bunyi

19
BUNYI Bunyi merupakan gelombang mekanik yang dalam perambatannya arahnya sejajar dengan arah getarnya (gelombang longitudinal). Syarat terdengarnya bunyi ada 3 macam: 1. Ada sumber bunyi 2. Ada medium (udara) 3. Ada pendengar Sifat-sifat bunyi meliputi : 1. Merambat membutuhkan medium 2. Merupakan gelombang longitudinal 3. Dapat dipantulkan Karakteristik Bunyi ada beberapa macam antara lain : 1. Nada adalah bunyi yang frekuensinya teratur. 2. Desah adalah bunyi yang frekuensinya tidak teratur. 3. Warna bunyi adalah bunyi yang frekuensinya sama tetapi terdengar berbeda. 4. Dentum adalah bunyi yang amplitudonya sangat besar dan terdengar mendadak. Cepat rambat bunyi Karena bunyi merupakan gelombang maka bunyi mempunyai cepat rambat yang dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu : 1. Kerapatan partikel medium yang dilalui bunyi. Semakin rapat susunan partikel medium maka semakin cepat bunyi merambat, sehingga bunyi merambat paling cepat pada zat padat. 2. Suhu medium, semakin panas suhu medium yang dilalui maka semakin cepat bunyi merambat. Hubungan ini dapat dirumuskan kedalam persamaan matematis (v = v0 + 0,6.t) dimana v0 adalah cepat rambat pada suhu nol derajat dan t adalah suhu medium. Bunyi bedasarkan frekuensinya dibedakan menjadi 3 macam yaitu 1. Infrasonik adalah bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz. Makhluk yang bisa mendengan bunyii infrasonik adalah jangkrik.

Upload: bonifatius-jimmy

Post on 09-Jul-2016

46 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Bunyi

TRANSCRIPT

Page 1: BUNYI

BUNYIBunyi merupakan gelombang mekanik yang dalam perambatannya arahnya sejajar dengan arah getarnya (gelombang longitudinal).Syarat terdengarnya bunyi ada 3 macam:

1. Ada sumber bunyi2. Ada medium (udara)3. Ada pendengar

Sifat-sifat bunyi meliputi :

1. Merambat membutuhkan medium2. Merupakan gelombang longitudinal3. Dapat dipantulkan

Karakteristik Bunyi ada beberapa macam antara lain :1. Nada adalah bunyi yang frekuensinya teratur.2. Desah adalah bunyi yang frekuensinya tidak teratur.3. Warna bunyi adalah bunyi yang frekuensinya sama tetapi terdengar berbeda.4. Dentum adalah bunyi yang amplitudonya sangat besar dan terdengar mendadak.

Cepat rambat bunyiKarena bunyi merupakan gelombang maka bunyi mempunyai cepat rambat yang dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu :

1. Kerapatan partikel medium yang dilalui bunyi. Semakin rapat susunan partikel medium maka semakin cepat bunyi merambat, sehingga bunyi merambat paling cepat pada zat padat.

2. Suhu medium, semakin panas suhu medium yang dilalui maka semakin cepat bunyi merambat. Hubungan ini dapat dirumuskan kedalam persamaan matematis (v = v0 + 0,6.t) dimana v0 adalah cepat rambat pada suhu nol derajat dan t adalah suhu medium.

Bunyi bedasarkan frekuensinya dibedakan menjadi 3 macam yaitu

1. Infrasonik adalah bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz. Makhluk yang bisa mendengan bunyii infrasonik adalah jangkrik.

2. Audiosonik adalah bunyi yang frekuensinya antara 20 Hz sampai dengan 20 kHz. atau bunyi yang dapat didengar manusia.

3. Ultrasonik adalah bunyi yang frekuensinya lebihdari 20 kHz. makhluk yang dapat mendengar ultrasonik adalah lumba-lumba.

Persamaan yang digunakan dalam bab bunyi sama dengan pada bab gelombang yaitu v = s/t

Page 2: BUNYI

BUNYI PANTULBunyi pantul dibedakan menjadi 3 macam yaitu :

1. Bunyi pantul memperkuat bunyi asli yaitu bunyi pantul yang dapat memperkuat bunyi asli. Biasanya terjadi pada keadaan antara sumber bunyi dan dinding pantul jaraknya tidak begitu jauh (kurang dari 10 meter)

2. Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi asli. Biasanya terjadi pada jarak antara 10 sampai 20 meter.

3. Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli. Biasanya terjadi pada jarak lebih dari 20 meter

Perbedaan antara Nada dengan Desah, Nada adalah bunyi yang mempunyai frekuensi teratur sedangkan Desah adalah bunyi yang mempunyai frekuensi tidak teratur.Beberapa manfaat gelombang bunyi dalam hal ini adalah pantulan gelombang bunyi adalah

1. dapat digunakan untuk mengukur kedalaman laut disini yang digunakan adalah bunyi ultrasonik

2. mendeteksi janin dalam rahim, biasanya menggunakan bunyi infrasonik3. mendeteksi keretakan suatu logam dan lain-lain.4. diciptakannya speaker termasuk manfaat dari bunyi audiosonik.

Persamaan yang digunakan dalam bunyi sama dengan dalam gelombang yaitu v = s/t. Untuk bunyi pantul digunakan persamaan v = 2.s/t

Page 3: BUNYI

Karakteristik Bunyi dan Pemantulan BunyiBunyi merupakan gelombang longitudinal yang merambatkan energi gelombang di udara sampai terdengar oleh reseptor pendengar. Bunyi ditimbulkan oleh benda-benda yang bergetar. Syarat terdengarnya bunyi diantaranya adalah adanya sumber bunyi, adanya medium (zat perantara), baik padat, cair maupun gas, dan indera pendengar dalam kondisi baik. Misalnya bunyi garpu tala menuju telinga dihantarkan oleh rapatan dan regangan partikel-partikel udara. Pada waktu bunyi keluar dari garpu tala, langsung akan menumbuk molekul-molekul udara. Molekul udara ini akan menumbuk udara disebelahnya yang mengakibatkan terjadinya rapatan dan regangan demikian seterusnya sampai ke telinga.

Molekul udara tidak berpindah, tetapi hanya merapat dan meregang. Bunyi sampai telinga karena merambat dalam bentuk gelombang. Gelombang yang tersusun dari rapatan dan regangan adalah gelombang longitudinal. Tanpa adanya medium atau zat perantara, bunyi tak dapat merambat. Hal ini mengakibatkan bunyi termasuk jenis gelombang mekanik.

Kecepatan bunyi tergantung pada temperatur, sehingga semakin rendah suhu lingkungan semakin besar kecepatan bunyi. Hal ini membuktikan mengapa pada malam hari bunyi terdengar lebih jelas daripada siang hari. Selain dipengaruhi oleh suhu, cepat rambat bunyi di udara juga dipengaruhi oleh medium. Beberapa contoh cepat rambat bunyi dalam berbagai medium antara lain sebagai berikut.No.

Medium Cepat Rambat Bunyi (m/s)

1. Udara (0° C) 331

2. Udara (15° C) 340

3. Air (25° C) 1490

4. Air laut (25° C) 1530

5. Alumunium (20° C) 5100

6. Tembaga (20° C) 3560

7. Besi (20° C) 5130

Frekuensi BunyiBerdasarkan frekuensinya, bunyi dibagi menjadi tiga, yaitu infrasonik, audiosonik, dan ultrasonik.

1. Infrasonik, adalah bunyi yang frekuensinya dibawah 20 Hz (Hanya dapat didengar oleh beberapa jenis hewan : anjing dan jangkrik).

2. Audio Sonik, Adalah bunyi yang frekuensinya diantara 20 Hz – 20.000 Hz (Dapat didengar oleh Manusia).

3. Ultrasonik, Bunyi yang frekuensinya diatas 20.000 Hz (Tidak dapat didengar oleh manusia, namun ada jenis hewan tertentu yang dapat mendengar bunyi ini : Kelelawar dan ikan lumba – lumba). Pada bidang teknologi ultrasonik dapat dimanfaatkan untuk: Pemeriksaan Janin (USG), Memusnahkan bakteri pada makanan yang diawetkan, Meratakan campuran (Campuran besi dan timah, campuran nikel dan baja), Meratakan campuran susu homogen.

Page 4: BUNYI

A. Karakteristik Bunyi

Tinggi rendah dan kuat lemah bunyiPada orang dewasa, suara perempuan akan lebih tinggi dibandingkan suara laki-laki. Pita suara laki-laki yang bentuknya lebih panjang dan berat, mengakibatkan laki-laki memiliki nada dasar sebesar 125 Hz, sedangkan perempuan memiliki nada dasar satu oktaf (dua kali lipat) lebih tinggi, yaitu sekitar 250 Hz.  Tinggi rendahnya nada ini ditentukan frekuensi bunyi tersebut. Semakin besar frekuensi bunyi, akan semakin tinggi nadanya.

