buku ' potret studio produksi rri - pusat data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/buku...

85

Upload: vudung

Post on 07-Mar-2019

254 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

0

Page 2: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

1

Kata Pengantar

Pengembangan studio produksi RRI, terutama di perbatasan NKRI adalah inovasi penting RRI sebagai media penyiaran publik. Karakteristik NKRI yang membentang, melintas perbatasan darat dan laut di lebih dari 5 negara menyebabkan fenomena sosial, ekonomi dan politik menjadi krusial. Perbatasan adalah ‘beranda depan’ Indonesia dan oleh karena itu ia memerlukan pendekatan pembangunan yang ekstra, diluar kebiasaan. RRI telah memiliki 62 stasiun penyiaran, dan pada umumnya di kawasan perkotaan dan atau kawasan berpenduduk padat. RRI memiliki mandat melayani seluruh lapisan masyarakat, dari Sabang sampai Merauke. Mandat ini telah diimbangi dengan infrastruktur, dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak yang tinggi. Studio produksi adalah karya media komunikasi sosial yang lahir atas aliansi berbagai pihak yang peduli NKRI. Buku kecil ini merupakan upaya dokumentasi dan strategi sosialisasi keberadaan studio produksi LPP RRI agar semakin populer dan mendapatkan dukungan berbagai pihak. Buku ini juga memuat kebijakan dasar yang dapat diacu pengelola SP.

Perhatian terhadap kawasan perbatasan dan terpencil yang ditunjukkan RRI diharapkan memacu media massa lain di Indonesia. Materi buku ini sebagian besar bersumebr dari kegiatan Pertemuan Nasional pengelola studio produksi LPP RRI, di Bogor Jawa Barat, 24-26 Januari 2011, publikasi Badan Nasional Pengelola Perbatasan dan sumbagan tulisan dari pemerhati perbatasan. Jakarta, 18 April 2011

Page 3: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

2

Kebijakan Pengembangan Studio Produksi

Adalah perintah negara bagi RRI untuk melayani seluruh kawasan NKRI, terutama kawasan perbatasan yang berhadapan langsung dengan sejumlah negara besar, seperti Malaysia, Thaland, Singapura dan Timor Leste. Peran RRI dengan studio produksi di kawasan tersebut melakukan ‘perang informasi’, membentengi nasionalisme warga Indonesia. Studio produksi –istilah untuk studio siaran di luar tipe A, B, C—juga wahana edukasi bagi Angkasawan RRI. Sarana pembentukan karakter broadcaster yang nasionalis dan merupakan model manajemen siaran RRI yang efektif dan efisien. Rata-rata dikelola oleh maksimal 10 orang Angkasawan, efisien dalam pembiayaan tetapi banyak pendengarnya.

Pengembangan studio produksi RRI menganut prinsip studio tumbuh, bertahap dan didirikan berdasarkan kebutuhan stakeholders setempat. Secara kronologis, stasiun RRI dapat berupa stasiun relay (memancarluaskan siaran dari studio RRI tipe B/C terdekat), penempatan koresponden hingga pendirian studio produksi. Pada tahap selanjutnya, tidak tertutup peluang menjadikan studio produksi sebagai RRI tipe C. Mitra strategis bagi studio produksi sangat penting. Mitra strategis utama yang sudah terjalin adalah pemerintah daerah selaku penyedia lahan, infrastruktur bangunan dan frekuensi, Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) dalam pengelolaan program, pengembangan kapasitas SDM, radio Komunitas dan ormas setempat.

Tradisi survei, evaluasi dan monitoring siaran akan dikembangkan. Kuantitas dan kualitas studio produksi juga akan terus ditambah hingga mencapai seluruh kawasan perbatasan NKRI yang memerlukan. Buku kecil ini akan menjadi rujukan referensi memahami dinamika studio produksi dan sekaligus dokumenter apa dan bagaimana yang sudah dilakukan RRI untuk NKRI.

Jakarta, 26 April 2011

Rosarita Niken Widiastuti (Direktur Utama LPP RRI)

Page 4: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

3

Daftar Isi

Kata Pengantar 1

Kebijakan Pengembangan Studio Produksi Daftar Isi

2 3

1 Memahami Kawasan Perbatasan

Republik Indonesia

4

2

Visi, Misi dan Pengembangan SP 17

3 Kebijakan Operasional Studio Produksi 23

4 Kebijakan Program Studio Produksi RRI 32

5 6 7 8

Rekomendasi Pengembangan Studio Produksi Pusat Informasi dan Koordinasi Studio Produksi Profil Studio Produksi RRI 2011 Lampiran-lampiran

37 41 43 67

Page 5: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

4

Memahami Kawasan Perbatasan

Republik Indonesia 1

A. Kawasan Perbatasan Republik Indonesia

1. Batas Negara dan Kawasan Perbatasan

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah sebuah

negara kepulauan (archipelago) yang dikelilingi lautan. Disebut

kepulauan karena negara kita terdiri dari ribuan pulau–besar dan

kecil–yang tersebar dari timur ke barat maupun utara ke selatan.

Selain “bertetangga” dengan lautan di sekelilingnya, negara

kita pun memiliki sejumlah negara yang berbatasan langsung dengan

garis wilayah Indonesia dan menjadi tetangga dekat. Di darat,

Indonesia berbatasan dengan tiga negara yaitu Malaysia, Timor

Leste, dan Papua Nugini (PNG). Sementara batas di laut dengan 10

negara yaitu India, Thailand, Vietnam, Singapura, Malaysia, Filipina,

Timor Leste, Palau, Australia, dan Papua Nugini.

Dengan demikian, Indonesia pun memiliki sejumlah

kawasan perbatasan yang menjadi pintu gerbang utama dengan

tetangga sekitar Indonesia. Kawasan-kawasan perbatasan negara

tersebut adalah sebagai berikut:

a. Kawasan Perbatasan Darat

Perbatasan Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur

Perbatasan Papua

Perbatasan Nusa Tenggara Timur (NTT)

b. Kawasan Perbatasan Laut

92 pulau kecil terluar di kawasan Nusantara

1 Disarikan dari makalah DR. Agung Mulyana, Deputy Kepala Badan

Pengelola Perbatasan RI, dalam Pertemuan Nasional Pengelola Studio Perbatasan RRI, Bogor Jawa Barat, 24-26 Januari 2011.

1

Page 6: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

5

* Catatan: Kawasan Perbatasan Laut adalah suatu

kawasan yang cakupannya mulai dari garis pangkal

Kepulauan Indonesia hingga ke garis batas Zona Ekonomi

Eksklusif (ZEE) Indonesia, termasuk di dalamnya pulau-

pulau kecil terluar/terdepan (Lihat pula ketentuan UU

No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir

dan Pulau-Pulau Kecil)

Kawasan-kawasan perbatasan ini, meski terletak di provinsi

yang berbeda-beda, memiliki karakteristik umum yang serupa,

terutama jika kita bicara mengenai perkembangan dan

pembangunan. Secara kualitatif, karakteristik dan fakta umum

mengenai kawasan perbatasan adalah sebagai berikut.

1. Kondisi kawasan perbatasan sebagian besar berupa laut dan

pulau-pulau kecil. Akibatnya, pembangunan infrastruktur

seringkali mahal dan tidak efisien.

2. Komunitas yang terpencar di berbagai pulau kecil

mengakibatkan aktivitas ekonomi terpisah dalam satuan-

satuan kecil.

3. Di wilayah perbatasan yang berbasis darat, kondisi

infrastruktur sangat tergantung oleh kondisi geografis

setempat.

4. Di Kalimantan Barat, sebagian wilayah perbatasan

kondisinya tidak berkembang. Hal ini disebabkan adanya

interaksi yang lemah dengan pusat pertumbuhan di wilayah

Indonesia.

5. Di perbatasan NTT dengan Timor Leste, kondisi geografis

yang buruk dan miskinnya sumberdaya alam amat

menyulitkan pembangunan wilayah.

6. Perbatasan Papua dan PNG berada dalam kondisi tertinggal,

disebabkan topografi berbukit dan bergunung sehingga

penyediaan infrastruktur menjadi sulit dan mahal.

Dalam kondisi yang secara umum masih di bawah standar

tersebut, sesungguhnya setiap kawasan perbatasan memiliki nilai

Page 7: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

6

strategis. Nilai-nilai ini semestinya menjadi bahan pemikiran pokok

bagi pemerintah dalam mengembangkan daerah perbatasan negara.

Nilai-nilai strategis kawasan perbatasan itu adalah:

1. Merupakan show window bagi kemajuan pembangunan

bangsa.

2. Menjadi penjaga batas teritorial sehingga memiliki arti

penting bagi penguatan aspek pertahanan dan keamanan.

2. Permasalahan di Kawasan Perbatasan

1) Permasalahan Umum

Meski memiliki nilai strategis, hingga saat ini kawasan

perbatasan masih saja bergelut dengan sejumlah permasalahan.

Secara umum, permasalahan yang dihadapi dalam

pembangunan kawasan perbatasan yakni:

a. Langkanya prasarana dasar yang dibutuhkan untuk

mengembangkan kapasitas sumberdaya alam dan

sumberdaya manusia di kawasan perbatasan. Kelangkaan

prasarana dasar ini termasuk kurangnya prasarana

perhubungan (seperti jalan, jembatan, dermaga), jaringan

listrik, telekomunikasi, prasana pendidikan/sekolah, dan

prasarana kesehatan.

b. Tidak tersedianya rencana detil dan padu mengenai tata

ruang kawasan perbatasan yang merupakan penjabaran dari

rencana tata ruang wilayah kabupaten yang bersangkutan.

Akibatnya, tidak diketahui secara pasti pembagian zonasi

ruang, arah pemanfaatan ruang, serta struktur pusat-pusat

pertumbuhan di kawasan perbatasan.

c. Pembangunan di wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil

terluar masih bersifat parsial.

d. Langkanya investasi/penanaman modal yang masuk ke

kawasan perbatasan untuk memanfaatkan potensi

sumberdaya alam yang melimpah.

Page 8: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

7

e. Langkanya sumber daya manusia yang berkualitas (terdidik

dan terlatih) untuk membangun dan mengembangkan

potensi kawasan perbatasan.

f. Tingginya angka kemiskinan dan rendahnya angka indikator

indeks pembangunan manusia di kawasan perbatasan.

2) Permasalahan Batas Darat

Persoalan yang dihadapi oleh kawasan perbatasan semakin

beragam jika kita spesifikasikan berdasarkan wilayahnya. Di

darat, kawasan perbatasan menghadapi permasalahan yang

berbeda, bergantung pada karakteristik dan kondisi

pembangunan negara tetangganya.

1. Batas Darat Indonesia-Malaysia

a. Permasalahan Outstanding Boundary Problems

(OBP), ditandai dengan banyaknya kasus “perang”

klaim antara kedua negara mengenai pulau-pulau

kecil terluar.

Diklaim pihak Indonesia: P. Sebatik, Daerah

D400, G. Jagoi, dan Tanjung Datu (4 kasus).

Diklaim pihak Malaysia: P. Sinapad, S.

Simantipal, Daerah B 2700-B 3100, Daerah C

500-C 600, dan Gunung Raya (5 kasus).

Diklaim oleh kedua pihak: Batu Aum

b. Permasalahan survey Investigation, Re-fixation,

Maintenance (IRM). Pelaksanaan kegiatan IRM

tahun 2009 belum optimal, karena terbatasnya dana

untuk survei dan aksesibilitas.

c. Permasalahan Common Border Datum Reference

Frame (CBDRF) dan Joint Border Mapping (JBM).

Data Geografis kurang, data hanya dalam

bentuk buku ukur, azimuth dan jarak, yang

diperlukan data Comp Sheet.

Sumber data yang berbeda

Page 9: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

8

2. Batas Darat Indonesia-Papua Nugini

a. Deklarasi pilar-pilar batas telah ditanda-tangani,

untuk bahan perundangan di tingkat nasional.

b. Pilar batas RI-PNG, status sampai saat ini telah

disepakati dan ditegaskan 52 MM, dan telah

dipasang: 1.792 pilar perapatan.

c. Penggantian MM 6.2 dengan MM 6.2A. belum

terlaksana.

d. Light house di MM 14b akan dibangun oleh PNG

tidak jauh dari yang dibangun oleh Indonesia.

e. Saat ini, terjadi erosi sungai Fly di sisi barat MM 10

dan 11A. Namun pengawasan Sungai Fly belum

dilakukan dan dibahas secara mendalam

antardepartemen di Indonesia.

f. Perlu koordinasi dengan PNG terkait rencana

pembukaaan Pos Pemeriksaan Lintas Batas Skouw-

Wutung.

g. Joint Technical Sub Committee on Communication

perlu diaktifkan.

h. Perlu optimalisasi kegiatan peningkatan

kesejahteraan rakyat di perbatasan.

i. Koordinasi dengan K/L lain diperlukan untuk

mengatasi pencemaran Sungai Fly.

3. Batas Darat Indonesia-Timor Leste

a. Masih terdapat:

3 un-resolved segments: Noel Besi, Manusasi,

dan Memo.

1 un-surveyed segment: Subina-Oben

1 segmen kecil di Nelu. Sudah didelineasi tahun

2003, tetapi masyarakat menolak didemarkasi,

karena tidak mau kehilangan lahan garapan.

b. Terdapat 44 KK Timor Leste berada di desa

Naktuka, NTT.

Page 10: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

9

c. Masih perlu dilakukan pembahasan lanjutan pada

Technical Sub-Committee on Border Demarcation

and Regulation (TSC-BDR).

d. Belum ada kesepakatan mengenai Border Crossing

Pass: Disepakati hanya satu macam kartu.

Sementara, pemerintah Timor Leste mengeluarkan

dua jenis kartu.

Hingga tahun 2011, pemerintah Indonesia telah

berusaha untuk mengidentifikasi permasalahan-per-

masalahan yang dihadapi dalam membangun kawasan

perbatasan. Namun, karena berbagai alasan, masih saja ada

kasus-kasus yang kerap luput dari pemantuan. Kasus-kasus

tersebut adalah:

1. Eksploitasi sumberdaya alam yang berlebihan di

kawasan perbatasan. Akibatnya, terjadi degradasi fungsi

hutan dan lahan.

