bpsdm jawa timur - pindah domainbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_edd 2018.pdf ·...

211
ALUMNI DIKLAT TEKNIS DAN DIKLAT FUNGSIONAL DAN SOSIAL KULTURAL BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2018 LAPORAN EVALUASI DAMPAK DIKLAT

Upload: others

Post on 03-Nov-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

ALUMNI DIKLAT TEKNIS DAN DIKLAT FUNGSIONAL DAN SOSIAL KULTURAL

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2018

LAPORAN EVALUASI DAMPAK DIKLAT

Page 2: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq
Page 3: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt atas limpahan

rahmat-Nya, maka Laporan Evaluasi Dampak Diklat Tahun 2018 yang

diselenggarakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur

ini dapat terselesaikan.

Laporan ini memuat hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan

Evaluasi Pasca Diklat bagi alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional dan

Sosial Kultural di 5 Bakorwil dan BKPPD Pemerintah Kota Kediri yang

diselenggarakan pada tanggal 5 Juli 2018 sampai dengan 26 Juli 2018.

Melalui laporan ini diharapkan dapat diperoleh gambaran mengenai

pelaksanaan Evaluasi Dampak Diklat beserta hasilnya.

Disadari bahwa perumusan, penyelenggaraan dan pelaporan

kegiatan dimaksud masih perlu disempurnakan. Oleh karena itu adanya

kritik dan saran membangun akan diterima dengan senang hati, guna

perbaikan penyelenggaraan Evaluasi Dampak Diklat selanjutnya.

Surabaya, 30 Juli 2018

KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PROVINSI JAWA TIMUR

Dr.A.Mudjib Afan, M.Kes

Pembina Utama Madya.

NIP.19581009 1982002 1 001

Page 4: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

iii

DAFTAR ISI Sampul Dalam i

Kata Pengantar ii

Daftar Isi iii

Bab I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Dasar Penyelenggaraan

1.3. Tujuan

1.4. Sasaran

1

2

3

4

Bab II METODE PELAKSANAAN

2.1. Nama Kegiatan

2.2. Tempat dan Waktu

2.3. Peserta Kegiatan ( Responden Evaluasi )

2.4. Metode

2.5. Pengolahan Data

2.6. Analisa Data.

4

4

5

5

5

6

Bab III HASIL EVALUASI

3.1. Penyelenggaraan Kegiatan

3.2. Hasil Kegiatan :

a. Perkembangan Alumni Diklat Tehnis.

b. Perkembangan Alumni Diklat Fungsional

dan Sosial Kultural.

3.3. Faktor-faktor keberhasilan pasca Diklat

3.4. Keberlanjutan Perkembangan Kompetensi dsn

Kinerja ASN.

3.5. Umpan Balik dan Saran.

.

7

7

Bab IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan

4.2. Rekomendasi

17

19

Page 5: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

iv

LAMPIRAN - SK Kepanitian

- Daftar Hadir Peserta

- Jadwal Kegiatan

- Hasil Kegiatan.

- Foto Kegiatan Analisis Kebutuhan Diklat.

Page 6: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

Evaluasi Pasca Diklat alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional Bandiklat Jatim Tahun 2018 1

1.1 Latar Belakang

ebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 5 Tahun

2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), maka kebijakan dan

sistem pengelolaan SDM aparatur berdasarkan sistem merit,

yaitu kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi,

kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan

latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin,

status pernikahan, umur, ataupun kondisi kecacatan.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi ASN adalah

melalui Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT).Untuk mengoptimalkan fungsi

diklat sebagai sarana peningkatan kompetensi, maka DIKLAT perlu

dikelola secara profesional dengan memperhatikan siklus manajemen

DIKLAT secara utuh, mulai dari analisa kebutuhan, perencanaan,

pengembangan, implementasi sampai dengan evaluasi. Dengan

mengacu pada manajemen tersebut, maka diharapkan efektivitas program

diklat dapat ditingkatkan dari waktu ke waktu.

Evaluasi diklat merupakan salah satu tahap yang penting dalam

upaya menilai efektivitas program diklat. Ditinjau dari siklus diklat, evaluasi

diklat meliputi evaluasi pra-diklat, in-diklat dan pasca-diklat. Evaluasi pra-

diklat mencakup penilaian pada masa persiapan diklat, yakni pada tahap

perencanaan dan persiapan. Evaluasi in-diklat dilakukan ketika proses

diklat sedang berlangsung, baik akademis maupun non akademis, teknis

maupun administrasi pelayanan. Sedangkan evaluasi pasca-diklat

dilakukan ketika alumni diklat sudah kembali ke unit kerjanya. Evaluasi

Pasca diklat yang dilakukan pasca-diklat merupakan upaya penilaian

terhadap keberhasilan program diklat, khususnya untuk mengetahui

sejauh mana alumni diklat mengembangkan hasil diklat di tempat kerja.

Bab 1. Pendahuluan

Page 7: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

Evaluasi Pasca Diklat alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional Bandiklat Jatim Tahun 2018 2

Stufflebeam dan Guba (1974) menyatakan bahwa tujuan evaluasi

adalah : to provide information to aid decision making at several levels in

the implementation of a program. Ini sejalan dengan Kirkpatrick (1959)

yang menyatakan bahwa tujuan diklat yaitu :

1. Untuk menunjukkan bagaimana diklat berkontribusi dalam mencapai

tujuan organisasi

2. Untuk menentukan apakah program diklat dapat berlanjut atau tidak

3. Untuk mendapatkan informasi perbaikan diklat di masa mendatang.

Oleh karenanya, evaluasi merupakan informasi yang dapat dipakai

sebagai dasar untuk :

Membuat keputusan

Menilai hasil yang dicapai para peserta diklat

Menilai kurikulum’

Memberi kepercayaan institusional

Memonitor anggaran yang diberikan

Memperbaiki materi dan program diklat

Evaluasi Pasca diklat yang diselenggarakan oleh Badan Pendidikan

dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu upaya

perwujudan manajemen diklat yang profesional, karena evaluasi Pasca

diklat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya perbaikan dan

peningkatan efektivitas program diklat secara komprehensif.

1.2 Dasar Penyelenggaraan

Dasar penyelenggaraan Evaluasi Dampak Diklat Tahun 2018

Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur Pola Baru adalah :

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang

Pemerintahan Daerah;

2. Undang - undang Aparatur Sipil Negara Nomor : 05 Tahun 2014

Tentang Aparatur Sipil Negara;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang

Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil;

Page 8: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

Evaluasi Pasca Diklat alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional Bandiklat Jatim Tahun 2018 3

4. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 59 Tahun 2016

Tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah;

5. Peraturan Gubenur Jawa Timur Nomor 59 Tahun 2016 Tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas Dan Fungsi Serta

Tata Kerja Badan Pendidikan Dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur;

6. Surat Keputusan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi

Jawa Timur, Nomor: 188.4/2751/205.1/2018 Tentang Program dan

Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur Tahun

Anggaran 2018.

7. Surat Keputusan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi

Jawa Timur , Nomor 893.3/28502/205.1/2018 tentang Pelaksanaan

Evaluasi Dampak Diklat Tahun 2018.

1.3 Tujuan

Tujuan umum Evaluasi Dampak Diklat Tahun 2018 Badan

Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur dengan pola baru adalah

untuk mengetahui sejauhmana alumni diklat menerapkan dan

mengembangkan hasil diklat di unit kerja masing-masing. Adapun secara

rinci tujuan khususnya adalah untuk :

a. Mengetahui nilai tambah pengetahuan, sikap dan perilaku pasca-

diklat

b. Mengetahui kemanfaatan materi diklat untuk pelaksanaan tugas-

tugas jabatan

c. Mengetahui perkembangan kompetensi dan kinerja peserta baik

secara individu maupun organisasi setelah mengikuti Diklat Tehnis

dan Diklat Fungsional, Sosial Kultural.

d. Menginventarisir kendala yang dihadapi alumni dalam mentransfer

dan menindaklanjuti hasil diklat

e. Mengakomodasi saran perbaikan dan umpan balik (feedback) dari

alumni guna perbaikan program diklat kedepan

Page 9: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

Evaluasi Pasca Diklat alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional Bandiklat Jatim Tahun 2018 4

1.4 Sasaran

Sasaran kegiatan Evaluasi Dampak Diklat Tahun 2018 Badan

Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur adalah Alumni Diklat

Tehnis dan Diklat Fungsional dan Sosial Kultural. .Tahun 2017

Pemerintah Provinsi Jawa Timur di 5 Bakorwil dan BKPPD Pemerintah

Kota Kediri se Jawa Timur.

N O NAMA DIKLAT / JENIS

DIKLAT

JUMLAH

PESERTA

KETERANGAN

I DIKLAT TEHNIS

1. Diklat Gugus Tugas Kota Layak Anak dan SRA 2017

11 ORANG

2. Diklat Pemasaran Dan Promosi Pariwisata 2017

22 ORANG

3. Diklat Peningkatan Promosi Dan Kerjasama Investasi 2017

25 ORANG

4. Diklat Sekcam 2017 12 ORANG

5. Diklat Tata Kelola Pembangunan Dan Pelayanan Publik 2017

41 ORANG

6. Manajemen Penanggulangan Bencana 2017

9 ORANG

7. Nilai Tambah Pertanian 28 ORANG

8. Pemanfaatan Potensi Daerah 2017

20 ORANG

9 Pengembangan Usaha Ternak 2017

19 ORANG

10 Agribisnis Hortikultura Dan Pasca Panen

27 ORANG

J U M L A H 214 ORANG

I DIKLAT FUNGSIONAL DAN SOSIAL KULTURAL

1. BELA NEGARA 16 ORANG

2. DASAR POL PP 4 32 ORANG

3. Diklat Dasar-Dasar Pengawasan Lingkungan Hidup

14 ORANG

4. Guru Inklusif 26 ORANG

5. Mapel Bimbingan Konseling 16 ORANG

Page 10: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

Evaluasi Pasca Diklat alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional Bandiklat Jatim Tahun 2018 5

6. Orientasi Manajemen Kediklatan 1 ORANG

7. Paramedik Veteriner 15 ORANG

8. Pengairan 15 ORANG

9 Pengarusutamaan Gender 2017 4 ORANG

10 Pengembangan Kapasitas Kediklatan

9 ORANG

11 Pengembangan Kewirausahaan dan UKM 2017

22 ORANG

12 Perawat Ahli 6 ORANG

J U M L A H 176 ORANG

JUMLAH KESELURUHAN

390 ORANG

Page 11: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

Evaluasi Dampak Diklat alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional, Sosial Kultural Bandiklat Prov.Jatim 2018 4

2.1. Nama Kegiatan

Evaluasi Dampak Diklat Tahun 2018 bagi alumni Diklat Tehnis dan

Diklat Fungsional dan Sosial Kultural Tahun 2017 Badan Pendidikan dan

Pelatihan Provinsi Jawa Timur .

2.2. Tempat dan Waktu

Tempat dan waktu kegiatan Evaluasi Dampak Diklat Tahun 2018

bagi alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional dan Sosial Kultural

Tahun 2018 diselenggarakan di 5 Bakorwil dan BKPPD

Pemerintah Kota Kediri yang terdiri dari :

NO NAMA BAKORWIL TEMPAT

PELAKSANAAN

TANGGAL

1. PAMEKASAN Jl Slamet Riyadi No

1 Pamekasan

04-05 Juli 2018

2. MALANG Jl.Simpang Ijen No

2 Malang

10 Juli 2018

3. BOJONEGORO Jl Pahlawan No 5

Bojonegoro

17 Juli 2018

4. MADIUN Jl.Pahlawan No.31

Madiun

18 Juli 2018

5. JEMBER Jl.Kalimantan No

42 Jember

23-24 Juli 2018

6. BKPPD

KOTA KEDIRI

Jl. Himalaya No 4

Kota Kediri

26 Juli 2018

Bab 2. Metode Pelaksanaan

Page 12: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

Evaluasi Dampak Diklat alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional, Sosial Kultural Bandiklat Prov.Jatim 2018 5

2.3. Peserta Kegiatan (Responden Evaluasi)

Peserta kegiatan adalah alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional

dan Sosial Kultural Tahun 2017 yang diselenggarakan Badan

Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur di 5 Bakorwil dan

BKPPD Pemerintah Kota Kediri se Jawa Timur pada Tahun 2018.

2.4. Metode

Metode pengambilan data evaluasi dilakukan dengan

menggunakan instrumen kuesioner yang terdiri dari beberapa

unsur, yaitu:

Identitas responden dan atasan responden

Perkembangan kompetensi dan kinerja peserta baik secara

individu maupun organisasi

Hambatan dan Solusi.

Saran

Disamping itu, responden juga melakukan diskusi, berbagi

pengalaman dan membuat rumusan / catatan tentang faktor pendukung

dan penghambat pengembangan hasil diklat di tempat kerja.

2.5. Pengolahan Data

Data yang terkumpul selanjutnya dikelompokkan dan direkapitulasi

berdasarkan unsur yang akan dianalisa. Untuk pertanyaan dengan

jawaban pilihan tertutup ditabulasi dan diskoring berdasarkan jawaban

yang diberikan responden. Sedangkan untuk pertanyaan terbuka

direkapitulasi tersendiri. Adapun hasil rumusan diskusi dikumpulkan guna

mendukung proses analisa data.

Untuk mempermudah analisa, maka data yang memungkinkan

untuk divisualisasi, diolah dan disajikan dalam bentuk grafik.

Page 13: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

Evaluasi Dampak Diklat alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional, Sosial Kultural Bandiklat Prov.Jatim 2018 6

2.6. Analisis Data

Setelah data diolah dan tersaji dalam bentuk grafik, angka maupun narasi, maka selanjutnya dilakukan analisa data. Analisa dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Untuk data berupa angka / statistik, analisa dilakukan berdasarkan

kecenderungan kuantitatif

Untuk data berupa narasi dan kualitatif, analisa dilakukan secara

deskriptif, baik intrasubjek maupun intersubjek. Ini dalam rangka

menggali data yang lebih faktual dan detil.

Page 14: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

Evaluasi Dampak Diklat alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional dan Sosial Kultural Bandiklat Jatim 2018 7

3.1. Penyelenggaraan Kegiatan

Kegiatan Evaluasi Dampak Diklat bagi alumni Diklat Tehnis dan

Diklat Fungsional dan Sosial Kultural Tahun 2017 Badan Pendidikan dan

Pelatihan Provinsi Jawa Timur Tahun 2018 berjalan dengan tertib dan

lancar, diikuti oleh alumni 214 orang Diklat Tehnis dan 176 orang Diklat

Fungsional dan Sosial Kultural. Acara dibagi menjadi 4 sesi, yakni : 1)

pembukaan; 2) penjelasan singkat; 3) pengisian kuesioner; 4) Penutupan.

Pada acara pembukaan, Kepala Badan Diklat Provinsi Jawa Timur

( diwakili oleh Kepala Bidang Sertifikasi Kompetensi, Pengajaran dan

Evaluasi ) secara resmi membuka acara dimaksud, dengan didampingi

pejabat dari Bakorwil ssetempat dan nara sumber.

Pada sesi penjelasan singkat disampaikan tentang inti evaluasi

Pasca diklat, tujuan, manfaat dan langkah-langkahnya yang disampaikan

oleh Kasubid Evaluasi Bidang Sertikom, Pengajaran dan Evaluasi.

Pada sesi pengisian kuesioner, alumni Diklat Tehnis dan Diklat

Fungsional dan Sosial Kultural yang bertindak sebagai responden

menjawab sejumlah pertanyaan dalam lembaran Jawaban Komputer yang

sudah disiapkan.

3.2. Hasil Kegiatan

Kegiatan Evaluasi Dampak Diklat bagi alumni Diklat Tehnis dan

Diklat Fungsional dan Sosial Kultural di 5 Bakorwil dan BKPPD

Pemerintah Kota Kediri secara umum menghasilkan menghasilkan 5

(lima) point utama, yaitu : Keikutsertaan peserta, Penerapan hasil diklat,

Rencana tindak lanjut peserta, penerapan materi dalam tugas, peran

materi Diklat terhadap kesulitan di tempat kerja serta peran materi sebagai

motivasi peningkatan kerja.Secara rinci, hasil kegiatan adalah sebagai

berikut :

Bab 3. Hasil

Page 15: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

Evaluasi Dampak Diklat alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional dan Sosial Kultural Bandiklat Jatim 2018 8

a. Keikutsertaan peserta

Keikutsertaan peserta di kegiatan Diklat Tehnis dan Diklat

Fungsional dan Sosial Kultural yang dilaksanakan oleh Badan Pendidikan

dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur, berdasarkan rekapitulasi hasil

Evaluasi Dampak Diklat peserta dari kegiatan dimaksud menyatakan

bahwa keikutsertaan peserta pada kegiatan Diklat 82% berdasarkan pada

kebutuhan instansi, 16% menyatakan karena penugasan pimpinan dan

2% peserta menyatakan inisiatif sendiri. Dengan demikian Keikutsertaan

peserta pada kegiatan Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional dan Sosial

Kultural secara umum karena kebutuhan instansi dan tugas dari pimpinan,

dan kesadaran sendiri sedikit sekali. Sebagaimana dinyatakan di Diagram

gambar 1.

Gambar 1. Keikutsertaan Peserta Diklat

BERDASARKAN KEBUTUHAN

INSTANSI82%

INISIATIF SENDIRI

2%

KARENA PENUGASAN

16%

KEIKUTSERTAAN PESERTA DIKLAT

Page 16: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

Evaluasi Dampak Diklat alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional dan Sosial Kultural Bandiklat Jatim 2018 9

b. Penerapan hasil Diklat

Realitas yang dilakukan oleh alumni Diklat Tehnis dan Diklat

Fungsional dan Sosial Kultural secara kesuluruahan 91% peserta

menerapkan hasil Diklat di instansinya berdasarkan tugas yang diberikan

oleh pimpinan dan 9% yang belum mendapat tugas dari pimpinan untuk

menerapkan hasil Diklat. Hal ini dapat dilihat pada Diagaram Gambar 2.

Gambar 2. Tugas dari pimpinan untuk menerapkan hasil Diklat.

Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa Diklat Tehnis dan Diklat

Fungsional dan Sosial Kultural berdampak positf bagi alumni dan instansi

melalui penerapan hasil Diklat kepada teman yang lain baik di lingkungan

instansi peserta maupun di lingkup Kabupaten/Kota. Sehingga perlu

dukungan moril dan materiil dari atasan untuk peningkatan kinerja di

instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota Se Jawa Timur.

Ya91%

Tidak9%

TUGAS DARI ATASAN UNTUK MENERAPKAN HASIL DIKLAT

Page 17: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

Evaluasi Dampak Diklat alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional dan Sosial Kultural Bandiklat Jatim 2018 10

c. Penerapan Materi Dalam Tugas

Dalam mengimplementasikan hasil Diklat peserta Diklat Tehnis dan

Diklat Fungsional dan Sosial Kultural dalam melaksanakan tugas

sebagian besar berkisar 71% menerapkan materi yang telah dipelajari

dalam diklat, 15% keseluruhan peserta menerapkan materi diklat di

instansinya, dan sebagian kecil ( 13% ) yang menerapakn bahkan 1%

yang tidak menerapkan sama sekali. Dengan demikian materi Diklat yang

diberikan dalam Diklat Tehnis maupun Diklat Fungsional, Sosial Dan

Kultural sesuai dengan kebutuhan Aparatur Sipil Negara pada khususnya

dan Organisasi pada umumnya. Penerapan materi dalam tugas yang

diterapkan oleh peserta dapat dilihat pada Diagram Gambar 3 di bawah

ini.

15%

71%

13%

1%

PENERAPAN MATERI DALAM TUGAS

seluruhnya

sebagian besar

sebagian kecil

tidak sama sekali

Page 18: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

Evaluasi Dampak Diklat alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional dan Sosial Kultural Bandiklat Jatim 2018 11

d. Peran materi Diklat dalam memberikan dorongan peningkatan

kinerja peserta.

Sementara itu, materi Diklat memberikan motivasi yang sangat

besar terhadap peningkatan kinerja peserta yang dibuktikan dari hasil

Evaluasi Dampak Diklat alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional,

Sosial Kultural sebagaimana yang dijelaskan pada Diagram Gambar

4.Peserta yang menyatakan berpengaruh besar sebanyak 93% dan

yang menyatakan berpengaruh kecil sebanyak 7%.dan 0% yang

menyatakan tidak berpengaruh.

Gambar 4. Peran materi Diklat dalam memberikan dorongan

peningkatan kinerja peserta.

93%

7%

0%

PERAN MATERI DIKLAT DALAM MEMBERIKAN DORONGAN UNTUK MENINGKATKAN KINERJA

Berpengaruh besar

Berpengaruh kecil

Tidak berpengaruh

Page 19: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

Evaluasi Dampak Diklat alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional dan Sosial Kultural Bandiklat Jatim 2018 12

e. Peran materi Diklat dalam memberikan jalan keluar terhadap

kesulitan di tempat kerja.

Disamping sebagai faktor pendukung,peserta juga menyatakan

bahwa materi Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional, Sosial Kultural

dapat membantu mengatasi kesulitan peserta dalam menjalankan

tugas di tempat kerja.

Berdasarkan Hasil rekapitulasi peserta EDD alumni Diklat Tehnis

dan Diklat Fungsional, Sosial Kultural 74% peserta yang menyatakan

sebagian besar materi Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional, Sosial

Kultural ini mampu mengatasi kesulitan mereka dalam bertugas,18%

sebagian kecil materi Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional, Sosial

Kultural materi dinyatakan tidak memberikan jalan keluar terhadap

kesulitan di tempat kerja, dan 7% yang menyatakan seluruh materi

memberikan jalan keluar terhadap kesulitan mereka dan yang

menyatakan tidak sama sekali 1% . Pernyataan ini djelaskan dalam

Gambar 5

7%

74%

18%

1%

PERAN MATERI DIKLAT DALAM MEMBERIKAN JALAN KELUAR TERHADAP KESULITAN DI

TEMPAT KERJA

Seluruhnya

Sebagian besar

Sebagian kecil

Tidak sama sekali

Page 20: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

Evaluasi Dampak Diklat alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional dan Sosial Kultural Bandiklat Jatim 2018 13

f. Sosialisasi materi Diklat kepada pimpinan, staf dan teman

sejawat..

Dari hasil rekapitulasi Evaluasi Dampak Diklat alumni Diklat Tehnis

dan Diklat Fungsional, Sosial Kultural didapat hasil sebagai berikut.,

58% sebagian besar peserta mensosialisasikan materi diklat, 27%

seluruh peserta mensosialisasikan 14% sebagian kecil, dan 1% tidak

sama sekali mensosialisasikan. Dengan demikian hal ini menunjukkan

bahwa materi Diklat ini sangat dibutuhkan oleh peserta untuk

meningkatkan kompetensi ASN dan Organisasi.

Gambar 6 Sosialisasi materi Diklat kepada pimpinan, staf dan teman

sejawat.

27%

58%

14%

1%

SOSIALISASI MATERI DIKLAT KEPADA PIMPINAN, STAF ATAU TEMAN SEJAWAT

Ya, seluruhnya

Ya, sebagian besar

Ya, sebagian kecil

Tidak sama sekali

Page 21: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

Evaluasi Dampak Diklat alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional dan Sosial Kultural Bandiklat Jatim 2018 14

g. Manfaat materi Diklat oleh Pimpinan,staf dan teman sejawat

Dari hasil sosialisasi tersebut diatas diperoleh manfaat materi Diklat

Tehnis dan Diklat Fungsional, dan Sosial Kultural bagi Pimpinan, Staf, dan

teman sejawat yang dijelaskan oleh pernyataan peserta bahwa 58%

sebagian besar peserta menyatakan pimpinan,staf dan teman sejawat

merasakan manfaatnya, 34% sebagian kecil, 6% keselurahan dan 2%

tidak sama sekali merasakan manfaat materi Diklat.

( Gambar 7)

Gambar 7 manfaat materi Diklat oleh Pimpinan,staf dan teman sejawat.

6%

58%

34%

2%

PEMANFAATAN MATERI DIKLAT OLEH PIMPINAN, STAF ATAU TEMAN

SEJAWAT

Ya, seluruhnya

Ya, sebagian besar

Ya, sebagian kecil

Tidak sama sekali

Page 22: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

Evaluasi Dampak Diklat alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional dan Sosial Kultural Bandiklat Jatim 2018 15

h. Penyusunan Rencana Tindak Lanjut.

Manfaat Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional, dan Sosial Kultural

dapat dirasakan kemanfaatannya apabila dilakukan action plant / Rencana

tindak lanjut oleh peserta alumni Diklat.

Rencana tindak lanjut dapat terealisasi apablla diawali dengan

penyusunan action plan, Alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional, dan

Sosial Kultural menyatakan 82% menyusun Rencana Tindak Lanjut hasil

Diklat dan 18% menyatakan tidak menyusun rencana Tindak

lanjut.Pernyataan ini digambarkan pada diagram Gambar 8.

Gambar 8. Penyusunan Rencana Tindak Lanjut.

Ya82%

Tidak18%

PENYUSUNAN RENCANA TINDAK LANJUT (ACTION PLAN)

Page 23: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

Evaluasi Dampak Diklat alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional dan Sosial Kultural Bandiklat Jatim 2018 16

i. Pelaksanaan Rencana Tindak Lanjut ( Action Plan ).

Gambar 9. Pelaksanaan Rencana Tindak Lanjut ( Action Plan )

Rencana tindak lanjut yang telah disusun oleh peserta dalam

pelaksanaannya menyatakan 47% dilaksanakan tapi kurang sesuai

dengan rencana dan 34% dilaksanakan sesuai dengan rencana bahkan

12% masih akan melaksanakannya dan 7% tidak melaksanakan action

plan. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan actionplan perlu diadakan

refleksi dan dukungan dari semua unsur terkait, agar dapat dilaksanakan

sesuai dengan penyusunan actionplan.

34%

47%

12%7%

PELAKSANAAN RENCANA TINDAK LANJUT (ACTION PLAN)

Dilaksanakan sesuai rencana

Dilaksanakan tetapi kurangsesuai dengan rencana

Masih akan dilaksanakan

Tidak dilaksanakan

Page 24: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

Evaluasi Dampak Diklat alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional dan Sosial Kultural Bandiklat Jatim 2018 17

j. Keluhan atau Ketidakpuasan Pimpinan terhadap kinerja.

Setelah mengikuti Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional dan

Sosial Kultural perkembangan hasil Diklat setelah dilakukan

Evaluasi Dampak Diklat dari kegiatan tersebut 69% peserta

menyatakan bahwa tidak ada keluhan dari pimpinan terhadap

kinerja peserta, 30% kadang-kadang ada keluhan atau

ketidakpuasan pimpinan terhadap kinerja peserta dan 1% yang

menyatakan sering ada keluhan atau ketidakpuasan terhadap

kinerja peserta.

Tidak ada keluhan

69%

Kadang kadang30%

Sering1%

KELUHAN ATAU KETIDAKPUASAN DARI ATASAN TERHADAP KINERJA ALUMNI

DIKLAT

Page 25: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

Evaluasi Pasca Diklat alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional,Sosial Kultural Bandiklat Prov Jatim 2018

17

Kesimpulan :

1. Secara umum penyelenggaraan Evaluasi Dampak Diklat Alumni Diklat

Tehnis dan Diklat Fungsional,dan Sosial Kultural Tahun 2018 Badan

Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur dapat berjalan dengan

baik dan lancar.

2. Berdasarkan hasil Evaluasi Dampak Diklat alumni Diklat Tehnis dan

Diklat Fungsional, dan Sosial Kultural disimpulkan bahwa

Perkembangan kompetensi dan kinerja peserta baik secara individu

maupun organisasi.berdampak sangat signifikan dan berpengaruh

positif pada kenerja alumni terutama di tempat kerja masing-masing

alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional, Sosial Kultural. Hal ini

terbukti dari hasil pengisian kuesioner peserta Evaluasi Dampak Diklat

( EDD) yang meliputi

a. Hasil rekapitulasi jawaban pertanyaan tertutup

(Multiple Chois).

b. Uraian Peserta yang berisikan tentang Hambatan, Upaya dan

Inovasi setelah mengikuti Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional dan

Sosial Kultural..

3. Berdasarkan hasil Evaluasi Dampak Diklat disimpulkan bahwa

Keikutsertaan peserta pada kegiatan Diklat Tehnis dan Diklat

Fungsional, dan Sosial Kultural mayoritas menunjukkan bahwa keikut

sertaannya dalam kegiatan tersebut karena memang kebutuhan

Instansi dan perintah pimpinan, sehingga hal ini perlu adanya

KOMITMEN yang tinggi dari pimpinan untuk saling mendukung

pencapaian peningkatan kompetensi Aparatur di Pemerintah

Kabupaten/Kota se Jawa Timur.

Bab 4. Penutup

Page 26: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

Evaluasi Pasca Diklat alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional,Sosial Kultural Bandiklat Prov Jatim 2018

18

4. Adapun manfaat yang dirasakan oleh alumni Diklat Tehnis dan Diklat

Fungsional, dan Sosial Kultural manfaat bagi Pimpinan, Staf, dan

teman sejawat yang dijelaskan oleh pernyataan peserta bahwa 58%

sebagian besar peserta menyatakan pimpinan,staf dan teman sejawat

merasakan manfaatnya, 34% sebagian kecil, 6% keselurahan dan 2%

tidak sama sekali merasakan manfaat materi Diklat.Dengan demikian

dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Diklat Tehnis dan Diklat

Fungsional, dan Sosial Kultural dirasakan dan dibuktikan dengan

serius oleh peserta kemanfaatannya dalam rangkan peningkatan

mutu kinerja Aparatur dan peningkatan kualitas organisasi.

5. Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional, dan Sosial Kultural berdampak

positf bagi alumni dan instansi.Sehingga perlu dukungan moril dan

materiil dari atasan untuk peningkatan kinerja di instansi di lingkungan

Pemerintah Kabupatenb/Kota se Jawa Timur, Karena 91% telah

menerapkan hasil Diklat tersebut dan 9% yang belum menerapkan

hasil Diklat serta 93% materi Diklat mendukung / memotivasi Kinerja

peserta serta 7% yang menyatakan tidak mendukung kinerja.

6. Manfaat Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional, dan Sosial Kultural dapat

dirasakan kemanfaatannya apabila dilakukan action plant / Rencana

tindak lanjut oleh peserta alumni Diklat. Rencana tindak lanjut dapat

terealisasi apablla diawali dengan penyusunan action plan, Alumni

Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional, dan Sosial Kultural menyatakan

82% menyusun Rencana Tindak Lanjut hasil Diklat dan 18%

menyatakan tidak menyusun rencana Tindak lanjut.

7. Rencana tindak lanjut yang telah disusun oleh peserta dalam

pelaksanaannya menyatakan 47% dilaksanakan tapi kurang sesuai

dengan rencana dan 34% dilaksanakan sesuai dengan rencana

bahkan 12% masih akan melaksanakannya dan 7% tidak

melaksanakan action plan. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan

Page 27: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

Evaluasi Pasca Diklat alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional,Sosial Kultural Bandiklat Prov Jatim 2018

19

action plan perlu diadakan refleksi dan dukungan dari semua unsur

terkait, agar dapat dilaksanakan sesuai dengan actionplan yang telah

disusun.

8. Setelah mengikuti Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional dan Sosial

Kultural perkembangan hasil Diklat setelah dilakukan Evaluasi

Dampak Diklat dari kegiatan tersebut 69% peserta menyatakan

bahwa tidak ada keluhan dari pimpinan terhadap kinerja peserta, 30%

kadang-kadang ada keluhan atau ketidakpuasan pimpinan terhadap

kinerja peserta dan 1% yang menyatakan sering ada keluhan atau

ketidakpuasan terhadap kinerja peserta.

REKOMENDASI

- Untuk penyelenggaraan Evaluasi Dampak Diklat berikutnya tetap

dipertahankan dan ditingkatkan sesuai dengan jumlah alumni Diklat

yang telah dilaksanakan oleh Badan Diklat Provinsi Jawa Timur

dengan menggunakan presentase antara Jumlah alumni Diklat

Tehnis, Diklat Fungsional dan Sosial Kultural, Diklat Manajerial ( PIM )

dengan jumlah kuota Peserta yang di Evaluasi Dampak Diklat ( EDD )

- Perlu adanya kesadaran diri Aparatur Sipil Negara akan

kebutuhannya sebagai ASN untuk peningkatan kompetentensi melalui

Diklat sesuai Tupoksinya dan perlu adanya motivasi / dukungan moril

maupun materiil dari semua unsur Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

- Pelaksanaan Rencana Tindak Lanjut / Action Plan dari alumni Diklat

perlu fasilitasi dan sinkronisasi agar pelaksanaan tersebut sesuai

dengan rencana yang telah disusun.

- Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional,Sosial Kultural dapat dilanjudkan

dengan pola baru inovasi yg lebih luas, tidak hanya dalam SKPD saja,

Page 28: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

Evaluasi Pasca Diklat alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional,Sosial Kultural Bandiklat Prov Jatim 2018

20

dapat dilakukan inovasi yg lebih terbuka. karena kedepan ASN harus

mampu bersaing positif mengikuti perkembangan jaman.

- Untuk Diklat Tehnis, dan Diklat Fungsional, Sosial Kultural

diupayakan tidak terlalu banyak teori tapi langsung praktek di

lapangan. Oleh sebab itu Orientasi Lapangan lebih lama guna

mengadopsi yang positif / bagus sehingga bisa diaplikasikan ke Unit

Kerja masing-masing.

Page 29: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

HASIL REKAPITULASI SOAL NARASI EDD TAHUN 2018

I. DIKLAT FUNGSIONAL

NO NAMA PESERTA JENIS DIKLAT JAWABAN

1 SRI WILUDJENG, S.Pd Guru BK 1. Hambatan : - Biasanya dari lingkungan kerja (teman) Upaya : - mengadakan pendekatan kepada yang bersangkutan

2. Iya ada. Indikator : - lebih percaya diri, lebih flexibel (secara kualitatif) Secara kuantitatif : - jumlah jam BK terlalu banyak

3. Inovasi : - Di terapkan dalam kegiatan konseling dan bimbingan

2 DWI PUSPARINI WIBOWO

Guru BK 1. Hambatan : - Kurangnya informasi tentang inklusi pada kepala sekolah dan semua guru

mata pelajaran - Tidak diberi waktu kami untuk mensosialisasikan dalam forum besar - Masih banyak guru-guru di SMA kami membandang ABK itu merepotkan

saja

Upaya :

- Apabila ada ABK kami bantu untuk memandirikan tentang komunikasi dengan orang tuanya dan guru PA (wali kelasnya)

Page 30: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

2. Karena di SMA kami ABK nya sedikit dan mempunyai kekurangan lambat belajar, ABK yang butuh perhatian kami selalu mendampingi perkembanganya

3. Kami selalu berusaha memandirikan ABK kami agar mandiri dengan bantuan orang tua, wali kelas (PA) seperti tahun ini saya mendampingi ABK kami untuk menyelesaikan tugas-tugasnya karena kurang terpenuhi karena sakitnyua sehingga ABK bisa ikut ujian Nasional dan dinyatakan lulus.

(Tolong Dinas kami diberikan kejelasan kami siapa saja yang di tugasi tuk jadi guru pembimbing inklusi yang akhirnya semua tahu dan jelas)

3 SLAMET MULYONO Guru BK 1. Hambatan : - Waktu untuk sosialisasi baik kepada peserta didik maupun kepada teman

sebaya, fasilitas atau materi

Upaya :

Penjadwalan waktu untuk sosialisasi dalam kegiatan sehari hari di berikan 1 jam seluruh untuk BK pemenuhan buku-buku file-file untuk sosialisasi

2. Secara umum pelayanan kami kepada peserta didik semakin baik lebih sabar dan telaten dakam menerima kehadiran konsele, lebih rajin dan lebih ikhlas dalam melaksanakan tugas sehari-hari lebih menyadari adanya perbedaan individu

3. Hasil yang kami dapatkan - Siswa semakin nyaman diruang BK - Siswa semakin rajin dalam belajar - Tingkat kelulusan siswa meningkat kerja sama antar warga sekolah semakin

baik.

4 SITI AINIYAH HARIZ Guru BK 1. Alhamdulillah saya tidak menemui hambatan dalam menerapkan hasil-hasil yang diperoleh dari Diklat peningkatan kompetensi guru mata pelajaran bimbingan dan konseling SLTA 2017. Karena materi hasil-hasil diklat itu sebagian besar adalah tugas saya dan saya sudah membuat sekedule untuk menerapkan hasil diklat ini.

Page 31: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

2. Ya , terjadi peningkatan kinerja saya setelah mengikuti diklat peningkatan kompetensi guru mata pelajaran bimbingan dan konseling ini. Indikatornya : - Saya bisa menjadi pemakai/narasumber/mentor sebagai dalam materi

praktisi layanan BK di diklat mapel BK untuk angkatan ke-2 dan angkatan ke-3

- Saya dapat menerangkan ide/inspirasi hasil diklat ini dengan bisa menerbitkan buku berisi potensi pribadi” tahun 2018

- Kualitas siswa saya dalam karakter bagus

3. Ada, yaitu dengan membuka layanan konseling cyber, apabila ada siswa yang tidak punya waktu untuk “open minded” potensi

5 NINIK NURAINI Guru BK 1. Hambatan : - Tidak semua guru mata pelajaran mau memahami anak-anak berkebutuhan

khusus (ABK)

Upaya :

- Memberikan pemahaman dan pengertian tentang sekolah - Inklusi dan anak-anak berkebutuhan khusu (ABK) - Tetap memberikan pendampingan terhadap ABK sesuai dalam membela

hak ABK 2. Ada,

Indikator : - Mendampingi ABK sesuai dengan kebutuhanya dan membela hak ABK bila

terjadi benturan dengan guru maju/produktif dengan mewujudkan hasil ABK - ABK bisa hidup mandiri sesuai dengan bakat minat dan kemampuannya

3. Belum ada inovasi karena masih terbatasnya sarana dan prasarana di sekolah kami

6 Dra. LILIK FITRIANA Guru BK 1. Alhamdullah tidak ada hamabtan, lancar semua staf, teman sejawat dan pimpinan sangat mendukung penerapan hasil diklat kompetensi guru BK

2. - Saya tambah semangat melaksanakan tugas sebagai guru BK SMA

Page 32: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

- Saya tambah fres setelah dapat pencerahan setelah mengikuti diklat yang mana materinya sangat mendukung kinerja guru BK

- Saya tambah wawasan setelah mengikuti diklat karena menambah pengalaman dengan guru. Guru BK sejawa Timur dan saling memberi materi BK yang bermanfaat

- Saya sangat senang dengan diklat seperti ini karena menambah ilmu yang bermanfaat dan kami berikan ke anak asuh kami dan ilmu yang bermanfaat itu jadi pahala surga yang mengalir Amiin.

3. Kami dapat melaksanakan hasil dari diklat guru BK sesuai tugas saya dan hasil diklat tersebut dapat kami terapkan terutama untuk materi pengetrapan dampak Builying sangat bermanfaat untuk anak didik kami yang inklusi selalu di builying oleh teman-temanya setelah saya mendapat materi builying saya terapkan ke siswa kami yang inklusi dan selalu di buli antara lain : - Saya informasikan tentang builying ke teman-temanya - Kerugian builying - Cara mengatasi builying - Saya bentuk pendamping/ sedo di kelas tersebut - Konseling secara berkala - Konfrensi kasus

Alhamdullah siswa kami tersebut kelas XII sudah tidak di buli lagi masuk rangking 10 besar, anaknya semakin nyaman belajar di sekolah dan prestasi siswa tersebut sekarang di terima kuliah di UU Jurusan DKV jalur SBMPTN

Alhmdullah kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami dan ilmu yang bermanfaat itu berpahala surga megalir Amiin.

