case report ku
TRANSCRIPT
-
7/27/2019 Case Report Ku
1/11
UNIVERSITAS YARSI
FAKULTAS KEDOKTERAN
CASE REPORT
DRUG ABUSE
Pengaruh Fisik Yang Ditimbulkan Terhadap Orang Dengan Penggunaan
Ganja (Cannabis sativa)
OLEH:
NIKE ANGELA PATRISIA
1102009204
Kelompok A-3
TUTOR:
dr.Saskia N Mokoginta,spM
1
-
7/27/2019 Case Report Ku
2/11
Pengaruh Fisik Yang Ditimbulkan Terhadap Orang Dengan Penggunaan
Ganja (Cannabis sativa)
Abstrak
Latar Belakang:meninjau berbagai pengaruh yang ditimbulkan terhadap fisik seseorang yang
mengkonsumsi zat yang berupa Ganja. Nama lain dari ganja ialah Cannabis Sativa dan Ganja
memiliki banyak istilah di kalangan para pemakai atau junkies seperti cimeng, rasta, ulah,
gelek, buda stik, pepen, hawai, marijuana, dope, weed, hemp, hash (hasish), pot, joint,
sinsemilla, grass yang merupakan tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal
karena kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC, tetra-hydro-
cannabinol).
Diskusi:penjelasan terhadap pengaruh fisik yang ditimbulkan pada kasus dengan orang
penggunaan Ganja sesuai dengan pasien di RSKO CIBUBUR,JAKARTA TIMUR yang
berinisial K berumur 31 tahun anak ke-3 dari 2 bersaudara yang bertempat tinggal daerahJakarta Selatan,daerah asal Sunda dan Manado,dengan pendidikan terakhir SMU,memakai
NAPZA pertama kali ketika SMU kls 1 berupa Ganja,Serta membandingkan pengaruh fisik
yang ditimbulkan oleh klien itu pada survey yang dilakukan oleh BNN(Badan Narkotika
Nasional).
Kesimpulan:terdapat adanya berbagai macam perbedaan pengaruh fisik yang timbul pada
setiap individu yang memakai ganja
Latar Belakang
Akhir-akhir ini kasus pemakaian NAPZA banyak terjadi dilingkungan sekitar danmenjadi salah satu bentuk kejadian yang paling sering di Indonesia.Berbagai macam jenis
NAPZA yang ada,salah satunya adalah Ganja(Cannabis Sativa) yang merupakan konsumsi
terbanyak di Asia dan Afrika dalam bentuk bebagai sediaan.Ganja(Cannabis sativa syn.
Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal karena
kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC, tetra-hydro-cannabinol)
yang memberikan efek paling dominannya ialah euforia dan juga terdapat efek fisik pada
klien salah satunya gatal pada kulit.Tanaman ganja biasanya dibuat menjadi rokok
mariyuana.
Menurut BNN, berdasarkan Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika,
Pemerintah menetapkan ganja (bersama opium (beserta aneka turunannya), kokain, heroin
dan beberapa jenis narkotika lainnya) termasuk dalam Narkotika Golongan I (satu) yang
artinya hanya boleh digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan sama
sekali tidak boleh digunakan dalam terapi apapun karena berpotensi sangat tinggi untuk
mengakibatkan ketergantungan dan memberikan efek fisik seperti berkurangnya kemampuan
koordinasi, pertimbangan,gatal,mata merah.Ganja memiliki banyak istilah di kalangan para
pemakai atau junkies seperti cimeng, rasta, ulah, gelek, buda stik, pepen, hawai, marijuana,
dope, weed, hemp, hash (hasish), pot, joint, sinsemilla, grass.
