bupati bandung barat provinsi jawa barat peraturan bupati …€¦ · peraturan bupati bandung...

63
1 BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 79 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI BELANJA HIBAH DAN BELANJA BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT, Menimbang: bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 42 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, serta untuk menyesuaikan perubahan kebijakan pedoman pemberian hibah dan bantuan sosial sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tata Cara Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pertanggungjawaban dan Pelaporan Serta Monitoring dan Evaluasi Belanja Hibah dan Belanja Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah; Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Bandung Barat di Provinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4688); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

Upload: others

Post on 01-Dec-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

1

BUPATI BANDUNG BARAT

PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT

NOMOR 79 TAHUN 2017

TENTANG

TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN

EVALUASI BELANJA HIBAH DAN BELANJA BANTUAN SOSIAL YANG

BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANDUNG BARAT,

Menimbang: bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 42 ayat (1)

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang

Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, serta untuk

menyesuaikan perubahan kebijakan pedoman pemberian hibah dan bantuan sosial sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah dan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan

Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang

Tata Cara Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pertanggungjawaban dan Pelaporan Serta Monitoring dan Evaluasi Belanja Hibah dan Belanja Bantuan Sosial Yang

Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah;

Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Bandung Barat di Provinsi Jawa Barat (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4688);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang

Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5679);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

Page 2: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

2

4. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5272);

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber

dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 450), sebagaimana telah

diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang

Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 541);

6. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 4 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah

Kabupaten Bandung Barat Tahun 2010 Nomor 4);

7. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bandung Barat

(Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2012 Nomor 9 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten

Bandung Barat Nomor 5);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI BELANJA

HIBAH DAN BELANJA BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Bagian Kesatu

Pengertian

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Kabupaten Bandung Barat.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintah

daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

3. Bupati adalah Bupati Bandung Barat.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan

Daerah.

Page 3: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

3

5. Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka

penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak

dan kewajiban daerah tersebut.

6. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan

disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan peraturan daerah.

7. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat PPKD adalah kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai bendahara umum

daerah.

8. Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada Pemerintah Daerah yang melaksanakan

pengelolaan APBD.

9. Perangkat Daerah adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku

pengguna anggaran/barang.

10. Tim Anggaran Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat TAPD adalah tim yang dibentuk dengan keputusan Bupati dan dipimpin oleh sekretaris daerah

yang mempunyai tugas menyiapkan serta melaksanakan kebijakan Bupati dalam rangka penyusunan APBD yang anggotanya terdiri dari pejabat

perencana daerah, PPKD dan pejabat lainnya sesuai dengan kebutuhan.

11. Tim Pertimbangan adalah Tim yang dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati, dengan tugas membantu TAPD dalam memberikan pertimbangan atas

rekomendasi pemberian Belanja Hibah dan Bantuan Sosial.

12. Rencana Kerja dan Anggaran PPKD yang selanjutnya disingkat RKA-PPKD adalah rencana kerja dan anggaran Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan

dan Aset Daerah selaku Bendahara Umum Daerah.

13. Rencana Kerja dan Anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat RKA-SKPD

adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program, kegiatan dan anggaran SKPD.

14. Dokumen Pelaksanaan Anggaran PPKD yang selanjutnya disingkat DPA-PPKD

merupakan dokumen pelaksanaan anggaran Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah selaku Bendahara Umum Daerah.

15. Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat DPA-SKPD merupakan dokumen yang memuat pendapatan dan belanja setiap SKPD yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan oleh pengguna anggaran.

16. Hibah adalah pemberian uang/barang atau jasa dari pemerintah daerah kepada pemerintah pusat atau pemerintah daerah lain, Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah, Badan, Lembaga dan organisasi

kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia, yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta

tidak secara terus menerus yang bertujuan untuk menunjang penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah.

17. Bantuan sosial adalah pemberian bantuan berupa uang/barang dari

pemerintah daerah kepada individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat yang sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif yang bertujuan untuk melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko sosial.

Page 4: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

4

18. Resiko sosial adalah kejadian atau peristiwa yang dapat menimbulkan potensi

terjadinya kerentanan sosial yang ditanggung oleh individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat sebagai dampak krisis sosial, krisis ekonomi,

krisis politik, fenomena alam dan bencana alam yang jika tidak diberikan belanja bantuan sosial akan semakin terpuruk dan tidak dapat hidup dalam kondisi wajar.

19. Naskah Perjanjian Hibah Daerah yang selanjutnya disingkat NPHD adalah naskah perjanjian hibah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah antara pemerintah daerah dengan penerima hibah.

20. Badan Kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia adalah badan yang bersifat nirlaba, sukarela, dan sosial yang dibentuk berdasarkan Keputusan

dan/atau Pengesahan Pejabat Tata Usaha Negara yang berwenang guna memberdayakan masyarakat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

21. Lembaga Kemasyarakatan adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra Pemerintah Daerah dan

Pemerintah Desa dalam memberdayakan masyarakat, antara lain Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa LPMD, Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD), Tim Penggerak PKK,

Lembaga pemberdayaan kesejahteraan keluarga, Pos Pelayanan Terpadu, Lembaga Pelayanan Teknologi Tepat Guna, Karang Taruna; dan Lembaga

Kemasyarakatan Lainnya yang dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan.

22. Organisasi Kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia adalah

organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum yayasan atau organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum perkumpulan yang telah mendapat pengesahan dari kementerian yang menyelenggarakan urusan di bidang

hukum dan hak asasi manusia sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

23. Situs Web adalah sebuah Sistem Informasi dimana bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain dipresentasikan dalam bentuk hypertext dan dapat diakses oleh perangkat lunak yang disebut browser.

Bagian Kedua

Ruang Lingkup

Pasal 2

Ruang lingkup Peraturan Bupati ini meliputi:

a. Penganggaran;

b. pelaksanaan dan penatausahaan;

c. pelaporan dan pertanggungjawaban; serta

d. monitoring dan evaluasi pemberian hibah dan bantuan sosial yang bersumber

dari APBD.

Page 5: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

5

BAB II

HIBAH

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 3

(1) Pemerintah Daerah dapat memberikan Hibah sesuai kemampuan keuangan

daerah.

(2) Pemberian Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan setelah memprioritaskan pemenuhan belanja urusan wajib dan belanja urusan

pilihan.

(3) Pemberian Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditujukan untuk menunjang pencapaian sasaran program dan kegiatan pemerintah daerah

sesuai urgensi dan kepentingan daerah dalam mendukung terselenggaranya fungsi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan dengan

memperhatikan asas keadilan, kepatutan, rasionalitas, dan manfaat untuk masyarakat.

(4) Pemberian Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memenuhi kriteria

paling sedikit:

a. peruntukannya secara spesifik telah ditetapkan;

b. bersifat tidak wajib, tidak mengikat atau tidak secara terus menerus setiap tahun anggaran sesuai dengan kemampuan keuangan daerah kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan;

c. memberikan nilai manfaat bagi pemerintah daerah dalam mendukung terselenggaranya fungsi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan; dan

d. memenuhi persyaratan penerima hibah.

Bagian Kedua

Belanja Hibah

Pasal 4

(1) Belanja Hibah dapat berupa uang, barang, atau jasa.

(2) Belanja Hibah berupa barang dapat berbentuk:

a. tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi, jaringan, dan aset tetap lainnya;

b. hewan dan tumbuhan; dan

c. aset tetap tidak berwujud.

(3) Belanja Hibah berupa jasa dapat berbentuk bantuan teknis, pendidikan,

pelatihan, penelitian, dan jasa lainnya.

Page 6: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

6

Bagian Ketiga

Penerima Belanja Hibah

Paragraf 1

Umum

Pasal 5

Hibah dapat diberikan kepada:

a. Pemerintah Pusat;

b. Pemerintah Daerah lain;

c. Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah; dan/atau

d. Badan Kemasyarakatan, Lembaga Kemasyarakatan, dan Organisasi Kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia.

Paragraf 2

Hibah Kepada Pemerintah Pusat

Pasal 6

Hibah kepada Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a,

diberikan kepada satuan kerja dari kementerian/lembaga pemerintah non kementerian yang wilayah kerjanya berada dalam wilayah administrasi Daerah.

Pasal 7

(1) Hibah kepada Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6,

bertujuan untuk menunjang peningkatan penyelenggaraan fungsi Pemerintahan Daerah.

(2) Belanja Hibah kepada Pemerintah Pusat dilakukan dengan ketentuan:

a. Hibah dimaksud sebagai penerimaan negara; dan/atau

b. hanya untuk mendanai kegiatan dan/atau penyediaan barang dan/atau

jasa yang tidak dibiayai dari APBN.

Paragraf 3

Hibah Kepada Pemerintah Daerah lain

Pasal 8

(1) Hibah kepada Pemerintah Daerah lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b, diberikan kepada daerah otonom baru hasil pemekaran daerah

sebagaimana diamanatkan peraturan perundang-undangan.

(2) Hibah kepada Pemerintah Daerah lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bertujuan untuk menunjang peningkatan penyelenggaraan pemerintahan

Daerah dan layanan dasar umum.

Page 7: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

7

Pasal 9

Hibah kepada Pemerintah Daerah lain diberikan dengan ketentuan:

a. penggunaan ditujukan untuk menunjang peningkatan penyelenggaraan fungsi

pemerintahan Daerah dan/atau Pemerintahan Daerah otonom baru hasil pemekaran daerah; dan

b. mempertimbangkan kinerja pengelolaan Belanja Hibah sebelumnya,

akumulasi Belanja Hibah yang pernah diterima dan/atau kegiatan sejenis yang telah dilaksanakan.

Paragraf 4

Hibah Kepada BUMN atau BUMD

Pasal 10

(1) Hibah kepada BUMN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c, diberikan

dalam rangka untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Hibah kepada BUMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c, diberikan dalam rangka untuk meneruskan hibah yang diterima pemerintah daerah dari pemerintah pusat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 11

Hibah kepada BUMN atau BUMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, bertujuan untuk menunjang peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan peningkatan kinerja.

Pasal 12

Hibah kepada BUMN atau BUMD diberikan dengan ketentuan:

a. penggunaan ditujukan untuk menunjang peningkatan penyelenggaraan pemerintahan Daerah dan layanan umum dasar;

b. BUMN atau BUMD berlokasi di wilayah administrasi pemerintahan daerah;

c. mempertimbangkan kinerja pengelolaan Belanja Hibah sebelumnya, akumulasi Belanja Hibah yang pernah diterima dan/atau kegiatan sejenis

yang telah dilaksanakan.

Paragraf 5

Hibah Kepada Badan, Lembaga, dan Organisasi Kemasyarakatan Yang Berbadan Hukum Indonesia

Pasal 13

(1) Hibah kepada Badan dan Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 5 huruf d, diberikan kepada Badan dan Lembaga yang bersifat:

a. nirlaba, sukarela, dan sosial yang dibentuk berdasarkan peraturan

perundang-undangan;

Page 8: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

8

b. nirlaba, sukarela, dan sosial yang telah memiliki Surat Keterangan

Terdaftar yang diterbitkan oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri, Gubernur, atau Bupati; atau

c. nirlaba, sukarela, dan bersifat sosial kemasyarakatan berupa kelompok masyarakat/kesatuan masyarakat hukum adat sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat, dan keberadaannya

diakui oleh pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah melalui pengesahan atau penetapan dari pimpinan instansi vertikal atau kepala

Perangkat Daerah terkait sesuai dengan kewenangannya.

(2) Hibah kepada Organisasi Kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf d, diberikan kepada Organisasi

Kemasyarakatan yang berbadan hukum yayasan atau Organisasi Kemasyarakatan yang berbadan hukum perkumpulan yang telah mendapatkan pengesahan badan hukum dari kementerian yang membidangi

menyelengarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia sesuai peraturan perundang-undangan.

Pasal 14

Belanja Hibah kepada Badan, Lembaga, dan Organisasi Kemasyarakatan yang

berbadan hukum Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dalam penyelenggaraan pembangunan Daerah

atau secara fungsional terkait dengan dukungan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Pasal 15

(1) Hibah kepada Badan dan Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) diberikan dengan persyaratan paling sedikit:

a. memiliki kepengurusan yang jelas didaerah yang bersangkutan;

b. memiliki surat keterangan domisili dari kepala desa setempat;

c. berkedudukan dalam wilayah administrasi pemerintah daerah; dan

d. mempertimbangkan kinerja pengelolaan belanja Hibah sebelumnya, akumulasi belanja Hibah yang pernah diterima dan/atau kegiatan sejenis yang telah dilaksanakan.

(2) Hibah kepada Organisasi Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) diberikan dengan persyaratan paling sedikit:

a. telah terdaftar pada kementerian yang menyelengarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia paling singkat 3 tahun, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan;

b. berkedudukan dalam wilayah administrasi pemerintah daerah yang bersangkutan;

c. memiliki sekretariat tetap di daerah; dan

d. mempertimbangkan kinerja pengelolaan belanja Hibah sebelumnya, akumulasi Belanja Hibah yang pernah diterima dan/atau kegiatan sejenis

yang telah dilaksanakan.

Page 9: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

9

Bagian Keempat

Tata Cara Permohonan dan Penganggaran Belanja Hibah

Paragraf 1

Pengajuan Permohonan

Pasal 16

(1) Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah lain, BUMN atau BUMD, Badan,

Lembaga, dan Organisasi Kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia, dapat menyampaikan permohonan hibah secara tertulis, maupun secara elektronik.

(2) Permohonan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibubuhi cap dan ditandatangani oleh:

a. Pimpinan/Ketua/Kepala atau sebutan lain Instansi/Satuan Kerja bagi

Pemerintah Pusat;

b. Bupati/Walikota bagi Pemerintah Daerah Lain;

c. Direktur Utama atau sebutan lain bagi BUMN atau BUMD; dan

d. Direktur, Ketua, dan Sekretaris atau sebutan lain bagi Badan, Lembaga, dan Organisasi Kemasyarakatan.

