan pergi dan kapan

ia diharapkan pulang. Ditempat lokasi gua, para penelusur wajib

memberitahukan kepada penduduk terdekat nama dan alamat penelusur dan

kapan diharapkan selesai menelusuri gua. Wajib diberitahu kepada penduduk

siapa yang harus dihubungi, apabila para penelusur belum keluar dari gua sesuai

waktu yang direncanakan.

Arsip Dewan Pengurus Harian(DPH)MAPALA Teknisi FT UNM

Page 7: CAVING

11. Para penelusur wajib memperhatikan keadaan cuaca. Wajib meneliti apakah ada

bahaya banjir didalam gua sewaktu turun hujan lebat dan meneliti lokasi-lokasi

mana didalam gua yang dapat dipakai untuk menghindari diri dari banjir.

12. Dalam setiap musibah, setiap penelusur wajib bertindak dengan tenang tanpa

panic dan wajib patuh pada intruksi pemimping penelusur.

13. Setiap penelusur gua wajib melengkapi dirinya dengan perlengkapan dasar dan

pada kegiatan lebih sulit dengan perlengkapan yang memenuhi syarat. Ia wajib

mempunyai pengetahuan tentang pengunaan peralatan itu sebelum menelusuri

gua.

14. Setiap penelusur gua wajib melatih diri dalam berbagai keterampilan gerak

menelusuri gua dan keterampilan menguanakan peralatan yang dibutuhkan.

15. Setiap penelusur gua wajib membaca berbagai publikasi mengenai gua dan

lingkungannya agar pengetahuannya tentang speleologi tetap akan berkembang.

Bagi yang mampu melakukan penyelidikan atau okservasi ilmiah,diwajibkan

menulis publikasi agar sesama penelusur atau ahli speleologi dapat menarik

manfaat dari makalah-makalah itu.

PERLENGKAPANPerlengkapan untuk memnelusuri gua sungguh aneka ragam dan mahal. Adalah

tepat apa yang dicantumkan dalam buku pedoman kursus speleoloigi VVSA bahwa

si pemula harus berusaha melengkapui dirinya selengkap mungkin. Namun ia juga

harus terampil dalam mengunakan peralatan yang ia miliki.

PERLENGKAPAN dapat dibagi dalam dua kategori :

Perlengkapan peribadi dan perlengkapan kolektif.

Perlengkapan peribadi ialah perlengkapan yang harus diusahakan oleh setiap

penelusur gua tanpa kecuali. Ia harus memakai peralatan itu untuk dirinya sendiri,

memeliharanya dan mengenal kelemahan-kelemahannya. Tidak di anjurkan

meminjankan peralatan pribadi kepada pihak lain, karena segala kelemahan alat-alat

akibat pemakaian terlampau lama atau kerusakan-kerusakan ringan tidak mungkin

Arsip Dewan Pengurus Harian(DPH)MAPALA Teknisi FT UNM

Page 8: CAVING

diketahui orang lain. Walaupun demikian, bila sampai terjadi musibah, maka si

pemilik yang meminjamkan tetap menjadi penanggung jawab, apabila hal itu

disebabkan kegagalan fungsi alat-alat itu. Sebalknya si pemijam mungkin dengan

tidak sengaja merusak alat-alat itu dan hal ini mungkin tidak dilaporkan kepada si

pemilik. Akibat bagi si pemilik bisa fatal. Lebih parah lagi, kalau si peminjam tanpa

diketahui oleh si pemilik meminjamkan alat-alat itu kepada pihak ketiga.

Perlengkapan pribadi hanya bisa dipinjamkan dalam keadaan darurat, apabila hal

itu sangat diperlukan untuk menolong seseorang.

Tanpa alat-alat pribadi sebaiknya jangan melakukan kegiatan penelusuran gua

yang membutuhkan alat-alat.

Yang paling dasar yang harus dipenuhi ialah memiliki peralatan minimal atau

perlengkapan dasar. Tanpa perlengkapan dasar hendaknya jangan memasuki gua lain

kecuali gua turistik.

Perlengkapan kolektif ialah perlengkapan yang tidak perlu dimiliki oleh setiap

penelusur, tetapi harus dibawa dan dimiliki bersama untuk melakukan penelusuran.

