case scabies

Upload: dessy-riska-sari

Post on 09-Mar-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kasus

TRANSCRIPT

STATUS PASIEN

I. IDENTIFIKASINama: Tn. ZNUmur: 30 tahunJenis kelamin: Laki-lakiPendidikan: SMAPekerjaan: PedagangStatus: MenikahAgama: IslamAlamat: Jl. Harapan, Kel. Silaberanti, Kec. SU I, PalembangNo. RM: 921803Kunjungan pertama pada hari Senin, 10 November 2015 pukul 12.00 WIB.

II. ANAMNESIS (Autoanamnesis tanggal 10 November 2015 pukul 12.00 WIB).Keluhan utama:Bintil merah yang bertambah banyak di kedua tangan, lengan, dan siku sejak 1 pekan yang lalu.Keluhan tambahan:Gatal terutama pada malam hariRiwayat perjalanan penyakit:Kisaran 3 bulan yang lalu, timbul bintil-bintil merah di kedua tangan. Beberapa bintil berukuran ujung jarum pentul. Bintil terasa gatal terutama pada malam hari. Pasien mengompres bintil dengan air hangat namun keluhan tidak berkurang. Pasien kemudian berobat ke dokter umum dan diberi suntikan (pasien tidak tahu obat yang disuntikkan). Keluhan berkurang dan bintil mengering.Kisaran 2 pekan setelah berobat, bintil merah timbul kembali. Bintil terasa gatal terutama pada malam hari. Pasien sering menggaruk bintil hingga lecet. Pasien tidak berobat.Kisaran 1 pekan yang lalu, bintil merah dirasakan bertambah banyak hingga mencapai lengan dan siku. Beberapa bintil mengering namun tetap terasa gatal. Pasien kemudian berobat ke Poliklinik DV RSMH Palembang.

Riwayat penyakit dahulu: Riwayat timbul bintil merah yang terasa gatal pada malam hari sebelumnya disangkal. Riwayat timbul bercak merah setelah makan ikan laut dan telur ada. Riwayat sesak napas dan mengi sebelumnya disangkal. Riwayat bersin di pagi hari disangkal.

Riwayat penyakit keluarga: Bintil merah yang terasa gatal pada malam hari pada istri dan kedua anak pasien. Riwayat timbul bercak merah setelah makan ikan laut dan telur disangkal. Riwayat sesak napas dan mengi sebelumnya disangkal. Riwayat bersin di pagi hari disangkal.

Riwayat sosial ekonomi:Pasien bekerja sebagai pedagang ikan dengan istri sebagai ibu rumah tangga. Pasien tidur bersama-sama istri dan kedua anaknya.Kesan: sosial ekonomi menengah ke bawah.

Riwayat higienitas:Pasien mandi sekali sehari pada sore hari menggunakan sabun batangan. Handuk yang digunakan adalah handuk pasien sendiri. Pasien mengganti baju sekali sehari pada sore hari. Air yang digunakan sehari-hari adalah air ledeng.Kesan: higienitas kurang baik.

III. PEMERIKSAAN FISIK (Pemeriksaan fisik tanggal 10 November 2015 pukul 12.15 WIB).1. Status generalikusKeadaan umum: BaikKesadaran: Kompos mentisTekanan darah: 110/70 mmHgNadi: 88 x/mPernapasan: 20 x/mSuhu: 36,6oCTinggi badan: 168 cmBerat badan: 65 kgIndeks massa tubuh: 23Kesan: Normoweight

2. Keadaan spesifikKepala

Mata:Konjungtiva tidak anemis, konjungtiva tidak hiperemis, sklera tidak ikterik, tidak ada orbital darkening, tidak ada tanda Dennie-Morgan, tidak ada keratokonus, tidak ada konjungtivitis rekuren, tidak ada katarak subkapsuler anterior.

Hidung:Septum deviasi tidak ada, sekret tidak ada.

Telinga:Meatus akustikus eksternus lapang, sekret tidak ada.

Mulut:Mukosa dalam batas normal, tidak pucat, cheilitis tidak ada.

Leher:Tidak ada lipatan leher anterior, tekanan vena jugularis (5-2) cmH2O

Thorax

Jantung:HR=88x/menit, bunyi jantung I dan II normal, murmur tidak ada, gallop tidak ada.

Paru-paru:Vesikuler normal, tidak ada ronkhi, tidak ada wheezing.

Abdomen:Datar, lemas, hepar dan lien tidak teraba, bising usus (+) normal.

Ekstremitas:Tidak ada white dermographism, pada ekstremitas superior lihat status dermatologikus.

Kelenjar getah bening:Pada inspeksi dan palpasi tidak didapatkan pembesaran pada kelenjar getah bening submandibula, leher, aksila, dan inguinal.