7 SUHARTINI Guru BK 1. Tidak ada kendala/hambatan - Upaya saya yaitu menyusun rancangan program kegiatan dan jumlah

anggaran di sesuaikan dengan RAKS yang ada 2. Tambah semangat kerja - Merasa mendapat pencerahan ilmu - Tidak bosan dan tidak menonton dalam melaksanakan tugas di sekolah - Merasa fresh setelah mengikuti diklat

Page 33: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

- Bertambah wawasan terutama dalam melakukan bimbingan/layanan kepada peserta didik

3. Ada inovasi : - Meningkatkan layanan konseling dengan “acceptance and understanding”

full terhadap peserta didik - BK lebih peduli kepada peserta didik - Membuat beberan simulasi sehubungan dengan layanan kelompok/ klasikal - Membuat PPT dari materi yang akan disajikan secara klasikal - Menyiapkan video-video yang mendukung pemberian materi layanan

kepada peserta didik, baik secara individu/kelompok/klasikal

8 NANANG Guru BK 1. Hambatan : - Ruang BK yang masih kurang refrentatif dengan kebersihan - Materi dan bimbingan dari pengawas BK yang masih belum ada - Peran serta warga sekolah yang masih belum bisa memahami peran guru

BK - Masih sering terjadi siswa dengan guru lainya Upaya : - Mengusulkan ruang BK sesuai dengan kebutuhanya - Sosialisasi program BK pada guru lainnya agar bisa memahami peran guru

BK dan tidak terjadi miss dalam penanganan siswa 2. Pelayanan konseling siswa semakin baik dan bisa membuat penyelesaian

permasalahan anak didik - Semakin bermotivasi dan profesional dalam pelayanan pada anak didik

melalui program analisis materi BK yang bisa di terima oleh semua waraga setelah dari siswa

- Tingkat permasalahan siswa dapat terlayanani perilaku dan disiplin pribadi 3. Penyusunan program BK sesuai denghan kebutuhan siswa dan bisa

bersinambungan dengan guru mata palajaran lainya dan bisa saling kerja sama - Perencanaan individual semakin baik - Layanan responsif pada siswa semakin baik dan bisa acuan/dasar siswa

untuk berubah dan berkembang menjadi baik.

Page 34: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

9 SAIDUN Guru BK 1. Hambatan : tidak ada hamabatan yang berarti Upaya : - Dengan persiapan rencana program layanan bimbingan konseling - Ada jam masuk kelas, sebagai materi BK dilaksanakan dengan tertib - Pelaksanaan BK, sesuai pedoman operasional pelaksanaan BK

2. Ada peningkatan kerja Indikator : - Ketercapaian materi layanan BK - Peningkatan mutu dan kesadaran siswa akan pelajaran - Meningkatkan pemahaman siswa dalam pelajaran - Banyak siswa yang tidak melanggar aturan dan tidak terlibat dengan

narkoba 3. Peningkatan informasi tentang bahaya barkoba dan melibatkan instansi terkait

- Bekerja sama dengan pihak terkait - Menjadika sekolah zaman anak - Bimbingan tentang PTN (SNWPTN) dan dunia kerja

Page 35: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

NO NAMA PESERTA JENIS DIKLAT JAWABAN

1 ADI BING SATYA Dasar-dasar Satpol PP

1. Hambatan : - Kurangnya kordinasi dan kurangnya fasilitas daidalam isntansi

Upaya: - Kordinasi dengan pimpinandengan atasan

2. Sebagian besar sudah dilaksanakan dan di kelola dan berusaha dan koordinasi

2 HARIYONO Dasar-dasar Satpol PP

1. Hambatan : dilingkungan dalam yang masih belum bisa menyatu karena masih adanya kepentingan tertentu Upaya: tetap mengupayakan kepentingan dulu dan bisa terjalin kesepajkatan dan prinsip jadi masalah utama dalam lingkunan kedinasan (kantor)

2. Belum 100% terlaksana sejumlhnya karena masih banyak kepentingan –kepentingan yang ada yang masih banyak terjadi kendala tertentu

3 FADHOL HADI WIJAYA Dasar-dasar Satpol PP

1. Hambatan yang ditentukan - Hamabatan politis dimana banyak pihak-pihak lain yang berpengaruh pada

proses jalannya penegak perda - Tanggapan pimpinan yang masih rendah

Upaya :

- Tetap meberikan masukan dan melaksanakan tugas sesuai tupoksi dan arahan pimpinan

- Senantiasa memberikan masukan kepada pimpinan 2. Manajemen kediklatan belum di kelola dengan baik

- Terselesasikanya tugas-tugas yang ada sesuai dengan tupoksi dan arahan pimpinan

- Menurunya tingkat pelanggaran perda

4 WAHYU SURYANINGRUM

Dasar-dasar Satpol PP

1. Hambatan yang di hadapi dalam menerapkan hasil yang di peroleh dari diklat dasar polisi pamong praja : - Adanya hambatan politis dimana pihak-pihak luar yang berpengaruh pada

jalanya proses penegak perda

Page 36: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

- - tanggapan dari pimpinan yang di rasa kurang

Upaya :

- Meminta arahan, petunjuk dan pertimbangan dari pimpinan yang disertai dengan adanya bukti-bukti

- Memberi masukan kepada pimpinan 2. Secara umum manajemen kediklatan telah dikelola dengan baik

- Indikatornya secara kuantitas yaitu berkurangnya pelanggaran perda denga adanya kesadaran masyarakat

- Secara kualitatif yaitu berkurangnya konflik dalam penegakan perda

5 ANDIARTA SUHENDRA Dasar-dasar Satpol PP

1. Hambatan : - Tanggapan dari pimpinan yang masih rendah - Adanya pimpinan yang belum paham tentang kebutuhan dasar satpol pp - Belum berubahnya jabatan, yaitu dari jabatan struktural kefungsional

Upaya :

- Tetap memberikan masukan dan melaksanakan tugas sesuai dengan arahan diklat

- Selalu sabar dan perhatian - Melakukan upaya pendekatan-pendekatan dengan BKPSDM

2. Di tempat kerja saya, belum dikelola dengan baik tapi semua tugas-tugas tetap terlaksana meskipun belum maksimal. Namun dengan berjalanya waktu saya tetep berpedoman dari hail Diklat untuk meningkatkan pengelolaan kinerja di tempat saya

6 BAYU MAHENDRA SUKARNO

Dasar-dasar Satpol PP

1. Hambatan : kurang keharmonisan dalam koordinasi antar bidang maupun pimpinan Upaya : menjalin kerja sama dengan baik dan kondusif

2. Belum dikelola dengan baik namun segala tugas-tugas tetap terlaksana walau tidak maksimal

Page 37: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

7 AGOES WALOEYO Dasar-dasar Satpol PP

1. Hambatan : - Dalam pelaksanaan tugas untuk permasalahan aturan dalam hal ini

penegakan perda belum maksimal atau mendukung kinerja satuan polisi pamong praja sehingga masih banyak pelanggaran yang di lakukan oleh masyarakat.

Upaya : - satuan polisi pamong praja khususnya di wilayah kota batu teteap

menyampaikan atau melaksanakan penegakan perda 2. secara umum untuk manajemen kediklatan telah di kelola dengan baik indikator

(ukuran ) secara kuantitatif kurang maksimal dan secara kualitatif sudah sesuai dengan AP2 yang di terima di diklat

8 SUJIONO Dasar-dasar Satpol PP

1. Hambatan yang di temukan adalah : - Hambatan politis dimana banyak pihak-pihak eksternal yang turut

mempengaruhi pada jalanya proses penegakan peraturan daerah, contoh : oknum yang mengklaim pendukung atau orang dekat pejabat

- Tanggapan dari pimpinan yang dirasa kurang reaktif atau ragu-ragu

Upaya :

- Untuk hambatan politis sebelum melaksanakan tugas terlebih dahulu minta arahan, petunjuk dan pertimbangan dari pimpinan.

- Senantiasa memberi masukan kepada pimpinan 2. Manajemen kediklatan telah di kelola dengan baik

Indikatornya secara: - Kuantitatif yaitu berkuarangnya jumlah pelanggaran - Kualitatif yaitu berkurangnya jumlah konflik yang terjadi pada jalanya proses

penegakan peraturan daerah

9 ARIEK DWI UTAMI Dasar-dasar Satpol PP

1. Hambatan : - Masih rendahnya tanggapan/operasi dari pimpinan - Masih rendahnya pemahaman pimpinan terhadap kebutuhan dasar

/fungsional Satpol PP - Belum adanya perubahan jabatan dari struktural ke fungsional

Page 38: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

Upaya :

- Tetap melaksanakan tugas sesuai dengan aturan yang baikl berlaku dan memberikan masukan sesuai arahan diklat

- Sabar dan prihatin - Melalui kesekretariatan Satpol PP agar segera mengadakan koordinasi

dengan BKP SDM 2. Secara umum manajemen kediklatan di tempat kami belum di kelola dengan

baik, dan belum ada tindak lanjut dari personil Satpol PP yang sudah mengikuti diklat bahkan sudah mempunyai sertifikat uji kompetensi

10 HENDA ADIARTA CAHYONO

Dasar-dasar Satpol PP

1. Hambatan : - Belum optimal dalam menjalankan tugas lapangan berkaitan operasi/

kegiatan dalam jajaran samping antar dinas-dinas lain atau (TNI dan POLRI) - Masih adanya pihak oknum yang menyalahgunakan kewenangan dalam hal

tugas dan fungsi

Upaya : perlu adanya kerjasama atau komunikasi yang bersinergi dalam jajaran samping antar dinas-dinas lain atau (TNI dan POLRI ) pembinaan sumber daya manusia (ASN) dalam hal sikap perilaku dan kedisiplinan

2. Cukup mampu manajemen kediklatan di kelola dengan baik di tempat kami namun perlu pengawasan, pemantauan dan monitoring Indikator terhadap ASN lebih di titik beratkan program dan kerja yang lebih efektif

11 AGUS TRIYANTO Dasar-dasar Satpol PP

1. Dilingkungan dalam yang belum bisa menyatu / sepakat kurang masih adanya kepentingan tertutup Upaya : tetap menyampaikan pengajuan kesepakan positif dalam lingkungan kedinasan ( kantor)

2. Belum terlaksana / di kelola masih banyaknya kepentingan-kepentingan yang ada

Page 39: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

12 VERRA ARIESTA SARI Dasar-dasar Satpol PP

1. Hambatan dalam menerapkan hasil-hasil yang di peroleh dari diklat dasar palisi pamong praja adalah sejauh ini tidak ada hambatan

2. Terlah dikelola dengan baik Indikatornya adalah adanya peningkatan kinerja dari peserta diklat dan secara kuantitatif adanya peningkatan jumlah pegawai yang mengikuti diklat dasar.

13 AJIPONO Dasar-dasar Satpol PP

1. Hambatan : kurang keharmonisan dalam koordinasi antar bidang maupun pemimpin Upaya menjalin kerja sama

2. Belum dikelola dengan baik

14 JONI FAHAMZAH Dasar-dasar Satpol PP

1. Hamabatan dalam pelaksanaan tugas kadang kami terhambat karena peraturan daerah yang belum maksimal dan prasarana di kantor kami masih belum / kurang Upaya : melaksanakan peraturan daerah yang sudah ada dan menggunakan prasarana dengan semaksiaml mungkin

2. Secara umum sudah di kelola dengan baik hanya kadang kurangnya pemahaman reaksi pada sebagian widyaiswara

15 SAMBANG KISRUANTO. R

Dasar-dasar Satpol PP

1. Hamabatan yang kami hadapi dalam penerapan hasil yang di peroleh dari diklat adalah dari faktor anggaran karena setelah kami konsepi dan kami rencanakan ternyata tidak adanya anggaran untuk mendukung program tersebut Upaya : melaksanakan sebagian kecil program tersebut dengan anggaran swadaya/ pribadi

2. Sudah cukup dilaksanakan dengan baik Dengan indikator : - Kuantitatif = semakin padat atau jam patroli acara kesatlinmas dan lain-lain - Kualitatif = semakin berkualitas dalam pelaksanaan tugas di karenakan

sudah tau SOP tugas tersebut

Page 40: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

16 DEMICA AHADINI Dasar-dasar Satpol PP

1. Hambatan : - Tersendatnya penerbitan payung hukum dan pemangku wilayah untuk

menerapkan peraturan / keputusan dari pusat di OPD masing-masing - Kapasitas SDM yang perlu di tingkatkan - Motifasi dan etos kerja yang kurang mendukung

Upaya untuk mengatasi :

- Berkomunikasi dan melakukan konsultasi dengan bagian terkait - Mendata dan melakukan pemetaan kapasitas SDM dan kebutuhan apa

untuk dapat meningkatkan kapasitas SDM - Mencari tau tentang penyelenggaraan diklat dan sebangsanya termasuk

perncanaan penganggaranya sampai dengan evaluasinya 2. Manajemen kediklatan di tempat kerja telah dilaksanakan dengan baik

Indikatornya sudah dilaksnakan tupoksi yang ada di lihat dari semakin banyaknya kasus yang dapat di selesaikan

17 JOKO SUPRIYONO Dasar-dasar Satpol PP

1. Hambatan : - Sulitnya mensosialisasikan materi diklat kepada teman sejawat yag lebih

tinggi pangkat dan lebih senior dalam bekerja dan pimpinan secara umum kami hanya bisa melaporkan ilmu apa yang kami peroleh dan sebagaimana kami bersikap dan menerapkan dalam kami menjalankan tugas

Upaya : memberikan masukan dan usul sesuai ilmu yang kami dapat mensosialisasikan kepada senior atau teman junior

2. Belum sepenuhnya secara kualitatif

18 HERU JADMIKO Dasar-dasar Satpol PP

1. Mengatasi PKS penrtiban PKS yang berjualan ditempat ya ng dilarang Cara mengatasi: disiruh pindah ketmpat yang sudah disiapkan

2. Sudah dan sesuai kuantitatif

Page 41: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

19 MULYADI Dasar-dasar Satpol PP

1. Hambatan-hambatan yang kita hadapi yang kita peroleh dari diklat dasar polisi pamong praja adalah: - Minimnya sumber daya manusia/SDM yang belum memadai dengan

tuntutan jaman diera sekarang - Upaya-upaya yang harus kita laksakan untuk mengatasi hambatan-

haqmbatan tersebut adalah kita sering mengadakab diklat-diklat dasar dan kursus-kursus kepada peserta anggota satpol PP atau SATLINMAS

2. Secara umum sitem menejemen satuan diterapkan secara sistem materi, karena indikatornya masih belum memadai SAPRAS dan SDM> manusianya jika nanti SDM dan SAPRASNYA memadai otomatis secara kuantitati/kualitatifnya insyaallah berjalan dengan baik dan lan car semuanya

20 TUTUT DANIATI Dasar-dasar Satpol PP

1. Hambatan : selama ini masdih saja kesulitan dalam memberikan penyuluhan atau sosialisasi kepada para pedagang kaki lima yang memang posisinya melanggar perda Upaya: kita tetap menjalankan tugas kita dengan baik dengan melakukan terobosan-terobosan untuk tetap bersikap humoris dalam memberikan sosialisasi kepada para pedagang kaki lima dengan cara penerapan waktu didalam berdagang

2. Manajemen kediklatan belum sepenuhnya dikelola dengan baik diinstansi kami karena masih banyak kekurangan sana sini dalam hal ini menyangkut anggaran

21 NIS ROHAYU Dasar-dasar Satpol PP

1. Hambatan: materi diklat terkait administrasi perkantoran relatif kurang sehingga tidak bisa diterapkan Upaya: menyesuaikan kebutuan kantor

2. Hambatan: mmmanajemen kediklatan telah dilakukan dengan baik dan terjadi peningkatan pengelolaan secara kualitatif

22 NURRAHMATULLAH Dasar-dasar Satpol PP

1. Hambatan: penerapan hasil kadang tidak bisa dilakukan didaerah asal Upaya: memodifikasi cara agar bisa diterapkan didaerah asal

2. Ya ,dikelola dengan baik - Indikatornya terjadi kesinambungan dari diklat-diklat yang akan diikuti

Page 42: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

23 JUPRI YANTO Dasar-dasar Satpol PP

1. Hambatan:kurangnya pemahaman dari lingkup OPD kami atau yang paling fital untuk menerapkannya terbentur anggaran daerah yang kurang memadai Upaya: konsultasi terhadap pejabat terkait

2. Tidak adanya ataupun transparansi besarnya anggaran diklat dari OPD kami secara garis besar dari OPD sendiri kurang dikelola dengan baik

24 NIRUM IRMAWAN Dasar-dasar Satpol PP

1. Hambatan: masalah anggaran Upaya: - Menyesuaikan / mngondiosikan kegiatan dengan kemampuan anggaran

yang ada, jika mendesak perlu mengeluarkan anggara pribadi agar kegiatan berjalan lancar

2. Dikelola dengan baik - Suatu kegiatan berjalan lancar sesuai rencana dan kegiatan semakin rutin

25 TRI ASTUTI Dasar-dasar Satpol PP

1. Hambatan: - Dalam diklat dasar satuan polisi pamong praja mengupas mengenai semua

tugas tuntas dan dengan baik.ada beberapa bagian didalam satpol PP diantaranya penyidika LINMAS, TIGUM pada sat diklat semuanya tugas diperinci dengan baik sedangkan yang menjadikan hambatan adalah tugas/tupoksi saya/kami sebai peserta diklat dasar satpolPP tidak pada bagian khusus (penting) sehingga fungsinya dibahas dalam diklat pada saat ini saya/kami sangat mengalami kesulitan dalam penerapan hasil diiklat

Upaya:

- Upaya yang maksimal yang mampu saya lakukan adalah yang menginfokan sebaiak mungkin pada anggota/teman kantor sehingga bisda berbagi ilmu ataupun infodan mencoba membantu suatu pemecaha permasalahan pada saat kami dimintai pendapat terkait dengan diklat yang kami ikuti

2. Mamanjemen kediklatan dikantor kami sudah baik sedangkan indikatornya adalah setiap kami ada unmdangan/jadwal diklat maka akan ada perwakilan dari kantor/tempat kami bekerja akan diberangkatkan oleh kantor sesuai dengan kebutuan diklatya yang diminta

Page 43: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

26 SUDARMAN

Dasar-dasar Satpol PP

1. Terhambatnya suatu progaram kinerja tergantung dengan anggaran yang ada Upaya: - tetap melaksanakan program kerja dengan meminimalisir anggaran yang

ada, tetap fokus menjalankan program yang ada 2. secara umum manajemen diklat bisa ditrapkan secara baik walaupun masih

kekurangan saran dan prasarana

Page 44: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

NO NAMA PESERTA JENIS DIKLAT JAWABAN

1 BAMBANG HARIYONO Dasar-dasar pengawasan LH

1. Hambatan : - Kurangnya SDM untuk penerapan hasil diklat di bandingkan tanggung jawab

sesuai dipoksi - Kurangnya anggaran melaksanakan kegiatan sesuai dengan hasil diklat - Upaya melakukan suspensi terhadap sasaran tugas agar dapat menerapkan

pengawasan sesuai dengan hasil diklat - Mengajukan usulan anggaran yang lebih besar / kegiataan di taun

berikutnya 2. Manajement diklat ditempat kerja belum di laksanakan dengan baik karena

belum ada usulan yang diajukan pada DKPP pada awal tahun yang di laporkan diklat yang dibutuhkan

2 MUSTAQHUL ALVIN Dasar-dasar pengawasan LH

1. Hambatan yang dialami untuk menerapkan hasil-hasil diklat dasar-dasar pengawasan lingkungan hidup antara lain : - Di dalanm kegiatan pengawasan tidak hanya dilaksanakan oleh individu

namun alangka baiknya dilaksanakan dalam bentuk pengawasan tim akan tetapi tingkat pemahaman masing masing pengawasan masih sangat minim

- Adanya kendala sarana dan prasarana di dalam kegiatan pengawasan terutama di dalam oprasional

- Masih adanya stikma negatif dari pelaku usaha bahwa hasil dari kegiatan pengawasan akan membawa dampak benih-benih terhadap usaha mereka

Upaya untuk meminimalisir hambatan kegiatan pengawasan : - Peningkatan SDM dengan mengikuti diklat diklat pengawasan maupun

kegiatan sosialisasi - Peningkatan mutu sarana prasarana pengawasan - Memberikan pemahaman terhadap pelaku usaha bahwa hasil pengawasan

akan memberikan hasil positif dengan perubahan yang dilakukan bersama sama

Page 45: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

2. Manajemen kegiatan diklat telah dilaksanakan setiap tahunnya namun belum

bisa terpetakan kekurangan maupun prioritas kebutuhan yang diperlukan

3 WAHYU DJATMIKA Dasar-dasar pengawasan LH

1. Hambatan : - Kurangnya jumlah personil dilapangan karena sudah banyak pensiun cara

mengatasinya bekerja lebih extra lagi 2. Sudah dikelola dengan baik karena lebih tau cara pengelolaan manajemen

pengairan dari pusatnya yaitu Nasional

4 NUR EKO WAHYUDI Dasar-dasar pengawasan LH

1. Hambatan : - Pola pengelolaan diklat yang sudah berjalan selama ini telah menjadi Minset

sehingga menjadi hambatan untuk merubah menjadi yang lebvih baik Upaya :

- Terus berusaha m,emperbaiki pengelolaan / manajemen kediklatan dengan cara bertahap

2. Secara umum sudah lebih baik namun makin banyak yang harus di tingkatan lagi Indikator : - Perencanaan telah matang - Pelaksanaan lebih lancar

3. Belum banyak inovasi yang bisa dilakukan sebab keterbatasan sarana dan anggaran di daerah

5 SANTI PUNTO ASIH Dasar-dasar pengawasan LH

1. Hambatan yang di hadapi dalam menerapkan hasil hasil diklat : - Untuk menerapkan hasil dari Diklat tentu dukungan dari Dinas karena

selama ini SDM sangat kurang dalam melaksanakan pengawasan Upaya yang dilakukan :

- Dalam melaksanakan tugas dan belajar sesuai dengan program kegiatan yang sudah dibuat walaupun tanpa ada bawaan yang membantu dalam melaksanakan tugas sehari hari

- Selalu koordinasi dengan pimpinan dari bidang bidang lain dalam satu dinas

Page 46: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

2. Kinerja kewirausahaan dan UKM menjalani peningkatan hasil dari diklat sebagai di jadikan pedoman dalam memberikan pembinaan kepada para pelaku UKM Indikator kegiatan kuwalitas kinerja - Peningkatan jumlah masyarakat/UKM yang membuat/ surat ijin usaha mikro

( SILIM ) karena para pelaku UKM semakin mudah dalam pengurusan ijin USAHA MIKRO

3. Inovasi yang di terapkan - Menyusun program pelatihan kerajinan tenun seperti hasil yang diperoleh

waktu OL di Bali - Mengadakan diklat layanan dan studi kelayakaan - Mengadajkan diklat kerajinan sulam benang

Sebagaian materi yang diperoleh dalam diklat dijadikan materi dalam pembinaan k pelaku UKM melakukan Pelatiaan pengembangan kewirausahaan

6 EDI RISMAWAN Dasar-dasar pengawasan LH

1. Hambatan : - Sebagian industri di kota Pasuruan adalah menengah kecil, kesulitaan

penerimaan pengusaha untuk menaati dalam pengendaliaan pencemaraan - Dengan adanya mutasi kepegawaian, kesulitan dalam penerapan hasil diklat

PPLN dirasakan cukup besarkarena dibidang yang tidak menangani pengawasan.

Upaya : - Meberikan saran dan masukan ke rekan pengawasan

2. Belum Baik, Indikator adanya peningkatan - Informasi adanya diklat dapat diakses muda oleh pengawasan

7 ANY WULANDARI Dasar-dasar pengawasan LH

1. Hambatannya : - Belum dapat diterapkan secara maksimal karena saat tersebut berada di

bidang yang tidak mengarsani pengawasan lingkungan hidup. Upaya : - Memberikan saran dan masukan pada rekan bidang pengusaha dan telah

Page 47: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

dilakukan mutasi ke bidang yang melaksanakan pengawasan. Hambatannya : sebagaian besar industri adalah UKM penerapannya diperlakukan beberapa inovasi

2. Belum, indikator peningkatan gila Indikator kuantitatif : banyak diklat terusw fungsional dan terus yang ada dan di ikuti Indikator kualitatif : Peningkatan SDM

8 PRITA TAURINA YH Dasar-dasar pengawasan LH

1. Hambatan yang di hadapi adalah setiap tahun selalu mengalami perubahan tupoksi dan sudah 2 tahun ini mendapat tugas sebagai salah satu pejabat pengadaan. Upaya tetap menjalankan yang menjadi tugas dari pimpinan namun bila ada celah waktu memohon untuk diberi ijin mengasah kembali ilmu yang didapat dari diklat. Dan saat ini telah mendapat ijin dari pimpinan untuk mengikuti uji kompetensi

2. Manajemen kediklatan masih belum dikelola dengan baik di tempat kerja saya. Ini terbukti bahwa diklat yang wajib saya ikuti adalah hasil dari pengajuan senior pengawas lingkungan hidup di kantor saya. Jadi permintaan sendi5ri, tidak adanya sosialisasi yang jelas dan benar dari pihak kepegawaian.

9 EKA MARDIANA Dasar-dasar pengawasan LH

1. Hambatan : - Keterbatasan fasilitas / sarpras terutama laboratorium - Keterbatasan anggaran untuk melaksanakan kegiatan kepegawaian industri - Kurangnya penegakan hukum di wilayah kerja, jika ada pelanggaran

terhadap uu lingkungan Upaya : - Bekerja sama dengan pihak ketiga / swasta untuk melaksanakan kegiatan

misal : pengambilan sampel - Penguatan terhadap UU dengan penguatan PERDA / PERWALI

2. Di kota Probolinggo, manajemen diklat telah dikelolah dengan baik terbukti

dengan staf yang dikirim diklat adalah staf yang sesuai dengan tupaksi dan berkompeten, adanya regenerasi dan hasil diklat disosialisasikan ke pemimpin

Page 48: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

dan staf lain, namun ada kendala di pengagaran diklat.

10 RAMADA HAQQO M Dasar-dasar pengawasan LH

1. Hambatan : - Tidak memiliki partner yang paham terkait pengawasan lingkungan sehingga

sukar diskusi langsung - Tidak semua aturan mengenai pengawasan lingkungan dapat diterapkan

dilapangan - Tidak semua item – item pengawasan dapat diawasi disetiap usaha /

kegiatan secara detail karena terbatasnya partner dan waktu Upaya : - Melakukan pengawasan lingkungan sesuai pengetahuan saya yang benar –

benar saya pahami - Mengambil aturan terpenting yang memiliki dampak paling besar terhadap

lingkungan - Melakukan pengawasan lingkungan secara umum dan tidak terlalu detail

kecuali insidentil 2. Manajamen kediklatan di dalam bojonegoro telah dikelola dengan baik

- Indikator kuantitatif Sudah ada beberapa rekan yang berangkat diklat terkait lingkungan

- Indikator kualitatif Rekan yang berangkat diklat sesuai dengan background ilmunya

11 LUH YUNI ARENI, SH. Dasar-dasar pengawasan LH

1. Hambatan : - Apabila saya melakukan pengawasan, saya belum sebagai jabatan

fungsional. Karena untuk melakukan pengawasan harus sudah menduduki jabatan fungsional sesuai yang diamanatkan dalam UU No 32 Tahun 2009 yang tentang perlindungan dan pengolahan lingkungan hidup

Upaya : - Minta pendampingnya ke DLH provinsi JATIM dan balai pengamanan dan

pencegahan hewan wilayah Jawa Bali Nusa tenggara yang ada di Juanda Sidoarjo sebagai jabatan fungsional.

2. Kurang maksimal karena kurangnya SDM yang ada di Bidang pengawasan kapasitas LH

Page 49: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

12 PUNGKY LEONARDO.A Dasar-dasar pengawasan LH

1. Hambatan : - Tidak sama dengan tupoksi yang selama ini kami jalankan. - Beberapa kebijakan dari pimpinan yang di luar dari Diklat Upaya : - Memaksimalkan hasil diklat untuk pemasukan tupoksi yang kami jalani - Memberikan masukan kepada pimpinan untuk pengambilan keputusan

sesuai dengan peraturan yang berlaku 2. Manajemen indikator sudah dilakukan dengan baik¸indikator kepada peserta

sudah baik

13 JUMHARI Dasar-dasar pengawasan LH

1. Hambatan : - Terdapat banyaknya aturan aturan terkait lingkungan hidup Upaya : - Mempelajari dan memahami peraturan – peraturan terkait lingkungan hidup

2. Setelah mengikuti Diklat dasar dasar pengawasan lingkungan hidup. Manajemen kediklatan dikelola dengan baik yaitu dengan memberi tugas pengawasan lingkungan dalam keseharian, pengambilan sampel air badan air sungai ataupun air limbah industri.

14 NUR DIANA Dasar-dasar pengawasan LH

1. Dalam penerapan hasil diklat Hambatan : a. Kurangnya staf / pegawai di dinas lingkungan hidup jombang b. Dalam penerapannya pimpinan masih mempertimbangkan efek terhadap

masyarakat. Belum ada diklat khusu untuk tehnik pengambilan air, udara dalam hal ini praktek langsung

c. Membuat telaah staf pada pimpinan dinas lingkungan hidup d. Membuat telaah staf pada BKD dan Bupati e. Belum bisa menggunakanalat laboratorium guna mendukung kegiatan

pengawasan. 2. Dari segi manajemen dan materi dalam pelaksanaan sehari hari dalam bekerja

sangat dapat dikelola dengan baik dengan baik dalam penerapannya dan pelaksanaan dalam menjalankan tupoksi sebagai pengawasan.

Page 50: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

Indikator peningkatan a. Baru ada 4 orang yang diklat PPLH di kab jombang b. Dukungan kepala dinas DLH terkait PPLH c. Harus ada kepastian terkait fungsional PPLH

15 AKHMAD ZAINUDDIN Dasar-dasar pengawasan LH

1. Hambatan : - Karena masih pertama mengikuti Diklat dasar dasar pengawasan LH, saya

sangat kesulitan menyesuaikan dengan aturan aturan yang berlaku - Kurang menguasai saya dalam menggunakan atau mengoprasionalkan alat

– alat uji limbah ( air udara, tanah ) Upaya : - Melengkapi aturan – aturan yang berkaitan dengan lingkungan hidup

sehingga akan membantu saya meskipun harus melihat atau membuka aturan aturan tersebut

- Minta penjelasan sama teman satu bidang yang sudah faham / menguasai tentang oprasional alat alat laboratorium khusunya alat uji limbah cair, udara dan tanah

2. Semua yang saya dapat dalam Diklat, saya prosentasikan di bidang saya, dalam aplikasi dilapanganmaupun di dalam kantor di terapkan semua, meskipun ada kekurangan – kekurangan yang ada maka akan di lengkapi sama teman teman yang lebih senior. - Indikator

Tentang langkah langkah atau format berita acara dalam pengawasan atau kasus lingkungan mengacu pada hasil dasar – dasar meskipun juga masih menggunakan langkah langkah senior yang di bidang saya

16 AKHMAD ZAINUDIN Dasar-dasar pengawasan LH

1. Belum adanya sarana prasarana kediklatan sendiri misal gedung diklat sendiri serta perangkat yang mendukung kediklatan itu sendiri ( teknologi terkini )

2. Kediklatan telah dikelola dengan sebaik baiknya dengan indikator terlaksananya kediklatan dengan baik lancar dengan kelulusan sangat memuaskan

3. Scanning berkas – berkas / surat keluar masuk, jadi data tersimpan sebagai hard copy dan seft copy.

Page 51: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

17 DWI SETIYONO Laramedik feteriner

1. Hambatan : belum ada hambatan untuk menjadi petugas para medik veteriner walaupun SK petugas peternakan sudah diberikan ( belum punya dokter hewan penyelia ) dari pihak swasta banyak yang praktek para medik Upaya : pasrah kebijakan pimpinan, tetap semangat bekerja melalui penyuluan

2. Ya ada peningkatan Indikator belum ada laporan petani tentang hewan mati mendadak di sebabkan PHM.

3. Inovasi melalui penyuluhan tentang penyakit hewan pada kelompok kelompok tani area kecamatan

Page 52: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

NO NAMA PESERTA JENIS DIKLAT JAWABAN

1 HARI SUSILO Laramedik Feteriner

1. Pemahaman masyarakat tentang kesehatan hewan - Memberikan penyuluhan skala kecil/kelompok

2. Secara umum ada peningkatan pemahaman veteriner, menambah ilmu verteriner baik dari baku / dari dinas untuk meningkatkan kualitas kerja

3. Secara umummemberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat berdasarkan illmu yang di dapat

2 M RIFAI ZUHRI Laramedik Feteriner

1. Hamabatan : kegunaan peternak untuk beralih ke cara modern dalam pemeliharaan ternak karena mereka beranggapan cara tradisional adalah sudah baik. Upaya : memberi pemahaman dan contoh di lapangan bahwa berternak dengan cara modern lebih mudah an menguntungkan

2. Peningkatan dalam ketrampilan dan keahlian dalam mendiagnosis ternak yang menderita sakit. Diagnosis jadi lebih tepat dan akurat Hewan yang sakit tidak semua berakhir di RPH, tapi banyak yang bisa di tangani dan sembuh.

3. Inovasi : dalam pengambilan sempel bahan aja hewan ( daging,telur,susu ) dilaksanakan tepat waktu dan penanganan yang tepat ( suhu rendah ) sehingga sempel tetap terjaga sehingga sempel tetap terjaga sehingga sempel bisa d analisa dengan benar di laboratorium veteriner.

3 TOHA FAUZI Laramedik Feteriner

1. Hambatan : - Belum seluruh peternak berharap dalam kelompok ternak sebagian peternak

belum paham tentang penyakit hewan dan usaha peternak yang baik - Pada pemikiran peternak bahwa ternak sebagai sambian kerja dan tidak di

usahakan secara maksimal Upaya : - Pembentukan kelompok ternak sehingga peternak bisa menerima info info

usaha ternak yang baik 2. Setelah mengikuti diklat paramedik veteriner sekarang menjadi petugas

peternakan merangkap kordinator penyalur dan melakukan penanganan

Page 53: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

kesehatan hewan. 3. Pembuatan pakan ternak di kelompok tani yang bisa di garap oleh peternak,

dengan pakan yang sehat dan bersih sehinggah menjadi sehat, yang bisa di pakai peternak dalam pembuatan pakan ternak

4 CACUK SETYO NUGROHO

Laramedik Feteriner

1. Hambatan : Implementasi ilmu dari Diklat membutuhkan waktu untuk penyesuaian di lapangan serta kurangnya pengalamaan dalam menangani maupun menganalisa ternak sehat dan sakit Upaya : selalu belajar kepada yang lebih senior ( magang ). Apabila ada kendala maupun kasus tertentu kepada dokter hewan pempelia maupun petugas yang lebih senior

2. Ya. - Indikator kuantitatif

Tingkat kepuasaan dalam melayani keinginan masyarakat maupun kordinasi dengan dinas instansi ( satker ) maupun kecamatan sebagai koordinator wilayah.

- Indikator kualitatif Semakin bertambahnya kepercayaan masyarakat dalam berternak.

3. Ada. - Pentingnya penyuluhan kesehatan hewan - Memberi motifasi kepada peternak ( tentang keuntungan ) - Memberi pelayanan kepada masyarakat peternak yang terbaik

5 ANAS SHOLACHUDDIN EFENDI

Laramedik Feteriner

1. Hambatan : - Kurang pahamnya peternak tentang pentingnya kesehatan hewan - Kebanyakan petugas poramedik veteriner masih berada dikantor pusat dinas

jadi pelayanan kurang maksimal Upaya : - Melakukan sosialisasi tentang pentingnya kesehatan ternak - Melakukan pendekatan ke peternak

2. Ada peningkatan secara pribadi, mengetahuinya hal hal baru tentang penyakit maupun kendala kendala apa yang di hadapi di lapangan. Menambah jam terbang dan pengalaman dalam mengobati ternak

Page 54: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

3. – motivasinya tentang sosialisasi lagi tentang pentingnya kesehatan ternak dan budhidaya ternak - Inovasi yaitu sosialisasi tentang perkawinan program ternak dan kesehatan

ternak

6 NONO SOEMARJONO Laramedik Feteriner

1. Penugasan dalam tugas dinas kedinasan belum diberikan tugas sepenuhnya dan perlunya penambahan atau jam sosialisasi dengan keterkaitan tugas kedinasan dan materi yang di dapat dari diklat. - Upaya : melancarkan dan menimbah ilmu kesehatan hewan dengan senior - Magang pada ahlinya - Praktik / sosialisasi bersama pemangku tugas

2. Terjadi sedikit peningkatan pada kinerja tugas - Pemakaian dan pelaksanaan pengobatan ternak - Ikut dalam tim tim program penguburan - Ikut dalam handling siyow

Koalitatif terjadi perubahan dan nilai kepergunaan pemimpin setelah mengikuti diklat paromedia veteriner yang di tugaskan pada saya meskipun tidak / belum maksimal

3. Belum

7 ABDUL MUKID Laramedik Feteriner

1. Hambatan ; tidak ada hambatan yang berarti dikarenakan sudah sering di sosialisasikan kepeternakan hewan, untuk kesehatan hewan itu sendiri karena sosialisasinya adalah di dalam desa setempat sehingga tidak perlu kepetani yang rata rata medan / jalannya kurang bagus. Upaya : yaitu mengkondisikan kepada desa untuk mensosialisasikan ke peternak supaya berkumpul di balai desa setempat.

2. Secara umum memang telah terjadi peningkatan kerja yaitu mensosialisasikan kesehatan hewan ke desa desa Mengobati sapi yang sakit apabila masyarakat membutuhkan pengobatan pada sapi yang sakit.

Page 55: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

3. Inovasinya disegi kesehatan hewan yaitu diwilayah kerja kami jarang sekali sapi atau kambing yang sakit karena sudah disosialisasikan cara cara untuk kesehatan hewan.

8 RAHMATUALLAH Laramedik Feteriner

1. Hambatan : Pola pikir masyarakat yang amat kurang pendidikan dan banyaknya ketertinggalan informasi Upaya : Penyuluhan dilaksanakan dan turun langsung ditengah masyarakat bersama dinas terkait.

2. Ya. - Menambahnya ilmu pengetahuan dalam pelayanan lebih efektif dalam

pelayanan 3. Memberikan pelayanan yang aktif dan prima pada masyarakat melalui inovasi

inovasi kiswo di dinas.

9 BUDI MULYONO Laramedik Feteriner

1. Hambatan : Pada petugas malam ada pasien yang SOP harus menggunakan anastesi dan kehabisan anastesi.

2. Upaya : Telp ke medik vateriner / paramedik VET terderasi untuk pinjam anastesi atau minta pertolongan ke medik VET / paramedik VET untuk menanganinya

3. Ya - Indikator dalam penanganan kasus individual (distokia, prolapsus uteri /

vagina, refensio jika peternak tidak terlambasi laper 100% berhasil. - Semakin banyak peternak yang hubungi bila ternaknya mengalami

gangguan / kelainan/sakit. - Menurunnya angka pemotongan hewan paksa

4. Ya - Penanganan posi partus pada sapi (remenansia setelah plasenta keluar

normal, pemberian celebuc bulus + Vit + obat cacing. - Pemberian vitamin + obat cacing pada pedet lepas sehari - Sedul PDC pada sapi yang di LB 2x tidak bunting

Page 56: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

10 AINVA NIZMA Paramedik Feteriner

1. Hambatan : Dalam menerapkan hasil yang diperoleh dan diklat paramedik VET ketidaksesuaian dengan lapangan

2. Upaya : Terus berbagi ilmu pengetahuan dari diklat paramedik VET Setelah mengikuti diklat paramedik veteriner, terjadi peningkatan kinerja saya Indikator kualitasnya adalah : Saya bisa memberikan informasi kepada teman sejawat maupun atasan tentang bagaimana prosedur keluar masuk hewan maupun produk hewan, penanganan atas wabah dari penyakit viral dll.

3. Inovasi yang dilakukan dan memberi manfaat kepada masyarakt membantu memberikan layanan bantuan untuk mensosialisasi membantu di klinik hewan dinas peternakan dan keswan ikut pada saat penanganan wabah dll

4. Inovasi di tempat kerja yaitu ; Membantu membuat SOP dibidang kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner, promosi dan pengolahan dinas peternakan dan kesehatan hewan kabupaten probolinggo.

