caving
DESCRIPTION
Artikel tentang penelusuran goaTRANSCRIPT
CAVINGOleh: D” Sky
A. CAVING / SPELEOLOGI
Sejarah Penelusuran Gua
Sejarah penelusuran gua dimulai pada tahun 1700 di benua eropa
tepatnya di Negara Prancis. Eksplorasi yang tercatat pertama dalam sejarah
oleh Louis Marselliers, ketika menuruni gua vertical Fairies di longuedoc,
perancis pada tanggal 27 juni 1888, seorang ahli hokum dari paris bernama
Eduard Alferd Martel mengikuti jejak Marselliers. Penelususrannya
pertama kali ini direncanakan lebih matang dengan peralatan lengkap, seperti
katrol, tangga gantung dan perahu kanvas yang pada waktu itu baru
diperkenalkan digunakannya sebagai komunikasi didalam tanah. Usaha
Martel ini dianggap sebagai revolusi dibidang penelusuran gua, sehingga ia
disebut sebagai bapak Speologi Modern
Prestasi Martel juga dalam hal memetakan gua yang merupakan
kewajiban seorang Caver. Antara 1888 sampai 1913, matel lebih banyak
memetakan gua dalam setiap penelusurannya, ini digunakan untuk
kepentingan ilmiah dan untuk merekam kedalaman dan panjang gua tersebut.
Ketika perang dunia ke II selesai, kegiatan penelusuran gua
memunculkan kembali dua orang tokoh, Robert De Colly dan Norman
Casteret. De Colly merupakan pembaharu dibidang peralatan penelusuran
gua, seperti tangga gantung dari aluminium dan perahu kanvas yang lebih
sempurna. Penemuan ini menjadi standar bagi para penelusur gua sampai 50
tahun kemudian. Sedangkan Casteret menjadi pioneer dibidang Cave Diving.
Usahanya ini dilakukan dengan penuh air digua Montespan tanpa bantuan
peralatan apapun. Karangan-karangan Cateret antara lain “ my Cave” dan “
Arsip Dewan Pengurus Harian(DPH)MAPALA Teknisi FT UNM
ten years underground” dan kemudian menjadi buku pegangan bagi para
cave diving dan ahli speologi.
Sejarah penelusuran gua sejalan dengan sejarah penelitian gua (SPELEOLOGI) , kedua kegiatan ini tidak dapat dipisahkan. Hal inilah yang dilkakukan oleh Eduard Alferd Martel, Robert de Jolly, Norman Casteret dan banyak lagi penelusur gua di dunia
ETIKA DAN KEWAJIBAN PARA PENELUSUR GUA
Dikumpulkan dan diolah dari: INITIATIE IN DE SPELEOLOGI
Buku Pedoman Kursus Speleologi Vvsa (Perkumpulan Speleologi Dan Alpinis) Belgia
THE SPELEO GUIDE John Mac Clurg
Persyaratan Menjadi Anggota National Speleologic Society (USA) Policy For Cafe Conservation. (NSS)
Protegeons nos cavernes policy For Cafe Conservation. (FSS) PERANCIS SPERLEO NENDERLAND
Selebaran mengenai kegiatan Speleo Nedherland THE SPELEO GUIDE
John Slaven EXPLORING CAVES
Dave Mac Clurg Hasil komonikasi dengan akhli-akhli Speleologi senior a. l. Mike Merdith
(Inggeris 1983) Michel Siffre (Perancis 1981, 1983) Claude Chabert (Perancis 1981,1983) dll.Menelusuri gua dapat dikerjakan untuk olahraga maupun untuk tujuan ilmiah.
Namun kedua kategori penelusurtan gua wajib menjunjung tinggi ETIKA dan
kewajiban kegiatan penelusuran gua ini agar klingkungan gua tidak rusak, agrpara
penelusur sadar akan bahaya-bahaya kegiatan ini dan mamapu mencegah terjadinya
muzibah dan agar sipenelusur dan masyarakat disekitar lokasi gua-gua.
Kemahiran teknik saja tidak cukup untuk menganggap dirinya mampu dan
pantas melakukan kegiatan penelusuran gua. Seseorang pemula atau yang sudah
berpengalaman sekali pun harus memenuhi ETIKA dan KEWAJIBAN penelusur
gua.
