buku ajar manajemen keuangan i

127
BAB I KONSEP DASAR MANAJEMEN KEUANGAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN (Financial Management Main Frame) 1.1 KEUANGAN DAN BISNIS Keuangan did efinisi kan dal am Git man (2009: 4) ada lah seni dan ilmu dalam mengelola uang. Keuangan memiliki arti yang luas dan sangat din amis mempengaruhi ber bagai asp ek kehidupan manusi a. Saat ini , banyak karie r yang di tawarka n di bi dang keuangan, dimana ruang lingku p dapat ter bagi dal am 2 (dua) kelo mpok, financ ial servi ce dan managerial finance. Dalam bukunya, Gitman menyebutkan bahwa financial service is the area of finance concerned with the design and delivery of advice and financial  products to individuals, business and government. Sedangkan managerial finance berhubungan dengan the duties of financial manager in the business firm. 1.2 BENTUK-BENTUK ORGANISASI BISNIS Pemilihan bentuk organisasi bisnis ditentukan oleh hal-hal sebagai berikut: - Jenis usaha yang dijalankan (perdagangan, industri, dsb). - Ruang lingkup usaha - Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha - Besarnya resiko kepemilikan - Batas-batas pertanggungjawaban terhadap utang-utang perusahaan - Kebutuhan modal yang diperlukan untuk menjalankan usaha - Kemampuan manajerial yang dimiliki untuk menjalankan proses manajemen perusahaan - Jangka waktu berdirinya perusahaan - Peraturan- peraturan pe meri nt ah an 1

Upload: yusroni-chaerudin

Post on 30-Oct-2015

862 views

Category:

Documents


37 download

DESCRIPTION

Bahan Manajemen Keuangan I

TRANSCRIPT

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 1/127

BAB I

KONSEP DASAR MANAJEMEN KEUANGAN DAN

RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN

(Financial Management Main Frame)

1.1 KEUANGAN DAN BISNIS

Keuangan didefinisikan dalam Gitman (2009:4) adalah seni dan

ilmu dalam mengelola uang. Keuangan memiliki arti yang luas dan sangat

dinamis mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Saat ini,banyak karier yang ditawarkan di bidang keuangan, dimana ruang

lingkup dapat terbagi dalam 2 (dua) kelompok, financial service dan

managerial finance.

Dalam bukunya, Gitman menyebutkan bahwa financial service is the area

of finance concerned with the design and delivery of advice and financial

 products to individuals, business and government. Sedangkan

managerial finance berhubungan dengan the duties of financial manager 

in the business firm.

1.2 BENTUK-BENTUK ORGANISASI BISNIS

Pemilihan bentuk organisasi bisnis ditentukan oleh hal-hal sebagai

berikut:

- Jenis usaha yang dijalankan (perdagangan, industri, dsb).

- Ruang lingkup usaha

- Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha

- Besarnya resiko kepemilikan

- Batas-batas pertanggungjawaban terhadap utang-utang

perusahaan

- Kebutuhan modal yang diperlukan untuk menjalankan usaha

- Kemampuan manajerial yang dimiliki untuk menjalankan

proses manajemen perusahaan

- Jangka waktu berdirinya perusahaan

- Peraturan-peraturan pemerintahan

1

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 2/127

Masing-masing bentuk bisnis yang dikelola antara lain sebagai

berikut (Direktorat Jenderal Pendidikan Non Formal dan Informal

Kementerian Pendidikan Nasional 2010) :

- Perusahaan Perseorangan, bentuk organisasi bisnis yang

dikelola dan diawasi oleh satu orang, dimana pengelola

perusahaan memperoleh semua keuntungan perusahaan, dan ia

 juga menanggung semua resiko yang timbul dalam kegiatan

perusahaan. Pendirian perusahaan perseorangan tidak diatur

dalam KUHD (Kitab Undang-Undang Hukum Dagang) dan tidak

memerlukan perjanjian karena hanya didirikan oleh satu orang

pengusaha saja.

- Persekutuan Firma, bentuk organisasi bisnis yang didirikan oleh

beberapa orang dengan menggunakan nama bersama atau satu

nama digunakan bersama. Dalam firma semua anggota

bertanggung jawab sepenuhnya baik sendiri-sendiri maupun

bersama terhadap utang-utang perusahaan kepada pihak lain. Bila

perusahaan mengalami kerugian akan ditanggung bersama, kalau

perlu dengan seluruh kekayaan pribadi mereka.

- Perseroan Komanditer (Commanditer Vennootschap / CV),

bentuk organisasi bisnis berupa persekutuan yang didirikan oleh

beberapa orang (sekutu) yang menyerahkan dan mempercayakan

uangnya untuk dipakai dalam persekutuan. Para anggota

persekutuan menyerahkan uangnya sebagai modal perseroan

dengan jumlah yang tidak perlu sama sebagai tanda keikutsertaan

di dalam persekutuan.

- Perseroan Terbatas, adalah bentuk organisasi bisnis berupa

Badan Hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan

kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi

dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam

undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 2

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 3/127

Gambar 1.1 memperlihatkan contoh struktur organisasi bisnis

perusahaan dengan fungsi keuangan yang dijalankan dalam operasi

bisnis.

Gambar 1.1Struktur Organisasi Bisnis Perusahaan

Sumber : Gitman 2009

- Koperasi adalah bentuk organisasi bisnis berupa badan usaha

yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang

melandaskan kegiatannya pada prinsip koperasi sekaligus sebagai

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 3

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 4/127

gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas

kekeluargaan.

-  Yayasan, adalah bentuk organisasi yang berbentuk korporasidengan memberikan layanan sosial kepada masyarakat dan tidak

bertujuan untuk menghasilkan keuntungan.

1.3 PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN

Untuk mencapai tujuan perusahaan, perusahaan harus

menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Fungsi-fungsi perusahaan

minimal meliputi fungsi keuangan, fungsi pemasaran, fungsi sumber daya

maanusia dan fungsi operasional. Keempat fungsi tersebut memiliki

peran sendiri-sendiri dalam perusahaan dan pelaksanaannya saling

berkaitan.

Brigham (2008, 4) menyebutkan ruang lingkup finance yang diberikan di

Universitas secara umum terbagi dalam 3 (tiga) area : (1) financial

management, (2) capital markets, dan (3) investments.

Financial management  yang disebut juga corporate finance to

acquire, berfokus kepada ”decisions relating to how much and what types

of assets to acquire, how to raise the capital needed to buy assets, and

how to run the firm so a to maximize its value”. Capital Markets

berhubungan dengan pasar dimana tingkat suku bunga, berkaitan

dengan harga saham dan obligasi, ditentukan. Sedangkan investments

berkaitan dengan keputusan pada penempatan assets perusahaan

terutama pada saham dan obligasi.

Manajemen keuangan (Financial Manajemen) adalah segala

aktifitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana memperolehdana, menggunakan dana, dan mengelola aset sesuai dengan tujuan

perusahaan secara menyeluruh. Dengan kata lain manajemen keuangan

merupakan manajemen (pengelola) mengenai bagaimana memperoleh

asset, mendapat aset dan mengelola aset untuk mencapai tujuan

perusahaan.

1.3.1 TUJUAN MANAJEMEN KEUANGAN

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 4

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 5/127

 Tujuan utama dari manajemen keuangan adalah untuk ”maximize

the wealth of the owners for whom it is being operated”. Menurut Gitman

(2009:15), kemakmuran dari pemegang saham diukur dari harga pasarsaham (share price of stock) yang dipengaruhi oleh timing of returns,

magnitude dan risk.

Manajemen keuangan sebagai aktivitas memperoleh dana, menggunakan

dana dan mengelola aset secara efisien untuk mencapai beberapa tujuan

dan sasaran. Untuk menilai apakah tujuan tersebut telah mencapai atau

belum, maka dibutuhkan beberapa standar dalam mengukur efesiensi

keputusan perusahaan. Sebagai tujuan normatif (seharusnya) tujuan

manajemen keuangan berkaitan dengan keputusan dibidang keuangan

untuk memaksimumkan nilai perusahaan (maximizing value of the

firm).

Bagi perusahaan yang sudah go public, maka maksimasi nilai

perusahaan akan tercermin dari nilai pasar sahamnya. Semakin tinggi

harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan. Bagi perusahaan yang

belum go public, maka nilai perusahaan adalah nilai yang terjadi apabila

perusahaan tersebut dijual.

1.3.2 FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN

Dari definisi tersebut diatas terdapat 3 (tiga) fungsi utama dalam

manajemen keuangan yaitu melakukan :

1. Keputusan Investasi (Investment Decision)

2. Keputusan Pembiayaan (Financing Decision)

3. Keputusan Dividen (Dividend Decision)

1. Keputusan Investasi (Investment Decision)

Keputusan investasi berkaitan dengan bagaimana manajer

keuangan mengalokasikan dana yang diperoleh kedalam asset yang akan

menghasilkan keuntungan dimasa yang akan datang. Keuntungan dimasa

yang akan datang dipengaruhi oleh ketidakpastian yang berkorelasi

dengan besarnya resiko yang akan dihadapi.

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 5

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 6/127

Gambar 1.2Keputusan InvestasiSumber: Gitman, 2009

2. Keputusan Perdanaan (Financing Decision)

Keputusan pembiayaan yang diambil oleh suatu perusahaan akan

terlihat pada stuktur modalnya dalam Neraca. Keputusan yang diambil

harus memperhatikan tingkat ekonomis dari sumber dana yang

digunakan.

Gambar 1.3.Keputusan Pembiayaan

Sumber: Gitman, 2009

Sumber dana yang diperlukan perusahaan jika ditinjau dari asalnya

sumber dana bisa dipisahkan kedalam 2 jenis yaitu :

a. Sumber dana intern

Merupakan sumber dana yang berasal dari laba yang tidak dibagikan,

modal yang disetor dari pemilik, cadangan-cadangan dan sumberdana intensif, yaitu dana dari penyusutan-penyusutan aktiva tetap.

b. Sumber dana ekstern

Merupakan sumber dana yang berasal dari luar perusahaan seperti

pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya, dan hasil

penjualan saham kepada masyarakat di Pasar Modal.

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 6

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 7/127

Gambar 1.4Sumber Dana Perusahaan

3. Keputusan Dividen (Dividend Decision)

Keputusan Dividen merupakan keputusan yang berkaitan dengan

dibagikan atau tidaknya bagian dari keuntungan yang diperoleh

perusahaan kepada para pemegang saham, jika dibagikan akan berkaitan

dengan proporsi, jenis dan waktu pembagian.

1.3.3 TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN KEUANGAN

Manajer keuangan yang memiliki tugas berkaitan dengan

pengambilan 3 (tiga) keputusan di atas jelas harus melakukan

pengalokasian sumber-sumber ekonomi agar meningkatkan pertumbuhan

ekonomi dan dapat menghadapi perubahan lingkungan berkiatan dengan

pencapaian tujuan perusahaan. Menurut Riyanto (1998) terdapat 4

(empat) kegiatan yang dilakukan oleh manajer keuanganya, yaknimenyangkut :

1. Peramalan dan perencanaan keuangan

2. Keputusan besar dalam investasi dan pembiayaan

3. Pengkoordinasikan dan pengendalian

4. Interaksi dengan pasar modal

Secara skematis kegiatan manajer keuangan dapat digambarkan

sebagai berikut :

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 7

Sumber Dana

Eksternal

Internal

Hutang / Debt / Liabilities(jangka pendekdanpanjang)

Modal Sendiri/Equity( saham )

Laba tidak dibagi /Retained Earning (labaditahan)

Depresiasi (Penyusutan)

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 8/127

(2) (1)

(4b)

(3) (4a)

Gambar 1.5Kegiatan-kegiatan Utama Manajer Keuangan

Sumber Husnan, 2006.

Keterangan :

(1) Manajer keuangan perlu memperoleh dana (keputusan pembiayaan)

dari pasar keuangan (financial market) . Pasar keuangan

menunjukkan pertemuan antara supply  dan demand akan dana.

Pasar keuangan pada prakteknya dibedakan menjadi 2 (dua), pasar

keuangan (money market) dan pasar modal (capital market) ditinjau

dari periode pembiayaan. Keputusan ini akan terlihat dari sisi pasiva

perusahaan.

(2) Dana yang diperoleh kemudian diinvestasikan pada berbagai aktiva

perusahaan (keputusan investasi) . Keputusan ini akan terlihat dari

sisi aktiva perusahaan.

(3) Dari keputusan investasi tersebut diharapkan akan diperoleh  profit ,yang akan diputuskan apakah akan dikembalikan kepada pemilik

dana (4a) atau diinvestasikan kembali ke perusahaan (4b)

(4a) Jika keputusan ini diambil, maka perusahaan akan memberikan

return kepada pemilik dana berupa bunga (pemegang obligasi)

maupun dividen (pemegang saham).

(4b) Jika keputusan ini diambil, maka akan menambah pos laba ditahan,

yang harus diperhitungkan dengan jelas tingkat pengembalian di

masa yang akan datang.

Keputuan 4a dan 4b ini disebut dengan keputusan dividen.

1.4 FINANCIAL INSTITUTIONS AND MARKET 

Perusahaan dapat memperoleh pembiayaan dari lingkungan

eksternal yang berasal dari 3 (tiga) sumber, yakni :

1. Financial Institutions, yakni institusi yang berfungsi sebagai perantara

(intermediary) yang menghubungkan antara peminjam (loans) dan

penyimpan (savings) dana. Sebagai contoh : commercial banks,

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 8

AktivaPerus

ahaan

Pasar

Keuangan

ManajerKeuangan

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 9/127

mutual funds, saving and loans, credit unions, saving banks, insurance

companies and pension funds.

2. Financial Markets, yakni suatu forum yang menghubungkan antarasuppliers dan demanders dari dana yang dapat langsung bertransaksi

dalam bisnis secara langsung, dalam hal ini adalah pasar uang

(money market) dan pasar modal (capital market).

3. Private Placement , yakni penjualan dari penerbitan baru atas surat

berharga, yakni obligasi dan saham preferen, langsung kepada

investor atau grup dari investor.

Gambar 1.6Aliran Dana untuk Financial Institution dan Financial Market 

Sumber: Gitman, 2009

Aspek lingkungan yang penting dipahami para manajer keuangan

seperti yang terangkum dari buku Brigham & Houston adalah sektor

keuangan di bidang perekonomian, yang terdiri dari pasar keuangan

(financial  markets), lembaga keuangan (financial institutions) dan

instrumen keuangan (financial instruments).

1. Pasar keuangan, menunjukkan pertemuan antara permintaan dan

penawaran akan aktiva finansial (financial asset ) atau sering disebut

sebagai sekurities. Sekuritis adalah secarik kertas (surat) yang

mempunyai nilai pasar karena surat tersebut menunjukkan klaim atas

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 9

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 10/127

aktiva riil perusahaan (misalnya mesin-mesin, pabrik, bahan baku,

barang dagangan, merek dagang, dll.)

2. Lembaga keuangan yaitu lembaga yang berperan sebagai lembagaintermediary  (financial intermediation) dengan mempertemukan unit

surplus dengan unit defisit. Contoh lembaga keuangan dalam sistem

moneter adalah Bank Sentral, Bank Pencipta Uang Giral/Bank Umum.

Lembaga keuangan dan diluar sistem moneter (Bank Bukan Pencipta

Uang Giral/BPR), lembaga pembiayaan, perusahaan asuransi, dana

pensiun, lembaga di bidang pasar modal, dll.

3. Instrumen Keuangan, contohnya adalah uang, saham, hutang, dan

surat berharga di pasar uang dan pasar modal lainnya.

Berdasar pada tujuan yang ingin dicapai yaitu memaksimalkan nilai

perusahaan yang tercermin dari harga sahamnya, mengharuskan

manajer keuangan untuk memahami keputusan-keputusan keuangan dan

reaksi pasar terhadap keputusan-keputusan keuangan tersebut. Oleh

karena itu, manajer keuangan harus memahami betul fungsi Pasar Uang

dan Pasar Modal dalam kegiatan ekonomi. Pasar Uang merupakan pasar

untuk pemenuhan kebutuhan dana jangka pendek, sehingga Pasar Uang

merupakan tempat untuk mempertemukan calon peminjam dan pihak

yang mempunyai dana berlebih untuk dipinjamkan. Pasar Uang terbentuk

karena adanya penawaran dan permintaan dana jangka pendek dalam

bentuk surat berharga, seperti commercial paper, sertifikat Bank

Indonesia (SBI), dan sertifikat deposito atas unjuk. Sedangkan Pasar

Modal adalah pasar untuk transaksi jangka panjang seperti transaksi

saham dan obligasi (hutang jangka panjang) yang diperjualbelikan di

bursa saham contohnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Disamping Pasar Modal dan Pasar Uang yang dapat digunakan oleh

perusahaan dalam menarik dana, ada lembaga keuangan lainnya yang

dapat dimanfaatkan. Lembaga keuangan adalah perantara yang

menyalurkan tabungan para individu, perusahaan dan pemerintah

kepada peminjam atau investor (berupa kredit atau dana investasi).

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 10

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 11/127

1.5 MASALAH KEAGENAN ( AGENCY PROBLEM)Masalah keagenan atau  Agency Problem seperti yang dikutip dari

Widyaningdyah (2001)  adalah konflik yang timbul antara pemilik,

karyawan, dan manajer perusahaan di mana ada kecenderungan manajer

lebih mementingkan tujuan individu daripada tujuan perusahaan.  Agency 

 problem muncul terutama apabila perusahaan menghasilkan free cash

flows yang sangat besar (Jensen, 1992, dalam Agus Sartono, 1998). Free

cash flows adalah aliran kas bersih yang tidak dapat diinvestasikan

kembali karena tidak tersedia kesempatan investasi yang profitable.

Masalah keagenan dapat timbul antara:

1. Pemegang saham dengan manajer (sering terjadinya perbedaan

kepentingan antara pemegang saham dan manajer, sehingga untuk

meminimalisasinya pemilik biasanya memberikan fasilitas yang bagus

dan kadang juga berupa saham kepada manajer,agar manajer

bertindak seperti sebagai pemegang saham)

2. Manajer dengan kreditor (misalnya, ketika perusahaan sudah dalam

keadaan pailit, dan kreditor menginginkan perusahaan dilikuidasi, tapi

manajer masih berusaha untuk mempertahankan perusahaan dan

berusaha untuk memperbaikinya)

3. Manajer, pemegang saham dan kreditor dalam kasus perusahaan

menghadapi kesulitan keuangan

 

Dalam upaya meminimumkan agency problem diperlukan biaya

yang disebut agency  costs dan tercermin dalam empat alternatif:

1. Pengeluaran untuk monitoring seperti halnya biaya untuk

pemeriksaan akuntansi dan prosedur pengendalian intern.

2. Pengeluaran insentif sebagai kompensasi untuk manajemen atas

prestasi yang konsisten – memaksimumkan nilai perusahaan. Bentuk

insentif yang umum adalah stock option yaitu pemberian hak kepada

manajemen untuk membeli saham perusahaan di masa yang akan

datang dengan harga yang telah ditentukan. Bentuk yang kedua

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 11

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 12/127

adalah  performance shares yaitu pemberian saham kepada

manajemen atas pencapaian tujuan –pencapaian tingkat return

tertentu. Bentuk insentif lain adalah cash bonus atau bonus kas yangdikaitkan dengan pencapaian tujuan tertentu.

3. Fidelity bond adalah kontrak antara perusahaan dengan pihak ketiga

di mana pihak ketiga –bonding company  – setuju untuk membayar

perusahaan jika manajer berbuat tidak jujur sehingga menimbulkan

kerugian bagi perusahaan.

4. Golden parachetus dan  poison pill dapat dipergunakan pula untuk

mengurangi konflik antara manajemen dan pemegang saham. Golden

 parachutes adalah suatu kontrak antara manajemen dan pemegang

saham yang menjamin bahwa manajemen akan mendapat

kompensasi sejumlah tertentu apabila perusahaan dibeli oleh

perusahaan lain atau terjadi perubahan pengendalian perusahaan.

Poison pill adalah usaha pemegang saham untuk menjaga agar

perusahaan tidak diambil alih oleh perusahaan lain.

SOAL LATIHAN MANDIRI

1. Apa perbedaan antara stock price maximization, firm value

maximization and stockholder wealth maximization

2. Jelaskan pengertian agency problem dan agency costs.

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 12

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 13/127

BAB II

ANALISIS RASIO KEUANGAN

(Financial Analysis Ratio)

II.1 PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan adalah laporan yang memuat hasil-hasil

perhitungan dari proses akuntansi yang menunjukkan kinerja keuangan

suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Laporan Keuangan

melaporkan prestasi historis dari suatu perusahaan dan memberikan

dasar, bersama dengan analisis bisnis dan ekonomi, untuk membuat

proyeksi dan peramalan untuk masa depan.

II.2 TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja

serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat

bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

(Dermawan Sjahrial, 2007:27).

II.3 JENIS LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan yang

berlaku di Indonesia menurut Kieso dan WeyGandt (2007) terdiri dari:

a. Neraca (balance sheet) : laporan yang sistematis tentang aktiva,hutang, modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu

menunjukkan posisi keuangan (aktiva, utang dan modal) pada saat

tertentu. Tujuan neraca adalah menunjukkan posisi keuangan suatu

perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu di

mana buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir

tahun fiskal atau tahun kalender (misalnya pada tanggal 31

Desember 200x)

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 13

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 14/127

b. Laporan laba rugi (Income Statement = Profit and Loss Statement) :

suatu laporan yang menunjukkan pendapatan dari penjualan,

berbagai biaya, dan laba yang diperoleh oleh perusahaan selamaperiode tertentu

c. Laporan arus kas (Cash Flow Statement) : Menunjukkan arus kas

selama periode tertentu.

II.4 PENYUSUTAN

Definisi penyusutan menurut PSAK No. 17 adalah alokasi jumlah

suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang

diestimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke

pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Aktiva yang dapat disusutkan adalah aktiva yang:

a. diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode akuntansi;

dan

b. memiliki suatu masa manfaat yang terbatas; dan

c. ditahan oleh suatu perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau

memasok

barang dan jasa, untuk disewakan, atau untuk tujuan administrasi.

Masa manfaat adalah:

a. periode suatu aktiva diharapkan digunakan oleh perusahaan; atau

b. jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan diperoleh dari

aktiva oleh perusahaan.

Estimasi dari masa manfaat suatu aktiva yang dapat disusutkan

atau suatu kelompok aktiva serupa yang dapat disusutkan adalah suatu

masalah pertimbangan yang biasanya berdasarkan pengalaman dengan

 jenis aktiva yang serupa. Jumlah yang dapat disusutkan dialokasikan ke

setiap periode akuntansi selama masa manfaat aktiva dengan berbagai

metode yang sistematis.

Menurut PSAK No.17 penyusutan dapat dilakukan dengan berbagai

metode yang dapat dikelompokkan menurut kriteria berikut:

a. berdasarkan waktu:

I. metode garis lurus (straight line method)

II. metode pembebanan yang semakin menurun

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 14

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 15/127

III. metode jumlah angka tahun (sum of the years digit method)

IV. metode saldo menurun (declining balance method)

b. berdasarkan penggunaanI. metode jam-jasa (service hours method)

II. metode jumlah unit produksi ( productive-output method)

c. berdasarkan kriteria lainnya

I. metode berdasarkan jenis dan kelompok (group and composite

method)

II. metode anuitas (annuity method)

III. sistem persediaan (inventory method)

II.5 ARTI PENTING ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada

dasarnya karena ingin mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan

tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Analisis

keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan

dan kekuatan di bidang finansial akan sangat membantu dalam menilai

prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya di masa datang.

Laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat dapat

memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi

yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun waktu tertentu,

keadaan inilah yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan. Apalagi

informasi mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan sangat

bermanfaat untuk berbagai pihak, seperti investor, kreditur, pemerintah,

bankers, pihak manajemen sendiri dan pihak-pihak lain yang

berkepentingan.

Arti penting analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:

1. Bagi pihak manajemen: untuk mengevaluasi kinerja perusahaan,

kompensasi, pengembangan karier

2. Bagi pemegang saham: untuk mengetahui kinerja perusahaan,

pendapatan, keamanan investasi.

3. Bagi kreditor: untuk mengetahui kemampuan perusahaan melunasi

utang beserta bunganya.

4. Bagi pemerintah: pajak, persetujuan untuk go public.

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 15

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 16/127

5. Bagi karyawan: Penghasilan yang memadai, kualitas hidup, keamanan

kerja

Berdasarkan sumbernya, analisis rasio keuangan dapat dibedakan

menjadi:

1. Analisis Trend atau Time Series atau Analisis Deret Berkala, adalah

analisis rasio perusahaan untuk beberapa periode. Dengan analisis

trend ini akan terlihat apakah prestasi perusahaan itu meningkat atau

menurun selama periode tertentu.

2. Analisis  Cross Sectional, dengan analisis ini membandingkan rasio

perusahaan dengan rata rasio perusahaan sejenis atau industri.

Berikut contoh perbandingan rata-rata rasio antar industri :

Gambar 2.1Perbandingan Rata-rata Rasio Antar Industri

Sumber : Gitman, 2009

3. Analisis Kombinasi, sebagai gabungan antara cross sectional analysis

dan time series analysis.

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 16

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 17/127

Gambar 2.2

Analisis Kombinasi (Crossectional Analysis & Time Series Analysis)Sumber : Gitman, 2009

Menurut Gitman (2009) terdapat beberapa pengelompokkan rasio

keuangan yang didasarkan pada kegunaanya :

1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio), yakni rasio yang dipergunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan didalam memenuhi kewajiban

(hutang) jangka pendek

2. Rasio Hutang (Leverage Ratio), yakni rasio yang dipergunakan untuk

mengukur seberapa besar assets perusahaan dibiayai dengan

menggunakan hutang

3. Rasio Aktivitas ( Activity Ratio), yakni rasio yang dipergunakan untuk

mengukur efektivitas perusahaan dalam menjalankan operasionalnya

4. Rasio Kemampuan dalam menghasilkan laba (Profitability ), yakni rasio

yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

memperoleh keuntungan

5. Rasio Penilaian (Valuation) atau Market Ratio, yakni rasio yangdipergunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

meningkatkan value of the firm .

