cara menguji komponen dengan multimeter.docx

15
Cara Menguji Komponen Dengan Multimeter Secara umum, para montir elektronik ketika menguji komponen menggunakan bantuan multimeter dalam bekerja. Dengan alat ini dapat diketahui baik atau tidaknya suatu komponen. Pengujian sebelum perakitan sangat penting karena komponen yang dipasang / solder dan dihubungkan dalam keadaan baik semula. Sedangkan bagi para pemula, pengujian dengan multimeter bisa dilakukan. Tetapi belum semuanya mengetahui cara-caranya. 1. Menguji Kondensator Caranya adalah dengan langkah-langkah berikut di bawah ini: a. Mula-mula saklar multimeter diputar ke atas. Tanda panah ke atas tepatnya R x Ohm b. Kalibrasi sampai jarum multimeter menunjukkan angka nol tepat saat dua colok (+) dan colok (-) dihubungkan. Putar adjusment untuk menyesuaikan.

Upload: ahmed-toufan-julidinata

Post on 25-Oct-2015

147 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Cara Menguji Komponen Dengan Multimeter.docx

Cara Menguji Komponen Dengan Multimeter

Secara umum, para montir elektronik ketika menguji komponen menggunakan bantuan

multimeter dalam bekerja. Dengan alat ini dapat diketahui baik atau tidaknya suatu komponen.

Pengujian sebelum perakitan sangat penting karena komponen yang dipasang / solder dan

dihubungkan dalam keadaan baik semula. Sedangkan bagi para pemula, pengujian dengan

multimeter bisa dilakukan. Tetapi belum semuanya mengetahui cara-caranya.

1. Menguji Kondensator

Caranya adalah dengan langkah-langkah berikut di bawah ini:

a. Mula-mula saklar multimeter diputar ke atas. Tanda panah ke atas tepatnya R x Ohm

b. Kalibrasi sampai jarum multimeter menunjukkan angka nol tepat saat dua colok (+) dan

colok (-) dihubungkan. Putar adjusment untuk menyesuaikan.

c. Hubungkan colok (-) dengan kaki berkutub negatif kondensator, sedangkan colok (+)

dengan kaki positif kondensator. Lihat jarum. Apabila bergerrak dan tidak kembali

berarti komponen tersebut masih baik. Jika bergerak dan kembali tetapi tidak seperti

posisi semula berarti komponen rusak. Dan apabila jarum tidak bergerak sama sekali

dipastikan putus.

Page 2: Cara Menguji Komponen Dengan Multimeter.docx

2. Menguji Resistor / Tahanan Tetap

Walaupun komponen ini tidak memiliki kutub negatif dan positif tetapi dengan multimeter kita

akan menguji kualitasnya. Tidak menutup kemungkinan adanya kerusakan yang disebabkan oleh

beberapa faktor, salah satu diantaranya karena terbakar/korsleting karena tidak tahan menahan

arus yang lebih besar dari nilainya.

Untuk mengujinya dengan multimeter kita boleh membolak-balik kaki resistor ataupun

sebaliknya membolak-balik colok (+) dan colok (-).

Langkah-langkah pemeriksaan resistor:

a. Memutar saklar sampai pada posisi R x Ohm.

b. Kalibrasi dengan menghubungkan colok (+) dan colok (-). Kemudian memutar penyetel

sampai jarum menunjuk pada angka nol (0). Atau putar control adjusment untuk

menyesuaikan.

c. Setelah itu kita hubungkan pencolok (+) pada salah satu kaki resistor, begitu pula colok

(-) pada kaki yang lain.

d. Perhatikan jarum penunjuk. Apakah ia bergerak penuh atau sebaliknya jika bergerak dan

tak kembali berarti komponen masih baik. Bila sebaliknya jarum penunjuk skala tidak

bergerak berarti resistor rusak.

