caesar

14
Tinjauan Pustaka Anatomi Sendi Lutut dan Fungsi dalam Melakukan Gerakan Caesar Swempi Gaidaka (102013312) Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No.6 - Jakarta Barat Email: [email protected] Abstrak Tulang dan sendi merupakan sistem gerak pada tubuh yang mempunyai banyak fungsi untuk menunjang kehidupan manusia. Tanpa keduanya, manusia akan kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Sendi lutut merupakan sendi besar yang mempunyai fungsi sebagai stabilisator tungkai untuk menjaga stabilitas sendi lutut ketika menopang beban tubuh saat melakukan gerak. Stabilitas sendi sangat terkait dengan keseimbangan postural. Keseimbangan postural (balance/stability) didefinisikan sebagai kemampuan tubuh memelihara pusat massa tubuh dengan batasan stabilitas yang ditentukan yang ditentukan dasar penyangga. Sendi lutut manusia pada dasarnya terdiri dari empat tulang yang dilekatkan oleh lingkar jaringan besar yang disebut ligamen. Struktur kompleks sendi lutut ini bekerja secara bersamaan untuk memberikan keluwesan dan dukungan pada tubuh, serta pergerakan yang lebih luas. Sendi lutut juga merupakan bagian tubuh yang terus- menerus mengalami tekanan saat menjalankan aktivitas sehari-hari. Fakultas Kedokteran UKRIDA, Jalan Arjuna Utara no.6-Jakarta Barat 11470 Page 1

Upload: berlieneonufa

Post on 17-Jan-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Caesar

Tinjauan Pustaka

Anatomi Sendi Lutut dan Fungsi dalam Melakukan Gerakan

Caesar Swempi Gaidaka (102013312)

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No.6 - Jakarta Barat

Email: [email protected]

Abstrak

Tulang dan sendi merupakan sistem gerak pada tubuh yang mempunyai banyak fungsi untuk

menunjang kehidupan manusia. Tanpa keduanya, manusia akan kesulitan untuk melakukan

aktivitas sehari-hari. Sendi lutut merupakan sendi besar yang mempunyai fungsi sebagai

stabilisator tungkai untuk menjaga stabilitas sendi lutut ketika menopang beban tubuh saat

melakukan gerak. Stabilitas sendi sangat terkait dengan keseimbangan postural. Keseimbangan

postural (balance/stability) didefinisikan sebagai kemampuan tubuh memelihara pusat massa

tubuh dengan batasan stabilitas yang ditentukan yang ditentukan dasar penyangga. Sendi lutut

manusia pada dasarnya terdiri dari empat tulang yang dilekatkan oleh lingkar jaringan besar yang

disebut ligamen. Struktur kompleks sendi lutut ini bekerja secara bersamaan untuk memberikan

keluwesan dan dukungan pada tubuh, serta pergerakan yang lebih luas. Sendi lutut juga

merupakan bagian tubuh yang terus-menerus mengalami tekanan saat menjalankan aktivitas

sehari-hari. Maka jika tidak dirawat serta mendapatkan nutrisi yang tepat dapat menimbulkan

nyeri, rasa tidak nyaman, dan terbatasnya gerakan.

Kata kunci: tulang, sendi lutut, ligament

Fakultas Kedokteran UKRIDA, Jalan Arjuna Utara no.6-Jakarta Barat 11470 Page 1

Page 2: Caesar

Tinjauan Pustaka

Abstract

bones and joints in motion is the body that has many functions to support human life. Without

them, people would be hard-pressed to do daily activities. The knee joint is a large joint that

functions as a stabilizer legs to keep the stability of the knee joint when the body burden of

propping up while doing the motion. The stability of the joints is associated with postural

balance. Postural balance (balance/stability) is defined as the ability of the body to maintain the

center of mass of the body with the specified stability limits specified base buffer. The human

knee joint essentially made up of four bones that are attached by a large chain ring called

ligaments. The complex structure of the knee joint is working simultaneously to provide

flexibility and support on the body, as well as a broader movement. The knee joint is also the

body part that is constantly subjected to the pressure when you start the activity everyday.

Then if it is not treated as well as getting the right nutrients can cause pain, discomfort, and

limited movement.