Untuk lebih jelas dapat dilihat contoh ilustrasi perhitungan yang

didaptasi dari Gitman (2009) rasio keuangan PT Belly sebagai berikut :

 Tabel 2.1Belly Company

Neraca

 Tanggal 31 Desember 2009

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 17

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 18/127

(dalam ribuan dolar)

31-Dec

Assets 2009 2008

Current assetsCash $550 $519

Marketable securities 70 50

Account receivable 500 350

Inventories 275 355

 Total current assets$1,39

5$1,27

4Gross fixed assets (atcost)

Land and buildings$2,05

0$1,95

0Machinery and equipment

1500 1425Furniture and fixtures

300 275

Vehicles 206 250Other(includes financialleases) 100 95

 Total gross fixed assets(atcost)

$4,156

$3,995

Less: Accumulated

depreciation 1750 1650

Net fixed assets$2,40

6$2,34

5

 Total assets$3,80

1$3,61

9

31-DecLiabilities and Stockholders'Equity 2009 2008

Current liabilities

Account payable $425 $350

Notes payable 75 100

Accruals 125 75

 Total current liabilities $625 $525Long-term debt (includesfinancial leases)

$1,100

$1,050

 Total liabilities$1,7

25$1,5

75

Stockholders' equityPreferred stock-cumulative 5%,

$100 par, 2000 shares

$200 $200

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 18

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 19/127

outhorized and issued

Common stock-$3, 100,000

shares authorized, sharesissued and outstanding in2009; 76,000 ; in 2008; 75,995 228 227Paid-in capital in excess of paron common stock 442 432

Retained earnings 1206 1185

 Total stockholders' equity$2,0

76$2,0

44 Total liabilities andstockholders' equity

$3,801

$3,619

 Tabel 2.2Belly Company

Laporan Laba Yang Ditahan untuk Tahun yang BerakhirTanggal 31 Desember 2009

(dalam ribuan dolar)

retained earning balance (January 1, 2009) $1,185

Plus: Net profits after taxes (for 2009) $136

Less: Cash dividend (paid during 2009)

Preferred stock $15

Common stock 100 Total dividend paid $115

Retained earning balance (Dec31,2009) $1,206

 Table 2.3

Laporan Laba RugiBelly Company

Per 31 Desember(dalam ribuan dolar)

  2009 2008

Sales Revenue $2,500 $1,900

Less: Cost of good sold 1,550 1,150

Gross profits $950 $750

Less: Operating expenses

Selling expense $175 $110

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 19

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 20/127

General and administrativeexpense

210 175

Lease expense 75 50

Depreciation expense 225 190 Total operating expense $685 $525

Operating profits $265 $225

Less: Interest xpense 95 90

Net profits before taxes $170 $135

Less: Taxes (rate = 20%) 34 27

Net profits after taxes $136 $108

Less: Preferred stock dividend 15 15

Earning available for commonstockholders

$121 $93

Earning per share (EPS) $1.59 $1.22Dividend per share (DPS) $1.32 $0.79

Dengan ketentuan bahwa :

a. Jumlah lembar saham biasa yang beredar pada tahun 2008

sebanyak 75,995 lembar dan pada tahun 2009 sebanyak 76,000

lembar.

b. Jumlah dividen yang dibagikan pada tahun 2008 sebesar $60,000

dan tahun 2009 sebesar $ 100,000.

II.6 PERHITUNGAN ANALISIS RASIO KEUANGAN

Berikut ditampilkan rasio-rasio keuangan berikut perhitungannya:

1. Rasio Likuiditas, yakni kemampuan perusahaan dalam

memenuhi memenuhi kewajiban jangka pendeknya (short-term

obligations) dengan aktiva lancar (current assets, seperti yang disadur

dari Gitman (2009) . Terdapat beberapa ukuran yang dipergunakan :

a. Current Ratio yakni dipergunakan untuk mengukur solvabilitas

 jangka pendek dengan membandingkan antara current assetsdengan short term liabilities.

a. Current Assets meliputi cash, marketable securities,

inventory, account receivable.

b. Short-term Liabilities tax liabilities, hutang gaji, hutang pajak,

hutang wesel dan lainnya yang kurang dari 1 (satu) tahun.

meliputi utang pajak, utang bunga, utang wesel, utang gaji,

 jangka pendek lainnya.

Rumusnya adalah :

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 20

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 21/127

Contoh : Current Ratio Perusahaan tahun 2009

Current Ratio = kali x 23,2%223%100625$

1395$==

Artinya : Kemampuan perusahaan dalam memenuhi setiap 1$

kewajiban jangka pendeknya adalah sebesar 2.23 kali atau untuk setiap

1$ current liabilities maka kemampuan perusahaan dalam memenuhi

dengan current asset sebesar $ 2.23.

b. Quick Ratio (Acid Test Ratio) yakni dipergunakan untuk mengukur

solvabilitas jangka pendek tetapi dengan tidak memperhitungkan

inventory  karena inventory  digolongkan kepada current assets

yang paling tidak likuid. Dihitung dengan membandingkan current 

assets dikurangi dengan inventory  dibandingkan dengan current 

liabilities.

Rumusnya adalah :

Contoh : Quick Ratio Perusahaan tahun 2009

Quick Ratio = kali x 79,1%179%100625$

275$1395$==

Artinya : Setiap $1 hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang

cepat cair sebesar $1,79.

c. Cash Ratio  yakni dipergunakan untuk mengukur kemampuandalam memenuhi kewajiban membayar current liabilities dengan

cash dan securities yang mudah untuk ditunaikan

Rumusnya adalah :

  %100 xbilitiesCurrentLia

SecuritiesCashCashRatio

+=

Contoh : Cash Ratio Perusahaan tahun 2009

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 21

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 22/127

kali xCashRatio 992,0%2,99%100625$

70550$==

+=

Artinya : Untuk setiap $1 current liabilities maka akan dijamin oleh

cash dan securities sebesar $0,992.

d. Working Capital to Total Assets Ratio  dipergunakan untuk

mengukur likuiditas dari net working capital dibandingkan dengan

tottal assets.

Rumusnya adalah:

%100 x

 sTotalAsset 

bilitiesCurrentLiaetsCurrentAssiolAssetsRat italToTotaWorkingCap

−=  

Contoh : Working Capital to Total Assets ratio Perusahaan

tahun 2009

%,%$

$$2520100

3801

6251395=

−= xiolAssetsRat italToTotaWorkingCap

Artinya : Komposisi working capital adalah 20.25% dari total

assets

2. Rasio Leverage, yakni rasio yang mengukur seberapa besarleverage (utang) yang ditanggung oleh perusahaan, dengan kata lain

memperlihatkan besarnya kebutuhan pendanaan perusahaan yang

dibiayai oleh hutang (pinjaman). Sutrisno (2005, 233) menyebutkan

bahwa penggunaan dana hutang bagi perusahaan tersebut

mempunyai 3 (tiga) dimensi : (1) pemberi kredit akan menitikberatkan

pada besarnya jaminan atas kredit yang diberikan; (2) dengan

menggunakan dana hutang, maka apabila perusahaan mendapatkan

keuntungan yang lebih besar dari beban tetapnya maka pemilik

perusahaan keuntungannya akan meningkat; dan (3) dengan

penggunaan hutang maka pemilik mendapatkan dana tanpa

kehilangan pengendalian pada perusahaannya.

a. Total Debt to Total Asset Ratio, digunakan untuk mengukur

besarnya proporsi sumber dana yang diperoleh dari hutang (debt).

Rumusnya adalah:

Debt to Total Assets = x 100%

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 22

  Total Debt

 Total Assets

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 23/127

Contoh : Total Debt to Total Asset Ratio Tahun 2009

Artinya : Aktiva perusahaan 45.38% dibelanjai dari hutang. Semakin

tinggi debt ratio maka akan menunjukkan resiko perusahaan

semakin tinggi. Hal ini akan sejalan dengan high risk, high

return

b. Debt to Equity Ratio, digunakan sebagai ukuran untuk melihat

perimbangan antara penggunaan hutang (debt) dan modal sendiri

(equity).

Rumusnya adalah:

Debt to Equity Ratio = x 100%

Contoh : Total Debt to Total Equity Ratio Tahun 2009

Artinya :

Ketika hasilnya menunjukkan di bawah 100%, maka berarti

penggunaan sumber dana yang berasal dari modal sendiri (equity)

lebih besar dibanding dari sumber eksternal. Untuk pendekatan

konservatif, besarnya hutang maksimal sama dengan modal sendiri

(100%).

c. Time Interest Earned Ratio (Interest Coverage Ratio), yaknirasio yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan

didalam memenuhi kewajiban beban tetap yang berupa bunga.

Semakin tinggi nilai yang dihasilkan, berarti semakin bagus

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban tersebut.

Rumusnya adalah :

 Interest 

 TaxeandInterestBeforeEarningRatioEarnedInterest Time =  

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 23

%38,45%1003801$1725$

== xtRatiooTotalAsseTotalDebtT 

%09,83%1002076$

1725$== xtyRatiooTotalEquiTotalDebtT 

 Total Debt

 Total Equity

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 24/127

Contoh : kalitime x Ratio Earned  Interest Time 792195

265,

$

$==

Artinya : Setiap $1 pembayaran beban bunga dijamin oleh laba

operasi bersih sebesar 2,79 kalinya.

d. Fixed-Payment Coverage Ratio, yakni rasio yang dipergunakan

untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua

kewajiban yang bersifat tetap seperti : loan interest, lease

 payments, dan preferred stocks devidends.

Rumusnya adalah ;

Fixed-Payment Coverage Ratio =

Contoh : kalitime xatioeCoverageR FixedCh 2175$95$

75$265$arg =

+

+=

Artinya : Setiap $1 pembayaran beban bunga dan sewa dijamin oleh

laba operasi bersih ditambah dengan uang sewa sebesar 2

kalinya.

3. Rasio Aktivitas, yakni rasio yang dipergunakan untuk

mengukur efektivitas perusahaan dalam menjalankan

operasionalnya

a. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover), yakni rasio yang

dipergunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

mengelola persediaan. Semakin tinggi rasio yang dihasilkan, artinya

semakin efektif pengelolaan yang dilakukan.

Rumus :

2,79kax1timeInventory

SoldGoodof Cost TurnoverInventory ==

Contoh :  kalitime xurnover  InventoryT  55,51275$

1550$==

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 24

Earning Before Interest and Taxes +Lease

Payments

Interest + Lease Payments + [(PrincipalPa ments + Prefferred Stock Dividends x 1 1-

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 25/127

Artinya : persediaan (barang atau bahan baku) berputar 5.55 kali

dalam setahun. Sedangkan untuk mengetahui berapa lama

rata-rata persediaan tersebut tersimpan di gudang sebelumterjual atau masuk ke proses produksi selanjutnya, maka

dihitung dengan rumus sbb :

COGS

36xInventoryAverageInventorysDay'Average =

b. Perputaran Piutang (Average Collection Period), yakni rasio yang

dipergunakan untuk mengukur efisiensi perusahaan dalam

pengelolaan piutang. Semakin cepat, maka semakin baik, karena jelas piutang timbul akibat penjualan yang dilakukan secara kredit.

Rumus :

Da per Sales Average

sReceivable AccountPeriod Collection Average =

Contoh :

hari95103652500

75,

):($

$==Period Collection Average

Artinya : Lamanya periode pengumpulan piutang rata-rata adalah11 hari.

c. Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turnover) yakni rasio

yang dipergunakan untuk mengukur efektivitas dari pengelolaan

aktiva tetap dalam menghasilkan penjualan. Semakin besar tingkat

perputaran yang dihasilkan, menunjukkan semakin efektif 

pengelolaan aktiva yang dilakukan.

Rumus :

AssetFixed

Sales  TurnoverAsset Total =

d. Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turnover), yakni rasio yang

dipergunakan untuk mengukur efektivitas pengelolaan aktiva dalam

menghasilkan penjualan. Semakin besar tingkat perputaran yang

dihasilkan, menunjukkan semakin efektif pengelolaan aktiva yang

dilakukan.

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 25

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 26/127

Rumus :

Asset Total

Sales Turnover Asset  Total =

Contoh : kali0,661timex$3801

$2500 Turnover Assets  Total ==

Artinya : Dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva rata-

rata dalam satu tahun berputar 0,66 kali atau setiap $1

aktiva selama setahun dapat menghasilkan pendapatan

sebesar $0.66.

e.  Average Payment Period , yakni rasio yang dipergunakan untuk

mengukur efektivitas dalam pengelolaan hutang.

Rumus :

Da Per Purchase Average

Payable Account Period Payment Average =

4. Rasio Profitabilitas, yakni rasio yang dipergunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan

a. Profit Margin, merupakan rasio yang mengukur kemampuan

perusahaan dibandingkan dengan tingkat penjualan yang

dihasilkan. Dapat mempergunakan nilai Gross Profit, Operating

Profit dan Net Profit. Semakin tinggi maka semakin baik

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.

Sales

COG-SalesMargin Profit Gross =

Sales

Profit OperatingMargin Profit Operating =

Sales

rsStockholde Commonfor AvailableEarningMargin Profit Net =

b. Return On Investment (ROI) atau Return on Total Assets, yakni

rasio yang dipergunakan untuk mengukur efektivitas keseluruhan

dari perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan seluruh

assets yang dimiliki. Semakin tinggi, semakin baik.

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 26

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 27/127

Assets  Total

rsStockholde Common for Available EarningROI=

c. Return on Common Equity  (ROE) , yakni rasio yang

dipergunakan untuk mengukur tingkat pengembalian yang

diperoleh yang dihasilkan dari keputusan pendanaan

menggunakan common equity.

Equity Stock Common

rsStockholde Common for Available EarningROE=

d. Earning per Share (EPS), yakni rasio yang dipergunakan untukmengukur besarnya keuntungan yang diperoleh pemegang saham

per lembar saham yang dimiliki.

gOutstandi Stock Commonof Sharesof Number

rsStockholde Common for Available EarningEPS=

5. Rasio Penilaian (Valuation) atau Market Ratio ,

a. Price/ Earning (P/E) Ratio , yakni rasio yang dipergunakan untuk

mengevaluasi penilaian pemilik terhadap nilai saham.Rumus :

Share per Earning

Stoc Commonof Share per Price Market Ratio P/E =

b. Market/Book (M/B) Ratio, yakni rasio yang dipergunakan untuk

mengevaluasi kinerja harga pasar saham dibandingkan dengan

nilai bukunya.

Sebelum menghitung M/B ratio, harus dihitung terlebih dahuluBook Value per Share of Common Stock :

Outst Stock Commonof Sharesof Number

Equity Stock Common Stock Commonof Share per ValueBook =

Setelah itu, baru dimasukkan dalam rumus sbb :

Stoc Commonof Share per Value Book

Stoc Commonof Share per Price Market Ratio(M/B)Book/Market =

Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 27

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 28/127

o Perbedaan metode akuntansi yang dipakai sehingga menimbulkan

perbedaan persepsi bahkan tidak tertutup kemungkinan untuk adanya

manipulasi data.o Kesulitan untuk menentukan jenis industri apabila perusahaan

mempunyai berbagai lini produk, karena kebanyakan perusahaan

 justru menginginkan tingkat yang lebih baik dari rata – rata industri.

Oleh karena itu lebih tepat jika difokuskan pada industri leader’s

ratios.

o Kecocokan dengan rasio gabungan industri bukan suatu jaminan

bahwa perusahaan tersebut sedang berjalan normal dan dipimpin

dengan baik.

o Perusahaan dapat melakukan “window dressing” yaitu suatu aksi dari

corporate untuk menaikkan harga sahamnya, guna memperbagus

pada pembukuannya menjelang akhir tahun (penutupan buku).

II.7 ANALISIS DUPONT

Menurut Keown (2004), analisa Du Pont merupakan sistem rasio

keuangan yang dirancang untuk menyelidiki determinan rasio

pengembalian ekuitas pemegang saham dan pengembalian aktiva.

Penggunaan persamaan Du Pont memungkinkan manajemen melihat

lebih jelas faktor pemicu tingkat pengembalian ekuitas serta hubungan

antara margin laba bersih, perputaran aktiva dan rasio utang.

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 28

ROI

Margin Laba

Perputarantotal aktiva

Penjualan

 Total aktiva

Penjualan

Laba Bersih

Penjualan

Bank

Harga PokokPenjualan

Biaya Penjualan

BiayaAdministrasi

Bunga

Pajak

Aktiva Lancar

Aktiva Tetap

Kas

Piutang

 Total Biaya

Persediaan

dibagi

ditambah

dibagi

dikurangi

dikali

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 29/127

Gambar 2.3Bagan Du Pont 

Sumber: Weston dan Copeland, 1999

II.8 PROYEKSI LAPORAN KEUANGAN

Pro forma financial statement  yang disadur dari Sutrisno 2005

merupakan estimasi susunan dari laporan keuangan pada periode yang

akan datang.

Contoh :

Berdasarkan rasio industri tahun 2009 di bawah ini, susunlah

neraca dan proyeksi rugi laba. Adapun data rasio industri sebagai

berikut :

1. Total Debt to Total Equity Ratio 60%2. Acid Test Ratio 140%3. Total Assets Turnover  3 x4. Receivable Collection Period 39 hari (1 tahun = 360

hari)5. Gross Profit Margin 45%6. Inventory Turnover  9 x

7. Common Stock  Rp.250.000.0008. Retained Earning Rp.175.000.000Catatan : - Semua hutang adalah utang lancar

- Semua penjualan adalah penjualan kredit

 Jawab :

1.

0255.000.00Rp.0.000)0.6(425.00DebtTotal

0175.000.000250.000.00

DebtTotal 0.6

EquityTotal

DebtTotal RatioEquityTotalDebt toTotal

==

+

=

=

 

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 29

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 30/127

2.0680.000.00 p.PasivaTotalAktivaTotal

0425.000.00Rp.0255.000.00Rp.PasivaTotalAktivaTotal

SendiriModalTotalUtangTotalPasivaTotalAktivaTotal

 R==

+==

+==

3.

0357.000.00Rp.0)255.000.00(Rp.1.4PiutangKas

0255.000.00Rp.

PiutangKas 1.4

AssetsCurrent

PiutangKas RatiotestAcid

==+

+=

+=

4.

0002.040.000.Rp.0)680.000.00(Rp.3Sales

0680.000.00Rp.

Sales 3

AssetsTotal

Sales turnover AssetsTotal

==

=

=

5.

0221.000.00Rp.360

000)2.040.000.(Rp.39 Re

0002.040.000.Rp.

hari360xRe 39

Sales

hari360xRe PeriodCollectionReceivable

==

=

=

ceivable Average

ceivable Average

ceivable Average

6. 0 146.000.0Rp.0 211.000.00Rp.-0 357.000.00Rp.Kas0 357.000.00Rp.0 221.000.00Rp.Kas

0 357.000.00p.PiutangKas

==

=+

=+ R

7.

0918.000.00Rp.000)2.040.000.(Rp.0.45Kotor Laba

0002.040.000.Rp.

Kotor Laba 0.45

Sales

Kotor Laba MarginProfitGross

==

=

=

8.

7124.666.6Rp.9:0001.122.000.Rp.InventoryinventoryAverage

0001.122.000.Rp. 9

0001.122.000.Rp.COGS0918.000.00Rp.-0002.040.000.Rp.COGS

ProfitGross-SalesCOGSInventoryAverage

  TurnoverInventory

==

=

=

=

=

=COGS

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 30

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 31/127

9.

3188.333.33Rp.TetapAktiva

7124.666.66Rp.0221.000.00Rp.0146.000.00(Rp.-0680.000.00 p.TetapAktiva

Inventory)Piutang(Kas-AktivaotalTetapAktiva

=

++=

++=

 R

T  

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat disusun neraca dan

laporan rugi laba pro-forma sebagai berikut :

Neraca Pro-forma

 AKTIVA PASIVA

Aktiva UtangKas 146.000.0

00

Utang lancar 255.000.0

00Piutang 221.000.0

00

Modal saham 250.000.0

00Inventory 124.666.6

67

Laba ditahan 175.000.0

00Aktiva tetap 188.333.3

33

 Jumlah Aktiva 680.000.000

 Jumlah Utang danModal

680.000.000

Laporan Rugi-Laba Pro-forma

Penjualan 2.040.000.000Harga pokok penjualan 1.122.000.000

Laba Kotor 918.000.000

SOAL LATIHAN MANDIRI

A. TINJAUAN KONSEP1. Jelaskan pentingnya hasil dari suatu analisis rasio keuangan bagi

perusahaan.

2. Pihak-pihak mana saja yang berkepentingan terhadap laporan

keuangan suatu perusahaan.

3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis rasio keuangan.

4. Pilihlah sebuah perusahaan, lalu carilah laporan keuangannya

dan susun sesuai dengan jenis rasio keuangannya.

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 31

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 32/127

B. HITUNGAN KASUS

Buatlah analisis rasio keuangan dari Laporan Keuangan pada

lampiran 1.1. Bandingkan rasio keuangan perusahaan untuk setiap periode berjalan

2. Bandingkan antara rasio keuangan perusahaan dengan rasio

industrinya sehingga dapat dianalisis kondisi keuangan perusahaan,

apakah sehat atau tidak. Jika dari hasil analisis tidak sehat maka dicari

penyebabnya untuk kemudian diperbaiki.

BAB KE-3 (Tiga)

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA

(FUND STATEMENT ANALYSIS)

Analisa sumber dan penggunaan dana adalah teknik analisis yang

digunakan untuk mengetahui darimana kebutuhan dana diperoleh dan

bagaimana dana tersebut digunakan. Hal ini berkaitan erat dengan

proses pengambilan keputusan pendanaan (financing) dan investasi

(investing). Untuk menganalisis sumber dan penggunaan dana, harus

dipahami, apa saja yang termasuk dalam sumber dana, dan apa yang

termasuk dalam kategori penggunaan dana. Pemahaman ini diperlukan,

agar kita bisa mengelola keuangan dengan benar, dan tidak terjadi

missmatch antara sumber dan penggunaan dana.

 Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam menyusun Laporan

Sumber dan Penggunaan dana adalah sebagai berikut :

1. Menyusun laporan perubahan neraca yang disusun dari neraca 2

(dua) tahun berurutan

2. Melakukan analisis elemen-elemen dari neraca yang memperbesar

dana dan memperkecil dana

3. Melakukan pengelompokkan elemen yang memperbesar dan

memperkecil dana

4. Menyusun laporan sumber dan penggunaan dana, baik dalam

definisi kas maupun modal kerja.

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 32

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 33/127

Dalam analisa sumber dan penggunaan dana, dana diartikan

dalam 2 (dua) definisi, dalam artian kas dan modal kerja.

13.1 DANA DALAM DEFINISI KASPengertian dana kas yaitu menggambarkan suatu ringkasan

sumber dan penggunaan kas selama periode yang bersangkutan.

Penggunaan kas disusun untuk menunjukan dari mana sumber-sumber

kas dan penggunaannya. Laporan perubahan kas dapat digunakan untuk

menaksir kebutuhan kas di masa mendatang dan kemungkinan sumber-

sumber yang ada dan sebagai dasar perencanaan dan peramalan

kebutuhan kas atau di masa yang akan datang.

Elemen-elemen yang memperbesar dan memperkecil dana :

Elemen yang Memperkecil

Dana

Elemen yang Memperbesar

DanaBertambahnya aktiva lancar selain

kas :

Berkurangnya aktiva lancar selain

kas :

- Berkurangnya barang (inventory )

- Berkurangnya piutang

- Berkurangnya surat-surat berharga

(efek)Bertambahnya aktiva tetap

(bruto / netto)

Berkurangnya aktiva tetap (bruto /

netto)Berkurangnya utang Bertambahnya setiap jenis utangBerkurangnya modal Bertambahnya modalKerugian operasi perusahaan Adanya keuntungan dari operasi

perusahaan

Contoh :

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 33

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 34/127

31 Des 2009 31 Des 2010

Assets

Current Assets

Cash 3,375,000 3,937,500 

Marketable Securities 3,937,500 2,812,500 

Account Receivable 6,750,000 5,625,000 

Inventory 12,375,000 14,625,000 

Fixed Assets

Machine 22,500,000 28,125,000 

Less : Accumulated Depreciation (2,250,000) (3,375,000) 

Building 22,500,000 22,500,000 

Less : Accumulated Depreciation (3,375,000) (5,062,500) Land 12,937,500 20,812,500 

Total Assets 78,750,000 90,000,000 

Liabilities and Stockholders' Equity

Current Liabilities

Account Payable 8,437,500 5,625,000 

Notes Payable 5,625,000 6,750,000 

Long Term Debt 25,312,500 33,750,000 

Stockholder's Equity

Common Stock 33,750,000 33,750,000 Retained Earnings 5,625,000 10,125,000 

Total Liabilities and Stockholders' Equity 78,750,000 90,000,000 

Neraca PT Sejahtera

Sales 135,000,000 

Less : COGS (90,000,000) 

Gross Profit 45,000,000 Less : Operating Expenses (27,000,000) 

Operating Profit 18,000,000 

Interest (6,750,000) 

Earning Before Taxes 11,250,000 

Less: Taxes (2,812,500) 

Earning After Taxes 8,437,500 

Laporan Rugi Laba PT Sejahtera

RUPS memutuskan untuk membagi sebagian laba sebagai deviden

sebesar Rp.21,875,000

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 34

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 35/127

Maka dapat dihasilkan laporan sumber dan penggunaan dana sbb :

III.1.1LAPORAN DALAM ARTI KAS

a. Dihitung terlebih dahulu Laporan Perubahan Neraca

Dari laporan rugi laba, diperoleh laba sebesar Rp.8,437,500,- dan

dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen sebesar Rp.

3,937,500,- sehingga ada laba ditahan sebesar Rp. 4,500,000,-.