Page 3: Cara Menguji Komponen Dengan Multimeter.docx

e. Komponen resistor yang masih baik juga bisa dinilai dengan sama atau tidak nilai

komponen resistor yang tertera pada gelang-gelang warnanya dengan pengukuran melalui

multimeter.

3. Menguji variabel kondensator

Menguji variabel kondensator bukan bertujuan untuk mengetahui tingkat kebocoran. Hal ini

disebabkan ia tidak terbuat dari bahan-bahan seperti layaknya yang dipakai dalam pembuatan

elco, kondensator keramik dan lain sebagainya.

Tujuan pengujian ini hanyalah untuk mengetahui hubungan/kontak langsung antara rotor dan

stator. Jika keduanya berhubungan maka tidak dapat dipakai karena korsleting sehingga

menimbulkan suara gemerisik pada radio. Biasanya varco ang demikian dapat diketahui dengan

cara memutar-mutar varco guna memperoleh signal (gelombang) dan diiringi suara gemerisik

yang lebih tajam dari suara pancaran pemancar.

Untuk mengetahui tingkat korsleting pada sebuah varco adalah dengan :

a. Pertama-tama memutar saklar multimeter pada posisi R x Ohm atau 1x dan K.

b. Kalibrasi seperti biasa.

c. Hubungkan colok (-) dan colok (+) pada masing-masing kaki.

d. Putar rotornya. Apabila jarum tak bergerak sama sekali berarti varco dalam keadaan baik.

Jika bergerak-gerak maka komponen ini terjadi kontak langsung/korsleting.

4. Menguji Dioda

Komponen ini memiliki sepasang kaki yang mana masing-masing berkutub negatif dan

positif. Oleh karena itu dalam menguji nanti hendaknya dilakukan dengan benar dan cermat.

Tujuan pengujian alat ini adalah untuk mengetahui tingkat kerusakan akibat beberapa hal .

Pada dioda yang pernah dipakai dalam suatu rangkaian biasanya disebabkan besarnya

tekanan arus sehingga tidak mampu ditahan dan diubah menjadi DC.

Cara pengujian:

Page 4: Cara Menguji Komponen Dengan Multimeter.docx

a. Saklar diputar pada posisi Ohmmeter, 1x dan Kalibrasi.

b. Hubungkan colok (-) dengan kaki negatif (anoda) dan colok (+) dengan kaki positif

(katoda).

c. Kemudian pindahkan pencolok (-) pada kaki anoda dan colok (+) pada kaki katoda. Bila

jarum bergerak berarti dioda tersebut rusak. Jika sebaliknya (tak bergerak) maka dioda

dalam keadaan baik.

5. Menguji Transformator

Transformator saat kita beli harus dan wajib untuk kita check apakah masih baik dan

berfungsi. Karena untuk trafo biasanya tidak diberi garansi apabila rusak setelah dibeli. Hal

ini dimungkinkan adanya pemutusan hubungan di gulungan/lilitan sekunder atau primer.

Langkah-langkah:

a. Putar multimeter saklar pada posisi Ohm 1x.

b. Kalibrasi.

c. Hubungkan colok (-) dengan salah satu kaki di gulungan primer, colok (+) pada kaki

yang lain di gulungan primer. Bila jarum bergerak maka trafo dalam keadaan baik.

d. Pada gulungan sekunder lakukan hal yang sama. Apabila jarum multimeter bergerak-

gerak maka trafo dalam keadaan baik. Selisih nilai sama dengan selisih tegangan yang

tertera pada trafo.

e. Letakkan colok (-) atau colok (+) ke salah satu kaki di gulungan primer kemudian colok

yang lain ke gulungan sekunder. Apabila jarum tidak bergerak maka trafo dalam keadaan

baik, menandakan tidak adanya korsleting gulungan primer dengan sekunder dengan

body trafo. Lakukan hal sebaliknya.

f. Langkah terakhir, letakkan colok (-) atau colok (+) ke salah satu kaki di gulungan primer

atau sekunder kemudian colok yang lain ke plat pengikat gulungan yang berada di

tengah. Apabila jarum tidak bergerak maka trafo dalam keadaan baik, menandakan tidak

adanya korsleting gulungan dengan body trafo.

