buku saku -...
TRANSCRIPT
MATERI PELATIHAN DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA
( BAGI PENGURUS )
BUKU SAKU
OLEH ARIF BUDIYANTO
UPT PUSKESMAS WONOSARI 2 GUNUNGKIDUL
2016
PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam Sehat, Desa Siaga Aktif merupakan salah satu indicator dalam SPM bidang Kesehatan. Target yang harus dicapai adalah minimal 80% Desa Siaga menjadi Desa Siaga Aktif, Buku Saku ini disusun sebagai BUKU PINTAR-nya Pengurus Desa Siaga & Padukuhan Siaga. Semoga buku kecil ini dapat memberikan pencerahan pada Pengurus Desa Siaga & Padukuhan Siaga, sebagai ujung tombak dalam mensukseskan pembangunan kesehatan di masyarakat. Saya yakin buku saku ini masih jauh dari sempurna, kritik – saran & masukan untuk menyempurnakan BUKU SAKU ini sangat kami harapkan. Terimakasih. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Penulis, ARIF BUDIYANTO
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 01
BAB 1 : DESA SIAGA Desa Siaga sudah cukup lama dikembangkan di Kabupaten Gunungkidul, terhitung sejak tahun 2007/2008 telah dikembangkan, bahkan Desa Siaga Siap Antar Jaga sudah dikembangkan sejak tahun 2005, yang berarti sudah berusia 10 tahun lebih, seharusnya dengan usia tersebut eksistensi Desa Siaga sudah bisa dirasakan. Cakupan Desa Siaga sudah mencapai 100%, tapi kalau dievaluasi Desa Siaga yang benar-benar memiliki kesiapsiagaan nyata mungkin belum ada 50%, mayoritas masih aktif Pratama. Mayoritas Desa Siaga, baru sebatas dinyatakan ada dengan selembar SK Kepala Desa, tapi eksistensinya dengan minimal ada rapat koordinasi rutin belum berjalan seperti yang diharapkan, kesiapsiagaan data juga belum terwujud, program-programnya juga belum berjalan dengan baik, mayoritas Desa Siaga belum memiliki sekretariat, apalagi buku administrasi yang memadai. Tentunya ini menjadi PR besar yang harus segera ditindaklanjuti, sehingga Desa Siaga benar-benar terwujud di masyarakat. Sebenarnya Kegiatan Desa Siaga secara umum sudah berjalan, seperti kegiatan Pendataan, kegiatan Posyandu, kegiatan Penyuluhan, dll tetapi belum didukung oleh administratif dan dokumentasi yang memadai, sehingga belum optimal berdaya guna. Meski program sudah berjalan, berhubung tidak ter-administrasi, sehingga data-data nya belum diolah & dimanfaatkan dalam forum MMD.
Seandainya data cukup memadai serta dilakukan analisis data oleh masyarakat melalui MMD / musyawarah masyarakat desa, tentunya permasalahan kesehatan masyarakat akan lebih optimal terselesaikan. Masalah-masalah segera diketahui, sehingga dapat diantisipasi serta dilakukan intervensi sesuai permasalahannya dan mengacu potensi yang ada di masyarakat. Untuk mewujudkan eksistensi Desa Siaga, dibutuhkan kesinambungan pembinaan oleh Puskesmas serta Dukungan dari Lintas Sektor terkait, khususnya Pemerintah Desa sangat dibutuhkan. Dengan lahirnya Peraturan Bupati No.56 tahun 2011 tentang Pengembangan Desa Siaga di Kabupaten Gunungkidul, semoga mampu memberikan payung hukum sehingga Pemerintah Desa dan Lintas Sektor terkait secara nyata memberikan dukungan dan berperan aktif sehingga terwujudnya Desa Siaga di tingkat Padukuhan, yaitu terwujudnya masyarakat siaga yang mampu mengatasi permasalahan kesehatan di masyarakat secara mandiri. Desa Siaga adalah desa sebagai wadah integrasi pembangunan kesehatan masyarakat di tingkat desa yang masyarakatnya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, kegawatdaruratan dan bencana secara mandiri.
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 02 BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 03
DESA SIAGA : Desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan secara mandiri.
PADUKUHAN SIAGA : Padukuhan yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan secara mandiri.
Desa Siaga dibentuk untuk mewujudkan masyarakat desa yang sehat, serta peduli & tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayahnya. Dan secara khusus Desa Siaga bertujuan:
1. Meningkatkan pengetahuan & kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya kesehatan
1. Meningkatkan kewaspadaan & kesiapsiagaan masyarakat desa terhadap resiko & bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan
2. Meningkatkan keluarga yang sadar gizi dan melaksanakan PHBS (Perilaku Hidup Bersih & Sehat)
3. Meningkatkan kesehatan lingkungan Meningkatkan kemampuan & kemauan masyarakat desa
untuk menolong diri sendiri dibidang kesehatan
Indikator Keberhasilan Desa Siaga Desa Siaga dikatakan berhasil dapat dilihat dengan indikator sbb: 1. Indikator Masukan / input
1). Ada Pengurus 2). Ada Poskesdes / Poskes padukuhan (Ada secretariat) 3). Ada UKBM (upaya kesehatan berbasis masyarakat) 4). Ada tenaga kesehatan / kader kesehatan
2. Indikator Proses 1). Pengurus melaksanakan rakor rutin (bulanan, tribulanan) 2). Poskesdes, UKBM berfungsi (melayani masyarakat) 3). Ada sistem penanganan Gawat Darurat / bencana 4). Sistem Survailans berjalan 5). Ada kunjungan rumah / Tindak Lanjut PHBS
3. Indikator Keluaran / output 1). Cakupan K-1 & K-4 2). Cakupan persalinan Nakes 3). Cakupan BBLR yang dirujuk 4). Cakupan KN-1 & KN-2 5). Jumlah bayi & balita BB tidak naik yang ditangani 6). Jumlah balita GAKIN yang mendapat MP ASI 7). Cakupan Imunisasi 8). Cakupan Jamban Sehat & air bersih 9). Cakupan Pelayanan UGD & KLB 24 Jam 10). Cakupan KADARZI 11). Cakupan penggunaan Garam Yodium 12). Cakupan UKBM yang dibina 13). Cakupan rumah sehat
4. Indikator Dampak 1). Kematian ibu hamil / bersalin menurun atau tidak ada 2). Kematian bayi menurun atau tidak ada 3). Balita Gizi kurang / Gizi buruk menurun atau tidak ada 4). Tidak ada KLB
5). Angka kesakitan menurun
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 04 BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 05
FORUM DESA SIAGA Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiap-siagaan dalam hal sumber daya & kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan secara mandiri. Desa Siaga merupakan implementasi atau merevitalisasi upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) serta merupakan revitalisasi program Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) sebagai pendekatan edukatif, preventif dan promotif pada masyarakat.
Susunan Pengurus Forum Desa Siaga :
Penanggung Jawab : Kepala Desa Ketua : …………. (Kesra / Toma) Sekretaris 1 : …………. (Koordinator Kader Desa) Sekretaris 2 : …………. Bendahara : ………….. Satgas Kelembagaan (2) Satgas Pemberdayaan Masyarakat (2) Satgas Pelayanan Kesehatan Dasar (2) Satgas Lingkungan Sehat (2) Satgas Ketahanan Pangan & Ekonomi Produktif (2) Satgas Masyarakat Sehat & Mandiri (2)
PADUKUHAN SIAGA Padukuhan Siaga adalah Padukuhan yang penduduknya memiliki kesiapsiagaan dalam hal sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah & mengatasi masalah kesehatan, bencana & kegawatdaruratan secara mandiri. Susunan Pengurus Padukuhan Siaga , Pelindung : Kepala Desa Penasehat : Lembaga Desa, Toma, Toga
Ketua : …………. (Dukuh) Waka : …………. Sekretaris 1 : …………. (Ketua Kader Dusun) 2 : ………… Bendahara : ………….. Seksi Promkes (2) Seksi Kegawatdaruratan :
• Ambulans Desa (1)
• Kelompok Donor Darah (1)
• Rujukan (1) Seksi UKBM (2) Seksi Survailans (4) Seksi Unit Usaha Ekonomi & Ketahanan Pangan :
• Penggalangan Dana Masy & Kemitraan (1)
• Home Industri / Koperasi (1) Seksi Lingkungan Sehat (2)
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 06 BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 07
BAB 2 :
ADMINISTRASI DESA SIAGA
Administrasi menjadi salah satu pilar penting dalam sebuah
organisasi, karena tanpa dukungan administrasi kegiatan yang
telah dilaksanakan akan susah dievaluasi.
Beberapa Administrasi Standar di Desa Siaga & Padukuhan
Siaga sebagai berikut :
1. Buku Susunan pengurus & program kegiatan 2. SK Desa Siaga / padukuhan siaga 3. Kartu Amanat Persalinan
Berita Acara Ambulance Desa
Penyataan Kesanggupan Donor Darah
4. Buku Catatan Pemantauan Rumah Sehat 5. Buku Catatan Hasil Pemantauan Kadarzi 6. Buku Catatan Pemantauan PHBS 7. Buku Catatan hasil pemantuan pertumbuhan dan
BGM Balita 8. Buku Rujukan 9. Buku rekap Ambulan Desa 10. Buku rekap anggota kelompok donor darah 11. Buku Rekap Dana Sehat 12. Buku Notulen Rapat 13. Buku daftar Hadir rapat 14. Buku Tamu 15. Buku Kas / keuangan desa siaga
Buku Susunan Pengurus Padukuhan Siaga
Ketua : …………….
Wakil Ketua : …………….
Sekretaris : ……………
Wakil Sekretaris : ……………
Bendahara : …………….
Seksi Pelayanan Kesehatan
➢ Koordinator : ……………. ➢ Anggota : …………….
Seksi Penanggulangan Penyakit Menular & Survailans
➢ Koordinator : ……………. ➢ Anggota : …………….
Seksi PHBS & Keluarga Sadar Gizi
➢ Koordinator : ……………. ➢ Anggota : …………….
Seksi Pengembangan Posyandu & UKBM
➢ Koordinator : ……………. ➢ Anggota : …………….
Seksi GSI & Kegawatdaruratan Kesehatan dan Bencana
➢ Koordinator : ……………. ➢ Anggota : …………….
Seksi Pengembangan Ekonomi Produktif & Ketahanan Pangan
➢ Koordinator : ……………. ➢ Anggota : …………….
Seksi Lingkungan Sehat & STBM
➢ Koordinator : ……………. Anggota : …………….
