cairan sendi

8
CAIRAN SENDI Diposkan oleh eema di 01.25 Label: kimia klinik Adalah cairan pelumas yang terdapat pada sendi yang dihasilkan dari ultrafiltrasi plasma dan mengandung asam hialuronat. Asam hialuronat ini menyebabkan cairan sendi bersifat kental sehingga cairan sendi dapat berfungsi sebagai pelumas. Indikasi pemeriksaan : apabila terjadi penambahan cairan sendi Cara pengambilan : aspirasi Syarat aspirasi : 1. Harus aseptis 2. Sampel ditampung dalam 3 botol steril Tabung 1 & 2 : ditambah heparin Tabung 3 : tidak ditambah heparin Macam-macam pemeriksaan : A. MAKROSKOPIS 1. Volume Normal : ≤ 2 ml Jika ≥ 2 ml menunjukkan adanya kelainan 2. Warna Normal : ≠ berwarna / kuning muda Abnormal : merah darah (bisa berasal dari trauma punksi, perdarahan intraartikuler) Cara membedakan : jika cairan diisi ke dalam 3 tabung yang sama, maka: a. Trauma punksi : - intensitas ketiganya tidak sama - terdapat bekuan - jika dipusing cairan atas jernih b. Perdarahan intraartikuler : - intensitas sama - ≠ ada bekuan - jika dipusing cairan atas xantocrom (warna kekuningan) 3. Kejernihan

Upload: qariahmaulidiahamin

Post on 08-Aug-2015

213 views

Category:

Documents


33 download

TRANSCRIPT

Page 1: CAIRAN SENDI

CAIRAN SENDIDiposkan oleh eema di 01.25 

Label: kimia klinik

Adalah cairan pelumas yang terdapat pada sendi yang dihasilkan dari ultrafiltrasi plasma dan mengandung asam hialuronat.

Asam hialuronat ini menyebabkan cairan sendi bersifat kental sehingga cairan sendi dapat berfungsi sebagai pelumas.Indikasi pemeriksaan  : apabila terjadi penambahan cairan sendiCara pengambilan       : aspirasiSyarat aspirasi : 1. Harus aseptis                          2. Sampel ditampung dalam 3 botol steril                                    Tabung 1 & 2  : ditambah heparin                                    Tabung 3         : tidak ditambah heparinMacam-macam pemeriksaan   :

A.    MAKROSKOPIS1.      Volume

Normal : ≤ 2 mlJika ≥ 2 ml menunjukkan adanya kelainan

2.      WarnaNormal : ≠ berwarna / kuning mudaAbnormal : merah  darah (bisa berasal dari trauma punksi, perdarahan intraartikuler)Cara membedakan : jika cairan diisi ke dalam 3 tabung yang sama, maka:a. Trauma punksi         : - intensitas ketiganya tidak sama                                      - terdapat bekuan                                      - jika dipusing cairan atas jernihb. Perdarahan intraartikuler     : - intensitas sama                                                  - ≠ ada bekuan                                                  - jika dipusing cairan atas xantocrom (warna kekuningan)

3.      KejernihanNormal : jernih               Keruh (karena peradangan)

4.      Viskositas / kekentalanNormal : kental dan panjang benang yang terbentuk min. 5 cmCara pengujian :   hisaplah cairan sendi ke dalam spuit 5 ml, lepas jarum kemudian biarkan cairan keluar dari spuit dan perhatikan panjang benang dengan lendir yang dapat dibentuk pada cairan saat jatuh.

5.      BekuanAdanya bekuan dapat diperiksa dalam tabung yang tidak diberi koagulan beberapa saat setelah tabung dibiarkanNormal : bekuan (-)Bila bekuan (+)  proses peradangan

B.     MIKROSKOPIS1.      Hitung jumlah leukosit

Page 2: CAIRAN SENDI

Pengencer : NaCl 0,9 %KH yang dipakai : KH Fuch RosentalNormal : ≤ 200 sel / µl cairanPenambahan cairan bukan akibat karena proses peradangan : ≤ 2000 sel / µl cairanPenambahan cairan akibat karena proses peradangan : ≥ 2000 sel / µl cairan

2.      Hitung jenis leukositUntuk mengetahui jenis peradangan (netrofil) yang terjadi pada cairan sendiNormal : jumlah PMN (netrofil segment) ≤ 25 %

3.      Hitung eritrositNormal : ≤ 2000 sel / µl cairan

4.      Kristal-kristalSyarat : pada cairan sendi tidak ditambah antikoagulan dan cairan tidak boleh menyusun bekuan.Normal : Tidak terdapat kristal-kristalKristal-kristal yang mempunyai arti klinis dan patologis :

a.       Kristal asam urat (arthritis urica)b.      Kristal pyrufosfat (terdapat pada Candrakalsinosis)c.       Kristal kolesterol (arthritis prematoit)

C.     PEMERIKSAAN KIMIATest yang paling penting adalah test bekuan mucinTujuan : untuk mengetahui kualitas dari asam hialuronatMucin adalah suatu kompleks yang terdiri dari asam hialuronat dan protein dimana mucin akan membeku dengan penambahan asam acetat.Interpretasi hasil :

1. Mucin berkualitas baik apabila terjadi bekuan kenyal dalam larutan jernih.2. Mucin berkualitas lumayan apabila menyusun bekuan kurang kuat dengan batas ≠

tegas dalam larutan jernih  arthritis tramatoit3. Mucin berkualitas buruk apabila bekuan yang terjadi berkeping dalam cairan

keruh.