Amplitudo adalah simpangan maksimum dari suatu gelombang yang akan mempengaruhi kuat lemahnya bunyi. Semakin besar energy yang dipancarkan oleh suatu sumber getar, semakin kuat bunyi yang didengar. Jadi, kuat dan lemahnya suatu bunyi bergantung pada besar kecilnya amplitudo gelombang.

Pada saat bermain gitar frekuensi senar yang bergetar bergantung pada hal-hal berikut.

Panjang senar, semakin panjang senar, semakin rendah frekuensi yang dihasilkan. Tegangan senar, semakin besar tegangan senar, semakin tinggi frekuensi yang

dihasilkan. Luas penampang senar, semakin kecil penampang senar, semakin tinggi frekuensi

yang dihasilkan.

Nada dan Desah Nada adalah bunyi yang memiliki frekuensi yang teratur atau jumlah getaran pada

setiap detiknya sama. Contoh nada dalam kehidupan sehari-hari yakni bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat musik seperti gitar, piano, seruling, dan harmonika.

Desah adalah bunyi yang memiliki frekuensi yang tidak teratur. Contoh dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan desah yakni bunyi ombak, bunyi hujan, bunyi angin, dan bunyi keramaian di pasar.

Beberapa deret nada yang berlaku standar adalah sebagai berikut.Deret nada c d e f g a b c

Baca do re mi fa sol la si do

Frekuensi 264 297 330 352 396 440 495 528

Perbandingan 24 27 30 32 36 40 45 48Warna atau kualitas bunyiSetiap musik akan mengeluarkan suara yang khas. Suara yang khas ini disebut kualitas bunyi atau yang sering disebut timbre. Begitu pula pada manusia, juga memiliki kualitas bunyi yang berbeda-beda, ada yang memiliki suara merdu atau serak.

ResonansiResonansi merupakan peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena pengaruh getaran benda lain. Syarat – syarat terjadinya resonansi adalah sebagai berikut :

Page 5: BUNYI

Frekuensi sama dengan frekuensi sumber getar Benda terdiri atas selaput tipis (Selaput gendang telinga, kult gendang dan lain-

lain) Kolam udara yang panjangnya kelipatan ganjil dari ¼ λ sumber yang bergetar.

Ketika kita berbicara, kita dapat mengatur suara menjadi lebih tinggi atau rendah. Organ yang berperan dalam pengaturan terjadinya suara adalah pita suara dan kotak suara yang berupa pipa pendek. Pada saat kita berbicara pita suara akan bergetar, Getaran itu diperkuat oleh udara dalam kotak suara yang beresonansi dengan pita suara pada frekuensi yang sama. Akibatnya, amplitudo lebih besar sehingga kita dapat mendengar suara yang nyaring.

Pada telinga manusia juga memanfaatkan prinsip resonansi. Telinga manusia memiliki selaput tipis. Selaput itu mudah sekali bergetar apabila di luar terdapat sumber getar meskipun frekuensinya tidak sama dengan selaput gendang telinga. Selaput tipis sangat mudah beresonansi, sehingga sumber getar yang frekuensinya lebih kecil atau lebih besar dengan mudah menyebabkan selaput tipis ikut bergetar.

B. Pemantulan BunyiJika rambatan bunyi mengenai atau sampai pada bidang tertentu, maka gelombang bunyi itu akan dipantulkan. Hukum pemantulan bunyi adalah sebagai berikut:

Bunyi datang, bunyi pantul dan garis normal terletak pada bidang yang sama. Sudut datang = sudut pantul

Macam-macam bunyi pantul Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli. Ketika berbicara di ruangan sempit

suara yang terdengar lebih keras karena jarak sumber bunyi dan dinding pemantul berdekatan sehingga selang waktu antara bunyi asli dan bunyi pantul sangat kecil. Antar bunyi akan terdengar bersamaan dengan bunyi asli dan bunyi asli terdengar lebih keras tetapi tidak jelas.

Gema merupakan terdengarnya bunyi pantul setelah bunyi asli selesai diucapkan. Hal ini akan terjadi jika anda mengucapkan suatu bunyi dari jarak jauh yang di depannya ada sebuah tebing atau gedung yang tinggi.

Gaung (kerdam) merupakan terdengarnya kembali sebagian dari bunyi asli. Contoh dalam kehidupan sehari-hari bunyi gaung adalah pada saat kita berbicara di dalam sebuah gedung.

Manfaat Pemantulan BunyiBanyak manfaat yang didapatkan dari pemantulan bunyi ini, seperti:

Mengukur kedalaman laut dan panjang lorong gua. Survey geofisika. Kacamata tunanetra.

Page 6: BUNYI

Mendeteksi keberadaan ikan dibawah kapal.

Page 7: BUNYI

Karakteristik Gelombang Bunyi

Karakteristik Gelombang Bunyi – Indra pendengaran memiliki fungsi yang sangat signifikan dalam kehidupan manusia. Tentu kalian mampu kan membedakan suara masing-masing teman? Mengapa demikian? Karena masing-masing teman kalian memiliki karakteristik suara yang berbeda-beda, untuk lebih jelasnya, simak ulasan berikut ini.◘ Nada dan Desah ◘

Jika ditinjau dari keteraturan frekuensinya, maka bunyi dapat dibagi menjadi 2, yaitu nada dan desah. Nada adalah bunyi yang memiliki keteraturan frekuensi (misal: lantunan lagu, suara alat musik yang dimainkan), sedangkan desah adalah bunyi yang frekuensinya tidak beraturan (misal: bunyi derit pintu, kertas dirobek, bunyi ledakan).

◘ Kuat Nada ◘

Keras atau lemahnya suara seseorang disebut kuat nada. Kuat nada dipengaruhi oleh amplitudo bunyi yang dihasilkan. Semakin besar amplitudo bunyi, maka semakin keras bunyi yang terdengar.

◘ Tinggi Nada ◘

Tinggi rendahnya vokal seseorang atau sumber bunyi dipengaruhi oleh frekuensinya. Semakin besar frekuensinya, maka semakin tinggi nada yang terdengar. Pada bagian sebelumnya telah dibahas bahwa frekuensi adalah banyaknya rapatan dan renggangan tiap satuan waktu.

Dalam teori musik, nada dituliskan dengan simbol c, d, e, f, g, a, b, c’ masing-masing nada memilki frekuensi yang berbeda. Setelah diukur, frekuensi nada-nada tersebut memiliki keteraturan dan nilai perbandingannya sebagai berikut.

◘ Timbre ◘

Setiap orang memiliki suara yang khas dan unik. Suara yang unik ini disebut sebagai timbre atau warna bunyi. Timbre muncul akibat nada-nada lain yang ikut berbunyi bersama dengan nada utamanya. Kita juga dapat membedakan dengan baik suara saksofone dan gitar, meskipun bunyi yang dihasilkan sama-sama nada c tetapi bunyi yang diperdengarkan kedua alat musik tersebut akan berbeda. Hal ini karena proses keluarnya suara pada masing-masing alat musik berbeda, ini juga disebut dengan timbre.

◘ Resonansi ◘

Ketika seorang pemain gitar memetik gitarnya maka kita akan mendengar bunyi udara di dalam rongga gitar. Hal tersebut dapat terjadi karena udara di dalam gitar ikut bergetar dengan frekuensi yang sama, peristiwa ini disebut resonansi. Jadi, resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda akibat bergetarnya sumber bunyi dengan frekuensi yang sama. Syarat resonansi adalah frekuensi sumber bunyi sama dengan frekuensi benda yang beresonansi.

Page 8: BUNYI

Jika garputala paling kiri digetarkan lalu didekatkan pada 3 garputala lain di sebelah kanannya maka 2 garputala yang ada pada tepi tidak bergetar sementara garputala yang di tengah ikut bergetar, karena yang frekuensinya sama dengan sumber bunyi adalah graputala tengah. Pada kasus garputala berbeda dengan kasus gitar, karena garputala memiliki frekuensi tertentu sementara udara dapat berfrekuensi berapapun tergantung frekuensi sumbernya.

◘ Pemantulan Bunyi ◘

Jika kita berteriak di suatu lembah yang dikelilingi oleh bukit, maka kita akan mendengar kata serupa dari berbagai arah. Hal tersebut merupakan bukti bahwa bunyi mengalami pemantulan. Pemantulan bunyi dapat dianalogikan dengan pemantulan cahaya pada cermin dan mengikuti hukum sebagai berikut.

1. Bunyi datang, bunyi pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang datar.2. Sudut bunyi datang sama dengan sudut bunyi pantul.

        Akibat pemantulan bunyi maka dapat terjadi peristiwa yang disebut gema dan gaung. Gema adalah peristiwa pemantulan yang terjadi setelah bunyi asli, sedangkan gaung adalah pemantulan bunyi yang terjadi bersamaan dengan bunyi asli. Perhatikan bagan di bawah ini.

Page 9: BUNYI

Bunyi dan KebisinganBunyi

Bunyi adalah perubahan tekanan yang dapat dideteksi oleh telinga atau kompresi mekanikal atau gelombang longitudinal yang merambat melalui medium, medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat, gas.

Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitude atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam desibel. Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi, yaitu getaran udara atau medium lain, sampai kegendang telinga manusia. Batas frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia kira-kira dari 20 Hz sampai 20 kHz pada amplitudo umum dengan berbagai variasi dalam kurva responya. Suara diatas 20 kHz disebut ultrasonic dan dibawah 20 Hz disebut infrasonik.

KebisinganKebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat

mengganggu kesehatan dan kenyamanan lingkungan yang dinyatakan dalam satuandesibel (dB). Kebisingan juga dapat didefinisikan sebagai bunyi yang tidak disukai, suara yang mengganggu atau bunyi yang menjengkelkan. Berdasarkan Kepmenaker, kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat, proses produksi yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan pendengaran.Bunyi yang menimbulkan kebisingan disebabkan oleh sumber suara yang bergetar. Getaran sumber suara ini mengganggu keseimbangan molekul udara sekitarnya sehingga molekul-molekul udara ikut bergetar. Getaran sumber ini menyebabkan terjadinya gelombang rambatan energi mekanis dalam medium udara menurut pola ramatan longitudinal. Rambatan gelombang diudara ini dikenal sebagai suara atau bunyi sedangkan dengan konteks ruang dan waktu sehingga dapat menimbulkan gangguan kenyamanan dan kesehatanSumber kebisingan

Page 10: BUNYI

Sumber bising ialah sumber bunyi yang kehadirannya dianggap mengganggu pendengaran baik dari sumber bergerak maupun tidak bergerak. Umumnya sumber kebisingan dapat berasal dari kegiatan industri, perdagangan, pembangunan, alat pembangkit tenaga, alat pengangkut dan kegiatan rumah tangga. Di Industri, sumber kebisingan dapat di klasifikasikan menjadi 3 macam, yaitu1. MesinKebisingan yang ditimbulkan oleh aktifitas mesin.2. VibrasiKebisingan yang ditimbulkan oleh akibat getaran yang ditimbulkan akibat gesekan,

benturan atau ketidak seimbangan gerakan bagian mesin. Terjadi pada roda gigi, roda gila, batang torsi, piston, fan, bearing, dan lain-lain.

3. Pergerakan udara, gas dan cairanKebisingan ini di timbulkan akibat pergerakan udara, gas, dan cairan dalam kegiatan proses kerja industri misalnya pada pipa penyalur cairan gas, outlet pipa, gas buang, jet, flare boom, dan lain-lain.

Page 11: BUNYI

Jenis dan Penyebab   Kebisingan Jenis-jenis kebisingan berdasarkan sifat dan spektrum bunyi dapat

dibagi sebagai berikut:1. Bising yang kontinyu

Bising dimana fluktuasi dari intensitasnya tidak lebih dari 6 dB dan tidak putus-putus. Bising kontinyu dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:Wide Spectrum adalah bising dengan spektrum frekuensi yang

luas.bising ini relatif tetap dalam batas kurang dari 5 dB untuk periode 0.5 detik berturut-turut, seperti suara kipas angin, suara mesin tenun.

Norrow Spectrum adalah bising ini juga relatif tetap, akan tetapi hanya mempunyai frekuensi tertentu saja (frekuensi 500, 1000, 4000) misalnya gergaji sirkuler, katup gas.

2. Bising terputus-putusBising jenis ini sering disebut juga intermittent noise, yaitu bising yang berlangsung secar tidak terus-menerus, melainkan ada periode relatif tenang, misalnya lalu lintas, kendaraan, kapal terbang, kereta api

3. Bising impulsifBising jenis ini memiliki perubahan intensitas suara melebihi 40 dB dalam waktu sangat cepat dan biasanya mengejutkan pendengarnya seperti suara tembakan suara ledakan mercon, meriam.

4. Bising impulsif berulangSama dengan bising impulsif, hanya bising ini terjadi berulang-ulang, misalnya mesin tempa.

Berdasarkan pengaruhnya pada manusia, bising dapat dibagi atas :1. Bising yang mengganggu (Irritating noise).

Merupakan bising yang mempunyai intensitas tidak terlalu keras, misalnya mendengkur.

2. Bising yang menutupi (Masking noise)Merupakan bunyi yang menutupi pendengaran yang jelas, secara tidak langsung bunyi ini akan membahayakan kesehatan dan keselamatan tenaga kerja , karena teriakan atau isyarat tanda bahaya tenggelam dalam bising dari sumber lain.

3. Bising yang merusak (damaging/injurious noise)Merupakan bunyi yang intensitasnya melampui Nilai Ambang Batas.Bunyi jenis ini akan merusak atau menurunkan fungsi pendengaran.

Penyebab kebisinganBeberapa faktor terkait kebisingan yaitu:

Page 12: BUNYI

1. FrekuensiFrekuensi adalah satuan getar yang dihasilkan dalam satuan waktu (detik) dengan satuan Hz. Frekuensi yang dapat didengar manusia 20-20.000 Hz. Frekuensi dibawah 20 Hz disebut Infra Soundsedangkan frekuensi diatas 20.000 Hz disebut Ultra Sound. Suara percakapan manusia mempunyai rentang frekuensi 250 – 4.000 Hz. Umumnya suara percakapan manusia punya frekuensi sekitar 1.000 Hz.

2. Intensitas suaraIntensitas didefinisikan sebagai energi suara rata-rata yang ditransmisikan melalui gelombang suara menuju arah perambatan dalam media.

3. AmplitudoAmplitudo adalah satuan kuantitas suara yang dihasilkan oleh sumber suara pada arah tertentu.

4. Kecepatan suaraKecepatan suara adalah suatu kecepatan perpindahan perambatan udara per satuan waktu.

5. Panjang gelombangPanjang gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh perambatan suara untuk satu siklus.6. Periode

Periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk satu siklus amplitudo, satuan periode adalah detik.

7. Oktave bandOktave band adalah kelompok-kelompok frekuensi tertentu dari suara yang dapat di dengar dengan baik oleh manusia. Distribusi frekuensi-frekuensi puncak suara meliputi Frekuensi : 31,5 Hz – 63 Hz – 125 Hz – 250 Hz – 500 Hz – 1000 Hz – 2 kHz – 4 kHz – 8 kHz – 16 kHz.

8. Frekuensi bandwidthFrekuensi bandwidth dipergunakan untuk pengukuran suara di Indonesia.9. Pure tune

Pure tone adalah gelombang suara yang terdiri yang terdiri hanya satu jenis amplitudo dan satu jenis frekuensi

10. LoudnessLoudness adalah persepsi pendengaran terhadap suara pada amplitudo tertentu satuannya Phon. 1 Phon setara 40 dB pada frekuensi 1000 Hz

11. Kekuatan suaraKekuatan suara satuan dari total energi yang dipancarkan oleh suara per satuan waktu.

Page 13: BUNYI

12. Tekanan suaraTekana suara adalah satuan daya tekanan suara per satuan

Page 14: BUNYI

Dampak Kebisingan Terhadap   Kesehatan Bising merupakan suara atau bunyi yang mengganggu. Bising dapat menyebabkan berbagai gangguan seperti gangguan fisiologis, gangguan psikologis, gangguan komunikasi dan ketulian. Ada yang menggolongkan gangguannya berupa gangguan Auditory, misalnya gangguan terhadap pendengaran dan gangguan non Auditory seperti gangguan komunikasi, ancaman bahaya keselamatan, menurunya performan kerja, stres dan kelelahan. Lebih rinci dampak kebisingan terhadap kesehatan pekerja dijelaskan sebagai

berikut: 1. Gangguan FisiologisPada umumnya, bising bernada tinggi sangat mengganggu, apalagi bila terputus-

putus atau yang datangnya tiba-tiba. Gangguan dapat berupa peningkatan tekanan darah (± 10 mmHg), peningkatan nadi, konstriksi pembuluh darah perifer terutama pada tangan dan kaki, serta dapat menyebabkan pucat dan gangguan sensoris.Bising dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan pusing/sakit kepala. Hal ini disebabkan bising dapat merangsang situasi reseptor vestibular dalam telinga dalam yang akan menimbulkan evek pusing/vertigo. Perasaan mual,susah tidur dan sesak nafas disbabkan oleh rangsangan bising terhadap sistem saraf, keseimbangan organ, kelenjar endokrin, tekanan darah, sistem pencernaan dan keseimbangan elektrolit.

