buku panduan belajar modul for 2013-2014 re3v

44
Modul Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK.USAKTI PENDAHULUAN Fungsi utama dari proses peradilan pidana adalah untuk mecari kebenaran sejauh yang dapat dicapai oleh manusia dan tanpa harus mengorbankan hak-hak dari tersangka. Yang bersalah akan dinyatakan bersalah dan yang memang tidak bersalah akan dinyatakan tidak bermasalah. “Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan, menangani seorang korban baik luka, keracunan, atau korban mati akibat suatu peritiwa yang diduga merupakan tindak pidana, ia berwenang meminta keterangan ahli kepada dokter ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan/ahli lainnya.” 1 Proses penegakan hukum dan peradilan adalah merupakan suatu usaha ilmiah dan bukan sekedar common-sense, non-scientific belaka. Dengan demikian dalam perkara pidana yang menyangkut tubuh, kesehatan dan nyawa manusia bantuan dokter dengan pengetahuan Ilmu Kedokteran Forensik yang dimilikinya sebagaimana tertuang dalam visum et Repertum yang dibuatnya mutlak diperlukan. Selain bantuan Ilmu Kedokteran Forensik tersebut tertuang didalam bentuk Visum et Repertum, maka bantuan dokter dengan ilmu pengetahuan yang dimilikinya sangat diperlukan didalam upaya mencari kejelasan dan kebenaran materiil yang selengkap-lengkapnya tentang suatu perbuatan/tindak pidana yang telah terjadi. Untuk dapat mengetahui dan dapat membantu dalam proses penyidikan, maka dalam perkara pidana yang menyangkut tubuh, kesehatan dan nyawa manusia diperlukan pengetahuan khusus, yaitu Ilmu Kedokteran Kehakiman (istilah lain yang sering dipakai : Ilmu Kedokteran Forensik, Forensic Medicine, Legal Medicine dan Medical Jurisprudence). Ilmu Kedokteran Forenik dan Medikolegal, yang mempelajari pemanfaatan ilmu kedokteran untuk kepentingan peradilan serta berbagai aspek hukum and etika berkaitan dengan praktek kedokteran, menjadi unik. Mahasiswa kedokteran dituntut untuk Buku Panduan Belajar Mahasiswa Semester Genap 2013/2014 1

Upload: gusnur-gazali

Post on 29-Dec-2015

75 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Deskripsi

TRANSCRIPT

Page 1: Buku Panduan Belajar Modul for 2013-2014 Re3v

Modul Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK.USAKTI

PENDAHULUAN

Fungsi utama dari proses peradilan pidana adalah untuk mecari kebenaran sejauh yang dapat dicapai oleh manusia dan tanpa harus mengorbankan hak-hak dari tersangka. Yang bersalah akan dinyatakan bersalah dan yang memang tidak bersalah akan dinyatakan tidak bermasalah.

“Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan, menangani seorang korban baik luka, keracunan, atau korban mati akibat suatu peritiwa yang diduga merupakan tindak pidana, ia berwenang meminta keterangan ahli kepada dokter ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan/ahli lainnya.”1

Proses penegakan hukum dan peradilan adalah merupakan suatu usaha ilmiah dan bukan sekedar common-sense, non-scientific belaka. Dengan demikian dalam perkara pidana yang menyangkut tubuh, kesehatan dan nyawa manusia bantuan dokter dengan pengetahuan Ilmu Kedokteran Forensik yang dimilikinya sebagaimana tertuang dalam visum et Repertum yang dibuatnya mutlak diperlukan.

Selain bantuan Ilmu Kedokteran Forensik tersebut tertuang didalam bentuk Visum et Repertum, maka bantuan dokter dengan ilmu pengetahuan yang dimilikinya sangat diperlukan didalam upaya mencari kejelasan dan kebenaran materiil yang selengkap-lengkapnya tentang suatu perbuatan/tindak pidana yang telah terjadi.

Untuk dapat mengetahui dan dapat membantu dalam proses penyidikan, maka dalam perkara pidana yang menyangkut tubuh, kesehatan dan nyawa manusia diperlukan pengetahuan khusus, yaitu Ilmu Kedokteran Kehakiman (istilah lain yang sering dipakai : Ilmu Kedokteran Forensik, Forensic Medicine, Legal Medicine dan Medical Jurisprudence).

Ilmu Kedokteran Forenik dan Medikolegal, yang mempelajari pemanfaatan ilmu kedokteran untuk kepentingan peradilan serta berbagai aspek hukum and etika berkaitan dengan praktek kedokteran, menjadi unik. Mahasiswa kedokteran dituntut untuk mampu menterjemahkan aspek medis pasien ke dalam bahasa hukum dalam bentuk visum et repertum, mampu untuk menjadi saksi ahli di sidang peradilan, dan mampu berpraktek sesuai rambu hukum dan etika yang berlaku.

Buku Panduan Belajar Mahasiswa Semester Genap 2013/2014 1

Page 2: Buku Panduan Belajar Modul for 2013-2014 Re3v

Modul Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK.USAKTI

KARAKTERISTIK MAHASISWA

Mahasisa yang mengikuti modul forensik adalah mahasiswa semester enam yang telah lulus seluruh modul pengantar dan telah mengambil modul organ semester sebelumnya.

AREA KOMPETENSI YANG DITUJU

Setelah mengikuti modul Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal, mahasiswa

diharapkan mencapai area kompetensi :

1. Komunikasi efektif

2. Keterampilan klinik dasar

3. Keterampilan menerapkan dasar-dsar ilmu biomedik, ilmu klinik, ilmu perilaku an

epidemiologi dalam praktek kedokteran keluarga

4. Keterampilan pengelolaan masalah kesehatan pada individu, keluarga maupun

masyarakat dengan cara yang komprehensif, holistik, berkesinambungan,

terkoordinir dan bekerjasama dalam konteks pelayanan kesehatan primer

5. Memanfaatkan dan menilai secara kritis teknologi informasi

6. Mawas diri dan pengembangan diri dengan belajar sepanajng hayat

7. Etika, moral dan profesionalisme dalam praktek

Buku Panduan Belajar Mahasiswa Semester Genap 2013/2014 2

Page 3: Buku Panduan Belajar Modul for 2013-2014 Re3v

Modul Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK.USAKTI

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah menyelesaikan modul ilmu kedokteran forensik dan medikolegal mahasiswa

diharapkan mampu:

1. Menerapkan pengetahuan tentang komunikasi efektif, baik verbal maupun

nonverbal, mendengar aktif, mengelola benda bukti, klien dan/pasien dengan

mengintegrasikan penalaran klinis dan medikolegal sehingga menunjang

terciptanya kerjasama yang baik antar dokter dengan pasien, keluarga, komunitas,

teman sejawat dan tenaga profesional lain yang terlibat dalam penanganan

kedokteran khususnya forensic dan medikolegal

2. Mampu melakukan anamnesis dengan lengkap dengan teknik yang tepat dan

kontekstual, dan menafsirkan hasil pemeriksaan serta memformulasikannya ke

dalam bentuk visum et repertum

3. Menggunakan ilmu biomedik, klinik, perilaku dan komunitas untuk memahami dan

menjelaskan masalah medikolegal yang dihadapi

4. Memanfaatkan sarana dan prasaran yang dimiliki secara optimal untuk membantu

memecahkan masalah forensik dan atau mengambil keputusan dalam kaitan

dengan pelayanan kedokteran forensik.

