file · web viewsehat tidak dapat diartikan sesuatu yang statis, menetap pada kondisi...
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena telah
memberikan rahmat, taufik dan hidayah-NYA kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Konsep Sehat Sakit dan
Hubungannya” sebagai tugas mata kuliah KDK.
Dalam penyelesaian makalah ini, kami telah banyak mendapatkan
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak
Penulis masih menerima dengan tangan terbuka terhadap kritik dan
saran dari pihak yang peduli terhadap makalah ini agar menjadi bahan
perbaikan dikemudian hari. Akhir kata,semoga makalah ini dapat
bermanfaat baginkita semua. Amin.
Baubau, 24 Februari 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................
1.2 Rumusan Masalah..............................................................
1.3 Tujuan.................................................................................
BAB II PEMBAHASANA. Konsep Sehat Sakit dan Hubungannya...............................
2. 1 Pengertian Sehat..............................................................
2. 2 Faktor Yang Mempengaruhi Diri Seseorang
Tentang Sehat..................................................................
2.3 Pengertian Sakit................................................................
2.4 Pengertian Penyakit..........................................................
2.5 Hubungan antara sehat dan Sakit....................................
2.6 Sakit dan Perilaku Sakit....................................................
2.7 Tahapan Sakit...................................................................
2.8 Proses Perjalanan penyakit..............................................
2.9 Ciri- ciri Sehat dan Sakit...................................................
BAB III PENUTUP3.1 KESIMPULAN....................................................................
3.2 SARAN..............................................................................
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Sehat tidak dapat diartikan sesuatu yang statis, menetap pada kondisi
tertentu, tetapi sehat harus dipandang sesuatu fenomena yang dinamis.
Kesehatan sebagai suatu spektrum merupakan suatu kondisi yang
fleksibel antara badan dan mental yang dibedakan dalam rentang
yang selalu berfluktuasi atau berayun mendekati dan menjauhi
puncak kebahagiaan hidup dari keadaan sehat yang sempurna.
Banyak yang menjadi rujukan mengenai apa itu pengertian sehat
sakit.
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan judul makalah ini “Dilema antara kepentingan individu
dan kepentingan masyarakat” yang terkait dengan pelaksanaan
program pendidikan di kampus.
Berkaitan dengan judul tersebut,maka masalahnya dapat di identifikasi
sebagai berikut :
1. Apakah sehat itu?
2. Apakah sakit itu ?
3. Bagaimana hubungan antara sehat sakit dan penyakit?!
4. Bagaimana tahapan sehat dan sakit?
1.3 Tujuan
Ø Untuk mengetahui bagaimana konsep sehat dan sakit.
Ø Untuk mengetahui bagaimana Hubungan antar keduannya.
Ø Bagaimana tahapan sehat sakit
BAB IIPEMBAHASAN
DILEMA ANTARA KEPENTINGAN INDIVIDU DAN KEPENTINGAN MASYARAKAT
Pada bab ini akan dikaji tentang bagaimana pengertian sehat sakit dan
bagaimana hubungan antar keduannya.
A . Pengertian Sehat dan SakitSehat tidak dapat diartikan sesuatu yang statis, menetap pada kondisi
tertentu, tetapi sehat harus dipandang sesuatu fenomena yang
dinamis. Kesehatan sebagai suatu spektrum merupakan suatu kondisi
yang fleksibel antara badan dan mental yang dibedakan dalam
rentang yang selalu berfluktuasi atau berayun mendekati dan menjauhi
puncak kebahagiaan hidup dari keadaan sehat yang sempurna.
Banyak yang menjadi rujukan mengenai apa itu pengertian sehat sakit.
Sehat / kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani),
jiwa (rohani) dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
secara sosial dan ekonomis.(UU N0. 23/1992 tentang kesehatan)
Pengertian sakit sendiri adalah suatu proses di mana ada gangguan dan
tidak ada kestabilan antara badan dan mental yang normal. Yang merujuk
pada keabnormalan pada kondisi tubuh yang bisa mengganggu
aktifitasnya sehari- hari seperti aktifitas jasmani, rohani maupun sosial.
2.1 Pengertian Sehat
Beberapa pengertian sehat diantaranya yaitu :
WHO, 1947Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial
tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.
