biomedik

18
CIRI-CIRI UMUM JAMUR Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya. 1. Struktur Tubuh Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah. Gbr. Hifa yang membentuk miselium dan tubuh buah Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik. Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik. Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat. 2. Cara Makan dan Habitat Jamur Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan

Upload: gardina-erpe-siegarfield

Post on 20-Jan-2016

28 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: biomedik

CIRI-CIRI UMUM JAMURJamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.

1. Struktur Tubuh

Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.

Gbr. Hifa yang membentuk miselium dan tubuh buah

Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma.Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.

2. Cara Makan dan Habitat JamurSemua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit. Lihat Gambar 5.3.

a. Parasit obligatmerupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya,sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumoniacarinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).

b. Parasit fakultatifadalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang

Page 2: biomedik

sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yangcocok.

c. Saprofitmerupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yangmati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telahmati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamursaprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untukmendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehinggamudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsungmenyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yangdikeluarkan oleh inangnya.

Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.

Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.

3. Pertumbuhan dan ReproduksiReproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.

Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.

4. Peranan JamurPeranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi berbagai jenis antara lain sebagai berikut.a. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan

Page 3: biomedik

berprotein tinggi.b. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitudalam pembuatan tempe dan oncom.c. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industrikeju, roti, dan bir.d. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.e. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.

Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga mempunyai peranan yang merugikan, antara lain sebagai berikut.a. Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakitrebah semai.b. Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanamankentang.c. Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air.d. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.e. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-parumanusia.f. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia

Definisi/Pengertian Bakteri, Ciri-Ciri Dan Peranan Bakteri Bagi Kehidupan Manusia

Mon, 26/05/2008 - 11:37pm — godam64

Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan organisme uniseluler (bersel tunggal), prokariota/prokariot, tidak mengandung klorofil, serta berukuran mikroskopik (sangat kecil).

Bakteri berasal dari kata bahasa latin yaitu bacterium. Bakteri memiliki jumlah spesies mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih. Mereka ada di mana-mana mulai dari di tanah, di air, di organisme lain, dan lain-lain juga berada di lingkungan yang ramah maupun yang ekstrim.

Dalam tumbuh kembang bakteri baik melalui peningkatan jumlah maupun penambahan jumlah sel sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni seperti ph, suhu temperatur, kandungan garam, sumber nutrisi, zat kimia dan zat sisa metabolisme.

Ciri-Ciri Bakteri :- Umumnya tidak berklorofil- Hidupnya bebas atau sebagai parasit / patogen- Bentuknya beraneka ragam

Page 4: biomedik

- Memiliki ukuran yang kecil rata-rata 1 s/d 5 mikron- Tidak mempunyai membran inti sel / prokariot- Kebanyakan Uniseluler (memiliki satu sel)- Bakteri di lingkungan ekstrim dinding sel tidak mengandung peptidoglikan, sedangkan yang kosmopolit mengandung peptidoglikan

Manfaat/Kegunaan Bakteri Yang Menguntungkan Bagi Kehidupan :1. Membantu menyuburkan tanah dengan menghasilkan nitrat2. Pengurai sisa makhluk hidup dengan pembusukan3. Fermentasi dalam pembuatan makanan dan minuman4. Penghasil obat-obatan seperti antibiotik5. Mengurai sampah untuk menghasilkan energi6. Membantu dalam pembuatan zat-zat kimia, dll

Dampak Buruk Bakteri Yang Merugikan Bagi Kehidupan Manusia:1. Menyebabkan penyakit bagi makhluk hidup termasuk manusia (bakteri parasit/patogen)2. Membusukkan makanan yang kita miliki3. Merusak tanaman dengan serangan penyakit yang merugikan (bakteri parasit/patogen)4. Menimbulkan bau yang tidak sedap hasik aktivitas pembusukan5. Membuat tubuh manusia kotor dipenuhi bakteri yang mengakibatkan bau badan

Mikroorganisme, Bakteri dan Virus

Perkembangan Mikrobiologi

Sejarah perkembangan mikrobiologi sebelum ilmu pengetahuan dapat dibagi

menjadi tiga periode. Periode pertama, dimulai dengan terbukanya rahasia suatu

dunia mikroorganisme melalui pengamatan Leeuwenhoek pada tahun 1675.

