case report yo2 napza komplit

Upload: rio-bp-wijaya

Post on 14-Apr-2018

227 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 CASE REPORT Yo2 Napza Komplit

    1/27

    CASE REPORT

    DISUSUN OLEH :

    SATRIO BP. WIJAYA (1102007255)

    BLOK ELEKTIF BIDANG KEPEMINATANDRUG ABUSE

    TUTOR : Dr. Rita Murnikusumawatie, Sp.M

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS YARSI

    1

  • 7/27/2019 CASE REPORT Yo2 Napza Komplit

    2/27

    Abstrak

    Latar belakang: Masa remaja seseorang lazim mempunyai rasa keingintahuan akan sesuatu, setelah mengetahui

    sesuatu maka akan timbul keinginan untuk mencobanya. Misalnya keinginan untuk mencoba-coba narkoba,

    maupun minuman keras atau bahan-bahan berbahaya lainnya. Apa sih, rasanya Narkoba itu?!, awalnya hanya

    mencoba-coba lalu lama kelamaan menjadi ketergantungan.

    Presentasi kasus: Berawal dari ingintahu dan coba-coba seorang pasien laki-laki bernama Joni (nama samara)

    berusia 15 tahun, dinyatakan positif menggunakan narkoba oleh Rumah Sakit Islam Jakarta. Pasien menggunakan

    narkotika jenis ganja dan beberapa jenis obat-obatan dalam dosis tinggi. Saat ini pasien sudah hampir 6 minggu

    berada di ruang detoksifikasi Rumah Sakit Ketergantungan Obat.

    Diskusi: Masalah masalah besar disekitar generasi muda dan narkoba, antara lain: tidak adanya perhatian orangtua

    terhadap generasi muda, tingginya keingintahuan generasi muda terhadap hal hal yang baru, bandar besar narkoba

    yang selalu dilindungi oknum penegak hukum, sikap hedonisme yang terlalu besar dikalangan generasi muda,

    kurang adanya kerjasama antara semua pihak untuk menangani narkoba.

    Simpulan: Faktor penggunaan narkoba tergantung pada diri pengguna narkoba itu sendiri. Keingintahuan akan

    narkoba secara jelas mampu mengubah gaya hidup dan kesehatan seseorang. Faktor lingkungan dapat memotivasiseseorang untuk tidak atau menggunakan narkoba. Kurangnya pemahaman agama juga menjadi faktor yang

    menyebabkan seseorang berbuat nekad melakukan sesuatu yang salah.

    Latar belakang

    Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan Obat/ Bahan Berbahaya, saat ini dikenal

    juga dengan istilah NAPZA atau Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya.

    Masa remaja merupakan dimana rasa keingintahuan yang paling memuncak terhadap semua

    anak, dimana mereka mulai mencoba sesuatu hal hal yang baru yang mereka anggap hal itu

    penting untuk dilakukan. Hal yang seperti ini yang seringkali membuat anak itu sendiri menjadi

    terjebak terhadap pengaruh narkoba. Penyalahgunaan narkoba terhadap para pelajar SMA dan

    SMP berawal dari penawaran dari pengedar narkoba. Mula-mula mereka diberi beberapa kali

    dan setelah mereka merasa ketergantungan terhadap narkoba itu, maka pengedar mulai

    menjualnya. Setelah mereka saling membeli narkoba, mereka disuruh pengedar untuk mengajak

    teman-temannya yang lain untuk mencoba obat-obatan terlarang tersebut.

    Makin merebaknya kasus penyalahgunaan narkoba di Indonesia, mendorong revisi UU

    Anti-Narkotika. Sehingga muncullah UU Anti-Narkotika Nomor 22 Tahun 1997, menyusul

    dibuatnya UU Psikotropika Nomor 5 Tahun 1997. Dalam Undang-Undang tersebut diatur pasal-

    pasal ketentuan pidana terhadap pelaku kejahatan narkotika, dengan pemberian sanksi terberat

    berupa hukuman mati. Namun hukuman mati bukan hal yang menakutkan bagi para kurir dan

    bandar narkoba, karena dari keuntungan berlipat ganda dapat digunakan untuk menyuap petugas.

    Tujuan dari penulisan laporan ini adalah agar orangtua mampu memberikan perhatian ekstra

    2

  • 7/27/2019 CASE REPORT Yo2 Napza Komplit

    3/27

    terhadap generasi muda dalam hal yang berhubungan narkoba, agar generasi muda membatasi

    keingintahuannya tentang narkoba, agar pemerintah lebih intensif untuk lebih menindak bandar

    besar narkoba yang dilindungi oleh oknum penegak hukum, agar generasi muda lebih menyadari

    bahwa sikap hedonisme dengan narkoba adalah salah, dan supaya terbentuknya kerjasama antara

    semua pihak dalam menangani narkoba. Penulisan ini bedasarkan hasil wawancara dan observasi

    langsung dengan seorang pasien mantan pecandu narkoba yang berusia 15 tahun di Rumah Sakit

    Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur, Jakarta Timur.

    Presentasi kasus

    Pasien laki- laki bernama Joni (nama samaran) berusia 15 tahun diduga ketergantungan

    narkotika dan obat berbahaya (narkoba) dengan jenis narkotika ganja, obat-obat psikotropika

    golongan diazepam (pemakaian dosis tidak wajar) dan golongan analgesik (pemakaian dosis

    tidak wajar). Dia sering mengalami kondisi tidak sadarkan diri, gelisah, keringat berlebih,

    berhalusinasi dan merasa flu/ pilek bila lama tidak menggunakan. Dalam kesehariannya di

    Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO), Joni kurang bisa bergaul dengan pasien yang lain.

    Hal ini disebabkan Joni mempunyai perilaku austistik dan menarik diri dari keramaian.

    Sebelum berada di RSKO, Joni hidup terpisah dengan kedua orangtua kandungnya, dia

    hidup bersama orangtua angkatnya sejak dia balita. Faktor kemiskinan dan ketidaksanggupan

    biaya mengurus anak menjadi alasan mengapa laki-laki penggemar sepak bola ini dilepas oleh

    kedua orangtua kandungnya. Kedua orangtua kandung Joni sadar akan masa depan Joni yang

    tidak akan terwujud bila Joni hidup bersama mereka, terlebih masalah pendidikan yang nantinya

    tidak dapat dipenuhi bila tiba saatnya Joni untuk bersekolah. Hingga saat ini Joni tinggal

    bersama orangtua angkatnya, segala kebutuhan baik pendidikan, papan, sandang dan pangan

    terpenuhi dengan baik. Segala pelajaran dan arahan di sekolah diikutinya dengan baik, bahkan

    dia mengerti bahwa narkoba itu barang terlarang. Namun untuk urusan keagamaan dia kurang

    mendapat pengertian, terutama tentang kewajiban 5 waktu yang enggan untuk dijalankannya.

    Joni mengaku beragama Islam, tapi tidak pernah sholat bahkan mengaji pun dia buta lafadz

    Quran, sehingga baginya agama bukan panutan bagi dirinya. Hal ini tak lepas dikarenakan

    lingkungan disekitar tempat tinggal Joni, yang jarang atau tidak ada sama sekali sosok yang

    mampu mengenalkan pemahaman agama. Orangtua angkatnya juga tidak pernah sekalipunmenyinggung soal agama, sehingga dia sama sekali tidak ada pegangan meskipun secara lahir

    dan tercatat dalam akte kelahiran dia beragama Islam. Dari kecil hingga lulus SD Joni selalu

    diperlakukan dengan baik oleh orangtua angkatnya. Tapi semenjak Joni duduk di bangku SMP

    Joni sering kali mendapat perlakukan kasar, terutama oleh ibu angkatnya. Diakuinya dia sering

    mendapat perlakuan kasar berupa pukulan dan tamparan bila sang-ibu ada masalah dengan

    tetangga sekitarnya. Hal ini sering terjadi tanpa diketahui ayah angkatnya, karena sang-ayah

    3

  • 7/27/2019 CASE REPORT Yo2 Napza Komplit

    4/27

    jarang berada di rumah. Karena hal itulah Joni sering tidak berada di rumah dan senang mencari

    kegiatan lain di luar rumah bersama teman karibnya yang bernama Jono (nama samaran) yang

    merupakan anak dari seorang oknum anggota Kepolisian.

