eprints.binadarma.ac.ideprints.binadarma.ac.id/265/1/jurnal candra-1.doc · web viewkecepatan...
TRANSCRIPT
RANCANG BANGUN PROTOTIPE MESIN PENGHANCUR BATUBARA
DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KAIDAH ERGONOMI
Candra, Yanti pasmawati, Amiluddin ZahriProgram Studi Teknik Industri – Fakutas Teknik
Universitas Bina Darma PalembangE-mail: [email protected]
ABSTRAK
Mesin penghancur batubara ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang akan mengganti bahan bakar minyak menjadi bahan bakar batubara. Rancangan ini dibuat untuk skala rumah tangga, sehingga jika akan dikembangkan lebih besar kapasitasnya maka tinggal menyesuaikan ukuran yang ada. Ergonomi juga berfungsi dalam meningkatkan faktor keselamatan dan kesehatan kerja, misalnya: desain suatu sistem kerja untuk mengurangi rasa nyeri dan ngilu pada sistem kerangka dan otot manusia, desain stasiun kerja untuk alat peraga visual, dan lain sebagainya. Hasil pengukuran terhadap sampel yang diperoleh dan diolah sesuai dengan metode yang digunakan maka mengacu dari rata-rata tinggi siku berdiri diman mempunyai nilai sebesar 102,57cm artinya rangka melebihi dari ukuran tersebut. Kecepatan putaran yang ideal untuk mesin penghancur batubara adalah 1000 rpm. Biaya pembuatan mesin penghancur batubara untuk skala rumah tangga dibutuhkan biaya sebesar Rp. 8.606.600,-
Kata Kunci: mesin penghancur batubara, ergonomi. anthropometri
Abstract
Coal crusher is expected to help the people who will replace fuel oil to coal. This design is made for household scale, so if it will develop greater capacity then adjust the size of the existing residence. Ergonomics also serves to improve the safety and health factors, such as: design a working system to reduce pain and pain in the human skeletal system and muscles, the design of work stations for visual props, and so forth. The results of measurements of samples obtained and processed in accordance with the methods used then refer to the average height of the elbow stood Diman has a mean value of 102.57 cm beyond the framework of that size. Rotation speed are ideal for the coal crusher machine is 1000 rpm. The cost of making coal crusher for household scale required a fee of Rp. 8,606,600, -
Key words: coal crusher, ergonomics
PENDAHULUAN
Menurut Sritomo
Wingjosoebroto (2008:54)
ergonomic atau ergonomics
sebenarnya berasal dari bahasa
Yunani ergos yang berarti kerja dan
nomos yang berarti hukum. Dengan
demikian ergonomi merupakan
suatu studi ilmiah yang meneliti
tentang menusia dengan lingkungan
kerjanya. Yang dimaksud dengan
lingkungan kerja disini adalah
interaksi manusia terhadap
keseluruhan alat dan bahan yang
dihadapi, lingkungan dimana ia
bekerja dan metode kerja. Jadi dapat
kita simpulkan bahwa sasaran
ergonomi yaitu agar tenaga kerja
mendapatkan prestasi kerja yang
tinggi dengan aman dan nyaman.
Dalam melakukan suatu
rancangan maupun pengembangam
produk adalah bagaimana
menciptakan suatu produk berupa
alat kerja agar dapat memberikan
rasa kenyamanan dan keamanan saat
melakukan aktivitas kerja bagi
pemakai sehingga hasil yang dicapai
sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Untuk itu perlu
memperhatikan aspek-aspek
manusia dalam merancang peralatan
kerja.
Dalam merancang mesin
penghancur batubara berskala rumah
tangga nantinya diarahkan dengan
kaidah-kaidah ergonomi. Mesin
penghancur batubara ini diharapkan
dapat membantu masyarakat yang
akan mengganti bahan bakar minyak
menjadi batubara. Rancangan ini
dibuat untuk skala rumah tangga,
sehingga jika akan dikembangkan
lebih besar kapasitasnya maka
tinggal menyesuaikan ukuran yang
ada. Mesin penghancur batubara ini
juga berguna bagi perusahaan
seperti halnya perusahaan yang
bergerak di bidang produksi karet
olahan yang mana dalam proses
pemasakan menggunakan uap panas
berasal dari Boiler. Yang mana
Boiler untuk menghasilkan panas
tersebut diperlukan bahan bakar
solar. Seiring dengan semakin
mahalnya solar produksi dan
terkadang menggalami
keterlambatan sehingga hal ini
menjadi bahan pemikiran untuk
mengganti bahan bakar Boiler yang
lebih murah dan mudah didapatkan
yaitu batubara. Akan tetapi batubara
dalam ukuran yang besar sulit untuk
dibakar sehingga perlu dijadikan
dalam bentuk ukuran kecil agar
mudah terbakar. Berdasarkan
kebutuhan tersebut maka perlu
dirancang suatu mesin penghancur
batubara dengan
mempertimbangkan kaidah
ergonomi.
Tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian dapat dijabarkan
sebagai berikut :
1. Menentukan dimensi dari mesin
penghancur batubara yang
ergonomis berdasarkan data-
data anthropometri.
2. Menghitung kecepatan putaran
yang ideal berdasarkan analitik.
3. Menghitung biaya pembuatan
mesin penghancur batubara
berskala rumah tangga.
METODE PENELITIAN
Ergonomi disebut juga human factor
dan penerapan ergonomi ini pada
umumnya adalah untuk aktivitas
rancang bangun (design) ataupun
rancang ulang (re-design) menurut
Sritomo (2008:55). Adapun tujuan
dari ergonomi ini adalah untuk
menambah efektifitas penggunaan
objek fisik dan fasilitas yang
digunakan oleh manusia dan
merawat atau menambah nilai
tertentu. Ergonomi dapat berperan
sebagai desain pekerjaan pada suatu
organisasi, misalnya: penentuan
jumlah jam istirahat, pemilihan
jadwal pergantian waktu kerja,
meningkatkan variasi kerja dan lain
sebagainya. Ergonomi dapat pula
berfungsi sebagai desain perangkat
lunak, karena semakin banyaknya
pekerjaan yang berkaitan dengan
komputer.
Anthropometri
Antropometri menurut Nurmianto
(1991;11) adalah suatu kumpulan
data numerik yang menunjukan
karakteristik tubuh manusia, ukuran,
bentuk dan kekuatan, serta
penerapannya dalam perancangan
peralatan kerja. Antropometri
berasal dari bahasa Yunani, yaitu
anthropos (manusia) dan metricos
(pengukuran). Jadi, antropometri
juga bisa dikatakan sebagai
pengetahuan tentang pengukuran
dimensi tubuh manusia. Manusia
pada umumnya akan berbeda-beda
dalam hal bentuk dan dimensi
ukuran tubuhnya. Ada dua tipe dari
pengukuran tubuh yaitu statis dan
dinamis. Apa yang disebut
engineering anthopometri
berhubungan dengan aplikasi dari
data-data tipe tubuh terhadap
perancangan peralatan yang
digunakan.
- Anthropometri statis
Yaitu pengukuran manusia yang
dilakukan pada posisi diam dan
secara linear pada permukaan tubuh.
- Anthropometri dinamis
Yaitu pengukuran keadaan dan ciri-
ciri fisik manusia dalam keadaan
bergera, memperhatikan gerakan-
gerakan yang mungkin terjadi saat
pekerja tersebut melakukan
kegiatannya.
Beberapa faktor yang
mempengaruhi dimensi tubuh
manusia adalah :
a.Keacakan / Random
Meskipun telah terdapat dalam
satu kelompok populasi yang sudah
jelas sama jenis kelamin, suku
bangsa, kelompok usia dan
pekerjaanya, namun masih akan ada
perbedaan yang cukup signifikan
antara berbagai masyarakat.
b.Jenis Kelamin
Secara distribusi statistik, ada
perbedaan yang cukup signifikan
antara dimensi tubuh pria dan
wanita. Pria pada umumnya
memiliki dimensi tubuh yang lebih
besar dari wanita kecuali di bagian
pinggul dan dada.
c.Suku Bangsa
Variasi diantara beberapa
kelompok suku bangsa telah
menjadi hal yang tidak kalah
pentingnya, karena dengan
meningkatnya jumlah migrasi
kelompok suku bangsa dari suatu
negara ke negara lain akan
mempengaruhi antropometri secara
nasional.
d.Usia
Digolongkan ke dalam
beberapa kelompok usia yaitu balita,
anak-anak, remaja, dewasa dan
lanjut usia. Hal ini akan jelas akan
berpengaruh terutama jika desain
diaplikasikan untuk antropometri
anak-anak. Antropometri cenderung
akan terus meningkat sampai batas
usia dewasa. Ukuran tubuh manusia
akan berkembang dari saat lahir
sampai sekitar usia 20 tahun untuk
pria dan 17 untuik wanita dan
cenderung menurun setelah berumur
60 tahun. Namun, setelah
menginjak usia dewasa, tinggi badan
manusia mempunyai kecendrungan
untuk menurun antar lain
disebabkan oleh berkurangnya
elastisitas tulang belakang
(intervertebral disc) dan
berkurangnya dinamika gerakan
tangan dan kaki.
