biokimia
DESCRIPTION
aehfapwmbfawshfwTRANSCRIPT
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses metabolisme didalam tubuh memerlukan senyawa-senyawa
Untuk mendukung metabolisme kehidupan mahluk hidup di bumi, maka
banyak hal yang mnejadi penting untuk diperoleh guna mempertahankan
kehidupan dan berkembang biak sebanyak mungkin – salah satu ciri mahluk
hidup. Salah satunya adalah zat – zat atau molekul yang berperan langsung
terhadap proses metabolisme. Banyak zat – zat yang bisa diperoleh baik dari
dalam tubuh maupun dari luar tubuh manusia – lemak.
Lemak merupakan nutrisi yang penting kepada tubuh manusia. selain
Lemak berfungsi sebagai sumber tenaga tubuh.Nomenklatur lainnya penting
kepada bayi dan kanak-kanak di mana lemak memberi bekal dalam bentuk
kalori untuk menghasilkan tenaga serta berfungsi di dalam keseimbangan
cairan tubuh, tekanan osmotik, keseimbangan asid-bes serta aktivitas
elektrofisiologi otot dan sistem saraf.
Lemak pula digunakan sebagai atribut rasa dan tekstur
makanan.Penggunaan secara banyak di dalam industri makanan telah
menimbulkan kebimbangan kepada pengguna terhadap kandungan nutrisi di
dalam makanan terproses ini.Pengguna kini lebih mementingkan produk
makanan yang berkhasiat, rendah kandungan lemak, gula dan garam, tinggi
kandungan karbohidrat kompleks serta fiber.
Oleh karena itu untuk menggambarkan kegunaan dan fungsi lemak pada
kehidupan dibutuhkan pengkajian yang ilmiah dan relevan. Dan pada makalah
ini akan diulas tentang klasifikasi lemak dan fungsi biologis lemak pada
kehidupan mahluk hidup
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Lipid adalah salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam
tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan
manusia ialah lipid. Untuk memberikan defenisi yang jelas tentang lipid sangat
sukar, sebab senyawa yang termasuk lipid tidak mempunyai rumus struktur yang
serupa atau mirip. Para ahli biokimia sepakat bahwa lemak dan senyawa organik
yang mempunyai sifat fisika seperti lemak, dimasukkan kedalam satu kelompok
yang disebut lipid. Adapun sifat fisika yang dimaksud ialah: (1) tidak larut dalam
air, tetapi larut dalam satu atau lebih dari satu pelarut organik misalnya ester,
aseton, kloroform, benzena yang sering disebut “pelarut organik”; (2) ada
hubungan dengan asam lemak atau esternya; (3) mempunyai kemungkinan
digunakan oleh mahluk hidup. Jadi berdasarkan sifat fisika tersebut, lipid dapat
diperoleh dari hewan atau tumbuhan dengan cara ekstraksi dengan
menggunakan pelarut lemak tersebut. Jaringan bawah kulit di sekitar perut,
jaringan sekitar ginjal mengandung banyak lipid terutama lemak kira-kira sebesar
90%, dalam jaringan otak atau dalam telur terdapat lipid kira-kira sebesar 7,5
sampai 30% (Poedjiadi, 2006).
Lipid adalah golongan senyawa organik kedua yang menjadi sumber
makanan, merupakan kira-kira 40% dari makanan yang dimakan sehari-hari, dan
bahan baku bagi banyak komoditi penting seperti sabun. Akhir-akhir ini peranan
lipid dalam makanan banyak menarik perhatian sebab terdapat hubungan antara
konsumsi lemak jenuh dan kadar kolesterol darah dengan penyakit pembuluh
darah; lipid sebagaimana kita ketahui, tempat menyimpan energi yang paling
penting pada tubuh binatang. Berbeda dengan tumbuhan, energi disimpan
dalam bentuk karbohidrat, terutama pati. Sebagai tambahan, lipid merpakan
pembalut untuk alat vital, menjaga dari gangguan mekanik dan
mempertahankan suhu optimum badan (Tarigan, 1983).