    Suatu hari Jono menawarkan Joni obat jenis Tramadol (golongan analgesik, dengan dosis

    tidak wajar), karena penasaran seperti apa rasanya akhirnya Joni mencobanya. Berawal darisinilah Joni mengenal narkoba, sehingga akhirnya dia menjadi ketergantungan obat tersebut

    meski dia menyadari sebelumnya bahwa yang dia lakukan ini salah. Joni beranggapan dengan

    obat-obatan inilah dia menemukan jati dirinya sebagai anak gaul Jakarta dan dengan obat ini dia

    dapat terlepas dari segala beban masalah yang selama ini mengganggunya. Tak lama selang

    beberapa hari Joni terbiasa dengan narkoba, Jono menawarkan Joni narkoba jenis lain yang

    dengan mudahnya Jono dapatkan dari oknum intern Kepolisian, kali ini yang ditawarkan adalah

    narkotika jenis ganja. Karena merasa tertantang dan gengsi bila tidak menggunakan serta adanya

    keingintahuan dari jenis yang lain Joni pun tertarik untuk menggunakan ganja, sampai akhirnya

    Joni merasakan rileks yang luar biasa sebagai efek langsung dari ganja tersebut. Karena

    seringnya menggunakan ganja, kemudahan akses mendapatkannya dan terjangkaunya harga yang

    ditawarkan, Joni jadi ketergantungan berat sehingga dia sering tidak sadarkan diri dan sering

    berhalusinasi yang dirasakannya sebagai efek panjang penggunaan ganja. Dengan bangga Joni

    sering terlibat tawuran bila sudah menggunakan ganja, bentrok antar warga sudah menjadi

    mainannya sehari-hari bila sebelumnya dia menggunakan ganja. Karena hal tersebut dianggap

    menyenangkan serta dapat membuatnya tenang dan percaya diri, Joni selalu berusaha untuk

    mendapatkan barang haram tersebut dengan cara menjadi pengamen jalanan bersama temannya.

    Hasilnya selalu dia bagi rata untuk membeli dan menikmati barang haram tersebut bersama-

    sama.

    Suatu hari pernah terlintas dalam pikirannya untuk berhenti menggunakan narkoba,

    karena terpikir olehnya akan datangnya kematian. Hal ini terjadi sebab ada tetangganya yang

    merupakan teman sepermainannya meninggal, yang dia ketahui karena menggunakan narkoba

    sebelumnya. Setelah adanya kejadian itu Joni sering merasa ketakutan, sampai dia pun tidak

    dapat tidur selama 4 hari 4 malam. Perasaannya terus tidak menentu, badanya demam merasa flu/

    pilek, keringat terus mengucur deras membasahi pakaiannya dan pikirannya semakin kacau,

    bahkan sempat terpikir olehnya suatu saat dia akan ditangkap Polisi karena dirinya sebagai

    pemakai narkoba. Namun karena ketegangan dalam dirinya terus meningkat (panik), akhirnya

    dia kembali menggunakan narkoba untuk menenangkan diri dari segala yang dipikirkannya.

    Laki-laki berzodiak Taurus ini pun semakin memantapkan diri menggunakan narkoba denganmeningkatkan dosis penyalahgunaan pada obat penenang yaitu obat jenis Valium (golongan

    Diazepam, dengan dosis tidak wajar). Obat ini dengan mudahnya dia dapatkan di apotik-apotik

    swasta dan toko-toko obat di kawasan Pramuka, Jakarta Timur. Hingga pada suatu hari orangtua

    angkat Joni mendapati Joni sedang menggunakan narkoba, dengan sigap orangtua angkat Joni

    bersama kedua orangtua kandung Joni membawa Joni ke Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ).

    4

  • 7/27/2019 CASE REPORT Yo2 Napza Komplit

    5/27

    Dari RSIJ diketahui Joni positif menggunakan narkoba, hal ini diketahui setelah

    dinyatakan dari hasil tes laboratorium yang dilakukan terhadap Joni. Lalu dari RSIJ Joni

    diberikan surat rujukan ke RSKO yang khusus menangani masalah narkoba dan zat-zat adiktif

    berbahaya lainnya. Saat di RSKO laki-laki keturunan sumatera utara ini ditempatkan di ruang

    detoksifikasi kelas III, selama di RSKO Joni mendapatkan pelayanan berupa makan, minum,

    obat, dan sebagainya. Dia mendapat perhatian lebih dari petugas medis maupun non-medis

    RSKO dan selalu mendapat dukungan dari orang terdekatnya untuk dapat sembuh kembali

    normal. Tapi di RSKO Joni kurang bisa bergaul hal ini dikarenakan perilaku Joni yang autistik

    dan tidak ada pasien yang seusia dengannya, sehingga dia selalu beranggapan kalau dia kurang

    mendapat dukungan. Karena hal tersebutlah terkadang Joni sering mengalami depresi dan

    gangguan panik, maka itu setiap harinya Joni cenderung menyendiri dan sering menarik diri dari

    keramaian. Meskipun begitu laki-laki yang mengaku penggemar berat Lionel Messi ini

    mengakui bahwa dirinya telah sadar dengan apa yang telah dilakukannya selama ini merupakan

    tindakan yang salah dan telah merugikan orang-orang terdekatnya, terutama kedua orangtuanya

    baik orangtua kandung maupun orangtua angkat. Oleh sebab itu Joni berjanji untuk tidakmenggunakan narkoba lagi dan ingin kembali ke bangku sekolah, serta bergaul bersama anak

    normal seusianya.

    Diskusi

    Keingintahuan Generasi Muda Tentang Narkoba

    Remaja adalah generasi penerus bangsa, untuk itu suatu negara perlu mempersiapkan

    generasi muda secara fisik dan psikis dengan baik. Secara fisik perkembangan remaja dari segi

    kesehatan perlu mendapatkan perhatian yang cukup signifikan dari pemerintah. Salah satu

    karakteristik umum perkembangan remaja adalah memiliki rasa ingin tahu yang tinggi (high

    curiosity). Karena didorong oleh rasa ingin tahu yang tinggi, remaja cenderung ingin bertualang,

    menjelajah segala sesuatu, dan mencoba segala sesuatu yang belum pernah dialaminya. Selain

    itu, didorong juga oleh keinginan seperti orang dewasa menyebabkan remaja ingin mencoba

    melakukan apa yang sering dilakukan oleh orang dewasa. Hal yang seperti ini yang seringkali

    membuat remaja menjadi terjebak terhadap pengaruh narkoba. (Kartono, K, 2006)

    Rasa ingin tahu pada manusia sudah muncul semenjak mereka dilahirkan ke dunia ini.

    Lalu, apakah yang sangat berpengaruh bagi manusia dalam rasa keingintahuannya? Manusia

    memiki rasa ingin tahu karena manusia memiliki akal budi. Akal budi dapat dikatakan seperti

    logika, akal budi hanya dimiliki oleh manusia, oleh sebab itulah mengapa manusia merupakan

    mahluk yang diciptakan paling tinggi derajatnya oleh Allah SWT. karena manusia memiliki

    5

  • 7/27/2019 CASE REPORT Yo2 Napza Komplit

    6/27

    akal budi. Karena adanya akal budi tersebut, maka manusia juga memiliki rasa ingin tahu yang

    cukup besar. Lalu mengapa para remaja memiliki rasa ingin tahu yang cukup besar dalam

    pergaulan mereka? Karena mereka semua menghadapi sebuah fenomena pada dalam dirinya

    pada masa sebelumnya. Pada saat mereka menginjak umur remaja, pada saat itu mereka mulai

    mencari jati dirinya dan akan menambah berbagai pengetahuan yang berguna bagi dirinya di

    masa depan. Pergaulan yang cukup bebas akan membuat anak mengalami penghambatan dalam

    pencarian jati diri mereka. Oleh sebab itu, dibutuhkan kecermatan di dalam melihat pergaulan

    yang harus diterapkan atau tidak. Semakin bertambah umur manusia, semakin besar rasa ingin

    tahu yang mereka miliki. Dan semakin besar juga keinginan mereka untuk memperluas rasa

    ingin tahunya. Ketika manusia semakin bertambah tua, rasa ingin tahu mereka menjadi lebih

    abstrak dan juga kompleks. Rasa ingin tahu pada setiap manusia akan berhenti ketika mereka

    tidak bernyawa lagi. (Abdallah, R, 2008)