Pasal 17

(1) Permohonan belanja Hibah secara elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) diakses melalui portal resmi pada situs Web Pemerintah daerah yaitu: http://bandungbaratkab.go.id setelah memiliki hak akses dari

Pengelola situs Web.

(2) Permohonan belanja Hibah secara elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilengkapi dokumen pendukung secara elektronik dengan

mengunggah dokumen persyaratan hibah sesuai Peraturan Bupati ini.

Pasal 18

(1) Permohonan belanja Hibah secara tertulis atau secara elektronik melalui situs Web Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1)

disampaikan kepada Bupati paling lambat akhir bulan Mei tahun berkenaan, untuk diusulkan dan dianggarkan dalam membiayai kegiatan tahun

berikutnya.

(2) Dalam hal terdapat permohonan yang diusulkan dan dianggarkan untuk membiayai kegiatan dalam APBD perubahan tahun berkenaan, hanya

diperuntukan bagi kegiatan dalam rangka pelaksanaan program Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 19

(1) Permohonan Hibah oleh Badan dan Lembaga Kemasyarakatan, harus melampirkan persyaratan administrasi, meliputi:

a. salinan peraturan perundang-undangan atau Keputusan Pejabat Tata

Usaha Negara yang berkaitan dengan pembentukan Badan atau Lembaga kemasyarakatan;

Page 10: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

10

b. surat pernyataan tanggungjawab;

c. surat keterangan domisili badan atau lembaga dari desa setempat; dan

d. salinan Kartu Tanda Penduduk atau bukti identitas setiap pengurus

badan atau lembaga kemasyarakatan; dan

e. salinan rekening bank yang masih aktif atas nama badan atau lembaga dan/atau atas nama pimpinan/pengurus badan atau lembaga

kemasyarakatan.

(2) Permohonan Hibah oleh Organisasi Kemasyarakatan, harus melampirkan

persyaratan administrasi, meliputi:

a. salinan Akta Notaris mengenai pendirian organisasi kemasyarakatan dan dokumen penetapan atau pengesahan badan hukum dari instansi yang

berwenang;

b. surat pernyataan tanggungjawab;

c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);

d. surat keterangan domisili lembaga dari Desa setempat;

e. izin operasional/tanda daftar lembaga dari instansi yang berwenang;

f. salinan Kartu Tanda Penduduk atau bukti identitas pengurus organisasi kemasyarakatan; dan

g. salinan rekening bank yang masih aktif atas nama organisasi

kemasyarakatan dan/atau pimpinan organisasi kemasyarakatan.

Pasal 20

Permohonan hibah oleh Badan, Lembaga, atau Organisasi Kemasyarakatan untuk tujuan penggunaan bangunan/fisik harus dilengkapi dengan dokumen rencana

teknis bangunan.

Pasal 21

(1) Permohonan atau proposal belanja Hibah disampaikan dan diadministrasikan/dicatat melalui Kepala Perangkat Daerah terkait sesuai

dengan masing-masing bidang penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah.

(2) Kepala Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melakukan penyeleksian terhadap permohonan dan dokumen proposal Belanja Hibah.

(3) Dalam hal terdapat ketidaksesuaian antara surat permohonan dengan dokumen proposal, maka surat permohonan berikut dokumen proposalnya

dikembalikan kepada Pemohon Belanja Hibah yang bersangkutan.

(4) Berdasarkan hasil penyeleksian sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Perangkat Daerah meneruskan permohonan belanja hibah yang memenuhi

persyaratan administratif kepada Bupati.

(5) Permohonan dan dokumen proposal Belanja Hibah yang telah diterima oleh Bupati selanjutnya memberikan disposisi dan memerintahkan evaluasi kepada

Perangkat Daerah terkait sesuai dengan bidang penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, yang meliputi:

a. bidang pendidikan, dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan;

Page 11: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

11

b. bidang Kesehatan, dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan;

c. bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

d. bidang Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan, dilaksanakan oleh Dinas Perumahan dan Permukiman;

e. bidang Ketenteraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat,

dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran;

f. bidang Sosial dilaksanakan oleh Dinas Sosial;

g. bidang Tenaga kerja dan bidang Transmigrasi, dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

h. bidang Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak, dilaksanakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;

i. bidang Pertanian dan Pangan, dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan;

j. bidang Lingkungan Hidup, dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup;

k. bidang Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil, dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

l. bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;

m. bidang Perhubungan, dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan;

n. bidang Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian, dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik;

o. bidang Perdagangan dan Perindustrian, dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan;

p. bidang Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah, dilaksanakan oleh Dinas

Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah;

q. bidang Penanaman Modal dan bidang Pelayanan Terpadu Satu Pintu,

dilaksanakan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

r. bidang Kepemudaan dan Olahraga, dilaksanakan oleh Dinas

Kepemudaan dan Olahraga;

s. bidang Pariwisata dan Kebudayaan, dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata

dan Kebudayaan;

t. bidang Kelautan, Perikanan dan bidang Pertanian aspek Peternakan, dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Peternakan;

u. bidang Kearsipan dan Perpustakaan, dilaksanakan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan;

v. bidang Kesejahteraan Masyarakat, bidang Hubungan Masyarakat, dan

bidang Tata Pemerintahan dilaksanakan oleh Sekretariat Daerah;

w. bidang penanggulangan Bencana dilaksanakan oleh Badan

Penanggulangan Bencana Daerah;

x. bidang Kesatuan Bangsa dan politik dilaksanakan oleh Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik.

Page 12: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

12

Paragraf 2

Evaluasi Permohonan

Pasal 22

(1) Perangkat Daerah terkait sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (5), melakukan evaluasi keabsahan dan kelengkapan persyaratan permohonan

Belanja Hibah dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak diterimanya proposal permohonan belanja hibah dari Bagian Tata Usaha

Sekretariat Daerah.

(2) Kepala Perangkat Daerah dapat membentuk Tim Evaluasi untuk melakukan evaluasi keabsahan dan kelengkapan persyaratan permohonan Belanja Hibah

sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bertujuan untuk:

a. mengetahui kesesuaian antara harga dalam proposal dengan standar

satuan harga yang berlaku di lingkungan Pemerintah Daerah atau apabila komponen yang dibutuhkan tidak terdapat dalam standar satuan harga,

maka menggunakan harga pasar yang berlaku saat itu;

b. mengetahui kesesuaian antara kebutuhan peralatan dan bahan serta kebutuhan lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan dengan

jenis kegiatannya;

c. memastikan keberadaan Pemohon yang mengajukan permohonan dan

proposal belanja Hibah;

d. memastikan domisili/alamat sekretariat organisasi/lembaga kemasyarakatan sebagaimana tercantum dalam proposal yang diajukan

oleh calon penerima hibah;

e. memastikan kegiatan yang akan dibiayai dengan dana hibah belum dilaksanakan oleh calon penerima hibah;

f. meminta dokumen pendukung yang diperlukan sesuai kebutuhan, antara lain:

1. salinan Kartu Tanda Penduduk Calon Penerima hibah;

2. salinan dokumen pendirian/pembentukan organisasi/lembaga kemasyarakatan atau penunjukkan/pengangkatan sebagai

pengurus, dapat berupa akta notaris/Keputusan penunjukkan/pengangkatan sebagai pengurus atau dokumen

lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan;

3. surat keterangan terdaftar yang diterbitkan oleh Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik bagi organisasi/lembaga kemasyarakatan;

4. salinan bukti kepemilikan/penguasaan tanah yang sah dan/atau surat keterangan domisili dari Kepala Desa (untuk usulan Hibah kegiatan yang diajukan merupakan pekerjaan konstruksi);

(4) Kepala Perangkat Daerah menyampaikan hasil evaluasi Belanja Hibah sebagaimana dimaksud pada (1) berupa rekomendasi kepada Bupati melalui

Ketua TAPD paling lambat bulan Juli.

Pasal 23

(1) Ketua TAPD memberikan pertimbangan atas rekomendasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (4) sesuai dengan prioritas dan kemampuan keuangan Daerah.

Page 13: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

13

(2) Untuk membantu TAPD dalam memberikan pertimbangan atas rekomendasi

dari Kepala Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bupati dapat membentuk Tim Pertimbangan yang ditetapkan dengan Keputusan

Bupati.

(3) Susunan keanggotaan Tim Pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), terdiri atas:

a. 1 (satu) orang Ketua;

b. 1 (satu) orang Wakil Ketua;

c. 3 (tiga) orang Sekretaris;

d. Anggota sesuai kebutuhan yang berasal dari unsur Perangkat Daerah dan unsur Akademisi.

(4) Tim Pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bertugas membantu TAPD dalam:

a. menyusun rencana dan jadwal kerja Tim Pertimbangan;

b. melaksanakan rapat-rapat berkaitan dengan pelaksanaan evaluasi usulan proposal yang diajukan oleh calon penerima belanja Hibah;

c. mengoordinasikan Perangkat Daerah terkait dalam melakukan evaluasi usulan proposal yang diajukan oleh calon penerima belanja Hibah;

d. menerima rekomendasi hasil evaluasi usulan proposal Belanja Hibah

yang sudah dilakukan oleh Perangkat Daerah terkait;

e. melakukan rekapitulasi terhadap rekomendasi hasil evaluasi yang telah

dilakukan oleh SKPD terkait sebagai bahan laporan kepada TAPD;

f. memberikan pertimbangan dalam pemberian Belanja Hibah kepada TAPD berdasarkan hasil penilaian atas rekomendasi dari Perangkat Daerah

terkait;

g. menyampaikan laporan secara berkala atau sewaktu-waktu apabila dibutuhkan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah selaku Ketua TAPD.

Pasal 24

(1) Tim Pertimbangan secara bertahap melakukan rapat koordinasi paling lambat 5 (lima) hari kerja sejak diterimanya rekomendasi dari Kepala Perangkat Daerah.

(2) Hasil rapat koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam Berita Acara dan Rekomendasi yang ditandatangani oleh Ketua Tim

Pertimbangan dan Kepala Perangkat Daerah pemberi rekomendasi, yang dilampiri dengan daftar isian chek list, yang selanjutnya disampaikan kepada TAPD paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak ditandatangani.

(3) TAPD memberikan pertimbangan atas rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sesuai dengan prioritas dan kemampuan keuangan Daerah, yang dituangkan dalam rancangan Daftar Nominatif Calon Penerima Belanja Hibah

(DNC-PBH) yang ditandatangani oleh Sekretaris Daerah selaku Ketua TAPD.

(4) Ketua TAPD menyampaikan rancangan Daftar Nominatif Calon Penerima

Belanja Hibah (DNC-PBH) sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada Bupati untuk mendapatkan persetujuan belanja Hibah.

(5) Persetujuan Bupati terhadap Daftar Nominatif Calon Penerima Belanja Hibah

(DNC-PBH) dituangkan dalam bentuk Lembar Persetujuan Bupati dan menjadi dasar pencantuman alokasi anggaran Belanja Hibah dalam rancangan KUA dan PPAS.

Page 14: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

14

Paragraf 3

Penganggaran

Pasal 25

(1) Belanja Hibah berupa uang dicantumkan dalam RKA-PPKD.

(2) Belanja Hibah berupa barang atau jasa dicantumkan dalam RKA-SKPD.

(3) RKA-PPKD dan RKA-SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) menjadi dasar penganggaran Belanja Hibah dalam APBD, sesuai ketentuan

peraturan perundang-undangan.

(4) Belanja Hibah berupa uang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggarkan dalam kelompok belanja tidak langsung, jenis belanja hibah, obyek belanja

hibah, dan rincian obyek belanja hibah berkenaan pada PPKD.

(5) Belanja Hibah berupa barang atau jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dianggarkan dalam kelompok belanja langsung, yang diformulasikan dalam

program dan kegiatan, serta diuraikan dalam jenis belanja barang dan jasa, objek, dan rincian objek Belanja Hibah barang atau jasa yang diserahkan

kepada pihak ketiga/masyarakat pada Perangkat Daerah.

(6) Rincian objek Belanja Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5) memuat nama dan alamat lengkap penerima serta besaran Belanja Hibah.

Pasal 26

(1) Bupati mencantumkan daftar nama penerima, alamat penerima, dan besaran hibah dalam Lampiran Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD.

(2) Format Lampiran Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran Peraturan Bupati ini, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 27

(1) Berdasarkan Lampiran Penjabaran APBD sebagaimana dimaksud dalam Pasal

26 ayat (1), dibuat Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).

(2) DPA sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari DPA PPKD untuk belanja hibah dalam bentuk uang dan DPA SKPD untuk belanja hibah dalam

bentuk barang/jasa.

(3) Dalam hal terdapat ketidaksesuaian antara permohonan Belanja Hibah

dengan DPA sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Perangkat Daerah terkait memberitahukan kepada Penerima Belanja Hibah untuk membuat dan/atau menyesuaikan proposal/permohonan sesuai dengan besaran

Belanja Hibah yang ditetapkan dalam DPA.

Bagian Kelima

Tata Cara Pelaksanaan Hibah

Paragraf 1

Umum

Pasal 28

(1) Pelaksanaan anggaran Belanja Hibah berupa uang berdasarkan pada DPA-PPKD.

Page 15: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

15

(2) Pelaksanaan anggaran Belanja Hibah berupa barang atau jasa berdasarkan

pada DPA-SKPD.

Pasal 29

(1) Bupati menetapkan daftar penerima dan besaran Belanja Hibah dengan Keputusan Bupati berdasarkan Peraturan Daerah tentang APBD dan

Peraturan Bupati tentang penjabaran APBD.