5. Mengenali isu dan dilema etik serta masalah medikolegal dalam situasi klinik yang

berkaitan dengan pelayanan dan kebijakan kesehatan. Mahasiswa mengetahui saat

dan cara yang tepat untuk mendapatkan bantuan pakar atau sumber lain dalam

menyelesaikan pilihan etik dan medikolegal tersebut

6. Mencari, mengenal dan menemukan benda bukti berupa luka/cidera, racun atau

benda bukti lain terkait dugaan pidananya.

Buku Panduan Belajar Mahasiswa Semester Genap 2013/2014 3

Page 4: Buku Panduan Belajar Modul for 2013-2014 Re3v

Modul Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK.USAKTI

SASARAN PEMBELAJARAN dan POKOK BAHASAN

Bila dihadapkan pada kasus pemicu, mahasiswa semester 6 mampu :

Sasaran Pembelajaran Pokok Bahasan

1. Menjelaskan dasar hukum

yang berkaitan dengan kasus

Aspek medikolegal :

Dasar hukum yang berkaitan dengan kasus-kasus

forensik klinik :

− Korban hidup terkait penganiayaan/ perlukaan

− Korban kekerasan seksual

− KDRT

− CAN

2. Membuat visum et repertum

korban hidup sesuai dengan

kasus meliputi deskripsi luka,

derajat luka dan hal-hal yang

perlu diperhatikan pada VeR

sesuai kasus

Visum et Repertum

Korban hidup :

Dasar hukum

Peran dan Fungsi

Jenis dan bentuk

Perlukaan pada korban hidup :

Deskripsi luka pada korban hidup

Penentuan derajat luka pada korban hidup

Hal-hal yang harus diperhatikan pada Visum et

Repertum perlukaan.

3. Menjelaskan definisi atau

deskripsi kasus yang dihadapi

4. Menentukan pemeriksaan dan

tatalaksana sesuai kasus

5. Menjelaskan hal-hal yang

perlu diperhatikan pada Visum

et Repertum sesuai kasus.

KDRT

Child abuse and neglect

Kejahatan seksual

6. Membuat visum et repertum Aspek Medikolegal Forensik Patologi :

Buku Panduan Belajar Mahasiswa Semester Genap 2013/2014 4

Page 5: Buku Panduan Belajar Modul for 2013-2014 Re3v

Modul Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK.USAKTI

Korban mati sesuai dengan

kasus meliputi deskripsi luka,

derajat luka dan hal-hal yang

perlu diperhatikan pada VeR

sesuai kasus

Dasar hukum pemeriksaan

Kedokteran Forensik

Visum et Repertum korban mati :

Dasar hukum, peranan dan fungsi

Jenis dan bentuk

Tanotologi :

Definisi mati

Algor mortis

Pembusukan

Perkiraan saat kematian

Traumatologi :

Kekerasan tajam

Kekerasan tumpul

Luka tembak

Listrik + petir

Trauma suhu

Trauma kimia

Asfiksia mekanik dan tenggelam :

Chocking, Gagging, Hanging

Strangulation, Drowning

Toksikologi :

Toksikologi umum

Obat-obatan/Narkotika

Logam berat

Pembunuhan anak sendiri

Pengguguran kandungan

Buku Panduan Belajar Mahasiswa Semester Genap 2013/2014 5

Page 6: Buku Panduan Belajar Modul for 2013-2014 Re3v

Modul Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK.USAKTI

Identifikasi forensik :

Tujuan identifikasi

Teknik identifikasi

Identifikasi korban massal

Forensik molekuler

Autopsi :

Teknik autopsi

Teknik autopsi khusus

Penatalaksanaan jenazah di strata primer

7. Menjelaskan hukum

kedokteran yang terkait

dengan praktik dokter

Hukum Kedokteran :

Hak dan kewajiban dokter dan pasien Surat

keterangan medik

Rahasia kedokteran

Informed consent

Rekam Medik

Undang-undang praktik kedokteran

Malpraktek

8. Menjelaskan etika kedokteran

yang terkait dengan praktik

dokter

Etika Kedokteran :

Pelanggaran etika dan disiplin kedokteran

Etika kedokteran forensik

Etika HAM

Korelasi etika kedokteran dan hukum/ etikolegal

9. Menentukan pemeriksaan

laboratorium forensik

sederhana yang harus

Lab. Forensik Sederhana :

Pemeriksaan darah

Buku Panduan Belajar Mahasiswa Semester Genap 2013/2014 6

Page 7: Buku Panduan Belajar Modul for 2013-2014 Re3v

Modul Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK.USAKTI

dilakukan sesuai dengan kasus Pemeriksaan cairan mani

Pemeriksaan urin

Pemeriksaan histopatologi forensik

Intravitalis luka

Sudden death

Asphyxial sign

Gambaran paru pada kasus PAS

PREASSESSMENT

Untuk penguasaan materi dilakukan Quiz pre – dan posttest (MCQ)

Buku Panduan Belajar Mahasiswa Semester Genap 2013/2014 7

Page 8: Buku Panduan Belajar Modul for 2013-2014 Re3v

Modul Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK.USAKTI

METODE PEMBELAJARAN

Untuk mencapai sasaran pembelajaran yang telah ditentukan di atas, kegiatan

pembelajaran akan dilakukan dengan :

1. Kuliah interaktif :

Merupakan kuliah tatap muka yang bersifat interaktif yang bertujuan untuk

merangsang minat/ketertarikan mahasiswa terhadap materi pembelajaran,

sehingga akan aktif untuk belajar secara mandiri

Dilakukan dalam kelas besar terdiri dari kurang lebih 155 mahasiswa.

Dosen pengajar adalah narasumber dari bidang ilmu Forensik dan

Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

2. Diskusi kelompok / tutorial dan diskusi mandiri :

Dirancang agar mahasiswa berperan aktif dalam pembelajaran dengan cara

berdiskusi antar anggota kelompok.

Mahasiswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil .

Masing-masing kelompok diskusi difasilitasi oleh satu orang fasilitator

Diskusi dipicu oleh skenario yang berisi masalah/data pasien.

