case report rs pelamonia.doc

35
LAPORAN KASUS PSIKIATRI GANGGUAN STRESS AKUT (F43.0) IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. AI Tanggal Lahir : 09 Oktober 1978 Umur : 28 Tahun Pangkat / NRP : - Jabatan : - Kesatuan : - Alamat / No. TLP : Jl. Sunu Utara no 3 Alloanamnesis didapat dari Nama : Ny. Masriani Hubungan dengan pasien : Istri Alamat : Jl. Sunu Utara no.3 Nama : Rusmian Hubungan dengan pasien : Ibu kandung Alamat : Jl. Sunu Utara no 3 LAPORAN PSIKIATRI 1

Upload: devi-ratna-pratiwi

Post on 14-Sep-2015

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN KASUS PSIKIATRIGANGGUAN STRESS AKUT (F43.0)IDENTITAS PASIEN

Nama

: Tn. AITanggal Lahir

: 09 Oktober 1978Umur

: 28 Tahun

Pangkat / NRP

: -

Jabatan

: -

Kesatuan

: -

Alamat / No. TLP

: Jl. Sunu Utara no 3Alloanamnesis didapat dariNama

: Ny. MasrianiHubungan dengan pasien : Istri Alamat

: Jl. Sunu Utara no.3Nama

: RusmianHubungan dengan pasien: Ibu kandung

Alamat

: Jl. Sunu Utara no 3LAPORAN PSIKIATRI

I. RIWAYAT PSIKIATRI1. Keluhan Utama

Sakit kepala2. Riwayat Penyakit Sekarang

Seorang laki-laki masuk RS Pelamonia dengan keluhan sakit kepala yang dialami sejak 2 bulan yang lalu. Pasien juga selalu merasakan ketakutan dan gelisah, sering mengigau bila malam hari, biasanya pasien mengigau dan berteriak mengatakan jangan-jangan dan berbicara tidak jelas. Pasien merasa selalu di kejar-kejar dan seperti ada yang ingin membunuhnya, apabila ada orang yang mendekati pasien, pasien selalu mengatakan bahwa mereka ingin membunuh pasien seperti orang yang tidak dikenal, keluarga, suster bahkan istri dan ibu kandung pasien sendiri. Pasien juga berhalusinasi mengatakan kepada ibunya kalau di baju dan badannya penuh dengan darah, padahal sebenarnya tidak ada. Pasien juga sering mengatakan kakinya kesetrum, padahal sebenarnya tidak.Awalnya pasien dikenal baik dan mudah bergaul, pasien yang seorang dosen di Makassar ingin jalan-jalan ke Manokwari untuk mengunjungi kakaknya. Sampai di Manokwari pasien mempunyai masalah dengan penduduk disana lalu didamaikan di kantor polisi. Keesokan harinya pasien diculik dan disekap, dipukuli dan diperlakukan semena-mena. Penculik tersebut mengirimkan foto pasien yang disiksa kepada kakak pasien via BBM dan mengancam ingin membunuh pasien. Keluarga pun melapor ke kantor polisi. Hingga beberapa hari kemudian pasien muncul sendiri di rumah pasien di Makassar.Setelah kejadian tersebut keluarga langsung membawa pasien ke rumah sakit. Nafsu makan pasien menurun, pengakuan istrinya pasien tidak pernah tidur selama beberapa hari ini dan selalu gelisah bila malam hari. Sebelumnya pasien belum pernah mengalami hal yang sama seperti ini.3. Riwayat Penyakit Sebelumnya

a. Riwayat Penyakit Dahulu

Trauma (+) kepala pasien dipukuliDemam Tifoid (+)b. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif

Tidak ada riwayat merokok

Tidak ada riwayat alkohol

Tidak ada riwayat penggunaan NAPZA4. Riwayat Kehidupan Pribadi

a. Riwayat Prenatal dan Perinatal

Pasien lahir normal dibantu oleh bidanb. Riwayat Masa Kanak Awal (lahir s/d usia 3 tahun)Tidak diketahuic. Riwayat Masa Kanak Pertengahan ( usia 3-11 tahun)

Tidak diketahuid. Riwayat Masa Kanak Akhir (puberitas s/d remaja)Pasien termasuk anak yang suka bergaul dan mempunyai banyak teman. e. Riwayat Masa Dewasa

Riwayat PekerjaanDosen sosiologi di Unismuh dan UNM.