2
http://id.wikipedia.org/wiki/Sinonimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Narkotikahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tetrahidrokanabinol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sinonimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Narkotikahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tetrahidrokanabinol&action=edit&redlink=1 -
7/27/2019 Case Report Ku
3/11
Persentasi kasus
Tn K, 31 tahun dengan tinggi badan 178 cm dan berat badan 75kg, anak ke-3 dari 2
bersaudara,beragama islam,bertempat tinggal di daerah Jakarta selatan.Keadaan serta
kegiatan pasien saat dikunjungi dalam keadaan baik dan selesai membersihkan
ruangan.Daerah asal klien campuran Sunda dan Manado.Status perkawinan belummenikah.Pendidikan terakhirnya adalah SMU tetapi pernah kuliah beberapa jurusan dan klien
ini selalu tidak pernah menyelesaikan kuliahnya sehingga klien berpindah-pindah jurusan dan
tempat kuliah,namun akhirnya klien berhenti kuliah dan bekerja di sebuah perusahaan.Klien
di rehabilitasi di RSKO Cibubur,Jakarta Timur sudah 7 bulan,awal masuk RSKO Cibubur
karena orang tua mengetahui klien mengalami overdosis zat jenis putau,saat itu diantar ke
RSCM Cipto Mangunkusumo akan tetapi karena kasus overdosis NAPZA maka pihak RSCM
tidak menerima klien untuk menjalani pengobatan disana,akhirnya dibawa oleh orangtua ke
RSKO Cibubur dan langsung direhabilitasi tanpa mengalami tahap detoksifikasi.Klien datang
ke RSKO Cibubur ini untuk yang ke-2 kalinya,sebelumnya hanya rawat jalan.Klien juga
pernah masuk pesantren di Jawa timur dan Bogor, tetapi hanya 2 bulan setelah itu keluar dan
1 minggu kemudian klien mulai mengkonsumsi zat jenis Putau.Awal pertama kali memakai
ketika SMU kls 1 yaitu jenis Ganja,ketahuan sama orangtua saat SMU kls 3,dan saat kuliah
mengkonsumsi putau dan shabu.Ketika mengkonsumsi ganja klien merasakan lebih euforia,
batuk, wheeze, dan produksi dahak yang berlebihan,serta gatal pada kulit(sering
menggaruk),selama memakai ganja tersebut merasa lebih percaya diri dan nafas menjadi
lebih cepat.Klien mengaku pernah menggunakan shabu-shabu,serta campuran antara putau
dan ganja yang menghasilkan perasaan lebih rileks.
Untuk masalah lingkungan klien mengalami Anti sosial disekolah,kuliah,dan tempat
kerja karena klien sering mengantuk saat melakukan aktivitasnya dan sering terlambat masukkerja karena tingkah lakunya seperti itu penyebab klien diasingkan oleh teman-teman dan
lingkungan sekitar yang membuat klien tidak nyaman.Tidak terdapat masalah dengan
keluarga.Tidak pernah merasa frustasi.Klien mendapatkan barang itu dari ajakan seorang
teman dekat yang berprofesi sebagai bandar narkoba dekat rumah si klien,kebetulan saat itu
klien juga ingin mencoba rasanya jika memakai zat tersebut.Untuk pembelian, klien hanya
menelpon teman dekatnya dan barang akan langsung dikirim kealamat dengan ongkos kirim
Rp 20.000,-.
Diskusi
Sangat jarang masyarakat kita mengetahui bahwa tanggal 20 April, diperingati sebagai Hari
Ganja Dunia, bahkan terkesan ada upaya untuk melegalisasi ganja. Bagi penulis ini
merupakan suatu fenomena ambivalensi dan harus segera diluruskan agar tidak
membingungkan masyarakat. Mark Gold, MD, seorang pakar penyalahgunaan obat
menyatakan bahwa Ketika persepsi bahwa ganja bukanlah senyawa berbahaya mulai
terbentuk,penggunaannya meningkat
Memang ganja hanya salah satu jenis narkoba, tetapi tetap sangat memprihatinkan,
sebagaimana yang dilaporkan bahwa di AS 98% pemakai kokain memulainya dari
penggunaan ganja, sehingga ganja dijuluki sebagai gerbang masuk (entry point)
penyalahgunaan narkoba. Realita ini membuat penulis tergerak untuk mempelajari kembalieksistensinya sebagai bahan renungan bersama
3
-
7/27/2019 Case Report Ku
4/11
Ganja(Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya penghasil
serat, namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol
(THC, tetra-hydro-cannabinol) yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia (rasa
senang yang berkepanjangan tanpa sebab).Tanaman ganja biasanya dibuat menjadi
rokok mariyuana.Tanaman semusim ini tingginya dapat mencapai 2 meter.Berdaun menjaridengan bunga jantan dan betina ada di tanaman berbeda (berumah dua). Bunganya kecil-kecil
dalam dompolan di ujung ranting. Ganja hanya tumbuh di pegunungan tropis dengan
ketinggian di atas 1.000 meter di atas permukaan laut.Ganja menjadi simbol budaya hippies
yang pernah populer di AmerikaSerikat. Hal ini biasanya dilambangkan dengan daun ganja
yang berbentuk khas. Selain itu ganja dan opium juga didengungkan sebagai simbol
perlawanan terhadap arus globalisme yang dipaksakan negara kapitalis terhadap negara
berkembang.