11 KETUT SUITE Paramedik Feteriner

1. Hambatan : - Materi diklat yang diberikan dengan apa yang dihadapi dilapangan harus

disesuaikan lagi - Beberapa cara yang diajarkan saat diklat didak dapat diterapkan dilapangan

karena daerah / sikon Upaya : - Banyak bertanya kepada senior dilangan untuk menyesuaikan cara

penerapan ilmu diklat - Belajar dan mencatat kejadian dilangan sehingga dapat menerapkan ilmu

diklat sesuai sikon. 2. Ada peningkatan kinerja karena saya dapat memberikan pelayanan kesehatan

secara mandiri (tidak didampingi oleh drh. a/senior) kemudahan dapat memahami tata cara/aturan pengendalian sampel, pengisian sampel. Pengujian sempel. Suatu peraturan tentang kesehatan hewan

Page 57: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

3. Belum ada

12 K. HUDORI Paramedik Feteriner

1. Hambatan SDM peternak kurang bagus Upaya : Pembinaan bersama team

2. Ya ada : Respon yang bagus dan masyarakat tiap ada kegiatan pelayanan

3. Ya ada : Melibatkan masyarakat kelompok agar mau menginformasikan pada petugas bila mana ada permasalahan

13 WAHYU YUDHA R Paramedik Feteriner

1. Hambatan : Belum ada karena setiap kita melaksanakan kegiatan tim selalu ada evaluasi dari atasan / drh.kepala bidang Upaya : Ikut aktif dalam kegiatan “dalam bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner (anggota tim keswan kemasot)

2. Iya Indikator / ukuran : Terlibat dan berperan aktif dalam kegiatan tim. Melaksanakan perintah atasan dengan penuh tanggung jawab dalam penanganan gangguan reproduksi dalam tim

3. Inovasi : - Mensosialisasikan kesejahteraan hewan / kesyawan di tempat pemotongan

hewan dan ternak, pelarangan penyembelihan betina produksi - Pengawasan dan pengujian terhadap bahan pangan asal hewan

penyimpangannya dan tindak lanjut ke laboratorium provinsi ataupun balai besar vateriner yogyakarta

Page 58: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

14 DWI SETIYONO Laramedik Feteriner

4. Hambatan : belum ada hambatan untuk menjadi petugas para medik veteriner walaupun SK petugas peternakan sudah diberikan ( belum punya dokter hewan penyelia ) dari pihak swasta banyak yang praktek para medik Upaya : pasrah kebijakan pimpinan, tetap semangat bekerja melalui penyuluan

5. Ya ada peningkatan Indikator belum ada laporan petani tentang hewan mati mendadak di sebabkan PHM.

6. Inovasi melalui penyuluhan tentang penyakit hewan pada kelompok kelompok tani area kecamatan

Page 59: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

NO NAMA PESERTA JENIS

DIKLAT

JAWABAN

1 SUNARNO Pengarus utamaan Gender

1. Hambatan : dalam menerapkan hasil-hasil yang di peroleh dari diklat PUG

Belum semua OPD/ dinas memahami PUG dan PPRG serta melaksanakannya dalam program dan kegiatanya upaya yang dapat di lkikan adalaha: - Sosialisasi n PPRG kepada masyarakat dan OPD

peraturan perundangan mengenai PUG - Peatihan atau bimbingan tentang PUG dan PPRG terhadap OPD

khususnya bagian perencanaan - Pembentukan pokja PUG

2. Setelah mengikuti diklat PUG telah menjadi penigkatan kerja adapun indikatornya antara lain

- Lebih memahami tantang PUG dan PPRG - Menjadi rujukan tentang PUG dan PPRG - Mampu mensosialisasikan PUG dan OPD

4. Inovasi yang telah melakukan setelah menjadi diklat yaitu - Peningkatan/kegiatanpemberdayaan penerapan melalui peltihan

keterampilan - Membentuk sekolah penerapan ide kepada perempuan desa - Peningkatan keterampilan terhadap penerapan kepada keluarga - Peningkatan keterampilan kelompok bina keluarga TKI

2 NANIK YULIANI Pengarus utamaan Gender

1. Hambatan dalam menerpkan hasil –hasil yang diperoleh dari diklat PUG adalah dalam menerpkan PPRG peserta dari OPD yang seharusnya kasubag PE terhadap yan dikirim tenaga kontrak jadi untuk pelatihan PPRG belum maksimal dan untuk pokja PUG juga yang hadir ganti ganti peserta - Cara mengatasi – pendekatan dengan kasubbag PE

Page 60: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

Surat yang tanda tangan setda 2. Setelah mkatan kinerja sebatas mengikuti diklat PUG banyak pemahaman

tentang PUG dan melakakan pemahaman di OPD yang kurang bahan tentang PUG . serta mengadakan dan menerapkan PPRG di semua OPD

3. Inovasi yang telah mengikuti diklat PUG adalah OPD sudah bisa mengerjakan dengan metoe dener analisis pathway (GAD) dan GBS meskipun belum semuanya bisa/ belum 100%

3 HARYANTO Pengarus utamaan Gender

1. Hambatan yang belum kondusif menjalankan tugas sebatas praktek sebagaimana terdahulu

Upaya : diskusi dan pikiran

2. Peningkatan kinerja sebatas pemahaman PUG

- Indikator apabila ada tuntutan peraturan yang mengaitkan kegiatan dengan PUG kita sudah bisa melakukan

3. Belum ada inovasi sebatas melakukan ilmu yang diperoleh dari diklat

4 YULIAN HADIYANTO Pengarus utamaan Gender

1. Hambatan : - Ditahun 2018 saya di alih tugaskan menjadi fungsional BKKBN pusat

Upaya :

- Menambah proses PPRG dan PUG di bidangPUG dan PUHA dinas PPKB blitar

2. Ada, dalam penyusunan PPRG yang membaintu anggaran respon beredar 3. Inovasi jaringan perempuan dalam membimbing dan mensosialisasikan

anggaran yang gender di wilayah blitar

5 LELIANA NOVIANITA Pengarus utamaan Gender

1. Hambatan : - Karena keterbatasan SDM yang ada di dinas PPKB kabupaten blitar

ketikyang di ikutsertakan adalah orang yang sama dan akhirnya ketika akan menerapkan masih banyak orang-orang belum responsif terhadap PUG tersebut

Upaya :

Page 61: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

- Sedikit dan perlahan lahan mulai memberikan pemahaman mengenai PUG dan membuat telaah staf ke pimpinan agar lebih mensuport kegiatan PUG

2. Dengan mengikuti diklat pasti telah meningkatkan kinerja saya, saya semakin paham mengenai PUG yang otomatis akan membantu dalam peningkatan kinerja saya sebagai kepala bidang pengurus utamaan gender PUG

3. Inovasinya dengan mengikuti diklat PUG semakin menetapkan saya dalam penyusunan anggaran sehingga anggaran untuk PUG pada tahun 2018 ini meningkat 2 kali lipatnya dan kami juga semakin semangat dalam melakukan sosisalisasi dan pembinaan ke organisasi perempuan meberikan PUG dan PPRG ke desa/kelurahan dalam mebuat perencanaan kegiatan

NO NAMA PESERTA JENIS DIKLAT

JAWABAN

1 RUKAYAH Guru Inklusif 1. Hambatan : - Belum terpenuhi sarana prasarana secara maksimal/ sesuai dengan

ideal kebutuhan di ruang BK - Belum maksimal untuk menerapkan apa yang di peroleh dari diklat

secara baik /sempurna

Upaya :

- Menggunakan sarana yang ada dengan baik bijak dan profesional agar dapat dipahami /di gunakan dengan seluruhnya sehingga hasilnya tetap maksimal dan baik sesuai dengan tujuan

- Berusaha untuk koordinasi dengan peningkatan kepedulianya agar di dapatnya sarana prasaran yang kita terpenuhi mendekati sempurna /baik

2. Secara umum : - Ada, lebih bertanggung jawab, disiplin dan berusaha untuk bekrja

maksimal

Page 62: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

- indikatornya berusaha untuk menutupi kekuranganya dengan bekrja sama dengan bekerja teman sesama BK, atau wali kelas guru bidang studi ( warga sekolah)

3. ada inovatifnya : - lebih giat dalam memberikan pelayanan BK pada para siswa sesuai

dengan kebutuhan anak-anak sehingga mampu mewujudkan apa yang diharapkan oleh para siswa/ anak dengan harapan lebih tambah berkembang sesuai dengan tugas

2 WAHYU M.BASUKI Guru Inklusif 1. Hambatan : sarana dan prasarana dan pembiayaan untuk PDBK yang telah minim Upaya : untuk sementara sebagian kegiatan merangkul orang tua / wali PDBK

2. Setelah mengikuti diklat kami memiliki tambahan wawasan tentang layanan kompensatoris bagi PDBK di SMK kami yang penyelengaraanya pendidikan inklusi

3. Upaya inovasi layanan kompensatoris bagi PDBK khususnya penanaman jiwa kewirausahaan

3 SYAFI’ FITRIYA

NUZULY

Guru Inklusif 1. Penerapan hasil-hasil yang diperoleh dari diklat - Hambatan : melakukan koordinasi dengan berbagai pihak di sekolah

mengenai hasil dari diklat seperti dengan teman sejawat kepala sekolah dan guru mapel staf

- Upaya : melakukan pendekatan dan penyampaian informasi secara lebih baik dan iters

2. Peningkatan kinerja setelah diklat - Apakah terjadi peningkatan kinerja ,? Ya - Indikator : menjadi lebih baik luwes dalam melakukan konseling dengan

siswa - Menjadi lebih percaya diri dalam menyampaikan materi NAPZA, anti

Builying dan kesehatan produksi remaja

Page 63: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

3. Iya , ada Setelah menjalani OTL di makassar tepatnya di SMKN2 makassar banyak sekali hal-hal yang bisa ditiru dan di aplikasikan ke sekolah saya seperti kartu masalah siswa, pohon karier siswa , lokasi ruang BK dan berbagai macam administrasi lainya

4 Dra. MANDOLISA

ANTHONY

Guru Inklusif 1. Hambatan : - Koordinasi dengan sesama guru BK kurang tanggap

Upaya : pendekatan mengadakan MGBK ( teman BK di SMA) 2. Secara kualitatif /kuantitati =ya

Indikator : bisa melaksanakan tugas lebih baik + semangat (terutama tugas-tugas yang terkait dengan BK ) - Merasa puas karena hubungan dengan siswa bimbingan semakin lebih

baik siswa merasa bisa terlayani semua kebutuhanya 3. Setelah mengikuti OTL (orientasi tugas lapangan ) di SMKN2 makassar

yang mana di SMKN2 tersebut banyak kenakalan siswa sehingga hal tersebut bisa dijadikan contoh dalam menangani siswa

5 SUNARYA Guru Inklusif 1. Hamabatan : ada Upaya : menyusun rancangan program kegiatan dan biaya seuai dengan kebutuhan dan kondisi keuangan yang ada

2. – semakin bersemangat karena ada pencerahan pengetahuan - Tidak bosan melaksanakan tugas di sekolah - Semakin bertambah wawasan

3. Apa peningkatan inovasi dalam melaksanakan konseling kepada siswa - Lebih fariatif dalam melaksanakan konseling kepada siswa - Membuat alat peraga yang berupa alat alat permainan simulasi kusioner

dll.

6 DIAN KARTIKA Guru Inklusif 1. Hambatan : - Sarana prasarana untuk penunjang anak ABK masih kurang lengkap - Kurangnya pemahaman pendidikan inklusi di kalangan masyarakat

Upaya :

Page 64: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

- Mengajukan saran prasarana - Jemput bola, penyuluhan ke sekolah menengah pertama(SMP)

2. Ya,,,, Rencana pengajaran di sesuaikan dengan siswa inklusi

3. Lebih bersyukur - Lebih pedli kelingkungan - Mengunjungi SLB ,SMA SLB studi banding , menyerap - Sering mengadakan kegiatan yang ada hubungan dengan inklusi

7 WAHYUNI

PRIASTUTI

Guru Inklusif 1. Hambatan : - Peserta didik kami mengalami tuna daksa berpengaruh hanya pada

pelajaran olah raga tetapi pada pelajaran lainya tidak bermaslah

Upaya : membuat RPP sesuai dengan peserta didik inklusi

2. Setelah mengikuti diklat bagi guru inklusi saya bertambah semangat untuk bekerja karena sadar ternyata masih banyak anak yang sangat membutuhkan guru inklusi

3. Kami sebagai guru inklusi memberikan semangat dan dorongan pada ABK jika kita sesungguh sungguh kita bisa menciptakan ABK menjadi luar biasa

8 ANNA HERAWATI Guru Inklusif 1. Hamabtan : - Yang dihadapi dalam menerapkan hasil-hasil yang di peroleh dari diklat

bagi guru inklusif yaitu : - Ketrampilan sarana belajar yang yang dimiliki oleh guru-guru inklusif

menunjukan betapa sistem pendidikan inklusif belum benar benar dipersiapkan dengan baik , apalgi sistem kurikulum pendidikan umum yanag ada sekarnag memang belum mengkoordinasi keberadaan anak anak yang memiliki perbedaan kemamuan , kondisi ini jika menambah beban tugas yang harus di lembur para guru yang berhadapan langsung dengan persoalan teknis di lapangan

Upaya :

- Kita menjalankan tahapan –tahapan pelaksaanaan pendidikan inklusi

Page 65: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

secara konsisten mulai dari sosialisasi hingga evaluasi pelaksanaanya . namun yang lebih penting dan secara langsung dapat dilakukanoleh untuk mewujudkan pendidikan inklusi adalah dengan menciptakan suasana belajar yang saling mempertumbuhkan ( coperative learning) sesuai dengan hasil diklat

2. Setelah mengikuti diklat guru inklusi terjadi peningkatan kinerja kita untuk anak inklusi , anak-anak yang inklusi jadi tidak minder dan dapat berprestasi sebagai kemampuanya /keterampilan yang dimiliki

3. Setela mengikuti diklat kami guru inklusi dapat membimbing anak inklusi jad berprestasi sesuai ketrampilan

9 M. MAHSUSUDIN Guru Inklusif 1. Hamabatan dalam menerapkan hasil diklat : - Sebagian besar warga sekolah tidak memahami cara / mendidik ABK

sehinggga ABK di anggap hanya menambah masalah - Sarana prasana sekolah kurang menunjaga ABK - GPK bukan berlatar belapkang PLB upaya mengatasi : Menggiatkan

sosisalisasi pasda semua siswa guru dan staf sekolah tetangn pendidikan inklusif

- Mebuat program jangka panjang pemenuhan kebutuhan sarpras yang ramah ABK

2. Sering mengikuti work shop, Ada peningkatan , indikatornya adalah ; - Pengetahuan tentang pendidikan inklusi meningkat - Ada kesadran adanya ABK untuk mendapatka pendidikan yang sama - Membuat asesmen dan PPI - Beberapa guru mulai menyesusaikan PPI alam menyusun RPP

3. Inovasi: - Membentuk tim penanganan ABK di sekolah - Melakukan penanganan ABK di sekolah - Melakukan kerja sama denga pihak luar tentang penanganan ABK

seperti psikolog, dokter dll

Page 66: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

NO NAMA PESERTA JENIS DIKLAT JAWABAN

1 EKA AGUSTIANI PERAWAT AHLI

1. Hambatan : - Belum adanya sosialisasi tentang tupoksi perawat ahli bagi

puskesmas dari dinas kesehatan sehingga pengakuan terhadap perawat ahli di puskesmas masih kurang

Upaya : - Mengusulkan kepada pimpinan di puskesmas untuk mengadakan

sosialsiasi kepada tenaga perawat yang ada di puskesmas

2. Setelah mengikuti diklat peraat ahli kami diberikan tanggung jawab lebih dalam memberikan pelayanan dengan menjadi koordinator unit gawat darurat dan koordinator rawat inap dengan menjalankan tugas sesuai dengan SOP dan melakukan pencatatan sesuai dengan SOP yang ada. Indikator peningkatan kualitasnya bisa dinilai dengan pelaksanaan yang dilakukan dengan kesesuaian standar yang ditetapkan dan penilaian kinerja setiap tahunnya dengan juga sebagai pemegang program kusta di puskesmas

3. Inovasi yang sudah dilakukan yaitu terkait dengan program kusta dengan program inovasi PARJO AMASSAK (Pemberantasan Area Tempurejo Melalui Andil Masyarakat Sadar Kusta) inovasi ini dilakukan dengan melibatkan masyarakat (kader, tokoh masyarakat dan lintas sektor) dalam pemberantasan kusta di wilayah kerja puskesmas Tempurejo hasil yang telah dicapai, sudah banyak kader kesehatan yang mengusulkan fasilitas pelayanan ke petugas untuk mecapai program eliminasi kusta

Keluhan :

Setelah kita mengikuti diklat perawat ahli tetapi sertifikat yang kita dapat tidak bisa kita gunakan untuk alih jenjang ke perawat ahli karena terbentur

Page 67: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

peraturan baru ditahun 2018 yaitu harus mengikuti uji kompetensi sehingga sampi sekarang kami masih belum bisa alih jenjang ke perawat ahli

2 SLAMET SISWOYO PERAWAT AHLI

1. Hambatan : Ilmu-ilmu yang didapatkan selama diklat sebagian besar bisa dilaksanakan terkait dengan fungsi profesi perawat Tetapi hambatannya adalah pengurusan aih jenjang perawat ahli /kepangkatan masih kesulitan karena proses peralihan aturan dari diklat ke ujian kompetensi Upaya : Referensi ilmu menambah wawasan berkesinambungan, berkoordinasi dengan pihak dinas kesehatan BKD untuk alih jenjang perawat ahli

2. Ada peningkatan kinerja Indikator kinerja perawat dinilai dari usulan keperawatan yang tertuan dalam SKP

3. Inovasi masih dalam tahap perencanaan untuk usulan keperawatan komunitas

3 AGUS RAHARTO, S.KEP

PERAWAT AHLI

1. Hambatan : Dinkes belum sosialisasi Tupoksi dari perawat ahli, jadi karyawan atau teman seprofesi belum memahami fungsi dadanya perawat ahli di puskesmas Upaya : Sosialisasi kepada karyawan dan teman sejawat terutang Tupoksi perawat ahli

2. Ada peningkatan kinerja seteleh mengikuti Diklat Perawat Ahli setelah diklat, kami diberi tanggungjawab oleh pimpinan untuk menerapkan hasil diklat di puskesmas. Laporan program jadi tepat waktu. Pelaksanaan program dilakukan sesuai SOP serta pencatatan dan pelaporannya lebih tertata dan disiplin sesuai dengan PDCA

Page 68: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

3. Inovasi yang sudah dilakukan

- Memberdayakan penanggung jawab program untuk membuat inovasi di masing-masing program

Contoh :

Di Program kesehatan linkungan sekarang dilakukan program inovasi “TIDAK BAB SEMBARANGAN”

Di Program JIWA dilakukan program “RAYYIS LAILA” kunjungan kasih sayang danlayanan langsung orang dengan gangguan jiwa

DI Program GIZI dilakukan inovasi “SIAP PE 1121” AKU SIAGA DAN PEDULI GIZI

Keluhan :

Setelah melaksanakan Diklat Perawat Ahli, kita mengajukan kenaikan jabatan ke perawat ahli dengan sertifikat perawat ahli tetapi tidak di setujui/ ditolak dengan alasan sekarang (2018) sudah menggunakan sistem UJI KOMPETENSI jadi kita menganggap kalau diklat tidak membantu proses kenaikan jabatan. Sedangkan kita butuh SK Perawat Ahli supaya untuk mengaplikasi ilmu perawat ahli di puskesmas mempunyai dasar sehingga teman tidak memandang sebelah mata.

4 UNTUNG PUJIANTO PERAWAT AHLI

1. Hambatan Pada penerapan keilmuan hampir minimal tidak ada Hambatan : Pada pengurusan alih jenjang jabatan kami terkendala aturan yang mengharuskan isues U KOM – praktis sertifikat perawat ahli tidak berpengaruh

2. Terjadi peningkatan dalam melakanakan kinerja Indikator : pelaksanakaan asuhan keperawatan didalam SKP (Satuan Kegiatan Pelayanan)

Page 69: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

3. Inovasi karena terjadi kenaikan harga dressing luka yang tajam Maka saya sebagai gantinya menggunakan balutan tambahan pada luka ganggalu/kencing manis, menggunakan underpad/popok bayi Semoga bermanfaat

Page 70: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

NO NAMA PESERTA JENIS DIKLAT JAWABAN

1 DIDIK ARISTYA PERMADI

BELA NEGARA 1. Hambatan : - Kurangnya suport terhadap implementasi kegiatan bela negara hingga

ke tingkat komunitas masyarakat kecil Upaya : - Terus mencoba dan berusaha dengan berkoordinasi dengan instansi

terkait

2. Iya, sebab diklat bela negara penting bagi instansi dan juga pribadi serta sebagai aparatur negara Terlaksananya kegiatan bela negara di instansi dan daerah

3. Memberikan kesempatan kepada tokoh masyarakat tokoh agama, untuk memberikan pengetahuan wawasan bela negara di Kabupaten Nganjuk

2 PANJTA W.I. BELA AHLI 1. Hambatan : - Tidak tersedianya anggaran yang cukup dari pemerintah daerah - Tumpang tindih tupoksi bela negara bakesbangpol Kabupaten

Pasuruan dengan Dinas Pemuda dan Olahraga - Belum terbentuknya nomenklatur di Badan Perencanaan Daerah

Upaya :

- Berkali-kali dan selalu Bidang Kesatuan Bangsa menyampaikan ke pimpinan Bappeda dan OPD terkait

- Pembahasan permasalahan Bela Negara seringkali kita sampaikan yang ujung-ujungnya tidak pernah mengajak atau mengkoordinasikan dengan Bakesbangpol Kabupaten Pasuruan, terindikasi OPD jalan sendiri

- Koordinasi dengan Bappeda masih belum tercapai 2. Tidak ada peningkatan karena hanya tahun 2016 kami mengadakan

Diklat hanya 75 siswa dari SMA/SMK negeri dan selanjutnya Bakesbangpol tidak ada anggaran sampai saat ini

Page 71: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

3. Inovasi sudah kami laksanakan dengan OPD-OPD dan stakeholder yang lain tetapi tidak ada anggaran yang menyulikan Bakesbangpol Kembalikan seperti P4 bela negara akan sukses

3 FIRMANSYAH BELA NEGARA 1. Hambatan : SDM (Sumber Daya Manusia) yang sangat terbatas sehingga sulit mendapatkan narasumber Upaya : Kerjasama dengan TNI/POLRI Badan diklat Pronvinsi Jatim Praktisi/Dosen Perguruan Tinggi yang ada untuk dijadikan narasumber

2. Indikator : Jumlah kader bela negara setiap tahun bertambah karena Bakesbangpol Kota Pasuruan secara aktif dan bertahap menyelenggarakan Diklat Kader Bela Negara

3. Inovasi yang sudah dilakukan adalah mengadakan tes urine bagi calon kader bela negara sebelum mengikuti diklat kader bela negara

Peserta kade bela negara diambilkan dari

- Mahasiswa - Karang taruna - Pelajar SMA - PKK - Anggota Parpol - Ormas-Ormas Islam

4 WAHYU PRIYO BELA NEGARA 1. Hambatan : Belum adanya perintah atau dukunngan Pemerintah Kabupaten untuk menindaklanjuti Diklat yang pernah dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur Upaya : - Mengusulkan kepada pimpinan supaya dilaksanakan atau diwajibkan

mengikuti bela negara di daerah

Page 72: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

2. Muncul rasa tanggung jawab dala menjalankan tugas dari pimpinan serta untuk bertanggungjawab dalam mentaati aturan yang berlaku

3. Menyampaikan selama tidak langsung ke teman-teman kerja tentang pentingnya bela negara dan aturan-aturan yang benar tentang bela negara

5 KISWANTO BELA NEGARA 1. Hambatan : Tidak semua paham tentang konsep bela negara Upaya : Memberikan contoh dan implementasi dari bela negara

2. Ya, ada peningkatan kinerja Indikator : a. Rasa memiliki bangsa b. Simpati terhadap sesama c. Tepat waktu dan tugas

3. Ya Inovasi : a. Setiap pagi dikibarkan bendera dan dilakukan penghormatan b. Dikumandangkan lagu-lagu wajib nasional c. Mencintai produk-produk dalam negeri

6 MUHAMMAD KOMARI BELA NEGARA II

1. Tidak ada hambatan karena sudah sesuai dengan bidang pekerjaan yang saya kerjakan Upaya yang kita lakukan selalu berisinergi dengan lembaga pendidikan baik dasar maupun sekolah menengah pertama (SMP) maupun ASN yang ada di lingkungan Pemkab Bangkalan untuk memberikan sosialisasi tentang kesadaran dan pemahaman bela negara

2. Sangat meningkat - Secara kuantitatif telah melaksanakan sosialsiasi terhadap pelajar

SMP di 18 Kecamatan se Kabupaten Bangkalan dengan jumlah peserta keseluruhan 3240 orang di tahun 2017

- Sosialisasi bela negara terhadap ASN di 18 Kecamatan di Kabupaten Bangkalan denga keseluruhan peserta 3.780 orang di tahun 2018

Page 73: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

3. Inovasi yang kita lakukan sosialisasi yang semula memaki metode ceramah maka kami lakukan modifikasi dengan modal talkshow yang di pandu seorang moderator dan masing-masing narasumber untuk menunjukkan paparan yang serta contoh-contoh video yang dapat membuktikan nasionalisme dan bela negara

7 BELA NEGARA II

1. Hambatan yang kita hadapi tidak ada masalah Upaya: Yang kita lakukan memberikan motivasi dan wawasan kepada ASN yang ada di Bangkalan dan Kabupaten tentang pemahaman dan kesadaran Bela Negara

2. Sangat meningkat - Secara kualitatif serta telah melaksanakan sosialisasi terhadap pelajar

SMP se Kabupaten Bangkalan - Sosialisasi Bela Negara terhadap ASN Se Kabupaten Bangkalan

3. Inovasi yang kita lakukan sosialisasi yang semula memakai metode ceramah maka kmi lakukan dengan model talkshow yang di pandu seorang moderator dan masing-masing narasumber untuk menunjukkan paparan yang serta contoh-contoh video yang dapat membuktikan nasionalisme dan bela negara

8 MARFUATUN BELA NEGARA 1. Hambatan dalam menerapkan hasil-hasil yang diperoleh dari diklat bela negara - Melatih kecepatan ketepatan, ketangkasan individu dalam

melaksanakan beragam kegiatan - Membentuk jiwa kebersamaan serta solidaritas antar sesama rekan

kerja dan rekan seperjuangan - Membentuk sikap disiplin akan waktu, aktivitas dan juga pengaturan

kegiatan lain - Menghilangkan sikap negatif, misalnya malas, apatis, boros, egois dan

tidak disiplin Upaya untuk mengatasi hambatan: Sarana bela negara adalah sikap, tekad dan juga perilaku warga negara

Page 74: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

yang dilakukan secara menyeluruh, teratur serta terpadu dan juga dijiwai oleh kecintaan terhadap negara kesatuan republik indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 untuk menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Dari ulasan Bela Negara tersebut, upaya yang saya lakukan sebagai berikut : - Ditanamkan jiwa kebersamaan atau team work di kantor - Diajak untuk duduk bersama atau melakukan diskusi atas

permasalahan yang ada di kantor, khususnya di bidang yang menjadi tanggung jawab

- Penerapan disiplin di Kantor lewat face print atau finger print 2. Terjadi peningkatan kinerja pasca mengikuti diklat bela negara

Untuk indikator ukuran peningkatan kualitas kinerja tersebut adalah

- Program kerja sesuai tupoksi saya sebagai kabid budaya kerja sudah di laksanakan sesuai time schedule kegiatan termasuk serapan anggarannya

- Memberi pelayanan maksimal dan paripurna kepada masyarakat karena kerjaan rutin saya adalah memberi pelayanan rekomendasi ijin penelitian survey/research kepada mahasiswa atau masyarakat yang membutuhkannya

3. Inovasi yang saya lakukan pasca mengikuti diklat bela negara Karena bela negara secara non fisik adalah sebagai upaya untuk turut serta berperan adalah dalam memajukan bangsa dan negara baik melalui pendidikan moral dan sosial maupun peningkatan kesejahteraan orang-orang secara menyeluruh dan kesatuan bangsa dan negara inovasi terobosannya sebagai berikut : - Mensosialisasikan gerakan wawasan kebangsaan untuk seluruh

komponen masyarakat - Mensosialisasikan gerakan anti narkoba melalui upaya leawat P4GN

(Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba) di

Page 75: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

sleuruh komponen masyarakat - Memperteguh dan memperkuat kecintaan pada negara (lewat

upacara, penggalangan dana demi kemanusiaan terhadap kejahatan manusia lewat pelanggaran-pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia)

-

9 TAUFIK RAHMAN, SH.

BELA NEGARA 1. Hambatan : Kurangnya fasilitasi dan kesempatan dari pimpinan untuk orang-orang diklat untuk mengetrapkan hasil diklat di instansi kami

2. Upaya : Adalah mensosialisasikan kepada teman-teman sejawat khususnya dan masyarakat pada umumnya termasuk di lingkungan keluarga dan tetangga dan pentingnya pemahaman atau mengetahui apa itu BELA NEGARA terutama pemahaman tentang apa dan bagaimana yang dimaksud dengan 4 pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI harga mati Kepada pemuda maupun pelajar bahkan para santri di pondok-pondok pesantren kami juga mengupayakan dengan door to door melalui pembinaan, tingkah laku dan bersosialisasi untuk tidak keluar dari jalur 4 pilar kebangsaan Didalam diri dan keluarga kami sendiri paling kami terapkan pemahaman tersebut kepada istri dan anak-anak kami sejak dini akan arti Bela Negara dan 4 pilar kebangsaan

10 ADI PURWANTO BELA NEGARA 1. Hambatan : Kurangnya SDM dan masyarakat awam dan tidak mudah dimengerti arti bela negara Upaya : Kita adakan sosialisasi seminggu sekali pada masyarakat

2. Sangat banyak meningkatan dalam kinerja saya

Page 76: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

3. Inovasi saya setelah mengikuti diklat bela negara ingin rasanya kami terjun ke sekolah-sekolah remaja masjid dan terjun ke masyarakat guna menerangkan ari bela negara dan membela tanah air indonesia.

11 YUDHI ERWANTO BELA NEGARA 1. Hambatan : Kurangnya sosialisasi terhadap anak didik pada usia dasar pada usia 9 tahun Upaya : - Beriman kepada tuhan yang maha esa - Behaviour jatidiri dan integritas - Brain, cerah, cerdas dan berwawasan luas - Beauty dan handsome, penampilan sehat jasmani dan rohani

2. Hasil dari pendidikan Bela Negara banyak terjadi peningkatan melalui disiplin kinerja dan disiplin kegiatan - Indikator kuantitatif

Tingginya kesadaran disiplin aparatur negara terkait pelaksanaan kegiatan peningkatan kesadaran cinta tanah air dan bela negara terhadap negara kesatuan republik indonesia

- Meningkatnya kegiatan di masyarakat dengan menumbuhkembangkan budaya lokal sebagai peran penting dalam setiap pembangunan di wilayah

- Indikator kualitatif Berbagai gejala (fenomena) menurunnya nilai-nilai pancasila

- Aturan negara yang belum memadai dan mencapai sasaran yang di impikan

- Penyelenggaraan negara yang belum sesuai dengan komitmen yang disepakati

- Dalam konteks otonomi daerah terjadi ketimpangan isu sara dan konflik horisontal

- Lemahnya penegakan hukum dan ham - Merajalelanya korupsi

Page 77: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

- Tingginya angka kemiskinan dan kesenjangan - Menurunnya toleransi, gotong royong dan musyawarah mufakat

3. Banyak sekali Pembentukan tim Satlak P4GN (belum ada BNNK) - Pendampingan tim (LSM Bina Sehat) - Rekap Jalan tim (RSUD Genteng, RSUD Blambangan)

12 YUDHI ERMANTO BELA NEGARA 1. Pemberantasan Melaksanakan kegiatan pemberantasan pengedaran narkotika bersama satlak P4GN serta dengan instansi vertikal yang terintegrasi

Pemetaan wilayan penyebaran narkoba

Mapping narkoba

13 DIDIK SUBYANTORO BELA NEGARA 1. Hambatan : - Pendanaan yang tidak cukup besar untuk melaksanakan diklat di

daerah - Pelaksanaan diklat bela negara di serahkan kepada KODIM Upaya - Penambahan anggaran agar diperbesar agar pelaksanaan diklat bela

negara di daerah lebih banyak pesertanya - Melibatkan ASN yang pernah di diklat di provinsi baik secara materi /

personalnya 2. Meningkatkan disiplin dan etos kerja, loyalitas 3. Materi yang diperoleh dapat dipakai sebagai acuan bagi pelaksanaan

bela negara di daerah 4. Inovasi dalam melaksanakan TUM secara terbatu dalam pelaksanaan

apel pegawai di kantor Kesbangpol

Page 78: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

14 IMAM MUHASIS, SE. BELA NEGARA 1. Hambatan - Kurangnya dana yang ada di OPD dan mutasi ke OPD lain - Mengajukan tambahan dana - Supaya kepala mengupayakan tempat atau bidang sesuai dengan

diklat yang pernah diikuti 2. Upaya

- Meningkat walaupun masih ada kendala - Disuruh menjadi narasumber

3. Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bela negara dan wawasan kebangsaan - Ada inovasi - Meningkatkan disiplin waktu

15 ENI FATMAWATI 1. Hambatan : Masih kurangnya dukungan baik dari dalam instansi maupun dari pemkab secara keseluruhan dalam menerapkan /mengimplementasikan kegiatan bela negara Dari instansi kami sudah mengajukan anggaran untuk kegiatan bela negara dengan sasaran kaum muda /pelajar namun belum disetujui Upaya : Dari instansi kami akan terus berusaha meyakinkan pemda agar menyetujui anggaran untuk kegiatan bela negara yang dimaksud

2. Iya, manfaat yang saya rasakan setelah mengikuti diklat bela negara adalah menjadi lebih displin, menjadi lebih mengerti dan faham tentang kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan bela negara menjadi lebih terinspirasi untuk membuat inovasi-inovasi kegiatan sosialisasi/seminar bela negara

Page 79: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

3. Untuk inovasi, kami sudah berusaha mengajukan program kegiatan bela negara di lingkungan Pemkab Jombang namun masih belum mendapat persetujuan dan anggaran Kegiatan yang kami rencanakan yaitu berupa sosialisasi /seminar bela negara serta kegiatan outbond untuk pelajar yang bertujuan untuk meningkatkan disiplin siswa dan menanamkan rasa patriotisme dan nasionalisme

16 MOHLIS BELA NEGARA 1. Hambatan: Tidak ada hambatan dalam menerapkan hasil-hasil yang diperoleh dari diklat bela negara

2. Secara umum setelah mengikuti diklat bela negara sangar berpengaruh terhadap peningkatan kinerja Indikatornya meningkatkan kinerja dan persoalan semakin sedikit

3. Ada inovasi dalam melaksanan kerja instansi Inovasi dalam melaksanakan tupoksi yang dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas di masyarakat

17 NURHIDAYAT BELA NEGARA

1. Hambatan : - Mencarikan waktu pelaksanaan agar tidak mengganggu KBM - Keuangan dari dana BOS Upaya - Dilaksanakan pada hari jumat, sabtu dan minggu - Pada kegiatan yang diperlukan menggunakan dana BOS yang lainnya

diperoleh dari komite sekolah dan sumbangan mandiri 2. Iya, terjadi peningkatan kinerja

- Memahami konsepsi bela negara - Menghayati, memahami dan mengajarkan nilai-nilai dasar negara - Menyebarluaskan nilai-nilai dasar bela negara di sekolah dan sejawat - Membentuk kader-kader bela negara

Page 80: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

3. Inovasi yang dilakukan - Meningkatkan kedisiplinan warga sekolah - Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mewujudkan dasar-dasar bela

negara - Kegiatan upaya bendera - Melafalkan pancasila dan menyanyikan lagu indonesia raya sebelum

mengawali pelajaran setiap hari Mengadakan diklat budi pekerti dan bela negara kepada peserta didik

Page 81: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

NO NAMA PESERTA JENIS DIKLAT JAWABAN

1 BUDI SANTOSA KLA 1. Hambatan : - Program sekolah yang belum mendukung - Lingkungan sekolah belum mendukung - Sarana dan prasarana yang memadai Upaya : - Tim pengembang sekolah menyusun program sekolah /rencana kerja

sekolah yang disesuaikan dengan program SRA (Sekolah Rawan Anak)

- Menjalin kerjasama dengan pemerintah kecamatan desa dan puskesmas

- Membenahi barang prsarana secara bertahap sehingga sesuai dengan kebutuhan SRA

2. Secara umum sudah ada peningkatan kinerja, dengan indikator - Tersusunnya program SRA - Pemahaman furu yang semakin baik - Menurunnya tindakan bulying - Menurunnya kekerasan terhadap anak

3. Berkomitmen bersama-sama antara pihak sekolah (guru tenaga administrasi) siswa dan orangtua untuk membebaskan sekolah dan anak-anak dan bulying dan tindak kekerasan

2 SUMARNO KLA 1. Hambatan : - Masalah keuangan Upaya : - Mencoba memasukkan program SRA ke RKA Sekolah

2. Iya - menjadi lebih peduli terhadap pengembangan anak

3. Inovasi, belum diberlakukannya disiplin positif

Page 82: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

3 NURUL HUDHA PRIBADI

KLA 1. Hambatan : - Komitmen semua pihak yang terlibat dalam memujudkan KLA

Upaya : - Meningkatkan koordinasi dengan semua pihak yang terkait KLA - Sosialisasi ke instansi-instansi terkait KLA dan juga melibatkan swasta

dan masyarakat dalam mewujudkan KLA

2. Iya - Ikut berperan dalam mewujudkan regulasi KLA didaerah - Aktif dalam kegiatan pendampingan ABN atau korban KDRT - Aktif dalam kegaitan di program perlindungan anak

3. Inovasi, - Membentuk UPT P2TP2A - Membuat pokadu P2A - Membuat MoU dengan dinas catatan sipil terkait penanganan anak

rentan yang belum tercatat akta kelahiran - Mengadakan road show dengan Forpan - Mengadakan deklarasi SRA (bagi sekolah yang berkomitmen) - Berperan dalam inisiasi Perda KLA dan RA

4 BUDIYONO KLA 1. Hambatan : - Koordinasi dengan sekolah-sekolah yang mencanangkan sekolah

rawan anak (SRA) yang telalu banyak yang harus diselesaikan

Upaya : - Menyamakan persepsi - Menyelaraskan program program SRA (Sekolah Ramah Anak)

2. Iya, Terjadi peningkatan kinerja

Indikatornya :

Page 83: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

- Penerapan program-program sekolah ramah anak - Lebih memahami sikap dan perilaku anak - Lebih tahu syarat-syarat SRA

3. Inovasi, - Menerapkan prinsip-prinsip sekolah ramah anak (SRA)

5 MULIA SELLINA, SE KLA 1. Hambatan : - Kurangnya intensitas koordinasi antara OPD dengan gugus tugas KLA

Upaya : - Melakukan rapat koordinasi bersama OPD dan gugus tugas KLA

selain itu melakukan monev lapangan bersama Dinas Teknis

2. Iya, Terjadi peningkatan kinerja

Indikatornya :

- Tersusunnya Perda tentang Kabupaten Layak Anak Tahun 2017

3. Inovasi, - Telah terbit Perda KLA Nomor 3 tahun 2017 - Terdapat 3 sekolah ramah anak yang telah diinisiasi 48 rintisan

sekolah layak anak - Terdapat 13 puskesma ramah anak - Untuk selanjutnya akan merintis lingkungan /kampung ramah anak -

6 KHUSNUL KHOTIMAH KLA 1. Hamabatan : Dalam pelaksanaan SRA ( sekolah ramah Anak) tidak ada hambatan yang sangat berarti, selain di masalah pendanaan, karena sekolah kami dana hanya dari Bosda dan Bosnas , yangb sudah ada ketentuan dalam pemakain dananya. Walaupun di instansi kami belum mengadakan deklarasi SRA tapi pada

Page 84: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

dasarnya sudak melaksanakan SRA

Upaya : Selalu berkonsultasi dengan pimpinan mengenai kegiatan SRA

2. Terjadi peningkatan kinerja dengan indikator dalam menangani anak-anak (siswa-siswa) lebih intensif lagi dengan berbagai pendekatan

3. - Sekolah adiwiyah Mandiri /berbudaya lingkungan - Menghargai hak-hak anak - Sekolah bebas Builying - Sekolah bebas Diskriminasi - Sekolah bebas Intimidasi dan kekerasan

7 AKMAD ALI ANWAR KLA 1. Pengusulan program /kegiatan terkait dengan kecepatan sesuai dana antar OPD Upaya melaksanakan koordinasi baik secara terpilih

2. Manajemen kegiatanya telah di kelola dengan baik dan terjadia peningkata pengelolaan secara kuantitatif

8 NUGRAHA KLA 1. Hambatan : - Hamabatan utama yang di hadapi dalam menginplemasikan hasil

diklat gugus tugas kota layak anak adalah mutasi yang terjadi oleh peserta diklat pada saat mengikuti kegiatan di BAPPEDA yang secarakoordinatif selalu mengkoordinasikan gugus tugas

- Komitmen terhadap penganggaran proyek /kegiatan yang mendukung proyek Kota Layak Anak

Upaya :

- Upaya yang mengurangi hambatan adalah dengan berkoordinasi dengan OPD yang membidangi

2. Teknik peningkatan kinerja pada OPD kurang kami bertugas adalah berupaya yang memasukka program /kegiatan yang bersentuhan dengan Kota Layak Anak

Page 85: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

Indikator : - Di koordinirnya kegiatan atau angkutan pelajar oratif bus sekolah

Oratif pada proyek penyelenggaraan angkutan orang 3. Inovasi yang ada di dinas perhubungan kabupaten lumajang

- Penyelenggaraan angkutan pelajar oratif (apel oratif) pada tahun 2018 dengan anggaran Rp. 1.738.044.000

- Bus sekolah oratif (ABG) dengan anggaran Rp. 155.232.000

9 M. AGUS BENNY, A KLA 1. Hamabatan - Masih menurunya SDM masyarakat di daerah saya - Meras menerima teknologi tepat guna - Solusinya menghilangkan budaya turun menurun

Upaya:

- Diberikan penganggaran dan penyuluhan terpadu masyarakat di daerah saya

- Diberikan teknologi modern tentang upaya –upaya supaya masyarakat lebih maju dan modern

- Menambahkan wawasan pengetahuan masyarakat 2. Secara global ada peningkatan

- Secara kuantitatif : hasil yang kami peroleh adalah peningkatan jumlah yang sangat baik

- Siapa kulitatif Kami terapkan SOP maka melalui yang kita dapatkan sangat baik

10 EKO KLA 1. Hambatan : - Kurangnya koordinasi dan komunikasi dan inovasi terutama lembaga

masyarakat nanti dan dunia usaha sehingga program kegiatan yang direncanakan kurang berjalan dengan maksimal

Upaya :

- Koordinasi dengan elemen dan instansi terkait terus dilaksanakan

Page 86: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

untuk penguatan sinergitas seluruh stake holder, terkait dengan pengembangan kabupaten layak anak

2. Setelah mengikuti diklat gugus tugas kota layak anak kinerja secara umum trus merangkai, bisa dilihat dengan penghargaan pratama pada tahun 2017, di kabupaten layak anak

3. Banyak inovasi yang di laksanakan di kabupaten terkait banyuwangi menuju kabupaten layak anak, contoh inovasi pemenuhan hak-hak anak di kabupaten antara lain: - Inspektur cilik = pengawasan jajaran sehari di sekolah - BCC = banyuwangi Childer Center – penanganan masalah anak - Laleras di kantor-kantor pelayanan - SAS= Siswa Asuh Sebaya – membantu siswa sekolah kurang mampu - Zona bebas pelayanan anak - Ete

Page 87: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

NO NAMA PESERTA JENIS DIKLAT JAWABAN

1 TEGUH ADI PRAWIRA Distrik Food Inspektor

1. Hambatan : - Untuk mendapatkan sertifikat PIRT peserta harus mengikuti

penyuluhan keamanan pangan dimana umtuk pelaksanaan menunggu minimal 50 peserta sehingga pelaksanaan beberapa bulan

Upaya :

- Mulai tahun 2019 rencananya selain mengirimkan peserta ke daera sekitar untuk mengikuto penyuluhan tersebut, elain itu mulai tahun depan juga penyuluhan keamanan pangan dilakukan tiap bulan, berapapun pesertanya

2. Setelah mengikuti diklat DFI secara kuantitatif peningkatan kinerja yang terjadi adalah terjadi peningkatan permintaan/permohonan produk untuk di daftarkan PIRT, selain itu pengusaha yang mendapatkan sertifikat penyuluhan keamanan pangan juga meningkat

3. Inovasi yang akan dilaksanakan setelah mengikuti diklat DFI : - Pelaksanaan penyuluhan keamanan pangan menjadi setiap bulan

berapapun pesertanya - Perijinan PIRT secara online sehingga masyarakat tidak harus datang

langsung ke kantor untuk pengajuan ijin PIRT berikut jadwal dan pengajuan ijin PIRT –nya

- Memasukkan semua data PIRT dan IRTP ke data base pemkab/dinkes sehingga masyarakat bisa mengecek sendiri produk /perusahaan IRTP yang legal yang berasal dari situbondo karena bisa di akses oleh masyarakat.