Riwayat perkawinan dan hubungannyaMemiliki seorang istri dan belum memiliki anak. Riwayat Pendidikan Militer

Tidak ada Riwayat PendidikanPasien menyelesaikan sekolah S2 jurusan sosiologi di UNM Riwayat KeagamaanPasien menganut ajaran agama islam dan taat beribadah Riwayat Kehidupan Sosial

Hubungan pasien dengan keluarga baik

Hubungan pasien dengan lingkungan sekitar baik Situasi Kehidupan Sekarang

Pasien tinggal bersama istri, orang tua serta kelima saudaranya di Makassar. Riwayat Hukum

Pasien menjadi korban kasus penculikan dan penyiksaan di Manokwari Riwayat Psikoseksual

Sulit dinilai Riwayat Keluarga

Pasien merupkan anak ketiga dari 6 bersaudara (,,,,,)Pasien memiliki seorang istri dan belum memiliki anakRiwayat keluhan yang sama pada keluarga: ibu pasien sering mengalami ketakutan dan berobat rutin, kakak kedua pasien mengalami paranoid dan berobat rutin. Mimpi, khayalan dan nilai hidupPasien menyangkal bahwa dirinya sakit dan tidak perlu berobat.A. PEMERIKSAAN PSIKIATRI1. Deskripsi Umum

a. Penampilan

Tampak seorang laki-laki dengan rambut hitam tebal, wajah sesuai umur, kulit kuning langsat, mengenakan pakaian berwarna biru tua dan mengenakan celana selutut berwarna biru muda. Perawakan tinggi ideal. Perawatan diri cukup.b. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor

Pasien cukup tenang saat diwawancarai c. Sikap Terhadap Pemeriksa

Apatis 2. Keadaan Afektif

a. Mood

: depresib. Afek

: sesuaic. Keserasian: serasi3. Bicara

: miskin bicara4. Gangguan Persepsi Halusinasi

: Halusinasi visual (pasien melihat bajunya penuh dengan darah) Ilusi

: Tidak ada Depersonalisasi: Tidak ada Derealisasi

: Tidak ada5. Pikiran

Bentuk Pikir

: sulit dievaluasi Arus Pikir

: sulit dievaluasi Isi Pikir

: Preokupasi

: sulit dievaluasiGangguan Isi Pikir: Waham kejar (pasien merasa sedang diikuti dan ingin dibunuh)6. Sensorium dan Kognitifa. Kesiagaan dan perhatian: kesadaran kebingungan, perhatian mudah teralih b. Orientasi

Tempat: - Waktu: - Personal: - Situsional: -c. Daya ingat

Daya ingat segera

: amnesia Daya ingat baru lalu

: amnesia Daya ingat jangka pendek

: amnesia Daya ingat jangka panjang: amnesiad. Konsentrasi dan perhatian

: Terganggue. Kapasitas untuk membaca dan menulis: Tergangguf. Kemampuan visuospasial

: Terganggug. Pikiran abstrak

: Tidak diketahuih. Sumber informasi dan kecerdasan

: Tidak diketahui7. Pengendalian Impuls

: Terganggu8. Pertimbangan dan Tilikan: Tilikan 1 (Pasien menyangkal bahwa dirinya sakit)9. Reabilitas: Dapat dipercayaB. PEMERIKSAAN FISIK DAN NEUROLOGIS

Status InternusTD: 100/70 mmHgS: 36.8CN: 80 x/menit

P: 20 x/menitKonjungtiva

: Tidak pucatSklera

: Tidak ikterusCardiovascular: Bunyi Jantung I / II Murni reguler, Bising (-)Paru

