buletin bulan juli 2017 - ptpn12.com 17.pdf · kerja sama usaha (ksu), tentunya ... musim:...

24
1 -buletin ptpn12

Upload: leliem

Post on 21-Feb-2018

233 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Buletin Bulan Juli 2017 - ptpn12.com 17.pdf · Kerja Sama Usaha (KSU), tentunya ... musim: singkong, jagung, tebu, akibat dijarah masyarakat tak bertanggung ... bakar otomatis sangat

1-buletin ptpn12

Page 2: Buletin Bulan Juli 2017 - ptpn12.com 17.pdf · Kerja Sama Usaha (KSU), tentunya ... musim: singkong, jagung, tebu, akibat dijarah masyarakat tak bertanggung ... bakar otomatis sangat

2-buletin ptpn12

Redaksi menerima kontribusi tulisan (berita/artikel/opini/foto kegiatan) dari karyawan PTPN XII yang relevan dengan semangat buletin ptpn12. Tulisan yang dimuat akan memperoleh imbalan.

Dewan RedaksiPembina:

DireksiPemimpin Umum/ Penanggung Jawab:

Sekretaris PerusahaanPemimpin Redaksi:

Yudo SyafrullahRedaktur Pelaksana

Hening Indra LDewan Redaksi:

Wisnuaji GP, Brahma Satrya, Windy Nurdiansyah, Agus Supriadi, Fidi Mahendra,

Indra Pambudi R, Dian YRDistribusi:

SumadiAlamat Redaksi:

Bagian Sekretaris PerusahaanKantor Direksi PTPN XII

(Sub Bidang Humas)Jl. Rajawali 44 Surabaya

Telp. 031-3524893 ext. 215Faks. 031-3534389

Website: www.ptpn12.com

Email: [email protected]

Daftar Isi.........................

Waktu demi waktu terus berjalan, tanpa terasa kita sudah me-lewati bulan Ramadan untuk yang ke sekian kalinya. Usia

kita pun terus bertambah. Waktu ibarat pe-dang yang dapat melukai apabila kita tidak dapat mempergunakannya dengan baik.

Saat ini kita berada pada pertengahan tahun 2017. Apakah kita sudah memaknai apa saja yang sudah kita kerjakan selama ini? Bagi para pembaca yang beragama Islam apakah kita sudah memaknai apa saja

yang kita telah lakukan pada bulan Ramadan tahun ini? Apakah budaya silaturahim sudah kita maknai dengan sebaik-baiknya tidak hanya ucapan di medsos saja?

Demikian pula pada saat ini kita begitu disibukkan dengan pekerjaan yang datangnya bertubi-tubi, dan itu semua kita lakukan dalam rangka kita bekerja, khususnya di PTPN XII yang kita cintai. Saat ini sedang sibuk panen kopi dan giling tebuserta berbagai macam pekerjaan lainnya. Sudahkah kita memaknai semua yang kita lakukan?

Sangat disayangkan apabila kita hanya mengerjakan segala sesuatu begitu saja, mengejar target kuantum dan waktu. Padahal apabila kita maknai setiap pekerjaan semisal panen kopi, tidak hanya berpengaruh kepada kinerja semata tetapi juga berdampak kepada kesejahteraan karyawan.

Dengan panen kopi putra-putri karyawan bisa menuntut ilmu lebih tinggi. Dengan panen kopi yang baik dapat meningkatkan citra kopi Indonesia di mata dunia. Dengan manajemen limbah panen kopi yang bijak kita juga ikut menjaga kelestarian lingkungan, bumi kita.

Demikian pula para manajer kebun dan jajaran yang mengelola Kerja Sama Usaha (KSU), tentunya tidak hanya memberikan kontribusi pendapat an dan pengamanan aset perusahaan saja. Tetapi apabila hal tersebut dimaknai lebih dalam maka memberikan citra yang positif bagi PTPN XII dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat kecil dan menengah, melalui pola kemitraan yang tentunya ada syarat dan keten-tuan yang berlaku.

Semoga dengan memaknai kita bisa lebih bersemangat dalam melaku-kan segala sesuatu yang kita kerjakan. Selamat Idul Fitri 1438 H. Mohon Maaf Lahir dan Batin.

Ardi IriantonoPemimpin Umum

Memasuki Masa Sibuk

April - Juli 2017, Edisi 17 Dari Redaksi

01 - Cover 02 - Dari Redaksi:

- Memasuki Masa Sibuk03 - 04 Laporan Utama:

- Mewujudkan Pola Kerjasama Usaha Sesuai Aturan05 - 10 Profil Kebun:

- Kebun Kalibakar Lahan Tersisa 10,5 ha, 47 Penjarah Jadi Tersangka- Kebun Ngrangkah Pawon Pulih dari Hantaman Erupsi Kelud

11-15 Ekspos:- Sub Bagian Asesmen PTPN XII Adakan Analisis Jabatan- KPBN Fokus Menggarap Pasar Ekspor ke Enam Negara- Asesmen Talent Pool, Pemetaan Potensi dan Kompetensi Karyawan- Rolas Nusantara Tambang Salurkan Sembako Bagi Warga Dusun Bandut- Meluncurkan Wisata Agro Kertowono, Mendongkrak Potensi Wisata Lumajang- PTPN XII Bersinergi Dengan Lima Perusahaan Bangkitkan Industri Gula Jawa Timur- PTPN XII Bagikan 1.500 Paket Sembako di Masjid Agung Sunan Ampel

16- Opini:- Transformasi Versus Resistensi (2-Habis)

17 - 20 Dari Kebun ke Kebun:- Menjalin Hubungan Simbiosis Mutualisme antara Kebun dan Petani Kopi Rakyat Malangsari- Perayaan HUT ke-56 Kostrad Berlangsung Penuh Ke bersamaan di Kebun Wonosari- IIK Cabang Sungailembu Peringati HUT Kartini ke-138- PTPN XII Bagikan Kartu BPJS kepada 253 Karyawan Kebun Wilayah I- Peringati May Day, Kebun Wilayah I PTPN XII Adakan Donor Darah

21 - 22 Wisata“Origin Trip” SCAE (Specialty Coffee Association of Europe) di BlawanKopi dari Blawan Keli ling Dunia Kembali lagi ke Blawan

23 - 24 InovasiPengembangan Kakao Organik di Ngrangkah Pawon

Sesuai SE Nomor 31/SE/153/2017 buletin ptpn12 dipublikasikan lewat www.ptpn12.com

Page 3: Buletin Bulan Juli 2017 - ptpn12.com 17.pdf · Kerja Sama Usaha (KSU), tentunya ... musim: singkong, jagung, tebu, akibat dijarah masyarakat tak bertanggung ... bakar otomatis sangat

3-buletin ptpn12

Laporan UtamaEdisi 17, April - Juli 2017

Dari 34 kebun yang dikelola PTPN XII di Jawa Timur, ke-seluruhannya telah melak-sanakan pola KSU berupa

penanaman hortikultura antara lain kentang, kubis, nanas, dan lainnya lagi se suai potensi setempat. Pola terse-but secara nyata memberikan dampak positif yakni penyerapan tenaga kerja

dalam jumlah besar, sekaligus memper-baiki taraf hidup mitra serta meningkat-kan perekonomian daerah.

Hanya Kebun Kalibakar yang sela-ma 19 tahun terakhir tidak dapat meng-gandeng masyarakat dalam pola KSU, karena sejak 1998 lahan HGU kebun tersebut seluas 2.040 ha diduduki para penjarah.

Menurut Direktur Operasional PTPN XII, Anies Febriantomo, program KSU yang dilaksanakan PTPN XII mengacu terhadap ketentuan Kementerian BUMN tentang Pemberdayaan Aset Perusaha-an. Sehingga aturannya ketat menca kup kejelasan tentang penyerah an lahan serta harus menghasilkan pendapatan bagi pemilik lahan (PTPN XII) dan peng-guna lahan (mitra).

Di lingkungan kebun PTPN XII, pola KSU sebenarnya tidak selalu berbentuk penanaman komoditas semusim, tetapi bisa juga untuk kepentingan jenis usaha lain semisal pemanfaatan lahan untuk sarana olah raga maupun pariwisata.

Untuk jenis kegiatan penanaman se-musim kerja sama ditetapkan per siklus, sedangkan untuk pemanfaatan lahan skala luas dan jangka panjang mem-

butuhkan ijin dewan komisaris maupun Kementerian BUMN. Tentu harus ada proposal dari calon mitra dan dipresen-tasikan terlebih dulu terhadap direksi.

“Yang jelas, mitra KSU diutamakan bagi masyarakat di sekitar kebun dan harus berbadan hukum berbentuk CV, UD, atau koperasi,” tutur Anies.

Dalam perjalanannya, lanjut dia, terdapat beberapa kebun yang melak-sanakan program KSU selama 10 tahun lebih tanpa menghasilkan pendapat an akibat faktor teknis dan non-teknis. Bahkan mitra KSU menggusur tanaman komoditas utama dengan tujuan mem-perluas lahan garapan.

Lahan tungguPelaksanaan KSU di kebun-kebun

PTPN XII tidak ditujukan ke semba-rang lahan di kebun. Ada prasyarat tentang lahan kebun yang di-KSU-kan yakni berupa lahan tunggu di sela-sela tanaman karet, kakao atau kopi. Dengan demikian pemanfaatan lahan untuk tanaman semusim tidak meng-ganggu pertumbuhan tanaman komo-ditas utama.

Tetapi sebagian program KSU tidak

MEWUJUDKAN POLA KERJA SAMA USAHA SESUAI ATURAN

Program corporate social responsibility (CSR) berupa kerja sama usaha (KSU) merupakan pola yang selama ini dilaksanakan oleh PTPN XII, sebagai bentuk pemberdayaan aset/lahan melalui keterlibatan masyarakat (terutama masyarakat sekitar kebun). Implementasinya di lapangan tidak selalu berjalan sesuai aturan, maka direksi PTPN XII akan terus membenahi pola KSU agar berlangsung saling menguntungkan kedua pihak (PTPN XII dan mitra usaha).

KSU di Kebun Blawan (Foto: dok. Kebun Blawan)

Page 4: Buletin Bulan Juli 2017 - ptpn12.com 17.pdf · Kerja Sama Usaha (KSU), tentunya ... musim: singkong, jagung, tebu, akibat dijarah masyarakat tak bertanggung ... bakar otomatis sangat

4-buletin ptpn12

Laporan UtamaApril - Juli 2017, Edisi 17

berjalan sesuai aturan, sehingga tidak menghasilkan pendapatan. Bahkan masya rakat penggarap lahan meng-ang gap bahwa lahan yang digunakan secara turun-temurun itu dapat dimili-ki dan di pindahtangankan ke pengga-rap lain. Hal itu selama bertahun-tahun telah terjadi di Kebun Blawan yang me-miliki komoditas utama kopi arabika.

Kebun Blawan yang berdekatan dengan Gunung Ijen memiliki areal konsesi seluas 4.751,45 ha, diantaranya lahan seluas 741,29 ha digunakan se-bagian masyarakat kawasan Ijen untuk penanaman sayuran (kubis, kentang, kacang merah) tanpa melalui prosedur yang lengkap.

Hingga Januari 2017 sebagian be-sar lahan tersebut masih ditanami kubis oleh masyarakat tanpa aturan yang jelas. Sebagian lain dimanfaatkan untuk tanaman kentang dan kacang buncis, dimana saat panen ratusan truk hilir mudik mengangkut komoditas tersebut. Pendapatan penggarap pun besar, se-mentara Kebun Blawan sebagai peme-gang konsesi HGU tidak mendapatkan kompensasi.

Legalitas harus jelasPTPN XII Kebun Blawan menertib-

kan lahan yang digarap tanpa aturan KSU yang benar itu dengan melakukan sosialisasi kepada tokoh masyarakat dan Muspika di Kawasan Ijen bahwa mitra usaha harus berbadan hukum. Pendekatan kepada ulama pun dilaku-kan, termasuk Muspida dan DPRD Ka-bupaten Bondowoso.

Selanjutnya, lahan yang digusur ma-syarakat untuk tanaman sayuran akan dikembalikan untuk intensifikasi kopi arabika dan aneka kayu. Namun pola kemitraan masih dapat dilaksanakan dengan jarak tanam khusus.

Anies menjelaskan, ke depan pola KSU masih terus dilanjutkan dan pelak-sanaannya dibenahi, dimana legalitas penggunaan lahan harus jelas. Untuk itu, komunikasi terhadap calon mitra

maupun tokoh-tokoh masyarakat sekitar kebun harus tepat.