Page 88: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

NO NAMA PESERTA JENIS DIKLAT JAWABAN

1 SULAIMAN Pengamat Pengairan

1. Hambatannya hasil-hasil yang kami dapat dari diklat biasanya : - begitu diterapkan di lapangan yang kami kerja sama dengan, rewowo,

tungkang air, masalah/ SDM

upaya :

- membuata kegiatan/pertemuan dengan HIPPA/ G. HIPPA di tiap-tiap desa dalam 1 bulan 2x pertemuan

2. secara umum seterlah mengikuti diklat ada sedikit nambah wawasan serta pengalaman

3. apakah ada inbuasi dari lokasi belum di karenakan larangan irigasi tidak berasal mulai dari Hla sampai Hilir

2 IHDA MARISA Pengamat Pengairan

1. hambatan : - kurangnya personel / SDM di lapangan dengan luas dan mencakup 4

kecamatan tentunya memerlukan tenaga dan pengawasan yang lebih.

Upaya :

- mengajukan tenaga harian baik untuk kegiatan operasional maupun pemeliharaan jaringan irigasi

hambatan :

- kurang seimbangnya kegiatan operasional dan pemeliharaan selama ini yang selalu di kerjakan hanya pekerjaan fisik saja artinya sebagian besar kegiatan pemeliharaan jaringan irigasi tanpa di imbangi dengan operasional

upaya :

- mengajukan permohonan usulan kegiatan antara operasional dengan pemeliharaan tidak terpaut jauh guna mencapai visi dan misi bersama

Page 89: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

2. setelah mengikuti diklat terjadi peningkatan kerja adapun indikatornya adalah : - terpenuhnya layanan air irigasi sesuai dengan peruntukannya - tidak terjadi demo/ Gejolak dari kasublok / HIPPA / GHIPPA yang

berkaitan dengan layanan air irigasi - terpenuhinya permintaan data hujan, tanaman, debit

3. inovasi setelah diklat : - membuat group WA yang di tunjuk untuk koordinasi berikut

penyelesaian masalah langsung disampaikan pada saat kejadian dan informasinya diteruskan ke instansi terkait

- membuka layanan pengaduan masyarakat yang berkaitan dengan layanan air irigasi melalui nomor HP.

3 H. SUDIONO,ST Pengamat Pengairan

1. Hambatan : - Belum optimalnya pengelola jaringan irigasi dan tingkat usaha tani - Belum adanya kerja sama yang optimal dari pemakai irigasi - Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pelestarian sumber daya

air 2. Upaya :

- Melaksanakan sosialisasi dan pembinaan teknis oprasi dan pemeliharaan secara rutin kepada pengurus HIPPA dan anggota HIPPA guna meningkatkan sumber daya manusia organisasi HIPPA sehingga dapat memberdayakan masyarakat petani untuk lebih berperan aktif dalam pengelolaan jaringan irigasi.

- Berupaya meningkatkan kemampuan dan ketrampilan organisasi HIPPA guna terwujudnya peran aktif masyarakat petani dalam pengelolaan jaringan irigasi sehingga fungsi dari pada jaringan irigasi akan lebih optimal dan mempermuda kebutuhan air adil dan merata.

Page 90: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

4 AHMAD FAJAR Pengamat Pengairan

1. SDM Hambatan : - setiap personel karena di staf berbeda pengetahuan dari ilmu yang

dimiliki - pengeringan saluran karena adanya perbaikan irigasi sehingga

saluran tidak lancar - adanya sampah yang ada disaluran dan mengakibatkan fungsi

terhambat

Upaya :

- mengajukan tenaga tambahan kami selaku pengamat mengadukan pertemuan bersama HIPPA untuk membuat jadwal pengaturan pengeringan sehingga petani dengan adanya irigasi

2. ada peningkatan karena sebagai pengamat mengadakan inovasi kegiatan atau pembinaan kepada kepada HIPPA petani, sehingga petani tau tentang teknis irigasi

3. ada inovasi info menjadikan pertemuan pembinaan setiap minggu kepada semua petani yang di wilayah desa. Dan membuat kelomopok. Sering turun bersama mengadakan sosialisasi

5 DWI HARYANTO Pengamat Pengairan

1. Hambatan yang dilakukan pengamat keluhan dari masyarakat dan kesuksesan dimasyarakat. Upaya baik sekali dan memutuskan kebijakan dan selalu mengupayakan kebersamaan

2. Alhamdulillah dengan adanya diklat banyak sekali faedahnya dan banyak ilmu

3. Inovasi yang telah dilakukan di pengairan sangat bijak sekali dan selalu bersama masyarakat.

Page 91: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

NO NAMA PESERTA JENIS DIKLAT JAWABAN

6. SUDARYANI Pengembangan Kapasitas Kediklatan

1. A. Hambatan - Akper madiun belum menjadi penyelenggara diklat, tetapi menuju ke

penyelenggara diklat belum sepenuhnya dilakukan. - Penerapan pembelajaran orang dewasa dapat sepenuhnya dilakukan

karena status sasaran mahasiswa yang bgelum banyak memiliki pengalaman dalam bidang pekerjaan yang akan ditekuni.

B. Upaya - Akper madiun telah menyelenggarakan diklat dengan sasaran

mahasiswa bekerja sama dengan penyelenggara diklat seperti diklat ECG,BTCLS,PPGD, perawatan luka

- Pembelajaran orang dewasa telah diterapkan dengan memberikan penugasan penugasan, diskusi dan seminar dikelas maupun dirumah sakit

2. Penegelolaan diklat masih kurang baik karena semuanya masihdalam taraf belajar, tetapi terjadi peningkatan penyelenggaraan dibandingkan sebelumnya. Seperti ; - Telah ada pengelolah kelas - Didasarkan pada kebutuhan konsumen lulusan - Atur penyelenggaran sesuai diklat

3. Inovasi - Inovasi yang diterapkan adalah peningkatan pembelajaran orang

dewasa diterapkan secara luas bagi mahasiswa. - Penyelenggaran diklat untuk mahasiswa lebih berorientasi pada

keputusan konsumen - Telah menyelenggarakan diklat sehari berupa penyegaran kader

masyarakat sebagai program pengabdian masyarakat oleh tenaga pengajar akper madiun

Page 92: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

Usulan - Mohon ada diklat TOC dan NOT karena instansi kami masih banyak

yang yang belum mengetahui kegiataan pelatihan tersebut dan sangat dibutuhkan institusi untuk berubah menjadi penyelenggara diklat

7 MOCH. NURUL ALAM Pengembangan Kapasitas Kediklatan

1. Hambatana : kurangnya sarana prasarana dalam menyelenggarakan kediklatan baik tempat maupun tenaga kediklatan Upaya : meningkatkan sarana prasaran dan tenaga ahli yang profesional

2. Sudah maksimal dalam mengelola kediklatan tapi masih ada kekurangan yang baru dibenahi sesuai dengan kediklatan yang mampu bersaing dengan daerah lain

3. Meningkatkan tenaga kedikalatan pada OPD untuk melayani sesuai dengan pelayanan yang ditangani instansi tersebut

8 IWAN WIDHIANTORO Pengembangan Kapasitas Kediklatan

1. Hambatan yang dihadapi dalam penerapan hasil diklat pengembangan kapasitas kediklatan adalah : kurangnya sarana pendukung dalam pelaksana penerapan hasil diklat seperti sarpas. Upaya : membuat usulan terkaIt dengan kurangnya sarpas tersebut guna memperlancar diklat yang maksimal

2. Secara umum manajemen mengelola diklat sudah dikelola dengan baikini terjadi di buktikan peningkatan indikator terutama dari penyelenggara diklat itu sendiri

3. Sampai dengan saat ini belum ada inovasi setelah mengikuti pengembangan kapasitas kediklatan yang hanya ikut aktif dalam pelaksanaan kegiatan kediklatan

9. MOCH NAUFAN RAMLI

Pengembangan Kapasitas Kediklatan

1. Hambatan Dalam menerapkan hasil diklat dalam unit kerja terkadang aturan aturan daerah mempersempit dalam mengembangan kediklatan semacam anggaran yang mungkin terbatas dan mungkin itu di antara hambatan yang dialami selama pengembangan kediklatan yang saya ikuti Upaya : Dalam mendorong upaya kediklatan tersebut seharusnya peran daerah harus berperan penuh dalam mengembangkan sehingga tujuan daerah

Page 93: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

untuk membuat program program pemerintah lebuh menghasilkan nilai 2. Diklat tersebut berhasil dikatan dengan baik, apabila sistem kediklatan

biasa menciptakan terobosan yang efisien dan terstruktur 3. Inovasi kediklatan akan berhasil apabila diklat tersebut bisa berjalan

dengan lancar dan inovasi dari diklat itu sendiri bisa direncanakan

10 MOH. NURUL HASYIM Pengembangan Kapasitas Kediklatan

1. Hambatan - Sarana dan prasana - Sumber daya manusia Upaya - Memberikan perbaikan sarana dan prasaran dan prasaran yang ada - Karena saat ini sewa diklat sangat membutuhkan yang berbasis IT.

Maka sesuai peserta harus bisa menggunakan komputer 2. Sudah dikelola meskipun masih jauh dari kata baik. Namun kami sudah

berusaha untuk yang terbaik. Indikatornya kualitas peserta diklat peserta diklat yang diselenggarakan di kantor kami nilainya banyak memuaskan

3. Inovasi yang kami lakukan adalah. Karena diklat yang kami selenggarakan adalah diklat PIM maka sesuai peserta diklat harus bisa menggunakan komputer ( word – exel ) dan apabila mereka tidak bisa maka kami menyediakan lab komputer untuk para peserta diklat yang belum bisa komputer

11 SUGIANTORO Pengembangan Kapasitas Kediklatan

1. Hambatan : kurangnya dukungan dari pucuk pimpinan untuk melaksanakan kegiatan bela negara yang didasari oleh dana penunjang untuk pembiayaan selama kegiatan bela dana penunjang untuk pembiayaan selama kegiatan bela negara ( anggaran kurang ) Upaya : telah diajukan dan dilakukan koordinasi bagian program BAPEPDA/DPRD tapi masih saja menunggu dari pucuk pimpinan

2. Tentu saja ada beberapa aspek yang meningkat dari ilmu pengetahuan, kedisiplinan yang secara otomatismenjadi pemicu agar setiap pekerjaan dapat dilaksanakan dengan tepat baik dan cepat.

Page 94: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

3. Segala bentuk kegiatan yang skalanya besar, masih harus menunggu . 4. kebijakan pimpinan untuk saat ini ada tindak lanjut dari program program

integrasi bangsa melanjutkan program kegiatan dari pemerintah “ ide dari beberapa orang serta pribadi “ masih belum bisa di implementasikan ke instansi/kantor.

12 BUS’AN Pengembangan Kapasitas Kediklatan

1. Hambatan : kurangnya mengusai melaksanakan kegitan diklat dengan pelayanan prima, dan masih mengesampingkan golongan yang lebih tinggi ke golongan yang lebih rendah. Upaya : terjadi kesinambungan antara atasan dan bawahan dan teman sejawat baik golongan yang tinggi ke golongan yang rendah

2. Indikator : melayani dengan layanan prima terhadap peserta diklat struktural, teknis maupun fungsional Kuantitatif meningkatkan manjemen tenaga kediklatan yang mumpuni Kualitatif : membuat peserta diklat atau alumni peserta diklat tidak di pandang sebelah mata dari atasan langsunya, dan dapat menerapkannya di OPD setelah mengikuti diklat dimaksud

3. Inovasi - Meningkatkan pengetahuan tenaga kediklatan yang mumpuni - Melayani semua peserta diklat dengan pelayanan prima.

13 BORADI Pengembangan Kapasitas Kediklatan

1. Hambatan menerapkan hasil-hasil diklat : Untuk menerapkan hasil kediklatan secara keseluruan sangat sulit terkait dengan dana / anggaran, karena semuanya menjadi kewenangan atasan baik langsung atau tidak Upaya yang harus dilakukan adalah, dengan memberdayakan sumber daya yang ada serta menerapkan fasilitas yang ada kami berupaya menerapkan ilmu yang kami dapatkan dalam diklat.

2. Secara kini manajemen kediklatan belum dikelola dengan baik di tempat

Page 95: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

kerja kami, jadi masih mendekati baik.

3. Kalau jadwal yang signifikasn belum ada, hanya penekanan disiplin, aktifitas dan kreatifitas peserta yang kami lakukan.

14 ALI IMRON Pengembangan Kapasitas Kediklatan

1. Hambatan : - Usulan kebutuhan diklat dari masing-masing OPD masih terkendala

belum semua OPD menggantikan kebutuhan diklat

Upya : surat peringatan/pemberitahuan kebutuhan diklat ke masing-masing OPD

2. Kebutuhan OPD dapat di penuhi dan dalam setiap evaluasi/komentar peserta mengatakan puas sebanyak 90% Kinerja alumni diklat meningkat

3. Mensosialisasikan hasil OMK kepada teman sejawat / instansi kediklatan Menyusun AKD dan evaluasi hasil diklat

Page 96: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

NO NAMA PESERTA JENIS DIKLAT JAWABAN

15 HARI SOEPRAYOGI Diklat OMK 1. Hambatan : - Kebutuhan diklat pada masing masing perangkat daerah Upaya : - membuat edaran terkait kebutuhan diklat masing – masing perangkat

daerah 2. Untuk pengelolahan manajemen kediklatan sudah dikelola dengan baik

dan berkesinambungan antara perangkat daerah kabupaten dan provinsi ( kabupaten malang & provinsi Jawa Timur ) Jumlah yang mengikuti lebih banyak / bertambah/meningkat Meningkatnya etos kerja pada masing – masing OPD

3. Inovasi yang kami lakukan adalah menjadikan AKD ( analisa kebutuhan diklat ) Membuat dan melaksanakan AKD, analisa kebutuhan diklat pada masing-masing perangkat daerah.

Page 97: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

1

HASIL REKAPITULASI SOAL NARASI EDD 2018 2. DIKLAT TEKNIS

NO NAMA PESERTA JENIS DIKLAT JAWABAN

1 KHOIRUL ILMAWAN Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

1. Tidak ada hambatan

2. Indikatornya adalah terlaksananya kegiatan promosi di tingkat nasional IX , tingkat regional IX dan tingkat lokal IX.

3. - Mengikuti promosi di tingkat Nasional, regional dan lokal - Temu usaha antara PMA, PMPN dan UMKM.

2 BOBI HERTANTO Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

1. Hambatan : Kurangnya koordinasi dengan OPD teknis terkait potensi investasi untuk dipromosikan

Upaya : Meningkatkan/inten berkoordinasi dengan OPD lain

2. Tidak meningkat 3. Tidak ada

3 Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

1. Hambatan : Kebijakan Pimpinan/Bupati Upaya : Memberikan pemaparan tentang promosi dan peningkatan

investasi

2. Indikator peningkatan kinerja investasi diukur dari jumlah investor yang masuk di Kabupaten tersebut.

3. Iya, memberikan manfaat, manajemen SOP, peningkatan investasi.

4 A. DENNY S.ST Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

1. Hambatan : Penerapan hasil diklat lebih dikarenakan ketersediaan anggaran, karena dalam sistem pemerintahan, promosi investasi masih

Page 98: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

2

dianggap tidak penting.

Upaya : Mengajukan usulan pelaksanaan hasil diklat (penyusunan kinerja terkait promosi) setiap tahun anggaran.

2. Indikator kinerja promosi investasi di Kabupaten Kediri adalah target nilai investasi (realisasi baru). Nilai realisasi investasi tiap tahun fluktuatif karena dipengaruhi banyak faktor. Tapi tiap tahun (akhir tahun 2017) target realisasi investasi mencapai lebih dari 100% (memenuhi target).

3. Inovasi yang dilakukan : 1. Menyusun potensi investasi 2. Menyusun bisnis prospektif investasi 3. Menyusun kinerja potensi dan peluang investasi.

5 DWI EDY SUTRISNO Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

1. Hambatan : Bahwasanya di Kabupaten Trenggalek sangat berpotensi untuk investasi, tetapi hambatannya dalam lapangan terbentur dengan RTRW Kabupaten Trenggalek. Jadi kerjasama investasinya jadi mengambang dan kurang fokus.

Upaya : Untuk mengatasi hambatan tersebut adalah perbaikan dilingkungan Pemkab Trenggalek terkait dengan RT/RW.

2. Indikator setelah mengikuti diklat : Sangat berpengaruh di kabupaten kami, yang dulunya kita hanya promosikan produk unggulan, tetapi sekarang ini yang kita promosikan lebih banyak lagi dan bisa menggali produk, destinasi serta investasi baru yang kita tawarkan baik itu di dalam maupun luar negeri, lewat WEB, maupun lewat program EJISC Provinsi Jawa Timur. Dan hasilnya semakin mengena sasaran terkait dengan pengembangan investasi kabupaten.

3. Hasil yang nyata setelah mengikuti diklat

Page 99: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

3

Produk baru dan wisata/destinasi wisata baru sekarang bisa dinikmati baik dalam maupun luar Kabupaten Trenggalek dan banyak investor untuk mengembangkan itu.

Inovasi, Bersemangat untuk menggali produk baru dan investasi baru yang bisa dikembangkan di Kabupaten kami dan menjadikan Kabupaten Trenggalek menjadi maju dan berkembang serta dikenal di dalam negeri maupun luar negeri.

6 SITI ZULAIKAH Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

1. Hambatan : Tidak dapat menerapkan hasil diklat karena mutasi tempat tugas

2. Ditempat kerja yang lama telah dikelola dengan baik Indikator : - telah dilaksanakan AKD dan EDD

- Monev setiap kali penyelenggaraan diklat - Sarana prasarana yang terpenuhi - SDM pengelola diklat yang kompeten.

3. Tidak ada inovasi karena mutasi tempat tugas.

7 AGUS TRI WINARKO Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

1. Hambatan : - Anggaran terbatas - Masing-masing OPD masih mementingkan ego sektor masing-

masing

Upaya : - Mengajukan anggaran agar ditambah - Mengadakan koordinasi dengan OPD terkait.

2. Meningkat - Salah satu indikator meningkatnya nilai investasi di Kabupaten

Tulungagung. 3. Mengadakan pameran investasi, pembuatan banner, pamflet, dll

8 NYAIRAN, SH Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

1. Belum bisa terealisasi karena terhambat oleh terbatasnya anggaran

2. Banyaknya ijin yang masuk

Page 100: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

4

3. Banyaknya kegiatan

9 Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

1. Hambatan : tidak ada 2. Ya, Indikatornya; ada investor datang ke daerah untuk menanam

modalnya

3. Belum, mengingat tidak ada anggaran

10 NOVI PUSPITA DEI, S.KOM

Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

1. Hambatan : belum ada media online untuk mempromosikan peluang investasi

Upaya : a. Mengaktifkan kembali website dinas yang sempat vakum b. Aktif mengirimkan data peluang investasi ke PPMPTSP

Provinsi untuk dimasukkan ke aplikasi EJISC (east java investment super corridor)

2. Ya, meningkat Indikatornya adalah meningkatnya nilai investasi PMPN tahun 2017; Nilai investasi naik 7,8%. Tahun 2016 mencapai 558 miliar sedangkan tahun 2017 senilai 602 miliar.

3. Merubah aplikasi perijinan yang tadinya offline hanya bisa dipakai untuk intern kantor menjadi aplikasi perijinan yang bisa untuk pendaftaran online dan bisa diakses oleh siapapun khususnya pemohon ijin yang berada diluar kota.

11 NUKE DINI WARDHANI Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

1. Hambatan : Usulan untuk menerapkan hasil promosi (diklat) sering terhambat dengan kebijakan pimpinan

Upaya : Memberikan penjelasan kepada pimpinan

2. Secara umum meningkat Ukuran atas peningkatan kualitas kinerja diukur dengan bertambahnya jumlah kegiatan.

3. Ada, melaksanakan promosi investasi dengan menambah sub kegiatan.

Page 101: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

5

12 OTONG TORANG, SH Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

1. Hambatan : setelah mengikuti diklat, dipindah ke SKPD lain

2. Tidak tahu karena setelah mengikuti diklat dipindah ke SKPD lain

3. Belum sempat berinovasi karena keburu dipindah ke SKPD lain

13 SRI WAHYUNINGSIH Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

1. Hambatan : Masih ada sebagian orang diklat hanya sebuah rutinitas yang jarang dipakai diimplementasikan karena regulasi yang sering berubah

Upaya : menyesuaikan dengan regulasi yang terupdate.

2. Meningkatnya jumlah kegiatan yang masuk/dilakukan dalam anggaran pendapatan daerah

3. Dengan dukungan anggaran APBD, kegiatan proomosi dan kerjasama investasi sangat bermanfaat terutama untuk promosi banyaknya investor yang mulai berinvestasi dan untuk kerjasama sangat membantu UMKM dalam mengembangkan usahanya.

14 ARDYAN WAHYUDI Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

1. Hambatan : Keterbatasan sumber daya yang ada di kecamatan antara lain; anggaran, kewenangan, SDM, sarana prasarana yang ada. Upaya : Memaksimalkan potensi yang ada bagaimanapun itu hasilnya, serta selalu mengadakan koordinasi dengan pimpinan maupun seluruh karyawan dan stakeholder yang ada.

2. Lebih mudah dalam mengkoordinasikan kegiatan yang ad dan lebih mudah dalam mengarahkan staf dan stakeholder yang ada karena dibekali dengan ilmu yang diperoleh saat diklat.

3. - Peningkatan pelayanan publik kecamatan khususnya pelayanan administrasi kependudukan dengan menyelenggarakan layanan mobile (keliling).

Page 102: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

6

- Pemenuhan SOP dan standart pelayanan di setiap kegiatan supaya jelas

- Fasilitas pembentukan kelompok pelayan masyarakat di desa (PMAD)

15 MAIVA RUSLINDA Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

1. Hambatan utama keterbatasan wewenang dan kebijakan organisasi yang tidak sejalan dengan keinginan menerapkan hasil yang diperoleh dari diklat. Secara umum hampir tidak ada hambatan. Upaya : mengkomunikasikan dengan atasan langsung yang lebih berwenang untuk menindaklanjuti ke atas.

2. Kinerja yang berkaitan dengan peningkatan promosi dan kerjasama investasi di unit kerja saya ada peningkatan. Hal tersebut ditunjukkan dengan peningkatan jumlah kegiatan, jumlah anggaran dan nilai realisasi investasi.

3. Belum ada inovasi yang dilakukan di tempat kerja kami, semua masih berjalan seperti tahun-tahun sebelumnya.

16 FARIDA ARIANI Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

1. Tidak ada hambatan

2. Ya, secara umum promosi invstasi bisa dilihat dari meningkatnya investasi di kabupaten Pasuruan yang tiap tahun selalu naik.

3. Belum ada inovasi terkait hasil diklat.

17 RENI A. W Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

1. Tidak ada hambatan 2. Meningkat, adanya peningkatan realisasi investasi 3. Belum ada inovasi yang dilakukan setelah mengikuti diklat

peningkatan promosi dan kerjasama investasi.

18 SUHARTINAH Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

1. Kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung dari daerah dan minimnya anggaran untuk pelaksanaan kegiatan.

2. Setelah mengikuti diklat, pemanfaatan potensi investasi ada peningkatan kinerja yang berkaitan dengan potensi dan investasi

Page 103: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

7

daerah.

3. Karena kita dibidang promosi, maka hasil nyatanya adalah dengan mengikuti pameran yang diselenggarakan oleh pemerintah Provinsi Jatim dan juga pengadaan gathering bersama pengusaha provinsi Jatim dan bekerjasama dengan Kadin Jatim juga dengan DESINDO Jatim di Surabaya.

19 RIRIN DWI PURNANINGSIH

Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

1. Hambatan : - Karena kurangnya sinkronisasi kebijakan terkait tupoksi

rencana umum penanaman modal, yang hubungannya pada bahan materi guna peningkatan dan kerjasama investasi, dimana dalam pelaksanaannya masih diambil alih oleh Bappeda.

- Untuk penganggaran segala kegiatan untuk menunjang kegiatan promosi masih dibatasi, jadi banyak ide yang belum tercover.

Upaya : - Dalam rangka meningkatkan promosi sebagai upaya

peningkatan kerjasama investasi, maka dalam menampilkan potensi investasi setiap tahun membuat inovasi dalam pembuatan buku profil dimana akan saya tampilkan saat pameran guna menarik minat investor, kita sampaikan juga peluang, manfaat, hasil serta memberikan fasilitas bagi investor yang baru

- Karena minimnya penganggaran yang menunjang kegiatan promosi maka inovasi/ide dilakukan bertahap memaksimalkan kegiatan promosi dengan dana yang minim.

2. Dengan adanya diklat promosi bagi saya sangat bermanfaat sekali karena saya bisa mengetahui inovasi dan ide apa saja yang bisa saya anggarkan guna menunjang kegiatan peningkatan promosi dan kerjasama investasi.

3. - membuat buku profil potensi investaris yang rencananya akan ditampilkan pada saat pameran

Page 104: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

8

- Memberikan fasilitas bagi investor baru - Untuk tahun depan akan membuat kegiatan pelatihan LKPM

laporan kegiatan penanaman modal bagi pengusaha dan investor.

20 FAWAZ NURUL WIDAD Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

1. Hambatan yang dihadapi dalam menerapkan hasil diklat adalah pengumpulan data terkait potensi investasi daerah. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan adalah rajin atau sering berkoordinasi dengan instansi terkait.

2. Kinerja meningkat. Indikator peningkatan kualitas kinerja adalah poengolahan data terkait potensi investasi daerah semakin baik, data selalu di update sehingga memudahkan pemetaan potensi investasi di daerah.

3. Inovasi yang dilakukan terkait pemanfaatan potensi investasi daerah adalah pameran dan business gathering dengan pengusaha.

21 WARNAP Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

1. Hambatan : Minimnya investor untuk berinvestasi di bojonegoro karena letak geografis yaitu jauh dengan pelabuhan, bandara, jalan tol dan satu-satunya alat transportasi adalah dumb truck.

Upaya : Selalu mempromosikan potensi investasi daerah baik lewat media sosial maupun pameran agar para investor berminat untuk menanam modalnya di Bojonegoro.

2. Semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan investasi di Bojonegoro

3. Melaksanakan promosi potensi daerah dengan cara siaran radio, media sosial dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana untuk pelaksanaan pameran, shingga para investor tertarik untuk berinvestasi di Bojonegoro

Page 105: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

9

22 MOCH. SAIFUL RIJA Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

1. Hambatan : Belum selesai RUPM tentang investasi sehingga belum jelas untuk menentukan wilayah potensi investasi di daerah Upaya : Segera dilakukan penyelesaian RUPM penanaman modal.

2. Kegiatan dalam bidang pemanfaatan investasi daerah dapat dilaksanakan secara berkala demi keberhasilan dimasa mendatang.

3.

23 YULI LUTHFIATI SOFIA Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

1. Hambatan dalam menerapkan hasil-hasil diklat peningkatan promosi dan kerjasama investasi : - Kondisi di lapangan sering kali tidak sesuai dengan aturan-

aturan yang ada - Belum/tidak adanya data yang akurat tentang potensi daerah

yang akan kita promosikan - Kurangnya keterbukaan pihak pengusaha dengan pemerintah

dalam pelaporan (LKPM).

Upaya : - Melakukan kajian potensi daerah - Mengadakan gathering dengan para pengusaha.

2. Indikator peningkatan kualitas kinerja

3. Inovasi yang dilakukan - Memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam pengurusan

ijin usaha melaluli aplikasi SIPP dan menerapkan pengurusan ijin secara online

- Memberikan pelayanan tentang pengaduan masyarakat melalui SMS gateway yaitu pengaduan tentang kondisi atau dampak lingkungan yang ditimbulkan dan pengaduan tentang

Page 106: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

10

pemrosesan ijin.

24 ARIF RACHMAN SYAH Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

1. Hambatan: - Data pendukung untuk memulai perencanaan/pelaksanaan

peningkatan promosi sangat minim (terbatas) - Dana anggaran yang ada dalam pelaksanaan kegiatan promosi

kecil sehingga tidak dapat maksimal dalam menerapkan hasil ilmu dari diklat

- Dukungan moral dari instansi kurang karena dianggap tidak berhadapan langsung dengan masyarakat daerah dan tidak langsung dampaknya terhadap masyarakat

- Dukungan anggaran yang kurang untuk mengakomodir kegiatan penting berdasar hasil dari diklat, sehingga anggaran kegiatan sering di coret di panitia anggaran/badan anggaran daerah.

Upaya ; - Mengumpulkan data primer dari OPD lain sebagai dasar

bekerja - Koordinasi dengan OPD lain untuk menyediakan data lanjutan

pada tahun berikutnya - Meminta perhatian pimpinan untuk dapat mempertahankan

usulan kegiatan berdasar hasil diklat - Mengkoordinasikan kepada OPD lain agar dapat melimpahkan

anggaran penyusunan data dan bagian akademik kepada PPMPTSP sehingga dapat memaksimalkan pelaksanaan promosi dan kerjasama kedepan

- Berkoordinasi dengan DPRD untuk memperhatikan investasi sebagai salah satu bentuk peningkatan ekonomi daerah

Page 107: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

11

2. Meningkat dengan indikator sebagai berikut :

3. Inovasi bagi masyarakat : inovasi khusus tidak ada hanya memaksimalkan kegiatan fasilitasi kerjasama dengan merealisasikannya menggandeng UKM dan BUMDES dengan pihak industry besar (B to B partnership & channeling) - Mengidentifikasi simpul usaha yang dapat dikerjasamakan

dengan masyarakat langsung utamanya UMKM.

Inovasi di tempat kerja belum ada

25 HENDRO ARDI Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

1. Minimnya sarana dan prasarana pendukung Upaya yang dilakukan adalah memberikan masukan kepada atasan untuk dapat dipertimbangkan sebagai perbaikan program kerja.

2. Meningkat tetapi tidak terlalu signifikan. Indikatornya adalah meningkatnya nilai dan realisasi investasi.

3. Inovasi membuat pemetaan investasi atau promosi berbasis WEB. Namun terkendala minimnya anggaran dan SDM.

26 ROKHMAT JUNAEDI Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

1. Hambatan : Belum tersedianya data secara lengkap potensi investasi yang akan dipromosikan dan dikerjasamakan dengan pihak lain.

Upaya : Penyusunan potensi investasi dan prospektif dengan memanfaatkan tenaga pihak III.

2. Ada peningkatan, dengan indikator naik jumlah/nilai investasi dan jumlah kerjasam antara umum dan pengusaha besar

3. Ada, disamping melaksanakan promosi dengan pameran, kami memanfaatkan teknologi informasi untuk promosi investasi serta bekerjasama dengan BPMPBP Provinsi melalui program EJISC.

27 Peningkatan Promosi dan 1. Hambatan :

Page 108: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

12

Kerjasama Investasi Dana yang bersumber dari APBD, seperti membuat sistem untuk promosi yang melalui IT.

Upaya : Kita selalu aktif mengajukan anggaran tersebut untuk dapat tercapai sebuah sistem promosi yang dapat dijangkau.

2. Iya, dengan indikator bertambahnya investor yang berminat berinvestasi ke daerah.

3. Dampak dari hasil OL waktu itu di batam, yang melaksanakan pelayanan satu pintu di Banyuwangi dengan konsep yang sama, sekarang terlaksana pelayanan publik yang terintegrasi mulai 6 Oktober 2017. Di mal pelayanan publik sebagai dampak dari diklat yang paralel dengan niat Bpk. Bupati.

HASIL REKAPITULASI SOAL NARASI EDD 2018 DIKLAT TEKNIS

NO NAMA PESERTA JENIS DIKLAT JAWABAN

1 CHUDLORI Pengembangan Usaha Ternak

1. Tidak ada hambatan karena kuisioner tersebut berhubungan dengan kesehatan hewan

2. Ada, dengan meningkatnya kinerja dan kepuasan pelayanan pada masyarakat

3. Adanya pemberdayaan masyarakat terutama partisipasi masyarakat dalam upaya kesehatan bersumber daya masyarakat semakin meningkat sehingga derajat kesehatan masyarakat semakin meningkat.

2 DITA SUPRAPTO Pengembangan Usaha 1. Hambatan :

Page 109: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

13

Ternak Dalam penerapan hasil diklat kepada masyarakat dalam hal ini kelompok masyarakat peternak terkendala SDM (Sumber Daya Manusia) sehingga membutuhkan usaha lebih untuk menerapkan hasil diklat.

Upaya : Mengadakan sosialisasi (penyuluhan) secara berkala dan berkesinambungan agar semua materi dalam diklat bisa ditransferkan/diaplikasikan dalam masyarakat sehingga memerlukan kesabaran dan ketelatenan dalam pelaksanaannya.

Untuk lingkup SKPD perlu dilakukan transfer informasi antar petugas sehingga bisa diteruskan ke kelompok masing-masing.

2. Secara umum setelah diadakan diklat tersebut ada peningkatan kualitas kinerja meskipun belum maksimal. Hal tersebut bisa dilihat dari peningkatan populasi ternak di beberapa wilayah di Kabupaten Ngawi selain itu ada beberapa UKM yang tumbuh dan beberapa kelompok tani yang mampu menjual hasil ternaknya.

3. Setelah mengikuti diklat, ada beberapa inovasi yang telah saya lakukan dalam membimbing kelompok tani di masyarakat, diantaranya : 1. Ada beberapa kelompok yang mampu mengolah hasil pertanian

(peternakan) menjadi produk baru yang mempunyai nilai jual lebih baik, salah satunya telur asin, ayam bakar, dll

2. Ada terobosan baru melalui permodalan usaha dari Bank BUMN yang membutuhkan bantuan modal usaha.

3 SULISTYO, SP Pengembangan Usaha Ternak

1. Untuk mengatasi hambatan : 1. Sering diadakan penyuluhan/informasi 2. Meningkatkan populasi 3. Harus banyak belajar dan praktek dalam pengembangan usaha

ternak 4. Peternak harus diadakan pelatihan-pelatihan supaya banyak

pengetahuan masalah ternak sapi perah.

Page 110: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

14

2. Secara umum meningkat Indikator : Meningkatkan populasi, Ternak produksi daging,

Meningkatkan pemilik usaha, Kemitraan usaha

3. Inovasi - Hasil produksi ternak meningkat - Populasi ternak sapi perah meningkat - Meningkatkan populasi ternak sapi perah - Meningkatkan kemitraan usaha.

4 MULYONO HARYO MARTOYO

Pengembangan Usaha Ternak

1. Hambatan : Situasi ketika melakukan pelayanan terhadap masyarakat, sebagai petugas kita kadang lupa dengan materi yang sudah didapat sehingga ketika masyarakat belum puas dengan yang didapat kita akan sampaikan pada pimpinan.

Upaya : Sebagai petugas tentunya kita tetap harus belajar agar informasi yang kita dapat terus update dan bisa diteruskan pada masyarakat.

2. Secara umum peningkatan kinerja juga mempengaruhi dengan kinerja di instansi, dengan indikator dan populasi dan jumlah RTP yang bertambah walaupun belum signifikan.

3. Untuk inovasi kita belum melaksanakan, akan tetapi harapan kita ke depan agar kita bisa ada inovasi untuk perkembangan personal dan instansi tempat kita bekerja.

5 PRAMITA WIDYA R. Pengembangan Usaha Ternak

1. Hambatan terbesar di Kota Malang untuk pengembangan usaha ternak adalah kepemilikan lahan dan ternak yang terbatas sehingga apabila berharap untuk meningkatkan usaha melalui penambahan populasi dan produksi merupakan hal yang tidak mudah karena peternakan tersingkir oleh pengembangan kawasan perkotaan.