D.    PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGITabung penampung yang berisi cairan sendi dan heparin dipusing kemudian sediment yang didapat dipakai untuk biakan dengan memakai media yang sesuai dengan tujuan pemeriksaan seperti untuk pemeriksaan Neisseria, Mycobacterium.

Page 3: CAIRAN SENDI

MODUL EBP3KH-KKD MEMBUAT SURAT RUJUKAN MEDIK-SKDI 4

A. Dasar Teori

Rujukan adalah upaya melimpahkan wewenang dan tanggungjawab penanganan kasus penyakit yang sedang ditangani oleh seorang dokter ke dokter lain yang sesuai.

Tata cara rujukan :

1. Terbatas hanya pada masalah penyakit yang dirujuk saja

2. Tetap berkomunikasi antara dokter konsultan dan dokter yang meminta rujukan

3. Perlu disepakati pembagian wewenang dan tanggungjawab masing-masing pihak

Pembagian wewenang dan tanggungjawab :

1. Interval referral

Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab penderita sepenuhnya kepada dokter konsultan untuk jangka waktu tertentu, dan selama dokter jangka waktu tersebut, dokter tersebut tidak menangani

2. Collateral referral

Menyerahkan wewenang dan tanggungjawab penanganan penderita untuk satu masalah kedokteran khusus saja

3. Cross referral

Menyerahkan wewenang dan tanggungjawab penanganan penderita sepenuhnya untuk selamanya kepada dokter lain

4. Split referral

Menyerahkan wewenang dan tanggungjawab penanganan penderita kepada beberapa dokter konsultan,dan selama ditangani oleh dokter konsultan, dokter yang merujuk tidak boleh ikut campur

Page 4: CAIRAN SENDI

1. Rujukan interval adalah sebuah rujukan dari seorang dokter dimana dokter tersebut

menyerahkan tanggung jawab dan wewenangnya dalam menangani pasiennya ssepenuhnya

kepada dokter lain atau dokter konsultan dalam jangka waktu tertentu dan dimana dalam

jangka waktu tersebut tidak ada campur tangan dari dokter yang memberikan rujukan. Contoh

rujukan interval yang sering ditemukan antara lain dikarenakan dokter yang memberi rujukan

sedang tidak bertugas (cuti), contoh lain yang sering ditemukan yaitu pada pasien rawat inap

untuk jangka waktu yang lama dan membutuhkan perawatan yang intensif dibutuhkan dokter

yang lebih spesifik menangani kasus pasien tersebut.

2. rujukan kolateral adalah sebuah rujukan yang diberikan seorang dokter kepada dokter yang

lainnya dimana dokter tersebut menyerahkan wewenang dan tanggung jawab penanganan

pasien hanya untuk satu masalah kedokteran khusus saja. Misalnya untuk penanganan seriusnya

ditangan oleh dokter spesialis sedangkan penanganan yang lain dari penderita tersebut tetap

ditangan dokter rujukan.

3. rujukan silang adalah sebuah rujukan dari seorang dokter kepada dokter lainnya yang

wewenang dan tanggung jawab menangani penderita sepenuhnya diberikan kepada dokter

yang lain untuk selamanya. Rujukan yang silang tidak dianjurkan, kecuali jika penderita tersebut

dipindahkan ke wilayah lain.

4. Rujukan terpecah adalah sebuah rujukan dari seorang dokter kepada beberapa dokter yang lain,

dimana tanggung jawab dan wewenang dokter yang memeberi rujukan tidak dapat ikut campur

selama jangka waktu pelimpahan wewenang tersebut. Ini juga tidak dianjurkan dikarenakan

dapat membingungkan pasien dan tidak ada yang bertanggungjawab sepenuhnya terhadap

kesehatan pasien tersebut.

Page 5: CAIRAN SENDI

Membuat surat rujukan medic

Page 6: CAIRAN SENDI

B. Surat Rujukan Medik

NO Aspek penilaian Nilai0 1 2

1. Menggunakan bentuk surat yang resmi yang lazim digunakan2. Di tempat masalah utama, tuliskan nama pasien dan umur pasien3. Nyatakan tanggal pertama kali pasien diperiksa (jangan gunakan

kata-kata, misalnya “seminggu yang lalu”, yang membingungkan jika terjadi keterlambatan rujukan

4. Nyatakan perkiraan (tanggal dan bulan),saat pasien mulai sakit5. Berikan ringkasan mengenai keluhan utama, riwayat penyakit

dan temuan klinis pasien6. Berikan ringkasan hasil pemeriksaan laboratorium (bila

dilakukan)7. Berikan rincian pengobatan yang sudah diberikan,termasuk dosis

obat yang sudah diberikan8. Cantumkan juga permintaan nasihat dan pengobatan secara

sopan9. Tandatangani surat dengan nama Anda dan tuliskan jabatan

resmi Anda sebagai orang yang mengirim pasien10. Tuliskan alamat pasien, dan nama serta alamat keluarga terdekat

pasien, di bagian bawah surat

Waktu : 4 menit

Keterangan : 0 = tidak dikerjakan

1 = dikerjakan tetapi kurang sesuai/benar

2 = dikerjakan dengan benar

Jumlah nilai maksimal 100