“Setiap tahun lahan di semua kebun yang dapat di-KSU-kan sekitar 4.000 ha. Pendapatan yang bisa diraih tahun ini diperkirakan Rp30 miliaran,” ujarnya.

Kendati KSU memberikan pendapat-an, tidak serta merta dilakukan perluas-an lahan untuk KSU sebab penanaman komoditas utama lebih dikedepankan. (yos)

KSU di Kebun Ngrangkah Pawon (Foto: dok. Humas)

Page 5: Buletin Bulan Juli 2017 - ptpn12.com 17.pdf · Kerja Sama Usaha (KSU), tentunya ... musim: singkong, jagung, tebu, akibat dijarah masyarakat tak bertanggung ... bakar otomatis sangat

5-buletin ptpn12

Pemandangan yang sangat mem prihatinkan tampak jelas di Kebun Kalibakar selama 19 tahun terakhir. Lahan konsesi

kebun milik PTPN XII yang berlokasi di Kabupaten Malang itu yang semula se-luas 2.050 ha kini tersisa 10,5 ha berupa emplasemen. Hamparan lahan yang semula dimanfaatkan untuk pengusaha-an kakao edel specialty dan cengkeh,

kemudian beralih menjadi tanaman se-musim: singkong, jagung, tebu, akibat dijarah masyarakat tak bertanggung jawab pada 1997/1998.

Selain tanaman semusim juga dite-mukan sejumlah bangunan rumah dan fasilitas pendidikan serta infrastruktur jalan di sebagian lahan jarahan. Aki-batnya, kegiatan budidaya dan pabrik pemrosesan kakao di Kebun Kalibakar

tidak bisa berlangsung. Walaupun demikian, di Kebun Kalibakar masih terdapat 13 kar ya wan yang selama ini secara rutin masuk kerja, yang mana manajemen Ke-bun Kalibakar dipimpin asisten kepala sekali gus berperan sebagai manajer. Diantara kar-yawan juga ada kepala tata usaha.

Suasana di lahan ter sisa di Kebun Kali-bakar otomatis sangat lengang. Rumah-rumah karyawan kosong. Pa-brik menganggur. Ber-beda dengan kebun-kebun lainnya milik

PTPN XII yang diliputi kesibu kan para karyawan menjalankan tugas masing-masing.

Pihak PTPN XII Kebun Kalibakar telah mengupayakan pengembalian la-han melalui jalur hukum. Sejak 1997 telah melaporkan ke Polres Kabupaten Malang sebanyak 9 laporan , Polwil Malang dengan laporan tindak pidana perusakan dan atau menggunakan ta-nah tanpa seijin PTPN XII Kalibakar di Desa Bumirejo dan Desa Baturetno, Kecamatan Dampit yang dilakukan 14 orang. Laporan bangunan liar kepada Polsek. Terakhir pada 15 Desember 2015 melaporkan ke Polda Jatim ten-tang tindak pidana memasuki pekaran-gan dan penyerobotan tanah sesuai pasal 167 dan pasal 385 KUHP dan UU Perkebunan No. 39 Tahun 2014.

Selain itu, dilakukan negosiasi/ko-or dinasi dengan pihak-pihak terkait. Misalnya, penyuluhan hukum di Balai Desa Simojayan oleh Kejaksaan Nege ri Malang bersama Badan Pertanahan Negara dan pemerintah daerah setem-pat. Rakor dengan Muspida dan instansi terkait tentang permasalahan sengketa tanah PTPN XII Kebun Kalibakar di ru ang eksekutif Polres Malang. PTPN XII bersama TNI dari Korem dan Kodim

Profil Kebun

Kebun KalibakarLahan Tersisa 10,5 ha, 47 Penjarah Jadi Tersangka

Edisi 17, April - Juli 2017

KSU di Kebun Ngrangkah Pawon (Foto: dok. Humas)

Saksi bisu kejayaan kakao Kal (Foto: dok. Humas)

Sanuri Asisten Kepala Kebun Kalibakar

Page 6: Buletin Bulan Juli 2017 - ptpn12.com 17.pdf · Kerja Sama Usaha (KSU), tentunya ... musim: singkong, jagung, tebu, akibat dijarah masyarakat tak bertanggung ... bakar otomatis sangat

6-buletin ptpn12

Profil Kebun April - Juli 2017, Edisi 17

Malang membentuk markas di Sumber Gesing berjumlah 20 personil.

“Upaya kami jelas, yaitu aset negara yang diamanahkan kepada PTPN XII harus kembali. Keadilan harus ditegak-kan,” tandas Sanuri, Asisten Kepala Ke-bun Kalibakar, Juni lalu.

Sebegitu jauh, lahan Kebun Kali-bakar masih dikuasai para penjarah. Sementara ijin hak guna usaha (HGU) Kebun Kalibakar berakhir 31 Desember 2013, dan 2 tahun sebelum berakhirnya HGU telah diajukan perpanjangan pada 1 Desember 2011.

Brutal dan sistematisSesuai Skep Mendagri No. 49/HGU/

DA/1988 tentang HGU areal PTPN

XII Kebun Kalibakar seluas 2.050,50 ha yang terdiri dari Afdeling Kalibakar (265,8205 ha), Afdeling Sumber Tlogo (198,7690 ha), Afdeling Petung Ombo (240,5820 ha), Afdeling Lebakrejo (686,4425 ha), dan Afdeling Sumber-gesing (545,1190 ha). Keseluruhannya berada di enam kelurahan di tiga ke-camatan (Kecamatan Ampelgading, Tirtoyudo, Dampit)

“Akibat penjarahan pada 1997/1998, secara de facto lahan seluas 2.040 ha hingga kini masih dikuasai para pen-jarah. Areal 10,5 ha yang masih tersisa kami pertahankan semaksimal mung-kin sebagai simbol dan status kebun,” papar Sanuri.

Menurut dia, lahan Kebun Kalibakar telah ‘digoyang’ oleh para penjarah sejak 1993 yang dimulai di Afdeling Petungombo seluas 22,25 ha. Kemu-dian pada 1997 berlanjut lagi di afde ling yang sama. Puncaknya berlangsung pada Juni-September 1998 di Afdeling Sumber Tlogo, Kalibakar, Lebakrejo, Sumbergesing, dimana lahan seluas 2.040 ha diambil paksa oleh penjarah.

“Penjarahan berlangsung secara brutal dan sistematis, dimana tanaman kakao edel specialty dan cengkeh diba-bat habis-habisan. Ketika itu kedua ko-moditas tersebut sedang berproduksi,” tuturnya.

Orang-orang yang kalap itu melaku-kan aksinya tanpa mengindahkan peri-ngatan aparat keamanan (TNI dan Polri). Awal berlangsungnya era refor-masi saat itu memang situasi sulit diken-dalikan.

Dampak dari kejadian tersebut para karyawan diungsikan ke kebun-

Riwayat Tanah Kebun Kalibakar- Sebagian tanah Kebun Kalibakar berasal dari bekas hak erfacht, yang terdaftar

atas nama:- NV Mij te Exploitatie van het land Petoeng Ombo- NV Mij te Exploitatie van het land Sumber Tlogo- NV Culurur Mij Kalibakar- NV Zuid Preanger Ruber MijMerupakan perkebunan Belanda pada tahun 1879 sampai dengan tahun 1890

seluas 4.828,84 ha yang terdiri dari 27 Verponding.

Menggoreng kripik salak (foto: Dok. Humas)

Pengrajin kripik salak (foto: Dok. Humas)

Page 7: Buletin Bulan Juli 2017 - ptpn12.com 17.pdf · Kerja Sama Usaha (KSU), tentunya ... musim: singkong, jagung, tebu, akibat dijarah masyarakat tak bertanggung ... bakar otomatis sangat

7-buletin ptpn12

kebun lain seperti Kebun Pancursari, Wonosari, Bantaran, Jember, demi ke selamatan jiwa dan keluarganya. Sebanyak 1.500 karyawan Kebun Ka-libakar lantas di salurkan ke beberapa kebun dan kantor direksi (kandir).

Sementara 13 karyawan yang masih bertugas di Kebun Kalibakar kini masih sering menghadapi intimidasi dari ok-num-oknum yang menduduki lahan.

Lahan akan kembali

Tak pelak, upaya pengembalian la-han Kebun Kalibakar telah menguras energi dan membutuhkan biaya.

“Selama 17 tahun biaya yang dikelu-arkan dihitung sebagai kerugian kebun,” tutur Sanuri.

Beban biaya lainnya berupa pem-bayaran pajak bumi dan bangunan (PBB). Kendati lahan konsesi dikuasai para penjarah, PTPN XII Kebun Kali-bakar tetap dibebani pembayaran PBB yang besarannya terus naik dari tahun ke tahun. Pada 2015 besaran PBB Rp 1,6 miliar, dan pihak Kebun Kalibakar mengajukan keringanan 50%.

Sanuri menjelaskan, penguasaan lahan oleh penjarah berkembang se-cara rancu, dimana kini hanya 25% dikuasai warga lokal dan 75%-nya di-kuasai oleh orang-orang dari luar Keca-matan Ampel gading, Tirtoyudo, Dampit. Kerancuan lainnya adalah dilakukannya jual beli lahan jarahan.

“Kami punya data sebab setiap ta hun mengevaluasi perkembangan la-han, termasuk terdapatnya bangunan 225 unit rumah. Padahal kami telah menyomasi kepada penjarah agar

meng hen tikan kegiatan membangun,” paparnya.

Tetapi ada perkembangan yang posi-tif atas lahan tersebut. Upaya pengem-balian lahan yang ditempuh PTPN XII melalui jalur hukum kini memasuki babak baru, dimana berdasarkan Surat Pemberitahuan Perkem bangan Hasil Penyidikan (SP2HP) Polda Jatim pe-nanganan perkara itu kini ditangani Ditreskrimsus. Terkait perkembangan tersebut 47 penjarah yang diperiksa ter-ancam menjadi tersangka.

“Kami sudah menandatangani me mo kesepahaman dengan Kejati Jatim. Apabila 47 penjarah ditetapkan sebagai tersangka, seluruh penjarah diminta menyerahkan lahan HGU yang mere ka kuasai kepada Polda

Jatim atau Badan Pertanahan Negara (BPN),” jelas Sanuri.

Itu artinya, lahan HGU seluas 2.040 ha bisa kembali dikelola oleh Kebun Kalibakar secara clear and clean. Pi-hak PTPN XII pun, kata Sanuri, segera melakukan pengukuran ulang lahan konsesi Kebun Kalibakar, untuk pen-gajuan perpanjangan HGU yang ter-lebih dulu menyosialisasikannya kepada Muspika serta tokoh-tokoh masyarakat setempat.

Apabila lahan tersebut kembali dalam pengelolaan Kebun Kalibakar, maka aktivitasnya akan memberikan ke-maslahatan bagi masyarakat sekitarnya sebagaimana yang berlangsung selama puluhan tahun sebelumnya. *** (yos)

Profil KebunEdisi 17, April - Juli 2017

Dasar Hukum Penguasaan Hak PTPN XII Kebun Kalibakar

- UU No. 86 Tahun 1958 jo PP Tahun 1959 tentang Nasionalisasi atas tanah bekas hak Erfacht seluas 4.826,84 ha.- Skep Mendagri No. 49/HGU/DA/1988; butir tiga memberikan HGU untuk luasan 2.050,5073 ha; sisanya dikeluarkan dari permohonan karena telah digarap/pendudukan rakyat.- Sertifikat HGU No. 1 dan No. 2 seluas 2.050,5073 ha efektif seluas 1.936,73 3 ha (113,7743 ha merupakan tebing curah, sungai, dan perumahan) yang berada di Desa Tirtoyudo, Desa Simojayan, Desa Tlogosari, Desa Kepatihan- PPN Baru sesuai UU Nasionalisasi No. 86 Tahun 1958 jo PP No. 2 Tahun 19 59 jo PP No. 19 Tahun 1959.- PPN Jatim IV melalui PP No. 170 Tahun 1961.- PPN Antam XII melalui PP No. 27 Tahun 1963.- PNP XXIII melalui PP No. 14 Tahun 1968.- PTPN XXIII (Persero) melalui PP No. 8 Tahun 1971.- PTPN XII (Persero) melalui PP No. 17 Tahun 1996.