    Hingga sekarang, penyalahgunaan narkoba semakin luas di masyarakat kita, terutama

    semakin banyak di kalangan para remaja yang sifatnya ingin tahu dan ingin coba-coba. Banyak

    alasan mengapa banyak yang terjerumus ke bahan terlarang dan berbahaya ini kemudian tidak

    mampu melepaskan diri lagi. Diantaranya terdapat faktor-faktor mengapa remaja menggunakan

    narkoba, antara lain:

    1. Faktor Lingkungan Sosial, yang didasari adanya:

    a. Motif ingin tahu

    Di masa remaja, seseorang lazim mempunyai sifat selalu ingin tahu segala sesuatu dan

    ingin mencoba sesuatu yang belum atau kurang diketahui dampak negatifnya. Bentuk

    rasa ingin tahu dan ingin mencoba itu misalnya dengan mengenal narkotika, psikotropikamaupun minuman keras atau bahan berbahaya lainnya

    b. Kesempatan

    Kesibukan kedua orang tua maupun keluarga dengan kegiatannya masing-masing, atau

    dampak perpecahan rumahtangga akibat broken home, serta kurangnya kasih sayang

    merupakan celah kesempatan para remaja mencari pelarian dengan cara

    menyalahgunakan narkotika, psikotropika maupun minuman keras atau bahan/obat

    berbahaya.

    c. Sarana dan prasana

    Ungkapan rasa kasih sayang orangtua terhadap putra-putrinya seperti memberikan

    fasilitas dan uang yang berlebihan, bisa jadi pemicu penyalah-gunakan uang saku untuk

    membeli Narkotika untuk memuaskan segala keingintahuan dirinya . Biasanya, para

    remaja mengawalinya dengan merasakan minuman keras, Baru kemudian mencoba-coba

    narkotika dan obat terlarang psikotropika.

    6

  • 7/27/2019 CASE REPORT Yo2 Napza Komplit

    7/27

    2. Faktor Kepribadian, di antaranya adanya:

    a. Rendah diri

    Perasaan rendah diri di dalam pergaulan bermasyarakat, seperti di lingkungan sekolah,

    tempat kerja, dan sebagainya sehingga tdk dapat mengatasi perasaan itu, remaja berusaha

    untuk menutupi kekurangannya agar dapat menunjukan eksistensi dirinya, melakukannya

    dengan cara menyalahgunakan narkotika, psikotropika maupun minuman keras sehingga

    dapat merasakan memperoleh apa-apa yang diangan-angankan antara lain lebih aktif,

    lebih berani dsb.

    b. Emosional

    Kelabilan emosi remaja pada masa pubertas dapat mendorong remaja melakukan

    kesalhan fatal. Pada masa -masa ini biasanya mereka ingin lepas dari ikatan aturan-aturanyang di berlakukan oleh orang tuanya. Padahal disisi lain masih ada ketergantungan

    sehingga hal itu berakibat timbulnya konflik pribadi.

    Dalam upaya terlepas dari konfllik-pribadi itu, mereka mencari pelarian dengan

    menyalahgunakan narkotika, psikotropika maupun minuman keras atau obat berbahaya

    dengan tujuan berusaha untuk mengurangi keterangan atau agar lebih berani menentang

    kehendak dan aturan yang diberikan oleh orang tuanya.

    c. Mental

    Lemahnya mental seorang akan mudah untuk dipengaruhi perbuatan dan tindakan atauhal-hal yang negatif oleh lingkungan sekitarnya. Sehingga semua pengaruh negatif ini

    pada gilirannya menjurus kepada aktifitas penyalahgunaan narkotika, psikotropika

    maupun minuman keras atau obat berbahaya tidak dapat mengimbangi perilaku dalam

    lingkunganya dan dirinya merasa diasingkan.

    (Martono, Lydia Harlina, dkk. 2000)

    Dalam kasus ini sang-anak (Joni) sudah mengenai 2 faktor di atas, dilihat dari faktor

    lingkungan sosial terdapat keingintahuan yang tinggi dan motivasi untuk menggunakan narkoba.

    Adanya kesempatan besar untuk menggunakan narkoba di setiap waktunya, meski tidak terlalu

    didukung sarana dan prasarana yang memadai namun kesempatan selalu ada. Lalu dari

    kepribadian, Joni kerap menarik diri dari pergaulan, ia cenderung bertingkah emosional bila

    mendengar sesuatu yang menimbulkan kegaduhan di sekitar ia berada. Mentalnyapun lemah,

    7

  • 7/27/2019 CASE REPORT Yo2 Napza Komplit

    8/27

    Joni dapat percaya diri bila sudah menggunakan narkoba, seluruh hidupnya didasarkan akan

    narkoba selama dia masih menjadi pengguna.

    Sikap hidup yang beranggapan bahwa kesenangan dan kenikmatan adalah tujuan utama

    hidup, merupakan suatu sikap hidup yang dikenal dengan paham hedonisme. Bersenang-senang,

    pesta-pora, dan hura-hura sudah menjadi tradisi sehari-hari bagi mereka. Mereka beranggapanhidup ini hanya sekali, jadi harus dibuat se-enjoy mungkin demi memenuhi hawa nafsu yang

    tanpa batas. Bahkan ada yang lebih parah dalam mengekspresikan hidupnya yaitu penganut

    paham nudisme. Mereka mengeimplementasikan gaya hidup bersenang-senang melalui pesta

    bugil. Fenomena yang menghawatirkan itu mula-mula ditandai dengan sebuah kecendrungan

    menghamburkan uang untuk hal-hal yang sifatnya tersier, sementara di sisi lain meninggalkan

    kepedulian mereka terhadap pendidikan. Anak-anak muda yang terdiri dari para pelajar dan

    mahasiswa terjangkiti virus-virus konsumerisme yang dipicu maraknya pusat perbelanjaan; mal,

    hypermarket, pusat kulakan, tempat-tempat hiburan mulai dari caf, resto cepat saji, diskotik,

    rumah musik, pusat-pusat permainan instan-elektronik dan virtual game station, atau bahkan

    yang lebih parah minuman keras dan narkoba. Akibatnya, generasi muda mulai

    mengesampingkan spiritnya untuk terus meningkatkan kualitas diri mereka sebagai generasi

    yang nantinya bertanggungjawab terhadap negara dan bangsanya. (Hawari, D, 2009)

    Gambar.1 Narkoba Dan Alkohol Membawa Resiko Seumur Hidup Bagi Remaja (voa-islam.com)

    Perang total melawan narkoba

    Narkoba (Narkotika, Psikotropika, Alkohol dan Zat Adiktif lainnya) adalah bahan/ zat

    yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta

    dapat menimbulkan ketergantungan secara fisik dan psikologis. Penyalahgunaan narkoba adalah

    pemakaian narkoba yang bukan bertujuan untuk pengobatan atau tanpa pengawasan dokter.

    Penyalahgunaan narkoba juga disebabkan karena penggunaan terus menerus, menyebabkan

    ketergantungan, dan menimbulkan gangguan fisik, mental serta sosial.

    8

    http://www.voa-islam.com/muslimah/print/2010/11/01/11521/narkoba-dan-alkohol-membawa-resiko-seumur-hidup-bagi-anak-remaja/http://www.voa-islam.com/muslimah/print/2010/11/01/11521/narkoba-dan-alkohol-membawa-resiko-seumur-hidup-bagi-anak-remaja/http://www.voa-islam.com/muslimah/print/2010/11/01/11521/narkoba-dan-alkohol-membawa-resiko-seumur-hidup-bagi-anak-remaja/http://www.voa-islam.com/muslimah/print/2010/11/01/11521/narkoba-dan-alkohol-membawa-resiko-seumur-hidup-bagi-anak-remaja/
  • 7/27/2019 CASE REPORT Yo2 Napza Komplit

    9/27

    Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik

    sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,

    hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun

    1997). Yang termasuk jenis narkotika adalah seperti tanaman papaver, opium mentah, opium

    masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan

    damar ganja. Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-

    campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.

    Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang

    berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan

    perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Zat yang termasuk

    psikotropika antara lain seperti sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandrax,

    Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-

    shabu, LSD (Lycergic Syntetic Diethylamide) dan sebagainya.

    Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupunsintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu

    sistem syaraf pusat, seperti alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan

    pelarut) berupa zat organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan

    oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat,

    aceton, ether dan sebagainya.

