bof

17
FOTO POLOS ABDOMEN I. PENDAHULUAN Pada keadaan penyakit yang berhubungan dengan, abdomen, pemeriksaan fisik saja tidak cukup dalam menunjang diagnose suatu penyakit, untuk memastikan dapat dilakukan pemeriksaan radiologis. Pada pemeriksaan radiologi untuk pemeriksaan abdomen dapat dillakukan dengan berbagai teknik pengmbilan foto, antara lain, USG,foto polos abdomen, tomografi komputerisasi, maupun dengan menggunakan media kontras, seperti, colon in loop, maupun IVP. Hal pemeriksaan radiologis abdomen yang paling mendasar dan paling mudah adalah teknik pemeriksaan foto polos abdomen (BOF). Pemeriksaan foto abdomen tanpa kontras yang juga dikenal dengan plain foto abdomen disebut juga BOF (Biuch over sich) atau BNO (Blader Neir Over Sich) merupakan salah satu pemeriksaan radiologis yang digunakan untuk menunjang dalam menegakkan diagnosa suatu penyakit. Daerah pemeriksaannya meliputi: Bagian atas : diafragma 1

Upload: aziezahaje

Post on 08-Aug-2015

1.519 views

Category:

Documents


101 download

DESCRIPTION

BOF

TRANSCRIPT

Page 1: BOF

FOTO POLOS ABDOMEN

I. PENDAHULUAN

Pada keadaan penyakit yang berhubungan dengan, abdomen,

pemeriksaan fisik saja tidak cukup dalam menunjang diagnose suatu

penyakit, untuk memastikan dapat dilakukan pemeriksaan radiologis.

Pada pemeriksaan radiologi untuk pemeriksaan abdomen dapat

dillakukan dengan berbagai teknik pengmbilan foto, antara lain, USG,foto

polos abdomen, tomografi komputerisasi, maupun dengan menggunakan

media kontras, seperti, colon in loop, maupun IVP.

Hal pemeriksaan radiologis abdomen yang paling mendasar dan paling

mudah adalah teknik pemeriksaan foto polos abdomen (BOF).

Pemeriksaan foto abdomen tanpa kontras yang juga dikenal dengan

plain foto abdomen disebut juga BOF (Biuch over sich) atau BNO (Blader

Neir Over Sich) merupakan salah satu pemeriksaan radiologis yang

digunakan untuk menunjang dalam menegakkan diagnosa suatu penyakit.

Daerah pemeriksaannya meliputi:

Bagian atas : diafragma

Bagian bawah : symphisis pubis

Bagian lateral : tepi lateral abdomen ( flank )

Organ-organ dalam abdomen yang masih dalam daerah diafragma sampai

symphisis pubis, yang masih masuk dalam daerah pemeriksaan yaitu:

Hepar

Lien

Ginjal

Pankreas

Intestine

1

Page 2: BOF

Untuk penderita dengan keadaan umum yang jelek, maka perlu

dilakukan foto dengan waktu exposure yang pendek agar penderita tidak

bergerak pada saat dilakukan foto.

II. ISI

1. TUJUAN PEMERIKSAAN

Untuk mengetahui kelainan dalam abdomen

2. INDIKASI FOTO ABDOMEN

Foto abdomen digunakan untuk pemeriksaan tambahan pada pasien dengan

gejala klinis:

Obstruksi usus

Perforasi ulcus duodeni/ gaster dan perforasi usus

Nyeri renal

Benda asing baik yang tertelan atau akibat trauma dan IUD yang

terdislokasi

Pada bayi baru lahir dengan muntah yang menetap atau meconium

yang tidak keluar.