: BP: Vesiculer

BT: Rh -/- Wh -/-

Abdomen

: Peristaltik (+) Kesan normal. Kembung (+) nyeri tekan (-)

Urogenital

: Tidak dilakukan pemeriksaanStatus NeurologisGCS: E4 M6 V5

Fungsi motorik dan sensorik pada ekstremitas dalam batas normal.C. FORMULASI DIAGNOSTIKDiagnosis ditegakkan berdasarkan alloanamnesis dan autoanamnesis. Terdapat gejala klinis yang bermakna, yaitu perubahan tingkah laku seperti pendiam lalu tiba-tiba marah dan berteriak, selalu curiga bahwa orang lain bahkan keluarga nya ingin membunuhnya. Keadaan ini menimbulkan penderitaan (distress) dan disabilitas sehingga dapat disimpulkan sebagai gangguan jiwa.Terdapat adanya gangguan kesadaran akan sensasi fisiologis (seperti palpitasi dan berkeringat ) serta kesadaran bahwa ia gugup atau ketakutan. Ini menimbulkan kebingungan dan distorsi persepsi , tidak hanya persepsi waktu dan ruang tetpai juga orang dan arti peristiwa. Sehingga pasien masuk ke dalam kriteria gangguan ansietas.Pada pemeriksaan alloanamnesis dan autoanamnesis, pasien mengalami penculikan dan kekerasan, dan pasien selalu merasa takut dengan orang disekitarnya karena pasien takut dibunuh. Setelah mengalami persitiwa traumatic tersebut pasien menjadi linglung dengan lingkungan sekitarnya dan tidak mampu mengingat kembali peristiwa traumatic tersebut. Pasien sering mengalami halusinasi dan mengigau ingin di bunuh. Pasien juga mengalami sulit tidur. Pada pemeriksaan status mental, pada pasien ini ditemukan adanya amnesia dengan keadaan sekitarnya, sehingga berdasarkan PPDGJ III dapat didiagnosis sebagai Gangguan Stress Akut (F.43.0) dimana pedoman diagnostiknya yakni:Kriteria umum tersebut diatas (F.43.0)A. Orang telah terpapar dengan suatu kejadian traumatik dimana kedua dari berikut ini ditemukan:

1. Orang mengalami, menyaksikan, atau dihadapkan dengan suatu kejadian atau kejadian-kejadian yang berupa ancaman kematian atau kematian yang sesungguhnya atau cedera yang serius, atau ancaman kepada integritas diri atau orang lain.

2. Respon orang tersebut berupa rasa takut yang kuat, rasa tidak berdaya atau horor.

B. Saat mengalami atau setelah mengalami kejadian yang menimbulkan penderitaan, individu memiliki tiga (atau lebih) gejala disosiatif berikut :

1. perasaan subyektif kaku, terlepas, atau tidak ada responsivitas emosi2. penurunan kesadaran terhadap sekelilingnya (misalnya, linglung)3. derealisasi

4. depersonalisasi

5. amnesia disosiatif (yaitu, ketidakmampuan untuk mengingat aspek penting dari trauma)

C. Kejadian traumatik secara terus-menerus dialami kembali pada satu atau lebih cara berikut ini: bayangan, pikiran, mimpi, ilusi, episode kilas balik yang berulang, atau rasa menghidupkan kembali pengalaman atau penderitaan pada pajanan terhadap pengingat kejadian traumatic

D. Penghindaran jelas terhadap stimuli yang menyadarkan rekoleksi trauma (misalnya, pikiran, perasaan, percakapan, aktivitas, tempat, orang).

E. Gejala ansietas atau meningkatnya keterjagaan yang nyata (misalnya, sulit tidur, iritabilias, konsentrasi buruk, kewaspadaan berlebihan, respon kejut yang berlebihan, dan kegelisahan motorik).

