case control odds ratio cohort and cross sectional

Upload: sheila-soraya

Post on 03-Jun-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/12/2019 Case Control Odds Ratio Cohort and Cross Sectional

    1/10

    DESAIN STUDI EPIDEMIOLOGI

    Suatu penelitian ingin mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya

    penyakit Thypoidpada anak-anak. Beberapa faktor yang diduga sebagai faktor risikoterjadinya penyakit Thypoidadalah Kebiasaan jajan di sekolah dan kebiasaan cuci tangan

    sebelum makan. Jelaskan bagaimana penelitian tersebut akan dilakukan dengan desainpenelitian yang berbeda;

    1. Case Control

    . Cohort

    !. Cross sectional

    "embahasan #

    1. Case Control

    Studi kasus kontrol merupakan studi obser$asional yang menilai hubungan paparan

    penyakit dengan cara menentukan sekelompok orang-orang berpenyakit %kasus& dansekelompok tidak berpenyakit %kontrol&' lalu membandingkan frekuensi paparan pada

    kedua kelompok %(urti' ))!&. Studi kasus control dimulai dengan memilih kasus

    %berpenyakit& dan control %tidak berpenyakit&. Kasus dan control biasanya dipilih daripopulasi sumber yang sama %*othman' ))&' sehingga kedua kelompok memiliki

    karakteristik yang sebanding kecuali penyakit' peneliti kemudian mengukur paparan yang

    dialami subyek pada +aktu yang lalu %retrospektif& dengan cara +a+ancara' mengkajicatatan medik' memeriksa hasil-hasil pemeriksaan laboratorium.

    Keterangan #

    , Kasus /hypoid %&

    ,- Kontrol /hypoid %-&

    http://lisapratiwi.students-blog.undip.ac.id/files/2010/11/1A.jpg
  • 8/12/2019 Case Control Odds Ratio Cohort and Cross Sectional

    2/10

    0 /erpapar %Jajan-cuci tangan' Jajan-tidak cuci tangan&

    0- /idak terpapar %/idak jajan-cuci tangan&

    Besarnya risiko kejadian penyakit dapat dihitung berdasarkan rumus #

    dds *asio %*& a2d3b2c ad3bc

    "ada penelitian case controlkasus di atas' dia+ali dengan penentuan kelompok

    penelitian' satu kelompok dengan penyakit %kasus& yaitu kelompok penderita Thypoiddankelompok lainnya tanpa penyakit %kontrol& yaitu kelompok yang tidak menderita

    Thypoid. "eneliti kemudian memeriksa secara retrospektif %melihat ke belakang& status

    paparan di antara kelompok kasus %Thypoid%&& maupun kelompok control%Thypoid%-&&dengan +a+ancara atau register medik. "ada kelompok Thypoid%&' dibagi menjadi

    yaitu kelompok terpapar %jajan di sekolah-tidak cuci tangan sebelum makan' jajan di

    sekolah-cuci tangan sebelum makan& dan kelompok tidak terpapar %tidak jajan di sekolah-

    cuci tangan sebelum makan&. "ada kelompok Thypoid%-& juga dibagi menjadi kelompok' yaitu kelompok terpapar %jajan di sekolah-tidak cuci tangan sebelum makan'

    jajan di sekolah-cuci tangan sebelum makan& dan kelompok tidak terpapar %tidak jajan di

    sekolah-cuci tangan sebelum makan&. Berikut bagan dari penelitian case controldari

    kasus tersebut #

    http://lisapratiwi.students-blog.undip.ac.id/files/2010/11/11.jpg
  • 8/12/2019 Case Control Odds Ratio Cohort and Cross Sectional

    3/10

    Kemudian menghitung besarnya risiko kejadian penyakit yaitu #

    4alu dari tabel tersebut dapat dihitung odds ratio%*& yang dapat dianggap sebagaiperkiraan dari risiko relatif atau estimated relative risk.Jika * 5 1 maka kebiasaan jajan

    di sekolah dan tidak cuci tangan adalah faktor risiko penyakit Thypoid' namun jika * 6

    1 maka kebiasaan jajan di sekolah dan tidak cuci tangan adalh faktor proteksi penyakit

    Thypoid.

    Kelebihan dan kekurangan studi kasus control #

    Kelebihan#

    a. Studi kasus kontrol sangat berguna untuk meneliti masalah kesehatan yang jarang

    terjadi di masyarakat.

    http://lisapratiwi.students-blog.undip.ac.id/files/2010/11/2.jpghttp://lisapratiwi.students-blog.undip.ac.id/files/2010/11/1B.jpg
  • 8/12/2019 Case Control Odds Ratio Cohort and Cross Sectional

    4/10

    b. Sangat berguna untuk meneliti masalah kesehatan yang terjadi secara laten di

    masyarakat.

    c. Sangat berguna untuk mempelajari karakteristik berbagai faktor resiko potensialpada masalah kesehatan yang diteliti.

    d. 7anya memerlukan +aktu yang singkat dan biaya yang lebih murah dibandingkan

    dengan studi kohort.

