buku saku kota jambi 2019-2024

96

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024
Page 2: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

BUKU SAKU

FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (FKUB)

KOTA JAMBI 2019-2024

Merajut Asa Toleransi dan Merawat Keberagaman Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan

di Bumi Pesako Betuah Menuju Kota Jambi Terkini

Tim FKUB Kota Jambi

Page 3: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

BUKU SAKUFORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (FKUB)KOTA JAMBI 2019-2024Merajut Asa Toleransi dan Merawat Keberagaman Suku, Agama, Ras dan AntarGolongan di Bumi Pesako Betuah Menuju Kota Jambi Terkini

Penulis :DR. Fuad Rahman, M.Ag H. Husin Abdul Wahab, LC., MA, PH.D

ISBN: 978-623-7511-01-4

Copyright © September 2019

Ukuran: 15.5 cm X 23 cm ; Hal: xii + 83

Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang. Pertama kali diterbitkan di Indonesia dalam Bahasa Indonesia oleh Literasi Nusantara. Dilarang mengutip atau memperbanyak baik sebagian ataupun keseluruhan isi buku dengan cara apapun tanpa izin tertulis dari penerbit.

Lay Out : Ahmad AriyantoCover : M. Rosyiful Aqli

Cetakan I, September 2019

Diterbitkan pertama kali oleh Literasi Nusantara Perum Paradiso Kav A1 Junrejo - BatuTelp : +6285887254603, +6285841411519Email: [email protected] : www.penerbitlitnus.comAnggota IKAPI No. 209/JTI/2018

Didistribusikan oleh CV. Literasi Nusantara AbadiJl. Sumedang No. 319, Cepokomulyo, Kepanjen, Malang. 65163Telp : +6285234830895Email: [email protected]

Page 4: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

TIM PENYUSUN

FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (FKUB)

KOTA JAMBI

Penanggung Jawab:

DR. DR. H. MAULANA, MKM

Pengarah

DRS. H. RUSLI ADAM, M.HI

Penulis

DR. FUAD RAHMAN, M.Ag

H. HUSIN ABDUL WAHAB, LC., MA, PH.D

Editor

FAJRI AL-MUGHNI

Page 5: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024
Page 6: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

v

SAMBUTAN WALI KOTA JAMBI

Marilah senantiasa memuji dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayah-Nya dapat hidup berdampingan dan saling menyayangi sehingga terciptanya sebuah kehidupan harmonis, rukun, saling menghargai, menghormati hak masing-masing pemeluk agama, dan tidak saling mencurigai.

Mempererat kerukunan dan silaturrahmi antar umat beragama merupakan sebuah kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan yang berbeda-beda ini. Di Kota Jambi, sejak zaman dahulu berbagai suku, agama, ras dan golongan telah hidup secara berdampingan dengan damai. Saat ini bukan waktunya untuk membeda-bedakan seseorang berdasarkan keturunan, etnis ataupun agama, justru bagaimana membangun spirit kesetaraan dan kebersamaan antar warga agar dapat membaur dan bersatu menjadi warga yang harmonis. Saya berharap ke depan masyarakat Kota Jambi melalui FKUB Kota Jambi dapat menciptakan kerukunan umat beragama dan bersatu, dalam mendukung program pembangunan nasional maupun pembangunan Kota Jambi tanpa halangan dan hambatan yang berarti menuju Kota Jambi Terkini.

Kehadiran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Jambi seyogyanya berkontribusi dalam membangun, memelihara kondusifitas dan memberdayakan umat beragama untuk

Page 7: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

vi

kerukunan dan kesejahteraan. Perbedaan agama dan keyakinan merupakan anugerah yang tidak dapat dipungkiri, oleh karena harus dijaga dan disyukuri. Selama ini Kota Jambi dikenal sangat toleran terhadap persoalan SARA. FKUB-lah yang hendaknya menjadi ujung tombak penjaga kerukunan dan toleransi di Kota Jambi sekaligus menjadi perekat persatuan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Jambi 20 September 2019Walikota Jambi

Dr. H. Syarif Fasha, ME

Page 8: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

vii

SAMBUTAN KEPALA KEMENAG KOTA JAMBI

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh, Salam Sejahtera ntuk Kita Semua, Om swasti swatsu, Buda name, Salam Kebajikan

Puji dan syukur selayaknya senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kita melaksanakan berbaga aktivitas utamanya dalam melaksanakan tugas sebagai abdi masyarakat bidang keagamaan.

Persoalan agama dan keyakinan sejak awal kejadian umat manusia merupakan fitrah yang tak dapat dipungkiri keberadaannya, begitupula perbedaan keyakinan yang bervariasi antara satu komunitas masyarakat dengan masyarakat lainnya yang didasari pada perbedaan; etnik, ras, wilayah dan sebagainya. Oleh karenanya, perbedaan seyogyanya tidak membuat kita terpecah dan saling mendeskriditkan kelompok lain, justru menjadi anugerah yang patut disyukuri. Karena keragaman sebagai sunnatullah ini akan menjadkan kita matang dalam pengalaman berpikir dan bertindak.

Kementerian agama yang dibebani tugas oleh pemerintah untuk memediasi sekaligus memfasilitasi kepentingan keagamaan masyarakat dalam persoalan keagamaan senantiasa berusaha untuk memberikan layanan terbaik agar masyarakat tetap rukun dan saling menjaga perasaan masing-masing. Ujung tombak dalam menjaga kerukunan tersebut tentunya ada di tangan organisasi

Page 9: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

viii

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Jambi sebagai mitra pemerintah baik melalui Kementerian dalam Negeri maupun Kementrian Agama. Segala kegiatan yang dimotori oleh FKUB harus diapresiaisi positif dalam upaya menjaga kerukunan dan stabilitas keagamanan masyarakat agar pembangunan jangka pendek maupun panjang dapat terlaksana dengan baik tanpa rintangan dan hambatan yang berarti.

Buku Saku FKUB Kota merupakan karya produktif dari pengurus dalam upaya menseragamkan visi, misi, program dan aturan terkait dengan upaya meminimalisir konflik dan mendukung program pembangunan pemerintah pusat dan daerah.

Akhirnya, semoga buku ini memberikan kontribusi positif dalam upaya menjaga kerukunan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) utamanya di tanah Pesako Betuah menuju Kota Jambi Terkini. Wassalam,

Ka-Kan-Kemenag Kota JambiDrs. H. Rusli, M.HINIP. 19630403 199401 1 001

Page 10: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

ix

SAMBUTAN KETUA FKUB KOTA JAMBI

Alhamdulillah, hadirnya Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Jambi wujud nyata dari panggilan nurani kemanusiaan dan merupakan tugas mulia yang dibebankan oleh pemerintah sebagai perekat persatuan dan kesatuan warga negara Indonesia tanpa mengenal sekat suku, agama, ras dan antar golongan (SARA).

Mengingat masih banyak unsur dari masyarakat baik dari kalangan pimpinan pemerintahan, aparat hukum, tokoh agama dan tokoh masyarakat yang belum mengetahui aturan tentang kerukunan umat beragama dan teknik operasional pendirian rumah ibadah. Ketidaktahuan ini dikhawatirkan akan menjadi pemicu terjadinya konflik yang tentunya tidak diinginkan oleh semua pihak.

Untuk itu perlu dihadirkan buku yang secara khusus menyajikan gagasan, kebijakan serta aturan terkait dengan kerukunan umat bergama agar tercipta masyarakat inklusif dan toleran dalam beragama dan dalam pelaksanaan ibadah.

Atas usaha sungguh-sungguh dari pengurus FKUB Kota Jambi dan penulis buku saku ini hadir sebagai kontribusi menseragamkan gagasan tentang kerukunan dengan tema “Merajut Asa Toleransi dan Merawat Keberagaman Suku, Agama, Ras

Page 11: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

x

dan Antar Golongan di Bumi Pesako Betuah Menuju Kota Jambi Terkini”.

Buku Saku ini memuat semua panduan yang berkaitan dengan menjaga kerukunan antar umat beragama, mulai dari Peraturan Gubernur, Peraturan Bersama Menteri, Visi, Misi, dan dilengkapi dengan alur pendirian rumah ibadah, alur pengaduan warga, dan informasi lengkap tentang profil pengurus FKUB Kota Jambi.

Akhirnya, terima kasih kepada Bapak Walikota, utamanya Ka-Kankemenag dan Pengurus FKUB Kota Jambi yang mensuppor dan memfasilitasi kehadiran buku ini. Semoga memberi makna dan menjadi referensi untuk tegaknya aturan kerukunan dan menjaga stabilitas dan ketentraman masyarakat.

Jambi 15 September 2019Ketua FKUB Kota Jambi

H. Husen Abdul Wahab, Lc., MA, Ph.D

Page 12: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

xi

DAFTAR ISI

Sambutan Wali Kota Jambi ..................................................... v Sambutan Kepala Kemenag Kota Jambi ............................... viiSambutan Ketua FKUB Kota Jambi ....................................... ixDaftar Isi .................................................................................... xi

Tentang FKUB Kota Jambi ................................................... 1A. Gambaran Umum Kota Jambi ................................. 1

1) Demografi ............................................................ 1 2) Interaksi Sosial dan Praktek Keagamaan

Masyarakat Kota Jambi ....................................... 2B. Peranan FKUB Dalam Menjaga Kerukunan Antar

Umat Beragama di Kota Jambi ................................. 4C. Dasar Hukum Pelaksanaan Kegiatan FKUB

Kota Jambi ................................................................... 6D. Profil FKUB Kota Jambi ........................................... 7

1) Struktur Pengurus FKUB Kota Jambi .............. 82) Tugas dan Fungsi FKUB Kota Jambi ................ 93) Keanggotaan FKUB Kota Jambi ........................ 104) Pimpinan FKUB Kota Jambi .............................. 105) Dewan Penasehat FKUB dan Tugasnya ........... 10

E. Program Kerja FKUB Kota Jambi ............................ 111) Program Kerja Jangka Pendek ........................... 112) Program Kerja Jangka Panjang .......................... 11

F. Pendanaan FKUB Kota Jambi .................................. 12G. Visi dan Misi FKUB Kota Jambi ............................... 13H. Program Prioritas ....................................................... 13I. Mars FKUB Kota Jambi ............................................. 14J. Hymne FKUB Kota Jambi ......................................... 15K. Alur Pengusulan Pendirian Rumah Ibadah FKUB Kota Jambi ....................................................... 15L. Alur Pengaduan Masyarakat .................................... 16M. Penutup ....................................................................... 16

Rekomendasi dan Lampiran ................................................. 19- Peraturan Bersama Menteri Nomor 1 Tahun 1979 19 - Peraturan Bersama Menteri Nomor 8 dan 9 Tahun 2006 .................................................................. 25

Page 13: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

xii

- Peraturan Gubernur Jambi Tahun 2007 ................... 41- Instruksi Mendagri Tahun 2017 ................................ 55- Anggaran Dasar Forum Kerukunan Umat Beragama ..................................................................... 57- Anggaran Dasar Rumah Tangga FKUB Kota Jambi .................................................................... 63- Contoh Surat Permohonan Izin Pendirian Rumah Ibadah ............................................................. 70- Contoh Surat Pengajuan Keberatan Pendirian Rumah Ibadah ............................................................. 71- Contoh Surat Rekomendasi FKUB Kota Jambi ....... 73

Galeri FKUB ............................................................................. 75

Page 14: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

1

TENTANG FKUB KOTA JAMBI

A. Gambaran Umum Kota Jambi1) Demografi

Provinsi Jambi secara geografis terletak antara 0,45° Lintang Utara, 2,45° Lintang Selatan dan antara 101,10°-104,55° Bujur Timur. Di sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Riau, sebelah Timur dengan Selat Berhala, sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan dan sebelah Barat dengan Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Bengkulu. Kondisi geografis yang cukup strategis di antara kota-kota lain di provinsi sekitarnya membuat peran provinsi ini cukup penting terlebih lagi dengan dukungan sumber daya alam yang melimpah. Kebutuhan industri dan masyarakat di kota-kota sekelilingnya didukung suplai bahan baku dan bahan kebutuhan dari provinsi ini.

Luas Provinsi Jambi 53.435 km2 dengan jumlah penduduk Provinsi Jambi pada tahun 2010 berjumlah 3.088.618 jiwa (Data BPS hasil sensus 2010) . Jumlah penduduk Provinsi Jambi pada tahun 2006 berjumlah 2.683.289 jiwa (Data SUPAS Proyeksi dari BPS Provinsi Jambi. Jumlah Penduduk Provinsi Jambi pada tahun 2005 sebesar 2.657.536 (data SUSENAS) atau dengan tingkat kepadatan 50,22 jiwa/km2. Tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 0,96% dengan PDRB per kapita Rp 9.523.752,00 (Angka sementara dari BPS Provinsi jambi. Untuk tahun 2005, PDRB per kapita sebesar Rp 8.462.353). Sedangkan sebanyak 46,88% dari jumlah tenaga kerja Provinsi Jambi bekerja pada sektor pertanian, perkebunan dan perikanan; 21,58% pada sektor perdagangan dan 12,58% pada sektor jasa. Dengan kondisi ketenagakerjaan yang sebagian besar masyarakat di provinsi ini sangat tergantung pada hasil pertanian, perkebunan sehingga menjadikan upaya pemerintah daerah maupun pusat untuk mensejahterakan masyarakat adalah melalui pengembangan sektor pertanian.

Masyarakat Jambi merupakan masyarakat heterogen yang terdiri dari masyarakat asli Jambi, yakni Suku Melayu dan keturunan atau rumpun minang yang menjadi mayoritas (Kerinci, Tanjung Tebo, Kuamang,

Page 15: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

2

Sarolangun dan Suku Asli Anak Dalam, dan perantau dari Sumatera Barat) di Provinsi Jambi. Selain itu juga ada Suku Kerinci di daerah Kerinci dan sekitarnya yang berbahasa dan berbudaya mirip suku Minang. Sejarah dan budaya merupakan bagian dari varian Rumpun Minangkabau. Juga ada suku-suku asli pedalaman yang masih primitif yakni Suku Kubu dan Suku Anak Dalam. Adat dan budaya mereka dekat dengan budaya Minang. Selain itu juga ada pendatang yang berasal dari Minang, Batak, Jawa, Sunda, Bugis, Cina, India, dan lain-lain. Sebagian besar masyarakat Jambi memeluk agama Islam, yaitu sebesar 90%, sedangkan sisanya merupakan pemeluk agama Kristen, Buddha, Hindu dan Konghuchu.

Tingkat kesejahteraan penduduk yang tercermin melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tercatat sebesar 71,2 (data BPS tahun 2005). Sedangkan angka pengangguran Provinsi Jambi sebesar 92.772 atau setara dengan 7,8% penduduk Provinsi Jambi (data SAKERNAS bulan Februari).Provinsi Jambi termasuk dalam kawasan segitiga pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Singapore (IMS-GT). Jarak tempuh Jambi ke Singapura jalur laut melalui Batam dengan menggunakan kapal cepat (jet-foil) ± 5 jam.