    (Kurniawan, J, 2008)

    Dampak penggunaan narkoba berdasarkan faktor kesehatan dan faktor sosial

    1. Faktor Kesehatan, antara lain:

    a. Penyalahgunaan narkoba merusak kesehatan manusia baik secara jasmani, mental

    maupun emosional.

    b. Penyalahgunaan narkoba merusak susunan syaraf pusat, hati, jantung, ginjal, paru-paru,

    usus dan sebagainya.

    c. Penyalahgunaan narkoba menimbulkan gangguan pada daya ingat, perasaan, persepsi dan

    kendali diri.

    d. Penyalahgunaan narkoba merusak sistem reproduksi yaitu produksi sperma menurun,

    penurunan hormon testosteron, kerusakan kromosom, kelainan sex, keguguran dan lain-

    lain sebagainya.

    9

  • 7/27/2019 CASE REPORT Yo2 Napza Komplit

    10/27

    e. Penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan penyakit AIDS melalui pemakaian bersama

    jarum suntik, jika yang bersangkutan mengidap penyakit AIDS.

    2. Faktor Sosial, antara lain:

    a. Penyalahgunaan narkoba memperburuk kondisi keluarga yang pada umumnya sudahtidak harmonis. Keluarga-keluarga yang penuh masalah akan mempengaruhi kehidupan

    di lingkungan masyarakat.

    b. Guna membiayai ketergantungan kepada narkoba seseorang memerlukan banyak biaya

    untuk membeli narkoba, sehingga para pecandu mencuri, merampok, menipu,

    mengedarkan narkoba, bahkan bisa membunuh untuk mendapatkan uang.

    c. Para pecandu narkoba pada umumnya menjadi orang yang anti sosial dan menimbulkan

    gangguan keamanan dan ketertiban pada lingkungannya serta merugikan masyarakat.

    d. Kerugian di bidang pendidikan juga akan terjadi seperti prestasi sekolah yang merosotkarena sering tidak masuk sekolah dan tidak konsentrasi sewaktu belajar.

    e. Siswa yang sering menyalahgunaan narkoba sering mengajak teman lainnya untuk turut

    memakai narkoba, bahkan mereka juga menjadi pengedar narkoba di sekolah.

    Ciri-ciri siswa yang menggunakan narkoba, diantaranya:

    a. Perubahan tingkah laku secara tiba-tiba, seperti menjadi prilaku yang kasar, tidak sopan,

    penuh rahasia serta mudah mencurigai orang lain.

    b. Marah yang tidak terkontrol, dan perubahan suasana hati yang tiba-tiba.

    c. Membangkang terhadap disiplin.

    d. Meminjam atau mencuri uang dari rumah, sekolah dan tempat lainnya.

    e. Mengenakan kacamata gelap pada saat yang tidak tepat untuk menyembunyikan mata

    bengkak dan merah.

    f. Bersembunyi di kamar mandi, gudang, di bawah tangga dalam waktu lama.

    g. Penurunan kehadiran di kelas dan prestasi belajar menurun.

    h. Lebih banyak menyendiri, melamun dan berhalusinasi.

    (Partodiharjo, S, 2008)

    10

  • 7/27/2019 CASE REPORT Yo2 Napza Komplit

    11/27

    Gambar.2 Laporan Data Korban Penyalahguna Narkoba Selama tahun 2000 (bnn.go.id/)

    Berdasarkan laporan data korban penyalahgunaan narkoba pada tahum 2000 (Gambar.2),

    angka pengguna tertinggi berdasarkan pendidikan rentan terjadi pada jenjang tingkat SLTA/

    SMA. Angka yang ditunjukan berbilang 1.009 pengguna pada tahun 2000, dengan daerah

    terbanyak berada di DKI Jakarta yang berkisar 206 pengguna, tingginya pengguna dikarenakan

    kurangnya pengawasan di DKI Jakarta.

    Gambar.3 Laporan Data Korban Penyalahguna Narkoba Selama tahun 2001 (bnn.go.id/)

    11

    http://c/Users/Rio/Documents/case%20report%20yo2%20napza/bnn.go.id/http://c/Users/Rio/Documents/case%20report%20yo2%20napza/bnn.go.id/http://c/Users/Rio/Documents/case%20report%20yo2%20napza/bnn.go.id/http://c/Users/Rio/Documents/case%20report%20yo2%20napza/bnn.go.id/
  • 7/27/2019 CASE REPORT Yo2 Napza Komplit

    12/27

    Berdasarkan laporan data korban penyalahgunaan narkoba pada tahum 2001

    (Gambar.3), angka pengguna tertinggi berdasarkan pendidikan rentan masih terjadi pada jenjang

    tingkat SLTA/ SMA. Angka yang ditunjukan berbilang 1.493 pengguna pada tahun 2001 yang

    artinya menunjukan peningkatan dari tahun sebelumnya, dengan daerah terbanyak masih

    dipegang DKI Jakarta yang berkisar 254 pengguna dan juga menunjukan peningkatan. Hal yang

    mengejutkan justru ditunjukan oleh daerah Sumatera Utara yang melonjak dari tak ada pemakai

    yang terdata (0 pengguna pada tahun 2000) menjadi 200 pengguna pada tahun 2001, ini artinya

    di Indonesia selalu terjadi peningkatan pengguna tiap tahun. Berdasarkan 2 data diatas jelas

    bahwa masa remaja merupakan masa dimana rasa keingintahuan yang paling memuncak

    terhadap semua anak, dimana mereka mulai mencoba sesuatu hal hal yang baru yang mereka

    anggap hal itu penting untuk dilakukan, yang salah satunya dengan mencoba narkoba.

    Strategi yang telah ditempuh pemerintah dan masyarakat dalam menekan

    penyalahgunaan narkoba, diantaranya:

    1. Pencegahan

    Upaya untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, dengan

    upaya-upaya yang berbasis masyarakat, mendorong dan menggugah kesadaran, kepedulian

    dan peran aktif seluruh komponen masyarakat, karena mencegah lebih baik dari pada

    mengobati.

    2. Penegakan Hukum

    Upaya terpadu dalam pemberantasan narkoba secara komprehensif terhadap organisasikejahatan narkoba dengan menerapkan undang-undang dan peraturan-peraturan secara tegas

    konsisten, dan dilakukan dengan sungguh-sungguh, serta adanya kerjasama antar instansi

    dan kerjasama internasional yang saling menguntungkan.

    3. Terapi dan Rehabilitasi

    Upaya yang dilakukan untuk mengobati para pengguna narkoba dengan melakukan

    pengobatan secara medis, sosial dan spiritual.

    4. Pengembangan Sistem Informasi Narkoba

    Upaya untuk menyediakan dan menyajikan data yang lengkap dan komprehensif tentang

    penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, baik secara internasional maupun nasional.

    Hal tersebut dapat digunakan sebagai dasar penyusunan kebijakan dan strategi dalam

    pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba.

    (Alifia, U, 2008)

    12

  • 7/27/2019 CASE REPORT Yo2 Napza Komplit

    13/27

    Makin merebaknya kasus penyalahgunaan narkoba di Indonesia, mendorong revisi UU

    Anti-Narkotika. Muncullah UU Anti-Narkotika Nomor 22 Tahun 1997, menyusul dibuatnya UU

    Psikotropika Nomor 5 Tahun 1997. Dalam Undang-Undang tersebut diatur pasal-pasal ketentuan

    pidana terhadap pelaku kejahatan narkotika, dengan pemberian sanksi terberat berupa hukuman

    mati. Namun, hukuman mati bukan hal yang menakutkan bagi para kurir maupun bandar

    narkoba, karena keuntungan yang berlipat ganda. Sebagai gambaran, dalam satu hari seorang

    pengedar bisa mendapatkan uang yang sangat banyak. Satu pil ekstasi saja harganya Rp 40.000,

    bisa dihitung berapa omzet yang diraih jika dalam sehari mampu menjual 10 butir pil.

    Sulitnya mendapatkan pekerjaan dan hasrat ingin segera menikmati gaya hidup yang

    serba konsumtif juga merupakan faktor penyebab seseorang menjadi pengedar narkoba. Dengan

    berbagai faktor tersebut, maka posisi Indonesia yang semula adalah negara yang dipasok kini

    juga sudah naik kelas menjadi pemasok, dengan ditemukannya berbagai pabrik sabu di

    Banten dan berbagai wilayah Indonesia lainnya. Dilihat dari letak geografi, Indonesia memang

    sangat menunjang untuk bisnis ini, karena posisi Indonesia di antara dua benua dan dua samudra.

    Di samping itu juga karena negara Indonesia adalah negara kepulauan dengan banyak pelabuhan

    yang memudahkan jaringan gelap dalam mengedarkan narkoba.

    Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat untuk mencegah

    dan mengatasi masalah narkoba. Namun, upaya-upaya tersebut belum bisa dikatakan berhasil,

    seiring dengan makin banyaknya pelaku penyalahgunaan narkoba. Apa saja kelemahan dan

    kendala dalam mencegah dan mengatasi permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap

    narkoba selama ini? Apa yang perlu diperbaiki untuk mengatasinya? Apakah kita rela bila

    masalah narkoba manjadi semakin sulit dituntaskan karena para gembongnya bisa menguasai

    kota dan negara, seperti yang kini dialami Meksiko. Sebagai gambaran, pada awal 2011 di

    Ciudad Juarez, Meksiko, terjadi peristiwa paling berdarah dalam 72 jam. Juru bicara kantor Jaksa

    Agung, Arturo Sandoval mengatakan, paling sedikit 53 orang tewas dalam kurun waktu itu

    akibat bentrok kartel narkoba dengan aparat.

    Kartel narkoba sedemikian kuasanya sampai bisa mengatur orang mereka di lingkaran

    aparat, membeli orang parlemen, bahkan ikut serta dalam pemilu. Keadaan para bos kartel yang

    sedemikian super power ini menurut beberapa analis disebabkan begitu lemahnya aparat, akibat

    begitu besarnya uang yang mengalir kepada mereka. Dan begitu banyaknya uang yang mengalir

    untuk membantu masyarakat, dengan banyaknya mereka mempekerjakan kaum miskin di

    bisnis ini. Mereka memang menari-nari di tengah rakyat miskin, di tengah pemerintahan yang

    korup.

    Dari uraian di atas, kita memang masih jauh dari kondisi Meksiko, namun bukan berarti

    kondisi seperti itu juga akan terjadi di negeri ini bila seluruh elemen tidak sadar untuk

    melakukan perlawanan bersama terhadap oknum-oknum di balik bisnis narkoba. Kembali ke

    pertanyaan apa cara yang paling ampuh untuk menuntaskan permasalahan yang menurut mantan

    Kalakhar BNN, I Made Mangku Pastika, setiap hari, 40 orang meninggal dunia di negeri ini

    13

  • 7/27/2019 CASE REPORT Yo2 Napza Komplit

    14/27

    akibat over dosis narkoba dan sebagian besar di antara mereka adalah remaja. Angka ini

    bukanlah jumlah yang sebenarnya. Menurut Psikolog Dadang Hawari, fenomena

    penyalahgunaan narkoba itu seperti fenomena gunung es, yang bisa jadi pengguna sebenarnya

    adalah sepuluh kali lipat dari jumlah yang ditemukan. Hal ini juga karena faktor kemudahan

    memperoleh obat.

    Faktanya ancaman hukuman tidak membuat barang ini sulit beredar. Narkoba saat ini

    bisa dengan mudah diperoleh, baik di tempat umum seperti warung maupun di diskotik, bahkan

    di kamar-kamar kos mahasiswa. Awalnya diberikan gratis dengan dalih pertemanan atau ingin

    menolong mengatasi masalah stres dan suntuk yang sedang dihadapi.

    BNN dan kaki-kaki mereka, yaitu BNP dan BNK memang sudah melakukan

    serangkaian langkah yang melibatkan LSM, dan masyarakat untuk berperang melawan narkoba.

    Namun, dengan kondisi yang masih memprihatinkan ini perlu upaya evaluasi dan monitoring

    terhadap kinerja BNN, BNP dan BNK.

    Dalam perang total melawan narkoba perlu peran strategis tokoh agama, dan kelompok

    ibu-ibu PKK. Ini mengingat masalah tersebut juga terkait dengan masalah moral dan

    kepribadian, dan juga akibat permasalahan keluarga. Remaja yang paling banyak menjadi korban

    adalah yang masih dalam tanggung jawab orang tua. Namun, masalah yang juga serius untuk

    diperhatikan adalah membersihkan institusi penegak hukum dari oknum-oknum yang menjadi

    pelindung bandar narkoba. Dengan memberikan hukuman yang jauh lebih berat bagi mereka.

    Kini dengan telah diberikannya renumerasi maka alasan hukuman yang jauh lebih berat itu

    menjadi dapat diterima. Semoga kita masih jauh dari kondisi di Meksiko, sehingga kita akan

    menang dalam perang melawan narkoba

    Saat ini perlu adanya kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan orang tua dalam

    menanggulangi narkoba. Karena dengan hal yang seperti inilah yang sebenarnya cara paling

    ampuh untuk memberantas atas buruknya pengaruh narkoba terhadap generasi muda sekarang

    ini. Tidak hanya dari anak itu sendiri melainkan adanya kerjasama antara semua pihak yaitu

    pemerintah, masyarakat, dan orangtua. Hal ini dapat menjaga agar para generasi muda menjadi

    terlindungi dari setiap bahaya yang muncul akibat narkoba itu sendiri. Dalam peranan

    pemerintah yaitu dengan dikeluarkannya undang undang mengenai narkoba sehingga setiap

    orang yang menggunakan narkoba mendapat hukuman terhadap apa yang dilakukannya.

    Pemerintah juga harus bersikap tegas dalam membasmi segala bandar narkoba yang belakangan

    ini sangat marak dikalangan masyarakat. Karena biasanya para bandar narkoba inilah yangmenghasut para generasi muda untuk mengkonsumsi narkoba. Bandar narkoba ini bagaikan

    musuh dalam selimut, dimana mereka berpura pura baik terhadap semua orang namun pada

    akhirnya mereka yang menghancurkan moral setiap anak.

    Peranan orangtua juga sangat penting terhadap generasi muda dimana orangtualah yang

    menjadi pondasi utama terhadap perkembangan anak. Orangtua harus mampu menjadi panutan

    14

  • 7/27/2019 CASE REPORT Yo2 Napza Komplit

    15/27

    yang baik terhadap anak anaknya agar anak tersebut juga mengikuti hal yang baik sama seperti

    yang dilakukan oleh orangtua mereka. Orangtua juga harus menjadi sahabat terhadap anak

    mereka agar anak memiliki tempat curhat terhadap segala masalah yang sedang mereka hadapi.

    Hal ini sangat penting agar anak tidak merasa tertekan karena setiap masalah yang mereka

    hadapi. Orangtua juga harus mengontrol setiap pergaulan mereka dalam lingkungan agar mereka

    tidak masuk ke dalam salah pergaulan.

    Peranan masyarakat juga tidak kalah pentingnya dengan peranan pemerintah dan

    orangtua, dimana dalam kesehariannya dalam masyarakatlah anak berinteraksi. Tentunya

    masyarakat harus mengawasi setiap hal hal yang dilakukan setiap anak di lingkungan

    masyarakat. Masyarakat harus mampu memberkan kontribusi yang positif terhadap anak agar

    anak tidak salah bergaul dalam lingkungannya.

    Pemerintah telah berusaha melindungi warga negaranya dari dampak negatif narkoba

    melalui jalur hukum diantarnya, sebagai berikut:

    1. Pengguna narkotika, dijerat pasal 78 dan 89 UU no.22 tahun 1977 berupa hukuman 4

    tahun penjara.

    2. Pengedar/ bandar narkotika, dijerat pasal 81 dan 82 UU No.22 tahun 1977 berupakan

    hukuman 20 tahun/ hukuman seumur hidup/hukuman mati ditambah denda.

    3. Pengguna psikotropika, dijerat pasal 59 dan 60 UU no.5 tahun 1977 berupa hukuman

    penjara 15 tahun ditambah denda.

    Jadi baik pemerintah, orangtua maupun masyarakat harus menjadi pondasi yang kuat bagi

    anak agar tidak terjebak dari narkoba. Pemerintah, orangtua, dan masyarakat harus mampumenjadi media yang positif terhadap anak agar anak dapat terhindar dari jahatnya pengaruh

    narkoba ini.

