cara membuat pembahasan, kesimpulan dan saran pada

20
CARA MENYUSUN PEMBAHASAN, KESIMPULAN DAN SARAN PADA PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH Dr. HANIFAH YUSUF, M.Kes., Apt BAGIAN FARMAKOLOGI DAN TERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BANDA ACEH MARET 2015

Upload: weny-noralita-ii

Post on 02-Oct-2015

134 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

fk unsyiah

TRANSCRIPT

CARA MEMBUAT PEMBAHASAN, KESIMPULAN DAN SARAN PADA PENULISAN KARYA ILMIAH

CARA MENYUSUN PEMBAHASAN, KESIMPULAN DAN SARAN PADA PENULISAN KARYA ILMIAHOLEHDr. HANIFAH YUSUF, M.Kes., AptBAGIAN FARMAKOLOGI DAN TERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALABANDA ACEHMARET 2015Rumusan Masalah1.2.Tujuan1.2.Hipotesis1.2. atau lebihPembahasan1. 2. atau lebih

Kesimpulan (1, 2 atau lebihCARA MENYUSUN PEMBAHASAN, KESIMPULAN DAN SARAN PADA PENULISAN KARYA ILMIAHPEMBAHASAN / DISKUSIMrpkan penafsiran atau interpretasi thdp olahan data hsl penelitian yg dilkkan hanya utk mencari pengertian thdp hsl pengolahan data penelitian tsb, shg dpt membtk berbagai penemuan ilmiah (scientific finding)

Dl menyusun pembahasan / menafsirkan hsl pengolahan data penelitian, peneliti blh menggunakan asumsi-asumsi atau pemikiran-pemikiran sendiri yg dpt diterima scr ilmiah

Interpretasi data dibahas secara kritis dg melihat kaitannya dg hsl-hsl penelitian terdahulu atau dengan teori-teori yang adaPencarian pengertian yg lbh luas ttg penemuan-penemuan hsl penelitianDianjurkan utk tdk membesar-besarkan hasil atau manfaat penelitian atau mengecilkan makna hsl penelitian yg didpt

Sebaiknya tdk mengemukakan bhw penelitian kita yg plg baik atau plg teliti

Hal ini dpt dihindari dg menggunakan kalimat-kalimat pasif

Senyawa ujiIC50 (nM)Eurikumanon0,0047 0,0001Eurikumanon triasetat23,13 2,660Eurikumanon dibutirat7,20 0,000Eurikumanon monovalerat0,70 0,074Eurikumanon dimetoksibenzoat8,80 0.005Eurikumanon disuksinat5,23 0,007Klorokuin difosfat0,01 0,004 MTabel 8. Senyawa uji eurikumanon, turunannya, klorokuin difosfat dan IC50 terhadap pertumbuhan P. falciparum strain 3D7 setelah inkubasi selama 72 jam

Contoh: Lihat data pada Tabel 8 diatas

Hsl penelitian sintesis antimalaria baru turunan eurikumanon ditemukan bhw penambahan st molekul senyawa pengasilasi (Acylating agent) rantai pendek pd salah satu ggs hidroksi (OH) senyawa eurikumanon menghslkan aktivitas antimalaria yg lbh poten dr turunan eurikumanon dg dua atau tiga molekul senyawa pengasilasi rantai pendek.

Catatan: Eurikumanon mrpkan senyawa kuasinoid yg memiliki ggs alkohol alisiklik, dg 5 gugus OH yg memungkinkan dilakukan asilasi dg asil klorida, asam karboksilat atau anhidrida asam karboksilat utk membtk senyawa ester (cth: eurikumanon monovalerat)Penelitian ini dpt menafsirkan sebab-sebab tjdnya perbedaan potensi antimalaria tsb, misalnya:Eurikumanon memiliki lima ggs OH dan bersifat sgt polar (sgt mdh larut), substitusi salah satu ggs OH dg senyawa pengasilasi menghslkan senyawa eurikumanon monokarboksilat dan senyawa ini msh memiliki empat ggs OH lainnya yg kemungkinan msh bersifat polar dibandingkan apabila senyawa pengasilasi menggantikan dua atau tiga ggs OH pada senyawa tersebut (Catatan: ini pembahasan dari tingkat polaritasnya berdsarkan gugus OH sisa yang dimiliki)

Eurikumanon monokarboksilat memiliki potensi antimalaria yg lbh poten dari eurikumanon dikarboksilat dan trikarboksilat (bandingkan nilai IC50 eurikumanon mono, di dan trikarboksilat), asumsi yg dpt dikembangkan apa, bagaimana cara mengembangkan asumsi atau pemikiran-pemikiran peneliti ..........????Cara mengembangkan asumsi atau pemikiran ilmiah si peneliti:

Lakukan peninjauan sisa ggs OH pd turunan eurikumanon dg 2 atau 3 ggs asilasiBandingkan senyawa mana yg lbh banyak memiliki ggs OHSenyawa yg memiliki jlh gugus OH lbh besar, bersifat lbh hidrofil, lbh polar, lbh mdh larut dan keterkaitannya dg kecepatan absorpsi dan pencapaian efek farmakologi yg diinginkan bagaimana ??