3.KONTRA INDIKASI FOTO ABDOMEN

Pada pemeriksaan radiologis perlu diperhatikan terhadap adanya

resiko radiasi. Ten Day Rule perlu diperhatikan untuk mencegah

terjadinya radiasi pada kehamilan yang tidak diduga sebelumnya, yaitu

pemeriksaan radiologi pada wanita usia 12 sampai 50 tahun pada 10 hari

setelah menstruasi hari pertama perlu hati-hati, kecuali:

1. Wanita yang tidak kawin ( tidak berhubungan sex )

2

Page 3: BOF

2. Wanita yang sedang menstruasi saat akan dilaksanakan foto

3. Wanita yang menggunakan kontrasepsi ( pil ) selama 3 bulan efektif

4. Wanita dengan IUD yang terbukti efektif selama 3 bulan

5. Wanita yang telah dilakukan sterilisasi.

4.SYARAT FOTO ABDOMEN YANG BAIK

Syarat- syarat foto abdomen harus dipenuhi baik dalam pembuatan

foto maupun foto itu sendiri, yaitu:

1. Persiapan penderita

- Diet rendah serat berupa makan bubur kecap selama 2 hari

sebelum pemeriksaan, untuk mengurangi bentukan faecal

- Malam hari sebelum pemeriksaan diberikan laxant 30 gram

- Jangan merokok untuk mengurangi pembentukan gas dalam

usus

- Kencing dulu sebelum foto dibuat

- Puasa 6- 8 jam sebelum pemeriksaan.

2. Persiapan pemotretan:

A. Film : - Dewasa : 30 x 40 cm

35 x 42 cm

- Anak : 24 x 30 cm

B. Tehnik :

a. Centrasi : + VL 4 ( vertebrata lumbal 4 )

3

Page 4: BOF

b. Posisi penderita : ditengah meja dengan vertebra di

garis tengah.

c. Saat exposure : penderita sebaiknya inspirasi dan

diam

d. Exposure factor : KV/ mAs/ FFD ( fokus film

distance )

3. Posisi yang sesuai dengan indikasi klinis

Untuk mengetahui beberapa kelainan dalam abdomen dapat

dilakukan pada posisi, sebagai berikut:

A. AP ( anteroposterior ) telentang

Foto ini diperlukan untuk melihat secara maksimal dan detail dari

organ-organ abdomen secara anatomis.

B. AP ( anteroposterior ) berdiri/ duduk/ setengah duduk/ diafragma,

untuk melihat:

- Air fluid level

- Gambaran lebih jelas didinding usus

- Membedakan masing-masing usus dan ketebalan dinding usus

- Mobilitas dari udara dalam abdomen termasuk udara bebas di

bawah diafragma

C. LLD (left Lateral Decubitus

Untuk mendapatkan gambaran udara bebas pada obtruksi ileus

.

5.SISTEMATIKA PEMBACAAN FOTO ABDOMEN

4

Page 5: BOF

Pembacaan foto abdomen sebaiknya dilakuakn secara urut

berdasarkan sistematikanya, sehingga lebih mudah dimengerti, sebagai

berikut :

1. Periksa semua tulang, terutama vertebrata lumbalis dan pelvis. Carilah

apakah ada perubahan densitas tulang, baik peningkatan atau

pengurangan densitas dan carilah juga apakah ada vertebrata yang

kolaps atau aligment yanga abnormal. Periksa sendi sacroiliaca dan

pastikan sendi tersebut bersih dan tidak terselubung (menyatu).

2. Bila terdapat trauma baru , carilah apakah ada fraktur pada costa dan

procesus transverses vertebra lumbalis. Pastikan bahwa tidak ada

fraktur pada pelvis terutama pada sympisis pubis dan sekitar sendi

pangul.

3. Lihar diafragma pada foto berdiri adakah udarabebasdi bawah

diafragma. Jangan keliru dengan udra yang ada di gasterdan colo . Bila

ada foto thorax konfirmasikan dulu

4. Carilah garis bentuk m.psoas, yaitu tidak selalu bisa dilihat pada satu

atau kedua sisi. Tetapi hal ini tidak penting. Bila terlihat garis psoas

haruslah lurus, penonjolan yang asimetris atau adanya tambahan garis

lain bisa merupakan adanya perdarahan, abses atau tumor

retroperitoneal.

5. Identifikasi tepi hepar dan lien

6. Carilah apakah ada klasifikasi abnormal terutama pada daerah kandung

empedu, pancreas dan sepanjang traktus urinarius.

