bridge navigational watch alarm system
DESCRIPTION
Tugas Mata Kuliah Perlengkapan KapalTRANSCRIPT
PENDAHULUAN
Pada transportasi laut misalnya kapal, sekarang ini telah banyak
kejadian kecelakaan atau saling bertabrakan. Kecelakaan ini pada
dasarnya disebabkan karena keputusan yang salah atau inefisiensi dalam
mengambil keputusan pada waktu yang tepat sehingga petugas navigasi
tidak mampu menangani situasi yang dapat menyebabkan kecelakaan.
Selain itu kecelakaan pada kapal juga diakibatkan karena kesalahan
dalam navigasi pada kapal yang kurang memenuhi standar.
Maka diperlukan suatu alat navigasi yang dapat dipasang pada
anjungan yang bertindak mirip dengan alarm, sehingga dapat
memberikan suatu peringatan pada petugas jaga anjungan apabila
sebuah kapal dalam suatu keadaan yang berbahaya. Sehingga dibuatlah
suatu alat yang disebut Bridge Navigational Watch Alarm System atau
biasa disingkat degan BNWAS. Dalam dokumen MSC 81/23/2, Bahama dan
Denmark mengusulkan bahwa BNWAS ditambahkan, alasan pengajuan itu
adalah adanya tabrakan kapal dengan gabungan jalan dan jembatan
kereta api di Great Belt di Denmark.
Dan dari hasil sebuah survey yang dilakukan oleh International
Maritime Organization pada 2007 diketahui bahwa 93% dari 237
responden (pejugas jaga/ Officer of the Watch) menjawab "Ya" untuk
pertanyaan: "Apakah anda menganggap BNWAS menjadi bagian dari
peralatan keselamatan di anjungan untuk melindungi kapal dan awak?".
Ini jelas menunjukkan bahwa petugas jaga (OOW) umumnya menganggap
bahwa BNWAS sebagai faktor yang meningkatkan keselamatan navigasi.
Dari pernyataan diatas, diketahui bahwa penggunaan Bridge
Navigational Watch Alarm System (BNWAS) sebagai faktor yang
meningkatkan keselamatan navigasi sangat penting. Maka penggunaan
Bridge Navigational Watch Alarm System (BNWAS) pada kapal adalah
suatu keharusan yang diatur dalam SOLAS 1974 BAB V Peraturan 19.
Bridge Navigational Watch Alarm System (BNWAS)
Regulasi tentang Bridge Navigational Watch Alarm System
BNWAS mulai diperkenalkan melalui amandemen SOLAS 1974 BAB
V Peraturan 19, yaitu atas persetujuan anggota IMO (International
Maritime Organization) pada sidang Maritime Safety Commiittee yang ke
86 (MSC 86) yang dituangkan ke dalam Resolusi MSC nomor 282(86) pada
tanggal 5 Juni 2009. SOLAS Bab V Peraturan 19 menyatakan bahwa
semua kapal penumpang dan kapal kargo 150 GT dan di atas harus
menginstal BNWAS pada atau setelah tanggal 1 Juli 2011 dengan
beberapa goyah dalam hal periode instalasi untuk kapal tua. Sistem ini
harus disetujui oleh klasifikasi masyarakat dan harus mudah dioperasikan.
Jadwal pemberlakuan BNWAS di kapal-kapal sesuai dengan
ketentuan SOLAS Bab V Peraturan 19 adalah sebagai berikut:
1. July 2011 : kapal barang (cargo ship) baru 150 GT atau lebih;
2. July 2011 : semua kapal penumpang tanpa melihat ukurannya;
3. July 2012 : kapal barang 3.000 GT atau lebih;
4. July 2013 : kapal barang antara 500 dan 3.000 GT;
5. July 2014 : semua kapal antara 150 dan 500 GT;
Pengertian Bridge Navigational Watch Alarm System
Bridge Navigational Watch Alarm System atau biasa disingkat degan
BNWAS , adalah peralatan yang dipasang di anjungan dan merupakan
sistem alarm dinas-jaga navigasi di anjungan untuk memantau aktivitas
anjungan dan mendeteksi kesalahan operator yang dapat menyebabkan
kecelakaan laut. BNWAS berfungsi untuk memantau kehadiran petugas
melalui menonton fungsi sistem keselamatan. BNWS ini akan secara
otomatis berbunyi (alarm) apabila petugas penjaga anjungan tertidur atau
penjaga terdeteksi tidak melakukan sesuatu tindakan yang seharusnya
dilakukan dan apabila penjaga meninggalkan anjungan cukup lama.