Arsip Dewan Pengurus Harian(DPH)MAPALA Teknisi FT UNM
ETIKA1. Sejak semula harus disadari bahwa seseorang penelusur gua dapat
merusak gua, karena mermbawa kuman, jamur dan virus asing kedalam
gua yang lingkunganya masih murni, tidak tercemar.
Penelusuran gua akan merusak gua apabila meningalkan kotoran berupa
sampah, kantong plastik, sisa karbit, puntung rokok, sisa makanan, batu
baterai mati, botol atau kaleng minuiman dan makanan didalam gua.
MEMBUANG BENDA-BENDA TERSEBUT DIATAS ADALAH
LARANG MUTLAK
Juga dilarang untuk mencorat-coret gua dengan benda apapun juga.
Karenanya ikuti motto NSS dan USS :
Jangan mengambil sesuatu…. Kecuali mengambil potret.
Jangan meningalkan sesutau… kecuali meninggalkan jejak.
Jangan membunuh sesuatu….. keculi membunuh waktu.
2. Gua adalah bentuk alam yang terbentuk dalam kurun waktu ribuan
tahun. Setiap usaha merusak gua mendapatkan kerugian yang tidak dapat
ditebus.
Karenanya janganlah merusak, mengambil atau memindahkan sesuatu
dalam gua tanpa tujuan yang jelas yang dapat dipertanggung jawabkan.
Untuk tujuan ilmiah sekalipun, harus diusahakan pengambilan specimen
secara amat terbatas dan selektif. Itupun setelah diyakini, bahwa belum
tersedia specimen yang sama didalam laboratorium atau museum dan
belum diambil specimen yang sama oleh ahli speleologi lainnya.
Menelusuri dan meneliti gua harus dilakukan dengan penuh respek,tanpa
menggangu, mengusir, merusak atau mengambil isi gua, baik yang berupa
benda mati atau yang hidup.
Arsip Dewan Pengurus Harian(DPH)MAPALA Teknisi FT UNM
3. Menelusuri gua harus disertai kesadaran, bahwa kesanggupan dan
keterampilan pribadi tidak usah dipamerkan. Sebaliknya ketidak
mampuan tidak perlu ditutup-tutupi oleh rasa malu.
Bertindaklah sewajar-wajarnya,tanpa membohogi diri-sendiri dan orang
lain. Apabila tidak sangup, tetapi dipaksakan, maka hal ini dapat
membawa akibat buruk yang tidak dapat dipertanggung jawabkan,
Adalah melangar etika untuk memandang rendah keterampilan serta
kesangupan sesama penelusur.
Juga melangar etika bila memaksakan diri melakukan tindakan-tindakan
diluar kemapuan teknis. Juga apabila belum siap mental atau keadaan
kesehatan tidak memadai.
4. tunjukan respek terhadap sesama penelusur gua dengan cara :
tidak mengunakan bahan-bahan atau peralatan yang disediakan oleh
rombongan lain tanpa persetujuan mereka.
Jangan membahayakan penelusur lain, misalnya menimpukkan batu
ketika ada penelusur lain didalam gua, mengambil atau memutuskan
tali yang sedang terpasang, memindahkan tangga atau alat lain yang
dipasang oleh rombongan penelusur lainnya.
Menghasut penduduk disekitar gua untuk melarang atau menghalang-
halangi rombongan lai memasuki gua, karena tidak satu gua pun di
bumi ini milik perseorangan kecuali apabila gua itu telah dibeli oleh
yang bersangkutan. Untuk tujuan ilmiahpun setiap gua harus dapat
diteliti setelah menempuh prosedur yang berlaku.
Jangan melakukan penelitian yang sama, apabila ada rombongan lain
yang sedang mengerjakannya dan belum mempublikasikanya.
Jangan gegabah menganggap anda penemu sesuatu, kalau anda belum
yakin betul, bahwa tidak ada orang lain yang juga telah
menemukannya pula.
Arsip Dewan Pengurus Harian(DPH)MAPALA Teknisi FT UNM
Jangan melaporkan hal-hal yang tidak benar demi sensasi atau ambisi
pribadi karena hal ini berarti membohongi diri sendiri dan dunia ilmu
speleologi khususnya.