Mengandung tiga karakteristik :
a. Merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia
b. Memandang sehat dalam konteks lingkungan internal ataupun
eksternal
c. Sehat diartikan sebai hidup yang kreatif dan produktif
Sehat bukan merupakan suatu kondisi tetapai merupakan penyesesuaian,
bukan merupakan suatu keadaan tapi merupakan proses.
Proses disini adalah adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik
mereka tetapi terhadap lingkungan sosialnya.
Ø UU N0. 23/1992 tentang kesehatan
Sehat / kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani),
jiwa (rohani) dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
secara sosial dan ekonomis.(UU N0. 23/1992 tentang kesehatan)
Ø Pender (1982)
Sehat adalah perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam
berhubungan dengan orang lain (aktualisasi). Perilaku yang sesuai
dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesuaian
diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan integritas struktural.
Ø Pepkin's
Suatu keadaan keseimbangan yang dinamis antara bentuk dan fungsi
tubuh yang dapat mengadakan penyesuaian sehingga tubuh dapat
mengatasi gangguan dari luar.
Ø Zaidin Ali
Kondisi keseimbangan antara status kesehatan biologis, psikologis, sosial
dan spiritual yang memungkinkan orang tersebut hidup secara mandiri
dan produktif
Ø President’s Communision On Health Need Of Nation Stated ( 1953 )
o Sehat Þ bukan merupakan suatu kondisi, tetapi merupakan
penyesuaian, bukan merupakan suatu keadaan tapi merupakan suatu
proses
o Proses adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka, tetapi
terhadap lingkungan sosialnya.
Ø Payne ( 1983 )
a. Sehat Þ fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri ( Self Care
Resources ) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri ( Self Care
Action ) secara adekuat.
b. Self Care Resources Þ mencakup pengetahuan,ketrampilan dan sikap
c. Self Care Action Þ perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlakukan
untuk memperoleh, mempertahankan dan meningkatkan fungsi,
psikososial dan spiritual.
Ø Sehat Menurut Dunn (1959).
Sehat adalah sesuatu kejadian dimana tidak adanya tanda-tanda dan
gejala dari penyakit.
Ø DEFINISI SEHAT PENDER (1982)
Sehat : Perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam
berhubungan dengan orang lain (Aktualisasi). Perilaku yang sesuai
dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesesuaian
diperlukan untuk mempertahankanstabilitas dan integritas struktural.
Ø DEFINISI SEHAT PAUNE (1983)
Sehat : Fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (self care
Resouces) yang menjamin tindakanuntuk perawatan diri ( self care
Aktions) secara adekual.
Self care Resoureces : encangkup pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Self care Aktions : Perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukan untuk
memperoleh, mempertahan kan dan menigkatkanfungsi psicososial da
piritual.
Ø DEFINISI SEHAT MENURUT PERSEORANGAN
Pengertian sehat menurut perseorangan dan gambaran seseorang
tentang sehat sangat bervariasi.
Faktor yang mempengaruhi diri seseorang tentang sakit :
1.Status Pekembangan.
Kemampuan mengerti tentang keadaan sehat dan kemampuan merespon
terhadap perubahandalam kesehatan dikatakan dengan usia.
Contoh : Bayi dapat merasakan sakit, tetapi tidak dapat mengungkapkan
dan mengatasi.
Pengetahuan perawat tentang status perkembangan individu
memudahkan untuk melaksanakan pengkajian terhadap individu dan
membantu mengatisipasi perilaku-perilku selanjutnya.
2.Pengaruh sosial dan cultural
Masing-masing kultur punya pandangan tentang sehat dan diturunhan dari
orang tua keanak-anak.
Contoh : - Cina : sehat adalah keseimbangan antara Yin dan yang.
- Sosok (ekonomi rendah) flu suatu yang biasa, merasa sehat.
3. Pengalaman masa lalu.
Seseoran dapat mempertimbangkan adanya rasa nyeri / sakit disfungsi
(tidak berfungsi) membantu menentukan definisi seorang tentang sehat.
4. Harapan sesorang tentang dirinya.
Seseorang mengharapkan dapat berfungsi pada tingkat yang tinggi baik
fisik maupun psikososialnya jika mereka sehat.
Faktor lain yang berhubungan dengan diri sendiri.
1.Bagaimana individu menerima dirinya dengan baik / secara utuh.
2.Self Esleem (harga diri), Body Image (gambaran diri), kebutuhan, peran
dan kemampuan.