(2) Penyaluran dan/atau penyerahan Belanja Hibah didasarkan pada Daftar

Penerima Belanja Hibah yang tercantum dalam Keputusan Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Paragraf 2

NPHD

Pasal 30

(1) Setiap pemberian hibah dituangkan dalam NPHD, yang ditandatangani

bersama oleh Bupati dan Penerima Belanja Hibah.

(2) NPHD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada Penjabaran APBD dan DPA.

(3) NPHD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), paling sedikit memuat:

a. Pemberi dan Penerima Belanja Hibah;

b. jumlah dan tujuan pemberian Belanja Hibah;

c. besaran/rincian penggunaan Belanja Hibah yang akan diterima;

d. hak dan kewajiban;

e. tata cara penyaluran/penyerahan Belanja Hibah;

f. penggunaan Belanja Hibah;

g. Pelaporan Belanja Hibah; dan

h. ketentuan sanksi.

(4) Bupati dapat menunjuk pejabat di lingkungan Pemerintah Daerah untuk

menandatangani NPHD.

(5) Format NPHD tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 31

(1) Pencairan/penyaluran Belanja Hibah dilakukan setelah penandatanganan NPHD.

(2) Dalam hal terjadi perubahan nama pimpinan organisasi/lembaga

kemasyarakatan penerima belanja hibah yang tercantum dalam dokumen permohonan dengan nama pimpinan organisasi/lembaga pada saat proses pencairan, maka harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a. dalam hal pergantian pimpinan organisasi/lembaga kemasyarakatan karena meninggal dunia, harus dilengkapi dengan surat keterangan

kematian dan surat keputusan penggantian dan/atau pengangkatan pimpinan organisasi/lembaga yang bersangkutan;

Page 16: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

16

b. dalam hal terjadi pergantian pimpinan organisasi/lembaga

kemasyarakatan karena alasan lain, maka harus dilengkapi dengan surat keterangan dari Kepala Desa bagi organisasi/lembaga masyarakat yang

dibentuk berdasarkan musyawarah kelompok masyarakat;

c. dalam hal terjadi pergantian pimpinan organisasi/lembaga kemasyarakatan karena alasan lain, maka harus dilengkapi dengan surat

keputusan penggantian dan/atau pengangkatan pimpinan organisasi/lembaga kemasyarakatan yang bersangkutan.

(3) Dalam hal terjadi sengketa kepengurusan pimpinan organisasi/lembaga kemasyarakatan sebelum pencairan belanja hibah, maka alokasi anggaran belanja hibah untuk organisasi/lembaga yang bersangkutan dianggap batal

demi hukum.

Paragraf 3

Pencairan Belanja Hibah Berupa Uang

Pasal 32

(1) Pencairan belanja hibah berupa uang didasarkan pada DPA PPKD dan NPHD.

(2) Pencairan belanja hibah berupa uang dilakukan dengan mekanisme

Pembayaran Langsung (LS), dan disalurkan melalui Rekening Kas Umum Daerah ke rekening penerima hibah.

(3) Dalam hal pencairan belanja hibah berupa uang dengan nilai diatas Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah), dapat dilakukan secara bertahap.

(4) Pencairan belanja hibah secara bertahap sebagaimana dimaksud pada ayat

(3), dilakukan setelah Penerima Belanja Hibah menyampaikan laporan penggunaan Belanja Hibah tahap sebelumnya kepada Bupati melalui Perangkat Daerah terkait dengan tembusan kepada Kepala Perangkat Daerah

yang membidangi pengelolaan keuangan daerah.

Pasal 33

(1) Pengguna Anggaran/PPKD mengajukan Nota Persetujuan Pencairan belanja hibah kepada Bupati berdasarkan hasil verifikasi dan pemeriksaan dokumen pencairan belanja hibah.

(2) Berdasarkan Persetujuan Bupati, Pengguna Anggaran/PPKD memerintahkan kepada Bendahara belanja hibah untuk membuat Surat Permintaan

Pembayaran Langsung (SPP-LS).

(3) Apabila dokumen persyaratan pencairan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan lengkap maka PPK-PPKD menerbitkan Surat Perintah Membayar

(SPM).

(4) Setelah SPM diterbitkan selanjutnya Kuasa Bendahara Umum Daerah (BUD) menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)

(5) Penerbitan SPP, SPM dan SP2D sebagaimana dimaksud pada ayat (2), sampai dengan ayat (4), dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Page 17: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

17

Paragraf 4

Penyaluran Belanja Hibah Berupa Barang atau Jasa

Pasal 34

(1) Perangkat Daerah terkait melakukan proses pengadaan barang atau jasa sesuai DPA-SKPD dan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang

pengadaan barang dan jasa Pemerintah.

(2) Perangkat Daerah terkait mencatat barang atau jasa hasil pengadaan pada

jenis belanja barang dan jasa, objek, rincian objek Belanja Hibah barang atau jasa berkenaan, yang akan diserahkan kepada Penerima Belanja Hibah.

(3) Penyerahan Belanja Hibah barang atau jasa dilakukan oleh Kepala Perangkat

Daerah terkait kepada Penerima Belanja Hibah, setelah dilengkapi persyaratan sebagai berikut:

a. bagi Belanja Hibah untuk Pemerintah dan Pemerintah Daerah lain, terdiri

atas:

1. Berita Acara Serah Terima dalam rangkap 4 (empat) bermaterai

cukup, ditandatangani dan dibubuhi cap instansi atau Daerah Lainnya serta dicantumkan nama lengkap pimpinan instansi atau Bupati;

2. NPHD;

3. Salinan kartu tanda penduduk atas nama pimpinan instansi atau

Bupati/Walikota Penerima Belanja Hibah; dan

4. surat pernyataan tanggungjawab;

5. Persyaratan lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan.

b. Belanja Hibah untuk Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, terdiri atas:

1. Berita Acara Serah Terima rangkap 4 (empat) bermaterai cukup, ditandatangani dan dibubuhi cap BUMN/BUMD serta dicantumkan

nama lengkap Direksi atau sebutan lain;

2. NPHD;

3. Salinan kartu tanda penduduk atas nama Direksi atau sebutan lain

BUMN atau BUMD;

4. surat pernyataan tanggungjawab; dan

5. Persyaratan lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

c. Belanja Hibah untuk Badan, Lembaga, dan Organisasi kemasyarakatan,

terdiri atas:

1. Berita Acara Serah Terima dalam rangkap 4 (empat) bermaterai cukup, ditandatangani dan dibubuhi cap lembaga/organisasi serta

dicantumkan nama lengkap ketua/pimpinan lembaga/organisasi;

2. NPHD;

3. Salinan kartu tanda penduduk atas nama ketua/pimpinan lembaga/organisasi;

4. surat pernyataan tanggungjawab; dan

5. Persyaratan lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 18: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

18

Bagian Keenam

Penggunaan

Pasal 35

(1) Penerima Belanja Hibah wajib menggunakan hibah sesuai NPHD dan/atau Perubahan NPHD.

(2) Penerima Belanja Hibah dilarang mengalihkan hibah yang diterima kepada pihak lain.

(3) Penerima Belanja Hibah yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dapat dikenakan sanksi administratif.

(4) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tersebut dapat

berupa:

a. Peringatan tertulis; dan

b. Penundaan/penghentian pencairan/penyaluran belanja hibah yang

diberikan secara bertahap;

(5) Ketentuan mengenai sanksi administratif bagi Penerima Belanja Hibah

ditetapkan dalam NPHD.

Bagian Ketujuh

Pertanggungjawaban dan Pelaporan

Pasal 36

(1) Penerima Belanja Hibah bertanggungjawab, baik formal maupun material atas penggunaan Belanja Hibah yang diterimanya.

(2) Pertanggungjawaban penggunaan Belanja Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri atas:

a. untuk penggunaan Belanja Hibah berupa uang, meliputi :

1. laporan penggunaan;

2. surat pernyataan tanggungjawab yang menyatakan bahwa Belanja

Hibah berupa uang yang diterima telah digunakan sesuai dengan NPHD; dan

3. bukti pengeluaran yang lengkap dan sah sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan.

b. untuk penggunaan Belanja Hibah berupa barang atau jasa, meliputi:

1. laporan penggunaan;

2. surat pernyataan tanggungjawab yang menyatakan bahwa Belanja Hibah yang diterima telah digunakan sesuai dengan NPHD; dan

3. salinan bukti serah terima barang atau jasa.

(3) Penerima Belanja Hibah bertanggungjawab atas kebenaran dan keabsahan laporan penggunaan Belanja Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

huruf a angka 1 dan huruf b angka 1.

(4) Penerima Belanja Hibah selaku objek pemeriksaan, wajib menyimpan bukti

pengeluaran atau salinan bukti serah terima barang atau jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a angka 3 dan huruf b angka 3.

Page 19: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

19

(5) Penyimpanan bukti pengeluaran atau salinan bukti serah terima barang atau

jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(6) Pertanggungjawaban Pemerintah Daerah atas pemberian belanja hibah meliputi:

a. Permohonan dari calon penerima belanja hibah kepada Bupati;

b. Keputusan Bupati tentang Penetapan Daftar Peneriman Hibah;

c. NPHD;

d. Pakta integritas dari penerima hibah yang menyatakan bahwa hibah yang diterima akan digunakan sesuai dengan NPHD; dan

e. Bukti transfer uang atas pemberian hibah berupa uang atau bukti serah

terima barang/jasa atas pemberian hibah berupa barang/jasa.

Pasal 37

(1) Laporan penggunaan Belanja Hibah berupa uang dan barang atau jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (2) huruf a angka 1 dan huruf b

angka 1 disampaikan Penerima Belanja Hibah kepada Bupati melalui Perangkat Daerah terkait 1 (satu) bulan setelah kegiatan selesai atau paling lambat tanggal 10 bulan Januari tahun anggaran berikutnya.

(2) Perangkat Daerah menyampaikan Rekapitulasi penerimaan laporan penggunaan belanja hibah dan dokumen laporan penggunaan belanja hibah

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kepada Perangkat Daerah yang membidangi pengelolaan keuangan daerah setiap tanggal 5 bulan berikutnya.

(3) Perangkat Daerah yang membidangi pengelolaan keuangan daerah

mengkoordinasikan dan mengendalikan penerimaan, pengadministrasian, dan penyimpanan dokumen laporan penggunaan Belanja Hibah, serta menyampaikan rekapitulasi laporan penggunaan Belanja Hibah berupa uang

dan barang atau jasa kepada PPKD, setiap tanggal 10 bulan berikutnya.

(4) Perangkat Daerah terkait melakukan penagihan laporan penggunaan Belanja

Hibah kepada Penerima Belanja Hibah secara berkala setiap 3 (tiga) bulan.

(5) Dalam hal pencairan dan/atau penyaluran Belanja Hibah dilakukan secara

bertahap, Penerima Belanja Hibah berkewajiban:

a. menyampaikan laporan pertanggungjawaban setiap tahapan paling

lambat sebelum pelaksanaan pencairan/penyaluran tahap berikutnya; dan

b. menyampaikan laporan pertanggungjawaban akhir tahun, yang

disampaikan paling lambat tanggal 10 bulan Januari tahun anggaran berikutnya.

(6) Dalam hal pencairan/penyaluran Belanja Hibah dilakukan pada akhir tahun

anggaran, pertanggungjawaban disampaikan paling lambat 2 (dua) bulan setelah tahun anggaran berakhir.

Pasal 38

(1) Laporan penggunaan Belanja Hibah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36

ayat (2) huruf a angka 1 dan huruf b angka 1, dibuat dengan melampirkan paling sedikit:

a. surat pengantar yang ditujukan kepada Bupati;

b. laporan kegiatan;

Page 20: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

20

c. laporan keuangan, meliputi:

1. realisasi penerimaan Belanja Hibah; dan

2. realisasi penggunaan.

(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bermaterai cukup dan ditandatangani, serta dibubuhi cap oleh ketua/kepala/pimpinan instansi Pemerintah, Bupati, Direktur atau sebutan lain, atau ketua/pimpinan

lembaga/organisasi masyarakat.

(3) Dalam hal Belanja Hibah ditujukan kepada lembaga atau organisasi

kemasyarakatan yang berkaitan dengan tempat peribadatan, pondok pasantren, dan kelompok swadaya masyarakat yang bersifat non formal serta pengelolaannya berupa partisipasi swadaya masyarakat, laporan penggunaan

Belanja Hibah disusun dalam bentuk surat yang ditandatangani oleh ketua dan sekretaris serta memuat informasi minimal mengenai:

a. realisasi penerimaan dan penggunaan Belanja Hibah; dan

b. daftar personalia pelaksana.

(4) Format laporan penggunaan Belanja Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dan ayat (2), tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 39

(1) Belanja Hibah berupa uang dicatat sebagai realisasi jenis Belanja Hibah pada

PPKD dalam tahun anggaran berkenaan.

(2) Belanja Hibah berupa barang atau jasa dicatat sebagai realisasi objek Belanja Hibah pada jenis belanja barang dan jasa dalam program dan kegiatan pada

Perangkat Daerah terkait.

(3) PPKD melakukan pencatatan realisasi Belanja Hibah, untuk selanjutnya dicantumkan pada Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dalam tahun

anggaran berkenaan.

(4) Belanja Hibah berupa barang atau jasa yang belum diserahkan kepada

Penerima Belanja Hibah sampai dengan akhir tahun anggaran berkenaan, dilaporkan sebagai persediaan dalam neraca.

(5) Realisasi Belanja Hibah berupa barang atau jasa dikonversikan sesuai dengan

standar akuntansi pemerintahan pada laporan realisasi anggaran dan diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan dalam penyusunan Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah.

(6) Format konversi dan pengungkapan hibah berupa barang dan/atau jasa, tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Peraturan Bupati ini.

