buku penuntun mahasiswa

10
1 KUMPULAN SKENARIO EMERGENCY AND PASIEN SAFETY D I S U S U N OLEH dr. CUT NYAK DIAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABULYATAMA Jalan Blang Bintang Lama Km. 8,5 Lampoh Keudee, Aceh Besar 23372 Phone : 0651 – 21255 Fax : 0651 – 21255

Upload: reza-iwana

Post on 16-Nov-2015

221 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

abulyatama

TRANSCRIPT

7

KUMPULAN SKENARIO

EMERGENCY AND PASIEN SAFETYD

I

S

U

S

U

N

OLEH

dr. CUT NYAK DIAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABULYATAMA

Jalan Blang Bintang Lama Km. 8,5

Lampoh Keudee, Aceh Besar 23372

Phone : 0651 21255

Fax

: 0651 21255Skenario IMISTERI LAMPUUK BEACH

Mary dan kawan-kawan sekolah pergi ke lampuuk beach , untuk merayakan kelulusan SMA. Rasa Senang dan Bahagia menyelimuti perasaan Mereka. Setiba di pantai dengan Riang Gembira mereka langsung berenang di pantai. Mereka terus berenang sambil bercanda canda, tanpa disadari mereka telah berenang jauh dari bibir pantai, Tiba-tiba datanglah ombak besar menghatam tubuh mereka, dengan perasaan takut Mary berusaha melewati ombak tersebut, dan ternyata ombak tersebut menenggelamkan tubuh Mary, Kawan-kawannya berusaha untuk memberikan pertolongan tetapi mereka tidak berhasil menolong Mary.

Tim SAR yang bertugas dipantai saat itu langsung berusaha untuk menolong, akhirnya Marypun tertolong , dan Tim SAR membawanya ke tepi pantai, saat itu ia tidak sadarkan diri, tim SAR langsung memeberikan pertolongan pertama dengan melakukan Primary Survey, setelah melakukan Primary Survey , Mary dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Sebagai mahasiswa kedokteran , Bagaimana anda menjelaskan tentang kasus ini ?Skenario II Confused

dr. Cut Aini tiba di IGD Rumah Sakit Cut Nyak Dhien, disana sudah terdapat empat pasien :

a. Pasien Pertama , Tuang Wong umur 22 tahun, sadar, terlihat lemas GCS 13. Tekanan darah 85/60 mmHg, Frekuensi nadi 114 x/menit, Frekuensi Nafas 17 x/menit, tampak berlumuran darah setelah kecelakaan lalu lintas.

b. Pasien kedua, Ibu Diana , Umur 31 tahun, Hamil aterm, sedang berteriak kesakitan karena ia merasa akan segera melahirkan, tidak ditemukan tanda-tanda perdarahan, tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi nafas 32 x/menit.

c. Pasien Ketiga, Ibu Tia , Umur 42 tahun , datang dengan keluhan sesak dan nyeri dada setelah tabrakan, Tekanan darah 110/70 mmHg, Frekuensi nadi 100 x/menit, frukuensi Nafas 32 x/menit .

d. Pasien Keempat , Andi Laki-laki umur 5 tahun, dengan luka bakar didaerah wajah dan dada ( lebih kurang 15% permukaan tubuh ), GCS 13, tekanan darah 90/60 mmHg, Frekuensi nadi 120 x/menit, frekuensi nafas 24 x/menit.

Sebagai dokter IGD siapa yang anda prioritaskan untuk mendapat penanganan lebih dahulu dari pasien-pasien diatas dengan menggunakan prinsip Triage.

Skenario III

ANASTASIA

Anastasia, seorang dokter muda sedang mendampingi dokter anestesi yang bertugas di Instalasi Gawat Darurat. Seorang pasien laki-laki usia 70 tahun. Tengah dipersiapkan pembedahan gawat darurat dengan diagnosis Ileus obstruksi letak tinggi ec suspek keganasan. Rencana tindakan operasi adalah laparatomi. Dari anamnesis singkat didapatkan pasien juga menderita PPOK,Pasien makan terkahir 3 jam yang lalu. Pada Pemeriksaan fisik didapatkan , Keadaan umum tanpa sakit berat, tekanan darah 180/110 mmHg, Frekuensi nadi 100 x/menit, Frekuensi nafas 24 x/menit, suhu tubuh 38 C. Dari pemeriksaan laboratorium ditemukan , Hb 13 gr/dl, hitung leukosit 11.000/mm, jumlah trombosit 240.000/mm. PT dan apt dalam batas normal, gula darah random 160 mg/dl, Natrium (Na) dan kalium (K) dalam batas normal.

Dari diskusi dengan dokter Anastesi disimpulkan bahwa pasien tergolong kategori ASA 3.E, untuk operasi laparotomy dengan anastesi umum, pasien telah diberi premedikasi dan induksi untuk mencapai anastesi pada stadium 111 palan 2 dan 3.

Pada saat operasi berlangsung , pasien mengalami Cardiac Arrest dokter anastesi segera melakukan resusitasi cardio pulmoner. Pasca operasi pasien di rawat di ICU dengan bantuan Ventilator.

Bagaiman Anda menjelaskan apa yang sedang dialami oleh pasien tersebut ?

Skenario IVTANGISAN KOTA KABAN JAHE TANAH KARO

Gaby berusia 21, Mahasiswa Kedokteran Usu Semester V11 dan Teman-temannya ingin mengadakan Bakti Sosial di Kaban Jahe Tanah Karo.Guna ingin memberikan pengobatan massal serta penyuluhan kesehatan dengan masyarakat Kaban Jahe Tanah Karo.Rasa bahagia menyelimuti perasaan mereka.