2. Illegal logging, penyelundupan dan perdagangan

manusia dari orang dewasa maupun anak-anak (human/

women trafficking).

3. Kesenjangan ekonomi masyaraat perbatasan. Pendapat-

an perkapita masyarakat perbatasan di Provinsi Ka-

limantan Barat hanya berkisar USD 1.000 pertahun,

sedangkan pada masyarakat perbatasan di Malaysia

berkisar hingga USD 11.000 pertahun.

4. Keterbatasan infrastruktur berupa prasarana trans-

portasi, listrik, air bersih, telekomunikasi, pendidikan,

dan kesehatan. Akibatnya, kawasan perbatasan sering

diklasifikasikan sebagai wilayah tertinggal.

Meski banyaknya permasalahan dalam membangun

kawasan perbatasan, tidak berarti kondisi ini merupakan

jalan buntu. Sebab di balik tantangan-tantangan yang harus

Page 11: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

10

dilewati, kawasan perbatasan juga menyimpan sejumlah

potensi kekayaan alam sebagai berikut:

1. Potensi Pengembangan Kawasan Perbatasan Darat

a. Kawasan hutan, memiliki potensi untuk dikem-

bangkan menjadi hutan produksi dengan produk-

produk kayu/perkayuan atau produk-produk ke-

hutanan (madu, getah damar, rotan, tanaman

berkhasiat, dan lain-lain).

b. Kandungan mineral, memiliki potensi per-

tambangan yang besar seperti batu bara, bijih besi,

mangaan, dan sebagainya.

c. Pelayanan jasa, berupa Integrated Growth Centres

seperti seaport, airport and inland port, industrial

estate, housing complex, urban services, dan lain-

lain.

d. Perkebunan: menghasilkan karet, kelapa sawit,

pohon kayu, dan lain-lain.

e. Peternakan: berpotensi untuk peternakan unggas

dan ruminansia (ternak besar).

2. Potensi Pengembangan Kawasan Perbatasan Laut

a. Pariwisata.

b. Budidaya laut.

c. Riset, pengembangan dan penerapan teknologi

kelautan.

d. Usaha perikanan dan kelautan dan industri

perikanan secara lestari.

e. Pertanian organik.

f. Peternakan.

3. Kebijakan Pengelolaan Kawasan Perbatasan

1) Arah dan Strategi Kebijakan Pengelolaan Kawasan Perbatasan

Page 12: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

11

Membangun kawasan perbatasan bukan masalah yang

mudah, mengingat komplesitas masalah yang dihadapi. Namun, jika

berkaca pada tingginya potensi yang dimiliki, pembangunan

kawasan perbatasan bukan tidak mungkin dilakukan.

Agar dapat berjalan sebagaimana mestinya, pengelolaan dan

pembangunan kawasan perbatasan memerlukan arah kebijakan yang

jelas dan realistis, serta dapat dioperasionalisasi. Arah kebijakan

umum pengelolaan kawasan perbatasan dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Perubahan paradigm pembangunan wilayah perbatasan dari

Inward Looking ke Outward Looking (sesuai UU No. 17

Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang/RPJP 2005-2024).

2. Perubahan pendekatan dari Security Approach ke

Prosperity Approach dengan titik berat pada pembangunan

kawasan untuk meningkatkan kondisi sosial ekonomi

masyarakat dan pertahanan serta keamanan.

Adapun kebijakan pengelolaan wilayah dan kawasan

perbatasan dapat dirinci sebagai berikut:

1. Penegasan batas wilayah NKRI, baik batas darat maupun

batas laut.

2. Keberpihakan terhadap kawasan perbatasan sebagai wilayah

tertinggal dan terisolir dengan pendekatan kesejahteraan

dan keamanan secara seimbang.

3. Pengembangan kawasan perbatasan sebagai pusat per-

tumbuhan ekonomi dan pintu gerbang internasional bagi

kawasan Asia Pasifik.

4. Percepatan pembangunan kawasan perbatasan dengan

menggunakan pendekatan kesejahteraan.

5. Pengakuan terhadap hak adat/ulayat masyarakat.

6. Penataan batas negara dalam rangka menjaga kedaulatan

wilayah NKRI.

Page 13: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

12

7. Peningkatan kapasitas HANKAM beserta sarana prasarana-

nya.

8. Peningkatan perlindungan pemanfaatan SDA dan kawasan

konservasi.

9. Peningkatan fungsi kelembagaan dan koordinasi antar

instansi terkait.

10. Peningkatan kerjasama bilateral, sub-regional, maupun

regional.

Sementara, strategi kebijakannya terinci di bawah ini:

1. Menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di

kecamatan-kecamatan di wilayah tertinggal dan terisolir.

2. Penyediaan infrastruktur dasar di wilayah terisolir

3. Pemberdayaan masyarakat untuk menanggulangi ke-

miskinan.

4. Meningkatkan kualitas SDM di perbatasan.

5. Meningkatkan wawasan kebangsaan masyarakat di per-

batasan.

6. Mengembangkan pusat-pusat pelayanan di perbatasan.

7. Pengembangan sektor usaha masyarakat yang dapat

memberikan multiplier effect.

Jika dirangkum dalam diagram, berbagai arah dan strategi

kebijakan pengelolaan batas wilayah negara dan kawasan perbatasan

NKRI adalah sebagai berikut:

Page 14: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

13

Sedangkan arah kebijakan dan strategi pengelolaan kawasan

perbatasan terlihat dalam diagram berikut:

Page 15: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

14

B. Dukungan yang Diharapkan dari RRI

Dalam pengelolaan wilayah batas negara maupun kawasan

perbatasan, salah satu yang tak kalah penting dengan pembangunan

fisik atau sosial-ekonomi adalah mengenai ketersediaan informasi.

Informasi menjadi prasyarat sekaligus kekuatan besar jika ingin

membangun kawasan perbatasan secara optimal.

Berkaitan dengan hal di atas, dukungan pegiat penyiaran

informasi -dalam hal ini LPP RRI- amatlah penting. Bentuk-bentuk

Page 16: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

15

dukungan yang dapat diberikan RRI dalam proses pembangunan

kawasan perbatasan negara adalah sebagai berikut:

1. Pemanfaatan sarana dan prasarana berupa repeater/penguat

sinyal siaran RRI di daerah perbatasan;

2. Peliputan dan penyiaran program kegiatan dengan isi materi

berupa tayangan pengelolaan batas negara dan kawasan

perbatasan.

Program acara khusus materi perbatasan tersebut dapat

dijelaskan seperti di bawah ini:

1. Interactive dialog, yaitu dialog interaktif dengan

narasumber terpilih dalam kemasan acara untuk

menjangkau pendengar di kawasan perbatasan.

2. Features, yaitu penyiaran cerita/ulasan khusus tentang

potensi ekonomi dan sosial budaya kawasan perbatasan

untuk membangkitkan minat pengembangan potensi

kawasan perbatasan.

3. Radio Drama, adalah program sandiwara radio yang

bertujua untuk menarik perhatian masyarakat.

4. Public Service Advertisement (PSA), adalah jenis iklan non

komersil atau iklan layanan masyarakat.

Untuk bisa mewujudkan kerja sama antara pemerintah

(dalam hal ini BNPP) dan lembaga penyiaran (RRI), diperlukan

rencana teknis pelaksanaan, yang akan dijabarkan sebagai berikut:

1. BNPP bersama RRI harus merundingkan slot waktu siaran

sesuai dengan jenis program acara yang akan diluncurkan

dan ketersediaan alokasi waktu di dalam rencana program

siaran RRI.

PROGRAM ACARA KHUSUS MATERI PERBATASAN

Page 17: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

16

2. BNPP akan memilih Production House (PH) atau meminta

RRI untuk mendesain dan membuat content siaran yang

sesuai dengan strategi publikasi media massa BNPP.

3. PH merundingkan produksi siaran dengan RRI.

4. PH, RRI, dan BNPP memproduksi siaran acara sesuai

rencana siaran yang disepakati bersama.

Pengelolaan batas wilayah negara dan kawasan perbatasan

adalah kerja besar yang tidak dapat dilakukan sendiri oleh BNPP.

Diperlukan dukungan dan kerja sama dari seluruh pemangku peran

(stakeholders) terkait untuk secara bersama-sama memberi

perhatian terhadap upaya pembangunan perbatasan negara. Maka,

kerja sama dengan RRI merupakan salah satu upaya untuk

melaksanakan pembangunan kawasan perbatasan yang diharapkan

efektif serta berdaya-ungkit tinggi (high leverage).

Page 18: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

17

Visi, Misi dan

Pengembangan Studio Produksi

A. Pengembangan Studio Produksi

Salah satu upaya penting membangun kawasan perbatasan

adalah dengan mengembangkan studio produksi. Studio produksi ini

berfungsi sebagai penyedia informasi utama, juga berperan untuk

memperluas pengetahuan masyarakat kawasan perbatasan, serta

memperkuat kedaulatan negara RI.

SP merupakan pengembangan pelayanan dari RRI untuk

kawasan-kawasan khusus yang tidak terjangkau dan sebagai

perwujudan visi dan misi RRI, amanat UU 32/2002 dan PP 12/2005

tentang LPP RRI. Istilah studio Produksi dipilih agar dapat

membedakannya dengan studio siaran tipe A, B dan C. Studio

Produksi didirikan sebagai model baru stasiun RRI, yang berbasis

kepada produktifitas, efektifitas dan efisiensi semua sisi manajemen

lokal broadcasting. Prioritas pengembangan studio produksi tahun

2011-2012 adalah kawasan perbatasan.

1. Alasan Pengembangan Studio Produksi

Mengapa keberadaan studio produksi sedemikian penting?

Pertama, studio produksi dapat mengimbangi penetrasi siaran asing

dari negara tetangga. Studio produksi juga mampu mengurangi

ketimpangan sosial ekonomi maupun arus informasi di wilayah

perbatasan. Selain itu, studio produksi juga bisa menjadi solusi atas

keterbatasan akses informasi tentang Indonesia.

Dengan studio produksi, rasa memiliki (sense of belonging)

dan rasa bela negara pada diri warga perbatasan dapat ditingkatkan.

Keberadaan studio produksi pun dapat mengatasi ketidakberdayaan

masyarakat dalam menyampaikan aspirasi.

2

Page 19: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

18

Daftar Studio Produksi Hingga 2011

No Stasiun Alamat Frequensi

1. Sabang

JL. Yos Sudarso No. 65 Kota Sabang, NAD telp : 0655-7440094

FM 94,0 MHZ

2. Takengon JL. Lembaga Kemili, telp : 0643 23456 Fax. 0643 23470

FM 93,0 MHZ

3. Batam Jl. Park Way Batam Center Poltek Negeri Batam, telp. 0778 461599, Fax. 0778 461877

FM 105,1 MHZ

4. Entikong Jl. Lintas Negara Indonesia – Malaysia Kab. Sanggau, Kalimantan Barat

FM 100,2 MHZ

5. Malinau JL. Pelajar Perumda II Malinau, Kalimantan Timur, telp 0553 2023450 -

6. Nunukan JL. TVRI No. 77 Kab. Nunukan, Kalimantan Selatan, telp. 05563500, Fax. 055623505

FM 97,1 MHZ

7. Ampana JL. Tanjungulu Tojo Una Una Sulteng, telp. 0451 455442-

FM 93 MHZ

8. Boven digul

JL. Trans Papua No. 17 Tanah Merah, Papua

FM 96,3 MHZ FM 93,6 MHZ

9. Oksibil JL. Perbukitan Okpol Kab. Pegunungan Bintang Aplin Apom, Papua

FM 90,0 MHZ FM 91,0 MHZ

10. Skow JL. RRI Stasiun Perbatasan Kab. Kerom, Papua

11. Atambua JL. Komplek Kantor Bupati Kab. Belu, NTT

FM 91,1 MHZ

12. Kaimana JL. Air Merah Kaimana, Sulawesi Tengah

FM 96,3 MHZ

Page 20: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

19

13. Sampang Jl. Peliang Km 2 Torjun Sampang, telp. 0323 321565, 321566

FM 93,1 MHZ

14 Sendawar Kutai Barat, Kalimantan Timur

Catatan: Studio Produksi RRI Padang Pariaman (bersifat studio darurat)

2. Misi Studio Produksi

Adapun misi-misi studio produksi adalah sebagai berikut:

Information safety belt. Yaitu sebagai sabuk pengaman

informasi dasar kenegaraan dan kepublikan bagi warga

perbatasan/blank spot.

Media-based cross border diplomacy, studio produksi

sebagai media diplomasi sosial yang efektif di perbatasan

antarnegara.

Soft defend mechanism, yakni sebagai model penyeimbang

pertahanan yang bertumpu pada pemberdayaan masyarakat

di bidang informasi.

Media literacy for community. Studio produksi memberikan

pengetahuan terkait pemahaman keberadaan media bagi

masyarakat perbatasan.

Early warning system, yaitu menjadi media pemberi

peringatan dini kepada warga perbatasan terkait bencana

alam, dan lain-lain.

3. Sasaran Pengembangan Studio Produksi

Studio produksi menjadi pengejawantahan peran RRI dalam

mewujudkan persebaran informasi yang merata di Indonesia.

Melalui studio produksi, RRI turut memperkuat pertahanan negara

melalui program siaran yang ada, dan nemberikan ruang

publik/public sphere bagi warga di perbatasan.

Ruang publik ini menjadi tempat bagi warga untuk bertukar

informasi, memperoleh informasi maupun menyampaikan aspirasi

Page 21: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

20

mengenai Indonesia. Akhirnya, ruang publik mengatasi kesenjangan

informasi sekaligus mendorong masyarakat mencintai/membela

Indonesia, mencerdaskan dan membentuk jati diri sebagai warga

negara, serta lebih memberdayakan masyarakat.

Apa sasaran pengembangan studio produksi di kawasan

perbatasan? Selain menjadi sabuk pengaman informasi, sasaran

studio produksi adalah diplomasi negara (state diplomacy). Studio

produksi diharapkan bisa terlibat dalam aktivitas diplomasi dengan

menjadi pusat informasi (the center of information), pusat kegiatan

public (the center of public activity), serta pusat pengembangan

mental/karakter, seni, budaya, olah raga, sosial, dan lain-lain (the

center of character building).