Dapat disimpulkan dari beberapa pengertian sehat di atas maka bahwa
kesehatan itu terdiri dari 3 dimensi yaitu fisik, psikis dan sosial yang dapat
diartikan secara lebih positif, dengan kata lain bahwa seseorang diberi
kesempatan untuk mengembangkan seluas-luasnya kemampuan yang
dibawanya sejak lahir untuk mendapatkan atau mengartikan sehat.
2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Diri Seseorang Tentang Sehat
Status perkembangan
- Kemampuan mengerti tentang keadaan sehat dan kemampuan
berespon terhadap perubahan dalam kesehatan dikaitkan dengan
usia.
- Contoh : Bayi dapat merasakan sakit, tapi tidak dapat mengungkapkan
dan mengatsainya.
- Pengetahuan perawat tentang status perkembangan individu
memudahkan untuk melaksanakan pengkajian terhadap individu dan
membantu mengantisipasi perilaku-perilaku selanjutnya
Pengaruh sosiokultural
- Masing-masing kultur punya pandangan tentang sehat yang
diturunkan dari orang tua pada anaknya.
- Contoh : Orang Cina, sehat adalah keseimbangan antara Yin dan
Yang
Orang dengan ekonomi rendah memandang flu sesuatu yang biasa dan
merasa sehat
Pengalaman masa lalu
- Seseorang dapat merasakan nyeri/sakit atau disfungsi ( tidak
berfungsi ) keadaan normal karena pengalaman sebelumnya
- Membantu menentukan defenisi seseorang tentang sehat
Harapan seseorang tentang dirinya
- Seseorang mengharapkan dapat berfungsi pada tingkat yang tinggi
baik fisik maupun psikososialnya jika mereka sehat
Ø FAKTOR LAIN YANG BERHUBUNGAN DENGAN DIRI
- Bagaimana individu menerima dirinya dengan baik
- Self Esteem. Body Image, kebutuhan peran dan kemampuan
- Jika ada ancaman : anxiety ( cemas )
2.3 Pengertian sakit
Beberapa pengertian sakit ,di antaranya:
Ø Pepkin's
Suatu kedaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang
sehingga menimbulkan gangguan dalam aktivitas sehari-hari baik aktivitas
jasmani, maupun rohani maupun sosial.
Ø Kleinman
Gangguan fungsi atau adaptasi dari proses biologi dan psikofisiologis
pada seseorang
Ø Parson
Ketidakseimbangan fungsi normal tubuh manusia termasuk sejumlah
sistem biologis dan kondisi penyesuaian
Ø Sakit adalah gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas
termasuk keadaan organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian
sosialnya.(Pemons, 1972)
Ø Parsors ( 1972 )
Sakit Þ Gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas,
termasuk keadaan organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian
sosialnya
Ø Baursams ( 1965 )
Seseorang menggunakan tiga criteria untuk menentukan apakah mereka
sakit :
- Adanya gejala : naiknya temperatur, nyeri
- Persepsi tentang bagaimana mereka mersakan baik, buruk, sakit
- Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari, bekerja atupun
sekolah
Ø Oxford English Dictionary
Sakit sebagai suatu keadaan dari badan atau sebagian dari organ badan
dimana fungsinya terganggu atau menyimpang.
Ø Zaidin Ali
Keadaan yang mengganggu keseimbangan status kesehatan biologis,
psikologis, sosial dan spiritual yang mengakibatkan gangguan fungsi
tubuh, produktivitas dan kemandirian indivisu baik secara keseluruhan
maupun sebagian.
Ø BAUMAN (1965)
Seseoang menggunakan3 kriteria untuk menentukan apakah mereka sakit
:
1.Adanya gejala : Naiknya temperatur, nyeri.
2.Persepsi tentang bagaimana mereka merasakan : baik, buruk, sakit.
3.Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari : bekerja ,
sekolah.
Penyakit adalah istilah medis yang digambarkansebagai gangguan dalam
fungsi tubuh yang menghasilkan berkuranya kapasitas.
