cara membuat glow in the dark poster (creative communication - univ. mercu buana)

28
MUSTIAWAN JULIUS RENDI ADVERTAISING (Poster) Iklan Layanan Masyarakat Crteative Communication Dosen : Dr. Yoyoh Hereyah, S.Pd., M.Si

Upload: musti-awan

Post on 15-Aug-2015

38 views

Category:

Marketing


2 download

TRANSCRIPT

MUSTIAWAN

JULIUS RENDI

ADVERTAISING (Poster)

Iklan Layanan Masyarakat

Crteative Communication

Dosen : Dr. Yoyoh Hereyah, S.Pd., M.Si

REALITAS

Bab ini ekan berbicara tentang data dan fakta

perkembangan rokok di Indonesia dan telah menjadi

perhatian banyak instasi terlebih pada pemeritah. Hal ini

dibuktikan dengan munculnya peraturan-peraturan

daerah yang telah diberlakukan secara ketat pertauran di

larang merokok di area publik.

Copyright @ 2015 Creative Communicatiion

Tembakau membunuh lebih setengah penggunanya, hampir 6

juta orang pertahun, diantaranya 5 juta orang perokok dan mantan perokok, serta 600.000 orang bukan perokok yang terpapar asap rokok. Bila tidak dilakukan tindakan pengendalian,

kematian akan meningkat cepat menjadi lebih 8 juta orang pada tahun 2030.

Hampir 80% di dunia 1 milyar perokok di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah. Penggunaan produk tembakau secara global meningkat, tetapi di negara-negara yang berpendapatan tinggi dan menengah justru terjadi penurunan. Tembakau merupakan peringkat utama penyebab kematian yang sebenarnya dapat dicegah. Data tahun 1995, 2001, 2004 adalah data Susenas seperti tampak pada 9 (sembilan) grafik

sebelah kiri sedangkan data tahun 2007 dan 2010 adalah data Riskesdas. Data Riskesdas tahun 2010 menunjukkan prevalensi perokok 16 kali lebih tinggi pada laki-laki (65,9%) dibandingkan perempuan (4,2%).

fakta dari

sebuah realitas :

Copyright @ 2015 Creative Communicatiion

sebaran perokok

di setiap provinsi

Secara nasional prevalensi perokok tahun 2010 sebesar 34,7%. Prevalensi perokok tertinggi di Provinsi Kalimantan Tengah (43,2%), disusul Nusa Tenggara Timur (41,2%), Maluku Utara (40,8%), Kepulauan Riau (36,3%), dan Gorontalo (38,7%). Provinsi-provinsi yang prevalensi nya di

bawah angka nasional adalah Sulawesi Tenggara (38,2%), Kalimantan Selatan (30,5%), DKI Jakarta (30,8%), Bali (31,0%), dan Jawa Timur (31,4%). Sedangkan prevalensi perokok tinggi pada kelompok umur 25-64 tahun dengan rentangan 37,0 - 38,2%. Sedangkan menurut Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2011 prevalensi perokok pada pria sebesar 67,0 % dan

2,7% wanita atau seluruhnya 34,8 % atau 59,9 juta orang dewasa saat ini merokok.

Data Susenas dan

Riskesdas

menunjukkan

bahwa prevalensi

merokok untuk

setiap provinsi

mengalami

lonjakan.

Copyright @ 2015 Creative Communicatiion

Persentase pengeluaran untuk tembakau dan sirih per kapita perbulan

5,25 %, atau setara dengan:

2 kali lebih dari pengeluaran untuk ikan

3 kali lebih dari pengeluaran untuk daging

2 kali lebih dari pengeluaran untuk telur dan susu

2 kali lebih dari pengeluaran untuk buah-buahan

prosentase

kebutuhan rumah

tangga

Rokok merupakan salah

satu pengeluran yang

cukup signifikan yang tak

tampak, mengalahan

pengeluran asupan nutrisi

bagi tubuh.