Di Indonesia, ganja dibudidayakan secara ilegal di Provinsi Aceh.Biasanya ganja
ditanam pada awal musim penghujan, menjelang kemarau sudah bisa dipanen hasilnya. Hasilpanen ganja berupa daun beriut ranting dan bunga serta buahnya berupa biji-biji kecil.
Campuran daun, ranting,bunga, dan buah yang telah dikeringkan inilah yang biasa dilinting
menjadi rokok mariyuana. Kalau bunga betinanya diekstrak, akan dihasilkan damar pekat
yang disebut hashish.Ganja ini bisa juga untuk campuran untuk air minum dan makanan
supaya memberikan rasa lebih nikmat.
Oleh UNODC(United Nation Office on Drug and Crime) melaporkan bahwa pada
tahun 2009 Indonesia, menempati peringkat kesembilan dunia terbesar mengkonsumsi ganja
yaitu sekitar 110 metrik ton atau sekitar 2% total konsumsi dunia yang mencapai 6.002
metrik ton. Dan Indonesia adalah negara peringkat 10 tertinggi di dunia sebagai ladang bagi
peredaran narkoba jenis ekstasi dan ganja.
Secara global, pemadat narkoba di dunia menurut data WHO mencapai 190 juta orang.
Sementara pengguna narkoba (end user) di Indoneisa yang cenderung mengalami trend
peningkatan dari tahun ke tahun, seperti terlihat dalam tabel berikut:
PENINGKATAN PREVALENSI PENYALAHGUNAAN
NARKOBA DI INDONESIA
Tahun Prevalensi
PenyalahgunaanNarkoba
% terhadap Jumlah
Penduduk
2009 3,60 juta orang 1,99
2010 4,02 juta orang 2,21
2011 5,00 juta orang 2,80
Sumber: Hasil Survei BNN & Pusat Penelitian Kesehatan
(Puslitkes) Universitas Indonesia, 2009-2011
Secara demografis, Pada umumnya pengguna narkoba adalah pekerja swasta,
wiraswasta dan buruh yang berusia di atas 30 tahun dengan tingkat pendidikan terbanyakSLTA.
4
-
7/27/2019 Case Report Ku
5/11
Kepala BNN, Komjen Pol Goris Mere mengatakan, yang cukup mengkhawatirkan
adalah besarnya jumlah pengguna narkoba dari kalangan siswa/pelajar, yang berjumlah 3,8
juta pada tahun 2010.Berdasarkan fakta-fakta di atas, trendnya diperkirakan akan cenderung
mengalami peningkatan. BNN memperkirakan, prevalensi (angka kejadian) penyalahgunaan
narkoba di Indonesia akan mencapai sekitar 5,1 juta orang di 2015. Namun kalau trend
peningkatannya konsisten, angka perkiraan tahun 2015 bisa bertambah sampai dua kali lipatmenjadi sekitar 10 juta orang
Gambar : Tanaman ganja (Cannabis Sativa)
Gambar:biji ganja (Cannabis Sativa)
5
-
7/27/2019 Case Report Ku
6/11
Gambar :Ganja kering
Ganja memiliki banyak istilah di kalangan para pemakai atau junkies seperti cimeng,
rasta, ulah, gelek, buda stik, pepen, hawai, marijuana, dope, weed, hemp, hash (hasish), pot,
joint, sinsemilla, grass, dan ratusan nama jalanan lain yang tersebar di seluruh dunia untuk
penamaan ganja.
Gambar: ganja yang dicampurkan kedalam minuman
Ganja mengandung zat psikoaktif delta-9-terta-hidro-kanabinol (THC). Zat ini terdapat
pada daun dan rantingnya dengan kadar THC tertinggi pada pucuk tanaman betina yang
sedang berbunga. Kadarnya berkisar 1,0% 10%, bahkan bisa lebih bila dibudidayakan
dengan perlakuan dan faktor lingkungan yang baik. Selain THC, ganja juga mengandung
kanabinol,asamkanabidiolat.Ganja dapat dikonsumsi sebagai makanan, diseduh seperti teh,
tapi kebanyakan di isap setelah dikeringkan dan dirajang kemudian dilinting seperti rokok
tembakau. Setiap batang rokok ganja mengandung THC sebanyak 5-20 mg.