Dari informasi tersebut dapat dibuat laporan sumber dan

penggunaan dana sebagai berikut:

b. Penyusunan Laporan Sumber dan Penggunaan Dana

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 35

1. Laporan Perubahan dalam arti Kasa. Laporan Perubahan Neraca

Sumber Penggunaan

Assets

Current Assets

Cash 3,375,000 3,937,500 562,500 

Marketable Securities 3,937,500  2,812,500  1,125,000 

Account Receivable 6,750,000 5,625,000 1,125,000 

Inventory 12,375,000 14,625,000 2,250,000 

Fixed Assets

Machine 22,500,000 28,125,000 5,625,000 

Less : Accumulated Depreciation (2,250,000)  (3,375,000)  1,125,000 

Building 22,500,000 22,500,000 

Less : Accumulated Depreciation (3,375,000)  (5,062,500)  1,687,500 

Land 12,937,500 20,812,500 7,875,000 

Total Assets 78,750,000  90,000,000 

Liabilities and Stockholders' Equity

Current Liabilities 8,437,500 5,625,000 2,812,500 

Account Payable 5,625,000  6,750,000  1,125,000 

Notes Payable 25,312,500 33,750,000 8,437,500 Long Term Debt 33,750,000  33,750,000 

Stockholder's Equity

Common Stock 5,625,000  10,125,000  4,500,000 

Retained Earnings 78,750,000 90,000,00019,125,000 19,125,000 

Earning After Taxes 8,437,500 

Dividen 21,875 

Retained Earning 8,415,625 

31 Des 201031 Des 2009Perubahan

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 36/127

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 36

Sumber

 Jumlah

Penggunaan

 JumlahLaba

Operasi

8,437,50

0  Bertambahnya

Kas

562,50

Penyusutan 2,812,500

  Bertambahnya Persediaan 2,250,000

 BerkurangnyaEfek

1,125,000

  Bertambahnya Mesin 5,625,000

 BerkurangnyaPiutang

1,125,000

  Bertambahnya Tanah

7,875,000

 BertambahnyaHutang

1,125,000

  Berkurangnya HutangDagang

2,812,500

 

BertambahnyaObligasi

8,437,500

  Pembayaran Dividen 3,937,500

 

23,062,500

23,062,500

 

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 37/127

Dari laporan sumber dan penggunaan kas tersebut bisa

disimpulkan bahwa pada tahun 2010 perusahaan melakukan perluasan

atau ekspansi dengan menambah mesin, bangunan dan persediaan.Sumber dana untuk memenuhi perluasan tersebut berasal dari laba yang

tidak dibagi, penyusutan dan hutang obligasi.

3.1.2 LAPORAN DALAM ARTI MODAL KERJA

a. Laporan Perubahan Neraca

Sumber Penggunaan

Cash 3,375,000 3,937,500 562,500 

Marketable Securities 3,937,500 2,812,500 1,125,000 

Account Receivable 6,750,000 5,625,000 1,125,000 

Inventory 12,375,000 14,625,000 2,250,000 

Total Aktiva Lancar 26,437,500 27,000,000 

Current Liabilities 8,437,500 5,625,000 2,812,500 

Account Payable 5,625,000 6,750,000 1,125,000 

Total Hutang Lancar 14,062,500 12,375,000 3,375,000 5,625,000 

Bertambahnya Modal Kerja 2,250,000 

31 Des 2009 31 Des 2010Perubahan

SOAL LATIHAN MANDIRI

A. TINJAUAN KONSEP

1. Jelaskan arti pentingnya analisis sumber dan penggunaan dana.

2. Jelaskan proses dari menyusun laporan sumber dan penggunaan dana

berdasarkan pengertian dana dalam laporan keuangan

3. Jelaskan elemen-elemen perubahan apa saja yang mempunyai efek

memperbesar kas dan yang memperkecil kas.

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 37

b. Penyusunan Laporan Sumber dan Penggunaan Dana

Sumber Jumlah Penggunaan Jumlah

Laba Operasi 8,437,500 Bertambahnya Mesin 5,625,000 

Penyusutan 2,812,500Bertambahnya Tanah 7,875,000 

Bertambahnya Obligasi 8,437,500 Pembayaran Dividen 3,937,500 

Bertambahnya Modal Kerja 2,250,000 

19,687,500 19,687,500 

Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 38/127

4. Jelaskan perubahan-perubahan apa saja yang mempengaruhi besar

kecilnya modal kerja.

B. HITUNGAN KASUS

Dari Laporan Keuangan yang digunakan pada pertemuan Ke-tiga dan Ke-

empat (3 & 4), susunlah Laporan Sumber dan Penggunaan Dana.

BAB IVANALISIS LEVERAGE

4.1 PENGERTIAN LEVERAGE

Leverage adalah “results from the use of fixed cost assets or funds

to magnify returns to the firm's owners” yang merupakan kebijakan yang

diambil oleh manajemen dalam kaitannya dengan keputusan investasi

atau pendanaan yang diikuti dengan adanya beban/fixed cost yang harus

ditanggung perusahaan.

4.2 JENIS-JENIS LEVERAGE

1. Operating Leverage, berfokus kepada hubungan antara penjualan

perusahaan dan Earnings Before Interest and Taxes (EBIT). Dengan

mengetahui tingkat leverage operasi, maka dapat diperkirakan

dampak yang terjadi akibat perubahan penjualan terhadap laba

operasi. Ukuran yang digunakan adalah Degree of Operating Leverage

(DOL). Semakin tinggi nilai DOL, maka perusahaan akan dinilai makin

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 38

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 39/127

beresiko, karena artinya harus menanggung biaya tetap yang semakin

besar.

2. Financial Leverage, berfokus kepada hubungan antara EarningsBefore Interest and Taxes (EBIT) dan Common Stock Earnings Per 

Share (EPS). Dengan mengetahui tingkat leverage finansial, maka

dapat dilihat akibat dari perusahaan menggunakan sumber

pendanaan yang berasal dari hutang sehingga perusahaan harus

menanggung biaya tetap.

3. Total Leverage, berfokus kepada hubungan antara firm’s sales

revenue dan EPS.

3 ( tiga) jenis leverage ini dapat digambarkan sbb :

Sales Revenue

Less : Cost of Goods Sold

Gross Profits

Less : Operating Expenses

Earnings Before and Taxes (EBIT)

Less : Interest

Net Profit Before Taxes

Earnings Available for Common Stockholders

Earnings per Share

Operating Leverage

Financial Leverage

 Total Leverage

Penjelasan lebih lanjut mengenai jenis leverage yang didefinisikan

dengan acuan daftar laba rugi yang diambil dari berbagai literatur adalah

sebagai berikut :

1. Leverage Operasi (Operating Leverage)

Merupakan penggunaan aktiva dengan fixed cost  yang bertujuan

untuk menghasilkan pendapatan yang cukup untuk menutup fixed cost 

dan variabel serta dapat meningkatkan profitabilitas. Dengan adanya

biaya tetap pada struktur biaya perusahaan, maka untuk mencapai

tingkat keuntungan tertentu, perusahaan harus mampu menghasilkan

penjualan pada tingkat minimum tertentu. Jika biaya sebuah perusahaan

bersifat variable, maka tidak ada risiko bagi perusahaan. Biaya tetap

dapat diklasifikasikan menjadi:

a. Biaya tetap operasi

Biaya tetap operasi menimbulkan risiko operasi bagi perusahaan,

biaya ini timbul dari kegiatan operasi keuangan.

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 39

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 40/127

b. Biaya tetap keuangan

Biaya tetap keuangan menimbulkan risiko keuangan, biaya ini

timbul karena penggunaan hutang sebagai sumber danaperusahaan.

c. Biaya tetap total

Biaya tetap total adalah penjumlahan dari biaya tetap operasi

dengan biaya tetap keuangan.

Seluruh biaya tetap menimbulkan risiko bagi perusahaan. Risiko

yang ditimbulkan oleh biaya tetap operasi disebut risiko operasi. Tingkat

risiko tersebut secara kuantitatif dapat diukur dengan leverage operasi.

Risiko yang ditimbulkan dari biaya tetap keuangan disebut risiko

keuangan. Tingkat risiko tersebut secara kuantitatif dapat diukur dengan

leverage keuangan. Secara keseluruhan risiko operasi dan risiko

keuangan disebut risiko bisnis atau risiko perusahaan. Tingkat risiko

tersebut secara kuantitatif dapat diukur dengan leverage total.

Leverage operasi mengukur perubahan pendapatan atau penjualan

terhadap keuntungan operasi perusahaan. Dengan mengetahui tingkat

leverage operasi, maka manajemen bisa menaksir perubahan laba

operasi sebagai akibat adanya perubahan penjualan. Oleh karena itu,

leverage operasi berkaitan dengan penjualan perusahaan dan laba

sebelum bunga dan pajak.

Ukuran leverage operasi adalah tingkat operating leverage yang

disebut dengan Degree of Operating Leverage (DOL). DOL didefinisikan

sebagai persentase perubahan dalam laba operasi sebagai akibat

prosentasi perubahan dalam unit yang dijual.

FC-VC)-(PQ

VC)-(PQ DOL

unitperbiayadiketahui jikadipakaiyangRumus2.

 TFC- TVC- TS

 TVC- TS DOL

:biaya-biayadaritotaldiketahui jikadipakaiyangRumus1.

 TerjualyangUnitPerubahanProsentasi

OperasiLabaPerubahanProsentasi

 DOL Tingkat

Q

Q

=

=

=

atau

Keterangan :

 TVC = Total biaya variabel

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 40

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 41/127

P = Harga jual/unit

 TVC = Total biaya variabel

VC = Biaya variabel/unit TS = Hasil penjualan

2. Leverage Keuangan (Financial Leverage)

Financial leverage adalah penggunaan sumber dana yang memiliki

beban tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan

keuntungan yang lebih besar daripada beban tetapnya sehingga akan

meningkat keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham. Financial

leverage dengan demikian menunjukan perubahan laba per lembarsaham (Earning Per Share atau EPS) sebagai akibat perubahan EBIT.

Leverage keuangan terjadi akibat perusahaan menggunakan

sumber dana dari pinjaman dan saham preferent yang menyebabkan

perusahaan harus menanggung beban tetap berupa pembayaran bunga

dan dividen saham preferent. Biaya-biaya tersebut harus dibayar tanpa

memperhatikan jumlah EBIT yang tersedia.

Leverage keuangan mengukur pengaruh perubahan keuntungan

operasi (EBIT) terhadap perubahan pendapatan bagi pemegang saham

(EAT), yang pada akhirnya akan berpengaruh juga terhadap pendapatan

per lembar saham (EPS). Oleh karena itu, leverage keuangan berkaitan

dengan laba perusahaan sebelum bunga dan pajak serta pendapatan

saham biasa per lembar. Ukuran leverage keuangan adalah Degree of 

Financial Leverage (DFL). DFL didefinisikan sebagai persentase

perubahan pendapatan per lembar saham sebagai akibat prosentasi

perubahan dalam laba operasi (EBIT).

 

Bunga-FC-VC)-(PQ

 TFC-VC)-P(Q DFL

Interest-EBIT

EBIT DFL

Atau

EBIPerubahanProsentasi

EPSPerubahanProsentasi DFL Tingkat

=

=

=

Jika dalam struktur modal perusahaan menggunakan saham

preferent, maka perhitungan DFL digunakan rumus :

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 41

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 42/127

)t-(1

Div(-Bunga-EBIT

EBIT DFL=

Perusahaan yang menggunakan dana dengan beban tetap

dihadapkan pada 2 keadaan, yaitu :

a. Favourable Financial 

Perusahaan yang menggunakan dana dengan beban tetap dikatakan

menghasilkan leverage yang menguntungkan (favorable financial

leverage) atau efek yang positif kalau pendapatan yang diterima dari

penggunaan dana tersebut lebih besar daripada beban tetap dari

penggunaan dana itu. Kalau perusahaan dalam menggunakan danadengan beban tetap itu menghasilkan efek yang menguntungkan

dana bagi pemegang saham biasa (pemilik modal sendiri) yaitu dalam

bentuknya memperbesar EPS-nya, dikatakan perusahaan itu

menjalankan “trading on the equity” 

b. Unfavourable Financial 

Financial leverage itu merugikan (unfavorable leverage) kalau

perusahaan tidak dapat memperoleh pendapatan dari penggunaan

dana tersebut sebanyak beban tetap yang harus dibayar. Salah satu

tujuan dalam pemilihan berbagai alternative metode pembelanjaan

adalah untuk memperbesar pendapatan bagi pemilik modal sendiri

atau pemegang saham biasa.

Dalam kenyataan pelaksanaan trading on equity , mungkin

perusahaan melakukan :

a. Trading in thick equity 

 Yaitu kebijakan suatu perusahaan yang lebih banyak menggunakan

modal sendiri dari pada modal pinjaman

b. Trading in thin equity 

 Yaitu kebijakan suatu perusahaan yang lebih banyak menggunakan

modal pinjaman daripada modal sendiri.

3. Leverage Total / Leverage Gabungan (Combine Leverage)

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 42

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 43/127

Leverage kombinasi merupakan pengaruh perubahan penjualan

terhadap perubahan laba setelah pajak ataupun pendapatan per lembar

saham (EPS).

Untuk mengukur secara langsung efek perubahan penjualan

terhadap perubahan laba bagi pemegang saham atau EAT dapat dilihat

dari Degree of Combine Leverage (DCL). DCL menurut Susan Irawati

(2006: 176)  didefinisikan sebagai persentase perubahan pendapatan

per lembar saham sebagai akibat prosentasi perubahan dalam unit yang

terjual.

C-F -V)-(PQ

V)-(PQ DCL

 TerjuyangUnitPerubahanProsentasiEPSPerubahanProsentasi DCL Tingkat

Rp=

=

atau

 Jika dalam struktur modal perusahaan menggunakan saham

preferent, maka perhitungan DCL digunakan rumus :

[ ])( t  Div Bunga EBIT 

TVC TS  DFL

−−−−

−=

1

Contoh diambil dari Sartono 2001 :

Ada dua alternatif mesin yang bisa dipilih oleh perusahaan untuk

mendukung proses produksinya. Kedua mesin tersebut mempunyai

karakteristik yang berbeda. Mesin X mempunyai fixed cost  tinggi, tapi

biaya variabelnya rendah, sedangkan Mesin Z mempunyai fixed cost 

rendah, tapi variable cost nya tinggi. Berikut data kedua mesin tersebut :

Mesin X Mesin ZHarga per unit Rp.10.000 Rp.10.000Variable cost  Rp.4.000 Rp.6.000Fixed cost  Rp. 750.000.00 Rp. 250.000.00

Volume penjualan diperkirakan sebesar 300.000 unit per tahun dan

perusahaan termasuk kelompok pembayar pajak 40%. Untuk membeli

mesin tersebut perusahaan melakukan penarikan pinjaman yang berbeda

untuk kedua mesin tersebut, sehingga beban bunga yang dibayarpun

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 43

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 44/127

berbeda. Pembayaran bunga untuk mesin X Rp.250.000.000 dan untuk

mesin Z Rp.175.000.000. Dari data tersebut dapat dihitung

Degree of Operating Leverage (DOL)

Perhitungan laba operasi

Keterangan Mesin X Mesin ZPenjualan (200.000 unit) 3.000.000.000 3.000.000.000Variable cost  1.200.000.000 1.800.000 .000Kontribusi marjin 1.800.000.000 1.200.000.000Fixed cost  750.000.000 250.000.000EBIT 1.050.000.000 950.000.000Bunga 250.000.000 175.000.000EBT 800.000.000 775.000.000

Pajak 40% 320.000.000 310.000.000EAT 480.000.000 465.000.000

1.0750.000.00Rp.-0001.200.000.Rp.-0003.000.000.Rp.

0001.200.000.Rp.-0003.000.000.Rp. DOLX ==

Bila penjualan perusahaan mengalami kenaikan sebesar 30% dengan

penggunaan mesin X, maka EBIT perusahaan akan mengalami kenaikan

sebesar 51% (1.7 x 30%), sehingga besarnya EBIT menjadi

Rp.1.585.500.000 (1.050.000.000 x 151%).

1.0250.000.00Rp.-0001.800.000.Rp.-0003.000.000.Rp.

0001.800.000.Rp.-0003.000.000.Rp. DOLZ ==

 

Bila penjualan perusahaan mengalami kenaikan sebesar 30% dengan

penggunaan mesin Z, maka EBIT perusahaan akan mengalami kenaikan

sebesar 39% (1.3 x 30%), sehingga besarnya EBIT menjadi

Rp.1.320.500.000 (950.000.000 x 139%).

Degree of Financial Leverage (DFL)

1.0250.000.00Rp.-0001.050.000.Rp.

0001.050.000.Rp. DFLX ==

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 44

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 45/127

Bila EBIT perusahaan mengalami kenaikan sebesar 50% dengan

penggunaan mesin X, maka EAT perusahaan akan mengalami kenaikan

sebesar 65% (1.3 x 50%), sehingga besarnya EAT menjadiRp.792.000.000 (480.000.000 x 165%).

1.20175.000.00Rp.-0950.000.00Rp.

0950.000.00Rp. DFLZ ==  

Bila EBIT perusahaan mengalami kenaikan sebesar 50% dengan

penggunaan mesin X, maka EAT perusahaan akan mengalami kenaikan

sebesar 60% (1.2 x 50%), sehingga besarnya EAT menjadi

Rp.744.000.000 (465.000.000 x 160%).

Degree of Combine Leverage (DCL)

2.0250.000.00Rp.-0750.000.00Rp.-0001.200.000.Rp.-0003.000.000.Rp.

0001.200.000.Rp.-0003.000.000.Rp. DCLX ==

Bila penjualan perusahaan mengalami kenaikan sebesar 30% dengan

penggunaan mesin X, maka EAT perusahaan akan mengalami kenaikan

sebesar 167.5% (2.25 x 30%), sehingga besarnya EAT menjadi

Rp.804.000.000 (480.000.000 x 167.5%).

 

1.0175.000.00Rp.-0250.000.00Rp.-0001.800.000.Rp.-0003.000.000.Rp.

0001.800.000.Rp.-0003.000.000.Rp. DCLX ==  

Bila penjualan perusahaan mengalami kenaikan sebesar 30% dengan

penggunaan mesin X, maka EAT perusahaan akan mengalami kenaikan

sebesar 48% (1,6 x 30%), sehingga besarnya EAT menjadi

Rp.688.200.000 (465.000.000 x 148%).

4.3 HUBUNGAN ANTARA LEVERAGE OPERASI, KEUANGAN DAN

GABUNGAN

Leverage gabungan mencerminkan pengaruh kombinasi dari

leverage operasi dan keuangan suatu perusahaan. Leverage keuangan

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 45

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 46/127

dan operasi yang tinggi akan menyebabkan leverage kombinasi yang

tinggi, demikian juga sebaliknya. Hubungan antara pengaruh operasi dan

pengaruh keuangan dapat ditunjukkan dengan laporan rugi laba berikut :Format Rugi-Laba

Sehingga leverage kombinasi bisa dihitung dengan :

DCL = DOL x DFL

4.4 INDIFFERENT POINT ANTARA HUTANG DAN SAHAM

Kebutuhan dana suatu perusahaan dapat sepenuhnya dipenuhi

dengan saham biasa, atau sebagian dengan saham biasa dan sebagian

lain dengan saham preferen atau obligasi, dimana dua sumber dana yang

terakhir adalah disertai dengan beban tetap (dividen saham preferen dan

bunga). Untuk menentukan “income effect”  dari berbagai pembayaran

(mix) atau berbagai alternafif metode pembelanjaan terhadap

pendapatan pemegang saham biasa (pemilik modal sendiri) perlulah

diketahui tingkat EBIT (Earning Before Interest & Tax) yang dapat

menghasilkan EPS (Earning Per Share) yang sama besarnya antara

berbagai pertimbangan atau alternative pemenuhan dana tersebut.

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 46

Penjualan Bersih Rp5.000.000,-

Biaya operasi variabel Rp3.000.000,-

Biaya operasi tetapRp.1.000.000,- Leverage Operasi

 Total Biaya Rp4.000.000,-

Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) Rp1.000.000,-

Leverage

Bunga pinjaman Rp. 250.000,-

Kombinasi

Laba sebelum pajak (EBT) Rp 750.000,- Leverage Keuangan

Pajak penghasilan (40%) Rp. 300.000,-

Laba setelah pajak (EAT) Rp 450.000,-

Deviden saham prefen Rp. 150.000,-

Laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa Rp 300.000,-

Laba per lembar saham (EPS) – 100.000 lembar Rp 3.000,-

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 47/127

 Tingkat EBIT yang dapat menghasilkan EPS yang sama besarnya pada

berbagai perimbangan pembelanjaan (financing mix) dinamakan

“Indifferent Point” atau “Break-event point” (dalam financial leverage).Pembedaan tingkat EBIT akan mempunyai “income effect”  yang

berbeda terhadap EPS pada berbagai perimbangan pembelanjaan atau

“financing mix” . Pada suatu tingkat EBIT tertentu, suatu peimbangan

pembelanjaan Hutang - Saham Biasa: 40 – 60 (atau leverage factor 40%)

mempunyai “income effect”  yang paling besar terhadap EPS

dibandingkan dengan perimbangan yang lain, misalkan: 15 – 85 (LF 15%).

Apabila tingkat EBIT turun misalkan, maka mungkin perimbangan yang

lain yang mempunyai efek paling menguntungkan terhadap EPS. Untuk

dapat mengetahui perimbangan pembelanjaan yang mana yang

mempunya “income effect”  yang terbesar terhadap EPS pada setiap

tingkat EBIT, maka perlulah ditentukan lebih dahulu “indifference point” 

antara berbagai perimbangan pembelanjaan tersebut. Analisis

“indifference point” ini sering pula disebut “analisis EBIT – EPS”

Contoh :

Alternatif I

Hutang 45 %Saham Biasa

55%

Alternatif II

Hutang 20 %Saham Biasa

80%

Alternatif III

Hutang 0 %Saham Biasa

100%

 Jumlah dana yangdiperlukan Rp

2.000.000,00Rp

2.000.000,00Rp

2.000.000,00Dipenuhi dengan:1) Saham Biasa

Lembar saham(Rp 100,00

/lembar)2) 5% Obligasi

Rp1.100.000,00

11.000lembar

Rp 900.000,00

Rp1.600.000,00

16.000 lembarRp 400.000,00

Rp2.000.000,00

20.000 lembarRp 0,00

EBIT = Rp 60.000,00EBIT Rp 60.000,00 Rp 60.000,00 Rp 60.000,00Bunga Obligasi (5%) Rp 45.000,00 Rp 20.000,00 Rp 0,00

KeuntunganSebelum Pajak (EBT) Rp 15.000,00 Rp 40.000,00 Rp 60.000,00Pajak Penghasilan(50%)

Rp 7.500,00 Rp 20.000,00 Rp 30.000,00

Keuntungan Netto

sesudah Pajak (EAT) Rp 7.500,00 Rp 20.000,00 Rp 30.000,00

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 47

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 48/127

Alternatif IHutang 45 %Saham Biasa

55%

Alternatif IIHutang 20 %Saham Biasa

80%

Alternatif IIIHutang 0 %Saham Biasa

100%

Pedapatan perlembar saham (EPS)=

EAT Jml lembar saham

biasa

Rp 0,68 Rp 1,25 Rp 1,50

Dari tabel tampak bahwa pada tingkat EBIT Rp 60.000,00 alternatif yang

mempunyai efek pendapatan yang paling besar terhadap EPS adalah

alternatif III dimana EPS-nya adalah Rp 1,50, sedangkan alternatif I dan II

masing-masing sebesar Rp 0,68 dan Rp 1,25.

Berdasarkan rumus tersebut, indifference point  dari contoh di atas

dengan mengambil alternatif I dan III dapat dihitung sbb.:

a. Saham Biasa versus

Obligasi :

0,5 x

=

0,5 (x -

45.000)

20.00

0

11.000

0,5 x (11.000) = 20.000 (0,5 x -

22.500)

5.500 x = 10.000 x – 450.000.000

4.500 x = 450.000.000

x = 100.000

x = Rp 100.000,00

Apabila diambil alternatif II dan III, hasilnya pun akan sama, yaitu:

b. Saham Biasa versus

Obligasi :

0,5 x = 0,5 (x -

20.000)

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 48

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 49/127

20.00

0

16.000

0,5 x (16.000) = 20.000 (0,5 x -

10.000)

8.000 x = 10.000 x – 200.000.000

2.000 x = 200.000.000

x = 100.000

x = Rp 100.000,00

Bila digambarkan hubungan antara EBIT dengan EPS, sebagai berikut :

Gambar 4.1Hubungan Antara EBIT - EPS

Dari gambar grafik hubungan antara EBIT dan EPS, dapat disimpulkan

bahwa indifferent point dapat digunakan sebagai tingkat pembatas dalam

pemilihan sumber dana. Bila EBIT lebih besar dari indifferent point maka

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 49

III II I

2,5

3,0

3,0

3,0

3,1

20 40 100 120

EBIT (dalam ribuanrupiah)

   P  e  n   d  a  p  a   t  a  n  p  e  r   l  e  m   b  a  r  s  a   h  a  m    b

   i  a  s  a

   (   E   P   S   )

   (   d  a   l  a  m   r

  u  p   i  a   h   )

Indifferent PointSaham biasa -hutang

Alternatif I = Hutang 40% ; Saham 60%Alternatif II = Hutang 15%; Saham biasa 85%Alternatif III= Hutang 0%; Saham biasa 100%

0

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 50/127

perusahaan sebaiknya menggunakan sumber dana yang berasal dari

obligasi/pinjaman, tetapi jika EBIT lebih kecil dari indifferent point , maka

sebaiknya menggunakan sumber dana dari saham/modal sendiri.

SOAL LATIHAN MANDIRI

A.TINJAUAN KONSEP

1. Apa yang dimaksud dengan leverage, jelaskan.

2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis dari leverage.

3. Apakah leverage operasi dengan leverage keuangan berhubungan jika

ditunjukkan dalam laporan rugi laba.

4. Apa manfaat dari penggunaan leverage bagi perusahaan, sebutkan

dan jelaskan.

5. Jika sebuah perusahaan menggunakan leverage, dampak seperti apa

yang akan dihadapi oleh perusahaan

6. Apa yang dimaksud dengan indifferent point, jelaskan.

B. HITUNGAN KASUS (diambil dari dari Dermawan dan Sutrisno)

1. Perusahaan SEHAT adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang

kesehatan. Perusahaan SEHAT memproduksi obat-obatan dengan

kapasitas 125.000 botol per bulan, dengan harga jual per botol

sebesar Rp. 7.500,-. Total biaya tetap sebesar Rp. 175.000.000,- dan

total biaya variabel sebesar Rp. 275.000.000,-. Berdasarkan data

tersebut hitunglah BEP dalam unit dan rupiah

2. Taksiran distribusi penjualan untuk tahun yang akan datang

perusahaan SEHAT (soal no1) adalah sebagai berikut:

Penjualan Probabilitas150.000176.000210.000223.000278.000

0,150,210,340,200,10

Dengan menggunakan tafsiran tersebut , berapakah probabilitas

penjualan tidak akan mempu mencapai break even?

