buletinepid sulteng sept07 palu
DESCRIPTION
Laporan KLB Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Palu Tahun 2007TRANSCRIPT
Buletin Epidemiologi Prop. Sulteng Edisi Oktober 2007
Oleh : Tim Investigasi Kota Palu
1. PENDAHULUAN enyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia. Sejak ditemukan pada tahun 1968 jumlah kasusnya semakin meningkat dan penyebarannya semakin meluas. Hal ini berkaitan dengan peningkatan mobilitas penduduk sejalan dengan semakin lancarnya hubungan transportasi serta tersebarnya virus Dengue dan Nyamuk Aedes Ae. diberbagai wilayah Indonesia. Menemukan kasus DBD secara dini bukanlah hal yang mudah, karena pada awalnya perjalanan penyakit, gejala dan tandanya tidak spesifik, sehingga sulit membedakan dengan penyakit infeksi lainnya.
DBD termasuk salah satu penyakit menular yang dapat menimbulkan wabah, maka sesuai dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular serta Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 560 tahun 1989, setiap penderita termasuk tersangka DBD harus segera dilaporkan selambat-lambatnya dalam waktu 24 jam oleh unit pelayanan
kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, Poliklinik, Balai Pengobatan, Dokter Praktek Swasta dan Lain-lain).
II. INDIKATOR PROGRAM 1. Angka insiden kasus DBD sebesar 20/100.000 penduduk di daerah Endemis 2. Angka Bebas Jentik > 95 % 3. Angka Kematian DBD < 1 % 4. Angka Kematian Daerah KLB DBD < 5 % 5. Angka Peran Serta Masyarakat : Jml kader / Jumantik III. KEBIJAKSANAAN
Mengutamakan kegiatan Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat dengan melaksanakan : • Kegiatan : PSN - 3 M PLUS (
Pemberantasan Sarang Nyamuk - Menguras, Menutup, Mengubur ) PLUS membubuhkan larvasida, memelihara ikan, menggunakan kelambu, menyemprot sendiri dan dll.
• Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) tiap 3 bulan sekali, dengan metode sampling.
P
Sahabat Masyarakat Berbagi Informasi
4
Buletin Epidemiologi Prop. Sulteng Edisi Oktober 2007
• Penyemprotan pilihan terakhir ketika ada kasus dan timbul KLB.
• Dikoordinasikan dalam wadah POKJANAL DBD.
• Rekruitmen tenaga Jumantik. IV. SITUASI KASUS DEMAM BERDARAH Sampai dengan minggu ke-7 tahun 2007 Kasus DBD di Kota Palu menunjukan kenaikan yang sangat berarti.
Sejak minggu ke-1 peningkatan kasus sudah mulai nampak dan mencapai puncaknya pada minggu ke-5. Sampai dengan minggu ke-7 jumlah penderita tercatat sebanyak 150 orang dan belum ada yang meninggal. Adapun jumlah kasus DBD perminggu pada tahun 2007 di Wilayah Kota Madya Palu dapat dilihat pada tabel berikut ini,
Kasus KLB Per Minggu
17 17 19 22
49
22
40102030405060
1 2 3 4 5 6 7
Minggu ke‐
Kasus
Sumber Data Dinkes Kota Palu. Dari Grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah penderita mencapai puncaknya pada minggu ke-5 tahun 2007 dan selanjutnya mengalami penurunan pada minggu ke-6 dan ke-7.
Adapun Wilayah Kelurahan yang terjangkit kasus DBD sebanyak 11 kelurahan yang dapat dilihat dalam tabel berikut ini,
Sahabat Masyarakat Berbagi Informasi
5
Buletin Epidemiologi Prop. Sulteng Edisi Oktober 2007
Jumlah Penderita menurut Wilayah Puskesmas
4 2 1
10
23
5
36
3
26
7
31
05
10152025303540
Pantoloan
Tawaeli
Mamboro
Talise
Singgani
Kawatuna
Birobuli
Petobo
Mabelopura
Duyu
Kamonji
Sumber data Dinkes Kota Palu Dari data diatas dapat dilihat bahwa kasus DBD di wilayah Kota Madya Palu telah mencakup 11 kelurahan di wilayah Kota Palu.