Upaya : Pengembangan usaha ternak dilakukan melalui usaha pengolahan hasil peternakan dengan memanfaatkan produksi ternak dari Kota

Page 111: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

15

Malang sendiri dan berasal dari Kabupaten/Kota disekitar Malang untuk meningkatkan nilai tambah dan nilai jual dari hasil peternakan.

2. Pengembangan usaha ternak di Kota Malang meningkat dengan diadakannya kegiatan bintek pelatihan untuk peternak untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan peternak melalui bintek budidaya kambing dan bintek pengolahan susu untuk tahun 2017. Dan untuk tahun 2018 dilaksanakan bintek budidaya itik dan pengolahan telur itik arab.

3. Inovasi yang dilakukan oleh bidang peternakan dan hewan Dinas Pertanian dan KP Kota Malang dalam hal pengembangan usaha ternak adalah adanya mesin susu listrik untuk pegolahan susu dan mesin pengasapan telur untuk meningkatkan nilai tambah dan harga jual produk peternakan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan peternak.

6 RETNO WISMANINGDYAH

Pengembangan Usaha Ternak

1. Hambatan yang kita hadapi dalam menerapkan hasil-hasil yang diperoleh dari diklat pengembangan usaha ternak adalah keterbatasan anggaran yang ada di SKPD.

Upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan adalah memanfaatkan anggaran yang ada secara optimal agar apa yang menjadi tujuan dari upaya pengembagan usaha ternak dapat tercapai.

2. Kinerja yang berkaitan dengan pengembangan usaha ternak di Unit Kerja Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo meningkat sesuai dengan target yang telah direncanakan dan disusun dalam Renja SKPD.

3. Inovasi dalam pengembangan usaha kita adalah terutama untuk perunggasan yaitu telah kita lakukan dengan dengan cara pengelolaan usaha yang intensif dan komersial dengan dukungan teknologi tepat guna yang penerapannya diharapkan dapat tercapai produksi yang tinggi dan produktifitas yang optimal.

Page 112: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

16

Teknologi inovatif dihasilkan untuk meningkatkan keanekaragaman sumberdaya genetik ternak yang tersedia, terdapat beberapa jenis ternak yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai bibit unggul.

7 YUWANTORO Pengembangan Usaha Ternak

1. Hambatan : - SDM peternak kurang mumpuni - Lingkungan/SDA yang tidak menentu

Upaya : - Diadakan penyuluhan serta latihan pada peternak - Di musim penghujan hasil HPT sangat melimpah, dimusim

kemarau sangat kurang

2. Ya, indikator - Dulu produksi sapi perah hanya 10 liter/hari (rata-rata), sekarang

meningkat menjadi 12 liter/hari (rata-rata) - Dulu dimusim kemarau sulit mendapatkan HPT, sekarang sudah

tidak kesulitan karena peternak sudah banyak yang menimbun HPT (dikompos, hay, silase).

3. Inovasi Dalam hasil usaha sapi perah hanya disetor berupa susu segar ke KUD. Sekarang sebagian sudah ada yang dibuat stick susu, susu pasteurisasi, nugget susu, permen susu, krupuk susu.

8 IMTIKANAH Pengembangan Usaha Ternak

1. Hambatan : - Populasi ternak masih rendah - Masih ada gangguan reproduksi - Kesehatan ternak masih ada keluhan - Persediaan hijauan pakan rendah - Usaha ternak masih usaha sampingan.

Upaya : - Pengadaan ternak dan peningkatan indukan - Program Ganjrep dan SIWAB - Penanaman hijauan pakan ternak di lahan-lahan kosong

Page 113: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

17

- Kerjasama dengan instansi lain, perbankkan untuk modal dan pemasaran.

2. Terjadi peningkatan usaha dengan inkaternya populasi mulai bertambah. banyak peternak baru dan ada kerjasama dengan pihak swasta atau penampungan susu. Pemasaran ternak mulai baik, pengajuan program peternak dari wilayah/desa mulai banyak peminatnya.

Indikatornya usaha peternakan menjadi usaha pokok bukan usaha sampingan sehingga mampu menambah income para peternak dan keluarganya.

9 INATA DITYA Pengembangan Usaha Ternak

1. Hambatan : - Kurangnya minat masyarakat dalam usaha pengembangan

usaha peternakan sehingga perkembagan usaha peternakan agak sulit berkembang dan juga terjadinya persaingan dan pola pikir yang menganggap usaha peternakan kurang menjanjikan.

Upaya : - Melakukan pelatihan atau sosialisasi ke masyarakat bahwa

usaha peternakan dapat dilakukan mulali dari hulu sampi hilir, seperti mulai dari berternak sampai dengan pengolahan hasil peternakan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

- Melakukan monev rutin dan pembinaan kepada kelompok-kelompok ternak mengenai budidaya ternak yang baik dan juga melatih cara pengolahan hasil peternakan sehingga mempunyai nilai jual yang lebih tinggi.

2. Kinerja semakin meningkat dengan semakin banyaknya diadakan pelatihan/pembinaan kepada masyarakat terutama kelompok ternak terkait budidaya dan pengolahan hasil peternakan. Indikator yang dapat dilihat yaitu semakin banyaknya UMKM yang bergerak dibidang olahan hasil peternakan yag berkembang dan semakin bervariasi.

Page 114: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

18

3. Belum ada inovasi yang bisa saya kembangkan di Instansi saya dikarenakan masih fokus pada pengembangan kegiatan yang sudah ada dan disesuaikan dengan kondisi dari masyarakat sehingga kesejahteraan masyarakat dapat meningkat dan menjadi nilai tambah bagi usaha masyarakat peternak secara khusus dan masyarakat luas.

10 NURLAILI DEWI SYAMSU

Pengembangan Usaha Ternak

1. Hambatan : Kurangnya bantuan sarana dan prasaran dari instansi dalam menerapkan hasil diklat pengembangan usaha ternak pada masyarakat khususnya pada kelompok ternak binaan.

Upaya : Memaksimalkan sarana yang diberikan kepada Puskeswan seperti obat-obatan dengan jalan penyuntikan gratis kepada ternak peliharaan kelompok ternak agar mau berkumpul dan kemudian diberikan sosialisasi kepada anggota kelompok. Dengan seringnya dilakukan sosialisasi dan pembelajaran tentang tata cara berternak yang benar diharapkan terjadi peningkatan taraf ekonomi bagi kelompok ternak.

2. Secara umum meningkat Kuantitatif : semakin meningkatnya jumlah peternak yang berhasil mengembangkan usahanya dan semakin bertambahnya jumlah kelompok ternak binaan.

Kualitatif : kelompok ternak yang menjadi binaan kami semakin meningkat taraf ekonominya, peternakannya makin berkembang dan makin luas jangkauan pemasarannya.

3. Inovasi Memberikan pembinaan secara khusus pada kelompok ternak mulai dari membantu dalam mencari tambahan modal kepada koperasi, sampai membantu memperluas pemasaran hasil ternak, serta memberi binaan dalam pemanfaatan limbah hasil ternak.

Page 115: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

19

11 AKH. SOLIHIN, SPt Diklat Pengembangan Usaha Ternak

1. Hambatan : - Pola pikir masyarakat yang masih tradisional - Pendidikan masyarakat petani ternak masih kurang Upaya : Mengubah pola pikir masyarakat petani ternak dengan memberikan sosialisasi pengembangan usaha ternak baik dari segi breeding dan manajemennya.

2. Bisa dikatakan meningkat (pada usaha beternak kambing susu) karena adanaya peningkatan produksi dan produktifitas dari usaha pangan hanya yang awalnya masih bersifat substan sudah mengarah pada bisnis.

Indikator : - Peternak bisa meningkatkan produksi susu - Peternak bisa menjual susu hasil ternaknya - Produksi susu bisa dijual dalam kemasan yang ekonomis dan

higienis.

3. Inovasi hanya sebatas pengenalan dan pemanfaatan potensi lokal dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas baik dari segi pakan ternak sampai dapat pengolahan hasil peternakan tersebut.

12 YULISTIYAH NINGSIH, S.Pt

Pengembangan Usaha Ternak

1. Hambatan : Terkadang kebijakan stakeholder tidak bisa kita hindarkan sehingga penerapan hasil diklat tidak serta merta bisa terlaksana dengan lancar.

Upaya : Kami berusaha meminimalisasi permasalahan, berusaha mengadaptasikan dengan lingkungan kerja sehingga hasil dari diklat dapat bermanfaat dengan baik.

2. Indikator : Kualitas Kinerja untuk penerapan hasil diklat dapat dicurahkan di pelaksanaan kegiatan dibidang kerja kita, misal penyusunan rencana kerja yang berkaitan dan itu berjalan dengan

Page 116: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

20

baik, anggaran pelaksanaan kegiatan terkoordinir dengan rapi tanpa ada masalah.

Kuantitas kinerja yaitu setiap ada pelaksanaan pengembangan ternak seperti penyuluhan, sosialisasi kepada masyarakat terlaksana dengan baik, pelayanan kepada masyarakat sering kita layani dengan baik.

3. Inovasi yang kami lakukan sebatas memberikan pemikiran, saran untuk menyusun pelaksanaan anggaran tahun 2018 dan RKA tahun 2019. Dalam hal ini kami tak luput dari bekerja berdasarkan kebijakan pimpinan, artinya harus beradaptasi dengan lingkungan kerja.

13 SUMARYANTO Pengembangan Usaha Ternak

1. Hambatan - Kurang tersedianya pakan ternak yang berkualitas - SDM masyarakat yang masih menengah kebawah - Permainan harga pasar yang mempengaruhi sulitnya penjualan

hasil/produk

2. Pahamnya masyarakat tentang pakan ternak yang berkualitas serta paham tentang manajemen pemeliharaan ternak, perkandangan, reproduksi serta strategi pemasaran.

3. a. Pemanfaatan kotoran ternak sebagai organik dengan metode : - Penguraian dengan cacing tanah - Sebagian dengan cara fermentasi dan sebagian lagi dengan

memanfaatkan sebagai biogas. b. pengumpulan limbah ternak pertanian seperti tebon jagung yang

dibuat silase guna persediaan pakan ternak pada musim kemarau/kekurangan pakan ternak yang akhirnya menjadi bank pakan.

14 PRIYO SETYAWAN Pengembangan Usaha Ternak

1. Hambatan - Masyarakat peternakan masih tradisional dalam cara beternak - Pola pikir masyarakat yang masih belum berkembang

Page 117: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

21

wawasannya tentang pengolahan produk ternak.

Upaya : Membuka wawasan cara beternak kepada masyarakat dengan sentuhan manajemen cara ternak yang efisien dengan cara mengadakan penyuluhan.

2. Ya, meningkat indikatornya : - adanya bibit ternak unggul yang bisa dihasilkan, misal ternak

sapi - munculnya usaha ternak baru, misal ternak kelinci - orang mulai belajar membuat produk olahan dari hasil

peternakan.

3. Ada inovasi dari diklat - satu manajemen kandang yang sehat - orang mulai melirik ternak kelinci untuk penghasil daging.

15 HARIYONO Pengembangan Usaha Ternak

1. Hambatan : Miss Communication dengan teman kerja dan peternak Upaya : - Perbaikan dalam berkoordinasi - Intensitas dalam berkoordinasi ditingkatkan - Pemanfaatan teknologi informasi.

2. Dari beberapa kelompok tani ternak ada mengalami peningkatan dalam budidaya. Secara personal (peternak) yang kami layani banyak yang merasa puas, hal ini bisa dilihat dari semakin bertambahnya mereka yang dilayani

3. Ada, - Inovasi dalam pengolahan pakan ternak, pengolahan limbah,

pengadaan sapronak, pengolahan hasil ternak, pengelolaan perternakan terpadu.

16 JETI NOVITA HARIJANTI Pengembangan Usaha 1. Hambatan :

Page 118: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

22

Ternak a. Kurang adanya pemahaman visi terhadap pengembangan usaha ternak dari setiap komponen ASN di instansi

b. Masyarakat masih ada keengganan untuk menerapkan teknologi tepat guna (pengolahan hasil) maupun enggan menerapkan cara budidaya ternak yang raah lingkungan

c. Keterbatasan wilayah/lokasi usaha budidaya sehingga pengembangan usaha ternak akan berdampak pada lingkungan sosial (masyarakat).

Upaya : a. Mengkomunikasikan setiap langkah/kebijakan dalam

pengembangan usaha ternak setiap unsur ASN utamanya dalam bidang peternakan dan UPT yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas

b. Membuat percontohan atau menjadi leader dalam perubahan di lingkungan dinas dan penerapan teknologi tepat guna agar bisa membantu peternak dalam pengembangan usahanya

c. Mengupayakan budidaya ternak yang berwawasan lingkungan dengan mengolah limbah.

2. Kinerja dalam pengembangan usaha ternak meningkat setelah mengikuti diklat pengembangan usaha ternak.

Indikator : a. Terlaksananya demplot pengembangan budidaya kambing

perah b. Terlaksananya demplot pengembangan pupuk organik dari

pengolahan limbah rumen (RPH) c. Terciptanya kelompok olahan produk (susu) menjadi produk

olahan yang bernilai jual tinggi serta keikutsertaan dalam bazar dan peningkatan pendapatan masyarakat

d. Semakin meningkatnya pelaku usaha budidaya ternak dan pengusaha olahan produk ternak.

17 SLAMET Pengembangan Usaha 1. Sarana kurang memadai

Page 119: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

23

Ternak - Semangat mencoba dan kebersamaan.

2. Ada peningkatan.

3. Sosialisasi bintek - Penghasilan masyarakat meningkat.

18 TUHU ANENG PAMBUDI Pengembangan Usaha Ternak

1. Hambatan : - Banyaknya obyek yang harus ditangani - Keterbatasan SDM - Pekerjaan tambahan yang kadang bersifat segera.

Upaya :

- Memilih skala prioritas mana yang harus dingani terlebih dahulu - Menata jadwal agar personil dapat optimal dalam setiap

kegiatan - Mengatur waktu agar dapat diselesaikan walaupun kadang

tertunda.

2. Meningkat Banyaknya pengajuan baik dari usaha desa maupun kelompok untuk melaksanakan pelatihan.

3. Belum ada, sementara masih memperbaiki kegiatan yang sudah ada agar lebih efektif dan tepat sasaran

Page 120: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

24

HASIL REKAPITULASI SOAL NARASI EDD 2018

NO NAMA PESERTA JENIS DIKLAT JAWABAN

1 MASRURI Tata Kelola Pembangunan Dan Pelayanan Publik

1. Hambatan : - Merubah pola pikir staf sebagai pelayan masyarakat dari

dilayani menjadi melayani - Kurangnya sinergitas antara lembaga (OPD) pelayanan publik.

Upaya : - Sosialisasi kepada staf tentang pelayanan publik - Peningkatan ESQ melalui kegiatan pengajian rutin - Keteladanan pimpinan - Koordinasi dan sinkronisasi dengan instansi terkait.

2. Indikator 1. Survey IKM th. 2017 = 78% (baik) 2. Pengaduan masyarakat 100% ditindak lanjuti 3. IDM th. 2017 dari 5 desa

1 desa bertingkat maju 4 desa bertingkat berkembang

3. Mengadakan penilaian citra pelayanan prima (LPD) tingkat kecamatan yang diikuti oleh semua desa dan kelurahan.laporan digunakan sebagai indikator SAKIP. Penilaian dilaksanakan secara rutin setiap 3 bulan sekali (4 kali dalam satu tahun)

2 JOKO HASTONO Tata Kelola Pembangunan Dan Pelayanan Publik

1. Hambatan : - Kurangnya sarana dan prasarana yang nyaman didalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat di lingkungan kerja kami

- Kurangnya SDM dari staf di lingkungan kerja kami.

Upaya :

Page 121: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

25

- Memaksimalkan sarana dan prasarana yang ada dilingkungan kerja kami

- Memberikan motivasi dan dorongan kinerja yng baik kepada stafnya.

2. Semakin memahami tentang tugas dan batasan wewenang kami dan setidaknya bisa melaksanakan prinsip-prinsip mutu manajemen pelayanan yang baik yang mengacu pada IKM indeks kepuasan masyarakat.

3. Inovasi - menata ruang kerja dan ruang pelayanan yang baik agar

masyarakat merasa nyaman dan puas terhadap pelayanan kami - Memberikan motivasi dan pemahaman serta penekanan kepada

staf kami yang bertugas memberikan pelayanan dan harus memberikan pelayanan yang ramah.

3 SUWITO Tata Kelola Pembangunan Dan Pelayanan Publik

1. Hambatan : - Faktor SDM di Kantor Kecamatan yang kurang memadai - Faktor saran dan prasarana kantor.

Upaya : - Selalu mengadakan rapat-rapat dengan staf untuk memberikan

pemahaman dan sosialisasi serta memberikan arahan - Optimalisasi sarana dan prasarana yang ada serta mengajukan

tambahan anggaran.

2. Meningkat Indikatornya, - Target kinerja lebih jelas sehingga staf kantor berusaha mencapai

target kinerjanya.misal ketepatan pelaporan yang sering molor - Pelanggan (masyarakat) betul-betul dijadikan yang harus dilayani

dengan ramah senyum, dll - IKM kami dari tahun ke tahun terus meningkat.

3. Inovasi yang kami lakukan : 1. Perubahan atau membongkar ruang pelayanan menjadi

Page 122: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

26

semakin luas dan nyaman, lengkap dengan sarana dan prasarana sesuai dengan anggaran

2. Prosedur pelayanan lebih sederhana dengan menitik beratkan filter yang harus dilakukan oleh desa

3. Melaksanakan pelayanan perijinan yang dilimpahkan Bupati kepada Camat lebih optimal dan cukup datang di Kecamatan semuanya beres.

4 DORIS EKO PRASETYO Tata Kelola Pembangunan Dan Pelayanan Publik

1. Hambatan : - Terus berkembangnya regulasi (aturan baru) - Berkembangnya teknologi informasi yang cepat.

Upaya : - Selalu update aturan-aturan terkait tata kelola pembangunan dan

pelayanan publik - Update teknologi informasi dalam upaya peningkatan pelayanan.

2. IKM terus meningkat Nilai sakip yang meningkat.

3. Sebagai contoh inovasi : - Peraturan paguyuban TB (Bagos waras) di kelurahan Banyurejo,

sebagai upaya dari deteksi penderita TB di wilayah - Sebagai upaya deteksi dini penyakit kusta.

5 DODIK SOEMARSONO Tata Kelola Pembangunan Dan Pelayanan Publik

1. Hambatan : a. Regulasi tidak sesuai dengan kondisi di lapangan b. Pelimpahan kewenangan belum ada c. Diluar kewenangan kita

Upaya : a. Membuat kebijakan yang tidak bertentangan dengan regulasi b. Mendorong untuk segera diterbitkan SK pelimpahan

kewenangan

2. Meningkat, tetapi dalam hal menambah wawasan dalam memahami tata kelola yang baik

Page 123: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

27

3. Tidak ada inovasi yang muncul Sebatas untuk menambah wawasan dalam menerapkan kebijakan agar tidak keluar dari aturan main yang ada.

6 NAFHAN TOHAWI, SH., MH

Tata Kelola Pembangunan Dan Pelayanan Publik

1. Hambatan : - Kurangnya dukungan anggaran untuk SKPD/OPD kecamatan - Patokan dana dari APBD Kabupaten yang baku, sehingga

fleksibel dalam mengelola anggaran.

Upaya : - Memaksimalkan anggaran yang ada - Berjuang dalam setiap pembahasan anggaran di Musrenbang.

2. secara umum meningkat, dilihat dari IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat) yang menunjukkan nilai bagus - Kelancaran dari pelayanan masyarakat dan partisipasi aktif

masyarakat dalam musyawarah pembangunan juga meningkat.

3. Inovasi : - Pelayanan satu pintu di kecamatan yang sudah berjalan - E-KTP dan KK lancar - Koordinasi di wilayah meningkat, dibuktikan dengan prestasi

juara III dan II dua tahun Iberturut-turut tingkat Kabupaten dalam pengelolaan Dana Desa/ADD sesuai/tepat waktu. Tepat waktu pengesahan APBDes Tepat waktu pencairan Tepat waktu pertanggung jawaban

7 KUSAI Tata Kelola Pembangunan Dan Pelayanan Publik

1. Hambatan : a. Minimnya anggaran yang tersedia b. Sarana yang kurang memadai c. Kurangnya SDM yang memadai.

Upaya : a. Memanfaatkan secara maksimal/efisien anggaran yang ada

Page 124: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

28

b. Peningkatan/pengembangan SDM melalui diklat.

2. Ada peningkatan kinerja Indikator : - Pelayanan sesuai SOP - Kepuasan pelanggan.

3. Pelayanan publik kita mendekatkan kepada sistem PATEN (pelayanan administrasi terpadu kecamatan) “pelayanan satu pintu

8 Ir. ISWANDI, MM Tata Kelola Pembangunan Dan Pelayanan Publik

1. Pada prinsipnya tidak ada hambatan, namun karena terpengaruh adanya regulasi sehingga perlu adanya penyesuaian.

Upaya yang dilakukan adalah adanya koordinasi dengan lintas sektor, baik secara vertikal maupun horizontal.

2. Sebagian meningkat, hal ini dapat dilihat dari hasil pengumpulan kusisioner tentang indeks kepuasan masyarakat (IKM) yang telah meningkat Indikator : - Pelayanan masyarakat berjalan cepat - Menurunnya keluhan masyarakat tentang sistem pelayanan - Meningkatnya hasil survey tentang kepuasan masyarakat.

3. Ada, inovasinya : - Adanya sistem pelayanan data pasti - Adanya tempat pengaduan masyarakat - Adanya pelayanan tentang advokasi - Sistem pelayanan cepat.

9 AGUS SUBALI Tata Kelola Pembangunan Dan Pelayanan Publik

Saya melakukan kerjasama dengan pihak perusahaan, instansi yang ada hubungannya dengan prodis yang ada, sehingga akan lebih mengena pada masyarakat yang ada di wilayah saya (IUM) ijin usaha mikro.

10 ARIEF NANANG Tata Kelola Pembangunan 1. Hambatan dalam menerapkan hasil diklat adalah :

Page 125: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

29

SUGIANTO, STTP Dan Pelayanan Publik a. Keterbatasan SDM di kecamatan, sehingga dalam penerapan kurang bisa berjalan secara maksimal

b. Sarana dan prasarana pelayanan yang terkesan seadanya c. Belum semua memahami tugas kewajiban dalam organisasi d. Sumber daya keuangan yang kecil.

Upaya yang dilakukan : a. Memaksimalkan SDM yang ada b. Penambahan fasilitas sarana dan prasarana c. Memahamkan staf dan petugas d. Mengajukan anggaran pada Pemkab dalam perencanaan

keuangan.

2. Secara umum kinerja tata kelola pembangunan pelayanan publik sudah meningkat dan banyak dirasakan oleh masyarakat kecamatan Kasiman. Ukuran peningkatan tersebut adalah : a. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan b. Meningkatnya kepercayaan publik terhadap layanan yang

diberikan c. Kepedulian para stakeholder kian banyak d. Program pembangunan meningkat secara bertahap e. Ekonomi tumbuh, kemiskinan berkurang.

3. Beberapa inovasi telah kami lakukan dan langsung berdampak, antara lain : a. Berdampak pada bagusnya budaya kerja staf kecamatan

Kasiman dan peningkatan disiplin

b. Beberapa pengembangan : 1. Melibatkan stakeholder dalam pelayanan publik diantaranya

tokoh masyarakat dan pelajar yang ada di lingkungan 2. Melakukan akuntabilitas dan pertanggungjawaban kegiatan

pembangunan di tingkat kecamatan maupun desa 3. Membuat SOP pelayanan yang harus dipenuhi oleh petugas

pelayanan

Page 126: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

30

4. Memperbaiki pelayanan yang kurang maksimal terkait sarana dan prasarana pelayanan

5. Perencanaan pembangunan diarahkan pada keberlanjutan kemajuan ekonomi masyarakat

6. SDM pelayanan selalu dievaluasi setiap minggu pada hari senin setelah dilakukan apel pagi, agar mengetahui kekurangan seminggu kemarin dan memperbaiki seminggu kedepan.

11 JAROT CAHYONO Tata Kelola Pembangunan Dan Pelayanan Publik

1. Hambatan - Dalam penerapan hasil diklat terdapat materi yang kurang

aplikatif dilapangan. Materi yang diperoleh hanya teoritis dalam tatanan akademia

- Daerah kurang respon terhadap ASN yang telah mengikuti diklat dan cenderung formalitas.

- Menerapkan materi atau ilmu yang dapat diaplikasikan dilapangan, yang tidak aplikatif hanya sebagai tambahan wawasan

- Menyampaikan hasil diklat melalui pola dinas - Mengembangkan sendiri ilmu yang diperoleh.

2. Meningkat Indikator : - masyarakat memperoleh pelayanan primer - Sistem pelayanan simple - Attitude (sikap) staf menjadi lebih familiar - Sarana prasarana umum menjadi lebih lengkap.

3. Ada Pelayanan (one day one service).

12 RACHMI WIDJAJATI Tata Kelola Pembangunan Dan Pelayanan Publik

1. Hambatan dalam penerapan hasil diklat terkait peningkatan kewaspadaan dan pengendalian wilayah di wilayah Kecamatan

Page 127: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

31

Kranggan yang baru terbentuk pada 20 Juni 2016 adalah belum terbentuknya Polsek dan Koramil sehingga Muspika belum berjalan optimal. Meskipun dalam pelaksanaan tugas 3 pilarnya diambil alih oleh Polresta dan Kodim.

Upaya : senantiasa melakukan koordinasi dengan pejabat yang ada di Polresta dan Kodim apabila menghadapi permasalahan terkait pengendalian keamanan dan kewaspadaan dini.

2. Terjadi peningkatan yang signifikan setelah mengikuti diklat baik untuk organisasi karena sebagai kecamatan yang baru dibentuk,benar-benar mulai dari nol untuk mengorganisirnya, maupun manfaat secara pribadi karena baru pertama kali tugas di wilayah. Untuk indikator kuantitatif bisa dilihat dari nilai SAKIP yang alami peningkatan dari nilai C tahun 2016 bisa naik peringkat menjadi B-.

3. Salah satu inovasi yang kami lakukan di kecamatan Kranggan yang baru terbentuk ini adalah menyediakan mainan dan buku anak-anak yang dimanfaatkan oleh warga yang meminta layanan seperti KTP, KK dan layanan lain yang membawa anak balita.

Inovasi lain bekerjasama dengan Dinas Sosial, memberdayakan tenaga di kelurahan untuk mengupdate data warga yang miskin agar bisa masuk database kemiskinan, tenaga tersebut dibekali gadget sehingga setiap saat bisa update jika sewaktu-waktu ada yang meninggal dan memenuhi kategori miskin. Dengan demikian data kemiskinan senantiasa terupdate real time.

13 MOH. NAWAWI Tata Kelola Pembangunan Dan Pelayanan Publik

1. Hambatan yang paling utama adalah SDM staf. Upaya yang kami lakukan adalah sering melakukan pendekatan dan bimbingan sehingga mereka bisa mengerti dan mampu melaksanakan atau menerapkan rumusan yang telah kami rumuskan.

2. Secara umum ada peningkatan kualitas kinerja diantaranya adalah pelayanan publik setelah dilakukan audit oleh pihak independen

Page 128: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

32

tentang kepuasan pelayanan masyarakat dinilai B yaitu baik dengan nilai tinggi.

3. Ada inovasi pelayanan yang kami istilahkan SIPEMAS CAKEP yaitu sistem pelayanan masyarakat cepat akurat ekonomis dan pasti, berbasis android yaitu cukup memfoto persyaratan yang dibutuhkan dan dikirim di nomor android maka dokumen yang dibutuhkan sudah tersedia, sehingga masyarakat yang meminta pelayanan datang ke kecamatan langsung mengambil dokumen yang dibutuhkan tanpa menunggu antrian dan tidak dipungut biaya.

14 ABDUL HADI Tata Kelola Pembangunan Dan Pelayanan Publik

1. Hambatan setelah diklat pembangunan dan diklat pelayanan publik dalam penerapannya hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan sarana prasarana yang ada dan SDM para staf masih perlu motivasi yang tinggi. Upaya : - Pengadaan sarana dan prasarana yang sesuai dengan kemajuan

teknologi - Adanya jenjang pendidikan yang lebih tinggi - Diperlukan diklat yang sesuai dengan pelayanan efektif dan

efisien.

2. Indikator: - Pelayanan publik dapat dipersingkat - Tingkat kesalahan dalam pelayanan dapat diperkecil - Masyarakat merasa puas dalam pelayanan.

3. Inovasi yang dilakukan terhadap lingkungan kerja Kotak saran ada, reward terhadap staf yang mumpuni, memberikan motivasi terhadap semua staf supaya pelayanan harus standard.

15 R. ABD. BASIR Tata Kelola Pembangunan 1. Hambatan :

Page 129: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

33

Dan Pelayanan Publik Pemahaman dan kesadaran diri dalam melaksanakan tugas pokok belum maksimal, keterbatasan kemampuan SDM

Upaya : Diperlukan hubungan dan contoh keteladanan pimpinan yang baik, dilakukan pelatihan dan pemahaman agar mampu memiliki keahlian untuk melaksanakan tugas.

2. Lemahnya tim melakukan perubahan, yang dilakukan monoton dalam pelayanan

3.

16 Drs. FATHOR RACHMAN, M.Si

Tata Kelola Pembangunan Dan Pelayanan Publik

1. Hambatan : - SDM yang masih kurang profesional dalam melayani masyarakat - Masih kurangnya staf di instansi kami.

Upaya : - Mengadakan pembinaan secara berkesinambungan pada

masing-masing seksi - Penambahan tenaga staf melalui pengambilan tenaga honorer.

2. Sangat meningkat

3. Inovasi pelayanan terpadu manfaatnya sangat besar, setiap pelayanan yang ada di kecamatan langsung ditangani, pelayanan satu pintu dan dapat diselesaikan dalam satu hari.

17 M .AINUL GHUFRON

S Sos, MM

Tata Kelola Pembangunan Dan Pelayanan Publik

1. Hambatan : yang dihadapi dalam penerapan diklat Tata Kelola Pembangunan dan Pelayanan publik adalah budaya Organisasi Kebiasaan yang salah kaprah, mindset/pola pikiran yang arogansi di lingkungan pemerintahan desa, sikap dan sifat tabiat buruk dari oknum kepala desa di Kecamatan Madung ini yang seringkali menghambat terhadap kemajuan dan perkembangan desa, kelemahan SDM dan pemanfaatan IT di desa kurang mendapatkan respon yang POSITIF dari pimpinan kepala desa sehingga hal-hal tersebut dapat menghambat lajunya koordinasi komunikasi dan

Page 130: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

34

tersampainya informasi penting terkait pelaksanaan pembangunan dan pemerintahan di desa-desa se-kecamatan Madung Kab. Bangkalan jatim.

Upaya :

1. Merubah budaya dengan merubah kebiasaan bukanlah semudah merubah telapak tangan. Mengingatkan berulang kali, membina mengawasi dan harus punya keberanian untuk merubah kebiasaan-kebiasaan yang salah kaprah.

2. Meningkatkan pengetahuan kemampuan (skill) dan attitude sesuai dengan tuntutan zaman. Seperti mengikut sertakan kepala desa/perangkat desa staff kecamatan dalam diklat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi kecamatan dengan tujuan agar hasil diklat/pasca diklat dapat menjadi agen perubahan yang berdampak inovatif terhadap organisasi yang saya pimpin. Contoh diklat peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa dsb.

2.Indikator peningkatan kualitas kinerja pasca diklat antara lain: 1. peningkatan IKM dari tahun sebelumnya pada tahun 2016 sebesar

6.0 menjadi 6.5 pada tahun 2017 setelah mengikuti diklat . 2. ada perubahan kepatuhan kedisiplinan dan motivasi kerja staff

meningkat dibandingkan sebelum mengikuti diklat.

3. Inovasi: 1. Mengembangkan sisem komunikasi terutama di daerah desa

yang buruk sinyalnya, dengan pengembangan sistem komunikasi RPU (radio pancar ulang) dengan pesawat HT. Sehingga semua informasi dapat dengan cepat tersampaikan ke pelosok desa, manfaatnya dapat memperlancar proses pelaksanaan pemerintah di desa sekaligus terhadap pelayanan publik.

2. Membentuk forum aliansi kepala desa (AKD) sebagai wadah koordinasi dan komunikasi berkala rutin setiap bulan dalam bentuk arisan.

Page 131: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

35

18 TAUFIK ROHMAN Tata Kelola Pembangunan Dan Pelayanan Publik

1. Hambatan yang dihadapi dalam menerapkan hasil diklat adalah belum adanya persepsi yang sama dari seluruh pegawai yang ada. Upaya untuk mengatasinya adalah dengan sering rapat untuk menyamakan persepsi tentang apa yang akan kita lakukan (hasil dari diklat tersebut).

2. Terjadi pengembangan kinerja di instansi. Indikator : - Meningkatnya disiplin pegawai - Meningkatnya sarana dan prasarana pelayanan publik - Berkurangnya jumlah pengaduan atas pelayanan publik.

3. Inovasi yang dilaksanakan adalah memberikan pelayanan masyarakat secara online via internet. Masyarakat cukup datang ke kantor desa (pelayanan + tanda tangan camat) sudah bisa diperoleh.

19 RIANTI ANANTA PKD Tata Kelola Pembangunan Dan Pelayanan Publik

1. Hambatan yang saya hadapi dalam menerapkan hasil yang diperoleh dari diklat adalah belum adanya kesamaan persepsi dari petugas/staf mengenai pentingnya pelayanan publik, karena SDM dari berbagai strata pendidikan dan karakter yang tidak sama.

Upayanya memberikan pengertian tentang hal tersebut dengan cara mengikuti diklat teknis, melakukan rapat rutin dengan cara selalu mengingatkan/memberi pengertian/pemahaman akan tupoksi mereka, pendekatan personal, dll.

2. Setelah mengikuti diklat “Alhamdulillah” kinerja tata kelola pembangunan dan pelayanan publik dari unit kerja kami meningkat pesat. Indikatornya secara kuantitatif banyak sekali perubahannya. Para staf/petugas sudah mengerti akan tupoksinya, walaupun harus tetap diawasi. Dan adanya tambahan pegawai honor yang ikut membantu.

Page 132: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

36

3. Ada inovasi setelah mengikuti diklat, yaitu : - Melaksanakan pelayanan malam hari, setiap hari Selasa dan

Rabu malam, mulai jam 18.00 – 21.00 WIB. Menyeluruh di semua desa dan kelurahan se wilayah Kecamatan Giri (4 Kelurahan dan 2 Desa)

- Smart Kampoeng untuk lebih memudahkan dan mempercepat pelayanan di desa dan kelurahan (Pelayanan KK, KTP, Akte Lahir, Akte Kematian, dll)

20 SUMARNO Tata Kelola Pembangunan Dan Pelayanan Publik

1. Hambatan : - Perubahan kadang terhambat dengan anggaran yang sudah

direncanakan. - Merubah perilaku memang bukan hal yang mudah - Regulasi yang ada kadang tidak sesuai.

Upaya : - Mengupayakan PAK - Sosialisasi terus-menerus - Mengupayakan perubahan regulasi - Membiasakan bekerja sesuai SOP.

2. Indikator - 4 bulan kemudian kecamatan yang saya pimpin terpilih sebagai

kecamatan prestasi (5 besar) kecamatan sinergitas tahun 2017. - Masuk 5 besar PATEN se-Kabupaten.

3. Belum sempat membuat inovasi, kami dipindah tugaskan ke dinas/instansi yang berbeda yaitu Dinkes.

21 ASTORIK Tata Kelola Pembangunan Dan Pelayanan Publik

1. Hambatan a. Sebagian staf masih ada yang belum menyadari secara total

untuk melaksanakan hasil diklat, karena sudah sering berada pada zona nyaman.

b. Terbatasnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan.

Upaya :

Page 133: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

37

a. Diadakan sosialisasi hasil diklat untuk bisa dijadikan pemahaman dan manfaat pelayanan publik yang dibutuhkan kepedulian dan pengabdian yang tulus dengan motto memberikan pelayanan dengan hati, sepenuh hati dan hati-hati

b. Selalu koordinasi dengan tim anggaran untuk dapat menyediakan sarana dan prasarana yang memadai.

2. Meningkat Indikator : a. Pelayanan lancar b. Tidak ada pengaduan c. Pelayanan cepat dan akurat d. Hasil sesuai ketentuan e. Pelayanan secara kuantitatif meningkat.

3. Ada a. Membuat tempat pelayanan (front office) yang nyaman b. Membuat aplikasi pelayanan online (PATEN GLAGAH) c. KTP diantar sampai di rumah penduduk d. Semua pelayan sudah terintegrasi di seluruh desa dan

kecamatan dan bisa dieksekusi di desa/kecamatan.

22 ABDUL LATIF Tata Kelola Pembangunan Dan Pelayanan Publik

1. Hambatan Ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan yang kami dapat selama diklat dengan implementasi di lapangan. Upaya : Melakukan komunikasi dan koordinasi yang inten agar teori yang kami peroleh semaksimal mungkin bisa diimplementasikan di lapangan.

2. Cukup meningkat Iandikatornya ; banyak kebijakan yang kami ambil dapat menjadi solusi terbaik agar kinerja kita bisa lebih efektif dan efisien.

3. Ada, pelayanan online Apabila masyarakat membutuhkan layanan di desa maka

Page 134: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

38

masyarakat tidak perlu datang ke desa, tetapi cukup datang ke ketua RT yang akan melakukan entry ke admin desa terkait dengan data pemohon dan macam suratnya. Admin desa akan memproses permohonan ketua RT menjadi sebuah dokumen dan sudah ditanda tangani kades, maka ketua RT akan mengambil dokumen tersebut ke kantor desa sekaligus mengantar kepada warga yang mengajukan permohonan surat tersebut.

23 BAYU RUSWANTORO Tata Kelola Pembangunan Dan Pelayanan Publik

1. Hambatan secara teknis staf sulit untuk melaksanakan atau menjabarkan konsep yang diberikan Upaya : diulang dan penekanan secara berulang di tiap rapat staf.

2. Tidak melakukan penilaian secara riil terhadap capaian kinerja sebenarnya

3. Karena lokasi jauh dari pemerintahan kabupaten, inovasi yang dilakukan adalah mengalokasikan anggaran dan jadwal rutin kurir dari kecamatan ke kabupaten setiap hari selasa dan kamis, semoga warga tidak perlu jauh-jauh mengurus sendiri (terkhusus dokumen kependudukan)

24 YUDI PRASETYO Tata Kelola Pembangunan Dan Pelayanan Publik

1. Hambatan : kebijakan pimpinan tentang pelimpahan kewenangan Upaya : Mengusulkan kepada pimpinan untuk melimpahkan sebagian kewenangan terkait pelayanan publik dan tata kelola pambangunan yang diterapkan dengan surat keputusan atau peraturan Bupati.

2. Ada peningkatan dengan indikator peningkatan nilai indeks kepuasan masyarakat dan menurunnya jumlah pengaduan dan pernyataan ketidak puasan masyarakat.

3. Tidak ada

25 MAHFUD JUANEDI Tata Kelola Pembangunan 1. Hambatan :

Page 135: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

39

Dan Pelayanan Publik a. Tidak tersedianya anggaran yang mencukupi b. Terbatasnya fasilitas yang didapat, khususnya di kecamatan c. Faktor eksternal masih kurangnya pemahaman masyarakat

terkait dengan beberapa hal terhadap pelayanan.

Upaya yang dilakukan bagaimana bisa memaksimalkan baik sarana dan prasarana yang dimiliki dan juga anggaran yang ada secara efektif dan efisien dan juga bagaimana secara eksternal memberikan pemahaman dan sosialisasi yang berkelanjutan kepada masyarakat.

2. Secara umum setelah mengikuti diklat berdampak besar terhadap kinerja terutama terhadap pelayanan kepada masyarakat, hal tersebut dapat dibuktikan dengan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kecamatan yang dirasakan, semakin cepatnya mekanisme layanan dan lebih profesional secara efektif dan efisien.