Pelaksanaan diskusi menggunakan metode seven jump, meliputi:

1. identifikasi dan klarifikasi istilah yang belum dipahami,

2. identifikasi masalah,

3. analisis masalah,

4. menyimpulkan hasil analisis masalah,

5. merumuskan sasaran pembelajaran,

6. belajar mandiri,

7. mensintesis informasi yang didapat dari belajar mandiri.

3. Pleno

Dilakukan setelah dua sesi diskusi, selama 3 jam per kali.

Mahasiswa diminta mempresentasikan hasil diskusi kelompok tutorial.

Buku Panduan Belajar Mahasiswa Semester Genap 2013/2014 8

Page 9: Buku Panduan Belajar Modul for 2013-2014 Re3v

Modul Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK.USAKTI

Setiap kali pleno ada 4 kelompok mahasiswa yang menjadi pembicara dan

kelompok lainnya menjadi penyanggah.

Pada akhir sesi, narasumber akan meluruskan atau mempertegas hasil

pleno.

4. Pelatihan Keterampilan Klinik Dasar (KKD):

Dirancang agar mahasiswa terampil untuk membuat visum et Repertum (VeR)

Mahasiswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil .

SUMBER PEMBELAJARAN

A. Narasumber :

Buku Panduan Belajar Mahasiswa Semester Genap 2013/2014 9

Page 10: Buku Panduan Belajar Modul for 2013-2014 Re3v

Modul Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK.USAKTI

Koordinator modul (KPM) : dr. Sutopo Widjaja, MS

Sekretaris modul : dr. Meyanti, SpFK

Kontributor modul : Departemen Kedokteran Forensik dan Medikolegal

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

B. Daftar Rujukan

JUDUL BUKU PENULIS PENERBIT TAHUN/EDISI

1. Ilmu Kedokteran Forensik Bagian Ilmu

Kedokteran Forensik

FK.UI

Bagian Ilmu

Kedokteran

Forensik FK.UI

2. Forensik Pathology Bernard Knight Arnold 1999

3. Forensik Pathology Vincent di Maio CRC Press 1993

Etika dan Hukum

KUHAP

KUHP

KUHPerdata

UU No.23 th.1992 tentang kesehatan

UU No.23 th.2002 tentang

perlindungan anak

UU No.23 th. 2004 tentang anti KDRT

UU No.29 th. 2004 tentang praktek

kedokteran

KoDeKi

Basic of Bioethics MCVEATH

Etika FRANS MAGNIS

Etika BERTENS

1. Basic Pathology Robins Saunders 7 th ed

2. General and Systemic

Pathology

JCE Underwood Churchiil

livingstone

3 th ed

Buku Panduan Belajar Mahasiswa Semester Genap 2013/2014 10

Page 11: Buku Panduan Belajar Modul for 2013-2014 Re3v

Modul Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK.USAKTI

Harrison’s Principles of Internal

Medicine

John J Crush,

Kenneth D, Brand,

Antonio J Reginato,et

al

Mc GrawHill 2005 / 16 th ed

1. Pediatrics Nelson

ORTHOPEDI

Forensic Radiology

William’s Obstetrics

PSIKIATRI

2. Journal atau Majalah

− International Journal

− American Journal of Forensic

Pathology

− American Journal of Forensic

Medicine

− Dundee University

3. Situs Internet

− Elsevier

SARANA DAN PRASARANA

Dalam menyelenggarakan modul FOR digunakan :

− 1 ruang kuliah dengan kapasitas maksimal 160 orang

− 12 ruang diskusi kelompok

− 1 ruang seminar dapat menggunakan ruang kuliah atau auditorium

− Jadwal kuliah

− Buku Rancangan Pengajaran Modul FOR

− Buku panduan belajar mahasiswa

ALOKASI WAKTU

Lamanya modul : 4 minggu

Tatap muka : 45 JAM

Diskusi kelompok tutorial : 6 x 1 sesi x 2 jam = 12 JAM

Buku Panduan Belajar Mahasiswa Semester Genap 2013/2014 11

Page 12: Buku Panduan Belajar Modul for 2013-2014 Re3v

Modul Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK.USAKTI

Seminar : 3 x 4 jam = 12 JAM

Diskusi mandiri terstruktur : 8 x 2 jam = 16 JAM

KKD : 1 x 3 jam = 3 JAM

Total : 88 JAM

Perhitungan SKS :

Kuliah tatap muka = 45 jam/15 x 1 SKS = 3 SKS

PBL = 40 jam/(15x2) x 1 SKS = 1,3 SKS

KKD = 3 jam

Total = 4,3 SKS

EVALUASI

Evaluasi dilakukan melalui beberapa tahap:

1. Tahap Umpan Balik (formatif), bertujuan untuk memberikan input kepada

mahasiswa maupun pengelola modul dengan melakukan penilaian proses dan hasil

yang telah dicapai mahasiswa

Proses diskusi – pembuatan peta aktivitas diskusi untuk menilai partisipasi

mahasiswa dalam diskusi – menjadi umpan balik langsung

2. Evaluasi pendidikan dilakukan dengan cara :

I. Evaluasi hasil pendidikan :

A. Tes Formatif :

a. Proses : pengamatan dan umpan balik dalam proses tutorial dan KKD

b. Pengetahuan : MCQ pada minggu ke 3

B. Tes Sumatif :

I. Untuk Modul TANPA NILAI Praktikum dan tugas individual

1. Bila rata-rata nilai UTM dan UAM > 50, rumus nilainya:

35% UTM + 40% UAM + 25 % (rata-rata tutorial dan logbook)

Buku Panduan Belajar Mahasiswa Semester Genap 2013/2014 12

Page 13: Buku Panduan Belajar Modul for 2013-2014 Re3v

Modul Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK.USAKTI

2. Bila rata-rata nilai UTM dan UAM ≤ 50 (nilai 50 masuk kategori

ini)rumusan nilainya TANPA TUTORIAL DAN LOGBOOK :

40% UTM + 60% UAM

II. Untuk Modul dengan NILAI Praktikum dan Tugas Individual

1. Bila rata-rata UTM dan UAM > 50, rumusan nilainya :

25% UTM + 35% UAM + 25% (rata-rata tutorial dan logbook) + 15%

Praktikum (atau tugas individual)

2. Bila rata-rata nilai UTM dan UAM ≤ 50 (nilai 50 masuk kategori

ini)rumusan nilainya TANPA TUTORIAL DAN LOGBOOK :

40% UTM + 45% UAM + 15% Praktikum (atau tugas individual)

Catatan:

Nilai Lulus adalah rata-rata nilai pengetahuan (UTM, UAM dan Praktikum) + nilai proses

minimal 56 (C).

I. Evaluasi program pendidikan

- Evaluasi program : 70% mahasiswa lulus dengan nilai minimal B.

- Evaluasi proses program : 90% kegiatan berlangsung sesuai waktu dan

rencana.