Dalam Hala dan Hartono (2013), klasifikasi lipid menurut Bloor yakni:
a. Lemak sederhana (simple lipids): lemak ini merupakan zat yang terdiri dari
ester asam lemak dengan alkohol. Ada 3 jenis lemak sederhana yaitu 1) lemak
yang teksturnya padat dalam suhu kamar, 2) minyak, yang teksturnya cair
dalam suhu kamar, dan 3) lilin atau malam: yang merupakan ester asam
lemak dengan alkohol yang BM-nya tinggi (rantai C-nya panjang).
b. Lemak kompleks (compound lipids): lemak ini merupakan ester asam lemak
yang mengandung gugus lain yang terikat pada alkohol. Misalnya fosfolipida
dan glikolipida
c. Derivat lipida, zat yang berasal dari hasil hidrolisis zat-zat tersebut diatas yang
antara lain: asam lemak jenuh dan tak jenuh, alkohol dan gliserol, sterol,
lemak, aldehid, dan badan-badan keton.
Lilin atau malam adalah ester antara asam lemak suku tinggi dengan
alkohol monovalen yang mempunyai molekul besar. Ada juga lilin dengan alkohol
penyusu berupa kolesterol. Dalam sel hidup, lilin yan terdapat pada sitoplasma
jarang ditemukan, tetapi pada umumnya merupakan kontituen dinding sel. Pada
suhu biasa, lilin berupa zat padat yang mudah melekat, tetapi tidak mudah
terhidrolisis (Sumardjo, 2009).
Yang termasuk lipid kompleks adalah lipid yang terdapat dalam alam
bergabung dengan senyawa lain, misalnya dengan protein atau dengan
karbohidrat. Ikatan antara lipid dengan protein disebut lipoprotein, terdapat
dalam plasma darah. Bagian lipid dalam lipoprotein pada umumnya adalah
trigliserida, fosfolipid atau kolesterol. Lipoprotein ini biasanya digolongkan dalam
protein gabungan. Oleh karena dalam lipid lipoprotein itu berbeda jenis dan
mutunya, maka lipoprotein berbeda pula sifat-sifat fisiknya, misalnya berat jenis,
besar partikel dan muatan listrik. Karena perbedaan sifat fisika ini, beberapa jenis
lipoprotein dapat dipisahkan satu dengan yang lain, misalnya dengan
ultrasentrifius atau elektroforesis. Lipopolisakarida ialah gabungan antara lipid
dengan polisakarida, lipopolisakarida terbentuk dalam dinding sel beberapa jenis
bakteri.
Asam Lemak dan Sintesis Asam Lemak
Asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai ester trigliserida
atau lemak, baik yang berasal dari hewan maupun tumbuhan. Sebagian besar
terdiri atas atom-atom karbon rantai linier, tetapi beberapa memiliki rantai
bercabang. Asam lemak dalam keadaan bebas terdapat dalam jumlah sedikit.
Kebanyakan asam lemak ditemukan dalam keadaan teresterifikasi sebagai
komponen dari lipid lainnya. Dalam kondisi fisiologis, gugus asam karboksilat
terdapat dalam keadaan terionisasi yang disebut ion asilat, misalnya ion dari
asam palmitat adalah palmitat, CH3(CH2)14COO-. Asam lemak tidak jenuh dapat
mengandung satu ikatan rangkap atau lebih. Adanya ikatan rangkap ini
memungkinkan terjadinya bentuk isomer cis dan trans.