Bagian Kedelapan

Audit

Pasal 40

(1) Belanja Hibah berupa uang dan barang atau jasa wajib diaudit oleh Inspektorat.

(2) Audit Belanja Hibah yang dilakukan Inspektorat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi :

a. kesesuaian penggunaan Belanja Hibah dengan NPHD; dan

Page 21: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

21

b. kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Laporan Hasil Audit oleh Inspektorat atas Belanja Hibah, disampaikan kepada Bupati melalui Perangkat Daerah terkait.

BAB III

BELANJA BANTUAN SOSIAL

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 41

(1) Pemerintah Daerah dapat memberikan Belanja Bantuan Sosial kepada anggota/kelompok masyarakat sesuai kemampuan keuangan Daerah yang dilakukan secara selektif, dengan terlebih dahulu memprioritaskan

pemenuhan belanja urusan wajib sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Pemberian Belanja Bantuan Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditujukan untuk menunjang pencapaian sasaran program dan kegiatan Pemerintah Daerah dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan,

rasionalitas, dan manfaat untuk masyarakat.

(3) Penerima Belanja Bantuan Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

meliputi:

a. individu, keluarga, dan/atau masyarakat yang mengalami keadaan tidak stabil sebagai akibat dari krisis sosial, ekonomi, politik, bencana atau

fenomena alam, agar dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum.

b. lembaga non pemerintah yang membidangi pendidikan, keagamaan, sosial dan bidang lain, yang berperan melindungi individu, kelompok,

dan/masyarakat dari kemungkinan terjadinya risiko sosial.

Pasal 42

Belanja Bantuan Sosial dapat berupa uang atau barang.

Pasal 43

(1) Bantuan sosial berupa uang kepada individu dan/atau keluarga sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 41 ayat (3) huruf a, terdiri dari bantuan sosial kepada individu dan/atau keluarga yang direncanakan dan yang tidak dapat direncanakan sebelumnya.

(2) Bantuan sosial yang direncanakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dialokasikan kepada individu dan/atau keluarga yang sudah jelas nama, alamat penerima dan besarannya pada saat penyusunan APBD.

(3) Bantuan sosial yang tidak dapat direncanakan sebelumnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dialokasikan untuk kebutuhan akibat resiko sosial

yang tidak dapat diperkirakan pada saat penyusunan APBD yang apabila ditunda penanganannya akan menimbulkan resiko sosial yang lebih besar bagi individu dan/atau keluarga yang bersangkutan.

(4) Pagu alokasi anggaran yang tidak dapat direncanakan sebelumnya sebagaimana dimaksud pada ayat (3), tidak melebihi pagu alokasi anggaran yang direncanakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

Page 22: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

22

Bagian Kedua

Kriteria Pemberian Bantuan Sosial

Pasal 44

(1) Pemberian Belanja Bantuan Sosial harus dilaksanakan dengan ketentuan:

a. selektif;

b. memenuhi persyaratan Penerima Belanja Bantuan Sosial;

c. bersifat sementara dan tidak terus menerus, kecuali dalam keadaan

tertentu dapat berkelanjutan; dan

d. sesuai tujuan penggunaan.

(2) Kriteria selektif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, dimaksudkan

bahwa Belanja Bantuan Sosial hanya diberikan kepada calon penerima yang ditujukan untuk melindungi yang bersangkutan dari kemungkinan risiko sosial.

(3) Kriteria persyaratan Penerima Belanja Bantuan Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi:

a. memiliki identitas yang jelas; dan

b. berdomisili di wilayah Kabupaten Bandung Barat.

(4) Kriteria bersifat sementara dan tidak terus menerus sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf c, dimaksudkan bahwa pemberian Belanja Bantuan Sosial tidak wajib dan tidak harus diberikan setiap tahun anggaran.

(5) Keadaan tertentu yang memungkinkan Belanja Bantuan Sosial dapat diberikan secara berkelanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, dimaksudkan bahwa Belanja Bantuan Sosial dapat diberikan setiap tahun

anggaran sampai Penerima Belanja Bantuan Sosial telah lepas dari risiko sosial.

(6) Kriteria sesuai dengan tujuan penggunaan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) huruf d, meliputi:

a. rehabilitasi sosial;

b. perlindungan sosial;

c. pemberdayaan sosial;

d. jaminan sosial;

e. penanggulangan kemiskinan; dan

f. penanggulangan bencana.

Bagian Ketiga

Bentuk Risiko Sosial

Pasal 45

Bentuk risiko sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (2) dapat berupa:

a. risiko yang terkait dengan siklus hidup, seperti kelaparan, penyakit kekurangan gizi, cacat fisik dan/atau mental, masyarakat terlantar, anak

yatim piatu, orang lanjut usia, orang sakit;

b. risiko yang terkait dengan kondisi ekonomi, seperti fakir miskin, pelajar/mahasiswa dari keluarga tidak mampu, tuna wisma;

Page 23: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

23

c. risiko yang terkait dengan lingkungan, seperti kekeringan, banjir, gempa bumi,

tanah longsor, bencana alam lainnya, dan keterisolasian/masyarakat tertinggal.

Bagian Keempat

Tujuan dan Jenis Kegiatan

Paragraf 1

Tujuan

Pasal 46

(1) Rehabilitasi sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (6) huruf a, ditujukan untuk memulihkan dan mengembangkan kemampuan seseorang yang mengalami disfungsi sosial agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya

secara wajar.

(2) Perlindungan sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (6) huruf b,

ditujukan untuk mencegah dan menangani risiko dari guncangan dan kerentanan sosial seseorang, keluarga, dan kelompok masyarakat, agar kelangsungan hidupnya dapat dipenuhi sesuai dengan kebutuhan dasar

minimal.

(3) Pemberdayaan sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (6) huruf c,

ditujukan untuk menjadikan atau memberdayakan seseorang atau kelompok masyarakat yang mengalami masalah sosial agar mampu memenuhi kebutuhan dasarnya.

(4) Jaminan sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (6) huruf d, merupakan skema yang melembaga untuk menjamin Penerima Belanja Bantuan Sosial agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak.

(5) Penanggulangan kemiskinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (6) huruf e, merupakan kebijakan, program, dan kegiatan yang dilakukan

terhadap orang, keluarga, kelompok masyarakat yang tidak mempunyai atau mempunyai sumber mata pencaharian akan tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan yang layak bagi kemanusiaan.

(6) Penanggulangan bencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (6) huruf f, merupakan serangkaian upaya yang ditujukan untuk rehabilitasi.

Paragraf 2

Jenis Kegiatan

Pasal 47

(1) Jenis kegiatan rehabilitasi sosial yang dapat diberikan belanja Bantuan Sosial,

meliputi:

a. pelatihan vokasional;

b. pembinaan kewirausahaan;

c. bimbingan mental spiritual;

d. bimbingan fisik;

e. pelayanan aksesibilitas;

f. bimbingan sosial dan konseling;

Page 24: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

24

g. bantuan dan asistensi sosial, dan/atau

h. bimbingan resosialisasi.

(2) Jenis kegiatan perlindungan sosial yang dapat diberikan belanja Bantuan

Sosial, meliputi:

a. bantuan langsung;

b. penyediaan aksesibilitas;

c. penguatan kelembagaan;

d. advokasi sosial; dan/atau

e. bantuan hukum.

(3) Jenis kegiatan pemberdayaan sosial yang dapat diberikan belanja Bantuan Sosial, meliputi:

a. peningkatan kemauan dan kemampuan;

b. pelatihan keterampilan;

c. pemberian stimulan modal;

d. peralatan usaha dan tempat usaha;

e. peningkatan akses pemasaran hasil usaha;

f. penataan lingkungan;

g. supervisi dan advokasi sosial;

h. penguatan keserasian sosial; dan

i. pendampingan.

(4) Jenis kegiatan jaminan sosial yang dapat diberikan belanja Bantuan Sosial,

meliputi tunjangan berkelanjutan dan bantuan iuran asuransi kesejahteraan sosial.

(5) Jenis kegiatan penanggulangan kemiskinan yang dapat diberikan belanja

Bantuan Sosial, meliputi:

a. penyuluhan dan bimbingan sosial;

b. pelayanan sosial;

c. penyediaan akses kesempatan kerja dan berusaha;

d. penyediaan akses pelayanan kesehatan dasar;

e. penyediaan akses pelayanan pendidikan dasar;

f. penyediaan akses pelayanan perumahan dan pemukiman; dan

g. penyediaan akses pelatihan, modal usaha, dan pemasaran hasil usaha.

(6) Jenis kegiatan penanggulangan bencana yang dapat diberikan Belanja Bantuan Sosial, meliputi:

a. penyediaan dan penyiapan pasokan pemenuhan kebutuhan dasar, berupa air bersih dan sanitasi, pangan, sandang, kesehatan, dan penampungan;

b. pemulihan darurat prasarana dan sarana;

c. bantuan perbaikan rumah masyarakat;

d. santunan duka cita; dan

e. santunan kecacatan.

(7) Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sampai dengan ayat (6) dapat

dilakukan dalam bentuk kegiatan fisik dan/atau non fisik.

Page 25: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

25

Pasal 48

(1) Batas nilai tertinggi Belanja Bantuan Sosial bagi masing-masing penerima, disesuaikan dengan nilai tertinggi untuk pengadaan langsung dalam paket

pengadaan barang/jasa pemerintah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Dalam hal Belanja Bantuan Sosial digunakan untuk penanggulangan bencana

pada tahap rehabilitasi, besaran jumlah Belanja Bantuan Sosial dapat diberikan melebihi batas nilai tertinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Dalam hal terdapat Belanja Bantuan Sosial yang besaran jumlahnya melebihi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat dilakukan sepanjang diamanatkan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bagian Kelima

Pengajuan dan Persyaratan Permohonan

Pasal 49

(1) Perorangan, keluarga, dan/atau masyarakat serta lembaga non pemerintah dapat menyampaikan permohonan Bantuan Sosial secara tertulis, maupun secara elektronik melalui situs Web Pemerintah Daerah.

(2) Permohonan Bantuan Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan dengan ketentuan:

a. bagi lembaga non pemerintahan, dibubuhi cap dan ditandatangani oleh ketua dan sekretaris atau sebutan lain; dan

b. bagi Individu, keluarga, dan/atau masyarakat, ditandatangani oleh

pemohon dan diketahui serta dibubuhi cap RT/RW.

(3) Permohonan Bantuan Sosial bagi individu, keluarga, dan/atau masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, paling sedikit memuat informasi

tentang:

a. maksud dan tujuan penggunaan;

b. jumlah Belanja Bantuan Sosial yang dimohonkan;

c. identitas lengkap Penerima Belanja Bantuan Sosial, terdiri atas :

1. nama lengkap;

2. tempat/tanggal lahir;

3. alamat lengkap;

4. nomor kartu tanda penduduk;

5. pekerjaan;

6. status perkawinan; dan

7. nomor rekening bank.

d. salinan nomor rekening atas nama Penerima Belanja Bantuan Sosial; dan

e. salinan kartu tanda penduduk yang masih berlaku.

(4) Dalam hal permohonan belanja Bantuan Sosial disampaikan secara elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilengkapi dokumen elektronik

pendukung dengan mengunggah dokumen persyaratan Bantuan Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

(5) Permohonan belanja Bantuan Sosial secara tertulis atau secara elektronik

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Bupati paling lambat akhir bulan Mei tahun berkenaan, untuk diusulkan dan dianggarkan dalam membiayai kegiatan tahun berikutnya.

Page 26: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

26

(6) ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (5), dikecualikan untuk

permohonan belanja Bantuan Sosial yang belum direncanakan sebelumnya.

Pasal 50

(1) Permohonan atau proposal Belanja Bantuan Sosial disampaikan dan diadministrasikan/dicatat melalui Kepala Perangkat Daerah terkait sesuai

dengan masing-masing bidang penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah.

(2) Kepala Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melakukan

penyeleksian terhadap permohonan dan dokumen proposal Belanja Bantuan Sosial.

(3) Dalam hal terdapat ketidaksesuaian antara surat permohonan dengan

dokumen proposal, maka surat permohonan berikut dokumen proposalnya dikembalikan kepada Pemohon Belanja Bantuan Sosial yang bersangkutan.

(4) Berdasarkan hasil penyeleksian sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala

Perangkat Daerah, meneruskan permohonan Belanja Bantuan Sosial yang memenuhi persyaratan administratif kepada Bupati.

(5) Permohonan dan dokumen proposal Belanja Bantuan Sosial yang telah diterima oleh Bupati selanjutnya memberikan disposisi dan memerintahkan evaluasi kepada Perangkat Daerah terkait sesuai dengan bidang

penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (5).

Pasal 51

Dalam hal terjadi perubahan nama pimpinan organisasi/lembaga penerima belanja

Bantuan Sosial, yang tercantum dalam dokumen permohonan dengan nama pimpinan organisasi/lembaga pada saat proses pencairan, maka harus mengikuti ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (2) dan ayat (3).

Bagian Keenam

Evaluasi Permohonan

Pasal 52

(1) Perangkat Daerah terkait melakukan evaluasi terhadap keabsahan dan kelengkapan persyaratan permohonan Belanja Bantuan Sosial.

(2) Evaluasi dilakukan oleh Tim Evaluasi dan hasilnya disampaikan kepada Kepala Perangkat Daerah.

(3) Kepala Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

menyampaikan hasil evaluasi berupa rekomendasi kepada Bupati melalui Ketua TAPD.

(4) Ketua TAPD memberikan pertimbangan atas rekomendasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) sesuai dengan prioritas dan kemampuan keuangan Daerah, yang dituangkan dalam Daftar Nominatif Calon Penerima Belanja

Bantuan Sosial (DNCP-BBS).