Copyright @ 2015 Creative Communicatiion

Pada kalangan

remaja, sebagai calon

penerus generasi

bangsa, kebiasa

merokok juga

mengalami

peningkatan yang

tajam

Grafik diatas menunjukkan perbandingan data pada Susenas tahun 2001 dengan Riskesdas tahun

2010. Pada grafik usia 10-14 tahun menunjukkan terjadi peningkatan tajam, dimana pada grafik berwarna biru (Susenas tahun 2001) sebesar 9,5% dan pada grafik berwarna merah muda (Riskesdas 2010) meningkat menjadi 17,5%. Peningkatan ini kurang lebih sebesar 80% Grafik ini menunjukkan prevalensi Perokok Remaja yang Bersekolah usia 13-15 tahun menurut Jenis Kelamin di Indonesia Pada tahun 2006 dan tahun 2009. Menurut Global Youth Tobacco Survey, tampak terjadi peningkatan perokok remaja cukup mengkhawatirkan selama kurun waktu 3 tahun terakhir (tahun 2006 – 2009). Lebih menggetarkan lagi bahwa, ternyata usia mulai merokok sudah dimulai pada usia balita. Hal ini menunjukkan lemahnya kontrol sosial masyarakat disekitarnya yang membiarkan anak seusia balita merokok, tentunya juga karena faktor lingkungan eksternal yang membombardir informasi yang mempengaruhi mereka untuk meniru dan mencoba

merokok, akhirnya memjadi kebiasaan sehari-hari mereka.

generasi negeri

mulai ternodai

Copyright @ 2015 Creative Communicatiion

Summary :

Copyright @ 2015 Creative Communicatiion

1

2

3

4

Angka perokok di Indonesia terus

mengalami peningkatan, hal ini

menjadikan pemerintah gencar dalam

membangun komunikasi bahaya rokok

Lonjakan perokok pada pria sebesar

67,0 % dan 2,7% wanita atau

seluruhnya 34,8 % atau 59,9 juta orang

dewasa saat ini merokok

Rokok telah bergeser menjadi kebutuhan

utama. Rokok merupakan salah satu

pengeluran yang cukup signifikan yang

tak tampak, mengalahan pengeluran

asupan nutrisi bagi tubuh.

Perokok Remaja dan

ddewasa terusk mengalami

lonjakan yang signifikan.

Usia produktif ini adalah

salah target potensial

industrin rokok

Data dan realitas ini lah yang mendasari kita untuk

membuat iklan layanan masyarakat berhenti merokok

PRINT ADS

Salah satu media kampnye anti rokok adalah melalui advertaising dalam bentuk print ads. Kreatifitas dalam mengirim pesan menjadi hal yang terpenting. Pemilihan kata, gambar, sampai ekspresi menjadi hal yang perlu diperhatika. Sehingga dalam bab ini kita dapat melihat perbandingan strategi komunikasi yang digunakan, sehingga dapat menjadi acuan kita dalam membuat strategi komunikasi.

Copyright @ 2015 Creative Communicatiion

Berkata, tak perlu banyak kata

Copyright @ 2015 Creative Communicatiion

Dalam contoh print ads diatas , memiliki

kesamaam dalam pesan yang

dikomunikasikan yaitu “ rokok dapat

mematikan”,t etarpi strategi komunikasinya

berbeda. Hal ini membuktikan bahwa

pengiriman pesan dalam poster tidak perlu

banyak kata.

clean and stand out

Copyright @ 2015 Creative Communicatiion

element komunikasi yang digunakan

memiliki kesamaan yaitu fokus pada

sebatang rokok, treatment yang digunakan

berbeda. Print ads “Smoking Kills” lebih

menarik dan lpesan yang digunakan dapat

tersampiaikan dengan jelas.

Mengajak berhenti merokok

bukan menakuti perokok

Copyright @ 2015 Creative Communicatiion

Pada print ads ini pesan yang akan di

bangun adalah bahaya dan dampak

perokok bagi kesehatan. Dalam print ads

yang dibuat oleh Kementerian kesehatan

print ads menyuguhkan gambar cukup

menakutlkan .

Menarik dan Komunikatif

Copyright @ 2015 Creative Communicatiion

Gambar diatas memiliki pesan yang sama

yaitu menunjukan data kuantitatif tentang

rokok. Komposisi penyusunan yang kurang

tepat menjadikan tampilannya yang kurang

menarik dan kurang komunikatif.

Kultur indonesia :

Santun dan elegant “

“ Copyright @ 2015 Creative Communicatiion

objek yang digunakan adalah bibir. Pesan

yang ini di sampaikan adalah bahaya rokok

terhadap mulut (bibir dan gigi). Print ads

yang banyak muncul di Indonesia masih

sangat jauh dari kultur Indonesia yang

mengutakaman kesantuan dan keidahan.

rasa Indonesia

Copyright @ 2015 Creative Communicatiion

Iklan ini adalah salah satu iklan yang

mencoba untuk mengkomunikasikan

bahaya rokok dengan memprlesetin iklan

rokok yang ada. Iklan-iklan ini memiliki rasa

Indonesia karena menggunakan unsur-

unsur atau element-element kultur

indonesia (seperti makam)

Membangkitkan emosinal untuk berhenti merokok “

“ Copyright @ 2015 Creative Communicatiion

Dalam dua print ads diatas pesan yang

digunakan menggunkan pendekatan

emosinal. Print ads yang diatas lebih banyak

menggunkan kata-kata dan dibawah lebih

menggunkan unsur gambar.