2. Interaksi Sosial dan Praktek Keagamaan Masyarakat Kota Jambi

Interaksi sosial merupakan hubungan antar manusia yang sifat dari hubungan tersebut adalah dinamis artinya hubungan itu tidak statis, selalu mengalami dinamika. Kemungkinan yang muncul ketika satu manusia berhubungan dengan manusia lainnya adalah: a) hubungan antara indvidu dan individu lain, b) individu dan kelompok, c) kelompok dan kelompok. Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi pula di dalam masyarakat. Interaksi tersebut lebih nyata ketika terjadi benturan antara kepentingan perorangan dan kepentingan kelompok. Jika antar kelompok terdapat kesamaan-kesamaan tertentu, maka akan terjadi kerja sama antar kelompok sosial, sebaliknya jika terdapat perbedaan, maka kemungkinan akan terjadi konflik antar kelompok sosial.

Maka dalam konteks tersebut, mengharap bahwa semua masyarakat akan sama agamanya, sukunya, ras

Page 16: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

3

dan golongannya tentu merupakan sebuah kemustahilan. Karena pada hakikatnya masyarakat Jambi merupakan masyarakat heterogen yang terdiri dari masyarakat asli Jambi, sebagian merupakan pendatang yang berasal dari Minangkabau, Batak, Jawa, Sunda, Cina dan India. Dan sebagian besar memeluk agama Islam, sedangkan sisanya merupakan pemeluk agama Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu. Dari keberagaman tersebut terdapat sebuah persamaan yang sangat mendasar yaitu sama-sama sebagai umat yang beragama. Kesamaan inilah yang menjadi alasan utama untuk hidup berdampingan, rukun, damai dan sejahtara.

Secara historis setiap agama dan kepercayaan hadir secara bergantian. Namun bukan berarti hadirnya agama atau kepercayaan baru dengan sendirinya menghapus, menghilangkan dan menyingkirkan agama dan kepercayaan sebelumnya. Oleh karena itu menjadi suatu kewajaran apabila dalam setiap masyarakat terdapat berbagai agama dan kepercayaan yang beraneka ragam bentuknya.

Dalam keadaan semacam ini, dialog antar umat beragama sangatlah penting dan harus diadakan, guna terwujudnya sebuah toleransi umat beragama serta terwujudnya tatanan masyarakat yang damai dan tentram. Dengan dialog diharapkan setiap umat beragama agar membuka diri terhadap suatu pandangan yang berbeda serta tetap pada keyakinan mereka sendiri. Dan dengan dialog ini pulalah diharapkan agar setiap umat beragama sadar bahwa tidak selamanya perbedaan ini mengarah pada suatu permusuhan. Dialog antar umat beragama berupakan salahsatu program prioritas FKUB Kota Jambi dalam rangka menjaga kerukunan dan perdamaian.

Namun yang diperlukan disini bukanlah suatu dialog dan toleransi atau kerukunan yang hanya berada dalam tatanan permukaan. Lebih dari itu adalah menjadikan dialog sebagaimana diajarkan agama sebagai “ideologi”, sebagai pandangan yang total. Dengan demikian adanya suasanan dialogis dan penuh toleransi bukan sekedar bersifat semu dan penuh kepura-puraan, melainkan bersifat intrinsik yang tumbuh dari kesadaran mereka sendiri sehingga memiliki akar yang kukuh dalam sikap

Page 17: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

4

dan kehadiran mereka.Dalam kehidupan antar agama masyarakat

Jambi, kerukunan ditunjukkan dari cara bertindak dan berperilaku, berupa hubungan antara seseorang terhadap saudara-saudaranya, keluarga maupun masyarakat secara luas. Musyawarah dengan berdialog merupakan cara yang dilakukan untuk menjaga kerukunan, begitu pula terhadap pemeliharaan nilai-nilai religius dan tatanan lingkungan. Upacara ritual berkembang dan masih dijunjung tinggi dikalangan masyarakat Jambi yang berdiam di suatu tempat, baik di desa maupun yang berada di kota. Semua hal tersebut mempengaruhi pembentukan pola pikir masyarakatnya.

B. Peranan FKUB Dalam Menjaga Kerukunan Antar Umat Beragama di Kota Jambi

Akhir-akhir ini tingkat konflik internal maupun eksternal umat beragama cukup memprihatinkan, ditambah dengan munculnya berbagai aksis teror yang dapat menggangu stabilitas politik dan sosial bahkan terganggunya rencana startegis pembangunan jangka panjang. Konflik-konflik sosial keagamaan jika dibiarkan dikhawatirkan dapat mengganggu stabilitas ideolologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan (Ipoleksosbud-Hankamnas) yang tentunya berimplikasi pada terganggunya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Oleh karenanya, dalam rangka mencapai tujuan bernegara mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan merata, pemerintah perlu memaksimalkan peran berbagai elemen ataupun institusi yang ada. Setidaknya ada dua institusi formal maupun non-formal yang menangani persoalan hukum, sosial dan agama. Lembaga formal merupakan institusi yang dikelola dan dikendalikan oleh pemerintah seperti kementerian hukum, agama dan sosial. Sedangkan institusi non-formal yang concern mengurusi persoalan sosial-keagamaan, yaitu institusi sosial kemasyarakatan dan institusi sosial keagamaan. Institusi sosial kemasyarakatan seperti; paguyuban, lembaga swadaya masyarakat (LSM), lembaga adat, organisasi lingkungan hidup, dan lainnya. Sedangkan institusi sosial keagamaan seperti; Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdhatul Ulama (NU), Muhammadiyah, HKBP, FKUB dan lainnya. Institusi

Page 18: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

5

terakhir ini keberadaannya saat ini dianggap signifikan dalam upaya menjaga stabilitas politik, sosial dan keagamaan serta meminimalisir konflik vertikal maupun horizontal dan antar umat beragama yang marak terjadi pada skala regional, nasional bahkan internasional.

Untuk itu, eksistensi Institusi semacam Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) menjadi sangat signifikan sekaligus menjadi ujung tombak bagi pemerintah untuk memediasi sekaligus sebagai fasilitator dalam menyelesaikan berbagai konflik lintas sektoral demi terwujudnya masyarakat yang rukun dan harmonis. Kerukunan umat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian, saling menghormati, menghargai kesetaraan dalam pengamalan ajaran agamanya dan kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Selain itu, institusi ini diharapkan dapat meng-endorce kinerja bersama antara pemerintah dan rakyat guna mewujudkan masyarakat yang rukun dan damai dalam kebinekaan dan toleransi. Oleh karenanya, pemerintah perlu memaksimalkan kinerja institusi ini melalui pemberian fasilitas yang memadai agar perangkat di dalamnya dapat bekerja optimal sesuai harapan stakeholders yaitu; pemerintah, umat beragama dan masyarakat.

Masyarakat Kota Jambi mayoritas menganut agama Islam, tetapi mereka hidup rukun dengan penganut agama lainnya. Problematika kehidupan umat harus dicarikan solusi pemecahannya sehingga umat merasa sangat diperhatikan dan dibantu keluar dari masalah yang menghimpitnya. Diantara usaha untuk penghindari konflik atau mewujudkan kerukunan umat beragama itu, tentunya ada upaya untuk saling mengenal di antara agama-agama melalui dialog antar umat beragama.

Bapak Rito Halim mengatakan bahwa lahirnya FKUB di kota Jambi merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh masyarakat yang selanjutnya difasilitasi oleh pemerintah ini sebagai wadah dialog untuk menampung aspirasi umat beragama di Kota Jambi, khususnya dapat kami rasakan selaku umat Konghucu yang beberapa puluh tahun yang lalu hidup dalam pengasingan karena tidak bisa mengekspresikan diri di depan umum, karena kami belum memiliki izin resmi dari pemerintah Negara sehingga kami hanya bisa melakukan

Page 19: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

6

peribadatan sebatas diketahui oleh pemeluknya saja. Namun setelah pemerintahan Abdurahman Wahid kami mendapat izin resmi untuk ibadah menurut agama yang diyakini dalam hal ini adalah agama Konghucu. Melalui FKUB kami kemudian dijemput dan dirangkul untuk diajak bersama-sama membangun perdamaian antar umat beragama.

Upaya yang dilakukan FKUB adalah menjalin perdamaian umat beragama dengan dasar saling mengenal dan mengerti terhadap penganut ajaran agama yang berbeda-beda di Kota Jambi. Sehingga sikap toleransi diantara penganut agama dapat terpupuk dengan baik agar tercapainya keinginan untuk mewujudkan kerukunan umat beragama. FKUB di Kota Jambi mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya memupuk tali silaturahim terhadap sesama umat manusia yang kebetulan mempunyai perbedaan keyakinan agama dan kepercayaan. FKUB Kota Jambi dalam kiprahnya juga memberikan masukan saran dan pertimbangan kepada Pemerintah Kota Jambi khususnya Walikota dengan kehidupan keberagamaan, baik diminta oleh Walikota maupun tidak diminta. Berbagai macam persoalan sosial ekonomi dan politik juga menjadi isu hangat dalam kegiatan dialog yang digelar secara rutin FKUB Kota Jambi.

Salah satu isi peraturan bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No. 9 dan No.8 Tahun 2006 adalah pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), sebagaimana diatur pada Bab III pasal 8, pasal 9, pasal 10, pasal 11, dan pasal 12. FKUB adalah forum yang dibentuk oleh masyarakat dan difasilitasi oleh pemerintah dalam rangka membangun, memelihara, dan memberdayakan umat beragama untuk kerukunan dan kesejahteraan.

C. Dasar Hukum Pelaksanaan Kegiatan FKUB Kota Jambi1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945 Pasal 29; 2. Undang-Undang Penetapan Presiden Nomor 1 Tahun 1965

tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2726);

3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Page 20: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

7

Tahun 1985 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3298);

4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3886);

5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247);

6. Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1/BER/MDN-MAG/1969 tentang Pelaksanaan Tugas Aparatur Pemerintahan Dalam Menjamin Ketertiban dan Kelancaran Pelaksanaan Pengembangan dan Ibadat Agama oleh Pemeluk-Pemeluknya;

7. Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1/BER/MDN-MAG/1979 tentang Tatacara Pelaksanaan Penyiaran Agama dan Bantuan Luar Negeri kepada Lembaga Keagamaan di Indonesia;

D. Profil FKUB Kota JambiForum Kerukunan Umat Beragama atau yang biasa

disebut dengan FKUB sementara ini terletak di Jl. Kapten Sujono/Lapangan Tembak, Kota Baru, nomor telepon 0741-40715.

Menteri agama, K.H. M. Dahlan, dalam pidato pembukaan musyawarah antar agama tanggal 30 november 1967 antara lain menyatakan: Adanya kerukunan antara golongan beragama adalah merupakan syarat mutlak bagi terwujudnya stabilitas politik dan ekonomi yang menjadi program kabinet AMPERA. Oleh karena itu, diharapkan sungguh adanya kerja sama antara pemerintahan, FKUB dan masyarakat beragama untuk menciptakan “iklim kerukunan beragama” ini, sehingga tuntutan hati nurani rakyat dan cita-cita kita bersama ingin mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang dilindungi oleh Tuhan yang Maha Esa itu benar-benar terwujud.

Atas landasan persoalan-persoalan tentang kerukunan hidup umat beragama mencakup berbagai hal.

Pertama implementasi tata perundang-undangan khususnya undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang

Page 21: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

8

pemerintah daerah menyisakan kesulitan dalam implementasinya. Perumusan kebijakan pembangunan bidang keagamaan adalah termasuk dari lima urusan pemerintahan yang masih dipegang oleh pemerintah pusat. Kelima unsur itu maka termasuk urusan keagamaan berada di dalamnya. Pemerintah pusat kemungkinan berpandangan bahwa urusan keagamaan adalah persoalan yang amat sensitif dan sewaktu-waktu apabila salah dalam mengambil keputusan dan kebijakan akan berdampak yang lebih luas. Masalah agama sekalipun ia adalah persoalan yang bersifat batiniah akan tetapi suwaktu-waktu dapat berubah menjadi ledakan konflik sosial.

Oleh karena itu, pemerintah pusat tetap berharap dapat mengendalikan administrasi pembangunan bidang keagamaan. Secara substansi, pemerintah daerah diharapkan dapat meneruskan kebijakan pusat tanpa melakukan rekayasa. Kehadiran rumah ibadah pada dasarnya adalah bangunan biasa yang sama dengan bangunan lainnya. Akan tetapi opini telah terbentuk dalam masyarakat bahwa rumah ibadah memiliki fungsi yang lain yaitu bukti hukum (bejure) maupun bukti fakta (de fakto) kehadiran umat beragama yang lain di daerah tertentu.

Atas dasar inilah FKUB di Kota Jambi didirikan, tepatnya pada tanggal 1 Januari 2007 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. Dengan harapan aspirasi masyarakat dapat terwadahi dan kerukunan antar umat beragama dapat terjalin di Kota Jambi. 1) Struktur Pengurus FKUB Kota Jambi

1. Ketua : H. Husin Abdul Wahab, Lc. MA. Ph.D (Toga Islam)

2. Wakil Ketua I : Drs. H. Lohot Hasibuan (Toga Islam)

3. Wakil Ketua II : C. Mujito (Toga Katolik)4. Sekretaris : Dr. Fuad Rahman, MA

(Toga Islam)5. Wakil Sekretaris : Fajri Al-Mughni, Lc, M.Ud

(Toga Islam)6. Bendahara : Siti Aminah Jufri, M.M7. Anggota : 1. H. Adi Muslim (Toga Islam

2. Drs. M. Maki (Toga Islam)3. Drs. H. Lukman Hakim (Toga

Islam)

Page 22: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

9

4. Tumpak Hutagaol, M.Th (Toga Protestan)

5. Pdt. R. Gultom (Toga Protestan)6. Isnanto, S.Ag. (Toga Hindu)7. Rudy Zhang (Toga Budha)8. Rito Halim, S.Kom (Toga

Khonghucu)9. Sawondra, S.Ag. (Dewan Masjid

Indonesia Kota Jambi)

2) Tugas dan Fungsi FKUBTugas dan Fungsi FKUB Kota Jambi sebagaimana

termaktub dalam AD/ART pasal 8 dan 9 sebagai berikut:a. Tugas FKUB Kota Jambi

1. FKUB Kota Jambi mempunyai tugas menampung aspirasi, melakukan dialog, dan menyalurkan aspirasi ormas keagamaan, pemuka agama dan/atau tokoh masyarakat serta memberikan masukan kepada Walikota Jambi sebagai bahan kebijakan;

2. FKUB Kota Jambi mempunyai tugas menampung aspirasi, melakukan dialog, dan menyalurkan aspirasi ormas keagamaan, pemuka agama dan/atau tokoh masyarakat serta memberikan rekomendasi pendirian rumah ibadat kepada Walikota Jambi sebagai bahan kebijakan;

3. FKUB Kota Jambi mengadakan pertemuan minimal 3 bulan sekali guna pertukaran informasi tentang program dan permasalahan-permasalahan yang terjadi.

b. Fungsi FKUB Kota Jambi1. FKUB Kota Jambi memberikan saran dan pendapat

dalam merumuskan kebijakan pemberdayaan kerukunan dan kesejahteraan umat beragama kepada Walikota Jambi;

2. Memfasilitasi hubungan kerja antara Pemerintah Kota dengan majelis-majelis agama;

3. Menyalurkan aspirasi Umat beragama kepada Pemerintah Kota;

4. Membantu Pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan kerukunan

Page 23: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

10

Umat beragama;5. Mensosialisasikan peraturan perundang-

undangan berhubungan dengan kerukunan umat beragama.