Beberapa jenis asam lemak berdasarkan ikatannya yakni, jenuh, asam
palmitat/asam heksadekanoat, asam stearat/asam oktadekanoat. Dalam asam
lemak tidak jenuh, ikatan rangkap hampir selalu memilki konformasi cis. Dalam
asam lemak poli tidak jenuh, ikatan rangkap jarang yang terkonyugasi
Adanya perbedaan titik leleh asam lemak juga terjadi pada asam-asam
lemak yang jumlah atom karbonya sama. Konformasi yang sering ada untuk
rantai atom C jenuh adalah struktur yang panjang dan lurus. Suatu ikatan
rangkap cis akan menimbulkan bengkokan pada struktur, sehingga lebih sukar
untuk tersusun membentuk kristal daripada molekul jenuh yang panjangnya
sama. Ikatan rangkap trans tidak menimbulkan bengkokan pada rantai jenuh,
rantai dengan satu ikatan rangkap trans, dan rantai dengan satu ikatan rangkap
cis
Prostaglandin
Prostaglandin adalah asam lemak yang terdiri dari 20 atom karbon
dengan satu cincin persegi lima. Prostaglandin turunan dari asam arakidonat
yang merupakan hasil metabolisme asam linoleat. Prostaglandin telah diisolasi
dari kebanyakan jaringan mamalia termasuk jaringan pada sistim pembiakan,
hati, ginjal, pankreas, jantung, paru-paru, otak dan usus halus. Zat ini paling
banyak dijumpai pada cairan benih (seminal fluid). Prostaglandin mempunyai
efek fisiologi sangat luas. Ikut berperan pada ketahanan alamiah tubuh dari
segala bentuk perubahan yang disebabkan zat kimia, mekanik, fisiologi dan
rangsangan patologik. Aspirin dan beberapa obat anti radang dapat
menghambat biosintesis prostaglandin
Prostaglandin terbentuk di dalam semua jaringan tubuh dengan jumlah
yang sedikit,.bekerjanya pada lokus dalam sel yang sama dimana prostaglandin
itu disintesis. Prostaglandin disintesis dari asam arakidonat dalam lintas
metabolik yang diawali dengan fosfolipid membran plasma.
Malam (fraksi non minyak)
Yang dimaksud dengan lilin (wax) adalah ester asam lemak dengan
monohidroksi alkohol dengan rantai karbon yang panjang.Lilin dapat diperoleh
dari lebah madu (mirisilpalmitat), ikan paus dan lumba-lumbah (setilpalmitat)
yang digunakan sebagai salep, bahan kecantikan, dan lilin untuk penerangan.
Fosfolipid, Sfingolipid dan Pigmen
Fosfolipid atau fostatida yaitu suatu senyawa lipid turunan gliserolfosfat,
dalam hidrolisisnya terpecah menjadi asam lemak, asam fosfat, basa nitrogen
dan gliserol. Fosfolipid ditemukan pada semua organisme hidup, tidak
tergantung dari asalnya dan mempunyai struktur yang mantap. Banyak
mengumpul pada hati, otak dan jaringan spinal. Fosfolipid merupakan
komponen yang penting pada struktur sel karena jumlah fosfolipid pada jaringan
binatang relatif tetap.
Fosfolipid adalah molekul yang besar mempunyai komponen polar dan
non polar, fosfolipid mengambil bagian pada metabolisme lemak dengan
memungkinkan transportasi lemak pada aliran darah. Fosfolipid sangat penting
pada sistim pemindahan elektron pada siklus pernapasan (proses sekresi) dan
dalam transportasi ion melalui selaput sel.
Lesitin mungkin yang paling banyak dijumpai di antara fosfolipid yang
lain. Mengandung senyawa ammonium kuartener kolin [HOCH2CH2N+ (CH3)3],
terikat pada asam fosfat sebagai ester. Nitrogen pada kolin bermuatan positif
dan fosfat bermuatan netatif, sehingga dalam larutan lesitin terdapat sebagai
garam dalam atau switerion. Struktur lesitin hasil hidrolisis adalah Lesitin sangat
penting pada metabolisme lemak dalam hati. Merupakan sumber asam fosfat
yang diperlukan pada pembentukan jaringan baru.
Perbedaan utama sefalin dengan lesitin terletak pada komponen senyawa
basa nitrogen yang terikat pada bagian fosfat. Pada sefalin, kolin diganti dengan
etanolamin (HO CH2 CH2 NH2), atau serin (HO CH2 CH2 NH2 COOH) suatu asam
amino. Sefalin berperan penting pada proses pembekuan darah dan merupakan
sumber fosfat pada pembentukan jaringan baru.
Sfingolipid dibangun dari basa terhidroksilasi rantai panjang. Dua basa
seperti ini ditemukan dalam hewan, yakni basa sfngosin dan dihidrosfingosin
(sfinganin). Ketika gugus amino pada sfingosin atau sfinganin diasilasi oleh asam
lemak, maka produk yang dihasilkan adalah seramida.
Gugus hidroksi primer dapat disubtitusi dengan dua cara, yang
menghasilkan dua kelompok sfingolipid yakni fosfosfinglipid dan glikosfingolipid.
