burning mouth syndrome terjemahan

Upload: melissa-kanggriani

Post on 03-Apr-2018

312 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 Burning Mouth Syndrome Terjemahan

    1/7

    Burning Mouth Syndrome

    Summary

    Burning Mouth Syndrome (BMS) adalah sakit pada mukosa oral dengan atau

    tanpa tanda peradangan tanpa adanya lesi spesifik. Lebih sering terjadi pada wanita berusia 40-60 tahun. Rasa sakit terasa seperti rasa terbakar sedang sampai berat danmuncul lebih sering pada lidah, namun dapat juga terjadi pada gusi, bibir dan mukosa

    jugal. Dapat memburuk sewaktu siang, sewaktu stress dan lelah, sewaktu pasien berbicara terlalu banyak dan sewaktu makan makanan pedas. Rasa terbakar dapat hilangdengan makanan yang dingin, kerja dan istirahat. Tujuan dari review ini adalah untuk mengetahui etiologi BMS yang mungkin dan dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu :lokal, sistemik, emosi dan idiopatik. Mengetahui etiologi ini penting agar kita dapatmembuat protokol dalam mengobati pasien. Pada sakit lokal kita perlumempertimbangkan adanya penyebab infeksi, dental dan alergi. Pada kelaianan sistemik kita perlu mencari adanya kelainan jaringan penyambung, kelainan endokrin, kelainan

    neurologis, deficit nutrisi dan gangguan pada kelenjar ludah yang mengakibatkanxerostomia. Etiologi BMS mungkin sulit untuk didiagnosa, kadang menunjukkan lebihdari satu penyebab dari rasa sakit pada mulut. Anamnesa yang mendetail, pemeriksaanfisik rongga mulut dan inspeksi orofaring serta pemeriksaan laboratorium penting untuk menghindari kesalahan dalam tatalaksana pasien.

    Introduksi

    Burning Mouth Syndrome (BMS) ditandai dengan rasa sakit pada mukosa oral dengan atau tanpa tanda peradangan tanpa adanya lesi spesifik. Nama lainnya adalahglossodynia, oral dysesthesia, glossopyrosis, glossalgia, stomatopyrosis dan

    stomatodynia. Lebih sering terjadi pada wanita berusia 40-60 tahun dan prevalensi pada populasi umum adalah 3,7% (1,6% pria dan 5,5% wanita).

    Trias BMS : sakit pada mulut, gangguan pengecapan, dan gangguan salivasi,tanpa adanya lesi mukosa yang terlihat pada mulut.

    Rasa sakitnya merupakan sensasi terbakar yang sedang sampai berat, terutamamengenai bagian tepi lateral dan ujung lidah, dan mungkin berlangsung hingga beberapatahun. Rasa sakit dapat juga muncul pada gusi, bibir dan mukosa jugal, tanpa lesi yangterlihat pada pemeriksaan mulut dan faring. Rasa sakit meningkat seiring dengan

    berjalannya hari, peningkatan rasa cemas, kelelahan, terlalu banyak bicara dan sewaktumakan makanan yang panas dan berbumbu. Rasa sakit menghilang dengan makanan yangdingin, kerja dan dengan pengalih perhatian. Sensasi terbakar pada mulut tidak sesuai

    dengan anatomi dari saraf perifer dan biasanya mengenai lebih dari satu tempat.Pada tahun 1994, Lamey et al, mencoba untuk mengelompokkan pasien ke dalamtpe yang berbeda, membagi sindrom menjadi tiga tipe. Tipe 1 (35%), dimana rasa sakitterjadi setiap hari namun gejala menghilang sewaktu terbangun dan tingkat keparahannyameningkat seiring dengan berlangsungnya hari, tidak berhubungan dengan kondisi

    psikiatri. Tipe 2 (55%) dimana rasa sakit berlangsung secara konstan sewaktu pagi, siangdan malam hari, biasanya pasien-pasien ini sangat cemas. Tipe 3 (10%) dimana rasa sakithanya dirasakan secara intermiten, dengan adanya saat-saat bebes sakit, muncul pada

  • 7/28/2019 Burning Mouth Syndrome Terjemahan

    2/7

    tempat yang tidak umum seperti pada dasar mulut dan bagian posterior orofaring. Padatipe ini ada hubungan antara rasa sakit dengan makanan yang dimakan dan allergen.

