c. sekolah kerja

19
Bahan Kuliah DDP 2008/2009 1 C. Sekolah Kerja J.A Commenius (1592-1670) menekankan agar pendidikan mengembangkan pikiran, ingatan, bahasa dan tangan (keterampilan kerja tangan). J.H. Pestalozzi (1746-1827) mengajarkan bermacam-macam mata pelajaran pertukangan di sekolahnya. Sedangkan G. Kerschensteiner (1854- 1932) asebagai bapak sekolah kerja mendirikan Arbeitschule (sekolah kerja).

Upload: elton

Post on 15-Jan-2016

37 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

C. Sekolah Kerja - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: C. Sekolah Kerja

Bahan Kuliah DDP 2008/20091

C. Sekolah Kerja

J.A Commenius (1592-1670) menekankan agar pendidikan mengembangkan pikiran, ingatan, bahasa dan tangan (keterampilan kerja tangan). J.H. Pestalozzi (1746-1827) mengajarkan bermacam-macam mata pelajaran pertukangan di sekolahnya. Sedangkan G. Kerschensteiner (1854-1932) asebagai bapak sekolah kerja mendirikan Arbeitschule (sekolah kerja).

Page 2: C. Sekolah Kerja

• Sekolah kerja bertolak dari pandangan bahwa pendidikan itu tidak hanya demi kepentingan individu tetapi juga demi kepentingan masyarakat. Dengan kata lain, sekolah berkewajiban menyiapkan warga negara yang baik yaitu:

1) Tiap orang adalah pekerja dalam salah satu lapangan jabatan 2) Tiap orang wajib menyumbangkan tenaganya untuk kepentingan negara 3) Dalam menunaikan kedua tugas tersebut haruslah selalu diusahakan kesempurnaannya, agar dengan jalan itu tiap warga negara ikut membantu mempertinggi dan menyempurnakan kesusilaan dan keselamatan negara.

Bahan Kuliah DDP 2008/20092

Page 3: C. Sekolah Kerja

G. Kerschensteiner tujuan sekolah adalah:1) Menambah pengetahuan anak, yaitu pengetahuan yang didapat

dari buku atau orang lain, dan yang didapat dari pengalaman sendiri.

1) Agar anak dapat memiliki kemampuan dan kemahiran 2) Agar anak dapat memiliki pekerjaan sebagai persiapan jabatan

dalam mengabdi negara

Kerschensteiner berpendapat bahwa kewajiban utama sekolah adalah mempersiapkan anak-anak untuk dapat bekerja. Bukan pekerjaan otak yang dipentingkan, Melainkan pekerjaan tangan, sebab pekerjaan tangan adalah dasar dari segala pengetahuan adat, agama, bahasa, kesenian, ilmu pengetahuan dan lain-lain.

Bahan Kuliah DDP 2008/20093

Page 4: C. Sekolah Kerja

• Pengikut G.Kershensteiner ini ialah Leo de Paeuw, yang kemudian mendirikan lima macam sekolah kerja di Beligia yaitu:

1) Sekolah teknik kerajinan 2) Sekolah dagang 3) Sekolah pertanian bagi anak laki-laki 4) Sekolah rumahtangga kota 5) Sekolah rumahtangga desa

Bahan Kuliah DDP 2008/20094

Page 5: C. Sekolah Kerja

D. Pengajaran Proyek Dasar filosofis dan pedagogis dari pengajaran

proyek adalah John Dewey (1859-1952), pelak sanaannya dilakukan oleh pengikutnya W.H. Kilpatrick. Dewey menegaskan bahwa sekolah haruslah sebagai mikrokomos dari masyarakat (become a microcosm of society); karena itu pendidikan adalah suatu proses khidupan itu sendiri dan bukannya penyiapan untuk kehidupan di masa depan (education is a process of living and not a preparation for future living).

