biotik
DESCRIPTION
lingkungan biotikTRANSCRIPT
-
BIOTIK
Biotik berasal dari kata bio yang artinya makhluk hidup (tumbuhan, hewan, manusia),
baik yang mikro maupun yang makro serta prosesnya. Sehingga definisi dari lingkungan
biotik adalah lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup atau benda yang dapat
menunjukkan ciri-ciri kehidupan, seperti bernapas, memerlukan makanan, tumbuh, dan
berkembang biak, bergerak, serta peka terhadap rangsang. Lingkungan biotik juga
didefiniskan sebagai segala sesuatu yang mengenai makhluk, yakni dalam hal makanan,
musuh, persaingan, parasit, kerja sama, kehidupan sosial, dan kependudukan.
Pada dasarnya makhluk hidup dapat digolongkan berdasarkan jenis-jenis tertentu,
misalnya golongan manusia, hewan dan tumbuhan. Jika dilihat dari segi ukuran makhluk
hidup dibedakan menjadi mikroorganisme dan makroorganisme. Dari keseluruhan makhluk
hidup manusialah faktor biotik yang mempunyai pengaruh terkuat di bumi ini, baik dalam
pengaruh memusnahkan dan memperbanyak, atau mempercepat penyebaran hewan dan
tumbuhan.
Komponen biotik
Adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup. Pada pokoknya makhluk
hidup dapat digolngkan berdasarkan jenis-jenis tertentu, misalnya golongan manusia, hewan
dan tumbuhan[1]
. Makhluk hidup berdasarkan ukurannya digolongkan menjadi
mikroorganisme dan makroorganisme. Manusia merupakan faktor biotik yang mempunyai
pengaruh terkuat di bumi ini, baik dalam pengaruh memusnahkan dan melipatkan, atau
mempercepat penyebaran hewan dan tumbuhan. Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk
hidup dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
Produsen adalah makhluk hidup yang mampu mengubah zat anorganik menjadi zat
organik (organisme autotrof). Proses tersebut hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan
yang berklorofil dengan cara fotosintesis. Contoh produsen adalah alga, lumut dan
tumbuhan hijau[2]
.[3]
Konsumer adalah organisme heterotrof yang tidak bisa membuat makanannya sendiri
dan tergantung kepada organisme lain, baik yang bersifat heterotrof maupun yang
autotrof. Konsumer biasanya merupakan hewan. Hewan yang memakan tumbuhan
secara langsung (herbivora) dinamakan konsumer primer. Hewan yang memakan
-
konsumer primer dinamakan konsumer II dan seterusnya sehingga terbentuk suatu
rantai makanan. Konsumer terakhir disebut konsumer puncak. Contoh konsumer
puncak adalah manusia[2][3]
.
Dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik menjadi anorganik
untuk kemudian digunakan oleh produsen. Dekomposer dapat disebut juga sebagai
organisme detritivor atau pemakan bangkai. Contoh organisme dekomposer adalah
bakteri pembusuk dan jamur
Setiap makhluk hidup hanya dapat hidup dan berkembang biak pada lingkungan yang
cocok,yang disebut habitat.Didalam ekosistem,setiap organisme mempunya fungsi dan tugas
tertentu .Hal ini dikenal dengan nisia.Oleh karena itu, komponen biotik ekosistem dapat
dikelompokkan berdasarkan nisia tadi.
Secara garis besar ada empat :
Produsen
Produsen yaitu organisme yang dapat menyusun senyawa organik (mengandung bahan
kehidupan) dari bahan anorganik (tidak mengandung bahan kehidupan) menjadi makananya
sendiri. Di dalam membentuk makananya sendiri, organisme ini dibantu oleh cahaya
matahari dan sering disebut organisme autotrof. Yang termasuk kelompok ini meliputi
tumbuhan hijau, beberapa jenis bakteri dan Ganggang biru-hijau
pohon palem merupakan produsen
Konsumen
Konsumen meliputi organisme yang tidak mampu membuat zat makanan sendiri, dan untuk
memenuhi kebutuhan makanannya bergantung pada organisme lain. Organisme ini disebut
-
juga organisme heterotrof. Komponen yang tergolong heterotrof adalah: manusia, hewan,
jamur, dan mikroba. Organisme konsumen dibedakan berdasarkan atas jenis makanannya
menjadi golongan herbivor (pemakan tumbuhan), karnivora (pemakan daging), dan omnivora
(pemakan segala). Berdasarkan tingkatannya, konsumen dibagi menjadi:
Konsumen primer, yaitu pemakan langsung produsen
Contohnya adalah semua bangsa herbivora serta omnivora seperti: sapi, kambing,
ulat, tikus, dll.