2.4 PENGERTIAN PENYAKIT
Ø Istilah medis yang digambarkan sebgai gangguan dalam fungsi tubuh
yang menghasilkan berkurangnya kapasitas
Ø Hubungan antara sehat, sakit dan penyakit
Pada dasarnya merupakan keadaan sehat dan sakit
- Hasil intraksi sesorang dengan lingkungan
- Sebagai manifestasi keberhasilan/kegagalan dalam berdaptasi dengan
lingkungan
- Gangguan kesehatan : ketidakseimbangan antara factor : Host-Agent-
Environment
2.5 Hubungan antara sehat, sakit dan penyakit
Ø Hubungan antara konsep sehat sakit dan penyakit pada dasarnya
merupakan keadaan sehat sakit, yaitu :
1. Hasil interaksi seseorang dengan lingkungan.
2. Sebagai manifetasi keberhasilan / kegagalan dalam beradaptasi
dengan lingkungan.
3. Gangguan Kesehatan.
Ø Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku sehat.
Sehat sakit berada pada sesuatu dimana setiap orang bergerak
sepanjang kehidupannya.
1. Suatu skala ukur secara relatif dalam mengukur ke dalam sehat /
kesehatan seseorang.
2. Kedudukannya : dinamis, dan bersifat individual.
3. JARAK dalam skala ukur : keadaan sehat secara optimal pada satu
titik dan kemauan pada titik yang lain.
2.6 Sakit dan perilaku sakit
Sakit adalah keadaan dimana fisik, emosional, intelektual, social,
perkembangan yang terganggu. Bukan hanya keadaan terjadinya proses
penyakit
Oleh karena itu sakit tidak sama dengan penyakit. Sebagai contoh :
- Seseorang dengan penyakit leukemia yang sedang menjalani
pengobatan mungkin akan mampu berfungsi seperti biasanya.
- Sedangkan dengan seseorang dengan penyakit kanker payudara yang
sedang mempersiapkan diri untuk menjalani operasi mungkin akan
merasakan akibatnya pada dimensi lain, selain dimensi fisik.
Perilaku sakit merupakan perilaku orang sakit yang meliputi: cara
seseorang memantau tubuhnya ; mendefinisikan dan
mengintrerprestasikan ; gejala yang dialami; melakukan upaya
penyembuhan dan penggunaan system pelayanan kesehatan.
Seorang individu yang merasa dirinya sedang sakit perilaku sakit bisa
berfungsi sebagai mekanisme koping.
2.7 Tahapan sakit menurut Suchman terbagi menjadi 5 tahap yaitu :
a. Tahap Transisi : individu percaya bahwa ada kelainan dalam tubuh ;
merasa dirinya tidak sehat / merasa timbulnya berbagai gejala merasa
adanya bahaya.
Mempunyai 3 aspek :
- secara fisik : nyeri, panas tinggi.
- Kognitif : interprestasi terhadap gejala.
- Respons emosi terhadap ketakutan / kecamasan.
Konsultasi dengan orang terdekat : gejala perasaan, kadang-kadang
mencoba pengobatan dirumah.
b. Tahap asumsi terhadap peran sakit (sick Rok).
Penerimaan terhadap sakit.
1. Individu mencari kepastian sakitnya dari keluarga atau teman :
menghasilkan peran sakit.
2. Mencari pertolongan dari profesi kesehatan yang lain, mengobati
sendiri, mengikuti nasehat teman / keluarga.
Akhir dari tahap ini dapat ditentukan bahwa gejala telah berubah dan
merasa lebih buruk. Individu masih mencari penegasan dari keluarga
tentang sakitnya. Rebcana pengobatan dipenuhi / dipengaruhi oleh
pengetahuan dan pengalaman.
c. Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
- Individu yang sakit : meminta nasehat dari profesi kesehatan atas
inisiatif sendiri.
- 3 tipe informasi :
1. Validasi keadaan sakit.
2. Penjelasan tentang gejala yang tidak dimengerti.
3. Keyakinan bahwa mereka akan baik.
- Jika tidak ada gejala : individu mempersepsikan dirinya sembuh, jika
ada gejala kembali pada posisi kesehatan.
d. Tahap ketergantungan
Jika profesi kesehatan menvalidasi (menetapkan) bahwa seseorang
sakit : menjadi pasien yany tergantungan untuk memperoleh bantuan.
Setiap orang mempunyai ketergantungan yang berbeda sesuai dengan
kebutuhan.
* Mengkaji kebutuhan ketergantungan pasien di kaitkan dengan tahap
perkembangan.®Perawat
* Support terhadap perilaku pasien yang mengarah pada kemandirian.
e. Tahap Penyembuhan
1. Pasien belajar untuk melepaskan peran sakit dan kembali pada
kondisi sebelum sakit.