MITOS

MASYARAKAT

Mitos kali ini mencoba untuk memetahkan stigam di

masyarakat tentang “berhenti merokok”. Stigma ini

berkembang secara liar dan menjadi doktrin-doktrin

psikologis yang tidak dapat dipisahkan dari para perokok

aktif. Stigma yang berkembang dimasyarakat inilah yang

membuat sebagian orang merasa sulit utk lepas dari jerat

rokok.

Copyright @ 2015 Creative Communicatiion

Copyright @ 2015 Creative Communicatiion

Tidak merokok

mulut masam Merokok dapat

memberikan

inpirasi

Merokok

mehilangkan

stress

Tidak merokok

tidak gaul

Merokok

menambah

konsentrasi

Berhenti merokok

itu sulit

MITOS dan STIGMA

DI MASYARAKAT Stigam dan mitos ini lah yang membuat sebuah jeruji besi

bagi para perokok untuk sulit kabur dari jerat rokok..

Stigam dan mitos ini juga menjadi insight bagi terwujudnya

produk kreatif.

PRODUCT

DESCREPTION

Dalam bab ini akan menjelaskan diskripsi produk yang

akan dibuat mulai dari jenis produknya, target dan

segmentasi yang akan kami buat. Produck ini dibuat

berdasarkan fakta dan realitas yang ada. Ini yang

menjadi acuan kami dalam membuat poster .

Copyright @ 2015 Creative Communicatiion

Copyright @ 2015 Creative Communicatiion

PRODUCT CREATIVE

MARKET

TARGET MARKET

Produk kreatif yang akan kami buat adalah

adverstaising jenisnya adalah poster .

Poster yang kami buat fokus pada iklan layanan

masyarakat berhenti merokok.

Market yang ingin kami grap adalah usia

prodduktif sesuai dengan data dan fakta yang

kita dapat.

Pemuda / remaja berjenis kelamin Laki-laki atau

perempuan perokok aktif.

Perokok aktif berjenis kelamin laki-laki usia 15-25

Tahun.

Pemuda yang hobi hangout, nongkrong,

clubbing.

Perokok Aktif SES C1 s.d SES B

PRODUCT DESCREPTION

POSITIONING

Copyright @ 2015 Creative Communicatiion

SEGMENTATION

DEMOGRAFI

PSIKOGRAFI

PRODUCT SEGMENTATION

GLOW IN THE DARK MESSAGE

Perokok aktif

laki-laki usia 15-25 Tahun.

Perokok Aktif SES C1 s.d SES B

Pemuda yang hobi hangout, nongkrong,

clubbing.

Eksekutif muda, karyawan atau mahasiswa

pelajar kelas ekonomi menegah atas.

Perokok Aktif SES C1 s.d SES B

berpendidikan

Perokok aktif yang memiliki hobi hangout,

clubbing, nonngkrong di café.

Glamour

Atraktrif, suka hal-hal yang baru.

Inovatif, kreatif dan suka dengan hal-hal

yang baru.

ANALISIS

S.W.O.T

Analisi SWOT digunakan untuk melihat potensi internal dan

ekternal yang dapat menunjang proses pembuatan

produk kreatif. Dengan analisis ini diharapkan dapat

memetahkan apa yang menjadi keunggulan, kelemahan,

peluang dan tantangan dan membuat produk kreatif ini.

Copyright @ 2015 Creative Communicatiion

Copyright @ 2015 Creative Communicatiion

Bahan dasar produk glow in

the dark masih terbilang cukup

mahal.

Bahan dasar nya memiliki

batas waktu tertentu dalam

memancarkan cahaya.

Belum adanya iklan layanan

masyrakat yang memiliki

segmentasi khusus.

Print Ads Glow In The Dark

adalah produk yang unik dan

menarik karena belum ada

print ads sejenis.

Issue yang menjadi

perhatian bersama

khususnya pemerintah.

Meningkatnya kesadaran

masyarakat akan

kesehatan.

Peraturan-peraturan

dilarang merokok.

Undang-undang iklan Rokok yang

tidak boleh menampilkan orang

yang sedang melaku merokok di

iklanan masyarakat. Sehingga

membutuhkan ekplorasi kreatifitas

yang cukup tinggi.

kultur masyarakat indonesia yang

masih tektual.

