cabe jawa(piper retrofractum vahl. syn. p. longum)(1)

6
Nurul Faridah 112210101064 1 MANFAAT CABE JAWA (Piper retrofractum Vahl. syn. P. longum) TERHADAP KOLESTEROL DAN JANTUNG KORONER Nurul Fraidah Universitas Negeri Jember Program Fakultas Farmasi Email : [email protected] I.PENDAHULUAN Pola hidup manusia sekarang yang sangat dinamis menyebabkan masyarakat terjebak dalam pola hidup yang serba instant dan tidak sehat(junk food).Kebiasaan merokok dan kecenderungan untuk mengkonsumsi makanan berkolesterol tinggi dapat menyebabkan timbulnya gangguan metabolisme lemak sehingga terjadi hiperlipidemia. Hiperlipidemia berkaitan dengan insiden aterosklerosis dan penyakit jantung koroner. 1 Hiperlipidemia adalah suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai dengan meningginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia), trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya. Hiperlipidemia bisa disebabkan kelainan genetik, penyakit misalnya diabetes mellitus dan gangguan tiroid, serta diet kaya lemak. Hiperlipidemia menyebabkan turunnya kadar kolesterol HDL. Kolesterol HDL(High Density Lipoprotein) mempunyai efek antioksidan yang kuat karena mampu xiv memblokir oksidasi kolesterol LDL(Low Density Lipoprotein). Dengan kata lain, menurunnya HDL menyebabkan oksidasi LDL meningkat. Atherosklerosis adalah penyakit yang menyebabkan penimbunan lipid dan jaringan fibrosa dalam pembuluh darah, sehingga secara progresif mempersempit lumen pembuluh darah. Bila keadaan ini semakin berlanjut, maka penyempitan lumen akan diikuti perubahan vaskuler yang mengurangi elastisitas pembuluh darah. Aterosklerosis dipicu oleh banyak faktor 1 O. Indrapraja, ‘Efek Minyak Atsiri Bawang Putih (Allium Sativum) Dan Cabe Jawa (Piper Retrofractum Vahl.) Terhadap Jumlah Eritrosit Pada Tikus Yang Diberi Diet Kuning Telur’ (Medical faculty, 2009) <http://eprints.undip.ac.id/7754/> [accessed 17 January 2013].

Upload: nurul-faridah

Post on 21-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

cabe jawa

TRANSCRIPT

Page 1: CABE JAWA(Piper Retrofractum Vahl. Syn. P. Longum)(1)

Nurul Faridah112210101064

1

MANFAAT CABE JAWA (Piper retrofractum Vahl. syn. P. longum)TERHADAP KOLESTEROL DAN JANTUNG KORONER

Nurul FraidahUniversitas Negeri Jember

Program Fakultas FarmasiEmail : [email protected]

I.PENDAHULUAN

Pola hidup manusia sekarang yang sangat dinamis menyebabkan masyarakat terjebak dalam pola hidup yang serba instant dan tidak sehat(junk food).Kebiasaan merokok dan kecenderungan untuk mengkonsumsi makanan berkolesterol tinggi dapat menyebabkan timbulnya gangguan metabolisme lemak sehingga terjadi hiperlipidemia. Hiperlipidemia berkaitan dengan insiden aterosklerosis dan penyakit jantung koroner.1

Hiperlipidemia adalah suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai dengan meningginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia), trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya. Hiperlipidemia bisa disebabkan kelainan genetik, penyakit misalnya diabetes mellitus dan gangguan tiroid, serta diet kaya lemak. Hiperlipidemia menyebabkan turunnya kadar kolesterol HDL. Kolesterol HDL(High Density Lipoprotein)mempunyai efek antioksidan yang kuat karena mampu xiv memblokir oksidasi kolesterol LDL(Low Density Lipoprotein). Dengan kata lain, menurunnya HDL menyebabkan oksidasi LDL meningkat.

Atherosklerosis adalah penyakit yang menyebabkan penimbunan lipid dan jaringan fibrosa dalam pembuluh darah, sehingga secara progresif mempersempit lumen pembuluh darah. Bila keadaan ini semakin berlanjut, maka penyempitan lumen akan diikuti perubahan vaskuler yang mengurangi elastisitas pembuluh darah. Aterosklerosis dipicu oleh banyak faktor diantaranya adalah peningkatan lipid serum, hipertensi, merokok, diet tinggi lemak jenuh, kolesterol, dan kalori.2

Antioksidan secara umum didefinisikan sebagai senyawa yang dapat menunda , memperlambat dan mencegah proses oksidasi lipid. Dalam arti khusus, antioksidan adalah zat yang dapat menunda atau mencegah terjadinya reaksi autooksidasi radikal bebas dalam oksidasi lipid menyatakan bahwa antioksidan sebagai senyawa secara nyata dapat memperlambat oksidasi,walaupun dengan konsentrasi yang lebih rendah sekalipun dibandingkan dengan substrat yang dapat dioksidasi.