4. Permasalahan dan Solusi Pengembangan

Meski demikian, pengembangan studio produksi di wilayah

batas negara RI masih harus menghadapi berbagai permasalahan

umum, di antaranya:

a. Kelembagaan

b. Sarana dan prasarana

c. Program

d. Sumberdaya manusia

e. Keuangan

Hingga 2011, sudah ada beberapa solusi untuk menjamin

keberlangsungan studio produksi RRI, antara lain:

Pengembangan program siaran dan layanan pada

masyarakat yang dikendalikan stasiun RRI terdekat.

Dikembangkan statusnya menjadi stasiun penyiaran tipe C

atau menjadi satuan kerja sendiri.

Menjalin kemitraan/sinergi dengan Pemda dan lembaga

terkait untuk mengatasi kendala operasional sarana,

prasarana, dan keuangan.

Page 22: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

21

Membangun jaringan dengan masyarakat dan lembaga

terkait untuk mewujudkan program yang menjamin

terlayaninya seluruh masyarakat secara proporsional di

wilayah perbatasan.

Optimalisasi SDM RRI dan rekruitmen staf dari masyarakat

setempat.

B. Tantangan Pengembangan Usaha di Studio Produksi

Ada banyak permasalahan yang harus dihadapi ketika

mengembangkan studio produksi di kawasan perbatasan negara

Indonesia. Meski demikian, peluang keberhasilannya juga tak

sedikit. Berikut akan dijabarkan lebih lanjut mengenai apa yang bisa

dilakuan untuk memanfaatkan peluang dan menyiasati tantangan

yang ada dalam mengembangkan studio produksi.

1. Mengoptimalkan peran dan fungsi layanan publik

Ini berarti studio produksi memberikan layanan yang

bermanfaat bagi segenap lapisan publik. Ini dilakukan secara

langsung maupun tidak langsung, melalui kegiatan on-air,

off-air, maupun kombinasi dari keduanya.

2. Mengoptimalkan peran dan fungsi pengembangan usaha

Fungsi pengembangan usaha ditujukan untuk

memperoleh hasil usaha baik melalui jasa siaran (misal:

iklan) maupun jasa non siaran (misal: optimalisasi aset)

sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Melalui jalur siaran, hasil bisa didapat dari iklan

komersial ataupun iklan layanan masyarakat, dalam bentuk:

Iklan lepas (loose spot)

Jingle

Adlibs

Advertorial

Page 23: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

22

Kuis

Sandiwara Radio

Dialog Interaktif

Siaran Langsung (Report on Spot/ROS)

Agar slot untuk iklan dalam berbagai bentuk ini bisa

dimanfaatkan secara optimal, studio produksi juga wajib

menggali potensi iklan lokal. Hal ini dapat dilakukan

misalnya dengan mengiklankan rumah sakit, bengkel,

lembaga pemerintah, sekolah/universitas, restoran, hotel,

objek pariwisata, perindustrian, dan sebagainya.

Secara lebih jelas, status pendapatan JASINONSI adalah

sebagai berikut:

Pengelolaan pendapatan jasa siaran

Penyetoran pendapatan non siaran

Pembagian pendapatan, skema komisi (biaya/fee,

kolportir, operasional)

3. Mengoptimalkan peran dan fungsi pencitraan

Dilakukan dengan standarisasi identitas lembaga RRI,

berwujud pelaksanaan identitas lembaga pada setiap

perangkat kantor, mulai dari stationary, alat kerja siaran,

studio maupun siaran luar, alat/materi promosi dan iklan,

hingga pakaian kerja maupun atribut lain.

Page 24: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

23

Kebijakan Operasional

Studio Produksi

A. Latar Belakang

Pengembangan studio produksi RRI terutama di wilayah

perbatasan memiliki nilai penting dalam membantu upaya

pemerintah untuk memperkuat kedaulatan negara. Beberapa hal

yang melatarbelakangi hal ini adalah:

1. Banyaknya kawasan perbatasan RI-negara tetangga yang

mengalami blank spot layanan informasi. Sehingga, siaran

yang bermaksud menumbuhkan jiwa nasionalisme, perekat

sosial antar warga negara dan antara warga dengan aparat

pemerintah tidak bisa tersampaikan.

2. Pendekatan keamanan wilayah perbatasan yang perlu

keseimbangan antara hard-defend melalui kekuatan militer

dengan soft defend, melalui pengembangan kebudayaan,

pemberdayaan sosial, dan ekonomi melalui radio.

3. Amanah dan eksistensi RRI selaku media penyiaran publik

yang menjalankan fungsi pelayanan informasi untuk

menjaga NKRI sebagaimana diatur dalam UU No. 32 Tahun

2002 dan PP 12/2005.

B. Target Pendirian

Target kualitatif pengembangan studio produksi di setiap

wilayah perbatasan NKRI adalah menjadi ruang publik (mengetahui

informasi dan menyampaikan aspirasi) dan mengatasi kesenjangan

informasi di kawasan perbatasan dengan mendorong sikap

mencintai dan membela NKRI. Tujuan akhirnya, studio produksi

RRI menjadi pusat kegiatan publik (center of public activity), pusat

pengembangan mental, seni, budaya, olah raga, bagi berbagai pihak,

termasuk Badan Nasional Pengelola Perbatasan.

3

Page 25: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

24

Hingga April 2011, jumlah studio produksi siaran perbatasan

RRI mencapai 15 buah, bersiaran aktif minimal 12 jam perhari, atau

rata-rata 16 jam perhari. Alokasi konten studio produksi tersebut

adalah 40-60 % konten kehidupan lokal, 20-30 % regional (relay

terpadu Programa 1 Stasiun RRI terdekat), dan 20-30 % konten

nasional (relay terpadu siaran RRI Pusat).

Program dirancang terdiri dari informasi/berita sebanyak 30

%, siaran pendidikan dan budaya sebanyak 30 %, hiburan 30 %, dan

layanan usaha/layanan publik sebanyak 10 %.

C. Formula Kerjasama Antarlembaga

Pada prinsipnya setiap studio produksi dapat melakukan

kerjasama dengan mitra kerja setempat, sepanjang memenuhi

ketentuan kerjasama RRI dan meliputi aspek-aspek berikut:

1. Kerjasama pembiayaan operasi siaran (biaya bulanan

dan atau per-program).

2. Kerjasama pengembangan infrastruktur gedung dan

pemancar: peningkatan sarana dan prasarana siaran,

umumnya dengan PEMDA.

3. Kerjasama pengembangan program siaran on-air dan

off-air berbasis kebutuhan warga di perbatasan, antara

lain dengan BNPP.

4. Kerjasama peningkatan kapasitas ketrammpilan

produksi siaran melalui pelatihan SDM dan sebagainya,

melibatkan LSM, Perguruan Tinggi setempat.

Page 26: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

25

D. Strategic Plan Studio Produksi RRI

Rencana strategis pengembangan studio produksi RRI dapat

dilihat pada bagan berikut:

Page 27: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

26

E. Road Map Pengembangan 2011-2015

Adapun road-map studio produksi sebagaimana telah

disampaikan secara resmi ke BNPP adalah:

Program 2011 2012 2013 2014 2015

Pendirian Studio Produksi Baru

10

Stasiun

baru

5

Stasiun baru

5

Stasiun baru

6

Stasiun baru

8

Stasiun baru

Penambahan Infrastruktur Pemancar dan Studio

18 Pemancar

10 Pemancar

12 Pemancar

18 Pemancar

8 Pemancar

Pengembangan Program Siaran Baru Berbasis Kebutuhan Warga Perbatasan

8 Program

Baru

10 Program

Baru

12 Program

Baru

8

Program Baru

18 Program

Baru

Peningkatan Kapasitas Ketrampilan Produksi SDM

3

Pelatihan Produksi

6

Pelatihan Produksi

6

Pelatihan Produksi

8

Pelatihan Produksi

8

Pelatihan Produksi

F. Mekanisme/Standar Pendirian

Pendirian studio produksi harus mengikuti standar tertentu,

agar manajemen penyiaran di setiap studio produksi bisa terjaga.

Ada beberapa mekanisme pendirian yang menjadi standar bagi

bermulanya sebuah studio produksi.

1. Pendirian dan pengembangan studio produksi RRI di

perbatasan/blank spot mengacu kepada prinsip pelayanan

kepada WNI dan adanya akses siaran radio yang minim,

Page 28: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

27

serta prinsip stasiun tumbuh, berdasarkan kebutuhan

masyarakat setempat.

2. Pengelolaan studio siaran harus dilakukan oleh seorang

koordinator setingkat eselon IV, dengan total staf 7-10 orang

karyawan (maksimal).

3. Anggaran operasional bersumber dari kemitraan strategis

dengan PEMDA setempat, badan negara terkait perbatasan

dan anggaran internal RRI yang bersumber dari APBN.

4. Kemitraan strategis telah dibangun dengan TNI Angkatan

Laut, BNPP, dan lain-lain.

G. Standar SDM Studio Produksi

Sumber daya manusia yang menjalankan stasiun produksi

pun harus memenuhi jumlah standar, agar stasiun produksi bisa

berjalan dengan baik.

1. Standar SDM Ideal Stasiun Produksi

Koordinator = 1 orang

Reporter/PA = 3 orang

Penyiar = 2 orang

Teknisi = 2 orang

Administrasi = 2 orang

Total = 10 orang

2. Standar SDM Maksimal Studio Produksi

Koordinator = 1 orang

Penjab program = 1 orang

Penjab produksi = 1 orang

Penjab SDT = 1 orang

Penjab TU = 1 orang

Reporter = 2 orang

Penyiar = 2 orang

Teknisi = 2 orang

Page 29: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

28

Administrasi dan Keu = 2 orang

Satpam = 2 orang

Total = 15 orang

3. Standar SDM Minimal Studio Produksi

Koordinator = 1 orang

Reporter = 2 orang

Penyiar = 2 orang

Teknisi = 2 orang

Administrasi = 1 orang

Total = 8 orang

*Catatan:

15 orang di luar komponen pemberdayaan masyarakat

lokal sebagai pengisi paket acara lokal.

Pembagian waktu kerja 2 shift.

H. Sarana dan Prasarana Studio Produksi

Infrastruktur yang diperlukan untuk mendirikan sebuah

stasiun produksi yang ideal adalah sebagai berikut:

Kendaraan roda dua minimal 2 unit

Kendaraan roda empat minimal 1 unit

Peralatan studio (standar teknik)

R. Kontinuitas = 2 x 2 m

R. Multipurpose = 4 x 4 m

AC = 3 unit (2 untuk MCR, 1 untuk studio)

Genset = 1 unit (20 KVA)

R. Pemancar dan MCR = 3 x 4 m

Komputer/laptop = 4 unit (1 untuk Adm, 3 untuk

Operasional)

Ketinggian tower dan kekuatan pemancar disesuaikan

kondisi.

Page 30: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

29

Geografis dan sasaran jangkauan siaran.

Ruang kerja= 6 x 6 m

I. Anggaran Studio Produksi

Pendirian sebuah stasiun produksi memerlukan anggaran

yang akan digunakan untuk:

1. Anggaran operasional siaran, dihitung perbulan. Selain

siaran reguler, terdapat beberapa program penunjang seperti

gelar budaya, siaran berjaringan dan sebagainya.

2. Anggaran pemeliharaan infrastruktur

3. Anggaran pengembangan infrastruktur baru.

4. Anggaran terkait gaji/honor bulanan.

*Catatan: Anggaran operasional setiap bulan untuk studio produksi

dikelola oleh Satuan Kerja RRI terdekat dengan supervise dari

kantor pusat LPP RRI. Besar kecilnya anggaran di studio produksi

pada masing-masing daerah didasarkan pada situasi dan kondisi

daerah tersebut. Rata-rata kebutuhan biaya operasional dan

pemeliharaan infrastruktur sekitar Rp. 25 juta tiap bulan.

J. Kebijakan Pengembangan 2011

Sektor Kebijakan Implementasi

SDM Satu orang struktural selaku koordinator, 9-10 orang fungsional reporter-penyiar, admin, keamanan, teknik, dll. (sesuai kebutuhan).

Rekrutmen untuk struktural dilakukan pusat, berasal dari pejabat struktural di RRI se-Indonesia. Fungsional diseleksi

Page 31: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

30

Satker terdekat/ Koordinator dari potensi SDM setempat.

Anggaran Dibakukan sekitar Rp. 400 juta pertahun untuk setiap SPP, dimasukkan dalam DIPA Satker RRI terdekat.

Pengelolaan berbasis standar biaya operasional yang ditentukan oleh kantor Pusat. Satker dilarang menggunakan untuk di luar kebutuhan SPP. Laporan akan diaudit.

Status Sampai akhir tahun 2011 berdasarkan pertimbangan strategis, tetap sebagai STASIUN/STUDIO PRODUKSI.

Untuk menjadi stasiun tipe C memerlukan infrastruktur, standar minimal jumlah SDM, dan sebagainya. Berdasar catatan, Studio Nunukan dan Batam prospektif untuk dipromosikan sebagai stasiun tipe C.

Infrastruktur Gedung dan Tanah

Mayoritas masih sewa, menempati/meminjam atau dipinjami gedung bersama instansi lain.

Pada umumnya diupayakan kerja sama dengan Pemda agar memperoleh bantuan tanah dan gedung (seperti Studio Nunukan, Malinau, Batam, Boven Digul).

Program dan Produksi

Dilakukan evaluasi nasional dan standarisasi program produksi kemudian pilot project. Diterbitkan panduan nasional siaran SP. Kerjasama produksi paket siaran dengan BNPP.

Pertemuan nasional dilakukan Januari 2011, audit program yang berjalan dan selanjutnya dilakukan pembuatan buku profil SP. Kerja sama dengan BNPP dikoordinasikan Pusat, produksi siaran dikelola SP setempat.

Page 32: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

31

Jumlah Ditargetkan dari 13 naik menjadi 20-25 sampai akhir tahun 2011 terutama di kawasan perbatasan.

Akan dilakukan studi kelayakan oleh Direktorat PP pada triwulan kedua tahun 2011.