Dalam fosfosfingolipid, gugus hiroksil primer diesterifikasi oleh kolin fosfat, lipid
ini dikenal sebagai sfingomielin. Dalam glikosfingolipid, gugus hidroksil primer
terglikosilasi, yakni tersubstitusi oleh karbohidrat, baik monosakarida atau
oligosakarida. Glikpsfingolipid yang mengandung gula asam sialat di dalam
bagian karbohidratnya disebut gangliosida, setiap tipe glikosfingolipid
menunjukan variasi tipe asam lemak yang ditemukan di dalam bagian
seramidanya yaitu derivat sfingosin yang mengandung gugus asil dari asam
lemak. Gugus ini terikat pada gugus amino dalam bentuk amida.
Adanya pigmen menyebabkan lemak berwarna. Adanya karotenoid
menyebabkan warna kuning kemerahan karotenoid dapat larut dalam minyak
dan merupakan hidrokarbon dengan banyak ikatan tidak jenuh. Bilamana minyak
dihidrogenasi, maka akan terjadi hidrogenasi karotenoid dan warna merah akan
berkurang. Selain itu, perlakuan pemanasan juga akan mengurangi warna
pigmen. Pigmen mudah teroksidasi sehingga minyak akan menjadi tengik. Cara
menghilangkan pigmen dapat dilakukan dengan adsorban seperti arang aktif.
Klorofil pada tanaman memberikan warna kehijauan, tokoferol yang merupakan
sumber vitamin E sangat aktif terhadap oksidasi, sehingga dapat digunakan
sebagai antioksidan. Tokoferol yang teroksidasi kan memberikan warna coklat,
warna ini dapat juga terjadi karena reaksi browning nonenzimatik (karbohidrat
bereaksi dengan protein pada suhu tinggi).
Glikolipid, Steroid dan Terpena
Glikolipid adalah senyawa dalam golongan sfingolipid yang mengandung
karbohidrat (D-galaktosa). Kelompok ini dikenal sebagai glikolipid atau senyawa
serebrosida. Hal ini membedakan dengan sfingolipida, dimana glikolipid tidak
mengandung asam fosfat tetapi mempunyai kepala polar hidrokarbon yang
hidrofilik. Glikolipid sederhana adalah glikosildiasil gliserol terdapat pada
mikroba dan tumbuhan.
Glikolipid yang mengandung karbohidrat dalam jumlah besar sangat
kompleks seperti gangliosida, kelompok jenis ini biasanya terdapat pada bagian
luar membran sel terutama pada sel-sel saraf.
Terdapat pada otak kira-kira 7 % dari bagian padat dan dalam lapisan
myelin dari syaraf. Beberapa jenis dari glikolipid hanya berbeda pada bagian
asam lemak. Tidak seperti kebanyakan lipid, tidak larut dalam eter, tapi dapat
diekstrak dengan alcohol panas atau menggunakan piridin.
Steroid dan terpena termasuk lipida yang tidak tersabun, artinya jika
dihidrolisis dengan basa tidak menghasilkan sabun. Kedua senyawa ini dapat
dipisahkan dari lemak sesudah proses penyabunan. Steroid banyak terdapat di
alam dengan jumlah yang terbatas, aktivitas biologis yang penting adalah pada
asam empedu, hormone sex baik jantan atau betina, hormon korteks adrenal
dan racun. Steroid yang banyak terdapat di alam yaitu golongan kolesterol,
lanosterol (banyak terdapat pada pelindung wol), fitosterol dan mikosterol,
dalam tubuh terdapat sebagai asam empedu, hormon kelamin, dan hormon
adrenokortikoid. Sterol mempunyai gugus hidroksil alkohol pada atom C3 dan
rantai alifatik bercabang pada atom C17 (kadang hanya mempunyai satu atau
lebih gugus hidroksil). Sterol yang paling banyak terdapat pada tumbuhan adalah
fitosterol diantaranya ialah stigmasterol dan mikosterol (dalam jamur).
Hormon utama pria adalah testoteron, berfungsi pada perkembangan
sifat kelamin kelamin sekunder yang menjadi ciri jenisnya. Untuk wanita terdapat
dua hormon kelamin yang penting yakni progesterone yang dibutuhkan untuk
kehamilan normal dan estradiol untuk mengatur siklus ovulasi (gambar 3.16).
