bps provinsi sumatera utara - hargasumut.org · di indonesia, dari 82 kota yang diamati indeks...
TRANSCRIPT
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 15/03/12/Thn. XVI, 03 Maret 2014 1
Di bulan Februari 2014, seluruh kota IHK di Sumatera Utara mengalami deflasi, yaitu Sibolga 2,43 persen, Pematangsiantar sebesar 0,76 persen, Medan sebesar 0,59 persen dan Padangsidimpuan sebesar 0,99 persen. Dengan demikian, Sumatera Utara pada bulan Februari 2014 mengalami deflasi sebesar 0,69 persen.
Komoditas utama penyumbang deflasi selama bulan Februari 2014 di Medan antara lain: cabe merah, bawang merah, bahan bakar rumah tangga, jeruk, kembung/gembung, tomat buah, dan sawi hijau.
Nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumatera Utara pada bulan Januari 2014 sebesar US$720,11 juta, angka ini mengalami penurunan dibanding bulan Desember 2013 sebesar 6,71 persen, yakni dari nilai sebesar US$771,89 juta. Demikian pula, jika dibandingkan dengan nilai ekspor bulan yang sama tahun 2013, nilai ekspor di bulan Januari 2014 juga mengalami penurunan sebesar 15,03 persen.
Nilai impor melalui Sumatera Utara di bulan Januari 2014 mencapai US$437,66 juta, atau naik sebesar 11,29 persen dibanding bulan Desember 2013 yang sebesar US$405,33 juta. Demikian pula bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, angka impor Januari 2014 mengalami peningkatan sebesar 7,98 persena,.
Neraca perdagangan luar negeri Sumatera Utara bulan Januari 2014 mengalami surplus sebesar US$282,45 juta, angka ini turun 25,40 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yaitu sebesar US$378,61 juta.
Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung di Sumatera Utara melalui 3 (tiga) pintu masuk pada bulan Januari 2014 mencapai 22.594 orang, mengalami penurunan sebesar 26,83 persen dibanding yang datang pada bulan Desember 2013 yang mencapai 30.880 orang.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Sumatera Utara pada bulan Januari 2014 mencapai rata-rata 37,14 persen, atau turun 10,70 poin dibanding TPK hotel berbintang bulan Desember 2013 yang sebesar 47,84 persen.
Jumlah penumpang domestik yang berangkat dari Sumatera Utara melalui Bandara Polonia Medan selama bulan Januari 2014 mencapai 269.787 orang, atau naik sebesar 11,51 persen jika dibandingkan dengan jumlah penumpang domestik pada bulan Desember 2013 yang mencapai 241.934 orang.
Jumlah penumpang angkutan laut antarpulau (dalam negeri) yang berangkat pada bulan Januari 2014 tercatat sebanyak 11.554 orang, mengalami kenaikan sebesar 52,11 persen bila dibandingkan bulan sebelumnya yaitu sebanyak7.596 orang.
Pada Februari 2014, NTP Provinsi Sumatera Utara (2012=100) tercatat sebesar 100,04, atau mengalami kenaikan 0,21 persen dibandingkan dengan NTP Januari 2014 sebesar 99,83. Sedangkan NTP Provinsi Sumatera Utara tanpa Perikanan pada Februari 2014 (2012=100) tercatat sebesar 100,14, atau mengalami kenaikan 0,24 persen dibandingkan dengan NTP Januari 2014 sebesar 99,90. NTP per subsektor masing-masing tercatat sebesar 99,41 untuk subsektor padi & palawija (NTPP); 96,17 untuk subsektor hortikultura (NTPH); 99,97 untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR); 104,51 untuk subsektor peternakan (NTPT); dan 96,58 untuk subsektor perikanan (NTNP). Sementara Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Sumatera Utara Februari 2014 sebesar 103,27 atau turun 0,09 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.
No. 15/03/12/Thn. XVI, 03 Maret 2014
PERKEMBANGAN INFLASI, EKSPOR-IMPOR, KUNJUNGAN WISMAN, TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL, TRANSPORTASI, NILAI TUKAR
PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH.
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA
2 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 15/03/12/Thn. XVI, 03 Maret 2013
A. INFLASI
Pada bulan Februari 2014, seluruh kota IHK di Sumatera Utara mengalami deflasi, yaitu Sibolga
2,43 persen, Pematangsiantar sebesar 0,76 persen, Medan sebesar 0,59 persen dan Padangsidimpuan
sebesar 0,99 persen. Dengan demikian, Sumatera Utara pada bulan Februari 2014 mengalami deflasi
sebesar 0,69 persen.
Terjadinya deflasi pada bulan Februari 2014 menyebabkan laju inflasi kumulatif (bulan Februari
2014 terhadap bulan Desember 2013) masing-masing kota sebagai berikut: Sibolga 0,74 persen,
Pematangsiantar sebesar 0,35 persen, Medan sebesar 0,40 persen dan Padangsidimpuan sebesar 0,34
persen. Sementara itu, inflasi kumulatif untuk Sumatera Utara sebesar 0,41 persen.
Terjadinya deflasi pada bulan Februari 2014 menyebabkan laju inflasi year on year (bulan
Februari 2014 terhadap bulan Februari 2013) masing-masing kota sebagai berikut: Sibolga 6,82 persen,
Pematangsiantar 8,67 persen, Medan 8,59 persen, dan Padangsidimpuan 6,65 persen. Sementara itu,
inflasi kumulatif untuk Sumatera Utara sebesar 8,45 persen.
Tabel 1. Inflasi Bulan Februari 2014, Inflasi Kumulatif,
dan Inflasi Year on Year Bulan Februari 2014Terhadap Bulan Februari 2013 Menurut Kota di Sumatera Utara (2012=100)
No. Kota IHK
Februari 2013
IHK Desember
2013
IHK Februari
2014
Inflasi Februari
2014
Inflasi Kumulatif
2014
Inflasi Year on Year
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Sibolga 103,91 110,19 111,00 -2,43 0,74 6,82
2. Pematangsiantar 104,35 113,00 113,40 -0,76 0,35 8,67
3. Medan 103,09 111,50 111,95 -0,59 0,40 8,59
4. Padangsidimpuan 103,61 110,13 110,50 -0,99 0,34 6,65
5. Sumatera Utara 103,26 111,53 111,98 -0,69 0,41 8,45
Terjadinya deflasi di Medan pada bulan Februari 2014 dipengaruhi oleh adanya penurunan harga
pada beberapa komoditas antara lain: cabe merah, bawang merah, bahan bakar rumahtangga, jeruk,
kembung/gembung, tomat buah, sawi hijau. Adapun persentase penurunan harga komoditas tersebut
antara lain sebagai berikut:
Harga cabe merah turun sebesar 30,79 persen.
Harga bawang merah turun sebesar 31,89 persen.
Harga bahan bakar rumah tangga turun sebesar 3,57persen.
Harga jeruk turun sebesar 9,77 persen.
Harga kembung/gembung turun sebesar 4,38 persen.
Harga tomat buah turun sebesar 19,91 persen.
Harga sawi hijau turun sebesar 9,31 persen.
Dari 23 kota di Pulau Sumatera, sebanyak 9 (sembilan) kota mengalami inflasi, dimana inflasi
tertinggi terjadi di Tanjung Pinang sebesar 0,87 persen dan inflasi terendah terjadi di Bandar Lampung
sebesar 0,02 persen. Sedangkan 14 kota mengalami deflasi, dimana deflasi tertinggi terjadi di Sibolga
sebesar 2,43 persen dan deflasi terendah terjadi di Palembang dan Bengkulu masing-masing sebesar 0,24
persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 15/03/12/Thn. XVI, 03 Maret 2014 3
Di Indonesia, dari 82 kota yang diamati Indeks Harga Konsumennya (IHK), sebanyak 55 kota
mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Pontianak sebesar 2,73 persen dan inflasi terendah
terjadi di Bandar Lampung dan Probolinggo masing-masing sebesar 0,02 persen. Sedangkan 27 kota
lainnya mengalami deflasi, dimana deflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 2,43 persen dan deflasi
terendah terjadi di Tanjung dan Balikpapan masing-masing sebesar 0,18 persen.
B. EKSPOR - IMPOR
1. Perkembangan Ekspor
Nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumatera Utara pada bulan Januari 2014 sebesar
US$720,11 juta, angka ini mengalami penurunan dibanding bulan Desember 2013 sebesar 6,71 persen,
yakni dari nilai sebesar US$771,89 juta. Demikian pula, jika dibandingkan dengan nilai ekspor bulan
yang sama tahun 2013, nilai ekspor di bulan Januari 2014 juga mengalami penurunan sebesar 15,03
persen.
Gambaran fluktuasi ekspor melalui Sumatera Utara untuk bulan Januari 2014 dan beberapa periode
lainnya disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Neraca Perdagangan Luar Negeri Sumatera Utara
Untuk Beberapa Periode Tahun 2007–2014
Tahun
Ekspor Impor Neraca
(000 US$)
Perubahan (%)
Berat Bersih (Ton)
Nilai FOB (000 US$)
Berat Bersih (Ton)
Nilai CIF (000 US$)
Nilai Ekspor
Nilai Impor
Neraca
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
2007 7 841 872 7 082 899 4 745 767 2 109 879 4 973 020 28,22 44,81 22,28
2008 8 520 892 9 261 976 5 880 760 3 696 064 5 565 913 30,77 75,18 11,92
2009 8 058 927 6 460 118 5 236 554 2 724 234 3 735 884 -30,25 -26,29 -32,88
2010 7 992 103 9 147 778 6 171 734 3 576 248 5 571 530 41,60 31,28 49,14
2011 8 161 003 11 883 268 6 718 063 4 953 462 6 929 806 29,90 38,51 24,38
2012 8 695 942 10 393 936 6 813 898 5 164 751 5 229 185 -12,53 4,27 -24,54
2013 9 275 890 9 598 008 6 949 117 5 108 510 4 489 498 -7,66 -1,09 -14,15
Januari 2013 *) 815 308 847 453 515 142 405 327 442 126
Januari 2014*) 649 421 720 114 711 318 437 660 282 454 -15,03 7,98 -36,11
Jan'13 815 308 847 453 515 142 405 327 442 126
Feb'13 787 929 809 247 522 229 436 205 373 042 -4,51 7,62 -15,63
Mar'13 641 242 761 241 624 710 449 574 311 667 -5,93 3,06 -16,45
Apr'13 732 662 799 334 630 022 423 248 376 086 5,00 -5,86 20,67
Mei'13 792 525 843 554 647 250 459 238 384 316 5,53 8,50 2,19
Jun'13 728 291 736 644 534 020 432 444 304 200 -12,67 -5,83 -20,85
Jul'13 780 478 803 818 701 436 491 406 312 412 9,12 13,63 2,70
Agust'13 717 021 695 697 480 577 387 461 308 236 -13,45 -21,15 -1,34
Sept'13 743 379 793 639 498 072 396 194 397 445 14,08 2,25 28,94
Okt'13 925 307 857 627 687 229 480 349 377 278 8,06 21,24 -5,07
Nov'13 895 025 877 869 487 973 353 792 524 077 2,36 -26,35 38,91
Des'13**) 716 723 771 885 620 457 393 272 378 613 -12,07 11,16 -27,76
Jan'14 *) 649 421 720 114 711 318 437 660 282 454 -6,71 11,29 -25,40
Catatan : *) Angka Sementara
**) Angka Perbaikan
4 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 15/03/12/Thn. XVI, 03 Maret 2013
Grafik 1. Perkembangan Neraca Perdagangan Luar Negeri Sumatera Utara
Januari 2007 – Januari 2014
1.1. Ekspor Menurut Sektor
Menurut sektor, nilai ekspor Januari 2014 dibanding bulan sebelumnya mengalami penurunan pada
seluruh sektor. Sektor pertambangan dan penggalian mengalami penurunan paling besar yaitu 64,30
persen. Sektor Industri mengalami penurunan sebesar 6,99 persen, sektor pertanian turun 5,26 persen, dan
sektor minyak dan gas turun sebesar 100,00 persen.
Jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya nilai ekspor seluruh sektor juga
mengalami penurunan. Sektor pertambangan dan penggalian mengalami penurunan terbesar yaitu sebesar
18,45 persen, diikuti sektor pertanian sebesar 15,57 persen, dan sektor industri turun sebesar 14,84 persen.
Selama Januari 2014, pangsa ekspor sektor industri masih sangat dominan, yaitu 75,06 persen dari
total ekspor Sumatera Utara, pangsa ekspor dari sektor pertanian sebesar 24,86 persen, sementara dari
sektor pertambangan dan penggalian relatif kecil yaitu 0,08 persen.
Tabel 3. Nilai Ekspor Sumatera Utara Menurut Sektor
Desember 2013 dan Januari 2014
Sektor
Nilai FOB (000 US$) % Perub. Jan’14 thd
Des’13
% Perub. Jan’14 thdp
Jan’13
% Peran thd total Jan ’14 Desember
2013**)
Januari 2013**)
Januari 2014*)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Pertanian 188 972 212 055 179 037 -5,26 -15,57 24,86
Industri 581 179 634 726 540 527 -6,99 -14,84 75,06
Pertamb. & Penggalian 1 535 672 548 -64,30 -18,45 0,08
Minyak dan Gas 198 0 0 -100,00 ∞ 0,00
Lainnya 0 0 1 ∞ ∞ 0,00
Jumlah 771 885 847 453 720 114 -6,71 -15,03 100,00
Catatan : *) Angka Sementara
**) Angka Perbaikan
0
200,000
400,000
600,000
800,000
1,000,000
1,200,000
1,400,000
1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2013
(00
0 U
S$)
Ekspor
Neraca Perdagangan
Impor
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 15/03/12/Thn. XVI, 03 Maret 2014 5
Grafik 2. Struktur Nilai Ekspor Sumatera Utara
Januari 2013 dan 2014*)
Catatan : *) Angka Sementara
1.2. Ekspor Menurut Golongan Barang HS (Harmonized System Code) 2 Dijit
Nilai ekspor untuk sepuluh golongan barang utama pada Januari 2014 mencapai US$638,83 juta,
sementara untuk golongan barang lainnya sebesar US$81,29 juta. Nilai ekspor terbesar pada Januari 2014
berasal dari golongan barang lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) dengan nilai ekspor sebesar
US$265,25 juta (36,83%); diikuti karet dan barang dari karet (HS 40) yaitu mencapai US$160,69 juta
(22,31%); berbagai produk kimia (HS 38) dengan andil 9,88 persen, sedangkan golongan barang lainnya
hanya memberikan andil dibawah 5 persen.
Pada bulan Januari 2014, lima komoditi ekspor Sumatera Utara mengalami penurunan dibanding
bulan sebelumnya. Penurunan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$47,63
juta (-15,22 persen); karet dan barang dari karet sebesar US$8,14 juta (-4,82 persen); ikan dan udang
sebesar US$6,76 juta (-27,29 persen); sabun dan preparat pembersih sebesar US$1,42 juta (-7,41 persen);
serta buah-buahan sebesar US$0,28 juta (-1,87 persen). Sementara itu lima komoditi yang mengalami
peningkatan yaitu mein-mesin/pesawat mekanik naik hingga US$13,56 juta, berbagai produk kimia
sebesar US$10,99 juta (18,27 persen); tembakau sebesar US$8,59 juta (44,95 persen); bahan kimia
organik sebesar US$3,38 juta (15,90 persen); serta. kopi, teh, rempah-rempah sebesar $3,31 juta (15,38
persen).
Ekspor sepuluh golongan barang utama untuk periode Januari 2014 memberikan konstribusi
88,71 persen terhadap total ekspor Sumatera Utara. Dari sisi pertumbuhan, ekspor sepuluh golongan
barang utama tersebut mengalami penurunan sebesar 3,68 persen dibandingkan ekspor bulan Desember
tahun 2013 atau mengalami penurunan sebesar US$24,41 juta.
Pertanian, 25.02%
Industri, 74.90%
pertambangan Penggalian,
0.08%
Minyak dan Gas, 0.00%
Januari 2013
Pertanian, 24.86%
Industri, 75.06%
pertambangan
Penggalian, 0.08%
Minyak dan Gas, 0.00%
Januari 2014
6 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 15/03/12/Thn. XVI, 03 Maret 2013
Tabel 4. Ekspor Beberapa Golongan Barang HS 2 Dijit
Desember 2013 dan Januari 2014
Golongan Barang (HS 2 Dijit)
Nilai FOB (000 US$) % Perub. Jan’14 thd
Des’13
% Perub. Jan’14 thdp
Jan’13
% Peran thd total Jan ’14
Desember 2013**)
Januari 2013**)
Januari 2014*)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
15 Lemak & Minyak Hewan / Nabati 312 876 389 192 265 250 -15,22 -31,85 36,83
40 Karet Dan Barang Dari Karet 168 830 181 938 160 691 -4,82 -11,68 22,31
38 Berbagai Produk Kimia 60 141 48 620 71 127 18,27 46,29 9,88
24 Tembakau 19 104 26 812 27 691 44,95 3,28 3,85
09 Kopi, Teh, Rempah-rempah 21 546 30 761 24 859 15,38 -19,19 3,45
29 Bahan Kimia Organik 21 248 16 021 24 627 15,90 53,72 3,42
03 Ikan Dan Udang 24 769 15 272 18 009 -27,29 17,92 2,50
34 Sabun Dan Preparat Pembersih 19 207 17 366 17 784 -7,41 2,41 2,47
08 Buah-buahan 15 104 13 098 14 822 -1,87 13,16 2,06
84 Mesin-mesin / Pesawat Mekanik 409 1 273 13 965 3 314,43 997,01 1,94
Total 10 Golongan Barang 663 234 740 353 638 825 -3,68 -13,71 88,71
Lainnya 108 651 107 100 81 289 -25,18 -24,10 11,29
Total 771 885 847 453 720 114 -6,71 -15,03 100,00
Catatan : *) Angka Sementara
**) Angka Perbaikan
1.3. Ekspor Menurut Negara Tujuan Utama
Pada bulan Januari 2014, ditinjau dari distribusi ke berbagai wilayah perdagangan dunia, sekitar
32,50 persen barang ekspor dari Sumatera Utara dipasarkan ke kawasan Asia. Negara Cina, Jepang, dan
India, merupakan pangsa ekspor terbesar untuk kawasan ini, masing-masing sebesar US$101,59 juta,
US$57,87 juta, dan US$37,38 juta. Negara utama lainnya yang juga mempunyai nilai ekspor yang besar
yaitu Amerika Serikat dengan nilai ekspor sebesar US$61,66 juta; Belanda sebesar US$39,56 juta; Turki
sebesar US$30,19 juta, Kamboja sebesar US$21,74 juta, Brazil sebesar US$19,75 juta, Afrika Selatan
sebesar US$19,42 juta, serta Rusia sebesar US$18,47 juta.
Selama bulan Januari 2014, tiga negara tujuan utama mengalami penurunan nilai ekspor, dimana
penurunan terbesar terjadi ke Brazil sebesar 41,56 persen, China sebesar 27,52 persen, Amerika Serikat
sebesar 20,51 persen. Di sisi lain negara tujuan utama yang mengalami peningkatan nilai ekspor adalah
Turki sebesar 168,03 persen, Belanda sebesar 47,26 persen, Kamboja sebesar 41,48 persen, India sebesar
27,97 persen, Afrika Selatan naik 19,93 persen, Jepang naik sebesar 16,47 persen, dan Rusia 1,41 persen.
Secara keseluruhan, selama bulan Januari 2014, ekspor ke 10 negara tujuan utama di atas
memberikan peran sebesar 56,61 persen terhadap total ekspor Sumatera Utara. Dari sisi pertumbuhan
nilai ekspor bulan Januari 2014 mengalami penurunan sebesar 2,56 persen dibanding bulan Desember
2013.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 15/03/12/Thn. XVI, 03 Maret 2014 7
Tabel 5.
Ekspor Sumatera Utara Menurut Negara Tujuan Desember 2013 dan Januari 2014
Negara Tujuan
Nilai FOB (000 US$) % Perub. Jan’14 thd
Des’13
% Perub. Jan’14 thdp
Jan’13
% Peran thd total Jan ’14 Desember
2013**)
Januari 2013**)
Januari 2014*)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
ASIA (Diluar ASEAN) 306 688 384 962 234 058 -23,68 -39,20 32,50
116 China 140 159 80 738 101 592 -27,52 25,83 14,11 111 Japan 49 686 90 032 57 871 16,47 -35,72 8,04
133 India 29 214 154 690 37 384 27,97 -75,83 5,19
Asia Lainnya 87 629 59 502 37 211 -57,54 -37,46 5,17
NEGARA UTAMA LAINNYA 199 264 165 688 210 778 5,78 27,21 29,27
411 United States 77 571 56 995 61 662 -20,51 8,19 8,56
512 Netherlands 26 862 22 506 39 556 47,26 75,76 5,49
154 Turkey 11 263 18 223 30 188 168,03 65,66 4,19
126 Cambodia 15 363 22 238 21 735 41,48 -2,26 3,02
434 Brazil 33 803 7 549 19 753 -41,56 161,66 2,74
261 South Africa 16 189 8 916 19 415 19,93 117,75 2,70
572 Russian Federation 18 213 29 261 18 469 1,41 -36,88 2,56
Total 10 Negara Tujuan 418 323 491 148 407 625 -2,56 -17,01 56,61
Lainnya 353 562 356 305 312 489 -11,62 -12,30 43,39
Total 771 885 847 453 720 114 -6,71 -15,03 100,00
Catatan : *) Angka Sementara
**) Angka Perbaikan
2. Perkembangan Impor
Nilai impor melalui Sumatera Utara di bulan Januari 2014 atas dasar CIF (cost, insurance &
freight) mencapai US$437,66 juta, atau naik sebesar 11,29 persen dibanding bulan Desember 2013 yang
sebesar US$393,27 juta. Demikian pula bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya,
angka impor Januari 2014 mengalami peningkatan sebesar 7,98 persen, yakni dari US$405,33 juta pada
bulan Januari 2013 menjadi US$437,66 juta pada bulan Januari 2014.