Model Struktur Organisasi Studio Produksi

Konsep Minimal Pengelola RRI: Struktural: 1 orang (Kepala) Fungsional: Sesuai kebutuhan/wakil komunitas (Bidang

pemberitaan dan siaran, diganti bidang Produksi dan Siaran)

Page 33: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

32

Kebijakan Program

Studio Produksi RRI

A. Manajemen Siaran

Ketimpangan multiaspek masyarakat di kawasan perbatasan

sangat menyolok, menyebabkan tingginya tingkat kriminalitas,

ketimpangan arus batasan informasi, keterbatasan akses informasi

tentang NKRI, kurangnya rasa memiliki atau tidak ada pembelaan

terhadap negara, dan memunculkan ketidakberdayaan masyarakat.

Oleh karena itu RRI memutuskan untuk mengambil prakarsa

mendirikan stasiun produksi RRI di kawasan perbatasan. Hal ini

mengacu pada pasal 5, PP Nomor 11 tahun 2005 tentang Lembaga

Penyiaran Publik (LPP RRI).

Dalam manajemen penyiaran, RRI menyelenggarakan siaran

dengan sistem stasiun jaringan yang menjangkau ke seluruh wilayah

NKRI. RRI sebagai radio publik berfungsi memberi informasi,

pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta

pelestari budaya bangsa yang berorientasi pada seluruh kepentingan

masyarakat (Pasal 3 ayat 1 PP 11 Tahun 2005).

Sejarah pendirian studio produksi RRI adalah:

1. Studio Produksi RRI Entikong, Kalbar (15 Juli 2009),

sekaligus studio produksi perdana LPP RRI.

2. Studio Produksi RRI Boven Digul, Provinsi Papua

(diresmikan 11 September 2009).

3. Studio Produksi RRI Batam, Provinsi Kepulauan Riau (27

Desember 2009).

4. Studio Produksi RRI Sampang, Madura, Jawa Timur

(diresmikan 28 Februari 2010).

5. Studio Produksi RRI Takengon, Aceh Tengah, Provinsi NAD

(diresmikan 11 Mei 2010).

6. Studio Produksi RRI Malinau, Kaltim (21 Juli 2010).

7. Studio Produksi RRI Sabang, NAD (31 Juli 2010).

4

Page 34: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

33

8. Studio Produksi RRI Padang Pariaman, Sumbar (diresmikan

15 Agustus 2010).

9. Studio Produksi RRI Kaimana, Papua Barat (dioperasikan

mulai tanggal 29 Agustus 2010).

10. Studio Produksi RRI Oksibil, Pegunungan Bintang, Papua

(diresmikan 1 September 2010).

11. Studio Produksi RRI SKOW, Papua (2 September 2010).

12. Studio Produksi RRI Atambua, Provinsi NTT (diresmikan

tanggal 16 September 2010).

13. Studio Produksi RRI Ampana, Tojo Una Una, Provinsi

Sulawesi Tengah (01 Oktober 2010).

14. Studio Produksi RRI Nunukan, Kalimantan Timur

(diresmikan jelang pergantian Direksi 11 Oktober 2010).

15. Studio Produksi RRI Sendawar Kutai Barat, Maret 2011.

Positioning Programa Studio Produksi

Sasaran : Masyarakat umum di perbatasan dan TKI

Pendidikan : SD ke atas

Jenis Kelamin : - Perempuan - Laki –laki

Status Sosial : Umum

SES : A, B, C, D

Sasaran Wilayah : Perbatasan, NKRI , dan daerah terpencil/Strategis

Format Stasiun : Informasi, pendidikan, dan hiburan

Sebutan Stasiun/Station Call

: Inilah Radio Republik Indonesia Studio Produksi

Page 35: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

34

B. Problematika Program Siaran

Dalam hal program siaran, studio produksi di wilayah-

wilayah perbatasan Indonesia menghadapi masalah umum, yaitu:

Usia studio produksi belum satu tahun, kecuali Entikong,

Boven Digul, dan Batam. Bahkan ada yang baru berumur 3

bulan, seperti Ampana, Nunukan.

Pendekatan program belum tajam antara siaran untuk

studio produksi perbatasan dengan non-perbatasan.

Pola siaran masih “gado-gado”, bersifat blocking relay dan

dirancang berdasarkan kemampuan pengelola.

Masih berorientasi pada “existing” (yang penting ada),

belum pada kualitas.

Siaran informasi “Suara Perbatasan” belum maksimal.

National Positioning : RRI Radio Publik Milik bangsa

Program Positioning/ Program Tag Line

: Mencerdaskan dan mencerahkan

Semboyan : Sekali di Udara Tetap di Udara

Sapaan : Pendengar

Pronomina Persona : Anda

Pola Programa : Format Clock/Capsule System

Klasifikasi Siaran :

- Berita/Informasi 30% - Pendidikan 30% - Hiburan 30% - Iklan & Penunjang 10%

Musik :

- Lagu Dangdut, Pop, Jazz - Jenis Klasik - Lagu daerah - Lagu perjuangan

Waktu Siaran : Minimal 12 jam dalam sehari

Page 36: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

35

Riset evaluasi penyeluruh belum dilakukan, terutama yang

melibatkan masyarakat setempat.

Perbandingan Alokasi Siaran Studio Produksi

Studio Produksi

Total Jam Siar Perhari

Siaran Produksi

Lokal

Relay RRI Terdekat

Relay RRI Pusat

Entikong 19 7 6 6

Pro3

Batam 24 10 2 12

Pro3

Atambua 14

(06.00-20.00) 5 1,5

7,5 Pro3

Boven Digul

18 (06.00-24.00)

12 Tidak

melakukan 6

Pro3

Malinau 24 25 % 15 % (RRI

Samarinda)

60 % Pro3 (00.00-04.00)

Kaimana 18 8 5

RRI Fakfak 5

Pro3

Nunukan 19 40 %

(Belum terpenuhi)

30 % (RRI Samarinda)

30 % Pro3

Sampang 24 12 - -

Page 37: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

36

Urutan Program Terbanyak Di-relay dari Pro-3

Programa Jenis Acara

Nama Acara Durasi

Pro3 News Warta Berita @ 10-15 menit beberapa kali sehari

Pro3 News Lintas Berita @ 10-15 menit beberapa kali sehari

Pro3 Talkshow Indonesia Menyapa

50-60 menit

Pro3 Talkshow Aspirasi Merah Putih

Lebih dari 60 menit

Rapat Evaluasi Studio Produksi Direktorat PP, 22 Desember 2010. Dari kiri ke kanan: Nurhanuddin (Koordinator SP RRI), Suleman Yusuf (Kabid PPP Dit. PP), Martoyo (Kapuspem), Dwi Hernuningsih (Anggota Dewas RRI)

Page 38: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

37

Rekomendasi Pengembangan

Studio Produksi RRI

A. Kondisi Empirik

Pertemuan Nasional Pengelola Studio Produksi LPP RRI,

24-26 Januari 2011 merekomendasikan sebagai berikut:

Adanya studio produksi di setiap wilayah perbatasan akan

memberikan ruang publik dan mengatasi kesenjangan informasi di

kawasan perbatasan dengan mendorong sikap masyarakat untuk

mencintai dan membela NKRI.

Seperti dijabarkan sebelumnya, hingga 2011 jumlah studio

produksi RRI yang tersebar di kawasan perbatasan sejak didirikan

15 Juli 2009 mencapai 15 studio produksi. Studio produksi tersebut

sebagian besar berbatasan langsung dengan negara tetangga antara

lain Malaysia, PNG, dan Timor Leste. Sedangkan perbatasan laut

antara lain dengan Malaysia, Papua Nugini, Timor Leste, Singapura,

Australia, Vietnam, dan Thailand.

Peserta pertemuan nasional, setelah mencermati, mengurai

pengalaman langsung di lapangan memetakan keadaan empiris

studio-studio produksi LPP RRI sebagai berikut:

A. Siaran

1. Secara umum belum mencapai prosentase siaran yang

sudah ditentukan (40-60% konten lokal).

2. Keterlibatan publik lokal masih belum maksimal.

3. Kemitraan dengan stakeholder di wilayah perbatasan

masih terbatas.

4. Belum adanya juklak dan juknis pedoman siaran di

wilayah perbatasan.

5. Belum ada model (style) penyiaran program perbatasan

versi Studio RRI yang permanen/berlaku nasional.

5

Page 39: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

38

6. Belum maksimalnya kualitas hasil produksi siaran.

B. Pemberitaan

1. Belum ada siaran berita berjaringan antara studio

produksi dengan stasiun RRI terdekat.

2. Penyajian program berita belum bervariasi.

3. Narasumber masih mayoritas dari kalangan eksekutif

setempat.

4. Belum terselenggaranya siaran langsung nasional,

event-event terpenting di daerah perbatasan.

C. Sumber Daya Manusia

1. Masih kurangnya tenaga SDM di studio produksi.

2. Belum ada kualifikasi SDM yang memadai.

3. Belum ada pembekalan terhadap program siaran studio

produksi.

4. Belum ada jaminan kesejahteraan baik bersifat finansial

maupun masa depan kepegawaian.

5. Belum ada jaminan kesehatan dan asuransi jiwa PNS

dan Non-PNS.

D. Keuangan

1. Standar biaya produksi belum jelas, terutama yang

berbasis biaya kemahalan.

2. Perlunya biaya perjalanan liputan di daerah terpencil

antar kecamatan. Dalam satu kota/lokasi kegiatan harus

menggunakan pesawat atau speed-boat.

3. Pencairan anggaran dari pusat ke studio perbatasan

tidak lancar.

E. Infrastruktur

1. Peralatan produksi dan siaran belum memadai.

2. Sarana-prasarana penunjang kantor studio belum

maksimal: belum memiliki gedung kantor sendiri.

3. Belum ada kendaraan dinas operasional lapangan.

4. Belum memiliki tower pemancar sendiri.

Page 40: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

39

5. Belum ada genset dan UPS.

B. Rekomendasi Pengembangan

Menyikapi kondisi lapangan yang penuh keterbatasan, perlu

dilakukan sejumlah upaya nyata agar permasalahan bisa teratasi.

A. Siaran

1. Siaran bernuansa Hankam (mengakomodir aspek

pertahanan dan diplomatik). Bekerjasama dengan

TNI/Polri, menggunakan format siaran:

Dialog berjaringan

Siaran Pedesaan

Feature/DBU

2. Khusus RRI Malinau mengakomodir masyarakat

rumpun Tidung.

3. Paket acara lagu-lagu serumpun (Malaysia dan

Indonesia).

4. Titian Muhibah atau Kabar dari Rantau (sasaran TKI).

5. Siaran Cinta Produk Indonesia, dilakukan dengan

format:

Dialog berjaringan

Feature/DBU

B. Berita

1. Pengembangan berita di daerah perbatasan/pertukaran

antara RRI Tarakan, Stasiun Produksi Nunukan, dan

Stasiun Produksi Malinau.

2. Buletin berita laporan langsung/ROS dari lapangan

maupun dari Pos Lintas Batas.

3. Perlu penambahan kontributor di daerah Sebatik dan

Krayan sebagai beranda terdepan NKRI.

4. Setiap berita diupayakan masuk ke KBRN/Puspem baik

melalui ROS atau ROS via Gmail.

Page 41: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

40

5. Dialog Sambung Rasa, Budaya Nusantara, dan Tabir

Berita melibatkan stasiun produksi.

6. Stasiun produksi dilibatkan dalam paket Korwil VI

Kalimantan, Lintas Berita, dan Lintas Borneo.

C. SDM (Sumber Daya Manusia)

1. SDM sangat terbatas, di antaranya teknisi, reporter, dan

penyiar.

2. SDM minimal 8 hingga 11 orang, dengan rincian:

1 koordinator

1 tenaga administrasi

6-9 tenaga pelaksana

3. Kualifikasi pendidikan untuk staf minimal D-3.

4. Memiliki kemampuan spesifik penyiaran.

5. Harus ada kriteria reward dan punishment yang jelas.

6. Pertukaran karyawan antar stasiun (penyegaran).

7. Jangka waktu penugasan minimal 6 bulan. Jika terlalu

singkat, program-program perencanaan tidak berjalan.

8. Perlu ada pelatihan kepada SDM yang ditempatkan di

studio produksi.

D. Keuangan

1. Keseriusan kantor pusat untuk mempercepat proses

pencarian anggaran secara tepat waktu.

2. Perlunya anggaran transportasi, berbasis kemahalan.

3. Perlu ada KPA (Kuasa Pengguna Anggaran) sendiri.

E. Infrastruktur

1. Perlu dibangun pemancar sebesar 5 KW.

2. Pembangunan gedung kantor format radio.

3. Perlu menambah peralatan siaran yang masih terbatas.

4. Perlu kendaraan operasional.

5. Pembangunan tower, lahan, dan gedung pemancar.

6. Pengadaan genset dan furnitur kantor.

Page 42: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

41

Pusat Informasi dan Koordinasi

Studio Produksi

Pusat Informasi dan Koordinasi Studio Produksi (PIK-SP)

adalah kegiatan fungsional yang menjalankan mandat koordinasi dan pengelolaan informasi studio produksi secara nasional, dibawah supervisi dari Direktorat Program dan Produksi serta Direktorat Keuangan kantor pusat LPP RRI.

Lembaga ini mengembangkan model dan sistem koordinasi lintas Direktorat dan informasi berbasis web dan berbasis komunikasi langsung, untuk pengembangan kapasitas kelembagaan, kerjasama nasional, perencanaan pendirian, evaluasi operasional dan penanganan problematika operasional studio produksi.