Setiap usaha penelusuran gua ialah usaha bersama. Bukan usaha yang
dicapai sendiri. karenanya setiap publikasi dari hasil penelusuran tidak
boleh menonjolkan prestasi pribadi tampa mengingat jasa sesama
penelusur.
Jangan menjelekan nama sesama penelusur dalam sesuatu publikasi
walaupun sipenelusur itu mungkin berbuat hal-hal negative secara
sadar atau tidak sadar. Setiap publikasi negative tentang sesama
penelusur akan memberi gambaran negative pula terhadap semua
penelusur gua.
KEWAJIBAN PENELUSUR GUA Dunia Speleologi diberbagai Negara meneruskan himbauan kepada semua penelusur
gua, agar lingkungan gua harus dijaga kebersihannya,kelestariannya dan
kemurniannya.
1. konservasi lingkungan gua harus menjadi tujuan utama kegiatan speleologi dan
dilaksanakan sebaik-baiknya oleh setiap penelusur gua.
2. membersihkan gua serta lingkungannya, menjadi kewajiban pertama para
penelusur gua.
3. apabila sesama penelusur gua membutuhkan pertolongan darurat setiap penelusur
gua wajib memberi pertolongan itu.
4. Setiap penelusur gua wajib menaruh respek terhadap penduduk disekitar gua.
Mintalah izin seperlunya, bila mungkin secara tertulis dari yang berwewenang.
Jangan membuat onar atau melakukan tindakan-tindakan yang melanggar
ketentraman atau menyinggung perasaan penduduk, jangan merusak pagar,
tanaman atau bangunan dan hewan milik penduduk.
Arsip Dewan Pengurus Harian(DPH)MAPALA Teknisi FT UNM
5. bila minta izin dari instansi resmi yang berwewenang, maka harus dirasakan
sebagai kewajiban untuk membuat laporan dan menyerahkan kepada instasi
tersebut. Apabila telah memita nasehat kepada kelompok penelusur atau
seseorang ahli lainnya, maka wajib diserahkan pula laporan kepada kelompok
penelusur atau penasehat perseorangan itu.
6. bagian-bagian yang berbahaya dalam suatu gua wajib diberitahukan kepada
kelompok penelusuir lainnya,apbila anda mengetahui akan adanya tempat-tempat
yang berbahaya itu.
7. Sesuai dengan pandangan NSS dari USS,dilarang memamerkan benda-benda
mati atau hidup yang ditemukan dalam gua untuk lingkungan NON-penelusur
gua atau NON-ahli speleologi. Hal ini perlu untuk menghindari dorongan kuat
yang hampir pasti timbul, untuk ikut mengambil benda-benda itu guna koleksi
pribadi. Bila perlu hanya boleh dipamerkan foto-foto.
8. NSS juga tidak menganjurkan usaha mempublikasikan penemuan-penemuan di
dalam gua atau lokasi gua-gua sebelum diyakini betul adanya usaha pelestarian
oleh yang berwewenang,yang memadai.perusakan lingkungan gua oleh orang-
orang awam menjadi tanggung-jawab sipenulis berita, apabila mereka
mengunjungi gua-gua itu sebagai akibat publikasi dalam media massa.
9. Diberbagai Negara, setiap musibah yang dialami penelusur gua wajib dilaporkan
kepada sesama penelusur melalui media speleologi yang ada. Hal ini perlu
supaya jenis musibah yang sama dapat dihindari.
10. Menjadi kewajiban mutlak bagi setiap penelusur gua untuk memberitahukan
kepada rekan-rekan atau keluarga terdekat kelokasi mana ia akan pergi dan kapan
ia diharapkan pulang. Ditempat lokasi gua, para penelusur wajib
memberitahukan kepada penduduk terdekat nama dan alamat penelusur dan
kapan diharapkan selesai menelusuri gua. Wajib diberitahu kepada penduduk
siapa yang harus dihubungi, apabila para penelusur belum keluar dari gua sesuai
waktu yang direncanakan.
Arsip Dewan Pengurus Harian(DPH)MAPALA Teknisi FT UNM
11. Para penelusur wajib memperhatikan keadaan cuaca. Wajib meneliti apakah ada
bahaya banjir didalam gua sewaktu turun hujan lebat dan meneliti lokasi-lokasi
mana didalam gua yang dapat dipakai untuk menghindari diri dari banjir.