Alur pengisian dan pengumuman nilai :

1. Koordinator Pelaksana Modul (KPM) atau Sekretaris Pelaksana Modul (SPM)

mengisi nilai mentah berdasarkan form standar yang sudah ditentukan.

2. KPM/SPM mengirimkan (melalui e-mail) hasil pengisian itu kepada Koordinator

PSSK (K-PSSK) untuk dicross chek.

3. Setelah dicross check K-PSSK mengirimkan kembali data nilai tersebut kepada

KPM/SPM.

4. KPM/SPM kemudian mengisi di lembaran hijau yang diterimanya dari DIKJAR

(bagian komputer).

5. Setelah diisi KPM/SPM menyerahkan kepada K-PSSK untuk ditandatangani.

6. KPM/SPM kemudian meyerahkan kepada bagian DIKJAR untuk diumumkan.

Alur pengisian bila setelah diumumkan ada nilai yang salah:

Buku Panduan Belajar Mahasiswa Semester Genap 2013/2014 13

Page 14: Buku Panduan Belajar Modul for 2013-2014 Re3v

Modul Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK.USAKTI

1. Bila setelah diumumkan ternyata ada nilai yang salah maka KPM/SPM mengirimkan

surat kepada Wadek 1 untuk diubah nilai. HANYA Wadek 1 yang berhak merubah

nilai tersebut.

2. KPM/SPM menyerahkan lembaran hijau kepada Wadek 1 untuk dikoreksi nilai yang

salah tersebut.

3. Setelah ditandatangani oleh Wadek 1, lembaran hijau langsung diserahkan oleh

Wadek 1 kepada DIKJAR bagian komputer untuk diumumkan ulang.

Ketentuan waktu pengumuman nilai :

1. Proses pengisian hingga pengumuman nilai maksimal 2 minggu dari pelaksanaan

UAM

Khusus untuk modul terakhir, proses pengisian hingga pengumuman nilai maksimal 1

minggu dari pelaksanaan UAM, karena mendekati PPHB.

Lampiran

LEMBAR EVALUASI PESERTA DALAM DISKUSI KELOMPOK

Kelompok : Modul :FORNama Fasilitator : Tanggal : Kasus : Sesi :

Buku Panduan Belajar Mahasiswa Semester Genap 2013/2014 14

Page 15: Buku Panduan Belajar Modul for 2013-2014 Re3v

Modul Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK.USAKTI

NO NAMA

Kognitif Psikomotor

AfektifJUML

AHNILAI

Nilai Log

Book

Berpikir krits

Relevansi

Komunikasi

Disiplin

Sikap

12345

Keterangan :

Kriteria Penilaian 0 1 2 3

Berpikir Kritis : Memberikan pengetahuan tanggapan secara ilmiah dan logis

Tidak Hadir/ tidak memberikan tanggapan

Tidak Logis Sebagian kecil Sebagian Besar

Relevansi : pendapat yang dikemukakan relevan dengan learning Objective (LObj) yang ditemukan.

Tidak memberi pendapat

Tidak Relevan Sebagian kecil Sebagian Besar

Komunikasi: Menyampaikan pendapat dengan jelas dan mudah dipahami.

Tidak memberikan pendapat

Sebagian kecil Sebagian besar Seluruhnya

Disiplin : Kehadiran mahasiswa dalam setiap kali diskusi

Tidak Hadir Terlambat > 15 Menit.

Terlambat < 15 Menit.

Tepat Waktu

Sikap : sikap menghargai pendapat (menyimak dan mendengarkan) anggota lain dan tutor serta tidak mendominasi diskusi.

Tidak Hadir Acuh atau melakukan kegiatan yang tidak berhubungan dengan kegiatan tutorial

sikap menghargai TETAPI mendominasi diskusi.

sikap menghargai pendapat DAN tidak mendominasi diskusi.

Jakarta, 20….( ) Nama Jelas Fasilitator

FORMAT LOGBOOK DISKUSI TUTORIALNama mahasiswa : Modul :FORNIM : ___________ Kelompok : Tanggal : Kasus : _____ Sesi :

KRITERIA URAIAN

Buku Panduan Belajar Mahasiswa Semester Genap 2013/2014 15

Page 16: Buku Panduan Belajar Modul for 2013-2014 Re3v

Modul Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK.USAKTI

1. Identifikasi dan analisis masalah

Masalah yang ditemukan pada skenario dan analisis hubungan antar masalah tersebut. Dalam membuat analisis, dapat dibuat peta konsep (mind map).

2. Learning Objective

(Rumusan sasaran pembelajaran yang hendak dicapai oleh mahasiswa)

3. Learning issue (Learning objective yang masih harus dicari secara mandiri)

Nama Fasilitator :

Tanda tangan fasilitator :

FORMAT LOGBOOK DISKUSI TUTORIAL

Nama mahasiswa : Modul :FORNIM : ___________ Kelompok : Tanggal : Kasus : _____ Sesi :

KRITERIA URAIAN

Buku Panduan Belajar Mahasiswa Semester Genap 2013/2014 16

Page 17: Buku Panduan Belajar Modul for 2013-2014 Re3v

Modul Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK.USAKTI

1. Hasil penelusuran literatur

(Catatan penting tentang hasil penelusuran literatur terhadap learning issue yang telah ditentukan sebelumnya).

Nilai

Nama Fasilitator :

Tanda tangan fasilitator:

FORMAT LOGBOOK DISKUSI TUTORIAL

Nama mahasiswa : Modul :FORNIM : ___________ Kelompok : Tanggal : Kasus : _____ Sesi :

Buku Panduan Belajar Mahasiswa Semester Genap 2013/2014 17

Page 18: Buku Panduan Belajar Modul for 2013-2014 Re3v

Modul Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK.USAKTI

KRITERIA URAIAN

3. Hasil penelusuran literatur

(Catatan penting tentang hasil penelusuran literatur terhadap learning issue yang telah ditentukan sebelumnya).

4. Referensi yang digunakan

(Tuliskan sumber referensi yang digunakan atau dibaca)

Nilai

Nama Fasilitator :

Tanda tangan fasilitator:

RUBRIK PENILAIAN LOGBOOK DISKUSI TUTORIAL MAHASISWA

KRITERIA 0 1 2

Buku Panduan Belajar Mahasiswa Semester Genap 2013/2014 18

Page 19: Buku Panduan Belajar Modul for 2013-2014 Re3v

Modul Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK.USAKTI

Penyelesaian tugas Tidak menyelesaikan tugas

Menyelesaikan sebagian tugas

Menyelesaikan seluruh tugas

Jumlah Referensi yang digunakan

0 1-2 >2

Ketepatan waktu pengumpulan tugas

Tidak tepat waktu Tepat waktu

Nilai : jumlah/5 * 100

Catatan:

Referensi yang dinilai harus yang penulisannya benar (vancauver style) dan berasal dari sumber

yang sahih, tidak boleh dari blog pribadi.