2.1. Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang
Dari total impor Sumatera Utara selama Januari 2014 yang mencapai US$437,66 juta, menurut
kelompok barang ekonomi impor Sumatera Utara masih didominasi oleh kelompok bahan baku/penolong.
Pada bulan Januari 2014, impor bahan baku penolong memberikan peran terbesar yaitu sebesar 63,83
persen atau senilai US$279,35 juta, barang konsumsi memberikan andil sebesar 21,59 persen (US$94,49
juta), barang modal sebesar 14,58 persen (US$63,83 juta).
Impor Sumatera Utara yang dirinci menurut golongan penggunaan barang, bulan Januari 2014
dibanding bulan sebelumnya mengalami peningkatan pada kelompok bahan baku penolong dengan
kenaikan sebesar 19,48 persen, atau naik dari US$233,81 juta menjadi US$279,35 juta, barang modal
mengalami penurunan dari US$57,03 juta menjadi US$63,83 juta, atau naik 11,93 persen, sedangkan
barang konsumsi turun dari US$102,44 juta menjadi US$94,49 juta (-7,76%).
8 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 15/03/12/Thn. XVI, 03 Maret 2013
Tabel 6. Impor Sumatera Utara Menurut Golongan Penggunaan Barang
Desember 2013 dan Januari 2014
Penggunaan Golongan Barang
Nilai CIF (000 US$) % Perub. Jan’14 thd
Des’13
% Perub. Jan’14 thdp
Jan’13
% Peran thd total Jan ’14 Desember
2013**)
Januari 2013**)
Januari 2014*)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Barang Modal 57 027 69 957 63 829 11,93 -8,76 14,58
Bahan Baku Penolong 233 806 270 148 279 345 19,48 3,40 63,83
Barang Konsumsi 102 439 65 221 94 486 -7,76 44,87 21,59
Total 393 272 405 327 437 660 11,29 7,98 100,00
Catatan : *) Angka Sementara
**) Angka Perbaikan
Grafik 3.
Nilai Impor Menurut Kelompok Barang Ekonomi Sumatera Utara, Januari 2013 dan 2014
*)
Catatan : *) Angka Sementara
2.2. Impor Menurut Komoditas Utama
Nilai impor untuk sepuluh golongan barang (HS 2 digit) pada Januari 2014 mengalami
peningkatan 23,38 persen atau naik sebesar US$66,16 juta, sedangkan untuk golongan barang lainnya
mengalami penurunan 19,73 persen atau mengalami penurunan US$21,77 juta. Nilai impor terbesar
Januari 2014 berasal dari golongan barang bahan bakar mineral (HS 27) yang mencapai US$141,17 juta,
disusul oleh golongan barang Mesin/peralatan listrik (HS 85) yaitu sebesar US$35,45 juta, dan ampas
/sisa industri makanan (HS 23) sebesar US$32,76 juta.
Delapan dari sepuluh golongan barang (HS 2 digit) mengalami peningkatan nilai impor.
Peningkatan tertinggi terjadi pada bahan bakar mineral (HS 27) naik sebesar US$39,46 juta (38,80
persen); mesin/peralatan listrik (HS 85) sebesar US$10,95 juta (44,67 persen); plastik dan barang dari
plastik (HS 39) sebesar US$9,39 (51,40 persen); Mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84) sebesar US$5,96
juta (32,19 persen). Gula dan kembang gula (HS 17) sebear US$4,76 juta (76,18 persen); pupuk (HS 31)
sebesar US$4,31 juta (27,53 persen); gandum-ganduman (HS 10) naik sebesar USS$2,61 juta 21,13
persen; serta besi dan baja yang US$0,04 juta (0,21 persen). Lebih lanjut, penurunan nilai impor terjadi
Barang Modal, 17.26%
Bahan Baku
Penolong, 66.65%
Barang Konsumsi,
16.09%
Januari 2013
Barang Modal, 14.58%
Bahan Baku
Penolong, 63.83%
Barang Konsumsi,
21.59%
Januari 2014
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 15/03/12/Thn. XVI, 03 Maret 2014 9
pada ampas/sisa industri makanan (HS 23) yaitu sebesar US$6,20 juta (-15,92 persen); dan bahan kimia
anorganik (HS 28) sebesar US$5,11 juta (-17,42 persen).
Tabel 7. Impor Beberapa Golongan Barang HS 2 Dijit
Desember 2013 dan Januari 2014
Golongan Barang (HS 2 Dijit)
Nilai CIF (000 US$) % Perub. Jan’14 thd
Des’13
% Perub. Jan’14 thdp
Jan’13
% Peran thd total Jan ’14
Desember 2013**)
Januari 2013**)
Januari 2014*)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
27 Bahan Bakar Mineral 101 709 122 161 141 173 38,80 15,56 32,26
85 Mesin/Peralatan Listik 24 503 25 093 35 449 44,67 41,27 8,10
23 Ampas/Sisa Industri Makanan 38 962 20 993 32 758 -15,92 56,04 7,48
39 Plastik Dan Barang Dari Plastik 18 264 19 431 27 651 51,40 42,30 6,32
84 Mesin-mesin/Pesawat Mekanik 18 525 33 092 24 488 32,19 -26,00 5,60
28 Bahan Kimia Anorganik 29 349 22 777 24 235 -17,42 6,40 5,54
31 Pupuk 15 647 11 043 19 955 27,53 80,70 4,56
72 Besi Dan Baja 17 404 36 370 17 440 0,21 -52,05 3,98
10 Gandum-ganduman 12 361 8 399 14 973 21,13 78,27 3,42
17 Gula Dan Kembang Gula 6 246 300 11 004 76,18 3 568,00 2,51
Total 10 Golongan Barang 282 970 299 659 349 126 23,38 16,51 79,77
Lainnya 110 302 105 668 88 534 -19,73 -16,21 20,23
Total 393 272 405 327 437 660 11,29 7,98 100,00
Catatan : *) Angka Sementara
**) Angka Perbaikan
2.3. Impor Menurut Negara Asal Utama
Pada bulan Januari 2014 dari total nilai impor Sumatera Utara sebesar US$437,66 juta, sebesar
US$222,07 juta (50,74%) berasal dari ASEAN, sebesar US$116,66 juta (26,65%) berasal dari Asia
(diluar ASEAN), dan sisanya berasal dari kawasan lainnya. Berdasarkan negara asal utama barang, impor
dari Singapura merupakan yang terbesar yaitu sebesar US$132,23 juta (30,21%), diikuti China sebesar
US$62,21 juta (14,22%), Malaysia sebesar US$55,57 juta (12,70%), negara asal impor lainnya
memberikan peran dibawah 10 persen.
Selama bulan Januari 2014, enam negara pemasok utama mengalami peningkatan nilai impor,
dimana peningkatan terbesar adalah impor dari Singapura yang naik sebesar US$56,51 juta (74,62
persen), sementara terendah berasal dari China yang naik sebesar US$1,59 juta (2,62 persen). Lebih
lanjut, penurunan nilai impor terbesar terjadi di Malaysia sebesar US$18,95 juta (-25,42 persen),
sedangkan yang terendah terjadi di Amerika Serikat sebesar US$1,31 juta (-6,88 persen).
Secara keseluruhan, selama Januari 2014 kesepuluh negara asal utama di atas memberikan peran
sebesar 88,37 persen terhadap total impor melalui Sumatera Utara. Dari sisi nilai, impor dari 10 negara di
atas mengalami peningkatan sebesar 19,03 persen dibanding impor bulan Desember 2013.
10 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 15/03/12/Thn. XVI, 03 Maret 2013
Tabel 8. Impor Sumatera Utara Menurut Negara Asal
Desember 2013 dan Januari 2014
Negara Asal
Nilai CIF (000 US$) % Perub. Jan’14 thd
Des’13
% Perub. Jan’14 thdp
Jan’13
% Peran thd total Jan ’14 Desember
2013**)
Januari 2013**)
Januari 2014*)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
ASIA (Diluar ASEAN) 112 781 126 102 116 655 3,43 -7,49 26,65
116 China 60 626 68 150 62 214 2,62 -8,71 14,22
133 India 19 238 24 979 25 955 34,92 3,91 5,93
115 Taiwan 6 993 14 041 13 294 90,10 -5,32 3,04
114 Korea,south 10 477 9 297 7 010 -33,09 -24,60 1,60
Asia Lainnya 15 447 9 635 8 182 -47,03 -15,08 1,87
ASEAN 171 981 167 169 222 066 29,12 32,84 50,74
122 Singapore 75 723 80 877 132 228 74,62 63,49 30,21
124 Malaysia 74 515 69 112 55 570 -25,42 -19,59 12,70
121 Thailand 16 352 12 175 28 424 73,83 133,46 6,49
Asean Lainnya 5 391 5 005 5 844 8,40 16,76 1,34
NEGARA UTAMA LAINNYA 61 002 48 152 62 049 1,72 28,86 14,18
311 Australia 18 660 26 534 22 770 22,03 -14,19 5,20
411 United States 18 971 19 525 17 666 -6,88 -9,52 4,04
433 Argentina 23 371 2 093 21 613 -7,52 932,63 4,94
Total 10 Negara Asal 324 926 326 783 386 744 19,03 18,35 88,37
Lainnya 68 346 78 544 50 916 -25,50 -35,18 11,63
Total 393 272 405 327 437 660 11,29 7,98 100,00
Catatan : *) Angka Sementara
**) Angka Perbaikan
3. Neraca Perdagangan Luar Negeri
Neraca perdagangan luar negeri Sumatera Utara bulan Januari 2014 mengalami surplus sebesar
US$282,45 juta, angka ini turun 25,40 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yaitu sebesar
US$378,61 juta. Apabila neraca perdagangan luar negeri Sumatera Utara bulan Januari 2014
dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, angkanya mengalami penurunan hingga 36,11
persen, yaitu dari US$442,13 juta pada bulan Januari 2013 menjadi US$282,45 juta di bulan Januari
2014.