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 08 BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 09
URAIAN TUGAS PENGURUS PADUKUHAN SIAGA
TUGAS PENGURUS PADUKUHAN SIAGA
• menyusun Rencana kerja yang terkait dengan masalah kesehatan;
• menganalisa masalah dan kebutuhan intervensi program PADSI
• menyusun rencana kegiatan tahunan dan mengupayakan adanya sumber pendanaan
• melakukan bimbingan, pembinaan, fasilitasi, advokasi, pemantauan, dan evaluasi pengelolaan program PADSI (padukuhan siaga)
• menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotong royong, dan swadaya masyarakat
• mengembangkan kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan setempat
• melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan kepada Forum Desa Siaga (setiap bulan)
SEKSI YANKES
➢ Tersedianya pelayanan kesehatan di masyarakat ➢ Menyelenggarakan kesiap-siagaan :
• Menyelenggarakan Ambulance Desa
• Membentuk Bank Darah / kelompok Donor Darah
• POD / pos obat desa → kotak P3K di rumah tangga
• Tanggap Bencana / pembekalan P3K pada masyarakat
SEKSI P2M – PTM & SURVAILANS
➢ Antisipasi terjadinya penyakit menular & ptm / penyakit tidak menular dengan kegiatan survailans berbasis masyarakat,
➢ Survailans berbasis masyarakat adalah pemantauan yang dilakukan oleh masyarakat terhadap masalah-masalah kesehatan dan factor-faktor risiko yang mempengaruhi atau menyebabkan masalah kesehatan tersebut.
Pemantauan ini dilakukan melalui proses pengumpulan data, pengolahan
dan interpretasi data secara sistematik dan terus menerus.
SEKSI PHBS & KADARSI
➢ mendukung dan menciptakan Perilaku Hidup Bersih & Sehat, • Sosialisasi PHBS
• Pemetaan PHBS Integrasi (PHBS – Gizi – Kesling)
• Mewujudkan Kawasan Bebas Asap Rokok
• Menggerakkan Keluarga Pemantau Jentik
• Keluarga Sadar Gizi
SEKSI PENGEMBANGAN POSYANDU & UKBM
➢ mendorong keterlaksanaan dan keaktifan UKBM; • Posyandu Balita
• Posyandu Usila
• Posbindu
➢ Pembinaan & pemantauan UKBM yang ada di masyarakat SEKSI GSI & GADAR – BENCANA
➢ Gerakan Siap Antar Jaga (P4K, Suami Siaga, dll) ➢ Menyelenggarakan kesiap-siagaan :
• Menyelenggarakan Ambulance Desa
• Membentuk Bank Darah / kelompok Donor Darah
• POD / pos obat desa → kotak P3K di rumah tangga
• Tanggap Bencana / pembekalan P3K pada masyarakat
SEKSI PENGEMBANGAN EKONOMI PRODUKTIF & GIZI
Kegiatan Ekonomi Produktif, Ketahanan pangan & Gizi; ➢ Meliputi : Home Industri, Kelola Sampah / bank sampah,
Warung Hidup, Apotek Hidup / Toga, KADARZI / UPGK SEKSI LINGKUNGAN SEHAT & STBM
➢ mewujudkan Lingkungan Sehat
• STBM / sanitasi total berbasis masyarakat (1) Stop BABs → semua masy BAB di jamban sehat (2) CTPS → cuci tangan pakai sabun (3) PAM RT → pengelolaan air minum rumah tangga (4) Pengelolaan Sampah → sampah dipilah, daur ulang /
komposting Pengelolaan Limbah → SPAL dengan septic tank
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 10 BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 11
Buku Pengurus,
Berisi daftar
nama pengurus,
dengan susunan
pengurus seperti
contoh tsb
BUKU PROGRAM KEGIATAN
Format Program Kegiatan Padukuhan Siaga, sebagai berikut:
Program Kegiatan Padukuhan Siaga ………
Tahun …………
No Program /
Kegiatan
Waktu Sasaran Anggaran Sumber
Dana
Mengetahui, Sekretaris
Ketua Padukuhan Siaga ……
______________ ___________
Penjelasan : Padukuhan Siaga membuat program tahunan,
Diawali dari pendataan,
selanjutnya dari data kesehatan yang ada untuk menganalisa
permasalahan kesehatan yang ada di dusun, selanjutnya perencanaan
lewat Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), dengan memperhatikan
potensi & kearifan local.
Sumber dana kegiatan :
➢ Pemberdayaan masyarakat ➢ Dana ADD ➢ Dana PIWK
Dana Sponsor ship / LSM, dll
Contoh SK PADUKUHAN SIAGA
KOP DESA KEPUTUSAN KEPALA DESA ...................
No : ... / KPTS / .........
TENTANG
PEMBENTUKAN PENGURUS PADUKUHAN SIAGA SE- DESA ....................
KECAMATAN ............................... KABUPATEN GUNUNGKIDUL
PERIODE TAHUN 2012-2014
Menimbang
a. bahwa untuk melaksanakan urusan wajib bidang kesehatan memerlukan dukungan dan peran masyarakat, swasta dan pemerintah daerah dalam pemberdayaan masyarakat secara terarah, terkoordinasi, terpadu dan berkesinambungan sehingga tercipta kualitas lingkungan fisik, sosial dan perilaku hidup bersih dan sehat;
b. bahwa dalam rangka mengembangkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan, khususnya di tingkat Desa perlu adanya Forum Desa Siaga sebagai wadah integrasi pembangunan kesehatan masyarakat di tingkat desa
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Desa tentang Pembentukan Pengurus Padukuhan Siaga se-Desa……., Kecamatan …… Kabu Gunungkidul;
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta ;
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan mulai
Berlakunya Undang-Undang Tahun 1950 Nomor 12, 13, 14 dan 15 dari hal
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa
Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta ;
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 12 BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 13
1.
2. 3. 4.
5. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2005 dan Nomor 1138/MENKES/PB/VIII/2005 tentang Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyerahan Urusan Pemerintah Kabupaten/Kota kepada Desa;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2007 tentang Kader Pemberdayaan Masyarakat;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2007 tentang Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa/Kelurahan
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Posyandu;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2007 tentang Pedoman
Pembentukan Pokjanal Operasional Posyandu;
11. Surat Keputusan Menteri Kesehatan No 564/MENKES/SK/VIII/2007
tanggal 2 Agustus 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan
Desa Siaga;
12. Surat Keputusan menteri Kesehatan nomor : 1529/MENKES/SK/X/2010
tentang Pedoman pengembangan Desa/Kelurahan Siaga Aktif;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 2 Tahun 2008 tentang
Urusan Pemerintahan Daerah ;
14. Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 56 Tahun 2011 tentang
Pengembangan Desa Siaga di Kabupaten Gunungkidul (Lembaran
Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2011 Nomor 36 Seri E);
15. Peraturan Desa …………….Nomor ……… tentang Rencana Pembangunan Masyarakat desa ( RPJMDesa )
16. Peraturan Desa …………….Nomor ……… tentang Rencana Angaran
Pembangunan Belanja Desa ( APBDes )
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : Membentuk Pengurus Padukuhan Siaga se- Desa....................
dengan susunan Pengurus sebagaimana tersebut dalam
lampiran ini
KEDUA : Tugas dari Pengurus sebagaimana dimaksud diktum PERTAMA
keputusan ini adalah :
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 14
: 1. Menyelenggarakan kegiatan program Padukuhan Siaga, yang
terdiri dari :
a. Menyelenggarakan Posyandu, Pendataan penyakit,
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA DESA ...................
No : ... / KPTS / TIM/2012
TENTANG
kesehatan lingkungan
b. Melakanakan upaya penanggulangan penyakit, pelayanan
kesehatan dasar dan pengembangan upaya jaminan
pemeliharaan kesehatan masyarakat (JPKM) atau dana
sehat
c. Melakukan pembinaan dan pendataan PHBS dan Keluarga
sadar Gizi ( KADARZI )
d. Melakukan kegiatan gerakan sayang ibu, seperti pendataan
ibu hamil, bayi, balita, PUS& WUS
e. Membentuk kelp ambulan desa, kelp donor darah
2. Menyelenggarakan Pos Kesehatan Padukuhan / Sekretariat
Posko Kesehatan padukuhan Siaga
3. Memfasilitasi dan mengkoordinir kegiatan seksi dalam
Pengurus Padukuhan siaga
4. Menyusun laporan bulanan dan tahunan
KETIGA : Dalam melakanakan tugasnya Pengurus Padukuhan Siaga
sebagaimana yang dimaksud pada diktum PERTAMA
bertanggung jawab kepada Kepala Desa
KEEMPAT : Masa bakti Pengurus Forum Desa Siaga selama 3 ( tiga )
tahun sejak diterbitkannya Surat keptusuan ini
KELIMA : Pembiayaan yang muncul diakibatkan dengan terbitnya surat
keputusan ini diebankan pada APBdesa dan sumber lain yang
syah dan tidak mengikat.
KEENAM : Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan
ketentuan apabila nanti dikemuadian hari terdapat kekeliruan
dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan seperlunya
KETUJUH : Dengan dibelakukannya surat keputusan ini maka Surat
keputusan Kepala desa nomor :.......... tentang Pembentukan
Pengurus Padukuhan Siaga di desa ...............dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku
Ditetapkan di :.............................
Pada tanggal : .............................
Kepala Desa ..............
(__________________)
PEMBENTUKAN PENGURUS PADUKUHAN SIAGA SE- DESA ....................
KECAMATAN .................... KABUPATEN GUNUNGKIDUL
PERIODE TAHUN 2012-2014
1. Susunan Pengurus Padukuhan Siaga Padukuhan ...........................
Struktur Nama
Personil
Jabatan di Masyarakat
Ketua Wakil Ketua : Sekretaris 1 : Sekretaris 2 : Bendahara :
Satuan Tugas terdiri dari :
1. Seksi Poskesdes/Yankes 2. Seksi
DBD,TBC,HIV/AIDS, Survailans & Gankit
3. Seksi PHBS dan KADARZI
4. Seksi Pengembangan Posyandu dan UKBM
5. Seksi GSI, Gadar Kesehatan dan Bencana
6. Seksi Pengembangan Ekonomi Produktif dan Ketahanan Pangan/Gizi
7. Seksi Lingkungan Sehat
dan STBM
............. Dukuh…
Kepala Desa ..............
(__________________)
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 15 BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 16
KARTU AMANAT PERSALINAN (Agar Persalinan Aman dan Selamat )
Yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama : ......................................................
Pekerjaan : .....................................
Alamat : ........................................................................................................
Suami dari ibu hamil yang bernama : ...................................
Golongan Darah ibu hamil : ................
Kehamilan ke- : ................