e.Jenis Pekerjaan
Perbedaan ukuran tubuh antar
orang yang pekerjaannya berbeda
sering ditemukan, misalnya seorang
pengemudi truk biasanya lebih
tinggi dan lebih berat dari populasi
manusia rata-rata.
f.Pakaian
Pakaian berhubungan dengan
iklim yang berbeda antara satu
tempat dengan tempat lain.
g.Faktor Kehamilan pada Wanita
Faktor ini sudah jelas terlihat
jika dibandingkan antara wanita
hamil dengan wanita yang tidak
hamil. Karena bentuk tubuh wanita
hamil pasti lebih besar terutama
pada bagian perut dibandingkan
dengan wanita yang tidak hamil.
h.Cacat Tubuh Secara Fisik
Saat ini sudah banyak
ditemukan peralatan yang sangat
membantu para penyandang cacat
sehingga mereka bisa nyaman dalam
melakukan aktivitasnya dan
merasakan kesamaan dalam
penggunaan peralatan kerja tanpa
merasa terganggu dengan cacat
tubuh yang mereka miliki.
Data anthropometri yang diambil
dalam pengukuran dimensi tubuh
yaitu posisi berdiri antara lain :
Tabel. 2.1 Dimensi dalam Posisi
Berdiri
Selanjutnya untuk
memperjelas mengenai data
anthropometri untuk bisa
diaplikasikan dalam berbagai
rancangan produk ataupun fasilitas
kerja, maka gambar di bawah ini
akan memberikan informasi tentang
berbagai macam anggota tubuh yang
perlu di ukur.
Sumber: wignjosoebroto:2008:70
Gambar 2.1 Data Anthropometri
yang diperlukan untuk Perancangan
Produk
Keterangan:
1 = dimensi tinggi tubuh
dalam posisi tegak
2 = tinggi mata dalam posisi
berdiri tegak
3 = tinggi bahu dalam posisi
berdiri tegak
4 = tinggi siku dalam posisi
berdiri tegak
5 = tinggi kepalan tangan yang
terjulur lepas dalam posisi berdiri
tegak
6 = tinggi tubuh dalam posisi
duduk
7 = tinggi mata dalam posisi
duduk
8 = tinggi bahu dalam posisi
duduk
9 = tinggi siku dalam posisi
duduk
10 = tebal atau lebar paha
11 = panjang paha yang diukur
dari pantat s/d ujung lutut
12 = panjang paha yang diukur
dari pantat s/d bagian belakang dari
lutut/betis.
13 = tinggi lutut yang bisa
diukur baik dalam posisi berdiri
ataupun duduk
14 = tinggi tubuh dalam posisi
duduk yang diukur dari lantai
sampai mata
15 = lebar dari bahu
16 = lebar pinggul/pantat
17 = lebar dari dada dalam
keadaan membusung
18 = lebar perut
19 = panjang siku yang diukur
dari siku sampai dengan ujung jari-
jari dalam posisi siku tegak lurus.
20 = lebar kepala
21 = panjang tangan diukur dari
pergelangan sampai dengan ujung
jari
22 = lebar telapak tangan
23 = lebar tangan dalam posisi
tangan terbentang lebar-lebar
kesamping kiri-kanan
24 = tinggi jangkauan tangan
dalam posisi berdiri tegak, diukur
dari lantai sampai dengan telapak
tangan yang terjangkau lurus
vertikal
25 = tinggi jangkauan tangan
dalam posisi duduk tegak
26 = jarak jangkauan tangnan
yang terjulur kedepan diukur dari
bahu sampai ujung jari tangan.
2.4 Persentil
Dengan persentil, maka yang
dimaksudkan adalah suatu nilai
yang menunjukkan porsentase
tertentu dari orang yang memiliki
ukuran pada atau di bawah nilai
tertentu. Pemakaian nilai-nilai
persentil yang umum diaplikasikan
dalam perhitungan data
anthropometri dapat dilihat pada
tabel 2.2 di bawah ini.
Tabel 2.2 Persentile
Percentile Perhitungan 2.9 Pengujian Data
Pengujian data yang
dimaksud adalah data-data hasil
penelitian khususnya mengenai data
anthropometri dan dilakukan dengan
cara sebagai berikut.
2.9.1 Uji Kenormalan Data
Pengujian ini dilakukan dengan
suatu tes hipotesis yang disebut Chi
Square Goodness of Fit. Tes yang
dilakukan adalah menguji apakah
data yang telah diperoleh dari hasil
pengukuran telah memenuhi
distribusi normal atau dapat didekati
oleh distribusi normal.
HASIL dan PEMBAHASAN
4.1 Pengolahan Data
Setelah data-data yang
dibutuhkan terkumpul maka
selanjutnya dilakukan pengolahan
data sesuai dengan metode yang
dibutuhkan. Pengolahan data yang
dimaksud meliputi:
4.1.1 Uji Kecukupan Data
Tinggi Siku Berdiri (TSB)
Data yang telah
dikumpulkan perlu diuji dulu untuk
mengetahui apakah data yang
dikumpulkan sudah mencukupi dari
persyaratan yang telah ditentukan
yaitu N’ < N. Dengan mengambil
tingkat kepercayaan 95% nilai dari k
= 1,96 dan derajad ketelitian sebesar
10% memiliki nilai sebesar 0,1, dan
langkahnya adalah sebagai berikut:
data
Karena N’ < N yaitu 1,44 <
30, maka data yang diambil telah
mencukupi untuk mewakili
populasi. Untuk pengujian
kecukupan data yang lain dengan
cara yang sama dapat disajikan pada
tabel di bawah ini:
Tabel 4.1 Hasil Uji Kecukupan Data
Data dikatakan cukup jika N’ < N.
Jadi dari tabel diatas dapat
disimpulkan bahwa data yang
diambil dari 30 sampel sudah cukup.
4.1.2 Uji Keseragaman Data
Tinggi Siku Berdiri (TSB)
Pengujian keseragaman data
dilakukan untuk melihat apakah data
yang dikumpulkan sudah seragam
atau belum. Jika ada data yang
keluar dari batas kontrol maka data
akan dibuang dan pengujian akan
dilakukan sekali lagi.
Tabel 4.2 Data Tinggi Siku Berdiri
Menghitung rata-rata :
cm
Menghitung standar deviasi :
cm
Menghitung standar deviasi dari
distribusi harga rata-rata :
2,80 cm
Batas Kontrol Atas dan Batas
Kontrol Bawah :
5.1 Simpulan
Dari hasil perhitungan pada
Bab IV maka dapat ditarik simpulan
sesuai dengan tujuan penelitian yang
ada di bab I, adalah sebagai berikut:
1. Ukuran dari mesin
penghancur batubara sebagai
berikut:
1. Tinggi siku berdiri 102,57
cm
2. Panjang siku 39,40 cm
3. Panjang Jangkauan Tangan
77,20 cm
4. Tubuh berdiri 136,566cm
2. Kecepatan putaran yang
ideal untuk mesin penghancur
batubara adalah 1000 rpm.
3. Biaya pembuatan mesin
penghancur batubara untuk skala
rumah tangga dibutuhkan biaya
sebesar Rp. 8.606.600,-
4. Mesin penghancur batubara
dibuat berdasarkan hasil perhitungan
dengan skala rumah tangga.
5.2 Saran
Untuk menyempurnakan
hasil penelitian yang telah
dilakukan, maka diharapkan ada
peneliti lain yang tertarik dengan
permasalahan mesin pengahancur
batubara. Sehingga akan dapat
menyempurnakan hasil penelitian
ini baik dari segi teknik maupun dari
segi lainnya. Penelitian ini akan
lebih sempurna lagi jika dikaji
mengenai aspek pasar sehingga
mesin tersebut dapat untuk
diproduksi secara masal.
DAFTAR RUJUKAN
Nurmianto, Eko. 2004. Ergonomi
Konsep Dasar Aplikasinya, edisi II,
cetakan pertama. Surabaya : Guna
Widya.
Purnomo, Hari. 2004. Pengantar
Teknik Industri. Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Sularso, Kiyokatsu Suga, 2008,
Elemen Mesin , Jakarta, PT.
Pradnya Paramita.
Sutalaksana, dkk. 1979. Teknik Tata
Cara Kerja. ITB Bandung
Ulrich karl. T and Eppinger
S.O,1995, Product Design :
Fundamentals and Methods,
Chicester : London, John Wiley and
Sons, Mc. Graw – Hill Co.
Wignjosoebroto Sritomo, 1989,
Teknik Tata Cara dan Pengukuran
Kerja , Surabaya, ITS.
Wignjosoebroto, Sritomo. 2008.
Ergonomi Studi Gerak dan waktu.
Surabaya : Institut Teknogi
Sepuluh September.
http://jurnal.sttn-batan.ac.id/wp-
content/uploads/2008/06/17-liliana-
antropometri-hal-183-189.pdf,
diakses tanggal 11 Oktober 2011,
pukul 16.15 wib
http://teorikuliah.blogspot.com/
2009/08/dimenso-orang-dimensi-
gerakan, diakses tanggal 11 Oktober
2011, pukul 19.00 wib
http://maniezquilang.blogspot.com/
2008/12/anthropometri.html, diakses
tanggal 13 Oktober 2011, pukul
20.15 wib
LAMPIRAN