Berdasarkan struktur, steroid adalah derivat hidrokarbon aromatik
tereduksi perhidrosiklopentanofenantren, dimana senyawa ini disintesis dalam
sistim hidup dari isoprena melalui skualena.
Nama terpena pada awalnya diberikan untuk minyak yang disuling dari
terpentin, diketahui bahwa terpena terdiri dari 5 atom C lebih dikenal sebagai
isoprene (gambar 3.18), terpena terdiri dari 2 unit isoprena yakni monoterpena,
pada tumbuhan terdapat mono dan seskuiterpena. Senyawa ini memberikan
sifat khas (bau dan rasa) minyak yang merupakan komponen penting minyak
esensial tumbuhan, sebagai contoh ialah monoterpena geraniol, limona, mentol
kanfer.
Struktur terpena umumnya dapat dikenal dari :
Sebagian besar senyawa ini terdapat dalam minyak dengan rumus
C10H15.
Terpena yang mengandung lebih dari 10 atom karbon, umumnya
mempunyai jumlah karbon kelipatan dari lima, struktur cukup beragam.
Banyak jenis senyawa tidak larut dalam air, sebagian besar ditemukan
dalam tumbuhan, juga dalam organisme yang lain.
Gambar 3.18. Beberapa contoh terpena
Lipid Pada Membran Sel
Sitoplasma dalam sel dikelilingi oleh membran plasma. Struktur
subseluler seperti inti, lisosom, dan mitokondria juga dibatasi oleh membrane.
Membran pada retikulum endoplasma dalam sel eukariot memagari ruang
intrasel yang besar dalam sitoplasma, sedangkan mitokondria memiliki membran
internal yang melipat. Membran terdiri dari lipid, protein dan karbohidrat,
karbohidrat dalam membran terdapat sebagai glikogliserolipid, glikosfingolipid
(dalam saraf dan otot), glikoprotein. Molekul lipid dalam membran (gambar
3.19) tersusun dalam bentuk bilayer tertutup.
Gambar 3.19. Model bilayer dari lipid
Sebagian protein dalam membran dapat dihilangkan oleh peraksi yang
mengganggu ikatan polar dan ionic. Protein ini disebut protein ekstrinsik (
peripheral) dan protein lain yang disebut protein intrinsik (integral).
Struktur membran tidak kaku tetapi dinamis, karena daerah hidrokarbon
berwujud cair, maka terjadi difusi lateral dan gerakan rotasi yang cepat pada
komponen lipid dan protein, pergerakan ini berlangsung bila daerah polar pada
lipid atau protein melewati initi hidrofobik pada bilayer (gambar 3.20).
Gambar 3.20. Membran sel
Metabolisme Lipid
Pencernaan Lemak
Percernaan lemak terjadi di dalam usus halus dengan bantuan enzim
hidrolitik yaitu lipase yang mencerna triasilgliserol dan fosfolipase yang
mencerna fosfolipid. Triasilgliserol dan fosfolipid diperoleh dari makanan. Ikatan
ester antara asam lemak dan gliserol dihidrolisis. Kerja enzim lipase yang
dihasilkan pankreas pada triasilgliseol yang terdapat dalam makanan pada
akhirnya akan menghasilkan 2-monoasilgliserol dan 2 macam asam lemak.
Fosfolipase A2 menghidrolisis satu ikatan ester antara asam lemak dan
gliserol, khususnya pada posisi 2 rantai karbon gliserol. Fosfolipase
A1menghidrolisis ikatan ester antara asam lemak dan gliserol pada posisi 1 rantai
karbon fosfogliserida.
Ensim-enzim ini harus bekerja pada daerah batas antara air dan lemak.
Lipase pencernaan disekresikan ke dalam lumen usus halus yang bercampur
dengan permukaan butran-butiran lemak yang besar. Produk awal dari proses
pencernaan adalah asam lemak dan lisofosfogliserida, yang merupakan detergen
kuat. Kedua senyawa ini akan mempercepat proses pencernaan karena dapat
mendispersikan butiran-butiran lemak dalam jumlah yang sangat banyak.
Dengan meningkatnya konsentrasi asam lemak dan dengan dihasilkannya 2-
monoasilgliserol, senyawa ini dimasukkan ke dalam misel pada garam empedu.