3. Perusahaan SEHAT (soal nomor 1) saat ini menggunakan hutang

sebesar Rp. 450 juta dan membayar bunga 16% per tahun.

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 50

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 51/127

Berapakah tingkat Leverage finansial pada saat perusahaan

memperkirakan penjualan sebesar 375.000 unit?

4. berapakah kombinasi tingkat Leverage operasi dan finansialPerusahaan SEHAT pada soal nomor 1 dan 3 tersebut?

5. Jika perusahaan SEHAT (soal nomor 1dan 3) menginginkan agar

kombinasi tingkat Leverage operasi dan finansial tidak lebih besar dari

10x, apa yang harus dilakukannya?

6. Satu perusahaan mempunyai fungsi biaya sebagai berikut.

 TC = 75 +8x + 1,5X2

Dalam hal ini X adalah unit yang dihasilkan dan dijual. Sedangkan

harga jual produk yang dihasilkan tetap sebesar Rp.50 per unit.

Apabila perusahaan merencanakan akan memproduksikan dan

menjual sebanyak 15 unit, berapa laba atau rugi yang akan diperoleh?

a. Berapa unit yang harus di hasilkan dan dijual agar memberikan laba

maksimum?

b. Berapa banyak besarnya laba maksimum tersebut?

7. Sebuah perusahaan sedang memilih dua alternatif mesin yang akan

dibeli untuk mendukung proses produksinya. Mesin X berkarakterstik

fixed cost tinggi tapi biaya variabelnya rendah, mesin Y berfixed cost 

rendah tapi biaya variabelnya tinggi. Berikut data kedua mesin

tersebut : (data dalam jutaan rupiah)

MESIN X MESIN Y  

Harga per unit Rp. 10.000,00 Rp. 10.000,00

Biaya variabel Rp. 4.000,00 Rp. 6.000,00

Fixed cost  Rp. 800,00 Rp. 200,00

Volume penjualan diperkirakan sebesar 200.000 unit per tahun, bungayang dibayarkan untuk mesin X Rp. 400.000.000,00 dan Mesin Y Rp.

200.000.000,00

Diminta :

a. Menghitung Degree of Operating Leverage dan efeknya

terhadap EBIT bila ada kenaikan penjualan sebesar 30%

b. Menghitung Degree of Financial Leverage dan efeknya

terhadap EAT bila ada kenaikan EBIT sebesar 50%

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 51

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 52/127

c. Menghitung Degree of Combine Leverage dan efeknya bila

ada kenaikan penjualan sebesar 30%

8. Perusahaan BAJAHANA saat ini beroperasi dengan total aktiva sebesarRp.950.000.000,00 dengan komposisi modal saham Rp.

600.000.000,00 @ Rp. 20.000,00 per lembar, dan hutang Rp.

350.000.000,00 dengan bunga 15% per tahun. Tahun depan

perusahaan akan menambah modalnya sebesar Rp. 250.000.000,00

dengan harapan akan meningkatkan keuntungan sebelum bunga dan

pajak sebesar Rp. 200.000.000,00. Tambahan dana sebesar Rp.

250.000.000,00 tersebut bisa dipenuhi dengan dua alternatif sumber

dana yaitu :

a. Modal saham dengan mengeluarkan 15.000 lembar saham

b. Obligasi dengan tingkat coupon 16%

Diminta :

a. Mana alternatif yang

seharusnya dipilih

b. Hitung indifferent

pointnya

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 52

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 53/127

BAB V

ANALISIS BEP

(Break Even  Analysis)

5.1 PENGERTIAN BEP

Break Even Point atau BEP adalah suatu analisis untuk menentukan

dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen

pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta

mendapatkan keuntungan / profit. Dengan kata lain, BEP adalah suatu

keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapat untung

maupun rugi/ impas (penghasilan = total biaya)

5.1.1 Manfaat BEP

Analisis break even secara umum dapat memberikan informasi

kepada pimpinan, bagaimana pola hubungan antara volume penjualan,

cost /biaya, dan tingkat keuntungan yang akan diperoleh pada level

penjualan tertentu. Analisis break even dapat membantu pimpinan

dalam mengambil keputusan mengenai hal-hal sebagai berikut:

a. Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan

tidak mengalami kerugian.

b. Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan

tertentu.c. Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak

menderita rugi.

d. Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan

volume penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh.

Setelah mengetahui betapa bermanfaatnya BEP dalam usaha yang

telah dijalankan, dalam hal ini komponen yang berperan yaitu biaya,

dimana biaya yang dimaksud adalah biaya variabel dan biaya tetap,

dimana pada prakteknya untuk memisahkannya atau menentukan suatu

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 53

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 54/127

biaya itu biaya variabel atau tetap bukanlah pekerjaan yang mudah,

Biaya tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk

memproduksi ataupun tidak memproduksi, sedangkan biaya variabeladalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit produksi

 jadi tetapi jika tidak produksi maka tidak ada biaya variable.

Selain memiliki manfaat, BEP pun memiliki kelemahan, dimana

salah satu kelemahan dari BEP adalah bahwa hanya ada satu macam

barang yang diproduksi atau dijual. Jika lebih dari satu macam maka

kombinasi atau komposisi penjualannya (sales mix ) akan tetap konstan.

 Jika dilihat dari perkembangan ekonomi saat ini, perusahaan harus

melakukan peningkatan daya saingnya melalui menciptakan banyak

produk yang unik dan dengan satu asumsi lagi yaitu harga jual persatuan

barang tidak akan berubah berapa pun jumlah satuan barang yang dijual

atau tidak ada perubahan harga secara umum. Hal ini demikian pun sulit

ditemukan dalam kenyataan dan prakteknya

Secara definisi, Break Even Analysis adalah suatu analisis untuk

menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual

kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang

timbul serta mendapatkan profit. Atau dengan kata lain Break Even

 Analysis adalah suatu analisa berupa metode break even point  dimana

revenue = cost  sehingga terjadi titik impas (tidak ada  profit  atau pun

loss).

5.2 KEGUNAAN BREAK EVEN ANALYSIS

5.2.1 ANGGAPAN-ANGGAPAN DAN KETERBATASAN

ANALISA BREAK-EVEN

Analisis break even dapat dirasakan manfaatnya apabila titik break 

even dapat dipertahankan selama periode tertentu. Keadaan ini dapat

dipertahankan apabila biaya-biaya dan harga jual adalah konstan, karena

naik turunnya harga jual dan biaya akan mempengaruhi titik break even.

Dalam kenyataan analisis ini agak sukar untuk diterapkan. Oleh sebab itu

perlu diketahui bahwa analisis break even mempunyai limitasi-limitasi

tertentu, yaitu:

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 54

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 55/127

• Fixed cost  haruslah konstan selama periode atau range of output 

tertentu

• Variabel cost dalam hubungannya dengan sales haruslah konstan

• Sales price perunit tidak berubah dalam periode tertentu

• Sales mix adalah konstan

Berdasarkan limitasi-limitasi tersebut, Break Even Point  (BEP) akan

bergeser atau berubah apabila:

1. Perubahan fixed cost  atau FC, terjadi sebagai akibat bertambahnya

kapasitas produksi, dimana perubahan ini di tandai dengan naik

turunnya garis fixed cost dan total cost -nya, meskipun perubahannya

tidak mempengaruhi kemiringan garis total cost . Bila fixed cost  naik

Break Even Point akan bergeser keatas atau sebaliknya.

2. Perubahan pada variabel cost ratio atau VC per unit, dimana

perubahan ini akan menentukan bagaimana miringnya garis total cost .

Naiknya biaya VC per unit akan menggeser Break Even Point keatas

atau sebaliknya.

3. Perubahan dalam sales price per unit

Perubahan ini akan mempengaruhi miringnya garis total revenue (TR).Naiknya harga jual per unit pada level penjualan yang sama walaupun

semua biaya adalah tetap, akan menggeser kebawah atau sebaliknya.

4. Terjadinya perubahan dalam sales mix  

Apabila suatu perusahaan memproduksi lebih dari satu macam produk

maka komposisi atau perbandingan antara satu produk dengan

produk lain (sales mix ) haruslah tetap. Apabila terjadi perubahan

misalnya terjadi kenaikan 20% pada produk A sedangkan produk B

tetap maka BEP pun akan berubah.

5.2.2 KEGUNAAN ANALISIS BREAK-EVEN BAGI MANAGEMENT

Menurut Harahap (2002 ) kegunaan Break Even Point  sebagai

berikut :

1. Hubungan antara penjualan biaya dan laba

2. Untuk mengetahui struktur biaya tetap dan variable

3. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan memberikan margin

untuk menutupi biaya tetap

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 55

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 56/127

4. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menekan biaya

dan batas dimana perusahaan tidak mengalami laba dan rugi.

Sedangkan menurut Syafaruddin Alwi (1994 : 266) analisa break event  secara umum dapat memberikan informasi kepada pimpinan,

bagaimana pola hubungan antara volume penjualan, biaya dan tingkat

keuntungan yang akan diperoleh pada level penjualan tertentu, sehingga

break even dapat membantu pimpinan dalam mengambil keputusan

antara lain mengenai :

1. Jumlah minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak

mengalami kerugian

2. Jumlah penjualan yang harus dibayar untuk memperoleh keuntungan

tertentu

3. Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak

menderita rugi

4. Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan

volume penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh

 Tujuan dari pada analisis break even yang digunakan perusahaan adalah

untuk :

a. Mengevaluasi tujuan laba dari perusahaan secara keseluruhan

b. Menyajikan data-data biaya dan laba kepada top managemen

c. Mengganti system laporan yang tebal-tebal dengan suatu grafik yang

mudah dibaca dan dimengerti.

5.3 ASUMSI YANG DIGUNAKAN

1. Biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan dapat dikelompokan

dalam biaya variabel dan biaya tetap.2. Besarnya biaya variabel secara total berubah-ubah secara

proporsional dengan volume produksi atau penjualan. Ini berarti

bahwa biaya variabel per unitnya adalah tetap.

3. Besarnya biaya tetap secara total tidak berubah meskipun ada

perubahan volume produksi atau penjualan. Ini berarti bahwa biaya

tetap per unitnya berubah-ubah karena adanya perubahan volume

kegiatan.

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 56

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 57/127

4. Jumlah unit produk yang terjual sama dengan jumlah per unit

produk yang diproduksi.

5. Harga jual produk per unit tidak berubah dalam periode tertentu.6. Perusahaan hanya memproduksi satu jenis produk, apabila lebih

dari satu jenis komposisi masing-masing jenis produk dianggap

konstan (tetap).

5.4 METODE PERHITUNGAN BEP

5.4.1 Dengan Pendekatan Matematik:

Ada dua cara perhitungan BEP dengan pendekatan matematik, yaitu:

(1). Atas dasar unit :

 VC-P

 TFC QBEP=

(2). Atas dasar rupiah :

 

p

V -1

 TFC QRp=

 

Contoh:Contoh:

Misalnya ada perusahaan konveksi kaos anak-anak dengan harga jual

satu buah kaos adalah Rp. 10.000 dengan biaya variabel sebesar Rp.

5.000 dan biaya tetap sebesar Rp. 10.000.000

Hitung BEP baik dalam : (1) unit ; (2) rupiah.

1) BEP dalam Unit

 

unit2.0005.000-10.000

10.000.000 

VC- 

==

=

 BEP 

 BEP 

Q

 P 

TFC Q

2) BEP dalam Rupiah

 

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 57

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 58/127

0200.000.0Rp.

10.000

5.000 -1

10.000.000 Q

p

V -1

 TFC Q

Rp

Rp

==

=

  5.4.2 Dengan Pendekatan Grafik:Berdasarkan contoh di atas, kita akan menentukan BEP dengan

menggunakan pendekatan grafik:

 Y4 Garis Pendpt Penjualan

/ TR

 Y3 Garis T otal Biaya / TC

 Y2 (Rp. 200.000.000) E Biaya

Variabel / TVC

 Y1 Garis Biaya Tetap / TFC

Rugi 

0 X1 X2000 Unit X3

Volume / Q

Gambar 5.1

5.4.3 MARGIN OF SAFETY 

Merupakan persentase batas penurunan penjualan sampai dengan

keadaan BEP. Margin Of Safety  ini juga merupakan batas risiko

penurunan penjualan hingga tidak memperoleh keuntungan dan tidak

menderita kerugian.

Rumus

100xPenjualanAnggaran

BEP-njualanAnggaranPe SafetyOf Margin =

Contoh:

Misalnya pada contoh di atas dianggarkan sebesar Rp. 1.000.000.000

Maka margin of safetynya adalah:

100xPenjualan Anggaran

BEP-Penjualan Anggaran SafetyOf Margin =

5%100%x0001.000.000.

0950.000.00-0001.000.000.

 SafetyOf rgin==Ma

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 58

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 59/127

  Anggaran Penjualan – BEP

Artinya: bila realisasi penjualan turun lebih dari 5%, maka perusahaan

akan mengalami kerugian.

5.4.4 SHUT DOWN POINT 

Suatu usaha harus dihentikan apabila pendapatan yang diperoleh

tidak dapat menutup biaya tetap tunainya (Cash cost atau out of pocket 

costs).

Contoh biaya tunai : gaji pengawas pabrik dan biaya pemeliharaan

Contoh biaya terbenam : biaya depresiasi, amortisasi dan deplesi

* Rumus :

 RatioMarginContribu 

 Tunai TetapBiaya UsahaPenutupan Titik

tion=  

 Titik penutupan usaha dalam satuan produk

VariabBiaya-Penjualanendapatan 

 Tunai TetapBiaya UsahaPenutupan TitikP

=

 

Contoh:Perusahaan XYZ yang menjual produknya dengan harga Rp. 20.000

per unit, biaya variabel Rp. 12.000 per unit, dan fixed cost sebesar Rp.

400.000.000 (40% fixed cost tunai), maka:

0400.000.00

0.4 

0160.000.00 Usaha Penutupan  Titik

Ratio Margin Kontribusi 

 Tunai TetapBiaya Usaha Penutupan  Titik

40%0.420.000

8.000 Ratio Margin Kontribusi

Unit per  JualHarga

Kontribusi Laba Ratio Margin Kontribusi

8.00012.000-20.000 Kontribusi Laba

Unit per Variabel Biaya-Unit per  JualHarga Kontribusi Laba

unit20.0008.000 

0160.000.00 Usaha Penutupan  Titik

12.000-20.000 

0160.000.00 Usaha Penutupan  Titik

VariabBiaya-Penjualan Pendapatan 

 Tunai TetapBiaya Usaha Penutupan  Titik

rupiah

rupiah

unit

unit

unit

==

=

===

=

==

=

==

=

=

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 59

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 60/127

Artinya :

 Jika perusahaan hanya mampu menjual produknya sebanyak 20.000 unit

atau jika perusahaan hanya mampu mendapatkan laba sebesar Rp.400.000.000, maka secara ekonomis sebaiknya perusahaan ditutup

karena pendapatan penjualannya hanya dapat digunakan untuk menutup

biaya tunai saja

SOAL LATIHAN MANDIRI (diambil dari Gitman, 2009)

A. TINJAUAN KONSEP

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan break event point 

2. Apa yang melatarbelakangi munculnya break event point 

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan variable cost dan fixed cost ,

berikan contoh dari kedua jenis biaya tersebut

4. Apa manfaat dari adanya break event point.5. Apa yang dimaksud dengan dengan shut down point. Jika perusahaan

sudah mencapai titik ini, apa yang harus dilakukan oleh perusahaan,

berikan penjelasannya.

B. HITUNGAN KASUS diambil dari Sutrisno 2005

1. PT. JAYA sedang merencanakan penjualan untuk tahun 2009.

Perusahaan mempunyai kapasitas normal sebanyak 60.000 unit dalam

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 60

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 61/127

setahun. Pada tahun 2009 ini perusahaan akan bekerja dengan

kapasitas 40.000 unit dengan biaya biaya per unit sebagai berikut :

Biaya bahan baku Rp. 8.000,00Biaya TKL Rp. 6.000,00

Biaya FOH Variabel Rp. 5.000,00

Biaya FOH Tetap Rp. 6.500,00

Biaya Komersial Variabel Rp. 3.000,00

Biaya Komersial Tetap Rp. 3.500,00

Harga jual ditentukan sebesar Rp. 40.000,00 per unit

Diminta :

a. Hitunglah BEP

b. Hitunglah besarnya penjualan minimal bila ditetapkan

target laba :

I. Rp. 190.000.000,00

II. 25% dari penjualan

III. 25% dari biaya variabel

c. Menghitung besarnya Margin of Safety bila anggaran

penjualan seperti pada point b-ii.

2. PT. SEJAHTERA merencanakan akan memproduksi barang jadi

sebanyak 60.000 unit. Rencana biaya yang akan dikeluarkan untuk

memproduksi barang tersebut adalah sbb:

Biaya Bahan Baku Rp. 500.000.000

Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 350.000.000

Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp. 250.000.000

Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp. 350.000.000

Biaya Operasi Variabel Rp. 175.000.000

Biaya Operasi Tetap Rp. 70.000.000

Harga produk tersebut ditetapkan sebesar Rp. 60.000 per unit.

Diminta:

a. Menghitung BEP

b. Menghitung besarnya penjualan minimal bila diinginkan laba

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 61

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 62/127

- Rp. 250.000.000

- 15% dari penjualan

c. Margin of safety  bila anggaran penjualan sebesar Rp.

1.050.000.000

3. PT. SEJAHTERA pada tahun 2002 mampu menjual produknya sebesar

25.000 unit dengan harga Rp. 35.000 per unit, biaya variabel per unit

Rp. 22.000. Pada tahun tersebut perusahaan dalam kondisi BEP.

 Tahun 2003 perusahaan akan meningkatkan kinerjanya agar dapat

dihasilkan keuntungan yang optimal. Untuk itu perusahaan akan

menambah biaya promosi sebesar Rp. 76.000. dan akan memberikan

bonus pada tenaga pemasaran dan pengecer sebesar Rp. 2.000 per

unit. Dan harga juga akan dinaikkan menjadi Rp. 45.000 per unitnya.

Diminta:

a. Hitunglah besarnya BEP

b. Menghitung besarnya penjualan minimal bila diinginkan laba

Rp.350.000.000

c. Kapan perusahaan harus ditutup bila 60% dari fixed cost  

merupakan fixed cost tunai.

BAB VI

MODAL KERJA (WORKING CAPITAL)

6.1 PENDAHULUAN

Manajemen harus aktif dalam menyediakan modal kerja yang

diperlukan dalam menunjang kegiatan perusahaan. Peran modal kerja

sangat penting bagi setiap perusahaan, walaupun peran tersebut berbeda

pada setiap jenis usaha.

6.2 PENGERTIAN MODAL KERJA

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 62

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 63/127

Pengertian Modal Kerja dan Modal berbeda dalam pandangan

pedagang, ahli ekonomi, kreditur dan ahli hukum (Manullang, 2005). RD

Kennedy dan SY Mc Mullen (dalam Manullang, 2005:13) memberipengertian modal kerja sbb :

1. Working Capital is the current assets over current liabilities, the

amount of current assets that has been supplied by long term creditors

and the stockholders. In the other words, working capital represents

the amount of current assets that have not been supplied byt current,

short term creditors. This definitions is qualitative of current assets in

excess of the current liabilities, ….

2. Working capital is the amount of the current assets. This interpretation

is qualitative in characters, since it represents the total amount of 

funds used for current operating purposes.

Sutrisno (2005,44) mengemukakan tiga konsep pengertian modal kerja,

yaitu :

1. Konsep Kuantitatif 

Konsep ini didasarkan atas kualitas dana yang ditanam dalam unsur-

unsur aktiva lancar, yaitu aktiva yang dipakai sekali dan akan kembali

dalam bentuk semula, atau aktiva dengan dana tertanam di dalamnya

yang akan bebas lagi dalam waktu singkat. Konsep ini disebut Gross

Working Capital.

2. Konsep Kualitatif 

Konsep ini didasarkan pada aspek kualitatif, yaitu kelebihan aktiva

lancar dari hutang lancarnya. Modal kerja menurut konsep ini adalah

sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dihunakan untuk

membiayai operasi perusahaan yang bersifat rutin tanpa mengganggu

likuiditasnya. Konsep ini disebut Net Working Capital.

3. Konsep Fungsional

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 63

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 64/127

Konsep ini didasarkan pada fungsi dana dalam menghasilkan

pendapatan. Setiap dana yang digunakan dalam perusahaan

dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan, dengan kalkulasisebagian dana digunakan untuk menghasilkan pendapatan pada

periode tersebut (current income) dan sebagian lagi digunakan untuk

menghasilkan pendapatan pada periode-periode berikutnya (future

income).

6.3 PERBEDAAN MODAL KERJA DENGAN MODAL

Perbedaan antara modal kerja dengan modal tetap dapat dilihat

dari beberapa aspek, yaitu :

 Tabel 6.1 Perbedaan Antara Modal Kerja dan Modal

No. ITEM Modal Kerja Modal

1. Perputar

an

 Tingkat perputaran untuk menjadi

uang tunai kurang dari satu tahun

 Tingkat perputaran untuk

menjadi uang tunai lebih

dari satu tahun2. Fleksibil

itas

Besar kecilnya kebutuhan modal

kerja lebih mudah untuk

disesuaikan dengan rencana

produksi/penjualan perusahaan

Besar kecilnya kebutuhan

modal kerja tidak mudah

untuk disesuaikan dengan

rencana produksi/penjualan

perusahaan3. Variabili

tas

Struktur kekayaan pada berbagai

unsur modal kerja (kas, piutang,

persediaan, dan efek) dapat

berubah setiap saat

Struktur kekayaan pada

berbagai unsur modal tetap

tidak mengalami perubahan

kecuali dalam jangka waktu

lebih dari satu tahun,

misalnya karena adanya

penyusutan modal kerja.

4. Fisik  Secara fisik mengalami perubahan

bentuk karena adanya kegiatan

proses produksi

 Tidak mengalami perubahan

bentuk.

6.4 JENIS MODAL KERJA

Seperti dikutip dari Sutrisno (2005;45) kebutuhan modal kerja dari

waktu ke waktu dalam satu periode belum tentu sama, hal ini disebabkan

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 64

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 65/127

oleh berubah-ubahnya proyeksi volume produksi yang akan dihasilkan

oleh perusahaan. Perubahan itu sendiri kemungkinan disebabkan adanya

permintaan yang tidak sama dari waktu ke waktu, seperti adanyapermintaan disebabkan musiman. Oleh karena itu kebutuhan modal kerja

 juga bisa mengalami perubahan. Menurut A.W. Taylor modal kerja bisa

dikelompokkan ke dalam dua jenis sebagai berikut:

1. Modal Kerja Permanen

Modal kerja permanen adalah modal kerja yang selalu harus ada

dalam perusahaan agar perusahaan dapat menjalankan kegiatannya

untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Modal kerja permanen dibagi

menjadi dua macam yakni:

a. Modal Kerja Primer

Modal kerja primer adalah modal kerja minimal yang harus ada dalam

perusahaan untuk menjamin agar perusahan tetap bisa beroperasi.

b. Modal Kerja Normal

Merupakan modal kerja yang harus ada agar perusahaan bisa

beroperasi dengan tingkat produksi normal. Produksi normal

merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang

sebesar kapasitas normal perusahaan.

2. Modal Kerja Variabel

Modal kerja variable adalah modal kerja yang jumlahnya berubah-

ubah sesuai dengan perubahan kegiatan ataupun keadaan lain yang

mempengaruhi perusahaan. Modal kerja variable terdiri dari:

a. Modal Kerja Musiman

Merupakan sejumlah dana yang dibutuhkan untuk mengantisipasi

apabila ada fluktuasi kegiatan perusahaan, misalnya perusahaan

biscuit harus menyediakan modal kerja lebih besar pada saat musim

hari raya.

b. Modal Kerja Siklis

Adalah modal kerja yang jumlah kebutuhannya dipengaruhi oleh

fluktuasi konjungtur.

c. Modal Kerja Darurat

Modal kerja ini jumlah kebutuhannya dipengaruhi oleh keadaan-

keadaan yang terjadi di luar kemampuan perusahaan.

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 65

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 66/127

Bila digambarkan, jenis-jenis modal kerja akan tampak seperti

pada gambar dibawah ini.

MK 

Darurat

MK 

Siklus

Modal Kerja Normal

MK 

Musiman Modal Kerja Primer

Gambar 6.1. Jenis-Jenis Modal KerjaSumber: Dermawan, 2007

6.5 KEBIJAKAN MODAL KERJA

Kebijakan modal kerja yang disadur dari buku Sutrisno (2005;45)

merupakan strategi yang diharapkan oleh perusahaan dalam rangka

memenuhi kebutuhan modal kerja dengan berbagai alternatif sumber

daya. Seperti diketahui bahwa sumber dana untuk memenuhi modal kerja

bisa dipilih dari sumber dana berjangka panjang atau sumber dana

berjangka pendek. Masing-masing alternatif mempunyai konsekuensi dan

keuntungan. Modal kerja pada dasarnya adalah dana yang masa

perputarannya berjangka pendek, tapi karena ada dana (modal kerja)

yang selalu harus ada dalam perusahaan (modal kerja permanen) artinya

dana tersebut harus ada dalam jangka panjang, maka perlu

kebijaksanaan untuk mencari sumber pembelanjaan sehingga diperoleh

biaya dana yang paling murah.

Kebijaksanaan modal kerja apa yang harus diambil oleh

perusahaan ini tergantung dari seberapa besar manajer berani

mengambil risiko. Kebijaksanaan modal kerja yang bisa diambil oleh

perusahaan adalah:

a. Kebijaksanaan Konservatif 

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 66

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 67/127

Rencana pemenuhan kebutuhan dana konservatif merupakan rencana

pemenuhan dana modal kerja yang lebih banyak menggunakan sumber

dana jangka panjang dibandingkan sumber dana jangka pendek. Dalamkebijakan ini modal kerja permanen dan sebagian modal kerja variabel

dipenuhi oleh sumber dana jangka panjang, sedangkan sebagian modal

kerja variabel lainnya dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek.