Keywords: the bones , the knee joint ligament

Pendahuluan

Sendi lutut merupakan sendi terbesar pada tubuh manusia. Sendi lutut termasuk dalam

ekstremitas inferior. Sendi ini terletak pada kaki yaitu antara tungkai atas dan tungkai bawah.

Pada dasarnya sendi lutut ini terdiri dari dua articulation condylaris diantara condylus femoris

medialis, lateralis dan condylus tibiae yang terkait dalam sebuah sendi pelana, diantara patella

dan fascies patellaris femoris. Sendi lutut ini termasuk dalam jenis sendi engsel, yaitu pergerakan

dua condylus femoris diatas condylus tibiae. Gerakan yang dapat dilakukan oleh sendi ini yaitu

gerakan fleksi , ekstensi dan sedikit rotatio. Jika terjadi gerakan yang melebihi kapasitas sendi

maka akan dapat menimbulkan cedera yang antara lain terjadi robekan pada capsul dan

ligamentum di sekitar sendi.1

Fakultas Kedokteran UKRIDA, Jalan Arjuna Utara no.6-Jakarta Barat 11470 Page 2

Page 3: Caesar

Tinjauan Pustaka

Isi

1) Tulang pembentuk sendi lutut

Tulang yang membentuk sendi lutut antara lain: tulang femur distal, tibia proximal dan tulang

patella.

Tulang Femur (tulang paha)

Tulang femur termasuk tulang panjang yang bersendi ke atas dengan pelvis dan

ke bawah dengan tulang tibia. Tulang femur terdiri dari epiphysis proximal (caput

femoris), diaphysis (corpus) dan epiphysis distalis yaitu bulatan sepasang yang disebut

condylus medialis dan condylus lateralis. Disebelah proximal tonjolan ini terdapat lagi

masing-masing sebuah bulatan kecil disebut epicondylus medialis dan epicondylus

lateralis. Pada tulang femur ini yang berfungsi dalam persendian lutut adalah epiphysis

distalis. Epiphysis distalis merupakan bulatan sepasang yang disebut condylus femoralis

lateralis dan medialis. Di bagian promixal tonjolan tersebut terdapat sebuah bulatan kecil

yang disebut epicondylus lateralis.

Tulang Patella (Tulang tempurung lutut)

Tulang patella merupakan tulang dengan bentuk segitiga pipih dengan apeks

menghadap ke arah distal. Pada permukaan depan kasar sedangkan permukaan dalam

atau dorsal memiliki permukaan sendi yaitu fades articularis lateralis yang lebar dan

fades articularis medialis yang sempit.

Tulang Tibia (tulang kering)

Tulang tibia terdiri dari epiphysis proximalis, diaphysis distalis. Epiphysis

proximalis pada tulang tibia terdiri dari dua bulatan yang disebut condylus lateralis dan

condylus medialis yang atasnya terdapat dataran sendi yang disebut fades artikularis

lateralis dan medialis yang dipisahkan oleh ementio iniercondyloidea.

Lutut merupakan sendi yang bentuknya dapat dikatakan tidak ada kesesuaian bentuk,

kedua condylus dari femur secara bersama-sama membentuk sejenis katrol (troclea),

sebaliknya dataran tibia tidak rata permukaannya, ketidaksesuaian ini dikompensasikan

dalam bentuk meniscus.

Fakultas Kedokteran UKRIDA, Jalan Arjuna Utara no.6-Jakarta Barat 11470 Page 3

Page 4: Caesar

Tinjauan Pustaka

Hubungan-hubungan antara tulang tersebut membentuk suatu sendi yaitu: antara

tulang femur dan patella disebut articulatio patella femorale, hubungan antara tibia dan

femur disebut articulatio tibio femorale. Yang secara keseluruhan disebut sendi lutut atau

knee joint.

Tulang Fibula

Tulang fibula ini berbentuk kecil ini berbentuk kecil panjang terletak disebelah

lateral dan tibia juga terdiri dari tiga bagian yaitu: epiphysis proximalis, diaphysis dan

epiphysis distalis

Epiphysis proximalis membulat disebut capitulum fibula yang ke proximalis

meruncing menjadi apex capitulis fibula. Pada capitulum terdapat dua dataran yang

disebut fades articularis capiluli fibula untuk bersendi dengan tibia.