Menyatakan :
1 Jika isteri melahirkan, menginginkan bersalin di :
2 Pertolongan Persalinan yang diinginkan :
3 Pada saat persalinan (Bulin) ingin didampingi oleh :
4 Sumber biaya persalinan :
5 Tabungan ibu bersalinan :
6 Jika terjadi kegawatdaruratan pada ibu bersalin,
menginginkan pertolongan lanjutan / di rujuk ke- :
7 Transportasi yang akan digunakan ke Persalinan :
8 Jika terjadi perdarahan hebat, sebagai pendonor darah
Kami sepakat :
Jika sewaktu-waktu ada kegawatdaruratan, keputusan untuk dilaksanakan
tindakan segera kepada isteri / ibu bersalin tersebut kami serahkan kepada tenaga
kesehatan yang berwenang sesuai dengan kesepakatan pada kartu amanat
persalinan ini.
............, ....................20...
Yang menyatakan
______________________
Suami / Penanggung jawab
Petugas Yang Menyaksikan
Pemegang Kartu Amanat
Persalinan
____________________
Pengurus Dusun Siaga _____________
Isteri / Ibu Hamil
BERITA ACARA
AMBULANCE DESA / DUSUN ..................
Pada hari ini ........., tanggal .........., di Balai Padukuhan ..........
Kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama :
Pekerjaan :
Alamat :
Selaku : Ketua Padukuhan Siaga
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
2. Nama :
Pekerjaan :
Alamat :
Selaku : Pemilik Mobil
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
Pihak Pertama dan Pihak Kedua Sepakat menjalin Kerjasama / Kesepakatan
sebagai berikut :
(1). Mobil Pribadi milik Pihak Kedua siap dijadikan mobil Ambulan Desa
(2). Biaya BBM dan Jasa Sopir di tanggung oleh Masyarakat Pengguna
(Keluarga pasien) Sebesar Rp ...............,-
(3). Jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk merujuk pasien, mobil tersebut
siap digunakan.
Demikian kesepakatan antara pihak Pertama dan Pihak Kedua ini dibuat dan
ditandatangani dengan kesadaran penuh & tanpa adanya paksaan.
................, ............................... 20.....
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
_______________ _____________
Ketua PADSI Pemilik Mobil
Saksi-saksi :
1. Kepala Puskesmas ........ : ...................... ( ............ )
2. Kepala Desa .............. : ..................... ( ............. )
3. Ketua Desa Siaga....... : .................... ( .............)
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 17 BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 18
Pernyataan Kesanggupan Donor Darah
PERNYATAAN
KESANGGUPAN DONOR DARAH
Yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama : ..............................................................
Format Catatan Hasil
Pemantauan Rumah Sehat
Tahun :
Semester : I / II
Padukuhan :
Desa :
Jenis Kelamin : ......................... Umur : .............
Pekerjaan : .........................................
Golda : A / B / AB / O *)
Alamat : ..........................................................................................
Menyatakan sanggup menjadi pendonor darah (Anggota Kelompok Donor
Darah) Padukuhan Siaga Dusun : ..............................
Jika sewaktu-waktu dibutuhkan, siap untuk diambil darahnya untuk
kepentingan Padukuhan Siaga / Desa Siaga / Masyarakat.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tidak ada paksaan
dari pihak manapun.
Yang Menyatakan
______________
Saksi I Saksi II
------------------------------- --------------------------------
No Nama RT/ Jlh Hasil Pendataan (semesteran)
KK RW Aggt Ve Ja SP GK LK LR AB
Ve = Ventilasi LK = Letak Kandang
Ja = Jamban LR = Lingkungan Rumah
SP= SPAL AB = Air Bersih
GK= Genting Kaca
Penjelasan :
Kegiatan pemantauan rumah sehat dilaksanakan setengah
tahun sekali → PHBS Integrasi (Semesteran)
Dilaksanakan secara khusus oleh kader masyarakat / pengurus
padukuhan siaga
Data ini penting dipeta-kan,
Untuk mengetahui tingkat kondisi kesehatan lingkungan
masyarakat serta menggambarkan tingkat perilaku sehat
masyarakat
Data ini juga penting untuk upaya penanggulangan / antisipasi
agar permasalahan kesehatan dapat diatasi,
Serta data tersebut dapat menjadi bahan perencanaan untuk
mengatasi kesehatan masyarakat,
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 19 BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 20
Buku Pemantauan KADARZI
(dilaksanakan semesteran → PHBS integrasi) Pendataan Keluarga Sadar Gizi
Tahun :
Dusun :
Desa :
No Nama KK RT/RW Jml Angg.
Kel Konsumsi Aneka Selalu m emantau kesehatan M enggunakan IBU m enyusui biasa M inum suplemen
ragam m akanan pertumbuhan anngota keluarga garam beryodium Ekslusif m akan pagi sesuai anjuran
termasuk balita dan bumil 9 sampai 6 bulan 13 15
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Indikator yang dievaluasi
Buku Pemantauan PHBS
(dilaksanakan semesteran → PHBS integrasi)
Pendataan PHBS Tatanan Rumah Tangga
Tahun :
No Nama KK RT/RW Jml Angg.
Kel
Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Hasil
Indikator yang dievaluasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 21 BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 22
Pemantauan Pertumbuhan & BGM Balita
Buku Rujukan
FORMULIR RUJUKAN KEJADIAN PENYAKIT
DI DESA/PADUKUHAN SIAGA
Kepada Yth :
...................................
Tahun :
Dusun/Padukuhan :
Desa :
No Bulan
Jml Jml Balita Jml Datang Jumlah Balita Jml Balita Jml Balita Jml BGM dapat
Balita punya KM S/ menimbang Naik BB BB tetap/ BGM PMT/MP-ASI
Buku KIA turun
1 Januari
2 Februari
3 m aret
4 April
5 m ei
6 Juni
7 Juli
8 Agustus
9 Septem ber
10 Oktober
11 N opem ber
12 Desem ber
Pendataan Pemantauan Pertumbuhan Balita dan gizi buruk
Hasil Pemantauan Gizi Balita di Posyandu
...................................
Di ..............................
Yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama : ........................................
Pekerjaan : ........................................
Alamat : ..............................................................
Bertindak atas nama : Kader Desa / Padukuhan Siaga
Merujuk kasus ...............................
Sebagai berikut :
Nama : .......................................
Pekerjaan : ........................................
Umur : .......................................
Alamat : .......................................
Demikian atas kerjasama dan bantuannya diucapkan
terima kasih
..........................., 20.......
Yang merujuk
............................
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 23 BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 24
Buku Rekap Ambulance Desa
Tahun :
Padukuhan :
Desa :
No Nama
Pemilik
Mobil
Sebagai
Ambulance
Desa
No Polisi
(Plat
Nomer)
No HP /
Telp
Pemilik
Alamat Keterangan
(Jenis
kendaraan)
Selain data diatas,
Perlu ada pencatatan pemakaian Ambulance Desa :
No Tgl Pengguna
Ambulance
Desa
Kasus / Kejadian Keterangan
(Rujuk ke-)
Buku Rekap Kelompok Donor Darah
(Bank Darah Masyarakat)
Tahun :
Padukuhan :
Desa :
No Nama Golda HP /
Telp
Alamat Keterangan
Selain data diatas,
Perlu ada pencatatan pengguna Bank Darah Masyarakat :
No Tgl Nama
Pendonor
Nama
Pasien
Keterangan
(Golda, dll)
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 25 BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 26
Buku Rekap Dana Sehat
Tahun :
Padukuhan :
Buku Kas / Keuangan Padukuhan Siaga
Bulan :
Tahun :
Desa :
No Nama Jlh Jumlah Dana Sehat per-Bulan Ket
KK Aggt 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Tot
Lebih baik lagi,
Kalau padukuhan siaga memiliki data masyarakat
tentang jaminan kesehatan yang dimiliki :
1. BPJS (Askes) = 2. BPJS (TNI-polri) = 3. BPJS (Jamkesmas) = 4. BPJS (jamsostek) = 5. BPJS Mandiri = 6. Jamkesos = 7. Jamkesta = 8. Belum memiliki jaminan kesehatan = ➔ Klasifikasi keluarga miskin = ➔ Klasifikasi keluarga tidak miskin =
Padukuhan :
Desa :
DANA MASUK :
No Tanggal Sumber Dana Jumlah
Total
DANA KELUAR :
No Tanggal Uraian Penggunaan Dana Jumlah
Saldo
Total
Ketua PADSI ….. Bendahara
_____________ __________
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 27 BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 28
Buku Tamu
No Hari /
Tgl
Nama Alamat Keperluan Tandatangan
Buku Daftar Hadir
Kegiatan :
Hari/Tgl :
Jam :
Tempat :
No Nama Alamat / Jabatan Tandatangan
Buku Notulen Rapat
Mencatat hasil pertemuan, meliputi
• Waktu Pelaksanaan
• Jumlah Peserta
• Materi yang disampaikan / dibahas Dll
Contoh Mo.U
KOP
PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA
CAMAT ……………………… KABUPATEN GUNUNGKIDUL
DENGAN
BIDAN PRAKTEK MANDIRI ………………….
TENTANG
KOMITMEN MENDUKUNG ASI EKSLUSIF
NOMOR : 449 / ….. / …..
Pada hari ini …… tanggal …… bulan Januari tahun dua ribu sepuluh/sebelas yang bertanda tangan di bawah ini : 1. ………………., Camat …………. Kabupaten Gunungkidul yang berkedudukan dan
berkantor di Kampung, Ngawen, Gunungkidul selanjutnya disebut sebagai ” PIHAK PERTAMA”;
2. ………………… yang berkedudukan ………………………..Kecamatan ........... Kabupaten Gunungkidul dalam hal ini bertindak sebagai Bidan Prakjtek Mandiri ( BPM ) ……………, yang untuk selanjutnya disebut sebagai “ PIHAK KEDUA”.
Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut “ PARA
PIHAK” dan secara sendiri-sendiri disebut “ PIHAK” .
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA mengadakan perjanjian kerja sama (selanjutnya
disebut “Perjanjian”) dengan ketentuan–ketentuan sebagaimana diatur lebih lanjut
dalam Perjanjian ini.
PASAL 1 : TUJUAN Tujuan dari Perjanjian kerjasama ini adalah sebagai dasar pelaksanaan dalam mendukung percepatan pencapaian Asi Ekslusif di Kecamatan ................. Kabupaten Gunungkidul.
PASAL 2 : RUANG LINGKUP PERJANJIAN KERJASAMA PIHAK KEDUA didalam pelayanan kesehatan ibu anak di fasilitasnya terutama pasca persalinan tidak akan menyediakan susu Formula bayi dan tidak menyediakan susu formula untuk bayi umur 0-11 bulan di fasilitas BPS, serta melakukan program inisiasi dini menyusui.