Bahan Kuliah DDP 2008/20095

Page 6: C. Sekolah Kerja

GERAKAN BARU PENDIDIKANB. DUA ALIRAN POKOK DI INDONESIA

PERGURUAN KEBANGSAN TAMAN

SISWA RUANG PENDIDIK INS KAYU TANAM

Bahan Kuliah DDP 2008/20096

Page 7: C. Sekolah Kerja

PERGURUAN KEBANGSAAN TAMAN SISWA

Didirikan pada 3 Juli 1922 di Yogyakarta oleh Ki Hajar Dewantara (Suwardi Suryaningrat)

dalam bentuk Yayasan, mulai dengan mendirikan Taman Indria, kursus guru, Taman Muda (SD), Taman Dewasa merangkap Taman

Guru (Mulo- Kweekschool, Taman Madya, Prasarjana, dan Sarjana Wiyata.

Bahan Kuliah DDP 2008/20097

Page 8: C. Sekolah Kerja

Asas dan Tujuan Taman Siswa1. Bahwa setiap orang mempunyai hak mengatur dirinya

sendiri, dengan mengingat terbitnya persatuan dalam peri kehidupan umum

2. Bahwa pengajaran harus memberi pengetahuan yang berfaedah yang dalam arti lahir dan bathin dapat memerdekakan diri.

3. Bahwa pengajaran harus berdasar pada kebudayaan dan kebangsaan sendiri

4. Bahwa pengajaran harus tersebar luas sampai dapat menjangkau kepada seluruh rakyat

Bahan Kuliah DDP 2008/20098

Page 9: C. Sekolah Kerja

5.Bahwa untuk mengejar kemerdekaan hidup yang sepenuh nya lahir maupun bathin hendak- nya diusahakan dengan kekuatan sendiri, dan menolak bantuan apapun dan dari siapapun yang mengikat, baik berupa ikatan lahiriah mau- pun bathin.

6. Bahwa sebagai konsekwensi hidup dengan ke- kuatan sendiri maka mutlak harus membelanjai sendiri segala usaha yang dilakukan

7. Bahwa dalam mendidik anak-anak perlu adanya keikhlas- an lahir dan bathin mengorbankan segala kepentingan pribadi demi keselamatan dan kebahagiaan anak-anak.

Bahan Kuliah DDP 2008/20099

Page 10: C. Sekolah Kerja

• Panca Dharma Taman SiswaTahun 1947 Taman Siswa melengkapi asas 1977, dari wawasan guru yang dikenal dengan Panca Dharma yaitu:1. Asas kemerdekaan harus diartikan disiplin pada diri

sendiri oleh diri sendiri atas dasar nilai hidup yang tinggi, baik hidup sebagai individu maupun anggota masyarakat.

Kemerdekaan menjadi alat mengembangkan pribadi yang kuat dan sadar dalam suatu perimbangan dan keselarasan dengan masya rakat tertib damai di tempat keanggotaannya.

Bahan Kuliah DDP 2008/200910

Page 11: C. Sekolah Kerja

2. Asas kodrat alam. Pada hakekatnya manusia itu sebagai makhluk adalah satu dengan kodrat alam. Ia tidak bisa lepada dari kehendaknya, tetapi akan mengalami bahagia jika bisa menyatukan diri dengan kodrat alam

3. Asas kebudayaan4. Asas kebangsaan, tidak boleh bertentangan dengan

kemanusiaan, malahan harus menjadi bentuk dan fiil kemanu- siaan yang nyata dan oleh karena tidak mengan- dung arti permusuhan dengan bangsa lain.

5. Asas kemanusiaan.

Bahan Kuliah DDP 2008/200911

Page 12: C. Sekolah Kerja

1. Tujuan Perguruan Taman Siswa :2. Sebagai badan perjuangan kebudayaan dan

pem- bangunan masyarakat tertib dan damai3. Tujuan pendidikan Taman siswa adalah mem

-bangun anak didik menjadi manusia yang merdeka lahir bathin, luhur akal budinya serta sehat jasmani- nya untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna dan bertanggung jawab atas keserasian bangsa, tanah air serta manusia pada umumnya.