6. Memberikan rekomendasi tertulis atas permohonan pendirian rumah ibadah, dan memberikan pendapat tertulis untuk izin sementara pemanfaatan bangunan gedung bukan rumah ibadah selama 2 (dua) tahun yang diberikan oleh Walikota Jambi;

3) Keanggotaan FKUB Keanggotaan FKUB terdiri dari unsur pemuka agama

Kota Jambi, Organisasi Sosial Keagamaan, dan perwakilan Kementerian Agama Kota Jambi sesuai dengan bidang (tugas pokok dan fungsi) yang terkait; Jumlah anggota FKUB Kota Jambi paling banyak 17 orang; Anggota FKUB Kota Jambi adalah pengurus FKUB; Komposisi keanggotaan FKUB Kota Jambi ditetapkan berdasarkan perbandingan jumlah pemeluk agama setempat dengan keterwakilan minimal 1 (satu) orang dari setiap agama yang ada di Kota Jambi. Masa bakti pengurus FKUB selama 5 (lima) tahun atau sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi Jambi.

4) Pimpinan FKUB FKUB dipimpin oleh satu orang ketua, dua orang

wakil ketua, satu orang sekretaris, satu orang wakil sekretaris, satu orang bendahara yang dipilih secara musyawarah [PBM Menag dan Mendagri No. 9 dan No. 8 tahun 2006, pasal 10 ayat (4)].

5) Dewan penasehat FKUB dan TugasnyaDalam memberdayakan FKUB, dibentuk dewan

penasehat FKUB di Provinsi dan Kabupaten/Kota [PBM Menag dan Mendagri No. 9 dan No. 8 tahun 2006, pasal 11 ayat (1)].

Dewan penasehat FKUB sebagaimana dimaksud pada ayat 1 mempunyai tugas:a. Membantu kepala daerah dalam merumuskan

kebijakan

Page 24: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

11

b. pemeliharaan kerukunan umat beragama; danc. Memfasilitasi hubungan kerja FKUB dengan

pemerintah daerah dan hubungan antar sesama instansi pemerintah di daerah dalam pemeliharaan kerukunan umat beragama, [PBM Menag dan Mendagri No. 9 dan No. 8 tahun 2006, pasal 11 ayat (2)].

Keanggotaan Dewan Penasehat FKUB Kota JambiKeanggotaan dewan penasehat FKUB Kota Jambi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan oleh Gubernur dengan susunan keanggotaan: a. Ketua : Wakil Wali kotab. Wakil Ketua : Kepala Kantor Departemen Agama

Kota Jambic. Sekretaris : Kepala Badan Kesatuan Bangsa Dan

Politik Kota Jambid. Anggota : Pimpinan instansi terkait [PBM

Menag dan Mendagri No. 9 dan No. 8 tahun 2006, pasal 11 ayat (4)].

Ketentuan lebih lanjut mengenai FKUB dan dewan penasehat FKUB Kota Jambi diatur dengan peraturan Gubernur [PBM Menag dan Mendagri No. 9 dan No. 8 tahun 2006, pasal 12].

E. Program Kerja FKUB Kota Jambi FKUB memiliki program kerja jangka panjang dan jangka

pendek. 1) Program Kerja Jangka Pendek

1. Audiensi Pengurus FKUB Kota Jambi kepada Walikota Jambi

2. Audiensi Pengurus FKUB Kota Jambi kepada Ketua DPRD Kota Jambi

3. Mengajukan Pengukuhan Pengurus FKUB Kota Jambi kepada Walikota Jambi

4. Mengusulkan dana hibah & Sekretariat dari Walikota Jambi & DPRD Kota Jambi

5. Mengadakan Sosialisasi ke tingkat Kelurahan & Kecamatan

6. Memproses secepatnya usulan pendirian Rumah Ibadah7. Menginventarisir Ijin Rumah Ibadah8. Gerakan Goro (Gotong Royong) bersih-bersih rumah

Page 25: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

12

ibadah2) Program Kerja Jangka Panjang

1. Mengajukan Kantor Permanen FKUB Kota Jambi2. Membentuk FKUB Kecamatan

F. Pendanaan Forum Kerukunan Umat BeragamaPendanaan FKUB Kota Jambi sebagaimana termaktub

dalam Instruksi Mendagri tentang Pendanaan Forum Kerukunan Umat Beragama Dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daaerah;

Dalam rangka mengantisipasi terjadinya konflik sosial bernuansa agama dan upaya meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama di daerah dan sebagai implementasi Pasal 65 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomro 23 Tahun 2014 tentang pemerintah Daerah, dengan ini diminta perhatian Saudara/I atas hal-hal sebagai berikut:

1. Bahwa dalam Pasal 26 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2006 dan Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama, dan Pendirian Rumah Ibadat, Menyatakan bahwa :a. Belanja pelaksanaan kewajiban menjaga kerukunan

nasional dan memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat di bidang pemeliharaan kerukunan umat beragama, pemberdayaan FKUB dan pengaturan pendirian rumah ibadat di provinsi dari dan atas beban APBD Provinsi.

b. Belanja pelakasanaan kewajiban menjaga kerukunan nasional dan memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat dibidang pemeliharaan kerukunan umat beragama, pemberdayaan FKUB dan pengaturan rumah ibadat di kabupaten/kota di danai dari dan atas beban APBD Kabupaten/kota.

2. Sehubungan dengan hal tersebut, pendanaan bagi FKUB dapat dianggarkan dalam APBD melalui belanja hibah dengan mempedomani Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber dari APBD, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri

Page 26: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

13

dalam negeri nomor 14 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang bersumber dari APBD serta peraturan perundang-undangan lain di bidang keuangan daerah.

G. Visi dan Misi FKUB Kota Jambi1) Visi FKUB

- Jambi Aman Damai Dalam Keberagaman Suku, Agama, Ras Dan Antar Golongan

2) Misi FKUB1. Menciptakan suasana nyaman dalam beragama dan

beribadah; 2. Menciptakan asa dan rasa saling menghargai serta

toleran meski berbeda suku, agama, ras dan antar golongan (SARA);

3. Menciptakan suasana kondusif demi terbinanya kerukunan antar sesama penganut agama dan warga masyarakat;

4. Menciptakan persatuan dan kesatuan dalam menjaga keutuhan NKRI;

5. Menciptakan harmonisasi dalam berinteraksi dan bersosialisasi dengan berpijak pada seloka “Dimana Tembilang Dicacak disitu Tanaman Tumbuh, Dimana Bumi Dipijak disitu Langit Di Junjung”.

6. Menjalin kerjasama dan networking ke berbagai pihak lintas instansi dan lintas organisasi.

H. Program Prioritas FKUB Kota Jambi1) Pengukuhan kepengurusan periode 2019-20242) Konsolidasi pengurus dan penyamaan persepsi tentang

eksistensi, visi dan misi organisasi3) Mengupayakan Sekretariat dan Dana Hibah4) Mendata, Menertibkan dan mendorong izin pendrian

Rumah Ibadah5) Membuat alur dan Standar Operasional Prosedur (SOP)

pengajuan izin pendirian Rumah ibadah 6) Memberikan Pencerahan Kepada Tokoh Agama dan

Tokoh Masyarakat tentang Wawasan Kebangsaan dan Keagamaan dalam berbagai momentum formal (seremonial) dan informal

Page 27: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

14

7) Mengkomunikasikan dan mensosialisasikan aturan pendirian Rumah ibadah

8) Mendorong Terbentuknya Kerukunan Remaja, Perempuan, Profesi Lintas Agama

9) Mendorong dialog interaktif-interkonektif intra umat beragama dan lintas agama

10) Melaksanakan kegiatan kreatif dan produktif lintas agama11) Memberikan informasi seluas-luasnya atas kebijakan

pemerintah dan FKUB tentang kerukunan umat beragama

I. Mars FKUB

Kitalah IndonesiaCiptaan: L.Agus Wahyudi M

Tempo D Marcia

Sungguh Indahnya Negara Kita Indonesia RayaBeragam Suku Budaya dan Agama

Harmonis dan Selaras berdampinganSaling Hormati dalam Bersyukur

Pada yang kuasaTaat Beragama Rukun Cerdas Mandiri

Hidup Sejahtera Lahir dan BatinBersma Membangun BangsaBertekad Bulat Satukan Rasa

Hidup Damai dalam KeberagamanWarnai Indonesia

Tingkatkan Kualitas BangsaBergandeng Tangan Menggapai AsaHidup Damai dalam Keberagaman

Itulah IndonesiaKitalah In ... do ... Ne ... Sia ...

Indonesia

Page 28: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

15

J. Hymne FKUBDemi Indonesia Tercinta

Ciptaan : L Agus Wahyudi M

Damai di Hati dengan Lantunan SyukurMenggema di Pelosok Negeri

Berserah Diri Menyembah Yang KuasaDalam Keragaman Reliji

Saling Hormati Ikhlas HargaiHidup Rukun Selaras Berdampingan

Tuhan Puji Syukur bagimuAtas Anugerah-MuRahmat Kasih Ilahi

Tuhan Lindungi Kami SelaluUntuk Setia Bersatu Baktikan Diri Kami

Demi Indonesia Tercinta ...

K. Alur Pengusulan Pendirian Rumah IbadahALUR PENGUSULAN PENDIRIAN RUMAH IBADAHFORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (FKUB) KOTA JAMBI1. Surat Usulan Izin Pendirian Rumah Ibadah yang

dialamatkan ke FKUB Kota Jambi; 2. Sertifikat Tanah (SHM), Akta Wakaf, Sporadik atau Surat

lain sebagai tanda kepemilikan yang diakui oleh undang-undang;

3. Surat Penyerahan berupa Hibah, Wakaf, Jual-Beli kepada pihak Pembangunan Rumah Ibadah;

4. Surat pernyataan dari pengguna dari jemaah/umat dari rumah ibadah yang ditandatangani sebanyak 90 orang dilampirkan dengan Keterangan Tanda Penduduk (KTP);

5. Surat pernyataan persetujuan dari warga sekitar Rumah Ibadah sebanyak 60 orang dilampirkan dengan Keterangan Tanda Penduduk (KTP), bagi rumah ibadah yang berdiri di atas tahun 2006.

6. Mengkonfirmasi dokumen-dokumen ke aparat pemerintah dan tokoh masyarakat di wilayah sekitar Rumah Ibadah, bagi rumah ibadah.

Page 29: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

16

L. Alur Pengaduan Masyarakat1) Pengaduan Secara Lisan

a. Melalui telepon 0741-40715, yakni pada jam kerja mulai pukul 08.00 s/d pukul 16.30

b. Datang langsung ke kantor FKUB Kota Jambi, Jln. Kapten Sujono/Lap. Tembak Kota Baru Jambi

2) Pengaduan Secara Tertulisa. Menyampaikan surat resmi yang ditujukan kepada

Pimpinan FKUB Kota Jambi dengan cara diantar langsung, atau melalui pos ke alamat kantor Jln. Kapten Sujono/Lap. Tembak Kota Baru Jambi

b. Melalui email [email protected]. Pengaduan secara tertulis wajib melengkapi fotocopi

identitas dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan pengaduan yang akan disampaikan

3) Proses penanganan pengaduana. Pencatatan;b. Penelaahanc. Penyaluran;d. Pembentukan Tim Pemeriksa dengan melibatkan Tim

PAKEM (pemantau aliran kepercayaan masyarakat)e. Survey pendahuluan;f. Menyusun rencana pemeriksaan;g. Pelaksanaan pemeriksaanh. Tim merekomendasikan tentang sanksi atau

penyelesaian konfliki. Jika persoalan tersebut terkait dengan pidana murni

maka diserahkan penuh kepada aparat hukum setempat

j. Jika terkait dengan konflik keamanan ketertiban masyarakat, maka pengurus FKUB mengadakan rapat dengan melibatkan tim PAKEM

k. Hasil dari rapat ini menjadi rujukan bagi penyelesaian konflik di tengah masyarakat

M. PENUTUPAlhamdulillah, dengan rahmat dan inayah-Nya,

Buku Saku FKUB Kota Jambi “Merajut Asa Toleransi dan Merawat Keberagaman SARA di Bumi Pesako Betuah Kota Jambi” ini dapat diselesaikan penulisannya, diharapkan dapat memberikan kontribusi yang cukup sebagai tahap awal

Page 30: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

17

informasi dan panduan tentang penyelesaian permasalahan dalam masyarakat umum, para tokoh agama dan tokoh masyarakat. Saran dan Kritik yang konstruktif diharapkan pada para pembaca sekalian demi tercapainya visi dan misi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Jambi, supaya lebih baik dan berkualitas.

Page 31: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

18

Page 32: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

19

REKOMENDASI DAN LAMPIRAN

PERATURAN BERSAMA MENTERIPERATURAN BERSAMA

MENTERI AGAMA DAN MENTERI DALAM NEGERINOMOR : 1 TAHUN 1979

TENTANG

TATACARA PELAKSANAAN PENYIARAN AGAMA DAN BANTUAN LUAR NEGERI KEPADA LEMBAGA KEAGAMAAN

DI INDONESIAMENTERI AGAMA DAN MENTERI DALAM NEGERI

Menimbang : Bahwa agar pelaksanaan pedoman penyiaran agama dan bantuan luar negeri kepada lembaga keamanan di Indonesia dapat berjalan dengan tertib, dianggap perlu untuk memberikan petunjuk-petunjuk tentang tatacara pelaksanaannya.