(5) Tata cara pelaksanaan evaluasi permohonan belanja hibah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, Pasal 23, dan Pasal 24 berlaku secara mutatis

mutandis terhadap pelaksanaan evaluasi permohonan belanja bantuan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Page 27: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

27

Bagian Ketujuh

Penganggaran

Pasal 53

(1) Belanja Bantuan Sosial berupa uang dicantumkan dalam RKA-PPKD.

(2) Belanja Bantuan Sosial berupa barang dicantumkan dalam RKA-SKPD.

(3) RKA-PPKD dan RKA-SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) menjadi dasar penganggaran Belanja Bantuan Sosial dalam APBD, sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Belanja Bantuan Sosial berupa uang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggarkan dalam kelompok belanja tidak langsung, jenis Belanja Bantuan

Sosial, objek, dan rincian objek Belanja Bantuan Sosial pada PPKD.

(5) Objek belanja bantuan sosial dan rincian objek belanja bantuan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (4) meliputi:

a. individu dan/atau keluarga;

b. masyarakat; dan

c. lembaga non pemerintahan.

(6) Belanja Bantuan Sosial berupa barang atau jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dianggarkan dalam kelompok belanja langsung, yang diformulasikan

dalam program dan kegiatan, yang diuraikan dalam jenis belanja barang dan jasa, objek belanja bantuan sosial barang dan rincian objek belanja Bantuan

Sosial barang yang diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat pada Perangkat Daerah.

(7) Rincian objek belanja Bantuan Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (4)

dan ayat (6) memuat nama dan alamat lengkap penerima serta besaran belanja Bantuan Sosial.

Pasal 54

(1) Bupati mencantumkan daftar nama penerima, alamat penerima dan besaran

bantuan sosial dalam Lampiran Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD, tidak termasuk bantuan sosial kepada individu dan/atau keluarga yang tidak dapat direncanakan sebelumnya.

(2) Format Lampiran Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian

tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 55

(1) Berdasarkan Penjabaran APBD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 ayat (1), dibuat Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).

(2) DPA sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari DPA PPKD untuk

belanja bantuan sosial dalam bentuk uang dan DPA SKPD untuk belanja bantuan sosial dalam bentuk barang.

(3) Dalam hal terdapat ketidaksesuaian antara permohonan Belanja bantuan Sosial dengan DPA sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Perangkat Daerah terkait memberitahukan kepada Penerima Belanja Bantuan Sosial

untuk membuat dan/atau menyesuaikan proposal/permohonan sesuai dengan besaran Belanja Bantuan Sosial yang ditetapkan dalam DPA.

Page 28: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

28

Bagian Kedelapan

Pelaksanaan

Paragraf 1

Umum

Pasal 56

(1) Bupati menetapkan daftar penerima dan besaran bantuan sosial dengan

Keputusan Bupati berdasarkan Peraturan Daerah tentang APBD dan Peraturan Bupati tentang penjabaran APBD.

(2) Penyaluran dan/atau penyerahan bantuan sosial didasarkan pada daftar

penerima bantuan sosial yang tercantum dalam Keputusan Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kecuali bantuan sosial kepada individu dan/atau keluarga yang tidak dapat direncanakan sebelumnya.

(3) Penyaluran/penyerahan bantuan sosial kepada individu dan/atau keluarga yang tidak dapat direncanakan sebelumnya didasarkan pada permintaan

tertulis dari individu dan/atau keluarga yang bersangkutan atau surat keterangan dari pejabat yang berwenang serta mendapat persetujuan Bupati setelah diverifikasi oleh Perangkat Daerah terkait.

Pasal 57

(1) Pelaksanaan anggaran Belanja Bantuan Sosial berupa uang berdasarkan pada DPA-PPKD.

(2) Pelaksanaan anggaran Belanja Bantuan Sosial berupa barang berdasarkan

pada DPA-Perangkat Daerah.

Paragraf 2

Pencairan Bantuan Sosial Berupa Uang

Pasal 58

(1) Pencairan Belanja Bantuan Sosial didasarkan pada DPA-PPKD.

(2) Pencairan Belanja Bantuan Sosial berupa uang dilakukan dengan mekanisme

Pembayaran Langsung (LS), dan disalurkan melalui Rekening Kas Umum Daerah ke rekening Penerima Belanja Bantuan Sosial.

(3) Dalam hal Belanja Bantuan Sosial berupa uang dengan nilai sampai dengan Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) untuk bantuan sosial kepada individu dan/atau keluarga yang tidak dapat direncanakan sebelumnya, pencairannya

dapat dilakukan melalui mekanisme tambah uang (TU).

(4) Penyaluran dana bantuan sosial kepada penerima bantuan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilengkapi dengan kuitansi bukti

penerimaan uang bantuan sosial.

Pasal 59

(1) Pengguna Anggaran/PPKD mengajukan Nota Persetujuan Pencairan kepada Bupati berdasarkan hasil verifikasi dan pemeriksaan dokumen pencairan

belanja Bantuan Sosial.

Page 29: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

29

(2) Berdasarkan Persetujuan Bupati, Pengguna Anggaran/PPKD memerintahkan

kepada Bendahara belanja Bantuan Sosial untuk membuat Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP-LS).

(3) Apabila dokumen persyaratan pencairan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan lengkap maka PPK-PPKD menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM).

(4) Setelah SPM diterbitkan selanjutnya Kuasa Bendahara Umum Daerah (BUD) menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).

(5) Penerbitan SPP, SPM dan SP2D sebagaimana dimaksud pada ayat (2), sampai dengan ayat (4), dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Paragraf 3

Penyaluran Belanja Bantuan Sosial Berupa Barang

Pasal 60

(1) Perangkat Daerah terkait melakukan proses pengadaan barang sesuai DPA-SKPD dan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pengadaan barang dan jasa pemerintah.

(2) Perangkat Daerah mencatat barang hasil pengadaan pada jenis belanja barang dan jasa, objek, rincian objek Belanja Bantuan Sosial barang berkenaan, yang

akan diserahkan kepada Penerima Belanja Bantuan Sosial.

(3) Penyerahan Belanja Bantuan Sosial berupa barang dilakukan oleh Kepala Perangkat Daerah kepada Penerima Belanja Bantuan Sosial, yang meliputi:

a. bagi Belanja Bantuan Sosial untuk individu, terdiri atas:

1. berita acara serah terima rangkap 4 (empat) bermaterai cukup, ditandatangani dan dicantumkan nama lengkap Penerima Belanja

Bantuan Sosial;

2. salinan kartu tanda penduduk atas nama Penerima Belanja Bantuan

Sosial;

3. surat pernyataan tanggungjawab.

b. bagi Belanja Bantuan Sosial untuk keluarga, terdiri atas:

1. Berita Acara Serah Terima rangkap 4 (empat) bermaterai cukup, ditandatangani dan dicantumkan nama lengkap kepala keluarga

Penerima Belanja Bantuan Sosial;

2. Salinan kartu tanda penduduk atas nama kepala keluarga Penerima Belanja Bantuan Sosial;

3. surat pernyataan tanggungjawab.

c. bagi Belanja Bantuan Sosial untuk kelompok masyarakat/lembaga non pemerintah, terdiri atas:

1. Berita Acara Serah Terima rangkap 4 (empat) bermaterai cukup, ditandatangani dan dibubuhi cap, serta dicantumkan nama lengkap

ketua/pimpinan atau sebutan lain kelompok masyarakat/ lembaga non pemerintah;

2. Salinan kartu tanda penduduk ketua/pimpinan atau sebutan lain

kelompok masyarakat/ lembaga non pemerintah;

3. surat pernyataan tanggungjawab.

Page 30: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

30

Bagian Kesembilan

Penggunaan

Pasal 61

(1) Penerima Belanja Bantuan Sosial wajib menggunakan uang dan/atau barang yang diterima sesuai dengan peruntukan yang dicantumkan dalam proposal

permohonan yang diajukan dan telah disetujui.

(2) Penerima Belanja Bantuan Sosial dilarang mengalihkan uang dan/atau barang

yang diterima kepada pihak lain.

(3) Penerima Belanja Bantuan Sosial yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dapat dikenakan sanksi administratif.

(4) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tersebut dapat berupa:

a. Peringatan tertulis; dan

b. Penundaan/penghentian pencairan/penyaluran belanja hibah yang diberikan secara bertahap;

Bagian Kesepuluh

Pertanggungjawaban dan Pelaporan

Paragraf 1

Pertanggungjawaban

Pasal 62

(1) Penerima belanja Bantuan Sosial bertanggungjawab secara formal dan materiil atas penggunaan Belanja Bantuan Sosial yang diterimanya.

(2) Pertanggungjawaban Penerima belanja Bantuan Sosial sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), meliputi:

a. laporan penggunaan;

b. surat pernyataan tanggungjawab yang menyatakan bahwa Belanja Bantuan Sosial yang diterima telah digunakan sesuai dengan proposal yang telah disetujui;

c. bukti pengeluaran yang lengkap dan sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan bagi Penerima Belanja Bantuan Sosial berupa

uang;

d. salinan berita acara serah terima barang bagi Penerima Belanja Bantuan Sosial berupa barang.

(3) Penerima belanja Bantuan Sosial bertanggungjawab atas kebenaran dan keabsahan laporan penggunaan Belanja Bantuan Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a.

(4) Penerima belanja Bantuan Sosial selaku objek pemeriksaan, wajib menyimpan bukti pengeluaran atau salinan bukti serah terima barang sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) huruf c dan huruf d.

(5) Penyimpanan bukti-bukti pengeluaran atau salinan bukti serah terima barang sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilaksanakan sesuai ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Page 31: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

31

(6) Pertanggungjawaban Pemerintah Daerah atas pemberian belanja bantuan

sosial meliputi:

a. Permohonan tertulis dari calon penerima bantuan sosial atau surat

keterangan dari pejabat yang berwenang kepada Bupati;

b. keputusan Bupati tentang penetapan daftar penerima bantuan sosial;

c. pakta integritas dari penerima bantuan sosial yang menyatakan bahwa

bantuan sosial yang diterima akan digunakan sesuai dengan permohonan; dan

d. bukti transfer/penyerahan uang atas pemberian bantuan sosial berupa uang atau bukti serah terima barang atas pemberian bantuan sosial berupa barang.

(7) Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (6) huruf b dan huruf c, dikecualikan terhadap bantuan sosial bagi individu dan/atau keluarga yang tidak dapat direncanakan sebelumnya.

Paragraf 2

Pelaporan

Pasal 63

(1) Laporan penggunaan Belanja Bantuan sosial berupa uang dan barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 ayat (2) huruf a, disampaikan oleh

Penerima Belanja Bantuan Sosial kepada Bupati melalui Perangkat Daerah terkait 1 (satu) bulan setelah kegiatan selesai atau paling lambat tanggal 10 bulan Januari tahun anggaran berikutnya.

(2) Perangkat Daerah menyampaikan Rekapitulasi penerimaan laporan penggunaan belanja bantuan sosial dan dokumen laporan penggunaan belanja bantuan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Perangkat Daerah

yang membidangi pengelolaan keuangan daerah setiap tanggal 5 bulan berikutnya.

(3) Perangkat Daerah yang membidangi pengelolaan keuangan daerah mengkoordinasikan dan mengendalikan penerimaan, pengadministrasian dan penyimpanan dokumen laporan penggunaan Belanja Bantuan Sosial, serta

menyampaikan rekapitulasi laporan penggunaan Belanja Bantuan Sosial berupa uang dan barang/jasa kepada PPKD, setiap tanggal 10 bulan

berikutnya.

(4) Perangkat Daerah terkait mengirim surat permintaan laporan penggunaan Belanja Hibah kepada Penerima Belanja Bantuan Sosial secara berkala setiap

3 (tiga) bulan.

(5) Dalam hal pencairan/penyaluran Belanja Bantuan Sosial dilakukan pada akhir tahun anggaran, pertanggungjawaban disampaikan paling lambat 2

(dua) bulan setelah tahun anggaran berakhir.

Pasal 64

(1) Laporan penggunaan Belanja Bantuan Sosial disusun dalam surat yang memuat realisasi penggunaan/peruntukan dan uraian mengenai Belanja

Bantuan Sosial yang diterima sesuai dengan proposal yang telah disetujui, serta ditandatangani oleh kepala keluarga Penerima Belanja Bantuan Sosial;

(2) Format laporan penggunaan Belanja Bantuan Sosial sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Page 32: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

32

Pasal 65

(1) Belanja Bantuan Sosial berupa uang, dicatat sebagai realisasi jenis Belanja Bantuan Sosial pada PPKD dalam tahun anggaran berkenaan.

(2) Belanja Bantuan Sosial berupa barang, dicatat sebagai realisasi objek Belanja Bantuan Sosial pada jenis belanja barang dan jasa dalam program dan kegiatan pada Perangkat Daerah terkait.

(3) PPKD melakukan pencatatan realisasi Belanja Bantuan Sosial, untuk selanjutnya dicantumkan pada Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dalam

tahun anggaran berkenaan.

(4) Belanja Bantuan Sosial berupa barang yang belum diserahkan kepada Penerima Belanja Bantuan Sosial sampai dengan akhir tahun anggaran

berkenaan, dilaporkan sebagai persediaan dalam neraca.

(5) Realisasi Belanja Bantuan Sosial berupa barang, dikonversikan sesuai standar akuntansi pemerintahan pada laporan realisasi anggaran, dan diungkapkan

pada catatan atas laporan keuangan dalam penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

(6) Format konversi dan pengungkapan bantuan sosial berupa barang sebagaimana dimaksud ayat (5), tercantum pada Lampiran sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

BAB IV

TIM EVALUASI PERMOHONAN

Pasal 66

(1) Dalam rangka pelaksanaan evaluasi atas keabsahan dan kelengkapan permohonan Belanja Bantuan Hibah dan permohonan Belanja Bantuan Sosial, Kepala Perangkat Daerah terkait membentuk Tim Evaluasi.

