bp2mi · 2. muhammad awaluddin, selaku direktur utama pt angkasa pura ii (persero) berkedudukan di...

8
BP2MI ANGKASA PURA n Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia INDONESIA'S AIRPORT COMPANY NOTA KESEPAHAMAN antara BADAN PELINDUNGAN PEKERJA MIGRAN INDONESIA dan PT ANGKASA PURA II (PERSERO) tentang PELAYANAN KEBERANGKATAN DAN KEPULANGAN BAGI PEKERJA MIGRAN INDONESIA NOMOR PIHAK PERTAMA 04/KA-MOÜ/IX/2020 NOMOR PIHAK KEDUA PJJ.04.04/00/09/2020/0533 Pada hari ini, Jumat, tanggal empat, bulan September, tahun dua ribu dua puluh (04-09-2020) bertempat di Tangerang, yang bertandatangan di bawah ini: 1. BENNY RHAMDANI, selaku Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, berkedudukan di Jalan MT. Haryono Kav. 52 Jakarta 12770, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA. 2. MUHAMMAD AWALUDDIN, selaku Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) berkedudukan di Gedung 600 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT ANGKASA PURA II (PERSERO), untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. Selanjutnya, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA masing-masing disebut "PIHAK" dan secara bersama-sama disebut "PARA PIHAK". PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut: 1. bahwa PIHAK PERTAMA merupakan lembaga pemerintah nonkementerian yang bertugas sebagai pelaksana kebijakan dalam pelayanan dan pelindungan Pekerja Migran Indonesia secara terpadu sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2019 tentang Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia. 2. bahwa PIHAK KEDUA adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang jasa kebandarudaraan dan/atau jasa terkait bandar udara; Paraf PIHAK PERTAMA ||. PIHAK KEDUA Page 1

Upload: others

Post on 07-Dec-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BP2MI · 2. MUHAMMAD AWALUDDIN, selaku Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) berkedudukan di Gedung 600 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, dalam hal ini bertindak

BP2MI ANGKASA PURA n Badan Pelindungan

Pekerja Migran Indonesia

INDONESIA'S AIRPORT COMPANY

NOTA KESEPAHAMAN

antara

BADAN PELINDUNGAN PEKERJA MIGRAN INDONESIA

dan

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

tentang

PELAYANAN KEBERANGKATAN DAN KEPULANGAN

BAGI PEKERJA MIGRAN INDONESIA

NOMOR PIHAK PERTAMA 04/KA-MOÜ/IX/2020

NOMOR PIHAK KEDUA PJJ.04.04/00/09/2020/0533

Pada hari ini, Jumat, tanggal empat, bulan September, tahun dua ribu dua puluh (04-09-2020) bertempat di Tangerang, yang bertandatangan di bawah ini:

1. BENNY RHAMDANI, selaku Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, berkedudukan di Jalan MT. Haryono Kav. 52 Jakarta 12770, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. MUHAMMAD AWALUDDIN, selaku Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) berkedudukan di Gedung 600 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT ANGKASA PURA II (PERSERO), untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Selanjutnya, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA masing-masing disebut "PIHAK" dan secara bersama-sama disebut "PARA PIHAK".

PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut: 1. bahwa PIHAK PERTAMA merupakan lembaga pemerintah nonkementerian yang

bertugas sebagai pelaksana kebijakan dalam pelayanan dan pelindungan Pekerja Migran Indonesia secara terpadu sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2019 tentang Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.

2. bahwa PIHAK KEDUA adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang jasa kebandarudaraan dan/atau jasa terkait bandar udara;

Paraf PIHAK PERTAMA ||. PIHAK KEDUA

Page 1

Page 2: BP2MI · 2. MUHAMMAD AWALUDDIN, selaku Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) berkedudukan di Gedung 600 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, dalam hal ini bertindak

3. PARA PIHAK bermaksud untuk menjalin kerja sama dengan ruang lingkup sebagaimana tercantum dalam Nota Kesepahaman ini, dengan tetap memperhatikan ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan Nota Kesepahaman tentang Pelayanan Keberangkatan dan Kepulangan Bagi Pekerja Migran Indonesia (selanjutnya disebut "Nota Kesepahaman"), dengan ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1 MAKSUD DAN TUJUAN

(1) Maksud Nota Kesepahaman ini adalah sebagai pedoman dan dasar bagi PARA PIHAK dalam melakukan kerja sama yang saling menguntungkan dalam pemanfaatan potensi yang dimiliki oleh masing-masing PIHAK sebagaimana dimaksud dalam ruang lingkup Nota Kesepahaman ini, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku.