    (Rais, Moch Lukman Fatullah, SH, 1997)

    Gambar.4 Perlu Peperangan Yang Lebih Total Kepada Narkoba(hai-online.com/)

    Dalam kasus ini, kesigapan orangtua Joni dalam menangani anaknya sudah merupakan

    bentuk kerjasama. Tindakan orangtua Joni yang cepat sudah merupakan upaya untuk melawan

    15

    http://c/Users/Rio/Documents/case%20report%20yo2%20napza/hai-online.com/http://c/Users/Rio/Documents/case%20report%20yo2%20napza/hai-online.com/http://c/Users/Rio/Documents/case%20report%20yo2%20napza/hai-online.com/http://c/Users/Rio/Documents/case%20report%20yo2%20napza/hai-online.com/http://c/Users/Rio/Documents/case%20report%20yo2%20napza/hai-online.com/
  • 7/27/2019 CASE REPORT Yo2 Napza Komplit

    16/27

    narkoba dan bentuk kepedulian orangtua terhadap anak. Namun kondisi Joni yang sudah

    terlanjur menggunakan narkoba masih menjadi kekurangan tersendiri. Pasalnya jika saja

    orangtua Joni lebih mengawasi dan memberi perhatian lebih kepada dirinya sejak awal, bisa saja

    dia enggan menggunakan narkoba. Bentuk keharmonisan keluarga merupakan usaha terbaik

    mencegah narkoba masuk ke dalam keluarga, karena dengan adanya perhatian dan

    tanggungjawab orangtua sang anak akan merasa dihargai. Seandainya juga bila orangtua Joni

    menanamkan aqidah Islam di rumah, dan mengamalkan ilmu keagamaan sejak awal maka

    pondasi yang kuat akan lebih kokoh terbentuk, anak akan menjadi takut untuk melakukan

    perbuatan yang salah dan enggan melakukan hal yang dilarang agama.

    Membentengi keluarga dari narkoba

    Sudah selayaknya setiap orang tua dan para pendidik mulai sadar dan berbuat sesuatu

    untuk membentengi anak-anak dari narkoba. Allah Taala berfirman: Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka (QS. At

    Tahrim: 6)

    Berikut beberapa upaya dalam membentengi keluarga dari narkoba, sekaligus

    membentuk keluarga yang harmonis tanpa didahului dengan adanya rasa kecemasan orangtua

    terhadap anaknya jika berada di luar rumah, diantaranya:

    1. Ajarkan aqidah yang benar

    Mengapa aqidah? Karena perkara akidah adalah pondasi dalam pendidikan Islam. Akidah

    adalah pondasi dalam perbaikan moral. Aqidah yang benar akan memberikan alasan yang

    tepat bagi seseorang untuk melakukan sesuatu atau untuk meninggalkan sesuatu. Oleh karena

    dakwah para Nabi dan Rasul diawali dengan perbaikan aqidah, yaitu menanamkan tauhid

    yang benar. Demikianlah metode dakwah Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam.

    Sebagaimana ketika beliau mengutus Muadz bin Jabal ke negeri Yaman:

    16

  • 7/27/2019 CASE REPORT Yo2 Napza Komplit

    17/27

    Engkau akan mendatangi sebuah kaum ahli kitab. Ajaklah mereka untuk bersaksi bahwa

    tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Allah dan bahwasanya Aku adalah utusan Allah.

    Jika mereka mentaatimu untuk hal tersebut, ajarilah mereka bahwa Allah mewajibkan shalat

    lima waktu setiap sehari semalam. Jika mereka mentaatimu untuk hal tersebut, ajarilah

    mereka bahwa Allah telah mewajibkan kepada mereka membayar zakat yang diambil dari

    orang kaya mereka lalu dibagikan kepada orang-orang faqir di antara mereka. Jika mereka

    mentaatimu untuk hal tersebut, jauhilah harta-harta mereka.

    Narkoba itu diharamkan oleh agama dan menyebabkan pelakunya berdosa. Namun seseorang

    akan sulit sekali menghindarkan diri dari larangan agama kecuali ia memiliki keyakinan yangbenar terhadap agamanya. Bagaimana mungkin ia bisa takut kepada Allah jika keyakinannya

    tentang Allah belum benar. Bagaimana mungkin ia taat kepada Rasulullah jika ia belum

    memiliki keyakinan yang benar bahwa Muhammad Shallallahualaihi Wasallam adalah

    utusan Allah. Bagaimana mungkin ia bisa menerima dalil, jika ia belum yakin bahwa dalil itu

    wajib ditaati.

    Narkoba adalah candu sebagaimana khamr. Dan lihatlah betapa dakwah Nabi sehingga para

    sahabat yang ketika itu sudah terlanjur biasa meminum khamr bisa dengan rela

    meninggalkannya. Itu karena beliau memulainya dengan perbaikan aqidah. Aisyah

    Radhiallahuanha menuturkan:

    ::: : Surat Al Quran yang turun di masa awal adalah surat-surat pendek yang di dalamnya

    disebutkan surga dan neraka. Hingga Islam sudah menancap erat di hati orang-orang, barulah

    turun ayat mengenai halal dan haram. Andaikan saja yang turun di masa awal adalah ayat

    yang berbunyi jangan engkau minum khamr tentu mereka akan berkata kami akan minum

    khamr selamanya. Andaikan ayat yang turun berbunyi jangan kalian berzina tentu mereka

    17

  • 7/27/2019 CASE REPORT Yo2 Napza Komplit

    18/27

    akan berkata kami tidak akan meninggalkan zina selamanya. (HR. Bukhari 1395, Muslim

    19)

    2. Tanamkan kecintaan terhadap ilmu agama pada keluarga

    Karena ilmu akan membawa kepada rasa takut kepada Allah. Semakin bertambah ilmu,

    semakin bertambah pula rasa takut untuk menentang aturan Allah dan menerobos apa yang

    dilarang-Nya. Allah Taala berfirman:

    Sungguh yang paling takut kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya adalah para ulama

    (QS. Fathir: 28 )

    Dengan ilmu ia tahu betapa rahmah Allah dan betapa keras Adzab-Nya. Dengan ilmu, ia tahu

    ganjaran baik dan buruk dari setiap perbuatannya. Dengan ilmu, ia tahu untuk apa ia hidup

    dan akan dibawa kemana hidupnya. Dengan ilmu, seseorang tahu bagaimana menjalani hidup

    dan jalan mana yang ditempuhnya.

    Selain itu, seorang yang jatuh cinta pada ilmu agama, akan kecanduan dengannya.

    Sehingga ia tidak mencari candu yang lain. Semakin cinta ilmu, ia semakin sadar banyak hal

    dari agamanya yang belum ia ketahui. Hingga ia merasa sangat membutuhkan ilmu. Para

    ulama kita berkata:

    Kebutuhan manusia akan ilmu melebihi kebutuhannya terhadap makan dan minum

    3. Perbaiki akhlak terhadap keluarga

    Jika anak merasa tidak nyaman dengan keluarganya, sehingga ia mencari kenyamanan lain

    diluar rumah, atau sang anak sudah enggan mendengarkan nasehat orang tuanya, maka

    periksalah akhlak anda terhadap keluarga. Barangkali akhlak buruk kita yang menyebabkan

    hal itu. Atau barangkali akhlak kita terhadap keluarga malah tidak jauh lebih buruk dari

    akhlak kita terhadap tetangga dan teman kerja. Padahal seharusnya keluargalah yang paling

    18

  • 7/27/2019 CASE REPORT Yo2 Napza Komplit

    19/27

    layak untuk mendapatkan akhlak terbaik yang kita miliki. Rasulullah Shallallahualaihi

    Wasallam bersabda:

    Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya. Aku adalah orang yang

    paling baik terhadap keluargaku (HR. Tirmidzi 3895, ia berkata: Hasan gharib shahih).

    Terutama kepada anak, tunjukkan akhlak yang mulia dan kasih sayang yang hangat. Berikan

    ciuman, pelukan hangat, candaan, belai rambutnya. Rasul kita Shallallahualaihi Wasallam

    adalah orang yang akhlaqnya paling baik terhadap anak-anak. Anas bin Malik menuturkan:

    Aku tidak pernah melihat orang yang lebih sayang kepada anak-anak selain Rasulullah

    Shallallahualaihi Wasallam (HR. Muslim 2316)

    Semoga dengan senantiasa memperbaiki akhlak, keluarga pun menjadi tempat yang nyaman

    bagi anggotanya, sehingga anak tidak mencari kenyamanan lain di luar rumah yang

    berpengaruh negatif.

    4. Tanamkan kebiasaan untuk memanfaatkan waktu

    Buatlah anak kita memahami benar betapa pentingnya waktu. Pahamkanlah bahwa di dunia

    ini kita bersaing ketat. Sampaikan kepadanya bahwa di detik kita merasa nyaman membuang

    waktu kita, ada orang lain seperti kita yang sedang menambah value dirinya dan membuat

    kita beberapa langkah di belakangnya. Jika banyak waktu yang kita sia-siakan, kita pun akan

    jauh tertinggal. Baik dalam perkara akhirat, maupun perkara dunia. Jangan sampai kita jadi

    orang yang kalah dunia-akhirat.

