case report 1

Upload: rooban-damoderam

Post on 22-Jul-2015

111 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Laporan Kasus Sirosis Hepatis

Oleh: Oktavianus Tambun (04043100005) Eusebiusyuvens (040431000047)

Pembimbing: dr. Suyata, Sp.PD, K-GEH Opponen Wajib: 1. Alisa Anggun sari 2. Sukma Utama 3. Meryta Ulfa 4. Mardianita 5. Feni Angraini 6. Ari Fauta 7. Akbar Novan 8. Hesti Puspita Sari 9. Ebeneser Sitepu 10. Dalilah Opponen Bebas: 1. Fadil Pramudhia 2. Bintang Arroyantri 3. Aldiar 4. Okta Hariza 5. Chelsia Septiani 6. Adrian Kurniawan 7. Gita Efriani 8. Astari Putriyanti 9. Ahmad Taufan 10. Tasya Kurniawati 11. Zul Amali 12. Tedy Gazali 13. Gizska Putri 14. Andini.W 15. Hidayatullah

DEPARTEMEN PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT DR. MOH. HOESIN PALEMBANG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2009

i

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus dengan judul Sirosis Hepatis. Di kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dr. Suyata, Sp.PD, K-GEH selaku pembimbing yang telah membantu penyelesaian laporan kasus ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada para residen, teman-teman, dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan kasus ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan kasus ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Demikianlah penulisan laporan ini, semoga bermanfaat, amin.

Palembang, Januari 2009

Penulis

ii

HALAMAN PENGESAHANLaporan Kasus Judul

SIROSIS HEPATISOleh: Oktavianus Tambun (04043100005) Eusebiusyuvens (040431000047)

Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Univesitas Sriwijaya Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang periode 5 Januari 16 Maret 2009

Palembang, Januari 2009

dr. Suyata, Sp.PD, K-GEH

iii

BAB I PENDAHULUAN

Sirosis hepatis adalah penyakit hati menahun yang difus yang ditandai dengan adanya pembentukan jaringan ikat disertai nodul. Biasanya didahului dengan adanya proses peradangan, nekrosis sel hati yang luas, pembentukan jaringan ikat, dan usaha regenerasi nodul.1 Sirosis hepatis secara klinis dibagi menjadi sirosis hati kompensata yang berarti belum adanya gejala klinis yang nyata dan sirosis hati dekompensata yang ditandai gejala-gejala dan tanda klinis yang jelas. Sirosis hati kompensata merupakan kelanjutan dari proses hepatitis kronik dan pada satu tingkat tidak terlihat perbedaannya secara klinis.2 Sirosis hati dapat disebabkan oleh alkohol, penyakit infeksi (hepatitis virus (hepatitis B, hepatitis C), penyakit keturunan (Wilsons disease), obat-obatan (acetaminophen), toksin (amanita phalloides, the yellow death cap mushroom), kelainan metabolik, autoimun hepatitis, dan berbagai jenis penyakit yang lain.4 Lebih dari 40% pasien sirosis tampak asimtomatis. Keseluruhan insidensi sirosis di Amerika diperkirakan 360 per 100000 penduduk. Penyebabnya sebagian besar akibat penyakit hati alkoholik maupun infeksi virus kronik. Di Indonesia, sirosis hati adalah penyakit hati yang berada pada posisi teratas setelah karsinoma hepatoseluler dan hepatitis kronis. Akan tetapi belum ada data yang lengkap tentang prevalensi sirosis di Indonesia, data yang ada hanya berupa laporan-laporan dari beberapa pusat pendidikan saja. Di RS Dr.Sardjito Yogyakarta, jumlah pasien sirosis hati sekitar 4,1% dari pasien yang dirawat di Bagian Penyakit Dalam (dalam kurun waktu 1 tahun (2004)). Di Medan dalam kurun waktu 4 tahun, dijumpai pasien sirosis hati sebanyak 819 (4%) pasien dari seluruh pasien yang dirawat di Bagian Penyakit Dalam. Angka kejadian di Indonesia menunjukkan pria lebih banyak menderita sirosis dibanding wanita (2-4,5 : 1), dan terbanyak didapatkan pada dekade kelima kehidupan.2,3 Mengingat pengobatan sirosis hati hanya merupakan simptomatik dan mengobati penyulit, maka prognosa SH bisa jelek. Namun penemuan sirosis hati

1

yang masih terkompensasi mempunyai prognosa yang baik. Ketepatan diagnosa dan penanganan yang tepat sangat dibutuhkan dalam penatalaksanaan sirosis hati. Kasus ini diangkat karena survival rate dari penderita sirosis hepatis sangat rendah.

2

BAB II LAPORAN KASUS

IDENTIFIKASI Nama Jenis kelamin Usia Alamat Pekerjaan Status perkawinan Agama MRS : Tuan H : Laki-laki : 59 tahun : Pulau Harapan Kec.Banyuasin : Petani : Menikah : Islam : 15 Januari 2009

ANAMNESIS (AUTOANAMNESIS) Keluhan Utama Perut membesar sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit Riwayat Perjalanan Penyakit 1 bulan sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh perutnya membesar, badan terasa lemah, mual (-), muntah (-), nafsu makan menurun (+), badan dirasakan mengurus, sembab pada mata di pagi hari (-), kaki bengkak (-), demam (-), nyeri ulu hati (-), BAB biasa, BAK warna seperti teh tua. 2 minggu sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh perutnya semakin membesar, nafsu makan menurun (+), badan terasa lemah, sembab pada mata di pagi hari (-), kaki bengkak(+), demam (+), mual (-), muntah (-), nyeri ulu hati (+), BAB biasa, BAK berwarna seperti teh tua. Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat penyakit yang sama pada 3 bulan yang lalu, pasien berobat ke RSMH

dirawat di Bagian Penyakit Dalam (Kelas II) kemudian pembesaran perut hilang. Riwayat sakit kuning disangkal