(2) Tujuan Nota Kesepahaman ini adalah untuk membuka potensi kerja sama antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA serta memperoleh manfaat secara optimal bagi PARA PIHAK.

PASAL 2 ASAS DAN PRINSIP KESEPAKATAN

Nota Kesepahaman ini disusun dengan berlandaskan pada asas kesetaraan, itikad baik dan musyawarah mufakat serta saling menguntungkan dan memberi manfaat bagi masing-masing PIHAK dengan tetap mengedepankan cara-cara yang profesional dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang timbul.

PASAL 3 RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi:

a. Fasilitasi jalur khusus bagi Pekerja Migran Indonesia dalam rangka memberikan kelancaran pelayanan kepulangan dan keberangkatan;

b. Fasilitasi ruangan help desk dan lounge bagi Pekerja Migran Indonesia;

c. Fasilitasi tempat pemasaran atau display bagi produk Pekerja Migran Indonesia pada terminal kedatangan;

Paraf PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Page 2

Page 3: BP2MI · 2. MUHAMMAD AWALUDDIN, selaku Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) berkedudukan di Gedung 600 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, dalam hal ini bertindak

d. Promosi program pelayanan dan pelindungan Pekerja Migran Indonesia;

e. Kerja sama lainnya yang disepakati oleh PARA PIHAK.

PASAL 4 PELAKSANAAN

(1) Pelaksanaan Nota Kesepahaman sebagaimana dimaksud pada Pasal 3, dapat dituangkan dalam perjanjian atau dokumen kesepakatan tertulis tersendiri (yang selanjutnya disebut "Perjanjian Kerja Sama") dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang akan diatur dan disepakati kemudian oleh PARA PIHAK.

(2) Dalam rangka persiapan dan untuk menyusun Perjanjian Kerja Sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini dapat dibentuk tim yang terdiri dari wakil PARA PIHAK.

PASAL 5 JANGKA WAKTU

(1) Nota Kesepahaman ini berlaku selama 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya Nota Kesepahaman ini oleh PARA PIHAK.

(2) Dalam hal sampai dengan berakhirnya jangka waktu Nota Kesepahaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, PARA PIHAK belum dapat menindaklanjuti Nota Kesepahaman ini dalam bentuk perjanjian atau dokumen kesepakatan tertulis sebagaimana dimaksud Pasal 4 Nota Kesepahaman ini, maka berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK, dapat mengakhiri atau memperpanjang Nota Kesepahaman ini yang akan dituangkan dalam dokumen tertulis.

(3) Nota Kesepahaman ini dapat berakhir atau diakhiri apabila:

a. Berdasarkan peraturan perundang-undangan, tidak dapat dilaksanakan atau menjadi tidak sah menurut hukum;

b. PARA PIHAK sepakat untuk mengakhiri Nota Kesepahaman ini sebelum berakhirnya Jangka Waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini;

c. Keadaan force majeure yang tidak dapat diatasi, sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan pelaksanaan Nota Kesepahaman;

d. Salah satu PIHAK berkehendak untuk mengakhiri Nota Kesepahaman ini dengan menyampaikan secara tertulis kepada PIHAK lainnya paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kalender sebelum tanggal efektif pengakhiran yang dikehendaki.

(4) PARA PIHAK sepakat untuk mengesampingkan berlakunya ketentuan Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata terhadap Nota Kesepahaman ini.

Paraf PIHAK PERTAMA ^ PIHAK KEDUA

Page 3

Page 4: BP2MI · 2. MUHAMMAD AWALUDDIN, selaku Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) berkedudukan di Gedung 600 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, dalam hal ini bertindak

PASAL 6 EVALUASI

(1) PARA PIHAK akan melakukan evaluasi baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama terhadap pelaksanaan Nota Kesepahaman ini sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun atau atas kesepakatan PARA PIHAK.

(2) Hasil monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun dalam bentuk laporan oleh PARA PIHAK.

PASAL 7 KORESPONDENSI

(1) Dalam pelaksanaan Nota Kesepahaman ini, PARA PIHAK tunduk pada ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia.

(2) Untuk kelancaran proses pelaksanaan Nota Kesepahaman ini, maka semua pemberitahuan atau permintaan yang diperlukan sehubungan dengan Nota Kesepahaman ini harus disampaikan kepada PARA PIHAK ke alamat sebagai berikut:

a. Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Up. Kepala Biro Hukum dan Humas Jl. MT Haryono Kav. 52, Pancoran, Jakarta Selatan Telepon : +6221 7994031 Email : [email protected]

b. PT Angkasa Pura II (Persero) Up. SVP of Corporate Secretary Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Gedung 600, JKT19120 Tangerang Telepon : +6221 5505079 Email : [email protected]

(3) Apabila terjadi perubahan terhadap alamat sebagaimana dimaksud pada ayat (2), maka PIHAK yang mengalami perubahan alamat wajib memberitahukan kepada PIHAK lainnya dalam Nota Kesepahaman ini.