    Rasa tertusuk-tusuk pada bibir dan mulut atau adanya salivasi yang berlebihanmerupakan gejala yang umum. Gangguan pada isi saliva telah terdeteksi, seperti

    peningkatan potassium, protein, dan fosfat, membuat saliva menjadi lebih kental dan

    lengket. Gejala lain yang penting adalah hipogeusia atau dysgeusia, dimana pasienmengeluh adanya rasa metallic, asin atau pahit yang persisten.

    Tabel 1. Klasifikasi subtipe BMS :Gejala klasik Hubungan

    Tipe 1 Sakit setiap hari, tidak sewaktu bangun, memburuk seiring berjalannya hari

    Non-psikiatri

    Tipe 2 Sakit yang konstan Psikiatri, rasa cemas yangkronis

    Tipe 3 Sakit intermiten pada

    tempat yang tidak umum(dasar mulut)

    Stomatitis alergi kontak

    karena adanya agen yangmemicu dan zat perasa

    Etiologi BMS sulit untuk ditentukan dan mungkin saja terdapat lebih dari satufaktor etiologi. Pasien mungkin saja mencari pertolongan pada beberapa spesialis di

    bidang kesehatan seperti dokter gigi, spesialis THT dan spesialis kulit serta mencoba berbagai macam terapi. Yang paling umum adalah terapi dengan kortikosteroid,analgesic, antibiotic, estrogen, retinoid, dan obat-obat psikotropik.

    Anamnesa yang lengkap, pemeriksaan fisik umum, pemeriksaan mulut danorofaring yang mendetail harus dilakukan untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam

    pemberian tatalaksana pada sindrom ini.

    Tujuan dari review ini adalah untuk memberikan overview mengenai etiologiyang mungkin pada BMS, menggolongkan menjadi 4 kelompok besar agar lebih mudahdimengerti : rasa sakit di mulut yang bersifat lokal, sistemik, emosional dan idiopatik.Berdasarkan diagnosis banding dari sindrom ini, kita dapat mengajukan protokol untuk memberikan tatalaksana pada pasien.

    Table 2. Etiologi BMSSistemik Lokal Psikogenik Idiopatik Gangguan kelenjarsaliva (Sjogren,Fibromyalgia,

    medikasi, iradiasi,cemas atau stres)

    Dental (prosthesis,trauma,

    parafunctional

    behaviouralalterations )

    Depresi, cemas,cancerphobia, OCD

    -

    Endokrin (DM,hipertensi,menopause)

    Alergi (zat perasa,zat pewarna, zat

    pengawet, makanan)

    - -

    Medikasi(penghambat ACE,antibiotic, obat anti

    Infeksi (candida, bakteri non-spesifik,fusospirochetes)

    - -

  • 7/28/2019 Burning Mouth Syndrome Terjemahan

    3/7

    retroviral,antidepresantrisiklik )Neurologis(neuralgia

    trigeminal danglossopharyngeal)

    - - -

    Nutrisi (besi,vitamin Bkompleks, asamfolat dan zinc)

    - - -

    Review

    A. Penyebab lokal

    DentalRasa sakit di mulut dapat timbul akibat penggunaan alat-alat orthodontik

    yang salah, pemakaian dental fixture (gw gtw ni artinya apa) yang salah posisi,terkorosi dan lama, dengan adanya keluhan pasien berupa rasa seperti metal.Reaksi lokal disebabkan oleh kontak antara mukosa dan metal mengakibatkaneritema dan sensasi terbakar. Sekarang, iritasi lokal dapat juga disebabkan karenatindik pada mulut.

    Rasa sakit juga dapat timbul karena adanya trauma mekanik pada pasienyang sering menggigiti mukosa jugal karena adanya masalah pada gigi ataumaloklusi.