F. Gangguan menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi penting lain, menganggu kemampuan individu untuk mengerjakan tugas yang diperlukan, seperti meminta bantuan yang diperlukan atau menggerakan kemampuan pribadi dengan menceritakan kepada anggota keluarga tentang pengalaman traumatic.

G. Gangguan berlangsung selama minimal 2 hari dan maksimal 4 minggu dan terjadi dalam 4 minggu setelah traumatik

H. Tidak karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya, obat yang disalahgunakan, medikasi) atau kondisi medis umum, tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan psikotik singkat dan tidak semata-mata suatu eksaserbasi gangguan Aksis I atau Aksis II dan telah ada sebelumnya. D. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL (BERDASARKAN PPDGJ III)

Aksis I

: Gangguan Stress Akut (F.43.0)Aksis II: Tidak ada gangguan kepribadianAksis III: Tidak adaAksis IV: Faktor stressor akibat penculikan dan kekerasan yang dialami pasienAksis V: GAF scale 50 41: gejala berat (serious), disabilitas berat.E. PROGNOSA1. Faktor pendukung

:

a. Adanya dukungan dari keluarga untuk kesembuhan pasien

b. Adanya keinginan yang kuat dari pasien untuk sembuh

2. Faktor penghambat:

a. Ditemukan riwayat keluarga yang mengalami gangguan jiwa

b. Factor trauma akibat kekerasan yang telah dialami pasienF. RENCANA TERAPI1. Psikofarmaka Courage

TrihexyphenidylObat ini tergolong obat antikolinergik atau antimuskarinik yang bekerja memblok aksi asetilkolin pada reseptornya ( menghasilkan efek mengurangi kekakuan otot, pengeluaran air liur yang berlebihan, tremor, dan meningkatkan kemampuan mengatur gerakan yang biasanya terjadi pada pasien Parkinson / skizoprenia yang menggunakan obat antipsikotik. Ia juga turut mengatur pelepasan dopamin.Obat ini tersedia dalam bentuk :Tablet dosis 2 dan 5 mgSirup/elixir yang mengandung 2 mg/5 ml.Untuk mengatasi gejala-gejala di atas, THP digunakan mulai pada dosis 1-2 mg per oral 2-3 kali sehari, atau sesuai kebutuhan, dengan dosis maksimum 15 mg sehari.Letonal

Merupakan preparat Spironolactone, suatu steroid dengan struktur yang mirip Aldosterone. Bekerja pada bagian distal dari tubulus ginjal sebagai kompetitif inhibitor dari Aldosterone dimana akan terjadi peningkatan ekskresi Natrium dan air serta pengurangan ekskresi Kalium, sehingga dapat berefek sebagai diuretik dan antihipertensi.INDIKASI :Hipertensi essensial, oedema akibat payah jantung kongestif, oedema akibat sirosis hati dengan atau tanpa asites, edema akibat sindroma nefrotik, diagnosa dan pengobatan hiperaldosteronisme primer, pencegahan hipokalemia pada penderita yang mendapat digitalis apabila tindakan lain tidak berhasil.KONTRAINDIKASI :Insufisiensi ginjal akut, gangguan fungsi ginjal, anuria, hiperkalemia dan hipersensitivitas terhadap Spironolactone.Clopidogrel

Clopidogrel adalah obat golongan antiagregasi trombosit atau antiplatelet yang bekerja secara selektif menghambat ikatan Adenosine Di-Phosphate (ADP) pada reseptor ADP di platelet, yang sekaligus dapat menghambat aktivasi kompleks glikoprotein GPIIb/IIIa yang dimediasi oleh ADP, yang dapat menimbulkan penghambatan terhadap agregasi platelet.

