buku pedoman desa siaga aktif
DESCRIPTION
KeperawatanTRANSCRIPT
BUKU PEDOMAN DESA SIAGA AKTIF
Seri Desa Siaga Aktif MENUJU MASYARAKAT BER-PHBS di Desa Membangun menuju Desa PeradabanBUKU PEDOMAN DESA SIAGA AKTIFPemerintah Provinsi Jawa Barat
Dinas Kesehatan
2010Kata Pengantar
Masyarakat Jawa Barat dikenal sebagai masyarakat yang agamis dengan kekayaan warisan budaya dan nilai-nilai luhur tradisional, memiliki komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai kebajikan.
Pengidentifikasian akar persoalan dan berbagai potensi, merupakan langkah awal yang penting, untuk selanjutnya masyarakat diharapkan ikut berpartisipasi dalam pemecahan masalahnya. Pengembangan Desa siaga Aktif merupakan upaya memberdayakan masyarakat agar memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.
Buku Saku ini diharapkan dapat menjadi salah satu acuan semua pihak dalam melaksanakan kegiatan di Desa Membangun menuju Desa Peradaban.
Daftar Isi
Kata Pengantar
2Daftar Isi
3 Desa Peradaban- Desa Siaga Desa Siaga Aktif Poskesdes
4-5 Indikator dan Strata Desa Siaga
6 Pendekatan Pengembangan Desa Siaga
7 Kegiatan Desa Siaga Aktif
8-9 Peran dan Fungsi Tokoh Masyarakat
10 Peran dan Fungsi Kader
11 Format Pemantauan Desa Siaga Aktif
12-22Desa PeradabanDesa yang maju kehidupan lahir batin meliputi bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, keamanan dan ketertiban, kedaulatan politik, peran serta masyarakat, lembaga kemasyarakatan dan kinerja pemerintahan desa.
Desa yg dilengkapi dengan berbagai fasilitas sosial yang sangat memadai seperti sarana olahraga, kesehatan, pendidikan, ibadah, hiburan dan perbelanjaan. Desa Siaga
Desa/Kelurahan yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.
Desa Siaga Aktif Desa yang mempunyai Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau Upaya kesehatan bersumberdaya Masyarakat (UKBM) lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan, surveilance berbasis masyarakat yang meliputi gizi, penyakit, lingkungan dan perilaku sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Poskesdes
UKBM yang dibentuk di desa dalam rangka upaya mendekatkan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. Poskesdes dikelola oleh satu orang bidan dan minimal dua orang kader dan merupakan koordinator dari UKBM.
Indikator dan Strata Desa SiagaNoIndikatorPratamaMadyaUtama
1Forum Masyarakat DesaVVV
2Sarana/fasilitas pelayanan kesehatan dasar (Poskesdes atau UKBM lain) dengan tenaga dan sistem rujukannya.VVV
3Posyandu, UKBM maternal dan UKBM lain sesuai kebutuhan.VVV
4Sistem pengamatan berbasis masyarakat (KIA, gizi, penyakit, faktor risiko lingkungan dan perilaku).VVV
5Sistem kesiapsiagaan kegawatdaruratan dan bencana berbasis masy.V*V
6Upaya menciptakan dan terwujudnya lingkungan sehat.V*V
7Upaya menciptakan dan terwujudnya PHBS.V*V
8Upaya menciptakan dan terwujudnya Kadarzi.V*V
Keterangan :
Strata Pratama : memenuhi indikator 1 s/d 4
Strata Madya : memenuhi indikator 1 s/d 4 dan dua indikator tambahan (*)
Strata Utama : memenuhi semua (8) indikator
Desa Siaga Aktif : memenuhi minimal indikator 1 s/d 5.