Diapiphysis mempunyai empat crista lateralis, crista medialis, crista lateralis dan fades

posterior. Epiphisis distalis kearah lateral membulat disebut maleolus lateralis (mata kaki

luar).2

2) Jaringan lunak

Jaringan lunak pada sendi lutut terbagi menjadi dua yaitu:

Meniscus

Meniscus merupakan jaringan lunak. Meniscus pada sendi lutut adalah meniscus

lateralis dan meniscus medialis. Adapun fungsi meniscus adalah penyebaran pembebanan,

peredam kejut (shock absorber), mempermudah gerakan rotasi, mengurangi gerakan dan

stabilisator setiap penekanan akan diserap oleh meniscus dan diteruskan ke sebuah sendi.

Bursa

Bursa merupakan kantong yang berisi cairan yang memudahkan terjadinya

gesekan dan gerakan, berdinding tipis dan dibatasi oleh membrane synovial. Ada beberapa

bursa antara lain:

Bursa Supra Patellaris

Terletak di bawah m. quadriceps femoris dan berhubungan erat dengan

rongga sendi.

Fakultas Kedokteran UKRIDA, Jalan Arjuna Utara no.6-Jakarta Barat 11470 Page 4

Page 5: Caesar

Tinjauan Pustaka

Bursa Prepatellaris

Terletak pada jaringan subcutan diantara kulit dan bagian depan belahan

bawah patella dan bagian atas ligamentum patellae.

Infrapatellaris Superficialis

Terletak pada jaringan subcutan diantara kulit dan bagian depan belahan

bawah ligamentum patellae

Bursa Infapatellaris Profunda

Terletak di antara permukaan posterior dari ligamentum patellae dan

permukaan anterior tibiae. Bursa ini terpisah dari cavum sendi melalui

jaringan lemak dan hubungan antara keduanya ini jarang terjadi.3

3) Sistem Otot

Flexi - flexor

M. biceps femoris, m. semitendinosus, m. semimembranosus,

dibantu oleh m. gracilis, m. sartorius, dan m.popliteus. flexi

dibatasi oleh kontak bagian belakang tungkai bawah dengan

tungkai atas.

Extensi - extensor

M. quadriceps femoris. Extensi dihambat oleh tegangnya seluruh

ligamentum-ligamentum utama sendi.

Rotasi Medial

M. sartorius, m. gracilis dan m. semitendinosus

Rotasi Lateral

M. biceps femoris.4

4) Ligamentum pembentuk sendi lutut

Stabilitas sendi lutut yang lain adalah ligamentum. Ada beberapa ligamentum yang

terdapat pada sendi lutut antara lain Untuk fungsi stabilisasi pasif sendi lutut dilakukan oleh

ligamen. Ligamen-ligamen yang terdapat pada sendi lutut adalah ligamen cruciatum yang

dibagi menjadi dua yaitu ligamen cruciatum anterior dan ligamen cruciatum posterior.

Ligamen collateral yang juga dibagi menjadi dua bagian yaitu ligamen collateral medial dan

Fakultas Kedokteran UKRIDA, Jalan Arjuna Utara no.6-Jakarta Barat 11470 Page 5

Page 6: Caesar

Tinjauan Pustaka

ligamen collateral lateral, ligamen patellaris, ligamen popliteal oblique dan ligamen

transversal.

Ligamen cruciatum merupakan ligamen terkuat pada sendi lutut meskipun tidak

menutupi kapsul sendi. Dinamakan ligamen cruciatum karena saling menyilang antara satu

dengan yang lain. Ligamen ini berada pada bagian depan dan belakang sesuai dengan

perlekatan pada tibia. Fungsi ligamen ini adalah menjaga gerakan pada sendi lutut,

membatasi gerakan ekstensi dan mencegah gerakan rotasi pada posisi ekstensi, juga menjaga

gerakan slide ke depan dan ke belakang femur pada tibia dan sebagai stabilisasi bagian depan

dan belakang sendi lutut.

Ligamen cruciatum anterior membentang dari bagian anterior fossa intercondyloid tibia

melekat pada bagian lateral condylus femur yang berfungsi untuk mencegah gerakan slide

tibia ke anterior terhadap femur, menahan eksorotasi tibia pada saat fleksi lutut, mencegah

hiperekstensi lutut dan membantu saat rolling dan gliding sendi lutut.