Mengingat : 1. Pasal 17 ayat (3) dan Pasal 29 Undang-Undang

Dasar 1945;2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat

Nomor II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pencasila;

3. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor II/MPR/1978 tentang Gari-garis Besar Haluan Negara;

4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah;

5. Keputusan Presiden Nomor 44 tahun 1974 tentang Pokok Organisasi Departemen;

6. Keputusan Presiden Nomor 45 Tahun 1974 tentang Susunan Organisasi Departemen, jo Keputusan Presiden Nomor 30 Tahun 1978 tentang Perubahan Lampiran Nomor 45 Tahun 1974;

7. Keputusan Presidium Kabinet Nomor 81/ U/Kep/4/1967 tentang Pembentukan Panitia Kerjasama Tehnik Luar Negeri;

8. Keputusan Presiden Nomor 59/M Tahun 1978

Page 33: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

20

tentang Pengangkatan Menteri-Menteri Kabinet Pembangunan III;

9. Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 01/Ber/Mdn-Mag/1969 tentang Pelaksanaan Tugas Aparatur Pemerintahan Dalam Menjamin ketertiban dan kelancaran pelaksanaan pengembangan dan ibadat agama oleh pemeluk-pemeluknya;

10. Keputusan Menteri Agama Nomor 70 Tahun 1978 tentang Pedoman Penyiaran Agama;

11. Keputusan Menteri Agama Nomor 77 Tahun 1978 tentang Bantuan Keagamaan di Indonesia.

BAB ITUJUAN

Pasal I(1) Keputusan Bersama ini ditetapkan dengan tujuan untuk :

a. Memberikan pengaturan dan pengarahan bagi usaha-usaha penyiaran agama serta usaha-usaha untuk memperoleh atau menerima di Indonesia sehingga cara pelaksanaan kegiatan tersebut dapat berlangsung dengan tertib dan serasi.

b. Mengokohkan dan mengembangkan kerukunan hidup diantara sesama umat beragama di Indonesia serta memantapkan stabilitas nasional yang sama penting artinya bagi kelangsungan dan berhasilnya pembangunan nasional.

(2) Keputusan Bersama mi tidak dimaksudkan untuk membatasi usaha-usaha pembinaan, pengembangan dan penyiaran agama di Indonesia

BAB IIPENGERTIAN

Pasal 2Di dalam Keputusan Bersama mi, yang dimaksud dengan:

(1) Penyiaran Agama adalah segala kegiatan yang bentuk, sifat dan tujuannya untuk menyebarluaskan ajaran sesuatu agama.

(2) Pengawasan, adalah pengawasan terhadap penyelenggaraan

Page 34: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

21

penyiaran agama dan bantuan luar negeri.(3) Bantuan LuarNegeri, adalah segala bentuk bantuan berasal

dari Luar Negeri yang berwujud bantuan tenaga, barang dan atau keuangan, fasilitas pendidikan dan bentuk bantuan lainnya yang diberikan oleh Pemerintah Negara Asing, organisasi atau perseorangan di luar negeri kepada lembaga keagamaan dalam rangka pembinaan, pengembangan dan penyiaran agama di Indonesia.

(4) Lembaga Keagamaan, adalah organisasi, perkumpulan, yayasan dan lain-lain bentuk kelembagaan lainnya termasuk perorangan yang usahanya bertujuan membina, mengembangkan dan atau menyiarkan agama yang dan segi pelaksanaan Kebijaksanaan Pemerintah termasuk dalam ruang lingkup tugas dan wewenang Departemen Agama.

(5) Kepala Perwakilan Departemen yang berwenang adalah Kepala Kantor Wilayah atau Perwakilan Departemen di daerah Tingkat I dan Tingkat II yang ruang lingkup tugas dan wewenangnya meliputi masalah agama

BAB IIITATACARA PELAKSANAAN PENYIRAN AGAMA

Pasal 3Pelaksanaan penyiaran agama dilakukan dengan semangat kerukunan, tenggang rasa, saling menghargai dan saling menghormati antara sesama umat beragama serta dengan dilandaskan pada penghormatan terhadap hak dan kemerdekaan seseorang untuk memeluk/menganut dengan melakukan ibadat menurut agamanya

Pasal 4Pelaksanaan penyiaran agama tidak dibenarkan untuk ditujukan terhadap orang atau kelompok orang yang telah memeluk/menganut agama lain dengan cara:

a. Menggunakan bujukan dengan atau tanpa pemberian barang, uang, pakaian, makanan dan atau minuman, pengobatan, obat-obatan dan bentu-bentuk pemberian apapun lainnya agar orang atau kelompok orang yang telah memeluk/menganut agama yang lain berpindah dan

Page 35: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

22

memeluk/menganut agama yang disiarkan tersebut.b. Menyebarkan pamflet, majalah, bulletin, buku-buku, dan

bentuk-bentuk barang penerbitan cetakan lainnya kepada orang atau kelompok orang yang telah memeluk/menganut agama yang lain

c. Melakukan kunjungan dan rumah ke rumah umat yang telah memeluk/menganut agama yang lain

Pasal 5(1) Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I dan Bupati/Walikota/

Kepala Daerah Tingkat II mengkoordinir kegiatan Kepala Perwakilan Departemen yang Berwenang dalam melakukan bimbingan dan pengawasan atas segala kegiatan pembinaan, pengembangan dan penyiaran agama oleh Lembaga Keagamaan sehingga pelaksanaan kegiatan tersebut dapat berlangsung sesuai ketentuan pasal Keputusan Bersama mi, serta lebih menumbuhkan kerukunan hidup antara sesama umat beragama.

(2) Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I dan Bupati/Walikota/ Kepala Daerah Tingkat II mengkoordinir kegiatan Kepala Perwakilan Departemen yang berwenang dalam melakukan bimbingan terhadap kehidupan Lembaga Keagamaan dengan mengikut sertakan Majelis-Majelis Agama di daerah tersebut.

BAB IVBANTUAN LUAR NEGERI KEPADA LEMBAGA

KEAGAMAAN

Pasal 6(1) Segala bentuk usaha untuk memperoleh dan atau penerimaan

bantuan luar negeri kepada lembaga keagamaan, dilaksanakan dan melalui persetujuan Panitia Koordinasi Kerjasama Teknik Luar Negeri (PKKTLN) setelah mendapat rekomendasidari Departemen Agama.

(2) Penggunaan tenaga rokhaniawan asing dan atau tenaga ahli asing lainnya atau penerimaan segala bentuk bantuan lainnya dalam rangka bantuan luar negeri dilaksanakan dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Page 36: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

23

Pasal 7Semua lembaga keagamaan wajib mengadakan pendidikan dan latihan bagi warga negara Indonesia untuk dapat menggantikan tenagatenaga rokhaniawan dan atau tenaga asing lainnya, untuk melakukan kegiatan dalam rangka bentuan luar negeri termasuk pasal 6.

Pasal 8Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I dan Bupati/ WalikotaJ Kepala Daerah Tingkatll mengkoordinir kegiatan Kepala Perwakilan Departemen yang berwenang dalam melakukan bimbingan dan pengawasan terhadap:

a. Kegiatan tenaga rokhaniawan asing serta warga negara asing yang membantu lembaga keagamaan di daerah;

b. Kegiatan semua lembaga-lembaga keagamaan di daerah yang bergerak di bidang pembinaan, pengembangan dan penyiaran;

c. Pelaksanaan bantuan luar negeri di bidang agama sesuai dengan maksud dan tujuan bantuan tersebut;

d. Pelaksanaan pendidikan dan latihan di bidang agama serta sosial kemasyarakatan lainnya yang diadakan oleh lembaga keagamaan di daerah

BAB VLAIN – LAIN

Pasal 9Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Protestan, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, Direktur Jenderal Bimbingan.

Masyarakat Hindu dan Buddha Departemen Agama dan Direktur Jenderal Sosial Politik Departemen Dalam Negeri melaksanakan Keputusan Bersama ini dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam pelaksanaan keputusan ini.

Page 37: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

24

Pasal 10Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : JakartaPada tanggal : 2 Januari 1979MENTERI DALAM NEGERI MENTERI AGAMACap/ttd Cap/ttdH. Amir Mahmud H. Alamsjah Ratu Perwira

Page 38: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

25

PERATURAN BERSAMAMENTERI AGAMA DAN MENTERI DALAM NEGERI

NOMOR : 9 TAHUN 2006NOMOR : 8 TAHUN 2006

TENTANGPEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEPALA DAERAH/

WAKIL KEPALA DAERAH DALAM PEMELIHARAAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA, PEMBERDAYAAN FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA, DAN PENDIRIAN RUMAH

IBADAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI AGAMA DAN MENTERI DALAM NEGERI,

Menimbang : a. Bahwa hak beragama adalah hak asasi manusia

yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun;

b. Bahwa setiap orang bebas memilih agama dan beribadat menurut agamanya;

c. Bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu;

d. Bahwa Pemerintah berkewajiban melindungi setiap usaha penduduk melaksanakan ajaran agama dan ibadat pemeluk-pemeluknya, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundangundangan, tidak menyalahgunakan atau menodai agama, serta tidak mengganggu ketenteraman dan ketertiban umum;

e. Bahwa Pemerintah mempunyai tugas untuk memberikan bimbingan dan pelayanan agar setiap penduduk dalam melaksanakan ajaran agamanya dapat berlangsung dengan rukun, lancar, dan tertib;

f. Bahwa arah kebijakan Pemerintah dalam pembangunan nasional di bidang agama

Page 39: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

26

antara lain peningkatan kualitas pelayanan dan pemahaman agama, kehidupan beragama, serta peningkatan kerukunan intern dan antar umat beragama;

g. Bahwa daerah dalam rangka menyelenggarakan otonomi, mempunyai kewajiban. Melaksanakan urusan wajib bidang perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang serta kewajiban melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan, dan kerukunan nasional serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

h. Bahwa kerukunan umat beragama merupakan bagian penting dari kerukunan nasional;

i. Bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah dalam rangka melaksanakan tugas dan wewenangnya mempunyai kewajiban memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat;

j. Bahwa Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 01/BER/MDN-MAG/1969 tentang Pelaksanaan Tugas Aparatur Pemerintahan dalam Menjamin Ketertiban dan Kelancaran Pelaksanaan Pengembangan dan Ibadat Agama oleh pemelukpemeluknya untuk pelaksanaannya di daerah otonom, pengaturannya perlu mendasarkan dan menyesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

k. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, huruf g, huruf h, huruf i, dan huruf j, perlu menetapkan Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama dan Pendirian Rumah Ibadat;

Mengingat :

Page 40: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

27

1. Undang-Undang Penetapan Presiden Nomor I Tahun 1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2726);

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3298);

3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3886);

4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247);

5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 4 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4468);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1986 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1985 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 24 Tambahan

Page 41: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

28

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3331);

8. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009;

9. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tatakerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2005;

10. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dan terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2005;

11. Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1/BER/MDN-MAG/1969 tentang Pelaksanaan Tugas Aparatur Pemerintahan Dalam Menjamin Ketertiban dan Kelancaran Pelaksanaan Pengembangan dan Ibadat Agama oleh PemelukPemeluknya;

12. Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1/BER/MDN-MAG/1979 tentang Tatacara Pelaksanaan Penyiaran Agama dan Bantuan Luar Negeri kepada Lembaga Keagamaan di Indonesia;

13. Keputusan Menteri Agama Nomor 373 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi dan Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota;

14. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 130 Tahun 2003 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Departemen Dalam Negeri;

15. Peraturan Menteri Agama Nomor 3 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama;

Page 42: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

29

MEMUTUSKAN :Menetapkan : PERATURAN BERSAMA MENTERI AGAMA

DAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEPALA DAERAH/WAKIL KEPALA DAERAH DALAM PEMELIHARAAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA, PEMBERDAYAAN FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DAN PENDIRIAN RUMAH IBADAT.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1Dalam Peraturan Bersama ini yang dimaksud dengan :1. Kerukunan umat beragama adalah keadaan hubungan

sesama umat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian, saling menghormati, menghargai kesetaraan dalam pengamalan ajaran agamanya dan kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara RepublikTahun 1945.

2. Pemeliharaan kerukunan umat beragama adalah upaya bersama umat beragama dan Pemerintah di bidang pelayanan, pengaturan, dan pemberdayaan umat beragama.

3. Rumah ibadat adalah bangunan yang memiliki ciri-ciri tertentu yang khusus dipergunakan untuk beribadat bagi para pemeluk masing-masing agama secara permanen, tidak termasuk tempat ibadat keluarga.

4. Organisasi Kemasyarakatan Keagamaan yang selanjutnya disebut Ormas Keagamaan adalah organisasi nonpemerintah bervisi kebangsaan yang dibentuk berdasarkan kesamaan agama oleh warga negara Republik Indonesia secara sukarela, berbadan hukum, dan telah terdaftar di pemerintah daerah setempat serta bukan organisasi sayap partai politik.

5. Pemuka Agama adalah tokoh komunitas umat beragama baik yang memimpin ormas keagamaan maupun yang tidak memimpin ormas keagamaan yang diakui dan atau dihormati oleh masyarakat setempat sebagai panutan.

6. Forum Kerukunan Umat Beragama, yang selanjutnya

Page 43: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

30

disingkat FKUB, adalah forum yang dibentuk oleh masyarakat dan difasilitasi oleh Pemerintah dalam rangka membangun, memelihara, dan memberdayakan umat beragama untuk kerukunan dan kesejahteraan.

7. Panitia pembangunan rumah ibadat adalah panitia yang dibentuk oleh umat beragama, ormas keagamaan atau pengurus rumah ibadat.

8. Izin Mendirikan Bangunan rumah ibadat yang selanjutnya disebut IMB rumah ibadat, adalah izin yang diterbitkan oleh bupati/walikota untuk pembangunan rumah ibadat.

BAB IITUGAS KEPALA DAERAH DALAM PEMELIHARAAN

KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

Pasal 2Pemeliharaan kerukunan umat beragama menjadi tanggung jawab bersama umat beragama, pemerintahan daerah dan Pemerintah.

Pasal 3(1) Pemeliharaan kerukunan umat beragama di provinsi menjadi

tugas dan kewajiban gubernur.(2) Pelaksanaan tugas dan kewajiban gubernur sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dibantu oleh kepala kantor wilayah departemen agama provinsi.

Pasal 4(1) Pemeliharaan kerukunan umat beragama di kabupaten/kota

menjadi tugas dan kewajiban bupati/walikota.(2) Pelaksanaan tugas dan kewajiban bupati/walikota sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dibantu oleh kepala kantor departemen agama kabupaten/kota.

Pasal 5(1) Tugas dan kewajiban gubernur sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 3 meliputi :a. Memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat

termasuk memfasilitasi terwujudnya kerukunan umat beragama di provinsi;

b. Mengoordinasikan kegiatan instansi vertikal di provinsi

Page 44: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

31

dalam pemeliharaan kerukunan umat beragama;c. Menumbuhkembangkan keharmonisan, saling pengertian,

saling menghormati, dan saling percaya di antara umat beragama; dan

d. Membina dan mengoordinasikan bupati/wakil bupati dan walikota/wakil walikota dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang ketenteraman dan ketertiban masyarakat dalam kehidupan beragama.

(2) Pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, huruf c, dan huruf d dapat didelegasikan kepada wakil gubernur.

Pasal 6(1) Tugas dan kewajiban bupati/walikota sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 4 meliputi :a. Memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat

termasuk memfasilitasi terwujudnya kerukunan umat beragama di kabupaten/kota;

b. Mengoordinasikan kegiatan instansi vertikal di kabupaten/kota dalam pemeliharaan kerukunan umat beragama;

d. Menumbuhkembangkan keharmonisan, saling pengertian, saling menghormati, dan saling percaya di antara umat beragama;

e. Membina dan mengoordinasikan camat, lurah, atau kepala desa dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang ketenteraman dan ketertiban masyarakat dalam kehidupan beragama;

f. menerbitkan IMB rumah ibadat.(2) Pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

b, huruf c, dan huruf d dapat didelegasikan kepada wakil bupati/wakil walikota.