Karyawan Kebun Kalibakar (foto: Dok. Humas)

Page 8: Buletin Bulan Juli 2017 - ptpn12.com 17.pdf · Kerja Sama Usaha (KSU), tentunya ... musim: singkong, jagung, tebu, akibat dijarah masyarakat tak bertanggung ... bakar otomatis sangat

8-buletin ptpn12

Profil Kebun April - Juli 2017, Edisi 17

Demikian juga dengan tampil-an tanaman kopi cukup meng gembirakan. Pohon-pohon karet pun siap disadap

mulai tahun depan. Sementara pabrik kopi dan kakao yang berlokasi di ling-kungan kebun kini berbendera hijau, yang menandakan berkinerja baik.

Revenue Kebun Ngrangkah Pawon tahun ini diproyeksikan mencapai Rp 34 miliar. Pendapatan sebesar itu selain di-peroleh dari budidaya komoditas utama, juga dikontribusikan dari pengusahaan tanaman semusim seperti nanas, tebu, jagung.

Kondisi berbeda pernah dialami ke-bun itu tatkala terkena hantaman erupsi Gunung Kelud pada Pebruari 2014. Ke-tika itu batu kerikil dan pasir dari gunung yang masih aktif tersebut menghujani areal Kebun Ngrangkah pawon yang mengakibatkan bangunan kantor dan pabrik maupun aneka tanaman rusak.

Ketebalan kerikil dan pasir di atap bangunan mencapai beberapa cen-timeter. Seluruh karyawan terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Kebun Ngrangkah PawonPULIH DARI HANTAMAN ERUPSI KELUD

Beberapa tanaman komoditas utama yang diusahakan Kebun Ngrangkah Pawon tampak subur, dan memberikan harapan besar bagi peningkatan kinerja salah satu kebun milik PTPN XII yang berlokasi di Kabupaten Kediri tersebut. Tegakan tebu di areal seluas 700 ha mulai ditebang dan diangkut ke sejumlah pabrik gula. Tanaman kakao bulk seluas 328 ha yang dikembangkan secara organik menghasilkan panen berkualitas sesuai kebutuhan pasar internasional.

Keragaan Kebun Ngrangkah PawonLokasi : Di tiga kecamatan ( Kecamatan Plosoklaten, Ngancar, Puncu) Kabupaten Kediri.Luas areal konsesi : 3.952,15 hektar.Ketinggian : 375-800 meter di atas permukaan laut (Dpl)Jenis tanah : Regosol coklat kekelabuan, abu vulkan interme-dier, fisiografi vulkan. Tipe iklim : Tipe C menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson.Komoditas yang diusahakan : Kakao bulk, kakao edel, kopi robusta, tebu, Karet, hortikultura.Jumlah karyawan : 1.300 orang.

Kakao Ngrangkah Pawon (foto: Dok. Humas)

Page 9: Buletin Bulan Juli 2017 - ptpn12.com 17.pdf · Kerja Sama Usaha (KSU), tentunya ... musim: singkong, jagung, tebu, akibat dijarah masyarakat tak bertanggung ... bakar otomatis sangat

9-buletin ptpn12

Suasananya cukup memilukan.“Kerugian akibat erupsi Gunung Ke-

lud mencapai Rp 4 miliar. Kami segera memulihkan kondisi kebun yang porak poranda, agar kembali seperti semula,” tutur Yudi Kristanto, Manajer Kebun Ngrangkah Pawon, tatkala ditemui di kantornya, belum lama ini.

Yang lebih penting, lanjutnya, aset harus dijaga dan tanaman yang rusak harus segera diperbaiki.

Memanfaatkan potensi lingkungan

Ternyata bencana erupsi memberi-kan pelajaran berharga, dimana pa ra karyawan dituntut inovatif guna memulih-kan kondisi kebun. Menurut Yudi, guna mengembalikan kesuburan lahan di-manfaatkan bahan-bahan organik. Se-lain menghemat biaya, pembudidayaan tanaman secara organik juga berdampak positif bagi pertumbuhannya.

“Kami memang meminta dana ke-pada direksi untuk perbaikan fasilitas

dan tanaman, tapi lebih banyak meng-gunakan kemampuan sendiri dengan menggunakan kreativitas dan inovasi,” papar Yudi.

Sebagai contoh, peng gu naan pupuk kimia mau pun pestisida bagi tanaman kakao ditiadakan dan diganti bahan-bahan organik yang terdapat di lingkungan sekitar, untuk mengemba-likan kesehatan tanaman serta pembe-rantasan hama. Diwaktu-waktu selan-jutnya, pemanfaatan bahan organik dikembangkan guna mewujudkan hasil maksimal, baik kuantitas maupun kuali-tas hasil panen.

Langkah tersebut dilakukan di tengah meningkatnya upah pekerja dan tingginya harga pupuk.

Penggunaan bahan organik diapli-kasikan secara konsisten, sehingga penambahan unsur hara mampu memulihkan kesehatan tanaman. Se-tiap pohon kakao diberikan pupuk kan-dang 10-20 kg. Terlebih dulu dilakukan pengolahan tanah secara tepat (digan­dung dan dikecrok).

Asisten Tanaman (Astan) Afdeling Babadan Kebun Ngrangkah Pawon Sumaryono menjelaskan, ujicoba tanpa menggunakan pestisida terhadap tana-man kakao dilakukan pasca erupsi Gu-nung Kelud selama dua bulan, ternyata hasilnya cukup memuaskan.

“Selanjutnya, dilakukan terus hingga kini telah mencapai enam kali panen,” paparnya.

Pasca erupsi Kelud diketahui mem-berikan banyak berkah bagi Kebun

Profil KebunEdisi 17, April - Juli 2017

Susunan Manajemen Kebun Ngrangkah PawonManajer : Ir. Yudi Kristanto, M.M Asisten Kepala : Erwin Malau, S.P.Asaku : Abdul Haris Irianto, S.E.Astan Afdeling Damarwulan : Joko Indarjo, S.E.Astan Afdeling Babadan : R. Sumaryono, S.P.Astan Afdeling Sumber Glatik : SoenyotoAstan Afdeling Satak : M. BudionoAstan Afdeling Pakelan : Indra Jatmiko,S.P.Astan Afdeling Badek : Sunarto, S.P.Astan Afdeling Sumber : Hendro Setyo Wibowo, S.P.Astan Afdeling Tebu Selatan : Fuat Fahrudin, S.PAstan Afdeling Tebu Utara : Abdul BahriAstekpol Pabrik Kopi Satak : SumartoAstekpol Pabrik Kakao : Kusuma Dwi Atmaja, STPMantri Kesehatan : Eko Hadi Susanto, A.Md Kep. Koordinator layanan Kesehatan : Budi Irawan, A.Md Kep.

Edelisasi di Kebun Ngrangkah Pawon (foto: Dok. Humas)

Page 10: Buletin Bulan Juli 2017 - ptpn12.com 17.pdf · Kerja Sama Usaha (KSU), tentunya ... musim: singkong, jagung, tebu, akibat dijarah masyarakat tak bertanggung ... bakar otomatis sangat

10-buletin ptpn12

Profil Kebun April - Juli 2017, Edisi 17

Ngrangkah Pawon, termasuk tanaman tebu. Setelah kena abu vulkanik tana-man tebu di kebun tersebut menjadi lebih subur dengan hasil tebangan 600-700 kuintal/ha dan rendemen 9%.

Optimalisasi lahanKebun Ngrangkah Pawon tergolong

kebun besar dengan areal konsesi mencapai 3.952,15 hektar. Di waktu lalu merupakan dua kebun, kemudian diga-bung menjadi satu. Kini kebun terse-but terdiri dari 9 afdeling, memiliki dua pabrik (kopi dan kakao), dua unit laya n-an kesehatan.

Sebagaimana keberadaan kebun pada umumnya, aset perlu dijaga. Apalagi Kebun Ngrangkah Pawon adalah satu-satunya kebun BUMN di Kabupa ten Kediri yang lokasinya di tiga kecamatan (Kecamatan Plosoklaten, Ngancar, dan Puncu).

Yudi tidak menepis adanya ke-mungkinan gangguan keamanan yang menim bulkan kerugian bagi kebun berupa pencurian hasil panen maupun perambahan lahan. Karena itu, penyer-tifikasian lahan mutlak harus dilakukan.

Sosialisasi terhadap para pemuka masyarakat sekitar pun digalakkan dengan memberi wawasan kebangsa-an. Hubungan baik dengan berbagai lapisan/komponen masyarakat perlu di-jalin agar suasana kondusif.

“Kami berulangkali memberikan pemahaman kepada masyarakat bah-wa kebun bukanlah peninggalan nenek moyang yang layak dibagi-bagi, melain-kan aset negara yang harus dijaga kele-stariannya,” papar Yudi.

Selain dijaga keamanannya, opti-malisasi aset pun merupakan hal yang diintensifkan. Maka setiap jengkal tanah diupayakan tidak menganggur dengan melibatkan masyarakat sebagai mitra dalam bentuk kerja sama usaha (KSU).

“Kami menyiapkan lahan cukup luas untuk KSU, diantaranya tanaman nanas di lahan tunggu dan marjinal yang menghasilkan pendapatan Rp 18 juta/ha per siklus bagi kebun. Jagung Rp 5 juta/ha per siklus, tebu Rp 18 juta/ha per siklus” ujar Erwin Malau, Askep Kebun Ngrangkah Pawon.

Pola tersebut berlangsung saling menguntungkan. Mitra bisa membudi-dayakan aneka komoditas tanpa me-miliki tanah, sedangkan pihak Kebun Ngrang- kah Pawon

mem peroleh pendapat-an. Ditar-g e t k a n pendapa-tan dari KSU tahun

ini Rp 4,5 miliar.

Menurut Erwin, melalui pola KSU pihak kebun bisa meng op timalkan la-han di tengah sulitnya ketersediaan pe-kerja dan akses pasar atas komoditas tanaman semusim. Yang juga penting adalah mitra bisa menjadi pagar hidup untuk menjaga aset kebun.

Dalam upaya optimalisasi lahan, para sinder pun dituntut bekerja sesuai standard operational procedure (SOP) yakni selalu menyambangi tanaman, agar tahu kebutuhan tanaman. Astan secara disiplin diminta membuat lapo-ran kunjungan tanaman.

Melalui SOP yang telah ditetapkan, manajemen Kebun Ngrangkah Pawon tahun ini menargetkan revenue Rp 35 miliar. Pendapatan sebesar itu diyakini dapar tercapai melalui produksi kopi robusta 80 ton, kakao bulk 194 ton, hasil tebangan tebu, KSU serta dari ke-giatan usaha lainnya. Adapun realisasi pendapatan tahun lalu Rp 40 miliar.

Menurut Yudi, target pendapatan ta-hun ini di bawah tahun lalu disebabkan harga tebu turun dan dikenakan PPN 10%. Tebu mengontribusikan 45% ter-hadap total pendapatan Kebun Ngrang-kah Pawon.

Dalam perjalanan waktu selama tiga tahun terakhir pasca dihantam erupsi Gunung Kelud, Kebun Ngrangkah Pawon benar-benar telah pulih. Se-luruh jajaran kebun tersebut tetap bersemangat menjalankan tugas

masing-masing guna mencapai kinerja lebih baik di tahun-tahun mendatang. *** (yos)

Manajemen Kebun Ngrangkah Pawon. Kompak dan bersahaja (foto: Dok. Humas)

Yudi Kristanto, Manajer Kebun Ngrangkah Pawon (foto: Dok. Humas)

Page 11: Buletin Bulan Juli 2017 - ptpn12.com 17.pdf · Kerja Sama Usaha (KSU), tentunya ... musim: singkong, jagung, tebu, akibat dijarah masyarakat tak bertanggung ... bakar otomatis sangat

11-buletin ptpn12

EksposEdisi 17, April - Juli 2017

Salah satu kegiatan dari Sub Bagian Asesmen adalah Analisis Jabatan serta Pre-sentasi Hasil Pengukuran

Competency Level Index (CLI), Em­ployee Engagement Index (EEI), dan Kepuasan Kerja Karyawan. Kegiatan tersebut dilaksanakan bersamaan dengan Presentasi Hasil Pengukuran Competency Level Index (CLI), Em­ployee Engagement Index (EEI), dan Kepuasan Kerja yang berlangsung pada April-Mei 2017.

Dengan adanya perubahan organi-sasi seperti yang terjadi di PTPN XII, tidak menutup kemungkinan akan me-ngakibatkan adanya perubahan uraian jabatan. Guna memastikan hal ini, maka Sub Bagian Asesmen melakukan analisis jabatan yang bertujuan meninjau kembali kesesuaian uraian jabatan terdahulu de-ngan masa sekarang.