    Setelah menyingkirkan sakit orofasial karena gigi yang merupakan bentuk paling sering, harus diperiksa juga kebiasaan dan perilaku parafungsionl, sepertimasalah pada TMJ. Gejala utamanya adalah krepitasi TMJ, rasa sakit lokal, danmenjalar ke telinga atau mulut. Pasien dengan sakit miofasial, bruxism, lidah yang

    besar atau lidah yang menekan gigi dapat menyebabkan rasa sakit pada lidah.

    AlergiAlergi pada zat pewarna, pengawet dan perasa telah diidentifikasi pada

    65% pasien BMS tipe 3 (sakit intermiten, dengan adanya periode bebas sakit, pada tempat yang tidak umum). Bahan yang terdeteksi sering menyebabkan rasasakit pada mulut adalah : cinnamon aldehyde, asam ascorbic, tartarazine, asam

    benzoic, propyleneglycol dan menthol. Makanan seperti udang, kacang, ikan dancoklat dapat menimbbulkan onset yang tiba-tiba dari alergi, dengan edema dan pruritus pada lidah. Kasus alergi yang parah biasanya disebabkan karena obatseperti sulphonamide, antibiotik, NSAIDs dan analgesik.

    Alergi pada materi gigi jarang dan hanya dipertimbangkan jika telahdikonfirmasi dengan tes alergi yang cocok dengan gejala klinis.

  • 7/28/2019 Burning Mouth Syndrome Terjemahan

    4/7

    Infeksi : Candida

    Agen penyebab yang sering adalah Candida albicans dan biasanya muncul pada orang tua, pada pasien imunodefisiensi, pasien yang menggunakan antibiotic jangka panjang, pasien yang dalam pengobatan imunosupresi, antiretroviral dan

    kortikosteroid. Infeksi candida dapat muncul dengan atau tanpa inflamasi padamukosa dan pasien mengeluh bahwa sensasi terbakar itu mengakibatkan disfagiadan sialorrhea. Sensasi terbakar timbul karena multiplikasi dari Candida. Deteksistimulus nyeri terdapat pada terminal neuron sensorik yaitu nocireseptor. Neurondengan diameter kecil ini menerjemahkan variasi sinyal mekanik, kimia dan suhukepada susunan saraf pusat, memberikan persepsi sakit atau tidak nyaman, beraksi

    pada reseptor capcaisin (vanilloid). Dental fixture juga membantu meningkatkan jumlah koloni kuman.

    Bakteri non-spesifik Penyebabnya adalah saprofit flora mulut seperti streptococci,

    staphylococci, neiseria, proteus, anaerob, dan organisme fusodpiral. Banyak infeksi yang oportunistik. Terdapat kongesti gusi dan edema pada papilinterdental, dapat juga ada hiperemis dari mukosa mulut dan lidah, yang dapatmenimbulkan tanda identifikasi sepanjang tepi lateral. Rasa sakit dan halitosis

    pada kasus yang parah lebih intens.

    B. Penyebab sistemik

    Gangguan kelenjar salivaFungsi kelenjar ludah terganggu karena berbagai macam obat yang

    menyebabkan xerostomia, yang mempengaruhi makan dan kemampuan untuk

    menghambat kolonisasi bakteri pada gigi dan dapat menganggu fungsi pengecapan.Banyak obat yang dapat mempengaruhi fungsi kelenjar ludah, yang paling

    umum adalah obat antikolinergik, anti histamine, anti retroviral, antidepresantrisiklik, penghambat uptake serotonin dan omeprazole.

    Xerostomia terjadi bergantung dari obat, dosis dan perbedaan setiap pasien. Sensasi terbakar dapat timbul dalam beberapa hari sampai tahun setelah paparan terhadap agen penyebab.

    Agen kemoterapi seperti Adriamycin, menyebabkan mukositis 5-7 harisetelah pemberian pertama. Pasien mengeluh adanya sakit lokal pada mukosamulut dan jika kemoterapi dilanjutkan, dapat menurunkan aliran saliva dan

    destruksi kelenjar. Normalnya, gusi, permukaan dorsal lidah dan palatum durumtidak terlibat.Terapi radiasi dapat menyebabkan mukositis dan meningkatkan aliran

    saliva karena adanya inflamasi. Pada saat ini, mukosa terasa sangat sakit. Jikaterapi dilanjutkan dapat terjadi atrofi mukosa menyebabkan sensasi terbakar padalidah, mulut kering dan kesulitan menelan. Gangguan pada kelenjar salivatergantung dari dosis radiasi, radiasi lebih dari 40 Gy/dosis menyebabkan

  • 7/28/2019 Burning Mouth Syndrome Terjemahan

    5/7

    kerusakan kelenjar yang ireversibel. pH menurun dari normal sampai menjadi6,7514.

