buku penuntun praktikum infeksi 2012

7
BUKU PRAKTIKUM PARASITOLOGI MODUL INEFKSI & IMUNOLOGI Penulis ANNA ROZALIYANI PROGRAM PENGAMPUAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA 0

Upload: nyimas-hoirunisa

Post on 29-Sep-2015

225 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

PENUNTUN PRAKTIKUM

BUKU PRAKTIKUM PARASITOLOGI MODUL INEFKSI & IMUNOLOGIPenulisANNA ROZALIYANIPROGRAM PENGAMPUAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIAdanPROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS BENGKULU2012Praktikum Parasitologi

Waktu

: Selasa, 10 April 2012Tempat

: Lab. Parasitologi/Mikrobiologi PSPD Univ. BengkuluPenanggung Jawab: Anna Rozaliyani, Dr, MBiomed, SpP Tujuan :

1. Mahasiswa mengenal stadium infektif dan stadium diagnostik parasit malaria & filaria dengan pemeriksaan mikroskopik dan serologi 2. Mahasiswa memahami bentuk infektif dan bentuk patogen penyebab penyakit pada penginderaanKegiatan praktikum :

1. Melihat sediaan demontrasi

2. Mendiskusikan hasil praktikum dengan pembimbing untuk mencapai tujuan khusus pembelajaran

A. DEMONSTRASI

PARASITPembesaran

1. Plasmodium falciparum

Stadium trofozoit

Perhatikan:

Eritrosit: - Tidak membesar

- Titik maurer

Parasit :

Bentuk cincin, marginal , acole, infeksi multiple, double chromatin

Sediaan darah tipis, pulasan Giemsa (10 x 100)

2. Plasmodium falciparum Stadium skizonPerhatikan:

Eritrosit

- tidak membesar

- titik Maurer

Parasit: terdiri dari 2 24 merozoit (mengisi 2/3 eritrosit)

terdapat pigmen berwarna hitam Sediaan darah tipis, pulasan Giemsa (10x100)

3. Plasmodium falciparum

Stadium trofozoit

Perhatikan:

Eritrosit : telah lisis

Parasit :

Gambaran uniform,

Tampak Sebagai bentuk cincin, cincin terbuka, koma, tanda seru, sayap burung terbang

Sediaan darah tebal, pulasan Giemsa (10 x 100)

4. Plasmodium vivax

Stadium trofozoitPerhatikan:

Eritrosit

- tidak membesar

- titik SchuffnerParasit:

Bentuk cincin (besarnya 1/3 sdm)

Bentuk ameboid (sitoplasma tidak beraturan), kromatin merah, sitoplasma biruSediaan darah tipis, pulasan Giemsa (10x100)

5. Plasmodium vivax Stadium skizonPerhatikan:

Eritrosit:

- Tidak membesar

- Titik maurer

Parasit :

Skizon terdiri atas 2 - 24 merozoit (mengisi seluruh eritrosit) Pigmen berwarna coklat berkumpul Sediaan darah tipis, pulasan Giemsa (10x100)

6. Plasmodium vivax Stadium trofozoit, skizon & zona merahPerhatikan:

Parasit:

gambaran tidak uniform, tampak berbagai stadium ( tropozoit : sitoplasma kompak

skizon : jumlah inti: 4-12

zona merah

Sediaan darah tebal, pulasan Giemsa (10x100)

7. Parasit malaria

Stadium sporozoit

Sediian kelenjar ludah nyamuk vector (stadium infektif)Perhatikan :

Bentuk sporozoit halus memanjang, runcing pada kedua ujungnya

Pulasan HE

(10x100)

8. Cacing filaria (makrofilaria)

Brugia malayi, B. timori, Wuchereria

bancrofti

Perhatikan :

Bentuk halus panjang, warna putih susu

Ukuran 4-8 cm

Cacing jantan ekor melingkar

Cacing betina ekor lurus

Pembesaran 10x2

9. Brugia malayiStadium mikrofilariaPerhatikan:

panjang: 200 260 m

Ruang kepala: panjang = 2 x lebar

Inti badan: tidak teratur

Ujung ekor: mempunyai 1 2 inti tambahan

Sarung badan: merah

Pulasan Giemsa (10x45)

10. Brugia timori

Stadium mikrofilaria

Perhatikan:

- Ukuran: 7 x 280 310 mikron

- Ruang kepala: panjang= 3 x lebar

- Inti badan: tidak teratur

- Ujung ekor: mempunyai 1 2 inti tambahan

- Sarung badan: pucat

Pulasan Giemsa (10x45)

11. Wuchereria bancroftiStadium microfilaria

Perhatikan:

Ukuran : 8 x 250 310 mikron

Ruang kepala: panjang = lebar

Inti badan: teratur

Ujung ekor: tidak ada inti tambahan

Sarung badan: pucat

Pulasan Giemsa (10x45)

12. Cacing filarial

Stadium infektif

(Larva stadium III dalam nyamuk)Perhatikan:

Ukuran panjang 1300-2000 mikron

Bentuk langsing

Pembesaran 10x2

13. Rapid Antigen Detection Test (RDT) :

ICT (Immune Chromatographic Test)

untuk malaria

Specimen darah / serum / plasma

Plasmodium falciparum: protein spesifik Hrp II Pf (Histidine rich protein II P. falciparum) Plasmodium spp: Enzim LDH (lactate dehydrogrnase)

14. Brugia Rapid Test

Deteksi antibody IgG4 filariasis Brugia

Menggunakan antigen rekombinan

15. ICT (Immune Chromatographic Test)

untuk filarial

Deteksi antigen Wuchereria bancrofti

Menggunakan antibodi monoklonal

0