Analisis jabatan itu dilakukan secara sampling di beberapa kebun sesuai ko-moditas diantaranya kopi arabika, kopi robusta, teh, karet, dan tebu. Adapun kebun yang dijadikan sample adalah Ke-

bun Kendeng Lembu, Kalirejo, Wonosari, Bangelan, Blawan, dan Kertowono.

Proses analisis jabatan dilakukan de ngan mewawancarai perwakilan kar-yawan dari tiap jabatan puncak seperti manajer, asisten kepala, asisten tanaman, asisten teknik dan pengolahan, asisten administrasi keuangan dan umum, man-dor besar, mandor kantor, dan masing-masing mandor. Hasil akhir dari kegiatan itu yakni berupa uraian jabatan dan spesi-fikasi jabatan terkini.

Sedangkan presentasi hasil pen-gukuran CLI, EEI, dan Kepuasan Kerja Kar yawan dilaksanakan untuk menyam-

paikan hasil pengukuran level indeks kompetensi, keterikatan kerja karyawan, dan kepuasan kerja karyawan yang telah dilakukan oleh Sub Bagian Asesmen pada tahun 2016. Adapun peserta yang

hadir dalam presentasi ini adalah selu-ruh karyawan strata 1, strata 2, strata 3, strata 4 serta perwakilan strata 5 dan strata 6.

Presentasi dirasa perlu untuk di-lakukan sebagai sarana informasi tingkat kompetensi, keterikatan kerja karyawan, dan kepuasan kerja ke-pada karyawan. Melalui presentasi ini kar ya wan dapat melakukan evalu-asi dan introspeksi diri terhadap hal-hal yang membuat karyawan merasa puas dan terikat terhadap perusahaan.Di akhir sesi presentasi Sub Bagian

Asesmen memberikan kesempatan ke-pada karyawan untuk bertanya ataupun memberikan tanggapan terhadap materi yang disampaikan. Bagi karyawan yang aktif dalam sesi tersebut Sub Bagian Asesmen memberikan hadiah buku yang bertujuan sebagai sarana pembelajaran mandiri yang dapat mengembangkan soft competency karyawan. Dengan demiki-an, hal ini dapat memotivasi karyawan untuk lebih mengembangkan dan menin-gkatkan kompetensi baik secara teknis maupun non teknis. (Dewi Pradnya In-driani Sidhawati)

Sub Bagian Asesmen PTPN XII Adakan Analisis Jabatan

Dalam rangka meningkat-kan kembali pemasaran dan produksi teh, PT Kha-risma Pemasaran Bersama

Nusan tara (KPBN) akan fokus mengg-arap pasar ekspor teh ke Rusia, Pakis-tan, Amerika Serikat, Jerman, Inggris, dan Polandia. Di negara-negara terse-but teh Indonesia pernah mengalami kejayaan.

Direktur Utama PT KPBN Iriana Ekasari menyebutkan, volume penjual-an teh yang dipasarkan perusahaan tersebut tahun lalu sebesar 36.000 ton, sebagian besar diserap pasar do-mestik yakni 61% dan sisanya (39%) dieksporke 40 negara.

“Sejak 2008 daya saing the Indo-nesia merosot dibandingkan Rusia, Inggris, Amerika Serikat, dan negara lainnya,” ujarnya saat berkunjung ke Pabrik Teh Wonosari PTPN XII, belum lama ini.

Iriana menambahkan, pada tahun

2008 ekspor teh masih 70% dari selu-ruh produk teh di PTPN yang diperda-gangkan lewat KPBN. Namun hanya dalam jangka 8 tahun ekspor komodi-tas tersebut hanya tinggal 39%.

Untuk menggenjot penjualan teh di pasar internasional tahun ini KPBN menerapkan empat strategi.

Pertama, melakukan integrasi ren-cana bisnis dengan para pembeli yang telah ada selama ini. Para pembeli dipersiapkan untuk menambah kapa-sitas pembeliannya, antara lain me-nambah jumlah buyer di luar negeri, menambah kemampuan finansial, dan menambah kapasitas gudang. Saat ini sudah ada 31 trader yang aktif berbe-lanja di KPBN.

Kedua, KPBN akan melakukan integrasi pasokan dengan kebun-kebun untuk memastikan keterse-diaan barang dan konsistensi mutu. Saat ini teh yang dipasarkan oleh KPBN adalah teh yang diproduksi

PTPN yaitu jenis CTC dan Ortho­dox. Ke depan, KPBN akan bekerja sama dengan para produsen teh dari perkebunan lainnya untuk ikut mem-perdagangkan teh mereka.

Ketiga, melaksanakan lelang yang lebih transparan dengan melakukan display produk unggulan kepada se-tiap buyer, terutama untuk kebun yang telah meningkatkan mutunya. Untuk tahun ini KPBN telah melakukan lelang pertama pada Januari lalu, yang diikuti 24 perusahaan asing. Rencananya le-lang teh akan dilakukan tiap pekan di hari Rabu.

Keempat, memfasilitasi supply chain financing dengan pihak bank untuk para pembeli yang terdaftar di KPBN agar dapat membeli teh di KPBN. Saat ini KPBN bekerja sama dengan Bank Woori Saudara untuk menjadi mitra supply chain financing.

Iriana yakin kebangkitan teh Indo-nesia akan berawal dari PTPN XII.**

KPBN Fokus Menggarap Pasar Ekspor ke Enam Negara

Asesmen di kebun (foto: Dok SDM)

Page 12: Buletin Bulan Juli 2017 - ptpn12.com 17.pdf · Kerja Sama Usaha (KSU), tentunya ... musim: singkong, jagung, tebu, akibat dijarah masyarakat tak bertanggung ... bakar otomatis sangat

12-buletin ptpn12

Ekspos April - Juli 2017, Edisi 17

Sumber daya manusia bagi suatu perusahaan meru-pakan aset yang berharga, karena kesuksesan suatu perusahaan ditentukan oleh sumber daya manusia yang unggul. Hal ini diperlukan agar perusahaan

dapat bersaing dengan para kompetitor.Sumber daya manusia yang unggul ditentukan oleh kom-

petensi serta potensi yang dimiliki masing-masing karyawan. Oleh karena itu, penting sekali bagi suatu perusahaan untuk memetakan potensi dan kompetensi setiap karyawannya.

Guna mewujudkan pemetaan potensi dan kompetensi karyawan, PT Perkebunan Nusantara XII telah melakukan pro-gram Asesmen Talent Pool. Program ini telah berjalan 2 tahun terakhir. Sejak tahun 2015 Sub Bagian Asesmen telah melaku-kan kegiatan rutin ini minimal setiap bulan. Kegiatan tersebut menjadi program tetap Sub Bagian Asesmen PTPN XII. Selain untuk pemetaan, asesmen talent pool bertujuan mempersiap-kan suksesor yang sesuai dengan kualifikasi jabatan.

Talent pool adalah sekelompok karyawan yang dianggap memiliki kompetensi untuk menjadi pemimpin di kemudian hari pada setiap levelnya. Mereka disiapkan sebagai bagian dari rencana regenerasi perusahaan. Salah satu langkah dalam talent pool adalah mengidentifikasi karyawan yang memiliki potensi untuk melaksanakan peran dan fungsi pada suatu ja-batan kritikal dalam perusahaan.

Peserta yang mengikuti asesmen talent pool adalah kar-yawan 1 tingkat di bawah strata I, II atau III. Peserta untuk calon pejabat sementara strata I (manajer dan kepala bagian) berasal dari strata II. Peserta untuk calon pejabat sementara strata II (asisten kepala dan kepala sub bagian) berasal dari strata III. Sedangkan peserta untuk calon pejabat sementara strata III (asisten tanaman, asisten AKU, asisten teknik dan pengolahan, staf kebun, dan staf sub bagian) berasal dari stra-

ta IV (mandor besar dan mantra kantor).Adapun metode yang digunakan dalam asesmen talent

pool adalah asesmen psikologi dan assessment center. De-ngan assessment psikologi, perusahaan mendapatkan gam-baran aktual potensi karyawan. Sedangkan metode assess­ment center yang digunakan dapat memberikan gambaran kompetensi yang sudah memenuhi persyaratan ataupun yang masih perlu dikembangkan.

Hasil asesmen ini dapat dijadikan dasar dalam mengevalu-asi kesesuaian kader dengan jabatan yang diembannya. Se-lain itu, hal ini juga bermanfaat dalam penyusunan program pelatihan dan pengembangan karyawan. Dengan demikian, diharapkan dengan diberikan pelatihan dan pengembangan yang tepat sasaran, karyawan akan menjadi lebih siap ketika harus menduduki jabatan tertentu. (Desita Silvia)

Asesmen Talent Pool, Pemetaan Potensi dan Kompetensi Karyawan

Menyambut bulan suci Ra-madhan dan Hari Raya Idul Fitri 1438 H, PT Rolas Nusantara Tambang (RNT)

Unit Randuagung menyerahkan bing-kisan sembako bagi warga sekitar areal tambang Randungagung, Kabupaten Pasuruan, serta tokoh masyarakat se-tempat.

Kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial peru-sahaan (corporate social responsibility/CSR) dan bertujuan mempererat silatur-ahmi antara RNT Unit Randuagung den-gan warga sekitar lokasi tambang.

Acara penyerahan bingkisan terse-but diulaksanakan pada 13 Juni 2017 dan dihadiri Manajer Keuangan dan

Umum PT RNT Aryo Sesotya Gumilang, Kepala Unit Tambang Randuagung Dar-minto Suwardi, Kepala Dusun Bandut Sutaji serta 50 warga sekitar tambang yang berdomisili di Dusun Bandut, Desa Ngembal, Kecamatan Tutur, Kabupaten

Pasuruan.Pada kesempatan tersebut Sutaji

mengucapkan terima kasih kepada pi-hak RNT atas pemberian bingkisan sem-bako bagi warga. “Ke depan, diharapkan hubungan antara RNT dengan warga semakin baik. Acara seperti ini diharap-kan dapat berlangsung setiap tahun dan semoga RNT semakin maju,” ujarnya.

Menurut Aryo Sesotya, RNT memiliki komitmen untuk menunaikan tanggung jawab sosial serta terus berkomitmen pada pembangunan masyarakat. Per-wujudan tanggung jawab sosial kepada masyarakat merupakan investasi bagi masa depan, sekaligus bentuk sinergi antara perusahaan dan masyarakat agar dapat tumbuh bersama dan saling mendukung.

RNT merupakan salah satu anak perusahaan PTPN XII yang bergerak di bidang penambangan batu. (srh)

Rolas Nusantara Tambang Salurkan Sembako Bagi Warga Dusun Bandut

Proses Asesmen Talent Pool (foto: Dok. SDM)

Sembako Ramadan RNT (foto: Dok. RNT)

Page 13: Buletin Bulan Juli 2017 - ptpn12.com 17.pdf · Kerja Sama Usaha (KSU), tentunya ... musim: singkong, jagung, tebu, akibat dijarah masyarakat tak bertanggung ... bakar otomatis sangat

13-buletin ptpn12

EksposEdisi 17, April - Juli 2017

Suasana kabut Minggu pagi 30 April 2017 mengantarkan kami dalam perjalanan menuju Ke-bun Kertowono. Tampak keru-

munan warga Gucialit mempersiapkan pesta rakyat yang akan dikunjungi Bu-pati Lumajang.

Kabupaten Lumajang berlokasi di kaki Gunung Semeru sebelah timur dan merupakan bagian dari kawasan strate-gis pariwisata nasional Bromo Tengger Semeru, yang saat ini dicanangkan seba gai salah satu dari 10 Destinasi Wisata Nasional mewakili Jawa Timur, dalam menciptakan 10 destinasi Bali Baru Indonesia.

“Potensi wisata di Kecamatan Guci-alit mempunyai keunikan tersendiri. Ada empat potensi yang menjadi fokus kami dalam pengembangan kepariwisataan yaitu alam, tradisi, seni dan kuliner, hal inilah yang melatarbelakangi event Fes-tival Gucialit,” ungkap Yudi Prasetyo, Camat Gucialit, mengawali sambutan-nya pada acara penutupan Lumajang Tourism Camp di Kebun Kertowono.

Festival Gucialit merupakan peng-gabungan dari beberapa event antara lain gebyar pesta rakyat dalam rangka sedekah desa dan kemah wisata dan budaya se-Jawa Bali (Lumajang Tour­ism Camp).

