buku pedoman pengembangan kurikulum

42
PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM LEMBAGA PENJAMINAN MUTU INSTITUT AGAMA ISLAM CURUP TAHUN 2020

Upload: others

Post on 26-Oct-2021

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

i

PEDOMAN

PENGEMBANGAN

KURIKULUM

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU

INSTITUT AGAMA ISLAM CURUP

TAHUN 2020

Page 2: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

ii

Page 3: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

iii

Page 4: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

iv

Page 5: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

v

DAFTAR ISI

Hal KATA PENGANTAR REKTOR KATA PENGANTAR SK REKTOR

ii iii iv

DAFTAR ISI v

BAB I KETENTUAN UMUM 1 BAB II TUJUAN DAN SASARAN 6 BAB III PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

7

BAB IV STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BAB V STRUKTUR KURIKULUM

8 12

BAB VI PELAKSANA PENGEMBANGAN KURIKULUM BAB VII MONITORING DAN EVALUASI

18 20

BAB VIII TELAAH KURIKULUM 21 BAB IX PENUTUP REFERENSI LAMPIRAN

22

23

Page 6: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

1

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Definisi

Pedoman Umum Pengembangan Kurikulum ini, yang dimaksud dengan:

(1) Menteri adalah Menteri Agama Republik Indonesia;

(2) Rektor adalah Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup; yang memiliki tugas memimpin dan mengelola penyelenggaraan pendidikan tinggi yang meliputi program, pendidikan akademik, vokasi dan atau profesi, penelitian dan pengabdian masyarakat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi keagamaan Islam sesuai berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Agama dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

(3) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan mata kuliah serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi.

(4) Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia.

(5) Kurikulum pendidikan tinggi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan ajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi (Pasal 35 ayat 1).

(6) Pengembangan kurikulum adalah seperangkat kegiatan berupa perencanaan dan pengembangan yang dirumuskan

Page 7: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

2

bersama stakeholder yang antara lain mencakup penugasan dan pemahaman pengetahuan, keterampilan intelektual, praktikal, managerial, kepemimpinan, dan etika.

(7) Kurikum Inti merupakan penciri dari kompetensi utama dari suatu Program Studi.

(8) Kurikulum Institusional adalah sejumlah bahan kajian dan pelajaran yang merupakan bagian kurikulum IAIN.

(9) Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang disingkat dengan KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalan rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.

(10) Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi pengetahuan, sikap, keterampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman kerja.

(11) Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

(12) Program Studi adalah kesatuan kegiatan Pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.

(13) Program Studi Asal adalah Program Studi tempat seorang mahasiswa terdaftar pada saat diterima di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup.

(14) Mata kuliah atau modul adalah bungkus dari bahan kajian/materi ajar yang dibangun berdasarkan beberapa pertimbangan saat kurikulum disusun. Mata kuliah dapat dibentuk berdasarkan pertimbangan kemandirian materi sebagai cabang /ranting/bahan kajian bidang keilmuan tertentu atau unit keahlian tertentu (parsial), atau pertimbangan pembelajaran terintergrasi dari sekelompok bahan kajian atau sejumlah keahlian (sistem blok) dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan yang

Page 8: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

3

dirumuskan dalam kurikulum.

(15) Rencana pembelajaran semester (RPS) suatu mata kuliah adalah rencana proses pembelajaran yang disusun untuk kegiatan pembelajaran selama satu semester guna memenuhi capaian pembelajaran yang dibebankan pada mata kuliah/modul. Rencana pembelajaran semester atau istilah lain, ditetapkan dan dikembangkan oleh dosen secara mandiri atau bersama dalam kelompok keahlian suatu bidang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dalam program studi.

(16) Standar penilaian pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.

(17) Mata Kuliah Umum (MKU) adalah kelompok mata kuliah yang ditujukan untuk mengembangkan aspek kepribadian mahasiswa sebagai individu dan warga masyarakat

(18) Kelompok matakuliah pengembangan kepribadian (MPK) adalah kelompokbahan kajian dan pelajaran untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap, dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

(19) Kelompok matakuliah keilmuan dan ketrampilan (MKK) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan ketrampilan tertentu.

(20) Kelompok matakuliah keahlian berkarya (MKB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan dasar ilmu dan ketrampilan yang dikuasai.

(21) Kelompok matakuliah perilaku berkarya (MPB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan dasar

Page 9: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

4

ilmu dan ketrampilan yang dikuasai.

