camels (kelompok)

6
TUGAS BLKBB Cari bank yang terdaftar di BEI, dan analisa kesehatan bank tersebut dengan menggunakan metode CAMELS ! JAWAB : Bank yang kami teliti adalah BANK BNI tahun 2007, berikut analisa kesehatan bank BNI dengan metode CAMELS : 1. CAPITAL Pada permodalan di PT BANK BNI tahun 2007 berdasarkan CAR (Capital Adquency Ratio) dengan memperhitungkan risiko kredit mengalami peningkatan sebesar 1,70 %, lalu dengan memperhitungkan risiko kredit dan risiko pasar mengalami peningkatan sebesar 0,44 %. Serta aktiva tetap terhadap modal mengalami penurunan sebesar 8,10 %. 2. Asset quality Dalam kualitas aktiva , disana terdapat bahwa komposisi aktiva produktif dari aktiva produktif bermasalah mengalami penurunan sebesar 1,05 %, lalu dari PPA produktif terhadap aktiva produktif mengalami penurunan sebesar 0,62 %, dari pemenuhan PPA produktif mengalami penurunan sebesar 20,56 %, serta dari PPA non produktif menagalami kenaikan sebesar 60,15 %. Namun indikator kualitas aset yang dipakai adalah rasio kualitas produktif bermasalah dengan aktiva produktif (NPL). Rumus : NPL = Kualitas produktif bermasalah / aktiva produktif

Upload: yopie-yudha

Post on 18-Dec-2015

11 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

BLKBB

TRANSCRIPT

TUGAS BLKBB Cari bank yang terdaftar di BEI, dan analisa kesehatan bank tersebut dengan menggunakan metode CAMELS !

JAWAB :Bank yang kami teliti adalah BANK BNI tahun 2007, berikut analisa kesehatan bank BNI dengan metode CAMELS :1. CAPITALPada permodalan di PT BANK BNI tahun 2007 berdasarkan CAR (Capital Adquency Ratio) dengan memperhitungkan risiko kredit mengalami peningkatan sebesar 1,70 %, lalu dengan memperhitungkan risiko kredit dan risiko pasar mengalami peningkatan sebesar 0,44 %. Serta aktiva tetap terhadap modal mengalami penurunan sebesar 8,10 %. 2. Asset qualityDalam kualitas aktiva , disana terdapat bahwa komposisi aktiva produktif dari aktiva produktif bermasalah mengalami penurunan sebesar 1,05 %, lalu dari PPA produktif terhadap aktiva produktif mengalami penurunan sebesar 0,62 %, dari pemenuhan PPA produktif mengalami penurunan sebesar 20,56 %, serta dari PPA non produktif menagalami kenaikan sebesar 60,15 %. Namun indikator kualitas aset yang dipakai adalah rasio kualitas produktif bermasalah dengan aktiva produktif (NPL). Rumus : NPL = Kualitas produktif bermasalah / aktiva produktifPada laporan keuangan di bank BNI tahun 2007, diketahui bahwa NPL-net mengalami penurunan sebesar 2,54 %. Karena NPL ini digunakan untuk mengetahui kualitas aset suatu bank, maka dapat disimpulkan bahwa Bank BNI tidak bisa mempertahankan kualitas aset pada tahun 2007.

3. MANAGEMENTKualitas manajemen dapat dilihat dari kualitas manusianya dalam bekerja, juga dapat dilihat dari pendidikan serta pengalaman karyawannya dalam menangani berbagai kasus yang terjadi. Unsur-unsur penilaian dalam kualitas manajemen adalah manajemen permodalan, aktiva, umum, rentabilitas dan likuiditas, yang didasarkan pada jawaban dari pertanyaan yang diajukan. 4. EARNINGS ROA (RETURN OF AKTIVA)Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan majemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba sebelum pajak) yang dihasilkan dari rata-rata total aset bank yang bersangkutan. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil.Di dalam laporan keuangan BANK BNI tahun 2007 diketahui jika ROA menglami penurunan sebesar 1%. ROE (RETURN OF EQUITY)Indikator ROE diperoleh dari : x 100%Dari laporan keuangan BANK BNI tahun 2007, diketahui jika ROE mengalami penurunan yang cukup besar yakni sebesar 18,58 %. NIM (Net Interest Margin)Rasio NIM pada laporan keuangan BANK BNI tahun 2007 mengalami penurunan, sebesar 0,2 %. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Semakin besar rasio ini maka meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank. BOPO (Beban Operasional dibandingkan dengan Pendapatan Operasional)Digunakan untuk mengukur dan mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Jadi semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan lembaga keuangan yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu lembaga keuangan dalam kondisi bermasalah atau kondisi tidak sehat semakin kecil. Pada laporan keuangan Bank BNI tahun 2007 rasio BOPO mengalami kenaikan sebesar 5,16 %. Berarti ini membuktikan pengendalian yang kurang baik antara biaya operasional dengan pendapatan operasionalnya karena rasio naik.

5. LIQUIDITYDalam laporan keuangan BANK BNI tahun 2007, untuk menentukan jumalah likuiditas, indikator yang digunakan adalah loan to deposit ratio (LDR) LDR diperoleh dari rumus : x 100 %

Semakin tinggi rasio ini, semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah atau tidak sehat akan semakin besar. Dan sebaliknya, jika semakin kecil rasio, semakin tingginya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah atau tidak sehat akan semakin kecil.Di laporan keuangan Bank BNI TAHUN 2007 , LDR mengalami peningkatan sebesar 11,54 %.6. Sensitivity to Market Risk (Kepekaan terhadap rasio pasar)Untuk mengetahui apakah suatu bank memiliki Sensitivity to Market Risk (kepekaan terhadap rasio pasar), maka di dalam laporan keuangan harus terdapat indicator (1) adanya fluktuasi terhadap suku bunga ; (2) adanya fluktuasi terhadap nilai tukar uang.Di dalam laporan keuangan Bank BNI tahun 2007, terkait dengan nilai tukar terdapat spot dari nilai pasar dari kontrak lainnya sebesar Rp 1.343.401, dan dari tagihan derivative sebsar Rp 454, sedangkan dari kewajiban derivative sebesar Rp 2.934. Lalu dari forward nilai pasarnya Rp 126.824, tagihan derivativnya Rp 246, kewajibannya Rp 248. Masih terkait dengan nilai tukar, swap dari nilai pasar sebesar Rp 2.033.394, tagihan derivativnya Rp 1.964, dan dari kewjibannya Rp 7.518.Terkait dengan fluktuasi suku bunga , terdapat nilai pasar dari kontrak lainnya sebesar Rp 1.097.875, lalu dari kewajiban deriovativnya sebesar Rp 18.490.

Kesimpulan :Dari analisa laporan keuangan bank BNI tahun 2007 dengan menggunakan metode CAMELS, keadaan keuangn bank BNI tahun 2007 memang pada umumnya mengalami penurunan dari pada laporan keuangan bank BNI tahun 2006. Tetapi, menurut kami keadaan keuangan di bank BNI tahun 2007, masih tergolong bank dengan kategori kurang sehat, namun kami kira bank BNI masih mampu mengatasi pengaruh negatif dari kondisi perekonomian. Namun, bukan berarti terhindar dari beberapa pengaruh negatif , sehingga para pihak manajemen dan para pihak internal maupun eksternal juga harus melakukan evaluasi terhadap kegiatan operasional selama tahun berjalan, agar kondisi perekonomian di bank BNI tidak mengalami penurunan terus menerus dan menjadi bank dengan kategori bank sehat.