Buku Panduan Belajar Mahasiswa Semester Genap 2013/2014 19

Page 20: Buku Panduan Belajar Modul for 2013-2014 Re3v

Modul Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK.USAKTI

JADWAL KEGIATAN MODUL FORENSIK (1 April 2014-26 April 2014)

Minggu Ke 1JAM Senin, 31 Maret

2014Selasa, 1 April

2014Rabu, 2 April 2014 Kamis, 3 April

2014Jumat, 4 April 2014 Sabtu, 5 April 2014

07.00 – 08.00 Pengantar IKF & M Traumatologi I Thanatologi Kekerasan seksual Pleno kasus I WW (TW) (TDS) WW & FT

08.00 – 09.00 Traumatologi IIAsfiksia Mekanik

Pembunuhan anak sendiri

Pleno Kasus I

LIBUR

(TW) (VAL) 09.00 – 10.00 Prosedur

Medikolegal dan VeR

Traumatologi III

Tenggelam

Abortus provokatus Pleno Kasus II

(TW) HARI RAYA

NYEPI

Kuis 10.00 – 11.00 Penjelasan buku

wajib dan lab Diskusi kasus I   Diskusi kasus II

Pleno kasus II

Pembagian kelompok diskusi  

11.00 – 12.00 Isoma     12.00 – 13.00 Isoma Belajar mandiri   Isoma Jam 07.00-11.00

Belajar mandiri Belajar mandiri 13.00 – 14.00 Belajar mandiri Belajar mandiri   Belajar mandiri 14.00 – 15.00 Belajar mandiri Belajar mandiri  

Minggu Ke 2

Buku Panduan Belajar Mahasiswa Semester Genap 2013/2014 20

Page 21: Buku Panduan Belajar Modul for 2013-2014 Re3v

Modul Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK.USAKTI

JAM Senin, 7 April 2014

Selasa, 8 April 2014

Rabu, 9 April 2014 Kamis, 10 April 2014

Jumat, 11 April 2014

Sabtu, 12 April 2014

07.00 – 08.00 Toksikologi umum, keracunan CO &

CN, PB, AS

histologi forensik TKP narkotika, psikotropika

Pleno kasus III

(ZS) (DS) (OK) (AD) YB & AD08.00 – 09.00 Kematian

mendadaklaboratorium

forensik sederhana Exhumasialkohol, barbiturat Pleno kasus III

(ZS) 09.00 – 10.00 Film teknik autopsi forensik molekuler LIBUR Identifikasi forensik insektisida Pleno kasus IV

(ZS) 10.00 – 11.00 KUIS KUIS PEMILU Pleno kasus IV

11.00 – 12.00 Belajar mandiri Belajar mandiri Isoma 12.00 – 13.00 Isoma

Diskusi kasus III

Diskusi kasus IVIsoma Jam 07.00-11.00

13.00 – 14.00 Belajar mandiri Belajar mandiri 14.00 – 15.00 Belajar mandiri Belajar mandiri

Buku Panduan Belajar Mahasiswa Semester Genap 2013/2014 21

Page 22: Buku Panduan Belajar Modul for 2013-2014 Re3v

Modul Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK.USAKTI

Minggu Ke 3JAM Senin, 14 April

2014Selasa, 15 April

2014Rabu, 16 April 2014 Kamis, 17 April

2014Jumat, 18 April

2014Sabtu, 19 April 2014

07.00 – 08.00UTM

Prinsip dasar moral dan etika

Visum et repertum Forensik klinik

hub pasien-dokter, dr-RS,

Pleno kasus V

  (YB) (FT) YB ZS & OK08.00 – 09.00

UTM KDRT & CAN informed consent,

malpraktek WAFAT

Pleno kasus V

  09.00 – 10.00 Belajar mandiri Sumpah dokter

dan etika kedokteran

Film pemeriksaan korban perkosaan dan

penjelasan

Hukum pembuktian ilmiah dan keterangan

YESUS KRISTUS

Pleno kasus VI

Belajar mandiri ahli 10.00 – 11.00

 KDB dan prima

facie

Diskusi kasus VI

Belajar mandiri   Presentasi kasus VI11.00 – 12.00 Belajar mandiri Belajar mandiri KUIS 12.00 – 13.00 Isoma

Diskusi kasus VIsoma Isoma Jam 07.00-11.00

13.00 – 14.00 Belajar mandiri Belajar mandiri   14.00 – 15.00 Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri

Buku Panduan Belajar Mahasiswa Semester Genap 2013/2014 22

Page 23: Buku Panduan Belajar Modul for 2013-2014 Re3v

Modul Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK.USAKTI

Minggu Ke 4JAM Senin, 21 April

2014Selasa, 22 April

2014Rabu, 23 April 2014 Kamis, 24 April

2014Jumat, 25 April

2014Sabtu, 26 April 2014

07.00 – 08.00 rekam medis, Belajar mandiri Skillab Visum Kapita selekta Ujian akhir modul (H) Belajar mandiri (NTH) (TW) tw

08.00 – 09.00 rahasia kedokteran

Belajar mandiri Skillab Visum Kapita selekta Ujian akhir modul Nilai Akhir Modul Forensik

  Belajar mandiri (TW) (UAM) 09.00 – 10.00 Persetujuan

tindakan kedokteran

Belajar mandiri Skillab Visum Kapita selekta Ujian akhir modul

(H) Belajar mandiri (TW) (UAM) 10.00 – 11.00

 Diserahkan tanggal

24 April 2014

11.00 – 12.00   Belajar mandiri 12.00 – 13.00 Isoma Isoma 13.00 – 14.00 Belajar mandiri Belajar mandiri 14.00 – 15.00 Belajar mandiri Belajar mandiri

Catatan : - Untuk perbaikan nilai mahasiswa dapat mengikuti SEMESTER PENDEK MODUL FORENSIK selama satu minggu.- Setiap Staf IKF FKUI membuat 1 kasus, lengkap dengan student guide, tutor guide serta soal UTM dan UAM.- Diskusi kelompok dibimbing oleh fasilitator dari FK Usakti (10 – 12 dokter).- Presentasi / Seminar dipimpin oleh staf IKF FKUI ( 2 staf ).