PASAL 3 : SANKSI Dalam hal PIHAK KEDUA secara nyata terbukti melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Menyediakan susu formula bayi umur 0-11 bulan
b. Memberikan susu formula pasca persalinan ( kecuali atas indikasi medis ) Maka PIHAK PERTAMA berhak memberikan pembinaan langsung dan teguran secara
tertulis sebagai bahan pertimbangan untuk rekomendasi persyaratan perijinan fasilitas
pelayanan kesehatan kepada PIHAK KEDUA.
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 29 BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 30
FORM LAPORAN PADUKUHAN SIAGA BULANAN
Laporan Bulanan disampaikan setiap tanggal 3 bulan berikutnya,
Materi yang dilaporkan meliputi :
1. Rakor Padukuhan Siaga bulan ini dilaksanakan pada: Hari / Tgl = ……… / ………. Jam = …….. Tempat = …………. Peserta = ………….
Masalah & Problem Solving : …………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………….
2. Laporan Keuangan : (bulan ini) Dana Masuk Rp …………….. Penggunaan : (bulan ini)
1………………………………….. 2………………………………….. Jumlah Pengeluaran Rp ………. Saldo bulan ini Rp ………………
3. Seksi Yankes Jumlah Ambulance Desa = ……
Pengunaan bulan ini :
1) Tgl ………………………a/n…………………………………. ke: …………… 2) Tgl ………………………a/n…………………………………. ke: …………… Kelompok Donor Darah
Golda A = ……. B = ……… O = ……. AB= ………
Pengunaan bulan ini :
1) Tgl………………………a/n…………………………………. golda= …. Tgl………………………a/n…………………………………...golda= ….
4. Seksi P2M & Survailans
Kasus DBD bulan ini, atas nama
1) nama……………………. Umur = …. RT: ………………… 2) nama…………………….. Umur = …. RT: ………………… 3) nama…………………….. Umur = …. RT: …………………
Kasus Penyakit Menular yang ada di masyarakat pada bulan ini : 1) DBD = …… 2) TB = …… 3) PKTB (Fleks) = ……… 4) ISPA = ……. 5) Diare =…….. 6) Batuk – pilek = ………. 7) Muntaber = ………. 8) Typhus = ……….. 9) ……….. = ………. 10) ……….. =……….
Kasus Penyakit non Menular yang ada di masyarakat pada bulan ini :
1) DM = …….. 2) Hipertensi = …….. 3) PJK = …….. 4) Kanker = …….. 5) Stroke = …….. 6) Asma = …….. 7) Artritis = …….. 8) ……… = …….. 9) F-20 / gangguan jiwa berat = ………… 10) Kecelakaan = ……. 11) Bunuh Diri = …….. 12) Pasung = ……..
Keracunan = …….
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 32 BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 33
5. Seksi Posyandu & UKBM
Kegiatan UKBM pada bulan ini 1) Posyandu Balita
Tgl = …………. Kader = ………. Petugas Puskesmas = ……………… Data SKDN S = ……. K = ……. D = ……. N = ……. BGM = …….
2) Posyandu Usila Tgl = ……….. Usila yang datang = ………… Kader = ………. Usila Sakit = …….. Petugas Puskesmas = ……………………
3) Puskesmas Keliling Tgl = ……….. Pasien = ………. Kader = ………. Petugas Puskesmas = ……………………
4) Posbindu ………………………
6. Seksi GSI & Gadar
Data KIA – KB bulan ini ➢ Ibu Hamil = …… ➢ Ibu Bersalin = …… ➢ Bersalin di nakes = …… ➢ Bersalin di dukun = …… ➢ BBLR = …… ➢ Lahir Mati = ……
➢ Kematian Neonatus = …… ➢ Kematian Bayi = …… ➢ Kematian Balita = …… ➢ Kematian Bulin = …… ➢ Kematian Bufas = …… ➢ Jumlah PUS = …… ➢ Jumlah peserta KB aktif = …..
Data Kegawatdaruratan / Kasus KLB bulan ini
1) ……………………………………………………………… 2) ………………………………………………………………
7. Seksi Kesling & STBM
Data Jentik, Hasil pemantauan jentik bulan ini
Minggu ke- Jumlah Rumah Ada Jentik ABJ
Satu
Kedua
Ketiga
Keempat
Data Jamban bulan ini, Jumlah Rumah Jamban LA Jamban Cemplung Tidak Punya
Bulan ini, kegiatan penambahan Jamban, sebanyak = …. Atas nama :
• ………………………..
• ………………………..
Data SPAL …….
Data Pengelolaan Sampah ……
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 34 BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 35
BAB 3 :
PHBS & KESEHATAN LINGKUNGAN
PHBS
PERILAKU HIDUP BERSIH & SEHAT
PHBS TATANAN RUMAH TANGGA
Data
Kegawatdaruratan
Kasus KLB bulan ini
…..
Status Gizi,
Gibur Gikur Baik Lebih
Data ALKI ……
Data PUS, Data 4T,
Data Bumil dg factor
resiko
Data Bayi …..
Data Balita sakit …..
1. PHBS 5 TATANAN • PHBS Singkatan dari :
Perilaku Hidup Bersih & Sehat
• Pengertian PHBS : Sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang
menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong
diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan-aktif
dalam mewujudkan kesehatan masyarakat
• PHBS meliputi 5 Tatanan : ➢ PHBS tatanan Rumah Tangga ➢ PHBS tatanan Institusi pendidikan ➢ PHBS tatanan Institusi Kesehatan ➢ PHBS tatanan Tempat Kerja ➢ PHBS tatanan Tempat-tempat Umum
• Perilaku merupakan factor paling dominan kedua dari 4 faktor yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat : (HL Bloom) ➢ Lingkungan (pertama) ➢ Perilaku (kedua) ➢ Pelayanan Kesehatan (ketiga)
Keturunan / Genetik (keempat)
PHBS TATANA RUMAH TANGGA :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 2. Memberi bayi ASI Eksklusif (0 – 6 bulan) 3. Menimbang bayi dan balita (setiap bulan) 4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
5. Menggunakan air bersih 6. Menggunakan jamban sehat 7. Memberantas jentik di rumah 8. Makan sayur dan buah setiap hari 9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Tidak merokok di dalam rumah
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 36 BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 37
PHBS Tatanan Rumah Tangga
PHBS TATANAN INSTITUSI KESEHATAN
1. Menggunakan air bersih 2. Menggunakan jamban yang bersih & sehat 3. Membuang sampah pada tempatnya 4. Tidak merokok di lingkungan Puskesmas 5. Tidak meludah sembarangan 6. Memberantas jentik nyamuk
Puskesmas merupakan salah satu tempat yang bebas dari asap
rokok, tidak boleh merokok di lingkungan Puskesmas, baik
petugas puskesmas, pengunjung puskesmas maupun pasien.
Petugas kesehatan agar menjadi contoh yang baik, dan
masyarakat yang berkunjungng ke Puskesmas juga agar
menyadari serta disiplin untuk tidak merokok di lingkungan
Puskesmas, termasuk Rawat Inap.
PHBS TATANAN INSTITUSI PENDIDIKAN
1. Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun 2. Mengkonsumsi jajanan di warung/ kantin sekolah 3. Menggunakan jamban yang bersih & sehat 4. Olahraga yang teratur dan terukur 5. Memberantas jentik nyamuk 6. Tidak merokok 7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap
6 bulan Membuang sampah pada tempatnya
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 38 BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 39
PHBS TATANAN TEMPAT KERJA
1. Tidak merokok di tempat kerja 2. Melakukan olahraga teratur 3. Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun 4. Memberantas jentik nyamuk 5. Menggunakan air bersih 6. Menggunakan jamban sehat 7. Membuang sampah pada tempatnya 8. Menggunakan APD (alat pelindung diri)
Lingkup tempat kerja meliputi :
• Perusahaan / Pabrik
• Perkantoran
• Balai Desa / Balai Padukuhan
• dll
PHBS TATANAN TEMPAT TEMPAT UMUM
1. Menggunakan jamban sehat 2. Memberantas jentik nyamuk 3. Menggunakan Air Bersih 4. Membuang sampah pada tempatnya 5. Tidak merokok di tempat umum 6. Tidak meludah sembarangan
Tempat-tempat Umum meliputi : 1. Tempat Ibadah Masjid / Mushola, Gereja, Pura, Wihara
2. Pasar 3. Terminal 4. Tempat Wisata dll
2. Pemetaan / Survai PHBS
Survai PHBS atau pemetaan PHBS idealnya…..
• Dilaksanakan 6 bulan sekali
• Dilaksanakan pada seluruh rumah tangga / total populasi (data absolute)
Survai dengan sampling kurang menggambarkan kondisi
sesungguhnya tentang PHBS di masyarakat.
Agar kegiatan ini dapat dilaksanakan setiap 6 bulan
sekali dengan sasaran total populasi, dilaksanakan oleh
pengurus Padukuhan Siaga (10 – 15 orang) atau dengan
memberdayakan keluarga.
PHBS tatanan Institusi Kesehatan dilaksanakan oleh
petugas Kesehatan / Puskesmas
PHBS tatanan Institusi Pendidikan dilaksanakan oleh
UPT Diknas atau oleh petugas Puskesmas
PHBS tatanan Tempat Kerja & Tempat Tempat Umum, dilaksanakan oleh petugas Puskesmas atau oleh pengurus Desa Siaga / Padukuhan Siaga.
Dengan demikian, data kondisi kesehatan masyarakat secara
umum dapat tersedia dan merupakan bahan untuk menyusun
perencanaan program kesehatan masyarakat.