Perbedaan panjang rantai senyawa pengasilasi akan memberi perubahan nilai yg signifikan thdp variabel dependent (nilai aktivitas antimalaria atau IC50)Silakan bandingkan IC50 turunan eurikumanon dg senyawa pengasilasi rantai pendek, rantai sedang dan rantai panjangKenapa ada perbedaan ????Silakan bahas sifat senyawa yg memiliki senyawa asilasi rantai pendek, rantai sdg dan rantai panjangSelanjutnya apa pendapat para peneliti sebelumnya ......????Apa pendapat para ahli terkait dengan masalah tersebut ....????

Contoh pendapat peneliti sebelumnya (sumber dari jurnal)Eurikumanon Hasil uji pd penelitian ini menunjukkan bhw nilai IC50 eurikumanon lbh kecil dr nilai IC50 klorokuin difosfat (0,0047 0,0001 nM lbh kecil dr (0,01 0,004 M) yg selama ini dignkan sbgi standar antimalaria. Chan et al. (2005) memperoleh nilai IC50 eurikumanon thdp isolat P. falciparum strain resisten klorokuin Gombak A 0,56 M dan pd P. falciparum strain sensitif klorokuin D10 sebesar 0,10 M. Hsl penelitian aktivitas antimalaria in vitro eurikumanon oleh Kuo et al. (2004) diperoleh nilai IC50 14,91 ng/mL thdp P. falciparum strain resisten klorokuin W2 dan 26,09 ng/mL thdp P. falciparum strain sensitif D6. Pd penelitian Kardono et al. (1991) diperoleh nilai IC50 eurikumanon dari akar pasak bumi asal Kalimantan sebesar IC50 = 47,70 ng/mL thdp P. falciparum sensitif klorokuin (D-6) dan 48,10 ng/mL P. falciparum resisten klorokuin strain Gombak A. Chan et al. (2004) jg menyatakan bhw nilai IC50 eurikumanon (0,56 M) lbh kecil dari klorokuin (4,85 M) thdp P. falciparum resisten klorokuin strain Gombak A dan lbh besar dari artemisinin (0,03 M), sdgkan thdp P. falciparum strain sensitif klorokuin D10, eurikumanon memiliki nilai IC50 (0,10 M) lbh besar dari klorokuin (0,04 M) dan artemisinin ( 0,003 M).

Lihat nilai IC50 eurikumanon dan turunannya thdp P. falciparum strain 3D7 setelah inkubasi 72 jam pd Tabel 8. Pd tabel tsb terlihat bhw nilai IC50 plg rendah scr berturut-turut adalah eurikumanon, klorokuin difosfat, eurikumanon monovalerat, eurikumanon disuksinat, eurikumanon dibutirat, eurikumanon dimetoksibenzoat, dan eurikumanon triasetat (0,0047 0,0001; 0,01 0,004; 0,70 0,074; 5,23 0,007; 7,20 0,000; 8,80 0,005; dan 23,13 2,660 nM). Turunan eurikumanon hsl sintesis yg memiliki IC50 plg rendah adalah eurikumanon monovalerat (0,70 0,074 nM), tetapi nilai ini lbh tinggi dr IC50 eurikumanon dan klorokuin difosfat (0,0047 0,001 dan 0,01 0,004 nM), sdgkan nilai IC50 yg plg tinggi adalah eurikumanon triasetat (23,13 2,660 nM). Bl ditinjau dr nilai IC50 turunan eurikumanon berdsrkan jlh atom H dr ggs OH yg teresterifikasi pd struktur eurikumanon, mk IC50 terendah scr berturut-turut diawali oleh turunan eurikumanon monosubstitusi (eurikumanon monovalerat, IC50 = 0,70 0,074 nM), kmd turunan eurikumanon disubstitusi (eurikumanon disuksinat IC50 = 5,23 0,007 nM; eurikumanon dibutirat IC50 = 7,20 0,000 nM; eurikumanon dimetoksibenzoat IC50 = 8,80 0,005 nM) dan turunan eurikumanon trisubstitusi (eurikumanon triasetat, IC50 = 23,13 2,660 nM). Data IC50 di atas memberi informasi bhw turunan eurikumanon monosubstitusi lbh poten dr turunan eurikumanon disubstitusi dan trisubstitusi. Jk nilai IC50 eurikumanon dibandingkan dg IC50 klorokuin dan turunan eurikumanon, mk dpt dikatakan bhw eurikumanon lbh potensial dr turunannya dan klorokuin. Hal ini sesuai dg pernyataan Chan et al. (2005) bhw posisi atom H dr ggs OH yg teresterifikasi pd struktur eurikumanon sgt menentukan besarnya aktivitas antimalaria.