7. Lihat pola gas usus, bila mengalami densitas lihat pada foto berdiri

apakah fluid level yang mendatar. Identifikasi gaster, usus halus dan

colon. Pastikan terdapat gas pada rectum

6. DILATASI USUS

5

Page 6: BOF

Membedakan antara dilatasi usus besar dan usus halus

dapat sulit dilakukan, tergantung atas penampilan usus yang

berdilatasi, posisi dan jumlah gedung usus serta adanya feses

padat.

Colon dapat dikenal oleh haustranya, biasanya terdapat

dalam colon ascendant dan tranversum, tetapi mungkin tidak ada di

distal flexura splenica. Bila jejunum berdilatasi dikenali valvula

conniventes yang selalu lebih dekat satu sama lain penampilan

yang dikenal sebagai setumpuk uang logam. Bias ditemuikan

masalah dalam membedakan ileum bawah dari colon sigmoideum

karena keduanya bias mempunyai bentuk yang halus. Jari-jari

curvature gelung kadang membantu untuk membedakan lebih

sempit lekungan lebih mungkin ia suatu gelung usus halus yang

berdilatasi.

Biasanya usus halus terletak di pusat abdomen dangan

“bingkai” usus besar, tetapi colon sigmoid dan tranvesum sering

sangat berlebihan dan bias juga terletak di pusat abdomen,

terutama berdilatasi.

Dilatasi usus terjadi dalam obstruksi mekanis , ileus

paralitik, iskemia akut, dan penyakit peradangan usus.

Diagnose banding radiologi pada beberapa penyakit di atas

tergantung atas gelung yang berdilatasi.pola berikut dapat dikenal :

1. Obstruksi mekanis usus halus : usus halus dilatasi

ususbesar normal atau berkurang.

2. Obstruksi usus besar: dilatasi proksimal colon, bias disertai

usus halus jika valve ileo caecalis tak kompeten.

3. Ileus paralitikus generalisata usus besar dan usus halus

akan berdilatasi. Sering dilatasi meluas menuruni

colonsigmoid dan gas mungkin terdapat dalam rectum.

6

Page 7: BOF

4. Peritonitis local : dilatasi gelung dekat proses peradangan

yang bias terlihat, missal pada appendicitis dan pankratitis.

5. Pasien gatroenetritis memperlihatkan sejumlah pola,

beberapa mempunyai film normal dan beberapa

memperlihatkan kelebihan batas cairan tanpa dilatasio

sedang lainnya menyerupai ileus paralitik dan lainnya

menerupai obstruksi usus halus.

6. Infark usus halus menerupai obstruksi usus halus dan

obstruksi usus besar.

7. Obstruksi gelung tertutup diagnose tergantung gelung yang

dibicarakan mengandung udara. Jika ada missal pada

volvulus caecum sigmoideum maka gelung yang

berdilatasi tamoak terisi gas yang dalam bentuk khas. Jika

gelung tertutup terisi cairan maka mungkin tidak terlihat,

keadaan lazim pada hernia tersumbat.

8. Dilatasi toksik pada colon bila timbul pada pasien colitis

ulcerative atau lebih jarang penyakit chron, usuis beswar

terdistensi. Kebnyakan pasien dilatasi maksimum pada

colon tranvesum jelas colon desenden bias lebih sempit

dari normal. Haustra hilang atau sangat abnormal dan

pulau mukosa membengkak diantara ulkus dapat dikenal

sebagai bayangan polipoid. Jika colon tranversum

berdiameter >6 cm pada pasien colitis maka dicurigai

dilatasi toksik.

7. GAS DI LUAR LUMEN USUS

Gas di luar lumen usus bersifat abnormal

7

Page 8: BOF

1. Gas dalam cavitas peritonealis hamper selalu karena

perforasi traktus GIT atau setelah intervensi bedah pada

abdomen. Jumlah gas bebas terbesar terlihat setelah

perforasi colon dan jumlah terkecil dengan kebocoran usus

halus.

Udara bebas intra peritoneum merupakan gambaran normal

stlh laparao tomi.

Udara di bwah hemidiafragma kanan biasanya mudah

dikenali pada film thorax atau abdomen berdiri sebagai

kumpulan gas kurvilinear anatara garis diafragma dan

opasitas hati.gas bebas di bawah hemidiafragma kiri lebih

sulit dikenali karena tumpang tindih bayangan gan lambung

dan flexura splenica colis.

2. Gas dalam suatu absesgas dalam suatu abses : gambaran

bervariasi pada otot polos. Bias membentuk gelembung

kecil atau kumpulan udara lebih besar, yang keduanya

dapat dikelirukan dengan gas di dalam usus. Batas cairan

dalam abses mungkin dapat terlihat pada film dengan sinar

horizontal.

3. Gas dalam dinding usus banyak gelembung gas sferis atau

oval terlihat dalam dinding usus besar atau halus pada

orang dewasa pada keadaan benigna yang dikenal sebagai

pneumotosis sistoides intestinal

8. ASCITES

a) Sejumlah kecil tak dapat dideteksi pada film polos.

b) Jumlah lebih besar memisahkan gelung usussatu sama lain

serta menggeser colon ascendens dan descendes dari lajur

8

Page 9: BOF

lemak yang menunjukkan posisi peritoneum sepanjang

dinding lateral abdomen.

c) Mudah dikenali pada USG atau tomografi dikomputerisasi.

9. KALSIFIKASI ABDOMEN

Yang terpenting adalah :

a) Menentukan lokasi kalsifikasi

b) Pola tau bentuk kalsifikasi akan membantu diagnoisis ke

hanya satu atau dua pilihan

Kalsifikasi dalam abdomen mungkin :

1. Flebolit vena pelvis

2. Kalsifikasi vascular. Sering terdapat dalam dinding

aneurisma aorta abdominalis

3. Fibroid uterus mengadung banyak kalsifikasi berbatas

jelas berbentuk tak teratur

4. Massa ovarium maligna, biasanya yang terlihat

kalsifikasi adalah kista dermoid

5. Kalsifikasi glandula adrenalis, timbul setelah

perdarahan adrenalis, setelah TBC dan kadang-kadang

pada tumor adrenalis.

6. Kalsifikasi hati terjadi pada hepatoma

7. Kalsifikasi limpa

8. Kalsifikasi pancreas

9. Fekalit mungkin terlihat dalam divertikula colli atau

dalam apendik. Fekalit apendik penting karena

merupakan indikasi kuat appendicitis akut.

10. Kalsifikasi jaringan lunak

11. Kalsifikasi traktus urinarius

9

Page 10: BOF

10. FOTO POLOS HATI DAN LIMPA

Hepatomegali

Pemeriksaan radiologi hanya konfirmasi karena mudah

diditeksi dengan palpasi

Tanda pembesaran liver :

Lobus kiri :

a) Diaframa kiri terdesak ke atas

b) Lambung trdesak ke belakang kanan

c) Flexura splenica colon terdesak ke bawah

d) Ren kiri terdesak ke bawah

Lobus kanan:

a) Diafragma kanan terdorong ke atas

b) Flexura hepaticadan colon tranvesum terdorong ke

bawah

c) Ren kanan terdesak ke bawah

d) Gaster terdesak ke kiri dengan curvature minor

melengkung

e) Batas liver melewati crista illiaca

Lobus kiri dan kanan : gabungan dari pembesaran di

atas

Splenomegali

Karena pembesaran limpa :

a) Ujungnya menjadi terlihat di kuadran kiri atas di

bawah iga bawah

b) Kemudian mungkin mengisi sisi kiri abdomen dan

bahkan meluas melintasi garis trengah ke kuadran

kanan bawah

10

Page 11: BOF

c) Fleksura splenica coli dan ginjal tergeser ke bawah

serta lambung tergeser ke kanan.

11

Page 12: BOF

Daftar Pustaka

1. Palmer P.E. S, dkk. Petunjuk Membaca Foto Untuk Dokter Umum. Cetakan IV. Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta, 1990.

2. Armstrong Peter / Wastie Martin L. Pembuatan Gambar Diagnostik. Edisi ke-2. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

12