bolok statis tak tentu-1
DESCRIPTION
jjjjTRANSCRIPT
R1
R2R3 R4 R5
S
R3 R4 R5
R1
R2
Balok Statis Tak Tentu
Definisi
Suatu struktur balok statis tak tentu adalah balok yang untuk mencari dan menggambarkan
gaya geser dan bending momennya tidak dapat dilakukan dengan dengan persamaan static
saja, yaitu jumlah momen sama dengan nol dan jumlah gaya sama dengan nol. Tingkat/derajad
ketidak tentuan struktur balok dinyatakan dengan reaksi ekternal dikurangi 2, apabila tidak
ditambah sendi internal. Untuk menjadikan struktur balok menerus menjadi statis tertentu,
setiap tambahan bentang memerlukan tambahan satu sendi internal. Secara matematis tingkat
ketidaktentuan struktur balok dapat dinyatakan sebagai berikut:
NI = NR – NIH -2
NI = derajat ketidaktentuan struktur balok
NR = Jumlah reaksi
NIH = jumlah sendi internal
Contoh struktur balok meneru tak tentu pada gambar 1, berapa derajat ketidak tentuannya?
Gambar 1 balok menerus statis tak tentu
Untuk menyelesaikan struktur statis tentu banyak metoda yang telah dapat digunakan yang
akan dijelaskan selanjutnya.
1. Force Method - Consisten Deformation (Johann Albert Eytelwein, Jerman 1808)
Procedure penyelesaian menggunakan consisten deformation dilakukan melaui mengambil
reaksi kelebihan agar menjadi struktur statis tertentu. Kemudian hasil yang diperoleh
dikembalikan pada struktur statis tak tentu tersebut. Contoh balok statis tak tentu dengan
beban terbagi merata pada gambar 2
R1
R3R4
R2
Gambar 2. Balok Statis tak tentu dengan derajat ketidak tentuan 2
Oleh karena derajat ketidaktentuan 2, maka kelebihan ini yang akan dihilangkan untuk
menjadikan struktur statis tertentu, yaitu jepit di kedua ujung dihilangkan menjadi dukungan
sederhana, sehingga dapat diselesaikan. Dengan menggunakan teori luasan momen seperti
dalam gambar 3, maka dapat diperoleh persamaan di masing-masing ujung balok.
Gambar 3. Bidang momen/EI
Sebagaimana teori kelengkungan:
θ12=∫1
2MEIdx=luasan bidang momen
EIsepenjang12
∆21=∫1
2
xdθ=∫1
2MxEIdx=statis bidang momen
EIdi titik2
R1/EI
RR
R2/EI
wL2/8EI
w
L
(-
(
a x
a x
Lengkung x2
A= 1/3 ab
X = ¼ a
Lengkung xn
A= ab /(n+1)
X = a /(n+2)
b
R1
R3R4
R2
a b P
R2/EIR1/EI
Pab/EIL
Oleh karena beban terbagi merata, dukungan sama, berarti berlaku keadaan simetri, maka
θA=θA 1−θA2=∆BA1−∆BA2
L
θA 1=23w L2
8 EIL= 112w L3
EI
θA 2=R1EIL
Oleh karena dukungan di titik A adalah jepit berarti A = 0, maka diperoleh
θA=112w L3
EI−R1EIL=0
R1=112wL2=momenujungdi A
Statis tak tentu dengan beban titik sebagaimana pada gambar 4:
Lengkung x2
A= 2/3 ab
X = 5/8 a
Lengkung x3
A= 3/4 ab
X = 3/5 a
a x
a x
b
θA=θA 1−θA2−θA3=∆BA1−∆BA2−∆BA3
L
¿ 1L [ 12 ( PabLEI )( L+b3 )−12 ( R1EI )L( 2 L3 )−12 ( R2EI )L(1 L3 )]=( Pab6 EI )( L+bL )−( R1L3 EI )−( R2 L6 EI )=0(1)
θB=θB1−θB2−θB3=∆AB1−∆AB2−∆AB3
L
¿ 1L [ 12 ( PabLEI )( L+a3 )−12 ( R1EI )L( L3 )−12 ( R2EI )L( 2 L3 )]=( Pab6 EI )( L+aL )−(R1L6 EI )−( R2L3 EI )=0(2)
Dengan menyelesaikan kedua persamaan tersebut akan diperoleh:
R1=Pab2
L2
R2=Pa2bL2
Dengan mengambil MA = 0 dan MB = 0
R3=PbL
+R1−R2L
=Pb2
L3(3a+b)
R4=P aL
−R1−R2L
=Pa2
L3(a+3b)