12. Dalam setiap musibah, setiap penelusur wajib bertindak dengan tenang tanpa
panic dan wajib patuh pada intruksi pemimping penelusur.
13. Setiap penelusur gua wajib melengkapi dirinya dengan perlengkapan dasar dan
pada kegiatan lebih sulit dengan perlengkapan yang memenuhi syarat. Ia wajib
mempunyai pengetahuan tentang pengunaan peralatan itu sebelum menelusuri
gua.
14. Setiap penelusur gua wajib melatih diri dalam berbagai keterampilan gerak
menelusuri gua dan keterampilan menguanakan peralatan yang dibutuhkan.
15. Setiap penelusur gua wajib membaca berbagai publikasi mengenai gua dan
lingkungannya agar pengetahuannya tentang speleologi tetap akan berkembang.
Bagi yang mampu melakukan penyelidikan atau okservasi ilmiah,diwajibkan
menulis publikasi agar sesama penelusur atau ahli speleologi dapat menarik
manfaat dari makalah-makalah itu.
PERLENGKAPANPerlengkapan untuk memnelusuri gua sungguh aneka ragam dan mahal. Adalah
tepat apa yang dicantumkan dalam buku pedoman kursus speleoloigi VVSA bahwa
si pemula harus berusaha melengkapui dirinya selengkap mungkin. Namun ia juga
harus terampil dalam mengunakan peralatan yang ia miliki.
PERLENGKAPAN dapat dibagi dalam dua kategori :
Perlengkapan peribadi dan perlengkapan kolektif.
Perlengkapan peribadi ialah perlengkapan yang harus diusahakan oleh setiap
penelusur gua tanpa kecuali. Ia harus memakai peralatan itu untuk dirinya sendiri,
memeliharanya dan mengenal kelemahan-kelemahannya. Tidak di anjurkan
meminjankan peralatan pribadi kepada pihak lain, karena segala kelemahan alat-alat
akibat pemakaian terlampau lama atau kerusakan-kerusakan ringan tidak mungkin
Arsip Dewan Pengurus Harian(DPH)MAPALA Teknisi FT UNM
diketahui orang lain. Walaupun demikian, bila sampai terjadi musibah, maka si
pemilik yang meminjamkan tetap menjadi penanggung jawab, apabila hal itu
disebabkan kegagalan fungsi alat-alat itu. Sebalknya si pemijam mungkin dengan
tidak sengaja merusak alat-alat itu dan hal ini mungkin tidak dilaporkan kepada si
pemilik. Akibat bagi si pemilik bisa fatal. Lebih parah lagi, kalau si peminjam tanpa
diketahui oleh si pemilik meminjamkan alat-alat itu kepada pihak ketiga.
Perlengkapan pribadi hanya bisa dipinjamkan dalam keadaan darurat, apabila hal
itu sangat diperlukan untuk menolong seseorang.
Tanpa alat-alat pribadi sebaiknya jangan melakukan kegiatan penelusuran gua
yang membutuhkan alat-alat.
Yang paling dasar yang harus dipenuhi ialah memiliki peralatan minimal atau
perlengkapan dasar. Tanpa perlengkapan dasar hendaknya jangan memasuki gua lain
kecuali gua turistik.
Perlengkapan kolektif ialah perlengkapan yang tidak perlu dimiliki oleh setiap
penelusur, tetapi harus dibawa dan dimiliki bersama untuk melakukan penelusuran.
Tanpa alat-alat ini penelusuran tidak mungkin dilakukan secara baik. Pemeliharaan
peralatan kolektif ini harus dilakukan oleh setiap penelusur. Dapat diminta salah satu
penelusur untuk mengawasi, mengunakan atau membersihkan, merawat dan
menyimpan perlengkapan kolektif ini, namun setiap penelusur harus memiliki
kesadaran akan pentingnya memelihara peralatan milik bersama ini. Mungkin saja
perlengkapan kolektif ini dibeli oleh salah seorang penelusur yang kuat ekonominya,
namun untuk kegiatan bersama, peralatan yang perlu wajib di pinjamkan kepada
sesama penelusur gua. Namun dengan kewajiban mutlak dari para pemakai untuk
memeliharanya sebaik mungkin dan melaporkan segala kerusakan yang timbul akibat
pemakaian bersama itu, kepada pemilik. Tanpa pemeliharaan oleh para pemakai dan
laporan tentang adanya kerusakan pada pemilik, perlengkapan kolektif itu akan
berbahaya bila digunakan oleh kelompok penelusur lain.