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 40 BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 41
KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Higiene / Kebersihan Perorangan Higiene = personal hygiene
= kebersihan perorangan
Orang yang menjaga kebersihan perorangan akan terpelihara kesehatannya. Kesehatan perorangan meliputi : ➢ Kesehatan kulit, rambut, dan kuku Rambut tidak gondrong, bersih dan rapi Rambut gondrong dan kotor biasanya untuk sarang
KUTU (keramas seminggu 2x) Mandi dua kali sehari, dengan sabun dan handuk yang
bersih serta tidak gantian dengan orang lain Cuci tangan dengan sabun, sebelum makan dan
sesudah BAB (buang air besar) Kuku bersih dan pendek (dipotong seminggu 1x) ➢ Kesehatan mata ➢ Kesehatan telinga Telinga bersih, (dibersihkan secara berkala dengan
cotton bath untuk bagian dalam) ➢ Kesehatan alat pernafasan ➢ Kesehatan mulut dan gigi Gosok gigi sehabis makan dan sebelum tidur (minimal 2
kali sehari)
AIR SEHAT Air sehat adalah air bersih yang dapat digunakan untuk kegiatan manusia dan harus terhindar dari kuman-kuman penyakit serta bebas dari bahan-bahan kimia yang dapat mencemari air bersih tersebut. Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan dapat diminum setelah dimasak. Kapan kita harus mencuci tangan ? (1). Sebelum menyiapkan makan kita perlu mencuci tangan,
sehingga makanan yang kita siapkan tidak terkontaminasi kuman penyakit
(2). Sebelum dan sesudah makan (3). Sebelum meneteki bayi seorang ibu perlu mencuci tangan,
agar bayinya tidak terkontaminasi kuman yang menempel di tangan ibu tersebut
(4). Setelah buang air besar wajib mencuci tangan, agar bibit
penyakit dari tinja tidak menempel pada tangan dan
selanjutnya dapat masuk dalam tubuh
MANDI Mandi adalah cara terbaik untuk membersihkan kulit tubuh. Mandi sebaiknya minimal dua kali sehari, yaitu pagi dan sore, dengan menggunakan air bersih dan sabun. Seluruh tubuh disabun, terutama bagian tubuh yang lembab dan berlemak serta daerah lipatan kulit. Kegunaan / manfaat Mandi adalah : 1). Menghilangkan kotoran yg melekat pada kulit tubuh 2). Melancarkan peredaran darah 3). Menghilangkan bau badan / keringat
4). Menyegarkan tubuh
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 42 BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 43
2. Sanitasi / Kebersihan Lingkungan
SAB
Sumber Air Bersih, meliputi :
1. Air Sumur Gali 2. Air Sumur Pompa 3. PDAM 4. PAH / Air Hujan 5. Telaga 6. Air Tanki 7. Air Sungai
Untuk sumber air minum adalah point 1, 2, 3, 4 dengan sebelumnya dimasak lebih dulu. JAMBAN Kebersihan dan kesehatan jamban di rumah tangga mutlak diperlukan, sebab jamban merupakan tempat pembuangan kotoran manusia yang tentunya terdapat berbagai kuman penyakit yang dapat menyebabkan sakit pada manusia, misal: Diare, Disentri, Typhus, Kecacingan, dan sebagainya. Ciri-ciri Jamban yang sehat : ➢ Tidak berbau ➢ Menggunakan jamban leher angsa ➢ Lantai bersih dan tidak licin, serta dinding tidak lembab ➢ Tersedia air bersih ➢ Ada alat pembersih ➢ Tidak ada sarang nyamuk (tidak ada jentik nyamuk)
Cukup cahaya dan ventilasi
SPAL / saluran pembuangan air limbah
Selain jamban, air limbah (air kotor) juga perlu ditangani dengan baik, yaitu dengan cara mengalirkan ke tempat tertentu yang tidak mengganggu kesehatan, kenyamanan dan kegiatan manusia. Oleh karena itu perlu dibuatkan SPAL dan dibuatkan septic tank untuk menampung air limbah tersebut, sehingga tidak menjadi sumber pencemaran serta menjadi tempat bersarangnya vector penyakit.
KELOLA SAMPAH
Jangan membuang sampah sembarangan, sebab dapat menyebabkan :
• Penyebaran bau busuk (tidak sedap) dan mengganggu keindahan
• Penyumbatan saluran air, sehingga dapat menimbulkan genangan air atau banjir
• Sebagai sarang binatang liar, yang merupakan pembawa penyakit !!!
Misal : Lalat, tikus, kecoa, nyamuk, dll
• Dapat mencemari sumber air
• Dapat mengakibatkan terjangkitnya penyakit, antara lain: Typhus, Kolera, Disentri, Demam Berdarah, Kecacingan
Membuang sampah yang benar selain menciptakan lingkungan
yang sehat, juga dapat membantu kesuburan tanah, setelah
dikomposkan lebih dahulu.
Penggunaan sampah langsung untuk pupuk tanaman tidak
dianjurkan, karena dapat mengganggu lingkungan dan
kesehatan.
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 44 BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 45
RUMAH SEHAT Syarat agar tempat tinggal kita menjadi Rumah Sehat : 1). Dilengkapi dengan Jamban / WC dengan Leher Angsa 2). Tersedia air bersih (Sumur, PAH, PDAM, dll) 3). Tersedia tempat sampah (pengelolaan sampah, 3R dll) 4). Tersedia SPAL / tempat untuk membuang air limbah rumah
tangga 5). Minimal ruang tidur & ruang keluarga berjendela dan dibuka
pada siang hari 6). Lantai dan dinding ruang tidur tidak lembab serta kedap air
(bukan tanah) lantai berupa : plester / ubin / keramik, dll 7). Ruang Dapur dilengkapi dengan cerobong asap 8). Rumah cukup luas, sehingga tidak padat penghuni 9). Di dalam rumah & di pekarangan bebas jentik nyamuk . 10). Di dalam rumah maupun di pekarangan tidak boleh ada tikus /
vector penyakit (sampah tidak berserakan) 11). Pekarangan dan halaman dipelihara kebersihannya, setiap
hari di bersihkan.. 12). Bila ada kandang hewan, kandang tersebut harus terpisah
dari rumah, jauh dari SAB, kandang terjaga kebersihannya. 13). Rumah cukup ventilasi / lubang angin (idealnya luas ventilasi = 10% luas lantai) 14). Rumah cukup pencahayaan (ada genting kaca)
Jendela dibuka pada siang hari.
Fungsi Rumah adalah rumah yang dapat memberikan rasa aman,
nyaman, dan tenteram serta dapat melindungi penghuninya dari
bahaya binatang buas / orang jahat maupun dari tertularnya
penyakit.
STBM / Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 46 BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 47
Penyelenggaraan sanitasi secara
menyeluruh,
dan terwujud atas peran serta aktif
masyarakat.
BAB 4 :
G I Z I & U K B M
1. Pengertian Gizi 2. Unsur-unsur Gizi 3. Tiga Guna Makanan 4. Manfaat Sarapan Pagi
Makanan sehat pada dasarnya adalah makanan dengan komposisi gizi yang seimbang, sesuai yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Pesan Umum Gizi Seimbang (PUGS) :
1. Syukur & nikmati aneka ragam makanan. 2. Perbanyak makan sayur & cukup buah-buahan. 3. Biasakan mengkonsumsi lauk pauk yang mengandung
protein tinggi. 4. Biasakan menkonsumsi beraneka ragam makanan pokok. 5. Batasi mengkonsumsi pangan yang Manis, Asin, dan
Berlemak. 6. Biasakan sarapan pagi. 7. Biasakan minum air putih yang cuku[ & aman. 8. Biasakan membaca label kemasan pangan. 9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih yang
mengalir. 10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup & pertahankan berat
badan normal.
Penyakit / kelainan akibat kekurangan gizi antara lain: 1. GAKY : (Gangguan akibat kekurangan Yodium)
Gejala anak kekurangan Yodium : Malas & lamban, kelenjar tiroid membesar, kemampuan belajar rendah. Cara menanggulangi GAKY : → Jangka pendek : suplemen kapsul iodium, dll → Jangka panjang (pencegahan) :
(1). Yodisasi garam → garam beryodium (2). Peningkatan konsumsi aneka ragam bahan pangan
yang bersumber dari laut.
2. ANEMIA (Defisiensi zat besi / penyakit kurang darah) Tanda-tanda anemia : ➢ Kelopak mata bagian dalam pucat, bila anemia berat maka
: wajah, bibir, kuku terlihat pucat. ➢ Gejala 5L : Lesu, Lemah, Letih, Lelah, Lalai ➢ Sering mengeluh pusing & mata berkunang-kunang Penyebab anemia : ➢ Kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat
besi, antara lain : sayuran hijau (daun singkong, kangkung, bayam, dll), makanan hewani (ikan, hati, daging, dll), kacang-kacangan (tempe, buncis, kecipir, kacang panjang. dll), buah-buahan (jeruk, pepaya, rambutan, belimbing, dll) ➢ Kehilangan darah (Haid / menstruasi, dll)
Penyakit infeksi (malaria, kecacingan, dll) dan penyakit chronis / menahun, seperti : TB paru
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 48 BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 49
3. KEP : Kekurangan energi protein
KEP adalah suatu penyakit gangguan gizi pada tubuh manusia, disebabkan karena kekurangan energi& protein Makanan sumber energi : padi, tepung, umbi, kentang, sagu, roti, mie, dll Makanan sumber protein : ikan, telur, ayam, daging, susu, keju, kacang, tempe, tahu, dll Gejala KEP :
Merasa cepat lelah, Lemah, Kurang bergairah & Berat badan tidak naik (menurun)
Pencegahan KEP :
• Mengkonsumsi makanan sesuai Gizi Seimbang
• Imunisasi lengkap
• Pemeriksaan kesehatan secara teratur
• Menjaga kebersihan : pribadi, makanan & lingkungan
4. KVA : Kekurangan vitamin A KVA adalah suatu keadaan dimana simpanan vitamin A didalam tubuh manusia sudah habis terpakai, sehingga kadar vitamin A dalam darah menurun. Penyebab kekurangan vitamin A : ➢ Kurang mengkonsumsi makanan yg mgd vitamin A ➢ Terjadi gangguan penyerapan atau penggunaan vitamin A,
misal : penderita KEP, penderita Liver Makanan sumber vitamin A : → Pangan hewani : hati, kuning telur, susu, mentega → Pangan nabati (sumber karoten) : bayam, buncis, kacang panjang, wortel, papaya, mangga, dll
GIZI BURUK
Adalah keadaan kekurangan energy & protein tingkat berat
akibat kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi dan / atau
menderita sakit dalam waktu lama.
Hal tsb ditandai dengan status gizi sangat kurus (menurut BB /
TB), dan hasil pemeriksaan klinis menunjukkan gejala
marasmus, kwashiorkor atau marasmik kwashiorkor.
Penyebab Gizi Buruk :
➢ Balita tidak mendapat ASI Eksklusif atau sudah mendapat MP ASI sebelum umur 6 bulan
➢ Balita disapih sebelum umur 2 tahun ➢ Balita tidak mendapat MP ASI pd umur 6 bulan / lebih ➢ MP ASI kurang & tidak bergizi ➢ Setelah 6 bulan Balita jarang disusui ➢ Balita menderita sakit dalam waktu lama, seperti :
Diare, Campak, TBC (Fleks), Batuk-pilek ➢ Kebersihan diri kurang & lingkungan kotor
Akibat Gizi Buruk :
1. Menyebabkan kematian bila tidak segera ditanggulangi oleh tenaga kesehatan / Medis
2. Kurang Cerdas 3. Berat badan dan tinggi badan pada umur dewasa lebih
rendah dari anak normal 4. Sering sakit infeksi seperti : batuk, pilek, diare, TBC, dll
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 50 BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 51
UPAYA KESEHATAN
Marasmus
• Anak sangat kurus
• Wajah seperti orang tua
• Cengeng & rewel,
• Rambut tipis, jarang & kusam
• Kulit keriput,
• Tulang iga tampak jelas
• Pantat kendur & keriput, Perut cekung
Kwashiorkor
• Wajah bulat & sembab,
• Cengeng & rewel,
• Apatis
• Rambut tipis, warna rambut jagung, mudah dicabut tanpa rasa sakit
• Kedua punggung kaki bengkak
• Bercak merah kehitaman ditungkai atau di pantat
Marasmik-Kwashiorkor
➢ Sangat kurus, rambut jagung & mudah rontok, perut buncit, punggung kaki bengkak & cengeng
➢ Sangat kurus, iga Nampak jelas, apatis, wajah orang tua ➢ Sangat kurus, pantat kendur dan keriput, iga tampak
jelas
BERSUMBERDAYA MASYARAKAT
UKBM = Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
Adalah : Segala bentuk kegiatan kesehatan yang bersifat
dari, oleh & untuk masyarakat.