Meluncurkan Wisata Agro Kertowono, Mendongkrak Potensi Wisata Lumajang

Kegiatan di WAK (foto: Dok. Agro)

Page 14: Buletin Bulan Juli 2017 - ptpn12.com 17.pdf · Kerja Sama Usaha (KSU), tentunya ... musim: singkong, jagung, tebu, akibat dijarah masyarakat tak bertanggung ... bakar otomatis sangat

14-buletin ptpn12

Ekspos April - Juli 2017, Edisi 17

Lumajang Tourism Camp adalah salah satu inovasi promosi yang ber-basis agro­eco wisata. Tahun ini meru-pakan pelaksanaan yang kedua kali yang berlangsung pada 28 April-30 April 2017, bertempat di Kebun Kertowono, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Luma-jang. Kegiatan tersebut diikuti sejumlah 148 orang duta wisata se Jawa-Bali. Acara ini bertujuan untuk mengenalkan potensi wisata Kabupaten Lumajang dan bertujuan menjalin kerjasama dan meningkatkan peran serta generasi muda di dunia pariwisata dengan meng-gunakan pendekatan Experiental Lear­ning & Community Based Tourism.

Konsep Festival Gucialit adalah memperkenalkan serta mengembang-kan potensi wisata Gucialit yang ber-fokus pada wisata alam (pesona alam perkebunan teh dan hasil bumi ma-syarakat), wisata tradisi (adat masyara-kat dalam penyelenggaraan sedekah desa), wisata seni (kesenian tradisional khas masyarakat: seni jaran slining, kuda lumping, musik bali ganjur,, ujung mantra, Al Banjari dan seni Sander Ronang) dan wisata kuliner (makanan tradisonal dan khas masyarakat) di Ke-camatan Gucialit melalui peserta kemah wisata dan budaya se-Jawa Bali.

Anis Febriantomo selaku Direktur Operasional PTPN XII memberikan apre siasi atas penyelenggaraan acara ini sebagai upaya Kabupaten Lumajang menjadikan destinasi baru Indonesia dan keberadaan Wisata Agro Kertowono menjadi ikon wisata edukasi teh Kabu-paten Lumajang dan Jawa Timur.

As’at Malik, Bupati Lumajang, menga presiasi kegiatan yang dilakukan oleh para duta wisata se Jawa-Bali pada umumnya dan khususnya duta wisata Kabupaten Lumajang. Seluruh wisata Lumajang akan semakin dikenal dan memberikan dampak positif bagi per-tumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.

“Diharapkan pelaksanaan Lumajang Tourism Camp tahun mendatang diikuti oleh peserta se-Indonesia,” tutur As’at dalam sambutan penutupan acara. Dia sekaligus memotivasi jajaran Dinas Ke-budayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang untuk target yang lebih besar di tahun mendatang.

Usai memberikan sambutannya Bu-pati Lumajang didampingi Anis Febri-antomo membubuhkan tanda tangan di atas batu prasasti, menandai peresmian obyek Wisata Agro Kertowono (WAK) sebagai obyek baru dan satu-satunya

yang berbasis agro perkebunan teh di Kabupaten Lumajang.

Kegiatan Festival Gucialit ini terlak-sana atas dukungan dan kerja sama an-tara Pemerintah Kabupaten Lumajang (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dan Kecamatan Gucialit), Pemerintah Desa Gucialit, Posyandu Gerbangmas (seba-gai pelopor dan penggerak percepatan pembangunan di desa), Organisasi Kepemudaan (G’OWA-Gucialit Organi-sasi Wisata Alam), Pokdarwis-Kelom-pok Sadar Wisata dan masyarakat Desa Gucialit.

“Untuk menambah daya tarik WAK, kami menggandeng mitra usaha dalam melengkapi paket wisatanya seperti pa-ket edukasi,outbond dan wisata alam dengan transportasi mobil jeep yang di-siapkan oleh Jeep Community,” terang Budi Karyono, Manajer Kebun Kertowo-no, saat diwawancarai secara terpisah disela-sela acara festival tersebut.

Penutupan acara tersebut dihadiri oleh jajaran SKPD Pemkab Lumajang,

Direktur Operasional PTPN XII didam-pingi jajaran Bagian Pengkajian dan Pengembangan dan sebagian manajer kebun wilayah Jember, Lumajang dan Blitar.

Rombongan meninggalkan Kebun Kertowono, berjalan kaki menuju desa Gucialit disambut kesenian daerah Musik Bali Ganjur yang dimainkan oleh sekelompok anak muda, selanjutnya rombongan menuju pusat kuliner Desa Gucialit untuk melepas lelah dan menik-mati sajian menu khas desa Gucialit.

Sebelum sampai di panggung pesta rakyat, rombongan disuguhkan keseni-an tradisonal “Ujung Mantra” oleh warga desa, kesenian ini menampilkan “adu cambuk rotan” bertujuan untuk “memin-ta” hujan. Musik Bali Ganjur mengiringi rombongan menuju panggung pesta rakyat, dimana Bupati Lumajang bersa-ma Direksi PTPN XII dan Muspida be-rada sepanggung untuk berdialog sepu-tar Festival Gucialit, Lumajang Tourism Camp II dan launching WAK. ( hadhie )

Seni Budaya Lumajang (foto: Dok. Agro)

Page 15: Buletin Bulan Juli 2017 - ptpn12.com 17.pdf · Kerja Sama Usaha (KSU), tentunya ... musim: singkong, jagung, tebu, akibat dijarah masyarakat tak bertanggung ... bakar otomatis sangat

15-buletin ptpn12

EksposEdisi 17, April - Juli 2017

Jawa Timur dikenal sebagai salah satu sentra industri gula yang mengalami kejayaan di masa lalu. Banyaknya pabrik gula

dan lahan tebu di Jatim menjadi bukti dari kebesaran industri gula di provinsi tersebut. Tetapi seiring perjalanan wak-tu, kinerja industri gula di Jatim terus menurun bahkan beberapa pabrik gula telah berguguran akibat kekurangan ba-han baku tebu.

Untuk mengembalikan kejayaan in-dustri gula di Jatim, enam perusahaan gula provinsi itu pada 12 Mei 2017 menan-datangani kesepakatan bersama yang terdiri dari PT Perkebunan Nusantara X, PT Perkebunan Nusantara XI, PT Perke-bunan Nusantara XII, PT Rajawali I, PT Kebun Tebu Mas, dan PT Kebon Agung. Acara tersebut diselenggarakan di Ge-dung Negara Grahadi Surabaya, dengan disaksikan Gubernur Jatim Soekarwo ser-ta Kepala Dinas Perkebun an Jawa Timur M. Samsul Arifien.

Pertemuan menghasilkan tujuh butir kesepakatan meliputi:- Setuju bersinergi untuk kebangkitan

gula di Jawa Timur- Sepakat kembali pada orientasi

kualitas tebu, sehingga semangat dan fokus pada optimalisasi penca-paian rendemen yang tinggi.

- Menyepakati standar bersama pe-

ngu kuran rendemen dengan pe nga-was independen dari Pusat Pene-litian Perkebunan Gula Indo nesia (P3GI).

- Kawasan yang bahan baku tebunya terbatas agar mengedepankan awal giling pada saat yang tepat dari sisi kemasakan tebu sehingga rende-men awal optimal.

- Berkomitmen mengembangkan dae rah binaan masing-masing me-lalui bimbingan teknis di kebun dan dukungan kelembagaan pemerin-tah provinsi melalui implementasi Perda No. 17 Tahun 2012 tentang Peningkatan Rendemen dan Hab-lur Tanaman Tebu dan Pergub No. 87 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Perda No. 17 Tahun 2012.

- Dinas Perkebunan akan menyiap-kan dukungan program yang ber-asal dari APBN maupun APBD.

- Sepakat bertemu secara berkala se-tiap dua bulan untuk sharing penga-laman dan review kesepakatan yang sudah ditetapkan.Dalam sharing session bersama

Gubernur Jatim itu dihadiri direktur utama dari masing-masing perusahaan gula yakni Dwi Satriyo Annurogo (Dirut PTPN X), Mohammad Cholidi (PTPN XI), Berlino Mahendra Santosa (PTPN XII), Gede Meivera (PT Rajawali I), Ali San djaja (PT Kebun Tebu Mas), dan Sudibyo (PT Kebon Agung). **

PTPN XII Bersinergi Dengan Lima Perusahaan Bangkitkan Industri Gula Jawa Timur

Sebagai bagian dari pelaksanaan pro-gram “BUMN Berba-gai Bingkisan Ra-

madhan 2017”, PTPN XII pada 16 Juni lalu membagi-kan 1.500 paket sembako di Mesjid Agung Sunan Ampel Surabaya. Pembagian sem-bako tersebut dilaksanakan sesuai arahan Kementerian BUMN, dimana untuk wilayah Surabaya sembako yang dibagikan sejumlah BUMN se-banyak 30.000 paket.

“Guna menyambut bulan suci Ramadhan tahun ini, kami bekerja sama dengan Takmir Masjid Agung

Sunan Ampel Surabaya telah mem-bagikan 1.500 paket sembako,” tutur Ardi Iriantono, Sekretaris Perusahaan PTPN XII.

Paket sembako ditujukan kepada

warga yang berada di sekitar Masjid Agung Sunan Ampel. Paket berisi aneka bahan pokok terdiri dari beras, gula, minyak goreng, kecap, sirup. (Ajx)

PTPN XII Bagikan 1.500 Paket Sembako di Masjid Agung Sunan Ampel

Direktur Pabrik gula se-Jawa Timur bersama Gubernur (Foto: Dok. Humas)

Direksi PTPN XII dalam BUMN Berbagi di Masjid Ampel (Foto: Dok. Humas)

Page 16: Buletin Bulan Juli 2017 - ptpn12.com 17.pdf · Kerja Sama Usaha (KSU), tentunya ... musim: singkong, jagung, tebu, akibat dijarah masyarakat tak bertanggung ... bakar otomatis sangat

16-buletin ptpn12

Opini April - Juli 2017, Edisi 17

6. Perubahan (change)Dengan adanya transformasi tentu-

nya akan diikuti perubahan dalam ber-bagai aspek. Tentunya transformasi tersebut perlu dikomunikasikan kepada seluruh komponen dalam perusahaan. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa komunikasi memegang peraan penting dalam keberhasilan transfor-masi. Melalui komunikasi, manajemen dapat menyampaikan kondisi eksternal dan internal perusahaan yang menye-babkan perusahaan harus melakukan transformasi bisnis. Melalui komunikasi, karyawan akan mendapatkan banyak informasi mengenai manfaat dan pen-tingnya perusahaan bertransformasi.

Transformasi akan berdampak pada stakeholder baik itu pada karyawan, pelanggan, relasi atau masyarakat sekitar. Trasformasi ini dimungkinkan meng akibatkan perubahan pada sistem, prosedur, teknologi, atau kebijakan yang terkait dengan stakeholder. Tentunya hal ini perlu dikelola dengan baik agar perusahaan tetap kondusif.

Guna mengetahui transformasi bis-nis yang menghasilkan peningkatkan produktivitas perusahaan maka perlu di-lakukan perubahan manajemen kinerja. Manajemen kinerja menurut para ahli adalah suatu proses yang dirancang un-tuk meningkatkan kinerja perusahaan, kelompok, dan individu yang digerakkan oleh para manajer.

Manajemen kinerja mencakup pengkajian ulang terhadap kinerja se-cara berkesinambungan dan dilakukan secara bersama berdasarkan kese-pakatan mengenai sasaran, keahlian, kompetensi, rencana kerja dan pengem-bangan, serta pengimplementasian ren-cana peningkatan dan pengembangan lebih lanjut. Sistem manajemen kinerja yang dibutuhkan pada perusahaan yang melakukan transformasi bisnis adalah sistem yang mampu melihat peluang ke depan yang terkait efisiensi proses bis-nis, mengedepankan laba perusahaan dengan tanpa mengesampingkan keter-libatan karyawan.

Penerapan Enterprise Resource Planning (ERP) di PT Perkebunan Nu-santara XII

Enterprise Resource Planning (ERP) yang diterapkan di PT Perke-bunan Nusantara XII merupakan

salah satu bentuk transformasi sistem manajemen yang semula manual menjadi lebih terintegrasi. Sistem ERP ini diharapkan menjadi salah satu pendukung untuk meningkatkan stan-dar perusahaan dengan melakukan praktek bisnis terbaik dalam industri perkebunan. Dengan demikian maka perusahaan akan mampu lebih men-goptimalkan proses yang bisa mendu-kung peningkatan kinerja keuangan, peningkatan kinerja pasar dan pening-katan internal proses bisnis.