Page 4 Paraf

PIHAK PERTAMA ^ PIHAK KEDUA *T.

Page 5: BP2MI · 2. MUHAMMAD AWALUDDIN, selaku Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) berkedudukan di Gedung 600 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, dalam hal ini bertindak

PASAL 8 BIAYA PELAKSANAAN

Segala biaya yang timbul dari pelaksanaan Nota Kesepahaman ini menjadi beban dan tanggung jawab masing-masing PIHAK, kecuali disepakati lain oleh PARA PIHAK dalam Nota Kesepahaman ini atau dokumen tertulis lainnya.

PASAL 9 PERTUKARAN INFORMASI DAN KERAHASIAAN

(1) PARA PIHAK menyatakan bahwa seluruh informasi, data dan dokumen yang diberikan, dipertukarkan atau didapat dalam bentuk apapun, termasuk tetapi tidak terbatas pada bentuk lisan, tertulis, grafik atau file elektronik dan setiap bentuk turunan maupun salinannya terkait dengan pelaksanaan Nota Kesepahaman ini adalah bersifat rahasia ("Informasi Rahasia").

(2) PIHAK yang menerima Informasi Rahasia ("Pihak Penerima") dari PIHAK yang mengungkapkan Informasi Rahasia ("Pihak Pengungkap") wajib menjaga kerahasiaan dan dilarang untuk mengungkapkan Informasi Rahasia tersebut kepada pihak lain dengan cara apapun tanpa persetujuan tertulis lebih dulu dari Pihak Pengungkap.

(3) Ketentuan dalam ayat (2) Pasal ini tidak berlaku untuk informasi yang:

a. Sudah menjadi milik umum (public domain) tanpa lebih terjadi pelanggaran ketentuan kerahasiaan dalam Nota Kesepahaman ini; atau

b. Merupakan milik Pihak Penerima yang dapat dibuktikan dengan dokumen kepemilikan yang sah yang sudah ada sebelum Nota Kesepahaman ini dan informasi tersebut tidak termasuk yang harus dijaga kerahasiaannya menurut Nota Kesepahaman ini; atau

c. Didapatkan secara sah oleh Pihak Penerima tersebut dengan pembatasan bahwa informasi tersebut didapat dari pihak lain yang tidak melakukan pelanggaran ketentuan kerahasian dalam Pasal ini; atau

d. Dikembangkan oleh suatu PIHAK dan/atau Afiliasinya secara independen.

(4) Pihak Penerima wajib untuk mengembalikan seluruh Informasi Rahasia kepada Pihak Pengungkap, dan memusnahkan dan/atau menghapus semua salinan yang masih dipegang oleh Pihak Penerima pada saat Nota Kesepahaman ini berakhir, kecuali dokumen milik Pihak Penerima yang wajib disimpan berdasarkan peraturan internal Pihak Penerima dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Paraf PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Page 5

Page 6: BP2MI · 2. MUHAMMAD AWALUDDIN, selaku Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) berkedudukan di Gedung 600 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, dalam hal ini bertindak

PASAL 10 PERNYATAAN DAN STATUS NOTA KESEPAHAMAN

(1) PARA PIHAK dapat saling memberikan Informasi Rahasia yang menyangkut teknis pelaksanaan kegiatan berdasarkan Nota Kesepahaman ini dengan tunduk pada ketentuan Pasal 9 Nota Kesepahaman ini.

(2) PARA PIHAK menyatakan dan menjamin bahwa segala informasi, dokumen dan keterangan yang diberikan adalah benar dan tidak menyesatkan.

(3) PARA PIHAK menyatakan bahwa Nota Kesepahaman ini tidak dimaksudkan sebagai perjanjian yang menimbulkan hak dan kewajiban yang mengikat bagi PARA PIHAK dan Nota Kesepahaman ini tidak menyiratkan atau menimbulkan hubungan kemitraan, keagenan, usaha patungan atau hubungan sejenis antara PARA PIHAK.

(4) Salah satu PIHAK yang satu menyatakan dan menjamin kepada PIHAK lainnya bahwa:

a. didirikan menurut hukum yang berlaku dan Nota Kesepahaman ini ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dari masing-masing PIHAK;

b. yang mewakili menandatangani Nota Kesepahaman ini merupakan PIHAK yang sah berwenang mengikat dan melaksanakan Nota Kesepahaman ini; dan

c. memiliki persetujuan dan izin yang diperlukan dan memenuhi seluruh persyaratan untuk menandatangani Nota Kesepahaman ini.