Tanpa alat-alat ini penelusuran tidak mungkin dilakukan secara baik. Pemeliharaan

peralatan kolektif ini harus dilakukan oleh setiap penelusur. Dapat diminta salah satu

penelusur untuk mengawasi, mengunakan atau membersihkan, merawat dan

menyimpan perlengkapan kolektif ini, namun setiap penelusur harus memiliki

kesadaran akan pentingnya memelihara peralatan milik bersama ini. Mungkin saja

perlengkapan kolektif ini dibeli oleh salah seorang penelusur yang kuat ekonominya,

namun untuk kegiatan bersama, peralatan yang perlu wajib di pinjamkan kepada

sesama penelusur gua. Namun dengan kewajiban mutlak dari para pemakai untuk

memeliharanya sebaik mungkin dan melaporkan segala kerusakan yang timbul akibat

pemakaian bersama itu, kepada pemilik. Tanpa pemeliharaan oleh para pemakai dan

laporan tentang adanya kerusakan pada pemilik, perlengkapan kolektif itu akan

berbahaya bila digunakan oleh kelompok penelusur lain.

Perlengkapan kolektif tidak wajib dipinjamkan kepada peneluisur atau kelompok

penelusur yang kurang mendapat kepercayaan pemilik perlengkapan itu. Hanya

Arsip Dewan Pengurus Harian(DPH)MAPALA Teknisi FT UNM

Page 9: CAVING

pemilik (perorangan atau kelompok) yang berhak tahu siapa yang dapat dipercayai

menggunakan peralatan kolektif dan memeliharanya dengan baik dan siapa yang

tidak dapat di percayai. Untuk suatu ekspedisi yang besar hendaknya selalu diberi

peralatan lengkap dan perlengkapan kolektif yang baru. Perlengkapan kolektif bekas

dapat digunakan untuk kegiatan rutin bersama. Dianjurkan agar setiap kelompok

penelusur mempunyai perlengkapan kolektif dan jangan meminjam dari kelompok

penelusur lainnya.

PERLENGKAPAN PERIBADI1. Lampu yang memenuhi syarat. Harus ditempelkan pada helm, bisa karbit, bola

listrik (baterai) atau kombinasi.

2. helm betul-betul harus memenuhi syarat. Tidak mudah pecah dan bila pecah

bagian yang pecah tersebut tidak sampai melukai kepala (dilapisi pelindung).

Tidak gampang tersenggol jatuh (memakai ikat rangkap di depan dan belakang

telinga)

3. tempat simpan batu baterai. Bisa menggunakan model lain: menjadi satu dengan

lampu atau diikatkan pada tali pinggang. Ada yang di tempelkan dibelakang

helm bila menggunakan karbit.

4. harus membawa cadangan:

bola lampu (harus terlatih mengganti bola lampu dikeadaan gelap gulita)

batu baterai (dibungkuskan dalam kantong plastik)

butiran-butiran kecil karbit (disimpan dalam botol mulut-lebar yang dapat di

tutup rapat

alat pembersih sproeier lampu karbit (kawat halus)

sproeier

5. coverall atau werkpak dengan warna menjolok supaya jelas tampak dilingkungan

gua (merah, kuning,jingga)

6. sarung tangan sebaiknya dari kulit yang lemas atau karet dan kombinasi karet-

katun atau kulit katun. Hendaknya dibuat lubang pada bagian pergelangan

Arsip Dewan Pengurus Harian(DPH)MAPALA Teknisi FT UNM

Page 10: CAVING

dengan alat “mata ayam” supaya dapat dimasuki dan digantungkan pada

carabiner.

7. sepatu tinggi dari karet, hal ini penting untuk menghindari gigitan ular atau

terkilirnya pergelangan kaki. Jangan pakai sepatu pendek, sol sepatu harus kasar,

sebaiknya tipe vibram. Boleh digunakan sepatu tinggi terpal (jungle boot).

Sepatu tinggi dari kulit terlampau kaku dipakai karet pengikat untuk mengikat

celana diluar sepatu tinggi.

8. ikat pinggang untuk mengikat tabung karbit atau tempat batu baterai dan tas

kecil.

9. sumber cahaya ketiga : lilin dengan korek api atau lampu senter tangan, boleh

juga membawa lightstick (lampu kimia). Bila membawa lampu senter tangan

harus membawa cadangan bola lampu dan cadangan batu baterai pula.

10. peluit model pramuka atau polisi lalu lintas.

Kesepuluh perlengkapan pribadi yang minimal ini hanya dapat digunakan

untuk penelusuran gua secara horizontal atau datar. Juga untuk menyelidiki gua-

gua yang agak rumit dan memerlukan keterampilan menmdaki dan menuruni

secara bebas tampa peralatan (“free climbing”).

Perlengkapan peribadi minimal ini harus diperluas apabila hendak melakukan

penelusuran dalam jangka waktu yang lama, apabila harus menelusuri gua yang

banyak airnya dan gua yang kering dan banyak guano (kotoran kelelawar,

burung walet, dll)

11.tempat air minum, biasanya jenis veldples, dibutuhkan kalau menelusuiri lebih

dari tiga jam, air dalam veldpless ini berguna pula untuk mengisi tabung karbit,

bila airnya berkurang dan belum dijumpai genangan air didalam gua.

12.Makanan harus dibawa apabila menelusuri lebih dari enam jam, harus berkalori

tinggi dan dibungkus kedap air.

13. penelusuran lebih dari dua belas jam harus disertai rencana menginap atau

istirahat didalam gua. Apabila dirasakan perlu menginap, maka harus dibawa

Arsip Dewan Pengurus Harian(DPH)MAPALA Teknisi FT UNM

Page 11: CAVING

peralatan tambahan : hammock untuk digantungkan dan sleeping bag yang kedap

air seperti bahan linarex dari perancis,buatan TSA choranche.

14.kaos kaki dan pakaian dalam yang kering harus dibawa kalau melintasi medan

yang penuh Lumpur dan basah.

15.juga bermanfaat menggunakan penutup kepala yang dijahitkan pada coverall bila

melintasi bagian-bagian gua yang banyak air tetesannya.

16. hendaknya memakai pelampung, apabila harus menyebrangi sungai, berenang

mengikuti arus atau melawan arus.pelampung hendaknya jangan terlalu

besar.makin kecil makin tidak mrngganggu gerakan.sebaiknya model tipis dari

gabus atau karet.

17.guano kering dibeberapa Negara menjadi sumber penyakit histoplasmosis yang

terutama menyerang paru-paru.harus dihindari dengan jalan memakai masker

penutup hidung.bisa digunakan masker induistri atau bedah.dianjurkan memakai

masker perusahaan 3M.

18.hendaknya penelusuran yang rumit dan jauh dilengkapi pula dengan buku catatan

(bila mungkin yang kedap air buatan luar negeri). Buku catatan perlu mutlak

untuk usaha pemetaan gua. Juga harus membawa pensil. Peralatan ini perlu pula

pada waktu terjaadi musibah untuk melaporkan keadaan penderita.

19.boleh dibawa alat menunjuk jalan yang dapat dipindah-pindahkan. Biasanya alat

penekan lidah(tongspatel) yang ujungnya ditempeli kertas berwarna yang

merefleksi cahaya.

20.ada beberapa penelusur yang membawa jam tangan kedap air

Untuk melakukan eksplorasi gua-gua vertical atau sumuran, terang peralatan

minimal diatas tidak memenuhi syarat dan harus dilengkapi alat-alat vital lainnya

seperti :

21.harnes dada. Harness ini ada yag paten(dianjurkan) dapat dibuat sendiri dengan

bahan pita atau webbing. yang paling sederhana berbentuk angka delapan. Ada

pula yang memeakai bahan elastis, namun harus dibawa cadangannya.

Arsip Dewan Pengurus Harian(DPH)MAPALA Teknisi FT UNM

Page 12: CAVING

22.harnes duduk. Harnes ini ada yang paten (dianjurkan). Dapat dibuat sendiri

dengan bahan pita atau webbing. Prinsip dari harnes ini jangan sampai menekan

isi perut apabila sipenelusur terjatuh dan dengan hentakan keras tergantung pada

harnes ini. Dianjurkan memkai model “rapide” atau “6000” atau “vercors”.

Catatan : kadang-kadang ada yang mernyenangi harnes lengkap, full body

harness seperti model “8000”. Harganya mahal dan sebaiknya digunakan pada

waktu rescue saja.

Cara-cara memakai harness ini harus diperhatikan dengan baik.

23.dibutuhkan pula tali pengaman pendakian (juga disebut cow’s tails atau buntut-

buntut sapi) yang panjangnya disesuaikan dengan kebutuhan. Dibuat dari tali

dinamik 10-11mm. diikatkan dengan simpul delapan atau simpul sembilan.

Sebaiknya memakai mata nilon untuk mengurangi gesekan.

24.pada kedua ujungtali pengaman itu digantungkan dua carabiner ovoid dari baja

sdapat mungkin yang husus berpalang supaya tali tidak tergeser dan yang tidak

berkuci.