Jenis UKBM :
a. Desa Siaga b. Padukuhan Siaga c. Posyandu (Posyandu Balita & Posyandu
Usila) Pos Pelayanan Terpadu merupakan ujud
partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan
upaya kesehatan di masyarakat.
Keberadaan Posyandu cukup efektif melayani
masyarakat, sebab keberadaannya ada di setiap
Padukuhan, sehingga masyarakat cukup dekat
untuk mendatangi Posyandu tsb setiap bulan.
d. Posbindu Pos Pembinaan Terpadu → deteksi dini PTM
e. BKB, BKR, BKL f. Pos UKK / Pos Upaya Kesehatan Kerja g. Poskestren / Pos Kesehatan Pesantren h. Polindes / Pondok Bersalin Desa i. Batra / Pengobatan Tradisional j. UKS / Dokter Kecil k. POD / Pos Obat Desa l. WOD / Warung Obat Desa
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 52 BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 53
BAB 5 :
GSI & GAWAT DARURAT
GSI / Gerakan Sayang Ibu
Adalah gerakan pengembangan kualitas wanita, utamanya
melalui percepatan penurunan angka kematian ibu hamil & ibu
bersalin.
Gerakan Sayang Ibu,
Merupakan keterpaduan dan sinergi 5 upaya utama
1. Upaya peningkatan status wanita / ibu 2. Upaya pemberdayaan ibu hamil, keluarga dan
masyarakat 3. Upaya pelayanan Keluarga Berencana (KB) bagi PUS
yang membutuhkan 4. Upaya pelayanan antenatal bagi semua ibu hamil 5. Upaya pelayanan Gawat darurat Obstetrik terhadap
ibu hamil berisiko (bermasalah)
GSI memiliki 5 ciri utama :
(1). Kerjasama Lintas Sektor
(2). Integratif dan Sinergis
(3). Kepedulian dan peran kaum pria meningkat
(4). Pelaksanaannya dipantau terus-menerus
(5). Koordinasi dibawah Pemerintah Daerah
KESEHATAN IBU & ANAK
IBU HAMIL
Selayang pandang ibu hamil…….
Trisemester I Trisemester II Trisemester III
Masa penuh
gejolak emosi,
sebab kadar
hormone estrogen
& progesterone
dalam tubuh
berubah
Masa-masa
bahagia
Takut & cemas
menghadapi hari
H
Masa penantian
yang melelahkan
Sering mual &
muntah
(terutama pagi)
Cepat lelah &
mudah
mengantuk
Emosinya cepat
sekali berubah
Emosi
cenderung stabil
Mual – muntah
berkurang
Si kecil mulai
beraksi
Merasa bahagia
dengan
kehamilanya
Cukup nyaman
dg kehamilanya
Semakin dekat
hari H, semakin
takut & cemas
Merasa
penampilannya
tidak menarik
Sering mengeluh
sakit, pegal,
ngilu, dll
Mengeluh sulit
tidur karena
perut besar
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 54 BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 55
Perawatan Ibu Hamil sehari-hari,
1. Mandi 2x sehari dengan sabun 2. Gosok gigi setelah sarapan pagi & sebelum tidur 3. Setelah kandungan berumur 4 bulan, perut sering dielus-
elus & bayi dalam kandungan diajak bicara 4. Boleh melakukan hubungan suami – isteri (tanyakan
pada petugas : cara yang aman) 5. Kurangi kerja berat 6. Istirahat berbaring minimal 1 jam di siang hari, posisi tidur
sebaiknya miring 7. Sebaiknya ibu hamil tidur dengan memakai kelambu,
jangan memakai obat nyamuk bakar atau semprot
Tanda bahaya dalam kehamilan :
(1) Terjadi perdarahan (2) Pengeluaran cairan pada kehamilan (3) Pucat & berat badan kurang dari 45 Kg (4) Gejala kejang yang timbul tiba-tiba (5) Pembengkakan di tubuh, terutama pada kaki, pandangan
kabur, dan sering sakit kepala (6) Tekanan darah meningkat (7) Demam (diatas 38 )
Anjuran makan buat ibu Hamil :
1. Mengkonsumsi makanan gizi seimbang 2. Posrsi makan lebih banyak dari sebelum hamil 3. Tidak ada pantangan makanan selama hamil 4. Jika mual-mual, muntah dan tidak nafsu makan Pilihlah makanan yang tidak berlemak & menyegarkan.
Contoh: roti, ubi, buah, dll
5. Jangan minum jamu, minuman keras, atau merokok karena dapat membahayakan kandungan
6. Jika minum obat, konsultasikan pada petugas / dokter.
Petunjuk bagi ibu hamil agar tetap sehat
1. Tiap hari makan 1 – 2 piring lebih banyak 2. Minum 1 tablet tambah darah (Fe) setiap hari 3. Periksakan kehamilan segera setelah tidak haids dan
lakukan pemeriksaan kehamilan tiap bulan 4. Dapatkan imunisasi TT 2 kali sebelum kehamilan
delapan bulan 5. Cukup Istirahat & hindari kerja berat 6. Timbanglah berat badan ibu hamil sebulan 1x 7. Jagalah kebersihan badan & gigi setiap hari 8. Rawatlah payudara setiap hari
Sepuluh Tanda Bahaya
Dengan resiko tinggi pada ibu hamil
1. Ibu tidak mau makan & terus muntah 2. Berat badan Bumil tidak naik 3. Perdarahan 4. Bengkak pada tangan & wajah, pusing & kejang 5. Gerakan janin berkurang atau tidak ada 6. Kelainan letak janin di dalam rahim 7. Ketuban pecah sebelum waktunya (KPD) 8. Persalinan lama, perlu dirujuk ke RS 9. Penyakit ibu yang berpengaruh terhadap kehamilan →
jantung, kurang darah, malaria, DM, TBC 10. Demam tinggi pada masa nifas
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 56 BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 57
IBU MELAHIRKAN / NIFAS
Tanda persalinan :
1. Mulas-mulas yang teratur timbul semakin sering & semakin lama
2. Keluar lender bercampur darah dari jalan lahir 3. Keluar cairan ketuban dari jalan lahir, akibat pecahnya
selaput ketuban
Jika muncul salah satu tanda diatas, SUAMI atau keluarga
harus SEGERA membawa bumil ke fasilitas pelayanan
kesehatan (RB / RS).
Tanda bahaya persalinan :
• Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas
• Perdarahan lewat jalan lahir
• Tali usar atau tangan bayi keluar dari jalan lahir
• Ibu tidak kuat mengejan atau mengalami kejang
• Air ketuban keruh dan berbau
• Setelah bayi lahir, ari-ari tidak keluar
• Ibu gelisah atau mengalami kesakitan hebat
Tanda Bayi Sehat:
1. Bayi lahir langsung menangis 2. Tubuh bayi kemerahan 3. Bayi bergerak aktif 4. Bayi menyusu dari payudara ibu dg kuat Berat badan lahir 2.500 – 4.000 gram
Tanda Bahaya pada saat Nifas :
• Perdarahan pada jalan lahir
• Keluar cairan berbau pada jalan lahir
• Demam
• Bengkak di muka, tangan, atau kaki, disertai sakit kepala dan atau kejang
• Nyeri atau panas di daerah tungkai
• Payudara bengkak, berwarna kemerahan & sakit
• Putting lecet
• Ibu mengalami depresi (antara lain : menangis tanpa sebab & tidak peduli pada bayinya)
• Jika muncul salah satu gejala diatas SEGERA dibawa ke fasilitas kesehatan.
Cara menyusui Bayi
➢ Susui sesering mungkin, setiap minta disusui, minimal 8 kali sehari
➢ Jika bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan lalu susui ➢ Susui sampai payudara terasa ksong, lalu pindah ke
payudara yang Satu ➢ Beri bayi hanya ASI sampai umur 6 bulan (ASI
Eksklusif) ➢ Biasakan cuci tangan dengan sabun, saat akan
memegang bayi, sesudah menceboki anak, dll
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 58 BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 59
BAYI & BALITA
Imunisasi :
Mencegah timbulnya penyakit berbahaya, seperti TBC,
Hepatitis, Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio dan Campak setelah
diberi vaksinasi.
Manfaat Imunisasi :
➢ Akan terjadi kekebalan (daya tahan) terhadap penyakit TBC, Hepatitis B, Difteri, Batuk rejan (pertusis), Tetanus, Polio dan Campak sehingga bayi sehat
➢ Oleh karena bayi / anak tahan terhadap beberapa penyakit berbahaya, maka ia akan tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang sehat.
Macam imunisasi dasar pada bayi :
Macam Kegunaan BCG Mencegah penyakit TBC
DPT Mencegah penyakit : Difteri, Pertusis, Tetanus
POLIO Mencegah penyakit kelumpuhan
CAMPAK Mencegah penyakit Campak
HEPATITIS B Mencegah penyakit hepatitis / kuning
TUMBUH KEMBANG ANAK
Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh :
➢ Faktor bawaan / genetis ➢ Faktor lingkungan
Masa anak adalah masa emas perkembangan otak : 0 – 3 tahun = 80% jaringan otak terbentuk
4 – 6 tahun = 5 %
7 – 9 tahun = 5 %
Sampai dengan usia 18 tahun = 100%
Anak-anak strategis untuk distimulasi agar menjadi anak
yang cerdas.
Masa emas anak agar tidak kekurangan gizi, sehingga
perkembangan otak optimal.
Untuk itu perlu dipantau dengan penimbangan tiap bulan
pada Balita. Anak sehat – tambah umur tambah berat
badannya. Usia Balita sangat menentukan Tumbuh
Kembang selanjutnya.