Penerapan ERP sendiri memiliki manfaat yakni:n Standarisasi proses bisnis di selu-

ruh unit bisnis perkebunan untuk meningkatkan efisiensi proses.

n Integrasi proses bisnis untuk me-ningkatkan pengukuran, penga-wasan, pengendalian dan pening-katan kinerja perusahaan.

n Peningkatan kinerja keuangan karena mendapatkan data yang terintegrasi, akurat dan tepat waktu dan meningkatkan kuali-tas dan ketepatan pelaporan in-ternal dan eksternal, termasuk ke holding.

ERP merupakan hal baru bagi karya wan PTPN XII. Hal tersebut tidak menutup kemungkinan ada pihak-pihak yang resisten dengan adanya sistem tersebut. Guna meminimalisasir resis-tensi tersebut, maka manajemen PTPN XII perlu memperhatikan hal-hal yang terkait dalam keberhasilan transformasi bisnis, sehingga perubahan bisa dapat terwujud sesuai sasaran yang ditentu-kan.***

TRANSFORMASI VERSUS RESISTENSI (2-Habis)

Oleh: Dian Yanuar Roffanna, S.Psi., M.Psi., Psikolog

Kasubag. Bidang AsesmenBagian Sumber Daya Manusia

KATAKAN TIDAK

UNTUK GRATIFIKASI

Whistle Blowing SystemSesuai Surat Edaran No. 12/SE/098/2014 tanggal 21 April 2014 perihal Whistle Blowing System, pelaporan pelanggaran me-ngenai dugaan kecurangan, pelanggaran hukum dan etika serta misconduct lainnya yang dilakukan oleh Insan PTPN XII, dapat disampaikan melalui media Whistle System Berikut:

SMS : 081.1362.1212Email : layananpengaduan@ ptpn12.comFormulir online : www.gcg.ptpn12.com

Page 17: Buletin Bulan Juli 2017 - ptpn12.com 17.pdf · Kerja Sama Usaha (KSU), tentunya ... musim: singkong, jagung, tebu, akibat dijarah masyarakat tak bertanggung ... bakar otomatis sangat

17-buletin ptpn12

Dari Kebun ke KebunEdisi 17, April - Juli 2017

Menjalin Hubungan Simbiosis Mutualisme antara Kebun dan Petani Kopi Rakyat Malangsari

Kebun Malangsari merupakan salah satu yang diandalkan untuk menghasilkan produk kopi robusta untuk memenuhi

kebutuhan pasar internasional. Melalui program “BUMN Hadir Untuk Negeri” yang bertujuan agar BUMN-BUMN dapat saling bersinergi di tempat kerja-nya dan bersama membina masyarakat dilingkungannya serta dapat mense-jahterakan masyarakat disekitarnya. Kebun Malangsari melaksanakannya melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) serta pembelian kopi rakyat secara langsung/tunai.

Kebun Malangsari terletak di desa Kebonrejo Kecamatan Kalibaru Ka-bupaten Banyuwangi, memiliki areal seluas 2.665,92 Ha yang terdiri dari 8

Afdeling yaitu Afd. Mulyosari, Afd. Kam-pung Tengah, Afd. Tretes, Afd. Gunung-sari, Afd. Pancurejo, Afd. Watulempit, Afd. Ledoksari dan Afd. Kampung Ru-kun. Kebun Malangsari dikelilingi oleh areal Perhutani yang saat ini telah ba nyak beralih fungsi menjadi areal yang dikembangkan oleh petani untuk dibudidayakan tanaman kopi robusta. Jumlah petani kopi rakyat yang saat ini menjadi binaan kebun Malangsari sebanyak 506 orang yang tergabung dalam 15 kelompok tani dengan total areal seluas ± 696,72 Ha. Keberadaan kebun Malangsari tersebut memberikan semangat bagi jajaran Pimpinan Kebun Malang sari untuk dapat memperoleh pendapatan /laba dari pembelian Kopi Rakyat dan semangat untuk memberi-

kan pembinaan serta tambahan penge-tahuan untuk dapat meningkatkan kese-jahteraan petani.

Usaha keras yang telah dilaku-kan jajaran Kebun Malangsari untuk mendapatkan Kopi Rakyat di tahun 2015 memberikan hasil yang signifi-kan, realisasi pendapatan kopi rakyat tahun 2015 sebesar 219.084 Kg de-ngan meraup laba sebesar 1,19 miliar (keuntungan Rp.5.462,-/kg kering) dari pemberian dana PKBL yang disalurkan kepada petani sebesar 600 juta. Hal ini membuktikan bahwa animo petani untuk menjual kopi rakyat kepada ke-bun masih tinggi.

Berikut realisasi penadapatan kopi rakyat mulai tahun 2013 – 2015 :

Tahun Produksi (Kg)

Laba (Rp.000)

2013 201.319 860.9682014 331.061 1.923.8802015 219.084 1.196.648

Tahun 2016 Kebun Malangsari

mendapatkan dana PKBL sebanyak 750 juta yang telah disalurkan kepada petani kopi rakyat. Hal yang menggembirakan bagi petani kopi rakyat di tahun 2016 ini adalah petani kopi rakyat mendapatkan penurunan jasa pinjaman sebesar 4% (catatan pelunasan tidak melampaui

Kru Kebun Malangsari (Foto: Dok. Kebun Malangsari)

Page 18: Buletin Bulan Juli 2017 - ptpn12.com 17.pdf · Kerja Sama Usaha (KSU), tentunya ... musim: singkong, jagung, tebu, akibat dijarah masyarakat tak bertanggung ... bakar otomatis sangat

18-buletin ptpn12

Dari Kebun Ke Kebun April - Juli 2017, Edisi 17

tahun 2016) dari jasa tahun sebelum-nya sebesar 6%. Hal ini diharapkan, animo petani untuk untuk menjual kopi rakyat kepada Kebun Malangsari se-makin besar sehingga target RKAP di tahun 2016 untuk produksi kopi rakyat sebesar 375.000 kg dan target laba dari hasil perolehan kopi rakyat sebesar Rp.1.196.648.132 bisa tercapai.

Sistem pembelian kopi rakyat dilaku-kan dengan pembelian kopi glondong secara tunai. Adapun alur pembelian sebagai berikut :

Sebagai catatan, mutu kopi glon-dong yang diterima kebun adalah mutu superior (merah).

Pembinaan yang dilakukan oleh pi-hak kebun kepada petani kopi rakyat yaitu dalam bentuk teknis budidaya kopi yang baik untuk dapat memperoleh produktivitas kopi yang tinggi mulai dari pembibitan (perbanyakan tanaman kopi secara generatif dan vegetatif), pemilih-an cloon anjuran, penerapan pola ta-nam yang benar (penanaman penaung dan tanaman kopi), cara pemelihara-an tanaman kopi yang tepat dan pelak-sanaan panen yang tepat agar dapat memperoleh mutu kopi yang baik.

Dengan masuknya program PKBL dan pembelian kopi rakyat, para pe tani mendapatkan keuntungan yang luar bi-asa diantaranya adalah harga kopi rakyat menjadi tinggi dari semula berkisar antara Rp.3.000,- – Rp.3.500,- saat ini menjadi Rp.4.000,- – Rp.5.000,- per kg glondong, petani mendapatkan tambahan pengeta-huan tentang teknik budidaya kopi yang baik untuk dapat meningkatkan produkti-vitas kopi yang dibudidayakan dan keun-tungan yang utama adalah kesejahteraan petani meningkat seiring dengan pening-katan harga pembelian kopi rakyat dan produktivitas kopi.

Keuntungan bagi pihak kebun adalah terciptanya situasi keamanan yang kondusif, sebagai wujud Corporate Social Responsibility (CSR) dan Value Share perusahaan terhadap lingkungan (perwujudan program “BUMN Hadir Un-tuk Negeri’), meningkatkan produktivitas pabrik agar tidak terjadi idle capacity, dan meningkatkan pendapatan/laba pe-rusahaan.

Kebun untung rakyat makmur, itulah bubungan “simbiosis mutualisme” yang saat ini terjalin antara Kebun Malangsari dan petani kopi rakyat. Kedua belah pihak bekerjasama secara sinergi den-gan sangat baik. Kemitraan yang sal-ing menguntungkan dan memberikan dampak yang sangat postif bagi perusa-haan dan petani kopi rakyat ini berharap dapat berlangsung secara berkelan-jutan. Sehingga tujuan kebun untuk melaksanaan pembinaan terhadap ma-syarakat sekitar bisa terus berlanjut, se-lain itu juga pendapata/laba kebun bisa bertambah dan petani juga berharap, kemitraan ini akan terus berjalan den-gan baik sehingga kesejahteraan petani yang ada disekitar kebun akan terus meningkat. (Tatang Setiawan, S.P. Asisten Tanaman Afdeling Kampung Tengah Kebun Malangsari)

Petani Kopi Rakyat (Kg Glondong)

Penerimaan Kopi Rakyat ke Pabrik (Penimbangan)

Pembayaran Tunai Kepada Petani Sesuai Hasil Timbangan Pabrik

Page 19: Buletin Bulan Juli 2017 - ptpn12.com 17.pdf · Kerja Sama Usaha (KSU), tentunya ... musim: singkong, jagung, tebu, akibat dijarah masyarakat tak bertanggung ... bakar otomatis sangat

19-buletin ptpn12

Dari Kebun ke KebunEdisi 17, April - Juli 2017

Kebun Teh Wonosari dipilih se-bagai tempat penyelenggaraan perayaan HUT ke-56 Kostrad tahun ini, yang me ngusung

tema Kita Mantapkan Jati Diri Prajurit Kostrad yang Profesional dan Dicintai Rakyat. Sebagai salah satu bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, perayaan dilaksanakan dalam suasana penuh kebersamaan dan kesederhanaan pada beberapa waktu lalu.

Kegiatan syukuran yang dilaksa-nakan di area wisata Kebun Teh Wonosari, Kabupaten Malang, itu dipimpin Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi. Dalam sambutannya, Pang kostrad mengimbau kepada se-luruh prajurit Kostrad agar peringatan HUT ke-56 dijadikan sebagai intros-peksi dan koreksi diri untuk dijadikan tekad, semangat dan motivasi pengab-dian dalam menjalankan tugas-tugas sebagai seorang prajurit.

“Memasuki usia ke-56 tahun ini, se-bagai prajurit Kostrad marilah kita du-kung dan sukseskan program-program pemerintah. Mari kita tegakkan dan per-

satukan negara yang sudah diba ngun para pendahulu kita dengan sekuat tenaga, bukan malah menghancurkan-nya,” ajaknya.

Letjen TNI Edy Rahmayadi dalam acara HUT itu bersama Ketua Persit Kar-tika Candra Kirana Pengurus Gabungan Kostrad, Ny. Nawal Edy Rahmayadi, didampingi Pangdivif 1 dan Pangdivif 2 Kostrad beserta ibu melakukan pemoto-ngan tumpeng.

Selain dihadiri para pejabat teras (unsur pimpinan) Kostrad, Komandan Satuan Jajaran, danb segenap prajurit Kostrad, juga turut hadir Direksi PTPN XII, Danrem 083/Bdj Malang, Dandim 083 Kota Malang, Dandim 083 Kabupa-ten Malang, Kapolresta Malang, Kapolres Kabupaten Malang, Danlanal Malang, Wakil Bupati Malang serta para insane media, tokoh adat, tokoh masyarakat serta tokoh agama setempat. **

Perayaan HUT ke-56 Kostrad Berlangsung Penuh Kebersamaan di Kebun Wonosari

Dalam rangka memperingati HUT Kartini ke-138 yang jatuh pada 21 April 2017, Ikatan Istri Karyawan (IIK) Cabang

Sungai lembu mengadakan berbagai per-lombaan bagi anggota dan masyarakat Kebun Sungailembu. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk menghidupkan kem-bali semangat Kartini dan kreativitas serta potensi ibu-ibu.

Perlombaan yang diadakan IIK Ca-bang Sungailembu selama April tahun ini adalah PKKS yang merupakan ke-giatan rutin tiga kali per tahun dengan tema “Batu Alis dan Jalan Setapak” se-suai yang dicanangkan Ketua IIK Cabang Sungailembu, Ny. Made Susilatama. Hal itu didasarkan lokasi Kebun Sungailembu yang berada pada akses jalan utama menuju obyek wisata yang cukup terkenal di Kabupaten Banyuwangi yaitu Pantai Teluk Ijo (Green Bay) dan Pantai Suko-made. Tidak heran jika pada akhir pekan

atau musim liburan Kebun Sungailembu ramai dilewati wisatawan domestik mau-pun mancanegara.