Pusat Informasi dan Koordinasi dikelola tim yang dibentuk Direktur Utama LPP RRI dan operasionalisasinya menggunakan anggaran DIPA kantor pusat. Para anggota tim berasal dari lintas Direktorat dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama LPP RRI. Kepemimpinan/Ketua dipilih secara bergiliran dari wakil semua Direktorat. Adapun kewenangan institusi ini adalah:

1. Traffic management center untuk pengendalian dan penanganan problematika pengelolaan studio produksi di semua aspek.

2. Information center bagi semua pihak yang memerlukan data studio produksi.

3. Pusat perencanaan dan evaluasi studio produksi RRI secara nasional.

4. Pusat koordinasi kerjasama nasional dan internasional.

Adapun program kerja yang akan dilaksanakan pada tahun

2011 meliputi: 1. Pemetaan kondisi dan kebutuhan SP 2011-2012 2. Merumuskan dan mengajukan rekomendasi kepada

Direksi terkait pendirian SP 3. Menuntaskan berbagai problem aktual dan empirik

6

Page 43: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

42

4. Koordinasi persiapan pendirian-dan pengembangan SP lintas sektoral

5. Pengelolaan sistem informasi dan monitoring perkembangan studio produksi

LINGKARAN AKTIFITAS PIK-SP RRI

Pusat Informasi dan Koordinasi Studio Produksi secara

resmi dibentuk awal Mei 2011 ditandai diskusi peluncuran buku POTRET STUDIO PRODUKSI 2011. Alamat PIK adalah: Ruang Bidang Produksi dan Program Pemberitaan LPP RRI di lantai 3 gedung sayap, Kantor Pusat RRI, Jl. Medan Merdeka Barat 4-5, Jakarta Pusat. Koordinator/ketua tahun 2011: Suleman Yusuf.

Page 44: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

43

Profil Studio Produksi

Hingga Tahun 2011

1. RRI Entikong, Kalimantan Barat (Perbatasan

Indonesia-Malaysia)

A. Sejarah Singkat

Awal mula beroperasinya RRI SP Entikong berawal dari

pelaksanaan Dialog Berjaringan RRI Jayapura dan Entikong.

Dialog ini memfasilitasi Dirut RRI dengan masyarakat perbatasan

di Kalbar pada tanggal 25 Juli 2009. Saat itu, ada plesetan yang

disampaikan langsung oleh masyarakat perbatasan Entikong

kepada Dirut bahwa siaran RRI di Entikong “Sekali Mengudara

dan Sesekali Hilang dari Udara”.

Menyikapi itu, muncul perintah lansung Dirut untuk

mengoperasikan RRI Entikong dengan me-relay siaran Pro 1

Pontianak selama 6 jam. Pada akhirnya, RRI Entikong menjadi

Studio Produksi pertama yang melakukan siaran lokal dengan

menurunkan tim khusus. Tim ini terdiri atas 6 orang staf RRI

Pusat dan 3 orang dari RRI Pontianak. Siaran perdana dimulai

pada 8 Agustus 2009, mengudara selama 19 jam dari pukul

05.00-24.00 WIB. Hingga saat ini, sudah terjadi 7 kali transisi

koordinator di RRI SP Entikong.

RRI Entikong mengudara di FM 100,2 Mhz dengan 11 tenaga

kontrak lokal, masing-masing 3 penyiar, 3 reporter, 3 teknisi, 1

staff administrasi dan 1 bagian umum. Sistem kerja yang

diberlakukan adalah dinas shift (per 9 jam) dan penugasan

khusus dengan mengoptimalkan SDM yang ada. RRI SP Entikong

beroperasi mengunakan pemancar berkekuatan 1 KW yang

dipinjamkan oleh RRI Pontianak dengan suplai daya listrik dari

genset 45 KVA dan PLN sebesar 6600 VA, secara bergantian.

7

Page 45: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

44

B. Pola Siaran

Pola siaran yang diberlakukan di RRI SP Entikong adalah

Pola 6-6-7, yaitu:

6 jam relay Pro 3 RRI

6 jam relay Pro 1 RRI Pontianak

7 jam siaran lokal yang terdiri dari:

- Informasi dan hiburan

- Berita (Warta 12 dan Suara Perbatasan)

- Budaya (siaran berbahasa daerah)

- Dialog (sebagai ruang komunikasi publik)

C. Produk Siaran

Produk utama siaran RRI SP Entikong adalah:

Beranda Pagi (komentar dan opini), berdurasi 30 menit

dengan menyiarkan respon pendengar yaitu dari 5

penelepon dan 14 SMS.

Musik dan hiburan, yang terdiri dari:

- Irama Melayu

- Kontak Monitor Pop

- Musik Dangdut Siang, berdurasi 125 menit dengan

melibatkan respon dari 200 penelepon dan 300

SMS.

Lingkungan Kita (Green Radio), durasi 30 menit.

Panorama Kehidupan, berdurasi 25 menit.

Arena Pemuda dan Pelajar, berdurasi 40 menit

disiarkan 3 kali seminggu.

Siaran Paket:

Rumah Kita (Siaran Bahasa Daerah), durasi 95 menit

menggunakan bahasa Dayak Iban, Dayak Bidayuh, dan

Melayu. Melibatkan pendengar di wilayah perbatasan

Indonesia dan Sarawak, Malaysia. Menerima respon

rata-rata 40 telepon dan 80-100 SMS.

Page 46: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

45

Siaran Budaya Berbalas Pantun (interaktif).

Siaran Bela Negara (melibatkan pengasuh dari prajurit

TNI di PAMTAS).

Produk Pemberitaan:

Warta 12, durasi 15 menit.

Suara Perbatasan lokal, durasi 15 menit.

Suara Perbatasan nasional berdurasi 20 menit,

disiarkan 3 kali seminggu.

Dialog (Ruang Komunikasi), berdurasi 40 menit.

ROS

Akumulasi Perbulan:

Berita Warta 12 & Supertas

- Laporan: 168

- Berita Insert: 168

- Berita Lempang: 56

Total: 392

ROS: 26 - 30 ( Lokal )

Pengiriman berita ke Pro 3 Jaringan, dua berita

setiap hari.

D. Pencapaian Hasil

Selama hampir dua tahun mengudara, RRI SP Entikong

telah menunjukkan hasil yang signifikan. Dirinci seperi di

bawah ini:

1) Jangkauan siaran

Perbatasan Sanggau, Sintang, Bengkayang, Landak,

dan Wilayah Distrik Serian Malaysia (diketahui

melalui pendataan secara manual dari interaksi

telepon dan SMS yang masuk dari pendengar).

Page 47: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

46

Pelaksanaan paket siaran dan pemberitaan pada

konten lokal masimal 80 % (informasi, hiburan, dan

paket siaran) dengan kesulitan masing-masing sub

bidang tugas.

2) Pencitraan

Terbentuknya Forum Pendengar RRI Lintas

Perbatasan Entikong pada 4 November 2010. Forum

ini terbentuk atas inisiatif kelompok pendengar yang

terdiri dari unsur tokoh masyarakat, Kepala Desa,

Kepala Dusun, pemuka agama, dan pendengar dari

berbagai kalangan (masyakat perbatasan Indonesia

dan Sarawak, Malaysia).

Pemutaran film mengunakan proyektor ke desa dan

dusun wilayah Perbatasan Kalbar.

Pelaksanaan siaran sambung rasa (“Kontak Tani”)

antara jajaran Muspida Sanggau dan Provinsi

Kalimantan Barat dengan petani dan masyarakat di

perbatasan (dilakukan via telepon dan dialog

langsung di studio, 2 kali seminggu).

E. Strategi Pengembangan Siaran

Produk-produk dan pelaksanaan siaran di RRI SP Entikong

terus dikembangkan, dengan cara antara lain:

Melakukan kerja sama dengan Pemda setempat

(publikasi dan kontribusi untuk kelancaran siaran).

Melakukan kerja sama dengan instansi vertikal yang

ada di PPLB.

Melakukan kerja sama siaran berjaringan dengan radio

pemerintah daerah yang berada di ibukota kabupaten,

guna memperluas jangkauan siaran dan komunitas

pendengar.

Page 48: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

47

Menjalin kerja sama dalam siaran dan pemberitaan

lintas negara antara RRI Entikong dengan RTM

Kuching, Sarawak (untuk meningkatkan komunikasi

masyarakat di dua wilayah perbatasan negara).

Sharing informasi bersama pihak Konsulat Jenderal RI

di Kuching.

F. Kendala

Menjadi studio produksi pertama yang berhasil mengudara

tidak membuat RRI SP Entikong lepas dari masalah. Ada

beberapa kendala yang masih dihadapi dan perlu dicari

solusinya, yaitu:

1. Keterbatasan kemampuan SDM pada profesi.

2. Hanya ada 10 orang tenaga operasional ( tidak termasuk 2

orang bagian administrasi dan umum) yang harus bekerja

setiap hari.

3. Sarana informasi penunjang siaran (jaringan telepon,

internet, dan surat kabar) tidak tersedia.

4. Jarak dan kondisi geografis wilayah liputan yang tidak

terjangkau sinyal menyulitkan akses reporter, ditambah

tidak tersediannya infrastruktur jalan yang memadai.

5. Pertanggungjawaban pengelolaan biaya operasional sulit

dilakukan karena ke-11 kru Entikong berstatus tenaga

kontrak.

6. Kendaraan operasional (hanya 2 buah motor dinas) belum

mencukupi operasional rutin untuk liputan.

7. Banyak tugas rangkap meliputi siaran, pemberitaan,

teknik, dan administrasi.

Page 49: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

48

G. Tindak Lanjut

Sejauh ini, kendala-kendala di atas telah ditindaklanjuti

dengan melakukan berbagai upaya, di antaranya:

1. Memaksimalkan SDM yang ada dalam menjaga kelancaran

operasional siaran.

2. Belajar secara otodidak (dari berbagai sumber) untuk

meningkatkan penguasaan di bidang tugas masing-masing.

3. Melakukan penjadwalan jam kerja dengan sistem

pembagian 3 shift.

4. Saling mendukung dalam mengisi shift antar sub bidang

(teknik, siaran, pemberitaan, dan administrasi) yang

disesuaikan dengan kemampuan individu.

H. Saran

Agar kualitas SDM maupun produk siaran di RRI SP

Entikong bisa ditingkatkan, ada beberapa saran yang perlu

diperhatikan, yakni:

1. Penambahan tenaga operasional khusus Entikong meliputi

tenaga penyiar, reporter dan teknik (minimal masing-

masing satu orang) untuk mengurangi kerja ekstra dari

tenaga operasional yang ada.

2. Penambahan segera sarana telekomunikasi dan

multimedia.

3. Perlu dilakukan diklat profesi bagi tenaga operasional

khusus untuk RRI Perbatasan.

4. Perlu penambahan insentif khusus untuk tenaga opera-

sional yang bertugas di RRI Perbatasan, memper-

timbangkan tingginya biaya transportasi di daerah

perbatasan.

5. Perlu kejelasan status studio RRI Perbatasan dalam

struktur manajemen RRI.

Page 50: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

49

2. RRI Boven Digul, Papua (Perbatasan Indonesia- Papua

Nugini)

Diresmikan : 11 September 2009

Siaran : 19 jam

Bahasa : Indonesia

Frekuensi : FM 105.1 Mhz

Kekuatan Pemancar : 1 KW

Jangkauan Siaran : Wilayah Boven Digul dan

sebagian wilayah Papua

Nugini

Jumlah karyawan : 9 orang

3. RRI Batam, Kepulauan Riau (Perbatasan Indonesia-

Singapura-Malaysia)

Diresmikan : 27 Desember 2009

Siaran : 24 jam

Bahasa : Indonesia, Inggris, dan

Cina

Frekuensi : FM 105.1 Mhz

Kekuatan Pemancar : 5 KW

Jangkauan Siaran : Wilayah Batam, Singapura,

Johor-Malaysia, dan

sebagian pulau di

Kepulauan Riau

Jumlah karyawan : 9 orang

Website/Audio Streaming: www.rribatam.blogspot.com

4. RRI Sampang, Madura, Jawa Timur

RRI SP Sampang diresmikan tanggal 27 Februari 2010 oleh

Pemkab Sampang, dengan gedung yang saat ini telah selesai

direnovasi. Sebelumnya, SP Sampang menempati ruang sementara

Page 51: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

50

yang masih digunakan hingga sekarang. Peralatan teknik yang

digunakan adalah peralatan lama RRI Sumenep seperti tower

maupun peralatan lainnya, yang didaur ulang oleh Kepala RRI

Sumenep.

RRI SP Sampang mengudara di frekuensi 93.1 FM

menggunakan bahasa Indonesia. Jangkauan siar studio produksi ini

adalah wilayah Sampang, Pamekasan, dan Bangkalan, menggunakan

pemancar berkekuatan 5 Kw.

A. Tujuan

RRI SP Sampang dikembangkan dengan tujuan:

Mengatasi area blank spot di Madura (sebanyak 4

kabupaten), karena sinyal RRI Sumenep hanya sampai

Kab. Pamekasan.

Edukasi bagi masyarakat Sampang dan Bangkalan

karena daerah ini merupakan area kerasnya orang

Madura.

B. Struktur Organisasi dan Kepegawaian

Struktur organisasi RRI SP Sampang dapat dilihat pada

bagan berikut.

Koordinator

Unit Siaran &

Pemberitaan Unit Teknik Unit LU Unit Admin

& Keu.

Page 52: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

51

Seluruh karyawan RRI SP Sampang diambil dari SDM RRI

Sumenep yang memiliki kemampuan di bidangnya. Status karyawan

adalah tenaga kontrak berjumlah 10 orang termasuk bagian

Keamanan dan Kepala Unit merangkap penyiar, juga karyawan

administrasi dan keuangan, reporter, dan gatekeeper. Sebanyak 2

reporter ditempatkan di Sampang dan Bangkalan, sisanya bertugas

di Pamekasan. Karyawan SP Sampang telah diberikan pembelajaran

tentang ilmu broadcasting dan Lembaga Penyiaran Publik.

Total gaji karyawan seluruhnya senilai Rp13 juta, jumlah itu

juga digunakan untuk operasional sehari-hari. RRI SP

beroperasi selama 24 jam non stop setiap hari dengan program

siaran lokal 12 jam ditambah program general segmen

termasuk relay berita dari RRI Surabaya dan Sumenep.

C. Program Unggulan

RRI SP Sampang memiliki sejumlah program andalan, yaitu:

1. Madura Today (berisi info aktual) dan Jejaring Madura

(diisi dengan topik terhangat), masing-masing berdurasi 1

jam dalam format berita, berjaringan dengan RRI

Sumenep menggunakan program Skype. Dalam program

ini ada kesempatan untuk Bupati menyapa setiap bulan.