Kebutuhan anak agar tumbuh kembang optimal :
1. Makanan yang bergizi seimbang → ASI Eksklusif 6 bulan, dan disusui 2 tahun.
2. Kesehatan 3. Stimulasi dini 4. Kasih sayang, rasa aman & perhatian
Menstimulasi tumbuh kembang anak :
1. Berikan kasih sayang & perhatian, senyuman & belaian, pelukan serta penghargaan
2. Ajak anak mengucapkan keinginannya 3. Biarkan anak bertanya & berikan jawaban yang benar 4. Perdengarkan music yang lembut, ajak menyanyi atau
mendengarkan cerita yang sesuai usia dengan anak 5. Biarkan anak bermain dengan teman sebaya 6. Berikan contoh teladan 7. Libatkan anak dalam kegiatan keluarga sehari-hari
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 60 BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 61
Tanda anak sehat :
• Berat badan naik sesuai garis pertumbuhan mengikuti pita hijau pada KMS / Buku KIA atau naik ke pita warna diatasnya
• Anak bertambah tingi
• Kemampuan bertambah sesuai umur
• Jarang sakit
• Ceria, aktif, lincah
Tanda anak tumbuh kurang sehat :
➢ Berat Badan anak urun atau tidak naik ➢ Garis Grafik turun, datar atau pindah ke pita wana
dibawahnya ➢ Garis di KMS / buku KIA dibawah garis merah
PENYAKIT ANAK
1. Diare Diare adalah brak-berak lembek sampai dengan encer (mencret), bahkan dapat berupa ar saja, yang lebih sering dari biasanya (3x lebih sehari). Penyebab :
• Infeksi : bakteri, virus, parasit
• Alergi : protein
• Intoleransi karbohidat Bahaya Diare :
Tubuh banyak kehilangan air, sehingga dapat
menyebabkan dehidrasi yang berakibat kematian.
Tanda dehidrasi :
➢ Kadang-kadang disertai panas badan (demam) ➢ Anak cengeng dan tidak mau makan serta haus ➢ Badan lesu dan lemas Cara mencegah Diare :
• Berikan ASI kepada bayi sampai 2 tahun
• Berikan MP ASI setelah umur 6 bulan
• Cuci tangan pakai sabun : sebelum makan, sesudah BAB, sebelum menghidangkan makan, sehabis buang sampah, dll)
• Menggunakan Air Bersih & Jamban Sehat
• Menutup makanan dengan Tudung Saji
• Imunisasi Campak pada bayi umur 9 bulan
2. Pneumonia
Adalah penyakit yang menyerang jaringan paru-paru yang ditandai dengan batuk disertai nafas cepat dan atau sesak nafas yang biasanya mengenai Balita.
Kriteria frekuensi nafas cepat dihitung berdasarkan umur Balita
Umur < 2 bln 2 bln – 1 th 1 – 5 tahun
60 / menit 50 / menit 40 / menit
Pneumonia berbahaya karena dapat menyebabkan kematian dalam waktu 3-10 jam, apabila tidak segera mendapatkan pertolongan dengan cepat & tepat.
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 62 BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 63
Gejala :
• Demam – menggigl
Penyakit Menular Seksual (PMS) :
• Nafas cepat dan atau sesak nafas
• Batuk dengan dahak kental
Cara mencegah terkena Pneumonia :
➢ Jauhkan Balita dari penderita batuk-pilek ➢ Lakukan imunisasi lengkap (LIL) ➢ Berikan ASI sampai 2 tahun ➢ Bersihkan lingkungan → rumah sehat ➢ Jauhkan Bayi/Balita dari debu, asap, polusi ➢ Jika anak sakit batuk / pilek, segera berobat
KELUARGA BERENCANA
Keluarga berencana : mengatur kehamilan dengan metode sebagai berikut ,
1. Metode alami → system kalender 2. Metode hormonal →Pil, Suntik, Susuk 3. Metode AKDR → spiral (IUD) 4. Metode operatif → Sterilisasi (Vasectomi & Tobectomi) 5. Kondom
KESEHATAN REPRODUKSI
Keadaan sejahtera fisik, mental dan social secara utuh, tidak
semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam
semua hal yg berkaitan dengan system reproduksi, serta
fungsi & prosesnya.
1. Gonoroe / Kencing nanah (GO) 2. Sifilis (raja Singa) 3. Herpes Genital 4. Klamidia 5. HIV – AIDS
AIDS Adalah kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya
system kekebalan tubuh secara bertahap yang disebabkan
oleh infeksi Human Immuno deficiency Virus.
Infeksi ini dicirikan dengan timbulnya berbagai penyakit
infeksi bakteri, jamur, parasit dan virus yang bersifat
oportunistik atau keganasan.
Tiga cara penularan HIV :
1. Hubungan sexsual, baik secara vaginal, oral maupun anal
dengan seorng pengidap. Ini adlah cara yang paling sering
terjadi, meliputu 80%-90%.
2. Kontak langsung dengan darah , produk darah, jarum
suntik. Tranfusi darah/ produk darah yang tercemar
mempunyai resiko sampai > 90%, 3. Tranmisi secara
vertical dari ibu hamil pengidap HIV kepada bayinya
melalui plasenta.
Setelah masuk tubuh, virus menuju ke kelenjar limfe dan berada
dalam sel dendrit selama beberapa hari.
Kemudian terjadi sindrom retoviral akut seperti flu disertai viremia hebat dengan keterlibatan berbagai kelenjar limfe. Kadar virus yang tinggi dapat diturunkan oleh sistem imun tubuh, proses ini berlangsung berminggu 2 sampai terjadi keseimbangan antara pembentukan virus baru dan upaya eliminasi oleh respon imun. perubahan antibody negative menjadi positif 1-3 bulan. Jadi rata-rata masa infeksi HIV menjadi AIDs adalah sekitar 5 tahun
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 64 BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 65
P4K
PROGRAM PERENCANAAN & PENCEGAHAN KOMPLIKASI
Program P4K dengan stikerisasi (pemasangan stiker P4K)
merupakan upaya terobosan percepatan penurunan angka
kematian ibu, yang menjadi salah satu kegiatan Desa Siaga.
Tujuan P4K dengan stiker:
1. Terdatanya sasaran ibu hamil dan terpasangnya stiker P4K di rumah ibu hamil agar diketahui : ➢ Lokasi tempat tinggal ibuu hamil ➢ Identitas ibu hamil ➢ Taksiran persalinan / HPL ➢ Penolong Persalinan, Pendamping Persalinan &
Fasilitas tempat Persalinan ➢ Calon Donor Darah, Transportasi yang akan
digunakan serta pembiayaannya 2. Adanya perencanaan persalinan, termasuk pemakaian
metode KB pasca melahirkan yg sesuai & disepakati oleh ibu hamil, suami, keluarga & bidan
3. Terlaksannya pengambilan keputusan yang cepat dan tepat bila terjadi komplikasi selama kehamilan, persalinan dan nifas.
4. Adanya nya koordinasi dari tokoh masyarakat, kader dan dukun bayi.
BAB 6 :
SURVAILANS BERBASIS MASYARAKAT
( P2M – PTM)
Survailans adalah kegiatan pencatatan, pengolahan, analisa
data dan penyebarluasan informasi untuk pengambilan
keputusan yang dilakukan secara kesinambungan.
Survailans Berbasis Masyarakat adalah kegiatan
pemantauan & pencatatan penyakit yang diselenggarakan
oleh masyarakat / padukuhan siaga dibantu petugas
kesehatan, berupa : ➢ Pengamatan & Pemantauan penyakit serta keadaan
kesehatan ibu & anak, gizi, lingkungan dan perilaku yang dapat menimbulkan masalah kesehatan masyarakat
➢ Pelaporan cepat (kurang dari 24 jam) kepada petugas kesehatan / Puskesmas untuk respon cepat kasus KLB
➢ Pencegahan & penanggulangan sederhana terhadap penyakit dan masalah kesehatan
➢ Pelaporan Kematian, dan lain-lain Tujuan :
Terciptanya system kewaspadaan & kesiapsiagaan dini di
masyarakat terhadap kemungkinan terjadinya masalah
kesehatan yang mengancam / merugikan masyarakat.
Survailans Berbasis Masyarakat:
• Survailans Penyakit Menular (DBD, TBC, Diare, Filariasis, Malaria, Kusta, HIV-AIDS, Campak, dll)
• Survailans PTM / penyakit tidak menular (Jantung, DM, dll)
• Survailans Keracunan
• Survailans Gizi (GAKY, dll)
• Survailans Jiwa, Survailans Kesling, Survailans Ibu Hamil, dll
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 66 BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 67
PEMBERANTASAN PENYAKIT
ISPA
Kategori Penyakit :
1. Penyakit Menular penyakit yang ditimbulkan oleh kuman / bakteri / virus yang dapat ditularkan melalui udara, vector, cairan darah, dll sehingga menyebabkan orang sehat menjadi sakit
a. Diare b. Disentri c. ISPA / infeksi saluran pernafasan akut d. Pneumonia e. Batuk Rejan f. TBC / tuberculosis g. DBD / demam berdarah dengue h. Malaria i. Chikungunya j. Filariasis k. Kusta l. HIV / AIDS m. PMS (penyakit menular seksual)
2. Penyakit Tidak Menular / PTM penyakit yang tidak menyebabkan orang sehat bila
kontak dengan penderita tidak menyebabkan sakit a. Diabetes Militus b. Hipertensi c. Tumor / Kanker d. Penyakit Jantung e. Asam urat f. Gondok g. dll
Infeksi Saluran Pernafasan Atas
→ terdiri dari : Faringitis, Tonsilitis, Flu
Penyebab :
• Bakteri Streptococcus pneumonia
• Hemophillus influenza
• Asap dapur
• Sirkulasi udara yang tidak sehat Tempat berkembang biak : Saluran pernafasan
Cara penularan:
Melalui udara (aerogen) yaitu kontak langsung dengan
mulut penderita dan tidak langsung melalui udara yang
terkonstaminasi dengan bakteri karena penderita batuk
Cara pencegahan :
1. Menjaga sirkulasi udara bersih di rumah dengan membuka Jendela
2. Menjaga kebersihan rumah & lingkungan sekitarnya 3. Menghindari polusi udarta dalam rumah, seperti asap
dapur & asap rokok 4. Menghindari jumlah hunian dalam 1 kamar tidur lebih
dari 3 orang 5. Menyemen lantai rumah / lantainisasi 6. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi
makanan yang bergizi
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 68 BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 69
PENYAKIT TBC
Penyebab : kuman Mycobacterium tuberculosis
Terutama menyerang Paru-paru
Tanda-tanda :
1) Batuk lebih dari 3 minggu 2) Demam 3) Nafsu makan hilang 4) Berat Badan menurun 5) Mudah lelah 6) Keringat malam 7) Nyeri dada 8) Batuk darah
TBC dapat ditularkan oleh orang yang terinfeksi kuman TBC
melalui udara, yaitu dengan :
• Batuk / Bersin
• Ludah
• Dahak
TBC dapat disembuhkan, jika penderita :
1) Minum obat secara teratur sesuai resep, selama 6 bulan & sebaiknya diminum pagi (perut kosong)
2) Makan makanan yang bergizi 3) Cukup istirahat 4) Berobat teratur
Upaya pencegahan TBC :
• Membuka jendela pada siang hari, agar rumah cukup pencahayaan & sirkulasi udara bersih
• Menjemur kasur, bantal, sprei dll seminggu 1x
• Mengkonsumsi makanan yang bergizi
• Istirahat yang cukup & hindari stress
• Olahraga secara teratur
• Hindari rokok, Alcohol, Napza
• Selalu menutup mulut jika batuk / bersin
• Tidak meludah sembarangan
• Menjaga kebersihan diri, rumah & lingkungan
• Lantai rumah kedap air / diplester
• Imunisasi BCG pada bayi dan anak-anak
Pemeriksaan Laboratorium utk Uji Saring & Diagnosa TBC
:
• Pemeriksaan Serologis ➔ Anti – TB IgG
• Pemeriksaan Kuman / Antigen ➔ Kultur TB (BACTEC/MGIT) ➔ TB-PCR ➔ Pengecatan BTA
• Uji Kepekaan Kuman ➔ Uji resistensi SIRE ➔ Uji Resistensi PZA
• Pemeriksaan Radiologis ➔ Rontgen Paru
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 70 BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 71
TBC / TUBERCULOSIS
TBC adalah penyakit menular berbahaya, yang dapat
PROGRAM TERPADU
PENYELESAIAN MASALAH TB PARU
menyebabkan kematian, tetapi dapat disembuhkan.