2. Kesiapan fungsi social
3. Member pasien untuk berfungsi dengan meningkatkan kemandirian.
4. Memberikan harapan dan support.
F. Tingkat Pencegahan
Untuk mengatasi masalah kesehatan termasuk penyakit di kenal tiga
tahap pencegahan:
Pencegahan primer: promosi kesehatan (health promotion) dan
perlindungan khusus (specific protection).
1. Pencegahan sekunder: diagnosis dini dan pengobatan segera (early
diagnosis and prompt treatment), pembatasan cacat (disability
limitation)
Pencegahan tersier: rehabilitasi.
2. Pencegahan primer dilakukan pada masa individu belum menderita
sakit, upaya yang dilakukan ialah:
a. Promosi kesehatan/health promotion yang ditujukan untuk
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap masalah kesehatan.
b. Perlindungan khusus (specific protection): upaya spesifik untuk
mencegah terjadinya penularan penyakit tertentu, misalnya melakukan
imunisasi, peningkatan ketrampilan remaja untuk mencegah ajakan
menggunakan narkotik dan untuk menanggulangi stress dan lain-lain.
3. Pencegahan sekunder dilakukan pada masa individu mulai sakit
a. Diagnosa dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt
treatment), tujuan utama dari tindakan ini ialah
1) Mencegah penyebaran penyakit bila penyakit ini merupakan penyakit
menular, dan 2) untuk mengobati dan menghentikan proses penyakit,
menyembuhkan orang sakit dan mencegah terjadinya komplikasi dan
cacat.
b. Pembatasan cacat (disability limitation) pada tahap ini cacat yang
terjadi diatasi, terutama untuk mencegah penyakit menjadi
berkelanjutan hingga mengakibatkan terjadinya cacat yang lebih buruk
lagi.
4. Pencegahan tersier
a. Rehabilitasi, pada proses ini diusahakan agar cacat yang di derita
tidak menjadi hambatan sehingga individu yang menderita dapat
berfungsi optimal secara fisik, mental dan sosial.
Adapun skema dari ketiga upaya pencegahan itu adalah
2.8 Proses Perjalanan Penyakit Dibedakan Atasa) Fase sebelum orang sakit: yang ditandai dengan adanya
keseimbangan antara agen (kuman penyakit, bahan berbahaya),
host/tubuh orang dan lingkungan dan
b) Fase orang mulai sakit: yang akhirnya sembuh atau mati.
Tingkat pencegahan penyakit (sumber: Leavel and clark, 1958)
Promosi kesehatan dilakukan melalui intervensi pada host/tubuh orang
misalnya makan makanan bergizi seimbang, berperilaku sehat,
meningkatkan kualitas lingkungan untuk mencegah terjadinya penyakit
misalnya menghilangkan tempat berkembang biaknya kuman penyakit,
mengurangi dan mencegah polusi udara, menghilangkan tempat
berkembang biaknya vektor penyakit misalnya genangan air yang menjadi
tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes, atau terhadap agent penyakit
seperti misalnya dengan memberikan antibiotika untuk membunuh kuman.
Perlindungan khusus dilakukan melalui tindakan tertentu misalnya
imunisasi atau proteksi pada bahan industri berbahaya dan bising .
Melakukan kegiatan kumur-kumur dengan larutan flour untuk mencegah
terjadinya karies pada gigi. Sedangkan terhadap kuman penyakit misalnya
mencuci tangan dengan larutan antiseptik sebelum operasi untuk
mencegah infeksi, mencuci tangan dengan sabun sebelum makan untuk
mencegah penyakit diare.
Diagnosa dini dilakukan melalui proses skrining seperti misalnya skrining
kanker payudara, kanker rahim, adanya penyakit-penyakit tertentu pada
masa kehamilan, sehingga pengobatan dapat dilakukan saat dini dan
akibat buruknya dapat dicegah.
Kadang-kadang batas dari ketiga tahap pencegahan itu tidak jelas
sehingga ada kegiatan yang tumpang tindih dapat digolongkan pada
perlindungan khusus akan tetapi juga dapat digolongkan pada diagnosa
dini dan pengobatan segera misalnya pengobatan lesi prekanker pada
rahim dapat termasuk pengobatan dini dapat juga perlindungan khusus.