3. Inovasi yang telah kami lakukan dibidang pelayanan antara lain; pelayanan singkat dan cepat dalam waktu hanya 5 s/d 10 menit, alurnya diperpendek. Memberikan pelayanan khususnya yang berkaitan dengan tanda tangan atau legalitas juga bisa dilakukan diluar jam dinas. Secara internal juga, bagaimana mendorong staf untuk mempunyai kewenangan dan tanggung jawab yang sama dalam rangka memberikan pelayanan secara baik dan secara maksimal sehingga masyarakat bisa merasa nyaman dan puas terhadap apa yang telah kita berikan.

4.

26 SHOLAHUDDIN HAQI Tata Kelola Pembangunan Dan Pelayanan Publik

1. Hambatan - Pegawai dituntut untuk segera menyesuaikan dengan tata

kelola pembangunan dan pelayanan publik tersebut - Sarana prasarana.

Upaya : - Melakukan pembinaan, pengarahan dan pengawasan kepada

seluruh pegawai

Page 136: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

40

- Diusulkan masuk RKA APBD.

2. Indikator - Secara administratif mulai dari perencanaan sampai dengan

evaluasi tertata sesuai dengan tata kelola masing-masing - Semua pegawai berperan masing-masing, tidak ada yang

nganggur (disiplin dan motivasi bagus) - Kepuasan masyarakat meningkat.

3. Inovasi - Penataan lokasi/tempat pelayanan - Evaluasi SOP untuk penyederhanaan pelayanan.

27 HARIYADI Tata Kelola Pembangunan Dan Pelayanan Publik

1. Hambatan : a. Yang kami alami adalah belum adanya kesepahaman terhadap

unit-unit pelayanan karena bentuk pelayanan saling keterkaitan antara satu instansi dengan instansi lainnya.

b. Masih terbatasnya kuantitas dan kualitas kompetensi SDM.

2. Pada prinsipnya mengalami peningkatan walaupun belum simultan, karena memang banyak faktor yang mempengaruhi. Indikator : a. Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan b. Peningkatan kecepatan pelayanan.

3. Manfaat yang dapat diperoleh adalah : a. Mendapatkan tambahan pengetahuan cara-cara melayani yang

baik (pelayanan prima) b. Teknik survey kepuasan publik.

Inovasi yang dapat kami lakukan adalah : a. Pembentukan layanan satu pintu b. Penyediaan sarana dan prasarana pelayana. prima.

28 SITI SUPARTIYAH Tata Kelola Pembangunan Dan Pelayanan Publik

1. Hambatan yang dihadapi : a. Perangkat wilayah kurang mendukung karena SDM

Page 137: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

41

b. Tuntutan pekerjaan dengan sistem teknologi (IT) belum bisa sepenuhnya dilaksanakan dikarenakan banyak yang tidak menguasai komputer

c. SOP yang sudah disusun belum sepenuhnya bisa dilaksanakan dan memberikan pelayanan masyarakat.

Upaya :

a. Mengadakan bintek peningkatan SDM b. Membagi pekerjaan pada perangkat yang memiliki kemampuan c. Sosialisasi dan pendampingan pada masyarakat terkait

kebutuhan pelayanan

2. Ada peningkatan Indikator : - Sebelumnya belum memiliki SOP, setelah diklat memiliki (SOP

palayan penduduk, SOP rencana kerja pembangunan, SOP penjaga keamanan dan ketertiban)

- Jumlah pemilik E-KTP semakin meningkat - Semua desa di wilayah kami sudah menerapkan sistem

perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan pertangg jawaban melalui mekanisme yang benar dan di dukung dengan pelaporan melalui sistem keuangan desa (SiskeuDes)

- Dapat mendampingi semua desa dalam menyusun RKPdes, APBDes dan evaluasi Pemerintah Desa tepat waktu.

3. Ada inovasi yang saya laksanakan di wilayah setelah diklat, yaitu : - Pelayan kependudukan dengan sistem jemput bola ,

memfasilitasi Dinas Kependudukan datang ke Kampung. Masyarakat rentan terhadap kependudukan/pelayanan KTP di dekatkan dengan masyarakat

- Kerjasama dengan Puskesmas mengoptimalkan pelayanan 24 jam dengan adanya dokter jaga

- Rutin setiap bulan menghidupkan apel bersama dengan Muspika dan Lintas Sektor untuk media koordinasi dan evaluasi tugas di wilayah yang sebelumnya tidak ada apel bersama.

Page 138: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

42

29 ACHMAD BUDI HARTAWAN

Tata Kelola Pembangunan Dan Pelayanan Publik

1. Hambatan dalam menghadapi penerapan hasil yang diperoleh dari diklat, yaitu : a. SDM yang berada di kecamatan khususnya staf masih kurang

dalam memahami tuntutan pelayanan yang baik kepada masyarakat

b. Belum ada SOP yang jelas dalam pelayanan masyarakat c. Anggaran dalam pelayanan publik di kecamatan masih sangat

kurang.

Upaya :

a. Mengusulkan anggaran dari pemerintah Kabupaten untuk melaksanakan kegiatan penngkatan SDM Khususnya dalam pelayanan publik.

b. Membuat SOP terkait dengan pelayanan publik.

2. Indikator pelayanan publik telah meningkat yaitu : Setelah diadakan kegiatan peningkatan kapasitas SDM di staf kecamatan dan pembuatan SOP yang jelas, tidak ada kecemburuan dalam melaksanakan tugas. Tidak ada pengaduan dari masyarakat.

3. Inovasi sampai dengan saat ini belum ada karena masih menjlankan konsentrasi pada taat SOP dengan standart pelayanan yang telah ditetapkan.

30 SUYANTO

Tata Kelola Pembangunan Dan Pelayanan Publik

1. Hambatan : a. Keterbatasan SDM b. Keterbatasan sarana dan prasarana

Upaya : a. Peningkatan SDM (ASN ikut diklat teknis dan fungsional) b. Ikut bintek c. Pengajuan anggaran kepada Kabupaten

2. Secara umum kinerja meningkat

Page 139: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

43

Indikatornya : - Pembangunan yang ada di unit kerja tepat sasaran dan tepat

waktu - Pelayanan terhadap masyarakat satu hari selesai, mempermudah

masyarakat walaupun sudah diluar kerja tetap dilayani.

3. Ada inovasi yang kami lakukan antara lain : - Setiap hari jumat ada senam bersama, diadaka untuk

kebersamaan dan kekompakan - Doa bersama lintas sektor dengan tokoh agama dan tokoh

masyarakat

31 RAHADI P. BINTARA Tata Kelola Pembangunan Dan Pelayanan Publik

1. Hambatan : - Keterbatasan SDM - Keterbatasan sarana dan prasarana

Upaya : - Melakukan pembinaan terhadap SDM yang ada secara periodik,

mengusulkan untuk mengikuti diklat dan mengusulkan penambahan SDM.

- Mencukupi dan memperbaiki sarana dan prasarana secara bertahap dalam perencanaan kerja anggaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan anggaran

2. Indikator terhadap peningkatan kualitas kinerja : - Tata kelola pembangunan dan pelayanan publik yang sudah

berbasis IT - Terpenuhinya sarana dan prasarana secara bertahap.

3. Inovasi - Pelayanan publik berbasis teknologi informasi - WA center - Facebook kecamatan - Website kecamatan

Yang kesemuanya memberikan infomasi langsung kepada

Page 140: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

44

masyarakat.

32 MAWARDY Tata Kelola Pembangunan Dan Pelayanan Publik

1. Hambatan : Yang paling urgent adalah masalah saran dan prasarana dan anggaran yang minim.

Upaya : Mengadakan dengan dinas terkait, agar pelaksanaan kegiatan yang dilakukan tidak memakan biaya yang lebih besar.

2. Setelah mengikuti Diklat Tata Kelola Pembangunan Dan Pelayanan Publik secara garis besar sangat berpengaruh dalam melaksanakan tugas di SKPD yang saat ini kami ditempatkan. Indikator : - Pelayanan yang kami lakukan lebih cepat, tepat, akurat dan

ramah - IKM terhadap SKPD naik, masyarakat puas dengan pelayanan.

3. Inovasi Penyusunan dan penerbitan buku Letter C Desa dengan aplikasi CECAR (cepat, tepat, akurat dan ramah).

Page 141: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

45

HASIL REKAPITULASI SOAL NARASI EDD 2018

NO NAMA PESERTA JENIS DIKLAT JAWABAN

1 YUSUB DARMADI Sekretaris Camat 1. Hambatan : Kualitas sumber daya manusia kantor kecamatan yang tidak merata menjadi kendala penerapan hasil diklat Upaya : Memberikan sosialisasi, bimbingan dan petunjuk.

2. Terjadi peningkatan kinerja setelah mengikuti diklat peningkatan kapasitas sekretaris camat, indikasinya hasil pekerjaan yang menjadi tupoksi secara kuantitatif dapat menyelesaikan tugas lebih banyak pekerjaan dengan waktu penyelesaian yang lebih efektif dan secara kualitas hasil pekerjaan lebih baik.

3. Inovasi yang dilakukan setelah mengikuti diklat berupa penyederhanaan dan pemberian kemudahan serta kepastian terhadap pelayanan publik melalui penerapan pelayanan administrasi tanpa antar berkas (PATAS)

2 SUPARLAN, S.SOS Sekretaris Camat 1. Hambatan : SDM dari unit organisasi saya yang kurang K.PMD sehingga di kecamatan belum terisi pejabat tersebut sehingga sangat berpengaruh terhadap kinerja Upaya : mengusulkan staf yang ditunjuk Camat untuk menangani urusan pemberdayaan masyarakat dan desa.

2. Dengan adanya diklat berdampak adanya peningkatan kinerja unit kerja - Ukuran kuantitatif : staf bekerja maksimal - Ukuran kualitatif : ASN yang ada di kecamatan ada peningkatan

kinerja

3. Inovasi yang saya lakukan adalah membentuk pelayanan paten.

Page 142: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

46

3 DIDIK DARMAWAN Sekretaris Camat 1. Hambatan : Perbedaan karakteristik lokasi penelitian dengan lokasi kecamatan Upaya : Berusaha memanfaatkan segala hal yang masih bisa diaplikasikan di kecamatan

2. Terjadi peningkatan kinerja Indikator : - Lebih memahami tupoksi sebagai sekcam - Disiplin kerja.

3. Ada, pemahaman pembuatan APBDES kepala desa

4 BAMBANG P. Sekretaris Camat 1. Hambatan : Sebelum saya menerapkan hasil diklat saya sudah dimutasi ke wilayah lain sehingga rencana tindak lanjut yang saya laksanakan setelah diklat belum saya terapkan secara optimal.

Upaya : - Tetap memberikan dan menerapkan apa yang sudah diberikan

pada waktu diklat meskipun kita berpindah tugas/kerja - Menyesuaikan dengan lokasi kerja dengan melihat topografi

wilayah, sehingga kita bisa menyesuaikan dan menerapkan ilmu yang diperoleh dari diklat.

2. - Memahami tupoksi dari sekcam - Merasa percaya diri sehingga bisa melaksanakan tugas yang

diamanahkan - Bisa menambah pengetahuan dan bisa sharing dengan sekcam

dari wilayah lain sehingga tahu permasalahan yang terjadi di wilayah lain

3. Sedikit memberi manfaat karena inovasi belum saya terapkan secara maksimal karena mutasike daerah lain, tapi dasar-dasar dari inovasi sudah diberikan ke daerah tersebut tinggal mengembangkan.

Page 143: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

47

5 KARTONO Sekretaris Camat 1. Hambatan : - SDM para aparatur sipil negara yang ada di wilayah kami - Terbatasnya jumlah ASN yang ada di instansi kami - Kondisi sosial ekonomi ASN - Jarak tempuh ASN dari rumah ke kantor - Terbatasnya anggaran yang ada di instansi kami.

Upaya : - Peningkatan SDM para ASN - Penambahan personel ASN di instansi - Peningkatan kesejahteraan ASN - Diklat ASN ke tempat kerja/dinas - Mengusulkan penambahan anggaran untuk peningkatan

pelayanan.

2. Ada peningkatan kinerja - Setiap tugas yang diberikan pimpinan bisa dilaksanakan dengan

baik dan benar juga tepat waktu - Koordinasi antar kasi berjalan dengan baik sehingga dapat

melaksanakan tugas dengan baik pula - Peningkatan disiplin ASN dengan dimulai apel pagi bersama

tepat waktu dan pulang.

3. Ada, pelayanan satu atap (PATEN) pelayanan administrasi terpadu kecamatan yang bisa memberi pelayanan kepada masyarakat dengan cepat dan tepat tanpa biaya sehingga masyarakat merasa puas (KTP, KK, IMB, dll)

6 SUTAJI Sekretaris Camat 1. Hambatan : Sarana dan prasarana program pemerintah yang belum ada dan pemahaman dari unsur kewilayahan (kades+perangkat desa) Upaya : - Mengusulkan kepada pemerintah Kabupaten agar membuat

program dimaksud - Melapangkan hasil diklat ke Bupati dan membuatkan makalah

Page 144: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

48

agar program yang kita usulkan disetujui - Memberikan wawasan dan sosialisasi kepada kades dan

perangkat tentang pentingya pogram yang dimaksud.

2. Peningkatan kualitas kerja - Kedisiplinan meningkat - Guyub rukun kebersamaan semakin baik - Lebih sering turun ke masyarakat - Lebih sering mengadakan rakor di desa.

3. Inovasi Pengentasan kemiskinan dengan membuka lapangan kerja baru - Bengkel karang taruna - Home industri (PKK) - Toko sablon untuk anak muda usia produktif yang tidak bekerja - Stiker per rumah tangga miskin program pengentasan kemiskinan

“rumah tangga miskin penerima BASTRA”.

7 MAHMUDI Sekretaris Camat 1. Hambatan : Penyamaan persepsi tentang pentingya perubahan yang lebih baik Upaya : - Menyampaikan hasil diklat setiap ada pertemuan, misal tentang

adanya peraturan baru - Membuat terobosan baru di desa dan kecamatan.

2. Indikator - Pentingnya jaringan informasi tentang perkembangan desa dan

kecamtan - Alhamdulillah sudah dipromosikan - Perkembangan informasi cepat untuk mendukung kinerja kami.

3. Ada inovasi, misal tentang pentingnya jaringan internet akan data yakni dengan membuat databse kecamatan melalui informasi dari WA dll - Membuat ikon keberhasilan yang diraih kecamatan , desa

Pejambon kecamatan Sumberejo Bojonegoro sebagai desa Open

Page 145: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

49

Government - Membuat kegiatan tiap bulan.

8 HERY UNTORO, SE Sekretaris Camat 1. Hambatan : Adanya kebijakan pimpinan yang tidak sesuai dengan azas permerintahan yang ada

Upaya : Memberikan solusi dan pemahaman terhadap kebijakan yang diambil dan memberikan masukan terbaik tentang dampak yang akan terjadi jika tetap dilanjutkan.

2. Secara umum terjadi peningkatan kinerja Indikator - Lebih disiplin - Dalam memberikan arahan/tugas kepada staf mengutamakan

yang sesuai dengan tupoksi yang telah ada - Upaya mengurangi perilaku kompetitif yang sudah terjadi,

dengan dimulai dari diri sendiri.

Secara kualitatif : Sesuai RTL yang disusun telah mengadakan kegiatan pembuatan E-KTP di desa sebanyak 5 kali dengan melibatkan Dinas Kependudukan dan catatan sipil.

3. Inovasi yang dilakukan - Meningkatkan kemampuan aparatur desa dengan mengusulkan

kepada camat untuk mengadakan bintek yang diikuti oleh perangkat desa dalam pengelolaan dana desa dan pemerintahan administrasi pemerintahan desa

- Mengadakan kegiatan pelayanan E-KTP bertempat di desa yang jauh dengan kantor kecamtan, sehingga bagi masyarakat yang kesulitan untuk membuat E-KTP dapat terlayani dengan baik.

9 SIGIT SUSETYO Sekretaris Camat 1. Hambatan :

Page 146: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

50

RAHARJO Pelayan Paten kecamatan belum terintegrasi secara online dengan desa

Upaya : Penganggaran program pembuatan aplikasi online pelayanan administrasi terpadu kecamatan dan desa.

2. Secara umum telah terjadi peningkatan kinerja - Menyusun inovasi pelayanan PATEN kecamatan yang

terintegrasi dengan pelayanan administrasi di desa - Menginisiasi pembuatan ruang pelayanan PATEN yang

representatif - Performa pelayanan PATEN lebih baik serta memuaskan

masyarakat.

3. Inovasi pelayanan PATEN dengan nama E-PAMANDUL (elektronik pelayanan administrasi kecamatan) - Sistem pelayanan administrasi pelayan kecamatan dan desa

yang terintegrasi secara online dengan basis data elektronik terpadu sehingga mempercepat pelayanan, mendekatkan pelayanan dan memudahkan pelayanan kepada masyarakat masyarakat.

10 ANDIK BASUKI Sekretaris Camat 1. Hambatan : Masih adanya sebagian staf yang kurang memahami dalam mengapliksikan arahan tugas yang kita sampaikan hasil dari diklat, hal ini disebabkan karena kemampuan dari yang bersangkutan. Upaya : Dengan memberikan pemahaman yang lebih intens kepada staf dala menerapkan tugas sesuai dengan yang kita peroleh dalam diklat.

2. Secara umum ada peningkatan kinerja - Meningkatnya disiplin waktu bekerja - Meningkatnya pemahaman akan tupoksi - Meningkatnya kualitas pekerjaan.

Page 147: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

51

3. Ada inovasi yang kami lakukan yang dapat memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat - inovasi yang kami lakukan adalah dengan meningkatkan

pelayanan kepada masyarakat berupa peningkatan kualitas layanan, kecepatan layanan yang ukurannya pada meningkatnya IKM.

11 H. HARTONO, S.SOS, M.SI

Sekretaris Camat 1. Hambatan : - Kurangnya kompetensi kades dalam memahami ketentuan

peraturan yang ada - Kurangnya komunikasi dan koordinasi kades dengan pemerintah

kecamtan

Upaya : - Memberikan kesempatan kepada kades untuk mengikuti diklat - Melaksanakan sosialisasi secara bertahap kepada kades terkait

pemahaman peraturan.

2. iya, ada peningkatan kinerja indikatornya secara kuantitatif meliputi : kualitas hasil kerja , dan kecepatan waktu kerja semakin baik dasi sebelumnya.

3. inovasi dengan menindaklajuti dan mengimplementasikan RTL yang kami buat “peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui sinergitas dinas lintas sektoral” - pembentukan wadah/lembaga di tingkat kecamatan yang

melaksanakan tugas peningkatan kesejahteraan masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

12 HARIS AMINUDDIN Sekretaris Camat 1. Hambatan : sarana dan prasarana serta kelengkapan kerja kurang Upaya : melakukan pengadaan sarana dan prasarana tersebut

2. Ya, hal tersebut dapat diukur dengan tidak adanya keluhan dari

Page 148: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

52

camat dalam pelaksanaan tugas serta koordinasi dengan kepala desa dan kepala sub bagian yang efektif dan efisien.

3. Membuat SOP pelalyanan terpadu kecamtan serta standart pelayanan sebagai acuan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

13 SUTRISNO Sekretaris Camat 1. Hambatan : kurang dukungan saran dan prasarana Upaya : selalu berkomunikasi dengan pimpinan untuk kelengkapan sarana dan prasarana pendukung dan selama belum lengkap memaksimalkan fungsi sarpras dan SDM yang ada.

2. Ya Kuantitatif : tingkat presensi tinggi Kualitatif : outcome kerja lebih produktif dan terukur dengan data dan angka.

3. Ada PION (pelayanan perizinan online)

14 SULTONI MUNIR, SE, M.SI

Sekretaris Camat 1. Hambatan : SDM staf yang kurang disiplin - Disiplin administrasi - Disiplin dalam menjalankan tugas.

Upaya : - Melakukan pembinaan/pendekatan personal agar disiplin

administrasi, misal agar menerapkan aturan yang berlaku sesuai juknis dalam surat menyurat, hirarki dari bawah staf ke kasi ke sekcam dan ke camat agar memparaf sesuai urutan.

- Disiplin menjalankan tugas diawali menggiatkan apel pagi dan ceklok pagi, siang, sore.

2. Ya, ada peningkatan kinerja Indikator : - Disiplin presensi 100% - Peningkatan kinerja 100% tertuang dalam sistem e-kinerja yang

Page 149: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

53

dalam 1 bulan mendapat 6.600 point bahkan lebih - Peningkatan pelayanan kepada masyarakat dalam

kependudukan dan pemerintahan desa dalam pengelolaan DD + ADD

- Koordinasi lintas sektoral semakin solid Ke perkebunan, instansi lain (desa, RS, UPTD, sekolah, bank, koperasi, dll).

3. Ada inovasi berupa Memaksimalkan pengelolaan agro wisata melalui pengembangan agro wisata kampung cokelat, yaitu : a. Dilaksanakan launching tour de Banyuwangi Ijen di kampung

cokelat dengan akses yang sudah berpaving (karena dulu akses jelek)

b. Penghijauan di sepanjang jalur menuju kampung cokelat c. Dilaksanakan festival cokelat di kampung cokelat/daerah kakao

th 2018 yang dihadiri 18 (delapan belas) perwakilan negara.

Page 150: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

54

HASIL REKAPITULASI SOAL NARASI EDD 2018

NO NAMA PESERTA JENIS DIKLAT JAWABAN

1 SUSILO DWI HARYONO Pengembangan Kewirausahaan dan UKM

1. Hambatan : Kebanyakan pelaku usaha di Pasiran masih terbentur SDM yang kurang baik

Upaya : Supaya sediakan atau diadakan diklat yang menyangkut usaha kecil menengah yaitu pengalaman di luar atau melihat pasar.

2 SUPRIYANTO Pengembangan Kewirausahaan dan UKM

1. Hambatan : - Kurangnya anggaran dalam menerapkan kegiatan usaha - Kurangnya kooperatif pelaku usaha.

Upaya : - Penambahan anggaran dalam rangka peningkatan kegiatan

pelatihan pelaku usaha - Membentuk enterpreneur untuk wirausaha baru - Pendekatan secara persuasif terhadap pelaku usaha.

2. Secara umum mengalami peningkatan Indikator : - Munculnya wirausaha baru - Hasi produk sesuai dengan kebutuhan lingkungan pasar - Menajemen keuangan sudah teratur - Proses packing sudah modern - Kualitas dan kuantitas hasil produk terjaga - Adanya persaingan usaha yang sehat.

3. Inovasi - Melalui pelatihan wirausaha

Page 151: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

55

- Melalui pelatihan manajemen usaha - Pembentukan jiwa wirausaha - Melalui orientasi lapangan berdasrkan dengan pemasaran.

3 AGUS WAHYUDI Pengembangan Kewirausahaan dan UKM

1. Hambatan : Masalah permodalan Upaya : Diikutkan program pinjaman dengan bunga rendah dari Bank Jatim

2. Tidak 3. Tidak

4 LUKMAN SETIAWAN, SE Pengembangan Kewirausahaan dan UKM

1. Hambatan setelah diklat adalah dalam menerapkan hasil yang diperoleh dari Diklat Pengembangan Kewirausahaan dan UKM termasuk melakukan sosialisasi hasil diklat

Upaya yang telah dilakukan masih sebatas pada memberi masukan pimpinan pada saat rapat staf.

2. Secara umum ada peningkatan persentase kewirausahaan dan UKM, indikatornya adalah perkembangan usaha mikro yang lebih banyak tingkat pasrtisipasinya.

3. Inovasi masih sebatas penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bagi kemudahan berkomunikasi antar instansi dan pelaku UKM.

5 KUSIYAH NURHASANAH, S.SOS, MM

Pengembangan Kewirausahaan dan UKM

1. Hambatan yang kami hadapi yaitu menghadapi masyarakat yang belum memiliki legalitas usaha, masih banyak belum memahami ijin PIRT, balai pom.

Upaya, kita sarankan untuk memenuhi persyaratan supaya usaha lebih maju dan mandiri dan laku di pasaran.

2. Kuantitatif otomatis banyak perkembangan dan kebersamaan untuk menyelesaikan syarat-syarat usaha sesuai dengan produk masing-masing dan kami menyarankan supaya membentuk kelompok usaha, membentuk koperasi, mengadakan pameran untuk pengenalan produknya.

Page 152: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

56

3. Inovasi yang kami lakukan adalah kita masukkan pada reja dengan melaksanakan kegiatan dan kami bekerjasama dengan narasumber dari Ciputra, badan pom, KPPU dan Dikop Provinsi dengan para pelaku usaha mikro supaya mereka menyadari bahwa dibantu oleh pemerintah, supaya menghasilkan pengusaha yang profesional dan cepat berkembang dan maju.

6 HADI KUNTALA Pengembangan Kewirausahaan dan UKM

1. Hambatan menerapkan hasil Diklat Pengembangan Kewirausahaan dan UKM yaitu permodalan dalam usaha

Upaya kita pada waktu pengajuan anggaran yang akan datang kita usulkan kepada pimpinan dan disampaikan kepada Bupati untuk di realisasi.

2. Secara umum mengalami peningkatan karena usaha mikro di kabupaten masih memperoleh bantuan hibah permodalan usaha

Indikator : Banyaknya usaha mikro yang mengajukan bantuan permodalan usaha secara kelompok kepada Bupati (dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan)

3.

7 SULISTIYO BOEDI HARDIANTO, S.Sos, M.Si

Pengembangan Kewirausahaan dan UKM

1. Hambatan dalam diklat tersebut banyak memaparkan materi yang bersifat teoritis dan konsep yang bersifat normatif dan konseptual Upaya : dilakukan sosialisasi mulai dari teori-teori sampai konsep mencoba langsung dengan kondisi riil/lapangan yang dihadapi masyarakat pelaku usaha koperasi dan UKM.

2. Setelah mengikuti diklat mencoba kepada masyarakat dan pelaku usaha koperasi serta UKM di daerah kerja utamanya dibidang perekonomian dan SDM serta melaksanakan kegiatan penyuluhan hasil diklat.

Indikator : - Dari pengembangan asset dan omset/penjualan dan pemasaran

Page 153: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

57

dapat meningkat - Semakin banyak pelaku usaha koperasi dan UKM yang datang

untuk mencari informasi.

3. Inovasi yang dilakukan antara lain menjalin kerjasama usaha dalam pemasaran produksi dengan pengusaha batik tenun ikat di Bali (tempat OL) dengan pengusaha batik di daerah binaan.

8 RENDI SUSANTO Pengembangan Kewirausahaan dan UKM

1. Hambatan : Masalah mendasar usaha mikro yang paling menonjol menyangkut modal usaha. Upaya : Kebijakan pemerintah kedepan diupayakan lebih kondusif bagi tumbuh dan kembangnya UKM, dalam memberdayakan UKM disamping mengembangkan kemitraan usaha yang saling menguntungkan antara pengusaha UKM dan meningkatkan SDM.

2. Dapat mengembangkan pribadi dan efektif faham bekerja, serta dapat memberikan inspirasi dan motivasi di tempat kerja, serta menrapkan kepada masyarakat.

3. Kalau innovasi masih belum banyak kita lakukan tapi setelah mengikuti diklat banyak sekali tugas yang diberikan atasan langsung untuk menerapkan kepada masyarakat melalui kegiatan : 1. Fasilitasi pengembangan UKM 2. Memfasilitasi peningkatan kemitraan usaha bagi usaha mikro 3. Fasilitasi pengembangan sarana promosi hasil produksi 4. Sosialisasi HAKI kepada UKM 5. Pembekalan keterampilan teknis bagi calon wirausaha baru 6. Sosialisasi dukungan informasi permodalan 7. Penyelenggaraan promosi produk usaha mikro.

9 IIN KASIANI Pengembangan Kewirausahaan dan UKM

1. Hambatan 2. Meningkat 3. Kabupaten Probolinggo belum mempunyai siri khas atau ikon batik

seperti daerah lainnya, dengan ini Kabupaten Probolinggo

Page 154: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

58

mengadakan lomba ikon batik yang diikuti oleh para UKM batik dan peserta umumnya juga, dan pemenangnya adalah bawang Merah karena di Kabupaten Probolinggo bawang merah begitu melimpah.

Inovasi yang telah kami lakukan : ciri khas batik Probolinggo adalah Bawang merah yang menjadi ikon.

10 NANING PRILLIYAWATI 1. Hambatan : - Materi yang disampaikan dalam diklat seringkali dalam

penerapannya di lapangan tidak sesuai dengan kondisi obyek (pelaku usaha)

- Masih rendahnya SDM pelaku usaha - Pola pikir pelaku usaha yang masih tradisional dan tidak open

mind walaupun ada beberapa yang maju pola pikirnya.

Upaya : - Berusaha untuk mengakomodir keinginan pelaku usaha demi

kemajuan usaha mereka - Memberi informasi yang jelas untuk pengembangan usahanya - Memfasilitasi pelaku usaha baik itu terkait pelatihan, bantuan,

info perbankkan/modal, dll.

2. Meningkat Indikator : - Banyak bermunculan wirausaha baru - Beraneka produk yang dihasilkan

Kualitatif : - Dari segi kemasan, cita rasa semakin bagus - Sadar akan ijin terkait usaha.

3. Merencanakan program pelatihan kemasan dan sudah dilaksanakan pada tahun ini sehingga mereka (pelaku usaha) lebih bertambah wawasannya tentang kemasan dll.

11 TOTOK SUGIHARTO, SE Pengembangan Kewirausahaan dan UKM

1. Hambatan : - Kurang SDM penunjang pelaku UKM untuk mengembangkan

Page 155: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

59

usaha yang lebih mandiri - Minimnya pelatihan UKM yang dilaksanakan oleh Pemda.

Upaya : - Melakukan pendampingan kepada pelaku usaha yang

mengalami kesulitan dalam aktifitas usahanya - Proses promosi maupun pemasarannya.

2. Secara umum Kinerja UKM meningkat karena tidak akan bisa berkembang kalau bekerja sendiri, akan tetapi setelah dibentuk kelompok usaha setiap paermasalahan akan dipecahkan secara bersama pula. Demikian juga ketika akan berkembang juga bisa bersama dengan meningkatkan kualitas hasil produksi serta getol mempromosikan baik melalui even pameran maupun pemasaran secara online. Indikator : a. Pelaku usaha mulai sadar bahwa legalitas usaha sangat penting

untuk meningkatkan kepercayaan kepada konsumen (ijin usaha, PIRT, dll)

b. Pelaku usaha sadar untuk menjaga kualitas hasil produksi sekaligus menciptakan inovasi produk baru

c. Kemasan hasil produksi juga terus dikembangkan d. Pemasaran lewat media online terus ditingkatkan e. Mengikuti pameran.

3. Inovasi dinas lebih memperhatikan para pelaku UKM di wilayah binaan - Pelatihan lebih berkreasi dan bersinergi dengan pelaku usaha

yang sukses - Instansi kami tetap menyediakan tempat/outlet hasil produksi

UKM binaan, menyediakan WEB pemasaran secara online.

12 DEWI RACHMAWANTY B.

Pengembangan Kewirausahaan dan UKM

1. Hambatan : - SDM yang kurang memadai untuk menerapkan hasil diklat - Jumlah anggaran yang belum sesuai kebutuhan, sesuai hasil

Page 156: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

60

diklat

Upaya : - Memberikan pelatihan untuk meningkatkan SDM yang ada di

lingkungan kerja khususnya para pengusaha yang berkecimpung di bidang usaha mikro.

- Berusaha mengajukan anggaran untuk pembinaan agar dapat optimal sesuai hasil diklat.

2. Peningkatan kinerja secara signifikan belum meningkat secara optimal dikarenakan menyesuaikan dengan SOP di dinas dan menyesuaikan dengan sasaran kinerja yang disusun oleh atasan.

Indikator peningkatan kinerja yaitu meningkatnya jumlah pengusaha dalam bidang usaha mikro, setiap tahun sesuai dengan pambinaan yang dilakukan setiap bulan sesuai jadwal penyelenggaraan pelatihan.

3. Inovasi Memberikan usulan pelatihan yang diperlukan para pengusaha mikro sesuai yang dibutuhkan.

13 WIWIEK SRI HAYATI Pengembangan Kewirausahaan dan UKM

1. Hambatan : - Kurangnya pengertian dan pemahaman masyarakat tentang

kewirausahaan dan UKM - Kurangnya pengertian masyarakat keuntungan dalam

wirausaha dan UKM.

Upaya : - Adanya sosialisasi kewirausahaan kepada masyarakat melalui

kelurahan atau kecamatan atau dinas terkait - Memberikan pembinaan dan pendampingan bagi wirausaha

sehingga mampu mempunyai nilai tambah dalam memperoleh kesejahteraan bagi pelaku UKM.

2. Indikator peningkatan kualitas kinerja adalah bertambahnya pelaku

Page 157: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

61

UKM di wilayah kerja yang berdasarkan atas pelatihan yang kita laksanakan dan peningkatan permintaan legalitas usaha oleh pelaku usaha yang belum mempunyai legalitas usaha.

3. Inovasi - Memberikan pemahaman tentang kewirausahaan - Memberikan pembinaan dan pendampingan - Membantu hasil produk dari program kewirausahaan sehingga

dapat memperoleh keuntungan dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

14 AGUS SUDONO Pengembangan Kewirausahaan dan UKM

1. Hambatan : - Kurangnya pengertian dan pemahaman masyarakat tentang

kewirausahaan dan UKM - Kurangnya pengertian masyarakat keuntungan dalam

wirausaha dan UKM.

Upaya : - Adanya sosialisasi kewirausahaan kepada masyarakat melalui

kelurahan atau kecamatan - Memberikan pembinaan dan pendampingan bagi wirausaha

sehingga mampu mempunyai nilai tambah dalam memperoleh kesejahteraan bagi pelaku UKM.

2. Meningkat Banyak bertumbuhnya wirausaha baru dengan adanya pemahaman dan pembinaan

3. - Memberikan pemahaman tentang kewirausahaan - Memberikan pembinaan dan pendampingan - Membantu hasil produk dari program kewirausahaan sehingga

dapat memperoleh keuntungan dan berdampak pada kesejahteraan.

15 DHANI Pengembangan 1. Hambatan:

Page 158: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

62

NUGROHO,S.SOS Kewirausahaan dan UKM Kurangnya pemahaman dan pengertian masyarakat luas tentang UKM sehingga banyak masyarakat yang berusaha namun tidak memenuhi kewajiban legal UKM.

Upaya : Mensosialisasikan legalitas UKM dan melaksanakan pelatihan dasar kepada masyarakat sehingga terbentuk wirausaha baru.

2. Indikator peningkatan kualitas kinerja adalah bertambahnya pelaku UKM di wilayah kerja yang berdasarkan atas pelatihan yang kita laksanakan dan peningkatan permintaan legalitas usaha oleh pelaku usaha yang belum mempunyai legalitas usaha.

3. Inovasi di tempat kerja Memberikan pemahaman dalam berwirausaha menjadi pelaku UKM yang mempunyai legalitas usaha, berdaya saing tinggi melalui pelaltihan kewirausahaan dengan mendatangkan narasumber dari berbagai bidang ilmu, baik ilmu keterampilan usaha, manajemen usaha maupun manajemen pemasaran usaha.

Page 159: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

63

HASIL REKAPITULASI SOAL NARASI EDD 2018

NO NAMA PESERTA JENIS DIKLAT JAWABAN

1 Nilai Tambah Pertanian 1. Hambatan, adanya perbedaan tupoksi antara seksi hortikkultura dengan pasca panen sehingga kadang ditemukan kendala karena tidak ada dalam satu bidang antara seksi hortikultura dengan pasca panen.

Upaya : Sinkronisasi dan koordinasi antara bidang tanaman pangan, hortikultura yang didalamnya terdapat kasi hortikultura dengan bidang usaha tani dan penyuluhan yang didalamnya ada seksi pasca panen dan pengolahan hasil pertanian, sehingga setiap ada kegiatan tidak bisa langsung bergerak karena masih menunggu hasil koordinasi dan arahan dari kepala dinas.

2. Indikatornya kegiatan seksi hortikultura selalu melibatkan dan koordinasi dengan seksi pasca panen khususnya dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produk hortikultura (mangga).

3. Ada Bekerjasama dengan TTP (taman teknologi pertanian) dalam hal penerapan pasca panen mangga, karena mangga yang ada diperlakukan sebagai mangga tanpa musim.

2 TRISNI SETIYANINGRUM

Nilai Tambah Pertanian 1. Hambatan : - Petani belum langsung mau menerima untuk meningkatkan nilai

tamabah hasil pertanian - Kurangnya modal dan saprodi.

Upaya : - Secara rutin memberi pengarahan dan bimbingan ke petani - Mengajukan permohonan bantuan modal dan saprodi ke dinas

terkait.

Page 160: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

64

2. Telah terjadi peningkatan kesejahteraan petani/kelompok tani Indikator : - Peningkatan nilai jual pertanian - Peningkatan produktifitas hasil pertanian - Peningkatan jumlah permintaan produk pertanian.

3. Ada inovasi yang saya terapkan ke petani, yaitu : - Pembuatan dan pengemasan keripik jamur kuping untuk

pembudidaya jamur kuping - Memberi pelatihan/demplot budidaya padi secara organik yang

untuk beras hitam, beras merah dan beras wangi - Menanam sayuran organik di pekarangan.

3 AHMAD SURYANTO Nilai Tambah Pertanian 1. Hambatan : - SDM karena tingkat pendidikan petani dan kurangnya

ketelatenan terhadap penerimaan ke jenjang ke depan - Faktor penunjang (alat mesin pertanian) dari pasca panen.

Upaya :

- Pelatihan dan pemberdayaan ke tingkat kelompok tani - Study banding - Praktek dan demplot - Bantuan alat dan mesin sebagai faktor penunjang.

2. Ada, pada tingkat petani yang dari mulai budidaya sekarang bisa dijual ke pasar langsung dan bahkan ada yang sebagian budidaya padi di selepkan dan jual beras dengan dikemas dengan ukuran tertentu. Pada beras/padi - Diklas-klas/dikemas sesuai kebutuhan konsumen - Putih/kurang putih dan organik/tidak

3. Daerah wilalyah kami tanahnya agak dalam dan sulitnya membuang air, kami mencoba dengan cara menanam padi di air/padi apung.

4 IKA DAMAYANTI Nilai Tambah Pertanian 1. Hambatan :

Page 161: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

65

- Untk nilai tambah pengolahan hasil pertanian untuk skala agribisnis belum bisa dilaksanakan (dijual belum ada yang minat beli), tapi masih mengkonsumsi

- Pertanian organik mind set petani masih belum bisa menerima bila kita memberi pupuk organik hasilnya tidak langsung dilihat dampaknya.

Upaya : - Kita ulang kembali dan kita lihatkan dampak yang jangka panjang - Memberi contoh yang telah dilaksanakan teknologi tersebut.

2. Secara umum belum menunjukkan terjadinya peningkatan kesejahteraan petani binaan, karena untuk melihat dampak penyuluhan pertama kita harus bisa merubah sikap

3. Inovasi yang dilakukan dengan praktek pengolahan hasil , pemanfaatan dan pembuatan pupuk organik sendiri.

5 PRAMONO Nilai Tambah Pertanian 1. Hamabatan yang dihadapi : - Tingkat pendidikan petani yang rendah sehingga daya tangkap

terhadap penjelasan kurang - Petani cenderung malas dalam melakukan analisa usaha tani

sehingga tidak mengetahui apakah usahanya untung atau rugi.

Upaya : - Mengintensifkan penyuluhan sehingga semakin lama akan

mengerti - Melakukan analisa langsung secara bersama-sama dengan

kelompok tani terhadap proses budidaya, baik pada proses budidaya, pengolahan ataupun pasca panen

- Melakukan budidaya y ang baik dan benar sesuai GAP.

2. Terjadi peningkatan kesejahteraan petani Hal itu ditunjukkan dengan adanya dampak program KRPL, banyak anggota kelompok tani khususnya ibu-ibu dapat menghemat pengeluaran sehingga tidak perlu membeli sayuran setiap harinya.

Page 162: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

66

3. Inovasi : - Pengolahan jambu merah menjadi jus, yang dulunya dijual

langsung ke pasar - Tanaman organik disekitar halaman rumah dengan

menggunakan botol plastik bekas dll.

