cara metode grafity

Upload: drx-andi-uais-syahputra

Post on 10-Apr-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/8/2019 cara metode grafity

    1/33

    Oleh

    Satria Yudha Asmara Perdana

    1105 100 047

    Pembimbing

    Eko Minarto, M.SiDrs. Helfinalis M.Sc

  • 8/8/2019 cara metode grafity

    2/33

    PENDAHULUAN

  • 8/8/2019 cara metode grafity

    3/33

    Pulau Bawean memiliki atraksi pariwisata pantai yang

    cukup menawan, dan sumber daya perikanan yang

    memadai

    Banyak eksploitasi Sumber Daya Alam secara intensif

    Belum ada penelitian terpadu di perairan barat daya

    Pulau Bawean. Sehingga diadakan penelitian oseanografi

    terpadu menggunakan Kapal Riset Baruna Jaya VIII

    Latar Belakang

  • 8/8/2019 cara metode grafity

    4/33

    Karakteristik lapisan bawah permukaan perairan barat

    daya Pulau Bawean

    Pemetaan distribusi TSS (Total Suspended Solid)

    Parameter-parameter pendukung untuk menentukan

    distribusi sedimen

    Permasalahan

  • 8/8/2019 cara metode grafity

    5/33

    Mengidentifikasi karakteristik endapan sedimen

    serta menafsirkan kondisi geologi

    Untuk mengetahui sebaran TSS (Total Suspended

    Solid) serta menjelaskan angka-angka kadar yang

    telah melampaui atau masih berada dibawah batasan

    yang telah ditetapkan dalam baku mutu oleh

    Kementerian Lingkungan Hidup

    Tujuan

  • 8/8/2019 cara metode grafity

    6/33

    Penelitian hanya meliputi daerah perairan barat daya Pulaubawean

    Akuisisi data dilakukan dengan metode geologi menggunakanperalatan Gravity core dan CTD (Conductivity Temperatur Depth)

    Pengolahan metode Gravity core menggunakanMicrosoft excel

    dan corel draw12 sedangkan pengolahan TSS menggunakan Surfer

    8

    Data sekunder berupa data salinitas, Turbiditas, suhu, serta arus

    laut

    Batasan Masalah

  • 8/8/2019 cara metode grafity

    7/33

  • 8/8/2019 cara metode grafity

    8/33

    Sedimentasi

    Batuan Sedimen

    Klasifikasi batuan sedimen : Klastik Non Klastik

  • 8/8/2019 cara metode grafity

    9/33

    Lingkungan Sedimentasi :

    Continental Environment Transitional Environment Marine environment

  • 8/8/2019 cara metode grafity

    10/33

    Penunjang Sedimentasi laut

    Salinitas

    Suhu

    Turbiditas

    Arus laut

    TSS (Total Suspended Solid)

  • 8/8/2019 cara metode grafity

    11/33

    Manfaat

    Manfaat studi sedimen di dasar perairan laut Kajian awal jalur kabel yang akan dibentangkan didasar

    perairan

    Lokasi membangun rig lepas pantai Kehidupan biota laut

  • 8/8/2019 cara metode grafity

    12/33

    METODOLOGI

  • 8/8/2019 cara metode grafity

    13/33

  • 8/8/2019 cara metode grafity

    14/33

    Peralatan

    Gravity core

    Komponen CTD

    CTD

    Ilustrasi pengambilan data

    menggunakan gravity core

    k i li i

  • 8/8/2019 cara metode grafity

    15/33

    8 Km

    8 Km

    12 Km

    Lokasi Penelitian

    Lokasi penelitian

    P. Kalimantankoordinat 111 59,575 - 112 35,605 Bujur Timur

    5 56,985 6 13,141 Lintang Selatan

    P. Jawa

    U

    U

    P.Bawean

    P l h d

  • 8/8/2019 cara metode grafity

    16/33

    Pengolahan data

    Gravity core

    Pengayakan dengan saringan 8, 4, 2, 1, 0.5, 0.250, 0.125,0.063 dan lebih kecil dari 0.063 mm

    Penimbangan Dicatat dan dibuat dalam corel draw 12 dan surfer 8 Diberi penamaan dengan segitiga shepard

  • 8/8/2019 cara metode grafity

    17/33

    CTD

    Turbiditas Salinitas Suhu Arus TSS

    Sampel TSS diambil di muka dan dasar sebanyak 1 liter 250 ml air sampel ini disaring pada kertas saring berukuran 0.043 mikron yang

    sebelumnya telah ditimbang beratnya

    Kertas saring dikeringkan dalam oven 60 oC hingga kering dan beratnya ditimbangkembali