Surplus terbesar neraca perdagangan luar negeri Sumatera Utara dengan negara mitra utama
selama bulan Januari 2014 berturut-turut adalah senilai US$51,29 juta dengan Jepang , senilai US$44,00
juta dengan Amerika Serikat, senilai US$39,38 juta dengan China, senilai US$39,14 juta dengan Belanda,
dan senilai US$28,27 juta dengan Turki. Sedangkan yang mengalami devisit terbesar adalah dengan
negara Singapura yaitu senilai US$118,00 juta, Malaysia senilai US$40,44 juta, Argentina US$20,19 juta,
dengan Thailand senilai US$20,07 juta, dan dengan Australia senilai US$15,48 juta.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 15/03/12/Thn. XVI, 03 Maret 2014 11
Tabel 9. Kondisi Perdagangan Luar Negeri Sumatera Utara dengan Negara Mitra Utama
Desember 2013 dan Januari 2014
Negara
Nilai (000 US$)
Desember 2013**) Januari 2014*)
Ekspor Impor Selisih Ekspor Impor Selisih
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
111 Japan 49 686 5 781 43 905 57 871 6 577 51 293
411 United States 77 571 18 971 58 600 61 662 17 666 43 996
116 China 140 159 60 626 79 533 101 592 62 214 39 378
512 Netherlands 26 862 816 26 046 39 556 412 39 144
154 Turkey 11 263 1 026 10 238 30 188 1 922 28 266
311 Australia 7 978 18 660 -10 682 7 288 22 770 -15 482
121 Thailand 5 558 16 352 -10 794 8 354 28 424 -20 070
433 Argentina 1 133 23 371 -22 238 1 419 21 613 -20 194
124 Malaysia 27 781 74 515 -46 734 15 129 55 570 -40 442 122 Singapore 9 239 75 723 -66 484 14 226 132 228 -118 002
Total Negara Mitra Utama 357 230 295 841 61 390 337 285 349 396 -12 113
Lainnya 414 655 97 431 317 223 382 829 88 264 294 566
Total 771 885 393 272 378 613 720 114 437 660 282 453
Catatan : *) Angka Sementara
Tabel 10. Neraca Perdagangan Luar Negeri Sumatera Utara dengan Negara Mitra Utama
Desember 2012 dan Januari 2013
Negara
Nilai (000 US$) % Perub. Jan’14 thd
Des’13
% Perub. Jan’14 thdp
Jan’13
% Peran thd total Jan ’14 Desember
2013**)
Januari 2013**)
Januari 2014*)
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8)
111 Japan 43 905 82 258 51 293 16,83 -37,64 18,16
411 United States 58 600 37 470 43 996 -24,92 17,42 15,58
116 China 79 533 12 588 39 378 -50,49 212,82 13,94
512 Netherlands 26 046 18 496 39 144 50,29 111,63 13,86
154 Turkey 10 238 16 818 28 266 176,09 68,07 10,01
311 Australia -10 682 -18 177 -15 482 44,94 -14,83 -5,48
121 Thailand -10 794 638 -20 070 85,94 -3 245,77 -7,11
433 Argentina -22 238 1 067 -20 194 -9,19 -1 992,60 -7,15
124 Malaysia -46 734 -43 146 -40 442 -13,46 -6,27 -14,32
122 Singapore -66 484 -72 545 -118 002 77,49 62,66 -41,78
Total Negara Mitra Utama 61 390 35 467 -12 113 -119,73 -134,15 -4,29
Lainnya 317 223 406 660 294 566 -7,14 -27,56 104,29
Total 378 613 442 127 282 453 -25,40 -36,11 100,00
Catatan : *) Angka Sementara
**) Angka Perbaikan
C. WISATAWAN MANCANEGARA
Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung di Sumatera Utara melalui 3 (tiga)
pintu masuk pada bulan Januari 2014 mencapai 22.594 orang, mengalami penurunan sebesar 26,83 persen
dibanding yang datang pada bulan Desember 2013 yang mencapai 30.880 orang. Namun demikian, jika
12 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 15/03/12/Thn. XVI, 03 Maret 2013
dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2013, jumlah wisman pada bulan Januari 2014 mengalami
peningkatan sebesar 30,78 persen, yaitu dari 17.277 orang naik menjadi 22.594 orang.
Penurunan jumlah wisman pada Januari 2014 dibanding bulan sebelumnya terjadi pada pintu
masuk Polonia yang mengalami penurunan sebesar 31,91 persen dan pintu masuk Tanjungbalai Asahan
yang juga mengalami penurunan sebesar 45,77 persen, sedangkan pintu masuk Belawan naik sebesar
68,66 persen.
Tabel 11. Jumlah Wisman Melalui 3 (Tiga) Pintu Masuk
Desember 2013 - Januari 2014
Pintu Masuk
Jumlah Wisman (Orang) Persentase
Januari 2013
Desember 2013
Januari 2014
Perub. Jan’14 thdp Jan’13
Perub. Jan’14 thd Des’13
% Peran thd total Jan’14
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Bandar Udara Kuala Namu 14 405 27 948 19 029 32,10 -31,91 84,22
2. Pelabuhan Laut Belawan 2 087 1 726 2 911 39,48 68,66 12,88
3. Pelabuhan Laut Tanjungbalai Asahan
785 1 206 654 -16,69 -45,77 2,89
Jumlah 17 277 30 880 22 594 30,78 -26,83 100,00
Dari sepuluh negara pasar utama wisatawan mancanegara, pada Januari 2014, Malaysia masih
mendominasi jumlah wisatawan mancanegara yang datang di Sumatera Utara sebesar 57,94 persen,
diikuti oleh Singapura 7,69 persen, Australia 2,65 persen, Amerika Serikat 2,19 persen, China 2,15
persen, Inggris 1,70 persen, Belanda 1,53 persen, Jerman 1,47 persen, Taiwan 1,21 dan India 0,90 persen.
Jumlah wisman dari sepuluh negara tersebut adalah 79,42 persen dari total kedatangan wisman ke
Sumatera Utara.
Tabel 12. Wisatawan Mancanegara yang Datang di Sumatera Utara Melalui 3 (Tiga) Pintu Masuk,
Menurut Kebangsaan, Desember 2013 dan Januari 2014
Kebangsaan
Jumlah Wisman (Orang) Persentase
Januari 2013
Desember 2013
Januari 2014
Perub. Jan’14 thdp Jan’13
Perub. Jan’14 thd Des’13
% Peran thd total Jan ’14
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Malaysia 9 849 21 638 13 091 32,92 -39,50 57,94
Singapura 743 2 950 1 737 133,78 -41,12 7,69
Australia 322 345 599 86,02 73,62 2,65
Amerika Serikat 251 292 494 96,81 69,18 2,19
China 560 363 486 -13,21 33,88 2,15
Inggris 217 196 383 76,50 95,41 1,70
Belanda 320 309 345 7,81 11,65 1,53
Jerman 264 255 332 25,76 30,20 1,47
Taiwan 136 122 274 101,47 124,59 1,21
India 125 157 203 62,40 29,30 0,90
10 Negara Utama 12 787 26 627 17 944 40,33 -32,61 79,42
Lainnya 4 490 4 253 4 650 3,56 9,33 20,58
JUMLAH 17 277 30 880 22 594 30,78 -26,83 100,00
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 15/03/12/Thn. XVI, 03 Maret 2014 13
Selama bulan Januari 2014, wisatawan mancanegara asal Singapura mengalami penurunan
kedatangan paling tinggi dibanding bulan Desember 2013 yaitu sebesar 41,12 persen, sedangkan yang
mengalami peningkatan terbesar adalah wisman asal Taiwan yaitu sebesar 124,59 persen.
D. TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BERBINTANG
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Sumatera Utara pada bulan Januari 2014
mencapai rata-rata 37,14 persen, atau turun 10,70 poin dibanding TPK hotel berbintang bulan Desember
2013 yang sebesar 47,84 persen. Demikian pula jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun
sebelumnya angka TPK Januari 2014 turun 1,03 poin, yaitu dari 38,17 persen bulan Januari 2013 menjadi
37,14 persen pada bulan Januari 2014.
Tabel 13. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang di Provinsi Sumatera Utara
Menurut Klasifikasi Hotel Desember 2013 dan Januari 2014
Klasifikasi
TPK (%) Perubahan (Poin)
Jan’13 Des’13 Jan’14 Jan 2014 thd
Jan 2013 Jan 2014 thd
Des 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Bintang 1 31,18 37,17 37,37 6,19 0,20
Bintang 2 25,44 47,62 25,14 -0,30 -22,48
Bintang 3 46,87 52,95 40,43 -6,44 -12,52
Bintang 4 41,30 51,67 37,89 -3,41 -13,78
Bintang 5 41,28 49,37 44,86 3,58 -4,51
Rata-rata Bintang 38,17 47,84 37,14 -1,03 -10,70
Pada Januari 2014, TPK tertinggi terjadi pada hotel bintang lima yaitu mencapai 44,86 persen,
sedangkan TPK hotel terendah terjadi pada hotel bintang dua yang hanya mencapai 25,14 persen. Jika
dibandingkan dengan bulan Desember 2013 TPK hotel bintang pada bulan Januari 2014 pada semua
klasifikasi hotel bintang hampir semua mengalami penurunan kecuali hotel bintang satu yang mengalami
peningkatan sebesar 0,20 persen. Sedang penurunan TPK terbesar terjadi pada hotel bintang dua yaitu
sebesar 22,48 poin diikuti oleh hotel bintang empat yang turun sebesar 13,78 poin, hotel bintang tiga dan
bintang lima masing-masing mengalami penurunan TPK yaitu sebesar 12,52 poin dan 4,51 poin.
Rata-rata Lama Menginap Tamu
Secara agregat, rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia di hotel berbintang pada
bulan Januari tahun 2014 mencapai 1,65 hari, naik sebesar 0,07 poin jika dibandingkan dengan rata-rata
lama menginap tamu asing dan Indonesia bulan Desember 2013.
Jika diamati secara parsial, untuk tamu asing, rata-rata lama menginap pada bulan Januari 2014
adalah 1,56 hari, turun sebesar 0,41 poin jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap bulan
Desember 2013. Namun demikian, rata-rata lama menginap tamu Indonesia bulan Januari 2014
mengalami kenaikan 0,15 poin dari rata-rata lama menginap bulan Desember 2013 atau dari 1,52 hari
pada bulan Desember 2013 menjadi 1,67 hari pada bulan Januari 2014 (tabel 14).