(22) Kelompok matakuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan seseorang untuk dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.

(23) Mata Kuliah Dasar Keahlian (MKDK) merupakan kelompok bahan kajian yangmenjadi karakteristik IAIN yang harus dicakup oleh seluruh Program Studi di lingkungan IAIN yang pengembangannya disesuaikan dengan karakter Program Studi bersangkutan.

(24) Mata Kuliah Pilihan (MKP) merupakan kelompok bahan kajian yang ditawarkan kepada mahasiswa yang hasil penilaiannya merupakan kebulatan nilai untuk memenuhi persyaratan beban studi kumulatif sesuai dengan program pendidikan yang diikutinya.

(25) Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.

(26) Kompetensi utama adalah kompetensi yang secara mendasar menentukan kemampuan seseorang untuk menampilkan kinerja yang memadai dalam suatu bidang pekerjaan.

(27) Kompetensi pendukung adalah kompetensi yang dapat mendukung penampilan kinerja yang lebih baik.

(28) Kompetensi lain adalah kompetensi yang berbeda dengan kompetensi utama dan pendukung, tetapi diperlukan untuk memperkaya kompetensi utama.

(29) Sistem kredit semester adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program.

(30) Satuan kredit semester selanjutnya disingkat SKS adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang

Page 10: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

5

diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu sebanyak 2-3SKS/, 1 sks dihitung 50 menit tatap muka, 50 menit tugas terstruktur dan 60 menit tugas mandiri.

(31) Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas minimal 16 minggu dan ditambah 2 minggu kegiatan penilaian.

(32) Indeks prestasi semester (IPS) adalah angka kemajuan mahasiswa yang digunakan sebagai acuan untuk mengambil beban SKS semester berikutnya.

Page 11: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

6

BAB II TUJUAN DAN SASARAN

Pasal 2 Tujuan

Pedoman Umum Pengembangan Kurikulum ini bertujuan untuk:

(1) Merumuskan dasar yang harus dimiliki oleh setiap Program Studi dalam mengembangkan kurikulum;

(2) Memberikan pedoman untuk memandu setiap Program Studi dalam mengembangkan kurikulum;

(3) Meningkatkan kualitas kurikulum yang sesuai dengan visi dan misi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup;

Pasal 3 Sasaran

Pedoman Umum Pengembangan Kurikulum ini memiliki sasaran sebagai dasar masing-masing Program Studi dalam mengembangkan kurikulum agar sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Kurikulum Program Studi juga harus mengacu kepada visi dan misi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup.

Page 12: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

7

BAB III PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

Pasal 4 Pengembangan kurikulum IAIN Curup didasarkan atas

prinsip-prinsip sebagai berikut:

(1) Relevansi; Relevansi memiliki makna kesesuaian kurikulum dengan perkembangan global, kebutuhan masyarakat kini dan akan dating, serta kesesuaian dengan komponen-komponen kurikulum itu sendiri.

(2) Fleksibilitas Fleksibilitas memiliki makna memberikan keleluasaan bagi program studi dan pelaksana kurikulum (dosen) untuk pengembangan lebih lanjut.

(3) Kebaruan Kebaruan memiliki makna kesesuaian dengan perkembangan disiplin ilmu, teknologi, dan masyarakat.

(4) Efisiensi dan efektivitas Efisiensi dan efektivitas memiliki makna kemampuan dalam memanfaatkan secara tepat dan optimal berbagai sumber daya yang dimiliki serta berorientasi kepada tujuan untuk mencapai hasil yang diharapkan.

(5) Kontinuitas Kontinuitas memiliki makna memberikan kemungkinan pengguna kurikulum untuk mengembangkan ilmu pada tingkat yang kebih baik serta kemungkinan dilakukannya review sesuai dengan kebutuhan.

(6) Integritas Keilmuan dan Keislaman Integritas keilmuan dan keislaman memiliki makna pengembangan yang berpegang pada prinsip pengintegrasian keilmuan dan keislaman.

Page 13: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

8

BAB IV

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

Pasal 5

(1) Kurikulum dikembangkan dan dilaksanakan berdasarkan kompetensi sebagai berikut: a. Landasan kepribadian; b. Penguasaan pengetahuan, dasar keislaman, teknologi, seni,

dan/atau olahraga; c. Kemampuan dan keterampilan berkarya; d. Sikap dan perilaku berkarya menurut tingkat keahlian

berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai; e. Penguasaan kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai

dengan pilihan keahlian dalam berkarya.