    Selisih berat kertas saring sebelum dan sesudah dipergunakan untuk menyaring tersebutmerupakan berat dari TSS yang diperoleh

    http://10.102.1.21/dewi/pekerjaan%206000%20judul/data2-sdh%20pass/1105100047/presentasi/turbiditas.ppthttp://10.102.1.21/dewi/pekerjaan%206000%20judul/data2-sdh%20pass/1105100047/presentasi/salinitas.ppthttp://10.102.1.21/dewi/pekerjaan%206000%20judul/data2-sdh%20pass/1105100047/presentasi/suhu.ppthttp://10.102.1.21/dewi/pekerjaan%206000%20judul/data2-sdh%20pass/1105100047/presentasi/arus.ppthttp://10.102.1.21/dewi/pekerjaan%206000%20judul/data2-sdh%20pass/1105100047/presentasi/arus.ppthttp://10.102.1.21/dewi/pekerjaan%206000%20judul/data2-sdh%20pass/1105100047/presentasi/suhu.ppthttp://10.102.1.21/dewi/pekerjaan%206000%20judul/data2-sdh%20pass/1105100047/presentasi/salinitas.ppthttp://10.102.1.21/dewi/pekerjaan%206000%20judul/data2-sdh%20pass/1105100047/presentasi/turbiditas.ppt
  • 8/8/2019 cara metode grafity

    18/33

    Bathimetri lokasi penelitianm

    Stasiun Penelitian

    Stasiun Penelitian

    m

  • 8/8/2019 cara metode grafity

    19/33

    Contoh data hasil olahan dengan corel draw 12

    Corel draw 12

  • 8/8/2019 cara metode grafity

    20/33

    HASIL DAN PEMBAHASAN

  • 8/8/2019 cara metode grafity

    21/33

    P B di k i i h h d

  • 8/8/2019 cara metode grafity

    22/33

    Penamaan Batuan sedimen menggunakan segitiga shephard

    Lempung

    mengalami

    tingkat litifikasi

    lanjut dan

    mengalami

    oksidasi

    Pasir lepas

    (uncompacted)

    Cangkang moluska,

    bentonik dan

    foranibifera

    Data TSS

  • 8/8/2019 cara metode grafity

    23/33

    Data TSS

    Terbesar pada permukaan

    Terkecil pada permukaan

    Terbesar pada dasar

    Terkecil pada dasar

    Peta tematik TSS

  • 8/8/2019 cara metode grafity

    24/33

    Peta tematik TSSPermukaan

    Dasar

    gr/L

    gr/L

  • 8/8/2019 cara metode grafity

    25/33

    KESIMPULAN

    K i l

  • 8/8/2019 cara metode grafity

    26/33

    ketebalan endapan sedimen sekitar 2-2.5m dan hanya didominasi lempungdan lanau kecuali St 4, material lempung lepas atau lumpur (mud) semakin

    mendekati Pulau Bawean akan semakin tipis karena akumulasi material

    pasir yang berukuran kasar lebih dominan.

    Sebaran suspensi di perairan bawean masih rendah dari nilai ambang yangditetapkan KLH (Kementerian Lingkungan Hidup) sebesar 0.07 gr/L

    Sebaran suspensi di permukaan berkisar antara 0.024gr/L (terendah)hingga 0.032gr/L (tertinggi)

    Sebaran suspensi di perairan bagian dasar berkisar antara 0.01gr/L(terendah) hingga 0.035 gr/L (tertinggi)

    Kesimpulan

  • 8/8/2019 cara metode grafity

    27/33

  • 8/8/2019 cara metode grafity

    28/33

  • 8/8/2019 cara metode grafity

    29/33

  • 8/8/2019 cara metode grafity

    30/33

  • 8/8/2019 cara metode grafity

    31/33

    TSS (Total Suspended Solid)TSS adalah jumlah berat dalam mg/liter lumpur kering

    yang ada dalam fluida setelah mengalami

    penyaringan dengan membran berukuran 0,43

    mikron (Sugiharto, 1987). Penentuan zat padat

    tersuspensi (TSS) berguna untuk mengetahui

    kekuatan pencemaran air, dan juga berguna untuk

    penentuan efisiensi unit pengolahan air

  • 8/8/2019 cara metode grafity

    32/33

  • 8/8/2019 cara metode grafity

    33/33

    Stasiun

    Tanggal

    Jam

    (WIB)

    Posisi

    Kedalaman

    (m)

    Angin

    ConditionBujur Timur,

    BT

    Lintang Selatan,

    LS

    Kec

    (knot)

    Arah ()

    01 29 April 11.19 11159,944 0557,007 69 16 112 Slight

    08 29 April 12.57 11159,960 0605,029 68 7 120 Slight

    09 29 April 14.29 11200,000 0612,982 64 14 90 Slight

    10 29 April 16.40 11211,903 0613,026 66 15,2 117 Slight

    07 29 April 18.28 11211,906 0605,052 68 9 123 Slight

    02 29 April 20.08 11211,917 0557,152 68 15,6 88 Slight

    03 29 April 22.40 11223,952 0557,018 70 14,6 127 Slight

    06 30 April 07.04 11223,952 0605,009 68 14 135 Slight

    11 30 April 08.40 11223,960 0613,002 73 14 139 Slight

    12 30 April 10.33 11235,601 0613,142 66 5,4 141 Slight

    05 30 April 12.23 11235,857 0604,925 72 5 150 Slight

    04 30 April 13.23 11235,989 0557,354 69 3 135 Slight