Warga Sungailembu dengan penuh semangat melakukan pembenahan ling-kungan, sehingga tercipta lingkungan bersih dan indah dipandang yang dapat menjadi daya tarik wisatawan yang me-lewati kawasan tersebut. Taman-taman yang cantik menghias akses jalan utama Kebun Sungailembu, sedangkan untuk

karangkitri dialihkan ke bagian samping atau belakang rumah.

Puncak peringatan Hari Kartini dia-dakan pada 11 April 2017 di Gedung Puntadewa Kebun Sungailembu. Untuk memeriahkan acara IIK Cabang Sungai-lembu mengadakan lomba merangkai bunga dan membuat pot dari buah-buah an. Dengan acara itu diharapkan dapat meningkatkan kreativitas ibu-ibu dalam memanfaatkan bahan yang ter-dapat di sekitar perumahan menjadi ba-rang yang bernilai seni.

Terpilih sebagai pemenang adalah Ranting Pacauda yang mengambil tema rangkaian bunga “Banyuwangi, The Sun­rise of Java” dengan membuat ukiran ba-tik khas Banyuwangi “Gajah Oling” pada pot bunga dan menggunakan bunga ma-tahari sebagai bunga utama.

Berbagai lomba tersebut diharapkan dapat terus menginspirasi ibu-ibu anggota IIK Cabang Sungailembu supaya mampu berkreasi secara berkelanjutan dan menin-gkatkan potensi melalui wadah IIK PTPN XII. (Ny. Rahmi Galuh Endra Ganesh)

IIK Cabang Sungailembu Peringati HUT Kartini ke-138

Selamat Ulang Tahun, Kostrad! (Foto: Dok. Humas)

Page 20: Buletin Bulan Juli 2017 - ptpn12.com 17.pdf · Kerja Sama Usaha (KSU), tentunya ... musim: singkong, jagung, tebu, akibat dijarah masyarakat tak bertanggung ... bakar otomatis sangat

20-buletin ptpn12

Dari Kebun Ke Kebun April - Juli 2017, Edisi 17

PTPN XII tahun ini mengikutkan 253 karyawan dari sejumlah kebun di Wilayah I Banyuwangi dalam program jaminan sosial yang ditangani Badan Pe-nyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagaker-

jaan. Penyertaan tersebut dimaksudkan memberikan jaminan ketenangan kerja bagi karyawan dan karyawati kebun berupa program jaminan hari tua (JHT), jaminan kecelakaan kerja (JKK), dan jaminan kematian (JKM).

Ketua Serikat Perkebunan (SP Bun) Wilayah I PTPN XII Juni mengatakan, kepesertaan dalam program BPJS Ketenaga kerjaan sangat bermanfaat bagi karyawan dan karya wati perkebunan.

“Sebanyak 2.400 karyawan kebun di Wilayah I PTPN XII telah diikutkan program BPJS Ketenagakerjaan, dan tahun ini ditambah lagi 253 karyawan. Jumlahnya akan terus di-tingkatkan seiring kemampuan perusahaan, mudah-mudahan PTPN XII menjadi perusahaan yang semakin sehat,” ujarnya saat pembagian kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan di area Wisata Waduk Sidodadi (WWS) Kebun Kalirejo, Banyuwangi, pada 3 Mei 2017

Pembagian kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan dilaku-kan di sela-sela peringatan Hari Buruh se-Dunia atau May Day 2017. Peringatan Hari Buruh tahun ini diisi dengan kegiatan donor darah, santunan anak yatim, pelepasan 100.000 ekor benih ikan nila, dan seminar hubungan industrial bertema “Dengan Peningkatan Perlindungan terhadap Pekerja, Di-harapkan Tercipta Ketenangan Kerja dan Produktivitas Pe-kerja Semakin Optimal.”

Turut hadir dalam acara tersebut direksi PTPN XII yang di-wakili Sekper PTPN XII Ardi Iriantono, Kepala Dinas Tenagakerja

dan Transmigrasi Kabupaten Banyuwangi Alam Sudrajat, Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) yang terdiri dari unsur pejabat Kecamatan Glenmore, Polsek Glenmore, dan Koramil Glenmore.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Banyuwangi Budi Jatmiko merespon positif terhadap PTPN XII yang mengikut-sertakan para pekerja kebun dalam program BPJS Ketenaga-kerjaan. “Kalau kesejahteraan pekerja sudah terpenuhi, maka tidak perlu demo kendati buruh tidak dilarang melakukan demo,” paparnya.

Camat Glenmore mengatakan, potensi pekerja kebun un-tuk diikutkan dalam program BPJS Ketenagakerjaan sangat besar, mengingat di Kecamatan Glenmore saja terdapat 10 perusahaan perkebunan dari total 25 perusahaan perkebunan BUMN dan swasta yang tersebar di Kabupaten Banyuwangi. (Vety)

Kebun-kebun yang berada di Wilayah I PTPN XII bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Banyuwangi

mengadakan donor darah yang diikuti 85 pendonor dari berbagai lapisan ma-syarakat. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara yang di-gelar dalam rangka memperingati Hari Buruh se-Dunia atau May Day yang dipusatkan di Wisata Waduk Sidodadi (WWS) Kebun Kalirejo, Kabupaten Banyuwangi, pada 3 Mei 2017.

“Donor darah merupakan kegiatan yang biasa dilakukan masing-masing kebun secara rutin, tapi kali ini kami mengadakan secara bergabung ter-kait dengan peringatan May Day,” ujar Sunoko, S.Kep. Nes, kordinator donor darah.

Menurut dia, kegiatan donor da-rah tersebut diikuti 85 pendonor yang terdiri dari 65 karyawan dari 11 kebun di Wilayah I (Kebun Pasewaran, Ka-liselogiri, Sumber Jambe, Sungailem-bu, Jatirono, Malangsari, Kalikempit, Kalisepanjang, Kalitelepak, Kalirejo, Kendenglembu) dan PT Industri Gula Glenmore (IGG). Karyawan sebanyak itu meliputi level manajer hingga kary-awan level bawah, sedangkan sisanya sebanyak 20 pendonor berasal dari masyarakat umum di sekitar kebun.

Minat masyarakat terhadap kegi-atan donor darah dinilai cukup bagus, karena telah terbiasa mengikutinya di kebun. Selain itu, pendonor telah memahami pentingnya membantu ke-tersediaan darah di PMI untuk disalur-kan kepada yang membutuhkannya.

Sunoko, yang juga Mantri Klinik Kebun Kalikempit, menyebutkan ha-sil dari donor darah sebanyak 85 bag diserahkan kepada PMI Banyuwangi. (vety)

Peringati May Day, Kebun Wilayah I PTPN XII Adakan Donor Darah

PTPN XII Bagikan Kartu BPJS kepada 253 Karyawan Kebun Wilayah I

Page 21: Buletin Bulan Juli 2017 - ptpn12.com 17.pdf · Kerja Sama Usaha (KSU), tentunya ... musim: singkong, jagung, tebu, akibat dijarah masyarakat tak bertanggung ... bakar otomatis sangat

21-buletin ptpn12

Siang itu Jum’at 14 Juli 2017 ketika kami check in udara cukup terasa dingin menya-pa, de ngan suguhan khas

kopi arabi kanya menjadi penghan-gat suasana sekaligus menjadi “wel­come drink”dan sejenak makan siang telah menemaniku dengan menu khas perkebunan. Sese kali mata meman-dang interior Catimor Homestay anno 1894, sungguh elok dan eksotik. Ca­timor Homestay Kebun Blawan yang identik dengan “Ijen Plateau”, berlokasi dilereng pegunung an Ijen ( 2.386 mtr dpl ) yang berjarak kurang lebih 60 km dari kota Bondowoso dengan waktu tempuh selama 1,5 jam, mengingat aksebilitas jalan ke lokasi saat ini relatif sudah baik.

Tujuan perjalananku kali ini untuk menyiapkan dan handeling tamu SCAE (Specialty Coffee Association of Europe) dan SCAI (Specialty Coffee Association of Indonesia) ke Kebun Blawan.

Persiapan dimulai dengan me nge-cek kesiapan kamar, mulai kebersihan, kelayakan peralatan kamar, utamanya kamar mandi. Disisi lain disiapkan bro-sur komoditi kopi dan brosur wisata agro ditambah air mineral “AiRolas” melengkapi sudut-sudut kamar. Juga mengecek “name list” untuk penempat-an kamarnya. Pada saat makan malam rencananya akan disuguhkan “tarian khas Banyuwangi Gandrung”, sedang-kan untuk acara ke Kebun dan melihat pengolahan Kopi telah dikoordinasikan kepada bagian terkait.

“Origin Trip merupakan serangkaian

perjalanan wisata oleh rombongan SCAE (Specialty Coffee of Association of Europe) sebuah asosiasi kopi spesial Eropa berjumlah 22 orang terdiri dari 11 negara dan tim SCAI (Specialty Coffee Association of Indonesia) asosiasi kopi special Indonesia berjumlah 12 orang. Acara ini merupakan suatu kerjasama spirit perkopian dunia, tahun ini kami kunjungan ke Jawa Timur dan Bali dan mengunjungi Kebun Blawan.pada tang-gal 14-15 Juli 2017,” papar A. Syafrudin Ketua SCAI.

Rombongan SCAE terdiri dari 22 orang, berasal dari USA, Netherlands,

Ireland, Saudia Arabia, China, UK, Aus-tralia, Singapore, Thailand. Tour of Iten-eray : 13 July – Surabaya, 14 July – Bla-wan, Ijen Coffee, Bupati Bondowoso & meet coffee farmer. 15 July – Blawan, PT. Glen Nevis Gunung Terong. 16 July – Puslit Kopi & Kakao (ICCRI) , Bromo 17 July – PT.Indokom Citra Persada 18 July – Kintamani Coffee Plantation, Se-cret Garden Bedugul. 19 July – Visit 3 Roaster & Coffee Industry in Bali, See Fire Dance, 21 July – Free Program.

“Tujuan dari kunjungan ini adalah un-tuk melihat secara langsung bagi para peserta yang saat ini sebagian dari me-reka sudah mengunakan kopi Blawan khususnya, umumnya Kopi Indonesia. Mereka ingin melihat seperti apa petani-nya?, bagaimana prosesnya? seperti apa lingkungannya? yang jelas ini akan membawa dampak, pertama bahwa Kopi Indonesia, khususnya Kopi Blawan lebih terkenal kharakteristiknya dan cita rasa, performance lebih dikenal, lebih mema-syarakat dan sekaligus membawa dam-pak bagi kehidupan pe tani kopi Indone-sia,” tambah A. Syafrudin

Pada saat rombongan menikmati makan malam disuguhkan tarian khas Banyuwangi Gandrung, dengan penuh suka cita peserta SCAE menyambut gerakan penari yang lemah gemulai yang mengulurkan selendang untuk

“Origin Trip” SCAE (Specialty Coffee Association of Europe) di Blawan

Kopi dari Blawan Keliling Dunia Kembali lagi ke Blawan

PB -buletin ptpn12

WisataEdisi 17, April - Juli 2017

Ramai-ramai cup test (Foto: Dok. Agro)

Nggandrung di Blawan (Foto: Dok. Agro)

Page 22: Buletin Bulan Juli 2017 - ptpn12.com 17.pdf · Kerja Sama Usaha (KSU), tentunya ... musim: singkong, jagung, tebu, akibat dijarah masyarakat tak bertanggung ... bakar otomatis sangat

22-buletin ptpn12

Wisata April - Juli 2017, Edisi 17

mengajak peserta SCAE un-tuk menari bersama. Bapak A. Syafrudin selaku ketua SCAI (Specialty Coffee Association of Indonesia) memperkenalkan rombongan SCAE (Specialty Coffee of Association of Europe), khususnya Mr. Collin Smith dari UK, sebagai pendiri SCAE, memberikan apresiasi kepada Kebun Blawan. Masih dalam rangkaian acara malam itu, muncu lah Mr. Ossy Al-Awwam dari Saudi Arabia membawa se-buah pack berisi Kopi Blawan dan dengan bangganya menun-jukkan kemasan serta isinya un-tuk dicoba. Dia merasa bangga bisa me ngunjungi Kebun Blawan sebagai asal kopi yang selama ini dibeli untuk bisnis yang dike-lolanya.

Usai makan pagi, rombongan diarahkan berkemas-kemas un-tuk check­out, mengingat acara akan diawali meninjau hamparan penjemuran kopi dengan sinar matahari (Sun Drying). Antusiasme peserta me-nyeruak menuju lokasi instalasi pen-golahan Kopi Arabika, meskipun saat itu tidak ada proses, yang ada hanya pembalikan Sun Drying dan Cupping. Di akhir acara ini disisipkan ceremony spontan pemberian plakat dan topi dari SCAE & SCAI kepada Manajer Kebun Blawan.