Bridge Navigational Watch Alarm System (BNWAS) ini dipasang
pada anjungan kapal. BNWAS bekerja dengan serangkaian peringatan,
alarm pertama pada BNWAS dibunyikan di anjungan navigasi untuk
mengingatkan petugas jaga pada anjungan. Jika tidak ada respon
terhadap serangkaian alarm, maka BNWAS akan mengingatkan petugas
deck lainnya yang dapat mencakup kapten kapal, sehingga seseorang
bisa keluar di anjungan kapal untuk menangani situasi dan mengatasi
masalah.
Tujuan penggunaan pada kapal.
Tujuan Bridge Navigational Watch Alarm System (BNWAS) adalah
untuk memantau kegiatan di anjungan dan mendeteksi cacat operator,
yang dapat menyebabkan kecelakaan maritim, sehingga meningkatkan
keselamatan navigasi dan tidak ada pengurangan pengawakan anjungan.
BNWAS dalam operasi navigasi pada anjungan kapal diharapkan dapat
memberikan kontribusi untuk meminimalkan resiko kecelakaan kapal
disebabkan oleh petugas jaga (Officer of the Watch) atau disingkat OOW
yang kelelahan karena selalu melakukan penjagaan. Misalnya pada siang
hari, ketika OOW ini sendirian di jembatan. Pada saat yang sama, BNWAS
juga merupakan alat yang dapat digunakan untuk segera meminta
bantuan, jika diperlukan.
Sistem ini memantau kesadaran akan petugas jaga (OOW) dan
secara otomatis memberitahu Master atau OOW memenuhi syarat lain
jika untuk alasan apapun OOW menjadi mampu menjalankan tugas OOW.
Desain dan Instalasi Bridge Navigational Watch Alarm System
(BNWAS)
1.Umum
Peralatan harus mematuhi regulasi IMO A.694 (17), A.813 (19), peraturan
itu terkait standar internasional dan MSC/Circ.982 tentang pedoman
ergonomis kriteria untuk peralatan anjungan dan Layout.
2.Persyaratan khusus
a. Sistem integritas fisik
Semua item peralatan yang membentuk bagian dari BNWAS harus
tamper-proof sehingga tidak ada anggota kru yang dapat mengganggu
system BNWAS.
b. Pengaturan ulang perangka
Pengaturan ulang perangkat harus dirancang dan dipasang sehingga
dapat meminimalkan kemungkinan operasi dengan cara apapun selain
aktivasi oleh petugas jaga atau OOW tersebut. Atur ulang perangkat
semua harus dari desain seragam dan harus diterangi untuk identifikasi di
malam hari.
3.Power supply
Para BNWAS harus didukung dari kapal dengan daya utama. Kerusakan
tersebut
indikasi, dan semua elemen dari fasilitas panggilan darurat, jika
digabungkan, harus didukung dari pasokan baterai.
Cara Kerja Bridge Navigational Watch Alarm System (BNWAS)
Bridge Navigational Watch Alarm System (BNWAS) akan secara
otomatis aktif apabila kemudi kapal diletakkan pada posisi “auto-pilot”
(fungsi kemudi otomatis). Persyaratan minimum BNWAS sesuai dengan
ketentuan International Maritime Organization (IMO) adalah memiliki
fungsi satu tahap diam (dormant stage) dan 3 tahap alarm (alarm stage),
kecuali pada kapal-kapal penumpang, alarm tahap ke 2 boleh dihilangkan.
IMO juga mensyaratkan bahwa BNWAS ini harus juga dapat digunakan
untuk fungsi keadaan darurat, dimana orang-orang yang ada di anjungan
dapat mengaktifkan alarm pada Tahap 2 dan 3 apabila menghendaki
pertolongan dalam keadaan darurat. BNWAS ini harus operasional ketika
kapal sedang menuju untuk melakukan perjalanan kecuali diperintahkan
oleh master kapal.