14 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 15/03/12/Thn. XVI, 03 Maret 2013
Rata-rata lama menginap tamu asing bulan Januari 2014 yang mencapai 1,56 hari, mengalami
penurunan 0,40 poin dari rata-rata lama menginap tamu asing bulan Januari 2013 yang mencapai 1,96
hari. Sedangkan rata-rata lama menginap tamu Indonesia mengalami kenaikan yaitu sebesar 0,18 hari.
Secara gabungan, rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia pada bulan Januari 2014 yang
mencapai 1,65 hari mengalami peningkatan sekitar 0,10 poin jika dibandingkan dengan rata-rata lama
menginap tamu asing dan tamu Indonesia periode yang sama tahun sebelumnya.
Tabel 14. Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing dan Indonesia Pada Hotel Bintang di Provinsi
Sumatera Utara Menurut Klasifikasi Hotel Desember 2013 dan Januari 2014
Klasifikasi Bintang
Rata-Rata Lama Menginap Tamu (hari)
Asing Indonesia Total
Jan’13 Des’13 Jan’14 Jan’13 Des’13 Jan’14 Jan’13 Des’13 Jan’14
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Bintang 1 1,08 2,23 1,13 1,22 1,39 1,29 1,20 1,59 1,27
Bintang 2 1,49 1,20 1,29 1,32 1,54 1,47 1,33 1,51 1,46
Bintang 3 2,03 1,66 1,26 1,30 1,35 1,98 1,33 1,36 1,91
Bintang 4 2,98 2,19 1,66 2,10 1,52 1,51 2,23 1,62 1,53
Bintang 5 1,89 1,75 2,02 1,45 1,75 1,81 1,51 1,75 1,85
Rata-rata Bintang 1,96 1,97 1,56 1,49 1,52 1,67 1,55 1,58 1,65
E. PERKEMBANGAN ANGKUTAN UDARA
Jumlah penumpang domestik yang berangkat dari Sumatera Utara melalui Bandara Internasional
Kuala Namu selama bulan Januari 2014 mencapai 269.787 orang, atau naik sebesar 11,51 persen jika
dibandingkan dengan bulan Desember 2013 yang mencapai 241.934 orang. Jika dibandingkan dengan
bulan yang sama tahun sebelumnya jumlah penumpang domestik yang berangkat dari Sumatera Utara
melalui Bandara Internasional Kuala Namu pada bulan Januari 2014 mengalami penurunan sebesar 12,62
persen dibandingkan dengan bulan Januari 2013 sebesar 308.758 orang.
Disisi lain, penumpang domestik yang datang di Sumatera Utara selama bulan Januari 2014
mencapai 308.467 orang atau mengalami peningkatan sebesar 26,23 persen jika dibandingkan bulan
sebelumnya yaitu sebanyak 244.362 orang. Sedangkan jumlah penumpang domestik yang datang ke
Sumatera Utara pada bulan Januari 2014, mengalami peningkatan sebesar 16,47 persen dibanding bulan
Januari 2013 sebesar 264.847 orang.
Penumpang angkutan udara tujuan luar negeri, baik yang menggunakan penerbangan nasional
maupun asing, pada bulan Januari 2014 mengalami penurunan sebesar 2,27 persen dibandingkan bulan
Desember 2013, yaitu dari 96.478 orang turun menjadi 94.288 orang pada bulan Januari 2014. Namun
demikian, keberangkatan penumpang ke luar negeri selama bulan Januari 2014 mengalami peningkatan
38,89 persen dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya, yaitu dari 67.888 orang naik menjadi
94.288 orang.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 15/03/12/Thn. XVI, 03 Maret 2014 15
Untuk kedatangan penumpang Internasional yang datang di Sumatera Utara bulan Januari 2014
mencapai 82.866 atau mengalami penurunan sebesar 13,35 persen dibanding bulan Desember 2013, yaitu
dari 95.634 turun menjadi 82.866 orang pada bulan Januari 2014. Namun untuk kedatangan penumpang
Internasional selama bulan Januari 2014 dibanding bulan yang sama pada tahun sebelumnya mengalami
peningkatan 12,92 persen, yaitu 73.385 orang pada Januari 2013 naik menjadi 82.866 orang.
Tabel 15.
Perkembangan Penumpang Angkutan Udara Domestik dan Internasional di Bandara Kuala Namu
Desember 2013 dan Januari 2014
Rincian
Jumlah Penumpang Perubahan Jan'14
thdp Jan'13 Perubahan Jan'14
thdp Des'13 Januari’13 (orang)
Desember’13 (orang)
Januari’14 (orang)
(1) (2) (3) (5) (4) (5)
Domestik
Datang 264 847 244 362 308 467 16,47 26,23
Berangkat 308 758 241 934 269 787 -12,62 11,51
Internasional
Datang 73 385 95 634 82 866 12,92 -13,35
Berangkat 67 888 96 478 94 288 38,89 -2,27
F. PERKEMBANGAN ANGKUTAN LAUT
Jumlah penumpang angkutan laut antarpulau (dalam negeri) yang berangkat pada bulan Januari
2014 tercatat sebanyak 11.554 orang, mengalami peningkatan hingga 52,11 persen bila dibandingkan
bulan sebelumnya sebanyak 7.596 orang. Sedangkan jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun
sebelumnya jumlah penumpang yang berangkat pada bulan Januari 2014 mengalami penurunan sebesar
0,86 persen, atau turun dari 11.654 orang pada bulan Januari 2013 menjadi 11.554 pada bulan Januari
2014.
Jumlah penumpang yang datang pada bulan Januari 2014 tercatat sebanyak 7.200 orang, atau
turun sebesar 34,44 persen dibandingkan bulan sebelumnya yaitu sebanyak 10.983 orang. Dibandingkan
dengan bulan yang sama tahun sebelumnya jumlah penumpang yang datang mengalami peningkatan
sebesar 110,96 persen atau naik dari 3.413 orang pada bulan Januari 2013 menjadi 7.200 orang pada
bulan Januari 2014.
Jika dilihat dari transportasi barang melalui laut, selama bulan Januari 2014 angkutan barang
antarpulau untuk kegiatan muat barang sebesar 21.961 ton, atau mengalami penurunan sebesar 43,57
persen dibandingkan bulan Desember 2013 yang sebesar 38.914 ton. Begitu pula jika dibandingkan
dengan bulan yang sama tahun sebelumnya kegiatan muat barang antar pulau bulan Januari 2014
mengalami penurunan 43,36 persen
Kegiatan bongkar barang pada Januari 2014 mengalami penurunan sebesar 13,80 persen, yakni
dari 479.178 ton pada bulan Desember 2013 menjadi 413.031 ton pada Januari 2014. Dan jika
dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya kegiatan bongkar barang antar pulau bulan
Januari 2014 juga mengalami penurunan 24,39 persen
16 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 15/03/12/Thn. XVI, 03 Maret 2013
Tabel 16. Perkembangan Jumlah Kunjungan Kapal, Penumpang, dan Barang
Angkutan Laut Dalam Negeri Pelabuhan Belawan Desember 2013 dan Januari 2014
Rincian Satuan Januari 2013
Desember 2013
Januari 2014
Perubahan Jan'14 thdp
Jan'13
Perubahan Jan'14 thdp
Des'13
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Jumlah Kapal unit 152 178 147 -3,29 -17,42
Penumpang
Datang orang 3 413 10 983 7 200 110,96 -34,44
Berangkat orang 11 654 7 596 11 554 -0,86 52,11
Barang
Bongkar ton 546 281 479 178 413 031 -24,39 -13,80
Muat ton 38 771 38 914 21 961 -43,36 -43,57
G. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
Pada Februari 2014, NTP Provinsi Sumatera Utara (2012=100) tercatat sebesar 100,04, atau
mengalami kenaikan 0,21 persen dibandingkan dengan NTP Januari 2014 sebesar 99,83. Sedangkan NTP
Provinsi Sumatera Utara tanpa Perikanan pada Februari 2014 (2012=100) tercatat sebesar 100,14, atau
mengalami kenaikan 0,24 persen dibandingkan dengan NTP Januari 2014 sebesar 99,90. NTP per
subsektor masing-masing tercatat sebesar 99,41 untuk subsektor padi & palawija (NTPP); 96,17 untuk
subsektor hortikultura (NTPH); 99,97 untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR); 104,51 untuk
subsektor peternakan (NTPT); dan 96,58 untuk subsektor perikanan (NTNP).
1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It)
Indeks harga yang diterima petani (It) dari kelima subsektor menunjukkan fluktuasi harga beragam
komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada Februari 2014, It Provinsi Sumatera Utara mengalami
kenaikan sebesar 0,19 persen dibandingkan dengan It Januari 2014, yaitu dari 110,46 menjadi 110,66.
Kenaikan It terjadi pada tiga subsektor, subsektor hortikultura sebesar 0,23 persen, subsektor tanaman
perkebunan rakyat sebesar 0,63 persen, dan subsektor peternakan sebesar 0,53 persen. Sedangkan
subsektor tanaman pangan (padi & palawija) turun sebesar 0,57 persen dan subsektor perikanan turun
sebesar 0,72 persen.
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)
Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang
dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar, serta fluktuasi
harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Februari 2014, Ib
Provinsi Sumatera Utara turun sebesar 0,02 persen bila dibandingkan dengan Ib Januari 2014, yaitu dari
110,65 menjadi 110,62. Penurunan Ib terjadi pada dua subsektor, yaitu subsektor tanaman perkebunan
rakyat sebesar 0,13 persen dan subsektor peternakan sebesar 0,08 persen. Sedangkan subsektor tanaman
pangan naik sebesar 0,08 persen, subsektor hortikultura naik sebesar 0,07 persen, dan subsektor perikanan
naik sebesar 0,25 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 15/03/12/Thn. XVI, 03 Maret 2014 17
3. NTP Subsektor
3.1. Subsektor Padi & Palawija (NTPP)
Pada Februari 2014, NTPP mengalami penurunan sebesar 0,65 persen, dan hal ini karena perubahan It
(-0,57%) lebih rendah dibandingkan perubahan pada Ib (0,08%). Penurunan yang terjadi pada It karena
penurunan pada subkelompok padi sebesar 0,34 persen yaitu dari 111,53 menjadi 111,15 dan penurunan
subkelompok palawija sebesar 1,12 persen yaitu dari 109,62 menjadi 108,41. Di sisi lain, kenaikan pada
Ib terjadi karena perubahan pada indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) naik
sebesar 0,60 persen, sementara indeks konsumsi rumahtangga (IKRT) mengalami penurunan sebesar 0,08
persen.