Bahan Kuliah DDP 2008/200912

Page 13: C. Sekolah Kerja

• RUANG PENDIDIK INS KAYU TANAM

INS (Indonesia Nederlandsche School) didirikan pada 31 Oktober 1926 di Kayu Tanam Sumatera Barat. Pada tahun 1948 Belanda menyerang ke Kayu Tanam dan seluruh gedung INS dibumi hanguskan, termasuk Ruang Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan (RPPK) di padang panjang, Pada Mei 1950 Ruang Pendidik INS Kayu Tanam bangkit kembali.

Bahan Kuliah DDP 2008/200913

Page 14: C. Sekolah Kerja

Asas dan Tujuan Ruang Pendidikan Kayu

Tanam Pada awalnya asas-asas Ruang Pendidik INS terdiri • Berfikir logis dan rasional• Keaktifan atau kegiatan• Pendidikan masyarakat• Memperhatikan pembawaan anak• Menentang intelektualisme

Bahan Kuliah DDP 2008/200914

Page 15: C. Sekolah Kerja

• Setelah kemerdekaan Asas-asas Ruang Pendidik an INS ini dikembangkan menajdi Dasar-Dasar Pendidikan RI, yang dikem- bangkan dengan meng integrasikan asas-asas Ruang Pendidik INS, Sila-sila dari Pancasila, dan hasil analisis alam dan masyarakat Indonesia, serta pengalam an sebagai guru sekolah Kartini di Jakarta (1914-1922) dan sebagai Pimpinan INS, M. Syafei, meru muskan Dasar-Dasar Pendidikan sebagai berikut:

Bahan Kuliah DDP 2008/200915

Page 16: C. Sekolah Kerja

1) Ke- Tuhanan Yang Maha Esa2) Kamanusiaan3) Kesusilaan4) Kerakyataan5) Kebangsaan6) Gabungan Ilmu Pendidikan Umum dan Kejuruan7) Percaya pada diri sendiri di sebelah pada Tuhan8) Berakhlak (Bersusila) setingi mungkin9) Bertangung jawab akan keselamatan Nusa dan Bangsa10) Berjiwa aktif positif dan aktif negatis

Bahan Kuliah DDP 2008/200916

Page 17: C. Sekolah Kerja

11) Mempunyai daya cipta12) Cerdas logis dan rasional13) Berperasan tajam, halus dan estetis14) Gigih atau ulet yang sehat15) Corect atau tepat16) Emosional atau terharu17) Jasmani sehat dan kuat18) Bahasa Indonesia, Inggris dan Arab19) Sangup hidup sederhana dan bersusah payah20) Sangup mengerjakan sesuatu pekerjan dengan alat

serba kurang

Bahan Kuliah DDP 2008/200917

Page 18: C. Sekolah Kerja

21) Sebanyak mungkin memakai kebudayaan nasional waktu mendidik22) Sebanyak mungkin waktu megajar para guru menjadi obyek, dan

murid- murid menjadi subyek. Di mana hal ini tidak mungkin barulah para ghuru menjadi subyek dan murid menjadi obyek.

23) Sebanyak mungkin para guru menyontohkan pelajaran- pelajaranya tidak hanya pandai menyuruh saja24) Diusahakan supaya pelajar mempunyai darah kesatria; berani karena benar25) Mempunyai jiwa konsentrasi26) Pemeliharan (perawatan) suatu usaha 27) Menepati janji28 a. Sebelum pekerjan dimulai dibiasakan menimbangnya dulu sebaik-baiknya b. Kewajiban harus dipenuhi29) Hemat

Bahan Kuliah DDP 2008/200918

Page 19: C. Sekolah Kerja

Tujuan Ruang Pendidik INS Mendidik rakyat ke arah kemerdekaan Memberi pendidikan yang sesuai dengan

kebutuhan masyarakat Mendidik para pemuda agar berguna untuk

masyarakat Menanamkan kepercayaan terhadap diri sendiri dan

berani bertangung jawab Mengusahakan mandiri dalam pembiayaan

Bahan Kuliah DDP 2008/200919