Ligamen cruciatum posterior merupakan ligamen yang lebih pendek tetapi lebih kuat

dibanding dengan ligamen cruciatum anterior. Ligamen ini berbentuk kipas membentang dari

bagian posterior tibia ke bagian depan atas dari fossa intercondyloid tibia dan melekat pada

bagian luar depan condylus medialis femur. Ligamen ini berfungsi untuk mengontrol gerakan

slide tibia ke belakang terhadap femur, mencegah hyperekstensi lutut dan memelihara

stabilitas sendi lutut.

Ligamen collateral medial merupakan ligamen yang lebar, datar dan membranosus

bandnya terletak pada sisi tengah sendi lutut. Ligamen ini terletak lebih posterior di

permukaan medial sendi tibiofemoral yang melekat di atas epicondylus medial femur di

bawah tuberculum adduktor dan ke bawah menuju condylus medial tibia serta pada medial

meniscus. Seluruh ligamen collateral medial menegang pada gerakan penuh ROM ekstensi

lutut. Ligamen ini sering mengalami cidera dan fungsinya untuk menjaga gerakan ekstensi

dan mencegah gerakan ke arah luar.

Ligamen collateral lateral merupakan ligamen yang kuat dan melekat di atas ke

belakang epicondylus femur dan di bawah permukaan luar caput fibula. Fungsi ligamen ini

adalah untuk mengawasi gerakan ekstensi dan mencegah gerakan ke arah medial. Dalam

gerak fleksi lutut ligamen ini melindungi sisi lateral lutut.

Fakultas Kedokteran UKRIDA, Jalan Arjuna Utara no.6-Jakarta Barat 11470 Page 6

Page 7: Caesar

Tinjauan Pustaka

Ligamen patellaris merupakan ligamen kuat dan datar yang melekat pada lower margin

patella dengan tuberositas tibia dan melewati bagian depan atas patella dan serabut

superficial yang berlanjut pada pusat serabut pada tendon quadriceps femoris.

Ligamen popliteal oblique merupakan ligamen yang lebar dan datar. Menutupi bagian

belakang sendi dan melekat di atas upper margin fossa intercondyloid dan permukaan

belakang femur dan di bawah margin posterior caput tibia. Pada bagian tengah terpadu

dengan otot gastrocnemius. Ligamen ini juga berfungsi untuk mencegah hiperekstensi lutut.

Ligamen transversal merupakan ligamen yang pendek dan tipis dan berhubungan dengan

margin convex depan meniscus lateral dan ujung depan meniscus medial.

Selain itu terdapat tractus illiotibial yang berfungsi seperti ligamen yang menghubungkan

crista illiaca dengan condylus lateral femur dan tuberculum lateral tibia. Pada sendi lutut

tractus illiotibial berfungsi untuk stabilisasi ligamen antara condylus lateral femur dengan

tibia.4

5) Kapsul sendi

Kapsul sendi lutut terdiri dari dua lapisan yaitu:

Stratum fibrosum adalah lapisan luar yang berfungsi sebagai penutup atau selubung

Stratum synovial adalah kapsul yang bersatu dengan bursa suprapatelaris, stratum synovial

ini merupakan lapisan dalam yang berfungsi memproduksi cairan synovial untuk

melincinkan permukaan sendi lutut.3

6) Mekanisme Gerak Otot

Dari hasil penelitian dan pengamatan dengan mikroskop elektron dan difraksi sinar X,

Hansen dan Huxly (l955) mengemukkan teori kontraksi otot yang disebut model sliding

filaments. Model ini menyatakan bahwa kontraksi didasarkan adanya dua set filamen di

dalam sel otot kontraktil yang berupa filament aktin dan filamen miosin.. Rangsangan yang

diterima oleh asetilkolin menyebabkan aktomiosin mengerut (kontraksi). Kontraksi ini

memerlukan energi.

Pada waktu kontraksi, filamen aktin meluncur di antara miosin ke dalam zona H

(zona H adalah bagian terang di antara 2 pita gelap). Dengan demikian serabut otot menjadi

Fakultas Kedokteran UKRIDA, Jalan Arjuna Utara no.6-Jakarta Barat 11470 Page 7

Page 8: Caesar

Tinjauan Pustaka

memendek yang tetap panjangnya ialah ban A (pita gelap), sedangkan ban I (pita terang) dan

zona H bertambah pendek waktu kontraksi.