25.ujung yang melekat pada badan dan dilindungi gelang nilon dihubungkan dengan

carabiner berkunci (screw gatet atau locking carabiner) atau lebih tepat lagi

maillon rapide, suatu jenis screw gatet carabiner yang berbentuk segitiga dan

yang dipakai pula pada harness dada atau pada harness duduk. Ujung tali

pengaman ini dikaitkan pada harness duduk dengan maillon rapide tadi.

26. sebagai pengaman sewaktu menaiki tali, digunakan suatu alat yang dinamakan

croll. Croll ini dikasitkan dengan screw geted carabiner pada harness dada

disebelah atas dan dengan screwgated carabiner lain pada harness duduk. Juga

dapat digunakan maillon rapide untuk menempelkan croll pada dada.

Perinsip perlindungan alat croll terhadap jatuhnya sipemaka ialahkarena pelatuk

bergigi didalam alat ini akan terjepit oleh gerakan sipemakai sewaktu jatuh

kebawa. Jadi secara otomatis croll akan mengunci sewaktu sipemakai jatuh.

Pada gossett block, sewaktu sipemakai terjatuh, alat pendaki dibagian bawah

gossett block itu akan berbenturan dengan bagian bawa pengaman ini. Dengan

Arsip Dewan Pengurus Harian(DPH)MAPALA Teknisi FT UNM

Page 13: CAVING

cara ini sipemakai juga akan terhindarkan dari jatuh kebawa. (metode Mitchell).

Pada metode gossett, alat akan berfungsi hanya supaya sipemakai tidak terbalik

kebelakan, karena tertahan oleh kedua tali kaki.

Untuk menaiki tali dibutuhkan alat mendaki.

27.dikotinen Eropa dikenal alat yang mengunakan perisip croll. Bila digeserkan

keatas, gigi-gigi pelatuk terbuka sehingga sipemakai dapat menaikan alat itu

dengan mudah diatas tali. Pada waktu di gerakkan kebawah, atau sewaktu

dibebani dengan berat badan sipendaki, alat itu akan terkunci. Gigi-gigi

pelatuknya akan menggigit tali. Dengan demikian sipemakai dapat mengangkat

dirinya sambil memengan alat ascender ini.

Untuk tangan kiri bentuknya berlainan dengan tangan kanan. Di Negara Swiss

dikenal jumar dan di Inggris clog. Di USA di gunakan jumar. Kelemahan dari

alat-alat ini ialah karena dibuat dari besi baja cor. Kalau sampai terjatuh dan

membentur batu, alat ini akan pecah.

Pada handled jumar dari pabrik petzal alat mendaki ini dipotong dan dilipat dari

pelat besi baja, sehingga tidak akan pecah bila terjatuh.

Di USA digunakan tiga jumar atau dua jumar untuk mendaki. Di kontingen

Eropa biasanya hanya digunakan satu alat mendaki (yang kanan atau yang kiri)

dikombinasi dengan alat pengaman croll.

Di USA jumar kedua dipakai sebagai alat pengaman diantara jumar pertama

diatasnya dan jumar kedua dibawanya yang dipakai sebagai alat pendakian.

Di USA juga popular alat pendakian Gibbs. Perinsipnya sama : sewaktu diangkat

gigi-gigi terbuka, sehingga alat ini bisa naik di atas tali, sewaktun turun atau

ditarik kebawah oleh gerakan injakan kaki, gigi-gigi alat ini akan mengunci.

Karenanya sipemakai dapat mendorong badannya keatas.

Adapun kelemahan alat ini ialah sulitnya membuka dan menutupnya kembali

karena jauh dari jangkauan tangan. Dengan cara ini meman dapat dilakuykan

pendakian secara cepat sekali dan kedua belah tangan bebas dari alat. Kedua

Arsip Dewan Pengurus Harian(DPH)MAPALA Teknisi FT UNM

Page 14: CAVING

tangan dapat digunakan untuk menjaga keseimbangan badan atau untuk

mengangkat badan dengan cara memegang atau memanjat tali.

28.alat menuruni tali (descendeur) yang paling sederhana ialah figure 8 namun

penguanan alat ini terbatas untuk kedalaman tidak lebih dari 20m.

Arsip Dewan Pengurus Harian(DPH)MAPALA Teknisi FT UNM

Page 15: CAVING

Arsip Dewan Pengurus Harian(DPH)MAPALA Teknisi FT UNM