(2) Tim Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melakukan penelitian dan/atau peninjauan lapangan atas keabsahan dan kelengkapan

permohonan.

(3) Hasil evaluasi permohonan Belanja Hibah dan permohonan Belanja Bantuan Sosial dituangkan dalam berita acara, untuk selanjutnya disampaikan kepada

Kepala Perangkat Daerah.

BAB V

MONITORING, EVALUASI DAN PENGAWASAN

Pasal 67

(1) Perangkat Daerah terkait melakukan monitoring dan evaluasi atas pemberian, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan Belanja Hibah dan Belanja

Bantuan Sosial.

(2) Perangkat Daerah terkait melaporkan hasil monitoring dan evaluasi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Sekretaris Daerah.

(3) Sekretaris Daerah melakukan pengendalian atas monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(4) Sekretaris Daerah melaporkan rekapitulasi hasil monitoring dan evaluasi kepada Bupati dengan tembusan kepada PPKD dan Inspektorat.

Page 33: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

33

(5) Inspektorat melakukan pengawasan terhadap pemberian, pelaksanaan,

pertanggungjawaban dan pelaporan Belanja Hibah dan Belanja Bantuan Sosial, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB VI

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 68

(1) Pengesahan badan hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) dikecualikan terhadap:

a. Organisasi Kemasyarakatan yang telah berbadan hukum sebelum

berlakunya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan, diakui keberadaannya sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013;

b. Organisasi Kemasyarakatan yang telah berbadan hukum berdasarkan Staatsblad 1870 Nomor 64 tentang Perkumpulan-Perkumpulan Berbadan

Hukum (Rechtspersoonlijkheid van Vereenigingen) yang berdiri sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dan konsisten mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, tetap diakui

keberadaan dan kesejarahannya sebagai aset bangsa, tidak perlu melakukan pendaftaran sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun

2013; dan

c. Organisasi kemasyarakatan yang telah memiliki Surat Keterangan Terdaftar yang sudah diterbitkan sebelum Undang-Undang Nomor 17

Tahun 2013, tetap berlaku sampai akhir masa berlakunya.

(2) Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, hibah dan bantuan sosial

Tahun Anggaran 2017 dapat dilaksanakan sepanjang telah dianggarkan dalam APBD Tahun Anggaran 2017 dan telah sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Bupati ini.

Pasal 69

Proposal permohonan belanja hibah dan bantuan sosial yang telah masuk dan

sedang dalam proses evaluasi sebelum ditetapkannya Peraturan Bupati ini, tetap berjalan mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati

Bandung Barat Nomor 35 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan Pertanggungjawaban dan Pelaporan Serta Monitoring dan Evaluasi Belanja Hibah dan Belanja Bantuan Sosial yang

Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 70

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor 35 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Belanja Hibah dan Belanja Bantuan

Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita Daerah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2016 Nomor 35 Seri E), dicabut dan

dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 71

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Page 34: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

34

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan

Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bandung Barat.

Ditetapkan di Bandung Barat

pada tanggal 4 Desember 2017

BUPATI BANDUNG BARAT,

ttd.

ABUBAKAR

Diundangkan di Bandung Barat

pada tanggal 4 Desember 2017

SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN BANDUNG BARAT,

ttd.

MAMAN S. SUNJAYA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN 2017 NOMOR 79 SERI E

Page 35: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

35

LAMPIRAN

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 79 TAHUN 2017

TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN,

PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI BELANJA

HIBAH DAN BELANJA BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

1. Contoh Format Surat Pengantar Kepala Perangkat Daerah kepada Bupati

tentang Hasil Evaluasi Permohonan Belanja Hibah

KOP SURAT SKPD

.............., ................20XX

Nomor :

Sifat :

Lampiran : 1 (Satu) Berkas Hal : Hasil Evaluasi Permohonan

Belanja Hibah Tahun

Anggaran 20XX

Yth. Bupati Bandung Barat

Di

Bandung Barat

Sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor Tahun 2016 tentang Tata Cara Penganggaran,

Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pertanggungjawaban dan Pelaporan Serta Monitoring dan

Evaluasi Belanja Hibah dan Belanja Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah, kami telah melakukan Evaluasi atas permohonan Belanja Hibah dan

mempertimbangkan prioritas serta keterkaitan dengan penyelenggaraan program dan kegiatan

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.

Jumlah Permohonan sebanyak……proposal senilai Rp…………dan berdasarkan hasil evaluasi

yang telah disetujui sebanyak …….. proposal senilai Rp…………….,yang terdiri dari:

No. Data Pemohon Rencana

Penggunaan

Jumlah Bantuan yang Dimohon

(Rp.)

Jumlah Bantuan yang Direkomendasikan

(Rp.)

Ket.

I

Permohonan

Belanja Hibah

Daerah Berupa Uang

1. .....

2. dst

II

Permohonan Belanja Hibah

Daerah berupa

Barang/Jasa

1. .....

2. Dst

Jumlah

Demikian kami sampaikan, agar menjadi maklum.

Kepala SKPD ...............

(nama jelas pimpinan/ditandatangani/dicap)

Page 36: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

36

2. Contoh Format Daftar Nominatif Calon Penerima Belanja Hibah (DNCPBH)

Hasil Pertimbangan

DAFTAR NOMINATIF CALON PENERIMA BELANJA HIBAH

(DNC-PBH)

HASIL PERTIMBANGAN TAPD

TAHUN ANGGARAN…………………….

Nama SKPD :…………………

Jenis Belanja Hibah: Uang/Barang/Jasa*)

No.

Nama

Lengkap

Calon

Penerima

Alamat

Lengkap

Rencana

Penggunaan

Besaran Belanja Hibah (Rp.)

Ket. Permohonan

Hasil Evaluasi

Pertimbangan

1 2 3 4 5 6 7 8

1. ...............

2. ...............

3. dst..........

TOTAL

....................., tgl/bulan/tahun

Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Barat

Selaku Ketua TAPD,

(Nama/NIP)

Ket :

*) Coret yang tidak perlu

Page 37: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

37

3. Contoh Format Naskah Perjanjian Belanja Hibah Daerah (NPHD) Berupa

Uang

NASKAH PERJANJIAN BELANJA HIBAH DAERAH (NPHD)

BERUPA UANG

Pada hari ini ………………….., tanggal………………… bulan………………… tahun……………… yang bertanda tangan di bawah ini :

I. Nama : .........................................................................................

NIP : .........................................................................................

Pangkat : .........................................................................................

Jabatan : .........................................................................................

Unit Kerja : .........................................................................................

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Bupati Bandung Barat yang

selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

II. Nama : .........................................................................................

No. KTP : .........................................................................................

Jabatan : .........................................................................................

Alamat : .........................................................................................

Yang bertindak untuk dan atas nama……………………. Yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Kedua belah sepakat untuk melakukan Perjanjian Belanja Hibah Daerah berupa Uang dengan ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1

JUMLAH DAN TUJUAN HIBAH

(1) PIHAK PERTAMA memberikan belanja hibah kepada PIHAK KEDUA, berupa uang sebesar Rp. …….. (…………………………..rupiah).

(2) PIHAK KEDUA menyatakan telah menerima belanja hibah dari PIHAK KEDUA berupa uang sebesar Rp. …………………. (………………rupiah).

(3) Belanja Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipergunakan

untuk…………………. Sesuai dengan Rencana Penggunaan Belanja Hibah/Proposal yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari naskah

perjanjian belanja hibah daerah ini.

(4) Penggunaan belanja hibah sebagaimana ayat (2) bertujuan untuk……………………

Pasal 2

PENCAIRAN BELANJA HIBAH

(1) Pencairan belanja hibah berupa uang dibebankan pada Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bandung Barat Tahun……………

(2) Untuk pencairan belanja hibah, PIHAK KEDUA mengajukan permohonan kepada PIHAK PERTAMA, dengan dilampiri:

Page 38: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

38

1. Surat permohonan pencairan Belanja Hibah, dilengkapi rincian rencana

penggunaan Belanja Hibah sesuai yang tercantum dalam DPA;

2. NPHD;

3. salinan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atas nama pimpinan instansi atau Kepala Daerah/Direksi atau sebutan lain/Ketua Kelompok Masyarakat/nama ketua/pimpinan/pengurus lembaga/organisasi

Penerima Belanja Hibah;

4. salinan rekening bank yang masih aktif atas nama instansi dan/atau

rekening Kas Umum Daerah lainnya;

5. kuitansi rangkap 4 (empat), terdiri dari 1 (satu) kuitansi bermaterai cukup, ditandatangani dan dibubuhi cap instansi serta dicantumkan nama

lengkap pimpinan instansi atau Kepala Daerah;

6. surat pernyataan tanggung jawab.

(3) Belanja hibah sebagaimana dimaksud pada pasal 1 ayat (1) dibayarkan

melalui pemindah bukuan dari Rekening Kas Umum Daerah Kabupaten Bandung Barat ke Rekening Bank…………. Atas nama PIHAK KEDUA dengan

Nomor Rekening…………

(4) PIHAK KEDUA setelah menerima pencairan belanja hibah dari PIHAK PERTAMA, segera melaksanakan kegiatan dengan berpedoman pada Rencana

Penggunaan Belanja Hibah/Proposal dan peraturan perundangundangan.

Pasal 3

PENGGUNAAN

(1) PIHAK KEDUA menggunakan belanja hibah berupa uang sebagaimana

dimaksud pada pasal 2 ayat (1) sesuai Rencana Penggunaan Belanja HIbah/Proposal.

(2) PIHAK KEDUA dilarang mengalihkan belanja hibah yang diterima kepada

pihak lain

(3) Belanja hibah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dipergunakan untuk:

No. Uraian Jumlah

Pasal 4

KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

(1) Menandatangani Surat Pernyataan Tanggung Jawab Permohonan Belanja

Hibah

(2) Apabila digunakan untuk pengadaan barang dan jasa, maka proses pengadaan barang dan jasa sesuai dengan peraturan perundangundangan

(3) Membuat dan menyampaikan Laporan Penggunaan Belanja Hibah kepada Bupati melalui SKPD…………… disertai dokumen Surat Pernyataan Tanggung

Jawab Penggunaan Belanja Hibah yang ditandatangani pimpinan lembaga/organisasi.

Page 39: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

39

(4) Kewajiban lainnya yang sesuaikan dengan karakteristik dan ketentuan

spesifik pada masing-masing SKPD.

Pasal 5

HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA

(1) Mencairkan belanja hibah apabila seluruh persyaratan dan kelengkapan berkas pengajuan pencairan dana telah dipenuhi oleh PIHAK KEDUA.

(2) Menunda pencairan belanja hibah apabila PIHAK KEDUA tidak/belum memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

(3) Melaksanakan evaluasi dan monitoring atas penggunaan belanja hibah.

(4) Hak dan kewajiban lainnya yang disesuaikan dengan karakteristik dan ketentuan spesifik pada masing-masing SKPD.

Pasal 6

LAIN-LAIN

(1) Naskah Perjanjian Belanja Hibah Daerah (NPHD) ini, dibuat rangkap 4 (empat), lembar pertama dan kedua masing-masing bermaterai cukup sehingga mempunyai kekuatan hukum sama.

(2) Hal-hal lain yang belum tercantum dalam NPHD ini dapat diatur lebih lanjut dalam Addendum.

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA

........................... .........................

Page 40: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

40

4. Contoh Format Naskah Perjanjian Belanja Hibah Daerah (NPHD) Berupa

Barang/Jasa

Pada hari ini ………………….., tanggal………………… bulan………………… tahun……………… yang bertanda tangan di bawah ini :

I. Nama : .........................................................................................

NIP : .........................................................................................

Pangkat : .........................................................................................

Jabatan : .........................................................................................

Unit Kerja : .........................................................................................

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Bupati Bandung Barat yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

II. Nama : .........................................................................................

No. KTP : .........................................................................................

Jabatan : .........................................................................................

Alamat : .........................................................................................

Yang bertindak untuk dan atas nama……………………. Yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Kedua belah sepakat untuk melakukan Perjanjian Belanja Hibah Daerah berupa Barang/Jasa dengan ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1

JUMLAH DAN TUJUAN HIBAH

(1) PIHAK PERTAMA memberikan belanja hibah kepada PIHAK KEDUA, berupa Barang/Jasa senilai Rp. ……….... (…………………rupiah). Dengan rincian sebagai berikut:

No. Jenis Barang/Jasa Jumlah (Unit) Nilai (Rp)

(2) Belanja Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipergunakan untuk……….. sesuai dengan Rencana Penggunaan Belanja Hibah/Proposal

yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari naskah perjanjian belanja hibah daerah ini.

(3) Penggunaan belanja hibah sebagaimana ayat (2) bertujuan

untuk……………………

Pasal 2

PENYALURAN BELANJA HIBAH

(1) Penyaluran belanja hibah berupa barang/jasa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bandung Barat

Tahun………………. Dilakukan dengan Berita Acara Serah Terima Barang.

(2) Untuk penyaluran belanja hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PIHAK

KEDUA mengajukan permohonan kepada PIHAK PERTAMA, dengan dilampiri :

Page 41: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

41

1. Berita Acara Serah Terima dalam rangkap 4 (empat) terdiri dari 2 (dua)

bermaterai cukup, ditandatangani dan dibubuhi cap instansi atau Daerah Lainnya serta dicantumkan nama lengkap pimpinan instansi atau

Bupati/Walikota;

2. NPHD;

3. salinan/fotocopy KTP atas nama pimpinan instansi atau

Bupati/BUPATI/nama Direksi atau sebutan lain/ketua/pimpinan lembaga/organisasi/Penerima Belanja Hibah; dan

4. surat pernyataan tanggung jawab.

(3) Belanja hibah sebagaimana dimaksud pada pasal 1 ayat (1) disalurkan melalui pemindahtanganan dari SKPD……………………. Kepada PIHAK KEDUA.