6
-
7/27/2019 Case Report Ku
7/11
Bila diisap, asap ganja yang mengandung lebih dari 60 kanabinoid dan bahan kimia lain
ditahan dalam paru-paru beberapa detik. Sekitar 50% akan diabsorbsi (penggunaan oral
hanya diabsobsi 3-6%).Pengaruh rokok ganja pada penggunaan timbul setelah 20-30 menit
dan kadar THC tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu 2 3 jam. Kemudian THC
meninggalkan plasma dan masuk kedalam jaringan yang mengandung lemak, terutama otakdan testis. THC dimetabolisme didalam hati dan ekskresi terutama melalui tinja dan urine.
Waktu paruhnya adalah 2-7 hari. Sehingga dalam urine dapat dideteksi sampai seminggu
setelah penggunaan terakhir.
Gambar:kerja ganja saar di sel saraf
Target ganja terhadap otak
Otak merupakan perangkat keras (hard ware) esensi manusia. Kerja otak menentukantingkat kebahagiaan, efektifitas perasaan dan kualitas interaksi dengan orang lain. Ganja
sebagai bahan alami yang mengandung zat psikoaktif ternyata menjadikan otak sebagai target
utama kerjanya. TCH sebagai zat psikoaktif utama dalam ganja, didalam tubuh akan bekerja
pada reseptor-B1 dan B2 yang terdapat di otak terutama pada kortek serebri, hipokampus,
serebelum.Interaksi THC dengan reseptor kanabinoid ini memicu pelepasan neurotransmiter
dopamin (DA) dan Norepineprin (NE) pada mesolimbik otak. Sebagaimana diketahui bahwa
di dalam mesolimbik terdapat mesolimbic dopamine pathway yang mengandung Medial
Fore-brain Bundle (MFB, yang berisi serabut saraf dopaminergik. Serabut saraf ini menyebar
dari Ventral Tegmental Area (VTA) di bagian ventral otak tengah menuju Nucleus Accubens
(NA) di ventral bagian otak depan. Jalur neural dalam otak ini sering dijuluki sebagai jalur
7
-
7/27/2019 Case Report Ku
8/11
kenikmatan (brain reward system/ brain plesure system). Jalur ini mampu memberi
penguatan (reinforcing) positif dan adiksi pada pengunaan narkoba seperti opioida, kokain,
nikotin, amfetamin, alkohol dan ganja.
Intoksikasi terhadap fisik yang ditimbulkan pada pemakaian ganja (Cannabis Sativa)
Gambar:Pengaruh fisik terhadap pemakaian Ganja(Cannabis Sativa)
Dampak terhadap fisik pada pemakaian ganja jangka pendek
Efek fisik langsung yang dirasakan meliputi: debar jantung cepat, tekanan darah naik,
pernafasan naik, mata merah, mulut kering, nafsu makan meningkat, waktu untuk bereaksi
menurun (yang menyebabkan efek slow).Semua efek ini dapat berkurang antara 10 menit
sampai 8 jam,tergantung dari kadar poten ganja yang dikonsumsi, metode penggunaannya(apakah dibakar, di uap dengan alat vaporizer, atau dimakan sebagaimana dalam space cake).
8
-
7/27/2019 Case Report Ku
9/11
Bagi mereka yang merupakan pengguna ringan, apabila dites dengan alat pendeteksi THC
(tetrahydricannabinoid, senyawa aktif marijuana) hasilnya bisa jadi negatif setelah seminggu
tidak merokok ganja. Namun pada pengguna berat, meski setelah puasa tidak merokok
ganja selama sebulan, hasil tes THC dapat keluar positif.
Dampak terhadap fisik pada pemakaian ganja jangka panjang
Penelitian telah menunjukkan bahwa ada beberapa dampak yang lebih serius jika ganja
dikonsumsi secara rutin. Beberapa efek diantaranya adalah:Beresiko tinggi terhadap
bronkitis, kanker paru-paru dan gangguan pernafasan (ganja berdampak dua kali lebih berat
dari pada tar dari rokok),mengganggu daya ingat jangka pendek, pemikiran logis dan
koordinasi,mengganggu gairah seksual,ganja mengurangi tingkat testosterone,akibatnya
sperma menurun dan gerak sperma kurang lincah,kedua komponen ini sebagai penunjang
kesuburan pria maka ganja berpotensi membuat pria menjadi mandul,merusak sistem
kekebalan tubuh,pada penelitian yang dilakukan Sidney, Quesenberry, Friedman, danTekawa, ada kesamaan reaksi dalam tubuh pada pecandu ganja dan rokok. Dalam tubuh
mereka terjadi perubahan epithelium bronchial yang berkaitan dengan kemunculan kanker
Berdasarkan survey dari BNN, pengaruh terhadap fisik pada penggunaan ganja dibagi
berdasarkan pemakaian ganja dalam dosis rendah,sedang,dosis tinggi(overdosis) tidak teratur
dan berkepanjangan serta penggunaan ganja secara teratur dan berkepanjangan:
Dampak penyalahgunaan ganja dalam dosis rendah dan sedang.