Buku Panduan Belajar Mahasiswa Semester Genap 2013/2014 23

Page 24: Buku Panduan Belajar Modul for 2013-2014 Re3v

SKENARIO KASUS DISKUSI TUTORIAL

KASUS I EMERGENCY MEDICINE – PATOLOGI FORENSIK (PBL 1)

Seorang laki-laki ditemukan di sebuah sungai kering yang penuh batu-batuan dalam keadaan mati tertelungkup. Ia mengenakan kaos dalam (oblong) dan celana panjang yang di bagian bawahnya di gulung hingga setengah tungkai bawahnya. Lehernya terikat lengan baju (yang kemudian diketahui sebagai baju miliknya sendiri) dan ujung lengan baju lainnya terikat kesebuah dahan pohon perdu setinggi 60 cm. Posisi tubuh relatif mendatar, namun leher memang terjerat oleh baju tersebut. Tubuh mayat tersebut telah membusuk, namun masih dijumpai adanya satu luka terbuka di daerah ketiak kiri yang memperlihatkan pembuluh darah ketiak yang putus, dan beberapa luka terbuka di daerah tungkai bawah kanan dan kiri yang memiliki ciri-ciri yang sesuai dengan akibat kekerasan tajam.

Perlu di ketahui bahwa rumah terdekat dari TKP adalah kira-kira 2 km. TKP adalah suatu daerah perbukitan yang berhutan cukup lebat.

PETUNJUK BAGI MAHASISWA

Kasus diatas adalah hanya sebagai pemicu untuk membahas perkara pembunuhan atau penganiayaan hingga mati dengan pendekatan problem based. Untuk itu kelompok harus membahas dan mengajukannya di dalam pleno berbagai aspek yang terkait, seperti: aspek hukum dan prosedur medikolegal, pemeriksaan medis-baik di bidang tanatologis untuk menilai kekerasan penyebab luka, interpretasi temuan kesimpulan tentang saat mati-sebab mati-dan memungkinan cara mati korban, dan pembuatan serta penyampaian laporan hasil pemerikasaan.

Sebagai pengetahuan yang “nice to know” adalah aspek indentifikasi korban dan apa peran dokter dalam peran tersebut.

MIND MAPPING

Kesimpulan Pemeriksaan medis

Cara mati Aspek hukum laki-laki lehernya Saat mati terikat lengan baju Prosedur medico-legal

Interpretasi temuan Identifikasi

Pemeriksaan luka Thanatologi

KASUS II EMERGENCY MEDICINE – PATOLOGI FORENSIK (PBL 2)

Sesosok mayat bayi lahir ditemukan di suatu tempat sampah. Masyarakat melaporkannya kepada polisi. Mereka juga melaporkan bahwa semalam melihat seorang perempuan yang

Page 25: Buku Panduan Belajar Modul for 2013-2014 Re3v

Modul Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK.USAKTI

menghentikan mobilnya didekat sampah tersebut dan berada disana cukup lama. Seorang dari anggota masyarakat sempat mencatat nomor mobil perempuan tersebut.

Polisi mengambil mayat bayi tersebut dan menyerahkannya kepada anda sebagai dokter direktur rumah sakit. Polisi juga mengatakan bahwa sebentar lagi si perempuan yang dicurigai sebagai pelakunya akan dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa. Anda harus mengatur segalanya agar semua pemeriksaan dapat berjalan dengan baik dan akan membriefing para dokter yang akan menjadi pemeriksa.

PETUNJUK BAGI MAHASISWA

Kasus diatas adalah hanya sebagai pemicu pembahasan “ pembunuhan anak sendiri”. Oleh karena itu diharapkan untuk membahas kasus pembunuhan anak sendiri secara lengkap, mulai dari aspek hukumnya, prosedur medikolegalnya, pemeriksaan terhadap mayat bayi dan interpretasi temuannya, pemeriksaan terhadap tersangka ibunya dan interpretasi temuannya, pemeriksaan untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan antara si mayat bayi dengan si wanita, pembuatan laporan atau Visum et Repertum.

MIND MAPPING

Ibu Bayi

Pemeriksaan temuan Aspek hokum

V et R Mayat bayi dan perempuan Prosedur medico-legal

Yang dicurigai

Lahir hidup

Interpretasi temuan

Lahir mati

KASUS 1 EMERGENCY MEDICINE 2 – FORENSIK KEDOKTERAN (PBL 3)

Buku Panduan Belajar Mahasiswa Semester Genap 2013/2014 25

Page 26: Buku Panduan Belajar Modul for 2013-2014 Re3v

Modul Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK.USAKTI

Anda bekerja sebagai dokter di IGD sebuah rumah sakit . Pada suatu sore hari datang seorang laki-laki berusia 45 tahun membawa anak perempuannya yang berusia 14 tahun menyatakan bahwa anaknya tersebut baru saja pulang “dibawa lari” oleh teman laki-laki yang berusia 18 tahun selama 3 hari keluar kota. Sang ayah takut apabila telah terjadi sesuatu pada diri putrinya. Ia juga bimbang apa yang akan diperbuatnya bila sang anak telah ” disetubuhi” laki-laki tersebut dan akan merasa senang apabila anda dapat menjelaskan berbagai hal tentang aspek medikolegal dan hukum kasus anaknya.

PETUNJUK BAGI MAHASISWA

Kasus diatas adalah hanya sebagai pemicu untuk membahas perkara kejahatan seksual dengan pendekatan problem based. Untuk itu kelompok harus membahas dan pengajukannya didalam pleno berbagai aspek yang terkait seperti : Aspek hukum, prosedur hukum yang dapat ditempuh, prosedur medikolegal, pemeriksaaan medis, pemeriksaan laboratorium, interpretasi hasil, pembuatan visum et repertumnya. Sebagai pengetahuan yang “ nice to know “ adalah aspek psikososialnya dan bagaimana peran LSM yang bergerak dibidang ini.

MIND MAPPING

Aspek hukum

Peran LSM Prosedur hukum

Psikososial Seorang perempuan 14 tahun Prosedur medikolegal

Sudah disetubuhi

V et R Pemeriksaan medis

Interpretasi hasil Pemeriksaan laboratorium

KASUS II EMERGENCY MEDICINE 2 – FORENSIK KEDOKTERAN (PBL 4)

Buku Panduan Belajar Mahasiswa Semester Genap 2013/2014 26

Page 27: Buku Panduan Belajar Modul for 2013-2014 Re3v

Modul Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK.USAKTI

Anda kebetulan sedang berdinas jaga di laboratorium di sebuah rumah sakit tipe B. Seorang anggota polisi membawa sebuah botol ukuran 2 liter yang disebutnya sebagai botol dari sebuah alat “suction curret“ milik seorang dokter di kota anda. Masalahnya adalah bahwa dokter tersebut disangka telah melakukan pengguguran kandungan yang ilegal dan di dalam botol tersebut terdapat campuran darah dan jaringan hasil suction. Polisi menerangkan dalam surat permintaannya, bahwa darah dan jaringan dalam botol berasal dari tiga perempuan yang saat ini sedang diperiksakan ke Bagian Kebidanan di rumah sakit anda. Penyidik membutuhkan pemeriksaan laboratorium yang dapat menjelaskan apakah benar telah terjadi pengguguran kandungan dan apakah benar bahwa ketiga perempuan yang sedang diperiksa di kebidanan adalah perempuan yang kandungannya digugurkan oleh dokter tersebut. Hasil pemeriksaan tersebut penting agar dapat dilanjutkan ke proses hukum terhadap dokter tersebut.