Monoasilgliserol juga mempercepat kerja detergen dari garam empedu, yang
kemudian mempermudah emulsifikasi triasilgliserol dan vitamin-vitamin yang
larut menuju permukaan sel epitel usus, dimana asam lemak, vitamin-vitamin
yang larut dalam lemak, dan 2-monoasilgliserol dilepaskan dari misel.
Triasilgliserol yang disintesis tersusun menjadi kilomikron yang
disekresikan oleh sel epitel usus ke dalam lacteal yaitu pembuluh limfa kecil di
dalam vilus usus halus. Kemudian dari limfatik, kilomikron melewati pembuluh
limfa di dada yang selanjutnya masuk ke dalam darah dan dengan demikian
membantu pengangkutan bahan bakar lipid ke berbagai jaringan tubuh.
Metabolisme Lipoprotein
Lipoprotein mengangkut lemak hidrofobik di dalam plasma. Lipoprotein
utama yang disrkulasikan di dalam darah adalah kilomikron, lipoprotein dengan
kerapatan sangat rendah (VLDL), lipoprotein dengan kerapatan rendah (LDL),
dan lipoprotein dengan kerapatan tinggi (HDL). Asam lemak adalah bahan bakar
selular yang penting dan disimpan sebagai triasilgliserol dalam jaringan adipose.
Asam lemak dipersiapkan untuk cadangan dalam bentuk timbunan lemak yang
diangkut ke jaringan adipose terutama sebagai triasilgliserol di dalam kilomikron
dan VLDL. Dalam jaringan adiposa, kilomikron terdegradasi dengan cepat, dan
partikel sisanya kembali memasuki sirkulasi yang diserap oleh hati. VLDL
terdegradasi di dalam jaringan adiposa menjadi LDL yang kemudian bersirkulasi
sebagai lipoprotein utama yang mengangkut kolesterol. HDL adalah lipoprotein
yang bersirkulasi secara kontinyu. HDL mengandung suatu enzim yang mengubah
kolesterol bebas menjadi ester kolesterol.Asam linoleat adalah asam lemak yang
paling banyak dipindahkan dari fosfatidilkolin ke kolesterol, yang membentuk
ester kolesterol yaitu linoleoilkolesterol.
Bilamana LDL di dalam sirkulasi terdapat dalam jumlah yang melimpah,
maka jaringan tubuh akan mempunyai sumber kolesterol yang eksogenik.
Kolesterol dipindahkan ke dalam sel melalui reseptor lipoprotein spesifik yang
terdapat pada permukaan sel. Jaringan yang membutuhkan kolesterol dalam
jumlah besar, seperti korteks adrenal mempunyai reseptor LDL dalam jumlah
besar pada permukaan selnya.
Oksidasi Asam Lemak
Oksidasi asam lemak terjadi dalam 3 tahap, aktivasi, pengangkutan ke
dalam sel mitokondria, dan oksidasi menjadi asetil CoA. Secara umum, masuknya
asam lemak ke dalam lintas metabolik didahului dengan perubahan asam lemak
menjadi turunan koenzim A (CoASH). Turunan asil ini disebut alkanoil atau
alkenoil-CoA, dan di dalam bentuk ini asam lemak dikatakan berada dalam
keadaan teraktivasi.
Aktivasi asam lemak akan memicuh pembentukan tioester dari asam
lemak dan CoA. Proses ini dibarengi dengan hidrolisis ATP menjadi AMP. Enzim
yang mengkatalisis reaksi ini adalah asil-CoA sintetase.
KATA PENGANTAR
Assalamu΄Alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat dan
Taufik-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Semoga Allah SWT
senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kami secara khusus
dan masyarakat secara umum agar senantiasa mensyukuri akan ilmu, iman, dan
amal pada dirinya. Semoga dengan adanya makalah “ Lipid dan Fungsinya “ yang
kami susun ini dapat menambah wawasan kami.
Makalah ini disusun dengan berbagai literatur khususnya mata kuliah Biokimia,
buku-buku yang dianggap relevan, serta pengetahuan dari penulis sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik sesuai yang diharapkan.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan bantuannya sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.Kami menyadari bahwa makalah ini masih perlu
perbaikan, olehnya itu sumbang saran dari pembaca sangat kami harapkan.
Kendari, 26 Juli 2012
Penyusun