Kebijaksanaan ini disebut konservatif (hati-hati), karena sumber dana

 jangka panjang mempunyai jatuh tempo yang lama, sehingga

perusahaan memiliki keleluasaan dalam pelunasan kembali artinya

perusahaan mempunyai tingkat keamanan atau margin of safety  yang

besar. Bila digambarkan kebijakan konservatif nampak sebagai berikut.

Gambar 6.2Kebijakan Konservatif 

Sumber : Sutrisno, 2005

Dari gambar tersebut bisa dilihat bahwa sebagian modal kerja

variabel didanai sumber jangka panjang, risikonya apabila kebutuhan

modal kerja variabel kecil akan mengakibatkan adanya dana

menganggur. Dana menganggur ini akan ditanamkan ke dalam surat

berharga jangka pendek.

b. Kebijaksanaan Moderat

Pada kebijaksanaan atau strategi pendanaan ini perusahaan

membiayai setiap aktiva dengan dana yang jangka waktunya kurang

lebih sama dengan jangka waktu perputaran aktiva tersebut. Artinya

aktiva yang bersifat permanen yakni aktiva tetap dan modal kerja

permanen akan didanai dengan sumber dana jangka panjang, dan aktiva

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 67

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 68/127

yang bersifat variabel atau modal kerja variabel akan didanai dengan

sumber dana jangka pendek. Kebijakan ini didasarkan atas prinsip

matching principle yang menyatakan bahwa jangka waktu sumber danasebaiknya disesuaikan dengan lamanya dana tersebut diperlukan. Bila

dana yang diperlukan hanya untuk jangka pendek maka sebaiknya

didanai dengan sumber dana jangka pendek, demikian pula kalau dana

tersebut diperlukan untuk jangka panjang maka sebaiknya didanai

dengan sumber dana jangka panjang. Dengan demikian risiko yang

dihadapi hanya berupa terjadinya penyimpangan aliran kas yang

diharapkan. Oleh karena itu kesulitan yang dihadapi adalah

memperkirakan jangka waktu skedul arus kas bersih dan pembayaran

hutang, yang slalu terdapat unsur ketidakpastian. Dan pada kebijakan ini

akan muncul trade-off  antara profitabilitas dan risiko. Semakin besar

margin of safety yang ditentukan untuk menutup penyimpangan arus kas

bersih semakin aman bagi perusahaan, tetapi harus menyediakan dana

yang jangka waktunya melebihi kebutuhan dana yang digunakan,

akibatnya akan terjadi dana menggur dan hal ini akan menurunkan

profitabilitas. Dengan kata lain bila risiko rendah akan mengakibatkan

profitabilitas juga rendah. Bila digambarkan akan nampak seperti berikut.

Gambar 6.3Kebijakan Konservatif 

Sumber : Sutrisno, 2005

c. Kebijaksanaan Agresif 

Bila pada kebijakan konservatif perusahaan lebih mementingkan

faktor keamanan sehingga margin of safety -nya sangat besar, tetapi

tentunya akan mengakibatkan tingkat profitabilitas menjadi rendah.

Sebaliknya dengan kebijakan agresif, maka sebagian kebutuhan dana

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 68

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 69/127

 jangka panjang akan dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek. Pada

pendekatan ini perusahaan berani menanggung risiko yang cukup besar,

sedangkan trade-off  yang diharapkan adalah memperoleh profitabilitasyang lebih besar. Pendekatan ini bila digambarkan seperti di bawah ini.

Gambar 6.4Kebijakan Konservatif 

Sumber : Sutrisno, 2005

Untuk aplikasinya akan disajikan ilustrasi ketiga alternatif strategi,

dengan contoh sebagai berikut: (Sutrisno, 2005;45)

PT. Elang Sakti sedang mempelajari untuk menentukan tingkat aktivalancar yang optimal untuk tahun depan. Manajemen memperkirakan

bahwa penjualan akan meningkat Rp. 200.000.000,- karena

ditawarkannya produk baru. Perusahaan ingin tetap mempertahankan

rasio utangnya 50% dan nilai aktiva tetap saat ini sebesar Rp.

80.000.000,-. Tingkat bunga baik untuk jangka pendek maupun jangka

panjang saat ini 12%. Manajer keuangan PT. Elang Sakti menginginkan

untuk menganalisis tiga alternatif kebijakanan yakni:

a. Kebijakan konservatif dengan tingkat aktiva lancar 60% dari

penjualan.

b. Kebijakan moderat dengan mempertahankan aktiva lancar sebesar

50% dari penjualan.

c. Kebijakan agresif dengan tingkat aktiva lancar 40% dari penjualan.

Mana kebijakan yang sebaiknya diambil dengan mengukur ukuran return

on equity  untuk ketiga alternatif tersebut dengan asumsi: EBIT sebesar

10% dari penjualan dan pajak sebesar 25%.

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 69

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 70/127

Untuk memilih alternatif mana sebaiknya yang diambil oleh

perusahaan, maka kita mencari return on equity  untuk masing-masing

alternatif.

Aktiva Konserv

atif 

Moderat Agresif  

Aktiva Tetap

Aktiva Lancar

80.000.00

0120.000.0

00

80.000.00

0100.000.0

00

80.000.00

080.000.00

0 Total Aktiva

Hutang/Total Aktiva

(50%)

200.000.0

00

100.000.0

00

180.000.0

00

90.000.00

0

160.000.0

00

80.000.00

0Modal Sendiri 100.000.0

00

90.000.00

0

80.000.00

0

EBIT (10% dari

penjualan)

Bunga 12%

20.000.00

0

12.000.00

0

20.000.00

0

10.800.00

0

20.000.00

0

9.600.000

EBT

Pajak 25%

8.000.000

2.000.000

9.200.000

2.300.000

10.400.00

0

2.600.000EAT

Return on Equity

6.000.000

6,00%

6.900.000

7,67%

7.800.000

9,75%

Dari perhitungan tersebut, ternyata kebijakan agresif memberikan

return on equity paling besar. Namun demikian jumlah aktiva lancar yang

rendah menunjukan bahwa likuiditas perusahaan juga rendah, sehingga

akan meningkatkan risiko ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban finansial jangka pendeknya.

Kebutuhan modal kerja permanen sebaiknya ditanggung oleh

pemilik perusahaan atau para pemegang perusahaan. Semakin besar

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 70

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 71/127

 jumlah modal kerja yang dibiayai atau berasal dari investasi pemilik

perusahaan, maka credit rating akan semakin baik dan jaminan bagi

kreditor jangka pendek semakin besar.Sumber modal kerja bagi suatu perusahaan seperti disebutkan dalam R.D

Kennedy and S.Y, Muller (dalam Manullang, 2005), dapat berasal dari :

1. Working capital provided by current operations

2. Profit on the sale of marketable securities

3. Sale of fixed assets, long term investments and other non current 

assets.

4. Federal income tax refunds and other similar extra ordinary “gain” 

items

5. Sales of bonds and capital stock and contributions of funds by owners

6. Bank and other short term loans

7. Trade creditors (accounts, trade acceptances and notes payables).

6.6 RASIO PENGUKUR MODAL KERJA

 Tujuan dari rasio ini adalah untuk melakukan analisis hubungan

dari berbagai pos dalam suatu laporan keuangan sebagai dasar

interpretasi kondisi keuangan dari hasil operasional suatu perusahaan.

Beberapa rasio yang sering digunakan :

1. Current Ratio

2. Acid Test Ratio

3. Turnover of Receivables

4. Inventory Turnover 

5. Turnover of Net Working Capital

Dengan melakukan analisis menggunakan rasio, maka dapat

diketahui dan diinterpretasikan posisi keuangan jangka pendek

perusahaan serta meneliti efisiensi dan penggunaan modal kerja dalam

perusahaan

LATIHAN SOAL MANDIRI (Sutrisno, 2005;57)

1. Tahun depan manajemen memperkirakan akan tejadi

kenikanpermintaan yang cukup signifikan, PT. Kresna sedang

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 71

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 72/127

mempelajari untuk menentukantingkat modal kerja yang optimal

untuk tahun depan. Manajemen memperkirakan bahwa penjualan

akan meningkat sebesar Rp. 250.000.000,- dengan adanyapeningkatan promosi penjualan. Perusahaan ingin tetap

mempertahankan struktur modalnya sebesar 50% dan nilai aktiva

tetap saat ini sebesar Rp. 120.000.000,-. Tingkat bunga hutang jangka

pendek dan jangka panjang sebesar 16%. Manajer keuangan PT.

Kresna menginginkan untuk menganalisa tiga alternatif kebijakan

modal kerja, yakni:

a. Kebijakan konservatif dengan tingkat aktiva lancar 60% dari

penjualan.

b. Kebijakan moderat dengan mempertahankan aktiva lancar 50%

dan

c. Kebijakan agresif dengan tingkat aktiva lancar hanya 40% dari

penjualan.

Diminta:

a. Tunjukkan return on equity  untuk ketiga alternatif kebijaksanaan

tersebut, anggaplah bahwa EBIT sebesar 15% dari penjualan dan

tarif pajak sebesar 30%, maka kebijaksanaan mana yang paling

baik?

b. Bagaimana komentar saudara dengan kebijakan tersebut?

2. Perusahaan Baruna mempunyai rencana produksi 2.400 unit barang

 jadi dalam sebulan. Untuk membuat satu unit barang jadi tersebut

dibutuhkan 2 kg bahan baku dengan harga Rp. 1.250,- per kg. bahan

baku tersebut rata-rata disimpan di gudang selama 10 hari sebelum

masuk proses produksi. Lamanya proses produksi 5 hari. Barang jadi

berada digudang sebelum terjual rata-rata 15 hari. Rata-rata piutang

tertagih selama 45 hari. Upah langsung per unit barang jadi sebesar

Rp. 1.500,-. Biaya tunai lainnya adalah biaya pemasaran tunai sebulan

sebesar Rp. 21.000.000,-. Biaya administrasi & umum sebulan Rp.

16.500.000,- dan biaya-biaya lain per bulan rata-rata Rp. 13.500.000,-.

Kas minimal ditentukan sebesar Rp. 5.000.000,-.

Hitunglah besarnya modal kerja.

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 72

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 73/127

BAB VII

MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA

Kas adalah suatu bentuk kekayaan perusahaan yang paling likuid.

Menurut Indriyo (1995:61), kas adalah sebagai nilai uang kontan yang

ada dalam perusahaan beserta pos-pos lain yang ada dalam jangka

waktu dekat dapat diuangkan sebagai alat pembayaran kebutuhan

financial, yang mempunyai sifat paling tinggi tingkat likuiditasnya.

Menurut Manullang (2005:24), dalam neraca perusahaan biasanya kas

dicatat dalam 2 (dua) kategori ;

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 73

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 74/127

1. Cash, yang termasuk dalam kategori ini adalah uang tunai dan valuta

asing yang disimpan dalam kas register, petty cash dan bank. Uang ini

dapat segera digunakan untuk membayar kewajiban-kewajiban yangada.

2. Marketable Securities,  Jika perusahaan mempunyai kasi yang

berlebihan maka dapat diinvestasikan ke dalam investasi jangka

pendek. Manajer keuangan akan membeli surat –surat berharga yang

beresiko rendah dengan likuiditas tinggi yang dapat diuangkan

dengan cepat bila ada keperluan mendadak.

7.1 JENIS-JENIS ALIRAN KAS

Ditinjau dari segi perputarannya menurut Dermawan Sjahrial

(2007;125), pola kas meliputi :

1. Aliran kas masuk, terbagi atas:

a. bersifat kontinyu, misalnya hasil penjualan produk tunai dan

penerimaan piutang

b. bersifat tidak kontinyu (intermittent) , misalnya penyertaan pemilik

perusahaan, penjualan saham, penerimaan kredit bank, penjualan

aktiva tetap yang tidak terpakai.

2. Aliran kas keluar, terbagi atas:

a. bersifat kontinyu, misalnya pembelian bahan baku/mentah,

pembayaran upah langsung, pembayaran gaji, biaya operasional :

biaya administrasi & umum, pembayaran utang dagang

b. bersifat tidak kontinyu (intermittent) , misalnya pembayaran bunga,

pembayaran deviden, pembayaran pajak penghasilan, pembayaran

angsuran utang bank, pembelian aktiva tetap.

Ditinjau dari segi aliran menurut Dermawan Sjahrial (2007;127), meliputi :

1. Aliran Operasi, aliran kas yang berhubungan dengan perputaran

produksi dan penjualan

2. Aliran Investasi, aliran kas yang berhubungan dengan pembelian dan

penjualan aktiva tetap serta investasi dan divestasi pada bisnis lainnya

3. Aliran Pembiayaan, aliran kas yang berhubungan dnegan sumber

pembiayaan/pinjaman jangka pendek dan panjang serta

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 74

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 75/127

penerbitan/penjualan saham (ekuitas) dan pembelian kembali serta

pembayaran deviden tunai.

7.2 MOTIF MEMILIKI KAS

Sebagaimana diungkapkan oleh teori ekonomi dari John Maynard

Keynes yang dikutip dari buku Sutrisno (2001;74) dengan teori Liquidity 

 preference-nya,masyarakat cenderung untuk menguasai uang berbentuk

tunai dengan tiga motif di belakang pemikirannya, yaitu:

1. Motif Transaksi (Transaction Motive),

Berarti seseorang atau perusahaan memegang uang tunai untuk

keperluan realisasi dari berbagai transaksi bisnisnya, baik transaksi yang

rutin (reguler) maupun yang tidak rutin. Seperti pembayaran upah,

pembayaran hutang, pembelian bahan dan pembayaran-pembayaran

tunai lainnya baik yang dibayar dengan uang tunai maupun dengan cek.

2. Motif Spekulasi (Speculation Motive)

Berarti seseorang atau perusahaan memegang uang tunai yang

dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya kebutuhan-kebutuhan yang

bersifat mendadak. Pada perusahaan motif berjaga-jaga ini bisa dilihat

dari saldo kas minimum yang ditetapkan. Besarnya saldo kas minimum

yang ditentukan sebagai indikator penyimpangan aliran kas yang

dianggarkan. Penerimaan dan pengeluaran di perusahaan biasanya

diprediksikan melalui anggaran kas atau budget cash. Apabila antara

penerimaan dan pengeluaran bisa diprediksi dengan tepat, maka

kebutuhan kas yang bersifat mendadak bisa ditentukan sekecil mungkin

berarti saldo kas minimum kecil, tetapi bila prediksi penerimaan dan

pengeluaran kas tidak bisa diprediksi dengan akurat, maka

membutuhkan saldo kas minimum yang besar karena kemungkinan

kebutuhan kas mendadak sangat besar.

3. Motif Berjaga-jaga (Precautionary Motive)

Adalah memotivasi seseorang atau perusahaan memegang uang

dalam bentuk tunai karena adanya keinginan memperoleh keuntungan

yang besar dari suatu kesempatan investasi, biasanya investasi yang

bersifat liquid. Misalnya pada saat kondisi ekonomi yang kurang baik di

mana harga surat berharga seperti saham mengalami penurunan yang

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 75

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 76/127

drastis, maka perusahaan bisa menggunakan uangnya untuk membeli

sekuritas tersebut harganya juga akan ikut naik.

 Terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi jumlah kas, yakni :

1. Tersedianya kredit jangka pendek dari bank

2. Tingkat suku bunga pasar

3. Variasi dan fluktuasi aliran kas

4. Compensating Balance, yakni saldo minimum yang ditentukan oleh

bank.

5. Persediaan besi kas.

7.2.1 ANGGARAN KAS (CASH BUDGET)

Semua ramalan yang dibuat perusahaan baik ramalan penjualan,

ramalan biaya, ramalan kebutuhan aktiva tetap, ramalan persediaan,

ramalan penagihan piutang, pembayaran pajak, pembayaran gaji dan

upah, pembayaran bunga, pembayaran dividen, pembayaran sewa,

pembayaran bahan baku dan lain sebagainya diikhtisarkan dalam bentuk

anggaran kas (cash budget) yang merupakan proyeksi arus kas masuk

dan keluar untuk periode tertentu.

 Jika perusahaan terdiri dari beberapa divisi, anggaran kas yang

dibuat setiap divisi harus dikonsolidasikan dalam satu anggaran kas

perusahaan yang menyeluruh.

7.2.2 BENTUK ANGGARAN KAS

1. Bagian 1 Kas Penerimaan (Cash Inflow), terdiri dari:

- Penjualan Tunai

- Penjualan Kredit

Bulan penerimaaan uang tidak sama dengan saat penjualan →

Budget Pengumpulan Piutang.

2. Bagian 2 Kas Pengeluaran (Cash Outflow), terdiri dari:

- Pembelian tunai atau pembelian kredit bahan baku/bahan mentah.

- Pembayaran upah langsung.

- Pembayaran gaji dan biaya administrasi & umum.

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 76

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 77/127

- Biaya perjalanan.

- Pembayaran asuransi, pajak.

- Pembayaran Utang pokok dan bunga simpanan.- Pembayaran dividen.

3. Bagian 3 Sumber Pembiayaan (Financing), terdiri dari:

- Menunjukkan besarnya aliran kas neto (net cashflow) dan besarnya

kebutuhan dana jika terjadi defisit.

7.2.3 KEGUNAAN BUDGET KAS (Dermawan, 2007;127)

1. Dapat digunakan untuk mengantisipasi kebutuhan dana karena

defisit dan surplus

2. Dapat dipergunakan untuk mencapai target dan mengukur

keberhasilan

3. Dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengintegrasikan dan

mengkoordinasikan kegiatan.

7.3 MANAJEMEN KAS YANG EFISIEN

Saldo kas dan saldo pengaman kas seperti yang dikutip dari Dermawan

(2007;132) dipengaruhi oleh :

- produksi perusahaan

- teknik penjualan

- prosedur penagihan piutang

- pembayaran utang

Pengelolaannya akan terlihat dengan menggunakan analisa :

1. Siklus Operasi (Operation Cycle), yakni waktu yang diperlukanmulai dari adanya pengeluaran untuk membeli bahan baku dan

membayar tenaga kerja untuk keperluan proses produksi sampai

diperolehnya uang kas yang didapat dari penjualan produk akhir.

Operation Cycle (OC) = Average Age Inventory (AAI) +

 Average Collection Period (ACP)

Contoh :

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 77

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 78/127

Sebuah perusahaan akan menjual semua produknya secara kredit,

dimana pelanggan yang tertarik diharuskan membayar dalam jangka

waktu 60 hari dari waktu penjualan. Perusahaan menghitung rata-ratawaktu yang diperlukan yaitu 85 hari untuk memproduksi sampai saat

menjual barang jadi dan rata-rata periode penagihan piutang yaitu 70

hari.

Siklus operasi = 85 hari + 70 hari = 155 hari

2. Cash Convertion Cycle (CCC), yakni sejumlah waktu dimana uang

kas perusahaan terikat antara pembayaran untuk input produksi dan

penerimaan atas pembayaran dari penjualan barang jadi;

dikalkulasikan sebagai jumlah hari dalam siklus operasi perusahaan

dikurangi rata-rata periode pembayaran utang dagang.

Cash Convertion Cycle ( CCC) = Operation Cycle OC – Average Payment 

Period (APP)

Cash Convertion Cycle ( CCC) = AAI + ACP – APP

Contoh

Syarat kredit untuk sebuah perusahaan jika ingin membeli bahan baku

adalah membayar dalam jangka waktu 340 hari sejak pembelian

dilakukan dan tenaga kerja dibayar setiap 15 hari. Perusahaan

menghitung rata-rata tertimbang periode pembayaran utang dagang

untuk bahan baku dan tenaga kerja adalah 30 hari

CCC = 155 hari – 35 hari = 120 hari

0 35 85 155

Waktu (hari)

Rata-rata Periode

Pembayaran

35 hari

Pembayaran Utang

Dagang

Siklus Konversi Kas 120 hari =155 - 35

Kas Keluar Kas Masuk

Pembelian Bahan Baku Secara

Kredit

Penjualan Barang Jadi Secara

KreditPenagihan Piutang Dagang

Siklus Operasi (SO)

155 hari =85 +70

Rata-rata Umur Persediaan

85 hari

Rata-rata Periode Tagih

70 hari

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 78

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 79/127

Gambar 7.1 Siklus Operasi dan Siklus Konversi Kas

7.4 SURAT-SURAT BERHARGA

Surat-surat berharga seperti dikutip dari Dermawan (2007;141)

dalam arti sempit seperti saham adalah instrument pasar modal jangka

pendek menghasilkan keuntungan (return) yang dengan mudah ditukar

kedalam bentuk uang tunai/kas.

Surat berharga dalam arti luas dapat berupa surat pengakuan

utang, wesel/promes, saham, obligasi sekuritas kredit atau turunan

(derivatif ) dari surat berharga atau kepentingan lain atau suatu kewajiban

dari penerbit, dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar dan

pasar modal.Motif memiliki surat berharga adalah :

a. Sebagai pengganti kas, pada umumnya untuk mengganti jumlah

minimum kasi yang harus ada (safety cash) misalnya deposito

b. Sebagai investasi sementara, seperti pada perusahaan yang

beroperasi musiman atau mempunyai rencana modernisasi.

7.5 KARAKTERISTIK SURAT BERHARGA

Dalam memilih surat berharga seperti yang dikutip dari Dermawan

(2007;141) perlu diperhatikan beberapa hal:

a. Surat berharganya haruslah yang dengan segera dapat dijual

(marketability) dan dapat dilihat dari:

• “luasnya suatu pasar” yaitu jumlah pembeli dari surat berharga

tersebut,

• “kedalaman pasar” yaitu kemampuan pasar untuk bisa membeli

atau menjual surat berharga dalam jumlah besar.

b. Jaminan utama bahwa surat berharga hendaknya dapat dijual

minimum sama atau kurang sedikit dari nilai pada saat membeli surat

berharga tersebut. Surat berharga yang dapat menjadi kas tanpa

penurunan nilai pokoknya merupakan sarana investasi jangka pendek

yang baik.

7.6 MODEL-MODEL KONVERSI KAS

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 79

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 80/127

Manajer Keuangan menghadapi tanggung jawab yang penting

untuk menentukan jumlah optimal surat berharga yang diubah ke dalam

bentuk kas jika diperlukan tambahan kas dan sebaliknya untukmenentukan jumlah optimal dari kas yang diubah menjadi surat berharga

 jika terjadi surplus kas.

Perusahaan mengelola persediaan kas dengan menghitung dua macam

biaya :

a. Biaya konversi dari surat berharga menjadi kas dan sebaliknya

(convertion cost)

b. Biaya memegang kas dibanding memegang surat berharga

(opportunity cost)

1. MODEL BAUMOL, model ini menentukan konversi kas yang

merupakan suatu model sederhana untuk menetapkan biaya saldo kas

transaksi kas yang efisien dengan menentukan kuantitas konversi kas

yang optimal. Asumsi model ini adalah permintaan akan kas dapat

diprediksi dengan pasti sehingga dapat menentukan Economic

Conversion Quantity (ECQ).

CostyOpportunit

KasUangPermintaan x CostCoversion x 2ECQ=

 Total Biaya = (biaya per konversi x jumlah konversi) + (biaya

kesempatan x rata2 saldo kas)

 Tujuan Model Baumol adalah menghitung ECQ dari kas untuk

meminimumkan total biaya.

Contoh

PT PP mengantisipasi pembayarn untuk tahun yang akan datang sebesar

Rp.95.000.000. Perusahaan menentukan bahwa biaya untuk

mengkonversi surat berharga menjadi kas dan sebaliknya sebesar

Rp.21.000. Saat ini investasi pada portofolio surat berharga menghasilkan

14% setahun.

ECQ = 5393385140

95000000210002...

. Rp

 xRp xRp=

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 80

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 81/127

Nilai sebesar Rp.5.338.539 diterima setiap pengisian kas. Selama setahun

ada 18 konversi (Rp.95.000.000 : Rp.5.338.539). Rata-rata saldo kas

adalah sebesar Rp.2.669.270 (Rp.5.338.539 : 2). Total biaya untuk mengelola kas sebesar :

(Rp.21.000 x 18) + (0.14 x Rp.2.669.270) = Rp.751.698

Saldo Kas (Rp)

ECQ

ECQ / 2 Rata -rata Saldo Kas

0

WAKTU

Gambar 7.2Model Baumol

Sumber : Weston 2006

2. MODEL MILLER-ORR, model ini memberikan efisiensi biaya saldo kas

dengan menentukan batas atas (nilai maksimum) dan titik balik

(return point) yang merupakan target titik saldo kas. Saldo kas

diperbolehkan berfluktuasi antara batas atas dan bawah, dimana

mengasumsikan menjadi saldo nol.

Nilai yang dipilih perusahaan untuk titik balik tergantung pada :

a. Biaya konversi

b. Biaya kesempatan dana harian

c. Varians dari aliran kas bersih harian

Varians diperkirakan dengan menggunakan aliran kas bersih hasrian(aliran kas masuk dikurangi dengan aliran kas keluar per hari).

HarianKesempatanBiayax4

BersiKasAlirandariHarianVariansxKonversiBiayax3 TitikBalik=

Contoh

Perusahaan ABC mengeluarkan biaya sebesar Rp.25.000 untuk

mengkonversi surat berharga menjadi kas dan sebaliknya. Portofolio

surat berharga menghasilkan 14% per tahun. Varians aliran kas bersih

per hari diperkiraan sebesar Rp.5.500.000

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 81

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 82/127

 Titik Balik = 54005616000404

0005005250003...

.

.. Rp

 x

 xRp x=

Batas atas adalah 3x titik balik = 3 x Rp.16.056.540 = Rp. 48.169.622

Saldo kas perusahaan akan bervariasi antara Rp. 48.169.622. Jika batas

atas dicapai, maka Rp.32.113.082 (Rp. 48.169.622 - Rp.16.056.540)

dikonversi dari kas ke surat berharga.

 Jika saldo kas = 0 batas bawah, maka Rp.16.056.540 akan dikonversi

dari surat berharga ke kas (Rp. 16.056.540 – (Rp. 16.056.540-0))

Batas Atas (Upper Limit)

Kas ditransfer ke Surat Berharga

 Titik Pengembalian

Surat Berharga

ditransfer ke Kas

Saldo Kas (Rp)

(Return Point)

Gambar 7.2Model Miller-Orr

SOAL LATIHAN MANDIRI

HITUNGAN KASUS Disadur dari Dermawan (2007;146) dengan beberapa

penyesuaian.