3.2. Subsektor Hortikultura (NTPH)
Pada Februari 2014, NTPH mengalami kenaikan sebesar 0,16 persen, dan hal ini karena perubahan It
(0,23%) lebih tinggi dibandingkan perubahan pada Ib (0,07%). Kenaikan yang terjadi pada It karena
indeks subkelompok buah-buahan naik sebesar 1,12 persen yaitu dari 105,62 menjadi 106,80 dan indeks
subkelompok tanaman obat naik sebesar 1,99 persen yaitu dari 101,96 menjadi 103,99. Sedangkan
indeks subkelompok sayur-sayuran turun sebesar 0,55 persen yaitu dari 107,04 menjadi 106,45. Di sisi
lain, perubahan kenaikan pada Ib karena kenaikan pada indeks BPPBM sebesar 0,51 persen, sementara
IKRT turun sebesar 0,03 persen.
3.3. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR)
Pada Februari 2014, NTPR mengalami kenaikan sebesar 0,76 persen, dan hal ini karena perubahan It
(0,63%) lebih tinggi dibandingkan perubahan pada Ib (-0,13%). Kenaikan yang terjadi pada It karena
kenaikan indeks subkelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,63 persen yaitu dari 110,95 menjadi
111,65. Di sisi lain, perubahan penurunan pada Ib karena perubahan IKRT turun sebesar 0,16 persen,
sementara indeks BPPBM naik sebesar 0,08 persen.
3.4. Subsektor Peternakan (NTPT)
Pada Februari 2014, NTPT mengalami kenaikan sebesar 0,61 persen, dan hal ini karena
perubahan It (0,53%) lebih tinggi dibandingkan perubahan pada Ib (-0,08%). Kenaikan yang terjadi
pada It karena kenaikan indeks subkelompok ternak besar sebesar 0,38 persen, indeks subkelompok
ternak kecil sebesar 1,00 persen, dan indeks subkelompok hasil ternak sebesar 1,53 persen. Sedangkan
indeks subkelompok unggas turun sebesar 0,14 persen. Sementara itu, penurunan yang terjadi pada Ib
karena perubahan pada IKRT yang turun sebesar 0,12 persen yaitu dari 112,22 menjadi 112,08 dan indeks
BPPBM yang juga turun sebesar 0,03 persen yaitu dari 104,76 menjadi 104,72.
3.5. Subsektor Perikanan (NTNP)
Pada Februari 2014, NTNP mengalami penurunan sebesar 0,96 persen, dan hal ini disebabkan oleh
perubahan It (-0,72%) lebih rendah dibandingkan perubahan pada Ib (0,25%). Penurunan yang terjadi
pada It karena perubahan pada indeks subkelompok penangkapan ikan secara rata-rata turun sebesar 0,94
persen dan indeks subkelompok budidaya ikan rata-rata turun sebesar 0,48 persen. Di pihak lain, kenaikan
pada Ib disebabkan oleh IKRT naik sebesar 0,03 persen dan indeks BPPBM naik sebesar 0,49 persen.
18 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 15/03/12/Thn. XVI, 03 Maret 2013
3.5.1. Kelompok Penangkapan Ikan (NTN)
Pada Februari 2014, NTN mengalami penurunan sebesar 1,16 persen, dan hal ini disebabkan oleh
perubahan It (-0,94%) lebih rendah dibandingkan perubahan pada Ib (0,22%). Penurunan yang terjadi
pada It karena indeks kelompok penangkapan ikan secara rata-rata turun sebesar 0,94 persen. Di pihak
lain, kenaikan pada Ib disebabkan oleh IKRT naik sebesar 0,03 persen dan indeks BPPBM naik sebesar
0,51 persen.
3.5.2. Kelompok Budidaya Ikan (NTPi)
Pada Februari 2014, NTPi mengalami penurunan sebesar 0,75 persen, dan hal ini disebabkan oleh
perubahan It (-0,48%) lebih rendah dibandingkan perubahan pada Ib (0,28%). Penurunan yang terjadi
pada It karena indeks kelompok budidaya ikan secara rata-rata turun sebesar 0,48 persen. Di pihak lain,
kenaikan pada Ib disebabkan oleh IKRT naik sebesar 0,04 persen dan indeks BPPBM naik sebesar 0,47
persen.
4. Indeks Harga Konsumen Perdesaan
Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah
perdesaan. Pada Februari 2014, terjadi deflasi di wilayah perdesaan Sumatera Utara sebesar 0,11 persen.
Hal ini disebabkan oleh penurunan indeks pada dua kelompok konsumsi rumah tangga, yaitu indeks
kelompok bahan makanan sebesar 0,60 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi & olah raga sebesar
0,45 persen. Sementara indeks lima kelompok konsumsi rumah tangga lainnya mengalami kenaikan, yaitu
indeks kelompok makanan jadi, minuman & rokok sebesar 0,32 persen, kelompok perumahan sebesar
0,32 persen, kelompok sandang sebesar 0,15 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,41 persen, dan
kelompok transportasi & komunikasi sebesar 0,42 persen.
5. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Subsektor
Pada Februari 2014 terjadi penurunan NTUP sebesar 0,09 persen. Hal ini karena kenaikan It sebesar
0,19 persen lebih rendah dibandingkan kenaikan indeks BPPBM sebesar 0,28 persen. Penurunan NTUP
disebabkan oleh turunnya NTUP di tiga subsektor penyusun NTUP, yaitu subsekstor tanaman pangan
sebesar 1,18 persen, subsektor hortikultura sebesar 0,28 persen, dan subsektor perikanan sebesar 1,21
persen. Sedangkan subsektor tanaman perkebunan rakyat naik sebesar 0,55 persen dan subsektor
peternakan naik sebesar 0,57 persen.
Tabel 17. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian per Subsektor dan Persentase Perubahannya,
Februari 2014 (2012=100)
Subsektor Januari 2014 Februari 2014 % Perubahan
(1) (2) (3) (4)
1. Tanaman Pangan 104,51 103,28 -1,18
2. Hortikultura 99,38 99,10 -0,28
3. Tanaman Perkebunan Rakyat 102,30 102,87 0,55
4. Peternakan 107,34 107,95 0,57
5. Perikanan 99,22 98,02 -1,21
a. Tangkap 101,80 100,32 -1,45
b. Budidaya 96,63 95,71 -0,95
Sumatera Utara 103,37 103,27 -0,09
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 15/03/12/Thn. XVI, 03 Maret 2014 19
H. HARGA PRODUSEN GABAH FEBRUARI 2014
Survei harga produsen gabah selama Februari 2014 dilakukan di 13 kabupaten terhadap 115
observasi. Berdasarkan komposisinya, jumlah observasi harga gabah masih didominasi Gabah Kering
Panen (GKP) sebanyak 99 observasi (86,09%), diikuti oleh Gabah Kering Giling (GKG) sebanyak 9
observasi (7,83%), dan Gabah Kualitas Rendah sebanyak 7 observasi (6,09%).
Tabel 18.
Jumlah Observasi, Harga Gabah di Petani dan Penggilingan, dan HPP Menurut Kelompok Kualitas, Februari 2014
Kelompok Kualitas
Jumlah Observasi
(%)
Harga Gabah di Petani (Rp/Kg) Harga Rata-
rata di Penggilingan
(Rp/Kg)
Harga Pembelian Pemerintah (HPP)
(Rp/Kg)
Selisih Harga Kol (5) atau (6) thd
Kol (7)
Terendah Tertinggi Rata-rata
Rp/Kg %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
GKG
9 4.150 4.818
4.675 4.720 4.150 (Penggilingan) 570 13,73 (7,83)
(Siabu; Mandailing Natal
(Balige; Toba Samosir)
GKP
99 3.500 4.900
4.054 4.108
3.300 (Petani) 754 22,85
(86,09)
(Kualuh Selatan, Lab.Batu Utara; Padang Bolak,
Pad. Lawas Utara)
(Lumban Julu; Toba Samosir)
3.350 (Penggilingan) 758 22,63
Gabah Kualitas Rendah
7 3.850 4.400
4.169 4.230 - - - - (6,09)
(Gunung Malela; Simalungun)
(Bandar Khalipah; Serdang Bedagai)
Total 115 - - - - - - - - (100,00)
Keterangan: ◙ GKG : KA≤14,00% dan KH≤3,00% ◙ GKP : KA (14,01%-25,00%) dan KH (3,01%-10,00%) ◙ Di Luar Kualitas : KA > 25,00% atau KH > 10,00%
1) HPP berdasarkan Inpres No.3 Tahun 2012 tanggal 27 Februari 2012
Di tingkat petani pada Februari 2014, harga tertinggi senilai Rp4.900,00 per kg berasal dari gabah
kualitas GKP varietas Arias, Permaisuri, Sipendek, dan Nagori di Kabupaten Toba Samosir. Sedangkan
harga terendah senilai Rp3.500,00 per kg berasal dari gabah kualitas GKP varietas Ciherang di Kabupaten
Labuhanbatu Utara, varietas Cigelis dan IR 64 di Kabupaten Padang Lawas Utara.
Di tingkat penggilingan pada Februari 2014, harga tertinggi senilai Rp5.000,00 per kg berasal dari
gabah kualitas GKP varietas Arias, Permaisuri, Sipendek, dan Nagori di Kabupaten Toba Samosir.
Sedangkan harga terendah senilai Rp3.550,00 per kg berasal dari gabah kualitas GKP varietas Ciherang di
Kabupaten Labuhanbatu Utara.
20 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 15/03/12/Thn. XVI, 03 Maret 2013
Lampiran
Tabel 19.