(3) Pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf c di wilayah kecamatan dilimpahkan kepada camat dan di wilayah kelurahan/desa dilimpahkan kepada lurah/kepala desa melalui camat.

Pasal 7(1) Tugas dan kewajiban camat sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 6 ayat (3) meliputi:a. Memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat

Page 45: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

32

termasuk memfasilitasi terwujudnya kerukunan umat beragama di wilayah kecamatan;

b. Menumbuhkembangkan keharmonisan, saling pengertian, saling menghormati, dan saling percaya di antara umat beragama; dan

c. Membina dan mengoordinasikan lurah dan kepala desa dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang ketenteraman dan ketertiban masyarakat dalam kehidupan keagamaan.

(2) Tugas dan kewajiban lurah/ kepala desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (3) meliputi:a. Memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat

termasuk memfasilitasi terwujudnya kerukunan umat beragama di wilayah kelurahan/desa; dan

b. Menumbuhkembangkan keharmonisan, saling pengertian, saling menghormati, dan saling percaya di antara umat beragama.

BAB IIIFORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

Pasal 8(1) FKUB dibentuk di provinsi dan kabupaten/kota.(2) Pembentukan FKUB sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan oleh masyarakat dan difasilitasi oleh pemerintah daerah.

(3) FKUB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki hubungan yang bersifat konsultatif.

Pasal 9(1) FKUB provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1)

mempunyai tugas:a. Melakukan dialog dengan pemuka agama dan tokoh

masyarakat;b. Menampung aspirasi ormas keagamaan dan aspirasi

masyarakat;c. Menyalurkan aspirasi ormas keagamaan dan masyarakat

dalam bentuk rekomendasi sebagai bahan kebijakan gubernur; dan

d. Melakukan sosialisasi peraturan perundang-undangan

Page 46: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

33

dan kebijakan di bidang keagamaan yang berkaitan dengan kerukunan umat beragama dan pemberdayaan masyarakat.

(2) FKUB kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) mempunyai tugas :a. Melakukan dialog dengan pemuka agama dan tokoh

masyarakat;b. Menampung aspirasi ormas keagamaan dan aspirasi

masyarakat;c. Menyalurkan aspirasi ormas keagamaan dan masyarakat

dalam bentuk rekomendasi sebagai bahan kebijakan bupati/walikota;

d. Melakukan sosialisasi peraturan perundang-undangan dan kebijakan di bidang keagamaan yang berkaitan dengan kerukunan umat beragama dan pemberdayaan masyarakat; dan

e. Memberikan rekomendasi tertulis atas permohonan pendirian rumah ibadat.

Pasal 10(1) Keanggotaan FKUB terdiri atas pemuka-pemuka agama

setempat.(2) Jumlah anggota FKUB provinsi paling banyak 21 orang dan

jumlah anggota FKUB , kabupaten/kota paling banyak 17 orang.

(3) Komposisi keanggotaan FKUB provinsi dan kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan berdasarkan perbandingan jumlah pemeluk agama setempat dengan keterwakilan minimal 1 (satu) orang dari setiap agama yang ada di propinsi dan kabupaten/kota.

(4) FKUB dipimpin oleh 1 (satu) orang ketua, 2 (dua) orang wakil ketua, 1(satu) orang sekretaris, 1 (satu) orang wakil sekretaris, yang dipilih secara musyawarah oleh anggota.

Pasal 11(1) Dalam memberdayakan FKUB, dibentuk Dewan Penasihat

FKUB di provinsi dan kabupaten/kota.(2) Dewan Penasihat FKUB sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

mempunyai tugas :a. membantu kepala daerah dalam merumuskan kebijakan

pemeliharaan kerukunan umat beragama; dan

Page 47: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

34

b. memfasilitasi hubungan kerja FKUB dengan pemerintah daerah dan hubungan antar sesama instansi pemerintah di daerah dalam pemeliharaan kerukunan umat beragama.

(3) Keanggotaan Dewan Penasehat FKUB provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh gubernur dengan susunan keanggotaan:

a. Ketua : Wakil gubernur;b. Wakil Ketua : Kepala kantor wilayah departemen agama

provinsi;c. Sekretaris : Kepala badan kesatuan bangsa dan politik

provinsi;d. Anggota : Pimpinan instansi terkait.

(4) Dewan Penasehat FKUB kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh bupati/walikota dengan susunan keanggotaan:

a. Ketua : Wakil bupati/wakil walikota;b. Wakil Ketua : Kepala kantor departemen agama

kabupaten/kota;c. Sekretaris : Kepala badan kesatuan bangsa dan politik

kabupaten/kota;d. Anggota : Pimpinan instansi terkait.

Pasal 12

Ketentuan lebih lanjut mengenai FKUB dan Dewan Penasihat FKUB provinsi dan kabupaten/kota diatur dengan Peraturan Gubernur.

BAB IVPENDIRIAN RUMAH IBADAT

Pasal 13(1) Pendirian rumah ibadat didasarkan pada keperluan nyata dan

sungguh-sungguh berdasarkan komposisi jumlah penduduk bagi pelayanan umat beragama yang bersangkutan di wilayah kelurahan/desa.

(2) Pendirian rumah ibadat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan tetap menjaga kerukunan umat beragama, tidak mengganggu ketenteraman dan ketertiban umum, serta

Page 48: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

35

mematuhi peraturan perundang-undangan.(3) Dalam hal keperluan nyata bagi pelayanan umat beragama

di wilayah kelurahan/desa sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak terpenuhi, pertimbangan komposisi jumlah penduduk digunakan batas wilayah kecamatan atau kabupaten/ kota atau provinsi.

Pasal 14(1) Pendirian rumah ibadat harus memenuhi persyaratan

administratif dan persyaratan teknis bangunan gedung.(2) Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) pendirian rumah ibadat harus memenuhi persyaratan khusus meliputi :a. Daftar nama dan Kartu Tanda Penduduk pengguna rumah

ibadat paling sedikit 90 (sembilan puluh) orang yang disahkan oleh pejabat setempat sesuai dengan tingkat batas wilayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (3);

b. Dukungan masyarakat setempat paling sedikit 60 (enam puluh) orang yang disahkan oleh lurah/kepala desa;

c. Rekomendasi tertulis kepala kantor departemen agama kabupaten/kota; dan

d. Rekomendasi tertulis FKUB kabupaten/kota.(3) Dalam hal persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) huruf a terpenuhi sedangkan persyaratan huruf b belum terpenuhi, pemerintah daerah berkewajiban memfasilitasi tersedianya lokasi pembangunan rumah ibadat.

Pasal 15Rekomendasi FKUB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2) huruf d merupakan hasil musyawarah dan mufakat dalam rapat FKUB, dituangkan dalam bentuk tertulis.

Pasal 16(1) Permohonan pendirian rumah ibadat sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 14 diajukan oleh panitia pembangunan rumah ibadat kepada bupati/walikota untuk memperoleh IMB rumah ibadat.

(2) Bupati/walikota memberikan keputusan paling lambat 90 (sembilan puluh) hari sejak permohonan pendirian rumah ibadat diajukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Page 49: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

36

Pasal 17Pemerintah daerah memfasilitasi penyediaan lokasi baru bagi bangunan gedung rumah ibadat yang telah memiliki IMB yang dipindahkan karena perubahan rencana tata ruang wilayah.

BAB VIZIN SEMENTARA PEMANFAATAN BANGUNAN GEDUNG

Pasal 18(1) Pemanfaatan bangunan gedung bukan rumah ibadat sebagai

rumah ibadat sementara harus mendapat surat keterangan pemberian izin sementara dari bupati/walikota dengan memenuhi persyaratan :a. Laik fungsi; danb. Pemeliharaan kerukunan umat beragama serta

ketenteraman dan ketertiban masyarakat.(2) Persyaratan laik fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) huruf a mengacu pada peraturan perundang-undangan tentang bangunan gedung.

(3) Persyaratan pemeliharaan kerukunan umat beragama serta ketenteraman dan ketertiban masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi:a. izin tertulis pemilik bangunan;b. rekomendasi tertulis lurah/kepala desa;c. pelaporan tertulis kepada FKUB kabupaten/kota; dand. pelaporan tertulis kepada kepala kantor departemen agama

kabupaten/kota.

Pasal 19(1) Surat keterangan pemberian izin sementara pemanfaatan

bangunan -gedung bukan rumah ibadat oleh bupati/walikota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1) diterbitkan setelah mempertimbangkan pendapat tertulis kepala kantor departemen agama kabupaten/kota dan FKUB kabupaten/kota.

(2) Surat keterangan pemberian izin sementara pemanfaatan bangunan gedung bukan rumah ibadat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku paling lama 2 (dua) tahun.

Page 50: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

37

Pasal 20(1) Penerbitan surat keterangan pemberian izin sementara

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1) dapat dilimpahkan kepada camat.

(2) Penerbitan surat keterangan pemberian izin sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan setelah mempertimbangkan pendapat tertulis kepala kantor departemen agama kabupaten/kota dan FKUB kabupaten/kota.

BAB VIPENYELESAIAN PERSELISIHAN

Pasal 21(1) Perselisihan akibat pendirian rumah ibadat diselesaikan secara

musyawarah oleh ‘-I masyarakat setempat.(2) Dalam hal musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

tidak dicapai, penyelesaian perselisihan dilakukan oleh bupati/walikota dibantu kepala kantor departemen agama kabupaten/kota melalui musyawarah yang dilakukan secara adil dan tidak memihak dengan mempertimbangkan pendapat atau saran FKUB kabupaten/kota.

(3) Dalam hal penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak, dicapai, penyelesaian perselisihan dilakukan melalui Pengadilan setempat.

Pasal 22Gubernur melaksanakan pembinaan terhadap bupati/walikota serta instansi terkait di daerah dalam menyelesaikan perselisihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21.

BAB VIIPENGAWASAN DAN PELAPORAN

Pasal 23(1) Gubernur dibantu kepala kantor wilayah departemen agama

provinsi melakukan pengawasan terhadap bupati/walikota serta instansi terkait di daerah atas pelaksanaan pemeliharaan kerukunan umat beragama, pemberdayaan forum kerukunan umat beragama dan pendirian rumah ibadat.

Page 51: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

38

(2) Bupati/walikota dibantu kepala kantor departemen agama kabupaten/kota melakukan pengawasan terhadap camat dan lurah/kepala desa serta instansi terkait di daerah atas pelaksanaan pemeliharaan kerukunan umat beragama, pemberdayaan forum kerukunan umat beragama, dan pendirian rumah ibadat.

Pasal 24(1) Gubernur melaporkan pelaksanaan pemeliharaan kerukunan

umat beragama, pemberdayaan forum kerukunan umat beragama, dan pengaturan pendirian rumah ibadat di provinsi kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama dengan tembusan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, dan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat.

(2) Bupati/walikota melaporkan pelaksanaan pemeliharaan kerukunan umat beragama, pemberdayaan forum kerukunan umat beragama, dan pengaturan pendirian rumah ibadat di kabupaten/kota kepada gubernur dengan tembusan Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama.

(3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) disampaikan setiap 6 (enam) bulan pada bulan Januari dan Juli, atau sewaktu-waktu jika dipandang perlu.

BAB VIIIBELANJA

Pasal 25Belanja pembinaan dan pengawasan terhadap pemeliharaan kerukunan umat beragama serta pemberdayaan FKUB secara nasional didanai dari dan atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Pasal 26(1) Belanja pelaksanaan kewajiban menjaga kerukunan nasional

dan memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat di bidang pemeliharaan kerukunan umat beragama, pemberdayaan FKUB dan pengaturan pendirian rumah ibadat di provinsi didanai dari dan atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah provinsi.

(2) Belanja pelaksanaan kewajiban menjaga kerukunan nasional

Page 52: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

39

dan memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat di bidang pemeliharaan kerukunan umat beragama, pemberdayaan FKUB dan pengaturan pendirian rumah ibadat dikabupaten/kota didanai dari dan atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten/ kota.

BAB IXKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 27(1) FKUB dan Dewan Penasehat FKUB di provinsi dan kabupaten/

kota dibentuk paling lambat 1 (satu) tahun sejak Peraturan Bersama ini ditetapkan.

(2) FKUB atau forum sejenis yang sudah dibentuk di provinsi dan kabupaten/kota disesuaikan paling lambat 1(satu) tahun sejak Peraturan Bersama ini ditetapkan.

Pasal 28(1) Izin bangunan gedung untuk rumah ibadat yang dikeluarkan

oleh pemerintah daerah sebelum berlakunya Peraturan Bersama ini dinyatakan sah dan tetap berlaku.

(2) Renovasi bangunan gedung rumah ibadat yang telah mempunyai IMB untuk rumah ibadat, diproses sesuai dengan ketentuan IMB sepanjang tidak terjadi pemindahan lokasi.

(3) Dalam hal bangunan gedung rumah ibadat yang telah digunakan secara permanen dan/atau merniliki nilai sejarah yang belum memiliki IMB untuk rumah ibadat sebelum berlakunya Peraturan Bersama ini, bupati/walikota membantu memfasilitasi penerbitan IMB untuk rumah ibadat dimaksud.

Pasal 29Peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan oleh pemerintahan daerah wajib disesuaikan dengan Peraturan Bersama ini paling lambat dalam jangka waktu 2 (dua) tahun.

Page 53: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

40

BAB XKETENTUAN PENUTUP

Pasal 30Pada saat berlakunya Peraturan Bersama ini, ketentuan yang mengatur pendirian rumah ibadat dalam Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 01/BER/MDN-MAG/1969 tentang Pelaksanaan Tugas Aparatur Pemerintahan dalam Menjamin Ketertiban dan Kelancaran Pelaksanaan Pengembangan dan Ibadat Agama oleh Pemeluk-Pemeluknya dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 31Peraturan Bersama ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di JakartaPada tanggal 21 Maret 2006

MENTERI AGAMA MENTERI DALAM NEGERI TTD TTDMUHAMMAD M. BASYUNI H. MOH. MA’RUF

Page 54: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

41

PERATURAN GUBERNUR JAMBI

PERATURAN GUBERNUR JAMBINOMOR 19 TAHUN 2007

TENTANGPEDOMAN PELAKSANAAN DALAM

PEMELIHARAAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA PEMBERDAYAAN

FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DAN PENDIRIAN RUMAH IBADAH

DI KABUPATEN/KOTA DALAM PROVINSI JAMBI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI,

Menimbang : Bahwa untuk menindaklanjuti ketentuan Pasal 12 Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama Nomor 9 Tahun 2006 dan Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, dan pemberdayaan Forum Kerukunan Umat beragama, dan Pendirian Rumah Ibadat dipandang perlu menetapkan Peraturan Gubernur Jambi tentang Pedoman Pelaksanaan dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat beragama, dan Pendirian Rumah Ibadat di Kabupaten/Kota dalam Provinsi Jambi;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang

Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-daerah Swantantra Tingkat Sumatera Barat, Jambi dan Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1957 Nomor 75) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara

Page 55: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

42

Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112)2. Undang-Undang Penetapan Presiden

Nomor 1 Tahun 1965 tentang Pencegahan, Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2726);

3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3298);

4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Azasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3886);

5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247)

6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Page 56: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

43

4548);8. Keputusan Bersama Menteri Agama dan

Menteri Dalam Negeri Nomor 1/BER/MDN-MAG/1969 tentang Pelaksanaan Tugas Aparatur Pemerintahan dalam Menjamin Ketertiban dan Kelancaran Pelaksanaan Pengembangan dan Ibadat Agama oleh Pemeluk-pemeluknya ;

9. Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1/BER/MDN-MAG/1979 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penyiaran Agama dan Bantuan Luar negeri kepada Lembaga Keagamaan di Indonesia ;

10. Keputusan Bersama Menteri Agama Nomor 373 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi dan Kantor Agama Kabupaten/Kota.