(2) Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup: a. Sikap

Sikap merupakan perilaku benar dan berbudaya sebagai hasil dari internalisasi dan aktualisasi nilai dan norma yang tercermin dalam kehidupan spiritual dan social melalui proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran.

b. Pengetahuan Pengetahuan merupakan penguasaan konsep, teori, metode, dan falsafah bidang ilmu tertentu secara sistematis yang diperoleh melalui penalaran dalam proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran.

c. Keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan Keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan merupakan kemampuan melakukan untuk kerja dengan menggunakan konsep, teori, metode, bahan, dan instrument yang diperoleh melalui pembelajaran,

Page 14: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

9

pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran, mencakup: 1) Keterampilan umum sebagai kemampuan kerja khusus

yang wajib dimiliki oleh setiap lulusan dalam rangka menjamin kesetaraan kemampuan lulusan sesuai tingkat program dan jenis pendidikan tinggi;

2) Keterampilan khusus sebagai kemampuan kerja khusus yang wajib dimiiki oleh setiap lulusan sesuai dengan bidang keilmuan program studi.

(3) Standar kompetensi lulusan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar penilaian pembelajaran, standar pengelolaan pembelajaran, dan standar pembiayaan pembelajaran;

(4) Rumusan capaian pembelajaran lulusan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) wajib: a. Mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan

menurut KKNI dan SNPT; b. Mencerminkan visi dan misi IAIN Curup.

(5) Kompetensi hasil didik suatu Program Studi pada jenjang sarjana terdiri atas: a. Kompetensi utama b. Kompetensi pendukung c. Kompetensi lain yang terdiri dari kompetensi nasional dan

institusional

(6) Kompetensi utama dan pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (5) butir a dan b merupakan kelompok mata kuliah inti Program Studi.

(7) Kompetensi pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (5) butir b diantaranyatermasuk soft skills yang terdiri dari kemampuan gender perspective, pendidikan anti korupsi, enterpreneurship, dan leadership.

(8) Kompetensi institusional sebagaimana dimaksud pada ayat (5) butir c merupakan mata kuliah wajib institusional yang bersifat

Page 15: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

10

integrasi yang ditetapkan berdasarkan kebijakan institusi.

(9) Perbandingan beban ekivalen dalam bentuk satuan kredit semester antara kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kompetensi lain berkisar antara 40-80 persen, 20-40 persen dan 0-30 persen.

Pasal 6

Ketentuan SKS 1. Jumlah SKS yang boleh diambil mahasiswa program sarjana

minimal 144 SKS dan maksimal 160 SKS yang dijadwalkan selama 10 semester.

2. Pengambilan jumlah SKS di setiap semester ditentukan berdasarkan IPS yang di raih oleh mahasiswa di semester sebelumnya.

3. Pedoman umum jumlah SKS yang dapat diambil mahasiswa pada setiap semester ditentukan sebagai berikut: a. Mahasiswa dengan IPS3,50 – 4,00 berhak mengambil beban

maksimal 24 SKS b. Mahasiswa dengan IPS 3,00 – 3,49 berhak mengambil beban

maksimal 22 SKS c. Mahasiswa dengan IPS 2,50 – 2,99 berhak mengambil beban

maksimal 20 SKS d. Mahasiswa dengan IPS 2,00 – 2,49 berhak mengambil beban

maksimal 18 SKS e. Mahasiswa dengan IPS > 2,00 – 2 berhak mengambil beban

maksimal 16 SKS

Pasal 9 Bobot Mata Kuliah

(1) Bobot SKS untuk kelompok mata kuliah wajib adalah 140 SKS dikurangi bobot mata kuliah pilihan.

(2) Bobot SKS tiap mata kuliah 2-3 SKS, skripsi 6 SKS, proposal 10%, Kompre 10%, ujian skripsi 50% dan dalam hal khusus dimungkinkan sampai lebih dari 6 sks bila ada ketentuan secara nasional.

Page 16: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

11

(3) Bobot SKS tiap mata kuliah pada kelompok Mata Kuliah Umum (MKU) dan mata kuliah wajib Sekolah Tinggi masing-masing 2 SKS.