Hsl sintesis turunan eurikumanon monosubstitusi yg dilkkan Chan et al. (2005) yaitu 15-O- isovaleril eurikumanon diperoleh IC50 0,65 M thdp P. falciparum strain resisten klorokuin Gombak A dan thdp strain sensitif klorokuin D10 IC50 6,83 M. Turunan eurikumanon disubstitusi yaitu 1,15-di-O-isovaleril eurikumanon, 1,15-di-O-3,3-dimetilakriloil eurikumanon; 1,15-di-O-benzoil eurikumanon memiliki IC50 scr berturut-turut 13,89; 13,99 dan 12,99 M thdp P. falciparum strain Gombak A, sdgkan thdp P. falciparum strain D10 dg IC50 = 13,89; 13,99 dan 12,99 M. Pendukung asumsi-pemikiran yang dikemukakan peneliti (sumber buku teks)

Salah satu faktor yg dpt mempengaruhi aktivitas obat adalah adanya perubahan pd struktur molekulnya (Sarker dan Nahar, 2009; Sardjoko, 1993), dan hal ini tjd pd eurikumanon yg semula aktivitas antiplasmodiumnya sangat potensial, tetapi setelah struktur molekulnya diesterifikasi, aktivitas antiplasmodiumnya menurun scr drastis. Perubahan ggs fungsional pd struktur obat mengakibatkan tjdnya perubahan sifat fisika-kimia, penetrasinya ke dl sel atau jaringan, tmsk distribusinya ke reseptor utk menimbulkan aktivitas biologi (Sardjoko, 1993; Kar, 2004). Struktur eurikumanon memiliki lima ggs OH alisiklik yg bersifat hidrofilik dan esterifikasi thdp atom H dari ggs OH tsb dg asil klorida, asam karboksilat dan anhidrida asam karboksilat, akan menyebabkan perpanjangan rantai pada turunannya shg dpt mempengaruhi sifat-sifat elektronik, sterik dan hidrofobik dan hal ini akan berdampak terhadap aktivitas farmakologinya (Sarker dan Nahar, 2009; Kar, 2004; Sardjoko, 1993). Hubungan antara panjang rantai substitusi dan aktivitas suatu obat tidak selalu berbentuk garis lurus, karena adanya batas maksimum dimana pada titik tertentu aktivitas obat mengalami penurunan (Sardjoko, 1993; Kar, 2004). Aktivitas obat timbul stlh obat berinteraksi dg reseptor utk membtk kompleks obat-reseptor dan selanjutnya menimbulkan aktivitas. Kompleks obat-reseptor tjd oleh adanya ikatan kimia antr molekul obat dg reseptornya, yg diatur oleh berbagai kekuatan ikatan kimia dan berbagai jenis ggs fungsional yg ada dl molekul obat yg terlibat pd ikatan obat-reseptor (Sarker dan Nahar, 2009; Kar, 2004). Kompleks obat-reseptor yg diharapkan dl suatu pengobatan adalah ikatan kimia yg bersifat lemah, misalnya ikatan ionik, hidrogen atau ikatan van der waals, dg dmk obat akan mudah dilepas utk menimbulkan aktivitas. Diperkirakan turunan eurikumanon hsl semisintesis bersifat lbh hidrofobik dari eurikumanon shg penetrasinya spi ke target site sgt bervariasi dan hal ini akan mempengaruhi besarnya aktivitas antiplasmodium ygnditimbulkan (Sarker dan Nahar, 2009; Kar, 20042. KESIMPULANMrpkan hsl dr proses berpikir induktif dr penemuan hsl penelitian termsk hsl dr pembuktian hipotesis

Umumnya kesimpulan dibuat dg memperhatikan bbrp kriteria sbb:Hrs dibuat scr ringkas dan tepatHrs didukung oleh dataHrs mencerminkan batas batas berlakunya (seluruh populasi, atau sebhg populasi)Berupa rekapitulasi berbagai informasi sebelum dan setelah pembuktiannyaMemberikan penjelasan ttg masalah yg ditelitiMencerminkan adanya penerimaan dan penolakan hipotesis yg diuji Dpt menuntun perlunya dilakukan penelitian lbh lanjut thdp masalah yg sama dr aspek lainnya, yg berhubungan dg penelitian tsbKesimpulan dpt bersifat umum atau khususKesimpulan khususMrpkan kristalisasi hsl interpretasi hsl analisis dataKesimpulan umumMrpkan ungkapan menyeluruh dr kesimpulan khusus yg berfungsi sbgi informasi objektif dan pendapat yg tlh teruji ttg masalah tsb.

Berdsrkan kesimpulan tsb selanjutnya dpt dirumuskan :Saran-saran operasional baruKonsep baruKebijakan baru yg sejalan dg hsl penelitian3. SARAN-SARAN

Saran yg dikemukakan hrs berhubungan dg penemuan hsl penelitian, dapat berupa penerapan metode tertentu, pertimbangan adanya aspek lain yg diperkirakan mempengaruhi hsl penelitian atau diperlukannya kegiatan-kegiatan lain yg relevan dg hsl penelitian tsb. TERIMAKASIH