Selain upaya pencegahan primer, sekunder dan tersier yang dikalangan
kesehatan dokter, perawat dan praktisi kesehatan masyarakat dikenal
sebagai lima tingkat pencegahan, juga dikenal empat tahapan kegiatan
untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat, empat tahapan itu
(Rossenberg, Mercy and Annest, 1998) ialah:
1. Apa masalahnya (surveillance)?
2. Identifikasi masalah.
3. Apa masalahnya?
4. Kapan terjadinya?
5. Dimana?
6. Siapa penderitanya?
7. Bagaimana terjadinya?
8. Kapan hal itu terjadi apakah ada kaitannya dengan musim atau
periode tertentu?
9. Mengapa hal itu terjadi (Identifikasi faktor resiko)?
10. Mengapa hal itu lebih mudah terjadi pada orang tertentu, faktor apa
yang meningkatkan kejadian (faktor resiko) dan faktor apa yang
menurunkan kejadian (faktor protektif)?
11. Apa yang berhasil dilakukan (evaluasi intervensi). Atas dasar
kedua langkah terdahulu, dapat di rancang upaya yang perlu
dilakukan untuk mencegah terjadinya masalah, menanggulangi
dengan segera penderita dan melakukan upaya penyembuhan dan
pendampingan untuk menolong korban dan menilai keberhasilan
tindakan itu dalam mencegah dan menanggulangi masalah.
12. Bagaimana memperluas intervensi yang efektif itu (implementasi
dalam skala besar). Setelah diketahui intervensi yang efektif,
tindakan selanjutnya bagaimana melaksanakan intervensi itu di
pelbagai tempat dan setting dan mengembangkan sumber daya
untuk melaksanakannya.
2.9 Ciri-ciri Sehat dan sakit
Ø Ciri- ciri sehat
1. Suhu normal 36,5°C – 37,5°C.
2. Tubuhnya sehat bugar dan tidak lemas.
3. Wajahnya berseri, tidak nyeri, emosi stabil
4. Tidak ada gangguan fisik, psikis, maupun sosial.
5. Selalu berfikir positif dan tidak merasa ada gangguan.
6. Mampu melaksanakan segala aktifitas dengan semangat.
Ø Ciri- ciri sakit
1. Suhu abnormal > 38°C.
2. Tubuhnya lemas, lunglai, letih, dan tidak semangat dalam melakukan
segala aktifitas.
3. Wajahnya pucat dan tubuh terasa nyeri.
4. Adanya gangguan fisik, psikis, maupun sosial.
5. Selalu berfikir bahwa dirinya sakit (sugesti dalam dirinya sendiri).
BAB IIIPENUTUP
3.1 KesimpulanKonsep sehat-sakit adalah konsep yang kompleks dan multi interpretasi,
banyak faktor yang mempengaruhi kondisi sehat maupun sakit. Setiap
individu, keluarga, masyarakat maupun profesi kesehatan mengartikan
sehat/sakit secara berbeda tergantung paradigmanya. Kemampuan
kognitif akan membentuk cara berpikir seseorang untuk memahami faktor-
faktor yang berkaitan penyakit dan menggunakan pengetahuan tentang
kesehatan dan penyakit yang dimilikinya untuk menjaga kesehatan
sendiri. Faktor emosional juga mempengaruhi keyakinan terhadap
kesehatan dan cara melaksankannya.
3.2 SaranUntuk menjaga keadaan kita tetap sehat dan fit berfikirlah yang positif,
karena keadaan sakit dimulai dengan keadaan jasmani, rohani dan sosial
yang kurang baik. Sakit bukan saja karena faktor alam tetapi faktor dari
alam bawah sadar kita.
Pengen sehat,
Slalu berfikir yang positif.
DAFTAR PUSTAKA
http://911medical.blogspot.com/2007/06/konsep-sehat-sakit.html
http://portalkesehatanku.blogspot.com/2012/06/pengertian-sakit.html
http://askep-net.blogspot.com/2012/05/pengertian-sehat-sakit.html
http://www.scribd.com/doc/55639140/8/tahapan-sakit-menurut-Suchman
Potter, A. Patricia dan Anne Perry. 2005. Fundamental Keperawatan.
Jakarta: EGC
Soemanto, Wasty. 2006. Psiokologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Foster, George M. 1986. Antropologi Kesehatan. Jakarta: UI-Press
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Susanto, S Astrid. 1988. Komunikasi Dalam Teori dan Praktek. Jakarta:
Bina Cipta