(4) Bobot SKS untuk kelompok mata kuliah pilihan berkisar antara 9 sampai 18 SKS dari seluruh beban studi yang dipersyaratkan untuk mencapai gelar sarjana.

(5) Bobot yang dimaksud pada ayat (4) ditentukan berdasarkan karakteristik dan pertimbangan masing-masing Program Studi.

Page 17: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

12

BAB V STRUKTUR KURIKULUM

Pasal 10 Identitas Program

Studi Identitas program studi yang tercantum dalam struktur kurikulum sebagai berikut:

(1) Nama institusi;

(2) Akreditasi;

(3) Nama program studi;

(4) Gelar akademik;

(5) Kode PDPT;

(6) Bahasa pengantar;

(7) Masa studi;

(8) Visi Program studi;

(9) Misi Program studi.

Pasal 11 Profil Lulusan

Profil lulusan merupakan peran yang dapat dilakukan oleh lulusan di bidang keahlian atau bidang kerja tertentu setelah menyelesaikan studinya. Profil dapat ditetapkan berdasarkan hasil kajian terhadap kebutuhan pasar kerja yang dibutuhkan pemerintah dan dunia usaha maupun industri, serta kebutuhan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Profil lulusan sebaiknya merupakan hasil kesepakatan asosiasi program studi.

Pasal 12 Deskripsi Capaian Pembelajaran Lulusan

(1) Deskripsi capaian pembelajaran merupakan gambaran kompetensi yang harus dikuasai oleh lulusan program studi.

(2) Capaian pembelajaran dirumuskan berdasarkan profil lulusan dan deskripsi spesifik yang telah disetarakan dengan rumusan deskripsi generik pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

(3) Deskripsi capaian pembelajaran ini terdiri atas: capaian

Page 18: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

13

pembelajaran program studi dan capaian pembelajaran mata kuliah. Rumusan capaian meliputi empat aspek yaitu aspek sikap dan tata nilai, pengetahuan, keterampilan khusus dan keterampilan umum.

(4) Perumusan capaian pembelajaran lulusan (CPL) bagi program studi (prodi) yang telah beroperasi, merupakan tahap evaluasi kurikulum lama, yakni mengkaji seberapa jauh capaian pembelajaran telah terbukti dimiliki oleh lulusan dan dapat beradaptasi terhadap perkembangan kehidupan. Informasi untuk pengkajian ini bisa didapatkan melalui penelusuran lulusan, masukan pemangku kepentingan, asosiasi profesi atau kolokium keilmuan, dan kecenderungan perkembangan keilmuan/keahlian ke depan. Hasil dari kegiatan ini adalah rumusan capaian pembelajaran baru.

(5) Pada program studi baru, maka tahap pertama ini akan dimulai dengan analisis SWOT, penetapan visi keilmuan prodi, melalui kebijakan perguruan tinggi dalam pengembangan prodi, disamping juga melakukan analisis kebutuhan, serta mempertimbangkan masukan pemangku kepentingan, asosiasi profesi/keilmuan. Semua tahap ini, rumusan capaian pembelajaran lulusan yang dihasilkan harus memenuhi ketentuan yang tercantum dalam SN-Dikti dan KKNI.

Pasal 13

Pemetaan Bahan Kajian Pemetaan bahan kajian adalah pemetaan capaian

pembelajaran dengan mata kuliah. Bahan kajian ini dapat berupa satu atau lebih cabang ilmu beserta ranting ilmunya, atau sekelompok pengetahuan yang telah terintegrasi dalam suatu pengetahuan baru yang sudah disepakati oleh forum prodi sejenis sebagai ciri bidang ilmu prodi tersebut. Dari bahan kajian minimal tersebut, prodi dapat mengurainya. Bahan kajian dan materi pembelajaran dapat diperbaharui atau dikembangkan sesuai perkembangan IPTEKS dan arah pengembangan ilmu program studi sendiri. Proses penetapan bahan kajian perlu melibatkan

Page 19: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

14

kelompok bidang keilmuan/laboratorium yang ada di program studi. Pembentukan suatu mata kuliah berdasarkan bahan kajian yang dipilih dapat dimulai dengan membuat matriks antara rumusan CPL sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus, dan pengetahuan dengan bahan kajian, untuk menjamin keterkaitannya.

Pasal 14

Struktur Mata kuliah Struktur mata kuliah program studi terdiri dari: mata kuliah

penciri Institut dan wajib nasional; mata kuliah penciri Fakultas; dan mata kuliah penciri program studi.