Page 5: Cara Menguji Komponen Dengan Multimeter.docx

Skema Rangkaian - PENGENALAN KOMPONEN ELEKTRONIK DAN RANGKAIAN LISTRIK

Ditulis oleh : Fauzan A Mahanani pada 21:14

KOMPONEN-KOMPONEN DASAR ELEKTRONIK

1.ResistorTahukah kamu jika resistor adalah salah satu komponen yang paling sering digunakan dalam sebuah rangkaian elektronik, seperti rangkaiannya TV, radio bahkan komputer. Bagaimana bentuk resistor itu?Gambar 1 merupakan gambar resistor

Gambar 1 Resistor dan simbolnya

Coba perhatikan bentuk dari resistor di atas! Setiap resistor mempunyai garis/ gelang yang berwarna-warni. Warna tersebut menunjukkan nilai hambatan dari sebuah resistor. Untuk jelasnya mari kita lihat tabel di bawah. Setiap warna menentukan nilainya masing-masing.

Setelah tahu nilai setiap warna, sekarang kita akan belajar mengunakannya. Perhatikan contoh berikut:Misalnya resistor dengan cincin kuning, violet, merah dan emas. Cincin berwarna emas adalah cincin toleransi. jadi urutan warna cincin resistor ini adalah

- cincin pertama berwarna kuning ………………………………………4- cincin kedua berwarna violet …………………………………………..7- cincin ke tiga berwarna merah. ……………………………………….x100- Cincin ke empat berwarna emas adalah cincin toleransi………….+ 5%Arti dari toleransi itu sendiri adalah batasan nilai resistansi minimum dan maksimum yang di

Page 6: Cara Menguji Komponen Dengan Multimeter.docx

miliki oleh resistor tersebut. Jadi nilai dari resistor tersebut adalah= 47 x 100+ 5%= 4700 ohm + 5%= 4,7k Ohm + 5% Nilai toleransi dihitung dengan cara:4700 x 5% = 235sehingga,Rmaksimum = 4700 + 235 = 4935 OhmRminimum = 4700 – 235 = 4465 OhmApabila resistor di atas di ukur dengan menggunakan ohmmeter maka nilainya antar 4465 s/d 4935.

Ada juga resistor yang nilainya dapat berubah-ubah. Nilai itu juga bisa kita yang memilihnya, unik kan. Resistor yang seperti ini biasanya disebut variabel resistor. Setelah kalian mempelajari bentuk dan macam dari resistor, tahukah kalian fungsi dari resistor?Jadi Banyak sekali kegunaaan dari resistor seperti:- Untuk menghambat dan membatasi arus listrik dalam sebuah rangkaian elektronik- Untuk melindungi rangkaian listrik dari arus yang berlebih- Untuk membagi tegangan dan masih banyak lagi.

2.KapasitorTahukah kamu bahwa ada sebuah komponen elektronika yang bisa menyimpan muatan listrik .Saat kita sambungkan ke sebuah baterai maka muatan listrik akan tersimpan didalamnya. Dan uniknya saat baterai dilepas komponen ini masih bisa mengeluarkan listrik walaupun beberapa detik saja. Komponen seperti inilah yang disebut kapasitor.Bentuk kapasitor kebanyakan menyerupai tabung kecil tetapi ada juga yang pipih, seperti terlihat pada gambar berikut:

Gambar 2 kapasitor dan simbolnya

Sebagai penyimpan muatan listrik sudah tentu kapasitas penyimpanannya ada berbagai macam dari beberapa uF sampai F. Setelah tahu bentuknya sekarang kita akan mempelajari penggunaan kapasitor pada sebuah rangkaian elektronik. Fungsi utamanya adalah menyimpan muatan listrik, untuk filter, pembangkit frekuensi. Untuk mempelajari fungsi ini kita akan membuat suatu percobaan yang menarik. Ikuti langkah-langkah di bawah:

PROJECT:Langkah 1 : Mari kita buat rangkaian seperti tampak pada gambar 3.