Hal ini menimbulkan rasa ingin tahu di kalangan para ilmuwan mengenai asalmula

kehidupan. Namun baru kurang lebih pada pertengahan tahun 1860an, ketika teori

generatio spontanea dibuktikan ketidakbenarannya dan prinsip biogenesis

diterima, pengetahuan mengenai mikroorganisme tidak lagi bersifat spekulatif

semata-mata.

Page 5: biomedik

Perkembangan Teknik dan Cara Kerja di Laboratorium Mikrobiologi

Selama periode berikutnya antara tahun 1860 dan tahun 1900, banyak dilakukan

penemuan dasar yang penting. Perkembangan teori nutfah panyakit dalam

tahun1876, hal ini secara tiba-tiba menimbulkan minat terhadap prosedur

laboratoris untuk mengisolasi dan mencirikan mikroorganisme. Didalam periode

ini ditemukan banyak mikroorganisme penyebab penyakit serta metode-metode

untuk mencegah dan mendiagnosis serta mengobati

penyakit-penyakit tersebut. Penemuan-penemuan di bidang mikrobiologi

kedokteran membawa perombakan yang besar dan cepat di dalam praktik

kedokteran.

Penelaah mikroorganisme di laboratorium dilakukan untuk berbagai tujuan.

Misalnya untuk mengetahui identitas masing-masing mikroorganisme yang

berbeda, atau proses biologi dasar yang dilakukan oleh mikroorganisme. Pada

umumnya metode-metode yang tersedia bagi para mikrobiologiawan

memungkinkan untuk pencirian mikroorganisme.

Aplikasi Mikrobiologi dalam Kehidupan Manusia

Mikroba memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena mikroba

memberikan keuntungan sekaligus kerugian bagi manusia. Mikroba yang

menguntungkan memungkinkan manusia untuk memanfaatkan jasa dan

produknya sekaligus. Sementara itu mikroba yang merugikan dapat menyebabkan

penyakit pada tanaman, hewan ternak, bahkan manusia itu sendiri.

Untuk meminimalkan kerugian yang ditimbulkan oleh mikroba, maka manusia

menerapkan berbagai teknologi untuk mengendalikan populasi mikroba itu.

Pengendalian dilakukan secara kimiawi, fisikawi, mekanis dan sebagainya.

Page 6: biomedik

Protista Prokariotik

Keragaman bakteri sangat luas. Tidak seperti organisme lain yang mempunyai

kisaran cirri morfologi, fisiologi, dan metabolik yang seluas dan menyamai bakteri.

Sebagai contoh, riketsia adalah parasit intraselular, yang sepenuhnya bergantung

pada sel inang untuk melakukan beberapa proses vital ataupun untuk memperoleh

produk tertentu. Sebaliknya, bakteri genus Thiobacillus memperoleh energi dari

oksidasi sulfur dan memperoleh karbon dari karbondioksida. Mikoplasma bentuk

tubuhnya sederhana, dan bentuk terkecil tidak dapat dilihat jelas dengan

mikroskop cahaya. Sebaliknya, Streptomicetes tumbuh menjadi filamen dengan

panjang lebih dari 100 m

Protista Eukariotik

Algae adalah organisme eukariotik fotosintetik aerobik, yang mengandung klorofil

a, klorofil lain, dan pigmen-pigmen fotosintetik lain. Pigmen-pigmen tersebut

terletak di dalam kloroplas. Habitat algae di mana-mana, selama tersedia cahaya

matahari, kelembagaan dan nutrien sederhana. Algae dapat uniselular atau

multiselular dan dapat tertata dalam koloni filamen, atau bentuk-bentuk

multiselular lainnya. Ada yang mikroskopik dan ada pula yang makrokospik.