Indikasi:Untuk menghambat pembentukan bekuan di pembuluh darah sehingga dapat mencegah terjadinya serangan jantung dan stroke yang diakibatkan dari penyumbatan pembuluh darah.Dosis:Per oral 300 mg dan diikuti dengan 75 mg. Diminum sehari 1 kali.Perlu diperhatikan :

Penggunaan obat secara bersamaan harus dihindari (misalnya, omeprazole, esomeprazole, cimetidine, fluconazole, ketoconazole, voriconazole, etravine, felbamate, fluoxetine, fluvoxamine & ticlodipine). Memisahkan waktu pemberian obat tidak mengurangi kesempatan obat tersebut untuk berinteraksi.Pasien yang mungkin dalam resiko peningkatan perdarahan dari cedera, pembedahan, atau kondisi patologis lainnya.

Pasien dengan penyakit hati atau gagal ginjal yang mempengaruhi perdarahan diatheses.

Penggabungan penggunaan obat dengan Warfarin, Heparin, thrombolytics, NSAIDs dan obat lainnya yang meningkatkan risiko perdarahan.2. Psikoterapi

Ventilasi: Memberikan kesempatan kepada pasien untuk menceritakan keluhan dan isi hatinya sehingga pasien menjadi lebih lega.

Konseling: Supportif dengan dukungan keluarga agar lebih memperhatikan dan memberikan dukungan kepada pasien serta memperhatikan perkembangan kesehatan dan keteraturan pasien dalam meminum obat.3. Sosioterapi

Memberikan penjelasan kepada keluarga dan orang-orang terdekat tentang gangguan yang dialami pasien, sehingga tercipta dukungan sosial dalam lingkungan yang kondusif yang dapat membantu proses penyembuhan pasien serta melakukan kunjungan secara berkala.G. FOLLOW UP

Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakitnya serta efektivitas terapi dan kemungkinan terjadinya efek samping dari terapi farmakologi yang diberikan.Pemeriksaan Laboratorium Darah Rutin

Pemeriksaan CT Scan KepalaAUTOANAMNESIS09 Maret 2015

DM: Assalamualaikum pak.. perkenalkan saya dokter muda yani.. bisa kita bicara-bicara sebentar?

P

: (pasien diam)

DM: siapa nama ta pak?

IP

: bapak belum mau bicara dok, masih trauma..

DM: bagaimana keadaan bapak hari ini bu?

IP

:gelisah dok, tadi malam tidak tidur, mengigau..

DM: mengigau kenapa bu, awalnya bagaimana ini bapak?

IP

: setelah kejadian di Manokwari Papua kasus penculikan dan penyiksaan yang dialami bapak, bapak lebih sering diam, mengigau, terutama kepalanya sakit dok. DM: siapa bawa kesini bu?

IP

: saya dan ibu nya dok, saya juga lagi tidak enak badan dok, bapak juga tidak bisa diwawancarai.

DM: okelah kalau begitu bu, insya Allah besok saya kembali lagi. Semoga cepat sembuh, selamat siang bu.

IP

: iya dok 10 Maret 2015

DM: Assalamualaikum pak.. perkenalkan saya dokter muda yani yang bertugas pada hari ini.. bisa kita bicara-bicara sebentar?P

: (diam)DM: Bapak siapa namanya?

P

: (diam)DM: Bapak bagaimana keadaannya hari ini, apa keluhannya?

P

: (diam lalu menunjuk kepalanya)DM: oh, sakit kepala ta pak ?P

: (mengangguk lalu tidur lagi)

IbP

: begitu terus ki anak ku dok, tidur terus, tidak mau juga berkomunikasiDM: bagaimana tidurnya bapak tadi malam bu?IbP

: gelisah dok, mengigau ki

DM: mau ji bapak makan?

IbP

: tidak mau dok, sedikit sekali saya suap kiDM: Sakit apa ki bapak bu, bisa ibu ceritakan awal mulanya?

IbP

: itu mi dok dia tunjuk tadi sakit kepalanya. Awalnya kasus penculikan di Papua dok disiksa ki anak ku, trauma ki jadi tidak mau sekali bicara. Saya juga masih shock ini

DM: kenapa bisa di culik?