Mitos dan sugesti di

masyrakat yang masih

kuat

Analisis S.W.O.T

COMMUNICATION

STRATEGY

Strategi komunikasi yang digunakan dalam membuat

membingkai poster ini berdasarkan analisis data diatas

disesuaikan dengan segmentasi poster tersebut. Iklan

layanan masyarakat “berhenti merokok” glow in the dark

kali ini memilik segmentasi yang khusus terlihat dari detail

pemilihan materi-materi komunikasinya.

Copyright @ 2015 Creative Communicatiion

Copyright @ 2015 Creative Communicatiion

Uraian Ulasan

Objektif Iklan Layanan Masyarakat

“Berhenti Merokok” Glow In The

Dark.

Issue yang menjadi perhatian khalayak

dan belum tergarap secara

tersegmetek sesuai target marketnya.

Segmetasi Perokok aktif berjenis

kelamin laki-laki usia 15-25

Tahun.

Pemuda yang hobi

hangout, nongkrong,

clubbing.

Perokok Aktif SES C1 s.d SES

B

Berdasarkan data dan fakta yang ada.

Tetapi kami mencoba untuk menggrap

perokok aktif usia produktif ekonomi

menengah atas. Mengingat latar

pendidikan mereka yang cukup tinggi di

imbangi tinggat rasionalisasi yang tinggi

pula. Sehingga diharapakan lebih

mudah menerima pesan yang

disampaikan.

Tag Line Bisa kalau dicoba Seruan, dorongan, ajakan pada target

untuk berhenti merokok dengan

mendobrak mitos-mitos dan stigam yang

ada.

Insight terpenjaranya para perokok

dalam jeratan stigam dan

mitos tentang rokok.

Insight dibangun dari mitos dan stigam

yang berkembang dimasyrakat tentang

rokok

Pendekatan Emosional dan Indonesia Pendekatan yang digunakan adalan

pendekatan emosional dan tetap

mengutamakan kebiasaan masyarakat

indonesia dalam mengkonsumsi poster

yang ada, tetapi dengan tetap

mengedepankan unsur estetika dan

design nya.

Bentuk Poster Jenis poster ini dipilih karena disesuaikan

dengan kebiasaan target market yang

memiliki kebiasaan lebih mudah

menerima pesan berupa tulisan dari

pada gambar sehingga yang paling

memungkinkan masuk target market

adalah media poster. Karena poster

dapat memuat dua unsur tulisan dan

gambar. Beberda pada baliho atau

billboard yang lebih banyaka

menonjolkan unsur gambar.

BRIEF COMMUNICATION STRATEGY

Copyright @ 2015 Creative Communicatiion

Uraian Ulasan

Placement Club, caffe, Diskotik, bioskop Sesuai dengan segemntas dan objektif produk yaitu print ads glow in the dark maka kebiasaan segmentasi yang hobi nongkrong dan berhidup glamour menjadikan club, caffe, diskotik, bioskop menjadi tempat penempatannya mengingat tempat-tempat ini adalah tempat favorit. Selain itu situasi café. Club, diskotik, bioskop

yang tersetting redup mendukung poster ini untuk dapat memancarkan cahayanya (glow in the dark)

Element Visual 1. Laki-laki usia 15-25 tahun

2. Jeruji besi 3. Ekspresi laki-laki yang

ingin kabur dari jeruji besi yang mengurungnya.

1. Laki-laki itu menggambarkan target kampanye.

2. Juruji besi adalah memfilosofikan mitos dan stigam yang selama ini menghatui perokok dan sulit untuk di terjang.

3. Ekspresi laki-laki yang ingin kabur dari jeruji besi adalah bagian dari upaya untuk bebas dari jeratan rokok, sehingga pesan yang ingin di sampaikan “bisa kalau dicaba” dalam hal ini adalah bisa kalau dicoba untuk berhenti merokok.

BRIEF COMMUNICATION STRATEGY

NEW PRODUCT

CREATIVE

Inilah hasil produk kreatif komunikasi yang dibangun dari

porses yang cukup panjang dengan memperhartikan

data dan fakta yang ada dan ditunjang dnegan insight

yang berkembang dimasyarakat. Hal tersebut menjadikan

khasanan baru terwujudnya produk-produk kreatif.

Copyright @ 2015 Creative Communicatiion

Copyright @ 2015 Creative Communicatiion

PRINT ADS GLOW IN THE DARK :

tampak siang hari

Copyright @ 2015 Creative Communicatiion

PRINT ADS GLOW IN THE DARK :

tampak malam hari