    MedikasiPaling banyak karena ACE inhibitors. Selain itu dapat juga karena obat

    anti retroviral, antibiotic (sefalosporin, kloramfenikol, penicillin, gabapentin),antidepresan trisiklik, dan obat anti cemas. Mekanisme terjadinya sakit tanpaxerostomia belum diketahui secara pasti.

    Penyakit jaringan penyambungSindrom Sjorgen adalah penyakit autoimun yang paling sering mengenai

    wanita 40-60 tahun dan dapat berhubungan dengan penyakit jaringan penyambung yang lain seperti multiple sclerosis dan rheumatoid arthritis.Presentasi klasik dar sindrom ini adalah keratokonjungtivitis, xerostomia dangangguan jarngan penyambung.

    Fibromyalgia adalah sindrom dengan rasa sakit kronis yang biasanya

    didiagnosa berdasarkan adanya rasa sakit paling sedikit pada 11 dari 18 titik dengan durasi paling sedikit selama 3 bulan. BMS terdapat pada 32,8% pasiendengan fibromyalgia, dimana gejala utama yang didapatkan adalah xerostomia(70,9%), rasa sakit orofasial(32,85), disfungsi TMJ (67,6%), disfagia (37,3%) dandysgeusia (34,2%).

    EndokrinBMS dapat merupakan tanda DM yang tidak terdiagnosis, untuk itu DM

    harus dicari terutama pada pasien berusia lebih dari 50 tahun, dimana insidensDM tipe 2 meningkat. Mekanisme rasa sakit di mulut yang harus dipertimbangkan

    juga pada pasien diabetes adalah infeksi Candida dan neuropati diabetic.Masih terdapat kontroversi mengenai penggunaan estrogen sebagai faktor

    protektif mukosa oral. Meskipun rasa sakit pada mulut sering terjadi pada wanita post-menopause, penelitian belum menemukan adanya hubungan yang berartiantara rasa sakit di mulut dengan berapa lama menopause, penggunaan terapihormone pengganti dan durasinya.

    NeurologisStimulus sakit terdeteksi oleh nocireseptor, reseptor dengan capcaisin.

    Petrussi, et al, pada studi komparatif triple-blind, mengobservasi mengenai setelah penggunaan capcaisin selama 4 minggu, terdapat penurunan rasa sakit di mulut pada 84% pasien dibandingkan dengan control. Efektivitas capcaisin sebagaiterapi menguatkan hipotesis bahwa terdapat penyebab neurogenic pada BMS.

    Bukti lain adanya keterlibatan neurogenic pada BMS adalah pasien inimemiliki hipersensitivitas terhadap suhu dan abnormalitas elektrofisiologisdibandingkan dengan control.

    Neuralgia Trigeminal Neuralgia trigeminal memiliki karakteristik munculnya episode sakit yang

    singkat dan tiba-tiba, biasanya pada pasien berusia lebih dari 50 tahun, terutama

  • 7/28/2019 Burning Mouth Syndrome Terjemahan

    6/7

    mengenai daerah cabang mandibular, kadang menyebabkan hipoesthesia atau parestesia lidah. Neuralgia trigeminal dapat disebabkan karena kompresi saraf karena neoplasma, malformasi vascular, ensefalopati, myringomyelia, infeksiherpes zoster, trauma atau ekstraksi gigi.