Anda tahu bahwa harus ada komunikasi antara anda dengan dokter kebidanan yang memeriksa perempuan-perempuan diatas, agar pemeriksaan medis dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi penyidikan dan penegakan hukum

PETUNJUK BAGI MAHASISWA

Kasus diatas adalah hanya sebagai pemicu untuk membahas perkara pengguguran kandungan dan terminasi kehamilan yang termasuk di dalam kategori tindakan medis tertentu sebagaimana dalam UU kesehatan pasal 15. Untuk itu kelompok harus membahas dan mengajukannya didalam pleno berbagai aspek yang terkait, seperti : aspek hukum, aspek etik profesi dan prosedur medikolegal, pemeriksaan medis – baik di bidang pemeriksaan fisik dan ginekologis terhadap perempuan tersangka pengguguran maupun pemeriksaan laboratorium terhadap perempuan dan hasil suction di dalam botol, kesimpulan tentang hasil pemeriksaan, dan pembuatan serta penyampaian laporan hasil pemeriksaan. Sebagai pengetahuan yang “ nice to know “ adalah aspek identifikasi hubungan antara jaringan dengan perempuan tersangka dan apa peran dokter dalam tugas tersebut.

MIND MAPPING

Aspek hukum Prosedur medikolegal barang bukti

Pemeriksaan medis

V et R Pengguguran kandungan tersangka

Kesimpulan Pemeriksaan laboratorium

KASUS I EMERGENCY MEDICINE 2 – ETIKA PROFESI KEDOKTERAN (PBL 5)

Buku Panduan Belajar Mahasiswa Semester Genap 2013/2014 27

Page 28: Buku Panduan Belajar Modul for 2013-2014 Re3v

Modul Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK.USAKTI

Seorang pasien berusia 62 tahun datang kerumah sakit dengan karsinoma kolon yang telah terminal. Pasien masih cukup sadar berpendidikan cukup tinggi. Ia memahami benar posisi kesehatannnya dan keterbatasan kemampuan ilmu kedokteran saat ini Ia juga memiliki pengalaman pahit sewaktu kakaknya menjelang ajalnya dirawat di ICU dengan peralatan bermacam-macam tampak sangat menderita, dan alat –alat tersebut tampaknya hanya memperpanjang penderitaannya saja. Oleh karena itu ia meminta kepada dokter apabila dia mendekati ajalnya agar menerima terapi yang minimal saja ( tanpa antibiotika , tanpa peralatan ICU dll ), dan ia ingin mati dengan tenang dan wajar. Namun ia tetap setuju apabila ia menerima obat-obatan penghilang rasa sakit bila memang dibutuhkan.

PETUNJUK BAGI MAHASISWA

Kasus diatas adalah kasus pemicu pembahasan tentang etika profesi kedokteran . Kelompok diharapkan membahas tentang prinsip-prinsip etika kedokteran, peraturan yang terkait – seperti informed consent, dan dampak hukum yang mungkin timbul dari keputusan dokter.

MIND MAPPING

Aspek hukum Prosedur tindakan medis

Dampak hukum Pasien 62 tahun, dengan Ca Colon informed consent

Aspek etika Rekam medis Prosedur terapi

KASUS II EMERGENCY MEDICINE 2 – ETIKA PROFESI KEDOKTERAN (PBL 6)

Buku Panduan Belajar Mahasiswa Semester Genap 2013/2014 28

Page 29: Buku Panduan Belajar Modul for 2013-2014 Re3v

Bayi dengan patah tulang klavikula

Modul Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK.USAKTI

Seorang pasien bayi dibawa orang tuanya datang ke tempat praktek dokter A, seorang dokter anak. Ibu pasien bercerita bahwa ia adalah pasien seorang dokter obsgin B sewaktu melahirkan, dan anaknya dirawat oleh dokter anak C. Baik dokter B maupu C tidak pernah mengatakan bahwa anaknya menderita penyakit atau cedera sewaktu lahir dan dirawat disana. Sepuluh hari pasca lahir orang tua bayi menemukan benjolan dipundak kanan bayi.

Setelah diperiksa oleh dokter anak A dan pemeriksaan radiologi sebagai penunjangnya, pasien dinyatakan menderita fraktur klavikula kanan yang sudah berbentuk kalus. Kepada dokter A mereka meminta kepastian apakah benar terjadi patah tulang klavikula, dan kapan kira-kira terjadinya. Bila benar bahwa patah tulang tersebut terjadi sewaktu kelahiran, mereka akan menuntut dokter B karena telah mengakibatkan patah tulang dan C karena lalai tidak dapat mendiagnosisnya. Mereka juga menduga bahwa dokter C kurang kompeten sehingga sebaiknya ia merawat anaknya ke dokter A saja. Dokter A berpikir apa yang sebaiknya ia katakan.

PETUNJUK BAGI MAHASISWA

Kasus diatas adalah kasus pemicu pembahasan tentang etika profesi kedokteran. Kelompok diharapkan membahas tentang prinsip-prinsip etika kedokteran, hubungan dokter – pasien dan hubungan kesejawatan, dan dampak hukum yang mungkin timbul keputusan dokter. Bagaimana pula jalan keluar yang sebaiknya ?

MIND MAPPING

Beneficence

4 Kaidah Non maleficenc e

Autonomi

Justice informed concence

Dampak hukum Etika kedokteran

METODE SEVEN JUMP (TUJUH LANGKAH)

Buku Panduan Belajar Mahasiswa Semester Genap 2013/2014 29

Page 30: Buku Panduan Belajar Modul for 2013-2014 Re3v

Modul Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK.USAKTI

LANGKAH 1.

Klarifikasi istilah/terminologi asing (yang tidak dimengerti)

Proses

Mahasiswa mengidentifikasi kata-kata yang maknanya belum jelas dan menyamakan persepsi mengenai istilah tersebut. Dalam hal ini, mahasiswa dapat mencari arti istilah atau terminologi asing yang tidak dimengerti melalui kamus. Semua mahasiswa harus dibuat merasa aman, agar mereka dapat menyampaikan dengan jujur apa yang mereka tidak mengerti.

Alasan

Istilah asing dapat menghambat pemahaman. Klarifikasi istilah walaupun hanya sebagian bisa mengawali proses belajar.

Output tertulis

Kesepakatan mengenai pengertian dari kata-kata atau istilah yang tidak dimengerti.

LANGKAH 2.

Menetapkan masalah

Proses

Ini merupakan sesi terbuka dimana semua mahasiswa didorong untuk berkontribusi pendapat tentang masalah. Tutor mungkin perlu mendorong semua mahasiswa untuk berkontribusi dengan cepat tetapi dengan analisis yang luas.