Page 7: Cara Menguji Komponen Dengan Multimeter.docx

Langkah 2 : Siapkan semua komponen yang dibutuhkan. Langkah 3 : Rangkailah semua komponen sesuai dengan gambar rangkaian. Langkah 4 : Buka switch 1 (OFF), tekan dan lepas switch 2. perhatikan nyala LEDLangkah 5 :Tutup switch 1 (ON), lepas switch 2. perhatikan green LED.

Sekarang kalian sudah mendapat hasil dari percobaan tentang kapasitor. Dari hasil itu dapatkah kalian menarik sebuah kesimpulan tentang kapasitor.

3.TransistorKomponen yang satu ini merupakan komponen dasar dari sebuah mikroprosesornya computer. Dalam satu mikroprosesor bisa terdapat jutaan bahkan milyaran transistor, wah….hebat ya. Semakin banyak jumlah transistornya semakin cepat aksesnya. Apa sih sebenarnya transistor itu?Transistor merupakan komponen dengan 3 kaki, berbeda dengan resistor ataupun kapasitor yang hanya memiliki 2 kaki. Gambar dari sebuah transistor adalah seperti di bawah:

Gambar 4 Transistor dan simbonya

Setiap kaki mempunyai nama sendiri-sendiri ada emitter, collector, basis. Dan memasangnya jangan sampai salah, karena akan merusak rangkaian. Oh…ya ternyata transistor ada 2 macam ada yang bertipe NPN dan PNP. Perbedaanya terletak pada kombinasi bahannya. Karena transistor mempunyai 3 kaki maka untuk mengetahui kaki-kainya diperlukan teknik khusus atau bisa juga melihat datasheet yang dikeluarkan pabrik pembuatnya. Tahukah kalian fungsi dari transistor? Fungsinya diantaranya- Sebagai switc otomatis

Page 8: Cara Menguji Komponen Dengan Multimeter.docx

- Sebagai penguat tegangan dan arus

Project dibawah akan membantu kalian memahami penggunaan dan cara kerja transistor.

PROJECT: Langkah 1 : Mari kita buat rangkaian seperti tampak pada gambar 5.

Langkah 2 : Siapkan semua komponen yang dibutuhkan. Langkah 3 : Rangkailah semua komponen sesuai dengan gambar rangkaian. Langkah 4 : Geser potensio pada posisi paling rendahLangkah 5 : Tutup switch (ON), geser pelan-pelan VR sampai nilai maksimum, amati perubahan nyala LED.

Tahukah kalian penyebab dari ON/OFF LED. Bisakah kalian menjelaskannya!Transistor akan aktif saat tegangan di basis cukup besar. Pada percobaan dio atas tegangan di basis kita ubah dari kecil sampai besar dengan mengeser VR

4.IC (Integrated Circuit)Jika kalian bandingkan ukuran peralatan elektonik zaman dulu dengan peralatan keluaran sekarang pasti perbedaan ukurannya sangat mencolok. Sebagai contoh, computer pada awal ditemukan ukurannya sangat besar, tetapi sekarang jauh lebih kecil (laptop) atau ukuran televisi yang sangat besar sekarang dengan teknologi layer datar maka ukurannya tinggal beberapa centi saja. Tahukah kamu mengapa kemajuan di dunia elektronik begitu pesat. Ya, itu semua karena ditemukannya IC (Integrated Circuit) atau biasa dikenal dengan chip. Bahan untuk membuat IC disebut semikonduktor. Di dalam sebuah chip bisa terdapat beberapa rangkaian dengan jumlah transistor, resistor dan kapasitor yang bisa mencapai ribuan bahkan jutaan. IC dirancang dengan fungsi yang spesifik dan dalam penggunaannya harus di kombinasikan dengan rangkaian tertentu pula. Berikut adalah gambarnya.