3

Riwayat minum minuman beralkohol disangkal Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga disangkal. Status gizi Diet sebelum sakit Variasi diet Karbohidrat Protein Lemak Sayur Buah Susu : nasi, piring : ikan sepotong, hampir tiap hari, tahu dan tempe sering : daging, sepotong kecil, jarang, 1 bulan 1x. : setiap hari : 1x seminggu : jarang, 1x bulan : 3x sehari, teratur

PEMERIKSAAN FISIK Keadaan Umum Keadaan umum Keadaan sakit Kesadaran Gizi Kesan Tekanan darah Nadi Pernapasan Temperatur Keadaan Spesifik Kulit Warna sawo matang, efloresensi (+) bercak-bercak kehitaman pada badan, lengan, tungkai dan muka, scar (-), pigmentasi normal, ikterus (+), sianosis (-), spider nevi (+), temperatur kulit normal, pertumbuhan rambut normal, telapak tangan dan kaki pucat (-), pertumbuhan rambut normal. : tampak sakit : tampak sakit berat : compos mentis : (BB : 45 Kg, TB : 158 cm) RBW= 86,2 % : BB Normal : 140/100 mm Hg : 78x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup : 24x/menit : 36.8C

4

KGB Kelenjar getah bening di submandibula, leher, axila, inguinal tidak teraba. Kepala Bentuk oval, simetris, ekspresi tampak sakit, warna rambut hitam, rambut mudah rontok (-), deformitas (-). Mata Eksophtalmus(-), endophtalmus(-), edema palpebra(-), konjungtiva palpebra pucat(-), sklera ikterik (+), pupil isokor, reflek cahaya (-), pergerakan mata ke segala arah baik. Hidung Bagian luar hidung tak ada kelainan, septum dan tulang-tulang dalam perabaan baik, selaput lendir dalam batas normal, epistaksis (-). Telinga Kedua meatus acusticus eksternus normal, pendengaran baik. Mulut Sariawan (-), pembesaran tonsil (-), gusi berdarah(-), lidah pucat(-), lidah kotor(-), atrofi papil (-), stomatitis (-), rhagaden (-), bau pernapasan khas (-) Leher Pembesaran kelenjar getah bening (-), pembesaran kelenjar thyroid (-), JVP (5-2) cmH2O, hipertrofi musculus sternocleidomastoideus (-), kaku kuduk (-) Dada Bentuk dada normal, retraksi (-), nyeri tekan (-), nyeri ketok (-), krepitasi (-) Paru: Inspeksi : statis-dinamis simetris kanan dan kiri

5

Palpasi Perkusi Auskultasi Jantung Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi Abdomen Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi Genital Ekstremitas

: stemfremitus kanan sama dengan kiri : sonor pada kedua lapangan paru : vesikuler (+) N, ronchi (-), wheezing (-)

: ictus cordis tidak terlihat : ictus cordis tidak teraba : batas atas ICS II, batas kanan linea sternalis dextra, batas kiri lnea mid clavicula sinistra : HR 78x/menit, murmur (-), gallop (-)

: cembung, venektasi (+) : lemas, nyeri tekan (+) epigastrium, hepar/lien sulit dinilai : thympani, undulasi (+) : bising usus (+) normal : Scrotalis edema (+) : nyeri sendi (-), gerakan bebas, edema (-), jaringan parut (-), pigmentasi normal, telapak tangan pucat (-), jari tabuh (-), turgor kembali lambat (-)

Ekstremitas atas :

Ekstremitas bawah :nyeri sendi (-), gerakan bebas, edema (+), jaringan parut (-), pigmentasi normal, telapak kaki pucat (-), jari tabuh (-), turgor kembali lambat (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium (15 Januari 2009) 6

Pemeriksaan pukul 22.00 WIB Hematologi No. Pemeriksaan 1. Hemoglobin 2. Hematokrit 3. Leukosit 4. Laju endap darah 5. Trombosit 6. Hitung jenis UrinalisaN o 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pemeriksaan Sel epitel Leukosit Eritrosit Silinder Kristal Protein Glukosa

Hasil 10,1 g/dl 31 vol % 4.700/l 105 mm/jam 206.000/ mm 0/4/3/72/17/4Hasil + 5-6/LPB 2-3/LPB 0-1 + Trace 3

Nilai Normal L 14-18 g/dl; P 12-16 g/dl L 40-48 vol%, P 37-43 vol% 5.000-10.000/l L < 10 mm/jam; P < 15 mm/jam 200000-500000 mm3 0-1/1-3/2-6/50-70/20-40/2-8Nilai normal 0-5/LPB 0-1/LPB -

Kimia klinikN o 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 . 11 . 12 . 13 . 14 . 15 Pemeriksaan BSS Kolesterol total HDL LDL Trigliserida Asam urat Ureum Kreatinin Protein total Albumin Globulin Bilirubin total Bilirubin direk Bilirubin indirek Fosfatase alkali Hasil 93 mg/dl 220 mg/dL 56 mg/dL 147 mg/dL 86 mg/dL 2.7 mg/dL 21 mg/dL 0.8 mg/dL 7.4 g/dL 1.3 g/dL 6.1 g/dL 2.82 mg/dL 1.84 mg/dL 0.98 mg/dL 273 U/L 0.1-1.0 mg/dL