    Kekurangan#

    a. /idak dapat dipakai untuk menentukan angka insidensi %incidence rate& penyakit.

    b. ,ata faktor resiko disimpulkan setelah penyakit terjadi sehingga data tidak lengkapdan sering terjadi penyimpangan.

    c. Odds Ratiotidak dapat digunakan untuk mengestimasi resiko relatif jika masalahkesehatan yang sedang diteliti terdapat di masyarakat lebih dari 89.

    d. Sulit untuk menghindari bias seleksi karena populasi berasal dari dua populasi yangberbeda.

    1. Cohort

    Studi kohort adalah desain obser$asional yang mempelajari hubungan antara paparan dan

    penyakit' dengan memilih dua atau lebih kelompok-kelompok studi berdasarkanperbedaan status paparan' kemudian mengikuti sepanjang suatu periode +aktu untuk

    melihat berapa banyak subyek dalam masing-masing kelompok mengalami penyakit%(urti'))!&. Status paparan diukur pada a+al penelitian dan kohor diikuti untuk melihat

    kejadian penyakit di masa yang akan datang.

    Keterangan #

    , Kasus /hypoid %&

    http://lisapratiwi.students-blog.undip.ac.id/files/2010/11/2A.jpg
  • 8/12/2019 Case Control Odds Ratio Cohort and Cross Sectional

    5/10

    ,- Kontrol /hypoid %-&

    0 /erpapar %Jajan-cuci tangan' Jajan-tidak cuci tangan&

    0- /idak terpapar %/idak jajan-cuci tangan&

    Besarnya risiko kejadian suatu penyakit pada studi ini dapat dirumuskan sebagai berikut #

    :nsidence kelompok terpapar %"o& a3ab

    :nsidence kelompok tidak terpapar %"1& c3cd

    *elati$e *isk "o3"1

    ,i dalam penelitian dengan desain studi Cohort untuk mengetahui faktor yang diduga

    sebagai faktor risiko terjadinya penyakit Thypoidpada anak-anak dapat dilakukan denganmembedakan antara kelompok terpapar %jajan di sekolah dan tanpa cuci tangan maupun

    jajan di sekolah dan cuci tangan& dan kelompok tidak terpapar %tidak jajan di sekolah dan

    sering cuci tangan& dari populasi yang sehat. ,imana kedua kelompok tersebut seimbang.Kedua kelompok tersebut selanjutnya diikuti secara longitudinal selama kurun +aktu

    tertentu ke masa depan dan kurun +aktu telah ditentukan. Selanjutnya dilakukan

    obser$asi terhadap insidensi kasus. ,an dilihat jumlah insidensi penyakit Thypoidpadakelompok yang terpapar %terpapar faktor risiko jajan di sekolah dan tanpa cuci tanganmaupun jajan di sekolah dan cuci tangan& dan kelompok kontrol %tidak jajan di sekolah

    dan sering cuci tangan&.

    http://lisapratiwi.students-blog.undip.ac.id/files/2010/11/3.jpg
  • 8/12/2019 Case Control Odds Ratio Cohort and Cross Sectional

    6/10

    Kemudian menghitung besarnya risiko kejadian penyakit yaitu #

    Kemudian menghitung insidencekelompok terpapar %"o a3ab& dan insidence

    kelompok tidak terpapar %"1 c3cd&. Setelah itu dihitung *atio orang yang sakit

    Thypoidkarena paparan %jajan di sekolah dan tidak cuci tangan& ' %jajan di sekolah dancuci tangan&' dan orang yang sehat karena tidak terpapar %tidak jajan di sekolah dan

    sering cuci tangan&. Jika ratio tersebut besar maka faktor risiko jajan di sekolah dan tidak

    cuci tangan& ' %jajan di sekolah dan cuci tangan& merupakan faktor risiko Thypoid.

    http://lisapratiwi.students-blog.undip.ac.id/files/2010/11/4.jpghttp://lisapratiwi.students-blog.undip.ac.id/files/2010/11/2B.jpg
  • 8/12/2019 Case Control Odds Ratio Cohort and Cross Sectional

    7/10

    Kelebihan dan kekurangan studi kohort #

    Kelebihan#

    a. ,apat digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya asosiasi antara faktor resiko

    dan penyakit.

    b. Sangat bermanfaat untuk studi penyakit-penyakit yang jarang dijumpai di

    masyarakat.

    c. ,apat memberikan keterangan yang lengkap mengenai faktor resiko %pajanan&

    yang dialami oleh indi$idu dan ri+ayat alamiah perjalanan penyakit.

    d. (asalah etika lebih sedikit daripada studi eksperimental.

    e. ,apat secara langsung menghitung angka insidensi penyakit dan resiko relatif'

    serta dapat mengetahui faktor resiko yang sedang diteliti.

    f. :nformasi mengenai studi mudah dimengerti oleh orang selain ahli epidemiologi.