Perlengkapan kolektif tidak wajib dipinjamkan kepada peneluisur atau kelompok
penelusur yang kurang mendapat kepercayaan pemilik perlengkapan itu. Hanya
Arsip Dewan Pengurus Harian(DPH)MAPALA Teknisi FT UNM
pemilik (perorangan atau kelompok) yang berhak tahu siapa yang dapat dipercayai
menggunakan peralatan kolektif dan memeliharanya dengan baik dan siapa yang
tidak dapat di percayai. Untuk suatu ekspedisi yang besar hendaknya selalu diberi
peralatan lengkap dan perlengkapan kolektif yang baru. Perlengkapan kolektif bekas
dapat digunakan untuk kegiatan rutin bersama. Dianjurkan agar setiap kelompok
penelusur mempunyai perlengkapan kolektif dan jangan meminjam dari kelompok
penelusur lainnya.
PERLENGKAPAN PERIBADI1. Lampu yang memenuhi syarat. Harus ditempelkan pada helm, bisa karbit, bola
listrik (baterai) atau kombinasi.
2. helm betul-betul harus memenuhi syarat. Tidak mudah pecah dan bila pecah
bagian yang pecah tersebut tidak sampai melukai kepala (dilapisi pelindung).
Tidak gampang tersenggol jatuh (memakai ikat rangkap di depan dan belakang
telinga)
3. tempat simpan batu baterai. Bisa menggunakan model lain: menjadi satu dengan
lampu atau diikatkan pada tali pinggang. Ada yang di tempelkan dibelakang
helm bila menggunakan karbit.
4. harus membawa cadangan:
bola lampu (harus terlatih mengganti bola lampu dikeadaan gelap gulita)
batu baterai (dibungkuskan dalam kantong plastik)
butiran-butiran kecil karbit (disimpan dalam botol mulut-lebar yang dapat di
tutup rapat
alat pembersih sproeier lampu karbit (kawat halus)
sproeier
5. coverall atau werkpak dengan warna menjolok supaya jelas tampak dilingkungan
gua (merah, kuning,jingga)
6. sarung tangan sebaiknya dari kulit yang lemas atau karet dan kombinasi karet-
katun atau kulit katun. Hendaknya dibuat lubang pada bagian pergelangan
Arsip Dewan Pengurus Harian(DPH)MAPALA Teknisi FT UNM
dengan alat “mata ayam” supaya dapat dimasuki dan digantungkan pada
carabiner.
7. sepatu tinggi dari karet, hal ini penting untuk menghindari gigitan ular atau
terkilirnya pergelangan kaki. Jangan pakai sepatu pendek, sol sepatu harus kasar,
sebaiknya tipe vibram. Boleh digunakan sepatu tinggi terpal (jungle boot).
Sepatu tinggi dari kulit terlampau kaku dipakai karet pengikat untuk mengikat
celana diluar sepatu tinggi.
8. ikat pinggang untuk mengikat tabung karbit atau tempat batu baterai dan tas
kecil.
9. sumber cahaya ketiga : lilin dengan korek api atau lampu senter tangan, boleh
juga membawa lightstick (lampu kimia). Bila membawa lampu senter tangan
harus membawa cadangan bola lampu dan cadangan batu baterai pula.
10. peluit model pramuka atau polisi lalu lintas.
Kesepuluh perlengkapan pribadi yang minimal ini hanya dapat digunakan
untuk penelusuran gua secara horizontal atau datar. Juga untuk menyelidiki gua-
gua yang agak rumit dan memerlukan keterampilan menmdaki dan menuruni
secara bebas tampa peralatan (“free climbing”).