2. Kabar dari Madura, merupakan acara pelestarian

budaya karena berisi lagu-lagu dan kidung Madura,

sekaligus arena interaksi sebagai perwujudan right to

express.

3. Blue Revolution (sedang dirintis), dilatarbelakangi oleh

kondisi Madura khususnya Sampang yang merupakan

daerah maritim dan erat dengan kehidupan laut.

Rencananya, durasi untuk acara ini adalah 1 jam setiap

hari, diawali dengan pesta di tepi pantai dan kegiatan

petik laut.

Page 53: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

52

Program Acara RRI SP Sampang 1 Januari 2011

1. Berita Pagi (relay RRI Sumenep), mengudara pukul

06.00-06.30 WIB setiap hari.

2. Kabar Hari Ini, mengudara pukul 06.30-09.00 WIB

(Senin-Jumat) dan pukul 06.30-10.00 WIB (Sabtu-

Minggu).

Bentuk Acara : Obrolan santai seputar informasi

terkini diramu dengan sajian musik easy listening

Indonesia.

Pembawa acara : Duet penyiar pria dan wanita.

Konsep Acara : Memaparkan informasi terkini dari

berbagai sumber seputar politik, hukum, sosial,

ekonomi dan moneter. Dituturkan secara santai

dalam semi dialog sebagai penyegar informasi bagi

masyarakat Sampang dan Bangkalan.

3. Bar Kabar dari Madura/Kabar Dari Madura,

mengudara pukul 10.00-13.00 WIB setiap hari kecuali

Jumat.

Bentuk Acara : Talk show, sajian budaya,

bahasa Madura kidung Madura, phone in program.

Pembawa Acara : Penyiar pria & wanita spesial

Madura.

Konsep Acara : disajikan dalam bahasa

Madura, melibatkan pendengar Sampang dan

Bangkalan. Berisi informasi seputar kehidupan

masyarakat, paket salam dan rekues tembang

Madura. Disampaikan dengan bahasa kocak, lucu

terkendali dan santai.

Page 54: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

53

4. Madura Today (plus Bupati menyapa setiap minggu

ketiga), disiarkan pukul 09.00-10.00 setiap Senin-Jumat.

Bentuk Acara : Networking program.

Pembawa Acara : dari RRI Sumenep dan Sampang.

Konsep Acara : penyajian informasi

Madura sepenuhnya.

5. Musik Islami dan Jejaring Madura, mengudara setiap

hari Jumat pukul 11.00-12.00 WIB.

Bentuk Acara : Sajian musik Islami, jingle

(station ID), dan adzan

Pembawa Acara : -

Konsep Acara : menyajikan irama musik

Islami sebagai pengantar shalat Jumat.

6. Nyantai Sejenak, mengudara setiap Jumat pukul 12.00-

13.00 WIB

Bentuk Acara : Talk show berisi informasi

ringan

Pembawa Acara : Penyiar tunggal

Konsep Acara : Menyajikan informasi

ringan yang dipadu dengan lagu Indonesia berirama

slow sebagai pengantar makan siang dan persiapan

menuju rutinitas kerja. Disampaikan dengan santai

dan komunikatif.

7. Hidup Sehat, disiarkan setiap Jumat pukul 13.30-15.00

WIB

Bentuk Acara : Talk show, variety show

(dengan musik Indonesia berirama slow/nostalgia ),

phone in program.

Page 55: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

54

Pembawa Acara : Penyiar tunggal.

Konsep Acara : Informasi seputar

kesehatan dan dialog kesehatan bersama dokter dari

berbagai spesialisasi.

8. Lagia (Lagu Nostalgia) disiarkan Senin-Sabtu pukul

13.20-15.00 WIB (kecuali Jumat)

Bentuk Acara : Talk show, variety show,

sajian lagu-lagu nostagia, phone in program.

Pembawa Acara : Penyiar wanita.

Konsep Acara : Sebagai sarana bersantai

dan beristirahat siang dengan sajian lagu-lagu

nostalgia serta sekilas informasi seputar lagu

terprogram dan rekues pendengar.

9. Info Prima (relay RRI Surabaya), disiarkan pukul 16.00-

16.25 WIB setiap hari.

10. Om Sam (Orang Mudanya Sampang), mengudara setiap

Senin-Sabtu pukul 15.00-17.00 WIB.

Bentuk Acara : Talk show, variety show,

sajian lagu terkini, phone in program.

Pembawa Acara : Penyiar wanita

Konsep Acara : Merangkul keinginan

kawula muda yang energik dalam sajian kata santun

dan bijak berwawasan intelektual. Disajikan dengan

selingan informasi perkembangan teknologi dan

sains plus kuis.

11. Islami Sore, disiarkan setiap hari Senin-Minggu pukul

17.00-18.00 WIB (17.58 Station ID to Pro 3)

Page 56: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

55

Bentuk Acara : Sajian musik Islami, adzan

Maghrib, dan sentuhan iman.

Pembawa Acara : -

Konsep Acara : khasanah Madura yang

Islami, spot sentuhan iman serta barometer waktu

adzan Maghrib untuk masyarakat Sampang dan

sekitarnya.

12. Relay Pro 3 setiap hari pukul 18.00-05.58 WIB.

5. RRI Takengon, NAD

Diresmikan : 11 Mei 2010

Siaran : 15 Jam (07.00-22.00

WIB)

Bahasa : Indonesia dan Gayo

Frekuensi : FM 93.0 Mhz

Kekuatan Pemancar : 100 Watt

Jangkauan Siaran : Wilayah Aceh Tengah dan

Bener Merah

Jumlah karyawan : 8 orang

6. RRI Malinau, Kalimantan Timur (Perbatasan

Indonesia-Malaysia)

RRI SP Malinau diresmikan tanggal 21 Juli 201o. Studio

produksi ini beroperasi selama 24 jam menggunakan bahasa

Indonesia, Lundaye, dan Tidung. Mengudara di frekuensi 95.5 MHz,

RRI SP Malinau menggunakan pemancar berkekuaran 1 Kw dan

berhasil menjangkau wilayah Malinau, Kab. Tanah Tidung, pinggiran

kota Tarakan dan Nunukan, plus sebagian perbatasan Indonesia

dengan Sarawak, Malaysia. Wilayah siar ini dibuktikan dari SMS

yang masuk saat program siaran.

Page 57: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

56

A. Kegiatan Siaran Lokal (Local Content) Studio Produksi

Malinau

B. Acara Mingguan Studio Produksi Malinau

Hari Jam Acara Narasumber Format

Senin 11.15 – 12.00

16.00 – 17.00

17.15 – 18.00

Dialog Perbatasan Sapa Kenyah Dunia Tani & nelayan

KPUD Malinau Dina Imanuel Bidang Pertanian

Interaktif Informasi & hiburan Dialog interaktif

Selasa 11.15 – 12.00

16.00 – 17.00

17.15 – 18.00

Dialog Perbatasan Sapa Lundaye Dunia Tani & nelayan

Polres Malinau Maity Diana Bidang Peternakan

Interaktif Informasi & hiburan Dialog interaktif

Page 58: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

57

Rabu 11.15 – 12.00

16.00 – 17.00

17.15 – 18.00

Dialog Perbatasan Arena Pemuda & pelajar Dunia Tani & nelayan

Dinas Budpar Dinas Pendidikan Bidang Perkebunan

Interaktif Informasi & hiburan Dialog interaktif

Kamis 11.15 – 12.00

16.00 – 17.00

17.15 – 18.00

Dialog Perbatasan Ruang Kesehatan Dunia Tani & nelayan

Pertahanan Puskesmas Kota Bidang Perikanan

Interaktif Informasi & hiburan Dialog interaktif

Jumat Sabtu

11.15 – 12.00

16.00 – 17.00

17.15 – 18.00 11.15 – 12.00

16.00 – 17.00

Dialog Perbatasan Bina Anak Ceria Sapa Kenyah Dialog Perbatasan Sapa Lundayeh

Kementrian Agama Ml TK- Malinau Dina Imanuel Perbankan Maity Diana

Interaktif Informasi & hiburan Dialog interaktif Interaktif Informatif & hiburan

Minggu 11.15 – 12.00

16.00 – 17.00

Info Remaja Malinau Dangdut

Horoskop/mode Masyarakat/ Rekues

Interaktif Informasi & hiburan

C. Kegiatan Siaran Relay

1) Pro 3 Jaringan Nasional (menggunakan uplink-downlink)

Page 59: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

58

2) RRI Samarinda (menggunakan audio streaming)

D. Potensi SDM SP Malinau

Karyawan yang mengoperasikan RRI SP Malinau dapat

dirinci sebagai berikut:

Koordinator : 1 orang

Reporter : 2 orang

Penyiar : 2 orang

Pengisi acara Dayak :2 org

Teknisi : 2 (STO dan TX)

Adm. : 1 orang

Kebersihan dan keamanan :2 orang

E. Kendala di Studio Malinau

1. SDM: jumlah SDM tidak sebanding lamanya jam siaran.

2. Teknik: sering terjadi pemadaman listrik oleh PLN (4-5

kali seminggu), tidak ada genset, terbatasnya jumlah

komputer di studio, tidak ada UPS.

3. Belum ada sarana transportasi padahal wilayah coverage

liputan dan perkantoran amat luas.

Page 60: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

59

4. Masyarakat masih belum bisa memanfaatkan informasi

dengan baik, sering komplain dan masih mengandalkan

kekuatan/kekerasan dalam mengatasi masalah.

5. Narasumber kurang kooperatif (kurang terbuka).

F. Pemecahan Masalah

1. SDM: memaksimalkan tenaga yang ada dan

menggunakan sistem giliran. Bahkan ada yang mendapat

giliran 3 kali sehari.

2. Teknik: memanfaatkan laptop pribadi untuk menyiasati

keterbatasan jumlah komputer.

3. Fasilitas kendaraan: meminjam kendaraan tenaga

honorer dan/atau menumpang pihak lain.

4. Memberikan penjelasan tentang Kode Etik Jurnalistik.

5. Melakukan pendekatan dan sharing dengan narasumber

sehingga timbul kepercayaan terhadap RRI.

7. RRI Sabang, NAD (Perbatasan Indonesia-Malaysia)

Studio Produksi Sabang diresmikan pada tanggal 31 Juli

2010, oleh Direktur Utama LPP RRI Parni Hadi. Operasi perdananya

ditandai dengan dialog antara pendengar dari Sabang dengan

Merauke. Keberadaan RRI SP Sabang mendapat dukungan dari

Pemerintah Kota/Sabang berupa peminjaman gedung/bangunan

untuk operasional studio. Kini, gedung ini dalam proses hibah.

Studio Produksi Sabang mengudara di FM 94.0 MHz dengan

kekuatan pemancar awal 500 Watt, dan terakhir turun menjadi 100

Watt. RRI SP Sabang menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa

daerah Sabang/Aceh. Jangkauan siarannya adalah wilayah Sabang,

Banda Aceh, dioperasikan oleh 9 orang karyawan.

Page 61: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

60

A. Program Siaran

Sejak peresmian, RRI SP Sabang mengudara selama 19 jam.

Namun per tanggal 1 September 2010, siaran diperpanjang

hingga 24 jam (pukul 24.00 s.d 06.00 WIB, gabung Pro 3).

Perincian programa adalah sebagai berikut:

Siaran Programa 3 = 30 %

Siaran Regional/jaringan = 30 %

Lokal = 40 %

B. Sarana dan Prasarana

1 unit kantor

1 unit pemancar

1 unit studio siaran lengkap

1 unit studio rekaman

Tidak ada mobil

C. Sumber Daya Manusia

Saat ini hanya ada SDM berikut: 1 orang koordinator, 2

orang tenaga penyiar/reporter BKO Banda Aceh, 6 tenaga

magang/putra daerah

D. Output Studio Produksi

1. Masyarakat merasakan secara nyata manfaat kehadiran

SP, terjadi interaksi dua arah antara masyarakat dengan

Studio Produksi.

2. Pemerintah Kota Sabang sangat terbantu dengan peran

SP sebagai media yang menjembatani pemerintah

dengan masyarakat. Menjalankan fungsi sebagai media

control.

Page 62: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

61

8. RRI Kaimana, Papua Barat (Perbatasan Indonesia-

Papua Nugini)

Pendirian RRI SP Kaimana diawali dengan survei yang

dilakuka noleh tim LPP RRI pada Agustus 2007 lalu. Survei ini

dilakukan atas permintaan Pemda Kabupaten Kaimana. Pertengahan

tahu 2009, tim melakukan penjajakan ulang pendirian studio ini.

Pada April 2010, tim berhasil melaksanakan pembebasan lahan dan

pembangunan gedung studio produksi. Hingga akhirnya pada

tanggal 29 Agustus 2010, gedung dan operasi Studio Produksi RRI

Kaimana diresmikan oleh Dirut LPP RRI, Parni Hadi. Sejak itu, RRI

SP Kaimana beroperasi selama 18 jam setiap hari.

A. Program Siaran

Program siaran yang mengudara di RRI SP Kaimana adalah

sebagai berikut:

1. Relay Pro 3 dan Pro 4:

Warta Berita

Indonesia Menyapa

Budaya Nusantara

Acara insidentil lain

2. Relay Pro 3 Fak-fak:

Warta Berita Daerah (pagi dan sore)

Warta Berita Se-Papua

Jendela Informasi Wanita

Balada Nusa

Panorama Wisata

Ruang Layanan Masyarakat

3. Siaran lokal:

Goyang Sirosa (siaran dalam 3 bahasa suku besar)

Pesona Kampung (Sipedes)

Hidup Sehat

Alam Permai (dialog lingkungan)

Page 63: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

62

Siaran Keagamaan

Dinamika Senja (warta berita lokal)

Potret TNI

Zamrut Indonesia

Suara Kaimana

B. Sarana dan Prasarana/Aset

Peralatan dan perlengkapan penunjang operasional RRI SP

Kaimana antara lain:

Lahan seluas 2,5 Ha

Gedung kantor/studio ukuran 8 x 14 m²

Komputer adminstrasi sebanyak 3 unit

Komputer siaran sebanyak 2 unit

Mobil siaran luar sebanyak 1 unit

kendaraan roda dua sebanyak 1 unit

Pemancar berkekuatan 1 Kw

Tower setinggi 54 meter

Peralatan studio editing sebanyak 1 unit

Peralatan studio continuity sebanyak 1 unit

C. SDM Studio Produksi

RRI SP Kaimana dioperasikan oleh 9 orang karyawan, terdiri

dari 4 orang berstatus PNS dan 5 orang tenaga bantu lokal.