(4) PIHAK KEDUA setelah menerima penyaluran belanja hibah barang/jasa dari PIHAK PERTAMA, segera menggunakan dan/atau memanfaatkan sesuai Rencana Penggunaan Belanja Hibah/Proposal dan peraturan perundang-

undangan.

Pasal 3

PENGGUNAAN

(1) PIHAK KEDUA menggunakan belanja hibah berupa barang/jasa sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat (1) sesuai Rencana Penggunaan Belanja

HIbah/Proposal. (2) PIHAK KEDUA dilarang mengalihkan belanja hibah berupa barang/jasa yang

diterima kepada pihak lain. (3) Belanja hibah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dipergunakan untuk:

1. …………….

2. ……………. 3. ……………. 4. …………….

Pasal 4

KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

(1) Melaksanakan dan bertanggung jawab penuh baik secara formal dan materil atas penggunaan dan/atau pemanfaatan barang/jasa yang didanai dari belanja hibah yang telah disetujui PIHAK PERTAMA dengan berpedoman pada

Rencana Penggunaan/Proposal dan peraturan perundang-undangan.

(2) Membuat dan menyampaikan Laporan Penggunaan Belanja Hibah berupa

Barang/jasa kepada Bupati Bandung Barat melalui SKPD…………. Yang disertai dokumen Surat Pernyaaan Tanggung Jawab yang ditandatangani pimpinan lembaga/organisasi.

Pasal 5

HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA

(1) Menyerahkan barang/jasa apabila seluruh persyaratan dan kelengkapan

berkas pengajuan penyaluran belanja hibah berupa barang/jasa telah dipenuhi oleh PIHAK KEDUA.

(2) Menunda penyerahan belanja hibah berupa barang/jasa apabila PIHAK KEDUA, tidak/belum memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

(3) Melaksanakan evaluasi dan monitoring atas penggunaan belanja hibah berupa

barang/jasa.

(4) Melakukan pemeriksaan atas penggunaan belanja hibah.

Page 42: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

42

Pasal 6

LAIN-LAIN

(1) Naskah Perjanjian Belanja Hibah Daerah (NPHD) ini, dibuat rangkap 4

(empat), lembar pertama dan kedua masing-masing bermaterai cukup sehingga mempunyai kekuatan hukum sama.

(2) Hal-hal lain yang belum tercantum dalam NPHD ini dapat diatur lebih lanjut

dalam Addendum.

PIHAK PERTAMA,

...........................

PIHAK KEDUA

.........................

Page 43: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

43

5. Contoh Format Surat Permohonan Pencairan Belanja Hibah

RINCIAN RENCANA PENGGUNAAN

BELANJA HIBAH

BERUPA UANG

Nama Penerima :

Alamat Lengkap :

No. Uraian

Kegiatan/Penggunaan Jumlah (Rp) Keterangan

1.

2.

3.

Dst

Jumlah

Pemohon

(nama jelas pimpinan/ditandatangani/dicap)

Catatan : Jika penggunaan berupa barang/jasa maka formatnya seperti ini:

Page 44: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

44

6. Contoh Format Rincian Rencana Penggunaan Belanja Hibah Berupa

Barang/Jasa

RINCIAN RENCANA PENGGUNAAN

BELANJA HIBAH

BERUPA BARANG/JASA

Nama Penerima :

Alamat Lengkap :

Jenis Belanja Hibah : Barang/Jasa

No. Uraian Kegiatan/Penggunaan Jumlah (Rp) Keterangan

1.

2.

3.

Dst

Jumlah

Pemohon

(nama jelas pimpinan/ditandatangani/dicap)

Page 45: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

45

7. Contoh Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Permohonan Belanja

Hibah

lambang

(Nama lembaga/Organisasi Pelaksana)

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

PERMOHONAN BELANJA HIBAH

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : ............................................................

Jabatan : ............................................................

Bertindak untuk dan atas nama : ............................................................

Alamat : ............................................................

Nomor KTP : ............................................................

Telepon/HP/Fax : ............................................................

E-mail : ............................................................

Dengan ini, menyatakan dengan sebenarnya bahwa untuk memenuhi tujuan tansparansi dan akuntabilitas penggunaan dana belanja hibah :

1. Bertanggung jawab penuh baik formal maupun materiil atas penggunaan belanja hibah yang diterima.

2. Akan menggunakan belanja hibah sesuai dengan rencana penggunaan proposal yang telah disetujui.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab

serta tidak ada unsur paksaan dari pihak manapun.

<nama kota, tanggal, bulan, tahun>

PENERIMA BELANJA HIBAH

<Nama Lengkap/cap>

Page 46: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

46

8. Contoh Format Laporan Penggunaan Belanja Hibah dari Pemerintah

Kabupaten Bandung Barat

Lambang

(Nama Lambang/Organisasi Pelaksana)

LAPORAN PENGGUNAAN BELANJA HIBAH

DARI PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

TAHUN ANGGARAN 20.…

UNTUK

<sebutkan Nama/Judul Kegiatan yang dibiayai dari belanja hibah>

(Alamat Lembaga/Organisasi Pelaksana)

(BULAN dan TAHUN Laporan) DAFTAR

ISI

Halaman

- Kata Pengantar

- Surat Pernyataan Tanggung Jawab

- Data Pokok Penerima Bantuan

I. Laporan Kegiatan

1. Latar Belakang

2. Maksud dan Tujuan

3. Ruang Lingkup Kegiatan

4. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

5. Daftar Personalia Pelaksana

6. Penutup

II. Laporan Keuangan

1. Realisasi Penerimaan Belanja Hibah

2. Realisasi Penggunaan

III. Lampiran

1. Salinan/fotocopy KTP

2. Salinan Rekening Koran/Tabungan

3. Dokumentasi Kegiatan

4. Salinan Naskah perjanjian Hibah

5. Salinan Akta Pendirian Lembaga/Ormas

6. Salinan Izin Operasional

7. Sallinan Surat Keterangan Domisili Lembaga/Ormas

Page 47: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

47

KATA PENGANTAR

<diuraikan kata pengantar maksimal 1 (satu)halaman>

<nama kota/tempat, tanggal, bulan,

tahun>

<nama jabatan pimpinan>

<nama lengkap> <NIP. Jika ada>

Page 48: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

48

DATA POKOK PENERIMA HIBAH

Jenis Bantuan ______________________ (diisi Hibah)

Naskah Perjanjian Hibah : ________________________________(No. tgl, bln, thn)

Judul Kegiatan ___________________________________________________________

___________________________________________________________

Lokasi Kegiatan___________________________________________________________

________________(Desa, Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten, Kotamadya, Provinsi)

Karakteristik Kegiatan :

Pembangunan Fisik, Pemeliharan/Renovasi, Pengembangan Bangunan Fisik, Pembelian Barang, Pengadaan Sarana dan Prasarana, Kegiatan Non-Fisik, Peruntukan Lainnya:……………..(sebutkan), <diketik dan pilih salah satu dari jenis karakteristik>

Nama Organisasi _________________________________________________________

Alamat Jalan_____________________________________________________________

Kelurahan ___________________Kecamatan_________________________

Kabupaten/Kota_____________Provinsi__________Kode Pos_________

Alamat Surat Jalan/PO BOX ____________________________Kode Pos________

Telepon _______________Fax _________________E-mail ______________

Pengurus Ketua ____________________No. HP/Telp _________________________

Sekretaris __________________No. HP/Telp ________________________

Page 49: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

49

I. LAPORAN KEGIATAN

1. Latar Belakang

<diuraian latar belakang kegiatan sesuai dengan proposal yang diajukan

sebelumnya>

2. Maksud dan Tujuan

<diuraikan maksud dan tujuan sesuai dengan proposal yang diajukan

sebelumnya>

3. Ruang Lingkup Kegiatan

<diuraikan ruang lingkup kegiatan sesuai dengan proposal yang diajukan sebelumnya>

4. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

<diuraikan realisasi pelaksanaan kegiatan meliputi, namun tidak terbatas, perihal waktu pelaksanaan, tempat/lokasi kegiatan, jumlah dan asal peserta, hasil-hasil yang dicapai, dan lainnya yang relevan sehingga dapat

menggambarkan kegiatan pokok dengan semestinya>

5. Daftar Personalia Pelaksana

<uraikan dan sajikan personalia pelaksana meliputi surat keputusan, jabatan dalam organisasi/kegiatan, dan lainnya yang relevan.

6. Penutup

<uraikan kata penutup paling banyak 10 (sepuluh) baris>

PENERIMA BELANJA HIBAH

(nama lengkap/cap)

Page 50: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

50

II. LAPORAN KEUANGAN

1. Realisasi Penerimaan Bantuan

Realisasi penerimaan Hibah Tahun 20… adalah sebesar Rp.

…………………………… Dana bantuan tersebut diterima melalui Rekening……………….. Nomor………………….. Pada Bank…………………………….. <sebutkan nama, nomor rekening dan

banknya> pada tanggal……………….. <sebutkan tanggal, bulan, tahun>

2. Realisasi Penerimaan dan Penggunaan Dana

Realisasi penerimaan dana hibah tahun 20.. sebesar Rp. …………….. dan penggunaan dananya sebesar Rp. ……………… sehingga terdapat Saldo

Dana sebesar Rp. ………………….…

Rincian penerimaan dan penggunaan dana Tahun 20.. dapat dilihat pada table sebagai berikut :

No. Uraian Penggunaan Anggaran

Sesuai Proposal

Realisasi % Realisasi

1 2 3 4 5=4/3*100

1) ...... < sesuai rincian jenis biaya >

2) ...... < sesuai rincian jenis biaya >

3) ...... < sesuai rincian jenis biaya >

Jumlah

PENERIMA BELANJA HIBAH

(nama lengkap/cap)

Page 51: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

51

III. Lampiran

1) Salinan KTP

2) Salinan Rekening Koran/Tabungan

3) Dokumentasi Kegiatan

4) Salinan Naskah Perjanjian Hibah

5) Salinan Akta Pendirian Lembaga/Ormas

6) Salinan Izin Operasional

7) Salinan Surat Keterangan Domisili Lembaga/Ormas

Page 52: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

52

9. Contoh Format Surat Pengantar kepala SKPD kepada Bupati tentang Hasil

Evaluasi Permohonan Belanja Bantuan Sosial

KOP SURAT SKPD

……..,…………………20XX

Nomor :

Sifat : Lampiran : 1 (Satu) Berkas Hal : Hasil Evaluasi Permohonan

Belanja Bantuan Sosial

Tahun Anggaran 20XX

Yth. Bupati Bandung Barat

Di

Bandung Barat

Sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor …Tahun 2016 tentang Tata Cara

Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pertanggungjawaban dan Pelaporan Serta Monitoring dan Evaluasi Belanja Hibah dan Belanja Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari

Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah, kami telah melakukan Evaluasi atas permohonan Belanja bantuan sosial dan mempertimbangkan prioritas serta

keterkaitan dengan penyelenggaraan program dan kegiatan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.

Jumlah Permohonan sebanyak……proposal senilai Rp…………dan

berdasarkan hasil evaluasi yang telah disetujui sebanyak …….. proposal senilai Rp…………….,yang terdiri dari:

No. Data Pemohon Rencana

Penggunaan

Jumlah Bantuan yang Dimohon

(Rp.)

Jumlah Bantuan yang Direkomendasikan

(Rp.)

Ket.

I

Permohonan Belanja Bantuan Sosial Berupa Barang

1. .....

2. dst

II

Permohonan Belanja Bantuan Sosial berupa Jasa

1. .....

2. Dst

Jumlah

Demikian kami sampaikan, agar menjadi maklum.

Kepala SKPD…………

(nama jelas pimpinan/ditandatangani/dicap)

Page 53: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

53

10. Contoh Format Daftar Nominatif Calon Penerima Belanja Bantuan Sosial

DAFTAR NOMINATIF CALON PENERIMA BELANJA BANTUAN SOSIAL

(DNCP-BBS)

HASIL PERTIMBANGAN TAPD

TAHUN ANGGARAN…………………….

Nama SKPD :…………………

Jenis Belanja Bantuan Sosial: Uang/Barang *)

No.

Nama Lengkap

Calon Penerima

Alamat Lengkap

Rencana Penggunaan

Besaran Belanja Bantuan Sosial (Rp.)

Ket. Permohonan

Hasil Evaluasi

Pertimbangan TAPD

1 2 3 4 5 6 7 8

1. ...............

2. ...............

3. dst..........

TOTAL

…………….,tgl/bulan/tahun

Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Barat

Selaku Ketua TAPD,

(Nama/NIP)

Ket:

*)Coret yang tidak perlu

Page 54: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

54

11. Contoh Format Surat Pengantar Ketua TAPD kepada Bupati tentang

Pertimbangan Permohonan Belanja Bantuan Sosial

……..,…………………20XX

Nomor : Sifat :

Lampiran : 1 (Satu) Berkas Hal : Hasil Pertimbangan

Permohonan Belanja Bantuan Sosial

Tahun Anggaran 20XX

Yth. Bupati Bandung Barat

Di

Bandung Barat

Sesuai dengan Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor…. Tahun 2016 tentang Tata Cara Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pertanggungjawaban

dan Pelaporan Serta Monitoring dan Evaluasi Belanja Hibah dan Belanja Bantuan Sosial

Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah, serta memperhatikan

hasil evaluasi permohonan belanja bantuan sosial dari SKPD terkait, kami telah melakukan penelaahan disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah dan

mempertimbangkan prioritaspemenuhan belanja urusan wajib yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

Berdasarkan hasil penelaahan tersebut, kami melaporkan bahwa yang

melakukan evaluasi permohonan belanja bantuan sosial sebanyak………. SKPD,dengan jumlah permohonan sebanyak…………… proposal senilai Rp. ………………. Dan berdasarkan hasil penelahaan kami dapat dipertimbangkan

untuk disetujui sebanyak …… proposal senilai Rp. ………………., yang terdiri dari :

No. Nama SKPD Jumlah Proposal Nilai (Rp.)