SOAL 1

PT. BANA yang telah beroperasi sejak tahun 2004 memiliki rencanapenjualan dan biaya pada tahun 2008 sbb :

1. Rencana Penjualan

Januari Rp. 9.000.000 Kuartal 2 Rp.13.800.000

Februari Rp. 9.600.000 Kuartal 3 Rp.16.000.000

Maret Rp. 11.100.000 Kuartal 4 Rp.19.200.000

Penjualan bulanan :

a. Penjualan bulanan berdasarkan transaksi awal bulan

b. Penjualan tunai 50% dengan discount 5%

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 82

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 83/127

c. Penjualan kredit dengan syarat 5/20 net 30

d. 50% dari penjualan kredit menggunakan hak discount

e. Penjualan kredit yang tidak menggunakan hak discount tersebut 80%diterima pada bulan yang sama, sedangkan 20% lagi diterima pada

bulan atau kuartal berikutnya.

Penjualan Kuartalan

a. Penjualan tunai 50% dengan discount 5%

b. Penjualan kredit dengan syarat 5/20 net 30

c. 80% dari penjualan kredit menggunakan hak diskon dan 20%

diterima pada kuartal berikutnya

2. Rencana pengeluaran biaya

a. Gaji pegawai

Januari Rp. 750.000 Kuartal 2 Rp.3.600.000

Februari Rp. 1.100.000 Kuartal 3 Rp.3.600.000

Maret Rp. 1.650.000 Kuartal 4 Rp.3.600.000

b. Bahan baku

Januari Rp. 1.950.000 Kuartal 2 Rp.6.000.000

Februari Rp. 2.250.000 Kuartal 3

Rp.8.100.000

Maret Rp. 2.900.000 Kuartal 4 Rp.6.500.000

c. Hutang pajak tahun lalu akan dibayar pada kuartal IV Rp.1.000.000

d. Pembelian alat-alat kantor direncanakan pada bulan Februari

Rp.1.500.000

3. Saldo kas pada 31 Desember 2007 sebesar Rp.550.000 dan

perusahaan menetapkan bahwa saldo kas minimal sebesar Rp.350.000

Hitunglah :

1. Rencana pengumpulan piutamg tahun 2005

2. Anggaran kas dengan ketentuan :

a. Pisahkan antara transaksi usaha dengan financial

b. Jika defisit akan ditutup dengan pinjaman dari bank dengan bunga

5% per bulan

c. Jika surplus diusahakan untuk mengangsur pinjaman

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 83

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 84/127

SOAL 2

Pabrik Particle Board PT PP mempunyai perputaran persediaan barang 6

kali setahun dan mempunyai rata-rata waktu penagihan 45 hari dan rata-rata pembayaran utang dagangnya 30 hari. Investasi tahunan dalam

siklus operasi perusahaan sebesar Rp.120.000.000.000. Diasumsikan 1

tahun = 360 hari

a. Hitunglah siklus konversi kas perusahaan, pengeluaran kas harian dan

 jumlah dana yang dibutuhkan untuk mendukung siklus konversi kas

b. Hitunglah siklus konversi kas perusahaan dan dana yang dibutuhkan

 jika ada ada perubahan sbb :

i. Rata-rata umur persediaan diperpendek 5 hari

ii. Penagihan piutang dipercepat rata-rata 10 hari

iii. Memperlambat periode pembayaran selama 10 hari

c. Jika perusahaan membayar dana pinjaman 13% per tahun, berapa

besar dana yang dibutuhkan untuk dapat meningkatkan laba sebagai

akibat adanya perubahan seperti pada poin b?

d. Jika biaya tahunan untuk mencapai laba dari poin c sebesar

Rp.1.200.000.000 tindakan apa yang dapat saudara rekomendasikan

kepada perusahaan?

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 84

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 85/127

BAB VIII

MANAJEMEN PIUTANG

8.1 PENGERTIAN PIUTANG

Piutang timbul akibat perusahaan menjual barangnya secara

kredit. Jumlah piutang ditentukan oleh faktor (1) jumlah penjualan kredit,

(2) rata-rata waktu penagihan yang sangat bergantung pada kondisi

perekonomian dan (3) kebijaksanaan kredit. Kebijaksanaan kredit

menyangkut standar kredit, persyaratan kredit dan kebijaksanaan

penagihan. Standar kredit menyangkut resiko maksimum yang dapat

ditolerir, persyaratan kredit menyangkut tentang lamanya kredit diizinkan

dan persentase pemberian potongan pada pembayaran yang cepat.

8.2 EVALUASI KREDIT DAN PEMBERIAN ANGKA

Kredit yang diberikan akan memunculkan piutang dagang, dan

piutang dagang ini tidak ada jaminan undang-undangnya, sehingga

apabila terjadi piutang tidak terbayar (macet) maka sulit di selesaikan di

pengadilan. Risiko yang selalu dihadapi oleh perusahaan yang menjual

produknya secara kredit adalah tidak terbayarnya piutang tersebut. Oleh

karena itu untuk mengantisipasi sedini mungkin terjadinya risiko kredit

tersebut, maka sebelum memberikan kredit perlu diadakan evaluasi

terhadap calon-calon pelanggan. Pertimbangan yang lazim digunakan

untuk mengevaluasi calon pelanggan sering disebut dengan prinsip 5

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 85

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 86/127

(lima) C atau the five C’s principles. Prinsip tersebut menurut Sutrisno

(2005;62) adalah :

1. Character  Data tentang kepribadian dari calon pelanggan seperti sifat

pribadi, kebiasaan, cara hidup, keadaan dan latar belakang keluarga

maupun hobinya. Character  ini untuk mengetahui apakah nantinya calon

nasabah ini secara jujur berusaha untuk memenuhi kewajibannya,

dengan kata lain inimerupakan willingness to pay .

2. Capacity  

Kemampuan calon nasabah dalam mengelola usahanya yang dapat

dilihat dari pendidikannya, pengalaman mengelola usaha (business

record), sejarah perusahaan yang pernah dikelola (pernah mengalami

masa sulit apa tidak, bagaimana mengatasi kesulitan). Capacity  ini

merupakan ukuran dari ability to pay atau kemampuan dalam membayar.

3. Capital

Kondisi kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang dikelolanya.

Hal ini bisa dilihat dari neraca, laporan rugi-laba,struktur permodalan,

ratio-ratio keuntungan yang bisa diperoleh seperti return on equity,

return on investment . Dari kondisi di atas bisa dinilai apakah layak calon

pelanggan diberi kredit, dan berapa besar plafon kredit yang layak

diberikan.

4. Collateral

 Jaminan yang mungkin bisa disita apabila ternyata calon pelanggan

benar-benar tidak bisa memenuhi kewajibannya. Collateral ini

diperhitungkan paling akhir, artinya bilamana masih ada suatu

kesangsian dalam pertimbangan-pertimbangan yang lain, maka bisa

menilai harta yang mungkin bisa dijadikan jaminan.

5. Conditions

Kredit yang diberikan juga perlu mempertimbangkan kondisi

ekonomi yang dikaitkan dengan aspek usaha calon nasabah. Ada suatu

usaha yang sangat tergantung dari kondisi perekonomian, oleh karena itu

perlu mengkaitkan kondisi ekonomi dengan usaha calon pelanggan.

8.3 PEMBERIAN ANGKA KREDIT

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 86

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 87/127

Pemberian angka kredit menurut Dermawan (2007;169)

merupakan proses perhitungan suatu peringkat angka untuk seorang

pelanggan yang didasarkan pada informasi yang dikumpulkan, kredityang kemudian diberikan atau ditolak berdasarkan pada hasil angka

kredit tersebut.

Angka kredit merupakan prosedur yang dihasilkan dalam bentuk

angka untuk mengukur keseluruhan kemampuan peminjam dalam

membayar kredit, yaitu dengan pembobotan rata-rata data keuangan dan

karakteristik kredit. Angka kredit biasa digunakan oleh perusahaan yang

memiliki operasi kredit yang besar.

Contoh :

PT ABC menggunakan metode angka kredit untuk membuat suatu

keputusan pemberian kredit bagi konsumennya. Setiap pemohon kredit

harus mengisi daftar isian dan mengajukan permohonan kredit ke

perusahaan. Permohonan diperiksa dan dinilai oleh analis kredit

perusahaan dan kemudian informasi yang relevan diinput ke computer.

Proses lainnya, meliputi pembuatan keputusan kredit yang menghasilkan

surat penerimaan atau penolakan permohonan dan pengiriman kredit

secara otomatis.

PERHITUNGAN ANGKA KREDIT

Karakteristik Keuangan dan KreditAngka

( 0 s.d 100)

Bobot

yang

Ditentuka

n

Bobot

Angka

Referensi Kredit

Kepemilikan Rumah

 Tingkat Pendapatan

Riwayat Pembayaran

Lamanya tinggal di Alamat Terakhir

Lamanya di Pekerjaan Terakhir

80

100

70

80

80

90

0.15

0.15

0.25

0.25

0.10

0.10

12.00

15.00

17.50

20.00

8.00

9.00 Total Angka Kredit 1 81.50

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 87

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 88/127

STANDAR ANGKA KREDIT

AngkaKredit

 Tindakan

>75

65 – 75

<65

Dapat diberikan kredit

Dapat diberikan kredit tetapi terbatas. Jika pelaksanaanya baik

setelah satu tahun dapat diberikan kredit sesuai standar kredit

Ditolak

Bila standar kredit perusahaan 75, maka debitur tersebut bisa

mendapat kredit

 Terdapat persyaratan minimum untuk memberikan kredit kepadapelanggan yang diistilahkan dengan Standar Kredit. Untuk dapat

mendapatkan gambaran bagaimana pengambilan keputusan atas standar

kredit tersebut, terdapat variable utama yang akan dipertimbangkan,

yakni :

1. Volume penjualan (unit) atau hasil penjualan (Rupiah)

2. Investasi pada piutang

3. Biaya piutang ragu-ragu

Persyaratan kredit mencantumkan jangka waktu kredit dan jumlah

potongan bila dibayar lebih awal. Misalnya kepada pelanggan diberikan

persyaratan “2/10 net 30” artinya akan diberikan potongan 2% apabila

pelanggan dapat melunasi dalam waktu 10 hari, dan bila tidak

memanfaatkan potongan tersebut seluruh tagihan harus dilunasi dalam

waktu 30 hari. Jika dalam persyaratan hanya menyebutkan “net 60”

berarti tidak ada potongan dan piutang harus dibayar dalam waktu 60

hari.

Piutang yang diberikan kepada para pelanggan tentunya harus bisa

mendatangkan manfaat bagi perusahaan. Untuk itu perlu diketahui

efisiensi piutang tersebut. Untuk mengukur tingkat efisiensi piutang bisa

digunakan dua ukuran yakni tingkat perputaran piutang atau rata-rata

terkumpulnya piutang. Semakin tinggi tingkat perputaran piutang

semakin efisien piutang tersebut atau semakin cepat piutang dibayar

semakin efisien.

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 88

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 89/127

Perputaran piutang

Piutang sebagai salah satu elemen modal kerja selalu dalamkeadaan berputar. Tingkat perputaran piutang tergantung dari syarat

pembayaran yang diberikan oleh perusahaan. Makin lama syarat

pembayaran semakin lama dana terikat dalam piutang, yang berarti

semakin rendah tingkat perputaran piutang. Tingkat perputaran piutang

atau receivable turnover  dapat diketahui dengan cara membagi

penjualan kredit dengan jumlah rata-rata piutang.

 g  Piurata Rata

 Kredit  PenjualanTurnover ceivable

tan

 Re

=

Sedangkan periode terikatnya dana dalam piutang atau periode

pengumpulan piutang ( Average Collection Period) dapat dihitung dengan

rumus sebagai berikut:

Turnover ceivable Average

 RePeriodColl

360=

Piutang bagaimanapun merupakan aktiva lancar yang kurang

liquid, karena tidak bisa dimanfaatkan sewaktu-waktu. Perusahaan pada

dasarnya lebih menginginkan aliran uang tunai (cashflow) daripada

 jumlah piutang yang besar, karena kas bisa segera dimanfaatkan untuk

berbagai keperluan. Dalam penjualan kredit, saat penjualan barang tidak

bersamaan waktunya dengan penerimaan kas. Oleh karena itu atas

penjualan kredit tersebut perlu dibuat perencanaan kapan piutang

tersebut bisa diterima kas. Kegiatan perencanaan penerimaan piutang

menjadi uang tunai tersebut disebut anggaran pengumpulan piutang

(receivable collection budget ). Budget pengumpulan piutang dapat

disusun berdasarkan anggaran penjualan kredit dengan memperhatikan

kebiasaan pembayaran pelanggan dalam melunasi piutang.

8.4 PERUBAHAN PERSYARATAN KREDIT

Persyaratan kredit seperti yang dikutip dari Dermawan (2007;179)

adalah syarat pembayaran yang dibutuhkan para pelanggan. Misalnya,

syarat kredit dinyatakan seperti 2/10 – n/30 artinya pembeli menerima

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 89

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 90/127

potongan tunai seperti 2% bila pembayaran dilakukan dalam masa

periode diskon / potongan tunai 10 hari, tetapi jika pelanggan tidak

mengambil potongan tunai maka keseluruhan pembayaran harusdilakukan dalam periode kredit 30 hari setelah awal periode kredit.

Persyaratan kredit terdiri dari 3 hal yaitu:

1. Potongan tunai, jika ada, misalnya 2%.

2. Periode potongan tunai, misalnya 10 hari.

3. Periode kredit, misalnya 30 hari.

8.5 POTONGAN TUNAI DAN PERIODE POTONGAN TUNAI

8.5.1 POTONGAN TUNAI

 Jika suatu perusahaan bermaksud memberikan potongan tunai,

maka:

• Volume penjualan akan meningkat dan pengaruhnya terhadap laba

positif.

• Investasi dalam piutang dagang yang disebabkan oleh pelanggan non

potongan tunai membayar lebih cepat akan menurun, tetapi

pengaruhnya terhadap laba positif.

• Investasi pada piutang dagang untuk pelanggan baru meningkat,

tetapi pengaruhnya terhadap laba negatif.

• Biaya piutang ragu-ragu akan menurun, tetapi pengaruhnya terhadap

laba positif.

• Laba per unit menurun, sehingga pengaruh secara keseluruhan

terhadap laba perusahaan negatif.

8.5.2 PERIODE POTONGAN TUNAI

Pengaruh perubahan periode potongan tunai dari 2/10 – n/30

menjadi 2/20 – n/30 sangat tergantung dari kondisi yang dihadapi

perusahaan. Misalnya, jika periode potongan tunai diperpanjang dari 2/10

menjadi 2/20, maka:

• Volume penjualan akan meningkat dan pengaruhnya terhadap laba

positif.

• Investasi dalam piutang dagang yang disebabkan oleh pelanggan non

potongan tunai membayar lebih cepat akan menurun, tetapi

pengaruhnya terhadap laba positif.

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 90

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 91/127

• Investasi pada piutang dagang untuk pelanggan baru meningkat,

tetapi pengaruhnya terhadap laba negatif.

• Biaya piutang ragu-ragu akan menurun, tetapi pengaruhnya terhadaplaba positif.

• Laba per unit menurun, sehingga pengaruh secara keseluruhan

terhadap laba perusahaan negatif.

 Jika perusahaan memperpendek periode potongan tunai maka

dampaknya mungkin berlawanan dengan yang dijelaskan.

SOAL LATIHAN MANDIRI diambil dari Dermawan (2007) dan Sutrisno

(2005)

HITUNGAN KASUS

1. Manakah persyaratan kredit di bawah ini yang menghasilkan biaya

paling tinggi apabila potongan tunai tidak dimanfaatkan?

a. 4/10 – n/45 b. 2/10 – n/30 c. 3/15 – n/40 d. 5/30 – n/60

2. PT X merencanakan membuat anggaran pengumpulan piutang untuk 6

bulan pertama tahun 2008. Anggaran penjualan kredit selama 6 bulan

pertama tahun 2008 adalah sebagai berikut :

 Januari Rp. 115.000.000 April Rp. 132.000.000

Februari Rp. 122.000.000 Mei Rp. 110.000.000

Maret Rp. 125.000.000 Juni Rp. 143.000.000

Syarat pembayaran 7/10-n/60. Penjualan dianggap awal bulan,

penjualan bulan November dan Desember 2007 masing-masing

sebesar Rp. 95.000.000 dan Rp. 100.000.000. Menurut pengalaman,

pembayaran piutang adalah sebagai berikut :

a. 35% dibayar dengan memanfaatkan masa diskon

b. 15% dibayar pada bulan penjualan tanpa memanfaatkan masa

diskon

c. 45% dibayar satu bulan setelah penjualan

d. 5% dibayar dua bulan setelah penjualan

Buatlah anggaran pengumpulan piutang!!

BAB IX

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 91

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 92/127

MANAJEMEN PERSEDIAAN

9.1 PENGERTIAN MANAJEMEN PERSEDIAAN

 Terdapat tiga jenis persediaan menurut Dermawan (2007;190),

yaitu (1) persediaan bahan baku, (2) persediaan barang dalam proses

dan (3) persediaan barang jadi. Penyebab timbulnya persediaan tersebut

karena tidak sinkronnya permintaan dengan penyediaan dan waktu yang

digunakan untuk memproses bahan baku. Terdapat empat faktor yang

dijadikan sebagai fungsi perlunya persediaan, yaitu waktu, ketidakpastian

waktu yang akan datang, ketidakpastian penggunaan dalam pabrik dan

faktor ekonomis.

Masalah penentuan besarnya investasi atau alokasi modal dalam

persediaan merupakan masalah yang penting bagi perusahaan, karena

mempunyai efek langsung terhadap keuntungan perusahaan.

Bila investasi dalam persediaan lebih besar dari kebutuhannya menurut

Dermawan (2007;189), maka :

- Akan memperbesar beban bunga, terutama sumber modal kerja yang

berasal dari pinjaman

- Akan memperbesar biaya penyimpanan dan pemeliharaan

- Akan memperbesar kerugian karena kerusakan persediaan

-  Turunnya kualitas persediaan

- Persediaan dapat mengalami keusangan, ketinggalan mode

Sebaliknya investasi yang terlalu kecil akan mengakibatkan

kekurangan bahan baku sehingga kapasitas produksi tidak penuh yang

pada akhirnya akan mengakibatkan biaya produksi menjadi tinggi.

Pengertian persediaan mencakup pengertian yang sangat luas

karena sangat tergantung kepada sifat, jenis dan bidang usaha

perusahaan. Persediaan bagi perusahaan yang satu mungkin bukan

merupakan persediaan bagi perusahaan yang lain. Pada perusahaan

dagang, sesuai dengan kegiatannya dimana perusahaan ini melakukan

kegiatan membeli barang untuk dijual lagi, maka persediaan utama yang

dimiliki berupa persediaan barang dagangan, dan persediaan bahan

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 92

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 93/127

penolong serta persediaan perlengkapan kantor. Perusahaan jasa

mempunyai persediaan biasanya dalam bentuk persediaan bahan

pembantu atau persediaan yang habis pakai, termasuk di didalamnyapersediaan kertas, karbon, stempel, tinta, materai dan persediaan lainnya

yang berhubungan dengan jasanya. Sedangkan untuk untuk perusahaan

manufaktur mempunyai beberapa macam persediaan utama sebagai

berikut:

a. Persediaan bahan baku (raw material inventory)

b. Persediaan bahan setengah jadi (work in process inventory )

c. Persediaan barang jadi (finished goods inventory )

Bab ini akan menggunakan perusahaan manufaktur sebagai

contoh, dimana pada umumnya memiliki 3 (tiga) jenis persediaan, yakni :

1. Persediaan bahan baku / bahan pembantu

2. Persediaan barang dalam proses

3. Persediaan barang jadi.

9.2 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEDIAAN

BAHAN BAKU

Dalam bukunya, Dermawan (2007;193) menjelaskan faktor yang

mempengaruhi persediaan bahan baku adalah:

1. Volume yang dibutuhkan untuk melindungi jalannya perusahaan

terhadap gangguan kehabisan persediaan mengakibatkan produksi

terganggu

2. Volume produksi yang direncanakan sangat tergantung pada volume

penjualan yang direncanakan

3. Besarnya pembelian bahan baku setiap kali pembelian untuk

mendapatkan biaya pembelian yang minimal

4. Estimasi fluktuasi bahan baku di masa yang akan datang

5. Peraturan Pemerintah yang menyangkut persediaan material / bahan

baku

6. Harga pembelian bahan baku

7. Biaya penyimpanan dan resiko penyimpanan di gudang

8. Tingkat kecepatan bahan baku menjadi rusak atau turun kualitasnya.

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 93

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 94/127

9.3 FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESAR KECILNYA

SAFETY STOCK  

Menurut Dermawan (2007;194) faktor yang mempengaruhi besarkecilnya safety stock adalah:

1. Resiko kehabisan persediaan, besar kecilnya dipengaruhi oleh :

a. Kebiasaan para supplier menyerahkan barangnya apakah tepat

waktu atau terlambat

b. Besar kecilnya jumlah bahan baku yang dibeli setiap saat

c. Dapat diduga atau tidaknya dengan tepat kebutuhan bahan baku

untuk produksi

2. Hubungan antara biaya penyimpanan di gudang di satu pihak dengan

biaya-biaya ekstra yang harus dikeluarkan sebagai akibat dari

kehabisan persediaan di lain pihak.

9.4 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESAR KECILNYA

PERSEDIAAN MINIMAL BARANG JADI

Menurut Dermawan (2007;194) faktor yang mempengaruhi besar

kecilnya persediaan minimal barang jadi adalah:

1. Sifat penyesuaian jadwal produksi dengan pesanan tambahan (ekstra)

2. Sifat persaingan industri

3. Hubungan antara biaya penyimpanan di gudang (carrying cost) dengan

biaya kehabisan persediaan (stockout cost)

9.5 BIAYA PERSEDIAAN

 Tujuan manajemen persediaan adalah untuk menyediakan jumlah

bahan baku yang tepat, lead time yang tepat dan biaya minimum. Biaya

persediaan didasarkan pada parameter ekonomis yang relevan dengan

 jenis biaya sbb :

1. Biaya pembelian ( purchase cost) adalah harga per unit apabila item

dibeli dari pihak luar atau biaya produksi per unit apabila diproduksi

dalam perusahaan.

2. Biaya pemesanan (order cost/set-up cost/procurement cost) adalah

apabila biaya yang berasal dari pembelian pesanan atau biaya

persiapan apabila item diproduksi dalam pabrik. Sebagai contoh : biaya

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 94

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 95/127

pengiriman pesanan, biaya penerimaan (pembogkaran dan pemasukan

ke gudang, pemeriksaan), pemrosesan pembayaran.

3. Biaya penyimpanan (carrying cost / holding cost/storage cost) adalahbiaya yang dikeluarkan atas investasi dalam persediaan, biaya

pemeliharaan persediaan dan biaya investasi sarana fisik untuk

menyimpan persediaan.

4. Biaya kekurangan persediaan (stockout cost) adalah konsekuensi

ekonomis apabila terjadi kekurangan dari luar perusahaan maupun dari

dalam perusahaan. Sebagai contoh : biaya penggunaan/sewa ruangan

gudang, pajak daripada stock yang ada dalam gudang, biaya asuransi.

9.6 TEKNIK-TEKNIK MANAJEMEN PERSEDIAAN

Menurut Dermawan (2007;196) teknik manajemen persediaan ada

3 (tiga) teknik yang digunakan, yaitu:

1. Pendekatan ABC, merupakan pendekatan yang sederhana untuk

manajemen persediaan dengan dasar pemikiran adalah membagi

persediaan dalam 3 (tiga) kelompok. Pemikiran utamanya adalah

bahwa suatu bagian kuantitas yang kecil dari persediaan mewakili

suatu porsi yang dari nilai persediaan. Sebagai contoh, situasi ini

selalu ada untuk suatu pabrik/manufaktur yang menggunakan bahan

baku yang bernilai tinggi, komponen-komponen teknologi tinggi dan

bahan baku yang bernilai rendah dalam memproduksi produknya.

80

60

40

20

0

20

40

60

80

100

Percentage of 

Inventory Value

Percentage of 

Inventory Items

57%

10%

27%

40%

16%

50%

Gambar 9.1

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 95

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 96/127

Perbandingan ABC dalam bentuk persentase nilai persediaannya yang mewakilimasing-masing kelompok terhadap persentase barang yang diwakilinya

Sumber: Dermawan, 2007

Gambar tersebut memperlihatkan bahwa kelompok A yang porsinya

hanya 10% dari total persediaan mempunyai nilai persediaan tertinggi

meliputi nilai persediaan 57% dari total nilai persediaan, Sebaliknya untuk

kelompok C, yang porsinya 50% dari total persediaan mempunyai nilai

persediaan paling kecil yaitu 16% dari total nilai persediaan.

2. Model Kuantitas Pesanan yang Paling Ekonomis (Economic

Order Quantity Model = EOQ Model)

Model ini digunakan untuk menentukan jumlah pembelian bahan

baku yang optimal yaitu jumlah yang harus dipesan dengan biaya yang

paling rendah (ekonomis).