Penyebab : kuman TBC
(Mycobacterium tuberculosis),
Yang hanya dapat dilihat dengan Mikroskop.
Kuman TBC dapat menyerang hampir semua bagian tubuh,
tetapi yang terutama adalah paru-paru.
Berikut beberapa bagian tubuh yang diserang TBC :
• TBC Kelenjar leher
• TBC Tulang belakang
• TBC Paru-paru
• TBC Kulit
• TBC Tulang Semua orang dapat terkena penyakit TBC.
Penularan TBC :
• Kuman TBC keluar ke udara pada saat penderita batuk, bersin atau berbicara
• Kuman TBC terhirup melalui saluran pernafasan menuju paru-paru & dapat menyebar ke bagian tubuh yang lain
• Di dalam tubuh kuman dilawan daya tahan tubuh ➔ Jika daya tahan kuat : orang tsb tetap sehat ➔ Jika daya tahan lemah : orang tsb jadi sakit TBC
1. Sosialisasi / penyuluhan Pemahaman pada masyarakat tentang TB Paru
• Penyebab,
• Gejala & Pengobatan
• Upaya pencegahan 2. Penemuan Suspect TB Paru
Screening Suspect TB Paru, mengoptimalkan pasien batuk berdahak 3 minggu lebih, untuk diperiksa DAHAK nya Bekerjasama dengan pelayanan Swasta untuk screening suspect TB Paru Pemberdayaan Kader menemukan suspect TB Paru di masyarakat, dengan mengenali gejala & tanda-tandanya.
3. Pengobatan Penderita Penderita TB Paru harus melaksanakan pengobatan sampai dengan sembuh / pengobatan lengkap
4. Perbaikan Gizi Penderita Penderita TB Paru, selain diobati Juga harus dioptimalkan intake gizi nya agar mempecepat kesembuhan
5. Penyehatan Lingkungan Rumah Penderita Serta lingkungan tempat tinggal penderita dilakukan upaya penyehatan lingkungan
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 72 BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 73
DETEKSI DINI PENDERITA TB PARU
OLEH KADER
• Dimotivasi untuk mau periksa ke Puskesmas / RS
• Atau diambil DAHAK nya dikirim ke Puskesmas / RS
• Jika tetap tidak mau, dilaporkan ke Petugas Puskesmas untuk ditindaklanjuti ….
DEMAM BERDARAH / DBD
Adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan
ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
Ada 4 (empat) serotype virus dengue yaitu dengue 1,2,3 dan 4.
Serotype Dengue 3 merupakan serotype yang dominan di Indonesia
dan sangat berhubungan dengan kasus berat.
Gejala Klinia :
1. Demam tinggi (>39 C) mendadak tanpa sebab yang jelas
langsung terus-menerus 2 – 7 hari.
2. Pusing, lemas-letih-lesu. Mual-muntah, Nyeri tulang dan obat.
3. Terdapat manifestasi pendarahan, yaitu : RL(+) sampai dengan
pendarahan spontan / mimisan, gusi berdarah, muntah darah,
berak darah (hitam).
4. Pembesaran hati (sakit pada ulu hati).
5. Syok, ditandai dengan nadi cepat & lemas, hipotensi, kaki &
tangan dingin, ulit lembab, gelisah, dll.
Gejala Laboratoris :
1. Trombosit kurang dari 100.000/mm3 (Normal : 150.000 –
300.000).
2. Hematokrit meningkat lebih dari 20% (Normal : Pria <45, Wanita
<40).
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 74 BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 75
KADER
Masyarakat dengan gejala :
1. Batuk berdahak terus menerus selama 3 minggu atau lebih
2. Demam sebulan lebih tanpa sebab jelas, berkeringat malam hari tanpa berkegiatan
3. Berat badan turun, tidak nafsu makan
4. Sesak nafas & nyeri dada 5. Batuk berdarah
Jika positif TBC, diobati & Kader / pengurus
Padukuhan Siaga sebagai PMO nya
Implementasi Survailans Berbasis Masyarakat
(SBM) untuk Tuberculosis
SIKLUS HIDUP NYAMUK & SIKLUS PENULARAN DBD:
Masa / Fase Kritis : (hari ke 4, 5, 6)
◼ AWAS : Bila demam mulai turun harus hati-hati. Demam turun bisa BAIK bila penderita semakin segar, mau makan dan minum, gejala KLMNOP hilang.
◼ Demam turun semakin Kritis bila gejala KLMNOP semakin berat, mual muntah , perut nyeri sekali, perdarahan spontan
Tanda Syok :
INGAT 6 K
1. Kesadaran menurun, anak gelisah
2. Kulit kaki dan tangan anyes, lembab dan dingin
3. Kencing berkurang atau malahan tidak kencing
selama 6 jam.
4. Kejang
5. Kurang sekali makan dan minum, muntah terus
menerus sehingga anak lemas
6. Keluar perdarahan (hidung,kulit,mulut,dubur)
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 76 BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 77
PENANGGULANGAN :
Lima (5) M Plus :
1. Menguras -> dikuras yang bersih, dinding digosok.
2. Menutup -> ditutup yang rapat.
3. Mengolah Sampah -> 3R.
4. Memantau -> Memantau seminggu sekali.
5. Memusnahkan.
Plus : Abatisasi, Bactivect
Ikanisasi,
Memakai Kelambu /
Lothion, obat nyamuk,
Baju kotor tidak bergelantungan di kamar
Berperilaku Hidup Bersih & Sehat
Kapan Fogging dilaksanakan ??? Fogging Focus dilaksanakan, setelah dilaksanakan PE & hasilnya menyimpulkan bahwa penderita tertular di wilayah ybs, di wilayah tsb angka jentiknya tinggi serta diikuti ada pernderita lain yang dengan gejala panas / suspect DBD. PE dilaksanakan setelah puskesmas mendapat surat dari RS yang menyatakan penderita positif menderita DBD. Fogging Focus adalah fogging dengan radius 100 meter
dari titik.
KPJ
Keluarga Pemantau Jentik
Tujuan :
1. Memberikan pemahaman pada masyarakat tentang bahaya DBD & Chikungunya (pemahaman aspek medis)
2. Memberikan pemahaman tentang vector nyamuk Aedes, sehingga masyarakat memahami cara penanggulangan dan pemberantasan sarang nyamuk
3. Sosialisasi tentang PSN (3M Plus atau 5M Plus) serta pemahaman tentang plus-minus Fogging
4. Menggerakkan peran serta masyarakat untuk upaya preventif dan promotif
5. Membangun komitmen masyarakat untuk melaksakanan pemberantasan sarang nyamuk secara mandiri
Strategi :
1. Promosi Kesehatan (Kegiatan Sosialisasi – Penyuluhan, penyebarluasan Leaflet & Poster) 2. Pemberdayaan Masyarakat
(Optimalisasi Gerakan Masyarakat, dengan menggalangan Dukungan Pemda s/d Pemerintah Desa bahkan pak RT, sehingga ada dukungan komitmen & stimulans dalam upaya kegiatan tsb)
3. Membangun jejaring masyarakat (Optimalisasi wadah masyarakat, yaitu Desa Siaga /
POSKESDES dan Padukuhan Siaga) 4. Penggalangan dana masyarakat (memanfaatkan forum masyarakat untuk Penyuluhan &
koordinasi)
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 78 BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 79
Kegiatan:
1. Kegiatan Prolog / Persiapan 1). Pembentukan Tim Puskesmas 2). Kegiatan Sosialisasi Materi Sosialisasi : *Aspek Medis & Entomologis *Konsep Keluarga sbg Jumantik
2. Kegiatan Inti / Action 1). Pencanangan Gertak KPJ (Keluarga Pemantau Jentik) 2). Pelaksanaan KPJ setelah dilaksanakan Pencanangan, Pembagian dan Penempelan Kartu Pemantau Jentik Pelaksanaan KPJ seminggu sekali, meliputi dalam rumah dan pekarangan (radius 100 meter) oleh KPJ
3. Kegiatan Follow Up 1). Pemantauan Jentik & mengisi Kartu Jentik oleh KPJ
2). Kegiatan Pemantauan, pembinaan serta Perekapan data
hasil pemantau jentik di kartu jentik dilaksanakan oleh
pengurus Padukuhan Siaga. (minimal sebulan sekali)
Setiap Padukuhan Siaga memiliki 20 personil pengurus,
sehingga dalam kegiatan tsb berbagi diri, masing-masing RT
dipantau oleh 1 -2 personil.
3). Dan sebulan sekali data tersebut di rekap di tingkat
padukuhan Siaga, serta melaporkan data tsb ke Desa Siaga.
Desa Siaga melaporkan ke Camat / Forum Kec. Sehat
(Pokjanal DBD) serta tembusan Puskesmas
4). Dilaksanakan kegiatan Monev & Rakor sebulan sekali di
tingkat Desa dan Tribulan di tingkat Kecamatan
5). Tim Kecamatan (termasuk Puskesmas) melaksanakan
pemantauan langsung ke masyarakat minimal 3 – 6 bulan
sekali (Keliling ke Padukuhan)
6). Dilaksanakan Lomba Kawasan Bebas Jentik (HUT RI)
BUKU SAKU DESA SIAGA / PADUKUHAN SIAGA 80