Sesampai disana Gaby dan Temannya menginap di Penginapan yang sudah di persiapkan oleh perangkat masyarakat kota kaban Jahe. 2 hari sudah mereka lewat di kota Kaban Jahe dengan Perasaan yang bahagia walaupun mereka jauh dari keluarga mereka.Dan Mereka juga banyak mendapatkan Ilmu pengetahuan baik dari segi bahasa maupun suasana.dimana suasana dan udara sangatlah berbeda dengan Kota Medan.

Pada hari itu Gaby mengalami demam tinggi sehingga Gaby tidak mengikuti lagi kegiatan Baksos bersama temannya. Dan temannya juga menganjurkan Gaby untuk istirahat. Suasana sepi di mess membuat perasaan gaby takut. Tiba-tiba gaby mendengar ketukan pintu kamarnya.Lalu Gabypun membuka Pintunya. Tiba-tiba seorang pemuda dengan paras tubuh besar masuk ke kamar lalu mendekap gaby. Teriakan dan tangisan tak jua didengar oleh warga setempat. Lalu pemuda itu Memperkosa gaby dan meminumkan cairan baygon ke mulut gaby dengan terpaksa.Karena ingin menutupi kejahatan bejatnya.

Sepulang temannya rasa sedih dan terkejut ketika melihat tubuh Gaby telah kaku dan keluar cairan berbusa dari mulutnya dan tak berdaya di tempat tidur. Kemudian mereka lansung memanggil warga dan menelpon keluarga Gaby. Sedih dan duka menyelimuti keluarga gaby, kemudian keluarga Gaby langsung menelpon pihak kepolisian untuk menangani kasus Gaby. Polisi dan dokter forensik langsung memeriksa apa yang menyebabkan kematian Gaby dengan persetujuan Keluarganya.

Sebagai Mahasiswa kedokteran bagaimana saudara menjelaskan tentang kematian Gaby ?

Skenario VMISTERI KEMATIAN MUNIR

Munir berusia 45 tahun , bekerja sebagai wartawan di perusahaan ternama di jakarta. Munir hendak melakukan perjalanan ke Amerika untuk menjalankan tugas dari kantornya. Tanggal 16 juni 2014 Munir berangkat ke Amerika. Setelah melakukan check in munir mendapatkan nomor seat 4C pada Pesawat Garuda Indonesia.

Pesawat Garuda Indonesia Boeing 777-300 landing dan meninggalkan Bandara Soekarno Hatta Jakarta. Di tengah Perjalanan menuju Amerika,Pramugari pesawat Garuda Indonesia memberikan makanan dan minuman apa yang mau mereka makan.Dan Munirpun memesan Makanan yang hendak dia makan. Setelah selesai makan makanan yang telah di sajikan oleh Pramugari,Munir merasakan Perasaan Mual dan mengakibatkan Muntah,penglihatan yang berkunang kunang serta tubuh mulai Lemas tidak berdaya.

Akhrinya Munir mencoba untuk istirahat mungkin hanya karena kelelahan pikirnya makanya dia mengalami hal seperti ini. Sesampai di Amerika awak pesawat menemukan Munir tidak bernyawa dan seluruh tubuhnya mengalami Rigor Mortis . Dan Seluruh ujung jari dibawah kuku dan leher sudah mengalami perubahan menjadi warna merah kebiruan serta tanda Livor Mortis yang hilang ketika dilakukan penekanan.

Kemudian Polisi dan dr.Forensik memeriksakan Apa yang menyebabkan Kematian Munir.

Sebagai mahasiswa Kedokteran , Bagaimana Anda Jelaskan Kejadian Kasus dia atas?

Skenario VIDEATH BECAUSE OF MALPRACTICE ???

Wawan, umur 20 tahun, mengeluh sakit kepala yang hilang timbul sejak 2 bulan yang lalu. Saat sakit kepala Wawan membeli obat penghilang sakit di warung. Wawan tidak mau berobat ke rumah sakit karena takut mendapat pelayanan yang tidak memuaskan. Tetapi sakit kepalanya tidak kunjung sembuh walaupun setiap sakit dia selalu meminum obat penghilang sakit. Akhirnya karena sudah tidak kuasa menahan sakit wawan memutuskan untuk berobat ke rumah sakit.Di Poliklinik RS, wawan diperiksa oleh seorang dokter peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis, kemudian dokter hanya menyatakan ini adalah sakit kepala biasa, Wawan diberi resep obat dan disuruh pulang. Pada saat itu Wawan menanyakan kepada dokter apakah tidak perlu dilakukan pemeriksaan lain karena sakit kepalanya sudah semakin hebat, tetapi dokter menjawab tidak. Sesampai di rumah, sakit kepalanya kambuh lagi dan Wawan meminum obat yang diberikan dokter, sekitar satu jam setelah itu Wawan merasakan gelap sampai kedua matanya tidak bisa melihat. Wawan dibawa ke rumah sakit dan diperjalanan dia tidak sadarkan diri, hanya dua jam di rumah sakit Wawan meninggal.Keluarga tidak bisa menerima kejadian ini dan curiga bahwa kematian Wawan karena kesalahan pemberian obat dan menuntut dokter tersebut. Ia dilaporkan ke polisi karena diduga sudah melakukan malpraktek dan tidak punya Surat Izin Praktek karena masih sedang menjalani pendidikan dokter spesialis. Selain itu dokter juga dilaporkan ke IDI dan Konsil Kedokteran. Untuk memastikan penyebab kematian Wawan maka polisi meminta dokter forensik untuk melakukan otopsi dalam rangka melengkapi visum et repertum.Bagaimana anda menjelaskan kasus di atas dilihat dari aspek medikolegal?