IbP

: kan dia kerja di makassar jalan-jalan ke papua mau datangin kakaknya, ternyata berkasus dengan penduduk disana tapi di damaikan polisi, keesokan harinya di culik mi dia dok. Di pukil ki, di siksa, ada fotonya di kirim itu pelaku lewat bbm ke kakaknya

DM: sudah ki lapor polisi?

IbP

: sudah dok, sekalinya kembali sendiri ki kerumah

DM: Setelah kejadian itu perubahan apa yang terjadi pada bapak?

IbP

: bapak lebih sering diam, sering bicara sendiri, tidak mau berkomunikasi

DM: dia kenal ji semua orang bu?

IbP

: kalau saya sendiri dan istrinya kadang dia kenal kadang juga tidak, kalau ada orang lain yang tidak dikenal dia langsung takut karena dia bilang mau ki dibunuh, saya juga dibilangin jangan mendekat karena mau bunuh dia.

DM: pernah kah bapak dengar bisikan- bisikan atau lihat bayangan-bayangan?IbP

: saya kurang tau dok, tapi dia pernah bilang mama penuh darah baju ku, badan ku juga. Padahal tidak ada darah. Masih terbayang-bayang dia dok, masih trauma ki

DM: anak keberapa ki bapak bu?

IbP

: anak ketiga dari 6 bersaudara dokDM: ada keluarganya yang mengalami halusinasi ketakutan kayak gini bu?

IbP

: saya sendiri dok, saya lama mi berobat dengan dr. Novry

DM: sakit apa ki bu?

IbP

: sering ka juga ketakutan dok

DM: rajin jeki minum obat bu, ada lagi yang mengalami hal seperti ini?

IbP

: saya rutin control dok, kakaknya yang kedua juga paranoid k idok, berobat ki juga sama dr. Novry

DM: kalau bapak kapan kita tau ketakutan seperti ini bu?

IbP

: sejak kejadian itu dok, sebelumnya bapak baik-baik ji dirumah, di lingkungan sekitarDM: baiklah kalau begitu bu, insya Allah besok saya kembali lagi, semoga cepat sembuh, siang bu

IbP

: iye.. dok

11 Maret 2015

DM: Assalamualaikum pak.. perkenalkan saya dokter muda yani yang bertugas pada hari ini.. bisa kita bicara-bicara sebentar?P

: itu ji nak..

DM: setiap hari dibisik begitu?

P

: tidak mi sekarang..

DM: jadi kalo kita di pantai apa itu kita bikin disana?

P

: e tidak ji nak

DM: maaf.. bapak pernah ki liat laki-laki di dalam kamar sama istri ta?

P

: tidak..

DM: kenapa paeng istri ta bilang begitu? Kita katanya selalu bilangi istri ta selingkuh?

P

: tidak ji nak.. perasaan ku saja itu

DM: maksudnya pak?

P

: tidak..

DM: kita kenal itu laki-laki?P

: paks*ndalla namanyaDM: jadi kita liat itu laki-laki?

P

: tidak..

DM: itu kita tau namanya.. artinya kita kenal toh?

P

: tidak nak..

DM: katanya susah ki tidur selama di rumah pak?P

: iya.. tapi sekarang sudah tidak

DM: kenapa susah tidur?

P

: karna tidak bisa ka tidur..

DM: sama sekali? Berapa lama?

P

: iye.. tapi sudah bisa ka tidur ada obat ku

DM: Bapak kerja apa sekarang?P

: pensiun ka nak.. pensiunan tentara..

DM: sudah lama pensiunnya?

P

: tahun 80 saya pensiun

DM: Jadi lulus sekolah langsung masuk tentara?P

: iye..

DM: SMA dimana dulu?

P

: tidak SMA..

DM: jadi?

P

: saya SMP langsung masuk pendidikan tentara di Makassar

DM: SMP apa namanya?

P

: SMP pinrang..

DM: kita suka pelajaran matematika?P

: Tidak suka..

DM: kita bisa berhitung mundur dari 10 ke 1 ?

P

: tidak bisa mi sudah tua kaDM: kita suka main bola pak?

P

: iye nak..