1. Pada program sarjana, Mata kuliah Umum (MKU) yang merupakan mata kuliah wajib nasional terdiri atas: a. Agama, pada kurikulum IAIN Curup mata kuliah Agama

dijadikan sebagai penciri Institut yang dijabarkan menjadi 5 mata kuliah; yaitu; Ilmu Alquran, Ilmu Hadis, Sejarah Peradaban Islam, Fikih, dan Akidah Akhlak, dengan bobot sks masingmasing 2 sks;

b. Pancasila dan Kewarganegaraan bobot 2 sks; c. Bahasa Indonesia bobot 2 sks.

Mata kuliah umum yang merupakan komponen penciri Institut selain mata kuliah Agama Islam, adalah mata kuliah:

a. Bahasa Inggris bagi Prodi bukan Bahasa Inggris, bobot 2 sks;

b. Bahasa Arab bagi prodi bukan Bahasa Arab, bobot 2 sks; c. Kewirausahaan, bobot 2 sks.

Proporsi MKU yang merupakan gabungan komponen nasional dan penciri institut maksimal 10% dari total sks yang ditetapkan oleh program studi;

Mata kuliah Dasar Keilmuan (MKDK) merupakan komponen penciri Fakultas merupakan penjabaran dari standar kompetensi lulusan pada Fakultas dengan proporsi maksimal 20% dari total sks yang ditetapkan pada program studi dengan memperhatikan sequensi bahan kajian pada setiap mata kuliah;

Mata Kuliah Keilmuan Program Studi (MKKP) merupakan komponen penciri program studi merupakan penjabaran dari

Page 20: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

15

standar kompetensi lulusan program studi yang terdiri dari mata kuliah yang merupakan kesepakatan asosiasi dan dapat ditambahkan oleh program studi sebagai bentuk pembeda dari prodi sejenis. Mata kuliah komponen disusun dan didistribusikan ke tiap semester berdasarkan urutan mata kuliah berdasarkan sequensinya. Proporsi komponen mata kuliah ini 70-80 %.

2. Mata kuliah Pascasarjana meliputi: a. Mata kuliah komponen nasional ; b. Mata kuliah komponen penciri Institusi; c. Mata kuliah komponen penciri program merupakan penjabaran

dari standar kompetensi lulusan program studi yang terdiri atas mata kuliah yang merupakan kesepakatan asosiasi dan dapat ditambahkan oleh program studi sebagai bentuk pembeda dari program studi sejenis.

Pasal 15 Kode Mata Kuliah

Kode mata kuliah ditetapkan dengan mengacu pada sistem pemberian kode mata kuliah dengan menggunakan 6 Digit yang terdiri dari 3 digit pertama berupa huruf, dan 3 digit selanjutnya berupa angka. 3 (tiga) huruf pertama melambangkan kelompok mata kuliah. INS untuk kelompok mata kuliah penciri institut dan wajib nasional (Mata Kuliah Umum), tiga huruf singkatan nama Fakultas untuk mata kuliah komponen Fakultas (Mata kuliah dasar keilmuan), tiga huruf singkatan nama Program Studi untuk mata kuliah komponen Program Studi (Mata Kuliah Keahlian). Angka pertama/digit keempat menunjukkan jumlah sks matakuliah. Angka kedua dan ketiga menunjukkan nomor urut mata kuliah. Contoh Kode mata kuliah: INS201 untuk matakuliah Ilmu Al-Quran (INS menunjukkan komponen Institut, 2 menunjukan 2 sks, 01 menunjukan urutan 1 dari mata kuliah institut.

Page 21: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

16

Pasal 16 Sistem Evaluasi Pembelajaran

Sistem evaluasi pembelajaran menggunakan standar evaluasi pembelajaran, yang diartikan sebagai kriteria minimal tentang penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa mencakup:

1. Prinsip penilaian; Prinsip penilaian mencakup prinsip edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan transparan yang dilakukan secara terintegrasi. Prinsip edukatif merupakan penilaian yang memotivasi mahasiswa agar mampu: (a) memperbaiki perencanaan dan cara belajar; dan (b) meraih capaian pembelajaran lulusan. Prinsip otentik merupakan penilaian yang berorientasi pada proses belajar yang berkesinambungan dan hasil belajar yang mencerminkan kemampuan mahasiswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Prinsip objektif merupakan penilaian yang didasarkan pada stándar yang disepakati antara dosen dan mahasiswa serta bebas dari pengaruh subjektivitas penilai dan yang dinilai. Prinsip akuntabel merupakan penilaian yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas, disepakati pada awal kuliah, dan dipahami oleh mahasiswa. Prinsip transparan merupakan penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan.