Dalam mengoperasikan studio produksi, mereka seringkali

melakukan kerja multifungsi karena keterbatasan SDM yang

ada. Setiap hari Sabtu diadakan in-house training untuk

meningkatkan kapasitas masing-masing karyawan.

D. Catatan Kebutuhan:

Hingga saat ini RRI SP Kaimana menghadapi berbagai

permasalahan dan keterbatasan. Untuk bisa mengatasinya, ada

beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi segera, yaitu:

Page 64: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

63

Pemasangan grounding/penangkal petir.

Pengadaan genset

Pengadaan rotator

9. RRI Oksibil, Pegunungan Bintang (Perbatasan

Indonesia-Papua Nugini)

Diresmikan : 2 September 2010

Siaran : 8 jam (06.00-10.00 WIT

dan 16.00-20.00)

Bahasa : Indonesia

Frekuensi : FM 90.0 Mhz

Kekuatan Pemancar : 300 Watt

Jangkauan Siaran : Wilayah Pegunungan

Bintang dan Papua Nugini

Jumlah karyawan : 4 orang

Menggunakan Genset

10. RRI Skouw (Perbatasan Indonesia-Papua Nugini)

Diresmikan : 1 September 2010

Siaran : 8 jam (06.00-10.00 WIT

dan 16.00-20.00)

Bahasa : Indonesia

Frekuensi : FM 98.3 Mhz

Kekuatan Pemancar : 1 Kw

Jangkauan Siaran : Wilayah Skouw dan PNG

Jumlah karyawan : 4 orang

Menggunakan Genset

11. RRI Atambua, NTT (Perbatasan Indonesia-Timurleste)

Peresmian Studio Produksi Atambua dilakukan Dirut LPP

RRI sebagai jawaban atas permintaan masyarakat Belu yang

Page 65: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

64

menginginkan kehadiran RRI di Atambua. Sesuai proposal kerja

sama RRI dan Pemda Belu, maka pemerintah setempat menyediakan

lahan dan membangun gedung studio dan gedung pemancar yang

akan dimulai tahun 2011. Dengan adanya RRI Atambua, diharapkan

masyarakat dapat mengakses setiap informasi yang baik dan benar

untuk dapat berkembang ke arah lebih baik.

Hingga 2011, Studio Produksi Atambua masih menggunakan

ruangan yang dipinjam dari Bidang Telematika Dinas Perhubungan

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Belu. RRI SP Atambua

mengudara setiap hari mulai pukul 06.00-20.00 WITA.

A. Peralatan Teknik :

Sarana dan prasarana penunjang operasional RRI SP

Atambua antara lain:

Pemancar berkekuatan 150 Watt.

Mixer (Pinjaman RRI Kupang).

Tape CD sebanyak 1 buah.

Komputer sebanyak 2 unti yang digunakan untuk siaran

dan pemberitaan tanpa printer.

Microphone sebanyak 1 buah untuk siaran, 5 buah

belum dipergunakan.

Parabola sebanyak 1 buah untuk me-relay siaran RRI

Pro 3.

Tower 40 m (pinjaman Pemda Belu).

Listrik PLN yang sangat terbatas (tegangan rendah dan

sering terjadi pemadaman).

B. Sumber Daya Manusia

Sampai saat ini, RRI Atambua dikelola oleh 5 personil.

Kelima personil tersebut terdiri dari 2 tenaga PNS dari RRI

Kupang yaitu koordinator merangkap reporter dan penyiar

Page 66: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

65

merangkap programer, serta 3 tenaga kontrak

(teknisi/operator, calon reporter, dan calon penyiar).

Semuanya melaksanakan tugas berdasarkan SK Dirut dan SK

Kepsta Kupang untuk 3 bulan. Biaya listrik ditanggung Pemda

sedang air dan telepon belum terpasang hingga 2011.

C. Kesimpulan dan Saran:

Kesimpulan:

1. Studio Produksi RRI Atambua masih bergantung pada

RRI Kupang.

2. Tahun Anggaran 2011, Pemda Belu berencana bangun

Gedung Studio dan Pemancar RRI Atambua.

Saran:

1. Segera lengkapi peralatan studio produksi dan peralatan

siaran langsung untuk event-event penting.

2. Perlu kejelasan tentang biaya operasional siaran

termasuk honor petugas.

3. Kejelasan pengiriman kendaraan roda dua untuk

operasional RRI Atambua

12. RRI Ampana, Sulawesi Tengah (Kawasan terpencil)

Diresmikan : 1 Oktober 2010

Siaran : 11 jam ( 05.00 – 22.oo WITA )

Bahasa : Indonesia, Bahasa Daerah Kaili

Frekuensi : FM 93.0 Mhz

Kekuatan Pemancar : 1 Kw

Jangkauan Siaran : Wilayah Tojo Una-una, Poso, dan

Kepulauan Togean

Jumlah karyawan 4 : orang

Page 67: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

66

13. RRI Nunukan, Kalimantan Timur

Diresmikan : 12 Oktober 2010

Siaran : 19 jam

Bahasa : Indonesia, Bahasa Tidung Bugis

Frekuensi : FM 97.1 Mhz

Kekuatan Pemancar : 1 Kw

Jangkauan Siaran : Wilayah Nunukan hingga Pulau

Sebatik dan Tawaw, Malaysia

Jumlah karyawan : 6 orang

14. Studio Produksi RRI Padang Pariaman

Jln. Diponegoro, Kota Pariaman, Sumatera Barat. Koordinat : 00°.37’.35,09” S , 100°.07’.03,98” E. Panjang feeder: 50 meter. Spesifikasi Teknis Peralatan Pemancar : Merk : RVL 500-LCD, Power 500 watt. Spesifikasi Teknis Peralatan Antenna: Merk RF-SL1- 4 bay. Tinggi 40 meter. Frekuensi : 97,1 MHz Programa Siaran : Siaran Lokal dan Relay Pro1-Pro3 RRI.

15. Studio Produksi RRI Sendawar, Kalimantan

Timur (Perbatasan Indonesia-Malaysia).

Diresmikan Maret 2011

Page 68: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

67

Lampiran-lampiran:

LAPORAN SINGKAT SEMILOKA SIARAN PERBATASAN

DI TARAKAN

1. PENDAHULUAN

Ketimpangan sosial ekonomi masyarakat di kawasan perbatasan sangat menyolok, menyebabkan tingginya tingkat Kriminal, ketimpangan arus batasan informasi, keterbatasan akses informasi NKRI, kurangnya rasa memiliki/pembelaan terhadap Negara dan ketidakberdayaan masyarakat. RRI memutuskan untuk mengambil prakarsa mendirikan stasiun produksi RRI dikawasan perbatasan. Hal ini mengacu pada pasal 5, PP Nomor 11 tahun 2005 tentang Lembaga Penyiaran Publik (LPP RRI).

Dalam kegiatan penyiaran RRI, menyelenggarakan siaran dengan sistem stasiun jaringan yang menjangkau keseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Disamping itu RRI sebagai radio publik berskala nasional berfungsi memberi informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, pelestari budaya bangsa yang berorientasi pada seluruh kepentingan masyarakat (Pasal 3 ayat 1 PP 11 Tahun 2005).

Berdirinya studio RRI di kawasan perbatasan, semakin memperkuat realisasi RRI dalam mewujudkan visi dan misinya. Salah satu visi RRI adalah menjadikan LPP RRI Sebagai Radio Publik berjaringan terluas, pembentuk karakter bangsa dan berkelas dunia, sedangkan misi RRI antara lain mengembangkan program siaran di wilayah perbatasan untuk menjaga kedaulatan NKRI. Guna melibatkan masyarakat dan memerankan RRI dalam pemberdayaan, ditempuh upaya melibatkan partisipasi publik seperti mengikutsertakan masyarakat dalam siaran dan mengajak untuk melakukan evaluasi bahkan ikut serta membangun RRI dalam bentuk bantuan baik moril maupun materil, di berbagai kawasan.

Dengan adanya studio produksi disetiap wilayah perbatasan maka akan memberikan ruang publik (untuk mengetahui informasi

Page 69: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

68

dan menyampaikan aspirasi), mengatasi kesenjangan informasi dikawasan perbatasan dengan mendorong sikap masyarakat untuk mencintai dan membela NKRI. Studio Produksi RRI harus menjadi pusat kegiatan Publik (in the center of public activity), pusat seni, budaya, olah raga dan sosial.

Hingga Desember 2010 jumlah studio produksi RRI yang tersebar dikawasan perbatasan sejak didirikan 15 Juli 2009 sampai sekarang mencapai 14 studio produksi. Pertama Studio Produksi Entikong (Kalbar ), dan terakhir studio Produksi RRI Nunukan (Kaltim) yang diresmikan 11 Oktober 2010. 14 studio Produksi RRI sebagian besar berbatasan langsung negara tetangga antara lain Malaysia, PNG dan Timor Leste. Sedangkan perbatasan laut antara lain dengan Malaysia, Papua Nugini, Timor Leste, Singapura, Australia, Vietnam dan Thailand.

2. KONDISI EMPIRIK

SIARAN

Secara umum belum mencapai prosentase siaran yang sudah ditentukan (40 sampai 60% konten lokal)

Keterlibatan publik lokal masih belum maksimal

Kemitraan dengan stakeholder di wilayah perbatasan masih terbatas

Belum adanya juklak dan juknis pedoman siaran di wilayah perbatasan

Belum ada model (style) penyiaran program perbatasan versi Studio RRI yang permanen/berlaku nasional

Belum maksimalnya kualitas hasil produksi siaran

PEMBERITAAN

Belum adanya siaran berita berjaringan antara studio produksi dengan stasiun RRI terdekat

Belum bervariasinya penyajian program berita

Nara sumber masih mayoritas dari kalangan eksekutif setempat

Belum terselenggaranya siaran langsung nasional, event-event terpenting di daerah perbatasan

Page 70: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

69

SUMBER DAYA MANUSIA

Masih kurangnya tenaga SDM di studio produksi

Belum adanya kualifikasi tenaga SDM yang memadai

Belum adanya pembekalan terhadap program siaran studio produksi

Belum adanya jaminan kesejahteraan baik bersifat finansial maupun masa depan kepegawaian

Belum adanya jaminan kesehatan dan asuransi jiwa PNS dan Non-PNS

KEUANGAN DAN INFRASTRUKTUR

Standar biaya produksi belum jelas, terutama yang berbasis biaya kemahalan

Perlunya diperhatikan biaya perjalanan untuk liputan didaerah terpencil antar kecamatan, misalnya dalam satu kota/lokasi kegiatan harus menggunakan pesawat atau speed-boat

Tidak lancarnya pencairan anggaran dari pusat ke studio perbatasan

INFRASTRUKTUR

Peralatan produksi dan siaran yang belum memadai

Sarana Prasarana penunjang kantor studio belum maksimal

Belum memiliki gedung kantor sendiri

Belum adanya kendaraan dinas untuk operasional lapangan

Belum memiliki tower pemancar sendiri

Belum adanya genset dan UPS

3. REKOMENDASI PENGEMBANGAN

SIARAN

Siaran bernuansa Hankam (mengakomodir untuk pertahanan dan diplomatik), TNI / Polri. Format : Dialog berjaringan, Siaran Pedesaan, Feature / DBU. Khusus RRI Malinau mengakomodir masyarakat rumpun Tidung

Page 71: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

70

Paket acara lagu – lagu serumpun (Malaysia dan Indonesia)

Titian Muhibah atau Kabar dari Rantau (sasaran TKI)

Siaran Cinta produk Indonesia: Dialog berjaringan, Feature / DBU

BERITA

Pengembangan Berita di daerah perbatasan / pertukaran antara RRI Tarakan, Stasiun produksi Nunukan dan Produksi Malinau

Buletin Berita laporan langsung dari lapangan maupun dari Pos Lintas Batas

Perlu penambahan contributor di daerah Sebatik dan Krayan sebagai beranda terdepan NKRI

Setiap berita diupayakan masuk ke KBRN/PUSPEM baik melalui ROS atau ROS Via G-mail

Dialog Sambung rasa, Budaya Nusantara, Tabir berita sudah seharusnya melibatkan stasiun produksi.

Stasiun produksi dilibatkan, dalam paket Korwil VI Kalimantan, Lintas berita dan Lintas Borneo.

SDM (SUMBER DAYA MANUSIA)

SDM sangat terbatas, diantaranya tekniksi, reporter dan penyiar

SDM minimal 8 hingga 11 Orang o 1 Koordinator o 1 tenaga Administrasi o 6-9 tenaga Pelaksana

Kualifikasi Pendidikan yang direkrut minimal D 3

Memiliki kemampuan spesifik penyiaran

Reward dan Punishment yang jelas

Pertukaran Karyawan antar Stasiun dalam rangka penyegaran

Waktu Penugasan minimal 6 bulan (jika terlalu singkat program-program perencanaan tidak berjalan)

Perlu adanya pelatihan kepada SDM yang di tempatkan di studio produksi

Page 72: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

71

KEUANGAN

Keseriusan kantor pusat untuk mempercepat proses pencarian anggaran secara tepat waktu.

Perlunya anggaran transportasi, berbasis tunjangan kemahalan

Perlu ada KPA ( Kuasa Pengguna Anggaran ) sendiri

INFRASTRUKTUR

Perlu dibangun pemancar sebesar 5 kilo watt

Pembangunan gedung kantor format radio

Perlunya menambah peralatan siaran yang masih terbatas

Perlunya kendaraan operasional

Pembangunan tower, lahan dan gedung pemancar

Perlu genzet, furniture kantor Disarikan dari laporan kegiatan Semiloka Pemberitaan Studio

Produksi LPP RRI, yang dilaksanakan di LPP RRI Tarakan, Kalimantan Timur, 2-3 Desember 2010.

