biostatistika medis

3
Modul Biostatistik Tanggal Kuliah: 09/05/2014 Statistika Inferensial 1 (one-sample and two-sample t-test) Tujuan Pembelajaran Pertemuan ini bertujuan memahami penggunaan dan perbedaan analisis statistik inferensial pada satu kelompok sampel dan dua kelompok sampel Learning Outcome (LO) !ampu melakukan analisis statistik dengan paket program pada satu kelompok data "one-sample t-test ) # dua kelompok data tidak berpasangan "independent t-test $ dan dua kelompok berpasangan " paired t-test ). Pendahuluan Uji statistik pada dasarnya merupakan suatu proses menentukan keputusan yaitu pilihan antara dua hipotesis berdasarkan data sampel. Kedua hipotesis dimaksud adalah H 0 (hipotesis nol) dan H 1 (hipotesis alternatif). p-value adalah suatu nilai probabilitas yang menentukan keputusan diterimanya hipotesis pada sebuah analisis statistik dengan aturan sbb! p " # H 0 diterima p $ # H 0 ditolak H1 diterima %pabila hasil uji statistik menunjukkan bah&a H 0 ditolak maka kesimpulan yang diperoleh merupakan kesimpulan yang bermakna se'ara statistik dan probabilitas terjadinya kesalahan error tipe sangat ke'il (misal! lebih ke'il dari nilai # ,ebaliknya apabila hasil uji statistik menunjukkan bah&a H 0 diterima maka terdapat probabilitas terjadi decision error (kesalahan tipe ) yang lebih besar (po&er penelitian lebih rendah). Kesimpulan yang dihasilkan dari diteri hipotesis nol berarti bah&a hasil analisis statistik tidak 'ukup dapat membukti hipotesis penelitian. 1

Upload: nuzulul

Post on 05-Oct-2015

236 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

• Uji statistik pada dasarnya merupakan suatu proses menentukan keputusan yaitu pilihan antara dua hipotesis berdasarkan data sampel.• Kedua hipotesis dimaksud adalah H0 (hipotesis nol) dan H1 (hipotesis alternatif).• p-value adalah suatu nilai probabilitas yang menentukan keputusan diterimanya hipotesis pada sebuah analisis statistik, dengan aturan sbb:p > α  H0 diterimap Apabila hasil uji statistik menunjukkan bahwa H0 ditolak, maka kesimpulan yang diperoleh merupakan kesimpulan yang bermakna secara statistik dan probabilitas terjadinya kesalahan/error tipe I sangat kecil (misal: lebih kecil dari nilai α / 5%). Sebaliknya, apabila hasil uji statistik menunjukkan bahwa H0 diterima, maka terdapat probabilitas terjadi decision error (kesalahan tipe II) yang lebih besar (power penelitian lebih rendah). Kesimpulan yang dihasilkan dari diterimanya hipotesis nol berarti bahwa hasil analisis statistik tidak cukup dapat membuktikan hipotesis penelitian.

TRANSCRIPT

PENDAHULUAN

Modul BiostatistikTanggal Kuliah: 09/05/2014

Statistika Inferensial 1 (one-sample and two-sample t-test)

Tujuan PembelajaranPertemuan ini bertujuan memahami penggunaan dan perbedaan analisis statistik inferensial pada satu kelompok sampel dan dua kelompok sampel.

Learning Outcome (LO)Mampu melakukan analisis statistik dengan paket program pada satu kelompok data (one-sample t-test), dua kelompok data tidak berpasangan (independent t-test) dan dua kelompok berpasangan (paired t-test).

Pendahuluan Uji statistik pada dasarnya merupakan suatu proses menentukan keputusan yaitu pilihan antara dua hipotesis berdasarkan data sampel. Kedua hipotesis dimaksud adalah H0 (hipotesis nol) dan H1 (hipotesis alternatif). p-value adalah suatu nilai probabilitas yang menentukan keputusan diterimanya hipotesis pada sebuah analisis statistik, dengan aturan sbb:p > H0 diterimap < H0 ditolak, H1 diterima Apabila hasil uji statistik menunjukkan bahwa H0 ditolak, maka kesimpulan yang diperoleh merupakan kesimpulan yang bermakna secara statistik dan probabilitas terjadinya kesalahan/error tipe I sangat kecil (misal: lebih kecil dari nilai / 5%). Sebaliknya, apabila hasil uji statistik menunjukkan bahwa H0 diterima, maka terdapat probabilitas terjadi decision error (kesalahan tipe II) yang lebih besar (power penelitian lebih rendah). Kesimpulan yang dihasilkan dari diterimanya hipotesis nol berarti bahwa hasil analisis statistik tidak cukup dapat membuktikan hipotesis penelitian.

Diskusi

1. Diketahui informasi jumlah balita dan status gizinya di sebuah kabupaten (dataset SPSS data status gizi balita). Peneliti ingin menentukan apakah mean berat badan balita tidak sama dengan 11,7 kg (kesalahan tipe I = 5%).a. Bagaimana hipotesis penelitian ini?b. Bagaimana asumsi normalitas data?c. Uji statistik apa yang dapat digunakan dan bagaimana prosedurnya?d. Bagaimana kesimpulan hasil uji statistik?

Untuk pertanyaan no. 2, 3 dan 4, uji statistik dilakukan pada tingkat kemaknaan 0,05.

2. Peningkatan kesadaran masyarakat akan kesehatan berpengaruh pada pemilihan bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, khususnya untuk produk-produk tinggi lemak, garam dan gula. Peneliti membeli 33 macam produk makanan olahan ikan di pasar swalayan untuk diteliti kandungan lemaknya (dataset: nilai gizi produk.sav). Dalam penelitian ini peneliti memiliki hipotesis bahwa rata-rata kadar lemak produk makanan olahan ikan lebih besar dari 22 gram (per 100 gram produk). a. Uji statistik apa yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian?b. Bagaimana asumsi normalitas data?c. Bagaimana kesimpulan hasil uji statistik?

3. Di sebuah kabupaten dilakukan pengukuran berat badan terhadap 546 balita laki-laki dan 489 balita perempuan (dalam satuan kg). Apakah terdapat perbedaan rata-rata berat badan balita laki-laki dan perempuan di kabupaten tersebut?Dataset: data status gizi balita.savVariabel jenis kelamin terdapat pada kolom JENISKEL (1 untuk laki-laki dan 2 untuk perempuan)

4. Tim peneliti ingin mengetahui efek suatu jenis diet terhadap berat badan. Sejumlah 30 orang sukarelawan direkrut sebagai subyek penelitian dan diukur berat badannya (dalam kilogram) sebelum dan setelah mengikuti diet. Peneliti menguji perubahan berat badan sebagai efek dari diet pada 30 orang tersebut.Dataset: diet.sava. Uji statistik apa yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian?b. Bagaimana kesimpulan hasil uji statistik?c. Apa perbedaan uji statistik 2-sampel independent t-test dan paired t-test?

1