Page 9: Cara Menguji Komponen Dengan Multimeter.docx

Gambar 6 IC atau chip

5.LED (Light Emiting Diode)Pernakah kalian melihat benda kecil yang bisa berkedip-kedip dalam sebuah alat elektronik. Ya, benda kecil semacam lampu yang bias bercahaya itulah yang disebut LED (light Emiting Diode).

Gambar di samping merupakan bentuk LED. Tahukah kamu bahwa warna cahaya yang dihasilkan LED bermacam-macam, ada yang berwarna biru, merah, dan kuning

Gambar 7. LED

Sekarang coba cari fungsinya LED untuk apa?-Penghasil cahaya -Sebagai indicator/penunjuk jika suatu rangkaian sedang aktif.

Page 10: Cara Menguji Komponen Dengan Multimeter.docx

Karena kemampuannya menghasilkan cahaya, sekarang banyak lampu hias seperi lampu 17-san, lampu pohon natal yang menggunakan LED.

Sedangkan cara memasang LED yang benar adalah kaki anoda (biasanya kaki yang terpanjang) haruslah dapat (+) baterai.

6.Buzzer dan speakerKalian pasti sudah sering melihat alat yang satu ini. Ya! Alat ini digunakan untuk menghasilkan suara. Seperti pada radio, TV, telephone. Alat ini dapat mengasilkan suara karena mempunyai membran yang terhubung dengan magnet dan koil. Koil merupakan lilitan kabel pada sebuah logam biasanya tembaga yang berguna untuk mengahsilkan gaya magnet.Sinyal listrik yang melalui koil akan mengakibatkan besar gaya magnet berubah-ubah sehingga membran bergetar dan menghasilkan bunyi.

7.SwitchJika kalian sedang ingin menyalakan lampu atau ingin menonton TV pasti kalian terlebih dahulu menekan sebuah tombol. Tombol inilah yang dimaksud dengan switch.Apa sebenarnya kegunaan dari switch?Fungsi utamanya adalah untuk menyambung dan memutuskan aliran listrik dari sebuah rangkaian, sekarang kalian tahu bukan dengan adanya switch maka kita dapat mengnyalakankan dan memadamkan lampu kapan saja.

8.Kipas Alat yang satu ini tentu sudah tidak asing lagi bukan. Alat ini dapat berputar layaknya baling-baling pesawat terbang jika kita aliri listrik. Dapatkah kamu menyebutkan contoh alat yang mengunakan kipas?.Peralatan yang menggunakan kipas antara lain kipas angin yang sering kita pakai saat udara panas atau juga pada CPU sebuah PC sebagai pendingin ternyata juga mengunakan kipas.Pada kipas terdapat lilitan (koil) yang akan menghasilkan gaya megnet saat dialiri arus listrik. Gaya magnet inilah yang akn menggerakkan kipas sehingga menghasilkan putaran.

PROJECT:Tahukah kalian bahwa ada 2 macam rangkaian listrik yaitu seri dan pararel. Tahukah kalian perbedaannya. Melalui sedikit percobaan yang sederhana yang akan kita lakukan, maka kita dapat mengetahui perbedaan diantra keduanya. Supaya percobaan kita berhasil harap diikuti setiap langkah berikut:Langkah 1: Siapkan komponen bulp 2,5 V, kipas, switch, baterai box.

Page 11: Cara Menguji Komponen Dengan Multimeter.docx

Langkah 2: Buat rangkaian Light and Fan in Series (rangkaian bisa dilihat pada gambar 8.1).Langkah 3: Aktifkan switch, apa yang dapat kalian lihat. Coba pahami dan beri kesimpulkan. Langkah 4: Buat rangkaian Light and Fan in Parallel (rangkaian bisa dilihat pada gambar 8.2).Langkah 5: Aktifkan switch, apa yang dapat kalian lihat. C

Gambar 8.1 Rangkaian Project kipas (seri)

Gambar 8.2 Rangkaian Project kipas (parallel)