Cabe jawa (Piper retrofractum Vahl. syn. P. longum) memiliki bahan aktif minyak atsiri dengan kandungan utama terpenoid. Terpenoid adalah suatu antioksidan yang berdasarkan penelitian mampu menunda, memperlambat dan mencegah proses oksidasi lipid.

1 O. Indrapraja, ‘Efek Minyak Atsiri Bawang Putih (Allium Sativum) Dan Cabe Jawa (Piper Retrofractum Vahl.) Terhadap Jumlah Eritrosit Pada Tikus Yang Diberi Diet Kuning Telur’ (Medical faculty, 2009) <http://eprints.undip.ac.id/7754/> [accessed 17 January 2013].2 T. E. Wicaksono, ‘Efek Minyak Atsiri Bawang Putih (Allium Sativum) Dan Cabe Jawa (Piper Retrofractum Vahl.) Terhadap Jumlah Monosit Tikus Yang Diberi Diet Kuning Telur’ (Medical faculty, 2009) <http://eprints.undip.ac.id/7769/> [accessed 17 January 2013].

Page 2: CABE JAWA(Piper Retrofractum Vahl. Syn. P. Longum)(1)

Nurul Faridah112210101064

2

Minyak atsiri atau minyak eteris adalah senyawa yang bersifat volatile sehingga menimbulkan bau yang khas dari tanaman penghasilnya. Minyak atsiri juga dikenal dengan sebutan minyak terbang, essential oil, atau volatile oil.Minyak tersebut mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami dekomposisi, mempunyai rasa getir (pungent taste), berbau wangi sesuai dengan bau tanaman penghasilnya. Umumnya larut dalam pelarut organik dan tidak larut air. Minyak atsiri ini merupakan salah satu hasil sisa dari proses metabolisme dalam tanaman yang terbentuk karena reaksi antara berbagai persenyawaan kimia dengan adanya air. Minyak atsiri dapat dihasilkan dari tiap bagian tanaman (daun,bunga, buah, biji, batang/ kulit, dan akar).

Minyak atsiri bisa didapatkan manfaatnya dengan melalui berbagai cara penggunaan yaitu 3:1. Oral, misal digunakan sebagai jamu.2. Pemakaian luar/topikal, misal untuk dijadikan salep atau dijadikan minyak penghangat badan.3. Inhalasi, misal digunakan untuk aroma terapi.4. Digunakan sebagai pestisida.

II.TAKSONOMI (Piper retrofractum Vahl. syn. P. longum)

Tumbuhan memanjat, menjalar atau melilit, panjang bisa mencapai 10 m. Akar melekat pada pohon lain. Daun tunggal, bentuk elip, ujung runcing, tepi rata, permukaan atas mengkilat. Bunga berkelamin tunggal, bentuk bulir memanjang, bulir jantan lebih pendek dari yang betina. Buah majemuk, berupa bulir, bulat memanjang 2 - 7 cm, memengecil di bagian atas, ketika muda berwarna hiaju kemudian menjadi merah. Perbanyaan dengan biji atau stek batang. Kerabat dekat dari tanaman cabe jawa(Piper retrofractum Vahl. syn. P. longum) anatara lain kiseureuh,Sirih,Sirih hutan,Kemekes,Kemukus,Mrico lolot,Lada,Cabean,Daun wati,Sirih merah.

Klasifikasi :

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)      Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)          Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)          Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)          Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)          Sub Kelas: Magnoliidae          Ordo: Piperales          Famili: Piperaceae (suku sirih-sirihan)          Genus: Piper          Spesies: Piper retrofractum Vahl.

Cabe jawa (Piper retrofractum Vahl. syn. P. longum) banyak digunakan untuk bahan baku pembuatan obat tradisional, obat modern dan untuk campuran minuman. Rasa pedas yang dikeluarkan buahnya berasal dari senyawa piperine. Sejumlah penyakit bisa diatasi dengan cabe jawa. Bagian yang dapat dimanfaatkan adalah buah yang sudah tua tetapi belum masak, akar, dan daun yang dikeringkan. Buah cabe jawa dapat digunakan untuk mengatasi: kejang perut, muntah-muntah, perut kembung, mulas, disentri, diare, sukar buang air besar pada penderita penyakit hati, sakit kepala, sakit gigi, batuk, demam, hidung berlendir, lemah syahwat, sukar melahirkan, neurastenia,

3 I. Putri Aulia, ‘Efek Minyak Atsiri Cabe Jawa (Piper Retrofractum, Vahl) Terhadap Jumlah Limfosit Pada Tikus Wistar Yang Diberi Diet Kuning Telur’ (Medical faculty, 2009) <http://eprints.undip.ac.id/7743/> [accessed 17 January 2013].