Ujung miosin dapat mengikat ATP dan menghidrolisisnya menjadi ADP. Beberapa energi

dilepaskan dengan cara memotong pemindahan ATP ke miosin yang berubah bentuk ke

konfigurasi energi tinggi. Miosin yang berenergi tinggi ini kemudian mengikatkan diri

dengan kedudukan khusus pada aktin membentuk jembatan silang. Kemudian simpanan

energi miosin dilepaskan, dan ujung miosin lalu beristirahat dengan energi rendah, pada saat

inilah terjadi relaksasi. Relaksasi ini mengubah sudut perlekatan ujung myosin menjadi

miosin ekor. Ikatan antara miosin energi rendah dan aktin terpecah ketika molekul baru ATP

bergabung dengan ujung miosin. Kemudian siklus tadi berulang Iagi.5

Pembahasan Kasus

Osteoarthritis merupakan arthritis yang bersifat non-peradangan yang berefek pada sendi

sinovial, sebagian besar terjadi pada usia lanjut dan ditandai oleh rasa sakit dan kelumpuhan.

Osteoarthritis merupakan tipe arthritis yang paling umum dan juga dikenal sebagai penyakit

degeneratif karena berhubungan dengan ‘keausan’ sendi.

Semakin lanjut usia seseorang, pada umumnya semakin besar faktor resiko terjadinya OA

lutut. Hal ini disebabkan karena sendi lutut yang digunakan sebagai penumpu berat badan sering

mengalami kompresi atau tekanan dan gesekan, sehingga dapat menyebabkan kartilago yang

melapisi tulang keras pada sendi lutut tersebut lama-kelamaan akan terkikis dan rentan terjadi

degenerasi.

Osteoarthritis berdampak pada sendi sinovial. Sendi sinovial terdapat pada persendian

dimana berbagai gerakan mungkin dilakukan. Sendi sinovial merupakan suatu sistem dimana

sebagian tulang dilapisi tulang rawan artikular dan dilumasi oleh cairan sinovial. Pada

osteoarthritis, ditemui ketiadaan tulang rawan artikular dengan proliferasi tulang baru dan

perbaikan sendi.

Fakultas Kedokteran UKRIDA, Jalan Arjuna Utara no.6-Jakarta Barat 11470 Page 8

Page 9: Caesar

Tinjauan Pustaka

Sendi lutut merupakan sendi dengan beban kerja yang cukup berat. Saat berdiri tegak,

sendi itu dalam posisi mengunci agar posisi tubuh stabil. Sedangkan saat berjalan, sendi ini

berperan laiknya engsel, sehingga gerakan kaki menjadi fleksibel. Saat kita berlari, atau

berolahraga, sendi harus dapat menahan beban putaran dan daya saat kaki menekuk, melompat

atau saat berlari. Hal itu menunjukkan bahwa sendi lutut memegang peranan penting dalam

setiap posisi atau gerakan tubuh.

Kesimpulan

Lutut memiliki peran penting yaitu sebagai tumpuan pergerakan yang digunakan seumur hidup.

Jika terjadi pengapuran, bantalan sendi lutut lama-kelamaan akan aus dan terjadi kerusakan

sendi. Kerusakan sendi akan berlanjut jika aktivitas lutut tidak dikurangi dan dampaknya sendi

akan mengalami erosi dan terkikis.

Daftar Pustaka

1. Watson R. Anatomi dan fisiologi. Edisi ke-10. Jakarta: EGC. 2002.h.190.

2. Gruendemann BJ, Fernsebner B. Keperawatan perioperatif. Jakarta: EGC.

2006.h.271.

3. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC.2004.h.114.

4. Sumardjo D. Sendi lutut. Edisi November 2010. Diunduh dari:

http//respository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3476/1/anatomi-fitriani.html. Kamis

17 november 2013.

5. Reece C, Mitchel. Biologi. Edisi ke-5. Jakarta. Erlangga.h.255.

Fakultas Kedokteran UKRIDA, Jalan Arjuna Utara no.6-Jakarta Barat 11470 Page 9