(5) PARA PIHAK memahami bahwa Nota Kesepahaman ini bersifat tidak eksklusif (non­exclusive) dan tidak dapat dianggap membatasi atau menghalangi PARA PIHAK dalam Nota Kesepahaman ini untuk melaksanakan rencana kerja sama atau kerja sama dengan pihak lainnya.

(6) Jika suatu ketentuan dalam Nota Kesepahaman ini dianggap batal atau tidak dapat diberlakukan berdasarkan suatu ketentuan perundang-undangan, putusan pengadilan atau berdasarkan keputusan pihak yang berwenang lainnya, maka ketentuan tersebut dianggap tidak berlaku, namun ketidakberlakuan ketentuan tersebut tidak akan mempengaruhi keabsahan dan berlakunya ketentuan-ketentuan lainnya dalam Nota Kesepahaman ini.

PASAL 11 FORCE MAJEURE

(1) Kegagalan PARA PIHAK untuk melaksanakan kewajiban berdasarkan Nota Kesepahaman ini tidak akan dianggap sebagai kelalaian atau pelanggaran Nota Kesepahaman apabila kegagalan tersebut diakibatkan oleh Force Majeure.

Paraf PIHAK PERTAMA .. PIHAK KEDUA

Page 6

Page 7: BP2MI · 2. MUHAMMAD AWALUDDIN, selaku Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) berkedudukan di Gedung 600 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, dalam hal ini bertindak

(2) Force Majeure dalam Nota Kesepahaman ini adalah keadaan tidak terduga atau keadaan memaksa yang terjadi di luar kekuasaan PARA PIHAK, termasuk tetapi tidak terbatas pada: kebakaran, perang, pemogokan, sabotase, epidemi, huru-hara akibat politik dan bencana alam yang secara langsung dan substansial mempengaruhi kemampuan PIHAK yang terkena untuk melaksanakan kewajiban sesuai dengan Nota Kesepahaman ini.

(3) Bila terjadi Force Majeure, maka PIHAK yang mengalami wajib memberitahukan kepada PIHAK yang lainnya secara tertulis disertai dengan bukti-bukti dan konfirmasi tertulis dari Pemerintah yang berwenang di mana telah terjadi Force Majeure.

(4) Dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender setelah menerima pengajuan Force Majeure sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, maka PIHAK yang menerima pengajuan Force Majeure akan menentukan sikapnya mengenai hal tersebut.

(5) Dalam hal terjadi Force Majeure, maka PARA PIHAK dapat mempertimbangkan kembali jangka waktu pelaksanaan Nota Kesepahaman ini.

PASAL 12 KETENTUAN LAIN - LAIN

(1) Dalam hal Nota Kesepahaman ini berakhir sebagaimana dimaksud pada Pasal 5, maka ketentuan Pasal 9 Nota Kesepahaman ini tetap berlaku.

(2) Setiap perubahan terhadap Nota Kesepahaman ini akan dilaksanakan/dituangkan secara tertulis dan ditandatangani oleh PARA PIHAK serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Nota Kesepahaman ini.

(3) Dengan ditandatanganinya Nota Kesepahaman ini tidak menyebabkan salah satu PIHAK atau PARA PIHAK melanggar atau wanprestasi terhadap segala perikatan maupun ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku, yang mana masing-masing PIHAK terikat atau menjadi PIHAK di dalamnya.

(4) Dalam hal terjadi perselisihan/perbedaan dalam penafsiran atas pelaksanaan ketentuan-ketentuan dalam Nota Kesepahaman ini, akan diselesaikan oleh PARA PIHAK secara musyawarah untuk mufakat dengan tetap memperhatikan ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku.

PASAL 13 PENUTUP

(1) Nota Kesepahaman ini memuat, dan karenanya menggantikan semua pengertian dan kesepakatan yang telah dicapai oleh PARA PIHAK sebelum ditandatanganinya Nota Kesepahaman ini, baik tertulis maupun tidak tertulis.

Paraf PIHAK PERTAMA . PIHAK KEDUA

Page 7

Page 8: BP2MI · 2. MUHAMMAD AWALUDDIN, selaku Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) berkedudukan di Gedung 600 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, dalam hal ini bertindak

(2) Demikian Nota Kesepahaman ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK pada hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana disebutkan pada bagian awal Nota Kesepahaman, dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, bermeterai cukup dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum sama.

BADAN PELINDUNGAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

PEKERJA MIGRAN INDONESIA

Paraf PIHAK PERTAMA ft, PIHAK KEDUA

Page 8