Alasan

Sangat mungkin setiap anggota kelompok tutorial mempunyai perspektif yang berbeda terhadap suatu masalah. Membandingkan dan menyatukan pandangan ini akan memperluas cakrawala intelektual mereka dan menentukan tugas berikutnya.

Output tertulis

Daftar masalah yang akan dijelaskan

LANGKAH 3.

Buku Panduan Belajar Mahasiswa Semester Genap 2013/2014 30

Page 31: Buku Panduan Belajar Modul for 2013-2014 Re3v

Modul Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK.USAKTI

Curah pendapat tentang analisis masalah dan penjelasan sementara

Proses

Lanjutan sesi terbuka, tetapi sekarang semua mahasiswa mencoba memformulasikan, menguji dan membandingkan manfaat relatif hipotesis mereka sebagai penjelasan masalah atau kasus. Tutor mungkin perlu menjaga agar diskusi berada pada tingkat hipotetis dan mencegah masuk terlalu cepat ke penjelasan yang sangat detail. Dalam konteks ini:

a. Hipotesis berarti dugaan yang dibuat sebagai dasar penalaran tanpa asumsi kebenarannya, ataupun sebagai titik awal investigasi

b. Penjelasan berarti membuat pengenalan secara detail dan pemahaman, dengan tujuan untuk saling pengertian

Alasan

Ini merupakan langkah penting, yang mendorong penggunaan prior knowledge dan memori serta memungkinkan mahasiswa untuk menguji atau menggambarkan pemahaman lain; link dapat dibentuk antar item jika ada pengetahuan tidak lengkap dalam kelompok. Jika ditangani dengan baik oleh tutor dan kelompok, langkah ini akan membuat mahasiswa belajar pada tingkat pemahaman yang lebih dalam.

Output tertulis

Daftar hipotesis atau penjelasan

LANGKAH 4.

Menyusun penjelasan menjadi solusi sementara

Proses

Mahasiswa akan memiliki banyak penjelasan yang berbeda. Masalah dijelaskan secara rinci dan dibandingkan dengan hipotesis atau penjelasan yang diajukan, untuk melihat kecocokannya dan jika diperlukan eksplorasi lebih lanjut. Langkah ini memulai proses penentuan tujuan pembelajaran (learning objectives), namun tidak disarankan untuk menuliskannya terlalu cepat.

Alasan

Tahap ini merupakan pemrosesan dan restrukturisasi pengetahuan yang ada secara aktif serta mengidentifikasi kesenjangan pemahaman. Menuliskan tujuan pembelajaran terlalu cepat akan menghalangi proses berpikir dan proses intelektual cepat, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terlalu melebar dan dangkal.

Output tertulis

Buku Panduan Belajar Mahasiswa Semester Genap 2013/2014 31

Page 32: Buku Panduan Belajar Modul for 2013-2014 Re3v

Modul Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK.USAKTI

Pengorganisasian penjelasan masalah secara skematis yaitu menghubungkan ideide baru satu sama lain, dengan pengetahuan yang ada dan dengan konteks yang berbeda. Proses ini memberikan output visual hubungan antar potongan informasi yang berbeda dan memfasilitasi penyimpanan informasi dalam memori jangka panjang. (Perhatian: Dalam memori, unsur-unsur pengetahuan disusun secara skematis dalam frameworks atau networks, bukan secara semantis seperti kamus).

LANGKAH 5.

Menetapkan Tujuan Pembelajaran

Proses

Anggota kelompok menyetujui seperangkat inti tujuan pembelajaran (learning objectives) yang akan mereka pelajari. Tutor mendorong mahasiswa untuk fokus, tidak terlalu lebar atau dangkal serta dapat dicapai dalam waktu yang tersedia. Beberapa mahasiswa bisa saja punya tujuan pembelajaran yang bukan merupakan tujuan pembelajaran kelompok, karena kebutuhan atau kepentingan pribadi.

Alasan

Proses konsensus menggunakan kemampuan seluruh anggota kelompok (dan tutor) untuk mensintesis diskusi sebelumnya menjadi tujuan pembelajaran yang tepat dan dapat dicapai. Proses ini tidak hanya menetapkan tujuan pembelajaran, akan tetapi juga mengajak semua anggota kelompok bersama-sama menyimpulkan diskusi.

Output tertulis

Tujuan pembelajaran adalah output utama dari tutorial pertama. Tujuan pembelajaran seharusya berupa isu yang ditujukan pada pertanyaan atau hipotesis spesifik. Misalnya, "penggunaan grafik cantle untuk menilai pertumbuhan anak" lebih baik dan lebih tepat daripada ”topik global pertumbuhan”

LANGKAH 6.

Buku Panduan Belajar Mahasiswa Semester Genap 2013/2014 32

Page 33: Buku Panduan Belajar Modul for 2013-2014 Re3v

Modul Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK.USAKTI

Mengumpulkan informasi dan belajar mandiri

Proses

Proses ini mencakup pencarian materi di buku teks, di literatur yang terkomputerisasi, menggunakan internet, melihat spesimen patologis, konsultasi pakar, atau apa saja yang dapat membantu mahasiswa memperoleh informasi yang dicari. Kegiatan PBL yang terorganisir dengan baik meliputi buku program atau buku blok yang memuat saran cara memperoleh atau mengontak sumber pembelajaran spesifik yang mungkin sulit ditemukan atau diakses.

Alasan

Jelas bagian penting dari proses belajar adalah mengumpulkan dan memperoleh informasi baru yang dilakukan sendiri oleh mahasiswa

Output tertulis

Catatan individual mahasiswa.

LANGKAH 7.

Berbagi hasil mengumpulkan informasi dan belajar mandiri

Proses

Berlangsung beberapa hari setelah tutorial pertama (langkah 1-5). Mahasiswa memulai dengan kembali ke daftar tujuan pembelajaran mereka. Pertama, mereka mengidentifikasi sumber informasi individual, mengumpulkan informasi dari belajar mandiri serta saling membantu memahami dan mengidentifikasikan area yang sulit untuk dipelajari lebih lanjut (atau bantuan pakar). Setelah itu, mereka berusaha untuk melakukan dan menghasilkan analisis lengkap dari masalah.

Alasan

Langkah ini mensintesis kerja kelompok, mengkonsolidasi pembelajaran dan mengidentifikasikan area yang masih meragukan, mungkin untuk studi lebih lanjut. Pembelajaran pasti tidak lengkap (incomplete) dan terbuka (open-ended), tapi ini agak hati-hati karena mahasiswa harus kembali ke topik ketika ’pemicu’ yang tepat terjadi di masa datang.

Output tertulis

Catatan individual mahasiswa.

Buku Panduan Belajar Mahasiswa Semester Genap 2013/2014 33