DM: Apa bentuknya itu bola? Segitiga?

P

: Bundar

DM: oh bundar.. saya kira segitiga. kita suka olahraga..?

P

: suka

DM: olahraga apa?

P

: badminton.. sepakbola.. tapi sudah tidak sekarang ka sakit-sakitan

DM: kalo ini apa bentuknya pak? (sambil mengeluarkan gadget)

P

: persegi empat itu

DM: segi empat apa?

P

: persegi panjang

DM: kita tidak suka main musik atau bernyanyi pak?

P

: tidak nak.. main badminton ji sama sepakbola ku suka

DM: kenapa gelap sekali ini? Sudah mau malam kah?P

: tidak.. masih siang

DM: kita solat ji tadi kah?

P

: tidak.. sakit leherku nak.. pinggang ku juga sakit

DM: kenapa bisa sakit?

P

: itu mi kalo menoleh selalu sakit

DM: tidak salah tidur ji pak?

P

: itu mi nak..

DM: tapi kita rutin minum obatnya?

P

: iye nak

DM: yasudah kalo begitu saya permisi dulu ya pak.. nanti saya kembali lagi..

P

: iye..

DM: Assalamualaikum pak..MALAM HARIDM: Assalamualaikum pak larung

P

: (tampak mengantuk)

DM: kita masih ingat saya pak?

P

: lupa lupa ingat ka..

DM: saya dokter muda kiki pak..

P

: iye..

DM: kapan saya kesini?

P

: tadi siangDM: iye.. bagaimana perasaan ta hari ini pak?

P

: baik ji..

DM: Pak.. tadi toh saya liat ada dompet orang di jalan tapi bingung ka mau kasih siapa?P

: kasih kembali ke orangnya nak..

DM: ka tidak ku kenal orangnya pak..

P

: ada KTP nya toh..

DM: nanti saya kembalikan ke orangnya..

DM: sudah ki makan pak?

P

: baru baru sudah makan..

DM: makan apa?

P

:ikan bolu

DM: Pak kita berapa bersaudara?

P

:kalau dari mamakku saya anak pertama dari 4 bersaudara.. tapi kalo dari bapakku saya anak bungsu dari 6 bersaudara

DM: kalo bapak berapa anaknya?

P

: 6 anakku..

DM: laki-laki semua?

P

: tidak nak.. laki-laki, perempuan sepasang sepasang

DM: sama siapa ki tinggal pak?

P

: sama istri ku.. sama cucuku

DM: cucunya bapak masih kecil?

P

: besar mi nak..

DM: umur berapa?

P

: tidak ku tau umurnya..

DM: dari kecil tinggal sama kita pak?P

: iya karna mama nya pergi kerja semua.. tidak ada urus di rumahnya

DM: itu cucu ta sering minta ajar menggambar?

P

: iye..

DM: coba gambarkan ka rumah.. (sambil menyodorkan kertas)

P

: susah nak..

DM: kenapa?

P

: kabur mi mataku

DM: jadi membaca juga kita sudah tidak bisa?

P

: susah mi nak..

DM: kita tau siapa president ta sekarang pak?

P

: tidak tau ka..

DM: yasudah.. kalau begitu bapak istirahat mi nah.. saya pamit pulang dulu.. Assalamualaikum pak..DAFTAR PUSTAKA1. Maramis,Willy F. Maramis,Albert.(2009). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Edisi 2. Surabaya : Penerbit : Airlangga University Press (AUP).

2. Fakultas Kedokteran UI.(2013). Buku Ajar Psikiatri Edisi 2. Jakarta : Badan Penerbit FKUI.

3. Maslim,Rusdi.(2003). Buku saku Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ III. Jakarta : PT. Nuh Jaya

4. Kaplan & Saddock, Harlock I, Kaplan MD, Benjamin D, Saddock. Sinopsis Psikiatri, Ilmu Pengetahuan PerilakuPsikiatri Klinis, Jilid 1 Edisi VII.Jakarta : Binarupa Aksara.

1