6 FITRIA AGUSTINING S. Nilai Tambah Pertanian 1. Hambatan dalam menerapkan hasil diklat terutama adalah kualitas SDM dan permodalan petani yang terbatas, kesadaran petani tentang pentingnya penerapan agribisnis dengan peningkatan hasil nilali tambah produk pertaniannya masih rendah, petani masih berorientasi pada peningkatan produksi dan kkurang memperhatikan kualitas produknya maupun bagaimana agar harga produknya bisa ditingkatkan. Hal ini juga terkait modal yang dimiliki petani terbatas dan banyaknya petani penggarap sehingga petani lebih berorientasi bagaimana bisa segera mendapatkan penghasilan tanpa memerlukan pengolahan lebih lanjut yang memakan waktu, untuk itu dilakukan penyuluhan kepada petani dengan membuat dem agar petani tertarik untuk ikut menerapkan.

2. Peningkatan kesejahteraan petani sebagian meningkat,hal ini terutama bagi petani yang mau menerapkan pengelolaan tanaman dengan lebih baik misalnya dengan penggunaan pupuk organik yang secara bertahap menurunkan kebutuhan pupuk kimia sehingga biaya produksi juga turun.

3. Tidak ada inovasi, hanya sosialisasi dan pelatihan bagi petani tentang pengelolaan tanaman secara terpadu hal ini dilakukan dengan mengadakan sekolah lapang, demplot, pelatihan pembuatan pupuk organik hayati.

7 KHOIRI Nilai Tambah Pertanian 1. Hambatan :

Page 163: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

67

Kebanyakan para petani/kelompok tani minim dalam hal permodalan usahanya sehingga mereka sulit untuk menahan atau menunda jual produk pertaniannya.

Upaya : Menyarankan agar para petani memanfaatkan dana bantuan atau bisa pinjam kopwan untuk menambah permodalan, sehingga mereka tidak menjual secara langsung hasil pertaniannya.

2. Ya, sedikit ada peningkatan Indikatornya : Ada petani yang menjual hasil pertaniannya dengan

diolah terlebih dahulu sebelum dijual.

3. Kelompok/anggota tahu cara mendapatkan setifikat PIRT untuk produk yang mereka hasilkan. Mendorong para petani/peternak untuk menjual produknya tidak dalam bentuk produk segar, melainkan mengolahnya terlebih dahulu untuk meningkatkan nilai tambah.

8 SAIKONI Nilai Tambah Pertanian 1. Hambatan : SDM petani yang ada rata-rata pendidikan rendah dan kebanyakan sudah usia tua, srta Kepemilikan modal kecil.

Upaya : Pelatihan terhadap petani 1 bulan sekali dan mengupayakan mendapat kredit program usaha dari pemerintah.

2. Ada peningkatan, Indikatornya adalah pendapatan rumah tangga meningkat, usahanya meningkat, dll.

3. Inovasi : banyak penambahan dibuktikan dengan adanya bermacam-macam produk olahan.

9 ESTY RATNA K. Nilai Tambah Pertanian 1. Hambatan : Keterbatasan anggaran dari dinas untuk melakukan upaya sosialisasi dan pencapaian hasil pertanian.

Upaya : - Sosialisasi dan penerapan hasil dilakukan bersama kegiatan

yang memungkinkan untuk kita lakukan, misalnya pada saat

Page 164: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

68

kunjunngan perorangan, kelompok maupun massal sekaligus kita sampaikan materi yang kita dapatkan dari pelatihan. (Sumber dana swadaya)

- Kepada teman sejawat dan atasan ada kegiatan rutin temu tugas dan temu teknis setiap 2 minggu sekali hari kamis minggu ke II dan IV yang bisa kita gunakan untuk menyampaikan materi.

- Sosialisasi dan penerapan bisa kita sampaikan melalui media massa dengan siaran radio di “suara Sidoarjo” dinas pangan dan pertanian terjadwal setiap hari jumat jam 09.00 – 10.00 WIB.

2. Belum ada peningkatan secara dignifikan dalam setahun ini, namun sudah ada rangsangan untuk kelompok melakukan peningkatan nilai tambah komoditas, seperti pembuatan nugget dari telor, tepung terong, dll.

3. Inovasi yang kami lakukan kepada kelompok dengan pengolahan hasil pertanian, sosialisasi GAP dan GHP kepada petani untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani.

Berbagai teknologi baru kami sampaikan kepada petani, terutama di bidang tanaman pangan yang menjadi petani utama di Kabupaten Sidoarjo.

10 DWI RATNANINGDIYAH Nilai Tambah Pertanian 1. Hambatan : Salah satu hambatan dalam penerapan hasi diklat adalah masih banyak petani yang kurang menganggap penting adanya pengolahan hasil pertanian guna peningkatan nilai tambah komoditas. Meskipun sudah mengerti bahwa pengolahan produk bisa menambah nilai/pemasukan bagi keluarga petani tetapi masih banyak paetani yang kurang tertarik untuk pengolahan hasil.

Upaya : Senantiasa meyakinkan petani agar mau melaksanakan pengolahan pertanian untuk menambah pendapatan keluarga petani.

2. Secara umum kurang, masih banyak petani yang kurang tertarik untuk melakkukan pengolahan hasil komoditas pertanian maka bisa

Page 165: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

69

dikatakan bahwa kesejahteraan masih stagnan. Akan tetapi usaha untuk peningkatan kesejahteraan akan selalu dilakukan.

3. Inovasi selama ini yang dilakukan baru sekedar pendampingan kepada kelompok tani untuk melakukan pengolahan hasil pertanian guna peningkatan nilai tambah. Ada beberapa petani yang sudah melaksanakan pengolahan tetapi belum diedarluaskan ke masyarakat dalam pemasarannya, lebih untuk dikonsumsi pribadi/keluarga.

- Belum ada inovasi yang berarti di tempat kerja, hanya sekedar menyampaikan/mensosialisasikan materi hasil diklat kepada teman sejawat.

11 YULIA PUSPITA R. Nilai Tambah Pertanian 1. Hambatan : Minat petani masih kurang untuk mau meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian

Upaya : Pendekatan dan memberi pengertian akan keuntungan yang didapat dengan meningkatkan nilali tambah komoditas pertaniannya.

2. Stagnan/belum ada peningkatan

3. Mendampingi kelompok tani praktek pengolahan hasil dalam rangka meningkatkan nilai tambah komoditas pertaniannya.

12 RINA HATRI Nilai Tambah Pertanian 1. Hambatan : Petani kurang berminat atau tertarik karena kurang sesuai dengan kebutuhan mereka, terutama untuk olahan hasil.

Upaya : - Terus menerus memberikan informasi dan pengertian kepada

petani agar produk pertanian mereka menjadi lebih baik dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

- Melakukan demplot atau praktek dilapangan.

Page 166: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

70

2. Belum terjadi peningkatan secara signifikan bahkan cenderung stagnan, karena petani belum mau menerapkan secara optimal hal-hal atau teknologi yang telah disosialisasikan. Mereka masih melakukan seperti biasa yang mereka lakukan selama ini.

3. Belum ada inovasi yang nyata bermanfaat bagi instansi/masyarakat masih terus dilakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada petani agar mereka dapat terus memperbaiki SDM sehingga dapat menerapkan teknologi atau ilmu baru dibidang pertanian guna meningkatkan nilai tambah produk pertanian mereka.

13 ABDUL ALIM Nilai Tambah Pertanian 1. Hambatan : - Kecenderungan petani ingin produksi yang besar, sedang aspek

kualitas masih di duakan - Pupuk kimia atau pestisida kimia masih melekat di petani kita

Upaya : - Banyak ragam hasil, misal mangga ada yang besar, kecil,

sedang, sehingga sortir masih kurang dilakukan. - Diklat untuk petani perlu dilakukan - Mendekatkan petani dengan dinkes untuk kemudahan ijin PIRT.

2. Ya ada Pemasaran hasil semakin meningkat, baik jumlah maupun kualitasnya. Indikatornya pasar tani semakin banyak peminatnya.

3. Peningkatan kualitas produk dengan cara pelatihan pengemasan produk, jaminan mutu produk, pembinaan profesional.

14 YAZID AL BUSTHONY Nilai Tambah Pertanian 1. Hambatan : - SDM dari anggota kelompok tani yang rata-rata rendah - Usia petani sudah banyak yang usia tua - Masih ada petani yang belum bergabung dengan poktan - Pola pikir yang masih tradisional, panen lebih banyak digunakan

Page 167: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

71

untuk konsumsi pribadi

Upaya : - Pertemuan intensif dengan kelompok tani beserta anggota

dengan memberi materi dan pelatihan terkait tentang pentingnya mengolah hasil pertanian supaya mendapat nilai tambah atau keuntungan yang nantinya berpengaruh pada kesejahteraan petani.

- Menjalin kerjasama dengan pihak terkait a. Permodalan lewat KUR BNI b. Pemasaran hasil lewat Bulog + PT. Pertani

2. Terjadi peningkatan walaupun tidak signifikan Indikatornya melalui peningkatan kelas kelompok tani pada daerah wilayah binaan.

3. Bermanfaat Penggunaan pupuk organik dalam mengurangi pupuk kimia dan pemakaian agensi hayati dalam pengendalian organisme penganggu tanaman dapat mengurangi biaya produksi tanam serta menambah nilai jual dari hasil komoditas tersebut.

15 TONY HENDDRA C. Nilai Tambah Pertanian 1. Hambatan : Dalam melaksanakan tugas di lapangan kita di hadapkan dengan petani yang antara lain adalah kelompok tani, sedangkan dari kelompok tani tersebut anggotanya kebanyakan adalah laki-laki, sehingga untuk menerapkan hasil diklat nilai tambah komoditas pertanian ke petani ini kurang sesuai, karena diklat ini adalah untuk pengolahan hasil dari produk pertanian jadi bahan makanan siap saji yang diperuntukkan ibu-ibu (wanita tani).

Upaya : Upaya yang dilakukan antara lain dengan mengundang ibu-ibu petani untuk disosialisasikan hasil dari diklat nilai tambah pertanian.

2. Ya, terjadi peningkatan kesejahteraan petani (wanita tani) Indikatkor yang terjadi adalah dengan di sosialisasikan hasil dari

Page 168: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

72

diklat untuk dapat mengolah hasil dari produk pertanian, walaupun tidak banyak tetapi dengan begitu ada kegiatan sampingan yang nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.

3. Ada Inovasi yang telah dilakukan adalah ibu-ibu petani sudah bisa mengolah hasil pertanian, sehingga dengan demikian mempunyai pekerjaan sampingan yang digunakan untuk mengisi waktu luang.

16 SETYO HANDOKO ANDRIANUS

Nilai Tambah Pertanian 1. Hambatan : - Merubah dan memperbaiki kebiasaan cara mengolah agar lebih

higienis perlu kesabaran dan kerja keras - Peralatan yang digunakan untuk produksi masih tradisional - Pelaku (petani) enggan untuk melakukan inovasi produksi

usahanya.

Upaya : - Melakukan pendekatan dan penyuluhan secara terus menerus

kepada produsen agar produk yang dihasilkan lebih higienis dan bermutu

- Menyarankan memakai peralatan sederhana (pengemasan pakai seater, dll)

- Memberikan wawasan agar terbuka terus berinovasi.

2. Iya terjadi peningkatan, indikator jumlah produksi semakin banyak dan margin keuntungan semakin tinggi, pemasukan semakin meluas.

3. Manfaatnya petani jadimengetahui cara membuat berbagai olahan produk pertanian (jahe instan, permen, temulawak instan, dll). - Dilakukan perbaikan kemasan, mutu produksi.

17 INTAN PRATIWI Nilai Tambah Pertanian 1. Hambatan : - SDM kurang pengetahuan/kurang kesadaran untuk

mengembangkan produksinya - Peralatan yang digunakan masih sederhana dan midal masih

rendah

Page 169: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

73

- Tempat produksi yang tidak sesuai standart yang ditentukan - Pemasarannha masih dari mulut ke mulut.

Upaya : - Terus memberikan pengetahuan dan kesadaran dalam

peningkatan produksi serta memberikan contoh teladan dari orang-orang sukses yang mulai usahanya dari awal

- Menghimbau untuk memasarkan dengan media sosial serta pengemasan yang bagus untuk meningkatkan nilai tambah produk

- Memfasiliasi dengan pemilik modal, seperti Bank.

2. Ya, terjadi peningkatan kesejhateraan petani secara umum, hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya orang yang membeli produk dari kelompok tani sehingga pendapatan petani dapat meningkat.

3. Inovasi dalam perbaikan kemasan dan mutu produk serta semakin beragamnya olahan yang dilakukan petani, misal buah pisang tidak hanya dimakan biasa, tapi juga bisa diolah menjadi keripik pisang, sirup pisang, nugget pisang, es krim pisang, dll.

18 AMIROTUL HUSNA Nilai Tambah Pertanian 1. Hambatan : SDM dari kelompok tani yang masih enggan beranjak dari kebiasaan lamanya setelah mendapat penyuluhan tentang proses penanganan dan pembuatan produknya, pengembangan produk, manajemen mutu (standardisasi dan keamanan pangannya)

Upaya : Selalu menyelipkan aspek-aspek yang belum dilaksanakan dalam setiap kesempatan penyuluhan dan memotivasi para poktan agar mau mengembangkan diri untuk kemajuan bersama.

2. Secara umum terjadi peningkatan kesejahteraan dengan indikator petani binaan mulai aktif produksi dan lebih semangat lagi untuk mengembangkan produk dan pemasarannya sehingga nilai produk/omset meningkat dengan margin kuntungan yang lebih besar

Page 170: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

74

3. Iya ada, dengan peningkatan kualitas produk dan perbaikan kemasan sehingga lebih menarik pasar.

19 LINDA ARIESTA MUHFIDAH

Nilai Tambah Pertanian 1. Hambatan : - Sulitnya merubah mindset petani untuk melaksanakan pertanian

organik - Sulitnya memperoleh bahan tambahan untuk pengolahan hasil

pertanian - Sulitnya pemasaran bagi produk baru yang belum dikenal oleh

masyarakat

Upaya : - Memberikan penyuluhan yang intensif kepda petani manfaat dan

kelebihan produk organik - Menggunakan bahan-bahan lokal sebagai pengganti bahan

tamabahan untuk hasil pertanian - Melaksanakan pemasaran door to door pada tahap awal dan

selanjutnya bermitra dengan pedagang, baik kecil maupun besar. 2. Ya,

Indikator : - Bertambah tingginya nilai jual hasil pertanian - Bertambah lama daya simpan hasil pertanian bisa mengurangi

resiko kerusakan hasil pertanian - Membuka kesempatan berusaha bagi petani, baik dalam

produksi hasil pertanian maupun penanganan pasca panen. 3. Pada akhir tahun 2017 Disperthorbun sumenep melaksanakan

program intensifikasi budidaya kedelai seluas 17.000 Ha oleh karena itu perlu upaya untuk penanganan pasca panen dari produk yang dihasilkan tidak hanya dijual dalam bentuk wose saja.

20 SUPRIYADI Nilai Tambah Pertanian 1. Hambatan : - Ketersediaan bahan baku di wilayah setempat (kesinambungan) - Kemampuan analisa usaha kelompok (kompetnsi

Page 171: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

75

SDM/perencanaan) - Packaging/pengemasan (ketersediaan peralatan) - Pemasaran hasil produk olahan/komoditi (minat kurang)

Upaya : - Pemesanan/beli dari desa/daerah lain - Pelatihan, pendampingan pengelolaan usaha (olahan komoditi) - Improvisasi peralatan seadanya, pelabelan produk (print) - Dijual ke teman (sejawat), dititipkan di pusat oleh-oleh, display

pameran kabupaten.

2. Ya, tetapi belum bisa berkesinambungan karena minat pasar kurang. Indikatornya, Kuantitatif : awal usaha permintaan produk meningkat banyak, penghasilan anggota bertambah, ada tambahan jenis usaha (produk olahan) Kualitatif : skill/keterampilan anggota meningkat.

3. Ada, - Pembuatan produk bahan dasar rempah-rempah lainnya - Improvisasi teknis packaging (label dan kemasan) - Istem pemasaran di medsos (WA, FB).

21 MUHAMMA T.A. ADHY Nilai Tambah Pertanian 1. Hambatan yang dihadapi : - Pengetahuan para pelaku usaha tentang pengolahan hasil

pertanian khususnya hortikultura masih sangat kurang, kebanyakan masih mengelola produknya secara tradisional.

- Masih kurang/minimnya sarana dan prasarana produksi sehingga mempengaruhi terhadap kualitas produk yang dihasilkan.

Upaya : - Selalu memberikan masukan dan saran tentang bagaimana tata

cara pengolahan hasil pertanian yang baik dan benar - Memberikan arahan tentang bagaimana cara untuk mendapatkan

bantuan alat/mesin dari instansi terkait,

2. Ya, terjadi peningkatan

Page 172: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

76

Indikatornya yaitu secara kualitas, produk yang dihasilkan lebih bagus secara produknya sendiri maupun kemasannya. Secara kuantitatif jumlah penjualan/pelanggan semakin meningkat.

3. Ada Inovasi yang diberikan yaitu pada pembuatan kue bikang, jadi pembuatan kue tradisional bikang ini dengan menggunakan bahan lokal yang ada di daerah sekitar, dalam hal ini kita menggunakan buah naga sebagai campuran warna.

22 EKO MAWAL SUCAHYO, SP

Nilai Tambah Pertanian 1. Hambatan : Petani masih banyak ditebaskan hasil panennya dan belum dikelola secara berkelompok sehingga tidak memiliki nilai tawar dan tergantung harga dan tengkulak.

Upaya : - Hasil panen dikelola secara berkelompok - Pengemasan/pengolahan produk hasil panen

2. Ya, tapi tidak signifikan, indikatornya adalah petani makin membenahi kemasan produk dan olahan sehingga daya beli masyarakat meningkat dan produk sudah mulai dilirik pasar/market.

3. Ada - Pengolahan produk hasil pertanian (bubuk kopi dan jahe) - Pengemasan/packaging (beras organik, mangga, kopi, jahe) - Pembinaan asosiasi dan kelompok tani sebagai kelembagaan

ekonomi petani (dalalm hasil dan permodalan secara kelompok).

23 EDY SANTOSA Nilai Tambah Pertanian 1. Hambatan : Nilai tambah produk pertanian dilingkungan petani atau kelompok tani masih belum ada/kurang menampung hasil produk pertanian yang sudah diperlakukan nilai tambah.

Page 173: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

77

Upaya : yang dilakukan dengan promosi potensi komoditi wilayah

2. Masih belum ada peningkatan kesejahteraan secara signifikan dikarenakan tingkat SDM petani yang masih rendah

3. bentuk inovasi sistem pemasaran bersama yang dikelola oleh pemerintah daerah (Pemerintah Kabupaten) dalam bentuk asosiasi.

24 PERTA BAGUS LEGOWO

Nilai Tambah Pertanian 1. Hambatan : masih banyak petani yang belum menerapkan nilai tambah, karena petani belum memikirkan bagaimana menerapkan nilai tambah dan memajukan petani itu sendiri.

Upaya : Petugas harus sering memberikan sosialisasi terhadap petani supaya bisa merubah pola pikir petani yang dulunya berpikir masalah keuntungan saja, dan petugas selalu mendampingi petani supaya bisa menerima ilmu dan menerapkan nilai tambah komoditas pertanian.

2. ya, tapi tidak terlalu signifikan. indikator : petani masih memperbaiki kemasan atau hasil pertanian yang sudah dikelola sehingga daya jual meningkat dan bisa menambah pendapatan hasil lebih meningkat.

3. ada, pengolahan hasil produk pertanian (mangga dan jahe) - pengemasan, pengepakan beras organik - pembinaan asosiasi yang sudah mempunyai sertifikat, baik itu

kelompok tani maupun Gapoktan.

25 MAWARDI Nilai Tambah Pertanian 1. Hambatan : Lokasi kerja yang berpindah per 1 januari 2018, menuntut adaptasi dan pengenalan lingkungan serta potensi wilayah yang memerlukan cukup lama.

Upaya :

Page 174: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

78

- Metode pengenalan wilayah serta potensi wilayah dilakukan secara cepat dan efisien

- Bersama teman-teman penyuluh lainnya yang sudah lama dilokasi maupun yang baru membentuk tim untuk lebih memudahkan memetakan potensi dan permasalahan dilapangan

2. Peningkatan fasilitas kerja ditempat baru kecil, bahkan bisa dikatakan stagnan karena waktu yang masih lebih banyak untuk pengenalan wilayah.

3. Hal yang baru dapat dilakukan dilokasi kerja - Membantu rintisan usaha nilai tambah dalam bentuk pengolahan

beras kemasan dari gabungan kelompok tani - Bantuan dalam bentuk perbaikan manajemen kelompok tani - Saat ini poktan masih mencari pasar untuk beras kemasan

tersebut.

26 DARMAJI, SP Nilai Tambah Pertanian 1. Hambatan : Dalam penerapan dilapangan SDM petani rendah

Upaya : Kita buat pelatihan dalam mengaplikasikan hasil diklat terutama cara penyampaian materi.

2. Setelah diklat ada banyak peningkatan dari petani terutama dalam pengolahan hasil pertanian Indikatornya petani jahe bisa membuat keripik jahe.

3. Ada, Terutama tanaman toga, contohnya tanaman jahe ini bisa ditanam dalam pot, untuk pengobatan, diolah jadi keripik jahe, wedang jahe, dll.

27 M. NUGROHO P. Nilai Tambah Pertanian 1. Hambatan : - Dalam melakukan implementasi GAP produksi pertanian kita

terbentur dalam pendukung sarana atau fasilitas yang kurang sesuai.

- Hambatan dalam pemasaran/pengembangan pasar produksi yang

Page 175: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

79

membutuhkan waktu dan proses cukup panjang. - Untuk melengkapi sarana yang kurang dengan menjalin kemitraan

dengan dinas/instansi terkait untuk mengajukan bantuan hibah peralatan

- Untuk pengembangan pasar dengan mengajukan sertifikasi padi organik pada lembaga LESOS, sehingga tercipta kepercayaan konsumen beras organik

- Selanjutnya untuk pengembangan pasar dengan mengikuti promosi/pameran di tingkat kabupaten dan provinsi.

2. Sudah terjadi peningkatan kesejahteraan petani/kelompok Indikator telah terjadi peningkatan kualitas kerja : Kualitatif : - Petani telah memahami GAP dalam usaha tani - Petani berusaha menerapkan GAP dalam usaha tani dengan

keterbatasan mereka dan membuat SOP yang disesuaikan lingkungan.

Kuantitatif : - Ada peningkatan jumlah petani konvensional yang beralih atau

mencoba menjadi petani organik.

3. Belum ada inovasi, saya hanya menerapkan materi GAP dalam pendampingan pertanian organik di Ds. Pagung.

28 MUSAMIN, SP Nilai Tambah Pertanian 1. Hambatan : - Banyak pelaku usaha pendidikan rendah - Kurang mengetahui IT serta informasi pasar.

Upaya : - Mengadakan sosialisasi dan penyuluhan secara

berkesinambungan - Perlu pelatihan untuk bisa mengakses IT.

2. Banyak terjadi peningkatan volume penjualan baik kuantitas maupun kualitas

Page 176: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

80

3. Inovasi lumayan banyak tentang keaneka ragaman usaha utamanya tentang produk-produk UKM dan hasil olahan rencek janggo.

HASIL REKAPITULASI SOAL NARASI EDD 2018

NO NAMA PESERTA JENIS DIKLAT JAWABAN

1 AGUS SULISTYONO Penanggulangan Bencana 1. Hambatan : - Adanya perbedaan antara peraturan/UU dan kebutuhan normatif

di lapangan - Keterbatasan alokasi anggaran termasuk penyediaan sarana

prasarana dan dukungan SDM yang kurang

Upaya : - Membuat telaahan - Koordinasi dengan instansi vertikal BPBD Provinsi Jawa Timur dan

BNPB RI 2. Ada

Indikator : - Semakin banyak mendapat pelimpahan tugas termasuk rangkap

jabatan - Sering melakukan kerja di luar jam kerja dan tetap semangat.

3. Ada a. Penataan logistik (peningkatan pengelolaan) b. Melakukan fasilitasi penguatan lembaga kerelawanan c. Mengikuti diskusi tentang kebencanaan pada beberapa forum

(seminar nasional perubahan UU 24/2007, musker SRPB) d. Ikut melakukan misi pembentukan destana, pembinaan destana,

dsb

Page 177: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

81

e. Meng-inisiasi pembinaan secara berkala/rutin kepada personil TRC dan Pusdalops

f. Penambahan sarana prasarana pada sistem pergudangan dan logistik.

SALAM KEMANUSIAAN

2 AGUNG MUKTI WIBOWO

Penanggulangan Bencana 1. Hambatan : - Sulit dalam melaksanakan koordinasi dengan instansi lain - Belum bisa membuat kebijakan, hanya bisa memberi masukan

pada pimpinan (jabatan staf).

Upaya : - Tetap melaksanakan koordinasi sesuai dengan tugas dan

kewenangan - Tetap memberi masukan pada pimpinan untuk pengambilan

kebijakan.

2. Tidak terlalu kelihatan peningkatan secara langsung karena diklat yang saya ikuti, dalam tugas keseharian melaksanakan administrasi, jika ada bencana baru bisa melaksanakannya setelah ada penugasan dari pimpinan. Indikatornya, membantu secara administrasi dalam penanganan bencana kekeringan (terselesaikannya SPJ).

3. Inovasi yang diterapkan yaitu mengatasi masalah bencana sebaik mungkin, secepatnya memberi bantuan korban bencana.

3 DEVID NURACHMAN Penanggulangan Bencana 1. Hambatan : Kurangnya data atau informasi dalam kebencanaan alam Kurangnya sarana dan prasarana pendukung misal kendaraan operasional

Upaya : Untuk data kami mendatangi desa yang berpotensi terjadi bencana

Page 178: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

82

alam kemudian kami meminta data dari kepala desa serta untuk informasi kami gunakan GMP WA pada Pusdalops BPBD Nganjuk. Sedangkan untuk sarana dan prasarana kami usulkan pada tim anggaran unit pengaduan kendaraan operasional. Untuk sarana lain termasuk alat komunikasi dan peralatan kami mengutamakan swadaya dari masyarakat khususnya anggota linmas dan dari BPBD Kabupaten Nganjuk.

2. Indikator pengukuran kualitas pada saya, lebih respon dan sering berada dilapangan, menerima informasi dengan baik dan cepat, serta sosialisasi ke desa intensitas lebih sering.

3. Inovasi masih terbatas dengan bekerjasama dengan BPBD Kabupaten Nganjuk, kami menawarkan anggota di desa untuk berperan aktif dan bahkan jadi relawan melalui program dari BPBD yaitu pembentukan destana (desa tangguh bencana).

4 HADI SOESANTO Penanggulangan Bencana 1. Hambatan : Hambatan dalam menerapakan hasil dari diklat manajemen penanggulan bencana bisa dikatakan kecil dalam hal ini hambatan yang sering terjadi yaitu lokasi terjadinya bencana yang jauh dari posko serta jumlah sumber daya manusia BPBD yang terbatas.

Upaya : Memberi pemahaman pada masyarakat untuk ikut mengatasi bencana, bahwa tidak hanya di pemerintah juga di masyarakat juga terlibat.

2. Secara umum ada peningkatan kinerja dan manajemen penanggulangan bencana setelah mengikuti diklat. Indikator : - Pra bencana pencegahan dan kesiap siagaan - Kegiatan bencana, keadaan darurat utama dalam hal subsidi

kebutuhan desa - Pasca bencana, rekonstruksi dan rehabilitasi.

3. Inovasi yang dilakukan yaitu dengan pembentukan desa tangguh

Page 179: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

83

bencana dan diharapkan tiap tahun jumlah desa meningkat.

5 AHMAD SYAIKHUL JABARA

Penanggulangan Bencana 1. Hambatan : Sebelum adanya Perda di instansi tentang penanggulangan bencana di Kabupaten Jombang mengakibatkan belum ada acuan yang baku terkait penanggulangan bencana.

Upaya : Mendorong untuk ditetapkannya Perda penanggulangan bencana di kabupaten Jombang.

2. Cukup terjadi peningkatan kinerja - Secara kuantitatif penanggulangan bencana dilakukan dalam

waktu setiap hari selama 24 jam yang merupakan kegiatan pencegahan dan kesiap siagaan disamping melakukan navigasi bencana secara periodik.

- Secara kualitatif pemahaman terkait manajemen PB menjadi lebih baik sehingga mempermudah dalam pengambilan keputusan khsusunya dalam kegiatan pada fase tanggap darurat bencana.

3. Inovasi yang dilakukan Membuat sistem aplikasi monitoring cuaca/hujan di posko Pusdalops untuk memantau pekembangan cuaca dan iklim 24 jam di wilayah kabupaten dan desa serta kecamatan, dan juga memanfaatkan teknologi informasi dengan membuat aplikasi penanggulangan bencana berbasis android, dimana masyarakat dapat memantau dan melaporkan kejadian bencana di wilayahnya.

6 SABAR ARIADI Penanggulangan Bencana 1. Hambatan : - Kabupaten Blitar terdiri dari 228 desa/kelurahan yang jarak dan

medannya sangat jauh begitu juga ancamannya sangat banyak, jumlah tenaga kebencanaan dan praktisi kebencanaan masih kurang.

Upaya : - Melakukan pelatihan kepada tokoh masyarakat, pemuda dan

relawan - Terus meningkatkan fasilitasi pembentukan desa tangguh

Page 180: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

84

bencana - Mengembangkan peningkatan kapasitas anak melalui sekolah

aman bencana.

2. Indikator Kuantitatif : Jumlah desa yang difasilitasi pembentukan desa tangguh bencana terus ditingkatkan tahun 2017 ada 2 desa, tahun 2018 ada 3 desa.

Indikator Kualitatif : Dengan adanya fasilitasi dari Pemda maka fasilitas desa semakin meningkat.

3. Inovasi : - Setelah membina desa tangguh bencana maka masyarakat

menjadi mengerti tentang manajemen bencana, manajemen resiko, PPGD

- Melakukan sekolah aman bencana dari tingkat SD/MI untuk menanamkan jiwa sosial, gotong royong, tanggung jawab dan penyelamatan diri dalam kondisi bencana.

7 ERFAN Penanggulangan Bencana 1. Hambatan : - Kesadaran masyarakat tentang kebencanaan masih kurang - Memberikan pemahaman tentang kebencanaan melalui kegiatan

sosialisasi di desa-desa yang rawan bencana.

2. Tentu ada peningkatan terhadap PB Semakin paham tentang kebencanaan dan sering memberikan materi tentang kebencanaan terhadap masyarakat.

3. Inovasi yang saya berikan kepada masyarakat semakin paham tentang kebencanaan - teman-teman dan masyarakat lebih paham tentang apa itu

bencana.

Page 181: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

85

HASIL REKAPITULASI SOAL NARASI EDD 2018

NO NAMA PESERTA JENIS DIKLAT JAWABAN

1 ERWIN HARI NUGRAHA Pemanfaatan Potensi Daerah

1. Hambatan : Ketidak sesuaian antara materi yang diberikan pada saat diklat dengan tupoksi saya di kantor.

Upaya : Agar penunjukkan personil yang mengikuti diklat lebih tepat sasaran agar dapat lebih maksimal dalam menjalankan tupoksi ke depannya.

2. Belum ada peningkatan setelah mengikuti diklat

3. Belum ada inovasi setelah mengikuti diklat

2 IWAN NOVIANTO Pemanfaatan Potensi Daerah

1. Hambatan : Pengetahuan petani disini masih dibawah standart Petani cenderung percaya pada ilmu masa lalu dan susah diterapkan ilmu baru yang kadang lebiih menjanjikan.

Upaya : - Banyak petani baru yang masih muda dan mau menerima ilmu

baru - Dibuatkan petak contoh untuk pertanaman agar petani bisa dan

dapat membedakan cara lama dengan cara baru.

2. Setelah mendapatkan pelatihan dan penerapan di daerah saya, dulu petani mangga di Pasuruan tidak mau bercocok tanam mangga, seharusnya antusias dan malah di berbagai kecamatan banyak yang mengajukan diri terutama kelompok remaja untuk bercocok tanam mangga seperti di kecamatan Rembang yang banyak petani mangganya sudah jadi orang sukses dan berhasil, bahkan dengan tanaman mangga beliau sudah bisa naik haji dan mengumrahkan keluarganya.

3. Inovasinya, dulu hanya kecamatan Rembang yang juga dengan

Page 182: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

86

tanaman mangganya, sekarang Kecamatan Grati Pasuruan juga mulai mengadakan penanaman sentra mangga tetapi dengan jenis lain dengan mangga guritta yang hampir sama dengan mangga Rembang akan tetapi punya ciri khusus.

3 SRI UTAMI Pemanfaatan Potensi Daerah

1. Hambatan : Upaya : pembuatan pupuk organik sudah bisa dilakukan sendiri oleh kelompok tani, ada beberapa yang sudah mampu membuat pupuk organik cair. Selain itu Dinas Pertanian juga mendukung kelompok tani yang mampu membuat pupuk organik sendiri dengan mengadakan pelatihan pupuk organik.

2. Penanganan pasca panen hortikultura di Kota Pasuruan masih dalam bentuk produk segar (dalam bentuk buah) hal ini dikarenakan produk pertanian didominasi oleh tanaman padi, hanya baru-baru ini mulai muncul penanaman hortikultura seperti melon, cabe, bawang merah, dan hasil pertanian langsung ditebaskan.

3. Kelompok tani sudah mampu membuat pupuk organik sendiri. Karena saya selaku peserta diklat juga selaku pelaku usaha pertanian untuk menanam cabe, bawang merah, melon, pisang, sehingga materi diklat sangat bermanfaat untuk diterapkan di rumah produksi agar lebih berkualitas dan berdaya saing tinggi.

4 TRI AGUS ABDI SHOLEH

Pemanfaatan Potensi Daerah

1. Hambatan : Pimpinan SKPD tidak merubah peta seperti yang tertuang pada Perpres no. 11 Th. 2017

Upaya : Melakukan koordinasi dengan instansi terkait seperti Kementerian dan BKPSDM agar pimpinan dapat merubah pola pikir.

2. Tetap

3. Pemerintah Kota Batu telah melakukan program Smart City yang berbasis pertanian dikenal dengan Batu Among Tani Teknologi yaitu start up untuk pemasaran dan hasil pertanian dan membuat

Page 183: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

87

grup WA Batu Agromart.

5 FARIO EFFENDI Pemanfaatan Potensi Daerah

1. Hambatan : Kurangnya anggaran

Upaya : Mengusulkan pada tim anggaran, bekerjasama dengan pihak swasta melalui dana CSR.

2. Ada peningkatan, tapi untuk pasca panen karena SDM petani yang masih rendah sehingga harus ada pelatihan yang berkesinambungan.

Indikator : - Banyak petani yang bertanam hortikultura - Luas tanaman hortikultura dari tahun 2017 s/d tahun 2018 naik

20% - Penanganan pasca panen sudah memenuhi SOP.

3. Inovasi - Adanya anjuran bagi para petani untuk menanam hortikultura

pada saat musim kemarau - Diadakannya diklat tingkat kabupaten tentang agribisnis dan

pasca panen.

6 MUHAMMAD Pemanfaatan Potensi Daerah

1. Hambatan : Minimnya sarana dan prasarana pendukung dan anggaran yang ada di daerah.

Upaya : Mangajukan anggaran kepada Pemda untuk kegiatan promosi dan pemetaan petensi dan peluang investasi dalam rangka meningkatkan investor untuk menanamkan modal di daerah.

2. Setelah mengikuti diklat peningkatan kinerja yang berkaitan dengan pemanfaatan potensi investasi.

Indikator : Banyaknya tugas yang dituntut oleh pimpinan, pemberian tugas untuk menyusun peluang potensi investasi di daerah.

Page 184: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

88

3. Akan menyusun peta potensi dan peluang investasi daerah Kabupaten Mojokerto.

7 ARI YUDHI S. Pemanfaatan Potensi Daerah

1. Hambatan : Waktu penerapan terlalmbat, hal ini dikarenakan diklat dilaksanakan pada bulan November dan Desember 2017 (akhir tahun), nama kegiatan dan program sudah tidak bisa kita rubah sehingga hasil diklat kurang maksimal diterapkan.

Upaya : Hasil diklat kita terapkan pada PAPBD 2018 dan APBD 2019

2. Kegiatan pengendalian investasi berjalan dengan baik, sebelum diklat kegiatan tersebut kurang tepat sasaran

Indikator : Peningkatan kegiatan tersebut adalah adanya laporan kerja penanaman modal (LKPM) dari perusahaan besar di Kabupaten Situbondo.

3. Inovasi yang akan kami terapkan dan sudah dianggarkan yaitu : - Pengembangan informasi teknologi (aplikasi) potensi investasi - Pengembangan informasi teknologi (aplikasi) data dan arsip

pertanian

8 ASMARI Pemanfaatan Potensi Daerah

1. Hambatan : karena kurangnya atau minimnya sarana dan prasarana Upaya : mengadakan pendekatan dengan Kepala Dinas dan SKPD terkait

2. Sudah meningkat tetapi tidak terlalu signifikan Indikator : - Nilai investasi meningkat - Potensi-potensi yang ada juga meningkat.

3. Dengan adanya aplikasi yang sudah diberikan oleh BKPM Dengan menerapkan LKPM (laporan kegiatan penanaman modal)

Page 185: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

89

terhadap perusahaan. PMA dan PMDN.

9 ANGGA INDRASTA D.F. Pemanfaatan Potensi Daerah

1. Hambatan : Banyak sekali ide ataupun inovasi untuk perubahan menjadi lebih baik tidak bisa disalurkan karena tidak didukung oleh anggaran yang memadai sehingga kegiatan terssebut tidak bisa terlaksana dan kalaupun terlaksana hasilnya tidak maksimal.

Upaya : Mengajukan telaahan staf yang memuat inovasi tersebut supaya bisa didukung oleh atasan.

2. Kinerja yang berkaitan dengan pemanfaatan potensi investasi daerah bisa meningkat dengan target kinerja dari yang sebelumnya tahun 2017 dari Rp. 1,2 Triliun menjadi Rp. 1, 5 Triliun di tahun 2018.

3. Inovasi sebenarnya banyak akan tetapi semua tidak bisa terlaksan karena tidak didukung anggaran, salah satunya adalah pembuatan aplikasi penanaman modal berbasis internet yang mana sudah diajukan dalam bentuk rencana kerja dan anggara (RKA) tetapi dicopot karena dinilai tidak urgent.

10 HERI AGUS KISWANTORO

Pemanfaatan Potensi Daerah

1. Hambatan : Keikutsertaan dalam diklat karena menggantikan SDM yang membidangi yaitu bidang promosi, sehingga materi yang diperoleh selama diklat tidak dapat dilaksanakan.

Upaya : Memberikan materi diklat kepada SDM yang membidangi untuk dipelajari dan bisa diterapkan sesuai bidangnya.

2. Secara umum manfaat dari mengikuti diklat dapat meningkatkan kinerja peserta diklat .

3.

11 LENY ASTUTI Pemanfaatan Potensi 1. Hambatan :

Page 186: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

90

Daerah Hambatan pasti ada karena untuk menghadapi diklat, materinya harus dipahami dan dimengerti betul, karena untuk menerapkan hasil yang maksimal butuh kesabaran dan kepahaman untuk melaksanakan tugas ini.

Upaya : Yang harus dilaksanakan butuh pemahaman dan harus mengerti, tugas apa yang perlu diperhatikan sehingga dapat dilaksanakan denga baik dan benar.

2. Pemanfaatan potensi investasi daerah di unit kerja masih dalam tahapan demi tahapan terlaksana karena kantor kami masih baru jadi perlu sebuah perencanaan yang matang yang dapat menunjang dalam melaksanakan tugas masing-masing bagi ASN, dan juga untuk meningkatkan kualitas kinerja perlu sebuah pertimbangan.

3. Yang memberikan manfaat yang sangat baik untuk instansi kami karena dengan adanya diklat dapat mengetahui sebanyak mungkin dan bertambah ilmu yang diketahui.

Page 187: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

91

HASIL REKAPITULASI SOAL NARASI EDD 2018

NO NAMA PESERTA JENIS DIKLAT JAWABAN

1 M. SOLICHIN Agribisnis Hortikultura dan Penanganan Pasca Panen

1. Hambatan utama adalah sulitnya menumbuhka jiwa agribisnis di kalangan petani Kabupaten Madiun, pola piker petani sebagian besar masih berorientasi produksi belum orientasi pasar. Apa yang diinginkan oleh pasar, banyak yang beranggapan produk apapun dari hasil bumi mudah laku. Mengapa repot-repot melakukan inovasi dan seterusnya.