Algae bereproduksi dengan cara aseksual dan seksual. Pada setiap tipe reproduksi

mereka menggunakan banyak cara. Beberapa algae mempunyai daur hidup yang

rumit yang mencakup cara-cara aseksual maupun seksual.

Protozoa mempunyai keragaman yang luas dalam ukuran dan bentuk. Beberapa

spesies bersifat polimorfik. Banyak di antara mereka dapat membentuk sista, dan

sista itu penting di dalama penularan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh

protozoa. Secara struktural protozoa lebih rumit dan biasanya lebih besar daripada

protista prokariotik.

Page 7: biomedik

Reproduksi pada protozoa ialah melalui proses aseksual dan seksual, tergantung

kepada spesies dan kondisi lingkungannya. Beberapa protozoa mempunyai daur

hidup yang sangat rumit.

Protozoa memperoleh makanannya melalui banyak cara. Beberapa adalah

fotosintetik, yang lain menyerap nutrient terlarut dan yang lain lagi menelan

partikel-partikel makanan padat.

Berdasarkan cara pengerakannya terdapat empat kelompok utama protozoa.

Kelompok-kelompok ini adalah amoeba, siliata, flagelata, dan sporozoa. Protozoa

yang penting secara medis dijumpai di dalam ke empat kelompok tersebut.

Klasifikasi fungi didasarkan pada ciri-ciri morfologis, terutama struktur-struktur

yang berkaitan dengan reproduksi, yaitu spora aseksual dan seksual serta tubuh

buahnya. Namun demikian identifikasi khamir uniselular, seperti halnya bakteri,

membutuhkan evaluasi terhadap banyak ciri fisiologis dan reaksi-reaksi biokimia

terutama pada gula.

Ada empat kelas fungi : Phycomycetes, Ascomycetes, Basidiomycetes, dan

Deuteromycetes. Kebanyakan fungi yang merupakan patogen bagi manusia

dijumpai dalam kelas Deuteromycetes. Meskipun bukan merupakan kelompok

taksonomi tunggal, kapang lendir (Mycomycetes) merupakan sekumpulan

mikroorganisme renik yang mempunyai ciri-ciri serta daur hidup morfogenetik

(berubah bentuk) seperti amoeba.

Isolasi Mikroba

Kulturisasi bakteri untuk keperluan yang bermanfaat, pada umumnya dilakukan

dengan biakan murni. Biakan murni hanya mengandung satu jenis. Untuk

mengisolasi bakteri dalam biakan murni, umumnya digunakan dua prosedur yaitu:

metode agar cawan dengan goresan dan metode agar tuang.

Page 8: biomedik

Biakan adalah medium yang mengandung organisme hidup. Medium itu menye-

diakan zat makanan untuk pertumbuhan bakteri. Berbagai resep ramuan untuk

membuat media telah dibuat untuk memungkinkan tumbuhnya jenis-jenis tertentu.

Medium pilihan dan diferensial bermaafaat untuk memisahkan beberapa jenis.

Identifikasi jenis menggunakan semua sifat yang berkaitan dengan jenis. Hal ini

mencakup morfologi, daya gerak, sifat biokimianya, kebutuhan akan oksigen,

reaksi pewarnaan Gram, dan beberapa diantaranya sifat kekebalan.

Dalam pemeliharaan kultur terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi

sehingga tidak hanya mempertahankan sel agar tetap hidup, tetapi dapat juga

memperta-hankan sifat-sifat genotip dan fenotipnya.

Terdapat 3 metode dalam pemeliharaan kultur, antara lain penyimpanan kultur

dengan cara pengeringan; metabolisme terbatas; dan penyimpanan kultur dengan

cara liofilisasi. Metode yang sering digunakan adalah pengeringan beku.