Adapun jumlah kasus menurut golongan umur dapat dilihat pada table berikut ini :
Kasus Per Golongan Umur
0
5
10
15
20
25
Kasus 2 13 16 13 25
<1 th 1‐4 th 5‐9 th 10‐14 th >15 th
Sumber data Dinkes Kota Palu
Sahabat Masyarakat Berbagi Informasi
6
Buletin Epidemiologi Prop. Sulteng Edisi Oktober 2007
Dari data di atas dapat dilihat bahwa penderita DBD tidak lagi menyerang pada bayi dan balita, akan tetapi lebih banyak pada anak usia sekolah ( SD dan SMP )
dan juga pada dewasa di usia produktif. Adapun jumlah kasus menurut Jenis
Kelamin dapat dilihat pada table berikut ini :
Jumlah kasus menurut Jenis Kelamin
33,5
34
34,5
35
Laki‐laki Perempuan
Kasus
Sumber Data Dinkes Kota Palu Dari data diatas dapat dilihat bahwa menurut jenis kelamin, jumlah penderita hampir sama jumlahnya antara laki-laki dan perempuan. V. PELAKSANAAN KEGIATAN PENANGGULANGAN
Pada akhir minggu ke-5 telah ada kesepakatan antara Dinas Kesehatan Kota Palu dan Dinas Kesehatan Propinsi untuk bersama-sama turun menanggulangi KLB di wilayah Kota Palu dengan melakukan fogging massal di wilayah yang kasusnya sudah melebihi dari 1 kasus. Dari Dinas Kesehatan Propinsi membantu dengan mengerahkan alat, tenaga dan insektisida berupa Malathion dan bubuk Abate sedangkan Dinas Kesehatan Kota Palu menyediakan bahan berupa Solar dan
Bensin. Adapun kegiatan yang dilaksanakan
berupa Fogging Massal dan pemberian bubuk Abate bagi rumah yang telah dilaksanakan penyemprotan. Kegiatan ini dimulai pada hari minggu tanggal 4 Februari 2007 yang dipantau langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu serta Kasubdin Bina P2PL Dinkes Propinsi. Kegiatan ini berlangsung selama 1 minggu dan dilanjutkan oleh Dinas Kesehatan Kota Palu. Dari kegiatan ini telah berhasil menurunkan jumlah penderita di minggu ke-6 dan minggu ke-7. Adapun wilayah yang telah di Fogging Massal dan Abatesasi oleh Dinas Kesehatan Propinsi adalah sebagai berikut:
Sahabat Masyarakat Berbagi Informasi
7
Buletin Epidemiologi Prop. Sulteng Edisi Oktober 2007
Laporan Penyemprotan dan Abatesasi di Kota Palu
No Kelurahan Lokasi/Jalan Jumlah Rumah yang disemprot
Tanggal Pelaksanaan
1 Besusu Barat Rajamoili 174 4 Feb 2007 2 Birobuli Selatan Pelita Air I 40 4 Feb 2007 3 Besusu Barat Raden Saleh 94 5 Feb 2007 4 Besusu Barat Cut Mutia 46 5 Feb 2007 5 Besusu Tengah Polres 40 5 Feb 2007 6 Kamonji Datu Pamusu 76 6 Feb 2007 7 Siranindi Nangka,Durian 143 6 Feb 2007 8 Ujuna S.Lariang 83 6 Feb 2007 9 Lolu Utara Miangas I/IV 84 7 Feb 2007 10 BTN Palupi Blok D,C,O 205 7 Feb 2007 11 Asrama Brimob
Ngata Baru Ngata Baru 40 9 Feb 2007
12 Lolu Jl.Kartini, SD Inpres SMKK
8 Feb 2007
13 Lolu Jl.Kesehatan 25 10 Feb 2007 14 Komplek Lembaga
Pemasyarakatan Jl.Dewi Sartika 55 15 Feb 2007
VI. Kesimpulan 1. Telah terjadi KLB DBD di wilayah
Kota Palu dengan terjadinya peningkatan Kasus DBD di awal Bulan Januari 2007.
2. Telah dilaksanakan Fogging Massal di wilayah yang penderitanya lebih dari 1 orang, selain itu dilaksanakan pula Abatesasi pada rumah yang telah di Fogging.
3. Kasus DBD lebih banyak menyerang pada anak usia sekolah dan pada usia produktif.
4. Telah terjadi penurunan kasus diminggu ke-6 dan ke-7 setelah dilaksanakan fogging Massal diawal
minggu ke-6.
VII. Saran 1. Pelaksanaan Abatesasi massal di
daerah endemis DBD lebih digiatkan lagi. Selain lebih menggiatkan Pelaksanaan PSN DBD.
2. Penanganan kasus untuk Wilayah Kota Palu supaya lebih intensif dengan melaksanakan Penyelidikan Epidemiologi dan Fogging Fokus setiap ada kasus.
3. Supaya lebih mengintensifkan gerakan 3 M Plus, dan menggerakkan PSN DBD melalui Pokjanal DBD yang telah dibentuk.***
Sahabat Masyarakat Berbagi Informasi
8