campak
DESCRIPTION
morbiliTRANSCRIPT
STANDAR PELAYANAN MEDIS
Nomor :
RSU. BETHESDA LEMPUYANGWANGI
YOGYAKARTA
PROTAP ILMU KESEHATAN ANAK
Tanggal :
Pengesahan Diperiksa : Disetujui :
Jabatan Ketua SMF IKA DIREKTUR
Nama dr. Marwoto Sp.A dr. Wisnu Setyabudi
Tanda Tangan
Prosedur Tetap Penatalaksanaan Campak
I. DEFINISI
Campak, measles ( Inggris ), Morbili ( Latin ) atau rubeola adalah
penyakit virus akut yang disebabkan oleh virus yang termasuk dedalam
golongan Paramyxovirus. Penyakit ini sangat infeksius, dapat menular sejak
awal masa prodromal sampai lebih kurang 4 hari setelah munculnya ruam.
Penyebaran infeksi terjadi dengan perantaraan droplet.
Masa inkubasi/tunas 10-12 hari.
II. LANGKAH DIAGNOSTIK
A. Anamnesis
o Adanya demam tinggi terus-menerus 38,5ºC atau lebih disertai batuk,
pilek, nyeri menelan, mata merah dan silau bila kena cahaya
(fotofobia), sering kali diikuti dengan diare.
o Pada hari ke 4-5 demam, timbul ruam kulit, didahului oleh suhu yang
meningkat lebih tinggi dari semula. Pada saat ini anak dapat
mengalami kejang demam. Saat ruam timbul, batuk dan diare dapat
bertambah parah sehingga anak menjadi sesak nafas atau dehidrasi.
Adanya kulit kehitaman dan bersisik (hiperpigmentasi) dapat
merupakan tanda penyembuhan.
B. Pemeriksaaan Fisik
o Pada stadium prodromal, berlangsung 2-4 hari ditandai dengan
demam dan diikuti dengan batuk, pilek, hiperemis faring, nyeri
menelan,, stomatitis dan konyungtivitis.
o Pada stadium erupsi, timbul ruam makulopapular yang bertahan 5-6
hari. Urutan tumbulnya ruam dimulai dari batas rambut dibelakang
telinga, kemudian mejalar ke wajah, leher dan akhirnya ke ekstrimitas.
o Pada stadium penyembuhan ( konvalescent), setelah 3 hari ruam
berangsur-angsur menghilang sesuai urutan timbulnya. Ruam kulit
menjadi kehitaman dan mengelupas yang akan menghilang setelah 1-2
minggu.
C. Pemeriksaan Penunjang
o Laboratorium
1. Darah tepi : Jumlah leukosit normal atau meningkat apabila ada
komplikasi infeksi bakteri.
2. Pemeriksaan untuk komplikasi :
-. Encephalopati dilakuakn pemeriksaan cairan cerebrospinal,
kadar elektrolit darah dan analisis gas darah.
-. Enteritis : feses lengkap
-. Broncopneumonia : Dilakukan pemeriksaan foto dada dan
analisis gas darah.
III. TERAPI
oPengobatan bersifat suportif :
Terdiri dari pemberian cairan yang cukup, suplement nutrisi,
antibiotik diberikan apapbila terjadi infeksi sekunder.
oIndikasi rawat inap :
Hiperpireksia ( suhu > 39ºc ), dehidrasi, kejang, asupan oral sulit
atau adanya komplikasi.
oTanpa komplikasi :
1. Pasien dirawat diruang isolasi
2. Tirah baring ditempat tidur
3. Vit. A 100.000 IU, apabila disertai malnutrisi dilanjutkan 1500
IU tiap hari.
4. Diet makanan cukup cairan, kalori yang memadai
o Pengobatan dengan komplikasi
1. Encephalopati
-. Kloramfenicol dosis 75 mg/KgBB/hari dan ampisilin 100
mg/KgBB/hari selama 7-10 hari.
-. Korticosteroid : deksametason 1 mg/KgBB/hari sebagai dosis
awal dilanjutkan 0,5 mg/KgBB/hari dibagi 3 dosis sampai
kesadaran membaik.
-. Kebutuhan jumlah cairan dikurangi ¾ kebutuhan serta koreksi
terhadap gangguan elektrolit.
2. Broncopneumonia
-. Kloramfenicol 75 mg/KgBB/hari atau
Ampisilin 100 mg/KgBB/hari selama 7-10 hari
-. Oksigen 2 lt/menit
-. Koreksi gangguan analisis gas darah dan elektrolit
3. Enteritis
-. Koreksi dehidrasi sesuai derajat dehidrasi.
IV. PEMANTAUAN ( Monitoring )
o Terapi
1. Pada kasus campak dengan komplikasi broncopneumonia dan
gizi kurang perlu dipantau terhadap adanya infeksi TB laten.
2. Pantau keadaan gizi untuk gizi kurang/buruk, konsultasikan
bagian gizi.
o Tumbuh kembang
1. Pantau tuimbuh kembang sesuai usia.