MEMUTUSKAN :Menetapkan: PERATURAN GUBERNUR TENTANG PEDOMAN

PELAKSANAAN DALAM PEMELIHARAAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA PEMBERDAYAAN FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DAN PENDIRIAN RUMAH IBADAT DI KABUPATEN/KOTA DALAM PROVINSI JAMBI.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan :1. Daerah adalah Provinsi Jambi2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati/Walikota dan

perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan.3. Gubernur adalah Gubernur Jambi4. Bupati/Walikota adalah Bupati/Walikota dalam Provinsi Jambi.5. Kerukunan Umat Beragama adalah keadaan hubungan

sesama umat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian, saling menghormati, menghargai kesetaraan dalam pengamalan ajaran agamanya dan kerjasama dalam

Page 57: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

44

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara didalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

6. Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama adalah upaya bersama umat beragama dan

7. Pemerintah Daerah dibidang pelayanan, pengaturan dan pemberdayaan umat beragama.

8. Rumah Ibadat adalah bangunan yang ciri-ciri tertentu yang khusus dipergunakan untuk beribadat bagi para pemeluk masing-masing agama secara permanent, tidak termasuk tempat ibadat keluarga.

9. Organisasi Kemasyarakatan Keagamaan yang selanjutnya disebut Ormas Keagamaan adalah organisasi non pemerintah bervisi kebangsaan yang dibentuk berdasarkan kesamaan agama oleh Warga negara Republik Indonesia secara sukarela, berbadan hokum dan telah terdaftar di Pemerintah Daerah setempat serta ukan organisasi sayap partai politik.

10. Pemuka Agama adalah Tokoh Komunitas umat beragama baik yang memimpin Ormas Keagamaan maupun tidak memimpin Ormas Keagamaan yang diakui dan/atau dihormati oleh masyarakat setempat sebagai panutan.

11. Forum Kerukunan Umat Beragama yang selanjutnya disingkat FKUB adalah forum yang dibentuk oleh masyarakat dan difasilitasi oleh Pemerintah daerah dalam rangka membangun, memelihara dan memberdayakan umat beragama untuk ketrukunan dan kesejahteraan.

BAB IIPEMBENTUKAN

Pasal 2(1) dengan Peraturan ini dibentuk FKUB dan Dewan Penasehat

FKUB Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam Provinsi Jambi.(2) Pembentukan FKUB sebagaimana dimaksud ayat (10

dilakukan oleh masyarakat yang dikoordinasikan oleh majelis-majelis agama dan difasilitasi oleh Pemerintah Daerah.

Page 58: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

45

BAB IIITUGAS, FUNGSI DAN SIFAT

Pasal 3FKUB Provinsi mempunyai tugas :1. Melakukan dialog dengan pemuka agama dan tokoh

masyarakat;2. Menampung aspirasi organisasi kemasyarakatan keagamaan

dan aspirasi masyarakat3. Menyalurkan aspirasi organisasi kemasyarakatan keagamaan

dan masyarakat dalam bentuk rekomendasi sebagai bahan kebijakan Gubernur, dan

4. Melakukan sosialisasi peraturan perundang-undangan dan kebijakan dibidang keagamaan yang berkaitan dengan kerukunan umat beragama dan pemberdayaan masyarakat.

Pasal 4FKUB Provinsi dan Kabupaten/Kota mempunyai fungsi komunikasi, mediasi, sosialisasi, edukasi, motivasi, pengejawantahan, representasi, konsultasi dan memberikan rekomendasi dalam memelihara dan mengembangkan kerukunan umat beragama.

Pasal 5FKUB Provinsi dan Kabupaten/Kota bersifat musyawarah, keagamaan, kemasyarakatan, kemanusiaan, konsultatif dan informatif serta independent dan tidak bersifat partisan.

BAB IVJUMLAH, KOMPOSISI DAN KEANGGOTAAN

Pasal 6(1) Keanggotaan FKUB terdiri atas pemuka-pemuka agama.(2) Jumlah anggota FKUB Provinsi sebanyak 21 (dua puluh satu)

orang. (3) Jumlah FKUB Kabupaten/Kota sebanyak 17 (tujuh belas) orang.

Pasal 7(1) Komposisi Keanggotaan FKUB Provinsi dan Kabupaten/Kota

sebagaimana dimaksud pada pasal 6 aya (2) dan (3) ditetapkan berdasarkan perbandingan jumlah pemeluk agama setempat

Page 59: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

46

menurut data resmi terakhir dari kantor wilayah Departemen Agama Provinsi Jambi dan Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota dalam Provinsi Jambi dengan keterwakilan minimal 1 (satu) orang dari setiap agama yang ada, secara musyawarah dan mufakat.

(2) Penetapan keanggotaan FKUB Provinsi dan Kabupaten/Kota berdasarkan rekomendasi dari setiap majelis agama (MUI, PgiW, FMKI, PHDI, WALUBI dan MATAKIN) setempat

(3) FKUB Provinsi dan Kabupaten/Kota dipimpin oleh 1 (satu) orang Ketua, 2 (dua) orang Wakil Ketua, 1 (satu) orang Sekretaris dan 1 (satu) orang Wakil Sekretaris yang dipilih secara musyawarah oleh anggota.

Pasal 8(1) Komposisi FKUB Provinsi terdiri dari :

Ketua : 1 (satu) orangWakil Ketua : 2 (dua) orangSekretaris : 1 (satu) orangWakil Sekretaris : 1 (satu) orangAnggota : 15 (lima belas) orang

(2) Komposisi FKUB Kabupaten/Kota terdiri dari:Ketua : 1 (satu) orangWakil Ketua : 2 (dua) orangSekretaris : 1 (satu) orangWakil Sekretaris : 1 (satu) orangBendahara : 1 (satu) orangAnggota : 11 (sebelas) orang

BAB VDEWAN PENASEHAT

Pasal 9(1) Susunan Dewan Penasehat FKUB Provinsi Jambi terdiri dari :

a. Ketua : 1 (satu) orangb. Wakil Ketua : 2 (dua) orang c. Sekretaris : 1 (satu) orangc. Anggota : 1. Unsur Kanwil Departemen Agama

Provinsi Jambi2. Unsur Biro-biro Setda Provinsi Jambi3. Unsur Poswil BIN Jambi4. Unsur Polda Jambi5. Unsur Korem 042/Gapu

Page 60: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

47

6. Unsur Kejati Jambi7. Unsur Satpol PP

(2) Susunan Dewan Penasehat FKUB Provinsi Jambi terdiri dari :a. Unsur dari Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan

Masyarakat Provinsi Jambib. Unsur dari Biro-biro Setda Provinsi Jambic. Unsur dari Kanwil Departemen Agama Provinsi Jambi

(3) Dewan Penasehat FKUB Kabupaten/Kota terdiri dari :a. Ketua : Wakil Bupati/Wakil Walikotab. Wakil Ketua : Kepala Kantor Departemen Agama

Kabupaten/Kotac. Sekretaris : Kepala Dinas/Kantor Kesatuan Bangsa dan

Perlindungan Masyarakat/Politik Kabupaten/Kotad. Anggota : 1. Asisten I dan II Sekda Kabupaten/Kota

2. Unsur Kepala Bagian Kabupaten/Kota3. Kasubdin dan Kasi pada Dinas/Kantor

Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat/Politik Kabupaten/Kota

4. Kepala Kantor Satpol PP Kabupaten/Kota5. Kasi pada Kantor Departemen Agama

Kabupaten/Kota6. Unsur Kodim7. Unsur Poltabes/Polres8. Unsur Kejari9. Unsur Bappeda Kabupaten/Kota10. Unsur Dinas Kabupaten/Kota11. Unsur Pengadilan Agama Kabupaten/

Kota12. Posda BIN Kabupaten/Kota13. Camat dalam Kabupaten/Kota

(4) Dewan Penasehat FKUB sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dibantu oleh Sekretariat terdiri dari:a. Unsur dari Dinas/Kantor Kesatuan Bangsa dan

Perlindungan Masyarakat / Politik Kabupaten/Kotab. Unsur dari Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kotac. Unsurd ari Bagian pada Setda Kabupaten/Kotad. Unsur dari Bappeda Kabupaten/Kota

Page 61: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

48

BAB VIKEPENGURUSAN

Pasal 10

(1) Periode Kepengurusan FKUB Provinsi adalah 5 (lima) tahun(2) Seseorang hanya dapat menjadi Ketua FKUB Provinsi

sebanyak-banyaknya 2 (dua) periode(3) Segala sesuatu mengenai pemilihan pengurus diatur sendiri

oleh musyawarah anggota FKUB masing-masing.(4) Kepengurusan FKUB Provinsi dikukuhkan oleh Gubernur atas

usul FKUB Provinsi melalui Ketua dewan Penasehat FKUB Provinsi

(5) Dewan Penasehat FKUB Provinsi ditetapkan dengan Keputusan Gubernur

(6) Kepengurusan FKUB Provinsi Jambi bagi yang sudah punya lembaga keagamaan harus melalui utusan dari lembaga keagamaannya masing-masing sedangkan yang belum mempunyai lembaga keagamaan harus berdasarkan musyawarah dan mufakat dari tokoh agama atau masyarakat keagamaannya.

Pasal 11(1) Periode Kepengurusan FKUB Kabupaten/Kota adalah 5 (lima)

tahun(2) Seseorang hanya dapat menjadi Ketua FKUB Kabupaten/Kota

sebanyak-banyaknya 2 (dua) periode(3) Segala sesuatu mengenai pemilihan pengurus diatur sendiri

oleh musyawarah anggota FKUB masing-masing.(4) Kepengurusan FKUB Kabupaten/Kota dikukuhkan oleh

Bupati/Walikota atas usul FKUB Kabupaten/Kota melalui Ketua dewan Penasehat FKUB Kabupaten/Kota

(5) Dewan Penasehat FKUB Kabupaten/Kota diditetapkan dengan Keputusan Bupati/Walikota

(6) Kepengurusan FKUB Kabupaten/Kota bagi yang sudah punya lembaga keagamaan harus melalui utusan dari lembaga keagamaannya masing-masing sedangkan yang belum mempunyai lembaga keagamaan harus berdasarkan musyawarah dan mufakat dari tokoh agama atau masyarakat keagamaannya.

Page 62: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

49

Pasal 12Pergantian antar waktu Pengurus FKUB Provinsi dan Kabupaten/Kota dilakukan apabila :1. Meninggal dunia ;2. Berhalangan tetap ;3. Permintaan sendiri ;4. Mencemarkan nama baik organisasi ;5. Melanggar hukum dan peraturan perundang-undangan yang

berlaku ;6. Atas permintaan dari lembaga keagamaan setelah mengadakan

musyawarah dengan FKUB

BAB VIIHUBUNGAN KERJA

Pasal 13

(1) Hubungan kerja FKUB Provinsi dan Kabupaten/Kota bersifat konsultatif dan informatif.

(2) Rapat konsultasi FKUB Provinsi dan Kabupaten/Kota dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali setahun oleh FKUB Provinsi setelah dikoordinasikan dengan FKUB Kabupaten/Kota.

Pasal 14(1) Hubungan kerja FKUB Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan

Pemerintah Daerah setempat bersifat konsultatif dan informatif.(2) Rapat konsultasi masing-nasing FKUB dengan Pemerintah

daerah setempat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali setahun yang difasilitasi oleh Dewan Penasehat FKUB Provinsi dan Kabupaten/Kota

BAB VIIBELANJA

Pasal 15(1) FKUB dan Dewan Penasehat FKUB Provinsi didanai dari dan

atas beban anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jambi.

Page 63: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

50

(2) FKUB dan Dewan Penasehat FKUB Kabupaten/Kota didanai dari dan atas beban anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten/Kota

(3) Hal ihwal mengenai belanja sebagaimana tersebut pada ayat (1) dan (2) diselenggarakan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB IXPENGEMBANGAN FKUB

Pasal 16(1) FKUB Provinsi, Kabupaten/Kota apabila dipandang perlu

dapat mengembangkan dalam lingkungan organisasi masing-masing antara lain :a. Membentuk bidang-bidang ;b. Mengangkat staf sekretariat ;c. Membentuk kepanitiaan/kelompok kerja

(2) Untuk pelaksanaan pengembangan sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal 16 harus dikonsultasikan dengan Dewan Penasehat FKUB masing-masing.

BAB XPROSEDUR DALAM PROSES SECARA BERJENJANG

PERMOHONAN PENDIRIAN RUMAH IBADAT

Pasal 17

Permohonan dari panitia pembangunan rumah ibadat yang ditujukan kepada Ketua FKUB Kabupaten/Kota untuk mendapatkan rekomendasi dengan melampirkan antara lain :1. Susunan panitia pembangunan rumah ibadat yang dikuatkan

dengan Surat Keputusan Pengurus Rumah Ibadat yang bersangkutan ;

2. Photo copy sertifikat tanah atau surat wakaf (hibah) tanah dari pemberi wakaf ;

3. Gambar bangunan ;4. Daftar nama dan photo copy Kartu Tanda Penduduk (KTP)

pengguna rumah ibadat paling sedikit 90 (sembilan puluh) orang yang disyahkan oleh Pejabat setempat sesuai dengan

Page 64: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

51

tingkat batas wilayah, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (3) Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 dan 8 Tahun 2006 ;

5. Dukungan masyarakat setempat paling sedikit 60 (enam puluh) orang yang disyahkan oleh Lurah/Kepala desa dan Camat ( 60 orang ini diluar dari jumlah umat pengguna rumah ibadat yang 90 orang tersebut ).