Page 73: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

72

LAPORAN EKSEKUTIF BULANAN (CONTOH)

STUDIO PRODUKSI : …………………………………………………………………… FREKUENSI : …………………………………………………………………… ALAMAT : …………………………………………………………………… KOORDINATOR : ……………………………………………………………………

No Bidang Penjelasan

1 Program dan

Produksi

Program-program yang sudah berjalan…………. Problem yang masih dihadapi……………… Solusi yang sudah dilakukan………….. Respon pendengar dan PEMDA……………

2 Layanan dan Pengembangan

Usaha

Perkembangan yang sudah berjalan…………. Problem yang masih dihadapi……………… Solusi yang sudah dilakukan…………..

3 SDM dan Umum

Kondisi SDM dan administrasi…………..…………. Problem yang masih dihadapi……………… Solusi yang sudah dilakukan…………..

4 Teknik

Kondisi teknis dan jangkauan siaran…………. Problem yang masih dihadapi……………… Solusi yang sudah dilakukan…………..

5 Keuangan

Perkembangan penggunaan dana…………. Problem yang masih dihadapi……………… Solusi yang sudah dilakukan…………..

Lampiran harus berisi foto-foto kegiatan terbaru (Jika Ada), juga jadwal Acara Bulanan, Data inventaris, Produktifitas Berita dan sebagainya. Koordinator Studio Produksi………………….. (……………………………………………………..)

Page 74: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

73

Panglima Perang Itu Bernama RRI Oleh: Petrus Suryadi

Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) memenuhi janjinya pada 2010 dapat memulai siaran radio dari wilayah perbatasan Republik Indonesia-Timor Leste ketika tanggal 16 September 2010, saat Parni Hadi selaku Direktur Utama (Dirut)-nya meresmikan operasional Stasiun LPP RRI Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT). Parni Hadi saat itu didampingi Komandan Resor Militer (Danrem) 461/Wirasakti, Kolonel Inf. I Dewa Ketut Siangan, Bupati Belu, Drs. Joachim Lopez, dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Belu, Simon Guido Sera, yang meletakkan batu pertama gedung studio produksi dan sekaligus meresmikan operasional LPP RRI di Kecamatan Atambua, , NTT. Hal tersebut menandai peran terdepan siaran RRI di wilayah yang berbatasan dengan negara tetangga Timor Leste. Saat ini LPP RRI memiliki 14 studio produksi di kawasan perbatasan negara tetangga, yaitu di Skow, Oksibil, Boven Digul, Kaimana, Entikong, Malinau, Nunukan, Longbagan, Putusibau, Batam, Sabang, Sampang, Takengon dan Atambua. Bahkan Studio Produksi LPP RRI di Tahuna, Sangir Talaud, statusnya telah naik status menjadi stasiun/studio penyiaran. Pada pengoperasian Studio Produksi LPP RRI Atambua itu ditandai dengan siaran khusus dan dialog dalam program “Indonesia Menyapa dari Atambua”, dan Joachim Lopez bicara soal isolasi informasi di daerahnya. Adapun Kolonel I Ketut Dewa Siangan mengemukakan manfaat siaran radio bagi pasukan yang bertugas di perbatasan sepanjang 268 kilometer dari sektor barat ke timur. Sedangkan, Parni Hadi menegaskan tentang “Sabuk Pengaman Informasi”, dan peran LPP RRI di daerah perbatasan NTT dengan Timor Leste.

Page 75: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

74

Konsep dan Program “Sabuk Pengaman Informasi” awalnya diluncurkan Parni Hadi pada peringatan Hari Radio 2006 dalam bingkai tema “Menjaga Integritas Bangsa”. Ini merupakan suatu konsep dan program yang makin tinggi relevansinya dan terus bergulir maju, khususnya saat ini dengan telah dimilikinya 14 studio produksi plus stasiun penyiaran di perbatasan. Seorang Parni Hadi dapat dikatakan sebagai komunikator ulung sejalan dengan karir jurnalistiknya dari Kantor Berita ANTARA pada 1973, dan pernah membidani harian umum Republika. Ia bisa jadi tidak sempat berkomunikasi dengan Benjamin Palmer, yang pada awal tahun 1900-an dicatat oleh Joseph R. Dominick (pada 1999) mendirikan Palmer College of Chiropractic di Davenport, Iowa, Amerika Serikat (AS), yang kemudian mendirikan perusahaan siaran radio WHO dalam wadah perusahaan milik keluarga berbendera Palmer Communication pada 1930-an. Konsep dan program siaran “Sabuk Pengaman Informasi” RRI yang digagas Parni Hadi mirip dengan program siaran “The Corn Belt Hour” (Jam Siaran Sabuk Belulang) radio WHO yang memperoleh penghargaan nasional AS pada 1939. Dengan konsep dan program siaran “Sabuk Pengaman Informasi” ini RRI telah menempatkan di barisan terdepan (forefront) dalam memberikan pelayanan siaran dan informasi di daerah perbatasan dan daerah-daerah terpencil yang tidak tersentuh oleh terpaan media massa lainnya. Program siaran “Sabuk Pengaman Informasi” didesain untuk siaran radio di kawasan perbatasan, sehingga sangat relevan dengan fenomena “Perang Informasi”. Oleh karena program siaran ini bertujuan sebagai pelayanan siaran dan informasi di daerah-daerah terpencil, maka konsep dan programnya sangat signifikan bagi perang melawan pemiskinan dan kemiskinan informasi dan isolasi informasi.

Page 76: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

75

“Sabuk Pengaman Informasi” adalah siaran khusus RRI yang berada di daerah perbatasan. Siarannya dibuat dengan muatan dan misi khusus, antara lain dipancarkan dari Batam yang berbatasan dengan Singapura, dan dari perbatasan Entikong di Kalimantan Barat (Kalbar) yang berbatasan dengan Malaysia. Perang informasi pada lingkup TNI pertama kali diungkap oleh Jenderal TNI R. Hartono semasa ia menjadi Kepala Staf Tentara Nasional Angkatan Darat (Kasad) era Orde Baru. Kemudian Jenderal TNI Tyasno Sudarto semasa menjadi Kasad memulai rencana sosialisasi, pentahapan dan program perang informasi secara lebih rinci, tapi terbatas. Kemudian, Brigjen TNI Hotma Panjaitan semasa menjabat sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI AD juga menyiapkan rintisan perang informasi. Jika dirunut ke belakang lagi, periode 1980 – 1990-an TNI telah mengidentifikasi dan menaruh perhatian besar terhadap perang informasi. Itu semasa Jenderal TNI Try Sutrisno menjabat sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI), yang kemudian kembali alih nama TNI. Ia kala itu menugasi beberapa perwira dan tenaga ahli sipil untuk mengkhususkan perhatian menyangkut perang masa depan, termasuk perang informasi dan anti-terorisme. Dalam program pendidikan regional dan sekolah staf fungsional (Dikreg/Sesfung) TNI Angkatan Laut (AL) pada 2001, dan kursus kepala penerangan di sekolah staf komando TNI AD (Suskapen-Seskoad) 2005, serta kursus atase pertahanan Badan Intelijen Strategis (Sus Athan Bais) TNI 2006 ada beberapa hal yang menyangkut perang iInformasi juga dibahas. Perang informasi yang dikembangkan, antara lain konsep, program dan kasus-kasus mendasar dan pembahasan di lembaga pendidikan tersebut. Hanya saja, sayangnya, program tersebut tidak ditingkatkan dan berlanjut. Selain itu pergantian pucuk

Page 77: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

76

pimpinan TNI yang berlangsung secara periodik menyebabkan beberapa masalah tertentu, termasuk perang informasi, belum sempat tertangani serta cenderung terabaikan. Bagaimana pun masyarakat umum sempat tercengang ketika seorang Menteri Penerangan (Menpen) yang mantan Kasad ABRI, Jenderal TNI R. Hartono, tiba-tiba menyebut istilah perang informasi hanya beberapa hari setelah dilantik dalam posisinya itu. Fenomena ini membuktikan bahwa sebenarnya para petinggi atau fungsionaris TNI memahami benar arti informasi dan komunikasi secara luas berikut penerapannya dalam konteks militer. Mengapa seorang Hartono mengatakan hal itu tidak pada saat dirinya menjabat Kasad ABRI? Mengapa pula kini justru LPP RRI yang berada di garis terdepan dalam soal perang informasi? Mengapa bukan TNI? Mengapa juga bukan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemeninfo)? Apakah perang informasi merupakan domain TNI atau kewenangan dan tanggungjawab Kementerian Kominfo? Apa pun jawabannya, LPP RRI telah memiliki siaran yang telah mengudara di kawasan perbatasan dan daerah terpencil serta terluar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ambil contoh, siaran LPP RRI di Batam sudah di arah dan dapat didengar oleh Tenaga Kerja Indonesia (TKI), termasuk Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang berada di Singapura hingga Johor Baru. Siaran RRI Batam yang mengudara menggunakan bahasa Inggris dan Mandarin, ternyata mampu menjangkau selera pendengar radio di Singapura dan Johor Baru. Bahkan, pemerintah negeri seberang di mana siaran LPP RRI bisa ditangkap kini mulai “terusik” manakala RRI, yang “Sekali di Udara, Tetap di Udara”, secara berkesinambungan berbahasa Melayu, Inggris dan Mandarin. Begitu juga dengan siaran perbatasan RRI dalam bahasa Inggris di Papua dan Tahuna,

Page 78: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

77

Sulawesi Utara (Sulut), telah mampu menjangkau pendengarnya di seberang hingga Fipilina Selatan dan Papua. Untuk siaran di perbatasan Skow dan Oksibil, Papua, RRI bekerjasama dengan anggota TNI AD yang dilatih untuk menjadi penyiar. Upaya RRI menggandeng TNI AD merupakan upaya yang tepat dan signifikan. Mengapa seakan Parni Hadi ingin mengingatkan bahwa ada masalah mendasar dan fenomena yang belum tertangani/ditangani oleh TNI AD perlu mulai diprogram bersama, yaitu siaran di kawasan perbatasan dan lebih lagi siaran khusus bagi daerah terpencil dan daerah terluar yang belum terjangkau pelayanan media massa nasional lainnya. Dirut LPP RRI bahkan mengundang Kasad untuk menghadiri peresmian operasional studio produksi RRI di Atambua, Kabupaten Belu NTT, yang berbatasan langsung dengan Timor Leste, negeri muda yang pernah berintegrasi dengan NKRI pada 1976 hingga memutuskan berpisah pada 1999. Namun, Kasad mendadak ada penugasan lain, sehingga menugasi meminta Danrem Wirasakti di Kupang untuk menghadiri. Keterlibatan TNI AD dalam siaran studio produksi LPP RRI Atambua di kawasan perbatasan NTT dengan Timor Leste juga mengekspresikan sampai sejauh mana pimpinan TNI AD mengapresiasi dan memiliki persepsi terhadap siaran RRI di kawasan itu, termasuk perang informasi. Oleh karena itu, seorang Parni Hadi tidak mengherankan dalam siaran khusus Indonesia “Menyapa dari Atambua” pada 16 September 2010 mengatakan: “Siaran RRI di kawasan perbatasan, seperti NTT dengan Timor Leste ini penting dan amat strategis, serta vital apakah dalam konteks menghapuskan kemiskinan dan isolasi informasi, tetapi juga ditujukan kepada penduduk negeri tetangga Timor Leste yang hampir 100 persen

Page 79: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

78

berbahasa Indonesia. Dalam program siaran khusus kawasan perbatasan RRI-lah yang menjadi panglima perang informasi.” Siaran khusus RRI di kawasan perbatasan Atambua tersebut bagi para angkasawan dan angkasawati LPP RRI merupakan satu bukti pengabdian dan kontribusinya dalam konteks perang informasi, yang mestinya juga direspon secara proporsional oleh pimpinan TNI, khususnya TNI AD sebagai program yang perlu ditata, secara sistematis, terpadu, komprehensif dan terukur. Apa yang diungkap Parni Hadi semestinya memacu pimpinan TNI untuk bersama-sama jajaran RRI membuat program siaran khusus di kawasan perbatasan, daerah terpencil dan terluar dalam bingkai perang informasi untuk membela dan mempertahankan semua jengkal kedaulatan wilayah NKRI. Vincent Mosco pada 1993 mencatat Perang Teluk Persia bagaimana pun menunjukkan kepada dunia bahwa selain penguasaan tehnologi militer dan intelijen, maka mau tidak mau mereka yang terlibat dalam perang, khususnya perang Informasi, harus memiliki atau menguasai teknologi komunikasi sekaligus harus mampu menguasai, mengendalikan dan mengatur arus pemberitaan internasional. James Adams, Chief Executive Officer (CEO)-nya kantor berita United Press International (UPI) pada 1998 menulis bahwa salah satu bentuk Perang Dunia yang berikut (The Next World War) adalah perang informasi, perang atas kejahatan tergorganisir, perang terhadap terorisme dan konflik antar-etnis. Bukan berlebihan kalau dikatakan RRI menjadi Panglima Perang Informasi, karena lembaga itu bukan hanya berdiri di garis terdepan, tetapi telah terbukti terlibat dalam propaganda dan perang urat-syaraf mulai dari siaran menggelorakan Arek-arek Surabaya ketika Inggris mendompleng Belanda masuk Indonesia.

Page 80: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

79

RRI pula yang menggemakan pekik kemerdekaan dalam peristiwa “Bandung Lautan Api”, melakukan siaran media radio bawah tanah (clandestine radio) di bumi Irian semasa Pepera, termasuk juga operasi siaran propaganda anti-komunis pasca-Gerakan 30 September (G30S/PKI) pada 1965.

Petrus Suryadi Sutrisno: Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Informasi, dan Pengajar Lembaga Pers Dr. Soetomo (LPDS). Http://oase.kompas.com/read/2010, Rabu, 13 Oktober 2010

Halaman Depan Studio Produksi RRI Malinau

Page 81: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

80

Page 82: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

81

Page 83: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

82

Page 84: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

83

Page 85: Buku ' Potret Studio Produksi RRI - Pusat Data dan ...pusdatin.rri.co.id/file/docs/1/Buku Studio Produksi RRI 2011.pdf · dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta bebragai pihak

84