Perlengkapan peribadi minimal ini harus diperluas apabila hendak melakukan
penelusuran dalam jangka waktu yang lama, apabila harus menelusuri gua yang
banyak airnya dan gua yang kering dan banyak guano (kotoran kelelawar,
burung walet, dll)
11.tempat air minum, biasanya jenis veldples, dibutuhkan kalau menelusuiri lebih
dari tiga jam, air dalam veldpless ini berguna pula untuk mengisi tabung karbit,
bila airnya berkurang dan belum dijumpai genangan air didalam gua.
12.Makanan harus dibawa apabila menelusuri lebih dari enam jam, harus berkalori
tinggi dan dibungkus kedap air.
13. penelusuran lebih dari dua belas jam harus disertai rencana menginap atau
istirahat didalam gua. Apabila dirasakan perlu menginap, maka harus dibawa
Arsip Dewan Pengurus Harian(DPH)MAPALA Teknisi FT UNM
peralatan tambahan : hammock untuk digantungkan dan sleeping bag yang kedap
air seperti bahan linarex dari perancis,buatan TSA choranche.
14.kaos kaki dan pakaian dalam yang kering harus dibawa kalau melintasi medan
yang penuh Lumpur dan basah.
15.juga bermanfaat menggunakan penutup kepala yang dijahitkan pada coverall bila
melintasi bagian-bagian gua yang banyak air tetesannya.
16. hendaknya memakai pelampung, apabila harus menyebrangi sungai, berenang
mengikuti arus atau melawan arus.pelampung hendaknya jangan terlalu
besar.makin kecil makin tidak mrngganggu gerakan.sebaiknya model tipis dari
gabus atau karet.
17.guano kering dibeberapa Negara menjadi sumber penyakit histoplasmosis yang
terutama menyerang paru-paru.harus dihindari dengan jalan memakai masker
penutup hidung.bisa digunakan masker induistri atau bedah.dianjurkan memakai
masker perusahaan 3M.
18.hendaknya penelusuran yang rumit dan jauh dilengkapi pula dengan buku catatan
(bila mungkin yang kedap air buatan luar negeri). Buku catatan perlu mutlak
untuk usaha pemetaan gua. Juga harus membawa pensil. Peralatan ini perlu pula
pada waktu terjaadi musibah untuk melaporkan keadaan penderita.
19.boleh dibawa alat menunjuk jalan yang dapat dipindah-pindahkan. Biasanya alat
penekan lidah(tongspatel) yang ujungnya ditempeli kertas berwarna yang
merefleksi cahaya.
20.ada beberapa penelusur yang membawa jam tangan kedap air
Untuk melakukan eksplorasi gua-gua vertical atau sumuran, terang peralatan
minimal diatas tidak memenuhi syarat dan harus dilengkapi alat-alat vital lainnya
seperti :
21.harnes dada. Harness ini ada yag paten(dianjurkan) dapat dibuat sendiri dengan
bahan pita atau webbing. yang paling sederhana berbentuk angka delapan. Ada
pula yang memeakai bahan elastis, namun harus dibawa cadangannya.
Arsip Dewan Pengurus Harian(DPH)MAPALA Teknisi FT UNM
22.harnes duduk. Harnes ini ada yang paten (dianjurkan). Dapat dibuat sendiri
dengan bahan pita atau webbing. Prinsip dari harnes ini jangan sampai menekan
isi perut apabila sipenelusur terjatuh dan dengan hentakan keras tergantung pada
harnes ini. Dianjurkan memkai model “rapide” atau “6000” atau “vercors”.
Catatan : kadang-kadang ada yang mernyenangi harnes lengkap, full body
harness seperti model “8000”. Harganya mahal dan sebaiknya digunakan pada
waktu rescue saja.
Cara-cara memakai harness ini harus diperhatikan dengan baik.
23.dibutuhkan pula tali pengaman pendakian (juga disebut cow’s tails atau buntut-
buntut sapi) yang panjangnya disesuaikan dengan kebutuhan. Dibuat dari tali
dinamik 10-11mm. diikatkan dengan simpul delapan atau simpul sembilan.
Sebaiknya memakai mata nilon untuk mengurangi gesekan.
24.pada kedua ujungtali pengaman itu digantungkan dua carabiner ovoid dari baja
sdapat mungkin yang husus berpalang supaya tali tidak tergeser dan yang tidak
berkuci.