Ada dua keputusan dasar dalam EOQ, yaitu:

1. Berapa jumlah bahan baku yang harus dipesan pada saat bahan baku

tersebut perlu dibeli kembali (Replenisment Cyle)2. Kapan perlu dilakukan pembelian kembali (Reorder point )

Kondisi EOQ terjadi pada saat carrying cost sama dengan ordering

cost, atau dengan kata lain pada saat total cost mencapai nilai minimum

Gambar 9.2

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 96

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 97/127

Total cost pada saat bernilai Nilai minimumSumber : Sutrisno (2001;94)

Dengan demikian jumlah pemesanan yang paling optimal adalah

sebesar :

C

OR..2= EOQ

KEBIJAKAN PERSEDIAAN DENGAN ADANYA LEAD TIME

Gambar 9.3Sumber : Sutrisno (2001;96)

9.7 DAMPAK INFLASI PADA EOQ

Selama masa inflasi, model EOQ harus disesuaikan. Sehingga

asumsi yang mendasari penggunaan model EOQ adalah :

a. Jumlah kebutuhan bahan baku sudah dapat ditentukan lebih dahulu

secara pasti untuk penggunaan selama 1 tahun/ 1 periode tertentu.

b. Penggunaan bahan baku selalu pada tingkat yang konstan secara

kontinyu

c. Pesanan persis diterima pada saat tingkat persediaan sama dengan nol

(0) atau di atas safety stock (persediaan minimal)

d. Harga konstan selama periode tertentu

9.8 PENGELOLAAN PERSEDIAAN BERDASARKAN PERMINTAAN

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 97

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 98/127

Ada 2 (dua) macam pengelolaan persediaan berdasarkan

permintaan, yaitu :

1. Material Requirement Planning, dimana pemikiran dasarnya adalahsetiap waktu tingkat persediaan barang jadi telah ditentukan,

kemungkinan untuk menentukan tingkat persediaan barang dalam

proses harus cocok dengan kebutuhan terhadap barang jadi. MRP

khususnya sangat penting untuk produk-produk yang rumit untuk

mana dibutuhkan berbagai macam komponen yang dibutuhkan untuk

menghasilkan barang jadi.

2. Just in Time Inventory, merupakan pendekatan modern untuk

mengelola ketergantungan terhadap persediaan. Tujuannya adalah

untuk meminimalisir persediaan, selanjutnya memaksimalkan

perputaran.

SOAL LATIHAN MANDIRI diambil dari dari Sutrisno 2001

HITUNGAN KASUS

1. Perusahaan ABC mempunyai informasi persediaan sbb:

Pesanan hanya dilakukan dg kelipatan 100 unit

Penggunaan per tahun 300.000 unit (asumsi: 50 minggu/th)

Biaya penyimpanan 30% dr harga beli

Harga beli $10/unit

Biaya pemesanan $50/pesanan

Safety stock 1000 unit (tdk termasuk stok selama pengiriman)

• Masa pengiriman 2 minggu

 Tentukan:

a. EOQ optimal

b. Jumlah pesanan dalam 1 thn

c. Tingkat persediaan untuk melakukan pemesanan ulang

2. PT BMC membeli 8000 unit produk setiap tahun dengan harga

Rp.10.000 per unit. Biaya pemesanan Rp.30.000 setiap kali pesan dan

biaya simpan Rp.3.000 per unit per tahun. Seorang supplier

menawarkan diskon khusus untuk sementara waktu harga turun dari

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 98

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 99/127

Rp.10.000 per unit menjadi Rp.9.000 per unit. Apakah tawaran diskon

tersebut cukup ekonomis?

3. Sebuah perusahaan computer beroperasi dalam kondisi persaingan

pasar yang sangat tajam dalam pembuatan semi konduktor. Direktur

perusahaan tersebut sangat sensitive terhadap hilangnya goodwill

yang disebabkan oleh adanya stock out. Ia meminta manajer gudang

untuk mempertahankan persediaan pengaman sebesar 10.000 unit.

Penjualan tahunan diperkirakan sebesar 5.000.000 unit. Biaya

pembuatan semi konduktor Rp.10.000 per unit. Biaya simpan adalah

40% karena tingkat keusangan yang tinggi. Biaya jalannya jadwal

produksi (scheduling production run) Rp. 500.000

Diminta :

a. Berapa skala produksi yang paling ekonomis (gunakan Model EOQ)

b. Berapa biaya persediaan total setiap tahun

c. Jika persediaan pengaman diturunkan menjadi 5000 unit,bagaimana

pengaruhnya terhadap biaya persediaan

d. Jika biaya  production run meningkat menjadi sebesar Rp.800.000 ,

berapakah kuantitas produksi optimal

4. Perusahaan MILANA dalam setahunnya membutuhkan bahan baku

sebesar 15.000 unit. Untuk mendapatkan bahan baku tersebut

perusahaan harus memesan terlebih dahulu dengan biaya pesan

sebesar Rp. 225.000,- untuk setiap kali pesanan. Sedangkan untuk

menjaga kualitas bahan, bahan baku harus dirawat dan diasuransikan,

sehingga mengeluarkan biaya simpan per unit bahan baku sebesar

20% dari harga bahan baku. Harga bahan baku tersebut per unitnya

sebesar Rp. 6.750,-. Namun bila perusahaan membeli dalam jumlah

yang banyak akan diberikan diskon, dengan ketentuan sebagai

berikut.

 Jumlah pesanan Harga per unit

Kurang dari 2.500 unitRp. 6.750

2.500 unit s/d 3.999 unit Rp. 5.900

Lebih 4.000 unit Rp. 5.200

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 99

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 100/127

Dari data tersebut, apakah sebaiknya perusahaan mengambil

kebijaksanaan pembelian bahan baku sesuai dengan EOQ. Bila tidak

pada unit berapa sebaiknya perusahaan membeli bahan baku setiapkali pembelian.

BAB XPEMBIAYAAN JANGKA PENDEK 

10.1 PEMBIAYAAN JANGKA PENDEK 

Seperti disebutkan pada bab I, salah satu tugas manajer keuangan

adalah mencari sumber pembiayaan. Salah satu sumber pembiayaan

adalah dengan menggunakan sumber pembiayaan jangka pendek.

Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-Term Financial Management )

merupakan pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang,persediaan) dan pasiva lancar perusahaan (hutang dagang, wesel bayar,

kewajiban yang masih harus dibayar) untuk mencapai keseimbangan

antara laba dan risiko agar memberi kontribusi nilai positif terhadap nilai

perusahaan. Misalnya aktiva lancar dalam jumlah besar berakibat pada

peningkatan risiko tidak dapat membayar pada saat jatuh tempo.

Pembiayaan Jangka Pendek (Short-Term Financing) merupakan

hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar. Pembiayaan spontan

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 100

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 101/127

(spontaneous financing) adalah pembiayaan yang diperoleh dari operasi

normal perusahaan dengan dua sumber pembiayaan meliputi hutang

dagang (account payable) dan kewajiban yang masih harus dibayar(accruals hutang akibat jasa yang diterima yang pembayarannya belum

dilakukan).  Account Payable dan  Accruals merupakan Unsecured Short-

Term Financing, yaitu sumber pembiayaan jangka pendek yang diperoleh

tanpa menjaminkan aktiva tertentu sebagai agunan.

Mengapa perusahaan membutuhkan pendanaan jangka pendek?

Beberapa alasan antara lain:

• Laba boleh jadi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan

pendanaan sehubungan dengan pertumbuhan perusahaan

• Pihak manajemen cenderung memilih untuk meminjam sekarang

terhadap kebutuhannya daripada menunggu hingga perusahaan

memiliki cukup dana untuk membiayainya.

• Sumber pendanaan jangka pendek lebih mudah tersedia dan

biasanya lebih rendah biayanya dibanding dengan sumber

pendanaan jangka panjang.

Bila pihak manajemen menggunakan pendanaan jangka pendek

untuk menutupi defisit kas, maka beberapa hal yang menjadi

pertimbangan antara lain; biayanya, risiko, batasan kredit, fleksibilitas

pendanaan, situasi modal kerja perusahaan.

Beberapa pertanyaan yang perlu diajukan sehubungan dengan

pendanaan jangka pendek termasuk:

• Berapa lama pendanaan tersebut dibutuhkan perusahaan?

• Berapa besar jumlah uang kas yang dibutuhkan?

• Akan digunakan untuk apa dana yang dipinjam tersebut?

• Kapan dan bagaimana perusahaan akan mengembalikan pinjaman

tersebut

Didalam sumber pembiayaan perusahaan yang berupa hutang,

terdapat jenis hutang yang berdasarkan maturity-nya  memiliki jangka

waktu kurang dari satu tahun yang bisa disebut dengan hutang jangka

pendek (short-term debt ). Martin et.al . (1998 : 137) juga menyatakan

bahwa semua sumber pembiayaan yang harus dibayar kembali paling

lama satu tahun digolongkan sebagai sumber pembiayaan jangka

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 101

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 102/127

pendek. Dalam hal ini sumber pembiayaan jangka pendek hanya

digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya temporer.

Dalam konsep pembiayaan jangka pendek yang lebih modern,Martin et.al . (1998 : 140) menampilkan beberapa bentuk instrumen

hutang jangka pendek lain, seperti :

1. Line of Credit 

Merupakan saling pengertian atau perjanjian informal

dimana bank menyediakan sejumlah dana yang bisa

dipinjam sewaktu-waktu dibutuhkan oleh perusahaan dan

nasabahnya yang terpercaya.

2. Transaction Loans

Merupakan suatu pinjaman dari bank untuk keperluan suatu

transaksi khusus.

3. Commercial Paper 

Merupakan surat promes jangka pendek berisikan janji

debitur untuk membayar sejumlah pinjaman (plus bunga).

10.2 TIPE PENDANAAN JANGKA PENDEK :

1. Pendanaan Spontan

adalah jenis pendanaan yang berubah secara otomatis dengan

berubahnya tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari

penjualan perusahaan). Contoh : utang dagang dan utang akrual.

 Jenis pendanaan ini memiliki karakter jika aktifitas perusahaan

berubah maka sumber pendanaan pun ikut berubah secara

otomatis. Beberapa bentuk sumber dana spontan antara lain :

utang dagang rekening-rekening akrual (misalnya pembayaran

upah atau gaji atau pembayaran pajak). Utang dagang timbul

karena perusahaan membeli pasokan dari supplier dengan kredit,

sedang utang pajak terjadi karena pajak dibayar setiap tanggal

tertentu dalam satu tahunnya.

UtangPerputaran

UtangdagangutangRe

Nilairata =

KreditWaktuJangka

Waktusatu tahundalamutang

 Periode Perputaran =

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 102

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 103/127

2. Pendanaan Tidak Spontan

adalah jenis pendanaan yang tidak berubah secara otomatis

dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan. Contoh : utangyang diperoleh dari bank. Jenis pendanaan ini memiliki karakter

bahwa untuk memperoleh, menambah maupun mengurangi dana,

perusahaan membutuhkan waktu untuk negosiasi atau

perundingan secara formal. Beberapa bentuk sumber dana tidak

spontan antara lain :

1) Commercial Paper . Merupakan surat utang jangka pendek

(jangka waktu 30-90) hari tanpa jaminan yang dikeluarkan

perusahaan besar dan dijual langsung ke investor. Biasanya

hanya perusahaan besar yang bisa mengeluarkan commercial

 paper .

2) Pinjaman Kredit. Berasal dari lembaga keuangan dan lembaga

keuangan non bank. Pinjaman dari bank ada 2 jenis : (a) Kredit

 Transaksi, yaitu kredit yang ditujukan untuk tujuan spesifik

tertentu. (b) Kredit Lini, dengan pinjaman ini, peminjam bisa

meminjam sampai jumlah maksimum tertentu, yang menjadi

plafon (batas atas pinjaman)

3) Faktoring atau anjak piutang berarti menjual piutang dagang.

Dari segi perusahaan yang mempunyai piutang, faktoring

memunyai manfaat karena perusahaan tidak perlu menunggu

sampai piutang jatuh tempo untuk memperoleh kas. Piutang

 juga memperoleh manfaat karena faktoring merupakan

alternative investasi.

4) Menjaminkan Piutang. Alternatif lain dari menjual piutang

adalah menggunakan piutang sebagai jaminan untuk

memperoleh pinjaman. Dengan alternatif ini, kepemilikan

piutang masih ada di tangan perusahaan. Jika pinjaman tidak

terbayar, piutang yang dijadikan jaminan bisa digunakan untuk

melunasi pinjaman.

5) Menjaminkan Barang Dagangan (Persediaan). Perusahaan bisa

menjaminkan barang dagangan untuk memperoleh pinjaman.

Prosedur yang dipakau akan sama dengan penjaminan piutang.

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 103

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 104/127

Pemberi jaminan akan mengevaluasi nilai persediaan, kemudian

akan memberikan pinjaman dalam presetase tertentu dari nilai

persediaan yang dijaminkan.6) Akseptasi Bank

7) Report 

Untuk menentukan sumber pendanaan jangka pendek manajer

keuangan bisa mengevaluasi dengan menggunakan kerangka :

• Strategi pendanaan secara keseluruhan

• Biaya

• Ketersediaan

• Fleksibilitas

 Termasuk dalam kategori pinjaman jangka pendek yang diperoleh

dalam usaha biasanya terdiri dari bank loan dan commercial papers.

Pinjaman Bank (bank loans) sebagai sumber utama pendanaan yang

dapat memberikan pinjaman jangka pendek tanpa jaminan untuk usaha.

Pinjaman bank merupakan short-term, self- liquidating loan yaitu

pinjaman jangka pendek tanpa jaminan yang digunakan untuk membiayai

piutang dan persediaan pada saat kebutuhan modal meningkat secara

musiman, diharapkan piutang dan persediaan dapat menjadi kas secara

cepat (likuid) sehingga dana yang dibutuhkan untuk membayar pinjaman

dapat diperoleh dengan sendirinya.

10.3 PERHITUNGAN TINGKAT BUNGA PINJAMAN (LOAN INTEREST 

RATES)

Secara umum, terdapat tiga metoda perhitungan tingkat bunga:

1. Collect basis

Contoh: kredit yang diterima Rp. 100 juta. Tingkat bunga 15%. Pada

akhir tahun debitur membayar bunga Rp. 15 juta (plus Rp. 100 juta

pokok pinjaman). Dengan demikian, tingkat bunga efektifnya: (Rp. 15

 juta / Rp. 100 juta) x 100% = 15%.

2. Discount basis

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 104

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 105/127

Contoh: apabila debitur hanya menerima Rp. 85 juta pada awal tahun

(karena bunganya diminta terlebih dahulu) dan membayar Rp. 100

 juta pada akhir tahun, maka tingkat bunga efektifnya adalah: (Rp. 15 juta / Rp. 85 juta) x 100% = 17.65%

3. Add-on basis

Contoh: apabila digunakan add-on basis, maka perusahaan diminta

membayar secara angsuran (misalnya per bulan), maka pembayaran

per bulan sebesar:

{Rp. 100 juta (1.15) / 12} = Rp. 9.583.000,-. Dengan demikian,

tingkat bunga per bulan dapat dihitung dengan menggunakan konsep

time value of money:

12 9.583.000 100.000.000 = Σ

t = 1 (1 + i) 12

dengan cara trial  and error , akan diperoleh i (tingkat bunga sekitar

2,2% per bulan. Dengan demikian, tingkat bunga per tahun sekitar:

(1 + 0.022)12 – 1 = 29,84%

10.4 DASAR PEMBAGIAN TINGKAT BUNGA PINJAMAN

1. Prime rate of interest 

Bunga terendah yang dibebankan oleh bank nasional atau bank

komersil dengan reputasi terbaik kepada debitur korporasi dengan

credit rating yang tinggi.

2. Fixed rate loan

Suku bunga kredit yang ditetapkan sebesar  prime rate of interest 

setelah ditambah spread (margin) dan berlaku tetap sampaidengan tanggal jatuh tempo kredit.

3. Floating-rate loan

Suku bunga kredit yang ditetapkan sebesar  prime rate of interest 

setelah ditambah spread (margin) dan berlaku mengambang (bisa

berubah-ubah) meskipun kredit belum jatuh tempo

Contoh:

Diketahui : Jumlah kredit $ 20,000

Bunga 1 tahun $ 1,000

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 105

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 106/127

Ditanyakan tingkat effective annual rate:

Apabila bunga dibayarkan setelah tanggal jatuh tempo?

($1,000 / $20,000) x 100% = 5%.Apabila bunga dibayarkan di depan (pada saat penerimaan

pinjaman)?

{$1,000 / ($20,000 – $1,000) x 100%} = 5,26%

10.5 BENTUK PINJAMAN JANGKA PENDEK 

Secara umum, terdapat tiga bentuk pinjaman jangka pendek tanpa

 jaminan yang banyak diaplikasikan, yaitu:

1. Single payment notes

Kredit jangka pendek bersifat akad kredit berlaku untuk sekali dan

kredit harus lunas pada saat jatuh tempo.

2. Compensating balances

 Jumlah saldo yang harus dipelihara oleh debitur dengan jumlah

misalnya 10% sampai 20% dari jumlah limit kredit sebagai cadangan

pembebanan bunga atau biaya administrasi kredit lainnya.

Contoh:

Limit kredit $1,000,000

Suku bunga 10% per tahun atau 10% x $1,000,000 = $100,000 per

tahun.

Compensating balances 20% atau $200,000

Akan tetapi, the effective annual rate of the funds sebenarnya

adalah:

($100,000/$800,000) x 100% = 12.50% (bukan 10%)

3. Annual clean-up

Untuk meyakinkan bahwa kredit yang dipinjam untuk pembiayaan

sesuai perjanjian, bank sering meminta adanya “annual cleanup”,

yaitu Rekening Pinjaman bersaldo “nihil” pada hari-hari tertentu

pada tahun masih berlakunya masa pinjaman, hal ini dimaksudkan

untuk menghindari adanya penyalahgunaan tujuan kredit, misalnya

kredit berjangka pendek digunakan untuk kredit jangka panjang.

10.6 SURAT BERHARGA (COMMERCIAL PAPER/CP)

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 106

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 107/127

Merupakan salah satu bentuk pembiayaan jangka pendek yang

terdiri dari promes tanpa jaminan yang dikeluarkan oleh perusahaan

yang memiliki standar kredit yang tinggi. Umumnya hanya perusahaan-perusahaan besar saja dengan kondisi keuangan dan reputasi yang baik

yang dapat menerbitkan commercial paper.

10.6.1 KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN COMMERCIAL PAPER 

Rendahnya tingkat bunga CP dibandingkan tingkat bunga pinjaman

bank. Tidak diperlukan adanya agunan khusus untuk CP yang diterbitkan

perusahaan penerbit. Akan tetapi ada lini kredit dengan jumlah nominal

sama dengan CP yang diterbitkan untuk menjamin bila CP yang

diterbitkan tidak laku dijual atau untuk menjamin pembayaran CP bila

telah jatuh tempo.CP mendatangkan sejumlah besar dana jangka pendek

dalam tiap penerbitannya.

CP juga meningkatkan nama baik dan prestasi perusahaan

penerbitkarena opini umum yang berlaku bahwa hanya perusahaan

dengan kredibilitas tinggi saja yang dapat menerbitkan dan menjual CP di

pasaran. Perusahaan penerbit akan lebih mudah memperoleh pinjaman

lain dari bank komersial di masa yang akan datang. CP dapat bertindak

sebagai “jembatan” antara satu pinjaman bank dengan yang lainnya,

sehingga kebutuhan dana yang muncul pada selang waktu antara dua

pinjaman bank dapat ditutupi dengan dana dari penjualan CP.

10.6.2 KETERBATASAN COMMERCIAL PAPER

Sifat CP sulit diramalkan perkembangannya dibandingkan dengan

pinjaman bank, sehingga sering mengakibatkan CP memiliki kadar risikoyang lebih tinggi. Dengan demikian, beberapa keterbatasan penerbitan

CP adalah sebagai berikut:

Masih ada kemungkinan CP tidak laku dijual sedangkan pinjaman

bank sudah pasti akan diterima pada periode tertentu. Dengan demikian,

bila CP tidak laku ada kemungkinan dana yang diperlukan tidak tersedia

pada periode yang telah direncanakan. Bila perusahaan penerbit

mengalami kesulitan keuangan saat CP jatuh tempo sehingga tidak

mampu membayar kembali CP tersebut, sulit meminta waktu penundaan

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 107

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 108/127

pembayaran pada para investornya. Perusahaan kecil dengan kredibilitas

tinggi dalam masalah kreditnya, tidak dapat ikut menerbitkan CP sebagai

sumber dana jangka pendeknya. Perhitungan bunga efektif commercialpaper. Tingkat suku bunga efektif CP ditentukan oleh berapa besar

discount  yang diberikan dan lamanya jatuh tempo, penjualan CP dapat

dilakukan dengan perhitungan discount dari nilai par ( par value atau face

value) dan bunga sebenarnya yang diperoleh pembeli ditentukan dengan

perhitungan tertentu.

Contoh: PT Venus menerbitkan commercial paper  seharga Rp.

4.000.000,- yang akan jatuh tempo dalam waktu 90 hari dan menjual

dengan harga Rp. 3.840.000,-. Pada hari ke-90 pembeli akan menerima

Rp. 4.000.000,- untuk investasi sebesar Rp. 3.840.000,-. Bunga yang

dibayar pada pembiayaan ini sebesar Rp. 160.000,- dengan pokok Rp.

3.840.000,-. Tingkat bunga efektifnya dengan demikian adalah (Rp.

160.000,- : Rp.3.840.000,-) = 4,17% untuk 90 hari. Bila diasumsikan

commercial paper  diperpanjang setiap 90 hari sepanjang tahun, maka

tingkat bunga efektif untuk commercial paper dengan persamaan:

1-nI)(1+=k 

m EAR adalah sebesar (1 + 4,17%) 4 – 1 = 15,51%

di mana:

EAR = tingkat bunga efektif (effective annual rate)

k = tingkat bunga nominal

m = compounding frequency (frekuensi pemajemukan)

Contoh di atas menunjukkan bahwa m = 4 diperoleh dari informasi bahwa

commercial paper jatuh tempo setelah 90 hari di mana asumsi 1 tahun =360 hari, dengan demikian m = 360/90 = 4.

10.7 PENDANAAN SPONTAN

1. Jenis Pendanaan Spontan

 Jenis pendanaan ini mengikuti kegiatan perusahaan. Ada beberapa

contoh jenis pendanaan yang spontan: hutang dagang dan rekening-

rekening akrual. Hutang dagang timbul karena perusahaan membeli

pasokan dari supplier dengan kredit.

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 108

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 109/127

2. Mengevaluasi Tawaran Potongan Kas

Potongan kas bisa dilakukan oleh perusahaan yang memberikan

penjualan kredit (kreditor). Tujuan potongan tersebut adalah agardebitur melunasi hutangnya lebih cepat. Biaya ditanggung oleh

kreditor. Tetapi jika ada tawaran potongan kas dan perusahaan

(debitur) tidak memanfaatkannya, maka ada biaya kesempatan

(opportunity cost ) yang hilang.

Contoh:

Perusahaan ditawari term kredit: 4/10 n/30 Term ini berarti, jika

perusahaan melunasi utang dagang pada hari ke-10 atau sebelumnya

maka akan mendapat potongan sebesar 4% Utang dagang tersebut

akan jatuh tempo dalam waktu 30 hari.

Apakah perusahaan menerima tawaran tersebut?

Biaya bunga efektif dari tawaran tersebut bisa dihitung sebagai

berikut ini (satu tahun diasumsikan 360 hari).

4 360

Kd = —– × —— = 75%

96 20

Perhitungan diatas menggunakan tingkat bunga sederhana (tidak

memasukkan efek penggandaan). Jika kita ingin memasukkan efek

penggandaan, kita bisa menghitung

sebagai berikut ini

4

kd = ( 1 + —–) 360 / (30-10) –1 = 79,95%

96

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 109

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 110/127

BAB XI

NILAI WAKTU DARI UANG

(Time Value of Money)

Pemahaman konsep nilai waktu dari uang (Time Value of Money )

diperlukan oleh manajer keuangan dalam mengambil keputusan baik

keputusan mencari sumber dana (financing) maupun memutuskan

investasi pada suatu aktiva (investment ). Secara bahasa, time value of 

money  adalah nilai waktu uang. Namun secara definisi, time value of 

money adalah nilai uang dari beberapa waktu yang berbeda, terkadang

nilai uang dimasa depan atau nilai uang saat ini. Uang yang secara

nominal sama namun memiliki nilai yang berbeda di waktu yang berbeda

lebih disebabkan oleh opportunity cost yang dimiliki uang tersebut.

Misalnya saja, dengan memiliki uang saat ini Rp. 10 juta, apakah

akan digunakan untuk investasi atau dihabiskan untuk konsumsi? Apabila

dengan melakukan investasi kita mendapatkan bunga lebih besar, maka

lebih baik kita gunakan uang itu untuk investasi. Bila tidak, kemungkinan

dihabiskan saja. Selain bunga bisa dilihat pula dampak dari inflasi,

dimana semakin naik inflasi maka nilai uang akan semakin berkurang..

Pada dasarnya banyak cara yang dapat digunakan dalam

menghitung nilai waktu dari uang (time value of money ) baik itu untuk

future value maupun untuk  present value yaitu dengan cara

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 110

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 111/127

komputerisasi dengan program excel, kalkulator scientific dan

menggunakan cara manual yaitu dengan tabel future value maupun tabel

 present value.

11.1 FUTURE VALUE

Sesuai namanya future value digunakan untuk menghitung nilai investasi

yang akan datang apabila uang tersebut diberikan sekarang berdasarkan

tingkat suku bunga dan angsuran yang tetap selama periode tertentu.

a. Perhitungan future value dengan bunga tunggal

FV = PV ( 1 + i ) n

Dimana FV : Future Value ; PV = Present Value ; i= bunga ; n = jangka

waktu

b. Perhitungan Future Value dengan bunga majemuk 

FV = PV ( 1 + i/ m) n.m

Dimana FV : Future Value ; PV = Present Value ; i= bunga ; n = jangka

waktu; m = banyaknya bunga dibagikan dalam 1 (satu) tahun

Contoh:

Apabila seorang pengusaha makanan ingin memperluas bisnisnya dan

membutuhkan dana dengan sebesar Rp.10.000.000 yang bersumber dari

bank untuk membeli lemari pajang dengan jangka waktu pinjaman 5

tahun dan bunga sebesar 15% p.a. Berapa jumlah pinjaman yang harus

dibayarkan oleh pengusaha tersebut pada akhir tahun ke 5?

FV = PV ( 1 + i ) n 

= 10.000.000 ( 1 + 0.15 ) 5 = 20.113.572

 Jadi dengan perhitungan sederhana itu, disimpulkan bahwa denganmeminjam dana dari Bank sebesar Rp. 10.000.000 di tahun ke 1 maka pada

 jatuh tempo di akhir tahun ke-5 jumlah yang harus dibayarkan oleh

perusahaan mencapai Rp. 20.113.752

11.2 PRESENT VALUES

Sedangkan  present value, digunakan untuk mengetahui nilai investasi

sekarang dari suatu nilai dimasa datang .