2. Teknik dan instrumen penilaian; Teknik penilaian terdiri atas observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan, dan angket. Instrumen penilaian terdiri atas penilaian proses dalam

bentuk rubrik dan/atau penilaian hasil dalam bentuk portofolio atau karya desain. Penilaian sikap dapat menggunakan teknik penilaian observasi. Penilaian penguasaan pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus dilakukan dengan memilih satu atau kombinasi dari berbagai teknik dan instrumen penilaian. Hasil akhir penilaian merupakan integrasi antara berbagai teknik dan instrumen

Page 22: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

17

penilaian yang digunakan. c) Mekanisme dan prosedur penilaian; Proses penilaian dalam pembelajaran model Student Teacher Integrated Learning System (STILeS) dilakukan selama proses dengan melihat perkembangan hasil di beberapa tahapan pembelajaran. Dalam proses penilaian ini menjadi sangat penting artinya yaitu dengan memeriksa, mengkaji, memberi arahan dan masukan kepada peserta didik, dan menggunakan suatu instrument penilaian sebagai tolak ukur ketercapaian kemampuan. Proses penilaian yang dianggap tepat dalam model pembelajaran STILeS adalah model asesmen yang disebut Asesmen Kinerja (Authentic Assessment atau Performance Assessment), yaitu asesmen yang terdiri dari tiga aktvitas dasar yaitu: dosen memberi tugas, peserta didik menunjukkan kinerjanya, dinilai berdasarkan indikator tertentu dengan instrumen yang disebut Rubrik. Authentic Assessment/Performance Asssessment didefinisikan sebagai “Penilaian terhadap proses perolehan, penerapan pengetahuan dan ketrampilan, melalui proses pembelajaran yang menunjukkan kemampuan mahasiswa dalam proses maupun produk”. d) Pelaksanaan penilaian dilakukan dalam beberapa bentuk penilaian, meliputi penilaian dalam bentuk tes dan non tes. Penilaian Tes digunakan untuk mengukur aspek pengetahuan mahasiswa. Penilaian no Tes; e) pelaporan penilaian dilakukan dengan dua cara yaitu secara manual dengan mengisi daftar nilai akhir mahasiswa, dan secara online melalui portal dosen; dan f) kelulusan mahasiswa ditentukan berdasarkan syarat kelulusan yang telah dirumuskan pada pedoman edukasi.

Page 23: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

18

BAB VI PELAKSANA PENGEMBANGAN KURIKULUM

Pasal 17 1. Pengembangan Kurikulum dilakukan oleh Program Studi

dengan melibatkan pemangku kebijakan internal maupun eksternal, konsorsium keilmuan, pakar dan stakeholder.

2. Kegiatan dan kemajuan belajar mahasiswa dilakukan penilaian secara berkala yang dapat berbentuk ujian, pelaksanaan tugas, dan pengamatan oleh dosen.

3. Ujian dapat diselenggarakan melalui ujian tengah semester, ujian akhir semester, ujian komprehensif, dan ujian skripsi.

4. Dalam hal ujian skripsi diselenggarakan dalam bentuk munaqasah.

5. Matakuliah dapat diujikan pada akhir semester jika materi perkuliahan telah mencapai 100% dari total materi telah direncanakan atau memenuhi 16 x pertemuan.

6. Ujian dapat diselenggarakan secara tulis, lisan, praktikum, penulisan makalah, penugasan lain dan/atau gabungan

Pasal 18

1. Penilaian terhadap hasil ujian dilakukan dengan memberikan nilai angka yang kemudian dikonversi kepada nilai huruf yang diberi nilai bobot.

2. Kisaran nilai angka terdiri dari 80-100, 70-79, 60-69, dan 50-59 yang dinyatakan dengan huruf A, B, C, dan D dan masing-masing berbobot 4, 3, 2, dan 1.

3. Mahasiswa memiliki nilai dengan bobot 1 dinyatakan tidak lulus dalam ujian.

Pasal 19

1. Sebagai syarat kelulusan, mahasiswa harus memenuhi standar minimum nilai Bahasa Inggris dan Bahasa Arab yang masing-masing ditentukan melalui ujian TOEFL dan TOAFL

2. Nilai minimum TOEFL untuk mahasiswa program sarjana dari Program Studi non Bahasa Inggris dan Bahasa Arab masing-masing 350 dan 400.

Page 24: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

19

3. Nilai minimum TOAFL untuk mahasiswa Program Studi Bahasa Inggris dan Program Studi Bahasa masing-masing minimal 375 dan 450.

4. Penyelengggara ujian TOEFL dan TOAFL adalah Unit Bahasa IAIN Curup

5. Ketentuan penyelenggaraan ujian seperti dimaksud pada ayat (4) ditetapkan oleh Unit Bahasa IAIN Curup.

Pasal 20 1. Syarat kelulusan ditetapkan atas pemenuhan jumlah SKS yang

disyaratkan oleh masing-masing Program Studi. 2. Indeks prestasi kumulatif (IPK) sebagai syarat kelulusan

sekurang-kurangnya 3,00 untuk program sarjana dan 2.25 untuk program magister.

3. Predikat kelulusan yang dinyatakan pada transkrip akademik terdiri atas 3 tingkat yaitu memuaskan, sangat memuaskan, dan terpuji.

4. IPK sebagai dasar penentuan predikat kelulusan program sarjana adalah: a. IPK 2,00 - 2,75 : baik/memuaskan; b. IPK 2,76 - 3.50 : amat baik/sangat memuaskan; c. IPK 3.51 - 4,00 : cumlaude/pujian.

5. Predikat Kumlaude/Terpuji sebagaimana dimaksud pada ayat (5)

diberikan kepada mahasiswa dengan syarat: a. Memiliki masa studi kurang dari 5 tahun untuk program sarjana b. Tidak pernah melakukan perbaikan nilai c. Tidak pernah melakukan pelanggaran kode etik mahasiswa.

Page 25: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

20

BAB VII MONITORING DAN EVALUASI

Pasal 21 1. Program Studi wajib melakukan monitoring dan evaluasi

implementasi kurikulum sekurang-kurangnya satu kali dalam dua tahun.

2. Monitoring dan evaluasi implementasi kurikulum meliputi kegiatan belajar dan mengajar (KBM), sarana prasarana pembelajaran, dan suasana akademik.

3. Hasil monitoring dan evaluasi kurikulum Program Studi dilaporkan kepada Rektor dan Lembaga Penjaminan Mutu IAIN Curup sebagai tembusan.

Page 26: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

21

BAB VIII TELAAH KURIKULUM

Pasal 22 1. Telaah substansi kurikulum dilakukan paling sedikit lima tahun

sekali oleh konsorsium bidang ilmu dengan melibatkan mahasiswa, dosen, pakar, stakeholders, dan atau organisasi profesi;

2. Telaah kurikulum dilakukan dengan memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta kebutuhan masyarakat.

Page 27: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

22

BAB IX PENUTUP

Pasal 23 1. Kurikulum semua Program Studi yang saat ini sedang berjalan

harus disesuaikan dengan Keputusan Rektor ini dan ditetapkan dengan surat Keputusan Rektor IAIN Curup.

2. Semua Program Studi wajib menyesuaikan dengan kurikulum berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia paling lama pada tahun akademik 2021/2022.

Page 28: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

23

REFERENSI

Direktorat Penjaminan Mutu, Kementerian Riset, Teknologi, dan

Pendidikan Tinggi. 2017. Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

Direktorat Penjaminan Mutu. 2016. Kebijakan Nasional SPM Dikti. Direktorat Penjaminan Mutu. 2016. Kebijakan Nasional Sistem

Penjaminan Mutu Internal. Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi, Kementerian

Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Pembelajaran 2016.

Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI Mengacu pada KKNI

dan SN-DIKTI, Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik 2018.

Pedoman Pembelajaran dan Penilaian pada Pendidikan Tinggi

Keagamaan Islam (PTKI), Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia Tahun 2019.

Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi

Nasional Indonesia Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional

Pendidikan Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

Page 29: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

24

LAMPIRAN

Page 30: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

25

Page 31: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

26

Page 32: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

27

Page 33: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

28

Page 34: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

29

Page 35: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

30

Page 36: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

31

Page 37: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

32

Page 38: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

33

Page 39: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

34

Page 40: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

35

Page 41: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

36

Page 42: BUKU PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

37