Pasal 18Permohonan dari panitia pembangunan rumah ibadat yang ditujukan kepada Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk mendapatkan rekomendasi dengan melampirkan antara lain:1. Susunan panitia pembangunan rumah ibadat yang dikuatkan

dengan Surat Keputusan Pengurus Rumah Ibadat yang bersangkutan ;

2. Photo copy sertifikat tanah atau surat wakaf (hibah) tanah dari pemberi wakaf ;

3. Gambar bangunan ;4. Daftar nama dan photo copy Kartu Tanda Penduduk (KTP)

pengguna rumah ibadat paling sedikit 90 (sembilan puluh) orang yang disyahkan oleh Pejabat setempat sesuai dengan tingkat batas wilayah, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (3) Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 dan 8 Tahun 2006 ;

5. Dukungan masyarakat setempat paling sedikit 60 (enam puluh) orang yang disyahkan oleh Lurah/Kepala desa dan Camat ( 60 orang ini diluar dari jumlah umat pengguna rumah ibadat yang 90 orang tersebut ).

Pasal 19Permohonan dari panitia pembangunan rumah ibadat yang ditujukan kepada bupati/Walikota untuk mendapatkan IMB (Izin Mendirikan Bangunan) dengan melampirkan antara lain:1. susunan panitia pembangunan rumah ibadat yang dikuatkan

dengan Surat Keputusan Pengurus Rumah Ibadat yang bersangkutan ;

2. Photo copy sertifikat tanah atau surat wakaf (hibah) tanah dari pemberi wakaf ;

3. Gambar bangunan ;4. Daftar nama dan photo copy Kartu Tanda Penduduk (KTP)

Page 65: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

52

pengguna rumah ibadat paling sedikit 90 (sembilan puluh) orang yang disyahkan oleh Pejabat setempat sesuai dengan tingkat batas wilayah, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (3) Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 dan 8 Tahun 2006 ;

5. Dukungan masyarakat setempat paling sedikit 60 (enam puluh) orang yang disyahkan oleh Lurah/Kepala desa dan Camat ( 60 orang ini diluar dari jumlah umat pengguna rumah ibadat yang 90 orang tersebut ).

6. Rekomendasi tertulis dari FKUB kabupaten/Kota.7. Rekomendasi tertulis dari Kantor Departemen Agama

Kabupaten/Kota.

BAB XIPENYELESAIAN PERSELISIHAN

Pasal 20FKUB Provinsi mempunyai tugas :(1) Perselisihan akibat pendirian rumah ibadat diselesaikan secara

musyawarah oleh masyarakat setempat.(2) Dalam hal musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat

91) tidak dicapai, penyelesaian perselisihan dilakukan oleh Bupati/Walikota dibantu Kepala Kantor Departemen agama Kabupaten/Kota melalui musyawarah yang dilakukan secara adil dan tidak memihak dengan mempertimbangkan pendapat atau saran FKUB Kabupaten/Kota atau FKUB Provinsi Jambi.

(3) Dalam hal penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dicapai, penyelesaian perselisihan dilakukan melalui pengadilan setempat.

Pasal 21Gubernur melaksanakan pembinaan terhadap Bupati/Walikota serta instansi terkait di daerah dalam menyelesaikan perselisihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20.

BAB XIIPENGAWASAN DAN PELAPORAN

Pasal 22(1) Gubernur dibantu Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama

Page 66: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

53

Provinsi Jambi melakukan pengawasan terhadap Bupati/Walikota serta instansi terkait di daerah atas pelaksanaan pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, pemberdayaan FKUB dan pendirian rumah ibadat.

(2) Bupati/Walikota dibantu Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota melakukan pengawasan terhadap Camat dan Lurah/Kepala Desa serta instansi terkait di daerah atas pelaksanaan pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, pemberdayaan FKUB dan pendirian rumah ibadat.

Pasal 23(1) Gubernur melaporkan pelaksanaan pemeliharaan kerukunan

umat beragama, pemberdayaan FKUB, dan pengaturan pendirian rumah ibadat di Provinsi kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama dengan tembusan kepada Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan serta Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat.

(2) Bupati/Walikota melaporkan pelaksanaan pemeliharaan kerukunan umat beragama, pemberdayaan FKUB, dan pengaturan pendirian rumah ibadat di Kabupaten/Kota kepada Gubernur dengan tembusan kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama.

(3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) disampaikan setiap 6 (enam) bulan pada bulan Januari dan juli, atau sewaktu-waktu jika dipandang perlu.

BAB XIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 24Dengan berlakunya Peraturan Gubernur ini, maka Peraturan Gubernur Jambi Nomor 22 Tahun 2006 tanggal 29 Desember 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama, dan Pendirian Rumah Ibadat dalam Provinsi Jambi serta ketentuan yang mengatur lainnya dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Page 67: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

54

Pasal 25Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Jambi.

Ditetapkan di JambiPada tanggal 19 Desember 2007

GUBERNUR JAMBI

ttd

H. ZULKIFLI NURDIN

Page 68: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

55

INSTRUKSI MENDAGRI

MENTERI DALAM NEGERIREPULIK INDONESIA

Jakarta, Januari 2017 Yth. 1. Sdr. Gubernur KDH Provinsi

2. Sdr/i. Bupati / Walikota Di-

Seluruh Indonesia

SURAT EDARANNOMOR : 905/117/SJ

TENTANG

PENDANAAN FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMADALAM ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH

Dalam rangka mengantisipasi terjadinya konflik sosial bernuansa agama dan upaya meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama di daerah dan sebagai implementasi Pasal 65 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomro 23 Tahun 2014 tentang pemerintah Daerah, dengan ini diminta perhatian Saudara/I atas hal-hal sebagai berikut:1. Bahwa dalam Pasal 26 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Bersama

Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2006 dan Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama, dan Pendirian Rumah Ibadat, Menyatakan bahwa :

SALINAN

Page 69: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

56

a. Belanja pelaksanaan kewajiban menjaga kerukunan nasional dan memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat di bidang pemeliharaan kerukunan umat beragama, pemberdayaan FKUB dan pengaturan pendirian rumah ibadat di provinsi dari dan atas beban APBD Provinsi.

b. Belanja pelakasanaan kewajiban menjaga kerukunan nasional dan memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat dibidang pemeliharaan kerukunan umat beragama, pemberdayaan FKUB dan pengaturan rumah ibadat di kabupaten/kota di danai dari dan atas beban APBD Kabupaten/kota.

2. Sehubungan dengan hal tersebut, pendanaan bagi FKUB dapat dianggarkan dalam APBD melalui belanja hibah dengan mempedomani Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber dari APBD, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri dalam negeri nomor 14 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang bersumber dari APBD serta peraturan perundang-undangan lain di bidang keuangan daerah.

Demikian untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

Ttd TJAHYO KUMOLO

Tembusan:1. Yth. Presiden Republik Indonesia2. Yth. Wakil Presiden Republik Indonesia3. Yth. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan

Keamanan; dan4. Yth. Menteri Agama Republik Indonesia

Page 70: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

57

ANGGARAN DASARFORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

BAB INAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

Pasal 1Nama

Organisasi Ini bernama Forum Kerukunan Umat Beragama Kota Jambi disingkat (FKUB Kota Jambi)

Pasal 2Waktu

FKUB Kota Jambi didirikan pada tanggal 1 Januari 2007 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.

Pasal 3Kedudukan

FKUB Kota Jambi berkedudukan di Kota Jambi, Provinsi Jambi, Republik Indonesia

Pasal 4Pembentukan

Pembentukan FKUB Kota Jambi dilakukan oleh masyarakat dan difasilitasi oleh pemerintah daerah.

BAB IIASAS, SIFAT DAN TUJUAN

Pasal 5Asas

Forum Kerukunan Umat Beragama Kota Jambi berasaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.

Pasal 6Sifat

1) FKUB Kota Jambi bersifat independen;2) Hubungan FKUB Kota Jambi dengan FKUB Provinsi Jambi

bersifat konsultatif dan koordinatif.

Page 71: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

58

Pasal 7Tujuan

Organisasi ini bertujuan untuk memelihara dan mengembangkan kerukunan umat beragama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

BAB IIITUGAS DAN FUNGSI

Pasal 8Tugas

1) FKUB Kota Jambi mempunyai tugas menampung aspirasi, melakukan dialog, dan menyalurkan aspirasi ormas keagamaan, pemuka agama dan/atau tokoh masyarakat serta memberikan masukan kepada Walikota Jambi sebagai bahan kebijakan;

2) FKUB Kota Jambi mempunyai tugas menampung aspirasi, melakukan dialog, dan menyalurkan aspirasi ormas keagamaan, pemuka agama dan/atau tokoh masyarakat serta memberikan rekomendasi pendirian rumah ibadat kepada Walikota Jambi sebagai bahan kebijakan;

3) FKUB Kota Jambi mengadakan pertemuan minimal 3 bulan sekali guna pertukaran informasi tentang program dan permasalahan-permasalahan yang terjadi.

Pasal 9Fungsi FKUB Kota Jambi

1) FKUB Kota Jambi memberikan saran dan pendapat dalam merumuskan kebijakan pemberdayaan kerukunan dan kesejahteraan umat beragama kepada Walikota Jambi;

2) Memfasilitasi hubungan kerja antara Pemerintah Kota dengan majelis-majelis agama;

3) Menyalurkan aspirasi Umat beragama kepada Pemerintah Kota;

4) Membantu Pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan kerukunan Umat beragama;

5) Mensosialisasikan peraturan perundang-undangan berhubungan dengan kerukunan umat beragama.

6) Memberikan rekomendasi tertulis atas permohonan pendirian rumah ibadah, dan memberikan pendapat tertulis untuk izin

Page 72: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

59

sementara pemanfaatan bangunan gedung bukan rumah ibadah selama 2 (dua) tahun yang diberikan oleh Walikota Jambi;

BAB IVKEANGGOTAAN, MASA BAKTI, PEMBERHENTIAN DAN

PENGGANTIAN

Pasal 10Keanggotaan

1) Keanggotaan FKUB terdiri dari unsur pemuka agama Kota Jambi, Organisasi Sosial Keagamaan, dan perwakilan Kementerian Agama Kota Jambi sesuai dengan bidang (tugas pokok dan fungsi) yang terkait;

2) Jumlah anggota FKUB Kota Jambi paling banyak 17 orang;3) Anggota FKUB Kota Jambi adalah pengurus FKUB;4) Komposisi keanggotaan FKUB Kota Jambi ditetapkan

berdasarkan perbandingan jumlah pemeluk agama setempat dengan keterwakilan minimal 1 (satu) orang dari setiap agama yang ada di Kota Jambi.

Pasal 11Masa Bakti Keanggotaan

Masa bakti pengurus FKUB selama 5 (lima) tahun atau sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi Jambi.

Pasal 12Pemberhentian, Penggantian Keanggotaan

1) Keanggotaan FKUB berakhir karena:a. Berhalangan tetap/meninggal dunia;b. Atas permintaan sendiri;c. Diberhentikan atas rapat anggota;d. Pindah ke luar daerah.

2) Diberhentikan atas dasar keputusan rapat anggota:a. Mencalonkan diri menjadi calon legislatif maupun kepala

daerah dan wakil kepala daerah;b. Melanggar Pedoman Organisasi;c. Tidak menjalankan tugas organisasi selama 3 (tiga) bulan

secara berturut-turut;d. Melakukan tindak pidana yang telah berkekuatan hukum tetap;

Page 73: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

60

Pasal 13Penggantian Keanggotaan

1) Penggantian keanggotaan atas usul Organisasi Keagamaan yang anggotanya berhenti atau diberhentikan;

2) Penggantian keanggotaan dapat dilakukan oleh anggota FKUB yang diusulkan dari pemuka-pemuka agama setempat.

BAB VSTRUKTUR ORGANISASI, KEPENGURUSAN DAN

KESEKRETARIATAN

Pasal 14Struktur Organisasi

Struktur organisasi FKUB Kota Jambi terdiri dari Dewan Penasehat dan Dewan Pengurus merangkap anggota, serta kesekretariatan.

Pasal 15Dewan Penasehat FKUB Kota Jambi

Dewan penasehat FKUB Kota Jambi sebagaimana dimaksud pasal 14 ditetapkan oleh bupati/walikota dengan susunan keanggotaan:1) Ketua adalah Wakil Walikota Jambi;2) Wakil Ketua adalah Kepala Kantor Kementerian Agama Kota

Jambi;3) Sekretaris adalah Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Kota Jambi;4) Anggota adalah Pimpinan Instansi terkait.

Pasal 16Kepengurusan

Pengurus FKUB Kota Jambi terdiri dari 1 (satu) orang Ketua, 2 (dua) orang wakil ketua, 1 (satu) orang sekretaris, 1 (satu) orang wakil sekretaris dan 1 (satu) orang bendaharayang dipilih secara musyawarah oleh anggota.

Pasal 17Kesekretariatan

1) Sekretariat FKUB terdiri dari seorang kepala dan dibantu staf keuangan dan administrasi yang diatur berdasarkan Peraturan Gubernur Jambi, atau Walikota Jambi;

Page 74: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

61

2) Tugas dan tanggung jawab sekretariat ditetapkan dan diatur oleh pengurus FKUB.

BAB VIKEUANGAN

Pasal 181) Sumber Pembiayaan FKUB Berasal Dari APBN dan APBD;2) Sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

BAB VIIASET

Pasal 19Aset Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Jambi diperoleh dari Pemerintah dan/atau pihak lain yang sah dan terinventarisir.

BAB VIIIPENUTUP

Pasal 20Hal-hal yang belum diatur dalam anggaran dasar ini akan diatur dalam anggaran rumah tangga dan/atau peraturan organisasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Jambi.

Page 75: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

62

Page 76: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

63

****ANGGARAN RUMAH TANGGA

FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (FKUB)

BAB IKEDUDUKAN

Pasal 1Apabila dianggap perlu, pemerintah daerah dapat memfasilitasi pembentukan FKUB di tingkat kecamatan untuk kepentingan harmonisasi dan dinamisasi kerukunan umat beragama.

BAB IISIFAT

Pasal 21) FKUB bersifat independent dan tidak berafiliasi kepada salah

satu organisasi sosial politik manapun;2) Hubungan FKUB Kota Jambi dengan FKUB Provinsi bersifat

konsultatif dan tidak hierarkis;3) Hubungan FKUB kota dengan FKUB Kecamatan bersifat

hierarkis;4) FKUB kota dapat bertukar informasi dengan FKUB Kabupaten/

Kota di wilayah Provinsinya.

BAB IIITUGAS

Pasal 31) FKUB Provinsi, Kabupaten/Kota bertugas menyusun program

kegiatan dalam rangka pertukaran informasi untuk memberikan masukan kepada Kepala Daerah dalam merumuskan kebijakan pemeliharaan kerukunan umat beragama dan mengadakan pertemuan dengan pengurus/anggota FKUB triwulanan (3 bulan) sekali;

2) FKUB Kota Jambi;a. Melakukan dialog dengan pemuka agama dan tokoh

masyarakat;b. Menampung aspirasi ormas keagamaan dan aspirasi

Page 77: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

64

masyarakat;c. Menyalurkan aspirasi ormas keagamaan dan masyarakat

dalam bentuk rekomendasi sebagai bahan kebijakan Walikota Jambi;

d. Memberikan rekomendasi tertulis atas permohonan pendirian rumah ibadah, dan memberikan pendapat tertulis untuk izin sementara pemanfaatan bangunan gedung bukan rumah ibadah yang diberikan oleh Walikota Jambi;

e. Memberikan pendapat atau saran dalam hal penyelesaian permasalahan pendirian rumah ibadah kepada Walikota Jambi;

f. Menginventarisasi permasalahan kehidupan kerukunan umat beragama di tingkat kecamatan, dan/atau kelurahan/desa yang tidak memiliki FKUB Kecamatan;

g. Melakukan sosialisasi peraturan perundang-undangan dan kebijakan di bidang keagamaan yang berkaitan dengan kerukunan umat beragama dan pemberdayaan masyarakat.