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 111

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 112/127

( )

n

i1

1 nFV

 n

i1

nFV PV

+=

+=

Dimana FV : Future Value ; PV = Present Value ; i= bunga ; n = jangka

waktu

Mencari nilai sekarang disebut diskonting (discounting) yang merupakan

kebalikan dari penggandaan (compounding).

Suatu jumlah uang tertentu yang diterima waktu yang akan datang jika

dinilai sekarang maka jumlah uang tersebut harus didiskon dengan

tingkat bunga tertentu (discount factor ).

Suatu jumlah uang tertentu saat ini dinilai untuk waktu yang akan datang

maka jumlah uang tersebut harus digandakan dengan tingkat bunga

tertentu ( compound factor)

Contoh :

Saat pensiun 25 tahun lagi Tn.Brata akan mendapatkan uang sebesar Rp.

500.000.000, berapakah nilai uang Rp. 500.000.000 saat ini, dengan

asumsi pemerintah mampu mempertahankan inflasi satu digit, misal 8%

per tahun?

73.008.952Rp.0.08)(1

0500.000.00 

25=

+=V  P   

 Jadi, dengan perhitungan sederhana itu, uang Rp. 500.000.000 pada 25

tahun lagi sama nilainya dengan uang Rp. 73.008.952 saat ini dengan

asumsi inflasi konsisten sebesar 8% setiap tahun selama 25 tahun

Dapat disimpulkan bahwa konsep time value of money dapat digunakan

untuk menggambarkan nilai uang di masa depan atau nilai saat ini yang

dapat dimanfaatkan untuk memberikan pandangan berapa uang yang

diterima atau yang harus dibayarkan setelah jatuh tempo. Selain itu,

dapat juga terlihat berapa nilai saat ini ketika kita menerima uang di

masa depan. Kenapa time value of money  penting? Setidak-tidaknya

terdapat dua alasan kenapa demikian,

1. Resiko pendapatan di masa mendatang lebih tinggi dibandingkan

dengan pendapatan saat ini.

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 112

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 113/127

2. Ada biaya kesempatan (opportunity cost ) pendapatan masa

mendatang. Jika pendapatan diterima sekarang, kita bisa

menginvestasikan pendapatan tersebut (misal pada tabungan), danakan memperoleh bunga tabungan. Nilai waktu uang merupakan

konsep sentral dalam manajemen keuangan. Ada beberapa pakar

yang mengatakan bahwa pada dasrnya manajemen keuangan

merupakan aplikasi konsep nilai waktu uang. Pemahaman nilai waktu

uang sangat penting dalam studi manajemen keuangan. Banyak

keputusan dan teknik dalam manajemen keuangan yang memerlukan

pemahaman nilai waktu uang. Biaya modal (Cost Capital), analisis

keputusan investasi (Capital Budgeting), analisis alternatif dana,

penilaian surat berharga (Valuation), penetapan skedul pelunasan

hutang, investasi, pembelian peralatan merupakan contoh-contoh

teknik dan analisis yang memerlukan pemahaman konsep nilai waktu

uang.

11.3 TABEL BUNGA

Perhitungan future value dan  present value dapat juga dengan

menggunakan tabel bunga yakni dengan mengalikan yaitu dengan

mengalikan jumlah uang baik pada saat PV atau FV dengan interest 

factor  sesuai dengan kebutuhan (discount factor  untuk  present value

atau compound factor untuk future value ) .

Contoh :

Future Value, dengan menggunakan contoh hitungan di atas , maka :

FV = PV (FVIFi, n) = 10.000.000 (FVIF15%, 5 ) = 10.000.000 (2.011) =

20.110.000

Present Value dengan menggunakan contoh hitungan di atas, maka :

PV = FV (PVIFi, n ) = 500.000.000 (PVIF8%, 25) = 500.000.000 (0.146) =

73.000.000

11.4 PERHITUNGAN SUKU BUNGA

Pada penggunaan rumus Future Value maupun Present Value,

 jelas  terdapat 4 (empat) komponen yang terlibat, yakni PV, FV, tingkat

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 113

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 114/127

suku bunga (i) dan jangka waktu (n). Artinya dalam satu kasus tertentu,

terdapat kemungkinan yang dicari adalah nilai tingkat suku bunga (i)

atau jangka waktu (n).

Contoh :

 Tn. Indra ditawari untuk menginvestasikan dananya kedalam surat

berharga (obligasi). Obligasi ditawarkan untuk dibeli seharga $150 yang

memiliki masa jatuh tempo 7 tahun dengan maturity  sebesar $210.

Berapa besarnya bunga obligasi yang ditawarkan kepada Tn.Indra?

 Jawab :

a. Menggunakan compound factor 

FV = PV (FVIFi, n)

$210 = $150 (FVIF i. 7)

(FVIF i.7 ) = $210/$150

= 1.4

Dalam tabel FVIF dengan jangka waktu 7 (tujuh) ditemukan nilai

1.4 sesuai jika i= 5%.

b. Menggunakan discount factor 

PV = FV (PVIFi, n )

$150 = $210 (PVIFi, 7 )

(PVIFi, 7 ) = 0.714

Dalam tabel PVIF dengan jangka waktu 7 (tujuh) ditemukan nilai

0.714 sesuai jika i= 5%.

11.5 ANUITY 

Anuitas (annuity ) adalah rangkaian pembayaran/penerimaan

sejumlah uang, umumnya sama besar, dengan periode waktu yang sama

untuk setiap pembayaran. Angsuran kredit pemilikan rumah (KPR) dan

bunga obligasi adalah beberapa contoh anuitas; sedangkan perpetuitas

( perpetual annuity ) adalah anuitas tak hingga yaitu jika periode waktu

relatif tidak terbatas seperti pembayaran dividen saham, uang pensiun,

royalty, dan hak cipta.

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 114

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 115/127

11.5.1 JENIS ANUITAS

Pembayaran/penerimaan pertama sebuah anuitas bisa hari ini,

satu periode lagi, atau setelah beberapa periode. Jikapembayaran/penerimaan adalah hari ini, anuitas disebut anuitas di muka

atau annuity due atau annuity in advance. Jika pembayaran/penerimaan

adalah satu periode lagi atau di akhir periode, maka anuitas disebut

anuitas biasa atau ordinary annuity atau annuity in arrears.

Comparison of Ordinary Annuity andAnnuity Due Cash Flows ($1,000, 5 years)

Annual cash flows

End of year

Annuity A(ordinary)

Annuity B (annuitydue)

0 $0 $1,000

1 1,000 1,000

2 1,000 1,000

3 1,000 1,000

4 1,000 1,000

5 1,000 0

 Totals $5,000 $5,000

Pada ilustrasi perbandingan antara anuitas biasa dengan anuitas di

muka, tidak memiliki jumlah yang perbeda tetapi hanya periodenya

cash flownya saja yang berbeda.

11.5.2 MENGHITUNG NILAI YANG AKAN DATANG DENGAN

ANUITAS BIASA

$

1,9671,83

81,71

81,60

5

  $1,50 $1,50 $1,50 $1,50 $1,50 1,50

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 115

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 116/127

0 0 0 0 0 0

0 1 2 3 4 5

$

8,628Ilustrasi diatas adalah bahwa jika Bapak Budi memiliki uang

sebesar $1,500 sekarang dan dia memilih mendepositokan uangnya

dengan tingkat bunga 7%, maka berapa besar uangnya pada akhir tahun

ke 5?

 Jawab :

a. Menggunakan Persamaan

1; )1(

),

=+∑=

=

n

it ni i FVIFA

ni;n(FVIFAxPMTFVA

( )

8.628 

x1.500 

=

++++= 311.1225.1145.1070.11

b. Menggunakan Tabel Future Value Interest Factor Annuity (FVIFAi.n)

Dalam tabel, diperoleh FVIFA 7%.5 = 5.751

FVAn = PMT (FVIFA 7%.5)

= 1.500 (5.571)= 8.628

11.5.3 Menghitung Nilai Sekarang Dengan Anuitas Biasa

0 1 2 3 4 5$ 1,000 $

1,000$

1,000$

1,000$ 1,000

$ 935$ 857$ 794%735

681$ 3,993

Ilustrasi diatas dapat digambarkan ketika Bapak Budi selaku direktur

sebuah perusahaan mainan, akan pembayaran atas sebuah transaksi

dengan cara annuity biasa dengan tingkat pengembalian minimal 8%,

 jika pembayaran dicicil selama 5 tahun dimana besarnya cicilan tiap akhir

tahun sebesar $ 1,000, makaberapa pembayaran total yang dikeluarkan

oleh Bapak Budi?

 Jawab :

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 116

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 117/127

a. Menggunakan Persamaan

1;)1(1

),

−= +∑=

=

n

it ni

i FVIFA

ni;n (PVIFAxPMTFVA

( )

3.993 

x1.000 

=

++++= 993.3312.3577.2783.1926.0

b. Menggunakan Tabel Present Value Interest Factor Annuity (PVIFAi.n)

Dalam tabel, diperoleh PVIFA 8%.5 = 3.993

PVAn = PMT (PVIFA 8%.5)

= 1.000 (3.993)

= 3993

11.5.4 MENGHITUNG NILAI YANG AKAN DATANG DENGAN

ANUITAS DI MUKA

Setelah membahas mengenai anuitas biasa, sekarang kita beralih pada

anuitas jatuh tempo atau anuitas di muka. Yang perlu diperhatikan disini

adalah bahwa arus kas dari suatu anuitas jatuh tempo terjadi pada awal

periode. Konversi sederhana diterapkan dengan menggunakan faktor-

faktor nilai bunga masa depan untuk suatu anuitas biasa dengan anuitas

 jatuh tempo. Untuk lebih mempermudah memahami, berikur disajikan

ilustrasi soal latihan:

Bapak Budi memiliki uang sebesar $1,500 sekarang dan dia memilih

mendepositokan uangnya dengan tingkat bunga 7%, maka berapa besar

uangnya pada akhir tahun ke 5?

 Jawab :

Menggunakan Persamaan

)1(

),

; i FVIFA ni +=

=

ni;

ni;n

FVIFA

(FVIFAxPMTFVA

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 117

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 118/127

 $9.231 

6.154x$1.500 FVA

6.154 

1.07x

FVIFA due)(annuityFVIFA

5

7%;57%;5yrs

==

=

=

+=

571.5

)07.01( x

 Jika dibandingkan hasil perhitungan nilai yang akan datang dengan

menggunakan 2 anuitas yang berbeda, nilai dari anuitas di muka selalu

lebih besar dibandingkan dengan nilai anuitas biasa. Hal ini terjadi karena

arus kas pada anuitas di muka terjadi pada awal periode sementara pada

anuitas biasa terjadi pada akhir periode.

Anuitas Biasa = $ 8.628 Anuitas Di Muka = $ 9.231

11.5.5 MENGHITUNG NILAI SEKARANG DENGAN ANUITAS DI

MUKA

Menghitung nilai yang akan datang dengan anuitas di muka dapat

dilakukan dengan menyesuaikan perhitungan anuitas biasa. Seperti

ilustrasi diawal materi anuitas, bahwa anuitas di muka merupakan

kebalikan dari anuitas biasa. Untuk lebih mempermudah pemahaman,

berikut disajikan ilustrasi soal:

Bapak Budi selaku direktur sebuah perusahaan mainan, akan melakukan

pembayaran atas sebuah transaksi dengan cara annuity  biasa dengan

tingkat pengembalian minimal 8%, jika pembayaran dicicil selama 5

tahun dimana besarnya cicilan tiap akhir tahun sebesar $ 1,000, maka

berapa pembayaran total yang dikeluarkan oleh Bapak Budi?

 Jawab :

Menggunakan Persamaan

)1(

),

; i PVIFA ni +=

=

xPVIFA

(PVIFAxPMTPVA

ni;

ni;n

 $4,312 

4.312x$1.000 FVA

4.312 

1.08x

PVIFA due)(annuityPVIFA

5

8%;58%;5yrs

=

=

=

=

+=

993.3

)08.01( x

 Jika dibandingkan hasil perhitungan nilai yang akan datang dengan

menggunakan 2 anuitas yang berbeda, nilai dari anuitas di muka selalu

lebih besar dibandingkan dengan nilai anuitas biasa. Hal ini terjadi karena

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 118

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 119/127

arus kas pada anuitas di muka terjadi pada awal periode sementara pada

anuitas biasa terjadi pada akhir periode.

Anuitas Biasa = $ 3.993 Anuitas Di Muka = $ 4.312

11.6 MENGHITUNG PRESENT VALUE OF A PERPETUITY 

Perpetuitas adalah anuitas dengan periode waktu yang tak

terbatas, sebuah anuitas yang terus menerus sama jumlahnya pada

setiap akhir periode. Contoh soalnya adalah Bapak Budi ingin

menyumbangkan sebagian pendapatannya untuk bangku kuliah pada

almamater tempat dia dahulu kuliah, pihak kampus mengatakan bahwa

dibutuhkan $100.000 per tahun untuk mendukung perbaikan bangkukuliah, dan sumbangan akan dialokasikan sebesar 10% per tahun. Untuk

menentukan jumlah besarnya yang harus diberikan oleh Bapak Budi

kepada kampusnya, kita harus menentukan nilai sekarang sebesar

$100.000 dengan diskon perpetuitas sebesar 10%. Tingkat bunga nilai

sekarang yang sesuai dapat ditemukan dengan membagi 1 dengan 0.10,

atau mensubstitusi hasil factor, PVIFA10%,∞ = 10 dan nilai perpetuitas, PMT

= $100.000, maka didapatkan hasil nilai sekarang sebesar $1.000.000

untuk perpetuitas. Dengan kata lain, untuk menghasilkan $100.000

setiap tahun selama periode tertentu dengan jumlah permintaan $

1.000.000 maka Bapak Budi dapat memberikan 10% sumbangannya. Jika

pihak kampus dapat menghasilkan bunga 10% per tahun dari

$1.000.000, pihak kampus akan dapat $100.000 per tahunnya tanpa

mengganggu jumlah total yang akan disumbangkan.

11.7 PENGGABUNGAN ANTARA DUA ANUITAS

11.7.1 FUTURE VALUE DENGAN PENGGABUNGAN ANUITAS

Menentukan nilai yang akan datang dari aliran campuran arus kas

secara langsung mudah untuk dipahami. kita menentukan nilai yang akan

datang dari setiap arus kas di masa yang akan datang ditentukan dan

kemudian tambahkan semua nilai masa yang akan datang untuk mencari

total nilai masa datang.

Berikut disajikan ilustrasi soal latihan:

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 119

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 120/127

PT. Citizen mengharapkan untuk menerima aliran campuran berikut arus

kas selama 5 tahun ke depan dari salah satu pelanggannya. Jika PT.

Citizen mengharapkan untuk mendapatkan 8% dari investasi yangdilakukannya, berapa yang akan didapatkannyapada akhit tahun ke 5 jika

segera menginvestasikan arus kas ini ketika mereka diterima

End of  

 Year

Cash

Flow1

2

3

45

$ 12.000

$

15.000

$10.500

$

17.500

$

19.000 Jawab:

 Year Cash FlowNumber of YearsEarning Interest

(n)

FVIF8

%,na

FutureValue

[(1)x(3)]

(1) (2) (3) (4)

1 $ 12.000 5-1=4 1.36 $ 16.320

2 $ 15.000 5-2=3 1.26 $ 18.900

3 $ 10.500 5-3=2 1.166 $ 12.243

4 $ 17.500 5-4=1 1.08 $ 18.900

5 $ 19.000 5-5=0 1b $ 19.000

Future Value of Mixed Stream $ 85.359Ket: a= berdasarkan tabel

b= (1+0.08)0

= 1

11.7.2 PRESENT VALUE DENGAN PENGGABUNGAN ANUITAS

Pada dasarnya tidak berbeda pada saat kita akan mencari nilai

yang akan datang dari aliran campuran arus kas. kita menentukan nilai

sekarang dari setiap arus kas di masa yang akan datang ditentukan dan

kemudian tambahkan semua nilai sekarang untuk mencari total nilai

sekarang.

Berikut disajikan ilustrasi soal latihan:

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 120

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 121/127

PT. Citizen mengharapkan untuk menerima aliran campuran berikut arus

kas selama 5 tahun ke depan dari salah satu pelanggannya. Jika PT.

Citizen mengharapkan untuk mendapatkan 8% dari investasi yangdilakukannya, berapa yang akan didapatkannya pada akhit tahun ke 5

 jika segera menginvestasikan arus kas ini ketika mereka diterima

End of  

 Year

Cash

Flow

12

3

4

5

$ 1.000$ 5.000

$ 1.500

$ 1.000

$ 900 Jawab:

 Year Cash FlowPVIF8

%,na

Future Value[(1)x(3)]

(1) (3) (4)

1 $ 1.000 0.926 $ 926

2 $ 5.000 0.857 $ 4.285

3 $ 1.500 0.794 $ 1.191

4 $ 1.000 0.735 $ 735

5 $ 900 0.681 $ 612.9Present value of Mixed

stream $ 7.746Ket: a= berdasarkan tabel

11.7.3 PENGGABUNGAN BUNGA LEBIH DARI SATU TAHUN

11.7.3.1 SEMIANNUAL COMPOUNDING

Semiannual compounding dilakukan dengan cara menggabungkan

dua compounding dalam 1 periode yang sama. Dimana tingkat bunga

dibayar dua kali dalam satu tahun periode.

11.7.3.2 QUARTERLY COMPOUNDING

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 121

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 122/127

Quarterly compounding dilakukan dengan cara menggabungkan empat

compounding dalam 1 periode yang sama. Dimana tingkat bunga yang

dibayar empat kali dalam satu tahun periode.Contoh soal:

Bapak Budi akan mendepositokan uangnya sebesar $250 dengan tingkat

bunga 10% secara semiannually compounded dan compounded quartely .

 Jawab:

Untuk semiannually :

88.303

)

2

1.0250

2

22

=

+=

 FV 

 x(1x$FV2

Untuk quartely :

60.304

)4

1.0250

2

24

=

+=

 FV 

 x(1x$FV2

11.7.3.3 CONTINUOUS COMPOUNDING

Dalam beberapa kasus tingkat bunga dapat ditambah terus menerus.

Penambahan tersebut dapat terjadi sedemikian cepatnya.

FVIFi,n (Continuous compounding) = ei x n

FVn (Continuous compounding) = PV x (ei x n)

Contoh soal :

Untuk mendapatkan uang yang lebih, Bapak Budi mendepositokan uang

sebesar $250 selama 4 tahun dengan bunga tahunan sebesar 8% yang

terus menerus bertambah.

 Jawab:

 

$293.371.1735x$

2.7183x$

ex$FV2

==

=

=

250)(

250)(

250)(

2

208.02

208.0

 g compoundincontinuous FV 

 g compoundincontinuous FV 

 g compoundincontinuous

 x

 x

11.7.4 NOMINAL AND EFFECTIVE ANNUAL RATES OF

INTEREST 

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 122

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 123/127

Baik dalam dunia bisnis dan investor perlu membuat perbandingan

objektif mengenai biaya pinjaman atau pengembalian investasi selama

periode majemuk. untuk menempatkan suku bunga secara umum,sehingga memungkinkan perbandingan, kita membedakan antara tingkat

tahunan nominal dan efektif. Untuk tingkat tahunan nominal, atau

menyatakan tahunan tingkat tahunan kontraktual bunga yang

dibebankan oleh pemberi pinjaman atau dijanjikan oleh peminjam. Untuk

tingkat efektif, atau tingkat tahunan (EAR) adalah tingkat bunga tahunan

yang sebenarnya dibayar atau diperoleh. bunga tahunan yang efektif 

mencerminkan efek dari frekuensi majemuk, sedangkan tingkat tahunan

nominal tidak.

  1) −+=m

m

i(1EAR

Contoh soal:

Bapak Budi ingin mendapatkan tingkat bunga yang efektif dengan bunga

10% ketika tingkat bunga majemuk :

1.  Annually (m = 1)

2. Semiannually (m = 2)

3. Quarterly (m = 4)

 Jawab

Untuk  Annually (m = 1)

%101.0

11.01

1)1.01(

1)1

1.0

1

1

==

−+=

−+=

−+=

 EAR

 EAR

 EAR

(1EAR

Untuk Semiannually (m = 2)

%25.101025.0

11025.1

1)05.01(

1)2

1.0

2

2

==

−=

−+=

−+=

 EAR

 EAR

 EAR

(1EAR

Untuk Quarterly (m = 4)

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 123

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 124/127

%38.101038.0

11038.1

1)025.01(

1)4

1.0

4

4

==

−=

−+=

−+=

 EAR

 EAR

 EAR

(1EAR

SOAL LATIHAN MANDIRI

1. Seorang nasabah mempunyai uang sebesar Rp.20.000,000 saat ini

dan disimpan di bank dengan bunga 7% per tahun, yang dibayarkan

bulanan. Uang tersebut tidak pernah diambil sampai dengan tahun

kelima. Berapa nilai uang nasabah tersebut pada akhir tahun kelima?

2. Sebuah investasi membutuhkan dana sebesar Rp.500.000.000 dengan

umur ekonomis 6 tahun. Perkiraan cash inflow adalah sbb :

 Tahun 1 Rp.150.000.000

 Tahun 2 Rp.155.000.000

 Tahun 3 Rp.225.000.000 Tahun 4 Rp.230.000.000

 Tahun 5 Rp.225.000.000

Hitunglah Net Present Value proyek tersebut bila keuntungan yang

diharapkan sebesar 12%

3. Seorang nasabah memerlukan dana sebesar Rp 225.000.000,- pada

akhir tahun ke 5. Nasabah tersebut akan membayar sejumlah tertentu

setiap tahunnya ke rekening tabungan dengan bunga 12% per tahun.

Pembayaran pertama dilakukan pada akhir tahun pertama.

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 124

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 125/127

Diminta:

a. berapa rencana jumlah yang akan dibayarkan tahunan untuk

sampai jumlah tersebut.b. Jika nasabah menyetorkan uang sekaligus, berapa yang harus

nasabahkan setorkan untuk sampai jumlah tersebut pada akhir

tahun 5.

4. Seorang ayah merencanakan untuk menabung guna membiayai kuliah

anaknnya ke luar negeri. Anaknya saat ini berusia 10 tahun dan akan

memasuki universitas 8 tahun lagi dan akan meyelesaikan kuliah 4

tahun. Saat ini biaya kuliah $ 10.000 dan ada inflasi 8% per tahun.

Anak tersebut saat ini memiliki $ 15.000 yang disimpan di bank

dengan memperoleh bunga 6%. Kekurangan biaya akan ditambah

oleh ayahnya. Sang ayah merencanakan akan menabung setiap tahun

mulai tahun sekarang sampai dimana anaknya masuk universitas. Ia

menabung dalam dollar di suatu bank dengan bunga 8%. Berapa

besar tabungan yang harus dilakukan sang ayah setiap tahun agar

anaknya dapat menyelesaikan kuliahnya.

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 125

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 126/127

DAFTAR PUSTAKA

Agus Sartono., 2001, Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi), EdisiKeempat, Yogyakarta, BPFE

Alwi, Syafaruddin. 1994. Alat-alat Analisis Dalam Pembelanjaan. AndiOffset. Yogyakarta.

Bambang Riyanto, 1998, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi 4,BPFE, Yogyakarta

Brealey,Richard A., and Myers, Stewart C.,And Marcus, Alan J., 1998,Fundamental of Corporate Finance, Second Edition, Irwin McGraw-Hill, New York

Brigham, Eugene F, and Houston, Joel F.,2008, Dasar-Dasar Manajemen

Keuangan, Edisi Kesembilan, Salemba Empat, JakartaBuku 5 Modul 4 Legalitas Bentuk Perusahaan, Direktorat Jenderal

Pendidikan Formal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional2010

Dermawan Sjahrial. 2007. Manajemen Keuangan. Mitra Wacana Media : Jakarta.

Gitman, 2009, Principles of Managerial Finance, twelfth edition, PrenticeHall,

Gitosudarmo, Indriyo, Drs., dan Drs. Basri. (1995). Manajemen keuangan. Yogyakarta : BPFE

Harahap, Sofyan Syafri. 2002. ”Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan”, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Ikatan Akuntan Indonesia, 1999. Standar Akuntansi Keuangan. PSAK No. 17, Cetakan Keempat, Buku Satu, Penerbit SalembaEmpat, Jakarta.

Keown, Arthur. J, dkk, 2004, Manajemen Keuangan Prinsip-prinsip danAplikasi, Edisi Kesembilan. Jakarta : PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Kieso, Donald J. Dan Jerry Weygandt. 2007. Intermediate Accounting. 12st

edition. John Wiley and Sons, Inc.

Manullang, 2005, Pengantar Manajemen Keuangan, PenerbitAndi,Yogyakarta.

Martin, John D., William Petty, Arthur J. Keown and David F. Scott Jr.,1998. “Basic Financial Management” , Prentice Hall

Ridwan S. Sundjaja & Inge Barlian, 2002, Manajemen Keuangan I,Prenhallindo, Jakarta

Suad Husnan dan Eny Pudjiastuti, 2006, Dasar-Dasar ManajemenKeuangan, Edisi 5, UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

Suad Husnan, 1998, Manajemen Keuangan, Teori dan Penerapan, Buku 1dan 2, Edisi 3, BPFE, Yogyakarta.

Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 126

7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I

http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 127/127

Susan Irawati. 2006. Manajemen Keuangan. Pustaka: Bandung.

Sutrisno, 2005, Manajemen Keuangan, Yogyakarta, konisia FE UII

Van Horne, James C.,and Wachowicz, John M.,1998, Fundamental of Financial Management, Tenth Edition, Prentice Hall, Singapore

Weygandt,  Jerry J and Kieso, Donald E and Kimmel, Paul D, 2007,Accounting Principles Pengantar Akutansi, Edisi Ketujuh, PenerbitSalemba Empat, Jakarta.

Weston, Fred J. & Brigham F. Eugene, 1996, Essential of FinancialManagement, Tenth Edition, Erlangga: Surabaya..

Weston J, Fred dan Copeland Thomas E, 1999, Manajemen Keuangan, Jilid1, Terjemahan Jaka Wasana dan Krisbandono, Penerbit Kina RupaAksara, Jakarta.