Pertumbuhan dan Multiplikasi

Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan kuantitas konstituen seluler dan

struktur organisme yang dapat dinyatakan dengan ukuran, diikuti pertambahan

jumlah, pertambahan ukuran sel, pertambahan berat atau massa dan parameter

lain. Sebagai hasil pertambahan ukuran dan pembelahan sel atau pertambahan

jumlah sel maka terjadi pertumbuhan populasi mikroba.

Pertumbuhan mikroba dalam suatu medium mengalami fase-fase yang berbeda,

yang berturut-turut disebut dengan fase lag, fase eksponensial, fase stasioner dan

fase kematian. Pada fase kematian eksponensial tidak diamati pada kondisi umum

pertumbuhan kultur bakteri, kecuali bila kematian dipercepat dengan penambahan

zat kimia toksik, panas atau radiasi.

Page 9: biomedik

Metode pengukuran pertumbuhan yang sering digunakan adalah dengan

menentukan jumlah sel yang hidup dengan jalan menghitung koloni pada pelat

agar dan menentukan jumlah total sel/jumlah massa sel. Selain itu dapat dilakukan

dengan cara metode langsung dan metode tidak langsung. Dalam menentukan

jumlah sel yang hidup dapat dilakukan penghitungan langsung sel secara

mikroskopik, melalui 3 jenis metode yaitu metode: pelat sebar, pelat tuang dan

most-probable number (MPN). Sedang untuk menentukan jumlah total sel dapat

menggunakan alat yang khusus yaitu bejana Petrof-Hausser atau hemositometer.

Penentuan jumlah total sel juga dapat dilakukan dengan metode turbidimetri yang

menentukan: Volume sel mampat, berat sel, besarnya sel atau koloni, dan satu atau

lebih produk metabolit. Penentuan kuantitatif metabolit ini dapat dilakukan

dengan metode Kjeldahl.

Virus Bakterial

Bakteriofage (fage) adalah virus yang menginfeksi bakteri dan hanya dapat

bereproduksi di dalam sel bakteri. Kemudahan relatif dalam penanganannya dan

kesederhanaan infeksi fage bakteri membuatnya menjadi suatu sistem model bagi

penelaahan patogenesitas virus maupun banyak masalah dasar di dalam biologi,

termasuk biologi seluler dan molekular serta imunologi.

Fage pada hakekatnya terdiri dari sebuah inti asam nukleat yang terkemas di

dalam selubung protein pelindung. Reproduksi virus bakterial yang virulen

mencakup urutan umum sebagai berikut: adsorbsi partikel fage, penetrasi asam

nukleat, replikasi asam nukleat virus, perakitan partikel-partikel fage baru, dan

pembebasan partikel-partikel fage ini di dalam suatu ledakan bersamaan dengan

terjadinya lisis sel inang. Fage-fage virulen telah digunakan untuk mendeteksi dan

mengidentifikasi bakteri patogenik.

Virus Hewan dan Tumbuhan

Page 10: biomedik

Virus hewan dan virus tumbuhan adalah parasit intraseluler obligat yang sangat

kecil. Setiap virion mempunyai sebuah inti pusat asam nukleat dikelilingi oleh

kapsid. Secara morfologis, virus hewan dan virus tumbuhan dapat ikosashedral,

helikal, bersampul atau kompleks.

Proses replikasi virus dimulai dengan melekatnya virion pada sel inang. Peristiwa

ini disusul dengan penetrasi dan pelepasan selubung, biosintesis komponen-

komponen virus dan perakitan serta pematangan virion. Proses ini diakhiri dengan

pembebasan virus dari sel inang.