3) FKUB Kecamatan;a. Melakukan dialog dengan pemuka agama dan tokoh

masyarakat;b. Menampung aspirasi ormas keagamaan dan aspirasi

masyarakat;c. Menyalurkan aspirasi ormas keagamaan dan masyarakat

dalam bentuk informasi sebagai bahan masukan FKUB kab/kota;

d. Memberikan pendapat atau saran dalam hal penyelesaian perselisihan pendirian rumah ibadat kepada FKUB kab/kota;

e. Menginventarisasi dan melaporkan permasalahan kehidupan kerukunan umat beragama di tingkat kelurahan dan desa kepada FKUB Kabupaten/kota;

f. Melakukan sosialisasi peraturan perundang-undangan dan kebijakan di bidang keagamaan yang berkaitan dengan kerukunan umat beragama dan pemberdayaan masyarakat.

Page 78: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

65

BAB IVDEWAN PENASEHAT DAN KESEKRETARIATAN

Pasal 4Dewan Penasehat

1) Yang dimaksud dengan Dewan Penasehat FKUB ditetapkan berdasarkan peraturan Gubernur, Bupati/Walikota;

2) Fungsi Dewan Penasehat FKUB Provinsi Kab/Kota adalah memberdayakan FKUB;

3) Dewan Penasehat FKUB Provinsi, Kab/kota sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan oleh gubernur, bupati/walikota dengan susunan keanggotaan:a. Ketua adalah Wakil Gubernur/Wakil Bupati/Wakil

Walikota.b. Wakil Ketua adalah Kanwil Departemen Agama, Kepala

Kantor Agama Kab/Kotac. Sekretaris adalah Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan

Politik atau dengan sebutan lainnya Provinsi, Kab/Kota.d. Anggota adalah Pimpinan Instansi terkait.

Pasal 5Kesekretariatan

1) Dewan Penasehat FKUB dalam menjalankan fungsi fasilitasi dan kegiatannya, menetapkan kesekretariatan FKUB;

2) Kesekretariatan berfungsi sebagai penyelenggara kegiatan administrasi dan keuangan FKUB Provinsi, Kab/Kota;

3) Kesekretariatan FKUB bisa terdiri dari kepala kesekretariatan, staf keuangan dan administrasi, yang ditetapkan Dewan Penasehat FKUB;

4) Ketentuan dan mekanisme kesekretariatan diatur berdasarkan keputusan Dewan Penasehat FKUB.

BAB VSTRUKTUR ORGANISASI, KEPENGURUSAN DAN

KEANGGOTAAN

Pasal 6Struktur Organisasi

1) FKUB merupakan sebuah forum/wadah yang dibentuk untuk menampung seluruh aspirasi kepentingan umat beragama dan

Page 79: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

66

kerukunan umat beragama;2) FKUB Dalam menjalankan tugasnya difasilitasi sebagaimana

pasal 5 ayat (2) dan (4).

Pasal 7Kepengurusan

1) Dalam menetapkan kepengurusan FKUB Provinsi, Kab/Kota dibentuk formatur berdasarkan keputusan musyawarah anggota;

2) Pengurus FKUB Provinsi, Kab/Kota dipilih berdasarkan rapat pengurus/anggota;

3) Pengurus FKUB sebagaimana disebutkan pada pasal 18 Anggaran Dasar terdiri dari 1 (satu) orang Ketua, 2 (dua) orang wakil ketua, 1 (satu) orang sekretaris, 1 (satu) orang wakil sekretaris yang dipilih secara musyawarah oleh anggota.

Pasal 8Keanggotaan

1) Anggota FKUB berasal dari pemuka-pemuka agama setempat;2) Anggota FKUB Provinsi, berjumlah 21 (dua puluh satu) orang

yang dipilih berdasarkan musyawarah pemuka-pemuka agama setempat;

3) Anggota FKUB Kabupaten/Kota, berjumlah 17 (tujuh belas) orang yang dipilih berdasarkan musyawarah pemuka-pemuka agama setempat;

4) Anggota FKUB Provinsi, Kab/Kota mempunyai hak dipilih dan memilih, sebagai pengurus FKUB Provinsi, Kab/Kota;

5) Untuk menentukan jumlah anggota FKUB Provinsi, Kab/Kota maka masing-masing agama diwakili oleh 1 (satu) orang terlebih dahulu sehingga terdapat 6 (enam) orang mewakili 6 (enam) agama;

6) Untuk menentukan kekurangan sehingga berjumlah 21 (dua puluh satu) untuk provinsi dan 17 (tujuh belas) untuk kab/kota ditetapkan berdasarkan ketentuan pasal 10 ayat (3) Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 dan 8 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama, dan Pendirian Rumah Ibadat.

Page 80: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

67

BAB VITATA ADMINISTRASI DAN ATRIBUT

Pasal 9Tata Administrasi

Tata administrasi umum dan keuangan FKUB dan Dewan Penasehat FKUB diatur oleh peraturan gubernur.

Pasal 10Atribut

1) Desain Logo, lambang dan bendera FKUB dapat dikonsultasikan kepada Dewan Penasehat FKUB;

2) Logo atau lambang organisasi FKUB dibuat seragam secara nasional;

BAB VIIPasal 11

PELAKSANA HARIAN1) Pelaksana Harian terdiri dari:

a. Ketua dan wakil ketua;b. Sekretaris dan wakil sekretaris.

1) Tugas Pelaksana Harian adalah:a. Memimpin dan melaksanakan tugas sehari-hari;b. Menyiapkan bahan-bahan musyawarah dan rapat-rapat;c. Menyampaikan informasi kepada pemerintah dan umat

secara timbal balik serta mengadakan konsultasi dan koordinasi dengan pemerintah dan umat;

d. Mengusulkan pemberhentian dan pengangkatan anggota FKUB yang berhenti atau diberhentikan sebagaimana ditentukan pada pasal 13 ayat 2 (dua).

2) Tugas Unsur Pelaksana Harian adalah:a. Ketua dan Wakil ketua memimpin kelancaran kegiatan

sehari-hari, serta bertanggung jawab terhadap kinerja FKUB;

b. Sekretaris bertanggung jawab dalam bidang administrasi, dan mengkordinir serta mengarahkan keskretariatan, dan urusan operasional FKUB;

c. Sekretaris membantu tugas-tugas ketua dan wakil ketua FKUB.

Page 81: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

68

BAB VIIIPasal 12

MUSYAWARAH, RAPAT-RAPAT DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1) Rapat Kerja bertujuan antara lain:a. Menyusun program kerja tahunan;b. Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan program

tahun sebelumnya.2) Keputusan yang diambil FKUB melalui musyawarah dan

mufakat, serta tidak melalui voting.

BAB IXPENGELOLAAN PENDANAAN

Pasal 13Pengelolaan dana Sumber lain yang sah, dapat dipergunakan untuk keperluan sebagai berikut:

a. Pemberdayaan Umat Beragama;b. Bantuan Sosial/Bencana Alam;c. Pendidikan;d. Kesehatan;e. Pembangunan Sektor Riil (Pertanian, Perkebunan,

Perternakan, Perikanan, dll);f. Pengembangan Bantuan Nonformal/Usaha Kecil/Modal

Kerja;g. Dan Lain-Lain Dalam Rangka Ketahanan: Pangan,

Ekonomi, Sosial, Budaya, dan Bangsa Untuk Memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

BAB IXPasal 14ASET

1) Aset Forum Kerukunan Umat Beragama yang diperoleh dari Pemerintah maupun pihak lain yang sah wajib dipelihara;

2) Pemeliharaan kantor beserta inventaris kantor dibiayai oleh Pemerintah dan/atau Pemerintahan Daerah.

Page 82: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

69

BAB XPENUTUP

Pasal 151) Segala sesuatu yang belum diatur dalam Anggaran Rumah

Tangga ini, akan ditentukan oleh rapat pengurus/keanggotaan FKUB dan disahkan dalam rapat pleno;

2) Anggaran Rumah Tangga ini disahkan oleh rapat Pleno Rakornas FKUB Provinsi, Kab/Kota pada tanggal …….. 2008, di……….

Page 83: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

70

CONTOH SURAT PERMOHONAN IZIN PENDIRIAN RUMAH IBADAH

Jambi, 1 Januari 2019Nomor : Lampiran : 1 (satu) Berkas Perihal : Mohon Izin Pendirian Rumah Ibadah Kepada Yth.

Bapak Ketua FKUB Kota Jambi di J a m b i Dengan hormat,Terlebih dahulu kami mendoakan semoga Bapak senantiasa sehat dan sukses menjalankan aktivitas sehari-hari. Aamiin

Sehubungan dengan akan dibangunnya Mesjid/Gereja/Klenteng/Pura/Wihara ....... maka kami panitia pembangun mengajukan Izin Pendirian, oleh karenanya kami pengurus mengajukan permohonan kehadapan Bapak/Ibu kiranya sudi memberikan Izin Pembangunan yang berlokasi di .....

Demikian yang dapat kami sampaikan, besar harapann kami Bapak/Ibu dapat mengabulkannya. Atas perhatian dan perkenan Bapak/Ibu kami haturkan terima kasih.

Panitia Pembangun Mesjid/Gereja/Klenteng/Pura/Wihara .....

Ketua Sekretaris

Mengetahui Ketua RT/LurahTembusan Disampaikan Kepada Yth.

1. Bapak Walikota Jambi; 2. Bapak Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jambi; 3. Bapak Kepala Badan Kesbangpol Kota Jambi;4. Bapak Kepala PTSP Kota Jambi; 5. Pertinggal.

Page 84: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

71

CONTOH SURAT PENGAJUAN KEBERATAN PENDIRIAN RUMAH IBADAH

Jambi, 1 Januari 2019Nomor : Lampiran : 1 (satu) Berkas Perihal : Keberatan Pendirian Rumah Ibadah

Kepada Yth. Bapak Walikota Jambi di J a m b i Dengan hormat, Terlebih dahulu kami mendoakan semoga Bapak senantiasa sehat dan sukses menjalankan aktivitas sehari-hari. AamiinSehubungan dengan adanya aktivitas ibadah jamaah Mesjid/Gereja/Klenteng/Pura/Wihara ....... yang berlokasi di ..... Maka atas nama warga masyarakat ..... mengajukan keberatan atas adanya rumah ibadah tersebut dan segala aktivitas di dalamnya. Sedikitnya ada dua alasan menjadi penyebab keberatan antara lain;1. Rumah ibadah tersebut sepengetahuan kami belum

mendapatkan izin dari aparat yang berkompeten;2. Lokasi Rumah Ibadah yang kurang tempat karena berada

di tengah komunitas masyarakat yang berbeda keyakinan sehingga dapat mengganggu ketentraman dan stabilitas keamanan masyarakat sekitar.

Demikian yang dapat kami sampaikan, besar harapan kami Bapak Walikota dapat mengabulkannya. Adapun nama, alamat dan tanda tangan sebagaimana terlampir. Atas perhatian dan perkenannya dihaturkan terima kasih.

Warga Masyarakat ....... Koordinator

Page 85: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

72

Mengetahui Ketua RT

Tembusan Disampaikan Kepada Yth.

1. Bapak Ketua DPRD Kota Jambi; 2. Bapak Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jambi; 3. Bapak Kepala Kejaksaan Negeri Kota Jambi4. Bapak Kapoltabes Kota Jambi; 5. Bapak Dan-Dim Batanghari Jambi;6. Bapak Kepala Badan Kesbangpol Kota Jambi;7. Bapak Kepala Satpol PP Kota Jambi; 8. Pertinggal.

Page 86: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

73

CONTOH SURAT REKOMENDASI FKUB KOTA JAMBI

Tatan Jambi, 1 Januari 2019Nomor : Lampiran : 1 (satu) Berkas Perihal : Surat Rekomendasi

Kepada Yth. Bapak Walikota Jambi di J a m b i

Berdasarkan surat pengusulan Izin Pendirian Mesjid/Gereja/Klenteng/Pura/Wihara nomor ... tertanggal 1 Januari 2019, setelah Tim FKUB didampingi Tim Kesbangpol melakukan verifikasi dan analisis terhadap dokumen yang diajukan. Atas dasar itu, FKUB Kota Jambi merekomendasikan Menyetujui/Menyetujui dengan Catatan/Menolak permohonan sebagaimana dimaksud. Adapun aspek yang menjadi pertimbangan, antara lain;1. Terpenuhinya persyaratan administratif; permohonan,

SK panitia pembangunan, Gambar Bangunan, Sertifikat Kepemilikan Tanah (SHM), hibah/wakaf dari pemilik tanah, kebutuhan dan komposisi jumlah penduduk. (Psl 13 PBM No. 9 dan 8 Tahun 2006: Psl 17-18 Pergub No. 19 Tahun 2007);

2. Terpenuhinya persyaratan khusus yaitu; pengguna sebanyak 90 orang yang disyahkan oleh Lurah/Kepala desa dan Camat dan persetujuan warga pendukung sebanyak 60 Orang (Diluar jumlah pengguna ). (Psl 14 PBM No. 9 dan 8 Tahun 2006: Psl 19 Pergub No. 19 Tahun 2007);

3. Jaminan dan komitmen tidak melakukan penyebaran agama kepada warga sekitar yang sudah beragama dan segala bentuk tindakan maupun aktifitas yang dapat mengganggu kenyamanan dan stabilitas keamanan warga sekitar. (Psl 28 E ayat (1) Undang-undang Dasar 1945: Psl 3-4 Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No. 1 1979: Psl 13 PBM No. 9 dan 8 Tahun 2006).

Page 87: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

74

Demikianlah rekomendasi ini disampaikan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

H. Husin Abdul Wahab, Ph. D Dr. Fuad Rahman, MA Ketua Sekretaris

Page 88: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

75

GALERI FKUB

Audiensi dengan Presiden RI di Istana Negara dengan Bapak Presiden Republik Indonesia 25 November 2017

Page 89: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

76

Page 90: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

77

Rakornas FKUB Tingkat Nasional di Tarakan Kalimantan Utara 5-8 September 2018

RAKOR DAN DIALOG LINTAS AGAMA FKUB KOTA JAMBI 1 NOVEMBER 2018

Page 91: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

78

Page 92: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

79

TIM VERIFIKASI IZIN PENDIRIAN GEREJA

Page 93: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

80

Page 94: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

81

Page 95: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

82

Page 96: BUKU SAKU KOTA JAMBI 2019-2024

83