BAB I

BAB ILATAR BELAKANG UPAYA KESEHATAN BAYI DAN BALITA

Indonesia merupakan Negara kepulauan yang kaya akan sumber daya alam, suku dan budaya bangsa. Namun sebagai Negara berkembang, sampai saat ini kekayaan alam yang ada masih belum bisa diimbangi oleh kecukupan pengetahuan bagi warga negaranya. Indikator yang bisa dilihat berkaitan dengan masalah tersebut adalah tingginya angka kemiskinan, pengangguran dan jumlah penduduk di Indonesia. Sedangkan yang berkaitan langsung dengan kesehatan bayi dan balita adalah masih tingginya angka kematian dan kesakitan bayi oleh berbagai sebab.

Banyak faktor yang mempengaruhi tingginya angka kesakitan dan kematian tersebut. Secara garis besar dapat dipengaruhi oleh 4 hal:

Tingkat pendidikan

Status ekonomi

Adat istiadat dan budaya masyarakat setempat

Sarana dan prasarana kesehatan Bayi dan balita adalah bagian dari keluarga yang merupakan kelompok terkecil dari masyarakat. Menjadi salah satu sasaran upaya kesehatan karena mereka adalah generasi penerus dan pewaris bangsa. Tujuan jangka panjang dari upaya kesehatan ini adalah lahir dan berkembangnya penerus bangsa yang sehat, cerdas dan berkwalitas dalam berbangsa dan Negara Indonesia.

BAB II

POLA HIDUP DAN BUDAYA DI MASYARAKAT BERKAITAN DENGAN KESEHATAN BAYI DAN BALITA

Adapun Perilaku-perilaku yang kami temukan di masyarakat berkaitan dengan upaya kesehatan bayi dan balita beberapa contoh diantaranya:1) Wanita hamil, ibu menyusui, bayi dan balita dilarang makan makanan yang berbau amis (ikan laut, telur, daging ayam, daging sapi), mitos ini dipercaya karena itulah yang ditanamkan oleh nenek moyang mereka terlepas apakah mereka dari keluarga mampu atau tidak. 2) Orang tua enggan membawa anaknya untuk imunisasi ke Posyandu karena orang tua takut anaknya sakit.

3) Bila anak menderita sesak nafas diberi makan daging bekicot.

4) Bila anak menderita kejang di beri minum kopi.

5) Bila anak panas diberi blonyoan jeruk nipis dan bawang.

6) Bila ada luka pada anak (khitan, post op, dll) dilarang makan ikan/daging, dilarang minum terlalu banyak apalagi dingin. Karena menurut mitos makanan dan minuman tersebut menjadikan luka tidak cepat kering.7) Anak rewel dipijat ke dukun pijat karena dlinges.BAB III

TINJAUAN BUDAYA MASYARAKAT DARI SEGI KESEHATAN

Seiring berkembangnya jaman dan ilmu pengetahuan diketahui bahwa tidak semua budaya dimasyarakat sesuai dengan ilmu kesehatan, namun tidak selamanya juga ilmu kesehatan selalu bertentangan dengan budaya masyarakat. Diperlukan penelitian sekaligus pendekatan yang baik untuk membuktikannya pada masyarakat luas. Adapun tinjauan menurut ilmu kesehatan dari contoh yang kami kemukakan di atas sebagai berikut:

1) Protein adalah zat unsur makanan yang berfungsi sebagai zat pembangun. Zat ini banyak terdapat pada makanan yang berbau amis, sehingga makanan ini justru harus banyak diberikan pada anak masa pertumbuhan, wanita hamil dan menyusui bukan malah sebaliknya. Pendekatan pada masyarakat harus dilakukan untuk mencegah terjadinya ibu hamil/ menyusui/ balita dengan gizi buruk.2) Imunisasi penting bagi bayi dan balita sebagai tameng terhadap ancaman penyakit menular, mematikan maupun yang dapat menimbulkan kecacatan. Akan menimbulkan panas karena memang yang disuntikkan adalah kuman penyakit dilemahkan untuk merangsang tumbuhnya antibodi dalam tubuh tertentu pada anak. Logika ini harus disampaikan pada masyarakat melalui berbagai cara pendekatan agar masyarakat tahu pentingnya imunisasi.

