bunyi

4
43 BUNYI Bunyi merupakan phenomena alam yang sering dijumpai di sekitas kita, misalnya bunyi lonceng, bunyi gitar, percakapan manusia, dan lain-lain. BUNYI adalah suatu hasil dari benda yang bergetar berupa getaran atau gelombang yang merambat dan memerlukan medium SYARAT TERJADINYA BUNYI 1. Adanya sumber bunyi 2. Adanya medium sebagai alat perantara 3. Adanya pendengar atau penerima KARAKTERISTIK GELOMBANG BUNYI 1. Desah atau nada Desah adalah frekuensi yang tidak teratur , sedangkan Nada merupakan bunyi yang memiliki frekuensi yang teratur. 2. Kekuatan bunyi Faktor yang memperngaruhi kekuatan bunyi adalah amplitudo, jenis medium, dan jarak ke pendengar 3. Warna bunyi

Upload: maslinawati

Post on 13-Dec-2015

113 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bunyi

TRANSCRIPT

Page 1: BUNYI

43

BUNYI

Bunyi merupakan phenomena alam yang sering dijumpai di sekitas kita, misalnya

bunyi lonceng, bunyi gitar, percakapan manusia, dan lain-lain. BUNYI adalah

suatu hasil dari benda yang bergetar berupa getaran atau gelombang yang

merambat dan memerlukan medium

SYARAT TERJADINYA BUNYI

1. Adanya sumber bunyi

2. Adanya medium sebagai alat perantara

3. Adanya pendengar atau penerima

KARAKTERISTIK GELOMBANG BUNYI

1. Desah atau nada

Desah adalah frekuensi yang tidak teratur , sedangkan Nada merupakan bunyi

yang memiliki frekuensi yang teratur.

2. Kekuatan bunyi

Faktor yang memperngaruhi kekuatan bunyi adalah amplitudo, jenis medium, dan

jarak ke pendengar

3. Warna bunyi

Page 2: BUNYI

44

Keunikan setiap bunyi dengan bunyi yang lainnya yang mempunyai frekuensi

yang sama

Hukum Marsenne

―Frekuensi getaran mempengaruhi tinggi dan rendahnya nada, amplitudo getaran

sangat mempengaruhi kuat dan lemanya nada‖

PENGELOMPOKAN BUNYI

1. Infrasonik

Gelombang bunyi yang frekuensinya dibawah 20Hz

Contoh: anjing, kucing dan jangkrik

2. Audiosonik

Gelombang bunyi yang frekuensinya antara 20Hz – 20.000Hz

Contoh: manusia

3. Ultrasonik

Gelombang bunyi yang frekuensinya diatas 20.000Hz

Contoh: kelelawar dan lumba – lumba

Gelombang ini dapat dimanfaatkan untuk:

- Radar

- USG

- Mengukur kedalaman laut

e. RESONANSI

Ikut bergetarnya suatu benda karena pengaruh getaran benda lain. Peristiwa

resonansi yang bermanfaat dalam kehidupan sehari hari:

1. Resonansi gendang telinga

2. Mengukur cepat rambat bunyi di Udara

3. Alat music

f. CEPAT RAMBAT BUNYI

Jarak yang ditempuh oleh gelombang bunyi setiap satu sekon.

v = S/t

v = cepat rambat bunyi

s = jarak yang ditempuh

Page 3: BUNYI

45

t = waktu yang digunakan

g. PEMANTULAN BUNYI

Hukum pemantulan bunyi:

― bunyi datang, garis normal, bunyi pantul terletak pada satu bidang datar. Sudut

datang sama dengan sudut pantul‖

Bunyi pantul dapat memperkuat bunyi asli jika jarak antara sumber bunyi dan

bidang pemantul sangat dekat. Ini menyebabkan selang waktu yang dibutuhkan

oleh bunyi pantul untuk kembali berlangsung sangat singkat. Dapat dianggap

bahwa bunyi pantul bersamaan waktunya dengan bunyi asli sehingga bunyi pantul

memperkuat bunyi asli. Maka, kita dapat menarik kesimpulan bahwa kuat bunyi

yang kita dengar ditentukan oleh faktor:

amplitudo sumber bunyi

jarak antara sumber bunyi dan pendengar

resonansi

adanya dinding pemantul dan jaraknya dengan pendengar

Contoh dari peristiwa bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli, antara lain:

Suara akan terdengar lebih keras ketika bernyanyi dalam kamar mandi

Suara musik dalam ruang tertutup akan lebih keras dari pada di lapangan

terbuka

b. Gaung (kerdam)

Ketika sebagian bumyi pantul terdengar bersamaan dengan bunyi aslinya,

sehingga bunyi asli menjadi tidak jelas, maka disitulah terjadi gaung. Hal ini

tentunya sangat menggagu, karena bunyi akan terdengar tidak jelas karena

tercampur dengan bunyi pantul. Karena itu, untuk menghindarkan terjadinya

gaung, maka di dalam bioskop atau gedung konser musik, dinding-dindingnya

dilapisi oleh zat peredam suara. Bahan yang sering digunakan sebagai peredam

suara yakni; kain wol, kapas, karton, gelas, dan karet. Contoh peristiwa gaung:

Page 4: BUNYI

46

Bunyi asli = In – do – ne – sia

Bunyi pantul = In —- -do —- ne —- sia

Bunyi terdengar = In – …. – …. – ….- sia

c. Gema

Fenomena bunyi pantul yang terdengar setalah bunyi asli disebut dengan gema.

Hal ini terjadi jika jarak antara sumber bunyi dengan bidang pemantul sangat

jauh. Fenomena Gema dapat dimanfaatkan untuk memperkirakan berapa jarak

dinding lereng sebuah bukit yang berada di depan kita. Misalnya kita berada

disebuah lereng gunung, kemudian kita berteriak In — do — ne — sia. Anggaplah

waktu yang tercatat ketika 4 suku kata itu selesai terdengar gemanya adalah 1

detik, atau satu suku kata memerlukan waktu 1/4 detik, dan satu suku kata itu

terdengar ketika kita selesai mengucapkan 4 suku kata secara lengkap. Jika capat

rambat bunyi di udara 340 m/s. Maka jarak pergi-kembali bunyi adalah: