biokimia

18
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses metabolisme didalam tubuh memerlukan senyawa-senyawa Untuk mendukung metabolisme kehidupan mahluk hidup di bumi, maka banyak hal yang mnejadi penting untuk diperoleh guna mempertahankan kehidupan dan berkembang biak sebanyak mungkin – salah satu ciri mahluk hidup. Salah satunya adalah zat – zat atau molekul yang berperan langsung terhadap proses metabolisme. Banyak zat – zat yang bisa diperoleh baik dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh manusia – lemak. Lemak merupakan nutrisi yang penting kepada tubuh manusia. selain Lemak berfungsi sebagai sumber tenaga tubuh.Nomenklatur lainnya penting kepada bayi dan kanak-kanak di mana lemak memberi bekal dalam bentuk kalori untuk menghasilkan tenaga serta berfungsi di dalam keseimbangan cairan tubuh, tekanan osmotik, keseimbangan asid-bes serta aktivitas elektrofisiologi otot dan sistem saraf. Lemak pula digunakan sebagai atribut rasa dan tekstur makanan.Penggunaan secara banyak di dalam industri makanan telah menimbulkan kebimbangan kepada

Upload: jenisatriani

Post on 19-Jan-2016

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

aehfapwmbfawshfw

TRANSCRIPT

Page 1: biokimia

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses metabolisme didalam tubuh memerlukan senyawa-senyawa

Untuk mendukung metabolisme kehidupan mahluk hidup di bumi, maka

banyak hal yang mnejadi penting untuk diperoleh guna mempertahankan

kehidupan dan berkembang biak sebanyak mungkin – salah satu ciri mahluk

hidup. Salah satunya adalah zat – zat atau molekul yang berperan langsung

terhadap proses metabolisme. Banyak zat – zat yang bisa diperoleh baik dari

dalam tubuh maupun dari luar tubuh manusia – lemak.

Lemak merupakan nutrisi yang penting kepada tubuh manusia. selain

Lemak berfungsi sebagai sumber tenaga tubuh.Nomenklatur lainnya penting

kepada bayi dan kanak-kanak di mana lemak memberi bekal dalam bentuk

kalori untuk menghasilkan tenaga serta berfungsi di dalam keseimbangan

cairan tubuh, tekanan osmotik, keseimbangan asid-bes serta aktivitas

elektrofisiologi otot dan sistem saraf.

Lemak pula digunakan sebagai atribut rasa dan tekstur

makanan.Penggunaan secara banyak di dalam industri makanan telah

menimbulkan kebimbangan kepada pengguna terhadap kandungan nutrisi di

dalam makanan terproses ini.Pengguna kini lebih mementingkan produk

makanan yang berkhasiat, rendah kandungan lemak, gula dan garam, tinggi

kandungan karbohidrat kompleks serta fiber.

Oleh karena itu untuk menggambarkan kegunaan dan fungsi lemak pada

kehidupan dibutuhkan pengkajian yang ilmiah dan relevan. Dan pada makalah

ini akan diulas tentang klasifikasi lemak dan fungsi biologis lemak pada

kehidupan mahluk hidup

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

Page 2: biokimia

D. Manfaat Penulisan

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Lipid adalah salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam

tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan

manusia ialah lipid. Untuk memberikan defenisi yang jelas tentang lipid sangat

sukar, sebab senyawa yang termasuk lipid tidak mempunyai rumus struktur yang

serupa atau mirip. Para ahli biokimia sepakat bahwa lemak dan senyawa organik

yang mempunyai sifat fisika seperti lemak, dimasukkan kedalam satu kelompok

yang disebut lipid. Adapun sifat fisika yang dimaksud ialah: (1) tidak larut dalam

air, tetapi larut dalam satu atau lebih dari satu pelarut organik misalnya ester,

aseton, kloroform, benzena yang sering disebut “pelarut organik”; (2) ada

hubungan dengan asam lemak atau esternya; (3) mempunyai kemungkinan

digunakan oleh mahluk hidup. Jadi berdasarkan sifat fisika tersebut, lipid dapat

diperoleh dari hewan atau tumbuhan dengan cara ekstraksi dengan

menggunakan pelarut lemak tersebut. Jaringan bawah kulit di sekitar perut,

jaringan sekitar ginjal mengandung banyak lipid terutama lemak kira-kira sebesar

90%, dalam jaringan otak atau dalam telur terdapat lipid kira-kira sebesar 7,5

sampai 30% (Poedjiadi, 2006).

Lipid adalah golongan senyawa organik kedua yang menjadi sumber

makanan, merupakan kira-kira 40% dari makanan yang dimakan sehari-hari, dan

bahan baku bagi banyak komoditi penting seperti sabun. Akhir-akhir ini peranan

lipid dalam makanan banyak menarik perhatian sebab terdapat hubungan antara

konsumsi lemak jenuh dan kadar kolesterol darah dengan penyakit pembuluh

darah; lipid sebagaimana kita ketahui, tempat menyimpan energi yang paling

penting pada tubuh binatang. Berbeda dengan tumbuhan, energi disimpan

dalam bentuk karbohidrat, terutama pati. Sebagai tambahan, lipid merpakan

Page 3: biokimia

pembalut untuk alat vital, menjaga dari gangguan mekanik dan

mempertahankan suhu optimum badan (Tarigan, 1983).

Dalam Hala dan Hartono (2013), klasifikasi lipid menurut Bloor yakni:

a. Lemak sederhana (simple lipids): lemak ini merupakan zat yang terdiri dari

ester asam lemak dengan alkohol. Ada 3 jenis lemak sederhana yaitu 1) lemak

yang teksturnya padat dalam suhu kamar, 2) minyak, yang teksturnya cair

dalam suhu kamar, dan 3) lilin atau malam: yang merupakan ester asam

lemak dengan alkohol yang BM-nya tinggi (rantai C-nya panjang).

b. Lemak kompleks (compound lipids): lemak ini merupakan ester asam lemak

yang mengandung gugus lain yang terikat pada alkohol. Misalnya fosfolipida

dan glikolipida

c. Derivat lipida, zat yang berasal dari hasil hidrolisis zat-zat tersebut diatas yang

antara lain: asam lemak jenuh dan tak jenuh, alkohol dan gliserol, sterol,

lemak, aldehid, dan badan-badan keton.

Lilin atau malam adalah ester antara asam lemak suku tinggi dengan

alkohol monovalen yang mempunyai molekul besar. Ada juga lilin dengan alkohol

penyusu berupa kolesterol. Dalam sel hidup, lilin yan terdapat pada sitoplasma

jarang ditemukan, tetapi pada umumnya merupakan kontituen dinding sel. Pada

suhu biasa, lilin berupa zat padat yang mudah melekat, tetapi tidak mudah

terhidrolisis (Sumardjo, 2009).

Yang termasuk lipid kompleks adalah lipid yang terdapat dalam alam

bergabung dengan senyawa lain, misalnya dengan protein atau dengan

karbohidrat. Ikatan antara lipid dengan protein disebut lipoprotein, terdapat

dalam plasma darah. Bagian lipid dalam lipoprotein pada umumnya adalah

trigliserida, fosfolipid atau kolesterol. Lipoprotein ini biasanya digolongkan dalam

protein gabungan. Oleh karena dalam lipid lipoprotein itu berbeda jenis dan

mutunya, maka lipoprotein berbeda pula sifat-sifat fisiknya, misalnya berat jenis,

besar partikel dan muatan listrik. Karena perbedaan sifat fisika ini, beberapa jenis

lipoprotein dapat dipisahkan satu dengan yang lain, misalnya dengan

Page 4: biokimia

ultrasentrifius atau elektroforesis. Lipopolisakarida ialah gabungan antara lipid

dengan polisakarida, lipopolisakarida terbentuk dalam dinding sel beberapa jenis

bakteri.

Asam Lemak dan Sintesis Asam Lemak

Asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai ester trigliserida

atau lemak, baik yang berasal dari hewan maupun tumbuhan. Sebagian besar

terdiri atas atom-atom karbon rantai linier, tetapi beberapa memiliki rantai

bercabang. Asam lemak dalam keadaan bebas terdapat dalam jumlah sedikit.

Kebanyakan asam lemak ditemukan dalam keadaan teresterifikasi sebagai

komponen dari lipid lainnya. Dalam kondisi fisiologis, gugus asam karboksilat

terdapat dalam keadaan terionisasi yang disebut ion asilat, misalnya ion dari

asam palmitat adalah palmitat, CH3(CH2)14COO-. Asam lemak tidak jenuh dapat

mengandung satu ikatan rangkap atau lebih. Adanya ikatan rangkap ini

memungkinkan terjadinya bentuk isomer cis dan trans.

Beberapa jenis asam lemak berdasarkan ikatannya yakni, jenuh, asam

palmitat/asam heksadekanoat, asam stearat/asam oktadekanoat. Dalam asam

lemak tidak jenuh, ikatan rangkap hampir selalu memilki konformasi cis. Dalam

asam lemak poli tidak jenuh, ikatan rangkap jarang yang terkonyugasi

Adanya perbedaan titik leleh asam lemak juga terjadi pada asam-asam

lemak yang jumlah atom karbonya sama. Konformasi yang sering ada untuk

rantai atom C jenuh adalah struktur yang panjang dan lurus. Suatu ikatan

rangkap cis akan menimbulkan bengkokan pada struktur, sehingga lebih sukar

untuk tersusun membentuk kristal daripada molekul jenuh yang panjangnya

sama. Ikatan rangkap trans tidak menimbulkan bengkokan pada rantai jenuh,

rantai dengan satu ikatan rangkap trans, dan rantai dengan satu ikatan rangkap

cis

Prostaglandin

Prostaglandin adalah asam lemak yang terdiri dari 20 atom karbon

dengan satu cincin persegi lima. Prostaglandin turunan dari asam arakidonat

Page 5: biokimia

yang merupakan hasil metabolisme asam linoleat. Prostaglandin telah diisolasi

dari kebanyakan jaringan mamalia termasuk jaringan pada sistim pembiakan,

hati, ginjal, pankreas, jantung, paru-paru, otak dan usus halus. Zat ini paling

banyak dijumpai pada cairan benih (seminal fluid). Prostaglandin mempunyai

efek fisiologi sangat luas. Ikut berperan pada ketahanan alamiah tubuh dari

segala bentuk perubahan yang disebabkan zat kimia, mekanik, fisiologi dan

rangsangan patologik. Aspirin dan beberapa obat anti radang dapat

menghambat biosintesis prostaglandin

Prostaglandin terbentuk di dalam semua jaringan tubuh dengan jumlah

yang sedikit,.bekerjanya pada lokus dalam sel yang sama dimana prostaglandin

itu disintesis. Prostaglandin disintesis dari asam arakidonat dalam lintas

metabolik yang diawali dengan fosfolipid membran plasma.

Malam (fraksi non minyak)

Yang dimaksud dengan lilin (wax) adalah ester asam lemak dengan

monohidroksi alkohol dengan rantai karbon yang panjang.Lilin dapat diperoleh

dari lebah madu (mirisilpalmitat), ikan paus dan lumba-lumbah (setilpalmitat)

yang digunakan sebagai salep, bahan kecantikan, dan lilin untuk penerangan.