3) Pada sebagian kelompok masyarakat bekicot adalah makanan yang menjijikkan tapi baik untuk pengobatan sesak nafas pada anak. Suatu makanan itu menjijikkan atau tidak sifatnya relatif bagi masyarakat, namun yang perlu mendapat perhatian adalah masyarakat harus tahu dulu apa langkah yang harus diambil bila mendapati anggota keluarganya sakit sesak nafas, karena sesak nafas adalah gejala dari berbagai jenis penyakit yang tentu saja penanganannya juga berbeda. Terlepas dari itu, sama halnya dengan makanan hewani lainnya bekicot adalah makanan yang banyak mengandung protein yang dibutuhkan dalam proses penyembuhan penyakit, artinya makanan tinggi protein diperlukan namun tidak harus bekicot.4) Kejang adalah gejala yang ditimbulkan oleh berbagai macam penyakit akibat gangguan yang terjadi pada otak. Di masyarakat kopi menjadi solusi penyembuh kejang. Tidak diketahui dengan pasti tingkat keberhasilannya, namun dari segi ilmu kesehatan kopi mengandung kafein dan unsur lain yang disinyalir dapat memberikan kenyamanan pada otak. Namun zat addiktif yang terkandumg didalamnya tidak baik bila dikonsumsi terus menerus apalagi oleh anak balita.5) Blonyoan jeruk nipis dan bawang ditinjau dari segi kesehatan dapat menghangatkan tubuh, karena suhu tubuh yang terlalu tinggi menyebabkan badan terasa dingin bahkan menggigil, yang perlu diperhatikan adalah pemberiannya dalam jumlah yang cukup, karena sifat dari jeruk dan bawang yang iritatif dikhawatirkan dapat menimbulkan iritasi kulit terutama bayi.

6) Mitos bahwa makanan bergizi dan banyak minum dapat membuat luka tidak cepat kering adalah mitos yang sulit sekali dirubah. Ditinjau dari segi kesehatan minumam dapat mencegah dehidrasi yang justru memperlambat kesembuhan, sedangkan makanan dapat dibaca pada option 1).7) Rewel adalah bahasa bayi/ anak dalam menyampaikan rasa ketidaknyamanan yang dirasakan oleh tubuhnya. Sebagian masyarakat percaya bahwa rewel adalah akibat dari dlinges sehingga perlu dipijat. Dalam ilmu kesehatan pijat tidak dilarang selama dilakukan dengan cara yang benar (tidak di perut, tidak menyakitkan anak) dan waktu yang tepat (tidak pada saat anak panas). BAB IV

ANEKA BUDAYA MASYARAKAT TERKAIT KEBIASAAN PENYEMBUHAN PENYAKIT

1. Bila batuk diobati dengan jeruk nipis dan kecap atau mengunyah kencur.

2. Bila tersiram air panas atau terbakar api diolesi odol.

3. Bila badan panas minum air kunir dan dikompres bobokan kunir dan mentimun.

4. Bila diare minum sari daun jambu.

5. Bila mimisan hidung disumbat dengan daun sirih.

6. Bila mengalami nyeri telan minum air rendaman kancing baju.

7. Luka terbuka diberi minyak tanah.8. Sebelum melahirkan minum minyak kelapa atau air rumput fatimah agar proses persalinan lancar.

9. Stomatitis diobati dengan garam.

10. Influenza makan makanan yang pedas.

11. Bila ada orang jatuh atau kecelakaan langsung diberi minum agar lekas sadar.

12. Bila ada korban carok dengan kondisi terluka parah harus disusui ibunya agar tetap kuat/ panjang umur.

PAGE 2