Sementara disela-sela kunjungan ke Kebun Daroe Handojo selaku wakil ketua SCAI menjelaskan ” melalui SCAI membuat dunia lebih mengetahui bah-

wa Kopi Indonesia itu bagus dan bukan secara kebetulan, ada usaha-usaha dari banyak pihak umtuk membuat kopi ini menjadi konsisten dan enak terus, sesuatu yang dimitoskan oleh beberapa pihak bahwa Kopi Indonesia tidak reali-ble dari segi kualitas, dari segi kuanti-tas bisa ditepis dengan mereka datang sendiri. Klaster-klaster bisa diilihat bah-wa memang asalnya Kopi yang mereka jual sampai saat ini adalah berasal dari sini dan mereka melihat sendiri. Karena mereka biasa membeli dari pihak kedua atau pihak ketiga, jadi hal ini adalah membuka mata dunia terutama bahwa

Kopi Indonesia itu sudah dike-lola dengan profesional.”

Saya sempatkan untuk bertanya,” kalau secara umum bagaimana posisioning Kopi Indonesia terhadap kontelasi Kopi Internasional..?

”Ketika berdiskusi dengan teman-teman dari luar negeri bahwa mereka katakan Indone-sia itu jangan mengejar kuantitas tapi kualitas dan keunikan, ke-mudian kalau kualitas itu jangan tanggung-tanggung, kita bisa menjadi Kopi yang utama di du-nia, untuk kualitas sudah hampir kurang sedikit pengembangan dan penyempurnaan di masalah prosesing, karena yakin hal itu bagus dari bibit yang sudah ba-gus dan penanaman sudah ba-gus mungkin tinggal seluruhnya dari pasca panen dan proses roastingnya,” papar Daroe H.

Suatu hal yang menarik, ketika rombongan dialihkan naik truck untuk mencapai lokasi pemetikan Kopi di afdeling Gending Waluh, tertangkap ekspresi kegembiraan yang tak pernah dirasakannya. Mereka menyebut de-ngan istilah “Blawan Dancing Truck”.

Sabtu siang 15 July 2017 perjalan-an “Origin Trip” Java – Bali oleh SCAE dan SCAI diakhiri, dan rombongan akan melanjutkan untuk bertemu dan diterima Bupati Bondowoso.

Sampai bertemu, pada perjalanan wisata berikutnya. (Hadhie)

Blawan Dancing Truck (foto: Dok. Agro)

Page 23: Buletin Bulan Juli 2017 - ptpn12.com 17.pdf · Kerja Sama Usaha (KSU), tentunya ... musim: singkong, jagung, tebu, akibat dijarah masyarakat tak bertanggung ... bakar otomatis sangat

23-buletin ptpn12

InovasiEdisi 17, April - Juli 2017

Berbagai temuan yang dihasil-kan karyawan kebun telah banyak dimanfaatkan dalam kegiatan operasional di lahan

kebun maupun di pabrik. Baik berupa peralatan, teknis budidaya, proses produksi , dan lainnya lagi.

Diantara kebun yang telah meng-hasilkan inovasi di bidang pertana-man adalah Kebun Ngrangkah Pawon berupa pengembangan kebun kakao or-ganik, tanpa menggunakan pupuk kimia dan pestisida. Kebun yang berlokasi di Kabupaten Kediri itu memang me-ngusahakan kakao sebagai komoditas utama, selain kopi dan tebu.

Program kebun kakao organik itu ditempatkan di Afdeling Babadan yang mampu meningkatkan produktifitas ka-kao dengan kualitas superior. Penana-man kakao menjadi efisien tanpa meng-gunakan pupuk kimia dan pengendalian hama/penyakit tanpa pestisida.

Manajer Kebun Ngrangkah Pawon, Yudi Kristanto, mengatakan inovasi di bidang pertanaman sangat diperlukan di tengah mahalnya harga pupuk dan pestisida. Selain itu, ongkos kerja pun cen derung naik yang cukup membebani biaya produksi. “Kami memprioritaskan kualitas dalam pengusahaan kakao, dan dalam pemrosesannya tercapai rende-men 35%. Inovasi dari para karyawan didorong guna mendapatkan keuntung-an lebih baik,” tuturnya.

Latar belakang pengembangan ke-bun kakao organik didasarkan semakin banyaknya kebutuhan pasar dunia atas biji kakao, dengan harga cukup tinggi. Kondisi tersebut perlu direspon dengan upaya meningkatkan produktivitas ka-kao berkualitas superior dengan biaya produksi efisien, sehingga mendapat-kan untung lebih baik.

Manfaatkan urine kelinciPengembangan tanaman kakao

terkendala terus meningkatnya harga bahan pestisida dan pupuk, bahkan pe ngadaan sarana produksi tersebut sering terhambat. Kondisi tersebut di-siasati pihak Kebun Ngrangkah Pawon dengan menggunakan bahan-bahan organik produksi internal kebun seperti asap cair untuk pengendalian hama/penyakit, pupuk organik cair (POC) urine kelinci untuk pemupukan lewat daun. Selain itu, pemberian pupuk kan-dang atau seresah dalam pengisian bahan organik di gandungan (ukuran 100x40x40 cm), juga perlakuan lainnya yang me ngarah pada kesehatan, keber-sihan, dan peningkatan produksi tana-man kakao.

Menurut Asisten Tanaman Afdeling Babadan Kebun Ngrangkah Pawon, R. Sumaryono, pengalihan perlakuan pemeliharaan tanaman kakao menjadi bahan-bahan organik sejak September 2014 di areal tanaman menghasilkan (TM) kakao tahun 2010 seluas 36 ha.

Pengaplikasian bahan-bahan orga-nik ditujukan untuk pekerjaan pengen-dalian hama/penyakit, pemupukan le-wat daun, pemupukan lewat tanah.

Dia menjelaskan, pengendalian hama/ penyakit menggunakan asap cair

(liquid smoke) memanfaatkan bahan aktif senyawa fenol dan formaldehida yang berfungsi sebagai bakteriosida dan fungi-sida, sehingga bisa membasmi penyakit/hama.

“Kami membuat asap cair dengan bahan dasar kayu-kayuan afkir, dima-na biaya pembuatannya sangat murah hanya Rp650 per liter,” ujarnya.

Aplikasi penyemprotan asap cair be-rasal dari pelarutan 500-1.000 cc asap cair dengan 100 liter air. Bila musim kering/kemarau memakai konsentrasi 0,5%, sedangkan musim basah/peng-hujan 1,0%.

Untuk pemupukan lewat daun per 1 November 2014 memakai POC urine kelinci dengan konsentrasi 0,5% (5 cc/liter air). Pengaplikasiannya lebih efisien dapat digabung dengan penyemprotan hama/penyakit.

POC urine kelinci diketahui memiliki kandungan hara sangat lengkap. Kan-dungan urine kelinci terdiri dari 0,05% amoniak, 0,18% sulphate, 0,12% phos-phate, 0,6% chloride, 0,01% magne-sium, 0,015% calcium, 0,6% potassium, 0,1% sodium, 0,1% creatinnine, 0,03% uric acid, 2% nitrogen, 95% water.

Kebun Ngrangkah Pawon memeli-hara sejumlah kelinci di kandang bam-bu yang dilengkapi bak penampungan

Pengembangan Kakao Organik di Ngrangkah Pawon

Sebagai upaya menghasilkan komoditas yang berkualitas dan berdaya saing tinggi, PTPN XII selalu memotivasi karyawan agar menghasilkan temuan-temuan yang berdampak positif terhadap peningkatan kinerja. Inovasi ditujukan terhadap pengembangan budidaya aneka komoditas maupun pemrosesannya.

Antara Kakao, semut dan Helopeltys (foto: Dok. Humas)

Page 24: Buletin Bulan Juli 2017 - ptpn12.com 17.pdf · Kerja Sama Usaha (KSU), tentunya ... musim: singkong, jagung, tebu, akibat dijarah masyarakat tak bertanggung ... bakar otomatis sangat

24-buletin ptpn12

Inovasi

urine di bawahnya.Sumaryono menjelaskan, proses

pembuatan POC dilakukan dengan mencampur dan mengolah beberapa bahan meliputi urine kelinci, air, kotoran kelinci, kotoran sapi, kotoran ayam, lidah buaya, serbuk gergaji, seresah tebu, ke-mudian dipanaskan dalam panci besar pada suhu 70 derajat selama dua jam sambil diaduk-aduk. Sesudah itu dibiar-kan guna menurunkan suhunya menjadi sekitar 35 derajat lantas disaring dan ditambahi EM 4 dan diaduk-aduk seraya difermentasikan dalam kondisi an aerob (hampa udara) selama 7 hari, yang siap diaplikasikan ke kebun dengan konsen-trasi 0,5% atau 5 cc/liter air.

Biaya pembuatan POC disebutkan sangat murah hanya Rp440/liter seta-ra biaya 2 orang hari kerja (OHK) dan harga 1 liter EM4 untuk 200 liter POC. Semua bahan banyak tersedia di kebun, sedangkan pengadaan urine kelinci di-lakukan dengan menternakkan sendiri binatang ini. Hanya M4 yang harus beli.

“POC urine kelinci memiliki banyak manfaat bagi pengembangan kakao organik, diantaranya memperkuat dan memperbaiki pertumbuhan tanaman. Mengendalikan serangan hama/penya-kit, meningkatkan unsur hara, memper-cepat proses pertumbuhan dan masa panen, meningkatkan produksi daun,

bunga, dan buah,” sebut Sumaryono.Manfaat lainnya adalah meningkat-

kan kuantitas dan kualitas produksi, mengurangi kerontokan pada daun dan bunga, merangsang pertumbuhan akar, batang, daun dan bunga, menyehatkan tanaman dan tanah.

Pengaplikasian asap cair dengan POC dilakukan dengan mencampurkan 100 liter air dengan asap cair konsen-trasi sesuai 0,5-1% ditambah konsentrasi 0,5-1% diaduk hingga merata (homogen), lalu disemprotkan ke tanaman kakao pada buah, batang dan stomata daun. Untuk aplikasi asap cair kombinasi POC satu kali per minggu sesuai bloknya.

Pada semester II 2014 dan seterus-nya untuk pemupukan lewat tanah tidak lagi menggunakan urea, TSP, KCl, dan kieserite, melainkan pupuk kandang sapi dan seresah serta kompos dari ku-lit kakao. Bahan-bahan organic itu dima-sukkan dalam gandungan dengan dosis pupuk kandang 10 kg/lbg dan seresah kakao 10 kg/lbg.

Semut hitamDalam jangka 3 bulan tanpa per-

lakuan bahan kimiawi pada tanaman kakao, maka memunculkan semut hitam dan terus dikembangkan dengan mema-sang minimal 2 sarang semut per pohon. Berkembangnya semua aktif dapat mem-

bantu pengendalian hama Helopeltys yakni mengganggu perkembangan atau intensitas serangan agar tidak meluas.

Menurut Sumaryono, intensitas se-rangan hama/penyakit dalam setahun rata-rata 3,77% melalui pengendalian secara organik. Penggunaannya untuk lahan kakao seluas 36 ha dalam jang-ka setahun tercatat hanya Rp775.950, sedangkan biaya an organik mencapai Rp16,707 juta.

“Berdasarkan evaluasi, pemakaian asap cair jauh lebih murah, dimana dana yang terpakai hanya 4,64% atau menghasilkan efisiensi biaya 95,36%. Sedangkan biaya aplikasi atas pe-makaian pupuk organik terjadi efisiensi biaya 51,32%,” paparnya.

Tingkat produksinya pun mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, dima-na pada 2014 terealisasi 15.577 kg atau produktivitas 432 kg/ha atas tanaman menghasilkan (TM) kakao 2010 di are al 36 ha. Pada 2015 terealiasi 25.902 kg atau 719 kg/ha dan 2016 sebanyak 27.141 kg atau 754 kg/ha.

Sumaryono optimistis produksi kakao tahun ini bisa terdongkrak men-jadi 36 ton atau protas 1 ton/ha. Bila estimasi panen sebanyak itu tercapai, maka akan mampu melampaui RKAP yang ditetapkan 31,5 ton atau protas 875 kg/ha. Fantastis. (yos)

April - Juli 2017, Edisi 17

Antara Sumaryono, kelinci, dan pupuk cair organik (foto: Dok. Humas)