Hambatan selanjutnya kurangnya jiwa wiraswasta, modal yang minim dan terbatasnya informasi yang bisa diakses petani.

Upaya melakukan sosialisasi dan merencanakan kegiatan terkait pelatihan singkat tentang agribisnis mengenalkan bahwa sektor ini lebih menjanjikan ekonomi yang lebih baik daripada sekedar sebagai petani produsen. Kalau belum bisa melakukan secara perorangan lebih baik melakukan agribisnis secara kelompok tani yang ada.

2. Secara umum ada peningkatan kinerja yang diukur dari adanya kegiatan pelatihan agribisnis yang diikuti petani/kelompok tani, mulai ada calon-calon yang akan mengembangkan agribisnis buah durian di dalam kelompok tani muda yang membudidayakan tanaman durian spesifik madiun dan menjual secara terbatas melalui komunitas yang dibentuk melalui media sosial.

2 SLAMET EFIANTO Agribisnis Hortikultura dan Penanganan Pasca Panen

1. Hambatan : - Masih banyak masyarakat/kelompok tani yang belum melakukan

penanganan pasca panen dengan baik - Untuk agribisnisnya sudah banyak yang melakukan.

Upaya :

Page 188: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

92

- Melakukan sosialisasi tentang penanganan pasca panen melalui kelompok tani

- Pemberian bantuan alat pengolahan pasca panen - Mengadakan studi banding tentang penanganan pasca panen

dengan melibatkan kelompok tani.

2. Meningkat Sudah mulai ada minat dari petani terhadap penanganan pasca panen (olahan bawang goreng) Dibuktikan dengan kelompok tani yang mengusahakan olahan bawang goreng

3. Inovasi - Memberi motivasi pada kelompok tani untuk melakukan program

pasca panen - Memberi pelatihan - Melakukan studi banding.

3 DIAN ANGGARIMURNI Agribisnis Hortikultura dan Penanganan Pasca Panen

1. Hambatan : - Usaha tani hortikultura di Kabupaten Pacitan belum mengarah ke

kawasan, masih spot-spot dan diusahakan sendiri-sendiri - Petugas pertanian di lapangan dalam mendampingi petani belum

mengarahkan ke agribisnis dan kawasan - Keinginan petani yang menanam semua tanaman belum

mengarah ke produk tertentu yang diminati pasar - Keterbatasan dana APBD/APBN dalam memfasilitasi usaha

agribisnis hortikultura tiap tahunnya.

Upaya : - Sharing dengan petugas dan petani - Bintek dengan petugas dan petani pentingnya usaha membentuk

kawasan dan agribisnis hortikultura - Mengadakan studi banding ke lokasi yang sudah berhasil.

2. Peningkatan kinerja belum signifikan Indikatornya bila terjadi peningkatan : - Bertambahnya luasan kawasan hortikultura

Page 189: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

93

- Adanya perubahan mindset petugas berupa usulan di wilayahnya untuk pembiayaan ke pasca panen/agribisnis bukan sekedar peningkatan budidaya/produksi

- Petani bisa meningkatkan hasil dan mutu usaha taninya.

3. Inovasi : Membuat website hortikultura Pacitan dan facebook hortikultura pacitan untuk promosi serta Mengadakan bintek kepada petugas agar fokus ke agribisnis di wilayahnya.

4 SUWITO Agribisnis Hortikultura dan Penanganan Pasca Panen

1. Hambatan : - SDM tingkat poktan/gapoktan tentang agribisnis masih kurang - Pengertian tentang pasca panen dianggap biasa atau tidak

penting.

Upaya : - Sosialisasi secara teknis dan non teknis tentang agribisnis

hortikultura dan peningkatan mutu hasil produk tanaman pangan. - Mensinergikan hasil selama pelatihan kepada petani dan pelaku

usaha di daerah - Memberikan bimbingan kepada petani tentang agribisnis

hortikultura dan pasca panen secara benar agar diperoleh hasil yang baik dan nilai tambah.

2. Ya, meningkat - Dalam melaksanakan pasca panen padi, semula dengan cara

konvensional sekarang sudah banyak menggunakan mesin. 3. Inovasi :

- Program peningkatan produksi tanaman sayuran di tahun 2017 - Program pengolahan ubi kayu.

5 LISTYA SUHERYANING H.

Agribisnis Hortikultura dan Penanganan Pasca Panen

1. Hambatan : Sejak pertengahan tahun 2018 sudah tidak menangani (sebagian) kegiatan pasca panen (secara struktural, pasca panen dialihkan ke seksi lain) sehingga saat ini yang ditangani adalah seksi pemasaran saja, hasil diklat yang bisa diterapkan sekitar masalah pemasaran dan informasi harga pasar.

Page 190: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

94

Upaya : Memaksimalkan hasil diklat yang terkait dengan tupoksi, tetapi tetap memberikan masukan bagi rekan yang membutuhkan, terutama pada petani/poktan/gapoktan.

2. Pengetahuan tentang agribisnis dan penanganan pasca panen bisa diterapkan saat pemantauan produk unggulan petani yang akan dipromosikan oleh Dinas, antara lain; mensinformasikan SOP untuk penanganan pasca panen, misal: pengemasan, pelabelan, dll. Hasil diklat bermanfaat untuk usaha sendiri disamping sebagai bahan untuk membina poktan/pelaku usaha.

3. Karena saya selaku peserta diklat juga selaku pelaku usaha pertanian, yaitu produksi minuman instan herbal (jahe, kunyit sem, beras kencur, temulawak, mengkudu, kunyit putih) dan manisan (jahe, kencur, kunyit putih dan temu kunyit) sehingga materi diklat sangat bermanfaat untuk diterapkan di rumah produksi agar lebih berkualitas dan bersaya saing tinggi apabila sudah melaksanakan sendiri dengan baik, maka akan lebih mudah untuk mengarahkan orang lain, insyaAllah…. Produk didisplay juga dikantor, bisa dijadikan media informasi ke petani.

6 SUHARTO Agribisnis Hortikultura dan Penanganan Pasca Panen

1. Hambatan : Belum semua hasil diklat di akomodir oleh Dinas Pertanian karena keterbatasan anggaran

Upaya : Mengadakan sosialisasi dan koordinasi dengan bidang-bidang dari dari para penyuluh, semua yang ada di Dinas pertanian.

2. Meningkat Indikator : - Ditindaklanjuti dengan seminar dan pertemuan tentang penyuluh

pertanian yang telah dilaksanakan pada tahun 2018. - Tersusunnya SOP bawang merah.

Page 191: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

95

3. Inovasi - Agribisnis jambu merah dan kristal - Pembuatan dodol jambu, permen jambu, sirup jambu, dll.

7 NINIK SUKARYATI, SE Agribisnis Hortikultura dan Penanganan Pasca Panen

1. Hambatan : masalah biaya

2. Meningkat, lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya

3. Ada, Mengadakan penanaman bibit atau benih di halaman instansi dan di KWT di 18 kelurahan.

8 A. FAISOL, STP Agribisnis Hortikultura dan Penanganan Pasca Panen

1. Hambatan : Dalam pelaksanaan hasil diklat belum bisa dilaksanakan seluruhnya dikarenakan semua terakomodir di dalam kegiatan di daerah (ditugaskan di posisi yang baru).

Upaya : Mengusulkan kegiatan yang bisa mengakomodir hasil diklat sehingga bisa dilaksanakan sepenuhnya.

2. Meningkat Indikator : - Adanya kegiatan baru di daerah berupa pembinaan penganan

pasca panen untuk peningkatan SDM - Adanya peningkatan evaluasi harga pasar di Kabupaten

Mojokerto yang tahun sebelumnya hanya 3 bulan, di tahun 2018 dilaksanakan sebanyak 12 bulan.

3. Ada, inovasi ; - Adanya kegiatan baru yang dilaksanakan di tahun 2018

“peningkatan penanganan pasca panen” - Pembentukan asosiasi petani jeruk di Kabupaten Mojokerto.

9 BADHI ARIFANDY Agribisnis Hortikultura dan Penanganan Pasca Panen

1. Hambatan : Untuk menerapkan peningkatan agribisnis peran gapoktan sangat

Page 192: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

96

penting, kebanyakan kelembagaan gapoktan kurang aktif dalam meningkatkan nilai tambah hasil pertanian dan agribisnis.

Upaya : Berkoordinasi dengan penyuluh kabupaten dan bidang sumber daya manusia di Dinas terkait, agar lebih meningkatkan keaktifan gapoktan di wilayah binaan masing-masing.

2. Sebagai penyuluh pertanian senantiasa bertugas meningkatkan kesejahteraan petani, maka pelatihan agribisnis yang telah didapat sangatlah bermanfaat untuk memberikan informasi ke petani, agar hasil pertaniannya memiliki nilai tambah bagi petani. - Nilai tambah yang didapatkan, beberapa petani sudah mengolah

sendiri hasil panennya, tidak langsung di jual ke pengepul

Indikator yang didapat adalah peningkatan kelas petani

3. Sebagian besar petani kami sertakan dalam pameran untuk memberikan wawasan terhadap penjualan hasil panen agar meningkatkan nilai tambah harga jual, sehingga meningkatkan hasil ekonomi yang didapat di sektor pertanian.

Inovasi yang diberikan, mengolah hasil pertanian dikemas dengan baik dan dipasarkan langsung, tidak langsung dijual ke pengepul.

10 RUSNANI Agribisnis Hortikultura dan Penanganan Pasca Panen

1. Hambatan : Saya ada di seksi pengolahan, sehingga tidak semua hasil pelatihan dapat diterapkan diseksi saya, namun saya berkoordinasi dengan seksi yang membidangi hortikultura sehingga ada fast respon dari seksi tersebut untuk memperbaiki tupoksinya dan segera berkoordinasi dengan layanan lintas sektoral/antar sektoral dalam hal ini yang menjadi obyek kemi yaitu kelompok tani/kelompok wanita tani.

2. Ya, secara kuantitatif banyak kelompok tani maupun kelompok usaha yang prosedur kerjanya mulai terarah dan mengerucut pada tujuan awal yang menjadi landasan berdirinya kelompok.

Page 193: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

97

Secara kualitatif kelompok mulai menerapkan prinsip-prinsip manajemen dalam pengelolaan usaha taninya.

3. Ada, - Setiap ada kegiatan harus dibuatkan SOP dan standart

pelayanan sehingga output tidak meleset dari tujuan awal - Semaksimal mungkin menerapkan GMP, GHP pada produk

olahan yang dilakukan oleh pelaku usaha kecil dan menengah/mendorong pelaku UKM untuk berpartisipasi aktif dalam memaksimalkan hasil produksinya.

- Mendukung pelaku usaha dalam upaya pengembangan/mencari varian olahan yang diminati oleh konsumen, keberlanjutannya bisa stabil/produksi kontinyu yang didukung pula oleh penyediaan bahan baku.

11 MEE MARYOTO Agribisnis Hortikultura dan Penanganan Pasca Panen

1. Hambatan : - Kondisi masyarakat, pengetahuan dan pendidikan rendah

sehingga sulit menerima inovasi - Kondisi sosial dan budaya masyarakat setempat sehingga lambat

dalam menerima hal yang baru - Terlambatnya anggaran dari dinas sehingga untuk operasional di

lapangan kurang maksimal.

Upaya : - Memberikan penyuluhan secara rutin/tatap muka - Membantu masyarakat dalam pemasaran hasil - Menjembatani/membantu masyarakat dalam mencarikan modal

usaha - Mengajukan anggaran kegiatan pada dinas.

2. Meningkat - Petani merawat tanaman lebih intensif - Penanganan pasca panen lebih baik.

3. Inovasi - Pemilihan bibit unggul

Page 194: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

98

- Packing hasil panen - Pemasaran hasil.

12 R. DEDDY DWI YUDHABAKTI

Agribisnis Hortikultura dan Penanganan Pasca Panen

1. Hambatan : - Sistem pemerintahan otonomi serta terjadinya rotasi pegawai

apalagi ditingkat pimpinan sehingga dari diklat sering kali dipandang sebelah

- Kurangnya SDM yang mumpuni dalam penanganan pasca panen.

Upaya : Tetap konsisten menerapkan hasil pelatihan atas fungsi dan manfaat dari penanganan pasca panen walaupun Cuma sekedar didengarkan saja, karena nantinya akan terlaksana pada tahun-tahun mendatang.

2. Indikator kuantitatif Tingkatan kualitas kinerja yaitu majunya perekonomian.

3. Manfaat dari pelatihan bagi unit kerja adalah dengan hasil baru dan ilmu baru tentu sangat banyak manfaatnya apalagi sesuai denga unit kerja hasil dari pelatihan tersebut, sehingga sangat bermanfaat sekali terhadap mitra kerja kami yaitu kelompok tani (petani).

Belum berinovasi tapi mencoba terhadap petani bicara dalam beragribisnis serta bagaimana pola penanganan pasca panen yang benar, tapi disini masih banyak kendala dalam pelaksanaannya.

13 ABU SAID Agribisnis Hortikultura dan Penanganan Pasca Panen

1. Hambatan : Apabila ingin menerapkan SOP, petani belum sepenuhnya mengikuti dan melaksanakan. Alasannya merasa ribet dan susah. - Faktor SDM rendah sehingga susah untuk diberi pemahaman

yang lebih baik - Masyarakat tidak terbiasa melaksanakan SOP - SOP bagi masyarakat dianggap tidak penting.

Upaya :

Page 195: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

99

- Masyarakat diberi pengetahuan tentang pentingnya SOP - Petani diberi penyuluhan yang intensif - Membiasakan menggunakan SOP dan usaha tani.

2. Kuantitatif, ada peningkatan kualitas kinerja Indikatornya adalah dengan penerapan hasil pelatihan pada masyarakat terjadi peningkatan pengetahuan di bidang pengolahan dan pemasaran, sehingga ada peningkatan pendapatan

Kualitatif : Masyarakat merasa nyaman dan senang dengan adanya penerapan SOP tersebut.

3.

14 RINI DARWATI Agribisnis Hortikultura dan Penanganan Pasca Panen

1. Hambatan : a. Kegiatan dari dinas yang langsung berkaitan dengan materi diklat

(kebijakan dinas) terkait dengan anggaran kegiatan. b. Petani yang masih belum punya kesadaran dan sulit menerima

perubahan.

Upaya : a. Mengusulkan kepada kasi tersebut, untuk dimasukkan dalam

kegiatan (RKA) b. Terus mengadakan penyuluhan kepada petani.

2. Ya, meningkat Indikator : a. Dimasukkan materi diklat dalam materi penyuluhan ke petani b. Pengetahuan dan kesadaran terhadap pentingya perubahan.

3. Belum, karena saya penyuluh pertanian, jadi bukan penentu kebijakan.

Inovasi sebatas penerapan teknologi pasca panen di tingkat kelompok tani saja.

Page 196: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

100

15 QURATUL AINI Agribisnis Hortikultura dan Penanganan Pasca Panen

1. Hambatan : Adanya mutasi setelah mendapat pelatihan yang tidak sesuai dengan disiplin ilmu

Upaya : terus mensosialisasikan kepada masyarakat petani untuk meningkatkan mutu yang berkualitas melalui pasca panen yang baik.

2. Tidak tahu, karena saat ini sudah dimutasi 3. Tidak ada

16 SUBEKTI MINTOAJI Agribisnis Hortikultura dan Penanganan Pasca Panen

1. Hambatan ; menunggu kegiatan dari dinas dan bukan penentu kebijakan Upaya: Transfer teknologi dan informasi ketika ada kegiatan pembinaan petani

2. Indikator peningkatan kualitas kinerja yaitu wawasan kelompok tani bertambah maju, dengan GAP terutama hortikultura. Kuantitatif yaitu petani menerapkan hasil diklat (GAP)

3. Inovasi tentang budidaya hortikultura yang baik di tingkat kelompok tani ketan.

17 YUDI CARYASTYAWAN Agribisnis Hortikultura dan Penanganan Pasca Panen

1. Hambatan : - Masih rendahnya anggaran yang ada di dinas (APBD) untuk

melakukan pelatihan/workshop tentang pasca panen dan manajemen agribisnis hortikultura

- SDM petani yang akan dilatih masih rendah.

Upaya : - Mengusulkan anggaran melalui dana APBD untuk pelaksanaan

secara rutin setiap tahun pelatihan/workshop. - Memberikan motivasi melalui tenaga penyuluh yang ada

dilapangan secara intensif sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani.

2. Adanya peningkatan kinerja setelah pelatihan Indikatornya adalah peningkatan kualitas hasil produksi hortikultura sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani serta

Page 197: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

101

bertambahnya pelaku usaha di bidang hortikultura.

3. Inovasi yang dilakukan sesuai dengan program pemerintah : Menerapkan sistem budidaya organik dan pemanfaatan agensi hayati dan penanaman refugia yang ramah lingkungan sebagai upaya mengurangi kandungan residu kimia pada produk komoditi hortikultura.

18 Ir. LUKMAN HAKIM, M.Agr

Agribisnis Hortikultura dan Penanganan Pasca Panen

1. Hambatan : Kondisi sosial budaya masyarakat masih belum spenuhnya bisa menerima semua hasi yang telah kita peroleh pada waktu diklat.

Upaya : Memberikan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat hasil diklat yang akan kita terapkan.

2. Ada peningkatan Indikatornya, dalam berusaha hortikultura petani akan melihat sesuai saat ini dan ke depan sehingga komoditi yang diusahakan disesuaikan dengan kebutuhan pasar.

3. Inovasi yang dikerjakan adalah kita mengadakan kerjasama dengan investor untuk mengembangkan komoditas bawang putih di desa Geger Kecamatan sendang, dengan masyarakat petani yang ada di daerah tersebut.

19 TRIYONO Agribisnis Hortikultura dan Penanganan Pasca Panen

1. Hambatan : a. Masih banyak lahan di kelompok tani yang belum bersertifikat b. Sulit mengubah mindset petani untuk bertani secara sehat

berkelanjutan c. Kurangnya dana/anggaran.

Upaya : a. Dinas Pertanian dan Perkebunan berudaha memfasilitasi

kelompok tani yang mau mensertifikatkan lahannya agar bisa untuk bertani secara sehat

b. Dinas Pertanian selalu mensosialisasikan pertanian organik

Page 198: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

102

c. Dinas Pertanian secara intensif mensosialisasikan manfaat pertanian orgaik/sehat

d. Dinas Pertanian melakukan pembinaan untuk kelompok tani dengan skal prioritas sesuai kebutuhan kelompok tani dan komoditas.

2. Ya ,Setelah mengikuti diklat Indikator : a. Ada penyusunan SOP untuk kelompok tani, khususnya

komoditas cabe rawit, cabe besar dan nanas, agar hasil tanaman lebih baik kualitasnya dan sehat

b. Banyak pelatihan untuk kelompok tani dala budidaya hortikultura (cabe, buah-buahan, dll)

c. Sudah terbentuk peguyuban petani organik di Kediri (padi).

3. Inovasi : - Penyusunan SOP budidaya tanaman hortikultura (cabe rawit,

cabe besar dan nanas) - Sosialisasi penggunaan takeran (ajer) untuk budidaya cabe

rawit/besar - Sosialisasi penggunaan mulsa dalam budidaya hortikultura

(cabe) - Penggunaan eugenol (minyak cengkeh) untuk pengendalian virus

kuning pada tanaman cabe rawit/besar, padi dan jagung (bulai)

20 LAILA ASMARI Agribisnis Hortikultura dan Penanganan Pasca Panen

1. Hambatan : keterbatasan SDM Upaya : menambah pengetahuan dan keterampilan SDM yang ada seoptimal mungkin

2. Secara umum meningkat

3. Menumbuhkan/menambah jumlah kelompok tani untuk mendapat program sekolah lapang good agricultural practices (SL-GAP), agar mutu produk hasil hortikultura semakin meningkat.

Page 199: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

103

21 RAHMAWATI ANIFAH Agribisnis Hortikultura dan Penanganan Pasca Panen

1. Hambatan : - Anggaran - Keterbatasan jumlah pegawai.

Upaya : - Menggabungkan berbagai materi sosialisasi/pelatihan dalam satu

kegiatan - Bekerjasama dengan personil/pegawai di bidang/seksi lain.

2. Kualitas kerja meningkat

3. Ada, Mengadakan pelatihan banding produk kepada kelompok-kelompok olahan pangan, diharapkan dengan pelatihan banding produk pelaku usaha bisa memperluas jangkauan pemasaran dari produk yang dibuatnya.

HASIL REKAPITULASI SOAL NARASI EDD 2018

NO NAMA PESERTA JENIS DIKLAT JAWABAN

1 BAMBANG SUCAHYO Pemasaran dan Promosi Pariwisata

1. Setelah mengikuti diklat hambatan yang didapat tidak begitu signifikan, namun akhir tahun 2017 ada bencana banjir, pasca bencana muncul isu bahwa tempat wisata tidak dapat dikunjungi. Upaya yang kami lakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan penjelasan yang sebenarnya melaluli media sosial (IT).

2. Di tahun 2017 mengalami penurunan ddikarenakan bencana, kemudian tahun 2018 ada peningkatan kembali. Indikatornya tahun 2018 target pandapatan pariwisata sudah mencapai 50% lebih hampir 70% ini dikarenakan pada bidang pariwisata bekerja keras memasarkan atau mempromosikan pariwisata.

Page 200: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

104

3. Salah satu inovasi yang kami lakukan dengan memberi/menyajikan terutama kawasan wisata dengan bentuk atraksi dan beberapa kesenian yang menarik, yang sebelumnya diinformasikan melalui media sosial, selain itu pembangunan di kawasan tentunya untuk pengunjung supaya nayaman.

2 PUJI HARI SUBEKTI Pemasaran dan Promosi Pariwisata

1. Hambatan : Mohon banyak studi banding di bidang promosi pariwisata yang diadakan oleh propinsi supaya bisa mengembangkan daerah pariwisata di masing-masing daerah.

Upaya : Selalu mengembangkan daerah2 yang berpotensi di daerah pariwisata.

2. Secara umum setelah mengikuti diklat ternyata sangat membantu untuk diterapkan di daerah wisata dimasing-masing kab/kota. Indikator : setelah daerah pariwisat tersebut direhab/dikembangkan pos-pos yang sangat gemar dikunjungi wisatawan daerah ternyata PAD meningkat sekali.

3. Inovasi Setelah mengikuti diklat kita kumpulkan pelaku-pelaku wisata yang ada di desa untuk diberikan ilmu tambahan tentang diklat pariwisata tetapi kita juga harus bekerjasama dengan wilayah dalam arti kepala desa yang ada di daerah tersebut.

3 BAMBANG WIJANARKO Pemasaran dan Promosi Pariwisata

1. Hambatan : Keterbatasan dana yang disediakan oleh pemerintah daerah dalam mempromosikan dan memasarkan produk dan potensi wisata ada ke luar daerah.

Upaya : Memaksimalkan potensi yang ada dengan menggandeng sebanyak mungkin mitra kerja kita untuk membantu mengembangkan potensi yang ada di Kabupaten Magetan.

2. Secara umum sangat membantu sekali dalam kinerja, karena yang

Page 201: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

105

sebelumnya dibidang/dinas lain, dengan mengikkuti diklat sangat membantu sekali dalam melaksanakan tugas, karena sesuai dengan tupoksi yang ada.

3. Inovasi yang dilakukan setelah mengikuti diklat adalah : - Jumlah kunjungan wisata meningkat - Pendapatan para pelaku wisata meningkat - Kinerja menjadi lebih baik - Dapat meningkatkan PAD.

4 M. ANI Pemasaran dan Promosi Pariwisata

1. Hambatan : Untuk menerapkan hasil diklat di Kabupaten Nganjuk agak sulit, dikarenakan besarnya anggaran yang dibutuhkan. Suatu contoh, untuk mengadakan event di DTW perlu anggaran, tetapi besarnya anggaran yang terlalu minim sehingga tidak bisa maksimal hasilnya.

2. Meningkat Dong.. Ukurannya : Banyak pengunjung, pendapatan meningkat, Pimpinan senang dan banyak memuji

3.

5 BUDI SUSILO Pemasaran dan Promosi Pariwisata

1. Hambatan : a. Terkait pemasaran dan promosi pariwisata, sebagian besar

hambatan terletak di koordinasi karena promosi pariwisata adalah lintas sektor, antara lain di Amenitas, Atraksi dan Aksesibilitas di destinasi wisata.

b. Sarana dan prasarana pendukung untuk pemasaran dan promosi pariwisata.

Upaya : a. Melakukan sinkronisasi dan koordinasi antar lintas sektor yang

terkaitlangsung dengan pariwisata b. Peningkatan SDM pemasaran dan promosi pariwisatasecara

berkala.

Page 202: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

106

2. Ya, hal ini ditunjukkan dengan indikator antara lain : a. Kegiatan-kegiatan yang terkait pemasaran dan promosi

pariwisata semakin dikembangkan b. Pemasaran dan promosi pariwisata selain dengan bahan cetak

juga melakukan pameran/berpartisipasi di berbagai event c. Meningkatnya kunjungan wisata.

3. Inovasi yang sedang dan akan dilakukan dengan kegiatan promosi yang efektif dan efisien, antara lain memakai media sosial, aplikasi promosi berbasis Android, dll.

6 WAHYU UTAMI Pemasaran dan Promosi Pariwisata

1. Hambatan yang dihadapi antara lain sarana dan prasarana yang belum mendukung diantaranya komputer yang terbatas jumlah dan speknya, wifi yang lemot dan SDM yang kurang mendukung dan masih minimnya SDM jurusan pariwisata dimana di SKPD kami baru 1 SDM yang mempunyai klasifikasi SDM jurusan Kepariwisataan.

Upaya : - Untuk sarpras yang kurang mendukung mengusulkan untuk

dilakukan revitalisasi baik dari segi jumlah maupun kualitasnya. - Untuk SDM mengusulkan ke BKD melalui kasubag

kepegawaian agar dibuka formasi untuk jurusan kepariwisataan ketika ada lowongan CPNS maupun menerima PNS dari Kab/Kota apabila ada yang mempunyai jurusan kepariwisataan.

2. Indikator - Jumlah kunjungan meningkat secara signifikan - Pengembangan sarpras menuju ke objek secara bertahap

ditingkatkan akibat dari kunjungan yang meningkat dampak dari pemasaran dan promosi yang dilakukan.

3. Inovasi - Secara berkala mengikuti pameran untuk memperkenalka

potensi wisata yang ada di kab.

Page 203: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

107

- Membuat paket wisata dengan memfasilitasi City Tour dengan bus wisata bagi siswa sekolah dan masyarakat.

7 TULUS BUDI CAHYONO Pemasaran dan Promosi Pariwisata

1. Hambatan : Kami tidak bisa menerapkan hasi-hasil dikarenakan tidak sesuai dengan kebijakan pimpinan yang baru serta kami belum melaksanakan untuk menerapkan dari hasil diklat di mutasi jabatan ke OPD lain. Upaya : lewat pembinaan masyarakat melalui OPD yang baru.

2. Ada peningkatan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara dengan cara meningkatkan kejujuran di bagian retribusi sehingga jumlah wisatawan kelihatan meningkat jumlahnya.

3. Kami ingin mencoba memberikan ilmu tentang pemasaran pariwisata di wilayah OPD yang baru agar Desa bisa menjual wisata desanya yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat tersebut, khususnya di sekitar daya tarik wisata.

8 R. SAR Pemasaran dan Promosi Pariwisata

1. Hambatan : - Kurangnya pengembangan pariwisata dan kesadaran

masyarakat bahwa begitu pentingnya adanya tempat pariwisata kabupaten tersebut

- Akses masuk ke tempat pariwisata masih belum memnuhi standart

- Lahan yang jadi tempat pariwisata masih milik warga sehingga masih perlu pembebasan lahan.

Upaya : - Merenovasi tempat tujuan wisata sehingga banyak pengunjung

yang datang ke tempat wisata - Mempromosikan tempat wisata baik melalui media sosial

maupun melalui elektronik - Selalu memberikan pelayanan yang terbaik untuk para

pengunjung di tempat wisata sehingga pengunjung puas dengan pelayanan.

Page 204: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

108

2. Ya, ukurannya dari banyaknya jumlah pengunjung yang datang ke tempat wisata itu.

3. Inovasi yang kami terapkan yaitu dengan mengemas tempat wisata itu lebih menarik dan unik sehingga dengan demikian banyak wisata yang tertarik untuk berkunjung ke tempat wisata tersebut.

9 MUHAMMAD MAHDI Pemasaran dan Promosi Pariwisata

1. Hambatan : - Kultur dan pola pikir masyarakat - Kurangnya SDM staff - Adanya kebijakan pimpinan yang tidak bisa ditolak.

Upaya : - Melakukan pendekatan kultural, familier dan humanis walaupun

menyita waktu - Mengkoordinasikan dengan instansi yang mempunyai SDM

(BKPSDM) untuk dapatnya dalokasikan SDM yang memadai di bidang kebudayaan dan pariwisata.

- Melakukan komunikasi interaksi dan koordinasi dengan staf sambil melakukan “knowledge tansfer”

- Selalu berupaya untuk memberikan laporan dan informasi yang akurat kepada pimpinan, sehingga dapat dihasilkan suatu keputusan dan kebijakan.

2. Terjadi peningkatan Kuantitatif : - Banyak muncul destinasi wisata baru, selain yang sudah ada - Meningkatnya senmangat kerja para staf, terutama di bidang

kebudayaan dan pariwisata.

Kalitatif : - Terjadi peningkatan kunjungan wisata - Terjadi penambahan PAD di sektor pariwisata - Membuka lapangan kerja baru sehingga menurunkan angka

pengangguran.

Page 205: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

109

3. Belum melakukan inovasi baru, sementara mengikuti dengan melaksanakan sesuai dengan kebijakan yang diambil.

10 NIKEN RACHMINI Pemasaran dan Promosi Pariwisata

1. Hambatan : Kesiapan produk wisata yang akan di promosikan di daerah atau kota jauh dari standart atau tidak layak jual, dari sisi infrastruktur seperti Madakaripura sehingga perlu pembenaha.

Upaya : - Peningkatan pengembangan destinasi/objek wisata sesuai

standart mutu - Bersinergi dengan beberapa stakeholder untuk memperbaiki

objek wisata terutama yang dikelola oleh pihak selain pemerintah

- Menyiapkan objek wisata dengan layak jual sebelum dipromosikan.

2. Kuantitatif : Bertambahnya jumlah akomodasi di kabupaten probolinggo, rumah makan semakinbanyak, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara khususnya semakin meningkat. Kualitatif dan kualitas pelayanan ramah sehingga event-event menjadi internasional.

Kualitatif : Kualitas pelayanan meningkat sebelum dipromosikan. 3. -

11 DETA RAMA KASIH Pemasaran dan Promosi Pariwisata

1. Hambatan : Kesiapan produk wisata yang akan dipromosikan masih jauh dari standart/tidak layak jual dari sisa infrastruktur, akses jalan menuju objek wisata, fasilitas umum/toilet, parkir, informasi wisata belum sepenuhnya tertata dengan baik sesuai dengan site plan, perlu pembenahan sehingga masih dibawah standart.

Kondisi masyarakat, dukungan masih perlu ditingkatkan disekitar obyek wisata.

Upaya :

Page 206: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

110

- Peningkatan pengembangan obyek wisata/destinasi sesuai standart mutu/nilai jual

- Dukungan masyarakat/perlu ada peningkatan pembinaan kesadaran wisata/ sadar wisata disekitar obyek wisata, seperti perlu memperbanyak dibentuk kelompok sadar wisata untuk mendukung terciptanya wisata yang berwawasan lingkungan dan ramah lingkungan.

- Bersinergi dengan beberapa stakeholder untuk memperbaiki obyek wisata terutama yang dikelola oleh pihak selain pemerintah

- Menyiapkan obyek wisata yang layak jual sebelum dipromosikan.

2. Kuantitatif : - Bertambahnya jumlah hote/akomodasi di Jember - Bertambahnya jumlah kunjungan wisatawan - Bertambahnya rumah makan/cafe.

Kualitatif : - Kualitas pelayanan/service meningkat dengan terbukti hotel

berdiri dengan kualitas bintang 3 dan 4 - Jumlah event meningkat dan kualitasnya dari skala nasional

menjadi internasional. 3. -

12 YULI ANNISA HARYONO Pemasaran dan Promosi Pariwisata

1. Hambatan : - Seringnya kegiatan yang kita lakukan berbarengan dengan

kegiatan bidang lain - Sarana/media yang digunakan sebagai sarana promosi (sosial

media, media online) wifi belulm dibayar/terlambat bayar sehingga pemberitaan/promosi menjadi terlambat

- Kurangnya tenaga SDM di bidang pemasaran yang menguasai Corel/Photoshop sehingga pembuatan media promosi lambat.

Upaya : - Saling koordinasi dengan bidang lain untuk mendinergikan

Page 207: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

111

jadwal kegiatan - Sering-sering menanyakan pembayaran supaya segera

terselesaikan - Katalog menggunakan wifi pribadi - Bekerjasama dengan stakeholder yang menguasai design

grafis.

2. Kinerja setelah mengikuti diklat pemasatan dan promosi terlihat meningkat, terbukti dengan melakukan strategi pemasaran yang optimal, kami membuat strategi pemasaran dan promosi melalui fanitrip dengan jurnalis nasional dimana hasilnya tersebut langsung bisa terlihat dan terpublikasikan melalui media online (republika, kompas, warta etan, tempo, dll) dan melalui media tersebar ke berbagai lapisan masyarakat

3. Inovasi yang dilakukan yaitu melalui pembuatan video pendek animasi yang digunakan sebagai sarna promosi di media online/elektronik dimana melalui video masyarakat/wisatawan bisa mengetahui potensi yang dipunyai oleh Kabupaten Lumajang begitu pula dengan rute perjalanannya. Semua itu ada didalam video pendek potensi wisata Lumajang.

13 ANDRI SYAMBUDI Pemasaran dan Promosi Pariwisata

1. Hambatan : a. Kurangnya SDM yang berkecimpung dalam kegiatan

pemasaran dan promosi wisata b. Kurang optimalnya sarana dan prasarana pendukung dalam

rangka kegiatan pemasaran dan promosi pariwisata c. Kurang optimalnya program dan kegiatan yang menunjang

kegiatan pemasaran dan promosi pariwisata

Upaya : a. Menggaet siswa/mahasiswa untuk magang di Dinas Pariwisata,

khususnya terkait promosi b. Melibatkan berbagai stakeholder terkait dalam pemasaran dan

promosi wisata c. Melakukan kegiatan promosi wisata menggandeng pihak diluar

Page 208: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

112

pemerintahan.

2. Secara umum meningkat Hal ini dibuktikan dengan semakin gencarnya promosi dan pemasaran wisata melalui media massa/online/elektrinik/banner/baliho, dll. hal ini berdampak pada peningkatan jumlah kunjungan wisata di Tulungagung, serta semakin banyaknya obyek wisata baru yang dikembangkan.

3. Ada, Inovasi yang dilakukan yaitu, kerjasama dengan media online dalam melaksanakan kegiatan promosi wisata. Disamping itu dibuatkan aplikasi Tulungagung Tourism yang dapat diunggah melalui play store maupun app store.

14 KUKUH DWI RATNOADI Pemasaran dan Promosi Pariwisata

1. Hambatan : Dukungan yang kurang maksimal di lingkungan kerja termasuk berkaitan dengan pendanaan terhadap ide-ide baru/inovasi. Upaya yang dilakukan : - Pendekatan secara bertahap terhadap penentu kebijakan - Mengusulkan ide-ide inovatif dan menuangkan dalam RKA.

2. Kinerja mengalami peningkatan dengan Indikatornya Kuantitatif : - Pemasaran melalui media online lebih gencar - Media online pariwisata yang tadinya vakum menjadi aktif

kembali - Alat sarana promosi, baik media cetak maupun media online

lebih inovatif. - Kunjungan wisatawan meningkat - Pengunjung website lebih banyak - Visitor, like, tag, di media sosial yang kita kelola meningkat.

3. Inovasi yang bermanfaat : Informasi tentang kepariwisataan selalu ada dan up to date pada media sosial yang dikelola dinas, sehingga masyarakat dapat

Page 209: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

113

mudah mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

Inovasi di tempat kerja : - Brosur dan leaflet yang lebih inovatif dengan gambar yang jelas

dan informasi yang padat dan jelas - Media sosial yang up to date - Promosi dengan melibatkan masyarakat secara aktif, yaitu

dengan mengadakan lomba/festival photo dan video tentang obyek wisata.

15 YENNY TIARA SARI Pemasaran dan Promosi Pariwisata

1. Selain dengan terbatasnya anggaran juga masih terbatas SDM di bidang pariwisata, kurangnya pengetahuan tentang pemasaran dan promosi juga sulitnya memberikan pengertian dan pemahaman kepada masyarakat dan pelaku usaha pariwisata sehingga harus bertahap untuk mencapai keberhasilan.

Upaya : - Merangkul para komunitas-komunitas untuk membantu

mempromosikan pariwisata dan event-event daerah melalui berbagai mediaa baik itu elektronik dan lewat teknologi informasi (instagram, website, facebook, twitter, dll.

- Memberikan pembinaan kepada setiap pelaku pariwisata sesuai dengan bidangnya agar lebih memahami akan pentingnya promosi dan pemasaran pariwisata

- Memberikan wadah bagi pelaku usaha pariwisata untuk memasarkan produknya.

2. Dengan adanya diklat akhirnya terjalin kerjasama antar daerah di Jawa Timur, sehingga dapat menerima informasi dan dapat menduplikasi atau menginspirasi jika daerah lain melakukan hal ini memacu untuk meningkatkan ide-ide kreatif untuk merangsang peningkatan perekonomian masyarakat terutama yang mendukung kemajuan sektor pariwisata di Kota Blitar.

Menjadi lebih termotivasi untuk lebih baik untuk mempromosikan kota supaya wisatawan dapat/tertarik berkunjung dan berlama-lama

Page 210: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

114

tinggal.

16 AGUS MUNTALIP SETIAWAN

Pemasaran dan Promosi Pariwisata

1. a. Kondisi stakeholder pemasaran dan promosi pariwisata di daerah meliputi pengelola destinasi, pelaku usaha wisata dan masyarakat serta pemerintah desa (desa wisata) dalam perspektif pemasaran masih perlu ada upaya penyamaan persepsi yang akhirnya ada keterpaduan langkah dalam mempromosikan dan memasarkan pariwisata di daerah.

c. Perlu dibentuk kelembagaan usaha wisata sesuai jenisnya, sehingga muncul kesatuan langkah dan upaya dalam mengoptimalkan peran masing-masing jenis usaha wisata dalam pemasaran pariwisata.

b. Masih perlunya peningkatan SDM teknis bidang pemasaran pariwisata dalam melaksanakan tugas baik ditingkat teknis dan pelayanan kepariwisataan bisa lebih optimal.

c. Tugas dan fungsi pendukung kinerja pemasaran pariwisata khususnya kelembagaan dan usaha pariwisata merupakan satu kesatuan kinerja kedinasan namun secara praktis masih terpisah antara bidang, sehingga diperlukan sinergitas dan sinkronisasi program dan kegiatan kepariwisataan.

2. a. melakukan langkah sosialisasi, diseminasi kepada para stakeholder beik secara formal dan informal dalam forum-forum dan media yang mudah diterima semua pihak, media radio, media sarasehan, ngopi bareng, dan terbukti bisa mencetuskan ide dan hasil kegiatan yang jelas dan dampaknya bisa dirasakan oleh semua pihak.

b. melakukan upaya komunikasi dan koordinasi denga bidang yang menangani pembinaan usaha wisata dan kelembagaan sehingga ada penciptaan pembentukan kelembagaan yang sangat dibutuhkan dalam meningkatkan pemasaran dan promosi pariwisata.

c. Mengusulkan pejabat teknis dan staf mengikuti diklat dan pembinaan oleh lembaga terkait.

Page 211: BPSDM JAWA TIMUR - PINDAH DOMAINbandiklat.jatimprov.go.id/assets/images/1535013873_EDD 2018.pdf · x v w ~ ï 3hudwxudq 'dhudk 3urylqvl -dzd 7lpxu 1rpru 7dkxq 7hqwdqj 3hpehqwxndq

115

d. Memperluas dan menguatkan jaringan pemasaran pariwisata, baik didaerah dan luar daerah dalalm bentuk kegiatan travel mart, travel pariwisata, jam trip, dll.