Pendekatan Pengembangan Desa Siaga
Dilaksanakan melalui pendekatan edukatif yaitu dengan memfasilitasi masyarakat (individu, keluarga, kelompok masyarakat) untuk menjalani proses pembelajaran pemecahan masalah kesehatan yang dihadapinya secara terorganisasi (pengorganisasian masyarakat), dengan tahapan :
1. Mengidentifikasi masalah, penyebab masalah dan sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah.
2. Mendiagnosis masalah dan merumuskan alternatif-alternatif pemecahan masalah.
3. Menetapkan alternatif pemecahan masalah yang terpilih dan layak, merencanakan dan melaksanakannya.
4. Memantau, mengevaluasi dan membina kelestarian upaya yang telah dilakukan.
Kegiatan Desa Siaga Aktif1. Persiapan
a. Persiapan Petugas Pelaksana : Pelatihan bidan
Pelatihan tokoh masyarakat ( toma) dan kader
b. Persiapan Masyarakat :
Pembentukan Forum Masyarakat Desa (FMD)
Survey Mawas Diri (pendataan keluarga/lapangan rembuk desa)
Musyawarah Masyarakat Desa (di awal pembentukan)
2. Pelaksanaana. Pelayanan kesehatan dasar sesuai dengan kewenangan bidan, bila tidak dapat ditangani dirujuk ke Puskesmas Pembantu atau Puskesmas.
b. Kader dan toma melakukan surveilance (pengamatan sederhana) berbasis masyarakat tentang kesehatan ibu anak, gizi, penyakit, lingkungan dan perilaku.
c. Pertemuan Forum Masyarakat Desa untuk membahas masalah kesehatan desa termasuk tindak lanjut penemuan pengamatan sederhana untuk meningkatkan kewaspadaan dini masyarakat dan menyepakati upaya pencegahan dan peningkatan.
d. Alih pengetahuan dan keterampilan melalui pertemuan dan kegiatan yang dilakukan oleh jejaring penyebaran informasi kesehatan di desa (Jejaring Promosi Kesehatan), pelaksanaan kelas ibu, kelas remaja, pertemuan dalam rangka swa-medikasi, dsb.
e. UKBM misalnya pelaksanaan Posyandu, Posbindu, Warung Obat, Upaya Kesehatan Kerja, UKBM Maternal (tabulin, calon donor darah, dsb.), dana sehat serta UKBM lain sesuai kebutuhan dan kesepakatan.
f. Gerakan masyarakat dalam kesigaan bencana dan kegawatdaruratan, Kesehatan Lingkungan, PHBS dan Keluarga Sadar Gizi.
3. Pemantauan dan Evaluasi Keberhasilan pengembangan Desa siaga dapat dilihat dari empat (4) indikatornya yaitu masukan, proses, keluaran dan dampak. Uraian dan format yang dapat dipakai untuk memantau dan menilai keberhasilan Desa Siaga tercantum dalam lampiran.
Peran Tokoh Masyarakat Pemberdaya masyarakat
Berperan memotivasi masyarakat untuk mau dan mampu mengatasi masalahnya secara mandiri dengan melakukan PHBS dalam kehidupan sehari-hari.
Penggali sumber daya
Diharapkan toma mampu menggali semua potensi yang ada di masyarakat baik materiil maupun non materiil yang dapat dimanfaatkan dalam peningkatan desa siaga aktif menuju masyarakat yang ber-PHBS.