25.ujung yang melekat pada badan dan dilindungi gelang nilon dihubungkan dengan
carabiner berkunci (screw gatet atau locking carabiner) atau lebih tepat lagi
maillon rapide, suatu jenis screw gatet carabiner yang berbentuk segitiga dan
yang dipakai pula pada harness dada atau pada harness duduk. Ujung tali
pengaman ini dikaitkan pada harness duduk dengan maillon rapide tadi.
26. sebagai pengaman sewaktu menaiki tali, digunakan suatu alat yang dinamakan
croll. Croll ini dikasitkan dengan screw geted carabiner pada harness dada
disebelah atas dan dengan screwgated carabiner lain pada harness duduk. Juga
dapat digunakan maillon rapide untuk menempelkan croll pada dada.
Perinsip perlindungan alat croll terhadap jatuhnya sipemaka ialahkarena pelatuk
bergigi didalam alat ini akan terjepit oleh gerakan sipemakai sewaktu jatuh
kebawa. Jadi secara otomatis croll akan mengunci sewaktu sipemakai jatuh.
Pada gossett block, sewaktu sipemakai terjatuh, alat pendaki dibagian bawah
gossett block itu akan berbenturan dengan bagian bawa pengaman ini. Dengan
Arsip Dewan Pengurus Harian(DPH)MAPALA Teknisi FT UNM
cara ini sipemakai juga akan terhindarkan dari jatuh kebawa. (metode Mitchell).
Pada metode gossett, alat akan berfungsi hanya supaya sipemakai tidak terbalik
kebelakan, karena tertahan oleh kedua tali kaki.
Untuk menaiki tali dibutuhkan alat mendaki.
27.dikotinen Eropa dikenal alat yang mengunakan perisip croll. Bila digeserkan
keatas, gigi-gigi pelatuk terbuka sehingga sipemakai dapat menaikan alat itu
dengan mudah diatas tali. Pada waktu di gerakkan kebawah, atau sewaktu
dibebani dengan berat badan sipendaki, alat itu akan terkunci. Gigi-gigi
pelatuknya akan menggigit tali. Dengan demikian sipemakai dapat mengangkat
dirinya sambil memengan alat ascender ini.
Untuk tangan kiri bentuknya berlainan dengan tangan kanan. Di Negara Swiss
dikenal jumar dan di Inggris clog. Di USA di gunakan jumar. Kelemahan dari
alat-alat ini ialah karena dibuat dari besi baja cor. Kalau sampai terjatuh dan
membentur batu, alat ini akan pecah.
Pada handled jumar dari pabrik petzal alat mendaki ini dipotong dan dilipat dari
pelat besi baja, sehingga tidak akan pecah bila terjatuh.
Di USA digunakan tiga jumar atau dua jumar untuk mendaki. Di kontingen
Eropa biasanya hanya digunakan satu alat mendaki (yang kanan atau yang kiri)
dikombinasi dengan alat pengaman croll.
Di USA jumar kedua dipakai sebagai alat pengaman diantara jumar pertama
diatasnya dan jumar kedua dibawanya yang dipakai sebagai alat pendakian.
Di USA juga popular alat pendakian Gibbs. Perinsipnya sama : sewaktu diangkat
gigi-gigi terbuka, sehingga alat ini bisa naik di atas tali, sewaktun turun atau
ditarik kebawah oleh gerakan injakan kaki, gigi-gigi alat ini akan mengunci.
Karenanya sipemakai dapat mendorong badannya keatas.
Adapun kelemahan alat ini ialah sulitnya membuka dan menutupnya kembali
karena jauh dari jangkauan tangan. Dengan cara ini meman dapat dilakuykan
pendakian secara cepat sekali dan kedua belah tangan bebas dari alat. Kedua
Arsip Dewan Pengurus Harian(DPH)MAPALA Teknisi FT UNM
tangan dapat digunakan untuk menjaga keseimbangan badan atau untuk
mengangkat badan dengan cara memegang atau memanjat tali.
28.alat menuruni tali (descendeur) yang paling sederhana ialah figure 8 namun
penguanan alat ini terbatas untuk kedalaman tidak lebih dari 20m.
Arsip Dewan Pengurus Harian(DPH)MAPALA Teknisi FT UNM
Arsip Dewan Pengurus Harian(DPH)MAPALA Teknisi FT UNM