Page 3: CABE JAWA(Piper Retrofractum Vahl. Syn. P. Longum)(1)

Nurul Faridah112210101064

3

dan tekanan darah rendah. Bagian akar dapat digunakan untuk: kembung, pencernaan terganggu, tidak dapat hamil karena rahim dingin, membersihkan rahim setelah melahirkan, badan terasa lemah, stroke, rematik, gout, nyeri pinggang. Daun dapat digunakan untuk mengatasi: kejang perut dan sakit gigi.4

III. KEMOTAKSONOMI (Piper retrofractum Vahl. syn. P. longum)

Buah cabe jawa(Piper retrofractum Vahl. syn. P. longum) mengandung zat pedas piperine, chavicine, palmetic acids, tetrahydropiperic acids, 1-undecylenyl-3, 4- methylenedioxy benzene, piperidin, minyak atsiri , N-isobutyldekatrans-2-trans-4- dienamide dan sesamin. Piperine mempunyai daya antipiretik, analgesik, antiinflamasi dan menekan susunan saraf pusat. Bagian akar mengadung piperine, piplartine, dan piperlonguminine.

Minyak atsiri (essential oil) yang dikenal juga dengan nama eteris atau minyak terbang (volatile oil) merupakan minyak yang dihasilkan dari tanaman. Minyak ini dapat dihasilkan dari tiap bagian tanaman (daun, bunga, buah, biji, batang kulit, dan akar). Minyak atsiri yang baru diekstraksi biasanya tidak berwarna atau berwarna kekuning-kuningan. Sifat minyak atsiri ditentukan oleh persenyawaan kimia yang terdapat di dalamnya, terutama persenyawaan tak jenuh (terpena), ester, asam, aldehida, dan persenyawaan lainnya.

Secara umum minyak atsiri terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O), kadang-kadang terdiri atas nitrogen (N) dan belerang (S). Selain itu minyak atsiri juga mengandung komponen yang tidak dapat menguap yaitu resin dan lilin, tetapi dalam jumlah yang kecil. Berdasarkan komposisi kimia dan unsurunsurnya minyak atsiri dibagi dua, yaitu : hydrocarbon dan oxygenated hydrocarbon. Hydrocarbon memiliki unsur-unsur hidrogen (H) dan karbon (C). Jenis hidrokarbon yang terdapat dalam 16 minyak atsiri sebagian besar terdiri atas : monoterpena (2 unit isoprena), seskuiterpena (3 unit isoprena), diterpena (4 unit isoprena), politerpena, parafin, olefin, dan hidrokarbon aromatik. Sedangkan oxygenated hydrocarbon mengandung unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Kandungan utama minyak atsiri cabe jawa adalah terpenoid, yang terdiri dari n-oktanol, linanool, terpinil asetat, sitronelil asetat, piperin, alkaloid, saponin, polifenol, resin (kavisin).

Terpenoid merupakan senyawa yang menyerupai terpena. Terpena adalah senyawa hidrokarbon dengan formula C10H16 yang tersusun dari unit isoprena.5,27 Terpenoid berperan sebagai intermediat dalam biosintesis kolesterol.Apabila kadar terpenoid dalam tubuh terdapat dalam jumlah yang banyak, maka secara tidak langsung kadar isoprenoid yang merupakan pembentuk terpenoid akan terdapat dalam jumlah yang banyak juga. Kadar isoprenoid dalam jumlah yang banyak akan menyebabkan penurunan aktifitas fosforilasi oleh ATP yang dialami oleh mevalonat, sehingga menyebabkan penumpukan kadar mevalonat. Hal ini mengakibatkan umpan balik negatif pada enzim HMG-KoA reduktase yang berfungsi dalam sintesis kolesteroldalam tubuh.5

4 Putri Aulia.5 N. Istiqomah, ‘Pengaruh Minyak Atsiri Cabe Jawa (Piper Retrofractum Vahl.) Terhadap Jumlah Platelet Tikus Wistar Yang Diberi Diet Kuning Telur’ (Medical faculty, 2009) <http://eprints.undip.ac.id/7744/> [accessed 17 January 2013].

Page 4: CABE JAWA(Piper Retrofractum Vahl. Syn. P. Longum)(1)

Nurul Faridah112210101064

4

DAFTAR PUSTAKA

Indrapraja, O. 2009. “Efek Minyak Atsiri Bawang Putih (Allium Sativum) Dan Cabe Jawa (Piper Retrofractum Vahl.) Terhadap Jumlah Eritrosit Pada Tikus Yang Diberi Diet Kuning Telur”. Medical faculty. http://eprints.undip.ac.id/7754/.

Istiqomah, N. 2009. “Pengaruh Minyak Atsiri Cabe Jawa (Piper Retrofractum Vahl.) Terhadap Jumlah Platelet Tikus Wistar Yang Diberi Diet Kuning Telur”. Medical faculty. http://eprints.undip.ac.id/7744/.

Putri Aulia, I. 2009. “Efek Minyak Atsiri Cabe Jawa (Piper Retrofractum, Vahl) Terhadap Jumlah Limfosit Pada Tikus Wistar Yang Diberi Diet Kuning Telur”. Medical faculty. http://eprints.undip.ac.id/7743/.

Wicaksono, T. E. 2009. “Efek Minyak Atsiri Bawang Putih (Allium Sativum) Dan Cabe Jawa (Piper Retrofractum Vahl.) Terhadap Jumlah Monosit Tikus Yang Diberi Diet Kuning Telur”. Medical faculty. http://eprints.undip.ac.id/7769/.