Berkurangnya kemampuan koordinasi, pertimbangan, dan daya ingat,mengalami
peningkatan kepekaan visual dan pendengaran,mengalami conjunctivitis (radang pada saluranpernafasan).
Dampakpenyalahgunaan ganja dengan dosis tinggi.
Dampak yang diakibatkan adalah seorang penyalahgunaan ganja akan mengalami ilusi
(khayalan), mengalami delusi (terlalu menekankan pada keyakinan yang tidak nyata),
mengalami depresi (mental mengalami tekanan), kebingungan, mengalami alienasi
(keterasingan), dan halusinasi (terkadang, juga disertai gejala psikotik seperti rasa ketakutan
dan agresifitas).
Penyalahgunaan ganja secara teratur dan berkepanjangan.
Mengalami radang paru-paru, mengalami iritasi dan pembengkakan saluran nafas,
mengalami kerusakan pada aliran darah koroner dan beresiko menimbulkan serangan nyeri
dada, beresiko terkena kanker lebih tinggi (karena daya karsinogenik yang terdapat pada
ganja jauh lebih tinggi dari pada tembakau), menurunnya daya tahan tubuh sehingga mudah
terserang penyakit (karena penyalahgunaan ganja menekan produksi leukosit), serta
menurunnya kadar hormon pertumbuhan baik hormon tiroksin (hormon kelenjar gondok) dan
maupun hormon kelamin pada laki-laki dan perempuan. Selain itu, gangguan fisik yang
ditimbulkan juga menyebabkan pengurangan produksi sperma pada laki-laki dan gangguan
menstruasi dan aborsi pada perempuan.
9
-
7/27/2019 Case Report Ku
10/11
Simpulan
Berdasarkan hasil diskusi dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan gejala-gejala fisik
yang ditimbulkan oleh orang dengan penggunaan ganja,ini diperkuat dengan alasan sudah
berapa lamanya waktu orang tersebut mengkonsumsi ganja dan berapa dosis yang
dikonsumsinya.Hal ini diperkuat dari survey yang dibuktikan oleh BNN dan dibandingkandengan klien di RSKO Cibubur.
Acknowledgement
Saya mengucapkan terimakasih kepada RSKO Cibubur,Jakarta Timur yang telah
memberikan kesempatan pada kelompok kami untuk wawancara dan terima kasih atas
informasi-informasi yang telah diberikan.Ucapan terimakasih juga saya berikan kepada
dr.Saskia N Mokoginta,spM atas bantuannya dalam penyelesaian tugas ini. Terakhir saya
mengucapkan terimakasih kepada teman-teman kelompok Drug Abuse A-3(kak yoga sebagai
ketua,kak via,kak tania,kak celia,kak oni,kak yogi,riri,rina dan winda).
Daftar pustaka
Penyalahgunaan ganja mereduksi esensi manusia 2012.Jakarta:Gerakan Nasional Anti
Narkotika, 22 November 2012, from
http://granat.or.id/uncategorized/579
Efek mengkonsumsi ganja/Penyalahgunaan Narkoba 2007.Jakarta:Badan Narkotika
Nasional , 20 November 2012, from
http://bnnpsulsel.com
Efek jangka panjang/penggunaan ganja 2010.Jakarta:Lingkar Ganja Nusantara, 22 November
2012 ,from
http://www.legalisasiganja.com/6
Definition of Cannabis Sativa 2010. Jakarta : UNODC, 22 November 2012 , from
http://www.unodc.org/eastasiaandpacific/en/indonesia/index.html
10
http://granat.or.id/uncategorized/579http://bnnpsulsel.com/http://granat.or.id/uncategorized/579http://bnnpsulsel.com/ -
7/27/2019 Case Report Ku
11/11
11