Tahapan BNWAS terdiri dari :
Tahap 1 :BNWAS memberikan peringatan alarm kepada petugas jaga
(OOW)
Tahap 2 :Jika tidak ada reaksi, BNWAS peringatan master atau OOW
yang lainnya.
Tahap 3 :Jika masih tidak ada reaksi maka BNWAS akan memberikan
peringatan pada tempat dimana kru2 yang lain beristirahat.
Atau untuk lebih jelasnya cara kerja BNWAS akan dijelaskan
dibawah ini:
a.Tahapan pertama
Saat kemudi kapal dipindahkan pada posisi autopilot (fungsi kemudi
otomatis). Petugas Jaga diminta untuk menunjukkan keberadaannya oleh
sistim BNWAS setiap 3 – 12 menit yang ditandai oleh lampu cerlang pada
sensor peralatan. Penunjukan keberadaan petugas jaga dilakukan dengan
cara menekan tombol tertentu pada sistim BNWAS sebagai tanda
konfirmasi atau dapat dilakukan dengan melambaikan tangan didepan
sensor gerakan, atau dengan memberikan tekanan pada bagian badan
dari BNWAS.
b.Tahapan Kedua
Jika tahap 1 tidak dilakukan atau konfirmasi keberadaan petugas
jaga tidak diperoleh dalam waktu 15 detik pada tahap 1 maka alarm akan
berbunyi di ruang anjungan, dan apabila 15 detik berikutnya juga tidak
ada konfirmasi, maka alarm di kamar Nakhoda atau Mualim I akan
berbunyi. Untuk menghentikan alarm tersebut tidak dapat dilakukan dari
kamar sehingga nakhoda atau mualim I harus mematikannya dengan
tombol yang ada di anjungan.
c.Tahapan Ketiga
Selanjutnya apabila Nakhoda atau Mualim I tidak mematikan alarm
dalam waktu tertentu misalnya antara 90 detik sampai 3 menit
(tergantung dari ukuran kapal) maka alarm akan berbunyi di ruang-ruang
atau lokasi-lokasi di kapal dimana biasanya selalu ada orang.
Bridge Navigational Watch Alarm System (BNWAS) akan beroperasi
setiap kali kapal sedang di laut. Waktu untuk pengaktifan BNWAS
bervariasi sesuai dengan cara alarm diatur ulang. Sekitar setengah dari
jawaban yang diterima diberikan dari kapal dilengkapi dengan sistem
tombol reset saja. Sebuah tombol reset harus diaktifkan secara manual
untuk mengatur ulang atau menunda alarm.
Kekurangan dari Bridge Navigational Watch Alarm System
(BNWAS)
Meskipun pada dasarnya BNWAS adalah suatu alat yang digunakan
untuk memudahkan sistem navigasi pada kapal dan dapat mencegah
kelalaian dari petugas jaga (OOW). Namun BNWAS juga memiliki
kekurangan hal ini didasarkan pada survey yang telah dilakukan oleh
International Maritime Organization pada tahun 2007 diketahui bahwa
20% dari 237 responden (pejugas jaga/ Officer of the Watch) menjawab
pertanyaan afirmatif untuk pertanyaan : “Apakah BNWAS memiliki efek
negatif pada pekerjaan sebagai OOW?”. Responden menyatakan bahwa
kekurangan itu adalah adanya fakor sterss ketika harus mematikan alarm
dan hal itu mengganggu, terutama dalam kasus di mana fungsi reset
adalah tombol push pengguna. Dan harus ingat untuk me-reset alarm
pada interval pendek seperti atau sebagai alternatif membiarkan alarm
berbunyi.
Dari keterangan diatas diketahui bahwa penggunaan BNWAS
memberikan faktor stress kepada OOW dan awak kapal lainnya ketika
harus mematikan alarm secara manual dan melakukan reset ulang, hal itu
dianggap menggangu oleh sebagian petugas jaga dan awak kapal lainnya.
Kekurangan lainnya dari BNWAS adalah Ada banyak rekomendasi untuk
mengubah desain BNWAS untuk membuat sensor mendeteksi aktivitas
gerakan dan mungkin dikombinasikan dengan sensor lain untuk
mengurangi jumlah alarm yang dianggap oleh sebagian awak kapal
mengganggu. Terutama sistem yang hanya dapat mereset secara manual
dengan tombol push disarankan untuk dirubah karena hal itu juga
dianggap merepotkan.