    Neuralgia Glossopharyngeal Neuralgia glossopahryngeal adalah penyakit jarang yang muncul biasanya pada wanita berusia 40-60 tahun. Rasa sakit biasanya tidak tertahankan,unilateral, mempengaruhi bagian posterior orofaring, fossa tonsilar dan dasar lidah, menyebar sampai ke telinga. Dimulai dengan menelan, batuk dan phonation (gw ga tau artinya apa) . Rasa sakit dapat juga disebabkan karena neoplasma yangtidak terdiagnosa, infeksi, prosesus styloid yang memanjang dan penyebabvaskular seperti kompresi arterial, pemanjangan atau looping paling sering pada

    bagian posterior inferior arteri serebelum. Neuralgia dapat muncul bersamadengan bradikardia, asistol dan pingsan pada lebih dari 10% kasus.

    Defisiensi nutrisiSensasi terbakar pada lidah dapat muncul pada 40% pasien dengandefisiensi vitamin B. Rasa sakit pada lidah biasanya terletak pada ujung lidah dan

    pasien dapat datang dengan atrofi papil. Pasien yang sedang menjalanihemodialisa atau yang sedang menjalani diet tertentu (vegetarian atau diet bebaslaktosa), alkoholik dan orang tua berisiko memiliki defisiensi vitamin B.

    Defisiensi zinc dapat menyebabkan efek organik seperti atrofi papillingual, mengakibatkan disgeusia dan glossodynia. Tanaka et al menemukanadanya perbaikan pada gejala setelah konsumsi zinc dan perbaikan yang lebihlanjut setelah konsumsi zinc disertai dengan konsumsi vitamin B12 dan besi.

    C. EmosionalZeller et al menemukan lebih dari 30% kelainan psikiatrik berhubungan

    dengan BMS, termasuk depresi, cemas, obsesi, sindrom panik, dan ketakutanakan kanker. Hakeberg et al memfokuskan pada aspek psikologis pada wanitadengan BMS, diobservasi pada semua pasien pada penelitian mereka yang telahmengalami suatu kejadian yang menimbulkan stres atau kekecewaan yang luar

    biasa pada kehidupan mereka, berhubungan dengan munculnya sakit pada mulut.Peneliti-peneliti ini juga menemukan bahwa wanita-wanita ini sangat cemas danmendeskripsikan diri mereka sebagai orang yang persisten dan self-demanding.Vitkov et al percaya bahwa pasien BMS memiliki ambang batas rasa sakit yangmenurun dan ambang batas ini lebih rendah pada wanita.

    D. Idiopatik Penyebab ini baru dapat dipertimbangkan bila telah dilakukan

    pemeriksaan lokal, sistemik dan emosional yang teliti namun tetap tidak ditemukan apa penyebab BMSnya.

  • 7/28/2019 Burning Mouth Syndrome Terjemahan

    7/7

    Variasi Anatomis yang berhubungan dengan BMS

    1. Lingua plicataSetelah usia 4 tahun, dapat timbul lekukan pada lidah di beberapa orang,

    dengan lipatan terdapat pada 2/3 anterior lidah.sensasi terbakar dapat timbul jika

    terdapat inflamasi pada lekukan ini disebabkan karena memakan makanan yangasam dan/atau makanan yang sangat berbumbu. Lekukan ini dapat menjadi tempatmasuk dan terjadinya infeksi seperti herpes simpleks, candida dan sifilis. Hal inidapat juga merupakan bagian dari Malkerson Rosenthals syndrome yang manadapat berkembang menjadi granulomatous glossitis, facial palsy, lingua plicatadan edema bibir. Hal ini ditemukan pada 30% pasien Down syndrome.

    2. Geographic tongueMemiliki karakteristik area dengan mukosa merah muda dengan bagian

    tengah berwarna keabuan. Area ini dapat tergabung dan tumpang tindih denganmukosa yang normal. Konsisi ini adalah kondisi yang tidak berbahaya, bukan

    suatu penyakit. Pasien dengan gangguan lidah seperti ini dapat berubah menjadiorang yang cancerphobia. Reaksi psikologis (stres) dan lokal (alergi) dipercayadapat menimbulkan kondisi ini, begitu juga dengan faktor genetik. Biasanya areamukosa yang terganggu bertambah jika terdapat suatu kondisi medis yang

    berhubungan dengan kondisi ini, gangguan pada mukosa pada kondisi ini lebihsensitif terhadap makanan yang sangat asin, berbumbu dan asam, dimanamakanan tersebut dapat menyebabkan rasa sakit di mulut.