Konsumen sekunder, yaitu pemakan konsumen primer
Contohnya ialah sebagian karnivora dan omnivora seperti: ayam, katak, ular,
trenggiling, harimau, cheetah, dll.
Konsumen tersier, yaitu pemakan konsumen sekunder.
Contohnya ialah sebagian karnivora dan omnivora seperti: hiu, gurita, elang, dll.
harimau sumatra merupakan konsumen
Dekomposer
Dekomposer disebut pengurai . Adanya perombak ini memungkinkan zat-zat organik terurai
dan mengalami daur ulang kembali menjadi hara. Yang termasuk kelompok perombak adalah
bakteri dan jamur.
-
Jenis-jenis Lingkungan Biotik
Lingkungan biotik dari suatu organisme dikategorikan dalam 2 jenis yaitu lingkungan biotik
intraspecies dan lingkungan biotik interspecies.
1. Lingkungan biotik intraspecies
Lingkungan yang terbentuk antarsesama organisme dari species atau jenis yang sama.
Misalnya: manusia terhadap manusia lainnya atau sebatang kelapa dengan pohon-pohn
lainnya.
2. Lingkungan biotik interspecies
Lingkungan yang terbentuk dari organisme-organisme lain dari spesies atau jenis yang
berlainan. Misalnya manusia terhadap tumbuh-tumbuhan, atau manusia terhadap hewan
peliharaan. Setiap organisme berinteraksi dengan organisme atau makhluk lainnya atau
dengan lingkungannya. Dalam interaksi tersebut tentu terdapat interaksi yang
menguntungkan bagi organisme tertentu atau malah merugikan.
Jenis- jenis Interaksi Interspecies
Neutralisme
Dari asal katanya netral yang artinya tidak memberi dampak, interaksi neutralisme dapat
didefinisikan sebagai hubungan antarmahluk hidup berbeda jenis yang tidak saling
mempengaruhi meskipun mahluk hidup tersebut berada dalam habitat yang sama. Misalnya
interaksi antara kucing dan ayam di kebun. Keberadaan kucing tidak berpengaruh terhadap
ayam dan begitu juga sebaliknya ayam tidak berpengaruh terhadap keberadaan kucing. Hal
tersebut disebabkan keduanya mempunyai jenis makanan yang berbeda sehingga tidak ada
persaingan.
Predasi
Predasi adalah jenis interaksi antara organisme pemangsa (predator) dengan organisme yang
dimangsa (prey). Memangsa bagi predator merupakan suatu keharusan karena mereka tidak
dapat hidup tanpa mangsa sebagai makanannya. Oleh karena itu interaksi keduanya sangatlah
erat ditambah lagi pemangsalah yang dapat mengontrol jumlah populasi mangsa. Misalnya,
-
interaksi antara kucing dengan tikus, kucing memangsa tikus sebagai makanannya sehingga
dapat mengontrol populasi tikus. Contoh lainnya adalah interaksi antara ular sebagai predator
dan tikus sebagai mangsa, dll.