    Rasullullah Shallallahualaihi Wasallam pun senantiasa menyemangati umatnya untuk

    memanfaatkan waktu dengan baik:

    19

  • 7/27/2019 CASE REPORT Yo2 Napza Komplit

    20/27

    Bersemangatlah pada apa yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah

    (untuk melakukannya), dan janganlah malas (HR. Muslim 2664)

    Aturlah anak kita agar ia selalu memiliki kesibukan yang bermanfaat. Jangan biarkan iaterlena dengan kekosongan dan kesia-siaan. Ibnu Qayyim Al Jauziyyah menukilkan 2

    perkataan hikmah mengenai waktu:

    Waktu itu pedang, kalau bukan engkau yang memotongnya, ia yang akan memotongmu

    Jiwamu, jika tidak engkau sibukkan dalam kebenaran, pasti ia akan menyibukanmu dalam

    kebatilan (Ad Dau Wad Dawau, 1/156)

    5. Bimbing anak dalam memilih teman

    Poin ini sejatinya paling penting dalam bahasan narkoba. Karena faktor-faktor pemicu

    ketertarikan terhadap narkoba sebagian besar berasal dari lingkaran pertemanan. Ingin

    diperhatikan teman, ingin dianggap keren oleh teman, ingin mencoba yang dicoba olehteman, ingin menunjukkan jati diri dihadapan teman, ingin dianggap sahabat terbaik oleh

    teman, rasa senang, rileks dan hangat bersama teman, semua ini perasaan-perasaan yang

    seringkali muncul dari lingkaran pertemanan. Maka akan bahaya sekali jika teman-teman

    dari anak kita adalah orang-orang yang bobrok, rusak dan jauh dari agama. Rasullullah

    Shallallahualaihi Wasallam memberi permisalan mengenai hubungan pertemanan:

    Permisalan teman bergaul yang baik dan teman bergaul yang buruk bagaikan penjual

    minyak wangi dan pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak

    wangi, atau engkau tertarik membeli minyak wangi darinya. Minimal, engkau akan tetap

    mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi akan membuat bajumu

    20

  • 7/27/2019 CASE REPORT Yo2 Napza Komplit

    21/27

    terbakar, atau minimal engkau akan mendapatkan bau yang tidak enak (HR. Bukhari 5534,

    Muslim 2628)

    Aturlah sedemikian rupa agar anak-anak mendapatkan lingkungan pertemanan yang baik ditempat tinggalnya, sekolahnya, kegiatan ektra-kulikulernya, dan aktifitasnya yang lain.

    Perkenalkan dan dekatkan ia dengan anak-anak yang shalih yang bersemangat memanfaatkan

    waktunya dalam hal-hal yang positif. Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam bersabda :

    Keadaan agama seseorang dilihat dari keadaan agama teman dekatnya. Maka hendaklah

    kalian lihat siapa teman dekatnya (HR. Tirmidzi, ia berkata: hasan gharib)

    6. Luangkan waktu untuk keluarga dan hidupkan keceriaan

    Rutinitas kadang menimbulkan kebosanan. Maka usir kebosanan dalam keluarga. Aturlah

    waktu untuk bercengkrama dengan keluarga. Sisihkan waktu untuk bermesraan dengan istri

    atau suami dan bermain bersama anak-anak. Hadirkan kegembiraan dan keceriaan di tengah

    keluarga. Lihatlah Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam, seorang Rasul, kepala negara,

    birokrat, dai, beliau tetap menyempatkan diri bercengkrama dengan keluarganya. Aisyah

    Radhiallahuanha menuturkan:

    Suatu ketika orang-orang Habasyah sedang bermain tombak. Rasulullah pun

    membentangkan sutrah untukku sehingga aku bisa melihatnya. Keadaannya terus demikian

    sampai aku memutuskan untuk berhenti melihatnya (HR. Bukhari 5190, Muslim 892)

    Beliau Shallallahualaihi Wasallam juga sering bercengkrama dengan anak kecil:

    : 21

  • 7/27/2019 CASE REPORT Yo2 Napza Komplit

    22/27

    Dari Mahmud bin Ar Rabi, aku ingat bahwa Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam

    pernah menyembur air ke wajahku, yang beliau ambil dari sebuah ember, ketika itu aku baru

    berumur lima tahun (HR. Bukhari 77)

    Gambar.5 Menanamkan kesadaran kepada anak-anak dan keluarga untuk mengaji bersama (dakwatuna.com/)

    7. Berdoa kepada allah

    Yang terakhir namun bukan yang paling remeh, adalah berdoa kepada Allah memohon

    petunjuk dan penjagaan-Nya terhadap diri kita dan terhadap keluarga terutama anak-anak.

    Mohonlah kepada Allah agar mengkaruniakan keshalihan kepada anak-anak kita.

    Sebagaimana Nabi Ibrahim alaihissalam yang berdoa: Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan salat, ya

    Tuhan kami, perkenankanlah doaku (QS. Ibrahim: 40)

    Sebagaimana juga anak shalih yang dijadikan contoh oleh Allah dalam Al Quran, ketika

    dewasa ia berdoa:

    22

    http://c/Users/Rio/Documents/case%20report%20yo2%20napza/dakwatuna.com/http://c/Users/Rio/Documents/case%20report%20yo2%20napza/dakwatuna.com/
  • 7/27/2019 CASE REPORT Yo2 Napza Komplit

    23/27

    Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan

    kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang

    Engkau ridai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku.

    Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang

    yang berserah diri (QS. Al Ahqaf: 15)

    (Purnama, Yulian. 2012)

    Terdapat tiga hal yang menjadi masalah putra-putri generasi muda kita sekarang ini,

    anatar lain:

    1. Ketidakpastian masa depan. Sebagian besar putra-putri kita tidak memiliki kejelasan masa

    depan. Akan menjadi apa besok tidak dapat mengetahuinya. Tidak ada sekolah yang

    menjamin kerja alumninya kecuali sejumlah lembaga pendidikan tertentu yang jumlahnya

    sangat sedikit

    2. Persaingan hidup yang semakin ketat. Kita lihat fenomena ketika dibuka lowonga kerja.

    Satu peluang bisa diperebutkan oleh ratusan bahkan ribuan orang.

    3. Beban seksual dan narkoba. Maksud hati ingin menikah tetapi belum bekerja, akibatnya

    tertunda. Padahal seiring dengan meningkatnya nilai gizi dan berbagai rangsangan seksual,

    putra-putri kita semakit cepat dewasa secara seksual, tetapi untuk melampiaskannya harus

    menanti punya pekerjaan lebih dulu.

    Umur 9 tahun sudah mimpi basah/haid pertama, untuk melampiaskannya menanti sampai

    umur 30 tahun karena baru dapat pekerjaan. Bayangkan 21 tahun harus bersembunyi. Di tengah-

    tengah kegalauan itu remaja kita ingin lari dari masalah dan hidup nikmat maka dengan cara

    yang instant, mereka terperangkap oleh narkoba. Persoalan narkoba adalah bagian dari persoalan

    abadi manusia. Sebab persoalan ini telah ada dari dulu dan akan selalu ada sampai kapanpun.

    Oleh karena itu hal ini juga manjadi bagian dari perjuangan abadi manusia. Kita tidak boleh

    putus asa untuk selalu mencegah, menanggulangi dan menyembuhkan para penerus bangsa dari

    bahaya narkoba.

    (Masrukhin, Sodikin. 2012)

    Dalam kasus Joni, orangtua kandung Joni yang khawatir akan masa depan anaknya

    melepas Joni kepada orangutan angkatnya, hal ini dimaksudkan demi pendidikan dan masa

    23

  • 7/27/2019 CASE REPORT Yo2 Napza Komplit

    24/27

    depan Joni. Orangtua kandung Joni sadar akan masa depan Joni yang tak akan terwujud jika

    terus bersama mereka, hal ini masih merupakan upaya tanggungjawab orangtua terhadap masa

    depan anak. Tapi alangkah baiknya bila mereka tetap mempertahankan Joni untuk dibesarkan

    bersama, perhatian lebih dan kasih sayang yang sebenarnyalah yang sesungguhnya setiap anak

    dambakan terhadap orangtua kandung. Masalah ekonomi dan finansial yang menjadi kendala

    dalam keluarga Joni sebenarnya bukanlah masalah utama mengapa Joni harus dilepas, justru hal

    ini malah menambah daftar panjang masalah keterbelakangan dan kesenjangan di negeri ini.