Perkembangan Inflasi di Sumatera Utara dan Nasional 2000 - 2014
No. Tahun/ Bulan
Medan Pematang-
siantar Sibolga
Padang-sidimpuan
Sumut Nasional
Bulan Kum Bulan Kum Bulan Kum Bulan Kum Bulan Kum Bulan Kum
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
1 2000 X 5,90 X 4,67 X 6,95 X 3,95 X 5,73 X 9,35
2 2001 X 15,51 X 13,55 X 8,66 X 9,84 X 14,79 X 12,55
3 2002 X 9,49 X 9,41 X 11,58 X 10,18 X 9,59 X 10,03
4 2003 X 4,46 X 2,51 X 3,94 X 4,07 X 4,23 X 5,06
5 2004 X 6,64 X 7,31 X 6,64 X 8,99 X 6,80 X 6,40
6 2005 X 22,91 X 19,67 X 22,39 X 18,47 X 22,41 X 17,11
7 2006 X 5,97 X 6,06 X 5,03 X 10,02 X 6,11 X 6,60
8 2007 X 6,42 X 8,37 X 7,13 X 5,87 X 6,60 X 6,59
9 2008 X 10,63 X 10,16 X 12,36 X 12,34 X 10,72 X 11,06
10 2009 X 2,69 X 2,72 X 1,59 X 1,87 X 2,61 X 2,78
11 2010 X 7,65 X 9,68 X 11,83 X 7,42 X 8,00 X 6,96
12 2011 X 3,54 X 4,25 X 3,71 X 4,66 X 3,67 X 3,79
13 2012 X 3,79 X 4,73 X 3,30 X 3,54 X 3,86 X 4,30
Januari 1,62 1,62 2,85 2,85 2,53 2,53 0,70 0,70 1,74 1,74 0,76 0,76
Februari -0,82 0,78 -0,83 1,99 -1,23 1,26 -0,20 0,50 -0,81 0,91 0,05 0,81
Maret -0,26 0,52 -0,39 1,60 -0,44 0,82 -0,14 0,36 -0,27 0,63 0,07 0,88
April 0,20 0,72 0,64 2,25 0,35 1,18 -0,23 0,13 0,23 0,86 0,21 1,09
Mei 0,11 0,83 -0,49 1,75 -0,04 1,13 0,22 0,35 0,05 0,91 0,07 1,15
Juni 1,13 1,97 1,78 3,57 2,02 3,17 1,19 1,54 1,23 2,15 0,62 1,79
Juli 0,76 2,74 0,39 3,97 0,11 3,29 0,19 1,73 0,67 2,84 0,70 2,50
Agustus 0,04 2,79 0,10 4,08 0,73 4,04 1,31 3,07 0,13 2,98 0,95 3,48
September -0,02 2,76 0,48 4,58 -0,92 3,08 -0,54 2,52 -0,03 2,95 0,01 3,49
Oktober 0,47 3,25 -0,42 4,14 0,04 3,13 0,27 2,80 0,35 3,31 0,16 3,66
November 0,04 3,29 -0,55 3,57 -0,59 2,52 0,19 2,99 -0,03 3,28 0,07 3,73
Desember 0,48 3,79 1,12 4,73 0,76 3,30 0,54 3,54 0,56 3,86 0,54 4,30
14 2013 X 10,09 X 12,02 X 10,08 X 7,82 X 10,18 X
Januari 1,21 1,21 2,01 2,01 3,78 3,78 1,29 1,29 1,39 1,39 1,03 1,03
Februari 0,80 2,02 1,16 3,19 0,12 3,90 0,30 1,59 0,78 2,19 0,75 1,79
Maret 0,42 2,45 0,30 3,50 -0,18 3,71 -0,50 1,08 0,34 2,54 0,63 2,43
April 0,74 3,20 0,31 3,82 0,74 4,48 0,81 1,90 0,70 3,25 -0,10 2,32
Mei 0,34 3,55 0,34 4,17 -0,20 4,27 -0,44 1,45 0,28 3,54 -0,03 2,30
Juni 1,28 4,88 1,22 5,44 1,96 6,31 0,86 2,31 1,28 4,87 1,03 3,85
Juli 2,74 7,75 2,52 8,10 1,71 8,12 3,70 6,10 2,72 7,72 3,29 6,75
Agustus 0,50 8,29 0,37 8,50 0,78 8,97 0,97 7,13 0,52 8,28 1,12 7,94
September 0,12 8,42 0,73 9,29 -0,99 7,89 -0,67 6,41 0,10 8,40 -0,35 7,57
Oktober 1,00 9,50 0,47 9,81 1,25 9,23 0,78 7,24 0,78 7,24 0,09 7,66
November 0,61 10,17 1,39 11,33 0,03 9,26 0,99 8,31 0,68 10,16 0,12 7,79
Desember -0,07 10,09 0,61 12,02 0,75 10,08 -0,44 7,82 0,02 10,18 0,55 8,38
15 2014 X X X X X X
Januari 1,00 1,00 1,12 1,12 3,24 3,24 1,34 1,34 1,10 1,10 1,07 1,07
Februari -0,59 0,40 -0,76 0,35 -2,43 0,74 -0,99 0,34 -0,69 0,41 0,26 1,33
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 15/03/12/Thn. XVI, 03 Maret 2014 21
Tabel 20.
Inflasi Gabungan 82 Kota Di Indonesia
No. Kota Februari 2014
No. Kota Februari 2014
IHK % Kumulatif IHK % Kumulatif
(1) (2) (3) (4) (5) (1) (2) (3) (4) (5)
1 Meulaboh 112,94 -1,28 1,36 42 Kediri 112,15 0,05 1,34
2 Banda Aceh 107,98 -0,45 1,39 43 Malang 111,37 0,31 1,07
3 Lhokseumawe 108,03 -0,88 1,52 44 Probolinggo 112,25 0,02 0,97
4 Sibolga 111,00 -2,43 0,74 45 Madiun 110,37 0,60 1,46
5 Pematang Siantar 113,40 -0,76 0,35 46 Surabaya 110,72 0,23 1,41
6 Medan 111,95 -0,59 0,40 47 Tangerang 115,81 0,86 2,09
7 Padangsidimpuan 110,50 -0,99 0,34 48 Cilegon 111,89 0,39 1,72
8 Padang 114,03 -0,64 1,24 49 Serang 112,90 0,82 2,08
9 Bukittinggi 110,04 -0,26 1,68 50 Singaraja 115,10 0,37 1,20
10 Tembilahan 116,16 0,46 3,05 51 Denpasar 109,54 0,37 1,63
11 Pekanbaru 110,96 0,04 0,73 52 Mataram 111,55 0,30 1,78
12 Dumai 111,00 0,30 0,73 53 Bima 113,76 0,28 1,55
13 Bungo 111,01 0,51 1,62 54 Maumere 110,51 1,61 1,53
14 Jambi 111,26 -0,78 0,77 55 Kupang 113,02 1,46 1,97
15 Palembang 108,81 -0,24 0,82 56 Pontianak 114,83 2,73 2,77
16 Lubuklinggau 107,53 -0,41 0,95 57 Singkawang 111,05 1,75 3,49
17 Bengkulu 113,25 -0,24 0,79 58 Sampit 110,76 0,75 1,94
18 Bandar Lampung 110,10 0,02 0,76 59 Palangkaraya 109,63 -0,57 0,63
19 Metro 122,58 0,09 2,88 60 Tanjung 109,80 -0,18 2,17
20 Tanjung Pandan 116,63 0,44 4,05 61 Banjarmasin 108,61 -0,28 0,36
21 Pangkal Pinang 112,50 -2,11 1,61 62 Balikpapan 111,96 -0,18 1,14
22 Batam 109,71 0,16 0,89 63 Samarinda 113,78 -0,32 1,05
23 Tanjung Pinang 113,39 0,87 2,14 64 Tarakan 114,31 0,59 1,03
24 DKI Jakarta 111,30 0,50 1,55 65 Manado 109,05 -0,23 0,83
25 Bogor 112,12 0,35 1,09 66 Palu 110,78 -0,72 0,31
26 Sukabumi 111,98 0,62 1,70 67 Bulukumba 117,18 0,97 2,11
27 Bandung 110,30 0,39 1,49 68 Watampone 109,35 0,99 0,84
28 Cirebon 110,52 0,37 1,05 69 Makassar 108,92 0,25 1,45
29 Bekasi 110,84 0,43 1,59 70 Pare-Pare 108,37 0,15 0,70
30 Depok 112,13 0,54 1,31 71 Palopo 109,00 0,13 1,90
31 Tasikmalaya 109,97 0,71 1,62 72 Kendari 107,45 -0,97 -0,66
32 Cilacap 113,54 0,57 1,37 73 Bau-Bau 110,24 -1,43 0,72
33 Purwokerto 111,05 0,51 1,33 74 Gorontalo 107,91 -0,98 -0,63
34 Kudus 116,38 0,11 1,78 75 Mamuju 109,04 0,27 0,67
35 Surakarta 109,81 0,28 1,51 76 Ambon 109,50 0,85 1,66
36 Semarang 110,66 0,24 1,15 77 Tual 115,33 1,46 2,58
37 Tegal 108,47 0,79 1,54 78 Ternate 111,57 -0,69 -0,25
38 Yogyakarta 110,85 0,07 1,12 79 Manokwari 106,75 0,29 0,23
39 Jember 110,70 0,05 1,28 80 Sorong 109,11 0,63 0,45
40 Banyuwangi 112,17 1,02 1,61 81 Merauke 111,84 -0,76 1,38
41 Sumenep 110,25 0,76 1,55 82 Jayapura 112,91 -0,26 1,43
Nasional
22 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 15/03/12/Thn. XVI, 03 Maret 2013
Tabel 21.
Andil Beberapa Jenis Komoditas terhadap Inflasi/Deflasi di Kota Sibolga Bulan Februari 2014
Komoditas Andil
inflasi Komoditas
Andil
deflasi
Pisang 0,2554 Cabai Merah -1,2601
Rokok Kretek 0,1089 Tomat Buah -0,6173
Pepaya 0,0704 Kembung/Gembung -0,3655
Teri 0,0311 Bawang Merah -0,2441
Teh 0,0251 Kelapa -0,1668
Rokok Putih 0,0234 Tongkol/Ambu-Ambu -0,1229
Semangka 0,0164 Teter -0,0904
Tabel 22.
Andil Beberapa Jenis Komoditas terhadap Inflasi/Deflasi di Kota Pematangsiantar
Bulan Februari 2014
Komoditas Andil
Inflasi Komoditas
Andil
Deflasi
Pisang 0,1712 Cabai Merah -0,4906
Dencis 0,1046 Tomat Buah -0,4773
Teri 0,0785 Bawang Merah -0,4763
Rokok Kretek Filter 0,0752 Beras -0,1250
Rokok Kretek 0,0664 Pepaya -0,0659
Daging Babi 0,0544 Sawi Hijau -0,0596
Sepatu 0,0512 Daging Ayam Ras -0,0434
Tabel 23.
Andil Beberapa Jenis Komoditas terhadap Inflasi/Deflasi di Kota Medan Bulan Februari 2014
Komoditas Andil
Inflasi Komoditas
Andil
Deflasi
Dencis 0,0639 Cabai Merah -0,5507
Daging Ayam Ras 0,0517 Bawang Merah -0,2969
Beras 0,0495 Bahan Bakar Rumah Tangga -0,0505
Tongkol/Ambu-Ambu 0,0357 Jeruk -0,0428
Pemeliharaan/Service 0,0344 Kembung/Gembung -0,0320
Udang Basah 0,0343 Tomat Buah -0,0273
Susu Bubuk 0,0260 Sawi Hijau -0,0179
Tabel 24.