Simbiosis
Simbiosis berasal dari bahasa Yunani dan terdiri dari dua kata yaitu sym yang berarti dengan
dan biosis yang berarti kehidupan. Sehingga simbiosis merupakan interaksi yang kuat antara
makhluk hidup yang berbeda jenis yang hidup berdampingan dalam waktu tertentu. Dalam
suatu simbiosis antara organisme yang satu dengan lainnya dapat saling menguntungkan atau
merugikan atau salah satu untung dan lainnya rugi. Jika dilihat dari kualitas hubungan,
simbiosis dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu sebagai berikut:
a. Simbiosis Mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah jenis yang paling baik karena terbentuk hubungan antara dua
jenis makhluk hidup yang saling menguntungkan. Setiap organisme yang terlibat di dalam
simbiosis ini akan diuntungkan dan menguntungkan organisme lain, contohnya simbiosis
antara lebah madu dengan tanaman berbunga. Lebah dalam memproduksi madu memerlukan
sari bunga sedangkan bunga mendapat keuntungan karena dibantu dalam proses
penyerbukan. Contoh simbiosis mutualisme yang lain adalah simbiosis antara burung jalak
dengan kerbau, burung jalak mematuk kutu dari kerbau sehingga kerbau terbebas dari kutu
yang mengganggu ketentraman hidupnya.
b. Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme merupakan simbiosis yang dalam interaksinya menguntungkan satu
pihak organisme, sedangkan organisme lain dirugikan. Organisme yang mendapat
keuntungan disebut sebagai parasit, sedangkan pihak yang dirugikan disebut inang. Contoh
simbiosis ini benalu (Loranthus sp.) dengan tanaman inang yang berasal dari berbagai
tanaman. Benalu tidak bisa menyerap air dan unsur hara dengan baik karena tidak memiliki
akar yang kuat dan sempurna.
Dan karena itulah benalu hidup menempel pada batang tanaman lain dan akarnya masuk ke
pembuluh angkut tanaman untuk menyerap air dan unsur hara dari tanaman inang tersebut
sehingga merugikan tanaman inangnya. Contoh lainnya adalah cacing perut dan cacing
-
tambang yang hidup di dalam usus manusia. Cacing perut dan cacing tambang mendapatkan
makanan dari makanan yang dikonsumsi manusia sebagai inangnya, sedangkan manusia rugi
dengan kesehatannya yang terganggu (kurus dan kekurangan gizi).
c. Simbiosis Komensalisme
Simbiosis Komensalisme merupakan simbiosis yang menguntungkan satu pihak organisme,
sedangkan organisme lain tidak diuntungkan maupun dirugikan. Dalam interaksi ini salah
satu organisme tidak terusik dengan keberadaan organisme lainnya, contoh bunga anggrek
sebagai tanaman epifit dengan pohon mangga. Pohon mangga tidak dirugikan dengan adanya
anggrek yang melekat pada batang sedangkan anggrek yang sifatnya menempel pada batang
untuk mendapatkan cahaya matahari untuk proses fotosintesis tidak mengambil sari makanan
dari pohon mangga sehingga keberadaannya tidak merugikan.
Contoh simbiosis komensalisme yang lain adalah ikan hiu dengan ikan remora. Ikan remora
seringkali menempelkan tubuhnya pada ikan hiu dan dapat makanan dari sisa ikan hiu. Ikan
remora juga dapat berpindah tempat tanpa mengeluarkan banyak energi dengan melekatkan
badannya pada ikan hiu tersebut. Pada interaksi ini, ikan hiu tidak mendapatkan keuntungan
maupun kerugian dengan adanya ikan remora yang selalu menempel pada tubuhnya.
Kompetisi
Dalam kehidupan terutama di alam liar, memang sudah menjadi kodrat adanya kompetisi.
Kompetisi merupakan interaksi antarmakhluk hidup yang berbeda jenis untuk
memperebutkan satu hal yang sama. Persaingan ini dapat terjadi karena makanan atau
mangsa yang diinginkan sama, misalnya persaingan antara kambing dan kerbau yang
merupakan herbivora di padang rumput yang sama.
Antibiosis
Antibiosis juga sering dikenal dengan amensalisme merupakan interaksi antarmakhluk hidup
dimana mahluk hidup yang satu menghambat pertumbuhan makhluk hidup yang lain. Contoh
interaksi ini adalah interaksi jamur Penicillium dengan jenis mikroorganisme lain, jamur
Penicillium mengeluarkan antibiotik yang dapat menghambat atau mematikan
mikroorganisme lain yang hidup di sekitarnya sedangkan Penicillium tidak mendapat
pengaruh apa-apa.