    Kesimpulan

    Anak - anak usia remaja sering mencoba Narkoba dikarenakan oleh keingintahuan dan

    penolakan. Tetapi dengan mengetahui bahaya dan akibat dari penyalahgunaan obat - obat

    terlarang, maka diharapkan mereka tidak akan pernah mencobanya. Dengan dibuatnya UU

    Psikotropika Nomor 5 Tahun 1997, di dalam Undang-Undang tersebut diatur pasal-pasalketentuan pidana terhadap pelaku kejahatan narkotika, dengan pemberian sanksi terberat berupa

    hukuman mati, diharapkan dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba dan dapat

    memberantas peredaran gelap narkoba sehingga tidak akan menyesatkan para generasi muda.

    Pemerintah, orangtua maupun masyarakat harus menjadi pondasi yang kuat bagi anak agar tidak

    terjebak dari narkoba. Pemerintah, orangtua, dan masyarakat harus mampu menjadi media yang

    positif terhadap anak agar anak dapat terhindar dari jahatnya pengaruh narkoba ini. Tanamkan

    kecintaan terhadap ilmu agama pada keluarga, karena dengan ilmu seseorang tahu betapa rahmat

    Allah dan betapa keras Adzab-Nya. Dengan ilmu, seseorang tahu untuk apa ia hidup dan akan

    dibawa kemana hidupnya. Dengan ilmu, seseorang tahu bagaimana menjalani hidup dan jalan

    mana yang ditempuhnya.

    Saran

    Saran yang dapat diberikan sebelum terpengaruh akan penggunaan narkoba adalah

    dengan memberitahu anak - anak sejak dini tentang bahayanya penggunaan narkoba. Anak harus

    diberi fakta yang kongkret tentang bahaya narkoba yang terjadi dalam masyarakat. Ada baiknya

    diajari dalam memilih teman yang baik dimana jauh dari narkoba. Hal ini beranggapan karena

    anak sering terpengaruh karena buruknya pertemanan mereka. Setiap anak harus perlu diawasi

    agar tidak terjebak dalam sikap hedonisme yang salah. Anak harus diajarkan bersikap irit dan

    menabung agar anak tidak membeli hal yang tidak perlu seperti narkoba. Pemerintah, orangtuadan masyarakat harus saling bekerja sama dalam mengawasi perkembangan generasi muda agar

    anak tidak terpengaruh terhadap hal hal yang tidak baik seperti narkoba. Ajarkan aqidah yang

    benar, karena perkara aqidah adalah pondasi dalam pendidikan Islam. Aqidah adalah pondasi

    dalam perbaikan moral. Aqidah yang benar akan memberikan alasan yang tepat bagi seseorang

    untuk melakukan sesuatu atau untuk meninggalkan sesuatu.

    24

  • 7/27/2019 CASE REPORT Yo2 Napza Komplit

    25/27

    Aknowledgement

    Terima kasih kepada semua pihak dari Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur,

    Jakarta Timur yang telah membantu mengarahkan mengenai kasus-kasus DRUG ABUSE.

    Terima kasih kepada dr.Rita Murnikusumawatie, Sp.M selaku tutor kelompokDRUG ABUSE 1

    yang telah memberikan bimbingan dan waktunya untuk menyelesaikan laporan kasus ini.

    Terima kasih kepada dr. Hj. RW. Susilowati, Mkes sebagai koordinator pelaksana blok elektif

    dan DR. Drh. Hj. Titiek Djannatun sebagai koordinator penyusun blok elektif, serta kepada

    dr.Nasruddin Noor, Sp.KJ sebagai dosen pengampu dan koordinator tutor. Kepada semua

    anggota kelompokDRUG ABUSE 1 danDRUG ABUSE 2, terima kasih atas dukungan dan kerja

    samanya, insyAllah semua mahasiswa yang terkait blok elektif 2012 dapat lulus semua dengan

    nilai yang memuaskan. Amin Ya Rabbal Alamin

    Daftar Pustaka

    Alifia, U, 2008.Apa Itu Narkotika dan Napza. PT Bengawan Ilmu: Semarang.

    Hawari, D, 2009.Penyalahgunaan dan Ketergantungan Napza. Balai Penerbitan FKUI: Jakarta.

    Kartono, K, 2006. Kenakalan Remaja. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta.

    Martono, Lydia Harlina, dkk. 2000. Penanggulangan Terpadu Penyalahgunaan Narkoba

    Berbasis Remaja. Balai Pustaka: Jakarta.

    Martono, dkk, 2006. Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba Berbasis

    Sekolah. Balai Pustaka: Jakarta.

    Partodiharjo, S, 2008.Kenali Narkoba dan Musuhi Penyalahgunaannya. Erlangga: Jakarta

    25

  • 7/27/2019 CASE REPORT Yo2 Napza Komplit

    26/27

    Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia.

    Undang-Undang No. 5/1997 tentang Psikotropika

    Undang-Undang No. 22/1997 tentang Narkotika

    http://www.bnn.go.id/

    Abdallah, R, 2008. Bahaya Narkoba Dikalangan Remaja.

    http://www.wikimu.com/news/displaynewremaja.aspx?id=5691.

    Hidayatulah,S Narkoba Perusak Moral Bangsa.

    http://forumgeo.blog.com/2008/09/23/narkoba-perusak-moral-mangsa.

    Kurniawan, J, 2008. Arti Definisi & Pengertian Narkoba Dan Golongan/ Jenis Narkoba

    Sebagai Zat Terlarang. http://juliuskurnia.wordpress.com/2008/04/07/arti-definisi-pengertian-

    narkoba-dan-golonganjenis-narkoba-sebagaizat-terlarang.

    Masrukhin, Sodikin. 2012. Islam dan Bahaya Narkoba.

    http://www.pak-sodikin.com/2012/02/islam-dan-bahaya-narkoba.html

    Purnama, Yulian. 2012. Membentengi Keluarga dari Narkoba.

    http://muslim.or.id/keluarga/membentengi-keluarga-dari-narkoba.html

    Rais, Moch Lukman Fatullah, SH, 1997. Undang-Undang Narkotika dan Psikotropika.

    http://www.scare666.com/?p=23

    26

    http://www.bnn.go.id/http://www.bnn.go.id/http://www.wikimu.com/news/displaynewremaja.aspx?id=5691.http://forumgeo.blog.com/2008/09/23/narkoba-perusak-moral-mangsa.http://forumgeo.blog.com/2008/09/23/narkoba-perusak-moral-mangsa.http://juliuskurnia.wordpress.com/2008/04/07/arti-definisi-pengertian-narkoba-dan-golonganjenis-narkoba-sebagaizat-terlarang.http://juliuskurnia.wordpress.com/2008/04/07/arti-definisi-pengertian-narkoba-dan-golonganjenis-narkoba-sebagaizat-terlarang.http://juliuskurnia.wordpress.com/2008/04/07/arti-definisi-pengertian-narkoba-dan-golonganjenis-narkoba-sebagaizat-terlarang.http://juliuskurnia.wordpress.com/2008/04/07/arti-definisi-pengertian-narkoba-dan-golonganjenis-narkoba-sebagaizat-terlarang.http://www.pak-sodikin.com/2012/02/islam-dan-bahaya-narkoba.htmlhttp://muslim.or.id/keluarga/membentengi-keluarga-dari-narkoba.htmlhttp://www.scare666.com/?p=23http://www.bnn.go.id/http://www.wikimu.com/news/displaynewremaja.aspx?id=5691.http://forumgeo.blog.com/2008/09/23/narkoba-perusak-moral-mangsa.http://juliuskurnia.wordpress.com/2008/04/07/arti-definisi-pengertian-narkoba-dan-golonganjenis-narkoba-sebagaizat-terlarang.http://juliuskurnia.wordpress.com/2008/04/07/arti-definisi-pengertian-narkoba-dan-golonganjenis-narkoba-sebagaizat-terlarang.http://www.pak-sodikin.com/2012/02/islam-dan-bahaya-narkoba.htmlhttp://muslim.or.id/keluarga/membentengi-keluarga-dari-narkoba.htmlhttp://www.scare666.com/?p=23
  • 7/27/2019 CASE REPORT Yo2 Napza Komplit

    27/27

    27