2. Gangguan PsikologisGangguan psikologis dapat berupa rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah

tidur, dan cepat marah. Bila kebisingan diterima dalam waktu lama dapat menyebabkan penyakit psikosomatik berupa gastritis, jantung, stres, kelelahan dan lain-lain.

3. Gangguan KomunikasiGangguan komunikasi biasanya disebabkan masking effect (bunyi yang menutupi

pendengaran yang kurang jelas) atau gangguan kejelasan suara. Komunikasi pembicaraan harus dilakukan dengan cara berteriak. Gangguan ini

Page 15: BUNYI

menyebabkan terganggunya pekerjaan, sampai pada kemungkinan terjadinya kesalahan karena tidak mendengar isyarat atau tanda bahaya. Gangguan komunikasi ini secara tidak langsung membahayakan keselamatan seseorang.

4. Gangguan KeseimbanganBising yang sangat tinggi dapat menyebabkan kesan berjalan di ruang angkasa atau

melayang, yang dapat menimbulkan gangguan fisiologis berupa kepala pusing (vertigo) atau mual-mual.

5. Efek pada pendengaranPengaruh utama dari bising pada kesehatan adalah kerusakan pada indera pendengaran, yang menyebabkan tuli progresif dan efek ini telah diketahui dan diterima secara umum dari zaman dulu. Mula-mula efek bising pada pendengaran adalah sementara dan pemuliahan terjadi secara cepat sesudah pekerjaan di area bising dihentikan. Akan tetapi apabila bekerja terus-menerus di area bising maka akan terjadi tuli menetap dan tidak dapat normal kembali, biasanya dimulai pada frekuensi 4000 Hz dan kemudian makin meluas kefrekuensi sekitarnya dan akhirnya mengenai frekuensi yang biasanya digunakan untuk percakapan.

Macam-macam gangguan pendengaran (ketulian), dapat dibagi atas :1. Tuli sementara (Temporaryt Treshold Shift =TTS)

Diakibatkan pemaparan terhadap bising dengan intensitas tinggi. Seseorang akan mengalami penurunan daya dengar yang sifatnya sementara dan biasanya waktu pemaparan terlalu singkat. Apabila tenaga kerja diberikan waktu istirahat secara cukup, daya dengarnya akan pulih kembali.

2. Tuli Menetap (Permanent Treshold Shift =PTS)Diakibatkan waktu paparan yang lama (kronis), besarnya PTS di pengaruhi faktor-faktor sebagai berikut :a. Tingginya level suarab. Lama paparanc. Spektrum suarad. Temporal pattern, bila kebisingan yang kontinyu maka kemungkinan

terjadi TTS akan lebih besare. Kepekaan individuf. Pengaruh obat-obatan, beberapa obat-obatan dapat memperberat

(pengaruh synergistik) ketulian apabila diberikan bersamaan dengan kontak suara, misalnya quinine, aspirin, dan beberapa obat lainnya

Page 16: BUNYI

g. Keadaan Kesehatan3. Trauma Akustik

Trauma akustik adalah setiap perlukaan yamg merusak sebagian atau seluruh alat pendengaran yang disebabkan oleh pengaruh pajanan tunggal atau beberapa pajanan dari bising dengan intensitas yang sangat tinggi, ledakan-ledakan atau suara yang sangat keras, seperti suara ledakan meriam yang dapat memecahkan gendang telinga, merusakkan tulang pendengaran atau saraf sensoris pendengaran.

4. PrebycusisPenurunan daya dengar sebagai akibat pertambahan usia merupakan gejala yang dialami hampir semua orang dan dikenal denganprebycusis (menurunnya daya dengar pada nada tinggi). Gejala ini harus diperhitungkan jika menilai penurunan daya dengar akibat pajanan bising ditempat kerja.

5. TinitusTinitus merupakan suatu tanda gejala awal terjadinya gangguan pendengaran . Gejala yang ditimbulkan yaitu telinga berdenging. Orang yang dapat merasakan tinitus dapat merasakan gejala tersebut pada saat keadaan hening seperti saat tidur malam hari atau saat berada diruang pemeriksaan audiometri (ILO, 1998).

Page 17: BUNYI

Pengukuran, Nilai Ambang dan Zona   Kebisingan

Setelah mengetahui pengertian kebisingan serta jenis dan penyebab bising maka, untuk mengukur kebisingan di lingkungan kerja dapat dilakukan dengan menggunakan alat Sound Level Meter. Ada tiga cara atau metode pengukuran akibat kebisingan di lokasi kerja.1. Pengukuran dengan titik sampling

Pengukuran ini dilakukan bila kebisingan diduga melebihi ambang batas hanya pada satu atau beberapa lokasi saja. Pengukuran ini juga dapat dilakukan untuk mengevalusai kebisingan yang disebabkan oleh suatu peralatan sederhana, misalnya Kompresor/generator. Jarak pengukuran dari sumber harus dicantumkan, misal 3 meter dari ketinggian 1 meter. Selain itu juga harus diperhatikan arah mikrofon alat pengukur yang digunakan.

2. Pengukuran dengan peta konturPengukuran dengan membuat peta kontur sangat bermanfaat dalam mengukur kebisingan, karena peta tersebut dapat menentukan gambar tentang kondisi kebisingan dalam cakupan area. Pengukuran ini dilakukan dengan membuat gambar isoplet pada kertas berskala yang sesuai dengan pengukuran yang dibuat. Biasanya dibuat kode pewarnaan untuk menggambarkan keadaan kebisingan, warna hijau untuk kebisingan dengan intensitas dibawah 85 dBA warna orange untuk tingkat kebisingan yang tinggi diatas 90 dBA, warna kuning untuk kebisingan dengan intensitas antara 85 – 90 dBA.

3. Pengukuran dengan GridUntuk mengukur dengan Grid adalah dengan membuat contoh data kebisingan pada lokasi yang di inginkan. Titik–titik sampling harus dibuat dengan jarak interval yang sama diseluruh lokasi. Jadi dalam pengukuran lokasi dibagi

Page 18: BUNYI

menjadi beberpa kotak yang berukuran dan jarak yang sama, misalnya : 10 x 10 m. kotak tersebut ditandai dengan baris dan kolom untuk memudahkan identitas.

Nilai Ambang Batas KebisinganNilai ambang Batas Kebisingan adalah angka 85 dB yang dianggap aman untuk sebagian besar tenaga kerja bila bekerja 8 jam/hari atau 40 jam/minggu. Nilai Ambang Batas untuk kebisingan di tempat kerja adalah intensitas tertinggi dan merupakan rata-rata yang masih dapat diterima tenaga kerja tanpa mengakibatkan hilangnya daya dengar yang tetap untuk waktu terus-menerus tidak lebih dari dari 8 jam sehari atau 40 jam seminggunya. Waktu maksimum bekerja adalah sebagai berikutNo. TINGKAT KEBISINGAN

(dBA)PEMAPARAN

HARIAN1. 85 8 jam2. 88 4 jam3. 91 2 jam4. 94 1 jam5. 97 30 menit6. 100 15 menit

Zona KebisinganDaerah dibagi sesuai dengan titik kebisingan yang diizinkan

Zona A : Intensitas 35 – 45 dB. Zona yang diperuntukkan bagi tempat penelitian, RS, tempat perawatan kesehatan/sosial & sejenisnya.

Zona B : Intensitas 45 – 55 dB. Zona yang diperuntukkan bagi perumahan, tempat Pendidikan dan rekreasi.

Zona C : Intensitas 50 – 60 dB. Zona yang diperuntukkan bagi perkantoran, Perdagangan dan pasar.

Zona D : Intensitas 60 – 70 dB. Zona yang diperuntukkan bagi industri, pabrik, stasiun KA, terminal bis dan sejenisnya.

Zona Kebisingan menurut IATA (International Air Transportation Association)Zona A: intensitas > 150 dB → daerah berbahaya dan harus dihindariZona B: intensitas 135-150 dB → individu yang terpapar perlu memakai pelindung

telinga (earmuff dan earplug)Zona C: 115-135 dB → perlu memakai earmuffZona D: 100-115 dB → perlu memakai earplug

Sumber:Ambar, Pencemaran Udara, 1999Nasri, Teknik Pengukuran dan Pemantauan Kebisingan di Tempat Kerja,1997Sastrowinoto, Penanggulangan Dampak Pencemaran Udara Dan Bising Dari Sarana

Transportasi, 1985