Fosfolipid, Sfingolipid dan Pigmen

Fosfolipid atau fostatida yaitu suatu senyawa lipid turunan gliserolfosfat,

dalam hidrolisisnya terpecah menjadi asam lemak, asam fosfat, basa nitrogen

dan gliserol. Fosfolipid ditemukan pada semua organisme hidup, tidak

tergantung dari asalnya dan mempunyai struktur yang mantap. Banyak

mengumpul pada hati, otak dan jaringan spinal. Fosfolipid merupakan

komponen yang penting pada struktur sel karena jumlah fosfolipid pada jaringan

binatang relatif tetap.

Fosfolipid adalah molekul yang besar mempunyai komponen polar dan

non polar, fosfolipid mengambil bagian pada metabolisme lemak dengan

memungkinkan transportasi lemak pada aliran darah. Fosfolipid sangat penting

Page 6: biokimia

pada sistim pemindahan elektron pada siklus pernapasan (proses sekresi) dan

dalam transportasi ion melalui selaput sel.

Lesitin mungkin yang paling banyak dijumpai di antara fosfolipid yang

lain. Mengandung senyawa ammonium kuartener kolin [HOCH2CH2N+ (CH3)3],

terikat pada asam fosfat sebagai ester. Nitrogen pada kolin bermuatan positif

dan fosfat bermuatan netatif, sehingga dalam larutan lesitin terdapat sebagai

garam dalam atau switerion. Struktur lesitin hasil hidrolisis adalah Lesitin sangat

penting pada metabolisme lemak dalam hati. Merupakan sumber asam fosfat

yang diperlukan pada pembentukan jaringan baru.

Perbedaan utama sefalin dengan lesitin terletak pada komponen senyawa

basa nitrogen yang terikat pada bagian fosfat. Pada sefalin, kolin diganti dengan

etanolamin (HO CH2 CH2 NH2), atau serin (HO CH2 CH2 NH2 COOH) suatu asam

amino. Sefalin berperan penting pada proses pembekuan darah dan merupakan

sumber fosfat pada pembentukan jaringan baru.

Sfingolipid dibangun dari basa terhidroksilasi rantai panjang. Dua basa

seperti ini ditemukan dalam hewan, yakni basa sfngosin dan dihidrosfingosin

(sfinganin). Ketika gugus amino pada sfingosin atau sfinganin diasilasi oleh asam

lemak, maka produk yang dihasilkan adalah seramida.

Gugus hidroksi primer dapat disubtitusi dengan dua cara, yang

menghasilkan dua kelompok sfingolipid yakni fosfosfinglipid dan glikosfingolipid.

Dalam fosfosfingolipid, gugus hiroksil primer diesterifikasi oleh kolin fosfat, lipid

ini dikenal sebagai sfingomielin. Dalam glikosfingolipid, gugus hidroksil primer

terglikosilasi, yakni tersubstitusi oleh karbohidrat, baik monosakarida atau

oligosakarida. Glikpsfingolipid yang mengandung gula asam sialat di dalam

bagian karbohidratnya disebut gangliosida, setiap tipe glikosfingolipid

menunjukan variasi tipe asam lemak yang ditemukan di dalam bagian

seramidanya yaitu derivat sfingosin yang mengandung gugus asil dari asam

lemak. Gugus ini terikat pada gugus amino dalam bentuk amida.

Page 7: biokimia

Adanya pigmen menyebabkan lemak berwarna. Adanya karotenoid

menyebabkan warna kuning kemerahan karotenoid dapat larut dalam minyak

dan merupakan hidrokarbon dengan banyak ikatan tidak jenuh. Bilamana minyak

dihidrogenasi, maka akan terjadi hidrogenasi karotenoid dan warna merah akan

berkurang. Selain itu, perlakuan pemanasan juga akan mengurangi warna

pigmen. Pigmen mudah teroksidasi sehingga minyak akan menjadi tengik. Cara

menghilangkan pigmen dapat dilakukan dengan adsorban seperti arang aktif.

Klorofil pada tanaman memberikan warna kehijauan, tokoferol yang merupakan

sumber vitamin E sangat aktif terhadap oksidasi, sehingga dapat digunakan

sebagai antioksidan. Tokoferol yang teroksidasi kan memberikan warna coklat,

warna ini dapat juga terjadi karena reaksi browning nonenzimatik (karbohidrat

bereaksi dengan protein pada suhu tinggi).

Glikolipid, Steroid dan Terpena

Glikolipid adalah senyawa dalam golongan sfingolipid yang mengandung

karbohidrat (D-galaktosa). Kelompok ini dikenal sebagai glikolipid atau senyawa

serebrosida. Hal ini membedakan dengan sfingolipida, dimana glikolipid tidak

mengandung asam fosfat tetapi mempunyai kepala polar hidrokarbon yang

hidrofilik. Glikolipid sederhana adalah glikosildiasil gliserol terdapat pada

mikroba dan tumbuhan.

Glikolipid yang mengandung karbohidrat dalam jumlah besar sangat

kompleks seperti gangliosida, kelompok jenis ini biasanya terdapat pada bagian

luar membran sel terutama pada sel-sel saraf.

Terdapat pada otak kira-kira 7 % dari bagian padat dan dalam lapisan

myelin dari syaraf. Beberapa jenis dari glikolipid hanya berbeda pada bagian

asam lemak. Tidak seperti kebanyakan lipid, tidak larut dalam eter, tapi dapat

diekstrak dengan alcohol panas atau menggunakan piridin.

Steroid dan terpena termasuk lipida yang tidak tersabun, artinya jika

dihidrolisis dengan basa tidak menghasilkan sabun. Kedua senyawa ini dapat

dipisahkan dari lemak sesudah proses penyabunan. Steroid banyak terdapat di

Page 8: biokimia

alam dengan jumlah yang terbatas, aktivitas biologis yang penting adalah pada

asam empedu, hormone sex baik jantan atau betina, hormon korteks adrenal

dan racun. Steroid yang banyak terdapat di alam yaitu golongan kolesterol,

lanosterol (banyak terdapat pada pelindung wol), fitosterol dan mikosterol,

dalam tubuh terdapat sebagai asam empedu, hormon kelamin, dan hormon

adrenokortikoid. Sterol mempunyai gugus hidroksil alkohol pada atom C3 dan

rantai alifatik bercabang pada atom C17 (kadang hanya mempunyai satu atau

lebih gugus hidroksil). Sterol yang paling banyak terdapat pada tumbuhan adalah

fitosterol diantaranya ialah stigmasterol dan mikosterol (dalam jamur).

Hormon utama pria adalah testoteron, berfungsi pada perkembangan

sifat kelamin kelamin sekunder yang menjadi ciri jenisnya. Untuk wanita terdapat

dua hormon kelamin yang penting yakni progesterone yang dibutuhkan untuk

kehamilan normal dan estradiol untuk mengatur siklus ovulasi (gambar 3.16).

Berdasarkan struktur, steroid adalah derivat hidrokarbon aromatik

tereduksi perhidrosiklopentanofenantren, dimana senyawa ini disintesis dalam

sistim hidup dari isoprena melalui skualena.

Nama terpena pada awalnya diberikan untuk minyak yang disuling dari

terpentin, diketahui bahwa terpena terdiri dari 5 atom C lebih dikenal sebagai

isoprene (gambar 3.18), terpena terdiri dari 2 unit isoprena yakni monoterpena,

pada tumbuhan terdapat mono dan seskuiterpena. Senyawa ini memberikan

sifat khas (bau dan rasa) minyak yang merupakan komponen penting minyak

esensial tumbuhan, sebagai contoh ialah monoterpena geraniol, limona, mentol

kanfer.

Struktur terpena umumnya dapat dikenal dari :

Sebagian besar senyawa ini terdapat dalam minyak dengan rumus

C10H15.

Terpena yang mengandung lebih dari 10 atom karbon, umumnya

mempunyai jumlah karbon kelipatan dari lima, struktur cukup beragam.

Page 9: biokimia

Banyak jenis senyawa tidak larut dalam air, sebagian besar ditemukan

dalam tumbuhan, juga dalam organisme yang lain.

Gambar 3.18. Beberapa contoh terpena

Lipid Pada Membran Sel

Sitoplasma dalam sel dikelilingi oleh membran plasma. Struktur

subseluler seperti inti, lisosom, dan mitokondria juga dibatasi oleh membrane.

Membran pada retikulum endoplasma dalam sel eukariot memagari ruang

intrasel yang besar dalam sitoplasma, sedangkan mitokondria memiliki membran

internal yang melipat. Membran terdiri dari lipid, protein dan karbohidrat,

karbohidrat dalam membran terdapat sebagai glikogliserolipid, glikosfingolipid

(dalam saraf dan otot), glikoprotein. Molekul lipid dalam membran (gambar

3.19) tersusun dalam bentuk bilayer tertutup.

Gambar 3.19. Model bilayer dari lipid

Sebagian protein dalam membran dapat dihilangkan oleh peraksi yang

mengganggu ikatan polar dan ionic. Protein ini disebut protein ekstrinsik (

peripheral) dan protein lain yang disebut protein intrinsik (integral).

Struktur membran tidak kaku tetapi dinamis, karena daerah hidrokarbon

berwujud cair, maka terjadi difusi lateral dan gerakan rotasi yang cepat pada

komponen lipid dan protein, pergerakan ini berlangsung bila daerah polar pada

lipid atau protein melewati initi hidrofobik pada bilayer (gambar 3.20).

Gambar 3.20. Membran sel

Metabolisme Lipid

Pencernaan Lemak

Percernaan lemak terjadi di dalam usus halus dengan bantuan enzim

hidrolitik yaitu lipase yang mencerna triasilgliserol dan fosfolipase yang

mencerna fosfolipid. Triasilgliserol dan fosfolipid diperoleh dari makanan. Ikatan

ester antara asam lemak dan gliserol dihidrolisis. Kerja enzim lipase yang

dihasilkan pankreas pada triasilgliseol yang terdapat dalam makanan pada

akhirnya akan menghasilkan 2-monoasilgliserol dan 2 macam asam lemak.

Page 10: biokimia

Fosfolipase A2 menghidrolisis satu ikatan ester antara asam lemak dan

gliserol, khususnya pada posisi 2 rantai karbon gliserol. Fosfolipase

A1menghidrolisis ikatan ester antara asam lemak dan gliserol pada posisi 1 rantai

karbon fosfogliserida.

Ensim-enzim ini harus bekerja pada daerah batas antara air dan lemak.

Lipase pencernaan disekresikan ke dalam lumen usus halus yang bercampur

dengan permukaan butran-butiran lemak yang besar. Produk awal dari proses

pencernaan adalah asam lemak dan lisofosfogliserida, yang merupakan detergen

kuat. Kedua senyawa ini akan mempercepat proses pencernaan karena dapat

mendispersikan butiran-butiran lemak dalam jumlah yang sangat banyak.

Dengan meningkatnya konsentrasi asam lemak dan dengan dihasilkannya 2-

monoasilgliserol, senyawa ini dimasukkan ke dalam misel pada garam empedu.

Monoasilgliserol juga mempercepat kerja detergen dari garam empedu, yang

kemudian mempermudah emulsifikasi triasilgliserol dan vitamin-vitamin yang

larut menuju permukaan sel epitel usus, dimana asam lemak, vitamin-vitamin

yang larut dalam lemak, dan 2-monoasilgliserol dilepaskan dari misel.

Triasilgliserol yang disintesis tersusun menjadi kilomikron yang

disekresikan oleh sel epitel usus ke dalam lacteal yaitu pembuluh limfa kecil di

dalam vilus usus halus. Kemudian dari limfatik, kilomikron melewati pembuluh

limfa di dada yang selanjutnya masuk ke dalam darah dan dengan demikian

membantu pengangkutan bahan bakar lipid ke berbagai jaringan tubuh.

Metabolisme Lipoprotein

Lipoprotein mengangkut lemak hidrofobik di dalam plasma. Lipoprotein

utama yang disrkulasikan di dalam darah adalah kilomikron, lipoprotein dengan

kerapatan sangat rendah (VLDL), lipoprotein dengan kerapatan rendah (LDL),

dan lipoprotein dengan kerapatan tinggi (HDL). Asam lemak adalah bahan bakar

selular yang penting dan disimpan sebagai triasilgliserol dalam jaringan adipose.

Asam lemak dipersiapkan untuk cadangan dalam bentuk timbunan lemak yang

diangkut ke jaringan adipose terutama sebagai triasilgliserol di dalam kilomikron

Page 11: biokimia

dan VLDL. Dalam jaringan adiposa, kilomikron terdegradasi dengan cepat, dan

partikel sisanya kembali memasuki sirkulasi yang diserap oleh hati. VLDL

terdegradasi di dalam jaringan adiposa menjadi LDL yang kemudian bersirkulasi

sebagai lipoprotein utama yang mengangkut kolesterol. HDL adalah lipoprotein

yang bersirkulasi secara kontinyu. HDL mengandung suatu enzim yang mengubah

kolesterol bebas menjadi ester kolesterol.Asam linoleat adalah asam lemak yang

paling banyak dipindahkan dari fosfatidilkolin ke kolesterol, yang membentuk

ester kolesterol yaitu linoleoilkolesterol.

Bilamana LDL di dalam sirkulasi terdapat dalam jumlah yang melimpah,

maka jaringan tubuh akan mempunyai sumber kolesterol yang eksogenik.

Kolesterol dipindahkan ke dalam sel melalui reseptor lipoprotein spesifik yang

terdapat pada permukaan sel. Jaringan yang membutuhkan kolesterol dalam

jumlah besar, seperti korteks adrenal mempunyai reseptor LDL dalam jumlah

besar pada permukaan selnya.

Oksidasi Asam Lemak

Oksidasi asam lemak terjadi dalam 3 tahap, aktivasi, pengangkutan ke

dalam sel mitokondria, dan oksidasi menjadi asetil CoA. Secara umum, masuknya

asam lemak ke dalam lintas metabolik didahului dengan perubahan asam lemak

menjadi turunan koenzim A (CoASH). Turunan asil ini disebut alkanoil atau

alkenoil-CoA, dan di dalam bentuk ini asam lemak dikatakan berada dalam

keadaan teraktivasi.

Aktivasi asam lemak akan memicuh pembentukan tioester dari asam

lemak dan CoA. Proses ini dibarengi dengan hidrolisis ATP menjadi AMP. Enzim

yang mengkatalisis reaksi ini adalah asil-CoA sintetase.

KATA PENGANTAR

Assalamu΄Alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Page 12: biokimia

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat dan

Taufik-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Semoga Allah SWT

senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kami secara khusus

dan masyarakat secara umum agar senantiasa mensyukuri akan ilmu, iman, dan

amal pada dirinya. Semoga dengan adanya makalah “ Lipid dan Fungsinya “ yang

kami susun ini dapat menambah wawasan kami.

Makalah ini disusun dengan berbagai literatur khususnya mata kuliah Biokimia,

buku-buku yang dianggap relevan, serta pengetahuan dari penulis sehingga

makalah ini dapat terselesaikan dengan baik sesuai yang diharapkan.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati kami mengucapkan banyak terima

kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan bantuannya sehingga

makalah ini dapat terselesaikan.Kami menyadari bahwa makalah ini masih perlu

perbaikan, olehnya itu sumbang saran dari pembaca sangat kami harapkan.

Kendari, 26 Juli 2012

Penyusun