Fungsi Tokoh Masyarakat Menggali sumber daya untuk kelangsungan kegiatan
Menaungi dan membina kegiatan-kegiatan masyarakat Menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan
Memberi dukungan dalam pengelolaan kegiatan
Menggkoordinir gerakan masyarakat agar mau memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan dan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM)
Memberi dukungan sarana dan prasarana
Peran Kader Pelaku penggerakan masyarakat dalam Pendataan PHBS, kadarzi dan kondisi rumah. Pengamatan sederhana berbasis masyarakat
Peningkatan PHBS, Kadarzi dan kesehatan lingkungan
Peningkatan kesehatan ibu, bayi dan balita
Peran tambahan, membantu dalam : Penanggulangan kegawat-daruratan sehari-hari
Penyiapan untuk menghadapi bencana
Pengelolaan pos kesehatan desa (poskesdes) atau UKBM lainnya
Fungsi Kader Melakukan pencatatan, memantau dan evaluasi kegiatan Poskesdes bersama Bidan Mengembangkan dan mengelola UKBM (PHBS, Kesling, KIBB-Balita, Kadarzi, Dana Sehat, TOGA, dll)
Mengidentifikasi dan melaporkan kejadian masyarakat yang berdampak terhadap kesehatan masyarakat (surveilance ber-basis masyarakat). Pemecahan masalah bersama masyarakatTim Penyusun
Pengarah :
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Kepala Bidang SDK
Penyusun :
Tuti Surtimanah
Dedeh Hadiati
Rini Aryanti
Kontributor :
PPPKMI Jawa Barat -Lintas Program dan Lintas sektor OPD di Provinsi Jawa Barat-Peserta pertemuan Pembina Dasa Wisma (TP-PKK dan Pengelola Promkes Diskes) Kab/Kota se-Jabar Diperbanyak : Kegiatan PHBS
Diskes Provinsi Jawa Barat - 2010
Keberhasilan upaya Pengembangan Desa Siaga dapat dilihat dari empat kelompok indikatornya, yaitu:(1) indikator masukan, (2) indikator proses, (3) indikator keluaran, dan (4)indikator dampak.
Adapun uraianuntuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut :
A. Indikator Masukan
Indikator masukan adalah indikator untuk mengukur seberapa besar masukan telah diberikan dalam rangka pengembangan Desa Siaga. Indikator masukan terdiri atas hal-hal berikut :
1. Ada/tidaknya Forum Masyarakat Desa.
2. Ada/tidaknya Poskesdes dan sarana bangunan serta pelengkapan/ peralatannya.
3. Ada/tidaknya UKBM yang dibutuhkan masyarakat.
4. Ada/tidaknya tenaga kesehatan (minimal bidan).
B. Indikator ProsesIndikator proses adalah indikator untuk mengukur seberapa aktifupaya yang dilaksanakan di suatu Desa dalam rangka pengembangan Desa Siaga.Indikator proses terdiri atas hal-hal berikut :
1. Frekuensi pertemuan Forum Masyarakat Desa.
2. Berfungsi/tidaknya Poskesdes.
3. Berfungsi/tidaknya UKBM yang ada.
4. Berfungsi/tidaknya Sistem Kegawatdaruratan dan Penanggulangan Kega-watdaruratan dan Bencana.
5. Berfungsi/tidaknya Sistem Surveilans berbasis masyarakat.
6. Ada/tidaknya kegiatan kunjungan rumah untuk kadarzi dan PHBS.
C. Indikator KeluaranIndikator Keluaran adalah indikator untuk mengukur seberapa besar hasilkegiatan yang dicapai di suatu Desa dalam rangka pengembangan Desa Siaga.Indikator keluaran terdiri atas hal-hal berikut :
1. Cakupan pelayanan kesehatan dasar Poskesdes.
2. Cakupan pelayanan UKBM-UKBM lain.
3. Jumlah kasus kegawatdaruratan dan KLB yang dilaporkan.
4. Cakupan rumah tangga yang mendapat kunjungan rumah untuk kadarzi dan PHBS.
D. Indikator Dampak
Indikator dampak adalah indikator untuk mengukur seberapa besar dampak dari hasil kegiatan di Desa dalam rangka pengembangan Desa Siaga. Indikator proses terdiri atas hal-halberikut :
1. Jumlah penduduk yang menderita sakit.
2. Jumlah penduduk yang menderita gangguan jiwa.
3. Jumlah ibu melahirkan yang meninggal dunia.
4. Jumlah bayi dan balita yang meninggal dunia.
5. Jumlah balita dengan gizi buruk.
Gerakan Sadar PHBS cara murah MANDIRI HIDUP SEHAT 15
3
Indikator PHBSRumah Tangga
2
4
8
9
3
Timbang Balita
Rumah Bebas Jentik
Cuci tangan dengan sabun & air mengalir
5
7
6
4
1
10