Uang Barang Uang Barang

1.

2.

Dst

Jumlah

Sebagai bahan pertimbangan Bapak, kami sampaikan Daftar Nominatif Calon Penerima Belanja bantuan sosial untuk masingmasing SKPD.

Demikian, atas perkenan dan persetujuan Bapak diucapkan terima kasih.

Ketua TAPD

(nama jelas pimpinan/ditandatangani/di cap)

Page 55: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

55

12. Contoh Format Persetujuan Bupati Daftar Nominatif Calon Penerima

Belanja Bantuan Sosial (DNCP-BBS)

DAFTAR NOMINATOF CALON PENERIMA BELANJA BANTUAN SOSIAL

(DNCP-BBS)

PERSETUJUAN BUPATI TAHUN

ANGGARAN …………………

Nama OPD : …………….

Jenis Belanja Bantuan Sosial: Uang/Barang *)

No.

Nama

Lengkap Calon

Penerima

Alamat Lengkap

Rencana Penggunaan

Besaran Belanja Bantuan Sosial (Rp.)

Ket. Permohonan

Hasil Evaluasi

SKPD

Pertimbangan TAPD

1 2 3 4 5 6 7 8

1. ...............

2. ...............

3. dst..........

TOTAL

…………, tgl/bulan/tahun

BUPATI BANDUNG BARAT,

(nama jelas)

*) Coret yang tidak perlu

Page 56: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

56

13. Contoh Format Surat Permohonan Pencairan dan Rincian Rencana

Penggunaan Belanja Bantuan Sosial

KOP SURAT PEMERINTAH/PEMERINTAH DAERAH/PERUSAHAAN

DAERAH/MASYARAKAT/ROGANISASI KEMASYARAKATAN

…………..,…………….20XX

(tempat), (tgl/bulan) (tahun)

Nomor : Sifat :

Lampiran : 1 (Satu) Berkas Hal : Permohonan Pencairan Belanja Bantuan Sosial

Tahun Anggaran 20XX

Yth. Bupati Bandung Barat

Melalui

Kepala DPKAD

Di

Bandung Barat

Bahwa berdasarkan Peraturan Bupati Bandung Barat tentang Penjabaran

APBD Tahun……., bersama ini kami mengajukan permohonan pencairan belanja bantuan sosial berupa uang/barang*) sebesar……… dengan rincian rencana penggunaan sebagaimana terlampir.

Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini kami sampaikan persyaratan pencairan belanja bantuan sosial sesuai dengan Peraturan Bupati Bandung Barat

tentang Tata Cara Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pertanggungjawaban dan Pelaporan serta Monitoring dan Evaluasi Belanja Hibah dan Belanja Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah.

Demikian permohonan kami, atas perkenan dan bantuan Bapak diucapkan

terima kasih.

Hormat kami,

Pemohon

(nama jelas pimpinan/ditandatangani/dicap)

Page 57: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

57

14. Contoh Format Surat Permohonan Pencairan Belanja Bantuan Sosial

RINCIAN RENCANA PENGGUNAAN

BELANJA BANTUAN SOSIAL

BERUPA UANG/BARANG*)

Nama Penerima :

Alamat Lengkap :

No. Uraian Kegiatan/Penggunaan Jumlah (Rp) Keterangan

1.

2.

3.

Dst

Jumlah

Pemohon

(nama jelas pimpinan/ditandatangani/dicap)

Page 58: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

58

15. Contoh Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Permohonan Belanja

Bantuan Sosial

Lambang

(Nama lembaga/Organisasi Pelaksana)

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

PERMOHONAN BELANJA BANTUAN SOSIAL

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : ……………………………………….........

Jabatan : ……………………………………….........

Bertindak untuk dan atas nama : ……………………………………….........

Alamat : ……………………………………….........

Nomor KTP : ……………………………………….........

Telepon/HP/Fax : ……………………………………….........

E-mail : ……………………………………….........

Dengan ini, menyatakan dengan sebenarnya bahwa untuk memenuhi tujuan tansparansi dan akuntabilitas penggunaan dana belanja bantuan sosial :

1. Bertanggung jawab penuh baik formal maupun materiil atas penggunaan belanja bantuan sosial yang diterima.

2. Akan menggunakan belanja bantuan sosial sesuai dengan rencana penggunaan proposal yang telah disetujui.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab

serta tidak ada unsur paksaan dari pihak manapun.

<nama kota, tanggal, bulan, tahun>

PENERIMA BELANJA HIBAH

<Nama Lengkap/cap>

Page 59: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

59

16. Contoh Format Laporan Penggunaan Belanja Bantuan Sosial

<nama kota, tanggal, bulan, tahun>

Kepada :

Yth. PPKD/Kepala SKPD*)

Di

Bandung Barat

Nomor :

Sifat : Lampiran : Hal : Laporan Penggunaan Belanja

Bantuan Sosial Tahunan 20XX

Sehubungan dengan Belanja Bantuan Sosial Tahun 20XX yang telah kami terima sebesar Rp. ………. Yang peruntukannya ……….. (sebutkan peruntukannya),

berikut kami sampaikan Laporan Penggunaan Belanja Bantuan Sosial. Adapun jumlah bantuan sosial yang kami/saya terima adalah sebesar Rp. …………………. Dan telah digunakan sebesar Rp. ……………… untuk…………….. <sebutkan rincian peruntukannya>.

Laporan Penggunaan Belanja Bantuan Sosial telah disusun sesuai dengan

fakta kejadian dan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.

Untuk tujuan tansparansi dan akuntabilitas penggunaan belanja bantuan

sosial, kami bersedia dan siap untuk dilakukan pemeriksaan oleh instansi pengawasan fungsional sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan bantuannya, kami ucapkan

terima kasih.

PENERIMA BELANJA BANTUAN SOSIAL

<nama lengkap>

Catatan :

Coret yang tidak perlu *)

Page 60: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

60

17. Format Konversi Dan Pengungkapan Hibah Berupa Barang Dan/Atau Jasa

Serta Bantuan Sosial Berupa Barang

A. Format Laporan Realisasi Anggaran SKPD:

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

SKPD ……………… LAPORAN REALISASI ANGGARAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER….

(Dalam Rupiah)

Nomor

Urut Uraian

Anggaran

Setelah Perubahan

Realisasi

Lebih

(Kurang)

1 Pendapatan

1.1 Pendapatan Asli Daerah

1.1.1 Pendapatan pajak daerah

1.1.2 Pendapatan retribusi daerah

1.1.3 Pendapatan hasil pengelolaan

Kekayaan daerah yang

Dipisahkan

1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli

Daerah yang Sah

Jumlah

2 Belanja

2.1 Belanja Tidak Langsung

2.1.1 Belanja Pegawai

2.2 Belanja Langsung

2.2.1 Belanja Pegawai

2.2.2 Belanja Barang dan Jasa

- Hibah barang/jasa yang diserahkan

kepada pihak ketiga/masyarakat - Bantuan sosial barang yang

diserahkan kepada pihak

ketiga/masyarakat

- Barang/jasa selain hibah dan

bantuan sosial

2.2.3 Belanja Modal

Jumlah

Surplus / (Defisit)

Page 61: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

61

B. Format Laporan Realisasi Anggaran PPKD:

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PPKD UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER….

(Dalam Rupiah)

No Urut

Uraian Anggaran Setelah

Perubahan

Realisasi

Lebih (Kurang)

1 Pendapatan

1.2 Dana Perimbangan

1.2.1 Dana Bagi Hasil

1.2.1.

1

Dana Bagi Hasil Pajak

1.2.1.

2

Dana Bagi Hasil Bukan Pajak/

Sumber Daya Alam

1.2.2 Dana Alokasi Umum

1.2.3 Dana Alokasi Khusus

1.3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

1.3.1 Pendapatan Hibah

1.3.2 Dana Darurat

1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dariProvinsi

dan Pemerintah Daerah Lainnya

1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

1.3.5 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau

Pemerintah Daerah lainnya

Jumlah Pendapatan

2 Belanja

2.1 Belanja Tidak Langsung

2.1.1 Belanja Pegawai

2.1.2 Belanja Bunga

2.1.3 Belanja subsidi

2.1.4 Belanja Hibah

2.1.5 Belanja Bantuan Sosial

2.1.6 Belanja Bagi Hasil

2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan

2.1.8 Belanja Tidak Terduga

2.2.3 Belanja Modal

Jumlah Belanja

SURPLUS/(DEFISIT)

3. Pembiayaan Daerah

3.1 Penerimaan Pembiayaan Daerah

3.1.1 Penggunaan SiLPA

3.1.2 Pencairan Dana Cadangan

3.1.3 Hasil Penjualan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan

3.1.4 Penerimaan Pinjaman Daerah

3.1.5 Penerimaan Kembali Pemberian

Pinjaman

3.1.6 Penerimaan Piutang Daerah

Jumlah Penerimaan

3.2 Pengeluaran Pembiayaan Daerah

3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan

3.2.2 Penyertaan Modal (Investasi)

Pemerintah Daerah

3.2.3 Pembayaran Pokok Utang

3.2.4 Pemberian Pinjaman Daerah

Jumlah Pengeluaran

Pembiayaan Neto

3.3 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)

Page 62: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

62

18. Format Konsolidasi Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Daerah

A. Konsolidasi Laporan Realisasi Anggaran Keuangan Pemerintah Daerah

No Uraian SATKER

1 SATKER

2

PPKD

Gabungan

1 Pendapatan

2 Pendapatan Asli Daerah

3 Pendapatan pajak daerah xxx xxx Xxx

4 Pendapatan retribusi daerah xxx xxx Xxx

5 Hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan

xxx xxx Xxx

6 Lain-lain PAD yang sah xxx xxx Xxx

7 Jumlah Pendapatan Asli Daerah xxx xxx Xxx

8 Dana perimbangan xxx Xxx

9 Lain-lain pendapatan yang sah xxx Xxx

10 Jumlah pendapatan xxx xxx xxx Xxx

11 Belanja

12 Belanja Tidak Langsung xxx xxx xxx Xxx

12.1 Belanja Pegawai xxx xxx xxx Xxx

12.3 Bunga xxx Xxx

12.4 Subsidi xxx Xxx

12.5 Hibah xxx Xxx

12.6 Bantuan Sosial xxx Xxx

13 Belanja Langsung xxx xxx Xxx

Belanja pegawai xxx xxx Xxx

Belanja Barang dan Jasa

1) Hibah barang/jasa yang

diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat

2) Bantuan sosial barang yang

diserahkan kepada pihak

ketiga/masyarakat

3) Barang/jasa selain hibah dan bantuan sosial

xxx

xx

xx

xx

xxx

xx

xx

xx

Xxx

xx

xx

Belanja modal xxx xxx Xxx

14 Jumlah belanja xxx xxx xxx Xxx

15 Surplus / defisit xxx xxx xxx Xxx

16 Pembiayaan daerah

17 Penerimaan pembiayaan xxx Xxx

18 Pengeluaran pembiayaan xxx Xxx

19 Pembiayaan neto xxx Xxx

20 Sisa lebih pembiayaan tahun

berkenaan ( SILPA )

xxx Xxx

Page 63: BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI …€¦ · peraturan bupati bandung barat nomor 79 tahun 2017 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

63

B. Konversi Hibah Barang Dan/Atau Jasa Serta Bantuan Sosial Berupa

Barang Dalam Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Daerah

No Uraian Gabunga

n

Uraian Pemd

a

1 Pendapatan Pendapatan

2 Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Asli Daerah

3 Pendapatan pajak daerah xxx Pendapatan pajak daerah xxx

4 Pendapatan retribusi daerah

xxx Pendapatan retribusi daerah

xxx

5 Hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan xxx

Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan xxx

6 Lain-lain PAD yang sah xxx Lain-lain PAD yang sah xxx

7 Jumlah Pendapatan Asli Daerah

xxx Jumlah Pendapatan Asli Daerah

xxx

8 Dana perimbangan xxx Dana transfer xxx

9 Lain-lain pendapatan yang sah

xxx Lain-lain pendapatan yang sah xxx

10 Jumlah pendapatan

xxx Jumlah pendapatan

xxx

11 Belanja Belanja

12 Belanja Tidak Langsung xxx Belanja Operasi xxx

12.1

Belanja Pegawai xxx Belanja Pegawai xxx

12.

3

Bunga xxx Belanja Barang xxx

12.

4

Subsidi xxx

12.

5

Hibah xxx Bunga xxx

12.

6

Bantuan Sosial xxx Subsidi xxx

13 Belanja Langsung xxx Hibah xxx

Belanja pegawai xxx Bantuan Sosial xxx

Belanja Barang dan Jasa

1) Hibah barang/jasa yang diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat

2) Bantuan sosial barang/jasa yang diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat

3) Barang/jasa selain 1) dan 2)

xxx

xx

xx

xx

Belanja Modal xxx

Belanja modal xxx

14 Jumlah belanja xxx Jumlah belanja xxx

15 Surplus / defisit xxx Surplus / defisit xxx

16 Pembiayaan daerah Pembiayaan daerah

17 Penerimaan pembiayaan xxx Penerimaan pembiayaan xxx

18 Pengeluaran pembiayaan xxx Pengeluaran pembiayaan xxx

19 Pembiayaan neto xxx Pembiayaan neto xxx

20 Sisa lebih pembiayaan tahun berkenaan (SILPA)

xxx Sisa lebih pembiayaan tahun berkenaan (SILPA)

xxx

BUPATI BANDUNG BARAT,

ttd.

ABUBAKAR