Dasar-dasar Klasifikasi

Penelaahan mengenai organisme untuk menetapkan suatu sistem klasifikasi yang

mencerminkan dengan sebaik-baiknya semua persamaan dan perbedaannya

dinamakan taksonomi. Kegiatan di dalam penyusunan taksonomi mikroorganisme

adalah pengklasifikasian, penamaan dan pengidentifikasi yang kesemuanya disebut

dengan sistematika mikroba.

Sistem klasifikasi biologi didasarkan pada hierarki taksonomi atau penamaan

kelompok atau kategori yang menempatkan spesies pada satu ujung dunia dan di

ujung dunia lainnya, dalam urutan: spesies – genus – famili ordo – kelas – filum

atau divisi – dunia. Mikroorganisme, sebagaimana bentuk-bentuk kehidupan yang

lain, diberi nama menurut nomenklatur sistem biner.

Klasifikasi bakteri menurut Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology pada

umumnya diterima secara internasional. Manual ini direvisi secara berkala untuk

memanfaatkan pengetahuan baru melalui penelitian dengan mikroorganisme dan

melalui teknik-teknik baru untuk menganilisis data yang diperoleh. Bergey’s

Manual edisi kedelapan yang sekarang ini, membagi semua bakteri menjadi 19

bagian (kelompok), dan masing-masing dicirikan oleh sifat-sifat morfologi atau

metabolik yang nyata. Tekanan diberikan pada pengelompokan bakteri yang

memiliki ciri-ciri umum dan mudah dikenali. Tidak ada usaha untuk mengatur

Page 11: biomedik

penempatan mikroorganisme yang mencerminkan skema suatu perkembangan

evolusi, sebagaimana dilakukan pada edisi-edisi sebelumnya. Alasannya ialah

karena dalam banyak hal pengetahuan kita mengenai mikroorganisme belum

lengkap.

Bakteri, sebagaimana tampak melalui uraian singkat mengenai 19 kelompok,

memperlihatkan keragaman yang luas. Tidak ada organisme lain yang mempunyai

kisaran ciri morfologi, fisiologi, dan metabolik yang seluas dan menyamai bakteri.

Enzim dan Metabolisme Bakteri

Klasifikasi enzim berlaku hanya untuk enzim-enzim tunggal, penamaan

berdasarkan reaksi yang dikerjakan oleh enzim tersebut dan ditambah akhiran –

ase.

Menurut Comission on Enzymes of the International Union of Biochemistry

terdapat enam kelas utama Enzim yaitu:

1.Oksidoreduktase —>

Reaksi transfer elektron (atau pemindahan atom hidrogen)

2.Transferase —>

Transfer gugusan fungsional (mencakup fosfat, amino,metil, dsb)

3.Hidrolase —>

Reaksi hidrolisis (penambahan molekul air untuk memecahkan ikatan kimiawi)

4.Liase —>

Penambahan ikatan ganda pada molekul dan pengusiran non hidrolitik gugusan kimia

5.Isomerase —> Reaksi Isomerasi

6.Ligase —>

Pembentukan ikatan disertai pemecahan atau penambahan ATP

Keadaan yang mempengaruhi aktivitas enzim adalah:

1. Konsentrasi enzim.

2. Konsentrasi substrat.

Page 12: biomedik

3. pH dan

4. Suhu

Setiap enzim berfungsi optimal pada pH dan temperatur tertentu. Suhu yang

sangat rendah dapat menghentikan aktivitas enzim tetapi tidak

menghancurkannya. Aktivitas enzim diatur melalui 2 cara yaitu

1. Pengendalian katalisis secara langsung dan

2. Pengendalian genetik.

Metabolisme pada bakteri pada dasarnya seperti yang terjadi pada sel-sel

organisme lain secara umum. Reaksi metabolisme terdiri atas dua proses yang

berlawanan. Metabolisme pertama adalah sintesis protoplasma dan penggunaan

energi disebut anabolisme. Metabolisme kedua yaitu suatu proses oksidasi substrat

yang diikuti perolehan energi disebut katabolisme.

Virus dalam arti biologi Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.

Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).

Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV).