blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bintangharapan/files/2014/03/anlan-2.docx · web viewmenurut penelitian...

17
TUGAS KULIAH ANALISIS LANSKAP TERPADU Geologi dan Geomorfologi Sidoarjo dan Mojokerto Disusun Oleh: Iffatur Rokhmaniyah 115040200111034 Akhmad Hadi Faqih Syaikhu 115040201111067 Aditya Affuan Prasetyo 115040207111029 Kelas : A JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Upload: others

Post on 26-Dec-2019

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bintangharapan/files/2014/03/anlan-2.docx · Web viewMenurut penelitian yang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Sidoarjo, 1998, wilayah timur

TUGAS KULIAH

ANALISIS LANSKAP TERPADU

Geologi dan Geomorfologi Sidoarjo dan Mojokerto

Disusun Oleh:

Iffatur Rokhmaniyah 115040200111034

Akhmad Hadi Faqih Syaikhu 115040201111067

Aditya Affuan Prasetyo 115040207111029

Kelas : A

JURUSAN TANAH

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2014

Page 2: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bintangharapan/files/2014/03/anlan-2.docx · Web viewMenurut penelitian yang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Sidoarjo, 1998, wilayah timur

Kabupaten Sidoarjo

Profil Kabupaten Sidoarjo

Wilayah Sidoarjo merupakan sebuah delta yang diapit oleh dua sungai besar, yaitu

sungai Surabaya dan sungai Porong. Selain itu, kawasan ini berbatasan langsung dengan kota

Surabaya, sebagai daerah penyangga, daerah industri, dan permukiman. Secara geografis

wilayah Kota Sidoarjo memiliki luas wilayah 6.256 Ha. Ditinjau dari topografi keadaan

medan kabupaten Sidoarjo berada pada ketinggian antara 0-32 diatas permukaan laut. Letak

geografis, Longitude: 112.741987 dan Latitude: -7.459679. Batas wilayah kabupaten

Sidoarjo, diantaranya sebelah utara: kota Surabaya dan kabupaten Gresik, sebelah selatan:

kabupaten Pasuruan, sebelah timur: selat Madura, dan sebelah barat: kabupaten Mojokerto.

Geomorfologi

Geomorfologi daerah Sidoarjo dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu daerah

pegunungan yang menempati bagian selatan dan daerah dataran yang menempati bagian

utara. Daerah pegunungan di bagian selatan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu daerah

pegunungan vulkanik dan daerah pegunungan lipatan. Daerah pegunungan vulkanik

merupakan bagian dari gunung Penanggungan (+1653 m dpl) dengan puncak-puncaknya

antara lain gunung Gajahmungkur (+481 m dpl) dan gunung Kemucup (+1227 m dpl) yang

tersusun atas endapan dari gunung Penanggungan dan batuan endapan gunung Arjuno Purba.

Daerah pegunungan lipatan berarah timur barat mencakup daerah gunung Bang dan di sekitar

Raci. Di daerah ini dijumpai batuan-batuan sedimen yang telah terlipat, membentuk

antiklinal-antiklinal.

Daerah dataran terdapat di bagian utara dengan ketinggian mencapai 15-18 meter dpl

merupakan delta dikenal sebagai delta Brantas yang terbentuk oleh sungai Surabaya yang

mengalir di bagian utara ke Kota Surabaya dan sungai Porong yang mengalir di bagian

selatan. Kedua sungai ini merupakan anak-anak dari sungai Brantas. Di delta Brantas ini

merupakan sungai Surabaya dan sungai Porong dibuat kanal-kanal untuk pengairan seperti

sungai-sungai Bulubendo, Pepe, Kapetingan, Pucang, Kedungoleng dan sungai Sangangewu.

Di bagian selatan mengalir sungai-sungai dari pegunungan seperti sungai Bangkok, sungai

Kedung larangan dan sungai-sungai lainnya.

Page 3: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bintangharapan/files/2014/03/anlan-2.docx · Web viewMenurut penelitian yang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Sidoarjo, 1998, wilayah timur

Gambar 1. Geomorfologi daerah Sidoarjo

Gambar 2.  Morfologi bagian selatan daerah penelitian

Di daerah dataran tersebut, terdapat semburan aktif di desa Siring pada ketinggian

sekitas 3 m dpl, dijumpai dua gunung lumpur lain yaitu di desa Pulungan dengan ketinggian

Page 4: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bintangharapan/files/2014/03/anlan-2.docx · Web viewMenurut penelitian yang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Sidoarjo, 1998, wilayah timur

sekitar 7 meter dan di desa Kalanganyar dengan ketinggian sekitar 13 m dpl. Di kedua gunung

tersebut masih terlihat titik semburan di permukaan tanah.

Gambar 3. Gunung lumpur di desa Kalanganyar dekat lapangan udara Juanda

Stratigrafi

Penyebaran batuan di daerah Sidoarjo merupakan dataran aluvium. Sedangkan batuan

vulkanik dan batuan sedimen tersingkap masing-masing di bagian selatan dan utara. Dari

penyebaran batuan tersebut menunjukan batuan-batuan yang tersingkap dari tua ke muda

adalah sebagai berikut: formasi Pucangan, formasi Kabuh, formasi Jombang, endapan

vulkanik gunung Arjono Purba, endapan vulkanik muda gunung Penanggungan, dan endapan

Aluvial. Formasi Puncang yang merupakan formasi tertua tersingkap di bagian utara,

membentuk antiklin Pulungan. Formasi ini terdiri atas dua fasies, yaitu fasies lempung dan

fasies vulkanik.

Formasi Puncangan fasies lempung merupakan pula sebagai Formasi Lidah terdiri atas

batu lempung berwarna abu-abu kehitaman dengan sisipan lempung pasiran. Formasi ini

berumur Pliosen. Sedangkan menyatakan fasies atau formasi ini berumur plistosen bawah.

Formasi Pucangan fasies vulkanik atau formasi Pucangan di bagian bawah terdiri dari batu

pasir tufaan, berlapis baik, bersisipan konglomerat dan batu lempung, kaya akan fosil

moluska. Di bagian atas terdiri atas batu pasir berlapis baik.

Page 5: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bintangharapan/files/2014/03/anlan-2.docx · Web viewMenurut penelitian yang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Sidoarjo, 1998, wilayah timur

Gambar 4. Geologi daerah Sidoarjo

Formasi kabuh tersusun atas batu pasir tufaan, batu lempung tufaan dan

konglongmerat. Batu pasir tufaan berwarna kelabu muda, berbutir kasar-sedang, setempat

kerikilan. Batu lempung kelabu coklat, berfosil foram dan cangkang moluska. Batuan

vulkanik gunung Arjuno Purba tersusun atas breksi, tufaan. Breksi coklat mempunyai

fragmen andesit hingga basal dan tufa coklat kekuningan berbutir pasir kasar-halus. Batuan

vulkanik muda gunung Penanggungan tersingkap di kaki gunung Penanggungan tersusun atas

breksi vulkanik, lava, tufa.

Endapan aluvial tersebar di bagian utara, membentuk endapan delta yang dikenal

sebagai Delta Brantas. Endapan Delta Brantas tersusun oleh lempung pasiran, pasir abu-abu,

dan kerikil. Batuan volkanik Gunung Arjuno Purba tersusun atas breksi dan tufa. Breksi

coklat mempunyai fragmen andesit hingga basal dan coklat kekuningan berbutir pasir kasar-

halus.

Page 6: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bintangharapan/files/2014/03/anlan-2.docx · Web viewMenurut penelitian yang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Sidoarjo, 1998, wilayah timur

Tabel 1. Kolom stratigrafi Daerah Sidoarjo

Penggunaan Lahan

Tutupan lahan wilayah Sidoarjo berupa, tambak, hutan bakau, sawah (irigasi dan tadah

hujan), dan permukiman (padat dan renggang), industri, kebun, dan lahan kosong.

Page 7: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bintangharapan/files/2014/03/anlan-2.docx · Web viewMenurut penelitian yang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Sidoarjo, 1998, wilayah timur

Gambar 5. Peta klasifikasi tutupan lahan Kabupaten Sidoarjo

Jenis Tanah

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Sidoarjo,

1998, wilayah timur Sidoarjo (sekitar pantai) mempunyai jenis tanah aluvial hidromorf, yang

dicirikan oleh air tanah dangkal. Tanah ini merupakan hasil endapan muara sungai, sehingga

bertekstur lempung berlumpur. Di bagian tengah terdapat dua jenis tanah, yakni aluvial

kelabu yang bertekstur dominan lempung bercampur dengan pasir (lempung berpasir), dan

asosiasi aluvial kelabu dan coklat keabuan dengan bahan induk endapan lanau dan pasir atau

disebut lanau berpasir. Sedangkan di sebelah barat terdapat grumosol kelabu tua, dengan

tekstur pasir berlempung, yang merupakan hasil endapan pesisir sungai Porong dan sungai

Mas. Pembagian tersebut dapat dilihat pada Gambar 6.

Page 8: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bintangharapan/files/2014/03/anlan-2.docx · Web viewMenurut penelitian yang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Sidoarjo, 1998, wilayah timur

Gambar 6. Peta klasifikasi tekstur tanah Kabupaten Sidoarjo

Pengaruh Aktivitas Tektonik di Daerah Sidoarjo

Batuan di daerah Sidoarjo disusun oleh lapisan batuan sedimen yang terdiri dari batu

lanau, batu lempung, batu serpih, batu pasir dan batu gamping. Umur batuan sedimen tersebut

berkisar antara miosen awal hingga resen. Batuan-batuan ini diendapakan di dalam ‘eliosional

basin’, yaitu cekungan yang sangat dalam dimana formasi-formasi batuan sedimen

diendapkan secara cepat (high sedimentation rate) dan tertekan secara kuat, sehingga

membentuk formasi-formasi batuan bertekanan tinggi (over pressured rock formations).

Tidak heran dalam cekungan endapan seperti ini muncul struktur-struktur diapir.

Struktur-struktur diapir lazim dijumpai di zona depresi yang tertekan secara kuat baik

secara tektonik maupun secara sedimentasi. Zona depresi ini dijumpai di bagian utara Jawa

Tengah hingga Jawa Timur. Formasi-formasi batuan di daerah Sidoarjo secara geologi

regional termasuk ke dalam zona depresi Kendeng, yang memanjang dari bagian tengah Jawa

Tengah hingga bagian timur Jawa Timur. Pada zona depresi ini terbentuk beberapa

antiklinorium, dan salah satunya adalah antiklinorium Ngelam-Watudakon.

Antiklinorium-antiklinorium tersebut dipotong oleh struktur kekar dan sesar yang

terbentuk akibat pergerakan lempeng tektonik. Secara regional, sistem tektonik Jawa Timur

dipengaruhi oleh lempeng tektonik Indo-Australia yang bertumbukan dengan lempeng

Page 9: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bintangharapan/files/2014/03/anlan-2.docx · Web viewMenurut penelitian yang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Sidoarjo, 1998, wilayah timur

tektonik Eurasia. Lempeng tektonik Indo-Australia melesak masuk ke bawah lempeng

tektonik Eurasia. Sebagai hasilnya terbentuk zona subduksi (subduction zone), yang juga

merupakan pusat gempa, di bagian selatan Jawa Timur. Pergerakan ini diperkirakan sebesar 7

cm/tahun, yaitu lempeng Australia, yang berada di selatan, bergerak ke arah utara, sedangkan

lempeng Eurasia di utara bergerak ke arah selatan.

Kondisi geologi dan pergerakan lempeng tektonik ini merupakan potensi yang sangat

mendukung terhadap terjadinya erupsi lumpur panas di Sidoarjo. Ternyata fenomena erupsi

lumpur seperti di Sidoarjo ini bukan yang pertama kali terjadi di sekitar Jawa Timur. Catatan

sejarah menunjukkan bahwa fenomena erupsi lumpur telah terjadi sejak jaman kerajaan

Jenggala dan Majapahit. Kerajaan di sekitar Jawa Timur ini berlokasi di ujung delta Brantas

purba, di mana lokasi semburan lumpur panas di Sidoarjo yang sekarang berada. Fakta sejarah

tersebut juga mempunyai analogi kejadiannya yang mirip dengan semburan lumpur di

Sidoarjo yang sekarang.

Sisa-sisa gunung lumpur hasil erupsi lumpur dari jaman Kerajaan Majapahit masih

dapat ditemukan di sekitar Bandara Juanda, Desa Kalanganyar. Ke arah utara dari

Kalanganyar, terdapat jejak gunung lumpur Gunung Anyar. Kedua jejak gunung lumpur ini

membentuk kelurusan berarah Timur Laut-Barat Daya dengan lokasi semburan lumpur panas

di Porong-Sidoarjo. Ternyata di Bangkalan, Pulau Madura, juga ditemukan jejak gunung

lumpur. Jika jejak-jejak gunung lumpur ini ditarik garis dari Timur Laut ke Barat Daya hingga

melewati Porong akan membentuk kelurusan yang berhimpitan dengan zona Sesar

Watukosek.

Antiklin Pulungan terletak di daerah dataran di selatan Surabaya merupakan antiklin

menunjam ke arah timur barat. Di antiklin ini terdapat dua gunung lumpur yaitu Gunung

Lumpur Pulungan dan Gunung Lumpur Kalanganyar. Di antiklin ini tersingkap batuan-batuan

dari Formasi Pucangan fasies lempung, Formasi Pucangan fasies volkanik, dan Formasi

Kabuh

Antiklin Gunung Bang dan antiklin Raci terdapat di selatan Sungai Porong merupakan

antiklin menunjam ke arah barat timur. Di antiklin Gunung Bang tersingkap batuan-batuan

Formasi Jombang dan di antiklin Raci tersingkap batuan-batuan dari Formasi Kabuh dan

Formasi Jombang

Sesar yang terdapat di antiklin Pulungan merupakan sesar geser yang diperkirakan

mempunyai arah timur laut-barat daya (Duyfjes, 1938). Sesar tersebut meskipun merupakan

Page 10: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bintangharapan/files/2014/03/anlan-2.docx · Web viewMenurut penelitian yang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Sidoarjo, 1998, wilayah timur

sesar diperkirakan tidak menutup kemungkinan merupakan sesar sesar aktif yang cukup

panjang.

Page 11: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bintangharapan/files/2014/03/anlan-2.docx · Web viewMenurut penelitian yang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Sidoarjo, 1998, wilayah timur

Kabupaten Mojokerto

Kondisi Umum Wilayah

Wilayah Kabupaten Mojokerto terletak di antara 1110 20’13” sampai dengan

111040’47” bujur timur dan antar 7018’35” sampai dengan 70 47” lintang selatan, dengan

luas wilayah 692,15 km2 (Anonymous, 2014).

Kota Mojokerto ini tidak berbatasan dengan pantai, namun langsung berbatasan

administratif dengan kota- yang berkembang. Bagian utara kota Mojokerto berbatasan

langsung dengan Kabupaten Lamongan dan Gresik. Beralih ke wilayah timur, berbatasan

dengan daerah Sidoarjo dan Pasuruan. Sedangkan pada wilayah selatan berbatasana langsung

dari Kota pendidikan yaitu kota Malang, kota yang saya tinggali untuk saat ini, dan pada

wilayah barat, langsung berbatasan dengan Kabupaten Jombang.

Topografi

Wilayah Kota Mojokerto merupakan dataran rendah yang terletak pada ketinggian ±

22 meter dari permukaan laut dan kemiringan tanah 0% - 3%.dengan letak kawasan

pacet lah yang paling tinggi Dengan demikian dapat diperlihatkan bahwa Kota Maitu 700

mdpl. Mojokerto mempunyai permukaan tanah yang relatif datar, sehingga aliran sungai/

saluran menjadi relatif lambat dan hal ini mempercepat terjadinya pendangkalan yang

pada akhirnya timbul kecenderungan ada genangan pada berbagai bagian kota apabila terjadi

hujan, (Balitbang, 2011). Sekitar 30% dari seluruh wilayah Kabupaten Mojokerto kemiringan

tanahnya lebih dari 150, sedangkan sisanya merupakan wilayah dataran dengan tingkat

kemiringan lahan kurang dari 150 (Anonymous, 2014).

Geomorfologi

Proses pembentukan tanah wilayah Mojokerto bagian selatan didominasi oleh

pengaruh aktivitas vulkanik dari 3 gunung yang bearada di sekitarnya, yaitu Gunung

Welirang, Gunung Arjuno, dan Gunung Penanggungan. Pada wilayah Mojokerto bagian utara

lebih dipengaruhi oleh pegunungan kapur utara seperti halnya Lamongan, Tuban, Gresik, dan

sekitarnya yang cenderung kars. Sedangkan pada wilayah Mojokerto Kota bagian utara

cenderung dipengaruhi oleh adanya sungai Brantas karena wilayah tersebut merupakan

Daerah Aliran Sungai Brantas yang sekaligus memberikan pengaruh terhadap pembentukan

tanah wilayah Kota Mojokerto.

Page 12: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bintangharapan/files/2014/03/anlan-2.docx · Web viewMenurut penelitian yang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Sidoarjo, 1998, wilayah timur

Gambar 7. Mojokerto bagian selatan dipengaruhi oleh aktivitas vulkanik gunung berapi.

Page 13: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bintangharapan/files/2014/03/anlan-2.docx · Web viewMenurut penelitian yang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Sidoarjo, 1998, wilayah timur

Gambar 8. Bagian Utara Kota Mojokerto sepanjang Daerah Aliran Sungai Brantas

DAFTAR PUSTAKA

Balitbang. 2011. GAMBARAN UMUM. http://balitbangkotamojokerto.net/wp-

content/uploads/2011/12/BAB-4-GUMBARAN-UMUM.pdf . diakses pada 6 Maret

2014

Anonymous, 2014. Studio Perencanaan Desa 2011.

http://desalebakjabung.wordpress.com/bab-4-gambaran-umum/. diakses pada 6 Maret

2014

Anonymous, 2014. http://www.scribd.com/doc/30323571/Geomorfologi. diakses pada 6

Maret 2014.