    Kekurangan#

    a. (emerlukan ukuran sampel yang besar' terutama untuk jenis penyakit yang jarang

    dijumpai di masyarakat.

    b. (emerlukan +aktufollow upyang cukup lama.

    c. Biaya yang diperlukan selama melaksanakan studi cukup besar.

    d. Follow upkadang sulit dilakukan dan sampel yang loss overload dapat

    mempengaruhi hasil studi.

    1. Cross sectional

    Studi cross sectional%potong lintang& adalah studi epidemiologi yang mempelajaripre$alensi' distribusi' maupun hubungna penyakit dan paparan %faktor penelitian& dengan

    cara mengamati status paparan' penyakit' atau karakteristik terkait kesehatan lainnya'

    secara serentak pada indi$idu-indi$idu dari suatu populasi pada saat itu %(urti'))!&.

    ,engan demikian studi cross sectional tidak mengenal adanya dimensi +aktu.(enghitung *asio "re$alence #

  • 8/12/2019 Case Control Odds Ratio Cohort and Cross Sectional

    8/10

    :nsidence kelompok terpapar %"o& a3ab

    :nsidence kelompok tidak terpapar %"1& c3cd

    Rasio Prevalance "o3"1

    "ada penelitian cross sectionalkasus di atas' pengukuran status penyakit Thypoiddan

    status paparan dilakukan pada saat yang bersamaan Setelah menentukan populasi yang

    akan diteliti' kemudian dilakukan pencuplikan %random, fixed exposure' ataufixeddisease sampling&' lalu mengumpulkan informasi dari indi$iduindi$idu dalam sampel

    tentang status penyakit' paparan' atau keduaduanya. (asingmasing indi$idu

    dimasukkan ke dalam salah satu dari empat kategori yaitu terpapar berpenyakit

    Thypoid' terpapar tidak Thypoid' tidak terpapar Thypoid' tidak terpapar tidak

    Thypoid.

    Berikut bagan dari penelitian cross sectionaldari kasus tersebut #

    http://lisapratiwi.students-blog.undip.ac.id/files/2010/11/5.jpg
  • 8/12/2019 Case Control Odds Ratio Cohort and Cross Sectional

    9/10

    (enghitungRasio Prevalence#

    Kemudian menghitung insidencekelompok terpapar %") a3ab& dan insidence

    kelompok tidak terpapar %"1 c3cd&. Setelah itu dilakukan perhitunganRasio

    Prevalence ")3"1

    Jika rasio pre$alensi#

    *" 6 1 maka faktor risiko merupakan faktor yang menguntungkan karena sifatnya

    menghambat penyakit atau bersifat protektif.

    *" 1 maka faktor risiko tidak ada pengaruhnya atau bersifat netral.

    http://lisapratiwi.students-blog.undip.ac.id/files/2010/11/6.jpghttp://lisapratiwi.students-blog.undip.ac.id/files/2010/11/3B.jpg
  • 8/12/2019 Case Control Odds Ratio Cohort and Cross Sectional

    10/10

    *" 5 1 maka faktor risiko benar-benar merupakan faktor risiko untuk timbulnya

    penyakit Thypoid.

    Kelebihan dan kekurangan studi cross sectional#

    Kelebihan#

    1. (udah dilakukan dan relatif lebih murah dibandingkan studi kohort. ,apat memberikan informasi mengenai frekuensi dan distribusi penyakit yang

    menimpa masyarakat' serta informasi mengenai faktor resiko atau karakteristik

    lain yang dapat menyebabkan kesakitan pada masyarakat.!. ,apat dipakai untuk mengetahui stadium dini atau kasus subklinis suatu penyakit'

    seperti pemeriksaan pap-smear pada kanker leher rahim.

    Kekurangan#

    1. /idak dapat dipakai untuk meneliti penyakit yang terjadi secara akut dan cepatsembuh %durasi penyakit pendek&

    . /idak dapat menjelaskan apakah penyakit atau faktor resiko %pajanan& yang

    terjadi lebih dulu.

    !. Sering terjadi penyimpangan berupa bias obser$asi dan bias respon.

    REFERENSI

    (urti' Bhisma.))!.Prinsip dan etode Riset !pidemiologi. ni$ersity "ress

    *othman' KJ')).!pidemiology" #n introduction. ?e+ ni$ersity "ress