3. Status dermatologikusRegio dorsum manus dextra et sinistra (Gambar 1), regio antebrachii posterior sinistra (Gambar 2). Papul eritem, multipel, ukuran 0,2x0,2x0,2 cm, diskret Erosi, multipel, diskret Krusta kuning, sulit dilepasRegio interdigitalis (Gambar 1), regio cubiti posterior sinistra: Erosi, multipel, diskret Krusta kuning, sulit dilepas

Gambar 1. Regio dorsum manus dextra et sinistra, interdigitalis

Gambar 2. Regio antebrachii posterior sinistra

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG1. Pemeriksaan dari spesimen keropeng di regio cubiti posterior sinistra dengan penambahan KOH 10%. Tidak ditemukan adanya telur, tungau, dan skibala Sarcoptes scabiei (Gambar 3).

Gambar 3. Pemeriksaan dengan KOH 10%

2. Pemeriksaan kulit dengan penambahan tetrasiklin kemudian diperiksa menggunakan lampu Wood di regio cubiti posterior sinistra. Tidak ditemukan adanya terowongan (Gambar 4).

Gambar 4. Pemeriksaan dengan lampu Wood

V. RESUMETn. ZN, 30 tahun, datang dengan keluhan bintil merah yang bertambah banyak di kedua tangan, lengan, dan siku sejak 1 pekan yang lalu. Kisaran 3 bulan yang lalu, timbul papul eritem di regio dorsum manus dextra et sinistra. Beberapa papul berukuran milier. Papul terasa gatal terutama pada malam hari. Pasien pernah mengompres papul dengan air hangat namun keluhan tidak berkurang. Pasien kemudian berobat ke dokter umum dan disuntik (pasien lupa jenis obat yang disuntikkan). Keluhan dirasakan berkurang dan papul mengering. 2 pekan setelah berobat, papul eritem timbul kembali. papul terasa gatal terutama pada malam hari. Pasien sering menggaruk papul hingga lecet. Pasien tidak berobat. Kisaran 1 pekan yang lalu, papul eritem dirasakan bertambah banyak hingga mencapai regio antebrachii posterior sinistra dan regio cubiti posterior sinistra. Beberapa papul mengering namun tetap terasa gatal. Pasien kemudian berobat ke Poliklinik DV RSMH Palembang. Status generalikus dan keadaan spesifik dalam batas normal. Pada status dermatologikus, terdapat papul eritem, multipel, ukuran 0,2x0,2x0,2 cm, diskret pada regio dorsum manus dextra et sinistra, regio antebrachii posterior sinistra. Terdapat erosi, multipel, diskret, dan krusta kuning yang sulit dilepas pada regio dorsum manus dextra et sinistra, regio antebrachii posterior sinistra, regio interdigitalis, dan regio cubiti posterior sinistra. Hasil pemeriksaan dari spesimen keropeng di regio cubiti posterior sinistra dengan penambahan KOH 10% menunjukkan tidak ada telur, tungau, dan skibala Sarcoptes scabiei. Hasil pemeriksaan kulit dengan penambahan tetrasiklin kemudian diperiksa menggunakan lampu Wood di regio cubiti posterior sinistra menunjukkan tidak ada terowongan.

VI. DIAGNOSIS BANDING1. Skabies2. Prurigo nodularis3. Dermatitis atopik

VII. DIAGNOSIS KERJASkabies

VIII. PEMERIKSAAN ANJURAN1. Pemeriksaan darah lengkap2. Pemeriksaan IgE3. Biopsi kulit dan pemeriksaan histopatologi

IX. PENATALAKSANAANUmum:1. Menjelaskan informasi bahwa penyakit ini disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi oleh parasit Sarcoptes scabiei var. hominis. Skabies dapat menular secara langsung maupun tidak langsung. Pengobatan skabies harus dilakukan pada seluruh anggota keluarga dengan memakai krim Permethrin 5% dengan cara dioleskan sekali sehari selama 8 14 jam, dapat diulang setelah 7 hari.2. Menjelaskan bahwa penularan dapat dicegah dengan meningkatkan higienitas, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mandi 2 kali sehari, segera mengganti baju apabila terasa lembab, dan tidak memakai pakaian dan handuk bersama-sama anggota keluarga yang lain.3. Menjelaskan pentingnya menjemur bantal dan kasur di bawah sinar matahari pada siang hari serta mengganti sprei sekali seminggu.Khusus:Topikal: Krim Permethrin 5%, dioleskan sekali sehari.

X. PROGNOSISQuo ad vitam: bonamOuo ad functionam: bonamOuo ad sanationam: dubia ad bonam7