Andil Beberapa Jenis Komoditas terhadap Inflasi/Deflasi di Kota Padangsidimpuan
Bulan Februari 2014
Komoditas Andil
Inflasi Komoditas
Andil
Deflasi
Kontrak Rumah 0,1151 Cabai Merah -0,7022
Kelapa 0,0789 Bawang Merah -0,3014
Udang Basah 0,0542 Bahan Bakar Rumah Tangga -0,2374
Teri 0,0483 Beras -0,1517
Mas 0,0385 Tomat Buah -0,0534
Bayam 0,0333 Daging Ayam Ras -0,0381
Sewa Rumah 0,0272 Dencis -0,0362
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 15/03/12/Thn. XVI, 03 Maret 2014 23
Tabel 25. Andil dan Laju Inflasi Sumatera Utara Bulan Februari 2014, Inflasi Tahun Kalender,
dan Inflasi Year on Year Menurut Kelompok Pengeluaran (2007=100)
No. Kelompok/Sub Kelompok Andil Inflasi
Inflasi Februari 20141)
Laju Inflasi Tahun Kalender
20142)
Inflasi Year On Year
20143)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
U m u m -0,69 -0,69 0,41 8,45
1. Bahan Makanan -0,81 -3,18 0,55 8,12
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0,04 0,26 0,71 6,18
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar -0,04 -0,17 0,45 7,85
4. Sandang 0,03 0,51 0,80 4,16
5. Kesehatan 0,02 0,64 1,33 3,49
6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga 0,00 0,04 0,01 7,52
7. Transpor dan Komunikasi, dan Jasa Keuangan 0,06 0,29 -0,18 14,59
1) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2014 terhadap IHK bulan sebelumnya 2) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2014 terhadap IHK bulan Desember 2013 3) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2014 terhadap IHK bulan Februari 2013
Tabel 26. Andil dan Laju Inflasi Kota Sibolga Bulan Februari 2014, Inflasi Tahun Kalender,
dan Inflasi Year on Year Menurut Kelompok Pengeluaran (2007=100)
No. Kelompok/Sub Kelompok Andil Inflasi
Inflasi Februari 20141)
Laju Inflasi Tahun Kalender
20142)
Inflasi Year On Year
20143)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
U m u m -2,43 -2,43 0,74 6,82
1. Bahan Makanan -2,66 -8,29 -0,59 7,47
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0,19 1,05 2,20 7,18
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 0,01 0,03 0,99 4,78
4. Sandang 0,01 0,12 1,99 5,14
5. Kesehatan 0,00 0,01 2,51 7,25
6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga 0,02 0,37 0,33 0,44
7. Transpor dan Komunikasi, dan Jasa Keuangan 0,00 0,00 0,15 11,76
1) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2014 terhadap IHK bulan sebelumnya 2) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2014 terhadap IHK bulan Desember 2013 3) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2014 terhadap IHK bulan Februari 2013
Tabel 27. Andil dan Laju Inflasi Kota Pematangsiantar Bulan Februari 2014, Inflasi Tahun Kalender,
dan Inflasi Year on Year Menurut Kelompok Pengeluaran (2007=100)
No. Kelompok/Sub Kelompok Andil Inflasi
Inflasi Februari 20141)
Laju Inflasi Tahun Kalender
20142)
Inflasi Year On Year
20143)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
U m u m -0,76 -0,76 0,35 8,67
1. Bahan Makanan -1,15 -4,05 -1,74 6,50
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0,18 0,99 2,18 11,92
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 0,05 0,23 0,89 8,41
4. Sandang 0,10 1,38 2,13 1,84
5. Kesehatan 0,02 0,49 0,71 4,14
6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga 0,00 0,02 0,02 3,58
7. Transpor dan Komunikasi, dan Jasa Keuangan 0,04 0,31 0,47 17,52
1) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2014 terhadap IHK bulan sebelumnya 2) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2014 terhadap IHK bulan Desember 2013 3) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2014 terhadap IHK bulan Februari 2013
24 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 15/03/12/Thn. XVI, 03 Maret 2013
Tabel 28. Andil dan Laju Inflasi Kota Medan Bulan Februari 2014, Inflasi Tahun Kalender,
dan Inflasi Year on Year Menurut Kelompok Pengeluaran (2007=100)
No. Kelompok/Sub Kelompok Andil Inflasi
Inflasi Februari 20141)
Laju Inflasi Tahun Kalender
20142)
Inflasi Year On Year
20143)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
U m u m -0,59 -0,59 0,40 8,59
1. Bahan Makanan -0,68 -2,84 0,95 8,53
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0,02 0,14 0,45 5,42
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar -0,05 -0,21 0,33 8,00
4. Sandang 0,03 0,45 0,60 4,33
5. Kesehatan 0,03 0,72 1,43 3,02
6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga 0,00 0,01 0,01 8,41
7. Transpor dan Komunikasi, dan Jasa Keuangan 0,06 0,32 -0,28 14,59
1) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2014 terhadap IHK bulan sebelumnya 2) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2014 terhadap IHK bulan Desember 2013 3) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2014 terhadap IHK bulan Februari 2013
Tabel 29.
Andil dan Laju Inflasi Kota Padangsidimpuan Bulan Februari 2014, Inflasi Tahun Kalender, dan Inflasi Year on Year Menurut Kelompok Pengeluaran (2007=100)
No. Kelompok/Sub Kelompok Andil Inflasi
Inflasi Februari 20141)
Laju Inflasi Tahun Kalender
20142)
Inflasi Year On Year
20143)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
U m u m -0,99 -0,99 0,34 6,65
1. Bahan Makanan -1,00 -3,70 -0,84 5,05
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0,03 0,20 1,08 6,89
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar -0,07 -0,34 1,42 6,38
4. Sandang 0,01 0,10 0,91 5,09
5. Kesehatan 0,00 0,08 0,21 7,60
6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga 0,02 0,33 -0,13 5,06
7. Transpor dan Komunikasi, dan Jasa Keuangan 0,00 0,00 0,05 10,90
1) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2014 terhadap IHK bulan sebelumnya 2) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2014 terhadap IHK bulan Desember 2013 3) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2014 terhadap IHK bulan Februari 2013
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 15/03/12/Thn. XVI, 03 Maret 2014 25
Tabel 30. Nilai Tukar Petani Provinsi Sumatera Utara per Subsektor
Januari-Februari 2014 (2012=100)
Subsektor Januari 2014 Februari
2014 Persentase Perubahan
(1) (2) (3) (4)
1. Tanaman Pangan (Padi & Palawija)
a. Nilai Tukar Petani Padi & Palawija (NTPP) 100,05 99,41 -0,65
b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 110,96 110,33 -0,57
- Padi 111,53 111,15 -0,34
- Palawija 109,62 108,41 -1,12
c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 110,90 110,98 0,08
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 112,41 112,31 -0,08
- Indeks BPPBM 106,18 106,82 0,60
2. Hortikultura
a. Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 96,01 96,17 0,16
b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 106,35 106,59 0,23
- Sayur-sayuran 107,04 106,45 -0,55
- Buah-buahan 105,62 106,80 1,12
- Tanaman Obat 101,96 103,99 1,99
c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 110,76 110,83 0,07
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 111,60 111,57 -0,03
- Indeks BPPBM 107,01 107,56 0,51
3. Tanaman Perkebunan Rakyat
a. Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 99,21 99,97 0,76
b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 110,95 111,65 0,63
- Tanaman Perkebunan Rakyat 110,95 111,65 0,63
c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 111,83 111,69 -0,13
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 112,46 112,28 -0,16
- Indeks BPPBM 108,45 108,54 0,08
4. Peternakan
a. Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) 103,88 104,51 0,61
b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 112,44 113,04 0,53
- Ternak Besar 115,42 115,86 0,38
- Ternak Kecil 107,58 108,66 1,00
- Unggas 109,43 109,28 -0,14
- Hasil Ternak 104,23 105,83 1,53
c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 108,25 108,17 -0,08
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 112,22 112,08 -0,12
- Indeks BPPBM 104,76 104,72 -0,03
26 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 15/03/12/Thn. XVI, 03 Maret 2013
Lanjutan Tabel 30 ……
Subsektor Januari 2014 Februari 2014 Persentase Perubahan
(1) (2) (3) (4)
5. Perikanan
a. Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTNP) 97,52 96,58 -0,96
b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (It) 107,07 106,30 -0,72
c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (Ib) 109,79 110,07 0,25
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 111,50 111,53 0,03
- Indeks BPPBM 107,91 108,45 0,49
5.1. Perikanan Tangkap
a. Nilai Tukar Nelayan (NTN) 99,72 98,56 -1,16
b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan (It) 109,74 108,71 -0,94
- Penangkapan 109,74 108,71 -0,94
c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan (Ib) 110,05 110,29 0,22
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 111,59 111,62 0,03
- Indeks BPPBM 107,80 108,36 0,51
5.2. Perikanan Budidaya
a. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) 95,29 94,57 -0,75
b. Indeks Harga yang Diterima Pembudidaya Ikan (It) 104,38 103,88 -0,48
- Budidaya 104,38 103,88 -0,48
c. Indeks Harga yang Dibayar Pembudidaya Ikan (Ib) 109,54 109,84 0,28
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 111,41 111,45 0,04
- Indeks BPPBM 108,02 108,54 0,47
Gabungan/Provinsi Sumatera Utara
a. Nilai Tukar Petani (NTP) 99,83 100,04 0,21
b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 110,46 110,66 0,19
c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 110,65 110,62 -0,02
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 112,24 112,12 -0,11
- Indeks BPPBM 106,86 107,16 0,28
Gabungan/Provinsi Sumatera Utara tanpa Perikanan
a. Nilai Tukar Petani (NTP) 99,90 100,14 0,24
b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 110,56 110,79 0,21
c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 110,67 110,64 -0,03
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 112,26 112,14 -0,11
- Indeks BPPBM 106,83 107,12 0,27
BPPBM = Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 15/03/12/Thn. XVI, 03 Maret 2014 27
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA
Informasi lebih lanjut hubungi:
1. Kepala Bidang Statistik Distribusi (Bismark Saor Pardamean)
2. Kepala Seksi Statistik HK dan HPB (Nurbaiti)
3. Kepala Seksi Statistik Niaga dan Jasa (Hafsyah Aprillia)
4. Kepala Seksi Statistik Keuangan dan Harga Produsen
(Freddy Situngkir)
5. Kepala Seksi Diseminasi dan Layanan Statistik (Pendi Dewanto)
Telepon: 061-8452343, Faks. 061-8452773
E-mail: [email protected]
Website: sumut.bps.go.id